Tumgik
yatii-jrs-blog · 7 years
Text
Aku tak perlu banyak bicara
Mengobral semerawut kata
Mengusung kata cinta
Merengek, meminta perhatian dunia
.
.
Sungguh,
Aku tak memerlukan itu semua
Aku cukup diam, dengan genggaman kata
Memasung namamu dalam lantunan do'a
Memelukmu lewat mentari senja
Yang sudah pasti kau terima
Disetiap langit petang mengundang
Dengan semilir sepucuk rindu
Menari-nari dengan jingganya .
.
.
.
.
Jakarta,22'09'17
@Yatii_jrs95
0 notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
. . . Sorot mata kosong Hampa Sumbang Tak bersuara Mengernyit nada aksara Hadir Tanpa mendaur ulang fikir Tanpa maksud mangkir Berdiam, menepati lahan parkir Tanpa sengaja mematri ukir Menetap enggan bergulir Suara Lirih bergantian menyapa Menjanji kata bahgia Entah semu, atau pun sekedar berpura-pura Membasuh luka Dengan segelintir ucap suka Dan beralih berganti lara Jakarta,04'10'17 Model @rosdianadiann . . . . . . @Yatii_jrs95 #yatii_jrs
0 notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
. . . . KEKASIH Kekasih,, Jangan biarkan jarak antara kita Sebagai alasan menyudahi Sebagai alasan merenggangnya ikatan Sebagai tumpukan kejenuhan Kita hanya menjeda sementara Menunggu waktu mempersatukan Menunggu semesta merestui Sebuah ikatan menuju halalnya Kita hanya butuh kesabaran Saling mengerti Saling memahami Bukan mengumbar keegoisan Buakan mencari kesenangan lain Demi menentang sepi Kita butuh komitmen Saling mengingatkan Akan perjalanan yang begitu panjang Akan krikil bebatuan terjal Akan tumpukan rindu Siap di luapkan temu Kekasih, Pecayalah, aku masih disini Masih menanti Dengan hati yang sama seperti Pertama kita jumpa kala itu Jakarta, 28 juni 2017 #yatii_jrs
0 notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Menuju hijrah Oleh yatii_jrs Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam Dini hari. Aku yang sedang asyik mendengarkan music tiba-tiba terengah, aku lupa; hari ini aku memiliki janji dengan reza; (dia) kekasih ku. Malam ini aku berjanji untuk bertemu dengannya di cafe pertama kali kami dipertemukan. Aku dan reza adalah teman satu komunitas, kami dipertemukan dalam acara kopdar bulanan yang biasa di selenggarakan rutin setiap bulannya. Saat itu aku yang baru bergabung dengan dan reza adalah sesepuh dalam komunitas itu sendiri. Pada saat kopdar berlangsung kami saling menyelidiki pandangan satu sama lain. Setelah kopdar usai, reza menawariku untuk pulang bareng dengannya karna memang kami satu arah, dan akupun meng(iya)kannya. Akhirnya kami pulang bersama, sepanjang perjalanan pulang aku dan reza saling bungkam tanpa ada yang memecah kesunyian. Aku yang biasa diam dan lebih tak banyak bicara pada orang yang belum terlalu ku kenal, dan mungkin reza sepertinya rada canggung untuk memecah topik. Dan sesampai kami di rumahku, akupun turun sambil mengucapkan "Terimakasih" karna sudah bersedia mengantarku dengan selamat sampai di rumah dari situlah reza meminta nomor ponselku sekedar untuk berkomunikasi (ikrarnya). Setelah malam itu aku dan reza lebih sering bertukar kabar, salaing mengingatkan satu sama lain; dan tidak lama kamipun menjalain hubungan sepasang kekasih karana sudah merasa cocok satu sama lain. Kami menjadi lebih sering bertemu dan bercerita satu sama lain. Aku harus bersiap, bersolek secepat mungkin agar tidak terlambat sampai ke cafe. Aku tahu belakang ini sifat reza sering sekali berubah tidak seperti pertama kita memulai hungan, dia lebih sering marah dengan alasan yang senurutku sama sekali tidak masuk akal. Setelah selesai akupun segera berangkat dengan memesan kendaraan online agar tak terlambat dari waktu yang kita sepakati. Setelah sampai di cafe aku melihat reza sudah menunggu, aku gugup; takut dia marah kepadaku karna terlambat. Akrinya sesampai disana aku duduk dan minum yang sudah sedari tadi dipesannya. Aku memberanikan diri bertanya "apakah kau sudah lama menunggu? " Rezapun hanya tersenyum kecut kepadaku dan pandangannya menatap langit-langit pekat malam. Kami mengabiskan segelas coffee tanpa obrolan sepatah katapun. Akhirnya reza angkat bicara Memecahkan kesunyi. Aku kaget, terengah; sebagian tubuhku terhrlempas lemas. Tanpa alasan yang jelas reza memutuskan hubungan kita. Dengan suara parau sesekali terisak aku tertunduk lemah, fikiranku kaku tak sanggup berkata apapun. Tanpa menoleh kepadanya aku pergi meninggalkan caffe dengan memesan ojek online, aku lari menjauh dari reza tak membiarkan air mataku tumpah diadapannya. Malamku kini kelam, mataku enggan terpejam; kesedihan kian makin menyelimuti dan mataku enggan terpejam mengingat kejadian di kafe tadi. Aku masih saja sibuk menatap ponsel berharap reza kembali menghubungiku dan meminta maaf, atau setidaknya sekedar basa-basi menanyakan keadaanku. Namun pupus sudah harapanku, sepanjang malam tak kutemui notifikasi dari nya. Pada puku 02:00 Dini hari setelah dipaksakan terpejam aku pun tenggelam dalam lelap hingga kudapati subuh, akupun bergegas mengambil air wudhu dan segera melaksanakan subuh sambil sedikit terisak mengingat kejadian semalam yang begitu cepat terjadi begitu saja. Air mataku meluncur dengan cepat tak kuasa lagi aku membendungnya. Siang harinya sekitar pukul 09:00 nan lewat aku bergegas untuk beker dengan mengayuh sepedaku,melaju dengan sekencang-kencangnya agar aku bisa menuntaskan kesedihanku. Sesampai di toko aku yang lesu, kusut tanpa make up mencoba tersenyum paksa di hadapan karyawan lain; meski sesekali aku pamit kebelakang untuk menuntaskan air mataku yang tak lagi mampu terbendung. Sore harinya, aku iseng membuka akun sosmed yang ia miliki entah dari bbm, fb dan sosmed lainnya. Seketika aku kaget melihat reza berpeluk mesras di salah satu sosmednya, seketika itu juga akupun tau apa alasan reza memutuskan hubungan kita tanpa sebab dan kepastian beralasan. Aku hanya mampu diam sambil mencerna segala tingkah laku terakhir darinya sebelum akhirnya hubungan kita tak mampu diselamatkan lagi. Akupun mulai mengikhlaskan dengan mencoba dengan lapang, dan membiarkan reza bahagia dengan kehidupan barunya akupun harus melanjutkan hidupku yang sempat terjatuh. Aku mulai membenahi diri bertekad untuk istiqomah dan tidak lagi terikat dengan hubungan yang tidak jelas kepastiannya. Mungkin ini cara Allah menegurku secara halus akan kekeliruan yang terjadi saat ini. Aku pun sangat bersyukur dengan adanya kejadian itu aku jauh lebih mendekat kepada-Nya dan bertekad memantaskan diri untuk jodohku kelak. -The end-
0 notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
UTUH DENGANMU
Sebuah penantian berbuah manis Kala, tatapmu tak lagi sebatas Senyummu tak lagi tumpas Pada tiap-tiap detik merampas
Denganmu aku utuh Bersamamu penguat teduh
Denganmu, Kuingin berbakti Mengabdi Diantara pertukaran hari Hingga raga kembali Kepada sang maha Abadi
Bersama'mu Begitu banyak cerita yang inginku bangi Susah, Sedih, Senang dan bahagia Apapun itu Kita lewati bersama Tanpa cela ego berkuasa
Denganmu, Ku lihat tatap pertama saat fajar Hingga gelap sebelum terlelap
Sesederhana ini dawai bahagia Sepasang merpati yang akhirnya terikat bersama Dengan sukarela Sesuai ketentuan-Nya Mematri janji suci Di hadapan saksi Dan terdengar gemuruh sah
Pun, kita tersenyum bahagia
0 notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
GANJIL Pada sepi Kutapaki sunyi Senyap tersusuri Mengharap tersudahi Sendiri . Bersamamu terlengkapi Menyatukan hati Kelak, ta'kan tersisi Denganmu penggenap janji . Tanpa kata Berlebih makna Pengabdianku setia Berdua tanpa mendua Bersama tanpa harus mendusta . Denganmu ku ingin menggenap Menyudahi ganjil Menyelesaikan tualang . Bersamamu ku akan bertatap Pada awal pagi Hingga terlelap malam Merangkai mimpi bersama Menikmati waktu rentan menua Hingga pagi tak lagi terbit Dari lekuk senyum Indah itu . Jakarta, 28Agustus2017
0 notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Text
Ku seduh lagi kopi pagi Aroma hening menyengat sendiri Masih ku sesapi pagi ini Tanpa kamu di sisi Temani setiap ringkih #yatii_jrs
0 notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Text
Malam haru
Jangan biarkan malam ini Bergegas pergi Rinduku masih tak tau diri Terperangkap dan enggan pergi Terpatri seorang diri Padamu pemilik hati Jangan lagi kau tengok dulu Lihatlah! Ada aku Setia menunggu Di sini, dengan rindu menggebu Mengolok temu Jakarta,25Agustus2017
0 notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Quote
Pagi ini mentari kembali menyambar Di tengah Dinginnya mimpi Mentari mengecup hangat Dengan cahayah emasnya Tak kuasa kelopak menahan lelap Sayuppun ku lawan Meski susah payah Akupun tak lekas menyerah Pada ranjang yang enggan di tinggal
0 notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
sebelum hari di mana akhirnya aku menemukanmu, aku tidak bisa merencanakan akan kepada siapa aku jatuh cinta. kemudian, dengan alasan yang masih menjadi rahasia, Tuhan menempatkanmu menjadi bagian terbesar di dalam hati, tentu atas nama cinta. - aku tidak peduli dengan jenis rambutmu, warna kulitmu, bahasa ibumu, atau apa pun latar belakangmu. yang aku tahu, denganmu aku seperti tinggal di dalam rumah. segala nyaman dan tenang, di dalam kamu aku merasa pulang. - aku tidak khawatir dengan kekuranganmu, kelemahanmu, atau apa pun ketidaksempurnaanmu. bagiku, cinta cukup memiliki kekuatan untuk saling menyempurnakan. - matamu, senyummu, tawamu, sentuhmu, apa pun tentangmu— sesuatu yang terus kuinginkan tinggal, di hidupku, semenua apa pun aku. - terima kasih, mas, untuk setiap hal yang tidak terlihat, tidak terucap, tidak terdengar, tidak tersentuh, yang telah kamu beri untukku. semoga, sabarmu untuk menghadapiku, seluas rindu yang sedang disimpan oleh jarak dan waktu. aku tidak tahu bagaimana harus membalas kasih sayangmu, kesabaranmu, kesetiaanmu, namun, kumohon, izinkan aku tetap tinggal menemanimu dalam susah dan senang. - mari selesaikan apa pun yang telah kita sepakati berdua. mari, berjuang bersama-sama. - - 📷: @puuung1
294 notes · View notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Text
Mengagumi dalam diam
. . . Aku suka saat Tatapan itu Datang Hingga Nafas terhenti Seketika Lubuk Hati berdetak Hingga Pikiran pun Bertanya-tanya Namun Mulut berkata Jangan Karena dia bukan Untukku
Aku hanyalah serpihan bayang Tak mungkin terlihat olehnya Aku sadar,, Diam adalah cara terbaik Memendam rasa yang ku punya Tak peduli seberapa sakit Mungkin hingga nadi enggan berdetak Bisa juga hingga sukma tak lagi menetap
Jakarta, 9 juli 2017 #yatii_jrs & nurasiah
0 notes
yatii-jrs-blog · 7 years
Text
Kamu adalah alasan Aku tetep memperbaiki diri Dari aku yang dulu Bukan maksud membuatmu terkesan Namun, aku ingin lebih baik Dari aku dan kesalahanku di masa lalu
0 notes