ansgariusratno

[ansgariusratno]

11 years spent together, yet we're still feeling pretty much young and younger every fckn day.

[ansgariusratno]

Terkadang kita terlalu menempatkan ego di atas segala-galanya lalu kemudian bertindak sebagai korban dari sebuah ketidakadilan. Ternyata, kita memang salah mendefinisikan keadilan sebagai segala sesuatu yang menang sendiri. Saatnya berbenah, saatnya berubah jadi lebih baik lagi.

[ansgariusratno]

Kau tidak pernah benar-benar akan baik-baik saja saat kau patah hati. Putus asa dan tanya adalah teman-temanmu sepanjang hari. Kebingungan dan kehilangan akan menjadi santapanmu saat sarapan nanti. Kau bahkan tak akan mampu untuk hilang dan kemudian merasa biasa-biasa saja. Akan ada kepingan-kepingan dirimu yang akan menolak melupakan setiap inchi kenangan-kenangan tentang rasa. Lalu kemudian, pelan-pelan kau akan kembali menangis, meringis, mengais-ngais remah-remah cinta yang mungkin masih ada. Sendiri.

[ansgariusratno]

Tentang semesta. Yang ternyata akhir-akhir ini sedang suka bercanda. Mempertemukan sebelum lalu memisahkan. Mengajak setiap hati untuk saling mengisi, sebelum kemudian mengusir satu sama lain untuk pergi. Butuh sekian banyak singgah, hingga akhirnya kita lupa siapa saja yang sudah pernah.

Mungkin memang sudah seharusnya semesta menjadi sebercanda ini apa adanya. Mungkin bukan salah siapa-siapa. Mungkin memang, skenario pertemuan yang diciptakan semesta adalah begini adanya. Menciptakan bagian yang paling menyakitkan: asing yang menjadi tak asing hanya untuk kemudian akhirnya kembali menjadi asing.

Mungkin memang semesta yang sedang suka bercanda. Sehingga setiap kehadiran hanyalah supaya kita mendapat pelajaran. Bahwa sebenarnya kita tidak pernah benar-benar ada, kau tidak pernah benar-benar di sini, dan yang hadir hanyalah benar-benar kesendirian.