bartzellaint
bartzellaint
sedikit banyak
16 posts
sudut untuk cerita;
Don't wanna be here? Send us removal request.
bartzellaint · 1 month ago
Text
The Introduction-Time.
Ini tulisan tentang pembuka dari buku yang aku baca (dan sekarang sedang kubaca ulang), karena setelah dimaknai, cukup, sangat, amat, kena di aku. wkwkwk.
Bukunya berjudul 'The Beauty of Time Management (in islam)' - thanks to Alifa wkwkwk soalnya bukunya nginep dalam waktu yang lama di rumahku.
Di surga kelak, orang-orang tidak akan memiliki penyesalan apapun kecuali untuk waktu yang telah berlalu (yang tidak digunakan untuk mengingat Allah. Karena ketika semakin produktif kita gunakan waktu untuk Allah, akan berbanding lurus juga dengan derajat yang akan didapat di surga kelak.
Di surat Al-Asr tentang waktu, yang dimaksudkan di dalamnya ada dua, yang pertama tentang waktu yang terjepit (mepet) yang mostly ditujukan pada waktu siang-malam di mana aktivitas dunia padat sehingga berpotensi membuat kita merasa 'careless' dengan panggilan Allah dan menjadi lalai atau bahkan meninggalkan ibadah. Selain waktu yang terjepit, yang kedua tentang waktu yang sudah berlalu, menarik.
Disini dijelaskan kalau waktu yang Allah berikan ke kita di dunia itu selayaknya waktu yang duberikan kepada orang yang sedang melakukan ujian, bedanya ujian yang Allah berikan ini bukan berisi soal-soal yang memusingkan tapi justru dihiasi dengan pernak pernik dunia yang indah, yang membuat kita bisa merasa nyaman dan waktunya keburu habis. Padahal Allah udah ngasih kunci jawabannya, ya Qur'an dan hadist sebagai penuntun hidup. Jadi yang perlu dikhawatirkan adalah kenyamanan kita berada di tengah ujianNya.
Because, there is no coming back. Can we blame anybody but ourselve?
Allah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih digunakan untuk apa waktu itu, maka pilihlah dengan bijak. Karena pilihan kita akan menentukan di mana tempat akhir kita di akhirat kelak.
Dalam perjalanan hidup juga, nggak memungkiri bahwa kita pasti pernah ngerasain sakitnya sebuah penyesalan, entah melewatkan suatu momen atau kesempatan, tapi selama masih diberikan kesempatan hidup, itu artinya Allah juga masih memberikan kita kesempatan untuk kembali kepadaNya dengan mebgoptimalkan sisa waktu yang kita punya.
Dan part ini yang bikin aku tercenung, dituliskan untuk menggunakan waktu sebaik baiknya karena penyesalan terberat yang kita alami di dunia ini tidak akan lebih buruk dari apa yang akan kita hadapi di hari pengadilan (the day of judgement), karena Al-Quran tidak menyebutnya 'yaum al-hasrah' tanpa alasan.
Penegasan ini bener-bener menjadi sebuha reminder terkhusus untuk diriku sendiri bahwa sungguhlah benar, dunia adalah tempat transit untuk kita mempersiapkan tujuan akhir kita yang kekal.
Dan arah penggunaan waktu yang kita gunakan di dunia, akan selalu berbanding lurus dengan arah kemana tempat berlabuh kita kelak di akhirat. Dan semoga kita termasuk ke dalam manusia yang bisa menggunakan waktu kita sebaik-baiknya. Aamiin.
0 notes
bartzellaint · 3 months ago
Text
Dan pada akhirnya, Tuhanmu akan selalu tinggal.
Entah bagaimanapun kondisimu, disaat terbaikmu atau terburukmu, dihembusan nafasmu yang tersengal atau hembusan nafasmu yang tenang, dilangkahmu yang mulus dan cepat atau langkahmu yang terseok dan berkerikil, di air matamu dengan haru bahagia di dalamnya atau air matamu dengan kesedihan di dalamnya.
Tuhanmu akan selalu tinggal.
'Maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa' .
0 notes
bartzellaint · 4 months ago
Text
Ramadhan preps.
Aku mau cerita tentang bulan di mana segala keberkahan dan kebaikan disebar secara brutal dan ugal-ugalan. Nggak tau kenapa aku lagi ngerasa semangat banget untuk menyambut ramadhan, dalam pemaknaan yang berbeda, kalau dulu waktu kecil aku menyambut ramadhan karena experience tarawih bersama, kue enak, dan baju baru, di masa sekolah aku menyambut ramadhan dengan segala hiruk pikuk penyelenggara sanlat, dan sempet banget, merasa nggak excited dan flat ketika ramadhan datang (sedih). Semakin ke sini, dapet banyak insight baru, dan alhamdulillah bisa lebih banyak belajar dan mendalami tentang bulan ini.
Dari dulu juga sebenernya udah tau kalau puasa itu mulia banget bahkan sampai tidur aja dianggap ibadah, dan memang itu sebenernya poinnya, tapi aku akan coba sampaikan dalam pengemasan yang berbeda. Karena sekarang aku bisa lebih menganggap dan mendalami bahwa ramadhan tuh bukan sekedar pahala dilipat gandakan, tapi ramdhan itu bulannya menuai, meraup, dan bahkan berjongkok untuk mengais limpahan kebaikan yang Allah sebarkan disetiap waktunya.
Jadi nggak Cuma semata-mata pandai-pandaian dalam beribadah, tapi hasil dari latihan yang dibangun dari beberapa bulan sebelumnya. Ilustrasinya sama kayak fenomena maraknya marathon akhir-akhir ini. 5 kilo bahkan 10 kilo dan itu nggak bisa kalo nggak latihan. Sharing sedikit karena tahun lalu aku pernah coba-coba ikut event marathon juga (karena diajak temen wkwk), dan aku punya kawan yang kebetulan memang gemar lari, aku dicerdaskan untuk mulai latihan dan melakukan beberapa pemanasan dari 2 bulan sebelum hari H. Sayang kepalang sayang, entah memang aku yang mager dan juga kesibukan yang buat mumet, enggak aku lakuin itu sarannya (minta maaf banget), di hari H, tau apa yang terjadi? Iyap, lari 1 km sisanya jalan cepet wkwkkw nangis banget. Sementara hasil dari kawanku yang gemar lari ini, dia bisa lari konstan 10 km dengan istirahat yang minim. Duar. Keliatan banget ya mana hasil euforia sesaat dan mana hasil latihan yang konstan.
Dan sesimpel itu aku beraharap ramadhan tahun ini dan tahun tahun berikutnya bisa berjalan, mulai persiapan jasad hingga ruhnya dari sebelum ramadhan, jadi pas full ramadhan bisa terus excited ngejalanin ibadah dengan mantap sebulan, bukan di minggu minggu pertama aja (cry). Iman dalam manusia itu sifatnya pasti banget fluktuatif, dan ummat di akhir zaman ini juga pasti nggak akan bisa nandingin sahabat di zaman rasul masih hidup. BUT AT LEAST, udah berusaha nggak sih… bismillah aja. Hehehehe.
Aku pun berharap banget kalau Allah kasih aku kesempatan untuk bisa ngerasain ramadhan tahun ini, aku tetep bisa mengimbangi kegiatan rutinku (kerja) juga target ibadah selama ramadhan, jujur tantangan banget sih, semoga bisa terus istiqomah yaaa.
0 notes
bartzellaint · 6 months ago
Text
Habluminannas: inter(act).
Insight ini aku dapet di hari sabtu 4/1/25 lalu, ini sehari-hari tapi mindful banget. Intro sedikit, 2024 lalu kan menjadi tahun di mana aku merasa aku bisa belajar untuk kenal lebih dalam tentang diriku sendiri ya, dan salah satu poin yang aku dapet adalah; aku itu orang yang akan termotivasi melakukan sesuatu kalau aku tau ‘why’ nya jadi harus banget pakai why, kayak sesederhana baca doa bercermin aja, dulu sekedar tau doanya tapi setelah aku tau dan mendalami artinya kalau isi dari doa bercermin tuh secantik itu… dari situ aku semangat banget dan selalu keinget setiap mau bercermin untuk baca doa. Jadi selalu harus punya alasan/makna yang membuat tergugah untuk melakukan sesuatu (repot banget ya memang sarah).
Back to topic jadi insight baru yang kudapet kemarin itu temanya tentang komunikasi, kayak judulnya ini habluminannas jadi ya hubungan ke sesama makhlukNya, kalau dikerucutkan ini tentang silaturrahiim. Ibu dan bapak itu tipe orang yang menjaga banget silaturrahiim, jadi selalu ngebela-bela in pergi jauh hanya untuk berkunjung ke rumah saudaranya yang menurut aku dulu itu kayak- ‘kenapa sih repot-repot harus sampe keluar uang demi ngobrol sama orang?’ iya begitulah pandanganku ya.
Tapi ternyata, emang silaturrahiim ini termasuk ke dalam syariat yang Allah buat untuk hamba-Nya. Dan ketika Allah sebut itu syariat, maka hal itu udah pasti, mutlak, hambaNya bisa melakukannya karena Allah ga mungkin bikin syariat yang hamba-Nya ga mampu untuk mengerjakannya. Terus aku questioning lagi ‘mon maap ini saya introvert yang gampang banget drained gimana ya?’ wkwkkw padahal pertanyaan pertama aja belum ada jawabannya.
Jadi kalau didalami lagi, makna dari silaturrahiim ini sendiri merujuk kepada menjaga hubungan kasih sayang/kekerabatan antar manusia. Iya intinya mah se simple itu, nah yang bikin ribet siapa? Iya manusianya :) karena sebenernya bentuk dari silaturrahiim itu ga terpaku dari saling mengunjungi aja, maknanya kan ‘menjaga’ ya, ya berarti bisa dengan saling ketemu, bisa by chat, bisa dengan tukeran kado, bisa dengan saling komen di postingan sosmed, bisa dengan mendamaikan hubungan antar orang yang bertikai, bahkan sekecil memberi dan menjawab salam aja itu udah termasuk ke dalam silaturrahiim.
Ternyata memang luas banget, dan Allah tuh bener-bener ga pernah mempersulit hamba-Nya untuk beribadah, pikiranku yang tadinya terkotak-kotakkan kalau silaturrahiim hanya sebatas saling mngunjungi dan ketemu itu langsung terbuka banget sih alhamdulillah, karena ya tanpa sadar kita udah menjalankan syariat nggak sih (keren banget sih menuruku). Dan di sisi lain pun aku nggak bisa men-judge kalau pendapat orang tuaku salah, karena hal yang mereka yakini memang salah satu bentuk silaturrahiim dan itu adalah budaya yang ada di sekitar apalagi orang tua kita mengalami masa di mana alat komunikasi belum secanggih sekarang jadi memang seperti itu budaya yang terbentuk di lingkungan.
Dan makin ke sini aku jadi enggak ngerasa nyesel dengan pilihanku untuk tetap membuka pintuku untuk teman-temanku, dulu aku selalu merasa cape banget karena aku ngerasa aku selalu stay tapi orang-orang sekitarku yang lalu lalang pergi kayak menjadikan aku tempat bersinggah aja, padahal yang mendeklarasikan ‘harus tetap jaga hubungan’ ya mereka juga, dan pada akhirnya aku yang ditinggal, entah karena kesibukan atau kegiatan yang berbeda atau bahkan tanpa alasan. Aku jadi merasa buat apa ya dulu percaya sama omongan orang-orang yang bilang jangan sampai putus kontak? Tapi setelah dapet ilmu ini aku jadi merasa lega dan bersyukur karena tali itu bukan aku yang mrngguntingnya, dan aku memutuskan untuk tetap menjadi orang yang akan selalu membuka pintuku.
Toh pada akhirnya, dengan berusaha stay in touch sama orang-orang, bukan cuma hubungan horizontal aja yang dijaga, tapi hubungan vertikal kita sama Allah akan terjaga (karena menjalankan syariatNya). In conclussion, silaturrahiim tuh syariat yang murah banget, dan gampang banget sebenernya, Allah bikin gampang jadi kita gausah bikin ribet. Hehe.
0 notes
bartzellaint · 6 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Sebuah oversharing yang ((kayaknya)) perlu diarsip.
0 notes
bartzellaint · 8 months ago
Text
:)
Aku baru aja baca sebuah quotes dari penulis favorite-ku, bunyinya begini :
"There is goodness in every delay. There is love in every pain you suffer. There is protection in every closed door you try to open. And there is God's love in every step that you take when you try your best to survive every day. God is with you along the way. You're safe. You'll always be safe." - raranoormega
Bagus banget ya? Mungkin karena posisinya aku sedang berada dalam keriuhan hidup, makanya aku jadi lebih emosional pas baca quotes ini. Di luar itu, aku jadi inget ayat dari surat Al-Insyirah yang bunyinya "fainnama'al 'usri yusro, innama'al 'usri yusro" makna ayat ini sama quotes di atas tuh sama nggaksih.
Allah nekenin kalo bersama kesulitan pasti ada kemudahan di dalamnya, and it happen to me right now, disaat menurutku pekerjaan dan penyesuaian lagi berat-beratnya, di sisi lain Allah tuh ngasih nikmat lain dengan kelapangan aku beribadah, punya temen yang supportif, punya kakak pembimbing yang bersedia baca ceritaku dan masih mau jawab pas kutanya soal kerjaan walaupun posisi dia udah resign.
Aku tuh ngerasa kayak Allah tuh selalu nyelipin nikmat-nikmat yang heartwarming banget di tengah kesempitan yang lagi aku alami dan aku ngerasa bersyukur banget (Alhamdulillah) karena hal itu. Kalo ditanya berat apa enggak mah ya berat, tapi di tengah nangis-nangisnya aku juga tuh ada kelegaan tersendiri dari hal-hal yang ga terduga lainnya.
Dan aku menyimpulkan bahwa itu adalah tanda bahwa Allah tuh nggak kemana-mana, ada, Allah tuh nemenin tiap langkah yang kita ambil di hari itu untuk ngejalanin hari yang penuh helaan nafas berat, bahkan Allah tuh ada sama kita di setiap kedipan mata kita yang cuma sepersekian detik itu. Jadi yaudah jalanin aja dan hadapin aja hari-hari yang berat ini karena kamu nggak sendiri, dan jangan pernah ngerasa sendiri, karena Allah ada untuk dengerin cerita kamu, dan Allah nemenin tiap langkah kamu.
Buat siapapun yang lagi ngalamin kondisi yang berat dan melelahkan, semoga kalian juga bisa menemukan kebaikan, kelapangan, dan kemudahan di tengah kesulitan yang kalian hadapi. Tetap berjuang dan semangat!
1 note · View note
bartzellaint · 11 months ago
Text
Sebuah eulogi;
Untuk seorang teman yang alur hidupnya begitu indah dan rapi.
Kita bukan teman yang se-dekat itu, ya bell?
Kita ngga satu SMP, kita ngga pernah satu kelas, kita juga ngga satu organisasi, kita juga ngga satu kampus, irisan kita cuma 3. Teman satu semi-organisasi, teman satu ekskul, dan teman satu lingkaran.
Cerita kita cuma sekilas sekilas tentang sharing kehidupan kuliah dan pasca kuliah, seru. Karena kita sama sama suka kopi, dan pemikiran kritis kamu terhadap kesehatan juga ketertarikan kamu dibidang gizi sampe kepikiran mau lanjut S2 Gizi.
Tapi yang paling aku kagumi dari kamu ya bell, tentang bagaimana kamu selalu mencoba memandang kehidupan dari arah yang baik, kamu selalu mengais serpihan kebaikan dari serakan kehidupan yang acak. Jadi energi yang kamu keluarkan selalu positif, aku selalu merasa jadi orang baik ketika bisa kumpul sama kamu, karena memang sebaik itu dan se-mebawa kebaikan itu kamu bagi sekeliling kamu.
Bahkan alur kehidupan kamu yang sedemikian rapi Allah susun itu seringkali membuat aku merenung dan kagum, bagaimana Allah menjadikan kamu sangat aktif di SMA, dan membuat kamu masuk untuk mendalami ilmu yang kamu idamkan saat SMA, selanjutnya Allah tarik kamu untuk dekat dengan menuntaskan quran, dan Allah izinkan kamu mengimplementasikan ilmu kamu selama satu bulan lebih, dan diakhir perjalanan kehidupan kamu Allah gugurkan dosa kamu hingga Allah panggil kembali kamu ke sisi-Nya di hari jumat yang baik.
Percakapan terakhir kita Allah cukupkan sampai aku mengirimkan kamu link video dari teman-teman supaya kamu bisa semangat untuk sembuh, jujur dulu aku selalu berdoa untuk kesembuhan kamu karena aku merasa bumi butuh merasakan kebaikan yang kamu punya tapi ternyata Allah lebih ngga sabar untuk ketemu kamu.
Terimakasih yaa Bella, untuk segala kebaikan yang selalu kamu bawa bersama kamu. Aku benar-benar akan bersaksi kelak, bahwa disetiap detik kehidupanku yang ada kamu di dalamnya, kamu adalah orang yang baik dan membawa kebaikan untuk sekeliling kamu.
Semoga Allah lapangkan tempat kamu yang sekarang, Al-quran yang kamu tuntaskan menjadi teman dan penerang kamu.
Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fuanha.
0 notes
bartzellaint · 1 year ago
Text
Tumblr media
Di beberapa post sebelumnya aku pernah nulis kalimat kayak gini "memang apa lagi yang lebih indah dari pada hati yang lapang?"
Beberapa waktu lalu aku diminta untuk sharing ke adik-adik huhuhuhu yang ternyata jaraknya udah 9-10 tahunan dari aku (tua detected) materinya ini tentang lapang sama setiap perubahan yang ada TMI ini materi emang kayak closingan dari rangkaian acara jadi yha gitu mungkin agak mellow. Aku pernah dikasih tau kalau semisal anak sekarang itu kayak 2 tahun lebih muda jadi semisal dia kelas 1 SMA jadi jiwanya tuh kayak masih kelas 2 SMP, kurang paham juga sih terkait infonya dari mana dan saat itu aku belum berencana mencari tau lebih dalam, tapi di saat itu aku memutuskan buat percaya sama yang temenku omongin jadi aku akan ngebawa sharingnya ke arah yang lebih fun dan nggak tok sekedar kayak ceramah karena waktunya juga panjang banget ya shay kita bingung banget 75 menit mau ngomong apa :").
Singkat cerita aku minta mereka buat beberapa kelompok terus aku minta mereka nyusun puzzle tapi setiap 30 detik sekali aku switch jadi kelompok 1 bakal ngelanjutin puzzle kelompok 2, kelompok 2 bakal ngelanjutin puzzle kelompok 3 dan seterusnya.  Ya inti dari game nya simpel kan tentang perubahan, maksudnya harus selalu siap dan beradaptasi dengan adanya perubahan yang ada di hidup. Aku adalah salah satu orang yang meyakini bahwa perjalanan hidup itu sama dengan perjalanan menuntut ilmu, karena Ilmu datangnya bisa dari mana aja gaksih? Dan sepanjang perjalanan ga mungkin jalanannya selalu semulus aspal, pasti ada kerikil, yang tajem yang tumpul, yang besar yang kecil. Ya sama kan kayak hidup, ada waktu dimana seneng dan semangat setiap ngejalanin hari, ada waktu dimana ngerasa entah itu berjalan lama banget, jenuh, mumet, sedih, kecewa, campur aduk deh.
Intinya di sepanjang perjalanan ini rukun iman keenam (percaya qada qadar) dituntut untuk selalu di refresh. Karena ya jujur aja, manusia itu mudah gaksi untuk kecewa apalagi terhadap hal-hal yang berbau duniawi, berharap sama nilai, sama hasil ujian, pekerjaan, jodoh dan lain-lain. Dan ternyata rasa kecewa itu pertanda bahwa kita menggantungkan harapan ke tempat yang salah entah itu benda mati atau manusia, apalagi manusia, karena manusia tuh sumber kecewa. Singkatnya kalau kita menggantungkan harapan Cuma sama Allah, kayaknya rasa kecewa tuh bisa hilang aja dalam sekejap, jadi inget Ali bin Abi Thalib pernah ngomong tentang doa, "jika Allah mengabulkan doaku maka aku bahagia, tetapi jika Allah tidak mengabulkan doaku maka aku lebih bahagia, karena yang pertama adalah pilihanku sedangkan yang kedua adalah pilihan Allah" kalimat ini tuh selalu jadi booster tiap aku lagi sedih buat ngeyakinin diri kalo Allah pasti punya jalan lain yang lebih baik buat aku yap kita punya kendala tapi Allah punya kendali, karena sebaik-baik perencana adalah Allah bukan manusia. Idealnya apapun keputusan yang Allah tetapkan di garis perjalanan hidup kita harus tetep kita terima dengan ridha dan lapang, susah banget gaksih? jujur aja nyampein materi ini berat banget karena dalam implementasinya di diriku pun aku masih babak belur dalam menjaga prasangka baik ke Allah, tapi kalo aku pribadi percaya ketika Allah nyuruh aku buat nyampein sesuatu itu artinya adalah reminder besar buat diriku sendiri juga buat menjaga hal tersebut. Jadi yahhhh ayok cepet-cepet kita semangat lagi buat terus berlapang dada, ridha, dan segera bangkit lagi kalau kalau lagi di situasi kecewa. Harus tetep inget sama 'laa yukallifullahu nafsan illa wus'aha' Allah ga akan tuh ngasih rasa kecewa dan ujian di luar batas kemampuan hambaNya, jadi jangan sampe malah kita yang membatasi diri kita sendiri. Semangaat! Laa tahzan, innallaha ma'ana.
0 notes
bartzellaint · 1 year ago
Text
, pulang.
Beberapa hari terakhir, pesan duka menjadi notifikasi yang cukup sering naik. Suasana berkabung menjadi hal yang asing disetiap kedatangannya, bau wangi kamper pun akan memenuhi indera penciuman di hari-hari itu.
Maka berdukalah wahai jiwa-jiwa yang masih menempel padanya jasad-jasadnya. Berdukalah sembari melepas satu persatu simpul kebersamaan yang pernah dilalui.
Lalu kosongkan satu sudut diingatanmu, tentang kiamat kecil yang terjadi pada hari ini, seharusnya, dan memang sepatutnya kembali menjadi sebuah pengingat terbesar untuk jiwa yang telah tercelup ke dalamnya lumpur-lumpur dosa.
Bahwasannya, sungguh nyata adanya 'tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian' dan bahwasannya, jasad ini dan jiwa yang bersemayam di dalamnya bahkan tak layaknya sebutir pasir di tengah gurun yang di sana berdiri kokoh sebuah kerjaan. Dan Sang Pemiliklah yang memanggil kembali apa yang menjadi milikNya.
Maka berdukalah untuknya.
Maka bermuhasabahlah untuk diri.
Maka berdukalah untuk diri.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.
0 notes
bartzellaint · 1 year ago
Text
si(a)p't
Beberapa waktu lalu sempet ikut webinar ala-ala dengan tema 'pranikah' WKWKKWWK jujur waktu itu kayak coba memberanikan diri aja setelah sekian lama poster-poster webinar pranikah itu lewat terus, algoritma gawai itu memang menarik sih.. tau aja user nya lagi di gempur undangan pernikahan temen-temen seangkatannya. Iya wajar juga sih kita udah masuk usia 1/4 abad wkwk (skip ngomongin umur).
Jujur aja ekspektasi dan insight baru yang didapet dari webinar kemarin itu cukup berbeda, ketika yang dibayangin tema pranikah itu isinya seputar "bagaimana menjadi calon yang baik, menghadapi rumah tangga kedepannya lalalala" ternyata enggak??? wkwk, yang dibahas justru lebih kearah memperbaiki diri, mostly isinya bener-bener 'waduh, gimane ye, waduh' dan ujung-ujungnya malah bikin muhasabah sama kualitas diri sendiri lol.
Ya gimana enggak, awal mula aja yang dibahas tentang kedekatan diri pada sang pencipta, dilanjut dengan spiritual bloker (isinya aku semua nangis banget) daari mulai menunda ibadah, malas ibadah, over-estimate sama doa, under-estimate sama doa, bosan, merasa terikat, pamrih duniawi, ngga bersyukur, ragu-ragu, sampe suudzan, dangggggg ada semua sih poinnya di aku :) lanjut ke state of soul dijelaskan segala tingkatannya, berkesan sekali materi webinar kemarin. Jujur aja bukannya makin ngebet nikah malah jadi bahan muhasabah diri.
Dan benar adanya bahwa menikah itu bukan 'sekedar' tapi lebih kompleks, jadi yang harus disiapkan juga agak banyak nih ya bund, tapi gapapa lah ya kita perbaiki dikit-dikit biar bisa jadi wanita yang ga cuma bekerja tapi berdaya dalam rumah tangganya, jadi madrasatul ula yang baik untuk anak-anaknya dan jadi bagian dari ibu peradaban dalam menciptakan generasi rabbani UHUY, kayak orang bener aja nih nulisnya. BELAJAR YA INI BELAJAR. Kalian harus tau bahwa sejatinya setiap kalimat/kata yang ada di akun ini itu sejatinya bukan karena usernya udah khatam dengan tulisannya, justru ditulis karena bener-bener lagi butuh reminder buat diri sendiri (yaAllah curcol) tapi yagitu deh namanya juga sudut untuk berbagi yekan.
Yak semoga yaaaa kita semua bisa dipertemukan dengan jodoh terbaik dalam kondisi ketakwaan yang baik supaya bisa sama-sama kumpul lagi di surga-Nya kelak (aamiin allhumma aamiin). Kalimat penutupnya quotes bagus yang kemarin kudapet aja deh, soalnya menyentuh sekali sih kalo bagi aku wkwk.
"Couplegoals yang terbaik adalah ketika engkau dipertemukan dalam kebaikan hingga mampu bertumbuh dalam ketakwaan"
0 notes
bartzellaint · 1 year ago
Text
Catatan #2
Mari sedikit berbicara tentang kecewa dan lebih banyak tentang berhati besar.
Kalau melihat ke belakang, kecewa akan terbayang dan menyesal akan mengakar.
Berbicara tentang memperbaiki akan selalu ada mata positif dan negatif yang menilai. Maka, biar biarlah mereka memandang apa dan mereka beebicara apa. Karena yang terpenting, adalah bagaimana 'memperbaiki' itu selalu berjalan apapun kondisinya.
Mungkin kecewa dan sesal sedang menamparmu kini, tapi biar lapang yang memelukmu nanti.
Memang apalagi yang lebih indah dari lapangnya sebuah hati?
0 notes
bartzellaint · 1 year ago
Text
Begitu lucunya ya kita—manusia. Seringkali disibukkan dengan isi kepalanya sendiri, sibuk menggeledah kemungkinan-kemungkinan pada hal-hal yang sebenarnya belum pasti terjadi.
Pikiran kita terbang ke sana kemari, menggumamkan gumaman "kalau nanti" yang seakan-akan skenario itu pasti akan dialami. Padahal yang dipikirkan itu pun belum sama sekali terjadi. Aneh sekali.
Lalu kita kesal, marah, bingung, lelah hanya karena membayangkan hasil fantasi skenario pikiran yang kita buat-buat. Lucu. Mau sampai kapan sebenarnya kita, membiarkan pikiran kita disibukkan oleh kekhawatiran?
Mau sampai kapan sebenanya kita, membiarkan pikiran kita diramaikan oleh ketakutan?
Mau sampai kapan sebenarnya kita, membiarkan pikiran kita dijejali oleh rasa keputus asaan?
Dan mau sampai kapan sebenarnya kita, melupakan Allah yang dengan kemahaanNya mudah sekali memberikan ketenangan? Mengatur kepastian. Memberikan jawaban.
Sibuk sekali ya kita menyusahkan diri. Padahal tak pernah-pernah Allah suruh kita mengurusnya sendiri.
Berhentilah membuat banyak rekaan kejadian di kepala. Bukan sebuah tugas untuk kita meraba-raba kepastianNya. Karena sejatinya kita tak mungkin bisa mengatur kejadian di masa depan.
Maka, hiduplah di atas keyakinan bahwa Allah adalah sebaik-baik perencana. Sebaik-baik yang menetapkan ketetapan. Dan segala apa yang ditetapkanNya adalah hal yang terbaik untuk kita dapatkan.
596 notes · View notes
bartzellaint · 1 year ago
Text
Tumblr media
Share di sini aja deh ya wkwkwk 😂
0 notes
bartzellaint · 1 year ago
Text
Perputaran hidup;
Kalo dibilang 'hidup itu sejatinya hanyalah perputaran antara sabar dan syukur' itu rasa-rasanya bener juga nggaksih? Ayo kita yakinkan biar nggak jadi 'rasa-rasanya' lagi.
Sejauh ini, materi sabar dan syukur itu jadi salah satu materi yang cukup sering di baca ulang -__- Zzzz kenapa? Karena ya emang hidup itu isinya ujian lagi ujian lagi iyakannn. Soalnya kan emang bener juga disebut di QS. Al-Ankabut:2 kalo setiap orang yang mengaku beriman pasti akan diuji.
Tapi tapi tapiii, mungkin sebagian orang (bahkan aku juga sampe beberapa waktu lalu :)) kalo denger kata 'ujian' tuh konotasinya lebih ke arah negatif aja, yaaa kayak kesusahan dan kemalangan gitu-gitu. Padahal sebenernya jangan-jangan apa yang kita anggap kegembiraan atau kebahagiaan saat ini tuh ternyata bisa jadi itu tuh ujian juga...?
Kalo merujuk dari QS. Al-Ankabut:2 tadi yang tentang ujian, berarti bisa dibilang bahwa ujian adalah tabiat iman kan ya, karena yaaaa orang yang beriman kan pasti diuji, aku baca salah satu hadist riwayat Muslim kayak gini "sungguh memesona urusan orang beriman, karena urusannya baik. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.”
Luarrrrr biasa sekali kalo dipikir-pikir menjadi orang beriman yang 'seutuhnya' itu yaaaa, kayak kalo dapet masalah dia bakal sabar menghadapinya dan ketika dia sabar dalam menghadapi masalah tersebut dia jadi bisa nih ngambil hikmahnya, setelah dapet hikmahnya otomatis akan jadi bersyukur dan malah bisa jadi rasa syukurnya itu lebih besar dari rasa sabarnya dan begitu terus perputaran hidupnya, kek- keren bat gaksiii kalo bisa mengimplementasikan dengan baik perputaran sabar-syukur di hidup tuh?
Terus sifat syukur ini kalo secara istilah artinya bertambah dan kalo secara bahasa artinya upaya untuk mentaati Allah, maka harusnya kalau seseorang bersyukur akan sejalan dengan bertambahnya ketaatan dia sama Allah dong yaa, "karena setiap kenikmatan yang tidak menambah ketaatan pada diri seseorang itu maka kenikmatannya akan menjadi musibah" waduh... kalo dipikir-pikir iya juga sih, berarti masuk tuh tadi, bahwa ujian itu sebenernya ga cuma dalam bentuk kemalangan/kesusahan tapi juga dalam bentuk kenikmatan, wewwww... The real hidup tu ujian yaa gaes, tetap semangat yah dalam menjalani hidoepp yang sejatinya isinya ujian-ujian ini, semoga kita semua bisa mengimplementasikan sabar dan syukur dengan sebaik-baiknya, reminder banget sebetulnya buat yang nulis wkwk. :")
-✨🌻
0 notes
bartzellaint · 1 year ago
Text
Sipaling Latbel;
Berawal dari datang ke suatu kajian akhir tahun yang bahas tentang kebermanfaatan ilmu dan berakhir dengan kepikiran sampe rumah ‘loh iya juga ya, kayaknya ga deh nih kalo di tumpuk terus gini’ yang dimaksud adalah bagaimana selama ini aku merasa banyak ilmu yang masuk buatku tapi ilmunya nggak ngalir lagi.
Di materi itu ada kalimat yang sangat aku garis bawahi kurang lebih intinya begini : ‘lalu kenapa orang yang banyak ilmunya masih bisa terpuruk? Maka perlu dipertanyakan kebermanfaatan ilmunya terutama untuk dirinya sendiri’ DUAR, nggak tau kenapa kalimat itu cukup ngena di aku yang gampang banget overthinking wkwk, kayak- waduh kebermanfaatan ilmu gue kayaknya bener-bener dipertanyakan saat itu. Apakah ilmu yang selama ini aku dapet bermanfaat, jangan ngomongin orang lain dulu deh, buat diri sendiri aja dulu.
Nah, dari situ tuh muncul sebuah ide gimana caranya bisa sharing dan media apa yang sekiranya cocok buat aku, lalu tepikirkanlah platform ini wkwkwk. Yaaa pokoknyaa, doakan semoga user ini selalu konsisten menjadikan platform ini sebagai salah satu jalan supaya bisa lebih bermanfaat buat orang-orang terutama buat diri sendiri (resolusi tahun baru banget gaksih). Kalo dari kamu yang baca, platform/media/cara sharing yang paling cocok kira-kira apatuh?
- 🌻✨
Tumblr media
1 note · View note
bartzellaint · 1 year ago
Text
Halo!
Akun ini didedikasikan untuk sekedar bercerita dan berbagi tentang apa yang didapat dalam rangka lebih bermanfaat, semoga akun ini membawa dampak positif ya! ✨👋🏻
0 notes