fatimahkurniawan
fatimahkurniawan
Invisible
2K posts
Kadang untuk bahagia kau tak harus selalu melihat bentuknya, kau hanya perlu merasakan.
Don't wanna be here? Send us removal request.
fatimahkurniawan · 1 year ago
Text
22.36
Oranglain.
Bukankan pada suatu masa kita pernah ada dalam lingkaran yang sama?
Disana kita menyapa dengan saling tersenyum, disana pula kita saling mengenal diri kita, bahkan mungkin kau akan lebih mengenal oranglain daripada dirimu sendiri.
Pernah suatu hari juga kita hampir menyerah, dengan hati yg berat tetap melangkah maju saling menggenggam lalu berlari pada barisan yang sama. Kita amat satu paham saat itu.
Jadi, jangan jadikan aku adah oranglain untukmu,
Walau kita hampir lupa bagaimana cara bicara satu sama lain, tetaplah ingat masa dimana kita bicara sampai larut malam,
Undanglah aku dimasa2 bahagiamu, hari pernikahanmu, kelahiran putra-putrimu, mari kita rayakan hari-hari bahagia itu bersama.
Kita masih bisa menyapa lewat tulisan, dan lewat unggah-unggahanmu aku akan merasa lega karena hidup begitu baik padamu, aku akan turut memelukmu dalam doaku
Dari aku, teman baikmu.
9 notes · View notes
fatimahkurniawan · 2 years ago
Text
Orang-orang yang pernah kukenal dalam hidup ini tidak semuanya harus menjadi karib. Ada yang cukup untuk kenal, cukup untuk bekerja, cukup untuk hal-hal tertentu saja. Karena memang kehadirannya untuk bersinggungan takdir, mungkin sehari, seminggu, atau beberapa saat. Maka dari itu, tidak perlu terlalu mengambil hati apa-apa yang hanya lewat itu. Apalagi jika yang hanya lewat sebentar itu, membuatmu tidak nyaman sepanjang waktu dan kamu memeliharanya dalam pikiranmu bertahun-tahun.
Jangan sampai, sesuatu yang hanya sebentar, mengganggumu seumur hidup. Perasaan kagum, cinta, kasihan, marah, dan semua hal yang naik turun di dalam hatimu. Tidak perlu terlalu diambil hati. Lain kali, lebih hati-hati. Lain kali, lebih mawas diri.
951 notes · View notes
fatimahkurniawan · 2 years ago
Text
Mencintai Diri
15.01
Kemarin diri ini riuh bergemuruh, berlari kearah senja. Walau tanpa alas kaki, tetap riang mengejar apa yang tak tampak. Walau kadang rintik hujan m turun, tak membuatmu berhenti untuk sekedar berteduh.
Kemanakah engkau wahai diri, terlampau jauh kau berlari hingga tak bisa lagi kutemukan segala riuhmu. Apakah tak kau temukan lagi nyala dan hangat pada hatimu?
Riuh bergemuruh yang aku rindukan ternyata aku abaikan, oh.. bukan, bukan aku abaikan rupanya tak sempat aku rasakan karena perubahan perubahan pada hidupku.
Duhai diri, kemarilah mendekat lagi padaku. Mari kita sama2 menemukan nyala dan hangat antar kita, bukankah untuk mencintai diri sendiri kita harus saling menemukan?
Tak apa, peranmu dalam hidup memang akan terus berubah. Tapi tetaplah menemukan diri sembari terus mencintai peranmu yang baru.
Tak apa, lelah dan sepi adalah jalanmu menemukan dirimu yg baru. Berbahagialah untuk dirimu sendiri. Bukankah bila kau berbahagia orang-orang disekitarnu akan merasakan hangat darimu?
Mari saling mencintai.
24 notes · View notes
fatimahkurniawan · 2 years ago
Text
11.15
Setelah hampir bersamamu 5 tahun terakhir, aku sedikit memahami mengapa Tuhan hadirkan kita untuk satu sama lain.
Darimu aku belajar sabar yang penuh ikhlas, darimu aku belajar tak apa sedikit berjalan daripada terus berlari, lalu kamu akan ingatkan aku untuk sebentar saja bernapas diantara hiruk pikuk emosi saat hati kacau balau.
Denganmu, aku nyaman duduk berlama-lama sambil menikmati sekitar kita. Kau bilang, tak perlu buru-buru, biar kau yg atur semuanya.
Dengamu, aku paham bahwa kita berada pada perahu yang sama, dan lebih penting lagi dengan tujuan yang sama, untuk sampai pada Tuhan dengan perjuangan yg baik.
Denganmu aku mengerti, kita adalah sepasang ruh dalam ketaatan pada Tuhan.
36 notes · View notes
fatimahkurniawan · 2 years ago
Text
22. 15
Adalah kamu nak, keberadaan cinta paling nyata buatku.
Pada saat kamu tertidur aku tetap merasa kamu mencintai aku begitu dalam, saat kamu tersenyum justru hatiku yg terasa begitu hangat dan penuh, saat kamu lahap menikmati masakanku sungguh aku bersyukur dan lega karena kamu bertumbuh.
Kamulah nak,
Bentuk cinta paling nyata buatku.
25 notes · View notes
fatimahkurniawan · 5 years ago
Text
Kedatanganmu
11.55
Sebelum aku bertemu denganmu, setiap ada senja turun dilangit. Aku bertanya bagaimana cara Tuhan akan mempersatukan kita. Atau dibagian jalan yang mana Tuhan akan membuat kita saling menyapa, saling bertanya apakah kita akan menjadi satu tujuan.
Setiap senja menampakkan dirinya dilangit, aku menghela napas sambil tersenyum. Mengagumi betapa cantiknya langit kala itu. Apakah kedatanganmu juga akan seindah langit kala senja.
Senja sore kemarin aku menyadari bahwa kedatanganmu pada hidupku lebih indah dari senja waktu kemarin. Sungguh perlahan tanpa pernah sekalipun aku terpaksa untuk menerimamu. 
Kau yang selalu menjumpaiku kala senja disaat kau telah selesai dengan segala urusanmu, bertanya apa yang mau aku lakukan esok hari atau bertanya apa yang mau aku makan. Kau selalu saja membuat hariku sehangat warna langit kala senja.
Pada setiap senja tak pernah aku memandangnya dengan bersedih, bagaimana bisa aku bersedih padahal aku begitu mengagumi senja dan juga kedatanganmu kala itu? 
52 notes · View notes
fatimahkurniawan · 5 years ago
Text
Aku adalah Senjamu.
20.00
Aku adalah senja, yang akan selalu ada di antara kebimbanganmu, antara malam dan siangmu. Aku ini senja yang selalu kau tunggu namun tak pernah kau raih, kau hanya mengagumi tanpa kau sapa. Aku ini senjamu, warna yang menyesakkan dadamu.
Aku adalah senjamu, yang mengantarmu pulang dengan rasa lelah, yang memberimu selamat karena kau telah melalui hari ini dengan baik. Aku ini senjamu, yang kadang kau lupakan karena kau sibuk pada urusanmu pada siang dan malam. Aku ini senjamu, yang bersedia menjadi jedamu disaat kau butuh waktu untuk bernafas lega.
Aku adalah senjamu, yang tak pernah menunggumu menyapa, karena malam terburu-buru muncul dan kau terlalu lama memutuskan. Aku adalah senjamu, yang ketika ia hilang maka kau menyesal telah melewatkannya.
315 notes · View notes
fatimahkurniawan · 5 years ago
Text
Mengingatimu.
19.45
Ada yang mengingat senyumanmu pada tiap kali senja turun pada peraduannya, ia mengagumi keduanya tapi lebih mengagumi senyuman dengan lesung pipitmu, Tuhan Maha Indah begitu ia bergumam pada dirirnya sendiri.
Ada yang mengingatmu pada tiap rintik hujan yang turun lalu secepat hujan uturn begitu pula ia mengkhawatirkamu. Bertanya-tanya sedang dimana kamu dan apakah kau membawa payung atau tidak, ia lalu bergumam bahwa Tuhan akan selalu menjagamu.
Ada yang merindukanmu pada tiap titik bintang diatas sana, ingin sekali berkata padamu bahwa sinar bintang itu tak dapat mengalahkan sinarmu pada hatinya namun ia tau ini bukan saat yang tepat.
Adalah ia, yang mungkin kau temui setiap hari yang selalu mengingatimu namun tak sampai bertutur kata tentang perasaannya. Adalah ia yang paling menjagamu lalu mendekatimu pada doanya.
Kau hanya perlu menunggunya dengan sabar, lihatlah betapa ia pun menjaganya dan menunggu saat yang tepat. Bukankah Tuhan bersama orang-orang yang sabar.
72 notes · View notes
fatimahkurniawan · 5 years ago
Text
17.14
Pernah suatu hari aku berpikir, bahwa meninggalkan rumah (menikah) akan menjadi dunia baru, bisa kemana saja bersama suami. Membeli apa saja yang kita inginkan, atau sekedar memasak menu masakan yang kita inginkan. Indah bukan?
Setelah beberapa tahun, hari ini aku baru menyadari.
Menikah ternyata membuat kita segera rindu untuk bersama orangtua kita. Hampir setiap hari, mamah selalu bertanya tentang kabar kami dirumah, bertanya memasak apa aku hari ini, atau hanya sekedar bertanya sarapan apa aku pagi ini.
Menikah itu ternyata membuat kita justru semakin rindu pada orangtua. Tak pernah sekalipun orangtua meninggalkan kita. Mengingatkan, menasehati, dan memberikan apa saja yang sekiranya dibutuhkan anaknya bahkan hingga di usia yang sudah cukup dewasa. Justru anaknya yang terlalu lupa diri ingin berpisah dari orangtua, ingin hidup mandiri katanya. Padahal tak pernah bisa benar-benar mandiri.
Benar katanya, kasih orangtua itu sepanjang masa. Maka apa sebab kita tak mau berbakti pada keduanya?
77 notes · View notes
fatimahkurniawan · 5 years ago
Text
Cita
14.23
Pada suatu hari ketika hati bergetar penuh semangat untuk mencapai suatu cita. Kita akan dengan senang hati berlari mengejar apa yang kita mau. Dengan lapang dada jatuh dan dengan senang hati untuk bangkit kembali. Tak ada yang bisa menghalangi kita untuk menggapai apa yang kita mau.
Walau kita tau, menuju apa yang kita mau tidak akan kita lalui dengan mudah. Tapi bukankah kita menginginkan hal itu datang pada kita? bukankah kita sedang memantaskan diri kita mendapatkan apa yang kita mau?
Hingga nanti Tuhan berkata bahwa kita pantas menerimanya, karena segala yang kita perbuat, setiap malam penuh doa panjang untuk apa yang kita capai. Berharap Tuhan ijinkan kita. Setiap doa yang kita minta dari doa ibu kita, mungkin disitulah letak keberuntunganmu. Doa ibumu.
Selamat memulai perjuanganmu. Ku doakan semoga citamu terwujud.
25 notes · View notes
fatimahkurniawan · 6 years ago
Text
Dilarang Terluka
14.33
Tidak satupun manusia di dunia ini, yang akan tau bagaimana atau pada saat kapan dia telah melukai seseorang. Hari ini, tidak satupun manusia yang akan peduli apakah ia telah melukai orang lain atau tidak. Namun pada saat bersamaan, mereka juga tidak ingin dilukai.
Sungguh ironi.
Jadi untuk hari ini dan seterusnya kita dilarang terluka. Karena terluka hanya akan menjadi olok-olok manusia lain.
42 notes · View notes
fatimahkurniawan · 6 years ago
Text
Perihal masa lalu, kita punya banyak hal untuk disesali.
Perihal masa depan, kita punya banyak rencana untuk dieksekusi.
Perihal hari ini, kita punya banyak waktu untuk dibuang percuma.
Setidaknya itulah penjelasan singkat mengapa di usia ini kita terasa seperti tak beranjak kemana-mana.
Taufik Aulia
858 notes · View notes
fatimahkurniawan · 6 years ago
Text
Beberapa waktu lalu sempat ingin menghilang dari menulis. Rupanya memang menulis itu kebutuhan diriku.
“Untuk orang yang tidak pintar ngobrol atau cerita secara langsung, kehilangan cara menulis itu sungguh menyiksa.”
— Pada akhirnya manusia memang butuh berbicara untuk tetap menjaga kewarasannya. Entah berbicara lewat lisan atau lewat tulisan.
454 notes · View notes
fatimahkurniawan · 6 years ago
Text
14.01
Apa yang harus aku tulis dalam lembaran kertas putih ini, bila hati penuh rasa yang tak bisa aku mengerti. Segala hal yang telah aku impikan sirna hanya dalam hitungan detik, luluh lantah harapan. Menangis sendirian, menjauh dari semua, menjadi pilihan.
Pesan apa yang harus aku kirimkan padamu, bila aku tak mampu menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan rasa yang membuat hariku tak menentu. Aku tau kau akan tetap berada disana menunggu aku bercerita sembari menemaniku walau kau tampak sangat bingung.
Kau bilang, semoga penantian dan perjuangan kita menjadi amalan kita.
Sepatah kata yang tak mampu membendung tangisku, hanya menambah tangisku lalu ingin berlari dan kupeluk kamu. 
32 notes · View notes
fatimahkurniawan · 6 years ago
Text
Mungkin hati kita sendiri yg terlalu rapuh. Bukan salah oranglain.
Fatimahkurniawan
22 notes · View notes
fatimahkurniawan · 6 years ago
Text
Mengenal
14.19
Pada tiap detik yang kita lalui bersama. Selalu ku lihat dirimu kian sabar dalam menghadapi aku, kian lebih baik dalam menanggapi hal-hal kecil dirumah kita, lalu ku lihat pula senyum yang selalu berkembang tiap kau pulang ke rumah walau aku tau kau pasti telah lelah menempuh perjalanan pulang.
Hari ini adalah hari ke lima ratus sekian dan terasa lebih cerah dari hari pertama kita berada dirumah, awan awan gelap yang semula tak bisa kita taklukkan. Kini kita kian mahir dalam menaklukkannya. Kini kita kian pandai dalam mebagi tugas.
Mungkin beginilah orangtua kita dulu menjadi sekuat itu. Melalui berbagai macam cuaca dan tetap bisa bertahan. Bukankah kita bisa seperti itu juga?
Hari ini sampai seterusnya, mari kita saling mengenal lebih jauh. Mengenali apa yang harus kita perbaiki satu sama lain, mengenal setiap rasa yang muncul silih berganti. Agar kita bisa semakin yakin bahwa kita mampu, yakin bahwa satu sama lain akan mampu berjuang.
Mari saling mengenal lagi, tuan.
37 notes · View notes
fatimahkurniawan · 6 years ago
Text
13.59
Pada lembaran baru hidup kita, akan ada orang-orang yang datang dan pergi. Tak ada yang bisa kita cegah atau kita tahan, kita hanya butuh bersiap.
Karena terkadang, orang-orang yang paling merayakan kebahagiaan kita, adalah mereka yang akan meninggalkan kita paling pertama. Pada langkah pertama kita menuju jalan yang baru, mereka memberikan selamat sekaligus mengucapkan selamat tinggal.
Bertahanlah pada dirimu sendiri.
89 notes · View notes