#Ketinggian Astronot NASA luar angkasa

[generasbir]

Ketinggian Astronot NASA di Antariksa hanya sampai disini

Semua mahluk hidup ciptaan Allah swt ada batasnya Termaksud Umur kita - pohon - Hewan - Alam dan lain-lain " Tanpa Bahan bakar Roket Mega moon tidak akan sampai ke langit - Kehabisan bahan bakar mereka jatuh __ "PERNAHKAH KALIAN MENDENGAR SATELIT JATUH DI PEMUNGKIMAN RUMAH WARGA. selengkapnya simak videonya di atas 👆

[sajian-bagus]

Judul yang kami buat adalah tuduhan yang bukan main-main alias sangat serius. Mari kita bahas alasannya!

Agueste Piccard

Pernah mendengar nama Prof. Auguste Piccard? Ia adalah seorang scientist asal Swiss. Piccard adalah orang pertama yang melewati atmosfir tahun 1931 sekaligus menjadi orang pertama yang menyaksikan bentuk bumi yang sesungguhnya dari angkasa, yakni Stratosfir. Untuk bisa melihat bumi dari angkasa ia menggunakan balon terbang. Penerbangan perdananya mencapai ketinggian 15,7KM, kemudian ia terbang lagi tahun 1932 dengan ketinggian 22KM.

Menurut kesaksiannya, ia mengatakan bahwa ia melihat bumi berbentuk

“Flat disk with upturned edge”

atau “cakram datar yang pinggirnya menengadah” dan inilah realita sebelum propaganda NASA tahun 1958. Yang aneh media-media saat itu tidak megumumkannya.

Elite global

tahu persis bahwa apa yang dilihat Piccard tidak selaras dengan apa yang telah mereka tanamkan dan menjadi suatu sistem pembelajaran di sekolah-sekolah. Maka dari itu nama Piccard tidak tercatat di pelajaran sekolah. Piccard di kucilkan karena menyampaikan kebenaran.

Propaganda dan Penipuan NASA

Tahun 1958 dimulailah era Intenational Space Program, dimana saat itu NASA didirikan. Potensi NASA menjadi sarana propaganda demi merealisasikan bisnis bernilai triliunan, sangatlah besar. Modusnya antara lain sebagai berikut:

Membuat orang percaya bahwa satelite di butuhkan oleh dunia.

Mengklaim bahwa hanya NASA lah yang bisa membuat satelite.

Pencitraan dengan meluncurkan roket ke angkasa dan jatuhkan di lautan lepas agar tidak terlacak.

Buat laporan ke klien (Negara pembeli satelite) dengan animasi CGI. Toh orang awam tidak bisa membedakan antara foto asli dan animasi CGI. Selain itu tidak ada orang yang bisa meng audit atau cek barangnya di luar angksa. Lawong langit tidak bisa ditembus.

Saat ini dikatakan oleh NASA bahwa jumlah satelit yang ada, jumlahnya 13.000. Namun laporannya hanya animasi CGI. Lebih aneh lagi tidak ada satupun teknologi telescope yang bisa melihat satelite-satelite itu, padahal jaraknya lebih dekat dibandingkan jarak bumi dan bulan.

Google mengatakan bahwa GPS tidak menggunakan satelite, namun menggunakan menara telkom biasa. Anda bisa telaah di artikel Foto Bumi Bulat dari Teknologi Satellite VS Teori Bumi Datar. Jadi NASA jual satelite senilai Rp 6 triliun, dan yang di buat hanya menara-menara telkom biasa yang nilainya hanya ratusan juta.

Anggaran NASA 2016 mencapai Rp 256 triliun/tahun, dan sudah beroperasi selama 58 tahun. Selama itulah NASA membuat kebohongan menjual satelite untuk membuat dunia berhutang dan memainkan peran ekonomi dunia. Jadi motivasinya adalah meraup uang dan kekuasan.

Space program adalah bagian dari militer, bukan kegiatan sains. Space program adalah metode untuk meraup keuntungan tak terbatas. Jadi, space program adalah hoax.

Hanya ada 1 konfrensi pers setelah Niel Amstrong kebulan, dan para tim sukses tampak tertekan saat di tanyai wartawan. Menurut info yang kami dapat, Niel Amstrong tak tahan berbohong dan ia pensiun dari NASA dan ARPA tahun 1971 dan menjadi pengajar di tahun 1972. Seumur hidup, ia hanya pernah dan hanya mau di wawancara mengenai perjalanannya kebulan sebanyak 2 kali. Sungguh anehkan? Pengalaman fantastis yang merupakan torehan sejarah penting dunia, tapi tidak percaya diri untuk cerita ke khalayak.

Menurut dokumen “Astronauts Gone Wild” tak ada satupun astronot yang mau bersumpah di atas Alkitab bahwa mereka pernah pergi ke bulan. Alasannya, mereka tidak masalah dengan bersumpah di atas Alkitab, namun mereka merasa tidak perlu melakukannya. Loh, kalo tidak masalah kenapa tidak mau dilakukan?

Pembuatan Ilusi Gravitasi

Diartikel Teori Gravitasi Newton Mitos atau Fakta?, telah dibahas bahwa sebenarnya gravitasi itu tidak ada, yang ada adalah berat jenis dan elektromagnetik. Newton hanya berasumsi dan mendapat ide dari diketemukan teory medan magnet (Wiliam Gilbert : buku De Magnete (1600)).

Namun sampai saat ini keberadaan gravitasi telah menjadi kepercayaan umat manusia. Orang-orang juga percaya kalau di luar angkasa, gravitasi tidaklah ada. Lawan dari gravitasi ini adalah Anti-Gravitasi atau Gravitasi Nol. Jika gravitasi tidak ada, maka bagaimana dengan video astronot yang tayang secara langsung di space station? Jika itu adalah ilusi, bagaimana mereka melakukannya?

Ilusi “Gravitasi Nol” dilakukan lewat 3 metode :

Pertama : Mengunakan tali atau kawat dan di edit dengan metode CGI.

Terlihat bagaimana ilusi luar angkasa sangat mungkin dibuat manusia dengan menggunakan tali yang di combinasi dengan editan CGI dan hasilnya, bisa dibilang sangat sempurna.

Kedua : Syuting di dalam air.

Ketiga : Menggunakan Zero-G Plane

Kesimpulan :

International space station adalah program senilai 2000 T, para astronotnya terlibat perjanjian confidentiality agreement. Jadi bukan negaranya yang berbohong, namun hanya segelintir orang saja (elite global) yang berbohong.

Bisnis luar angkasa adalah scam/hoax yang paling mudah, karena tak ada yang bisa mengaudit benda di angkasa luar. Cukup dengan laporan CGI dan trik video Hollywood.

Untuk membahas lebih dalam mengenai tuduhan space program adalah hoax, silahkan lanjutkan penelusuran anda di space station dan satelite adalah hoax.

[kabarsains]

Membuka Lowongan untuk Misi ke Bulan Sebagai Astronaut, Begini yang Syarat Diajukan NASA

Jakarta - NASA dapat ulang jalankan misi ke Bulan. Lembaga antariksa Amerika Serikat itu pun terhubung lowongan astronaut untuk mobilisasi misi itu. Apa sajakah syarat-syarat yang wajib dimiliki seseorang untuk jadi astronaut NASA?

Saat ini NASA sedang bersiap untuk mengirim satu pria dan satu wanita ke bulan sebagai anggota dari program Artemis. Pihak mereka pun telah bertanya kepada para ilmuwan, pilot, dan insinyur Amerika yang sanggup mengetahui orang-orang berkompeten dan membawa persyaratan yang sesuai untuk menjadi calon astronaut.

Mengutip New York Post, Kamis (13/2/2020), NASA menghendaki mampu merekrut kelas astronaut generasi Artemis selanjutnya untuk menaikkan jumlah korps mereka yang waktu ini totalnya 48. Sejak hari-hari awal NASA pada 1960-an, cuma 350 orang yang mendapat kehormatan untuk berlatih penerbangan angkasa luar.

Administrator NASA Jim Bridenstine mengatakan, "Kami merayakan th. ke-20 mengenai keberadaan NASA di Stasiun Antariksa Internasional terhadap orbit rendah Bumi tahun ini, dan kami ada di ambang untuk mengirim wanita pertama dan pria selanjutnya ke Bulan pada tahun 2024."

Ia termasuk menambahkan bahwa untuk para wanita dan pria yang sangat berbakat, pihak NASA akan merekrut mereka untuk bergabung dengan keluarga astronautnya.

Hal ini adalah selagi yang luar biasa di dalam penerbangan luar angkasa manusia untuk menjadi seorang astronaut. "Kami berharap seluruh orang Amerika yang mencukupi syarat apakah mereka mempunyai apa yang dibutuhkan untuk diterapkan merasa 2 Maret," jadi Bridenstine.

Persyaratan Persyaratan untuk jadi astronot Artemis sudah pasti tidak enteng dan tidak sedikit kriterianya. Beberapa di antaranya layaknya terhitung kewarganegaraan AS, dan juga gelar master di dalam bidang STEM layaknya teknik, pengetahuan biologi, pengetahuan fisika, pengetahuan pc atau matematika.

Selain itu, pertimbangan yang serupa dapat diberikan kepada kandidat bersama dengan ketentuan layaknya dua th. gelar Doktor Filsafat tentang dengan sains, teknologi, teknik, atau bidang matematika, selesaikan ilmu kedokteran atau dokter bersama gelar kedokteran osteopatik.

Dan yang terakhir wajib selesai berasal dari program sekolah uji coba pilot yang diakui secara nasional dengan saat 1.000 jam untuk pilot-in-command didalam jet pada Juni 2021 mendatang.

Para pelamar termasuk wajib punya setidaknya dua tahun pengalaman kerja dan bertanggung jawab atas bidangnya. Tentunya, mereka terhitung diharuskan untuk lulus kriteria fisik NASA, yang meliputi penglihatan 20/20 (atau bersama lensa korektif), tekanan diastole pada atau di bawah 140/90, dan tinggi badan 157 cm hingga 190 cm.

Mereka yang terpilih di babak pertama termasuk mesti selesaikan dua th. pelatihan, yang meliputi lebih dari satu pelatihan layaknya berenang sepanjang tiga kolam dan jalankan treading water tetap menerus selama 10 menit sambil mengenakan seragam penerbangan.

Lalu laksanakan skenario darurat di ruang bersama ketinggian dan tekanan rendah, dan melaksanakan manuver hawa sedang di dalam gayaberat mikro terhadap pesawat terbang yang membuat perubahan ketinggian hingga 40 kali sehari. Masa pendaftaran itu akan ditutup pada 31 Maret mendatang.

Mereka yang pada akhirnya dipilih barangkali memiliki kesempatan untuk bergabung bersama awak lainnya di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan termasuk dapat berkontribusi didalam usaha untuk mendaratkan manusia pertama di Mars terhadap pertengahan 2030.

[kutampung-blog]

Tujuh Laboratorium TerEkstrim Dunia

Tujuh Laboratorium TerEkstrim Dunia - Kutampung.

Tujuh Laboratorium TerEkstrim Dunia Ilmu pengetahuan mahal harganya, maka dari itu para peneliti di seluruh dunia rela keluar dari zona nyaman dalam melakukan penelitian dan eksperimen dengan mendirikan laboratorium di daerah-daerah ekstrim mulai dari kutub, di bawah tanah hingga luar angkasa. Hal tersebut dilakukan demi memperoleh secercah ilmu dan pembuktian untuk memahami alam semesta beserta isinya. Tujuh Laboratorium TerEkstrim Dunia - Kutampung. Simak selengkapnya 7 laboratorium paling ekstrim yang berdiri di bumi untuk melakukan eksperimen di zona berbahaya : 1. Altitude Laboratorium - Stasiun Luar Angkasa Internasional

Altitude Laboratorium - Stasiun Luar Angkasa Internasional Tidak ada yang menyangkal Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berstatus sebagai laboratorium ilmu pengetahuan yang paling ekstrim dari yang pernah ada. Dalam hal ketinggian, lingkungan yang tidak ramah dan terpengaruh kecepatan, tidak ada yang menyamainya. ISS mengelilingi Bumi pada ketinggian orbit mulai 205-270 mil (330-435 kilometer), melesat pada kecepatan rata-rata 17.227 mph (27.724 km/jam). Stasiun ruang angkasa yang mengesankan memiliki ukuran 239 kaki (72,8 meter) dan panjang 356 kaki (108,5 meter) lebar. ISS digunakan untuk berbagai percobaan termasuk biologi manusia, meteorologi, fisika dan astronomi. Yang memiliki gravitasi jauh lebih kecil dibandingkan di bumi. Hal ini membuat laboratorium harus diatur sedemikian rupa. Astronot dari 15 negara yang berbeda telah mengunjungi laboratorium bergerak raksasa sejak November 2000. ISS diperkirakan akan tetap beroperasi sampai dengan tahun 2020, meskipun itu bisa tetap beroperasi sampai tahun 2028. 2. Laboratorium Bawah Tanah Terdalam di Dunia - SNOLAB, Sudbury, Ontario, Kanada

Laboratorium Bawah Tanah Terdalam di Dunia - SNOLAB Seperti IceCube, Neutrino Observatory Sudbury (SNOLAB) di Ontario, Kanada mengamati fenomena angkasa jauh di bawah permukaan bumi. Kota ini terletak di dalam sebuah tambang nikel yang dalamnya 1,2 mil (2 km). Di bawah tanah, laboratorium ini meliputi 16.404 kaki persegi (5.000 meter persegi) ruang, sementara di atas tanah fasilitas luarbiasa berada pada (10.170 kaki persegi) sebagai bangunan dukungan sebanyak 3.100.

SNOLAB, Sudbury, Ontario, Kanada Penelitian di SNOLAB berfokus pada fisika astroparticle, termasuk pencarian kosmik materi gelap, neutrino matahari rendah energi dan supernova pencarian neutrino. Namun, para ilmuwan dari berbagai bidang lainnya, termasuk geofisika dan seismologi, juga menyatakan minatnya untuk bekerja di fasilitas ini yang juga dapat berguna untuk para peneliti biologi tanah. 3. Laboratorium Fisika Terbesar di Dunia - CERN, Jenewa, Swiss dan Perancis

Laboratorium Fisika Terbesar di Dunia - CERN Terletak dekat dengan Jenewa, laboratorium dari Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) mencakup lebih dari 100 hektar (250 hektar) dari Swiss dan lebih dari 450 hektar (1.125 hektar) dari Perancis dan merupakan laboratorium yang masih akan terus berkembang. Large Hadron Collider itu sendiri bertempat di sebuah terowongan 492 kaki (150 meter) di bawah tanah yang membentang 17 mil (27 kilometer), dan ada rencana untuk membangun terowongan lain yang akan menjadi tiga kali ukuran ini. Hal ini dilakukan mengingat fakta bahwa penelitian yang dilakukan di fasilitas ini bertujuan untuk mengungkap petunjuk tentang sifat alam semesta itu sendiri, skala besar yang mungkin diterapkan.

CERN, Jenewa, Swiss dan Perancis CERN didirikan dengan tujuan mendukung kolaborasi antara ilmuwan dari negara yang berbeda. Saat ini, sebanyak 10.000 ilmuwan dan insinyur dari 113 negara yang berbeda menggunakan fasilitas tersebut. Selain itu laboratorium ini mempekerjakan hampir 2.400 staf dengan fulltime dan 1.500 karyawan paruh waktu. Sejak didirikan pada tahun 1954, laboratorium ini sangat penting dan bahkan menjadi pemenang Hadiah Nobel penemuan yang telah dibuat di pusat penelitian. Hal ini juga bertanggung jawab untuk perkembangan teknologi penting seperti World Wide Web. 4. Laboratorium Terdalam di Bawah Lautan - The NOAA Aquarius Reef Base, USA

Laboratorium Terdalam di Bawah Lautan - The NOAA Aquarius Reef Base Dengan begitu banyak belum ditemukan tentang lautan, sebuah kejutan besar bahwa NOAA laboratorium Aquarius adalah laboratorium bawah laut terdalam di dunia. Selain memegang status ini merupakan fakta bahwa laboratorium ini adalah hanya satu dari jenisnya yang masih beroperasi. Sebelumnya stasiun penelitian bawah laut seperti Conshelf III dan kabin Conshelf II berada lebih dalam di bawah lautan, tetapi mereka beroperasi pada tahun 1960. Aquarius lab berada sekitar 50 sampai 60 kaki 15 sampai 18 meter di bawah air yang permukaan dalam perlindungan laut di Florida Keys. Selama dua dekade terakhir, para peneliti telah menggunakannya sebagai pangkalan bawah air sementara. Mereka mempelajari ekologi karang di sekitar mereka. Fasilitasnya memliki enam ranjang dan kamar mandi, ditambah jendela ke dunia luar berair.

The NOAA Aquarius Reef Base, USA Ternyata tidak hanya Ahli biologi kelautan memanfaatkan laboratorium Aquarius namun juga orang-orang yang menginginkannya bisa ketempat ini. NASA juga telah menggunakan fasilitas untuk mempersiapkan astronot untuk bobot dan kesendirian di luar angkasa. Dan pada tanggal 30 September 2013, kelautan Fabien Cousteau, cucu legendaris explorer Jacques-Yves Cousteau, berencana untuk menghabiskan 31 hari di dasar laut dengan lima rekan tim. Rencananya termasuk menciptakan sebuah film dokumenter IMAX 3D, mencoba sepeda motor terkini, melakukan penelitian ekologi penting, dan meningkatkan kesadaran tentang lab, yang sangat membutuhkan dana untuk terus melanjutkan penelitian. 5. Laboratorium Terrestrial Tertinggi. Laboratorium Pyramid, Sagarmatha National Park, Nepal

Laboratorium Terrestrial Tertinggi. Laboratorium Pyramid Louvre di Paris bukanlah satu-satunya tempat yang membanggakan sebagai bangunan Piramida kaca terkenal di dunia. Sebuah Laboratorium di ketinggian Himalaya, di Sagarmatha National Park Nepal, berdiri sebuah laboratorium berbentuk piramida tiga lantai tingginya dan observatorium terbuat dari kaca, baja dan aluminium. Laboratorium ini terletak 16.568 kaki (5.050 meter) di atas permukaan laut, di dasar Gunung Everest. Penelitian dilakukan di sini meluas di beragam mata pelajaran termasuk geologi, iklim, lingkungan dan fisiologi manusia. Piramida lab dibuat oleh Ev-K2-CNR, sebuah komite yang didedikasikan untuk mempromosikan penelitian tinggi dengan ketinggian teknis dan ilmiah. Laboratorium ini dipisahkan menjadi tiga tingkatan, yang pertama dan kedua dua ini mengandung berbagai laboratorium dan gudang, sementara yang ketiga dikhususkan untuk pengolahan data dan telekomunikasi. Laboratorium Piramida tersebut telah menjadi landmark tidak hanya untuk para ilmuwan, tetapi juga untuk penduduk setempat dan wisatawan yang kadang-kadang menggunakan fasilitas telekomunikasi tersebut. 6. Laboratorium dengan Suhu Terpanas, Brookhaven National Laboratory, New York

Laboratorium dengan Suhu Terpanas, Brookhaven National Laboratory Pada bulan Februari 2010, Relativistic Heavy Ion Collider (RHIC) di Brookhaven National Laboratory mengumumkan bahwa mereka telah menghasilkan suhu sekitar 7,2 triliun derajat Fahrenheit (4 triliun derajat Celsius). Ini adalah suhu terpanas yang pernah dibuat oleh manusia dan sangat mengejutkan hingga 250.000 kali lebih besar dari panas di pusat matahari. Ini prestasi yang luar biasa yang dihasilkan oleh tumbukan ion emas dengan kecepatan hampir mendekati kecepatan cahaya, menciptakan quark-gluon plasma - sub partikel dasar yang hanya ada di alam sebagian kecil dari satu detik setelah Big Bang.

Brookhaven National Laboratory, New York RHIC adalah nomor kedua di dunia yang paling kuat dengan berat ion collider nya setelah Large Hadron Collider di CERN. Hal ini juga satu-satunya fasilitas di dunia ini yang mampu menumbukkan proton terpolarisasi dalam rangka untuk memeriksa bagaimana proton mendapatkan spin. Bahkan, selain memproduksi suhu yang memecahkan rekor, RHIC juga memegang rekor untuk proton terpolarisasi energi tertinggi yang pernah terlihat. 7. Laboratorium Fisika Terdingin di Dunia - IceCube Neutrino Observatory, Antartika

Laboratorium Fisika Terdingin di Dunia - IceCube Neutrino Observatory Mungkin tampak aneh, beberapa peralatan yang paling berguna di garis depan untuk mendeteksi neutrino energi tinggi partikel subatomik yang dikenal berasal dari fenomena astronomi seperti ledakan bintang bukanlah sebuah teleskop di ruang angkasa, melainkan sebuah array sensor jauh di bawah permukaan bumi. Agen Poker Online - Agen Domino99 Online - Agen Capsa Susun Online - Agen Ceme Online - Agen Bandar Ceme Online - Agen Bandar Capsa Online - Agen Super10 Online - Agen Omaha Online - Agen Bola SBOBET - Agen Bola IBCBET - Agen Casino 338a - Agen Joker - Agen Slot Games The IceCube Neutrino Observatory terletak di lempengan es Antartika, di bawah lapisan tebal es. Di sini, neutrino kadang-kadang akan bereaksi dengan molekul air untuk menghasilkan Cherenkov radiasi, yang dapat diambil oleh tabung photomultiplier (PMTS).

IceCube Neutrino Observatory, Antartika Judi Poker - Judi Domino99 - Judi Capsa Susun - Judi Ceme - Judi Bandar Ceme - Judi Bandar Capsa - Judi Super10 - Judi Omaha - Judi Bola SBOBET - Judi Bola IBCBET - Judi Casino 338a - Judi Joker - Judi Slot Games Ditempatkan pada string di kedalaman antara 4.757 dan 8.038 kaki (1.450 meter dan 2.450). Para DOM memiliki rentang 0,23 kilometer kubik (1 kilometer kubik) es, yang membuat mereka bagian dari tidak hanya laboratorium fisika terdingin di Bumi, tetapi juga terbesar di dunia neutrino observatorium. onoPoker - Agen Ceme Online | Capsa Susun | Live Poker | Judi Domino99 | Bandar Ceme | Ceme | Turnamen Poker | Poker Texas Indonesia Data mentah dikumpulkan di observatorium hingga satu terabyte setiap hari, dimana sekitar 100 gigabyte ditransmisikan untuk dianalisis. Tujuh Laboratorium TerEkstrim Dunia - Kutampung.

Read the full article

[mantappsindo]

NASA Kecam Senjata Luar Angkasa Milik India

Mantapps.com - Menurut kabar yang beredar, beberapa hari yang lalu India sempat mendemonstrasikan senjata luar angkasanya. Senjata ini berupa rudal anti satelit yang menembak salah satu satelit orbit rendah buatan Negeri Gangga ini. Sayangnya, demonstrasi yang dilakukan oleh India disambut negatif oleh NASA. Hal ini karena satelit yang dihancurkan oleh rudal tersebut menghasilkan 400 puing sampah antariksa yang dapat mengancam astronot yang tinggal di International Space Station (ISS). Jim Bridenstine, Administrator NASA mengatakan bahwa puing-puing sampah tersebut ada yang tidak dapat dilacak karena ukurannya yang terlalu kecil. Satelit yang dihancurkan oleh misil India memang berada di orbit rendah, dengan ketinggian sekitar 300 km. Posisinya juga sangat jauh dari ISS dan kebanyakan satelit yang sedang mengorbit. Tapi, 24 keping sampah telah dideteksi berada di atas orbit ISS. Bridenstine mengatakan bahwa demonstrasi ini dan dampaknya tidak sesuai dengan masa depan penerbangan manusia menuju luar angkasa. Khawatirnya dampak dari demonstrasi rudal India tersebut, Bridenstine mengatakan, bahwa risiko tabrakan dengan ISS meningkat sekitar 44% dalam 10 hari. Tapi risiko ini akan menurun seiring waktu karena sampah tersebut akan mulai memasuki atmosfer dan terbakar. Contributor: Mantapps Read the full article

[ghostzali2011]

SPORTOURISM - Sebagai gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest, menjadi daya Tarik untuk ditaklukkan setiap pendaki. Tantangan yang dberikan gunung di Nepal itu tidaklah mudah.  Sudah banyak nyawa yang melayang di gunung ini.. Tak hanya tingginya yang membuat penasaran. Misteri dan mitos di gunung tersebut membuat para pendaki penasaran. Pendaki memiliki kondisi prima, jika mendaki Gunung Everest.

Berikut lima kisah paling memilukan pendaki Gunung Everest yang tak pernah kembali. 

George Mallory dan Sandy Irvine (dok : https://i1.wp.com )

George Mallory dan Sandy Irvine

Mereka   berdua mendaki Everest pada tahun 1924 dan hilang selama 75 tahun. Mayat malllory dijumpai oleh pendaki China pada ketinggian 8.156 mdpl namun mayat Irvine sampai sekarang belum ada yang menemukan.

Maurice Wilson (dok : http://quadrant.org.au)

Maurice Wilson

Dengan menggunakan pesawat ke puncak Everest. Mayat Maurice ditemukan di sebuah salju yang tebal. Namun pesawatnya menghilang secara misterius, membingungkan bukan?

Hannelore Schmatz dan Ray Genet (dok : http://www.toptenz.net)

Hannelore Schmatz dan Ray Genet

Terjadi pada tahun 1979, mereka berdua mengalami sangat kelelahan dan menghabiskan malam di zona kematian. Mereka meninggal karena hiportemia.

Karl Gordon Henize (dok : http://ift.tt/2DIxn3Q )

Karl Gordon Henize

Pada tahun 1993, seorang professor dan astronot NASA, Henize beristirahat sejenak untuk mendaki Everest. Dia juga ingin menguji alat NASA yang membedakan suhu di Everest dan di luar angkasa. Ia tak pernah kembali dan meninggal di ketinggian 18.000 kaki

Francys Arsentiev (dok : http://gripped.com )

Francys Arsentiev

Dia ingin membuat catatan menjadi wanita pertama Amerika ke puncak Everest. Bersama suaminya, ia mendaki Everest di tahun 1998 dan meninggal karena kedinginan.

via SPORTOURISM.ID

[pangpingpong]

The Law of ...Water

Setiap orang punya ketakutan akan sesuatu, dan berbeda antara yang satu dengan yang lain. Ada yang takut ketinggian, takut kegelapan, ruang sempit, suara bising atau kedalaman. Saya termasuk yang terakhir. Ketakutan ini baru muncul setelah saya dewasa, ketika saya wisata ke Goa Pindul, Yogyakarta awal tahun lalu. Ketika duduk di bangku sekolah dasar, hal ini menjadi suatu kesukaan bahkan kebiasaan. Waktu itu, keluarga kami tinggal di suatu pulau di daerah Kabupaten Bulungan (dulu belum mekar menjadi provinsi Kalimantan Utara), sehingga pergi jalan-jalan ke pantai adalah hal yang sering. Hiburan untuk orang-orang yang tinggal di pulau tersebut kalau gak pergi ke pantai ya ke kolam renang. Dan dua-duanya sama-sama melibatkan kedalaman, plus air.

Seperti yang kita tahu, salah satu sifat air adalah memenuhi wadah atau volumenya mengikuti tempat yang menampungnya dan karena sifatnya yang bebas bergerak (memang tidak sebebas gerak partikel gas) salah satunya adalah kekuatan atau force dari air yang terkumpul dalam jumlah banyak. Makanya ada pepatah yang berkata bahwa ‘Jadilah seperti air, dengan kesabaran walau hanya setitik demi setitik dapat melubangi batu’.

Kalau disuruh memilih, untuk saat ini saya lebih menyukai gunung dibanding laut. Beberapa alasan bisa saya jelaskan dan mungkin salah satunya adalah saya masih memiliki rasa takut dengan kedalaman. Setelah sekian lama tidak menginjakkan kaki di kedalaman dan tiba-tiba harus terjun ke air dari ketinggian sekian meter, membuat saya harus berpikir mengenai anjuran mendalami 3 kemampuan, salah satunya adalah berenang. Dari dulu, walaupun masa kecilnya banyak dihabiskan di pantai dan kolam renang, saya tidak benar-benar bisa berenang. Jadi, wajar kalau cuma bisa gaya kayu ngapung. Mungkin kayu mengapung lebih baik, seenggaknya posisi kayu tersebut sejajar dan terapung sempurna, sementara saya, bagian kepala dan tangan terapung sementara setengah badan ke bawah melayang. Syukur-syukur kalau menemukan kolam atau kedalaman yang dangkal, kakinya bisa nyampai dasar. Haha.

Saya gak bilang benci, hanya sedang berusaha belajar menyukai. Liburan ke pulau Derawan kemarin mungkin menjadi salah satu titik balik (?). Saya nekad mengajak kedua sepupu saya main banana boat (yang udah tahu kalau bakalan di dumped sama abang-abang rentalnya), dan (belajar) snorkling.

Sebenarnya nekad belajar snorkling walaupun gak bisa berenang ini gara-gara rutin nonton The Laws of The Jungle (LOTJ), salah satu reality show korea yang melakukan penjelajahan ke hutan-hutan di dunia. Terakhir mereka menjelajah ke New Zealand dan sebelumnya sudah ke Sumatera, Papua dan Manado. Kalau nonton program ini, mungkin bakalan ada orang yang terpengaruh buat ikutan ekslorasi hutan (gue) dan ada juga yang mikir ‘Nih orang-orang iseng amat dah jelajah hutan? Kan makan, tidur sama buang airnya susah’ atau pemikiran kontra lainnya. Terserah masing-masing orang sih, tapi kalau saya pribadi yang terpengaruh, saya jadi penasaran gimana rasanya bisa menyelam di kedalaman (karena kalau naik gunung bisa sedikit kebayang persiapannya apa aja dan prosesnya gimana). Gimana rasanya bisa berenang di antara hewan-hewan halal eh hewan laut, melihat terumbu karang, merasakan kondisi oksigen kurang dan tekanan (buoyancy) dari air laut yang makin dalam pasti tekanannya makin besar.

Pas nonton LOTJ ini jadi termotivasi buat bisa renang dan menyelam. Kalau liat chief Byungman yang selow banget nyelam, keluar masuk air dan dia bilang paling bahagia tinggal dekat laut karena nyari makanan gampang (apalagi ngeliat betapa beliau hardcore, bisa nangkap ikan pake harpoon bahkan bare hand. BARE HAND sodara-sodaraaa) Cuma bisa iri. Terus beliau baik banget, suka ngajarin bocah-bocah yang jadi guest latihan nyelam (ya emang yang datang udah punya basic renang sama nyelam yang oke, gak nol banget). Ada juga yang awalnya phobia sama kedalaman bisa kurang dikit phobianya. Dan pas kemarin nekad bin soksokan nyoba nyelam, gagal. Latihan nafas pake alat snorkle aja susah. Harus sabar dan ingat kudu multitasking. It is not like manusia bisaa hidup di darat, nafas tanpa sadar aka involuntary sebagai bagian dari gerak otot perut atau otot dada dan menggunakan hidung (mostly). Tapi diganti menggunakan mulut plus tangan kaki tetap gerak. Mata udah merah, keselek air laut berkali-kali, kulit udah berasa kebakar tapi lama-lama agak nagih haha.

Pas kemarin snorkling dan sering gagal, saya mikir ‘pantesan aja tes jadi astronot susah’ dan ‘kaya gini mah gue pasti bakalan di diskualifikasi kalau mau apply astronot’. Karena salah satu syarat untuk menjadi kandidat (baru kandidat yah, noted that) astronot adalah qualified as scuba divers dan kalau renang pasti udah kudu musti bisa. Belum lagi, kalau udah lulus dari sekolah 2 tahun astronot, bakalan masuk Neutral Buoyancy Laboratory, dimana astronot ini memakai baju yang bisa menyediakan buoyancy netral, semacam simulasi luar angkasa tapi latihan jalannya di dalam air (kolam renang indoor di deket markasnya NASA) (space.com). Bukannya kehilangan courage, tapi sadar ini emang bukan jalan saya. Jalan saya mungkin latihan renang dengan santai, tanpa pressure dan dengan perasaan bahagia. Syukur-syukur bisa lanjut ke tahap menyelam (pake sertifikat) supaya kalau travelling keliling pulau-pulau Indonesia yang kedalamannya punya view gak kalah sama gunung bisa menikmati pemandangan tersebut. Aamiin...