Tumgik
#Masih
langitawaan · 2 years
Text
126.
Menunggumu, apakah keputusan yang tepat?
Waktu berlalu begitu cepat dan hamparan ketidakpastian semakin terbentang luas di hadapan.
Aku takut semakin menjadi takut menghadapi kenyataan. Jalan yang ku kira akan mudah ternyata harus berkelok dan begitu terjal.
Aku masih mau bersamamu, masih ingin memperjuangkanmu. Namun titik kecil bernama ragu dalam benakku semakin berkembang menjadi besar.
Aku bimbang.
Haruskah aku tetap berdiri di tempatku menunggu kedatanganmu atau terus melaju menjemput kepastian di depan sana yang kian hari mengetuk hatiku?
Sudah benarkah pilihanku?
Remang, 17.40 | 11 Februari 2023.
167 notes · View notes
nonaabuabu · 2 years
Text
Untuk yang Kuingin Jadi Teman Hidup
Kau, seperti senyawa yang enggan menunjukkan diri demi kepuasan ilmuwan sialan yang sayangnya aku. Kau, seperti teka-teki penuh tanda tanya yang tak mau berbagi petunjuk kepada hasrat penasaran dan gairah keinginantahuan yang sialnya adalah deritaku. Kau, seperti sebuah padang pasir yang menyembunyikan oase untuk dahaga yang bersemayam sialnya dalam ronggaku.
Atau aku, yang tak mampu menjadi kation untuk ion yang kau sematkan dalam semua ikatan dan ingatan. Atau aku, yang tak ingin menyakini jawaban yang kau tutur jujur sebab menyadari aku tak mampu. Atau aku, yang tak meminum segelas anggur yang kau tawarkan karena dipenuhi rasa curiga dan praduga.
Lalu siapakah dari kita yang sesungguhnya menunggu?
Aku pastilah bukan yang kau syairkan dalam rahasia yang ingin kau simpan, sebab kita layaknya dua kutub yang sama, saling bertolakan dan tak mau kalah. Kau sudah pasti mencari perempuan berbudi luhur dengan senyum hangat dan tutur kata yang menyenangkan, sedang aku adalah amarah yang meledak yang seringnya merasa ditolak kebaikan. Berkeras kepala pula untuk tak merubah diri demi rasa, demi kau dan barangkali demi kita.
Sedang kita masih bintang yang saling berotasi di galaksi yang sama, saling memberikan terang bahkan setelah melintasi tahunan cahaya. Seolah kau bersedia ada tapi tak memberikan tanda untuk aku petakan dalam setiap upaya.
Menanti kah kau, untuk aku layak dalam duniamu, seperti aku menanti kekalahanmu untuk segala kurangku? Saling khianat kah kita untuk perasaan yang sama namun tak mampu melawan garis dari mana kita datang? Atau semua ini angan-anganku saja, hanya aku yang memiliki rasa dan terang-terangan melangitkan namamu pada pemilik siang dan malam?
Pertanyaan itu menyisakan keinginan untuk masih, untuk bertahan, untuk menunggu, namun cukup layak kah kita untuk memenuhi sisa-sisa kenyataan bahwa kita barangkali dua orang yang terus mempecundangi perasaan?
Utara, 11 Februari 2023
111 notes · View notes
padangboelan · 2 years
Text
I need you to hold on
Tumblr media
Kita sering kali fokus melihat masalah, tapi lupa kepada yang menganugrahi kita segala peristiwa. Dialah pemilik semesta yang sengaja mencipta segala rasa bagi makhluknya. Suka maupun duka.
Dalam menghadapi masalah, terkadang kita harus mengubah sudut pandang kita dalam melihatnya, agar kita tetap bisa melihat cahaya saat kegelapan menyelimuti diri kita.
Hidup tak melulu tentang air mata, pasti ada saatnya hari-hari kita dipenuhi tawa. Maka saat masalah tiba, yakini saja bahwa itu hanyalah sementara. Kita tak boleh terlalu marah, kecewa atau bahkan putus asa.
Karena apa yang Ia beri tidak pernah salah, segala peristiwa yang harus kita lalui ialah sebaik-baik rencana untuk kebaikan diri kita kedepannya.
Jangan menyerah ya, kamu telah melalui banyak peristiwa. Kali inipun kamu pasti bisa melewatinya.
82 notes · View notes
kanal-imaji · 2 years
Text
Badai
Tumblr media
Kau pernah bilang padaku, kita harus saling mengaitkan lengan lewati badai yang kita temui di hadapan sana. Badai yang sapuannya mampu menumbangkan apa saja yang kita punya. Badai yang gemuruhnya bisa membuat lupa untuk apa menjalani ini semua. Badai yang kita tidak tahu pasti asal muasalnya. Badai yang bila berakhir, merenggut keyakinan apakah benar-benar telah usai.
Aku pernah sekali berhasil keluar dari cengkeramannya, tapi kau tidak ada.
—11022023 Mukomuko
45 notes · View notes
by-u · 2 years
Text
Komedi putar
Tumblr media
Komedi putar ini sudah berhenti nona, lalu apa lagi yang kau tunggu?
Kurangkah kiranya aku mengulurkan tanganku untuk siap menggenggam erat tanganmu?
Kurangkah kiranya yakinku untuk merengkuh segala yakinmu?
Kurangkah kiranya kesungguhanku memangkas segala ragumu?
Beritahu aku nona, cara apalagi yang harus kutempuh agar bisa selalu membersamai mu.
50 notes · View notes
segudangpikiran · 2 years
Text
Bertahan dan Menunggu
Oleh @segudangpikiran
Seperti dedaunan jatuh berguguran
Hilang terbawa arus angin
Ingin kulepaskan semua beban
Untuk meringankan isi pikiran
Turunnya salju di akhir tahun
Ibarat dikepung rasa kerinduan
Masih bertahan di persimpangan
Menunggu ketidakpastian
38 notes · View notes
penaalmujahidah · 2 years
Text
Sejatinya kita sedang menunggu untuk kembali pulang,
Pada tempat yang di sana tak lagi bisa kita dengar kebisingan dan hiruk pikuknya dunia.
Tapi kita sering lupa, hingga terlena.
Kita malah menunggu sesuatu yang tak pasti.
Padahal mati itu lebih pasti.
Di atas sana, Malaikat maut selalu mengintai.
Siap siaga merenggut nyawa dengan kecepatan ekstra.
Dan tak ada yang bisa mendahuluinya jika titah Tuhan telah sampai kepadanya.
Hari ini, esok dan seterusnya bisa jadi adalah giliran kita, kan?
Jadi, sudah sejauh mana kita mempersiapkan kedatangannya?
Jangan-jangan selama ini kita hanya sibuk mempersiapkan diri untuk dijemput oleh sang pujaan hati dari pada untuk mati.
@penaalmujahidah
24 notes · View notes
kevinsetyawan · 2 years
Text
Tumblr media
Holding On
Sesekali aku berlutut padamu memohon untuk tetap tinggal sebentar. Ada hati yang masih harus di perbaiki.
Karena tanpamu malamku selalu di hantui oleh bayang bayangmu yang seolah membuatku tak pernah bisa tidur dengan tenang pada malam harinya.
Disinilah kita berpura pura baik baik saja meninggalkan semua masalah dan kerumitan kita jauh di belakang.
Karena pada saat ku tatap matamu pada malam malam itu bisa kurasakan kilauan cahaya indah yang menyeruak perlahan keluar dari matamu dan perlahan surga itu nampak hujan.
Karena sampai kapanpun ujian akan selalu datang pada siapapun yang masih mencinta.
Ijinkan aku tetap bertahan masih seperti saat aku pertama ingin memperjuangkan cintamu.
29 notes · View notes
hawaii-mrsgrey · 1 year
Text
Kau tahu?
Kau tahu? Saat aku menatapmu, ada yang selalu aku sesali. Ada satu pertanyaan yang selalu aku tanyakan pada diri sendiri. Satu pertanyaan yang aku sendiri tak tahu apa jawabannya. Ya. Kenapa? Kenapa aku harus berakhir bersama denganmu?
Kau tahu? Ada yang selalu aku cari belakangan ini. Ya. Aku sedang mencari alasan. Alasan kenapa aku masih bertahan? Selain karena aku bodoh, tentu saja. Ternyata telah kutemukan lagi alasan lainnya. Ya, aku takut. Aku takut mengambil risiko besar yang melibatkan banyak orang. Dan berakhir pada penyesalan yang lebih mendalam.
Kau tahu? Terlalu banyak Kewajiban yang harus ku tunaikan tanpa bisa mendapatkan Hak yang diwajibkan untukku. Ya. Aku seolah dituntut ini dan itu, harus begini dan harus begitu. Banyak sekali. Mohon maaf, ternyata aku pamrih tentang itu. Namun, tidakkah kau ingin memberiku apresiasi untuk banyak hal yang telah kulakukan.
Kau tahu? Betapa melelahkannya semua ini. Semua beban ku tanggung sendiri. Semua luka kubiarkan mengering sendiri. Semua keluh kesah ku pendam sendirian. Kenapa aku melakukan itu? Karena aku tahu, banyak bicara pun tak akan membuatmu mengerti. Tak akan membuatmu peduli.
Kau tahu? Ya, kau tak tahu.
Kamis, 4 Mei 2023
14 notes · View notes
kelanapermana · 2 years
Text
Tumblr media
Dasawarsa
Senandung tentangmu adalah kekecewaan Membutuhkanku untuk bercanda gurau Senandung tentangmu juga adalah ketakutan Membutuhkanku untuk membahu
aku masih dengan anganku tulus, ikhlas dengan segala pilihanmu tapi maukah kau melihat ke arahku? Sekali lagi, semoga hilang ragumu
14 notes · View notes
shofiyah-anisa · 2 years
Text
Pemendam rasa adalah hebat.
Bertahan dalam ketidakpastian. Berharap pada kemungkinan. Pintalan rindu yang enggan mengurai. Tak menjadikannya abai.
Asmaraloka dalam akara. Mencinta hanya sebatas rasa. Paras yang rupawan, hati yang menawan kian menikam saat bibir enggan berucap 'cinta. Cinta yang telah mencumbu relung sukma.
Banyak insan terjebak dalam pusarannya. Berharap asa menjadi nyata. Pintalan rindu menjadi dekap sendu dalam temu. Sangat sempurna.
18 notes · View notes
calonmanusia · 2 years
Text
Terima kasih ya kamu sudah mau bertahan
Sudah mau berjuang
Sudah mau menunggu sampai kemudahan itu datang
Kamu yang selalu gagah di tengah lelah
Berjuang seorang diri menjadi penopang
Sejauh ini sudah banyak badai yang kau lewati
Tetap bertahan ya
Masih banyak rintangan kedepannya
Dan ingat, semua lelah hanya terhitung saat kita hidup di dunia
Karena, tak ada artinya perjuanganmu di akhirat kelak
10 notes · View notes
lucifermorningstark · 2 years
Text
Masih
Tentu saja kau Masih mendominasi alam sadarku bahkan mungkin bawah sadarku
tidak perlu ada yang lain,
karena jika memang segala sesuatu di dunia ini ditakdirkan berpasang - pasangan
maka dirimu adalah untuk diriku
dan demikian sebaliknya....
Aku sudah lelah untuk menunggu,
Aku memutuskan berhenti saja,
Sementara pengharapan?
juga akan selalu tertuju padamu
berharap bahwa pada akhirnya
jika ada yang bisa lolos
dari semua rangkaian perang jahanam ini....
itu adalah Kau yang akan terbang tinggi dengan anggunnya menembus langit angkasa raya
16 notes · View notes
kartikard · 6 months
Text
Tumblr media
0 notes
htm-posts · 7 months
Text
Tumblr media
1 note · View note
dhadyan · 9 months
Text
Ditemani lagu glimpse of us by joji, rasa rindu kembali muncul pada yang sudah berlalu. Kata orang mungkin nanti kita kembali atau mungkin nanti kita menjadi jodoh karena wajah kita yang mirip, tapi itu katanya. Pada nyata aku tidak berani bertemu denganmu dan tidak berani bertanya perihal kabarmu. Aku pernah berkata jika aku tidak akan meminta mu kembali, aku hanya memegang kata² itu walaupun pada akhirnya aku akan tetap menyesal. Tapi begitulah lelaki, aku hanya berusah memegang dan menepati perkataanku.
0 notes