Tumgik
#Prof Hariyono
terasikip · 2 years
Text
Prof Hariyono Resmi Terpilih Sebagai Rektor UM Periode 2022-2027
Prof Hariyono Resmi Terpilih Sebagai Rektor UM Periode 2022-2027
Terasikip.com – Prof Dr Hariyono MPd resmi terpilih sebagai sebagai Rektor Universitas Negeri Malang (UM) periode 2022-2027, Rabu (19/10/2022). Ia terpilih dalam rapat pleno tertutup Majelis Wali Amanat (MWA) UM. Dikutip dari suryamalang.com (Rabu, 19/10/2022), Erik Setyo Santoso ST MT selaku Ketua MWA UM menjelaskan bahwa Prof Dr Hariyono MPd terpilih sebagai Rektor UM merupakan hasil musyawarah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
beritaterkinibanget · 5 years
Text
BPIP: Jangan Beri Izin Ormas Bertentangan dengan Pancasila | #RecehkanTwitter #SabtuRebahan >>> click link ini !!!
BPIP: Jangan Beri Izin Ormas Bertentangan dengan Pancasila | #RecehkanTwitter #SabtuRebahan >>> click link ini !!!
[ad_1]
Hariyono tidak menunjuk satu ormas apa pun kaitannya dengan Pancasila tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Hariyono kembali menegaskan organisasi masyarakat (ormas) yang bertentangan dengan Pancasila jangan diberikan izin dari kementerian. Jika ormas yang bertentangan dengan Pancasila itu diberikan izin maka…
View On WordPress
0 notes
banyumanik-05 · 2 years
Text
Acara Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2022 Kodim 0733/Kota Semarang. bertempat di Pendopo Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Semarang, Jln. Prof. Soedarto No. 116 Kota Semarang (kompleks Kantor Kecamatan Banyumanik) yang dihadiri oleh :
1. Walikota Semarang Bpk. DR. H. Hendrar Prihadi, S.E., M.M.
2. Dandim 0733/KS Letkol Inf Honi Havana, M.M.D.S.
3. Komandan Lanal Semarang Kolonel Mar Hariyono Masturi, M.Tr.Hanla., M.M.
4. Kapolrestabes Semarang diwakili Kasat Sabara AKBP Asep.
5. Dandenpom IV/5 Semarang diwakili Kapten Cpm Sukoco.
6. Perwakilan DPRD Kota Semarang
7. OPD Kota Semarang.
8. Danramil 05 Banyumanik
9. Kapolsek Banyumanik
10. Camat Banyumanik
11. Lurah Tinjomoyo
12. Ketua Persid Kartika Candra Kirana Kodim 0733/KS beserta para perwakilan.
13. Tamu undangan lainya.
instagram
0 notes
beritanews · 2 years
Text
Gubernur Sulsel - BPIP Komitmen Penguatan Ideologi Pancasila
Gubernur Sulsel – BPIP Komitmen Penguatan Ideologi Pancasila
BERITA.NEWS,Makassar- Gubernur Andi Sudirman dan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) sepakat pegang komitmen bersama dalam pertemuan di Rujab Wagub Jalan Yusuf Daeng Ngawing. Senin (23/5/2022). Hadir langsung Wakil Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Hariyono, Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Baby Siti Salamah. Direktur Perencanaan dan Kerjasama Diklat Sadono Sriharjo,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
malangtoday-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
Bukan Pemecah Belah Bangsa, Ini Pemilu dari Sudut Pandang BPIP
MALANGTODAY.NET - Pemilu seharusnya merupakan proses untuk memilih pejabat politik yang lebih baik. Bukan dijadikan ajang untuk memecah bangsa. Hal itu dituturkan Pelaksana Teknis Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Dr Hariyono Mpd usai kegiatan seminar nasional pemantapan Pancasila dalam NKRI di Universitas Wisnuwardhana Malang, Sabtu (6/4/2019). [irp] "Ini semua kan harus kita kembalikan ke nilai-nilai Pancasila, bahwa Pemilu merupakan konsekuensi dari negara kita yang mengakui kedaulatan rakyat, yaitu demokrasi. Sehingga Pemilu itu untuk memilih pejabat politik yang lebih baik. Bukan untuk memecah belah bangsa kita," ujar Hariyono. Ditambahkannya, penyelenggara negara masih memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk mengembalikan nilai luhur Pancasila. "Pemimpin yang baik di Indonesia bukan pemimpin yang suka berdebat. Tapi pemimpin yang bisa melayani, berdialog, mendengar suara rakyat. Nah ini kan yang harus kita kembalikan. Jadi intinya Pancasila sebagai ideologi perlu dirawat, perlu disosialisasikan terus, karena ideologi dan kehidupan itu bisa hilang," sambungnya. [irp] Lebih jauh, Hariyono menuturkan, Indonesia harus berkaca kepada negara yang telah mengalami perpecahan akibat tidak menjalankan ideologi dengan baik. "Kita bisa belajar kasus Uni Soviet. Negara super power saja bisa hancur, Yugoslavia bisa hancur dari dalam, Russia, Suriah dan seterusnya. Kita ingin gak, negara kita hancur seperti mereka? Tentunya tidak. Nah jawaban tidak itu tentu harus kita kembalikan, ya kita kembali ke Pancasila. Sehingga, Pancasila sebagai meja statis, sebagai pemersatu bangsa. Tanpa bersatu, kita tidak bisa berdiskusi seperti ini, adanya perang," tukasnya. (Dhi/end)
Source : https://malangtoday.net/malang-raya/kota-malang/bukan-pemecah-belah-bangsa-ini-pemilu-dari-sudut-pandang-bpip/
MalangTODAY
0 notes
riniivanka-blog · 5 years
Text
Kodim Sragen Gelar Dialog Kebangsaan, Hadirkan Prof Dr. Hariyono Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
Rini Ivanka Kodim Sragen Gelar Dialog Kebangsaan, Hadirkan Prof Dr. Hariyono Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Artikel Baru Nih Artikel Tentang Kodim Sragen Gelar Dialog Kebangsaan, Hadirkan Prof Dr. Hariyono Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Pencarian Artikel Tentang Berita Kodim Sragen Gelar Dialog Kebangsaan, Hadirkan Prof Dr. Hariyono Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Kodim Sragen Gelar Dialog Kebangsaan, Hadirkan Prof Dr. Hariyono Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Kodim Sragen adakan dialog Kebangsaan dengan menghadirkan Prof Dr. Hariyono dari BPIP RI (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) di halaman Kodim Sragen UNIKBACA.COM
0 notes
kinanmanja-blog · 7 years
Text
Ada Apa di UM? Kok Prof Hariyono Sampai Berpesan Ubah Mindset Agar Suka Menulis
Kinan Manja Ada Apa di UM? Kok Prof Hariyono Sampai Berpesan Ubah Mindset Agar Suka Menulis Artikel Baru Nih Artikel Tentang Ada Apa di UM? Kok Prof Hariyono Sampai Berpesan Ubah Mindset Agar Suka Menulis Pencarian Artikel Tentang Berita Ada Apa di UM? Kok Prof Hariyono Sampai Berpesan Ubah Mindset Agar Suka Menulis Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Ada Apa di UM? Kok Prof Hariyono Sampai Berpesan Ubah Mindset Agar Suka Menulis Hariyono mengatakan Wakil Rektor 1 harus mengubah mindset civitas akademika UM agar suka menulis. http://www.unikbaca.com
0 notes
dailymailcoid · 5 years
Text
Jokowi Lantik Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi sebagai Kepala BPIP
Jokowi Lantik Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi sebagai Kepala BPIP
Dailymail.co.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Prof Yudian Wahyudi sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) 12/P/2020 tentang Pengangkatan Kepala BPIP.
Yudian menggantikan Hariyono yang selama ini menjabat Plt Kepala BPIP. Hariyono menjadi Plt, usai Yudi…
View On WordPress
0 notes
ikhlasberamal · 5 years
Text
BPIP Apresiasi Tema Rakernas Kemenag 2020
BPIP Apresiasi Tema Rakernas Kemenag 2020
Jakarta (Kemenag) — Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengapresiasi tema “Moderasi Beragama, Umat Rukun, Indonesia Maju,” yang diusung pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama Tahun 2020.
Seperti disampaikan oleh Pelaksana tugas Kepala BPIP Prof Hariyono saat memberikan sambutan pada pembukaan Rakernas.
“Tema Rakernas kali ini, Moderasi Beragama, Umat Rukun, Indonesia…
View On WordPress
0 notes
kapol-id · 5 years
Text
Makna Gotong Royong dan Roh Sumpah Pemuda dalam Persamuhan Nasional
Makna Gotong Royong dan Roh Sumpah Pemuda dalam Persamuhan Nasional
ANYER, (KAPOL) – Pembukaan Persamuhan Nasional Pembakti Kampung diwarnai monolog aktor teater, Wawan Sofwan, merekontruksi Pidato 1 Juni Presiden Soekarno, Minggu (27/10/2019), di Marbella, Anyer Banten. Penampilan itu diapresiasi para peserta persamuhan dengan khidmat. Tanpa terkecuali, Kepala Badan Pembinaan Idelogi Pancasila (BPIP), Prof. Dr. Hariyono M.Pd.
“Pidato 1 Juni bukan sekadar…
View On WordPress
0 notes
gosulsel · 6 years
Text
Jadi Wisudawan Terbaik, Marsda TNI Umar Sugeng Hariyono Beri Miniatur Pesawat Tempur ke UNM - Gosulsel
MAKASSAR, GOSULSEL.COM - Korsahli Kasau Marsda TNI Umar Sugeng Hariyono, memberikan miniatur pesawat tempur F-16 kepada Universitas Negeri Makassar (UNM) yang diterima langsung oleh Rektor UNM, Prof. Husain Syam di Ruang Audiensi Rektor UNM, Kamis (27/12/2018). Penyerahannya secara resmi diwakili o...
https://gosulsel.com/2018/12/28/jadi-wisudawan-terbaik-marsda-tni-umar-sugeng-hariyono-beri-miniatur-pesawat-tempur-ke-unm/
#F16 #KorsahliKasau #UNM
0 notes
infokampusnews · 7 years
Text
Bukan Pamer! Tiap Kampus Harus Tonjolkan Prestasi, Kampus UNIDHA Malang Pilih Cara Ini!
Tumblr media
Infokampus.news, Malang – Kampus UNIDHA Malang hari ini (27/11) kedatangan tamu spesial, Deputi bidang Advokasi UKP-PIP Prof. Dr. Hariyono. Ditemui sebelum memberikan materi dalam seminar nasional yang digelar di Universitas Wisnuwardhana Malang, ia memaparkan ada agenda khusus yang...
https://infokampus.news/bukan-pamer-tiap-kampus-harus-tonjolkan-prestasi-kampus-unidha-malang-pilih-cara-ini/
0 notes
malangtoday-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Misi Kembali Hadirkan Pancasila di Ruang Publik, Ini Langkah BPIP
MALANGTODAY.NET – Plt. Kepala Bidan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof. Hariyono berujar Pancasila harus dihadirkan kembali ke ruang publik melalui mata kuliah dan mata pelajaran. Hal itu ia sampaikan seusai kegiatan Sambang Kampung di Kampung Budaya Polowijen dengan tema “Narasi Tradisi Lestarikan Budaya”, Minggu (17/02/2019). Memang, menurut penuturan pria asli Malang tersebut, Pancasila paska era reformasi, yakni 1998 mulai memudar. Contohnya, pada era reformasi, pelajaran Pancasila sudah tak diwajibkan untuk diajarkan sebagai mata pelajaran dan mata kuliah di perguruan tinggi. [irp] “Ini tantangan pada kita semua dan kami sadar bahwa sejak era reformasi itu Pancasila hilang dari  ruang publik. Sehingga sebagai mata pelajaran dan mata kuliah pun sejak 98 tidak diwajibkan lagi,” ujar pengganti sementara Kepala BPIP, Yudi Latif itu. Untuk itu, kedepannya, ada harapan nilai Pancasila akan hadir sebagai mata kuliah dan mata pelajar. Namun, dalam hal ini, ia mencatat perlu adanya perubahan dalam cara mengajar dasar Negara Indonesia tersebut. “Pelajaran Pancasila yang harus dijadikan mata pelajaran dan mata kuliah yang wajib. Tetapi mata kuliahnya harus disampaikan secara kontekstual sehingga tidak hanya berbicara tentang teks-teks yang sifatnya hafalan,” paparnya. Dalam menggapai misinya tersebut, BPIP sudah melakukan koordinasi dengan kementerian terkait, yaitu Kementrian Budaya dan Pendidikan (Kemendikbud) dan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Yang jelas kita sudah koordinasi sama dengan Kemendikbud dan Kemenristekdikti bahwa pancasila itu harus diajarkan lah di tahun 2019 2020 mata pelajaran Pancasila akan diutamakan,” kata Hariyono. [irp] Selain itu, Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) juga turut menjadi pihak terkait dalam misi BPIP untuk menghadirkan Pancasila dalam ruang publik, termasuk dalam lingkungan proses perekrutan CPNS. “Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) itu juga mengikuti pendidikan dan pelatihan wawasan kebangsaan yang di dalamnya ada wawasan Pancasila.” tegasnya. Sebab, ia menambahkan, hasil yang dinyatakan tidak lulus dari test CPNS kemarin, kebanyakan bukan gagal di test kecerdasan, tapi di bagian test wawasan kebangsaan. Namun, imbuhnya, ia bersyukur sebab kampung-kampung seperti Kampung Budaya Polowijen menjadi pelopor misinya untuk menghadirkan pancasila di ruang publik. (Bob/end)
Source : https://malangtoday.net/malang-raya/misi-kembali-hadirkan-pancasila-di-ruang-publik-ini-langkah-bpip/
MalangTODAY
0 notes
malangtoday-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Tingkatkan Percaya Diri Dengan Manipulasi Budaya, Emang Bisa?
MALANGTODAY.NET - Meningkatkan optimisme atau kepercayaan diri sebuah bangsa memang bukan hal mudah, tapi juga bukan sesuatu yang mustahil. Banyak yang bilang, meningkatkan rasa percaya diri melalui alam bawah sadar adalah hal yang patut untuk dicoba. Salah satunya melalui manipulasi budaya yang dapat ditularkan pada generasi terkini bangsa Indonesia. Bukan berarti merubah esensi dari budaya dan sejarah yang berkembang selama ini, melainkan dengan memberi sebuah penafsiran untuk cita-cita di masa yang akan datang. "Manipulasi budaya sangat sah dikakukan untuk meningkatkan optimisme sebuah bangsa, tanpa harus merubah esensi dari sejarah. Karena setiap peristiwa sejarah tak akan berpengaruh sebelum ditafsirkan," terang Kepala Deputi Advokasi Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Prof. Dr. Hariyono, M. Pd pada MalangTODAY.net belum lama ini. Menafsirkan peristiwa di masa lampau, menurutnya, tak melulu hanya berdasarkan pada kejadian yang sudah terjadi. Namun, harus ada kaitannya dengan cita-cita di masa depan agar generasi penerus memiliki angan positif dan bangga dengan negaranya. "Seperti yang dikatakan dalam ilmu sosiologi, bahwa orang yang berhasil adalah mereka yang berjiwa positif," paparnya lagi. Sebagai generasi penerus, lanjutnya, anak muda zaman sekarang seharusnya mulai membuka pemikiran baru yang lebih luas. Mereka harus mengetahui esensi dari sebuah peristiwa sejarah. Namun bukan berarti harus terbelenggu dengan peristiwa lampau. "Kita harus berdamai dengan masa lalu dan menata cita-cita yang lebih positif," tambah pria berkacamata itu. Lebih lanjut dia menegaskan, peristiwa sejarah bukanlah sebuah cerita yang dapat ditelan mentah-mentah. Ada banyak filosofi di dalamnya yang perlu dilakukan penafsiran. Sehingga, setiap generasi harus melakukan penafsiran ulang dengan semangat positif. "Manipulasi budaya tidak akan pernah merubah esensi sejarah itu sendiri," pungkasnya. (Pit/Ans)
Source : https://malangtoday.net/flash/nasional/percaya-diri-manipulasi-budaya/
MalangTODAY
0 notes
malangtoday-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Seberapa Besar Sih Cintamu Sama Indonesia? Yuk Diukur!
MALANGTODAY.NET - Era globalisasi yang bergerak semakin cepat sangat memungkinkan kita untuk mengetahui banyak hal lebih mudah. Saking mudahnya, kita jadi suka lupa sama kekayaan yang kita miliki sendiri, guys. Mata kita bisa dikatakan terlalu silau dengan keindahan yang jauh dari jangkauan. Sementara, apa yang ada di depan mata selalu dianggap biasa saja dan cenderung dilupakan. Eits, tapi nggak semuanya seperti itu lho. Karena masih banyak banget generasi jaman sekarang yang rela berkorban untuk mengharumkan nama bangsanya. Terus, gimana dengan dirimu sendiri? Seberapa besar sih cintamu terhadap bangsa sendiri? Kita emang nggak membutuhkan alat ukur khusus untuk mengetahui seberapa besar cinta kita terhadap bangsa ini. Tapi rasanya sesekali kita perlu melakukan refleksi, untuk mengetahui cinta yang ada di dalam hati bagi negara yang sudah lebih dari 70 tahun ini merasakan kemerdekaan. "Kita ini terlalu polos, dan lebih bangga menggunakan istilah bahasa asing sebagai identitas kita. Tukang jahit, tidak menuliskan 'Tukang Jahit' di depan rumahnya, tapi lebih suka nulis 'Taylor'," kata Kepala Deputi Advokasi Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Prof. Dr. Hariyono, M. Pd saat memberi materi dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI  Kepada Aparatur Pemerintah Daerah yang digelar di DPRD Kota Malang, Sabtu (2/12). Mendengar pernyataan itu, tentu pikiran ini menjadi sedikit geli dan tak tahan menahan tawa. Karena memang ternyata ada banyak hal serupa yang terjadi diantara kita, dan semua terasa biasa-biasa saja. Tuntutan untuk bisa berkomunikasi menggunakan bahasa asing memang penting di zaman globalisasi ini. Tapi, gimana kalau ternyata hal itu kebablasan? Di situlah rasanya perlu ada sebuah keseimbangan. "Sekarang, rasa gotong royong, sebagaimana yang tercantum dalam ideologi Pancasila juga berkurang. Kita lebih sibuk berkomunikasi dengan orang yang jauh melalui gadget, dan jarang sekali menoleh ke kanan dan kiri untuk berkomunikasi secara langsung," terang pria berkacamata itu. Nah, menurut hasil penelitian yang dilakukan, orang Indonesia ternyata banyak menghabiskan waktunya dengan bermain gadget. Dalam satu hari, setidaknya lima jam waktu yang dibutuhkan untuk bermain smartphone. Rasanya lebih menyenangkan saat mengetahui aktivitas teman kita melalui Instagram Story mereka, dibanding bertatap muka langsung untuk saling berkomunikasi. Bahkan ketika saling berdekatan pun, seorang teman kadang tampak seperti orang asing karena saking asyiknya main gadget! "Dan kebanyakan informasi yang dibaca masyarakat informasi berbau negatif, masih sedikit yang membahas tentang keberhasilan anak bangsa ini. Berita inovasi yang dihasilkan anak muda jarang diangkat media, sementara berita tentang KPK hampir setiap hari disuguhkan. Ini perlu diperbaiki dan diseimbangkan," jelas pria yang sebelumnya juga menjabat sebagai Wakil Rektor I Universitas Negeri Malang itu. Menjadi bangsa yang cerdas dan siap dengan setiap perubahan, menurut Hariyono memang perlu terus ditingkatkan. Budaya literasi yang minim, juga harus lebih digenjot agar kecintaan terhadap bangsa sendiri dapat tercipta. Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk meningkatkan rasa cinta dan kebanggan terhadap bangsa, perlu dilakukan sebuah manipulasi sosial. Salah satunya melalui sebuah cerita yang akan ditawarkan kepada anak cucu. Karena saat ini, anak cucu bangsa Indonesia lebih banyak dicekoki dengan sebuah cerita yang memiliki akhir cerita kematian dari seorang pemeran utama. Sehingga secara tidak langsung, anak-anak bangsa ini diajarkan dengan emosi bangsa yang dikalahkan. "Cerita kartun Kapten Tsubasa, menciptakan karakter yang memiliki semangat untuk menang. Meskipun ada kemustahilan di sana, tapi itu sangat bagus untuk membuat anak-anak bangsanya merasa bangga. Sehingga secara tidak langsung pula anak-anak akan berfikir untuk menjadi seorang pemenang," tambahnya lagi. Gimana pendapat kalian guys? Kira-kira ada hal lain nggak, buat menumbuhkan kecintaan kita ke Ibu Pertiwi? (Pit/Ans)
Source : https://malangtoday.net/flash/nasional/cintamu-sama-indonesia-yuk-diukur/
MalangTODAY
0 notes
infokampusnews · 7 years
Photo
Tumblr media
. Mulai Hari Ini Dekan FE UM Resmi Gantikan Prof. Dr. Hariyono Sebagai Wakil Rektor I UM Yang Baru Infokampus.news, Malang – Mulai hari ini dekan FE UM Resmi menjabat sebagai Wakil Rektor I UM yang baru menggantikan Prof. Dr. Hariyono yang beberapa waktu lalu telah diangkat sebagai Deputi Pembinaan Pancasila pemerintah pusat. Usai melakukan sertijab, ditemui tim infokampus.news mantan wakil rektor UM Prof. Dr. Hariyono M.Pd menyampaikan beberapa harapannya pada ‎Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M,Si yakni pengganti jabatan lamanya. Selain meneruskan segala pekerjaan dan kegiatan yang berkaitan dengan urusan akademik hingga masa jabatan berakhir, Prof. Hariyono berharap WR I yang baru bisa mendorong lebih banyak jurnal dosen terindeks skorpus. “Ya memang dalam dua tahun terakhir jurnal dosen peningkatannya sudah sangat signifikan, pengganti saya ini beliau juga termasuk 10 besar penulis yang masuk skorpus. Saya harap beliau memotivasi para dosen untuk meningkatkan penulisan mereka dengan maksimal,” tukas dia. Yuk baca informasi selengkapnya di https://infokampus.news/mulai-hari-ini-dekan-fe-um-resmi-gantikan-prof-dr-hariyono-sebagai-wakil-rektor-i-um-yang-baru/ 😊 . . . #InfoKampus #InfoKampusNews #mahasiswa #kampusindonesia #snmptn #snmptn2017 #sbmptn #sbmptn2017 #jakarta #bandung #malang #surabaya #yogyakarta #semarang #solo #makassar #bali #InfoKampusUM (di Universitas Negeri Malang - UM)
0 notes