#UGM dan UNIB
Explore tagged Tumblr posts
Text
Gubernur Bengkulu Lepas 82 Mahasiswa UGM dan UNIB untuk KKN di Pulau Enggano
Gubernur Bengkulu Lepas 82 Mahasiswa UGM dan UNIB untuk KKN di Pulau Enggano KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah secara resmi melepas 82 mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Bengkulu (UNIB) untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Enggano Bengkulu Utara. Acara pelepasan ini diadakan di Balai Raya Semarak Bengkulu, Pada Selasa, 2…
#KKN Mahasiswa#KKN Pulau Enggano#KKNPulau Enggano 2024#Lepas Mahasiswa KKN#Masyarakat Enggano#Program KKN#Simulasi KKN#UGM dan UNIB#Gubernur Bengkulu#Rohidin Mersyah
0 notes
Text
CITA-CITA
4 SEPTEMBER 2020~TULISAN NASYAKILA
Cita-cita pertamaku datang sewaktu aku berusia lima tahun. Cita-citaku sederhana. Ingin jadi guru TK. Karena memang saat itu aku memiliki guru TK favorite. Selain itu, aku senang main perosotan juga ayunan. Jika aku jadi gurunya pasti aku bisa main perosotan dan ayunan sepuasnya, kan? Pikirku sambil rebutan ayunan dengan anak lainnya waktu itu.
Kemudian, saat duduk di bangku sekolah dasar (SD). Akibat sering nonton sinetron di TV, aku ingin jadi anak kuliahan. Karena anak kuliahan-nya keren, seragam mereka bebas (tanpa dasi dan topi), tanpa tugas dari guru, dan hanya jalan-jalan ke mall saja. Kukira adegan itu sama di kehidupan nyata.
Awal masuk sekolah menengah pertama (SMP), tiba-tiba saja terlintas dalam benakku ‘aku ingin jadi dokter anak.’ Alasannya karena dulu adikku ada penyakit Asma yang membuatnya sering sesak napas secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu. Pernah di tengah malam, kami semua terbangun karena adikku yang kambuh Asmanya. Saat dibawa ke UGD dan dipasang alat ke mulut dan hidungnya, napasnya langsung normal. Ajaib! Ternyata dokter lebih keren daripada anak kuliahan yang kutonton di sinetron!
Jadilah kapanpun dan dimanapun saat orang bertanya “Nanti mau jadi apa?,” tanpa pikir panjang pasti langsung kujawab, “Dokter, Dokter Spesialis Anak!!!”
Aku mulai suka dengan hal-hal yang “berbau kedokteran,” IPA misalnya? Aku bahkan menulis biodata di salah satu buku IPA-ku di SMP ‘seolah-olah,’ aku penulis buku itu :’) Kutulis biodataku tepat di bawah biodata penulis aslinya.
Maaf ya, kupikir UGM ada di Bandung, Maklumlah waktu itu di lingkunganku google belum buat ketergantungan seperti sekarang. Boro-boro nyari jawaban di google, bisa buka facebook aja udah keren banget waktu itu. Di warnet pula Oh iya, dulu aku sempat terpikir mau masuk SMA Sempurna lho! Sekarang namanya diganti jadi SMA Sumsel, kalo nggak salah *penulis masih malas buka gugel sampe sekarang gaes.
Keren banget ya ‘karanganku’. Jujur kalo dibaca sekarang rasanya geli banget. Tapi dulu menurutku ini keren sekali.
Masuk Sekolah Menengah Atas (SMA), barulah aku ‘sedikit’ mengenal realita kehidupan. Aku mulai bertemu banyak orang dari berbagai SMP. Aku masuk di SMAN 1 Unggulan Lubuklinggau lewat jalur prestasi gaes! Alhamdulillah. Aku nggak jadi SMA Sumsel, diriku memang nggak daftar karena speechless melihat persyaratan dan dokumen yang banyak sekali untuk masuk ke sana.
Di semester pertama, aku berada di kelas X Mipa 2. Masih benar-benar optimis masuk kedokteran. Karena aku selalu dapat peringkat satu terus dari SD sampai di SMA semester ini.
Di semester kedua, entah kebetulan atau takdir, SMA kami menerapkan Kelas Inovatif. Dimana isinya adalah orang-orang yang peringkat 1-15 dari setiap kelas, lalu disaring kembali hingga bersisa 36 orang terpilih. Banyak pro dan kontra saat tercetusnya ide pembuatan kelas ini. Selain fasilitasnya yang lebih bagus, tentu saja bayarannya lumayan jauh berbeda dari kelas lainnya. Singkat cerita, aku berhasil masuk di kelas ini bersama 35 orang lainnya. Banyak pelajaran dan pengalaman yang kudapatkan dari kelas ini, mungkin nanti akan kutuliskan di part yang berbeda.
Saat berbicara cita-cita di kelas ini, aku terkejut. Ternyata banyak sekali ya yang mau jadi dokter. Barulah aku sadar, ternyata banyak sekali jurusan yang ada. Ada yang mau jadi dokter kecantikan katanya, dokter bedah, dokter kandungan, dan berbagai jurusan kesehatannya. Ada pertanian, elektro, sipil, juga jurusan perpustakaan!!! Bahkan aku baru tahu ada jurusan psikolog dari temanku. Dan yang membuatku kaget lagi, selain tiga Universitas yang kuketahui yakni UGM, UI, dan UNSRI, ternyata ada banyak sekali Universitas yang lainn gaes!!! UNAND, UNILA, UNPAD, UNIB, UNJA, ITB, DLL. Yang membuatku kaget, ternyata ada Politeknik, kedinasan (yang dibiayai pemerintah), Uin juga. Rasanya aku ingin nyanyi, “Ingin ku teriaaaak.” Darimana saja aku selama ini? :))
Oh my! Selama ini yang ku tahu hanya dokter, bidan, perawat, guru, pilot, masinis, chef, pengusaha, dosen, dan polisi gaes. Pesanku cari tahulah berbagai macam jurusan sejak dini!!! CEPAT GOOGLING SEKARANG! Jangan seperti diriku yang tahunya di detik-detik SNMPTN.
Awalnya, karena aku orangnya selalu positive thinking *aamiin. Aku berusaha menenangkan diriku dan berkata “Semangat!! Ini belum terlambat, masih ada waktu kok.”
Tapi, di detik-detik terakhir, sejak mengenal banyak jurusan dan pelajaran di sekolah yang semakin susah, aku jadi ragu. Sebenarnya apa yang cocok untukku? Apakah aku memang harus jadi dokter? Apakah aku sanggup? Apakah aku jadi pustakawan aja ya? Atau jadi psikolog? Jadi guru? Gimana kalo jadi arsitek? Atau tes sekolah kedinasan STAN?
Saat itu, aku merasa cita-cita ku jadi seperti beli Chiki-Chiki Cinta gaes. Nggak tau bakalan dapat apa di dalamnya, yang penting beli dulu banyak-banyak :’)
Namun, akhirnya ada sesuatu yang membuatku jadi yakin akan cita-citaku yang sesungguhnya.
Di semester ketiga dan keempat, aku mulai hilang arah tujuan dan kepercayaan diri. Entah darimana asalnya, tiba-tiba dipikiranku terlintas, ‘aku ragu jadi dokter.’ Aku mulai mencari-cari informasi tentang kedinasan, tentang ilmu perpustakaan, dan jurusan lainnya yang menurutku waktu itu lebih mudah.
Puncaknya di SMA semester lima, saat ada yang bertanya, “mau jadi apa?,” aku bingung. Tak lagi seyakin dulu ketika masih SMP. Bahkan parahnya, ketika guru bertanya pilihan jurusan untuk SNMPTN pada masing-masing siswa di dalam kelas, aku dan satu temanku langsung izin ke WC, dan tak kembali sampai jam guru itu habis. Karena tak percaya diri dengan cita-cita sendiri.
Uniknya, di lingkungan keluarga besar, semuanya sudah yakin kalau aku ingin jadi dokter. Karena mereka sudah bertanya padaku dari SMP kala itu. Di setiap ulang tahunku mereka selalu berdoa agar aku bisa lulus kedokteran. Bahkan saat ada tamu yang datang, jika sang tamu bertanya ‘mau lanjut kemana?’ aku tak perlu susah lagi untuk menjawab. Karena orang tuaku yang sudah menjawab duluan.
Terkadang aku penasaran dengan orang yang dari dulu cita-citanya tak berubah. Bagaimana mungkin keinginan mereka tak berubah setelah lingkungan mereka berubah drastis dan banyaknya pilihan lain yang hadir? Aku juga bingung dengan orang yang sangat memperjuangkan satu cita-citanya tanpa mau mencoba peluang yang lainnya. Bahkan saat gagal pun mereka tak menyerah dan tetap memperjuangkan satu cita-cita tersebut. Bagaimana bisa?
Ternyata jawabannya sederhana. Mereka hanya memperjuangkan apa yang mereka mau sedari awal. Mereka yakin, tak ada usaha yang sia-sia. Aku tersadar bahwa, tak ada jurusan kuliah yang lebih mudah ataupun lebih sulit. Semuanya ada tantangan dan porsi masing-masing. Walaupun mudah, jika bukan minat, akan terasa sulit. Sekalipun jurusan itu sulit, jikalau memang passion, bakalan tak terasa susahnya.
Saat pengisian SNMPTN, tak sengaja kutemukan cita-cita yang kutulis di bawah biodata penulis buku IPA SMP-ku (di PART 1). Akhirnya aku kembali ke tujuan awalku, Aku pun daftar pendidikan dokter UI di pilihan pertama, dan pendidikan dokter UNAND di pilihan kedua.
Aku tahu setiap orang berbeda. Jika orang hanya akan memperjuangkan satu cita-citanya. Aku lebih memilih untuk mencoba semuanya. Kupilih jurusan dan universitas yang beragam, tapi masih sesuai minatku. Setelah kupikir-pikir, aku senang melakukan banyak hal dan memiliki banyak minat. Jadi, kenapa tidak kucoba saja semuanya yang cocok dengan passionku?
Karena aku tidak tahu mana yang terbaik. Hanya Allah yang Maha Tahu segalanya. Aku berdoa dan selalu minta kepada-Nya untuk diluluskan satu saja dari sekian banyaknya yang telah kudaftar. Supaya aku tak bingung memilih masuk mana nanti kalau lulus semuanya *udah mulai kepedean wkwkw.
Aku ikut SNMPTN dan tak lulus.
Aku juga ikut SPAN-PTKIN dan gagaaal.
Ikut UTBK, nggak ada yang nempel juga.
Ikut SBMPN, akhirnya diterima di pilihan keduaaa gaes, Alhamdulillah
Udah daftar dan cetak kartu ujian UM-PTKIN, tapi nggak jadi ikut ujiannya, karena udah lulus di POLSRI
Karena kartu pesertanya ada beberapa yang belum kucetak, Ini kubuat rangkumannya yang telah kuikuti! note: yang disilang itu gagal ya gaes
Dari sekian banyaknya yang kucoba dan banyak yang gagal, tidak membuatku sedih dan putus asa bahkan patah semangat sekalipun. Aku bersyukur, dititipkan Allah pundak yang kuat dan hati yang luas. Aku senang, sangat bersyukur, akhirnya dipilihkan Allah satu. Pilihan terbaik untukku. Alhamdulillah.
Apakah cita-citaku telah berakhir? Oh tentu saja belum, tidak semudah itu dong! Hehe. Cita-citaku masih banyak dan akan terus berlanjut. Tunggu aja ya kelanjutannya :))!!!
Nih bonus catatan cita-citaku yang kutemukan di buku diary-ku. Lihatlah ternyata memang dari SMP aku senang memiliki beberapa cadangan cita-cita. Bagiku harus dicoba semua, supaya bisa tahu mana yang terbaik.
0 notes
Text
Quipper Antarkan Siswa Pengguna Quipper Video Lulus UN 100% dan Sukses di SNMPTN
[Siaran Pers] Jakarta, 7 Juni 2017 — Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) setiap tahunnya menjadi isu hangat untuk diperbincangkan. Mulai dari perubahan peraturan, hingga nilai minimum rata-rata UN yang selalu naik. Jika ditelaah lebih lanjut perbedaan yang dirasakan cukup signifikan tahun ini, yaitu penerapan UN berbasis komputer (UNBK) bagi 80% sekolah di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI tahun 2017, terjadi kenaikan jumlah peserta UNBK sebanyak 410% dengan total 3,7 juta peserta.

Kenaikan jumlah peserta UNBK pun membawa dampak yang besar terhadap hasil nilai rata-rata UN secara nasional. Sayangnya, melonjaknya peserta UNBK kurang dibarengi dengan persiapan yang cukup dalam peralihan metode belajar, dari yang berbasis kertas & pensil (UNKP) menjadi berbasis komputer (UNBK). Menurut Kemendikbud, hal tersebut menjadi salah satu faktor utama mengapa nilai rata-rata UN secara nasional menurun pada April 2017 lalu.
Untuk menyiasati perubahan sistem dari UNKP menjadi UNBK, sekolah dan siswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan metode belajar terkini. Dengan menyiapkan diri sejak dini melalui metode belajar online atau berbasis komputer, tentu siswa dapat terbiasa dengan UNBK. Seperti yang dilakukan oleh Rayhan Kenandi siswa SMAN 1 Kendal. Rayhan mengatakan, “Saya belajar dengan Quipper Video untuk mempersiapkan UNBK. Hasilnya nilai rata-rata UN saya menyentuh angka 9 dan saya diterima di UGM melalui jalur undangan.”
Rayhan merupakan salah satu siswa yang aktif menggunakan Quipper Video dan menjadi responden dalam survei kelulusan Quipper Video 2017. 100% dari mereka berhasil lulus UN dan 72.7% mendapatkan nilai rata-rata UN di atas 65. Hasil ini meningkat sebesar 14,7% jika dibandingkan dengan tahun lalu, terdapat 58% dari pengguna Quipper Video mendapatkan nilai di atas rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna Quipper Video memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dan tidak terpengaruh pada penurunan nilai rata-rata UN secara nasional.
Selain hasil mengagumkan UN di atas, sebanyak 39% dari pengguna Quipper Video yang lulus SNMPTN berhasil diterima di PTN Kluster A yang terdiri dari ITB, UGM, UI, IPB, UNBRAW, ITS, UNAIR, UNHAS, UNDIP, UNPAD, Andalas dan UNS. Sementara 32% pengguna yang lulus SNMPTN lainnya, berhasil diterima di PTN Kluster B yang terdiri dari UM, UNY, UNSOED, UPI, UNRI, UNESA, UNILA, UNSRI, UNIMED, UNJA, UNM, UNTAD, UNRAM, UNIB, USU dan UNEJ. Pengklusteran PTN ini diambil dari data peringkat universitas yang dikeluarkan oleh DIKTI. Universitas tersebut selalu favorit dan konsisten mempertahankan posisi atas.
Selain itu, sebanyak 93,7% pengguna puas terhadap materi persiapan UN yang tersedia di Quipper Video. Karena persiapan materi yang lengkap, menarik, dan komprehensif, tentunya berpengaruh dalam pencapaian yang didapatkan oleh 4.200 pengguna aktif yang mengikuti survei tersebut. Terbukti kualitas materi yang disiapkan oleh Quipper Video berhasil mengantarkan penggunanya sukses melewati seleksi SNMPTN dan diterima di PTN terbaik di Indonesia.
Data tersebut membuktikan bahwa persiapan dalam menghadapi ujian berbasis komputer perlu dilakukan sejak dini dan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Karena pembelajaran terpadu dengan metode belajar terkini dapat membantu siswa untuk terbiasa menghadapi ujian apapun yang berbasis komputer.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jika Anda tertarik dengan artikel ini, mulai bergabung Quipper School dan Quipper Video sekarang!
#Quipper#QuipperSchool#BerQuipperRia#QuipperVideo#school#Sekolah#education#edtech#edukasi#pendidikan#teknologi#technology#teacher#teaching#learning#e-learning#eLearning#online learning#SMA#SMK#MA#siswa#student#study
1 note
·
View note
Text
New Post has been published on INFOKAMPUSNEWS
New Post has been published on http://www.infokampus.news/daftar-perguruan-tinggi-penyelenggara-bidikmisi-2017/
Daftar Perguruan Tinggi Penyelenggara Bidikmisi 2017!
Infokampus.news – Halo Sobat Fokus, kali ini infokampus.news akan berbagi informasi tentang Daftar Perguruan Tinggi Penyelenggara Bidikmisi 2017. Telah kita ketahui bahwa Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan jalur SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri PTN adalah Perguruan Tinggi Negeri Se-Indonesia. Kemudian Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan jalur PMDK-PN dan UMPN adalah Politeknik Negeri se-Indonesia. Sedangkan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan jalur seleksi mandiri PTS tentu saja Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Mari simak informasi selengkapnya berikut ini.
Daftar Perguruan Tinggi Penyelenggara Bidikmisi 2017
Daftar Perguruan Tinggi Negeri Penyelanggara Bidikmisi:
Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) Universitas Malikussaleh (UNIMAL) Universitas Teuku Umar (UTU) Universitas Negeri Medan (UNIMED) Universitas Sumatera Utara (USU) Universitas Samudra (UNSAM) Universitas Negeri Padang (UNP) Universitas Andalas (UNAND) Universitas Riau (UNRI) Universitas Jambi (UNJA) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Universitas Sriwijaya (UNSRI) Universitas Bangka Belitung (UBB) Universitas Bengkulu (UNIB) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Universitas Lampung (UNILA) Universitas Indonesia (UI) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Institut Pertanian Bogor (IPB) Institut Teknologi Bandung (ITB) niversitas Padjadjaran (UNPAD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) Universitas Siliwangi (UNSIL) Universitas Tanjungpura (UNTAN) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Universitas Diponegoro (UNDIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Universitas Gadjah Mada (UGM) UPN Veteran Yogyakarta (UPNYK) Universitas Tidar (UNTIDAR) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Universitas Airlangga (UNAIR) Universitas Trunojoyo (UTM) Universitas Negeri Malang (UM) Universitas Brawijaya (UB/UNIBRAW) Universitas Jember (UNEJ) UPN Veteran Jawa Timur (UPN JATIM) Universitas Udayana (UNUD) Universitas Pendidikan Ghanesa (UNDIKSHA) Universitas Mataram (UNRAM) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Universitas Timor (UNIMOR) Universitas Palangka Raya (UPR/UNPAR) Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) Universitas Mulawarman (UNMUL) Universitas Borneo Tarakan (Borneo/UBT) Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Universitas Negeri Makassar (UNM) Universitas Hasanudin (UNHAS) Universitas Tadulako (UNTAD) Universitas Haluoleo (UHO) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Universitas Negeri Manado (UNIMA) Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR) Universitas Sembilan Belas Novembar (USN) Universitas Pattimura (UNPATTI) Universitas Khairun (UNKHAIR) Universitas Cenderawasi (UNICEN) Universitas Musamus Merauke (UNMUS) Universitas Papua (UNIPA)
Daftar Politeknik Negeri Penyelenggara Bidikmisi:
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (POLMAN Bandung) Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Politeknik Negeri Medan (POLMED) Politeknik Negeri Semarang (POLINES) Politeknik Negeri Sriwijaya (POLSRI) Politeknik Negeri Lampung (POLINELA) Politeknik Negeri Ambon (POLNAM) Politeknik Negeri Padang (PNP) Politeknik Negeri Bali (PNB) Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) oliteknik Negeri Manado (POLIMDO) Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) Politeknik Negeri Banjarmasin (POLIBAN) Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Politeknik Negeri Kupang (PNK) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Politeknik Negeri Jember (POLIJE) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan (POLITANI PANGKEP) Politeknik Pertanian Negeri Kupang (POLITANIKOE) Politeknik Perikanan Negeri Tual (POLIKANT) Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (POLTANESA) Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (POLITANIPYK) Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) Politeknik Negeri Media Kreatif (POLIMEDIA) Politeknik Manufaktur Bangka Belitung (POLMAN-BABEL) Politeknik Negeri Batam (POLIBATAM) Politeknik Negeri Bengkalis (POLBENG) Politeknik Negeri Balikpapan (POLTEKBA) Politeknik Negeri Madura (POLTERA) Politeknik Maritim Negeri Indonesia (POLIMARIN) Politeknik Negeri Banyuwangi (POLIWANGI) Politeknik Negeri Madiun (PNM) Politeknik Negeri FakFak (POLINEF) Politeknik Negeri Sambas (POLTESA) Politeknik Negeri Indramayu (POLINDRA) Politeknik Negeri Nusa Utara (POLNUSTAR) Politeknik Negeri Ketapang (POLITAP) Politeknik Negeri Cilacap (POLTEK Cilacap) Politeknik Negeri Tanah Laut (POLITALA)
Daftar Perguruan Tinggi Swasta Penyelenggara Bidikmisi:
Untuk daftar Perguruan Tinggi Swasta penyelenggara Bidikmisi dapat anda lihat di masing-masing website kopertis di wilayah anda. Berikut daftar website masing-masing kopertis
www.kopertis1.or.id www.kopertis2.or.id www.kopertis3.or.id www.kopertis4.or.id www.kopertis5.org www.kopertis6.or.id www.kopertis7.go.id www.kopertis8.org www.kopertis9.or.id www.kopertis10.or.id www.kopertis11.org www.kopertis12.or.id www.kopertis13.or.id www.kopertis14.or.id
Selain itu, ada pula Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang menyelenggarakan bidikmisi secara mandiri, maksudnya kampus yang bersangkutan mengelolanya sendiri tidak melalui Panitia Bidikmisi nasional.
Daftar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeru Penyelenggara Bidikmisi:
UIN Sumatera Utara Medan UIN Sultan Syarif Kasim Riau UIN Ar-Raniry Banda Aceh IAIN Imam Bonjol Padang STAIN Malikussaleh Lhokseumawe IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa IAIN Padangsidimpuan STAIN Prof. Dr. Mahmud Yunus Batu Sangkar IAIN Bukittinggi UIN Raden Fatah Palembang IAIN Raden Intan Bandar Lampung IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi STAIN Kerinci Jambi STAIN Curup IAIN Bengkulu STAIN Jurai Siwo Metro Lampung STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Sunan Gunung Djati Bandung IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten IAIN Syekh Nurjati Cirebon IAIN Pontianak UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta UIN Walisongo Semarang STAIN Pekalongan IAIN Surakarta IAIN Purwokerto IAIN Salatiga STAIN Kudus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang UIN Sunan Ampel Surabaya IAIN Antasari Banjarmasin IAIN Mataram IAIN Jember STAIN Pamekasan STAIN Kediri IAIN Tulungagung STAIN Ponorogo IAIN Samarinda IAIN Palangkaraya UIN Alauddin Makasar IAIN Sultan Amai Gorontalo IAIN Ambon IAIN Manado IAIN Dato Karama Palu STAIN Pare-Pare STAIN Watampone IAIN Palopo IAIN Kendari IAIN Ternate STAIN Al-Fatah Jayapura STAIN Sorong STAIN Gajah Putih Takengon Aceh Tengah STAIN Bengkalis STAIN Meulaboh
Selain itu, ada pula Bidikmisi jalur mandiri yang diselenggarakan perguruan tinggi berikut :
Universitas Terbuka Institut Seni Indonesia Yogyakarta Institut Seni Indonesia Surakarta Institut Seni Indonesia Padang Panjang Institut Seni Indonesia Denpasar
Itulah Daftar Perguruan Tinggi Penyelenggara Bidikmisi 2017. Penting untuk diperhatikan bapabila di tahun ini ada perubahan daftar perguruan tinggi penyelenggara Bidikmisi, maka calon pendaftar harus menyesuaikannya dengan kondisi saat ini.
Mudah-mudahan informasi tersebut dapat memberikan gambaran untuk Sobat Fokus yang akan mendaftar Bidikmisi. Semoga bermanfaat! (FAM)
Sumber: Dikutip dari berbagai sumber
0 notes