Tumgik
#bacasajalah
bacasajalah · 11 months
Text
Budi adalah seorang buta.
Ia mengunjungi satu rumah.
Setelah keluar dari rumah itu, mata Budi terbuka.
Bagaimana bisa?
3 notes · View notes
bacasajalah · 2 years
Text
Seorang pria mengalami insomnia selama beberapa malam berturut-turut dan mulai melihat bayangan aneh yang menakutkan di sekitarnya.
Pada malam ketiga, bayangan tersebut datang kepadanya dan berkata "Aku tahu kamu tidak bisa tidur. Aku bisa membantumu."
Pria tersebut sangat ketakutan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Apa yang sebenarnya terjadi?
4 notes · View notes
bacasajalah · 2 years
Text
Nita berjalan-jalan di sebuah taman yang indah dan menemukan sebuah kolam air.
Ketika Nita mencoba memandang ke dalam kolam, ia melihat wajahnya berubah menjadi menyeramkan.
Wanita tersebut sangat ketakutan dan segera berlari pergi.
Namun, ketika ia melihat wajahnya di cermin di rumah, ia menyadari bahwa sesuatu yang aneh telah terjadi.
Apa yang sebenarnya terjadi di kolam tadi?
4 notes · View notes
bacasajalah · 2 years
Text
Burung Hantu
Di sebuah hutan, ada sebuah kuburan yang dikelilingi oleh tujuh pohon besar.
Setiap malam, seekor burung hantu selalu terdengar menghantui kuburan tersebut.
Tidak ada orang yang berani mendekat karena takut akan hal-hal mistis yang terjadi di sana.
Namun, suatu hari ada seorang pria yang berani mendekat dan memperhatikan ada nama yang sama terukir pada tiap batu nisan.
Nama siapa yang terukir di batu nisan itu?
1 note · View note
bacasajalah · 3 years
Text
Aku senang menatap langit. Rasanya lepas sekali melihat gelap dan dalamnya angkasa.
Seolah menenggelamkanmu dalam semesta yang berbeda.
Tapi malam ini, aku menatap langit.
Semua tampak berbeda.
Orang-orang berkerumun.
Samar-samar kulihat cahaya merah dan biru memantul.
Langit terlihat berbeda malam ini. Begitu merah dan perlahan gelap gulita.
2 notes · View notes
bacasajalah · 4 years
Text
Lebih Lambat
“Di dunia ini.. ada yang akan lebih indah dilihat kalau kita memperlambat langkah kita.” ucapku seraya memperlambat langkahku setelah sebelumnya berjalan tergesa-gesa.
“Apa contohnya?” tanya Anna.
“Coba lihat.. ternyata masih ada burung-burung yang bisa terbang di kota ini, kupu-kupu yang hinggap di bunga di toko seberang.” ujarku sambil menunjuk ke sana ke mari, sementara Anna mengikuti gerakan tanganku dan memajukan kepalanya untuk melihat secara lebih jelas apa yang kutunjuk.
“Ah..! Ternyata matahari terbenam pun terlihat dari balik gedung tua itu!” teriakku ketika melihat itu sembari menarik Anna dan membalikkan badannya ke arah gedung tua di yang ada beberapa blok dari kami.
“W-Wow! Aku terlalu sibuk kerja 3 tahun ini, dan apa yang kudapat? Ternyata banyak sekali hal-hal indah yang aku lalui di kota ini!” ujar Anna kegirangan.
“Tapi ada satu hal yang semakin kuamati, semakin menarik hati, dan aku yakin kamu nggak akan bisa nebak itu apa!” jawabku. Anna mengernyitkan dahinya.
“Kamu!” lanjutku, membuat wajah Anna memerah.
Aku menatap titik di mana kami berdua menikmati matahari terbenam dari kota ini. Semua percakapan kami masih teringat dengan jelas. 
Segala sesuatu menjadi lebih indah jika diamati dengan lebih lambat.
Tapi ada sesuatu yang membuat segala sesuatunya menjadi lambat dan makin sendu jika dijalani.
Yaitu ketika kamu kehilangan orang yang kamu cintai.
9 notes · View notes
bacasajalah · 4 years
Text
Satu Malam Saja
“Malam ini ajaib.” ucapku ketika melihat salju pertama akhirnya turun.
“Kenapa?” kini Ala bertanya sambil mulai mendekapkan kedua tangannya dan setengah tertawa.
“Aku akhirnya Natalan sama kamu, lalu salju pun turun. Apa lagi yang bisa lebih ajaib dari ini?” tanyaku sambil menatap wajahnya yang tampak gembira pula.
“Fakta bahwa aku suka menghabiskan malam ini sama kamu?” tanyanya balik.
Aku terdiam.
“Aku tahu, kamu sudah punya pacar...” Ala bereaksi berusaha menghilangnkan kesunyian yang canggung.
“...tapi malam ini. Malam ini saja. Kamu milikku.” lanjut Ala.
“Karena malam ini adalah hadiah Natal yang paling kamu harapkan?”
Ala mengangguk. Kulihat air mata mulai membasahi pipinya.
Malam itu adalah ciuman pertama dan terakhir kami.
Salju pertama di hari Natal, adalah Natalnya Ala.
Sampai kapan pun aku tak akan melupakannya.
Tumblr media
7 notes · View notes
bacasajalah · 4 years
Text
Distraksi
“Aku sudah cari cara supaya nggak malas.” kataku pada Nabila dengan pede.
“Apa emangnya?” tanya Nabila dengan nada mengejek.
“Jadi di Jepang itu ada metode, namanya Kai Zen.” jelasku, abai dengan ejekannya.
“H-hm.. Terus?” kini Nabila menopangkan dagunya.
“Ya intinya di sini, kita cukup melakukan segala sesuatu secara rutin, supaya disiplin. Nggak usah lama-lama.” jelasku lagi.
“Bagus. Terus bedanya apa dengan metode-metodemu yang lain?” lanjutnya lagi. Berusaha menggali lebih dalam, kebodohan apa lagi yang sebenarnya kutemukan saat ini.
“Ya, cukup 1 menit. Yang penting konsisten. Tapi.. ada syaratnya kalau mau berhasil.” lanjutku meragu.
“Apa?” tanya Nabila.
“Kamu harus menjauh dariku.” jelasku dengan nada rendah.
“He? Kenapa metode Kai-Ju..”
“Kai Zen”
“Iya, Ka-i Ze-n.. Apa hubungannya ini sama aku?” protes Nabila.
“Jadi selama 1 menit konsisten ini, nggak boleh ada distraksi.” jelasku lebih lanjut.
“Lha? Terus?” tanya Nabila kesal.
“Kamu distraksiku..”
Tumblr media
7 notes · View notes
bacasajalah · 4 years
Text
Basi
“Aku punya kata ajaib yang bisa bikin kamu senyum langsung.” 
“Try me, Beyonce..” jawab Luise sambil membolak-balikkan buku yang dibacanya. Tampak tak antusias.
“Kamu cantik banget hari ini!” ucapku dengan antusias. Luise hanya melirikku. Lalu kembali membaca buku.
“Ehem.. Luise..?” aku berdeham, masih dengan senyum.. yang kaku.. dan mungkin kecewa. 
“Basi.” jawab Luise singkat.
“KAMU BENERAN CANTIK!” teriakku. Seketika Luise melotot padaku. Begitu pun seluruh orang di perpustakaan. Penjaga perpustakaan memandangku dengan tatapan kesal.
“Yang bener aja?! Kenapa sih kamu harus kayak gitu?” bisik Luise penuh dengan nada kesal padaku.
“Ya.. soalnya..”
“Kalau kamu bilang aku cantik, itu artinya kamu nggak ada bedanya sama puluhan cowok lain yang suka godain aku selama ini!” 
“Oke. Kamu je-..” aku langsung tersedak. Kemudian terbatuk-batuk sampai seluruh perpus penuh suara batukku. Luise tampak khawatir. Cepat-cepat ia mendatangiku dan menepuk-nepuk punggungku.
“Kamu nggak papa?” tanya Luise.
Aku menarik napas dalam. “Ternyata bener...”
“Kenapa?”
“Nggak ngakuin kalau kamu cantik adalah kutukan buat aku.”
Tumblr media
6 notes · View notes
bacasajalah · 4 years
Text
Hujannya Awet, ya?
Seketika aku tertawa mendengar Dani bertanya hal seperti itu.
“Dari 30 menit kesunyian yang aneh selama hujan deras, kamu memulai percakapan dengan bertanya sesuatu yang klise?” tanyaku sambil setengah tertawa. Dani hanya tersenyum.
“Apa yang aneh dengan pertanyaan ‘hujannya awet’?” tanya Dani sambil menunjuk rintik-rintik hujan yang masih terus turun entah sampai kapan.
“Ya kamu bisa tanya, gimana film yang tadi kita tonton. Atau, kamu mau pentol di sana nggak?” jawabku.
“Kamu laper?” tanya Dani.
“Nggak! Itu cuma perumpamaan.” aku terdiam. “Iya, aku laper.” sambungku membuat Dani tertawa.
“Dengerin ya.. Kita sudah berteman sejak lama. Kenapa aku harus denger kode dari kamu soal pentol?” protes Dani lalu berlari ke tukang pentol yang juga sedang berteduh.
Kulihat Dani langsung menyodorkan selembar uang sepuluh ribu. Dari kejauhan dia memberi isyarat ‘pedes kan?’. Lalu aku mengangguk.
Tak selang berapa lama ia kembali dengan dua bungkus pentol.
“Oh jadi kamu juga laper?” sindirku.
“Nggak. Kayaknya emang enak kalau hujan-hujan gini makan pentol.” jawab Dani sambil menyodorkan sekantong pentol dengan sambal.
“Kamu kenapa sih suka banget pentol putihan gitu?” tanyaku. “Dari dulu nggak berubah-ubah.”
“Aku suka kalau kamu sudah cerewet gini.” balas Dani tidak menjawab pertanyaanku.
Aku terdiam lagi. Menyunduk satu pentol, mengangkatnya, dan meniup-niupnya kecil.
“Kenapa kita harus terjebak pada kesunyian yang canggung?” tanya Dani sambil menggoyang-goyangkan kakinya seperti anak kecil.
Aku hampir tersedak. “Hei!” protesku. Dani tersenyum nakal.
“Ayolah? Kita masih bisa santai kan?” pinta Dani.
“Gimana bisa santai? Kamu tiba-tiba nembak aku di saat aku nggak bisa kabur!” jelasku keras-keras sampai-sampai orang-orang yang berteduh melihat semua ke arah kami.
Wajah kami berdua memerah. 
Hujan hari itu benar-benar panjang sampai hari sudah gelap. Kami berdua kedinginan. Tapi entah mengapa saat itu kami tahu, kalau kami saling memberi kehangatan satu sama lain.
Dan itulah awal kisah asmaraku dengan suamiku.
5 notes · View notes
bacasajalah · 4 years
Text
Siapa orang yang paling kamu sayang?
"Kamu!" Jawabku langsung.
"Gampang banget?! Gimana orang mau percaya kamu beneran sayang kalau gitu?" Protes Mila.
"Lhah, kan tadi udah aku bilang?" Balasku.
"Ya nggak gitu cara kerjanya!" Timpal Mila.
"Apakah sayang merupakan sebuah bahasa pemrograman?" Jawabku sok polos.
"Kamu itu mau serius nggak sih?! Ayo yang bener latiannya!" Ujar Mila.
Iyap, Mila hari ini membantuku untuk mengungkapkan perasaan pada Nadin, cewek yang udah lama kusuka. Setelah pdkt beberapa lama, akhirnya Nadin putus. Jelas sekali kesempatan ini nggak boleh aku sia-siakan. Tapi..
"Tapi kenapa tiba-tiba kamu nanya gitu, Mil?" Tanyaku.
"Tanya apaan?!" Balas Mila kaget.
"Ya kenapa kamu nanya, siapa yang paling aku sayang? Kayaknya itu bukan pertanyaan yang bakal ditanyain sama Nadin deh." Jelasku.
"Ya kan aku mau make sure aja." Jawab Mila datar.
"Make sure apaan?!" Tanyaku.
"Yaa.. kamu sering banget cerita: Minggu ini suka sama Sasa. Minggu depannya suka sama Tika. Eh kok yang terakhir-akhir bilang suka sama Nadin." Jelas Mila sambil menunjuk-nunjuk langit kosong.
"Ohh gitu ya?" Aku mengangguk-angguk.
"KOK GITU DOANG SIH?" Bentak Mila sambil memukul lenganku.
"Yaa jadi kamu sayang siapa?" Tanya Mila lagi.
"Kamu." Jawabku.
"Ini bukan latihan. Aku tanya sungguhan. Di antara semua cewek yang kamu deketin, kamu suka siapa beneran? Supaya nggak ada yang sakit ati."
"Kamu." Jawabku lagi.
"Seriusan ah!" Mila kembali memukulku.
Aku tertawa.
"Aku serius." Lanjutku. Mila tersedak.
... aku hanya berbohong soal Nadin.
2 notes · View notes
bacasajalah · 4 years
Quote
Harus seberapa patah hati kamu untuk bisa jadi bijak?
bacasajalah
3 notes · View notes
bacasajalah · 4 years
Text
Kenapa Hujan dan Senja Kerap Datangkan Sendu, Sementara Cerah Tidak?
Begitulah tanyaku pada sang Angin yang sedang lewat.
Tapi ia tak menjawab, hanya berlalu. Abai.
“Sungguh kah penting pertanyaanmu itu?” katanya tiba-tiba berbalik.
“Entahlah.” jawabku.
“Apa yang kau rasakan sekarang?” tanyanya kembali.
“Gembira?” jawabku ragu.
“Padahal saat ini hujan dan senja hari.” balas Angin.
“Aku gembira karena sendu datang kembali.”
Lalu Angin pergi meninggalkanku ...
Tumblr media
3 notes · View notes
bacasajalah · 4 years
Text
Kandas
Aku nggak pernah menyadari begitu cantiknya dirimu. Begitu baiknya dirimu. Bahkan begitu cocoknya dirimu dengan diriku.
Ketika kumantapkan hatiku untuk mengungkapkan perasaanku padamu,
Betapa hancurnya diriku...
Melihat dirimu ...
Rupanya tinggal serumah dengan calon kakak iparku.
“Wah nggak nyangka.. kita bakal saudaraan!” Ujarmu ketika aku mengantar kakakku lamaran.
Tumblr media
1 note · View note
bacasajalah · 4 years
Text
Sisa
“Pernahkah kamu melihat rintik hujan yang terlambat jatuh, seusai ratusan ribu rintik yang turun deras sebelumnya?” 
“Kenapa kamu selalu mengamati hal-hal sekecil itu?” tanyaku balik sembari menatap langit yang kini perlahan terbuka. Memang benar, ada beberapa rintik yang terlambat jatuh.
“Bukannya itu indah?” tanyanya lagi, seolah masih menanti rintik hujan yang terlambat. Aku terdiam.
“Pernahkah kamu berpikir, apakah rintik sisa yang jatuh itu sedih karena terlambat?” sambungnya lagi. Masih bertanya.
“Entahlah.” sementara cahaya matahari telah mengintip di balik mega mendung. “Lalu apa yang kamu lakukan sekarang?”
“Menunggu sampai rintik terakhir.”
Aku tak berkata. Tapi ia tampak memahami keherananku, lalu berkata.
“Supaya rintik terakhir tidak sedih dan kesepian walau datang terlambat.”
Tumblr media
1 note · View note
bacasajalah · 4 years
Quote
Jangan terlalu baik, nanti kamu sedih.
bacasajalah
1 note · View note