Tumgik
#becanda
steven-wijaya · 2 months
Text
Cerita Sex Seks Dengan Tante Heni
Tumblr media
Perkenalkan, Namaku Andre, umurku sudah 30 tahun dan belum menikah. Aku bekerja dijakarta dan sudah 1 tahun aku bekerja disebuah Bank Swasta, selama dijakarta sementara aku tinggal bersama Tante Heni dirumah kontarkannya. Apalagi Tante Heni orang yang sangat berjasa sekali bisa membawaku menjadi seorang karyawan pegawai Bank swasta dijakarta. Kebetulan Tante Heni dijakarta mempunyai jabatan sebagai seorang manajer disebuah bank swasta yang dipindahkan tugaskan dari cabang yang ada disurabaya.
Tante Heni sudah berkeluarga tapi suaminya bekerja disurabaya, semenjak Tante Heni dimutasi kejakarta mau tidak mau mereka harus berpisah dan mereka bisa bertemu seminggu sekali kadang bisa dua minggu sekali, tergantung kesibukan mereka masing-masing. Untungnya Tante Heni belum memiliki anak hingga sekarang jadi mereka masih bisa bekerja siang dan malam.  Sejak aku bekerja dijakarta dan tinggal sementara dirumah kontrakan Tante Heni, hitung-hitung agar aku bisa nabung dari hasil kerjaku nanti.
Tak terasa sudah tiga bulan berjalan aku bekerja sebagai karyawan bank dijakarta dan aku terlihat  semakin dekat dengan Tante Heni layaknya orang yang baru pacaran tapi Karena sudah terlalu dekatnya dan tinggal serumah akhirnya kami berdua jatuh kelimbah kenikmatan Bersama Tante Heni diatas ranjang.
Awal peselingkuhanku dengan Tante Heni Ketika kami sama-sama libur dihari sabtu dan minggu, kuhabiskan waktu dirumah Bersama Tante Heni untuk bersantai dan bercanda untuk melepas beban kerja yang selama ini kita jalani  Dan yang buat aku semakin bernafsu melihat Tante Heni saat dirumah dia selalu memakai pakaian daster satin yang sangat seksi tanpa memakai Bra lagi jadi kedua putting susunya langsung terlihat jelas sekali menonjol menjeplak dikain satin dasternya itu.
Mungkin karena aku sudah terlalu dekat dengan Tante Heni dia terkadang tak sungkan-sungkan lagi memakai daster dihadapanku dengan menapilkan kemolekan tubuhnya itu. Sampai akhirnya karena seharian kami becanda dikamar dan tertidur berduaan diatas renjang dengan posisi Tante Heni membelakangiku, tampak kemolekan tubuhnya yang hanya terbalut pakaian daster satin yang terlihat licin itu membuatku aku sangat bernafsu dan kuberanikan aku untuk memeluk tubuhnya dari belakang.
Perlahan kupeluk tubuhnya dan bagian kepalaku kudekatkan kebagian lehernya dan kucium dengan lembut, tubuh Tante Heni sedikit mengeliat,  Lalu perlahan tanganku kuremas-remas buah dadanya dan kulihat respon Tante Heni hanya diam tanpa ada penolakan sedikit pun, lalu kuremas-remas lagi buah dadanya dengan lembut beberapa saat kudengan suara desisan kecil membuatku semakin bernafsu. Kucoba kumainkan putting susunya yang menonjol itu diluar dikain satin dasternya. Kemudian tubuh Tante Heni langsung membalikan arah dan saling berhadapan denganku.
“Andre! Kamu ngapain? Kok beraninya remas-remas  susuku?”, sambil kami saling berpandangan antara kedua mata yang tak berkedip.
“Maaf, Tante habis Andre sudah ngak tahan melihat Tante kalau dirumah pakai daster seperti itu tanpa pakai Bra lagi”.
“Dasar anak muda sekarang, baru lihat pakai daster seperti ini dan lihat putting susu sudah nafsuan”.
“Habis Tante yang bikin Andre jadi nafsuan”, kemudian melihat putting susunya yang kian menonjol dari balik dasternya itu aku sosor saja dengan lumatan dan sedotan bibirku.
“Anghhhh,   Andreee jangan nakal gitu dong, unghhhhh” katanya sambil mendesah kecil.
“Tapi Tante suka kan dan Tante juga butuh seperti ini kan”, tanyaku dan terus menyedot putting susunya dari luar kain satin dasternya.
“Unghhh…Iyaaa…Andreee….anghh..aahhh Tantee…pingin sekali” terdengar desanya ditelingaku.
Kemudian kulepas sedotan diputing susunya dan kucium bagian Lehernya untuk memancingnya agar Tante Heni semakin terangsang, kemudian kutarik celana dalam hingga terlepas dari tubuhnya dan  Tiba-tiba Tante Heni berbalik lalu memelukku dan naik keatas tubuhku tapi sebelum naik ketubuhku Tante Heni tanpa malu-malu lagi dia langsung menarik celana dan celana dalamku hingga batang penisku langsung berdiri tegak menjulang keatas. Tante Heni segera menidih batang penisku dengan mengesek-gesekan  belahan vaginanya yang sudah terlihat basah.
Saat Tante Heni mengesek-gesekan vaginanya dibatang penisku, aku lumat bibirnya dan dia langsung melumat bibirku dengan penuh nafsu. Kedua matanya Terpejam menikamati setiap gesekan belahan vaginanya diatas batang penisku, namun kami cukup lama bermain dibagian bibir dan lidah dan kami saling beradu, dengan jilatan dan pangutan.
Tante Heni tiba-tiba bergerak mengemut bibirku dan lidahku sesekali memasukkan lidahnya ke mulutku.
“mmmhhh..….mmmhhh….mmmuachhh mmmhhhh,,,kaa…mmmmhhh..”, desahnya saat aku cium.
Batang penisku yang semakin kian menegang di belahan vaginanya  yang digesek-gese maju mundur disela selangkagannya yang sempit dan hangat. Ciumannya semakin ganas dan memelukku erat, Aku semakin kuat menekan pantatku agar penisku menempel dibelahan vaginanya. Kemudian kedua tanganku melingkari lehernya dan kembali menciumku. Kedua tangan Tante Heni juga memeluk tubuhku, turun ke pantatnya, menekan pantanya agak vaginanya lebih erat menekan penisku.
“Anghhh.. Aahhckk…..anghhh….ahhhh”, desah Tante Heni saat aku menggesek penisku yang sudah tegang ke belahan vaginanya.
Aku semakin bersemangat menggesek dan menekan penisku dibelahan vaginanya. Suara Tante Heni semakin kian mendesah keras, “Aaanghhh..anghhh…ungghhhh..Eennakk….Andreee….unghhh”.
Lalu, aku menghentikan gesekanku. Tante yang merem melek dan mendesah lalu melihat kearah batang penisku dan memandangku sayu. Aku mulai menepelkan penisku lagi kebelahan vaginanya yang sudah becek itu dan mengeseknya, lalu aku selipkan penisku ke belahan vaginanya. Kumainkan klistorinya dengan jariku, “Sayang, gesek-gesek dong anghhh. tante udah pingin banget nih…”, desahan Tante Heni sambil meremas-remas kedua buah dadanya yang masih terhalang kain satin dasternya.
Melihat putting susunya yang tambah menonjol itu langsung saja kusedot dan kulum dengan bibirku dengan sedikit gigitandiujung  putingnya dan kuaminkan dengan lidahku
“Andreee….sayangggg….anghhhh….sedot yang kuat sayangg…aahh…Eennakk…Ennak banget sayanggg….Jillatt dan sedot” rancaunya sambil tubuh Tante Heni dengan posisi masih diatas tubuhku Gerakan maju mundur pantatnya semakin kian cepat gerakanya menidih penisku.
Dengan posisi seperti itu aku semakin bergairah menyedot putingnya hingga kain satin yang menghalagi putting susunya basah oleh air liur mulutku.
“Andree…..Tannnteee Keeluuarr sayanngg…anghhh….ahhhh….aaahhhh”, Rancaunya dan desahanya yang Panjang dengan tubuhnya yang mengejang-ngejang seperti terkena tegangan 220 volt.
Kurasakan cairan lendirnya membasahi batang penisku yang mengesek-gesek kepala penisku yang dijepit oleh bibir vaginanya. “Aahhh…Sayang sshh aku gemeteran..enak bangett..udah seminggu aku tidak merasakan kenikmatan seperti ini” katanya sambil Gerakan pantanya yang maju mundur semakin melambat.
Kami saling memandang mukanya yang terlihat sangat puas tersenyum padaku disela merem meleknya. Akupun membalas senyum puas bisa menempelkan penisku dibelahan vaginanya.
“Enak Tante?”, kataku sambil memandang kedua matanya.
“Enak banget Andre”.
“Sekarang Andre, masukan kedalam ya Tan biar gentian keluarnya”.
Kemudian Tante Heni mengarahkan penisku untuk masuk kedalam vaginanya dan sekali ditekan Bless….batang penisku langsung masuk dengan mudahnya kedalam vagianya karena sudah sangat becek oleh cairan lendirnya. Kemudian Tante Heni Kembali mengesek-gesek vaginanya untuk megocok-kocok penisku dengan jepitan daging vaginanya. Otomatis batang penisku yang keluar masuk vaginanya menekan dan mengesek bagian klistorinya.
“Anghhh…Taantee, enak banget rasanya punya Tanteee…aahhh aaahhh, Rasanya Andre jadi ketagihan Tanteee….Unghhh…anghh”, desahku sambil meremas-remas pantatnya.
“Anghhh….enak….Andreee….anghhh….aaahhhh”.
“Ahh…unghhh….enakkk banget….Tanteeee…..ahhhh.. ahhhhhh ahhh…oohh goyang lebih cepet Tan”,dengan posisi masih diatas tubuhku Gerakan Tante Heni semakin dipercepat sambil memutar-putar pantatnya.
“Tanteee….anghhhh….anggghh….oohhh…oohhh….ahhhhhhh….” batang penisku terasa sangat nikmta sekali dijepit oleh daging vaginanya.
Tante Heni semakin bergerak seperti seorang penari india memutar-mutar penisku yang berada didalam vaginanya “Anghhh….Andreee….aaahhhh”.
Aku mengimbangi goyangan Tante Heni, “Goyang terus Tanteeee….vaginamu enak banget….aahhh…aaahhh…ahhh…”, Aku tahan pantatku sedikit menekan keatas, Gerakan dan goyangan semakin cepat mengenjot batang penisku keluar masuk vaginanya sampai mentok.
“Aahhkk..Andreee….aahhhhh….Andreeee”,  Tante Heni meremas-remas buah dadanya dan aku terus memompa mengikuti Gerakan Tante Heni dengan kencang dan kuat sampai tubuhnya terlempar karena goyanganku.
“Aaaaahhh Andreee….sayang, Tantee bentar lagi mau kelluuarr…aahhh ahhh ahhh sayang ahhh…” Gerakan Tante Heni semakin dipercepat dan gesekan batang penisku didalam vaginanya semakin ditekan lebih dalam lagi dan tak lama lagi pertahananku juga akan jebol.
“Aaaahhh…Tanteee….Akuuu….mau…keluarrr…tantee…Aaaahhh…Aaahhhh Aahhh”, belum sempat aku mengatakan kalimat itu Tubuh Tante Heni Kembali Mengelinjang hebat dengan tubuhnya yang mengejang-ngejang sambil mengigit bibirnya menikmati orgasme.
“Andreee…Sayangg…anghhhh…..aaahhhh….enaaaaak…bangettt….sayanggg…aahhhhhh” sambil mengejang-ngejang tubuhnya Tante Heni mendesah sangat Panjang.
“Tanteee….Anghhh…..anghhhh……ahhhhh….akuuuu….keluarrr…..”, Crotttt….crottt…Crettt, tubuhku juga sedikit mengejang saat cairan spermaku mucrat didalam vaginanya.
“Ahhh…Andreee….sayang ahhh… Kamuu emang hebat bisa buat Tante Muncrat sampe dua kali gini”, katanya.
“Ahhhh….Tanteee…juga enak banget vagina Tanteee….bikin ketagihan nikmatnya….aaaaaarrrrgggggggghhhh”.
“Anghhh, Makasih yah Andree, Tante benar-benar puas sekali, kenapa nggak dari dulu kita lakukan seperti ini” kata Tante Heni.
“Andre…takut…Tan…ngak enak saja sama karena  Tante yang sudah banyak bantu Andre”. Kuciuma bibirnya sambil kami berlumatan.
“Mulai sekarang penismu khusus punya Tante, bikin aku klojotan dua kali”.
“Passti dong…Tan….pokonya ini khusus  buat Tante dan akan membuat Tante kenikmatan diatas ranjang sampai kapanpun Tante inginkan”.
Sejak kejadian itu hampir tiap malam kami lakukan hubungan seks dengan Tante Heni diatas ranjang dengan berbagai model dan gaya dengan bebas dan perselingkuhanku dengan Tante Heni masih berjalan hingga saat ini.
60 notes · View notes
terusberanjak · 1 year
Text
Kita perlu babak belur agar tau bagaimana rasanya lapang. Kita perlu menangis agar mengakui kalau ada yang lebih kuat dari diri ini. Kita perlu merasa berada di tepi jurang agar tau kepada siapa kita serahkan segala urusan kita.
Dunia seringkali seolah sedang mengajak kita becanda. Ya, kan?
@terusberanjak
251 notes · View notes
sleepyconfusedpotato · 10 months
Note
I'm curious are you like... Uhh
Pure Indonesian or perhaps mixed? XD
Salam dri malang btw, love your arts :3💕
Beraninya kamu mempertanyakan ke Indo-an saya 🤨🤨🤨🤨
BECANDA tapi serius gw Indo tulen. Bapak wong Jowo asli Jogja, Mamak boru Batak dari Samosir. Gue jawa batak tulen setulen-tulennya ✨
Keknya ada yang mengira gue blasteran? Setengah bule mungkin? Ngga ada 😭 Gue deklarasikan di sini gw bener2 cwk dari wkwkland melayu tulen dan gue bener-bener cuma cewe biasa yang naik transjakarta ke mana-mana pake masker WKWKWKWK 😭
Yang belom percaya bisa buka ig gue, namanya sama, di situ gue post muka gue itu harusnya gw seindo yang gue bisa.
Makasyi dan salam dari Bandung 👌
26 notes · View notes
sikemiri · 1 month
Text
HADIAH TEBAK-TEBAKAN
Tumblr media
“Gamaaa,” Keluh Idris seraya berjalan gontai menuju sofa di mana Gamaliel berada. Dia berdiri tepat di serong sang kawan, menunggu Gamaliel menoleh ke arahnya.
“Kenapa, Idriss?” Lelaki Leo itu tengah sibuk dengan kegiatannya menonton bola di ruang tengah. Tetapi bila Idris sudah memanggil dengan nada seperti itu, mau tidak mau Gamaliel alihkan atensinya pada pemilik tempat dia berlabuh.
“Aku bosen banget.”
“Sini, nonton bola sama aku.”
Idris menggeleng konstan, “enggak mau nonton bola.”
“Maunya apa, Kecil?” Kuasa Gamaliel diarahkan pada pinggang ramping si tuan dan menarik lembut tubuh Idris untuk dibawa ke atas pangkuannya. “Aku bosen,” Keluh kembali diutarakan seraya melingkarkan lengan di leher Gamaliel.
Ada gelakan yang mengudara kala Gamaliel menyaksi Idris tengah memajukan bibirnya, gemas sekali!
“Kamu mau main?”
“Main apa?”
“Main buto ijo. Eh, iya. Mainan buto ijo kamu kemarin ke mana? Kan udah aku ambilin?”
Idris menghela nafas laiknya diberi sebuah cobaan besar. Dia menyenderkan kepalanya di bahu Gamaliel, “aku bosen main itu. Dia nyangkut terus. Sekarang dia gak tau ada di mana.”
“Kamu maininnya brutal sih,”
Tidak terima disalahkan, Idris menegakkan badan dan menatap Gamaliel dengan sebal, “Ih, enggak!” Sanggahnya, “siapa suruh dia lengket gitu! Kan jadi nyangkut terus!”
Kembali gelak tawa mengudara akibat kelakuan Idris yang begitu menggemaskan di mata Gamaliel. “Terus, kenapa kamu beli, Bocill?” Tanya Gamaliel sembari menggerakkan pahanya. Alhasil, tubuh Idris bergoyang ke kanan dan ke kiri.
“Ih, Gamaa. Aku pusing!” Keluhnya sembari menepuk bahu tuan yang menjadi tempat duduknya itu. “Habis, dia lucu. Terus aku keinget dulu ada yang jualan di SD kita. Jadi aku beli, deh.”
“Gemes banget, bocah kecil.” Ujar Gamaliel seraya mencuri sebuah kecupan pada bibir Idris, “Cil.”
“Hmm?” Jemari Idris memainkan surai bagian belakang milik Gamaliel. “Kamu masih ada hutang sama aku.”
“Hutang? Hutang apa?” Tanya Idris seraya memiringkan kepala. Dia lupa pernah berhutang apa pada kawannya ini. Apakah hutang uang? Hutang kudapan yang dia habiskan tanpa bilang-bilang? Atau hutang lain?
Kuasa Gamaliel yang semula bertengger di pinggang ramping tuan di hadapan, perlahan menelusup ke dalam kaus Idris. Kulit mereka bersentuhan, Gamaliel mengelus permukaan perut rata Idris hingga mengakibatkan bulu badan Idris sedikit meremang, “Hadiah main tebak-tebakan.” Jawab Gamaliel.
Idris memukul pelan tangan Gamaliel yang masih bertengger di atas perutnya, “tangannya, nakal! Kamu mau hadiah apa emangnya?”
“Mau nyusu.”
“Nyusu sama sapi?” Tanya Idris dengan kepala yang dimiringkan.
“Nyusu sama Idris, sayang.”
“MESUM!!” Buru-buru Idris tutup mulut Gamaliel yang baru saja melontarkan kata kotor yang membuat dirinya malu sendiri.
Gamaliel terkekeh lalu mengecup telapak tuan di hadapan sebelum dia singkirkan dari depan bibirnya. “Kenapa, sih, Cil?”
“Aku dengernya maluuuu!!”
Menggoda Idris memang agenda yang sangat menyenangkan bagi Gamaliel. Reaksi yang diberi buat Gamaliel girang bukan kepalang. “Kenapa, deh, Cil? Kayak baru pertama kali aja aku minta sama kamu.”
Benar, ini bukan kali pertama Gamaliel melontarkan permintaan ini. Dan bukan pertama kalinya juga mereka melakukan apa yang dipinta. Seharusnya Idris sudah biasa dengan tingkah tidak senonoh kawannya itu. Tetapi tetap saja, dia masih suka malu-malu sendiri. Kecuali bila dirinya sendiri yang meminta.
“Tapi tetep aja, aku malu!!” Katanya seraya menyembunyikan wajah di ceruk leher Gamaliel. Si Tuan Dominan mengecupi daun telinga Tuan Submisif dan membisikan sesuatu di sana, “boleh, gak?”
“Itu aja, ‘kan?” Tanya Idris dengan suara kecil. “Iya, Sayangku. Emang kamu mau yang lebih?”
Idris mendelik sebal, “becanda, Cantikku. Itu aja cukup.”
Bukannya apa-apa. Gamaliel tau kalau besok Idris ada jadwal presentasi. Mau ditaruh di mana muka cantik itu kalau ketahuan jalan ngangkang akibat habis bersenggama dengan sahabatnya?
Maka Idris hanya menyetujui soal agenda Nyusu yang diinginkan Gamaliel. Anggukan diagih, Gamaliel senang bukan main.
Kuasa kanan kembali menyelinap ke dalam kaus milik Idris. Jari telunjuknya bertemu dengan noktah milik Idris. Lagi, Gamaliel kecupi daun telinga Idris seraya menggesekkan telunjuknya di atas sana yang membuat Idris melenguh sesaat. “Hnngg—“
Gamaliel berani sumpah; bahwasanya lenguhan Idris ialah suara kedua yang paling indah di dunianya.
Maka Gamaliel terus melakoni kegiatannya. Sekarang, ibu jarinya ikut berkontribusi untuk menjepit noktah yang mulai menegang. Begitu piawai jemari bermain di atas areola sang kawan hingga membuat Idris berjengit gelisah. Ada sensasi geli dan juga sedikit ngilu disaat yang bersamaan. Ada pula darah yang berdesir hebat lantaran sentuhan Gamaliel di atas tubuh sensitifnya. “Mhmmnn.”
“Aku lepas, ya?” Adalah helai kain yang dia maksud. Tubuh Idris lantas sedikit menjauh dengan lengan yang sengaja diangkat ke atas demi mempermudah Gamaliel ‘tuk tanggalkan kaus putihnya.
Terekpos sudah badan putih nan ramping milik Idris di hadapan Gamaliel. “Cantik. Badan kamu paling cantik.” Puji Gamaliel sebelum mengecupi tulang selangka milik Idris. Dia kecupi area putih susu itu dengan hati-hati laiknya tengah berhadapan dengan porselen yang mudah pecah.
Perlahan tapi pasti, Gamaliel mulai turun menuju bagian bawah; dada Idris yang sudah dia nanti. Kecupan dia laku di sekitar noktah yang sudah menegang, dia jilati kulit putih tersebut sebelum dia sesap dan beri sedikit gigitan. Hal tersebut dia ulangi berkali-kali sampai tanda kemerahan perlahan yang mungkin akan berubah menjadi ungu muncul dari sana.
“Sshh—mmhhh,” Sisi kiri dijamah oleh alat wicara, maka jemari yang berkuasa di sisi kanan. Jari tengah dan telunjuk sibuk menjepit puting yang sudah menegang telak.
Bibir Gamaliel sibuk melumati puting Idris yang membuat sang empu tubuh membusungkan dadanya. Sedang daging tanpa tulang Gamaliel sibuk bergesekan dengan puting Idris. Ada rasa hangat dan basah yang dirasa di dada tuan submisif. Begitu sensitif dan Idris tidak bisa mengelak bahwa dia menyukai sensasi ini.
Gamaliel masih sibuk dengan permintaannya. Dia jilati, lumat dan isap puting Idris secara bergantian. Sangat rakus laiknya anak bayi yang tengah kehausan, pun meski di sana tidak keluar air setetes pun, Gamaliel terus menyedotnya hingga pipi si tuan kembang-kempis sendiri. Permukaan lidah Gamaliel yang kasar membuat Idris pening akan kenikmatan yang diberi.
“Hhhnn… Ahhhnn—Gam-a” Idris tidak lagi melenguh, melainkan desahannya sudah mengudara entah sejak kapan. Surai milik Gamaliel berantakan dibuatnya. Kuasa Idris sibuk meremat rambut Gamaliel; pelampiasan apa yang Gamaliel laku pada tubuhnya.
Bila tadi disinggung bahwa lenguhan Idris ialah irama yang dia gemari, maka saatnya memperkenalkan nada yang paling Gamaliel suka; desahan Idris yang menyebut namanya. Bila bisa didengar setiap hari pun Gamaliel tidak keberatan untuk mendengarnya.
Selagi mulut dan jemarinya sibuk sendiri, netra Gamaliel melirik ke atas; melihat paras rupawan sang tuan tanpa menghentikan kegiatannya. Wajah meranum, bibir pun terbuka lantaran menikmati permainan yang Gamaliel pimpin. Bila sudah begini, Idris tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan diri sepenuhnya pada Gamaliel. Hal yang dilaku sahabat karibnya buat suhu tubuh meningkat.
Gamaliel beri jeda atas kegiatannya. Dilepasnya tautan birai dari dada Idris tuk menyaksi bagaimana hasil dari guratan seninya. Ada rasa bangga tatkala melihat sisi sebelah sedikit basah, meranum dan bahkan membengkak dibandingkan sisi sampingnya. Sekarang, Gamaliel harus membuat keduanya seimbang; maka kembali dia ulangi rutinitas memakan dada Idris dengan ketamakan yang sama.
Televisi tidak lagi menarik sebab Gamaliel sudah menemukan kegiatan baru yang membuatnya tertarik. Pun Idris tidak merasa bosan lagi sebab ada Gamaliel yang menemaninya.
Han Taesan sebagai Gamaliel
Kim Leehan sebagai Idris
2 notes · View notes
gadiskertas23 · 2 months
Text
Sepertinya, orang tuaku sangat trauma dengan keterpurukan.
Mereka akan khawatir jika kami gagal, khawatir jika
Kami kekurangan, dan khawatir jika kami tidak menjalani apa yang menurut mereka baik. Dulu aku berpikir bahwa kekhawatiran itu bentuk rasa sayang. Perlahan , seiring seisi rumah berisi enam orang dewasa aku merasa kekhawatiran itu trauma dari masa hidup sebelumnya.
Hari ini aku berkata jujur sedang terpuruk. Mereka bertanya - tanya apa itu benar atau tidak, karena aku tidak pernah mengatakan apapun tentang hidupku terus terang. Biasanya hanya jawaban umum yang memang - yah seperti itulah hidup. Jawaban yang bisa memuaskan orang tua dengan pikiran sederhana adalah pake yang mereka mengerti yang sering juga kita pisahkan dalam kiasan zaman dulu - zaman sekarang. Mereka sudah keras dengan prinsipnya jadi aku hanya mencoba memuaskan pertannyaan itu seperti yang mereka inginkan.
Hari ini , pertanyaannya bernuansa sama. Sindiran - ledekan, adalah kombinasi maut untuk jenis percakapan harmonis diantara kami. Terutama untuk sang ratu. Dia sangat suka becanda tetapi gampang pula di kerjai. Begitulah hari ini, dia bertanya berulang kali bermaksud bertanya dalam konteks ‘apakah kamu baik-baik saja ?’ Jenis pertanyaan jika aku terlalu banyak diam dan dia sangat ingin mengusikku. Kami tau tidak ada percakapan utuh yang bisa dimulai diantara kami. Selalu saja akan berakhir keruh. Mungkin itu sudah menjadi tabiat anak bungsu perempuan dan ibunya jarang akur. Sama seperti anak laki-laki dan ayahnya.
Jadi dia bertanya terus memastikan jawabanku yang tidak memuaskan hatinya. Tidak membuatnya mengerti mengapa aku masih bisa bertahan dijalan yang membuatku terpuruk seperti ini, saat ini.
Kekhawatirannya berlanjut hingga sisa hari ini, dan aku juga yakin dia memikirkannya hingga dunia mimpi. Sama seperti bapak mengira aku memikirkan terlalu dalam keterpurukanku.
Dan disaat ini aku sangat sedih , bukan karena keterpurukanku. Tapi karena mereka tidak membiarkanku berada dalam masa-masa dimana terkadang aku ingin dipercayai akan sebesar apapun bedan maupun badaiku, aku yakin aku bisa melewatinya.
Saat ini aku merasa apa yang ku lakukan terasa menyedihkan. Tetapi saat aku berhasil menemukan jalan di menit kemudian aku kembali ditarik dalam kesedihanku saat melihat mereka.
Dan hari ini benar-benar sangat panjang.
2 notes · View notes
fadiladeen · 2 months
Text
Ketakutan
"Mana yang katanya orang *S (menyebut nama suatu daerah) mau nikah sama kamu? "
Wkwk... Berasa kena ulti ditanyakan seperti itu didepan keluarga besar. Padahal dulu cuman becanda, aku bilang belum pasti dan gak tau juga apakah dianya punya plan nikah atau gak dan maunya sama aku atau bukan haha.
Doaku akhir-akhir ini makin kencang karena sangat merasa bahwa diri ini Fitnah apalagi sejak kejadian orang dewasa masuk dalam rumah disaat aku tak memakai hijab. Kaget luar biasa dan takut kalau dilecehkan. Untung saja dia hanya mengantar barang karena kami menumpang di rumahnya.
Aku semakin dilema. Aku sangat ingin suatu saat bisa membangun rumah yang bagus untuk Ibu dan keluarga supaya tidak menumpang terus.
Aku berharap juga ditemani pasangan halal yang menjagaku dimana saja. Aku takut akan dosa-dosa. Aku takut jadi fitnah. Aku hanya ingin bangkit dari kehidupan yang fakir ini.
Semoga Allah mengabulkan hajat baik ku dengan cara terbaikNya. Aamiin
2 notes · View notes
cyclopentanooo · 2 months
Text
Kalo ummi mu oprec calon mantu aku daftar yang pertama wkwk. Minal aidzin wal faizin :D
Becanda doank, dari segala sisi kalo sekarang blm dh wkw
2 notes · View notes
yourkonselor · 10 months
Text
Kita emang bener-bener harus jagaaa banget apa yang kita lakukan dan ucapkan terhadap orang lain ya. Tadi salah satu siswa diisengin bukunya dibuang ke tempat sampah, dia bilang "mungkin dia becanda Bu, tapi akunya lagi gak enak perasaan karena ada masalah di rumah sama orangtua, ditambah kaya gini di sekolah"
Yuk jangan menggunakan kata 'baper' untuk menormalisasi becandaanmu yang sebenernya untuk beberapa orang itu sudah membuat tidak nyaman. Merasa orang lain yang tersinggung berarti dia yang salah krn terlalu sensitif, padahal ucapan/perilakumu yang sudah tidak bisa diterima.
Kita sedang berajalan diluka, trauma, masalah, dan perjuangan masing-masing. Berbuat dan berucap baiklah...
10 notes · View notes
ariniaris · 11 months
Text
Jadi, tadi barusan ada rekan sejawat yang ngomong gini ke gw...
"Kalau gak mau hamil jangan nikah. Kalau gak mau nikah jangan jadi perempuan. Kalau gak mau jadi perempuan masuk kembali ke rahim ibumu."
Kira-kira seperti itu di ingatan gw, mungkin maksudnya bercanda. Tapi sambil nunjuk juga. Jadi, gw yang di depannya cuma bisa pasang muka datar sambil senyum kecil. Terus gw balas becanda, "udah gak muat masuk ke rahim ibu kembali."
Jujurly... ini kali pertama ada yang becanda ke gw kayak gini. Kaget iya, sepersekian detik. Abis itu blank. Terus pura-pura ketawa, nimpalin. Yah kali gw maki orang tua, kan gak mungkin. Secara umur, dia lebih tua dibanding gw. Jadi mau tak mau hanya sekedar membalas dengan tawa garing.
Kenapa becandaan sekarang tuh harus nyakitin sih. Apa karena gw suka Kpop? Atau karena gw terlihat seperti sangat terobsesi dengan warga korea? Jadi setiap kali becanda selalu gw duluan yang kena. Suka korea kan bukan berarti gw gak kepingin nikah, bukan berarti gak pengen punya anak. Gw rasa gak ada perempuan didunia ini yang gak mau jadi ibu, kecuali gitasav dan para pengikutnya ya.
Nah, kan jadi curhat gw.
Manusia mungkin punya pandangan sendiri soal bercanda, hanya saja, tolong... ketika bercanda pilihlah kalimat yang tidak menyakiti orang lain. Jangan bercanda dengan fisik orang, mental orang, atau kegagalan orang. Jangan juga bercanda dengan kekurangan orang lain. Membuat orang tertawa bukan berarti meninggikan suara dengan kelemahan mereka kan.
Ini alasan kenapa di tempat kerja, gw gak pernah mau ngobrol duluan. Gak pernah mau nimpalin becandaan yang keterlaluan, gak pernah bicara kalau gak diajak bicara duluan. Bodo amat orang bilang gw pendiam, songong, sombong, sok. Asal tidak nyakitin orang lain itu udah lebih dari cukup.
Ah, mari tidur, besok mungkin jauh lebih buruk dari hari ini.
14 notes · View notes
srifafa · 1 year
Text
Maaf menunggu lama untuk aku yang ingin selesai dengan diriku sendiri. Masih banyak bising di kepala yang ingin kucarikan jawaban. Masih banyak ego yang harus aku redam dan aku kenali dengan benar. Kamu bukan pelarianku semata untuk dunia diri yang sedang belajar menjadi dewasa. Aku tidak ingin becanda tatkala gerbang itu telah datang padaku. Bersambung ....
12 notes · View notes
winarasidi · 1 year
Text
#28 : Tentang Menjadi Teman Baik
Naya adalah orang yang hobinya berbuat baik sama orang lain. Celetukan banyol yang sebenarnya serius selalu aku lontarkan ketika ketemu Naya adalah perkara “aing ngiri siah sama mane, mane temennya banyak”. Meskipun aku ga pernah benar-benar mengukur secara kuantitas. Tapi sebagaimana Naya dikenal oleh banyak orang, dia memang hobi ngumpulin temen. Tiap tikungan, tongkrongan, ada temennya Naya. Becanda, tapi emang ini berlebihan.
Tumblr media Tumblr media
Naya temen aku yang hobinya makan
Selama kurang lebih 16 tahun kami berteman, naik turun kehidupan kami masing-masing udah khatam satu sama lain. Salah satu yang aku syukuri adalah, dalam pertemanan kami, kami ga pernah marahan, ngambekan, bertengkar, itu ga pernah ada di kamus kami. Mungkin kami berdua sudah sepakat tanpa hitam di atas putih, bahwa senyelekit apapun kritik, bisa dilontarkan masing-masing kami. Misalnya, ketika aku sungguh sangat bodoh dalam hal mengingat sesuatu, melakukan hal-hal simpel, Naya bisa dengan enteng bilang bahwa aku goblok. Tentu saja ga ada persaan marah. Karena emang iya hahahaha
Sebelum aku bisa bawa kendaraan sendiri, Naya adalah supir pribadiku. Di Bandung, Di Jakarta. Tentu saja tidak cuma-cuma, karena aku udah pasti jadi sugar mommy nya Naya. Ada satu waktu kerjaanku hanya bayarin bill nya si Naya, tapi ada satu waktu Naya sugih banget dan jadi sugar mommy nya Wina. Begitulah kami, temenan sejak dari urusan finansial hahahaha bengek.
Naya, segimanapun mulutnya perlu sekolah lagi, sekolah tata krama versi norma sosial, versiku tentu saja ga perlu. Aku bisa bersaksi, bahwa jauh di dalam sana, dia punya hati yang sangat hangat. Sangat hangat. Dia peduli banget sama orang lain. Dia bisa punya begitu banyak teman dengan kualitas pertemanan yang terjaga. Aku gatau kenapa bisa? Coba tanya Naya soal tips and tricks #menjaditemansemuaorang
Pernah pada suatu periode, aku mengalami kemunduran yang sangat dalam hidup. Aku sakit secara fisik dan mental. Aku kehilangan 7 kilo berat badan dalam satu waktu. Banyak, banyak teman-teman di sekelilingku turut membantu pemulihanku. Naya salah satunya yang berjasa besar membantuku pulih dari kondisi yang berat saat itu. Aku mengisolasi diri. Iya gengs, aku yang cerah ceria penuh energi ini pernah menghadapi fase seterpuruk itu. Depresi. Naya, dengan kehangatan hatinya, nyamperin aku ke Pamulang. Lebih dari seminggu nemenin di Pamulang, padahal dia tinggal dan bekerja di Bandung. Rela nemenin aku di sini. Dengerin aku yang tiap sebelum tidur isinya cuman nangis dan sambat. Sampe dia berhasil bawa aku keluar dari kosan, ngajak makan, jajan, dan akhirnya aku pulih. Naya, nuhun banget soal ini, urang mungkin ga pernah bilang, tapi kalo ga ada maneh saat itu, Wina hari ini teuing apa bentukannya. Remeh rangginang cigana. Karena Allah, kirim Naya untuk aku pulih, aku sangat sangat bersyukur untuk itu.
Tumblr media Tumblr media
Cape banget, mirror neuron tiap kali pake baju, tydac perlu janjian niscaya HAH HOH HAH HOH NAHA BAJU KOK SAMA
Nay, aku tau apa yang jadi kekhawatiran kamu hari ini. Aku sangat mengerti. Tapi ini bukan ajakan untuk melupakan kekhawatiran itu. Aku juga ga akan bilang kalo ini mudah, atau ini bukan sesuatu yang harus dipikirin, atau bilang jangan lebay. Engga. Aku ga akan bilang hal-hal semacam itu. Karena aku tau, perasaan-perasaan, rasa takut, kekhawatiran yang tengah kamu hadapi adalah valid. Kamu sangat berhak merasakan kesedihan itu. Gapapa, sedih aja sebanyak yang maneh mau. Marah aja semau yang maneh bisa. Aku seperti biasa ada di sekitar, yang bisa kapan aja bilang “hayuk” tanpa mikir dua kali.
Tumblr media Tumblr media
Semoga kita segera tobat dari FOMO terhadap kehidupan duniawi, dan selalu berusaha untuk urusaan ukhrowi ~~~
Selamat ulang tahun Naya, setiap harinya kita ga akan pernah menjadi orang yang sama. Kita berdua akan selalu berubah, dengan peran baru, dengan tugas dan tujuan baru. Tapi kita berdua sadar itu, bahwa teman kita akan selalu bertumbuh, diri kita juga akan selalu bertumbuh. Yang perlu selalu kita ingat, dan ini aku dapatkan selama aku temenan sama kamu adalah: selalu jadi orang baik, selalu jadi teman baik.
Tumblr media
Kita hadapi sama-sama periode akhir 20an ini yak Nay, tabungan kita masih banyak nih buat dipake makan enak dan tidur nyenyak. Doa buat Naya akan aku panjatkan dalam privat. Makasih Naya udah mau (terus) jadi temen baikku. Makasih Naya udah ngajarin salah satu value hidup yang akan aku pake terus dalam hidup, dalam berbagai peran yang aku punya; jadi baik.
Pamulang, 27 Juni 2023
youtube
Aku sertakan, Hindia, untuk Naya
7 notes · View notes
blablapret · 8 months
Text
Babang
Waktu saya baru memiliki Tabina, anak pertama yg angel, so sweet, tenang, dan bikin sanak saudara + para tetangga iri -- saya memutuskan, ingin memiliki anak yang banyaak!
Lalu
Lahirlah Babang. Anak ke-2.
Ternyata sungguh diluar prediksi BMKG, bahwa anak ke-2 ini jauh dari kakaknya. Kaya ada bom yg meledak di latar film Rambo. DHUARR. Babang yang unik sangat menguji batas kesabaran, ketabahan, keimanan kedua orang tuanya.
Berbekal pengalaman menghandle anak sebelumnya jadi tidak ada artinya, karena dua manusia cilik ini sungguh bertolak belakang.
Walaupun begitu, kehadiran babang membuat hari-hari kami jauuh lebih berwarna warni. Lebih banyak teriakan, luapan emosi - tapi sebanding dengan banyaknya canda tawa di rumah kami. Babang ini tipe clown of the family. Kocak paraah, suka ngebanyol, suka becanda (walau kadang annoying), dan juga keras kepala.
Pernah suatu malam saya in low-energy-mode. Bayangkan, 1 tahun toilet training ga ada progress. Babang di umur 4 tahun masih suka pup dimana-mana. Literary dimana2 karena kami sudah lepas pospak. Dan kejadian menemukan kotoran di penjuru rumah udah jadi kejadian yg biasa aja, muka saya udah flat, udah ga punya keinginan marah-marah seperti dulu, Saking bosennya. Yasudah tinggal dibersihkan. Lalu menasihati babang lagi dan lagi.
Akhirnya di malam itu, saya tidak ingin menasihati apa2. Hanya berujar, "Babang, kamu itu anak yang baik. Kamu tau itu kan?" Di saat mendengar perkataan itu, wajah babang terlihat berpendar. Saya tau dia lagi ge-er, happy, bangga, diakui. Dia mengangguk tanpa ragu. "IYAA!" dia jawab sambil tersenyum-senyum.
Sejak kejadian itu masih pup dimana2? Masih lah :)) Tapi ada kejadian yg membuat saya jadi terkesima. Saat saya lelah dengan pekerjaan rumah, tanpa sadar saya melakukan cuci piring dengan wajah cemberut.
Tiba-tiba babang berkata, "Umma, kamu itu ibu yang baik. Kamu tau itu kan?" I just blink my eyes. Bingung mau ngomong apa. Hanya mengangguk dan menyelesaikan cucian piring dengan senyuman lebar. All day. Tiap inget kata2 ini, saya kembali tersenyum. Pujian "kamu ini benar-benar orang yg baik, kamu tau itu kan?" itu saya dapatkan di buku Toto chan. Kata2 ini selalu diulang kepala sekolah kepada Toto Chan mana kala Toto Chan terlibat suatu masalah. Anak kecil yang sudah dikeluarkan dari SD karena dicap nakal, memiliki rasa berharga dan berubah menjadi anak yg baik karena the magic of this words. Ya mungkin saya akan memperbanyak afirmasi positif, daripada nyerocos marah2 yg sama sekali ga efektif dalam menghadapi Babang
.
.
.
Jadi, masih pengen punya anak banyak ga? engga dulu :')))
3 notes · View notes
penahana · 7 months
Text
Tumblr media
Kita Mirip? Affah Iya?! 🤭
First time ketemu, di sabtu malam. Ketemu pertama udah langsung nyambung, kok kayak ada kabelnya yah... 🤭😂
Gini-gini, ada cerita unik, mengejutkan dan penuh drama pas ketemu Mbak Arum. Ceritanya pagi itu abis acara aku kurang enak badan. Akhirnya bed rest sampai menuju siang.
Nah, pas siang menuju sore ternyata badan masih ngerasa kurang enak. Akhirnya ceritalah sama Mbak Arum, yang kebetulan lagi ada berdua di kamar.
MA : Mbak, masih sakit tah?
Me : Iya Mbak, aku masih ngerasa gak enak badannya. Demamnya masih ada, pusing sama mual juga.
MA : Eh, Mbak Hana gimana kalau ke Klinik aja. Real Masjid punya ambulance baru loh. Aku anterin yuk...
Aku mengerutkan dahi. Ini orang kok bisa bilang gini dengan santuy. Ambulance dalam ingatanku serem banget 😭
Me : Ish, gak mau Mbak. Aku bentar lagi sehat, gak mau pake ambulance dan ke klinik.
MA : ih, gak apa-apa nanti tak anterin.
Me : Gak mau Mbak, aku takut eee 😭😭😭
MA : oh ya udah istirahatin aja kalau gitu.
Me : Iya Mbak.
Percakapan berakhir dan aku pun pergi tidur. Lalu, malamnya aku bersiap ikut kelas media. Awalnya berjalan lancar, namun ada sesuatu terjadi di luar kendaliku.
Tubuhku malam itu terasa kaku. Kemudian kurasakan panas menyelimuti tubuh. Namun, disaat bersamaan rasa dingin hadir. Menggigil seketika dan setelah itu tidak ingat lagi apa yang terjadi.
Saat siuman aku merasa terkejut. Tidak mengenal tempat tersebut. Ternyata aku sudah berada di rumah sakit Condong Catur, Sleman. Tercium bau obat yang menusuk hidungku. Saat itu samar-samar ku lihat, dokter dan perawat memberikan pertolongan pertama. Kemudian mereka mengukur suhu tubuhku, dan hasilnya berkisar 38,9°. Demam dengan suhu terbilang tinggi sepanjang aku hidup.
Kata Mbak Arum dia yang mengantarku ke rumah sakit. Sampai akhirnya kawanku yang bertugas menjemputku. Disini aku mendapatkan satu pembelajaran hikmah terdalam. Becanda itu boleh, tapi katakan hal-hal baik saat bercanda. Karena kita nggak pernah tahu, kadang niatnya bercanda tapi malah jadi nyata.
Aku teringat kata-kata seseorang. "Perhatikan apa yang kamu pikirkan. Pikiran berulang akan menjadi perkataan. Perhatikan perkataanmu. Perkataan berulang akan menjadi tindakan. Perhatikan tindakanmu. Tindakan berulang akan menjadi habits. Perhatikan apa yang menjadi habitsmu, karena akan menjadi penentu takdirmu ke depan."
5 notes · View notes
gadiskertas23 · 2 months
Text
Kau tau apa yang menyedihkan dari kematian ? kita harus melanjutkan hidup.
Belakangan ini disekitarku berita - berita kematian begitu mengejutkan.
Seseorang yang akhirnya pergi setelah mencoba melanjutkan hidup selagi mengikhlaskan kematian orang yang sangat dikasihinya. Dia pergi damai setelah melakukan banyak hal baik.
Lalu ada seseorang yang tadinya takut mati, namunn akhirnya memilih untuk menghadapinya dan bersiap-siap untuk hari itu. Hingga akhirnya dia benar-benar pergi dalam tenang.
ditahun 2021. Tahun setelah pukulan-pukulan berat karena pandemi lalu di tahun itu, seseorang pergi dengan segala persiapan yang baik. Keadaannya tidak memburuk tidak juga membaik, dia hanya mempedulikan persiapannya menuju hari itu. Kadang becanda, kadang memaknainya dengan sendu , kadang meyakinkan seolah kematian itu bukanlah sebuah masalah. Seolah dia pernah melaluinya kemudian bangkit lagi.
Aku sangat menghargainya dalam hidupku, karena kondisi bagian dari diriku banya terluka dalam proses dewasa ini. aku merasa hidupku penuh beban dan aku merasa lelah dengan segala perkara , permasalahan, perubahan, realita kenyataan yang rasanya tidak bisa aku terima. Aku sangat menghargainya hingga detik dimana dia mau menghampiri bagian-bagian terluka itu bukan dengan sebuah kata-kata tetapi dengan pelukan yang memang saat itu jawaban tepat selain melarikan diri dalam doa.
Aku selalu mengenang hari itu. dan akan mengenangnya sepanjang umur hidupku. dan akan begitu terus, terus dan terus.
hari ini aku hanya melihat itu, dipenghujung hari ini.
tentang sebuah kisa tenang dibalik kematian.
*sekarang kepalaku benar-benar pusing.
Film yang hari ini aku tonton : A Man called Otto. ( untung bukunya dulu gak lanjut dibaca. Lain kali akan aku bahas tentang perasaanku setelah menontonnya lagi)
2 notes · View notes
sipenabicara · 8 months
Text
R I N D U
Sayang, Tak ada bahasa kerinduan yang sederhana Setiap rindu harus terbalas tuntas, tidak boleh disisakan Entah dengan pertemuan atau dengan sekedar sapaan dalam dunia virtual
Rindu itu justru sangat sederhana  Bukan soal sekedar bertemu dan becanda Atau pun hanya soal bertegur sapa Ini hanya sekedar perasaan yang sama rata
Sayang, Tak ada yang perlu kamu khawatirkan Perihal cintaku padamu itu sudah nyata Ia mengalir deras mengikuti alur perjalanannya Tak akan berhenti di kata selain bahagia
Rindu itu sangat menyebalkan menurutku Dia lebih menggebu saat tak bertemu Tapi justru kaku saat di depanmu Sungguh benar-benar mengganggu
dari_saya & ryz
2 notes · View notes
sabaryangindah · 2 years
Text
Baca hadits ini jadi kudu mikir mikir pas becanda
إن العبد ليقول الكلمة لا يقولها إلا ليضحك به الناس ، يهوي بها أبعد ما بين السماء والأرض ، وإنه ليزل عن لسانه أشد مما يزل عن قدمه
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat agar orang orang tertawa. Karenanya ia jatuh ke Neraka lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi. Dan sesungguhnya ketergelinciran lisan itu lebih berat dari tergelincirnya kaki."
(HR Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman)
Ustaz Badru Salam hafizhahullaah
11 notes · View notes