Tumgik
#belajarnulis
belajarnuliss · 1 year
Text
Tuhan tak tuli dan buta
Kau yg selalu bisu untuk panjatkan Do'a
Bisa mu hanya menyangsikan anugrahNya
#belajarnulis
2 notes · View notes
dzaalika · 1 year
Text
JournalingIsHealing #1
Hari ini aku yg melepaskanmu. Lepas dengan kisi-kisi orang patah hati melepas cintanya. Aku memblokir semua akses denganmu. Aku tau aku mengkhianati kata-kataku sendiri. Aku yg selalu bilang aku takkan pernah memblokirmu. Ternyata aku tak sanggup. Aku takut kamu menelponku, aku takut kamu mengirimi pesan kepadaku, aku takut aku tak siap melewati itu semua. Aku memilih menutup itu semua sampai aku selesai menata kembali semuanya. Semua yg telah porak poranda ini. Menyusun ulang mimpi. Mengejar cita-cita kembali. Membangun sisa-sisa asa tanpamu.
Bukan hanya kamu. Aku juga kecewa dengan diriku sendiri. Ternyata aku selemah itu. Aku yg dulu memilih mencintaimu, merawat perasaanku, kini aku jg yg telah menghancurkannya. Entahlah . . Aku bahkan sekarang ga sanggup lagi membedakan sedih, lelah, marah, kecewa, luka, sakit, dan rela. Semuanya berkelindan menjadi satu bingkisan rasa: aku menyerah. Maafkan aku.
12 september 23
BelajarNulis #1
0 notes
fiqhiafif · 3 years
Text
Dulu pas awal-awal ikut terjun dan bernaung di suatu "rumah". Kebanggaan itu selalu menjadi nomor satu. Apalagi kalo "rumah" itu adalah bagian dari tujuan buat upgrade diri kita. Kadang merasa bangga, tapi kadang rasa tersebut bisa jadi berlebihan. Bahkan kebanggan itu bisa membunuh rasa itu secara perlahan.
Sampai pada titik : banyak orang yang speak up sana-sini, tapi apa kabar dengan implementasi terhadap diri sendiri?
Pada akhirnya, semakin kita memahaminya. Semakin sadar kalo kita ini bukan apa-apa dan gada apa-apanya. Banyak yang pakem tentang a,b, ataupun c. Tapi kalo gabisa nerima pendapat orang lain, ya buat apa?
Ataupun, sering ikut diskusi–kajian tapi kalo gapernah kaji diri sendiri, ya gimana?
Banyak orang yang ikut bernaung di "rumah", tapi tidak semua yang ada didalamnya bisa ternaungi. Sebelum menyalahkan oranglain, alangkah baiknya kita mengevaluasi diri sendiri terlebih dahulu.
"Menuntut ilmu ada tiga tahapan. Jika seorang memasuki tahapan pertama, ia akan sombong. Jika ia memasuki tahapan kedua, ia akan tawaduk. Dan jika ia memasuki tahapan ketiga, ia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya."
-Umar bin Khatab
3 notes · View notes
gadisturatea · 5 years
Text
Aku sudah melibatkan Engkau dalam setiap keputusan-keputusan yang aku ambil. Hingga aku tidak pernah khawatir perihal hasil akhir dari kisah ini. Karena aku percaya bahwa tidak akan rugi orang yang bertawakkal, dan tidak akan menyesal orang yang ber-istikharah.
222 notes · View notes
gamerslayersworld · 3 years
Text
Al-quran adalah sebuah mu'jizat yang sangat besar. Alqur'an juga tidak dapat difahami kecuali 4 hal yang dapat mengetahuinya, yakni Allah, orang-orang yang mendalam, ahli bahasa, dan siapapun. Siapapun ini sangatlah menarik, karena semua orang diberi Allah kemampuan untuk memahami al-Qur'an apabila ia menginginkannya.
Sabtu 11 September 2021 (07.13)
1 note · View note
thegirlcalledr · 3 years
Text
Hentikan!
Tumblr media
Tolong hentikan, apapun yang membuatku kecewa. Tolong hentikan, apapun yang membuatku lelah. Tolong hentikan, apapun yang membuatku rindu padamu.
Biarkan kita seperti ini, tertawa dan berbagi bahagia. Karena bagiku, engkaulah separuh hati.
3 notes · View notes
zahrotulistiqomah · 3 years
Text
MAKNA DI BALIK KALIMAT “بسم الله الرحمن الرحيم”
Setiap akan melaksanakan sesuatu, kita dianjurkan untuk membaca basmalah. Hal ini disebabkan karena agar segala sesuatu itu diberkahi dan dimudahkan oleh Allah Swt. Bacaan basmalah juga menjadi penanda bahwa kita melakukan segala sesuatu itu atas nama Allah Swt., bukan atas nama yang lainnya.
Pastinya di antara kita tentu sudah mengetahui terjemahan dari basmalah. Bahkan anak-anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak pun sudah banyak yang mengetahui terjemahan basmalah, yakni “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Namun, di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits fi Syarhi Lubbabil Hadits karya Syekh Muhammad bin Umar An-Nawawi Al-Bantani, beliau menerangkan bahwa kalimat bismillahirrahmanirrahim yang terdiri atas huruf ba’, sin, mim, Allah, Ar-Rahman, dan Ar-Rahim terdapat makna di baliknya.
Pertama, huruf ba’ mengandung arti baariul baraayaa, yakni pencipta manusia.
Kedua, huruf sin mengandung arti sattarul khathaaya, yakni penutup kesalahan-kesalahan.
Ketiga, huruf mim mengandung arti Al-Mannan bil ‘athaayaa, yakni Yang Maha dermawan/murah hati dengan pemberian-pemberian.
Keempat, lafal Allah yang mengandung arti kaasyiful balaayaa, penyingkap kesusahan/musibah.
Kelima, ar-rahman mengandung arti mu’thiyul ‘athaayaa, yakni Maha pemberi segala pemberian.
Keenam, ar-rahiim mengandung arti ghaafirul khataayaa, yakni pengampun segala kesalahan.
Demikianlah penjelasan Syekh Imam An-Nawawi Al-Bantani tentang makna di balik kalimat bismillah yang sering kita ucapkan. Semoga kita dapat meresapi makna-makna tersebut.
Semoga bermanfaat.
2 notes · View notes
haunana · 4 years
Text
Hey, boleh menyapamu lewat aksaraku yang tak beraturan?
Apa kabar kamu?
Semoga baik, dan senantiasa begitu
Sebagaimana aku yang juga sedang belajar untuk tetap baik baik saja🙂
Kau tau?
Nyatanya kehidupan kita ini memiliki circle berlapis,
Circle terluar adalah mereka, Orang-orang yang mungkin hanya kita temui sekali seumur hidup, entah bertemu dipinggir jalan, di kendaraan umum atau ditempat wisata.
Pada mereka, interaksi kita tentu cukuplah membumikan salam dan senyum serta interaksi seadanya yang sering terkesan "basa basi".
Circle selanjutnya, adalah mereka yang berinteraksi dengan kita dalam keseharian secara umum, teman satu sekolah, teman satu kantor, atau tetangga satu kampung.
Circle yang lebih dalam dari itu tentu masih ada, mungkin mereka adalah " Sebagian teman kantor atau teman sekolah kita" Orang-orang yang menjadi bagian dari cerita cerita bersejarah dalam hidup.
Lalu, circle selanjutnya mungkin diisi oleh keluarga, sahabat dan orang-orang yang menjadi tempat kita bercerita, tempat kita menumpahkan banyak rasa yang seringkali kita sembunyikan dari dunia.
Yeah, beginilah kehidupan.
Perlakukan setiap orang dengan tepat, sesuai dengan dimana circle mereka dalam hidup kita.
Begitupun kita, hendaklah setiap kita faham dimana circle kita dalam kehidupan orang lain.
Bijak bijaklah wahai diri,
Selamat mendewasa🙂
3 notes · View notes
deenana28 · 4 years
Text
PerEMPUan
                        Part 1
Sudah banyak buku-buku, artikel, majalah bahkan media sosial yang membahas masalah feminisme. Feminisme selalu diidentikkan dengan persoalan kaum hawa atau kaum perempuan itu sendiri, tetapi tidak sedikit pula yang bercerita tentang kaum adam atau kaum laki-laki. Semua buku ataupun literasi yang kawan-kawan baca sudah banyak bahkan menjamur membahas persoalan feminisme yang dikaitkan dengan kesetaraan gender antara kaum perempuan dengan laki-laki. Dunia partriarki dan matriarki yang selalu hangat dibicarakan sampai detik ini, tentang ketidakadilan, penindasan dan bahkan berkaitan dengan subordinasi.  Dan tulisan ini hanya untuk dituangkan sebagai gagasan penulis dalam melihat sisi perempuan itu sendiri dalam kehidupannya. Ya.. sehari-hari, bukan bercerita tentang perjuangan pembebasan kaum perempuan, kepahlawanan dalam konteks pembelaan, bukan! Hanya dilihat dari sisi keseharian.
 perEMPUan dari sudut pandang perempuan___
“Perempuan memang bukan direkomendasikan untuk jadi kepala keluarga, jangan salah tanpa perempuan laki-laki bukan siapa-siapa. Perempuan memang tidak dituntut jadi apa-apa dan kebanyakan berfikir jadi ibu rumah tangga saja. Namun bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa, karena perempuan adalah manusia seperti halnya kamu (pria)”. Pernyataan tersebut pernah diunggah dalam akun instagram (dewi_ratnawati_za) mewakili banyak perasaan kaum perempuan di Indonesia khususnya bagi mereka yang sependapat tetapi tidak dapat mengungkapkannya lewat kata-kata. Ya walaupun sebenarnya hanya kata tidak semua orang bisa menulis dengan rangkaian indahnya, bukan semata hanya memperindah kata tapi lebih substansi kepada pesan yang disampaikan. Seperti halnya tulisan ini, hanya ingin dicurahkan sebagai perwakilan kaum perempuan. Entah sesuai pedoman EYD ataupun tidak, asal tersampaikan bagi yang berkenan membacanya.
Mensetarakan atau mensejajarkan kedudukan perempuan dan laki-laki bukan serta merta keluar dari kodrat bahwa memang laki-laki lebih unggul (tentu ini dilihat dalam banyaknya berbagai aspek), tapi jauh ke depan. Dan bukan serta-merta ketika di dalam kendaraan umum ada seorang perempuan berdiri dan tidak mendapatkan kursi untuk duduk, dan ketika itu ada seorang lelaki muda dan masih segar duduk dengan seenaknya tanpa melihat jiwa kemanusiaannya untuk menolong dan memberikan kursinya tersebut untuk si perempuan. Bukan pula serta merta dalam rumah tangga yang harus berperan aktif jadi kepala keluarga, mencari nafkah, banting tulang dan bahkan sampai mengangkat galon air dilakukan dan diambil alih semua oleh perempuan, bukan!. Bukan kemudian urusan rumah tangga seperti memasak, mencuci dan mengurus anak beralih ke laki-laki, bukan! Walapun ya.. memang tidak bisa dipungkiri kadang kala ada yang demikian tetapi hanya untuk membantu istri, bukan sebagai tugas pokok dari pada suami itu sendiri. Dan masih banyak contoh lainnya lagi dalam kehidupan ini. Bukan lantas semua fenomena di atas apa yang dimaksud dengan kesetaraan, kesejajaran, keadilan bagi gender begitu adanya, jauh harus bisa melampauan pemikiran kerdil yang terus menerus tumbuh, harus bisa mengikuti perkembang zaman yang modern ini seiring perkembangan poros dunia berputar tanpa harus melulu mengikuti arus yang melawan zaman itu sendiri.
Perempuan dari versi diri ini tidak terlepas dengan perasaan atau biasa anak-anak millenial menyebutnya baper (bawa perasaan). Kata orang Timur, laki-laki itu main tangan tapi perempuan main perasaan. Iya.. seperti kamu yang seneng mainin perasaan si Dia tanpa memberi kepastian.. eeaa. Entah perasaan itu berlebihan atau tidak, yang jelas perempuan lebih sering ngambekan ketimbang kaum laki-laki. Dan itu dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti University of Basel di Switzerland, mengungkapkan bahwa tidak ada yang salah dengan pernyataan tersebut. Lebih lanjut, para peneliti juga mengatakan bahwa tidak ada yang salah juga dengan keadaan perempuan yang lebih emosional dari pada laki-laki. Dengan hasil penelitian, mereka menjelaskan bahwa bukan "hati" yang menyebabkan kondisi ini, melainkan otak.
Hal tersebut memang wajar, sebab ada perbedaan struktur otak antara anak perempuan dan anak laki-laki. Sejalan dengan perkembangan, perbedaan struktur otak ini kemudian menyebabkan kurangnya empati, abai terhadap perasaan orang lain, dan tanda lain seperti kurangnya rasa penyesalan atau rasa bersalah. Sifat-sifat ini kemudian dikaitkan dengan kurangnya pengembangan hati nurani dan empati. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pada otak anak laki-laki memiliki volume insula anterior atau volume materi abu-abu yang tumbuh lebih besar pada bagian yang menyebabkan perilaku kurang peka terhadap perasaan dan emosi.
       Kemudian timbul pertanyaan, kenapa kaum perempuan lebih senang jika mereka berteman dengan kaum laki-laki ketimbang dengan sesama perempuan?. Ya.. sebab perempuan itu banyak menyebalkannya ketimbang laki-laki. Ini dilihat dari versi bersahabat atau berteman ya!. Dan itu terbukti ketika beberapa perempuan tinggal serumah, misalnya para mahasiswi yang tinggal di rumah kontrakan ataupun di kost-kostan, mereka akan sering bertengkar ataupun cekcok dengan teman lainnya. Penyebabnya hanya beberapa hal sepele, misalnya; tidak ada yang mau menyapu, tidak ada yang mencuci piring dan tidak ada yang mau untuk memasak. Hanya saling mengharap satu sama lainnya, itu hal wajar yang sering terjadi dalam keseharian perempuan dan masih banyak hal-hal kecil lainnya yang kadang membuat perempuan itu sama menyebalkannya.
       Tidak semua perempuan yang tinggal dalam serumah begitu adanya. Tergantung dari masing-masing perempuan, apakah bisa mengkontrol ego masing-masing atau bahkan pembenaran dan pembelaan masing-masing atas pendapat mereka. Tidak menuntut kemungkinan itu hal yang sering terjadi. Akun IG milik @dewi_ratnawati_za juga pernah memuat tulisan “Egosentris; sebab kesadaran adalah apa yang dirasa oleh hati, difikir oleh isi kepala dan ditimang-timang perilaku. Untuk tiap-tiap manusia terkhusus wanita, membuat wanita berkelas bukan soal paras atau merk gincu yang mahal, tapi isi otak yang waras. Tetap menjaga etika dan jangan sering diulangi lagi adu mulut apalagi adu jotos hanya karena lupa siapa yang harusnya jadwal masak dan cuci piring’’. Jadi sebenarnya dalam akun tersebut, dijelaskan bahwa memang yang membuat seorang perempuan terlihat cantik dan berwibawa bukan dilihat dari paras dan penampilannya saja, bukan dilihat dari barang-barang mewah yang dia gunakan, melainkan otak dan pikiran yang cerdas yang akan membuat mereka mewah di mata orang lain, dan bukan soal mereka pintar bercakap untuk menantang perempuan lainnya.
       Sampai kemudian penulis berfikir bahwa; tidak apa-apa jika pada akhirnya perempuan tempatnya di dapur dan di kasur. Tapi tentunya, harus melewati pendidikan yang tinggi dan pengalaman yang cukup. Agar dia tahu bagaimana cara mendidik anak dan membanggakan keluarganya. Silahkan jika kemudian perempuan di masyarakat masih tetap di tempatkan di garda belakang, tetapi masyarakat harus sudah bisa pahami bahwa untuk menciptakan generasi-generasi penerus yang berprestasi dan cerdas harus didukung dengan ibu-ibu mereka yang berpendidikan tinggi, berilmu pengetahuan yang baik dan berakhlak.
Itu versi perEMPUan untuk perempuan dalam hal sesederhana mungkin. masih banyak hal-hal lainnya yang perlu kita diskusikan. Yuk... sharing bisa temui/follow meJ:
Facebook: Dewi Ratnawati
Twitter: @dewiratnawatiZA
Instagram: dewi_ratnawati_za
Tumblr: @deenana28.tumblr.com
4 notes · View notes
vstlnprtw · 4 years
Text
Aku seperti terhempas jauh. Yang kehadirannya bak angin, datang tak terlihat, pun kala pergi. Dirasakan, tapi hanya sebagai angin lalu yang tak pernah kau harapkan kedatangannya.
Kau, terlampau jauh untuk ku genggam.
Inginku bersuara, tapi seperti tercekik. Seakan semua aksara yang ingin sekali kulisankan tertahan di tenggorokan. Mungkin, perihal yang pernah kau janjikan itu adalah caramu untuk menolakku secara halus.
Aku harus tahu diri, manakala kau menunjukkan kepemilikanmu atas orang lain. Tapi, satu hal. Aku berterimakasih karena kau menunjukkannya saat hatiku tak terpaut jauh padamu. Hingga aku masih bisa mengendalikan rasa perihku dalam kesendirian yang tak pernah kau ketahui faktanya.
Aku, di dalam kamarku.
Tumblr media
6 notes · View notes
akhirkataa · 4 years
Text
Besok
Nggak terasa ya, udah sejauh ini . Kalut, takut, cemas, senang, kosong, bahagia, datar. Semuanya menjadi pelengkap disaat beranjak dewasa. Banyak hal yang tejadi. Entah itu suka ataupun duka. Kalau dilihat kebelakang, rasanya lucu melihat perjalanan kita. 
Penyesalan terhadap keputusan yang telah dibuat itu menjengkelkan. Padahal di awal kita sudah mewanti-wanti untuk resiko selanjutnya. Tapi emang kita saja yang kadang suka ber-ekspektasi tinggi. Emang benar sih, ‘Don’t Expect too much’. Saat kita terlalu ber-ekspektasi tinggi, maka kita harus siap dengan pilihan lain dari berhasil, yaitu gagal.
Besok, aku harap, kita semua masih bisa bergerak menuju tujuan kita. Walau kita lelah, semoga kita hanya rehat sejenak untuk memulihkan tenaga kita. Semoga ‘menyerah’ tidak masuk kedalam pilihan selanjutnya.
Oh iya, terimakasih sudah bertahan sejauh ini. Kamu hebat bisa sampai di titik ini. :)
Rabu, 28 Oktober 2020
3 notes · View notes
akiamatari · 4 years
Text
persiapan tenang
@mowguminds
sebelum akhirnya bertanggungjawab atas perasaan seseorang menjadi berat
baiknya kita berusaha selalu menjaga perasaan diri kita sendiri dan orang lain, karena hal tersebut adalah bagian persiapan untuk tenang.
tenang kedepannya, dengan berpikir sebelum bicara, berhati-hati dalam bertindak
dan menjadi tenang kemudian, insyaAllah
- video dari kak cime, jazaakillahu khoir 🌻
1 note · View note
andykarezky · 4 years
Text
Aku, yang sedang berekspektasi terlalu tinggi.
Aku adalah salahsatu orang yang meyakini bahwa berbagi motivasi bukanlah sebuah bentuk pencitraan diri, melainkan sebagai pengingat untuk diri sendiri. Setiap kita pasti punya caranya masing-masing untuk mengingatkan dirinya sendiri. Apa nikmatnya jika membagi motivasi hanya bertujuan untuk pencitraan diri? bukankah itu hanya akan menjadi beban untuk diri sendiri? Memangnya apa yang kita jadikan ekspektasi setelah kita berbagi motivasi? Berharap pujian orang lain? Berharap popularitas? Atau berharap sebuah eksistensi?
Manusia seperti kita memang seringkali berekspektasi tinggi terhadap apapun yang kita damba-dambakan seperti, pujian, popularitas, eksistensi dll. Namun kita perlu ingat ketika kita memutuskan untuk menggantungkan ekspektasi atau harapan yang begitu tinggi, maka kitapun harus siap dengan segala kemungkinan/resiko yang bisa terjadi.
Efek dari ekspektasi kita yang terlalu tinggi adalah kekecewaan yang menanti. Kekecewaan yang kita rasakan dalam hidup ini, sebagian besar adalah hasil dari diri kita yang terlalu tinggi menggantungkan ekspektasi. Cobalah bayangkan saja, disaat kita sudah terlanjur berekspektasi tinggi, kemudian apa yang kita ekspektasikan ternyata gagal menjadi kenyataan, pasti akan mengecewakan bukan?
Dan kita semua pasti tidak menginginkan kekecewaan, kita semua membenci kekecewaan. Maka akupun juga memilih untuk tidak tidak lagi berekspektasi terlalu tinggi, mungkin ini juga adalah hasil dari begitu banyak kecewa yang dialami hahaha. Tapi hal ini bukan berarti aku berhenti berekspektasi, justru aku perlu ekspektasi, agar aku bisa lebih bersemangat lagi.
Kalau dipikir-pikir yang namanya ekspektasi, ya gak baik juga memang kalau berlebihan, apalagi sampai bikin kecewa diri sendiri, dzolim kediri sendiri itu namanya. Berekspektasi sekedarnya saja mungkin akan lebih melegakan. Cukuplah ekspektasi kita itu sekedar hanya menjadi ajang memotivasi diri agar bisa melangkah lebih bersemangat seperti yang aku katakan tadi.
*Kecuali untuk perihal "akhirat" ya gais. Untuk yang itu kita wajib banget berekspektasi tinggi, seperti berekspektasi mendapatkan surga firdaus :)
12 notes · View notes
gadisturatea · 5 years
Text
Satu-satunya yang tidak boleh hilang di dalam diri adalah IMAN.
Keyakinan bahwa Allah maha menolong. Keyakinan bahwa Allah maha baik perbuatanNya.
Keyakinan bahwa Allah maha penyayang.
____
Mengapa seseorang mudah menyerah ketika ditimpa musibah? Itu karena kurangnya keyakinan di dalam dirinya bahwa ada Allah yang Maha Menguatkan.
Kalau iman sudah berkurang bahkan hilang, lantas apa lagi yang bisa membuat seseorang tangguh menjalani kehidupan?!
Maka bersyukurlah bagi kalian yang diuji dengan cobaan yang berat, namun Allah tancapkan kekuatan iman di dalam dada.
Sungguh, tidak ada yang lebih baik daripada itu.
Bahkan bisa kukatakan bahwa cobaan itu bukanlah musibah, melainkan sebuah anugerah yang tidak Allah berikan kepada sembarang orang.
Maka bersyukurlah, my dear..
______
Buku #BERSAMALAGI sudah tersedia di seluruh Gramedia di kotamu. ♥️ Order via online WA ke 081342543899
Tumblr media
148 notes · View notes
mamaind · 4 years
Text
Tanganku bukan tangan ajaib yang bisa meramu bumbu sedemikian rupa hingga menciptakan maha karya makanan yang menggoda indra. Bahkan, aku masih belum mempunyai modal untuk membeli bahan-bahannya, mengenali nama dan fungsi-fungsinya saja tidak. Apalah daya jemari ini mengetuk huruf demi huruf yang tertera dilayar handphoneku. Kalimat yang tertoreh belum bisa benar2 menyayat-nyayat hati.
Keinsecuranku adalah buah dari yang kutanamkan sejak dini oleh diriku sendiri. Ya, tanpa sadar hatiku selalu berkata "kau mustahil melakukannya sista".
Apalah daya diriku yang dirundung aku. Yang pertama kali menolak dan tidak memercayai diriku adalah aku sendiri. Aku mencela aku jauh sebelum mereka mencela aku.
1 note · View note
thetavworld · 4 years
Text
Musim Haji 2020
29 Juli 2020
8 Dzulhijjah 1441 H
Sembari mendengarkan asma’ul husna. 
Rasanya sedih yaa.. tinggal berapa hari lagi udah Idul Adha. Yang tahun-tahun sebelumnya, biasanya udah liat berita keberangkatan haji dari kloter ke kloter selanjutnya. Berita-berita tentang perjuangan kakek nenek, haji termuda, dsb.
Tahun ini tidak, sunyi. Bahkan nonton channel live makkah pun ka’bah tampak sepi. Para peserta haji benar-benar yang Allah pilih. 
Ummi pun mulai khawatir berangkat hajinya kemungkinan besar semakin diundur. Tak hanya Indonesia namun seluruh dunia. 
Ka’bah yang sebegitu ramai. Semua manusia dari penjuru dunia. Sudah bulan kesekian sepi. Rindu sekali rasanya sholat di depan ka’bah. 
Covid19. Virus corona. Tak hanya melemahkan keadaan ekonomi. Bahkan iman pun kalau tak terjaga ternyata gawat juga. Yang biasa ke masjid, jika tak selalu menautkan hatinya pada masjid, terbiasa sholat di rumah, bisa jadi harus memulai langkah pertama lagi untuk menuju masjid. 
Menjelang idul adha ini begitu sepi.. segala kebiasaan nggak lagi ada. Nontonin berita, nonton live makkah. Isi berita dan livenya beda. Berita kali ini tentang orang-orang terpilih. Liat live makkah, masih nampak sunyi. Di rumah biasanya adek-adek yang cowok udah sibuk di sekolah. Pulang petang karna ngurusin kambing sapi di sekolahnya. Rapat ini itu untuk idul adha.  Perumahan juga biasanya panitia sudah sibuk persiapan sholat, takbiran, dll...
Tahun ini beneran sepi. Terlalu sunyi.. 
Seperti Idul Fitri kemarin. Sedikit, sunyi, sepi...
Doa paling utama adalah semoga Allah selalu menghidupkan iman dalam hati kita. Supaya apapun keadaannya, kita tetep tawakal. Tetep selalu ingat bahwa Allah lah Sebaik-baik Perencana. Yang pasti, Allah yang paling tahu yang terbaik untuk hambanya, Bukankah ini semua terjadi semata-mata karna kehendak Allah? ^_^
Tumblr media
Ummi, abah, Adik kedua. 
Lagi mandangin ka’bah dari lantai 2. Setelah nyelesaikan ibadah umroh yang kedua dalam 10 hari. Kata Abah,” mandangin ka’bah aja kita dapat pahala lhoo.. apalagi sambil dzikir. Banyakin sholatnya juga.”
Ka’bah masih padat. Makkah pun begitu. Madinah juga. 
Sambil ngetik sambil flashback. pengen nangis jadinyaaa... 
April 2017. 
Aku ngefotoin ajaaa... ^_^
3 notes · View notes