Tumgik
#dengan berbagai Jurusan seperti:
nuhashofiya · 1 month
Text
Love Language
Belakangan ini aku merasa lebih nyaman membersamai anak-anak dengan segala kerandomannya. Capek, tentu saja. Tapi rasanya senang bisa menjadi bagian kecil dari perjalanannya. Dan yang baru saja kusadari, segala macam love language terpenuhi.
- Act of service = Ketika aku sedang kerepotan membawa banyak barang, tanpa diminta mereka berebut membantu. Ketika aku turun dari motor, mereka mau membawakan tasku. Menghapuskan papan tulis, mengumpulkan buku, membereskan meja guru, dan masih banyak lagi. Tak jarang ada perdebatan kecil karena berebut ingin membantuku "aku aja bu, aku aja buu" begitu katanya.
- Quality time = Kalau yang ini jelas sekali ya. 6 hari dalam seminggu selalu bersama mereka. Pernah suatu hari, ada anak laki laki yang bertanya di tengah pelajaran yang sedang berlangsung. Matanya berkaca kaca. "Bu, kalau bu guru udah lulus kuliah, apa masih ngajar di sini?". Pertanyaan dan ekspresinya dalam sekali. Di lain cerita, ketika aku sedang mengajar di kelas lain, ada saja anak yang nyusul supaya aku segera kembali ke kelas mereka. Maaf kalo agak gr. Tapi makasih lo ya udah dijemput hehe.
- Words of afifrmation = Sering sekali aku dapet surat cinta dari anak-anak. Dan kebetulan, aku senang membaca. Aku senang mereka menyampaikan di atas kertas. Isi suratnya beragam. Mulai dari "bu guru jangan cape cape ya, bu guru semangat ngajarnya ya, makasih ya udah ngajar kita, makasih ya udah sayang sama kita, bu guru sehat-sehat ya biar bisa ngajar kita terus" dan berbagai gombalan lainnya. Dan yang paling sering mereka sampaikan adalah adalah " I Love You". Love u more, naak
- Receiving gifts = Bukan hanya di hari guru, di hari-hari biasa mereka sering memberi sesuatu. Mulai dari stiker, pulpen lucu-lucu, sampai ciki. Terlihat sepele, tapi mereka memberi apa yang menurut mereka berharga. Makasih ya
- Physical touch = Tiba-tiba ada yang gandeng tangan, ada yang meluk lama. Lama sekali. Mungkin mereka sedang kurang nyaman, cape, atau gelisah sampai sampai minta dipeluk suapaya lebih rileks. Tentu saja hanya berlaku untuk murid perempuan. Murid laki-laki kelas bawah cukup berjabat tangan, sedangkan kelas atas baru belajar untuk tidak berjabat tangan.
Setidaknya, aku sudah lebih nyaman dari sebelumnya. Guru, satu satunya pekerjaan yang aku hindari. Aku lebih tertarik dengan penelitian di laboratorium. Tidak banyak orang, tidak boleh banyak bicara, sepi, memperlakukan sesuatu yang bisa diprediksi. Sedangkan guru, ini seperti kebalikannya. Bertemu banyak orang, harus banyak bicara, rame, dan yang aku hadapi bukan bakteri, virus, dna, sel, dsb. Tapi manusia yang Allah beri akal dan perasaan. Memahami perasaan sendiri saja begitu sulitnya, hehe.
Alhamdulillah, Allah beri kesempatan untuk menuntaskan amanah yang (buatku) tidak mudah ini. Diberi kesempatan untuk menghadapi anak yang tantrum, rewel, ngambek, dan sakit. Aku belajar banyak dari mereka. Sulit sekali menyesuaikan diri dari jurusan awal bioteknologi sampai nyasar ke pendidikan. Tapi bersama mereka, prosesku menjadi menyenangkan. Sekali lagi, terima kasih ya. Entah akhirnya akan seperti apa, tapi aku bersyukur bisa membersamai sejauh ini.
Cerita random yang belum diedit. Jadi maaf kalo berantakan. Simpen di sini, mumpung inget 😁🙏🏻
29 notes · View notes
nurannisafauziyah · 1 year
Text
Hope (Perjalanan Cita-Cita & Cinta)
Tumblr media
Ketidakjelasan hubungan diakhiri
—-----------------------------------------
Kedekatan Anesha dan Arion tidak bisa dielakkan, sebenarnya Anesha berniat untuk tidak dekat dengan siapapun sebelum waktunya tiba, fokus saat ini masih mencari ilmu. Waktunya dekat dengan laki-laki minimal saat Anesha sudah menyelesaikan sarjana nya yang sudah tinggal 2 semester lagi mengingat Anesha orang yang butuh fokus sehingga ia sedikit khawatir belum bisa memanagement dengan baik jika harus menjalankan peran yang banyak. Belum lagi setelah lulus ia harus menjalani koas kurang lebih 2 tahun yang menjadi tuntutan profesinya setelah lulus sarjana kedokteran.
Cita-citanya sederhana sejadi ibu rumah tangga, bisa mengurus, merawat dan mendidik anak-anak nya dengan baik serta bisa senantiasa mendampingi suaminya. Sehingga saat dia memilih someone kelak, Anesha berharap seseorang itu memiliki potensi menjadi hebat karena sosok Ayah dari anak-anaknya harus bisa jadi teladan. 
Anesha teringat salah satu tokoh inspiratifnya, itulah juga yang berpengaruh terhadap cita-cita sederhana nan bermaknanya  yaitu sosok Habibie & Ainun. Saat itu Habibie bertanya pada Ainun, yang intinya siapa yang berperan di depan dan siapa yang berperan menjaga dan mendidik anak-anak. Saat itu Pak Habibie menawarkan diri kepada Ainun atas jawaban dari pilihan itu melihat potensi Ainun yang juga memiliki kemampuan yang tidak biasa, apakah Ainun yang mau berperan maju? karena Ainun berpotensi untuk itu dan Pak Habibie yang nanti akan merawat anak-anak? saat itu jawaban Bu Ainun adalah beliau mempersilahkan Pak Habibie untuk berperan maju dan ia yang akan mengurus anak-anak dan bisa dilihat bagaimana kualitas anak-anak dari keluarga Habibie & Ainun. 
Itulah cita-cita Anesha kala itu. Ia mengambil jurusan kedokteran yang saat ini dijalaninya salah satu tujuannya adalah untuk bisa minimal menjadi dokter di keluarganya. 
Anesha sudah memetakan jalan kehidupannya. Jika jodohnya dekat ia akan menikah setelah lulus sarjana atau jika belum dekat akan menikah setelah koas selesai dan jika hilal jodoh itu pun belum terlihat planning selanjutnya adalah mengambil spesialis anak dan jika diantara masa pendidikannya di spesialis bertemu jodohnya ia akan menikah tak masalah, sambil menjalani kehidupan pendidikan spesialis yang ia sudah pilih. 
Pendidikan yang ia jalani memang terbilang padat dan menurut Anesha pacaran itu kurang bermanfaat, seperti membuang-buang waktu, ininya kurang berguna dan hanya menghabiskan waktu untuk hal yang manfaatnya dipertanyakan. Ia pun merasa tak memiliki cukup waktu untuk hal-hal yang tidak serius. Anesha memang sekaku itu. Dibandingkan telponan tidak ada arah lebih baik digunakan untuk istirahat atau belajar. Anesha memang sangat menyukai belajar dan membaca. Segala pertanyaan akan kehidupan ia coba cari jawabannya dengan membaca banyak buku untuk mendapatkan berbagai sudut pandang sebagai referensi.
Tetapi saat datang sosok Arion yang ia kagumi, Anesha tak bisa menolak  ketika Arion mencoba mendekati nya walaupun Arion bukan laki-laki pertama yang ia suka tetapi ia merasa he is her first love. Ia sudah kenal Arion cukup lama saat dulu sedang aktif aktifnya di BEM Universitas. Anesha & Arion berbeda 2 tingkat di Universitas, walau mereka berbeda jurusan tetapi karena dulu di BEM universitas keduanya aktif sehingga mereka sering berinteraksi dan saat Arion sudah bekerja, sosok Arion datang mendekati Anesha yang saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa. 
Sejak dulu Anesha mengagumi sosok Arion dimana Arion orang yang pemberani, berbeda dengan Anesha yang sedikit pemalu. Leadership Arion terlihat nyata terutama saat memimpin menjadi ketua BEM di tingkat Universitas. Tegasnya, bagaimana ia memimpin dan mengambil keputusan, bagaimana ia mencoba merangkul semua anggotanya tanpa terkecuali.
Benih-benih itu sudah ada sepertinya diantara mereka tetapi karena belum menjadi prioritas sehingga dianggap angin lalu dan tanpa diduga Arion mendekatinya. kebahagian tak terhingga bagi Anesha dan ia menjadi lupa jika ini sebenarnya belum waktunya ia mengaktifkan hati.
Rasa sayang Anesha ke Arion nyata. Anesha berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk Arion semenjak dahulu. Anesha merasa Arion bisa membimbing nya, mengayomi. Leadership dan keaktifan nya Arion menjadi salah satu daya tarik Arion dimata Anesha.
Sosok pemimpin yang kuat, kecerdasan dan pengetahuan yang luas membuat Anesha bisa bertanya apapun padanya.
Cara Arion mendekati dengan perlahan tapi pasti sampai luluhlah perasaan Anesha hingga nyaman walau Anesha masih merasa kaku untuk banyak hal. Ia yang di kehidupannya senantiasa melakukan yang terbaik tapi kali ini ia tak cukup mengerti bagaimana menjadi pasangan yang terbaik. Tak ada ketentuan baku outline terkait ini yang ada hanya bagaimana menjadi istri yang baik. 
Anesha sangat insecure terutama jika terkait dengan penampilan fisik terlebih saat mengetahui jauh sebelumnya beberapa wanita yang pernah Arion suka. Wanita tersebut cantik dan saat Anesha refleksi ke dirinya ia merasa tidak cukup cantik. Sehingga Anesha tidak cukup percaya diri dan merasa banyak kurang pada dirinya. 
Anesha seorang wanita yang pendiam, bahkan ketika sedang bersama dengan Arion, karena memang jarang dekat dengan laki-laki sehingga Arion yang senantiasa membuka pembicaraan. Sebenarnya Anesha tidak terlalu pendiam tetapi entah mengapa jika bersama Arion ia tak cukup berani, rasanya kaku, entah apa yang harus dibicarakan. Rasanya saat dia sedang sendiri banyak hal yang ia ingin bicarakan, ceritakan, diskusikan dengan Arion tetapi entah mengapa saat bertemu no idea at all bahkan sempat Anesha membuat tulisan dalam catatan Hpnya terkait hal yang ingin dia ceritakan, sampaikan, diskusikan tetapi itu juga tidak cukup membantu.
Anesha pun bingung dan tidak cukup mengerti dengan dirinya. Fase tersebut terulang dan terulang kembali. Sampai-sampai Arion sering kesal karena dia yang harus senantiasa membuka percakapan, bertanya ini dan itu. 
Anesha sayang dengan Ario tetapi dia bingung bagaimana cara menunjukan sayangnya. Dia pun cenderung diam karena memang ia sangat jarang untuk bercerita terutama saat bertemu, tetapi saat berkomunikasi lewat media komunikasi Anesha bisa berinteraksi lebih baik. Bahkan sering ia yang memulai percakapan terlebih dahulu. Bercerita banyak hal dll. 
Saat mereka sudah tidak satu kota, mereka LDR tetapi masih berkomunikasi hanya intensitas terbatas. Ada suatu waktu Anesha ingin adanya kepastian akan ke depan, apakah akan serius atau putus. Lalu melalui chat Anesha menyampaikan maksud dan tujuan menanyakan kedepan akan seperti apa, dia tidak mau ada di zona abu-abu karena ketika ada laki-laki lain mendekati, ia merasa bersalah, disatu sisi kejelasan dari Ario pun tidak ia dapatkan. Pernah suatu ketika Anesha menceritakan ada pria yang mendekatinya lalu ayahnya Anesha mengatakan “ya kan kamu sudah sama Arion”. Anesha memang menyayangi Arion dan setia padanya tetapi sampai kapan ada di zona abu-abu ini. Pikirnya jika serius hayu,, berjuang bersama, jika tidak ya sudah sampai disini dari pada sayang Anesha semakin besar dan ketergantungan Anesha pada Arion. Pikir Anesha cerita cinta dengan Arion hanya akan membuat luka yang dalam jika hubungan ketidakjelasan ini diteruskan. Jika pada akhirnya menyakitkan ya kenapa harus menunda rasa sakit itu datang.
Anesha tidak menuntut Ario menikahinya segera karena ia pun ingin menyelesaikan kuliahnya, lagi pula Anesha pernah mengatakan rencananya pada kedua orang tuanya jika selesai sarjana kedokteran dan koas, ia ada rencana untuk mengambil spesialis tetapi itu lihat situasi nanti dan Anesha menyampaikan jika cita-cita yang diceritakannya tidak akan menghalangi niat nya untuk menikah jika sudah ada laki-laki yang mengkhitbahnya. Itu bisa fleksibel dan rencana akan masa depannya akan diungkapkan pada calon Anesha kelak karena cita-cita sesungguhnya adalah menjadi istri & ibu yang sebaik mungkin. 
Sisi orangtua Anesha tidak masalah terkait itu karena dari orang tua Anesha pun tidak mewajibkan Anesha untuk berkarir setelah menikah nanti.
Hal yang ia inginkan Anesha dari Arion hanyalah pernyataan dan komitmen serius dari Arion. Lalu ia melontarkan pertanyaannya tersebut dan Arion tak memberikan jawaban, Arion berkata bingung. Di dalam pikiran Anesha “Aku tidak pernah bingung memilih kamu, aku yakin dengan mu tetapi kenapa kamu masih belum yakin dengan Aku?” emosi Anesha tidak stabil saat mendapatkan jawaban tersebut, emosi itu bertambah tambah karena Anesha berada di masa PMS (Pre Menstruasi Syndrom) 
Anesha berpikir ia tidak mau menghabiskan waktu sia-sia dengan ketidakpastian ini. Tenaganya lebih baik dialihkan untuk mengejar cita-cita yang pasti dari pada mengejar hati yang tidak pasti. Anesha percaya jika memang yang harus diutamakan adalah cita-cita lalu cinta akan mengikuti karena ketika memperjuangkan cinta belum tentu cita-cita bisa mengikuti. Hati manusia tidak bisa dipegang karena hanya Allahlah yang bisa membolak-balikan hati setiap orang. Akhirnya karena Arion tidak memberikan jawaban, Anesha menyimpulkan jika Arion tidak serius dengannya sehingga Anesha meminta cukup sampai disini.
Setelah drama-drama itu hubungan komunikasi tidak berhenti langsung, sesekali Anesha masih menghubungi untuk cerita karena memang sesulit itu untuk lepas karena selama ini Anesha sulit menemukan orang yang nyaman untuk bercerita sehingga Arion masih menjadi orang pilihannya untuk bercerita. Kejadian drama drama itu berlangsung di awal tahun 2016. Lalu di pertengahan tahun Anesha melihat postingan Arion bersama dengan rekan-rekan kerja nya lalu ada wanita yang comment dengan emoticon memberikan ciuman love. Cukup bergetar hati Anesha melihat itu. Memang dia dan Arion sudah tidak ada hubungan apa-apa, tapi apakah secepat itu Arion membuka hati pada yang lain? kecurigaan Anesha bahwa Arion memang tidak sayang padanya semakin membesar. Tak dipungkiri di hati Anesha masih menyimpan rasa sayang yang tulus pada Arion tetapi tidak mungkin bagi Anesha terus berada di hubungan yang tidak ada kejelasannya.
----------------------
Sakit hati selanjutnya
----------------------
Anesha masih sesekali berkirim pesan lewat DM instagram karena kontak Arion sudah dihapusnya dari HP sehingga yang bisa diakses hanyalah akun instagramnya, alasannya Anesha menghapus karena ketika Anesha memiliki kontak Arion ia akan mudah memiliki akses untuk menghubungi dan Anesha mengerti jika itu tidak baik. DM yang dikirimkan sering Anesha unsend saat logikanya sudah kembali menguasai.
Walaupun lama tidak kontak tetapi saat Anesha memerlukan bantuan ia masih menghubungi Arion. Jarak antar Kota Anesha tinggal dan Arion yang tidak terlalu jauh sehingga memungkinkan Arion bisa menolong Anasha saat perlu bantuan. Anesha orang yang sungkan meminta bantuan sebenarnya, dia hanya meminta bantuan pada orang-orang yang ia rasa sudah cukup dekat. 
Suatu ketika Anesha sakit, ia bingung untuk minta tolong siapa untuk membelikan buah dan mengurus kelengkapan berkas sebelum lusa terbang ke negeri tetangga untuk berkompetisi karena Anesha tidak nafsu makan dan terasa lemas, akhirnya ia memberanikan diri menghubungi Arion untuk meminta bantuan. Jarak dari Kota Arion bekerja dan Kota Anesha sekitar 2-3 jam, relatif dekat walau antar kota. 
Lalu Arion menyanggupi untuk permintaan pertolongan tersebut dan berjanji akan ke tempat Anesha sepulang kerja, Anesha menanti, awalnya mengabarkan telat karena masih ada hal yang harus dikerjakan lalu mengabarkan lagi jika ia tidak bisa kesana karena khawatir sudah tidak ada kereta saat pulang. Betapa hancur hatinya Anesha dengan pernyataan itu. “Hello pulang itu tidak hanya kereta alat transportasi yang ada”. Anesha hanya berfikir sebenarnya ia sadar jika meminta tolong tidak harus diberi pertolongan karena itu terserah dari si pemberi pertolongan. Di Dalam hati Anesha berkata “kl saja Aku tidak sakit, Aku pun tak harus meminta bantuan” dengan sakit yang masih dirasa, demam dan badan yang rapuh disertai hati yang juga rapuh pada akhirnya. Teringat cerita Arion yang dulu pernah mengantarkan seorang wanita yang ia pernah suka malam-malam antar kota yang menempuh perjalanan 4-5 jam sampai ia harus bermalam di salah satu masjid. Lalu Anesha langsung komparasi, memang Arion ga sayang sama Aku, dulu dengan wanita yang pernah ia suka ia sebegitunya, ini Aku lagi sakit minta tolong belikan buah saja dan sedikit mengurus kelengkapan berkas padahal kota Arion dan Anesha masih terjangkau dengan kendaraan roda dua pun. 
Anesha memang cemburu dan semarah itu, tetapi kemarahannya tidak pernah ia ungkapkan. Ia hanya mampu menangis. Begitulah Anesha saat dia marah, kesal dengan siapapun dia lebih memilih untuk diam bersama dirinya sendiri lalu jika diperlukan air matanya tumpah ia biarkan, karena jika kemarahannya terucap mulutnya bisa pedas sangat dan akhirnya dia akan feeling guilty sendiri.  Itulah mengapa dia lebih memilih bersama dirinya sendiri terlebih dahulu sampai emosional dia stabil karena jika bersama orang lain dia merasa energy negatifnya akan terasa alirannya dan itu adalah hal yang Anesha tidak inginkan karena Anesha menyadari jika energi itu bisa mengalir baik positif maupun negatif  
Anesha orang yang rapuh memang itu salah satu alasan dia tidak suka meminta bantuan karena orang yang tidak siap dengan penolakan. Ia menyadari hatinya serapuh itu sehingga menjadi independen adalah salah satu cara untuk melindungi hatinya agar baik-baik saja. 
-------------
Bahagia itu berujung luka
------------------------------------
Berselang beberapa bulan, tetiba Arion menghubungi Anesha, memberikan pesan handphone. Tersampaikan keinginan Arion untuk bertemu. Tak dipungkiri bahagia hati Anesha. Kita bertemu lalu makan bersama kemudian Arion mengantarkan sampai depan kosan Anesha. Sesekali di pertemuan itu Ario masih memanggil dengan panggilan sayang dan memperlakukan Anesha sama seperti dulu. Tak ada perubahan apa-apa saat mereka bercerita. Setelah sampai di depan Kos Ario tetiba berkata “kl nanti kamu nikah duluan, kamu akan kabari Aku ga?” lalu Anesha menjawab “mungkin” lalu tanpa banyak bercakap disitu Ario menyampaikan jika bulan depan ia akan melangsungkan pernikahan. 
Anesha hanya mengatakan selamat disertai air mata yang tak bisa ia tahan keluar membasahi pipi, lalu mengatakan dengan senyum dibibir dan tumpahan air mata yang berlinang “ga perlu ceritakan terkait masa lalumu karena wanita itu pencemburu”, banyak hal yang sebenarnya Anesha ingin tanyakan tapi ia hanya melontarkan satu pertanyaan “teman kerja”? dan Ario menganggukan kepala
Tanpa berlama-lama bersama karena hati Anesha tak kuat seyogyanya. Ia masuk ke rumah kosnya lalu menuju kamar kemudian membaringkan tubuhnya, lama ia tak bisa memejamkan mata untuk tidur, pikirannya tak menentu begitu juga dengan hatinya. 
Ia hanya chat pada Arion hati-hati dijalan, lalu esok harinya sedikit emosinya ia luapkan, bertanya “kenapa ga bilang dari dulu kl kamu berencana menikah dalam waktu dekat ini?” “kenapa baru kamu infokan H-14 hari pernikahanmu dengannya?” “kenapa kamu ga jujur saat dulu aku tanya”, “atau dulu cukup bilang kl kamu ga sayang sama Aku” atau “mengatakan dengan segera kamu akan segera menikah dengan orang lain” kenapa baru sekarang? jika kau sampaikan dari dulu perihal itu mungkin bisa lebih mudah Aku lupakan kamu dari dulu. Kenapa, kenapa dan kenapa dan tidak ada satupun pertanyaan Anesha yang dijawab oleh Arion. Setega itu memang Arion. 
Proses menikah pastinya tidak simsalabim, melalui persiapan dll tapi kenapa semendadak ini menyampaikannya.
Tidak ada pertanyaan yang dijawab, Anesha hanya pasrah dan mencoba menerima pahitnya kenyataan ini. Berhari-hari badannya tak mampu untuk beraktifitas seperti biasa yang Anesha lakukan hanya berbaring dengan airmata yang mengalir tanpa henti dan pikiran yang tak terarah, rasanya lemas tak bertenaga tak terkira. 
-----------------
Sedih itu harus diakhiri
----------------------
Baru kali ini aku tak mampu mengontrol diri aku sendiri, kenapa badan ini tak mampu digerakkan untuk aktifitas seperti biasa? gumam Anesha. Air mata tak mampu untuk dihentikan terus mengalir tanpa henti. Lalu Anesha berucap pada dirinya sendiri jika ia akan membiarkan sedih dan sakit yang dirasa ini paling lama seminggu, setelah itu LIFE MUST GO ON. Anesha harus kembali ke alam nyata. Harus dihadapi segalanya.
Anesha menyadari bahwa ia yang minta usai tapi permintaan itu bukan tanpa alasan, Anesha hanya ingin kepastian dan ternyata memang sayangnya Arion bukan untuk dirinya.
Lagu Raisa yang berjudul usai disini menemani hari Anesha
Pedihnya tanya yang tak terjawab
Mampu menjatuhkanku yang dikira tegar
Kau tepikan aku kau renggut mimpi
Yang dulu kita ukir bersama
Seolah aku tak pernah jadi bagian besar dalam hari-harimu
Lebih baik kita usai di sini
Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati
Bukannya aku mudah menyerah tapi bijaksana
Mengerti kapan harus berhenti
Ku kan menunggu tapi tak selamanya
Kau tepikan aku kau renggut mimpi
Yang dulu kita ukir bersama
Seolah aku tak pernah jadi bagian besar dalam hari-harimu
Seolah janji dan kata-kata yang telah terucap kehilangan arti
Lebih baik kita usai di sini
Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati
Bukannya aku mudah menyerah tapi bijaksana
Mengerti kapan harus berhenti
Ku kan menunggu tapi tak selamanya
Tak akan jera kupercaya cinta
Manis dan pahitnya kan kuterima
Kini kisah kita akhiri dengan makna
Lebih baik kita usai di sini
Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati
Bukannya aku mudah menyerah tapi bijaksana
Mengerti kapan harus berhenti
Ku kan menunggu tapi tak selamanya
Ku kan menanti
Tapi tak selamanya
—----------------
Sakit itu terlalu sakit
—----------------
Air mata terus tumpah
Tapi Anesha orang yang pintar menyembunyikan kesedihan
Esoknya dimana malam hari saat air matanya tak berhenti terjatuh tapi paginya sudah menjadi MC salah satu kegiatan di kampusnya, lalu
Kurang lebih seminggu setelah itu
Arion masih mengirimkan pesan berupa permintaan izin untuk share undangannya
“what for” dalam hati Anesha bergumam mau menyakiti tanpa merasa menyakiti? tidakkah dia mengetahui betapa dalam sayang Aku ke dia? tak bisakah dia merasakan itu?”
Selalu banyak tanya saat ada stimulasi yang membuat Anesha ingat tentang Arion
Sakit itu terlalu sakit
Tapi semenyakitkan itu Anesha masih positive thinking terhadap Arion, Anesha berusaha berdamai dengan semuanya
lagu you don’t know Katelyn Tarver mengiringi langkahnya dan setiap mendengarkan lagu itu Anesha tak mampu membendung rasa itu
I know you got the best intentions
Just trying find the right words to say
I promise I've already learned my lesson
But right now, I wanna be not okay
I'm so tired, sitting here waiting
If I hear one more "Just be patient"
It's always gonna stay the same
So let me just give up
So let me just let go
If this isn't good for me
Well, I don't wanna know
Let me just stop trying
Let me just stop fighting
I don't want your good advice
Or reasons why I'm alright
You don't know what it's like
You don't know what it's like
Can't stop these feet from sinking
And it's starting to show on me
You're staring while I'm blinking
But just don't tell me what you see
I'm so over all this bad luck
Hearing one more "Keep your head up"
Is it ever gonna change?
So let me just give up
So let me just let go
If this isn't good for me
Well, I don't wanna know
Let me just stop trying
Let me just stop fighting
I don't want your good advice
Or reasons why I'm alright
You don't know what it's like
You don't know what it's like
Don't look at me like that
Just like you understand
Don't try to pull me back
Let me just give up
Let me just let go
If this isn't good for me
Well, I don't wanna know
Let me just stop trying
Let me just stop fighting
I don't want your good advice
Or reasons why I'm alright
You don't know what it's like
You don't know what it's like
You don't know, you don't know, you don't know
You don't know what it's like
You don't know what it's like
You don't know, you don't know
You don't know what it's like
You don't know what it's like
—------------------------
Allah knows everything and we know nothing
----------------------------
Walaupun sudah membuat janji dengan dirinya sendiri terkait menyudahi rasa sedih setelah seminggu berlalu tetapi hati Anesha tak sekuat itu, serapuh-rapuhnya Anesha ia percaya jika apa yang ditakdirkan Allah adalah yang terbaik. Mengingatkan hal tersebut  Anesha menuliskan kata “Allah knows everything and we know nothing” tulisan itu terpasang di meja belajarnya untuk mengingatkan dirinya untuk kuat, ingat jika skenario Allah adalah yang terbaik
Tak lama setelah kabar jika Arion akan menikah. Anesha memberitahukan kabar itu ke Ayahnya melalui telepon. Ia tak menceritakan banyak hanya memberitahukan “Yah, Arion akan menikah dengan orang lain, Ayah tidak perlu menceritakan berita ini pada Mamah”, Ayahnya tak bereaksi apa-apa, tak lama setelah informasi itu keduanya menutup telepon tetapi tidak ada selang 5 menit Ayahnya menelpon kembali dua kali, tidak membahas apapun terkait Arion, sepertinya Ayah Anesha hanya mencoba memastikan dari jauh jika anak putrinya baik-baik saja”
Anesha berperang dengan perasaannya, Ia mencoba menekan perasaannya, ia mempelajari polanya saat ia sibuk tetiba ia lupa akan kenyataan pahit yang sedang dijalankan, tetapi saat tiba di kos, dirinya sangat rapuh tak berdaya dan Anesha tidak suka itu kala ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Sampai-sampai ia memadatkan jadwalnya, ikut banyak organisasi, banyak volunteer, kerja sana sini dan masih menjalani kuliahnya yang sudah mendekati semester akhir. Upaya untuk menekan hatinya berhasil dilakukan dengan kesibukan karena ketika sibuk mode feelingnya switch ke thingking tetapi sebenarnya tidak bisa dikatakan berhasil karena ketika dia diam, istirahat di kamar kosnya unstable dirinya keluar karena Anesha lelah dengan rasa yang dirasakan ia pun semakin sibuk kesana sini tanpa henti dan tanpa jeda. 
-------
Burnout
-------
Time flies kurang lebih dua tahun Anesha menjalani kehidupan yang seperti itu, Anesha lelah dengan pola seperti ini karena sebenarnya ia ingin beristirahat tetapi ia takut dirinya tidak baik baik saja saat istirahat. Akhirnya karena dia pun sudah tidak stabil, burnout karena pola itu, ia belajar untuk take a break dan benar saja yang ditakutkannya terjadi. Asam lambungnya cepat meningkat, mual muntah dan disuatu ketika tiba ia mengalami sakit punggung yang sangat menyebabkan dia tidak bisa beraktifitas, berjalan pun penuh dengan usaha dan dia harus menahan rasa nyeri. Perut yang kembung sering datang dan saat itu datang Anesha tidak bisa beraktifitas dengan maksimal. 
Kejadian itu ditambahkan buruk dengan posisi diri Anesha yang harus kembali ke rumah, tempat Ia Koas selanjutnya ada di area domisili asli Anesha sehingga mau tidak mau Anesha kembali ke rumahnya. 
Keadaan dirumah tidak semudah itu, mamanya yang ingin segera memiliki mantu membuat Anesha tidak nyaman berada dirumah. 
Mamanya bukan sekali dua kali menanyakan terkait Arion. “Arion udah nikah belum?” dan pertanyaan lainnya dan yang Anesha jawab hanyalah “tidak tau”
Anesha sengaja tidak memberitahukan mamanya terkait kejadian sebenarnya, Anesha berfikir lebih baik mamanya tidak mengetahui sebenarnya bahwa dari bertahun tahun lalu Arion sudah menikah dan sudah memiliki anak pertamanya karena menurut Anesha itu akan membuat sakit hati mama sepertinya, apalagi ketika kejadian dulu saat Anesha masih bersama Arion lalu ada laki-laki lain mendekat dan mamanya mengatakan “kata Papah kamu kan udah pilih Arion ya sudah cukup” tapi pada akhirnya kesetiaan Anesha dikhianati dengan luka yang sangat dalam. 
Anesha memang orang yang setia dan berkomitmen ketika dia sudah memilih itulah alasan Anesha menyudahi hubungan dengan Arion karena up and down hubungan mereka lalu Arion tidak memberikan kepastian padahal sudah beberapa tahun Anesha bersama Arion dan waktunya untuk menunggu seorang Arion sudah tidak bisa ditoleransi dan ketika ditanya Arion tidak memberikan jawaban kepastian bagaimana kedepannya.
Mamahnya senantiasa menyinggung terkait menikah, lagi dekat dengan siapa dll. Mamahnya kurang bisa mengerti yang Anesha rasakan berbeda dengan Ayahnya yang paham benar jika hal tersebut tidak perlu di tanyakan yang terpenting adalah didoakan karena masalah jodoh, rezeki, maut itu adalah kuasNya. 
Papahnya senantiasa mengingatkan pada mamanya Anesha jika tidak usah bertanya terkait hal tersebut tetapi karena mamanya sudah ingin sekali memiliki mantu sepertinya sehingga peringatan itu tak dihiraukannya dan tetap bertanya
Mamanya membuka pembicaraan saat Ayah Anesha berangkat ke masjid untuk sholat berjamaah “Nesya, mamah ingin kamu menikah agar kamu bahagia”
sontak Anesha kaget mendengar pernyataan itu lalu ia pun tak kuat untuk menahan tangis, menangis sambil berkata “Mah, siapa sih yang ga mau menikah? semua orang juga mau menikah tetapi apakah kita bisa berkuasa simsalabim jodoh itu datang? Anesha sudah cukup bahagia dengan kehidupan ini, bukannya Nesya tidak mau menikah, ya mana Mah jodohnya belum tiba, apakah Mamah mengerti terkait konsep itu?” Nesya mengerti mungkin mamah juga dapat tekanan sosial anak gadisnya belum menikah, maafin Nesha Mah, tapi ada daya Nesya? “setiap orang itu memiliki cobaan yang berbeda-beda, dan mungkin salah satu ujian aku ada di menanti jodoh untuk bersabar”
Anesha tak kuasa menahan tangisannya, ia langsung menuju kamarnya dan melanjutkan menangisnya, tak lama Ayahnya pulang, melihat dan mendengar tangisan itu. Tak lama Ayahnya mengabarkan jika mamanya juga menangis dan Anesha tak menghiraukan itu ia asik dengan tangisannya yang tak kunjung henti. Ia tak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat itu. Keadaan dirumah tidak membuatnya menjadi baik-baik saja malah sebaliknya memperburuk kondisi perasaannya. Perasaan yang merasa tidak bisa dimengerti. Belum lagi ketika mengunjungi Neneknya, senantiasa membahas hal yang sama, ketika kumpul keluarga ada saja yang menyinggung terkait itu.
Hal yang Anesha rasa sepertinya sulit sekali orang mengerti kondisinya, hanya Ayahnya yang masih mampu menjaga perasaannya dan mengerti dengan baik akan hal tersebut. 
Anesha merasa keadaan dirinya sudah tidak dalam keadaan normal. Ia akhirnya ke psikiater dan menceritakan segalanya. Dihari offnya menjalankan koas, Anesha pamitan ke RS, orangtuanya tak banyak bertanya karena memang itu ada di rangkaian koasnya sehingga pamit ke rumah sakit bukan hal yang berbeda, tapi sesungguhnya pamitnya kali ini ke rumah sakit bukan untuk berperan menjadi dokter melainkan berperan menjadi pasien seorang dokter spesialis jiwa. 
Ia, Anesha sudah tidak tahan dengan keadaan dirinya yang sudah tidak baik-baik saja, mimpi-mimpi buruk menghantui, asam lambung yang meningkat dengan cepat dan yang bisa dengan sangat Anesha rasakan adalah quality of life tak sebaik sebelumnya. Saat ini ia merasa cepat lelah dan tak berdaya, benar-benar tak berdaya berbeda dengan kondisi sebelumnya yang dia aktif sana sini dan tak mengenal lelah. ini aktivitas setengah hari saja membuat ia tak berdaya belum lagi mimpi-mimpi buruknya yang membuat lelah waktu istirahatnya. Waktu istirahat yang seharusnya membuat diri kita menjadi lebih segar, ini sebaliknya. Lelah bahkan sangat lelah saat mimpi buruk menyapa.
Setelah konsul dengan dokter spesialis jiwa. Anesha mendapatkan beberapa obat. kembung yang sering dirasakan lebih disebabkan keadaan psikologis nya yang memang tidak baik.
Pengalaman pahitnya bersama Arion sedikit banyak mempengaruhi bagaimana ia saat membina hubungan dengan orang setelah itu. Anesha sekarang ketika belum ada kepastian akan kedepannya, ia menjaga jarak karena Anesha mengenal dirinya jika tidak menjaga jarak dengan baik Anesha akan tergantung cerita kepadanya dll dan ketika lepas akan sulit karena ada perasaan “butuh”. Ia menjaga jarak bukan berarti dia tidak butuh, ia butuh sekali pada kenyataannya tetapi ia tidak cukup berani untuk lebih dalam karena ia takut akan luka. Itulah cara yang Anesha lakukan untuk menjaga hatinya. 
Sesekali saja Ia cerita ketika ada yang menghubunginya selebihnya semua cerita ia simpan sendiri, salah satu media untuk menuangkannya dengan membuat tulisan terkait bagaimana perasaannya, apa yang terjadi dan hal lainnya yang ia rasakan dan pikirkan 
-----------------
Hubungan itu SALING
------------------
Kejadian antara Anesha dan Arion yang hubungan mereka diketahui keluarga Anesha lalu membuat mamahnya bertanya akan kelanjutan hubungan mereka dan Anesha memilih untuk menutupi demi menjaga hati mamanya, dari situ Anesha tidak mau lagi mengenalkan laki-laki siapapun pada orang tuanya sampai nanti ada laki-laki yang langsung datang ke rumahnya untuk meminta Anesha pada orangtuanya.
Setelah hubungannya berakhir dengan Arion dan harus melewati bertahun-tahun Anesha berusaha untuk berdamai dengan kenyataan, berdamai dengan dirinya dan berdamai dengan banyak hal. Hal yang membuat Anesha tidak memiliki perasaan pada Arion karena sakit hatinya ternyata lebih besar dibandingkan rasa sayangnya, setega itu Arion, saat rasa itu hadir Anesha langsung mengingat betapa Arion itu tega melakukan itu semua tanpa berfikir bagaimana perasaan Anesha seperti apa. Kala pikiran itu datang Anesha ingat pada yang Maha Kuasa, ia langsung mengalihkan pikiran itu dan langsung berkata pada dirinya “tidak ada yang sepatutnya disalahkan, semua sudah skenario terbaikNya, Arion hanyalah alat yang digunakan Allah untuk memberikan pelajaran pada diriku” begitu gumam Anesha pada dirinya untuk tetap menjaga agar benci tidak merasuki hatinya. Cukup biasa saja pada Arion tanpa rasa apapun itu sudah lebih dari cukup. Tidak ada rasa sayang, tidak ada rasa benci dan rasa rasa lainnya. 
Kejadian itu mengajarkan Anesha untuk memaafkan dirinya sendiri, dirinya yang kebablasan sayang dengan makhlukNya, tidak mengontrol rasa yang ada sehingga ketika sakit terasa sangat.
Setelah hubungannya berakhir dengan Arion, Anesha sudah berusaha untuk membuka hati dan pernah juga jatuh hati atau mengagumi seseorang kembali tapi tak jarang semuanya berakhir kandas dan dari situ perasaan Anesha menjadi lebih datar dan ia juga sangat berhati-hati akan perasaan demi menjaga perasaannya sendiri. 
dan salah satu hikmah terbesar dari kejadian pahit itu adalah Anesha memiliki self love pada dirinya yang sangat baik dan self worth tak lagi ia se insecure dulu. Dulu ia senantiasa memandang dirinya banyak kurangnya terutama di sisi fisik, ia merasa tidak cantik karena memang fisik tidak berubah pastinya, mindset nya mengatakan “biarkan saja jika Aku mungkin kurang cantik, Aku pun tak mau orang itu jatuh hati hanya karena fisik semata, Aku mau saat ada orang yang menyukai ku karena memang melihat aku secara holistic bukan hanya part of me”. Pastinya dibalik kekurangan seseorang, pasti ada kelebihan yang dimiliki dan kita harus merasa cukup akan diri kita. 
Anesha ingat sekali kala masih memiliki hubungan dengan Arion, Anesha merasa yang banyak memulai conversation melalui media handphone seperti chat dll Anesha yang memulai duluan dan dari situ Anesha merasa kesannya hanya Anesha yang butuh Arion, karena terkesan Anesha yang menjaga hubungan. Ya memang benar Anesha membutuhkan Arion dahulu untuk cerita dll karena saat itu Anesha sangat sulit menceritakan apapun pada yang lain tapi dari situ Anesha belajar saat membina hubungan ia membatasi diri untuk contact duluan. Anesha harus memiliki batas jangan sampai ia butuh kebebasan yang tanpa disadari menjadi kebutuhan. 
Ketika aura nya seorang laki-laki menarik perhatian Anesha dan bisa membuat Anesha nyaman, Anesha akan hati-hati karena ia mudah untuk tergantung. 
Prinsip Anesha hubungan itu saling jika hanya satu yang bekerja keras hubungan itu tidak akan bekerja dengan baik. Prinsip itu yang Anesha pegang, sesayang sayangnya Anesha pada seseorang ia tidak akan memaksakan memiliki, ia akan melihat dari sisi laki-lakinya terlebih dahulu seberapa sayang dan butuh laki-laki itu pada dirinya dan begitu juga sebaliknya saat ada laki-laki yang mungkin sayang pada Anesha ia akan bertanya pada dirinya terlebih dahulu sebelum memutuskan lebih jauh.
Hati Anesha sudah lelah dalam ketidakpastian yang berujung sakit hati sehingga saat ini lebih memilih menetralkan hati untuk belahan hati sesungguhnya nanti. Walau tak dipungkiri pastinya di saat saat tertentu hatinya tak netral dalam arti tertarik kepada seseorang tetapi Anesha terus menjaga dalam batas yang tidak berlebihan. Membatasi dengan porsinya demi menjaga hati rapuh yang dimilikinya.
Saat ini Anesha sudah menyelesaikan 2 tahun koasnya dan sudah selesai pula menjalankan internship satu tahunnya di perbatasan, Anesha saat ini sudah bekerja di salah satu Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kotanya. 
Perihal menikah dari sejak ia lulus sebenarnya sudah menjadi prioritasnya tetapi memang belum ketentuanNya untuk dipertemukan jodohnya sampai saat ini, bukannya tak ingin menikah dan tidak berusaha, hanya Allah yang tau bagaimana usahanya tanpa harus ia ceritakan dan biarlah Allah yang mengetahui pasti bagaimana perasaannya.
Terkait dengan orangtua, semenjak sensitivitas aku jika dibahas hal terkait menikah yang tak bisa menahan air mata karena jika hal tersebut dibahas karena rasanya berkata dalam hati “apakah tidak mengerti?” sehingga mamah ku sudah memiliki kendali terhadap bahasan itu. Bukannya Anesha tak mengerti kekhawatiran mereka terkait Anesha belum menikah tapi Anesha pun ingin dimengerti jika itu bukan ada kuasa dirinya. Jika memang orangtuanya tidak mengerti mungkin pilihan Anesha adalah bekerja di luar kota sehingga bisa menghindari bahasan itu tetapi sejauh ini karena Anesha rasa semuanya lebih bisa terkendali, Anesha menikmati kebersamaan bersama dengan keluarganya.
Terkait hati, Anesha sangat hati-hati karena seseorang yang bisa memberikan energi pada kita disaat yang sama orang tersebut juga yang bisa melumpuhkan kita, itu yang Anesha rasa sehingga ia dituntut untuk bijak memanagement hati yang dimiliki.
Terkait jodoh Anesha tak mampu lagi mengerti usaha apa yang harus diperjuangkan, dan pada akhirnya Ia hanya mampu berserah dari dan tidak mau fokus pada hal yang diluar kendali dirinya sepenuhnya. Rencana Anesha sambil ia menikmati kebersamaan dengan keluarga bekerja di RSIA ia pun berusaha meluangkan waktu untuk mempersiapkan diri mengambil spesialis.
Anesha pikir, realistis saja dalam menjalani kehidupan, apa yang bisa diupayakan ya diusahakan dan apa yang diluar kendali kita hanya doa yang mampu menjembatani keinginan dan harapan untuk menjadi realita. Saat Allah belum mengijinkan Anesha bersama kekasih halalnya fokus dia adalah upgrade diri untuk bisa bertemu dengan kualitas pribadi yang unggul. 
Ia tersadar jika kehidupan menuntut realita tak sekedar cinta, ada tubuh yang harus diberikan asupan makanan untuk bisa berenergi, ada raga yang perlu atap untuk beristirahat. Kesiapan diri pribadi untuk membina rumah tangga hanya Allah yang Maha Mengetahui lalu menentukan dengan takdirNya. Syukurnya ia tak sekaku dahulu yang cerita saja sulit tetapi Anesha yang sekarang lebih terbuka dan ceria, tak se strike dahulu yang berfikir memiliki relation itu sia-sia sebenarnya boleh saja diri Anesha mengijinkan itu untuk berkomunikasi dll asalkan Anesha bisa untuk menjaga kadar di porsi yang seharusnya demi menjaga hatinya.
Orang senantiasa beranggapan jika Anesha hanya fokus pada cita-cita padahal sesungguhnya sejak dahulu ia mempersiapkan diri akan kehidupan berkeluarga dan cita-cita besarnya ada disana. Biarlah bagaimanapun pandangan orang padanya, orang tidak pernah menapaki jalan yang ditempuhnya. 
Sejauh ini yang Anesha syukuri adalah Ia masih dikuatkan oleh Allah S.W.T jadi teringat DM yang masuk di instagramnya dari salah satu teman wanitanya yang satu angkatan tanpa basa basi tertulis di chat “Sha ajarin untuk tenang menghadapi gunjingan orang terkait tentang nikah” lalu segera Anesha balas 
“Kita harus belajar biasa saja terkait omongan orang yang seperti itu karena kebahagiaan kita bukan tergantung omongan orang, yang meminta kita nikah segera lalu ketika kita asal tanpa memilih memang orang lain mau bertanggung jawab terhadap hal tersebut? bertanggung jawabkah mereka terhadap pernikahan dan kebahagiaan kita? mereka hanya bisa bersuara bertanya tanya, menggunjing, mereka ga pernah ada diposisi kita, mereka yang menggunjing ga pernah paham posisi kita dan mereka ga paham jika urusan jodoh bukan ada dikuasa manusia, kita memang bisa berusaha tapi tetap Allah yang menentukan, bagaimana usaha kita mereka pun tak tau dan ga mesti tau”
“Ketika kita bisa keluar dari lingkungan itu ya keluar saja jika itu membawa dampak negatif pada kehidupan kita dan jika dikhawatirkan menggoyahkan kekuatan diri kita, jika tidak bisa keluar sepertinya tidak usah terlalu dekat, kl mereka ada di lingkungan terdekat kita misal orang tua coba komunikasikan dengan asertif, mungkin orang tua kita belum paham. Terkait menikah itu bukan urusan sederhana sehingga kita harus memiliki prinsip jadi sebisa mungkin kita kuat akan prinsip kita, jika diolok-olok pilih-pilih dll, ya memang memilih, mau membeli sayur saja kita milih, mau membeli sepatu yang mungkin terpakai hanya satu tahun dua tahun saja kita milih, ini imam kita, ayah dari anak-anak kelak. Jangan sampai kita goyang hanya karena omongan orang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Aku paham posisi kita tidak mudah, apalagi ketika berkumpul bersama keluarga di momen tertentu akan menjadi sasaran empuk, kl memang kita bisa hindari interaksi ketika kita merasa tidak kuat, itu gpp menurut Aku dibanding nanti runtuh pertahanan dan mengambil keputusan yang tanpa pertimbangan itu bisa merusak masa depan dan akan merugikan diri sangat. Bismillahirohmanirohim ya untuk kita.
15 notes · View notes
kalakata-kalacerita · 5 months
Text
Di tengah gempuran tugas akhir yang cukup melelahkan!!
Pengerjaan tugas akhir cukup membuat otak manusia setidaknya mendidih. Dengan rentan waktu yang cukup lama, aku tak bisa berpikir keras untuk hal yang tidak ku sukai. Meski berjalan secara dinamis, aku masih perlu banyak waktu dan juga rangkulan tangan dari berbagai teman.
Salah satunya adalah ita dan ara. Ita adalah teman satu jurusan yang kebetulan satu kelas denganku, kita cukup dekat bahkan sudah seperti keluarga. Ara adalah teman satu jurusan, satu asrama, dan satu visi untuk ke syurga. Eaaa.. intinya sahabat until Jannah.
Mereka sama-sama orang baik yang Tuhan kirimkan saat itu. Belum lagpi ada circle keluarga yang didalamnya ada orang-orang baik sedari kita duduk di bangku perkuliahan. "Keluarga IBU", Ita adalah salah satunya. Dengan adanya mereka, sepedih apapun aku merasa lebih kuat.
Tugas akhir kini mencapai tahan penghitungan data. Sangat kewalahan dengan ini, apalagi ditambah variabel ku ada 3 dan itu membuatku lebih banyak untuk menghitung. Ku jalani sedikit demi sedikit dengan bantuan dan arahan dari Ara dan ita.
Sepertinya mereka sih yang lebih banyak berkontribusi untuk TA ku.
Sehat-sehat ya kalian. Orang baik ga boleh sakit, ga boleh susah..
Semoga tuhan berikan segala hajat dan cita-cita kalian.
See u
2 notes · View notes
nuritawa · 10 months
Text
Bisa Jadi Harapan Cukup Berakhir Menjadi Harapan Saja
Saat masih masa sekolah mungkin kita sering kebingungan saat ditanya soal cita-cita. Kita tidak tahu menahu bagaimana menjadi dewasa yang harus memiliki status dimasa depan.
Yang kita tahu saat itu, cita-cita adalah sebuah jalan kehidupan yang harus dijalani setelah melewati masa sekolah. Melakukan kegiatan yang menjadi profesi seseorang dari apa yang kita lihat dari sekitar.
Soal cita-cita aku tak pernah kebingungan untuk menjawab pertanyaa ini, menjadi guru adalah profesi impian ku saat itu. Tidak ada alasan kuat kenapa aku ingin menjadi guru. Aku hanya ingin menjadi guru, saja. Disepanjang perjalanan menempuh masa pendidikan, aku sempat bergonta ganti cita-cita apalagi setelah ditakdirkan berkuliah dijurusan non pendidikan.
Aku sempat ingin menjadi seorang peneliti dibidang nutrisi pakan ikan, karena menurutku itu yang membuat ku tertarik menjalani kuliah di jurusan perikanan. Setelah melewati masa penelitian, aku malah berpikir untuk mengganti topik di bidang microalga. Tapi disepanjang perjalanan itu, aku tak pernah kunjung berani mengambil keputusan untuk benar-benar mewujudkan cita-cita sebagai seorang peneliti.
Sampai pada akhirnya aku menggali ketertarikan ku dibidang linguistik. kesenangan yang sudah lama terkubur karena harus menghadapi kenyataan hidup. Aku mencoba kembali menulis, mengirim berbagai artikel dan cerita ke berbagai media. kemudian memutuskan untuk menjadi wartawan lepas.
Ya, benar-benar lepas. lepas tak terjangkau, karena aku hanya bertahan satu bulan. Ketertarikan ku tentang media memang cukup tinggi, apalagi dulu sempat bergabung di press mahasiswa membuatku begitu yakin menjadi wartawan akan menjadi profesi permanen yang akan ku jalani dimasa depan. Setelah menjalani hari-hari menulis berita, ternyata aku tak cukup nyaman berada dalam lingkungan ini. Banyak faktor yang membuat ku merasa aku bukanlah aku saat menjalaninya.
Setelah hilang arah dari berbagai harapan, semesta menghantarkan ku pada profesi impian kecil ku. Menjadi seorang guru. Pada saat itu juga aku tersadar bahwa sejak awal aku memang dilahirkan untuk menjadi guru. Sejak saat itu aku tidak pernah beralih lagi dengan profesi lain, meskipun berkali-kali mendapatkan tawaran bekerja di perusahaan perikanan. Aku memang seorang sarjana perikanan, tapi jiwa ku tetap di dunia pendidikan.
Barangkali seperti itulah aku saat merasa punya harapan ingin hidup dengan seseorang. Menjadikan diri orang tersebut adalah pilihan akhir dalam memulai perjalanan. Tetapi kenyataannya Tuhan hanya menjadikan harapan itu sekedar harapan, cerita yang membuat ku belajar untuk menjadi dewasa.
Kemudian aku menyadari, bahwa takdir sedang menguntai benangnya sampai bertemu pada waktu ujung yang paling tepat. Terkadang seseorang sengaja didatangkan bukan sebagai cita-cita akhir, dia hanya bagian cerita menemukan cita-cita yang sesungguhnya.
Aku yakin suatu saat masa yakin itu akan tiba. Sama halnya ketika aku sangat yakin diriku memang sengaja Tuhan ciptakan untuk menjadi seorang guru. Dan akan ada waktunya aku yakin, diriku memang hanya untuk satu orang. Entah itu seseorang yang pernah menjadi harapan, atau mungkin tidak pernah terbersit sedikit pun dalam ingatan.
Banyuwangi, 25 Agustus 2023 | nuritawa
6 notes · View notes
diary-book · 8 months
Text
#DearDiary 31-10-2023
Dear Deary, i had made a big decision just few days ago.
Sebelumnya aku ditawari menjadi seorang guru di SD berbasis islamiyah. Dari segi pendidikan, aku sebenarnya tidak bisa menjadi seorang guru SD mengingat jurusanku adalah S1 Akuntansi. Aku bisa masuk karena ada orang dalam. Sayangnya, setelah melalui pemikiran yang rumit, aku mencobanya dan aku hanya bisa bertahan selama 4 hari disana. Lingkungan menyenangkan, tempat kerja santai, jam kerja juga singkat, teman-teman sangat baik dan ramah. Hanya saja, hati kecil dan hati terdalamku bilang ini bukan tempatku. Hatiku sangat berat untuk menjalaninya, setiap hari aku meratapi diri dan menangis. Pekerjaan utamaku sebagai seorang freelancer juga sangat terganggu. Ada beberapa pertimbangan yang membuatku mengambil keputusan untuk mundur:
Aku punya tanggungan hutang bank 650k, masih ada tanggungan cicilan lain, dan biaya hidup keluarga besarku (setidaknya aku harus bisa membantu keluargaku). Pengeluaranku lebhi dari 1,5 juta sebulannya. Dengan gaji guru yang hanya 400k-160k, itu sangat tidak mencukupi.
Pekerjaan guru sangat menyita waktuku sampai akhirnya, aku kesulitan untuk mengerjakan freelancer. Padahal pendapatan utamaku berasal dari situ.
Aku tidak bisa melihat masa depanku disitu. Mulai dari jurusan yang tidak linier, hingga sebenarnya ini bukan keinginanku. Aku merasa berat jika harus mengulangi pendidikan S1 ku ke jurusan PGSD yang mana itu akan menyita waktu hingga 6 tahun + pendidikan profesi guru.
Menjadi guru SD bukan cita-citaku. Aku tidak bisa dengan berbagai masalah kesehatan mental dan sifat introvert bagiku.
Tanpa alasan yang jelas, 3 hari selama menjalani profesi ini akan terus menangis. Kalau aku lanjutkan, mungkin sampai sekarang aku masih menangis. Aku tak tahu kenapa, namun kata hatiku membimbingku dalam keputusan ini.
"Langkah Hidup Manusia Ditentukan oleh Hati. Mengingkari Kata Hati Sama Seperti Mengkhianati Diri Sendiri"
"Seharusnya Aku Lebih Tegas Dari Awal"
2 notes · View notes
solusidigital21 · 1 year
Text
Perhatikan! ini 6 Ciri Lowongan Kerja Abal-abal
Tumblr media
Lowongan Kerja
Pada lowongan-lowongan kerja tersebut di antaranya mencantumkan nomor WA untuk yang ingin melakukan pendaftaran. Ayo turut berbagi info ini pada teman lainnya. Di situs ini, kamu bisa menemukan lowongan berbagai kategori pekerjaan seperti sales & marketing, IT, keuangan, creative, dan lainnya. Nilainya bisa kamu tampilkan di profilmu agar semakin meyakinkan perekrut. Pencari kerja harus waspada jika perekrut meminta uang dengan janji akan mendapat gaji yang lebih besar pada kemudian hari. Anda dapat melakukan follow-up mandiri kepada perekrut dengan menanyakan kelanjutan atau hasil akhir dari rekrutmen terhadap jabatan yang Anda lamar. Jika alamatnya asli,kemungkinan besar lokernya juga asli ( tapi belum tentu benar kalau tidak sinkron ).Untuk melakukan pengecekan alamat,anda bisa mengeceknya dengan meacaknya via google atau menanyakanya di berbagai forum media sosial seperti FB atau sebagainya. Tugas yang akan dikerjakan di antaranya: bekerja di bagian Manajemen Fasilitas Kedutaan Besar, memelihara dan memperbaiki pipa, memasang pipa ledeng sesuai kebutuhan untuk mendukung berbagai sistem termasuk tetapi tidak terbatas pada bangunan pipa dan sistem mekanis, pengolahan dan penyimpanan air minum, pengolahan air limbah, penyiram api, kolam renang dan irigasi landscape. PT Pertamina Training & Consulting (PTC) adalah salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang memfokuskan diri pada bidang human capital consulting dan jasa manajemen lainnya.
lowongan kerja cikarangOLX kini merupakan salah satu kantor cabang dari OLX Group yang memiliki koneksi di 106 negara yang ada di dunia ini. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali membuka rekrutmen bersama. Melansir laman FHCI, Selasa (12/4/2022), memberitahukan Rekrutmen Bersama BUMN 2022 dibuka untuk seluruh putra-putri terbaik Indonesia. Berikut rekomendasi situs lowongan kerja terbaik dan terpercaya di Indonesia. Biznet Networks Indonesia dengan lowongan sebagai berikut. Kamu bisa menemukan pekerjaan di kolom pencarian dan mengaktifkan fitur pemberitahuan agar kamu tidak ketinggalan informasi lowongan kerja terbaru. URBANBANDUNG - Untuk anda yang saat ini masih bingung belum memiliki pekerjaan, tidak usah khawatir karena PT Bank Negara Indonesia saat ini sedang membuka lowongan kerja. Dengan adanya kemajuan tekhnologi berupa internet, kamu tak perlu lagi khawatir akan informasi apapun, termasuk info lowongan kerja. Jadi, kamu tak perlu khawatir lagi. Sekarang, di zaman kemajuan tekhnologi, kamu tak perlu repot lagi membeli koran untuk dapat info lowongan pekerjaan. Lowongan juga terbuka untuk beragam jenjang pendidikan. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra 8 dosen.
Kampus UPI Sumedang 3 dosen. Kampus UPI Purwakarta 3 dosen. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 8 dosen. Pria/wanita- Usia maksimal 28 tahun (untuk fresh graduate)- Usia maksimal 35 tahun (untuk experience di pengujian migas)- Pendidikan minimal D3 jurusan Kimia/Analis Kimia- Mampu mengoperasikan Ms. Have experience in Retail, Food & Beverage, Manufacture, Property, Financial Technology, E-commerce or Shopping Plaza would be an advantage. 1 yr. Friendly, honest, meticulous and have good communication skills. PT. Hartono Raya Motor 100 % dimiliki oleh Keluarga Boedi Hartono dan merupakan Dealer Resmi Mercedes-Benz. Perusahaan umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Sebagai sesama job seeker dan fresh graduate teman Anda memiliki banyak info yang kadang memang tidak dibagi grup atau hanya dibagi pada yang tanya saja. Untuk dapat mendapatkan suatu pekerjaan diposisi tertentu, maka anda harus melamar terlebih dahulu pada posisi tersebut. Biaya yang harus dibayarkan sekitar 30 Jt untuk negara jepang. LOWONGAN KERJA BUMN 2022 PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau biasa dikenal PT KAI adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia.
Bagaimana peluang bagi yang sudah diatas 50 thn ? Di LinkedIn, kamu bisa mendapatkan berbagai informasi menarik seputar pekerjaan, berbagai peluang kerja, atau membangun networking. Peluang Usaha Menjanjikan! Ingin Sukses Raup Cuan dari Bisnis Hampers? PT Haleyora Powerindo juga bergerak di sektor usaha Penyediaan Energi Listrik (Energy Provider) melalui pembentukan Joint Venture Company (JVC) bernama PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI) oleh Haleyora Power dan PT Pelindo II. Dalam operasinya PT Haleyora Power memiliki bisnis internal yang dilakukan sendiri dan bisnis yang dikelola melalui anak-anak perusahaan. Biasanya orang akan punya pertimbangan sendiri untuk masuk dan bekerja di sebuah perusahaan. Perekrutan pekerja baru biasanya juga menggunakan e-mail resmi perusahaan beserta domainnya. Perusahaan resmi dan profesional tidak akan mengharuskan kamu membayar untuk pelatihan atau pun memungut biaya apapun dalam proses seleksi atau perekrutan. Jika tidak tercantum informasi pembukaan lowongan kerja, maka kemungkinan besar informasi lowongan kerja tersebut palsu. Jika tidak ada informasi lowongan kerja seperti undangan yang kamu terima, maka kemungkinan besar lowongan tersebut palsu alias bodong. Tidak hanya itu, kamu juga bisa melakukan beberapa tes, mulai dari tes kemampuan berbahasa Inggris, tes minat, hingga tes gaya komunikasi untuk mengetahui kemampuanmu. Seseorang yang pandai berbicara, terorganisir, berorientasi pada detail dan memiliki kemampuan untuk melakukan banyak tugas.
Perkembangan bisnis yang kian kompetitif membuat Zoya terus melakukan inovasi dalam produk, pelayanan, serta strategi pemasaran yang digunakan dengan mengutamakan kualitas brand image. Pelamar kerja juga bisa memantau progress lamaran kerja dalam situs 9cv9 ini. Jika bisa berbahasa inggris adalah nilai plus. Hal ini memberi nilai tambah pada PLN dengan mengintegrasikan kegiatan O&M Transmisi dan Distribusi sedemikian rupa sehingga aktifitas pemeliharaan dan perbaikan aset-aset transmisi dan distribusi berjalan secara efisien, tepat waktu dan memberikan kemudahan informasi pada perusahaan penyedia jasa O&M Transmisi dan Distribusi lain-nya sehubungan dengan lokasi dan status aset transmisi dan distribusi PLN. Namun pada kesempatan ini hanya akan dibahas Rekrutmen Bersama BUMN untuk lulusan D1, D2, D3, D4, S1, dan S2. Rekrutmen calon karyawan baru dilakukan melalui dua jalur, yaitu Jalur Pro Hire dan Tenaga Kerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Memiliki SIM - Memiliki pengalaman mengemudi - Bertanggung jawab, disiplin, jujur, rajin dan tepat waktu - Domisili di area Serpong…
Bertugas untuk bertanggung jawab atas pemaksimalan potensi tim penjualan di OLX. Lowongan KAI yang dibuka saat ini untuk posisi Mandarin Interpreter. Semua pelamar dapat mendaftarkan diri maksimal 3 posisi di BUMN yang berbeda.. Semua orang bisa mendaftar, mulai dari laki - laki, perempuan dan lulusan sma hingga S1 dengan persyaratan yang mudah dan yang pasti job yang ditawarkan semua legal dan resmi disnaker / depnaker bnp2tki. Melamar kerja dari situs resmi perusahaan juga meminimalisir kamu terjebak dalam lowongan kerja fiktif. Namun sayangnya, dengan banyaknya pesaing-pesaing yang ada mulai dari fresh graduate hingga para Pencari Kerja lain yang pindah dari pekerjaan, akan ada banyak lagi tantangan yang perlu dihadapi untuk mendapatkan pekerjaan impian dalam Jangka waktu singkat. Meski begitu, banyak lowongan dari perusahaan besar seperti Gojek hingga Deloitte yang bisa kamu temukan di sini. Beberapa informasi yang perlu kamu lengkapi seperti: pengalaman kerja, kontak yang bisa dihubungi, pendidikan, skill, pengalaman organisasi, minat dan referensi pekerjaan, ekspektasi gaji, serta tipe pekerjaan. Perempuan, lelaki, baik mereka yang baru saja lulus dari pelbagai tingkat Pendidikan, SMA,Sarjana Muda, S1, S2 , terus mencari pekerjaan yang dianggap lebih baik dari yang mereka sudah miliki atau mencari pekerjaan baru bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan.
Pilihan industrinya juga beragam, mulai dari e-commerce, media, travel, logistik, pendidikan, kesehatan serta fintech. Sedangkan yang ketiga adalah kolom pilihan spesialisasi pekerjaan. Nantinya, ada sekitar 2.700 lowongan yang bisa dilamar. Bagi kamu yang berminat kerja di BUMN, kamu bisa memantau akun Instagram Forum Human Capital Indonesia @fhci.bumn untuk pengumuman & persyaratannya. Apabila ada pihak yang meminta biaya/ menjanjikan sesuatu/ menawarkan bantuan atas proses rekrutmen dapat melapor ke Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Maraknya informasi lowongan kerja palsu memiliki ciri yang paling umum adalah dengan modus meminta uang sebagai biaya perjalanan. Persyaratan pelamar dibagi menjadi 2 yaitu persyaratan umum dan khusus. Info Loker Driver - Supir Khusus Sumut” - Posts | Facebook Pathbrite - Media Detail Ssst… Tips pertama menemukan lowongan kerja Jogja dengan mudah yaitu cari situs resmi yang menyediakan info loker resmi. Selain 10 situs mencari kerja di atas, kamu juga bisa mendapatkan informasi lowongan kerja dari situs resmi perusahaan. Ini bisa jadi sumber untuk negosiasi gaji bersama HRD. Jangan mudah percaya dengan iming-iming gaji besar dan permintaan penggantian biaya. Sebab, ini sudah berpotensi besar merupakan lowongan palsu.
Sebab, bursa kerja itu dinilai sangat penting dan mendesak guna menekan masih tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di Kab. Di tengah sulitnya mencari pekerjaan saat ini, ada tawaran 2700 lowongan pekerjaan yang sangat menarik untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2022 . Perusahaan sekelas OLX bisa dengan mudah memberikan pelatihan melalui materi yang telah memiliki standar. Memiliki 1 tahun pengalaman dalam membuat dan memberikan laporan berdasarkan analisis kuantitatif. Jika tertera ketentuan cara melamar kerja melalui Email / Online maka siapkan dokumen lamaran pekerjaan dalam bentuk file Pdf. Perusahaan yang tertarik merekrut kamu akan menghubungi secara resmi melalui email dan nomor telepon untuk proses wawancara. Kamu bisa memantau progress lamaran kerja kamu di situs ini dan akan mendapat notifikasi melalui email apabila lamaran berhasil dikirimkan. Untuk persyaratan lengkapnya, kata dia, bisa dilihat langsung di website Kemenaker atau brosur yang sudah disebarkan dan diumumkan di sejumlah media. Memang tidak diragukan lagi, dałam proses mencari pekerjaan merupakan hal yang paling krusial sebagai langkah awal dałam membangun jenjang karir. Pertama, ciri-ciri lowongan kerja palsu adalah sumber informasinya tidak valid. Hindari situs lowongan kerja yang banyak menyediakan iklan dengan menggunakan informasi yang kurang jelas bahkan informasi palsu. Sayangnya, beberapa iklan lowongan kerja ternyata hoax alias palsu.
Ternyata dugaan itu meleset, dibukanya 2700 lowongan di 40 BUMN membuktikan bahwa BUMN sendiri sedang berbenah untuk merubah core values dengan 6 value . Karena CV ini mencerminkan diri Anda sendiri. Banyak dari mereka yang memberikan harapan terkait lowongan kerja ini. Bagi anda yang berminat untuk mengisi lowongan kerja singapura terbaru, Kami sudah memberikan informasi job informal asisten rumah tangga dan formal perawat singapura yang ready untuk perempuan dengan gaji yang cukup tinggi. Sementara ini job yang tersedia adalah lowongan kerja informal, Untuk pabrik atau formal masih belum tersedia. Memiliki Ijazah S1 dengan IPK minimal 3,0 dan akreditasi pada saat tanggal kelulusan “B” dari BAN-PT atau lembaga akreditasi nasional/internasional lainnya yang terpercaya. Lowongan kerja sebanyak itu untuk ditempatkan pada 40 perusahaan. Pelamar posisi ini akan ditempatkan pada KJRI Surabaya. D4/S1 dengan IPK minimal 3,0 (tiga koma nol) dan akreditasi jurusan/program studi pada saat tanggal kelulusan “A” dari BAN-PT. Terdapat tiga kolom fitur. Mungkin tiga referensi lowongan kerja di atas dapat mencukupi kebutuhan informasi kamu dalam mencari kerja.
2 notes · View notes
metamorf · 1 year
Text
Bagian 6
Akhirnya, aku sudah bekerja di rumah sakit daerah di kota. Hari-hariku berjalan sebagaimana biasanya. Satu tahun berlalu aku sudah memikirkan untuk mencari kampus lanjutan studi ku. Tapi aku kembali diambang kebimbangan, setelah mengetahui dunia kerja, ada dua pilihan yang aku pikirkan saat ini. Pertama, akankah aku lanjut D4 yang satu jurusan dengan kuliahku yang D3, kedua aku pindah jalur lanjut S1 agar baku bisa lanjut S2. Ya, S2, sesuai dengan cita-cita ku sebelum aku bekerja. Saat itu semangat ku masih menggebu-gebu, idealis untuk terus lanjut studi ke tahap S2 semakin menarik perhatian aku. Aku tahu D4 memang lanjutan yang direkomendasikan jika ingin terus ada di dunia rumah sakit atau klinik. Tapi aku ingin berbeda, aku ingin S2. Aku ingin keluar dari zona nyaman.
Hujan malam itu turun dengan lebat. Biasanya menjelang dinas malam aku berada dirumah tidak di kosan. Sebagai anak perempuan, Bapak selalu khawatir jika anak perempuannya berangkat bekerja malam-malam sendirian mengendarai sepeda motor apalagi kondisi cuaca hujan besar seperti saat ini. Bapak selalu menawarkan untuk mengantarkan aku menggunanakn mobil agar sampai ke tempat aku bekerja dengan selamat. Pikiran aku berisik saking berisiknya tidak menyadari kalau diluar juga berisik dengan hujan yang lebat menghujam badan mobil menembus jalanan. 
“Pak, aku mau lanjut kuliah ya, sampai S2” aku mencoba memecah keheningan dalam mobil. “Tapi aku gak lanjut D4, aku lanjutnya S1”aku melanjutkan.
“Nanti kuliahnya dimana Del?”tanya Bapak
“Di Jakarta”ucapku
“Memangnya disini nggak ada?
“Nggak ada pak, terdekat itu D4 di jakarta, tapi tidak ada penerimaan mahasiswa baru. Ada di Bandung tapi itu kejauhan, aku harus resign
“Ya jangan sampai resign lah
Iya makanya aku nyari alternatif termudah”, aku mau S1 biar akumudah bisa lanjut S2
“Yasudah kalau itu mau kamu”bapak tidak banyak komentar sat itu dan terus melanjutkan menyetir mobil. 
Semenjak aku bersikeras ingin bekerja di pusat daerah kota, dan sampai ada tragedi aku di bentak dan dimarahi oleh bapak, bukannya aku menuruti, aku malah melawan. Apapun yang aku inginkan dan aku utarakan kepada Bapak, tidak pernah ada penolakan lagi, tidak pernah ada larangan lagi. Apapun semua keputusan yang akan aku ambil, Bapak menyerahkan kepadaku. Mungkin Bapak merasa bersikeras apapun Bapak melarang dan memberi saran, aku tetap pada pilihanku. Sekarangpun Bapak sudah tidak pernah lagi menanyakan mengenai studiku, mau dilanjut atau tidak.
***
Dua tahun setelah aku bekerja, akhirya aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah S1, bukan D4. Aku tetap pada pendirianku yang idealis, S1, agar bisa melanjutkan studi S2. Proses izin belajar dimudahkan oleh atasan di tempat aku bekerja. Ibu dan Bapak juga manut apa mau aku.
“Del, sekarang kan lagi buka lowongan CPNS. Kamu gak ikutan?” Tanya Bapak. sambil memindahkan tanaman dari polybag ke pot bunga yang agak besar. Aku membantu Bapak disebelahnya. Bapak sangat suka sekali menanam tananam hias, dari mulai teras depan sampai halamam rumah dipenuhi dengan berbagai macam bunga dan tanaman hias. 
Tahun ini bertepatan dengan pembukaan lowongan tes CPNS yang serentak diadakan se-Indonesia. Mulai dari tingkat daerah, provinsi hingga kementrian. Hal itu menjadi topik yang hangat sekali diperbincangkan oleh orang-orang kebanyakan, entah itu teman satu kerjaan, bahkan grup-grup keluarga dan grup alumni kuliah juga sedang membahasnya. 
“Iya nanti aku coba Pak” jawab ku sambil menyeka peluh keringat yang menetes di dahi. Cuaca hari ini sangat panas, matahari tepat berada diatas kepalaku. 
Sebetulnya aku ragu, untuk mengikuti tes CPNS ini. Karena  aku baru saja memasuki semester pertama diperkuliahan. Selain lanjut kuliah, ternyata Bapak juga ingin anaknya bisa jadi PNS. PNS bagi generasi Bapak merupakan pekerjaan yang paling aman dan stabil, bahkan ada yang bilang sejahtera karena setiap bulannya pasti menerima gaji, hingga sudah pensiun pun masih menerima gaji pensiunan. Tidak jarang PNS juga disebut-sebut sebagai menantu idaman para mertua. 
Kuliah ku saat ini seolah bukan menjadi hal utama lagi bagi Bapak, Bapak ingin aku menjadi PNS.
“Bapak mau aku ambil posisi dimana?” tanya ku kepada Bapak.
“Ya terserah kamu saja Del, maunya dimana” lagi-lagi Bapak menjawab dengan kata terserah. Lama-lama aku merasa bersalah ketika mendengar kata terserah keluar dari mulut Bapak. Semenjak kejadian pertama kali aku bersikeras ingin bekerja sesuai keinginanku, disaat aku butuh saran dari Bapak, yang keluar dari mulut Bapak hanya terserah. Hatiku entah mengapa menjadi sakit. Apa dulu Bapak juga merasakan hati yang sesakit ini ya?
Aku harus bagaimana?. Batinku menjerit
Aku tatap layar komputer itu lamat-lamat, tetap berada dilayar formasi mana yang akan aku pilih. Memilih di daerah, provinsi atau kementrian. Hati kecilku ingin menyenangkan Bapak dengan bisa lolos CPNS karena perasaan tidak bersalah tempo dulu. Sudah sampai ditahap kalau lolos aku ucap syukur, berarti keinginanku untuk S2 terhenti. Dan tidak lolos tes CPNS pun aku ucap syukur juga, berarti aku akan terus melanjutkan misiku. 
Pilih di daerah pun jauh-jauh sekali dari rumah. Apalagi kalau diluar daerah. Aku bergumam. Sambil terus menggerakkan kursor mouse ke atas dan bawah. 
Kursor mouse ku berhenti ketika aku melihat ada formasi di instansi yang dekat sekali dengan rumah, jaraknya pun mungkin hanya sekitar lima belas menit. Aku scroll lagi mouse yang aku pegang, 
Ada formasi di instansi yang cukup besar juga ya ternyata. Aku menghela nafas panjang. 
Aku teringat dengan Bapak, aku ingin menyenangkan Bapak, aku ingin menebus kesalahan aku waktu itu, dan menuruti apa mau Bapak, bekerja di dekat rumah. aku memilih instansi yang dekat dengan rumah dan peluang untuk aku bisa lolos juga sangat besar. 
Aku membuka pintu rumah kosan, teman satu kosanku sedang belajar soal-soal tes CPNS, hari itu sudah H-2 minggu pelaksanaan ujian tes SKD. Aku baru saja pulang dari kampus dan sedang menempuh ujian tengah semester. Mendekati hari H aku fokus untuk menyelesaikan ujianku terlebih dahulu. Setelah ujian selesai dan itu sudah memasuki H-1 minggu aku baru serius belajar dan latihan soal-soal SKD. Cemas sudah pasti, deg-degan apalagi setiap hari. 
Hari H ujian selesai. Tiga bulan setelahnya pengumuman siapa yang lanjut ke tahap selanjutnya yaitu tes SKB. Aku berada diperingkat ke dua dari tiga besar. Nilainya tidak cukup jauh dari peserta yang peringkat pertama dan ketiga. Aku pikir jika aku belajar sungguh-sungguh aku bisa menyalip nilai akhirnya. 
Tes kali ini cukup butuh usaha yang lebih dibandingkan tes yang pertama. Sebelum tidur bertemu dengan laptop, setelah bangun tidur yang dibuka langsung laptop. Sampai seharian aku berkutat dengan laptop ditambah buku dan kertas-kertas latihan soal. Belajar untuk tes aku jalani, belajar untuk perkuliahan juga tetap aku jalani. Sungguh luar biasa pikirku.
Kamu sudah sampai mana belajarnya Dek?
Sebuah pesan masuk dari Kak Rifki, Dia kakak tingkatku semasa kuliah. Yang selama ini menjadi teman diskusiku mengenai apapun yang terjadi dalam hidup ini. 
Ini aku lagi istirahat ka, habis belajar latihan-latihan soal. 
Aku klik tombol send.
Kamu harus lolos. Ingat diluar sana banyak orang-orang yang belajarnya lebih serius dibanding kamu. Kamu lengah sedikit, yasudah gagal.
Kata-kata itu membuat hormon ardenalinku terpacu. Aku buka lagi laptop, buku dan kertas-kertas latihan soal tes CPNS. Aku tidak mau gagal, bagaimana kalau harus orang lain yang lolos, aku tidak. Pokoknya aku harus bisa melewati nilai si peringkat satu itu di akhir tes SKB.
Oke aku akan terus berlatih. Ucapku dalam hati dan juga balasan yang aku kirim ke Ka Rifki. 
Tes sudah aku lewati, hari ini perkiraan jadwal pengumuman hasil tes seleksi. Aku buka website, instagram, dan twitter BKPPSDM, untuk mengetahui apakah sudah keluar pengumumannya atau belum.
Ada notif pesan whatsapp yang masuk ke ponselku. Aku buka pesan itu ternyata dari kepala ruangan di tempat aku bekerja. Pesan yang beliau kirim berupa screenshootan gambar, aku klik tombol download digambar tersebut, dan tertulis nama aku disana.
Aku menghela nafas panjang, dan langsung menelpon Ibu saat itu juga.
“Bu, Alhamdulillah aku lolos” ucapku ditelepon. Lolos sebagai PNS harapan Ibu dan Bapak yang sesungguhnya. Saat itu aku berada di kosan. Aku masih bekerja di salah satu Rumah Sakit Daerah di Kota. Tapi aku sendiri bingung dengan perasaanku kali ini, senang sekaligus sedih secara bersamaan.  Senang karena akhirnya PNS, bisa memenuhi harapan Bapak yang sesungguhnya, sedih, karena mungkin mimpiku terhenti disini. 
Orang-orang disekitar mengatakan bahwa kuliah S1 aku tidak diakui untuk naik golongan atau jabatan di PNS, nanti percuma saja dan hanya akan buang-buang uang. Bahkan sampai ada yang mengatakan bahwa teman-temannya mereka yang sedang kuliah dan diterima PNS memilih untuk berhenti kuliah. Tapi aku tetap bertekad untuk menyelesaikan kuliahku. Aku merasa ini sebuah tanggung jawabku untuk menyelesaikan apa yang telah aku mulai. Aku tidak pernah menyesal aku melanjutkan studi S1 ku ini, mungkin akan lebih menyesal jika aku lebih memilih berhenti karena PNS, mungkin bayang-bayang aku tidak menyelesaikan kuliah yang aku inginkan dari dulu akan menjadi penyesalan yang akan terus menghantui diriku selama dikehidupanku. 
PNS aku sudah 100%, dan aku pun lulus dan telah wisuda dari kuliah S1 ku. Aku sekarang bangga dan bahagia dengan pilihanku, bisa melanjutkan kuliah sesuai keinginanku dan diterima sebagai PNS. Meskipun keduanya tidak bersinggungan secara langsung. Aku belajar, bukan soal terpakai atau tidaknya ijazah yang aku dapatkan di S1, tapi soal bagaimana aku berproses untuk bertumbuh. 
Selesai….
2 notes · View notes
aibaihaqy · 2 years
Quote
If you never throw the dice, you will never have a six
Bagi Saya, hidup adalah tentang mengetuk banyak pintu rezeki, memperluas pilihan, dan memperbesar segala peluang yang ada.
Misal, jika ditanya “kenapa mau lanjut S2?″, salah satu jawaban Saya adalah paragraf di atas. Ketika sudah lulus, mau bekerja di mana, di bidang seperti apa, mau lanjut kuliah lagi, mau menikah, atau mau melakukan apa pun, pilihan dan peluangnya akan semakin besar. 
Bahkan ketika memilih jurusan, kampus, beasiswa, atau bahkan pekerjaan, kita tidak memilih hanya pada satu pilihan saja, kan? Kita menyebarkan CV kita di setiap kemungkinan yang ada, kita mencoba mengetuk setiap pintu rezeki yang ada.
Pilihan dan peluang dalam hidup akan semakin besar jika kita terus bergerak, bertemu banyak orang, ikut di berbagai kegiatan, dan melalui banyak hal. Karena di sana kita tidak tahu akan bertemu siapa, ada momen apa, titik balik apa yang akan Allah tunjukkan kepada kita.
Perintah Allah jelas, fantasyiru fil ardh, bertebaranlah kamu di bumi. Belum jelas lagi? Coba, ada berapa ayat yang ujungnya la’allakum tadzakkarun, la’allakum tatafakkarun dsbnya? Saat Allah senantiasa memerintahkan kita untuk mengingat, untuk berpikir, untuk bertadabur menggunakan akal kita. Bagi Saya, itu adalah tanda agar kita tidak statis.
Keberuntungan adalah ketika kesiapan bertemu dengan kesempatan. 
Dalam bermain monopoli misalnya, kita tidak tahu di putaran atau lemparan ke berapa kita akan mendapatkan angka 6, tapi kesempatan melempar akan selalu ada, dan berarti peluang untuk mendapatkan angka 6 akan selalu terbuka. 
Maka tugas kita adalah terus bergerak, belajar, melakukan banyak hal baik, mengeksplorasi diri. dan semacamnya. Sehingga ketika kesempatan itu ada, kita sudah siap dan bisa memperbesar peluang untuk mendapatkannya. Ketika bergerak, harapan akan terus nampak.
Yang Saya tahu, harapan itu seperti cahaya; tidak selalu terang, tidak juga bisa kamu rasakan. Tapi dia ada.
Fortuna favi fortus!
7 notes · View notes
Text
Dunia Baru #3
Tumblr media
Mimpi-mimpiku sudah mulaiku rangkai, berharap suatu saat nanti Tuhan mengizinkan aku meraih satu per satu mimpiku itu. Menjadi seorang yang berpengaruh diperusahaan besar merupakan salah satu mimpiku sejak awal masuk kampus ini. Satu perusahaan yang bersemayam dihatiku sejak aku masuk menjadi mahasiswa baru dan memilih jurusan yang kuidamkan saat sekolah dulu. Harapan besarku setelah lulus aku bisa meraih salah satu mimpi itu.
Namun ternyata waktu tidak berpihak padaku, 3x gagal dalam tahap interview dan mencoba untuk menjadi bagian dalam MT pun tidak lolos juga. Diriku mulai putus asa, “Apakah aku tak pantas untuk bergabung dengan perusahaan impianku itu?” Berbulan-bulan mencoba memasukan lamaran ke berbagai perusahaan bermodalan lulusan terbaik dari kampus terbaik di Indonesia, namun ternyata tidak semudah itu. Berbagai penolakan menghampiriku, dan pada akhirnya aku memilih untuk bekerja bukan karena passion. Pikirku, yang penting bisa menyambung hidup.Tak apalah bekerja bukan dipassionku yang terpenting aku bisa makan dan memenuhi kebutuhanku. Logikaku seperti itu. Sebagai laki-laki, memiliki hunian bagus, kendaraan impian, jabatan yang mentereng dan tabungan yang banyak adalah target yang harus aku dapatkan secepatnya, dan aku tidak boleh menyerah untuk mendapatkan itu semua.
“Bang, kalau kamu belum bisa bertanggung jawab untuk hidupmu, jangan pernah mencoba untuk menanggung tanggung jawab orang lain. Selesaikan dulu dirimu sendiri. Jikalau kamu sudap siap, baru kenalkanlah seseorang kepada ibu” nasehat ibu saat ibu mengabari bahwa kakak sepupuku akan menikah bulan depan.
Aku teringat nasehat ibu, aku tersenyum sambil menyesap kopi panas. “Bu, anakmu sedang jatuh cinta” batinku. Namun yah, perasaan itu aku kubur dalam-dalam, “Aku masih belum pantas untuk hadir didepan dia bu,” tuturku pilu.
(Bersambung....)
5 notes · View notes
khoridohidayat · 1 year
Text
Tetap Bermimpi Tinggi Atau Realistis?
Jika kita berbicara mengenai mimpi, pasti kita pernah terpapar dengan 2 quotes yang cukup populer, yaitu:
Bermimpilah setinggi-tingginya, atau
Bermimpilah yang realistis
Kadang kita bingung, sebetulnya dari kedua quotes itu mana yang betul. Karena, ketika kita salah memilih pegangan dalam meraih cita-cita, bisa jadi justru kita salah melangkah. Ketika kita memegang prinsip bermimpilah yang realistis, bisa jadi kita akan kehilangan beberapa momen-momen ajaib dalam diri kita. Tapi, kalau kita terlampau bercita-cita tinggi, bisa jadi justru kita akan stress karena berusaha mewujudkan mimpi yang tidak realistis.
Mana yang betul?
Sebetulnya, kedua prinsip itu sama betulnya, semua itu akan tergantung konteks. Aku jelaskan satu per satu.
Bermimpilah Setinggi-tingginya
Kita bisa memakai prinsip ini jika goals kita masih mempunyai tenggat waktu yang cukup lama. Pengen jadi dokter? Bisa! Disiapkan sejak SMP mengikuti berbagai lomba, nilai rapot yang bagus dan tentunya finansial yang juga mencukupi. Tapi kalau keadaannya adalah kita sudah kelas 3 SMA kemudian tiba-tiba pengen jadi dokter, nilainya cukup tidak? Finansial keluarga?
Pengen kerja di perusahaan startup Indonesia? Bisa banget! Tapi disiapkan dari kuliah, pilihlah jurusan yang memang dibutuhkan disana seperti engineering, IT, human resource dll. Jangan tiba-tiba kita sudah wisuda, jurusan juga tidak terlalu relate, tidak ada bekal magang, dan ketika kuliah juga lebih banyak rebahan, tapi pengen kerja di perusahaan besar seperti Tokopedia atau Gojek.
Jadi boleh saja bercita-cita yang tinggi, tapi disiapkan dengan matang, dengan planning yang tentu sangat panjang. Kenyamanan harus diraih dengan ketidaknyamanan.
Bermimpilah yang Realistis
Prinsip ini juga penting untuk kita perhatikan. Kadang mimpi kita perlu validasi, apakah sudah realistis dan measurable atau belum. Kadang beberapa mimpi kita harus diturunkan sedikit agar lebih bisa dicapai, terutama tentang tenggat waktu.
Kita berhak saja bermimpi untuk mendapatkan beasiswa kuliah S2 untuk ke luar negeri, tapi kalau memang kita belum mempunyai skor IELTS yang cukup, dana darurat masih tipis dan belum bisa mengurus surat rekomendasi dalam tenggat yang singkat, tidak ada salahnya untuk menurunkan cita-cita kita mengejar beasiswa dalam negeri.
Beberapa temanku juga melakukan hal ini. Mengurungkan niatnya untuk mengejar beasiswa S2 di luar negeri kemudian fokus untuk mendapatkan kampus dalam negeri. Sambil tetap mempersiapkan mimpinya untuk S3 di luar negeri. Bijaklah dalam mengambil prinsip hidup.
Pada akhirnya, pilihan kita akan mengambil pandangan bahwa cita-cita harus realistis atau setinggi langit adalah kita yang menentukkan. Kita yang mengambil pandangan. Sekali kita menentukkan prinsip, itulah yang akan menjadi dasar kita berjuang. Kalau kamu, sekarang lebih menerapkan prinsip bercita-cita setinggi langit, atau realistis?
Tumblr media
Day 17/30
Note:
Tulisan ini adalah hasil karyaku mengikuti tantangan 30 Writing Challenge. Selain berbentuk tulisan, aku juga menyempurnakan gagasan yang tertuang disini dalam bentuk gambar seperti yang teman-teman bisa lihat diatas. Gambar tersebut adalah hasil karya Artificial Intelligence yang selalu berkaitan dengan topik yang sedang diangkat, agar bisa lebih membawakan emosinya.
Terimakasih telah membaca!
4 notes · View notes
lailatulhaq-blog · 1 year
Text
In My Way - Menuju Kesempurnaan (2)
“Dia sudah punya timeline nya sendiri, yang saat ini cukup hanya dia yang mengetahui.”
Setelah selesai acara seminar di Yogyakarta, Kirana memutuskan untuk langsung Kembali ke Surakarta. Tentu saja dia menyempatkan diri untuk beramah tamah dengan para peserta dan karyawan Bentang lainnya. Dia juga masih sempat untuk berbincang dengan Mba Rara dan Mba Farida terkait pembuatan bukunya yang kedua. Termasuk rencana Kirana kali ini dalam melakukan riset cerita. Dalam perjalanan menggunakan KRL Solo-Jogja yang membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam lamanya, Kirana berusaha membunuh waktu dengan membaca artikel-artikel yang selama ini menyita perhatiannya. Tentu saja masih dalam kepentingan riset buku Kirana selanjutnya. Ketika larut dalam bacaan yang berada dalam genggamannya, handphone Kirana berbunyi menandakan sebuah pesan masuk ke akun whatsapp nya.
Hisyam Amari
Kiran, masih dalam perjalanan pulang dari Yogyakarta? Gimana tadi acara seminar pertama nya?
Kirana Zoeya
Iya syam, ini aku masih di kereta. Alhamdulillah lancar, setiap pertanyaan bisa aku jawab semua.
Hisyam Amari
Wah, ga heran ya.. kamu selalu maksimal dalam bekerja.
Kirana Zoeya
Kan memang sudah seharusnya Hisyaam -_- jangan berlebihan deh ya. Btw, ada apaa?
Hisyam Amari
Ga berlebihan Kiran, aku tuh cuma bangga aja.
Besok Sabtu aku pulang ke Surakarta, kita ketemuan ya? udah lama ga ngobrol berdua.
Kirana Zoeya
Loh kita kan sering ngobrol via whatsapp kalau kamu lupa.
Hisyam Amari
Ya maksudnya ngobrol langsung dong Kiran.. di whatsapp kan pesannya singkat-singkat aja. Apalagi kamu suka bales chatnya lama.
Kirana Zoeya
Hahaha kamu kan tau aku pegang hp seperlunya saja, ga perlu aku jelasin lagi kan yaa..
Baiklah, kabari saja kalau kamu sudah tiba. Nanti kita atur lagi waktu dan tempatnya.
Hisyam Amari
Haha iya deh aku nyerah kalau harus berdebat soal betapa slowres nya seorang Kirana Zoeya.
Oke siap, sampai jumpa!
Kirana tidak lagi membalas pesan itu. Cukup nanti saling berkabar kembali untuk menentukan waktu dan tempat mereka bertemu. Semenjak dua tahun lalu, Kirana dan Hisyam menjadi semakin akrab dan selalu saling meluangkan waktu. Meskipun Hisyam sekarang sudah pindah ke Ibu Kota karena pekerjaannya yang baru.
Ada suatu fakta yang menarik tentang mereka berdua. Kirana tipe perempuan yang cukup cuek dengan lingkungan sekitarnya. Pekerjaannya sebagai penulis membuatnya semakin terbiasa untuk fokus pada dunianya. Namun dia bisa menjadi sosok yang sangat terbuka, bisa berdiskusi akan banyak hal dengan siapa saja, kalau memang dia butuh mencari inspirasi baru dan mengerjakan riset ceritanya. Hisyam yang selalu memulai komunikasi diantara keduanya. Membuka obrolan dengan berbagai topik untuk memancing Kirana. Sejak Hisyam pindah ke Jakarta, sifat cuek dan kebiasaan Kirana yang selalu lama membalas pesannya semakin terasa. Pada akhirnya Hisyam pun memaklumi hal tersebut karena sudah terbiasa.
Kirana sampai di rumah pukul lima sore dan langsung membersihkan dirinya. Setelah itu dia bersiap untuk sholat Maghrib berjamaah bersama Ibu dan adiknya. Keluarga Kirana yang semula beranggotakan 4 orang sekarang hanya tinggal bertiga. Ayahnya sudah meninggal sejak Kirana masih duduk di bangku kelas 10 SMA. Adik Kirana yang bernama Fajar Rabbani saat itu bahkan baru naik kelas dua. Umur mereka memang terpaut cukup jauh karena orang tua mereka sempat kesulitan untuk memiliki anak yang kedua. Kondisi keluarga yang seperti ini yang membuat Kirana berpikir bahwa keputusan untuk bekerja sebagai penulis ada benarnya. Dia bisa bekerja dari rumah saja dan menemani Ibunya. Fajar sudah kelas 11 SMA dan tahun depan dia sudah pasti merantau keluar kota. Adik Kirana itu ingin berkuliah di Bandung karena mengincar jurusan teknik terbaik di Indonesia. Kirana tentu akan mendukung sepenuhnya. Tapi Ibu mereka akan tinggal seorang diri yang jadi konsekuensinya. Tidak terbayang oleh Kirana jika dia tetap bersikeras untuk menetap dan bekerja di Jakarta.
Setelah sholat mereka terbiasa untuk makan bersama. Ibunya memang sengaja membangun kebiasaan ini sebagai momentum untuk bisa berdiskusi bersama anak-anaknya. Dimulai dari pembahasan tentang aktivitas setiap harinya, hal-hal yang bisa disyukuri setiap waktunya, kejadian-kejadian kurang menyenangkan yang bisa jadi pelajaran untuk kedepannya, hingga rencana jangka panjang dan strategi apa saja yang sudah dilakukan oleh Kirana dan Fajar untuk meraih mimpinya.
Kejadian dua tahun lalu yang memberikan banyak luka kepada Kirana, ternyata memberikan pelajaran juga bagi Ibunya. Kirana pernah bercerita bahwa salah satu penyebab dia salah memilih jalan karena dia memang tidak tahu apa yang benar-benar diinginkannya. Selama ini dia hanya mengikuti alur yang ada. Penolakan dari perusahaan Jepang saat itu hingga tawaran bekerja sebagai penulis yang membuat Kirana mulai menelaah kembali tentang kehidupan ideal seperti apa yang ingin diraihnya. Ibu Kirana merasa bertanggung jawab atas perkembangan dan pendidikan kedua anaknya. Sehingga apa yang Kirana alami diharapkan tidak terjadi pada adiknya, bahkan tidak terjadi lagi pada Kirana di fase kehidupan berikutnya.
“Gimana tadi acara seminar pertamamu Rana?”
“Ibu seperti Hisyam saja, menanyakan hal yang persis sama.”
“Loh wajar dong Ibu bertanya, Hisyam itu yang mendahului Ibu bertanya. Lagian dia memang terlalu rajin menanyakan kabar kamu bagaimana.”
“Ya lancar Bu Alhamdulillah. Semua pertanyaan bisa dijawab sama Rana. Penanya nya cukup kritis dan kebanyakan masih anak muda.”
“Wah, berarti Kakak sudah tidak muda ya.” Fajar menimpali dengan unsur menjahili Kirana seperti biasa.
“Heh secara umur ya jelas Kakak sudah lebih dewasa dibandingkan mereka. Tapi Kakak ini kan awet muda. Banyak yang kira Kakak ini masih SMA.”
“Halah sok berlaga muda, padahal secara usia memang sudah tua. Terima saja nasibmu Ka.” Kali ini Fajar mengakhiri perkataannya dengan menjulurkan lidahnya.
“Sudah-sudah kalian ini selalu berdebat saja. Tapi Kirana, ngomong-ngomong soal tua muda, kamu tahun ini sudah umur dua puluh lima.” Ibunya tiba-tiba saja membahas soal usia.
“Iya Bu Rana tau ko, ga perlu Ibu ingatkan juga.” Sambil mendengus pelan Rana menanggapi Ibunya.
“Bukan soal itu Rana, Ibu hanya ingin bertanya, kapan rencana kamu untuk berkeluarga? Ibu bukan bermaksud seperti orang pada umumnya yang mendesak anaknya untuk segera menikah muda. Tapi secara usia kamu sudah matang kan ya, jadi Ibu ingin tahu rencana kamu terkait hal ini bagaimana.”
“Aduh Bu, boleh ga Rana jawab nanti aja. Kirana akan sampaikan ke Ibu kalau udah ada rencananya. Bahkan Ibu sudah tahu dalam 1 tahun ke depan apa yang menjadi agenda Rana.”
Pertanyaan sang Ibu membuat Kirana harus kembali melakukan refleksi. Sejak menjadi penulis dia benar-benar fokus dengan karir dan pengembangan diri. Menikah bukan agenda terdekatnya saat ini. Tentu dia ingin memiliki pasangan dan membangun keluarga suatu saat nanti. Tapi dia sudah punya timeline nya sendiri, yang saat ini cukup hanya dia yang mengetahui. 
“Yasudah, kita bisa membahasnya lagi nanti kalau kamu sudah mau menceritakannya. Lantas, rencana untuk riset buku keduamu bagaimana Rana?”
“Rana masih terus melakukan riset secara online dengan baca artikel-artikel yang ada. Tadi saat acara, Mba Farida juga mengenalkan Rana sama temannya yang jadi perantauan di Jogja. Rana sudah dapat kontaknya. InsyaAllah lebih mudah untuk tanya-tanya soal kampung halamannya. Tapi tetap saja Rana harus turun langsung kelapangan untuk bisa merasakan sendiri suasana disana.”
“Ibu senang kamu bisa totalitas dalam melakukan pekerjaanmu. Tapi kamu harus bisa mengukur segala resiko yang mungkin datang dari keputusanmu itu.”
“Bu, kita sudah membahas ini berkali-kali. Ibu yang paling tahu niat Rana sampai terjun langsung kali ini. Rana hanya ingin mengangkat kisah hidup mereka ke khalayak agar tidak terus dipandang sebagai anomali. Mereka juga bagian dari bangsa ini. Bahkan perjalanan Rana kali ini akan lebih berarti. Selama Rana disana ada banyak hal yang bisa Rana bagi, termasuk meningkatkan kemampuan mereka dalam literasi.”
“Iya, Iya. Ibu dukung semua keputusan Rana. Ibu hanya ingin kamu waspada, itu saja.”
“Kirana tahu Ibu khawatir akan ditinggal oleh Rana. Tapi kan masih ada Fajar anak Ibu yang kedua. Rana pastikan kalau Rana akan kembali kesini menemani Ibu sesaat sebelum Fajar kuliah ke luar kota. Timeline kepulangan Rana tepat seminggu lebih cepat dari jadwal sidang terbuka di kampus impiannya. Ya semoga saja Fajar bisa diterima disana.”
Selesai makan malam Kirana kembali ke kamar untuk melanjutkan risetnya. Sudah sekian puluh artikel yang dia baca, tapi dia tetap sulit mendapatkan rasa dan menghadirkan dirinya masuk ke dalam cerita. Alur yang sudah dia buat terus saja diubahnya. 
Kirana pun terperangah saat handphone nya bergetar untuk yang kedua kali, menunjukkan nama yang selalu muncul di layar dua tahun terakhir ini.
Hisyam Amari
Hai Kiran, selamat malam. Aku sudah sampai di rumah tadi jam 7 malam. Besok jadi kan ya kita ketemuan?
Kirana Zoeya
Loh ko cepat sekali. Kamu kereta jam berapa hari ini?
Hisyam Amari
Jam 10 pagi. Hari ini aku ambil cuti.
Kirana Zoeya
Wah pantas saja. Boleh deh besok sekalian olahraga pagi gimana?
Hisyam Amari
Oke, kita ketemu di taman kota seperti biasa ya. Mau jam berapa?
Kirana Zoeya
Jam 06.30 sudah di tempat ya.
Hisyam Amari
Siap grak! Selamat beristirahat 😊
Lagi-lagi, Kirana merasa tidak perlu membalasnya kembali. Waktu dan tempat sudah disepakati. Jadi Kirana rasa tidak ada hal yang perlu dibahas lagi.
Bersambung..
1 note · View note
alyawidyarahma · 2 years
Text
Strategi Pemasaran Digital yang Beredar di Pasaran
Tumblr media
Strategi Pemasaran Digital — Digital Marketing atau Pemasaran secara digital didefinisikan sebagai pemasaran produk dengan menggunakan teknologi digital melalui internet, media sosial atau media digital lainnya. Dimana kita dapat berkomunikasi dengan calon konsumen tanpa perlu bertemu langsung secara tatap muka. Ada beragam akses untuk para calon konsumen agar dapat melihat berbagai penawaran melalui Website, KOL, dan Media sosial (Facebook, Instagram, Youtube, dsb). Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat maka pemasaran digital marketing pun ikut berkembang. 
Teknologi yang terus berkembang mengakibatkan perkembangan yang pesat terhadap sosial media. Dan berpengaruh terhadap peran digital marketing yang turut serta berkembang ketika sosial media mengalami banyak perubahan atau perkembangan, seperti saat sosial media meluncurkan layanan iklan melalui Facebook ads, Instagram ads, Youtube ads, dsb. 
Menyadari mengenai pentingnya pemasaran secara digital dan mengatur strategi untuk pemasaran digital itu sendiri, konsentrasi Hubungan Masyarakat jurusan Ilmu Komunikasi President University mengadakan seminar pada 27 Oktober 2022 dengan narasumber Mohammad Reiza, B.Sc. M.Sc. MDM (Spesialis Manajemen Media Sosial, Divisi Pemasaran Digital PT. Kimia Farma, Tbk) dengan judul acara “Digital Marketing Strategies and Tactics in Pharmacy Industry” yang bertujuan untuk membantu para mahasiswanya memiliki bekal atau ilmu tentang pemasaran secara digital dan untuk mengetahui bagaimana strategi humas yang dimiliki oleh PT. Kimia Farma untuk menjaga citra dan reputasi perusahaannya agar tetap stabil disaat segala bentuk informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Acara ini tidak hanya berisi seminar melainkan diikuti dengan diskusi kelompok serta presentasi dari setiap kelompok. Dua kegiatan tersebut membantu melatih para mahasiswa untuk langsung merealisasikan ilmu yang didapat dari pembicara untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dari para mahasiswa. Antusias para mahasiswa masih tampak dalam mengikuti kegiatan hingga penghujung acara yang ditutup dengan sesi tanya jawab dengan pembicara.
Diharapkan dengan terselenggaranya seminar ini dapat menjadi dasar awal pengembangan komunikasi pemasaran melalui teknologi digital di masa depan. Pak Reiza percaya bahwa kaum milenial memiliki potensi, kreativitas, dan keinginan untuk dapat membuat perubahan yang baik bagi dunia di masa depan dengan teknologi yang sudah ada saat ini.
3 notes · View notes
catatankosong13 · 2 years
Text
Terjebak Antara Idealisme dan Realita Kehidupan
Bulan ini adalah bulan keenam dalam perjalananku menjadi seorang wanita karir. Sebuah "mimpi" di masa remaja ketika ibuku bilang, "Jadi wanita harus mandiri. Harus punya pemasukan sendiri. Jangan terlalu mengandalkan laki-laki/pasangan."
Tapi ini bukan pekerjaan yang aku impikan.
Hmm.. Oke. Kita mulai cerita tentang pergulatan batin yang aku rasakan akhir-akhir ini.
Singkat cerita, aku resmi mendapatkan pekerjaan pertamaku setelah enam bulan lulus kuliah. Pekerjaan yang aku lamar saat itu linier dengan jurusan kuliahku. Hari Selasa pagi aku kirim email lamaran pekerjaan, sore hari aku mendapat panggilan interview untuk hari Rabu. Kamis pagi interview dengan direktur, siang hari aku diberi kabar bahwa aku bisa mulai kerja minggu depan. 
Prosesnya sangat cepat memang. Sungguh di luar dugaan. Setelah aku tanyakan, ternyata memang saat itu posisinya sedang sangat dibutuhkan dan urgent. 
Hari pertama aku kerja, aku dilatih beberapa hal dasar. Tapi beberapa saat setelah itu, aku dipanggil ke ruangan direktur dan diperintahkan untuk pindah posisi. Aku tidak lagi bekerja di posisi yang aku lamar. Banting stir, memulai dari awal, dan belajar banyak hal baru.
Dalam perjalanan karirku, bisa dibilang ini adalah proses adaptasi tercepatku dengan lingkungan dan rekan kerja. Sebelumnya aku pernah magang dan menjadi freelancer, tapi tidak pernah aku bisa secepat ini berbaur dan bisa diterima ataupun menerima kehadiran orang-orang baru di hidupku.
Aku bertemu dengan orang-orang baik yang perhatian padaku, orang-orang yang sabar dan telaten mengajariku hal baru, serta orang-orang yang bisa menerima segala kekuranganku. 
Tentunya aku pun mendapatkan gaji bulanan. Sumber pemasukan utama yang setidaknya bisa meringankan beban ibuku sebagai kepala rumah tangga, yaa meskipun hanya sedikit saja. Aku pun bisa membeli barang-barang yang aku butuhkan atau sekadar aku inginkan.
Namun sayang, di balik itu semua, ternyata ada hal-hal yang membuatku merasa tidak nyaman. Salah satu di antaranya adalah sebuah "upaya" kerja di perusahaan yang menabrak prinsip kehidupanku.
Sejak pertama kali aku tahu hal itu, tiada hari tanpa berpikir, "Apakah hal yang aku lakukan ini sudah benar? Apakah boleh seperti ini?"
Di satu sisi aku sudah merasakan betapa sulitnya mencari pekerjaan dan betapa nikmatnya mendapatkan gaji sendiri. Tapi di sisi lain, aku merasa apa yang aku kerjakan ini tidak sesuai dengan prinsip yang aku pegang teguh.
Mungkin aku terlalu idealis, tapi aku juga sadar, idealis saja tidak (benar-benar) membantuku hidup. Atau mungkin aku hanya takut apa yang akan terjadi berikutnya tidak sesuai ekpektasi dan rencanaku? Hmm entahlah..
Kadang aku merasa salut dengan teman-temanku yang berani ambil keputusan di tengah ketidakpastian. Bergerak kesana kemari seperti kutu loncat hingga menemukan tempat yang pas bagi dirinya.
Berbagai macam pertimbangan aku pikirkan untuk memastikan apakah aku harus lanjut atau tegas pada diri sendiri. Aku pun sadar betul, di usia sekarang, aku masih tergolong amatir di dunia pekerjaan. Kemampuan adaptasiku pun tidak selalu bagus. Pun bekal materi yang aku punya masih sangat sedikit. Tapi aku sudah merasa tidak nyaman karna hal itu. 
Sempat terlintas di benakku, apa aku harus lanjut S2? Tapi aku tahu, semuanya tidak akan semudah itu.
Jadi, beginikah rasanya menjadi dewasa? Terjebak dalam situasi yang penuh dengan pilihan, apakah aku harus berkorban mimpi atau berani mengambil langkah baru demi hati yang tenang?
6 notes · View notes
rafael-heart · 2 years
Text
Bagaimana Menjadi Orangtua yang Suportif?
Tumblr media
Menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah. Tugas orangtua tidak hanya sebatas membesarkan anak dan bertanggung jawab atas hidup anak sedari kecil hingga mereka beranjak dewasa saja, tetapi mereka juga harus bisa menjadi support system anak, yang mana pada kesempatan ini orangtua tidak bisa bersikap egois dan mengatur hidup anak sesuai dengan keinginannya sendiri. Orangtua disarankan untuk memberikan kebebasan bagi anak dengan cara yang benar. Misalnya seperti memberikan kebebasan kepada anak dalam memilih buku bacaan, apakah mereka akan memilih buku yang membahas tentang soal-soal ujian, atau buku bacaan yang akan menghibur mereka.
Selain orangtua, guru juga harus menjadi support system bagi siswa di kelasnya. Dalam hal ini, guru bisa membuat contoh RPP merdeka belajar yang menarik dan menyenangkan. Guru bisa memanfaatkan metode belajar yang melibatkan keaktifan siswa dalam belajar, seperti mengerjakan proyek di luar kelas, dan lain sebagainya.
Tips Menjadi Orangtua yang Suportif
Salah satu cara untuk menjadi orangtua yang suportif yaitu dengan memberi anak-anak mereka fasilitas untuk mengembangkan bakat dan dirinya di rumah maupun di luar. Jika Anda tidak mampu memberikan mereka fasilitas yang memadai, maka Anda bisa menjadi support system mereka dalam mengerti kesibukan anak ketika sedang menekuni hal-hal yang mereka sukai dan hadir setiap kali anak-anak Anda mengikuti lomba. Dengan begitu, anak akan semakin semangat dalam mengejar prestasinya!
1. Membimbing Anak Menemukan Minatnya
Salah satu bentuk support yang dapat dilakukan anak terhadap tumbuh kembang anaknya yaitu dengan membimbing mereka dalam menemukan minatnya. Dalam hal ini, Anda dapat mencoba berbagai macam hal untuk melihat kecenderungan ketertarikan anak terhadap suatu bidang. Anda bisa mencoba bantuan para pakar maupun dengan melakukan beberapa hal kreatif yang dapat membantu Anda dalam melihat minat dan bakat anak.
Membimbing anak dalam menemukan bakatnya sangat penting untuk dilakukan sedari dini, karena dengan begitu Anda dapat mengarahkan dan mendukung anak dengan cara yang lebih tepat di masa yang akan datang.
2. Mengerti Kesibukan Anak dalam Menekuni Bakatnya
Orangtua cenderung merasa tidak suka ketika anak-anaknya sibuk menekuni hal-hal yang disenanginya dan menghabiskan waktu di luar rumah, seperti sibuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah, kursus musik maupun kerajinan tangan, dan lain sebagainya. Anda harus mengerti kesibukan anak dan mendukung kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan selama hal-hal tersebut positif.
3. Memfasilitasi Anak dengan Apa yang Mereka Minati
Ketika anak telah tahu apa bakat dan minatnya, maka sebagai orangtua Anda harus membantu mereka dalam memberikan fasilitas. Misalnya speerti memasukkan mereka ke tempat les yang mereka minati dan memberikan mereka alat-alat musik untuk mengembangkan bakatnya jika mereka menyukai musik.
4. Menghadiri Perlombaan Anak
Ketika anak telah bekerja keras untuk berlatih dan meningkatkan potensi dirinya, maka mereka sangat menginginkan orangtuanya untuk hadir ketika si anak sedang mengikuti lomba. Kehadiran orangtua di perlombaan anak sangat berarti bagi mereka. Dalam hal ini, anak akan merasa istimewa dan semakin semangat dalam meraih impiannya!
5. Mengizinkan Anak Memilih Pendidikan yang Mereka Sukai
Tips terakhir yang dapat membuat Anda menjadi orangtua yang suportif yaitu dengan mengizinkan anak untuk memilih pendidikan yang mereka sukai. Jika dilihat secara saksama, tidak jarang kita akan melihat beberapa orangtua yang memaksakan kehendaknya kepada anak dalam memilih sekolah. Berikanlah mereka kebebasan dalam memilih pendidikan maupun jurusan yang mereka inginkan. Dengan begitu, anak bisa belajar dewasa dan berkembang sesuai dengan  minatnya sendiri untuk meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Hal ini juga berlaku ketika anak akan memilih media pembelajarannya. Semisal anak lebih suka belajar secara online menggunakan platform edutech seperti kejarcita, ruangguru, maupun zenius, daripada les secara offline. Maka orang tua juga harus menghormati keputusan anak tersebut.
Demikianlah penjelasan tentang cara menjadi orangtua yang suportf. Semoga bermanfaat!
4 notes · View notes
itsninepm · 2 years
Text
Berawal dari sini
Kisah ini bermula di penghujung SMA yang menurutku adalah masa dimana kita sedang berada dalam fase sibuk-sibuknya, sibuk mempersiapkan masa depan, sibuk akan cita-cita yang masih mengambang, sibuk belajar buat UN ataupun Ujian Masuk Perguruan Tinggi.
Berawal dari sini kita tahu bahwa sebenarnya hidup itu tentang beragam pilihan yang mengantarkan kita untuk sampai pada tujuan. Apapun tujuan kita pasti ada banyak pilihan didalamnya dan semuanya tergantung kita yang memilih ingin menjadi seperti apa. Baik atau buruk, surga atau neraka. Menjadi seperti apa kita hari ini adalah hasil pilihan-pilihan yang kita ambil di masa lalu.
Di fase ini kita benar-benar dihadapkan antara lanjut kuliah, bekerja atau menikah. Apakah ujung dari sma adalah ketiganya? Memikirkan semuanya menjadi rumit karena setiap pilihan yang kita ambil menentukan masa depan kita. Jika memilih kuliah kita juga akan dihadapkan dengan berbagai pilihan jurusan. Aku yang saat itu masih bingung dengan cita-citaku sendiri. Dulu aku kekeh sekali ingin menjadi dokter, sekarang entah mengapa cita-cita itu telah gugur di tengah jalan. Jika memilih bekerja jujur aku belum siap untuk masuk dalam dunia kerja, aku masih bingung dengan pilihan mau kerja apa dan dimana. Dan jika memilih menikah itu tidak mungkin aku pilih, masih jauh dalam pikiranku untuk menikah. Sungguh ini adalah fase yang sulit dalam hidupku.
Diantara sulitnya pilihan yang harus diambil dalam menentukan masa depan serta sedang dalam fase ribet-ribetnya belajar dan bimbel muncul keluhan ingin cepat tamat SMA. Ada yang ingin cepat masuk perguruan tinggi, yang dulu aku kira belajarnya bebas dan santai tapi ternyata nyatanya tidak. Ada juga yang ingin cepat wisuda supaya bisa bantu orang tua dengan memilih bekerja, ada juga yang ingin segera lulus sebab jodoh sudah menunggu.
Si introvert menghadapi fase ini dengan menyublim bersama buku kumpulan soal ujian masuk SBMPTN dan mencari jurusan yang tepat untuk dirinya. Meski ada jalur masuk SNMPTN namun aku tak terlalu berharap bisa masuk lewat jalur ini sebab nilaiku paspasan. Aku sibuk belajar dan melupakan untuk menikmati fase ini bersama teman-teman padahal ini adalah tahun terakhirku bersama teman-teman di SMA. Maafkan aku yang sibuk dengan duniaku sendiri.
Dulu aku tak percaya pada kalimat ini “Masa SMA adalah masa yang paling berkesan karena itu buatlah banyak kenangan didalamnya” namun baru sekarang rasanya aku menyesal telah menyianyiakan masaku bersama kalian. Aku selalu sibuk sendiri, tak banyak kenangan yang ku ukir bersama kalian, aku selalu menolak setiap kali kalian ajak untuk main dan aku benar-benar menyesal sekarang.
Di sekolahku ini aku tak punya banyak teman, hanya orang-orang terseleksi yang menjadi temanku. Bukannya aku pilih-pilih dalam berteman namun aku memang adanya begini. Bukankah seorang introvert itu sangat hati-hati dalam berteman dan melakukan tindakan? Aku salah satunya. Bagiku tak apa punya sedikit teman asalkan ia setia dan selalu ada disaat suka ataupun duka. Teman paham yang selalu mendukungku, menegurku keteika salah juga memberikan semangat ketika aku jatuh. Bersama kalian aku merasa bebas, bebas bercerita tentang apapun dengan nyaman, bebas melakukan tindakan yang dirasa konyol tanpa rasa canggung, bebas untuk tertawa dan menangis dengan lepas. Aku real bersama kalian tak ada hal yang kututupi dan sekarang aku sangat merindukan kalian.
Kisah Ini adalah rangkaian cerita penghujung SMA ku bersama kalian dan juga kamu yang sempat aku sukai diam-diam.
24juni2022
6 notes · View notes
khoridohidayat · 2 years
Text
Perihal Penyesalan dan Bagaimana Semestinya Kita Menyikapi
Obrolan siang ini dengan sobiku mengantarkan ke topik yang cukup seru untuk dibahas. Gedung lantai 4 ini memang tempat yang cukup nyaman untuk berkisah. Selain karena tempatnya yang nyaman, aku juga bisa menikmati pemandangan danau Universitas Indonesia dari atas. Seru juga ternyata bisa ngeliat bentuk kendaraan dan bangungan-bangunan dengan bentuk yang kecil. Mereka terlihat kecil dan ngga berharga untuk diperjuangkan. Hal itu jadi ngingetin aku lagi tentang apa yang harus aku perjuangakan sebelum meninggal.
Siang ini, kami bercerita seru tentang exam english yang menguras pikiran. Mulai dari listening yang kaga jelas sama sekali, reading yang masih banyak yang kosong, sampai tentang writing yang susahnya nauzubillah. Kisah panjang lebar itu mengantarkan sobiku ini untuk berkeluh:
“Aku agak menyesal sebetulnya kenapa ngga belajar english dari dulu”
Dia ngomong sambil cengengesan menyesali kebodohan kita bersama untuk menaikkan skor IELTS yang hmmm, susahnya minta ampun.
Yahhh, memang dalam hidup, kita pasti mempunyai penyesalan. Ada orang yang menyesal kenapa dulu ngga ngambil jurusan A, kenapa dulu ngga belajar skill B, sampai ke pertanyaan kenapa dulu ngga menikah sama orang C. Penyesalan terakhir paling nyesek sihh 😢.
Tapii, diluar itu semua, menurutku pribadi, sesempurna apapun episode kehidupan kita, pasti kita punya penyesalan. Itu adalah hal yang sangat wajar dalam kehidupan kita.
Menyadari hal ini, maka, kita seharusnya bukan mengejar kesempurnaan dalam setiap path kehidupan, tapi menerima atau legowo terhadap berbagai ketidaksmepurnaan yang ada dalam diri kita. Disinilah sebetulnya self acceptance bekerja.
Mendengar apa yang aku sampaikan, sobiku ini, yang memang hafidz quran, menyambar balik
“Ahh betul juga Do, bahkan di Quran juga dijelaskan itu”
“hmm, betul, yang mereka pengin balik ke dunia buat sedekah itu kan?” balasku
Aku mencoba untuk mengaitkan topik ini dengan kajian yang pernah aku dapatkan. Bahwa ketika di Akhirat, akan ada banyak banget manusia yang menyesal dan merengek ke Rabb kita untuk dikembalikan sekejap, barang satu atau dua jam untuk bersedekah. Jadi sebetulnya kehidupan kita di dunia ini sangat valuable bagi mereka yang sudah meninggal seperti mungkin kakek kita, ibu kita, atau teman kita yang sudah mendahului 😭.
Namun sayangnya, kita belum paham se berharga apa waktu yang tersisa di dunia. Kita scroll IG dan Tiktok aja sampe 1 jam setiap hari. Belum lagi waktu yang kebuang untuk ngomongin keburukan orang, main yang ngga manfaat dll. Bukannya aku pengin setop semua aktivitas itu, tapi setidaknya di manage. Boleh main setelah kerjaan selesai. Setelah ibadah selesai. Play hard, pray hard, right?
“Ngga cuma mereka yang menyesal Do, orang beriman juga menyesal” temanku melanjutkan kisahnya
“Hah serius? Kenapa?”
Aku bertanya-tanya, apa alasan orang beriman menyesal di akhirat? Bukankah mereka sudah mendapatkan tempat kembali yang terbaik?
“Mereka menyesal kenapa mereka ngga sedekah lebih banyak lagi, shalat lebih rutin lagi, dan beribadah dengan lebih baik lagi Do.”
Ahhh, I see. Kita juga sering gitu kan. Sering menyesal karena kita ngga usaha maksimal dalam mencapai apa yang kita inginkan. Kita dapet nih target yang kita setting, tapi, andai lebih serius lagi, maka hasilnya akan lebih bagus. Pernah di kondisi itu? Dan ternyata kondisi itu juga terjadi di akhirat. Banyak orang beriman juga menyesal kenapa mereka ngga melakukan yang terbaik lagi di dunia. Kenapa dulu ngga setop IG an terus solat lebih lama lagi, kenapa dulu mereka ngga ikut kajian lebih banyak lagi, kenapa dulu ngga ngurangin tidur mereka buat tahajjud lebih panjang lagi.
Jadi mereka lagi di situasi kayak kita misalnya dapet surga Allah nih (Aamiinn 😭), tapi andai kita sedekah lebih banyak, pasti kita dapet level surga yang lebih tinggi. Other than that, pasti Allah lebih Ridha` dengan kita.
Masyaallah. Semoga kita dimudahkan untuk beribadah yaa. Semoga penyesalah-penyesalan yang ada dalam kehidupan bisa kita ikhlaskan.
Aamiinn. Waallahuallam bissawab
3 notes · View notes