Tumgik
#isra mi'raj
wahid1767 · 4 months
Text
ISRA’ MI’RAJ 1445 H
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (1)
Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda, (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
1. Nabi Muhammad SAW mendapatkan TIGA OLEH-OLEH pada saat Isra’ Mi’raj: kewajiban sholat lima waktu setiap hari, dua ayat terakhir surat al-Baqarah (ayat 285-286) dan bagi orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun dari kalangan umatnya, dengan ampunan yang menyeluruh.
وَأُعْطِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثًا: أعْطِيَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ، وأعْطِي خَوَاتِيمَ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، وَغُفِرَ لِمَنْ لَمْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ مِنْ أُمَّتِهِ شَيْئًا المُقْحَماتُ
Abdullah Ibnu Mas'ud mengatakan pula bahwa Rasulullah Saw. dianugerahi tiga perkara, yaitu beliau dianugerahi salat lima waktu, dan dianugerahi ayat-ayat yang mengakhiri surat Al-Baqarah, serta diampuni bagi orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun dari kalangan umatnya, dengan ampunan yang menyeluruh (HR. Muslim)
2. Jadi kewajiban shalat setelah Isra’ Mi’raj adalah LIMA WAKTU SETIAP HARI, karena sebelum Isra’ Mi’raj shalat sudah diwajibkan tetapi belum lima waktu. Pada awal kenabian, kewajiban shalat itu satu waktu, yakni SHALAT MALAM. Ini berlangsung sekitar dua tahun. Setelah itu shalat malam menjadi shalat sunnah, sedangkan shalat wajib menjadi dua waktu: dua rokaat di waktu pagi dan dua rokaat di waktu sore.
3. Shalat merupakan kewajiban para Nabi sejak Nabi Adam AS dan seterusnya termasuk Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa. Nabi Ibrahim sangat perhatian terhadap shalat sehingga berdoa:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku (14:40)
4. Nabi Isa mengatakan bahwa beliau diperintahkan untuk shalat selama hidup:
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup (19:31)
5. Karena itu, jangan sia-siakan shalat. Apa pun kondisi kita, jangan lupa shalat. Tidak ada udzur atau alasan untuk tidak shalat, kecuali hilang akal: gila, tidur atau pingsan.
Pesan terakhir Rasulullah SAW adalah shalat, shalat:
كَانَ آخِرُ كَلامِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " ‌الصَّلاةَ ‌الصَّلاةَ، اتَّقُوا اللهَ فِيمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ "
Akhir ucapan Rasulullah SAW sebelum meninggal adalah shalat, shalat, dan takutlah kalian kepada Allah terkait para hamba sahaya yang kalian miliki.
6. Semoga kita semua menjadi orang yang menjaga shalat lima waktu sampai akhir hayat kita, apa pun kondisi kita.
DOA
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنزعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (26) تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ (27)
Katakanlah, "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang, dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan."
Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mendirikan shalat dan memelihara shalat sampai akhir hayat kami. Jadikanlah untuk kami pemimpin yang juga mendirikan dan memilihara shalat. Jauhkanlah kami dari para pemimpin yang melalaikan shalat.
Yaa Allah, jadikanlah untuk kami para pemimpin yang bertakwa sehingga negeri kami menjadi negeri yang diberkahi dari langit dan dari bumi. Jauhkanlah kami dari pemimpin yang zhalim, tidak mengasihi kami, dan hanya mementingkan diri, keluarga dan golongannya saja.
Yaa Allah, jadikanlah untuk kami pemimpin yang santun, cerdas dan kuat seperti Thalut yang Engkau pilih karena Engkau anugerahi ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.
Yaa Allah, tolonglah saudara-saudara kami di berbagai belahan dunia, khususnya di Palestina. Tolonglah mereka. Menangkanlah mereka atas penjajah zionis Israel.
0 notes
teashay · 2 years
Text
Tumblr media
piece of my liver
58 notes · View notes
aainaalyaa · 1 year
Text
Tumblr media
“Soyez dans l'étreinte de l'englobant. Être en Présence de l'Amour, c'est enlever même les pantoufles avant d'entrer dans le sanctuaire car il ne reste dans les Jardins que du parfum des roses.
— Mle. AainaA-Ridtz A R, Saat Saat Terakhir
4 notes · View notes
jagungbakarudayana · 4 months
Text
Shalat adalah istirahat, shalat adalah hiburan.
Peristiwa Isra' Mi'raj terjadi dua tahun setelah wafatnya istri Rasulullah tercinta, yaitu sayyidah Siti Hadijah ra. Saat itu Rasulullah SAW bersedih dan kehilangan.
Allah SWT memperjalankan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjidil Aqsa (Palestina) kemudian naik ke Sidrotul Muntaha untuk diberikan hadiah yaitu Perintah Shalat 5 Waktu.
Betapa Shalat adalah hadiah dari Allah SWT untuk menghibur hambaNya yang sedang bersedih. MasyaAllah.
Shalat adalah istirahat, bagi hambaNya yang lelah, jenuh, dan penat dengan urusan dunia.
Maka bagaimanapun kondisimu, dirikanlah Shalat.
Maha Suci Allah dengan segala firmanNya.
0 notes
crusera · 1 month
Text
The Sultan, they said, was a good man. Soft, quickly moved to tears. Out of compassion, he bought the freedom of a Christian woman's stolen daughter. Even Walther von der Vogelweide, the minnesinger in distant Germany, praised the "mildness" of the powerful ruler in the Orient, whose name has a good reputation in the West: Saladin, a righteous man.
He was a man who always kept his word, even to his enemies.
He let his subjects drag him to court, because God's laws applied equally to everyone. Also for him, the ruler who managed to do what no one had ever managed before: to unite the Islamic world of the Middle East after centuries of discord and to wrest Jerusalem, the holy city of the Muslims, from the Christians in 1187.
His name translates as "righteousness of faith", and Saladin is indeed a devout Muslim. Nevertheless, after his conquest of the Holy Land, he allowed the Christians and Jews there to continue praying to their God. This is another reason why, more than half a millennium later, Western Enlightenment thinkers would make him the epitome of the tolerant ruler.
But this al-Malik an-Nasir Salah ad-Din Abu'l-Muzaffer Yusuf ibn Ayyub ibn Shadi, known as Saladin for short, also had other sides.
He could be treacherous, vile and mean. He did not shy away from murder. Nevertheless, this man fascinated his contemporaries. He became one of the most revered rulers of the Islamic world and the most important opponent of the Crusaders.
Saladin was born in 1138 in Tikrit (in present-day Iraq), the son of a Kurdish officer. During his political career, Saladin was the first to bring Egypt's army under his control.
Saladin, a Sunni, now founds two universities where theology is taught according to Sunni theology - a signal that he is on the side of the population. He also abolished a number of taxes that contradicted the Koran and the teachings of the Prophet.
Saladin's subsequent conquests shock the Christian world. By 1174, his power extended from North Africa to the southern tip of the Arabian Peninsula. In 1186, he ruled from the Nile to the Tigris.
At the height of his power, the Sultan even dreamed of taking the Holy War to Europe, conquering Rome - and putting the Pope in chains.
The Crusaders conquered Jerusalem in 1099 and held it until Saladin besieged it in 1187 and handed it over to the Ayyubid dynasty, a Muslim sultanate that ruled the Middle East at the beginning of the 12th century.
Saladin wanted to recapture the city, which had previously been ruled by Muslims.
For Muslims, Jerusalem is a place where important events in the life of Jesus and other important personalities took place. It is also the place where the Prophet Mohammed ascended to heaven according to the traditional interpretation of the Koran and other texts.
In Sunni Islam, Jerusalem is the third holiest city after Mecca and Medina. Muslims believe that Muhammad was brought to Jerusalem during his night journey (Isra and Mi'raj).
The name Jesus is mentioned twenty-five times in the Holy Qur'an, often in the form 'Isa ibn Maryam, which means "Jesus, son of Mary". In the Quran, he is given the unique title "Messiah" (al-masih in Arabic), which means "anointed one". He is considered one of many prophets from the lineage of the Prophet Ibrahim, or Abraham (peace be upon him). Many Muslim traditions regard it as an ideal example of spirituality. Unlike Christians, who generally believe in a triune God, Muslims believe that Jesus was a great prophet who was to lead mankind on the straight path of monotheism and obedience to God (Allah).
When Jerusalem also fell, two kings and an emperor set off for the Holy Land with their armies from 1189 onwards. One of the monarchs is King Richard I of England. Even before the armed pilgrimage, he had already earned himself an honourable name: "Lionheart."
Saladin lies in wait for the Christians in the forests of Arsuf near the Mediterranean coast. But King Richard of England had anticipated the attack; on 7 September 1191, his troops won a clear victory. Nevertheless, the Muslim army is still strong enough to block the road to Jerusalem.
Saladin's reconquest of Jerusalem in 1187 prompted Pope Gregory VIII to organize the Third Crusade. From 1189 to 1192, Saladin lost Acre and Jaffa and was defeated in the field at Arsūf. The Crusaders retreated to Europe without seizing Jerusalem, but Saladin's military reputation had been damaged. He died in 1193.
70 notes · View notes
sorotbalik · 27 days
Text
Serial Opini - Narasi Semu
Dahulu ketika diberikan kesempatan memimpin forum lembaga dakwah tingkat fakultas se-nasional, dalam sesi penyampaian arahan nasional saya melempar satu topik diskursus kepada puluhan perwakilan lembaga yang hadir kala itu.
Sebelum melempar pertanyaan, saya melakukan survei terlebih dahulu, karena yang hadir hampir semuanya ketua lembaga saya bertanya, "Siapa di antara teman-teman yang di dalam visi dan misinya menyematkan kata 'madani', boleh angkat tangan?" mayoritas dari mereka mengangkat tangan mereka.
Lalu saya tanyakan kepada mereka "Saat apa dan bagaimana kelak fakultas teman-teman nanti dapat dikatakan madani?" dan semua terdiam.
Bukan tanpa alasan saya mengajukan pertanyaan itu, melainkan menjadi satu otokritik bagi sebagian ADK agar tidak terjebak pada narasi-narasi pergerakan yang berujung utopia semata. Hanya indah dalam kata, tetapi nihil akan makna.
Bukan, bukan 'madani'-nya yang salah, melainkan bagaimana dan seperti apa gambaran madani tersebut yang harusnya juga perlu terdefinisikan. Sehingga jika dakwah memang memiliki usia panjang, ada milestone atau roadmap yang jelas untuk melakukan trace capaian, target ataupun evaluasi.
Sehingga ketika suatu saat muncul pertanyaan "Sudah sejauh apa kinerja kita? Apakah masih dalam koridor yang benar?", dsb. Dengan mudah dan tegas kita bisa menjawab, bukan lagi sekedar asumsi semata, melainkan setiap tenaga, pikiran, bahkan harta yang telah terkuras betul-betul sudah dalam orientasi yang jelas dan terukur.
Dari sirah ketika Rasulullah hijrah tidak Allah berikan buroq sebagaimana saat isra' mi'raj, adalah bahwa dalam mengelola dakwah pun butuh perencanaan; rasulullah meminta Ali untuk menggantikan tempat tidur, sahabat yang diminta untuk menyapu jejak, dsb.
Pun jika memilih kata 'madani' merujuk pada prestasi dakwah Rasulullah dalam membangun peradaban negara Madinah, bukankah untuk mencapai hal itu proses yang dilakukan Rasulullah teramat panjang tetapi tetap kalkulatif? Mulai dari dakwah sembunyi-sembunyi, terang-terangan, dsb. Bisa baca buku manhaj haraki syaikh Munir Muhammad al Ghadban.
Hal diatas meskipun terlihat sepele atau kecil dari konteks manajemen dakwah, akan tetapi memiliki peranan fundamental dalam menentukan arah, akan dibawa kemana bahtera besar bernama lembaga dakwah kampus ini?
Sekian kolom opini ini, pemanasan buat aktif nulis disini lagi. Question? Comment? Feedback? ^^
16 notes · View notes
coklatjingga · 4 months
Text
Dulu ketika masih jadi siswa, peringatan Isra' Mi'raj hanya berfokus pada peristiwa perjalanan Rasulullah Saw. yang membawa oleh-oleh perintah salat. Selalu itu diulang-ulang setiap tahun, sampai kita hapal rute perjalanannya.
Padahal, pada momen itulah saat yang tepat untuk memperkenalkan Baitul Maqdis. Menyampaikan kondisi terkini dan betapa pentingnya masjid kedua ini bagi kita. Bahwa Baitul Maqdis adalah kiblat pertama umat ini. Bahwa Baitul Maqdis juga kelak akan menjadi tempat terakhir yang kita tuju.
Sayang, dulu bagiku Baitul Maqdis hanya singgah di lisan tanpa pernah bisa dibayangkan dimana, dan bagaimana rupanya 😞
14 notes · View notes
kayuhansepeda · 4 months
Text
Tentang Isra Mi’raj
Isra Mi'raj, adalah fakta bahwa meski di dunia gelap, ada sinar yang membimbing kita menemukan jalan terang dan menuju tujuan yang lebih tinggi.
Jadi kalo level masalahnya setipis kulit bawang, ingat lagi rahmat Allah lebih luassss dari logika yg kamu bayangkan.
Allahumma Shalli 'alaa Muhammad, idolaku, Rasulullah.
8/2/24, ruang semesta.
16 notes · View notes
rifkisyabani · 4 months
Text
Serial Sirah: Isra' dan Mi'raj
Sketchnote: Isra’ Mi’raj Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa yang merupakan salah satu bukti mukjizat Nabi. Terjadi setelah tahun ke-10 kenabian, atau ada pula yang berpendapat terjadi pada bulan Rajab tahun ke-11 atau 1-2 tahun sebelum Nabi hijrah ke Yatsrib (Madinah). Peristiwa ini menjadi satu dari sekian peristiwa yang mengukuhkan dan menguatkan beliau setelah berbagai macam cobaan dan…
Tumblr media
View On WordPress
6 notes · View notes
kaladinkholins · 4 months
Text
i know i shit talk my country all the time (for good reason cuz the conservativism and religious fundamentalism and rising fascism got this place FUCKED UP).
but sometimes i get reminded why i would never wanna actually emigrate even if i could. because one of the great things about living here is that we have. so many public holidays. because of all the different festivals we celebrate!
like okay we have like the islam-based ones right which are already a few
eid (both eid al-fitr and eid al-adha, so that's already two separate holidays)
prophet muhammad's birthday / mawlid
islamic new year
prophet muhammad's ascension / isra' and mi'raj
and on top of those we also have
lunar new year (AKA chinese new year; a major holiday here. hanging lanterns, ang bao and mandarin oranges galore)
diwali (hindu festival of lights; another major one here. we'd see kolam designs on the floor in plenty public spaces like malls, decorated with oil lamps surrounding it)
thaipusam (tamil hindu festival; another major festival. very religious so devotees pierce their skin and there are big processions)
vesak day (buddhist festival)
christmas day and new years obviously
and that's not counting the independence days (we have two!) and all the stupid monarch's birthdays. like i hate the monarchy but at least they give us public holidays when one of them is the birthday boy. also there are some state-specific holidays as well.
bottom line is. we love our festivals and holidays and we're proud of that shit. and i think that's a funny fuck you to the colonisers who branded us "lazy natives."
5 notes · View notes
lamyaasfaraini · 3 months
Text
Memperingati Isra mi'raj
Minggu padet di sekolah nemo asa banyak kegiatan sampe minggu depan. Fiuuhh~ untung udah gosah bayar ini itu karena pas daftar sekolah udah include kegiatan sekolah. Jadi paling udunan makan dan snack azaaa.. Nah yg rada2 nih kegiatannya kdg dadakan diumumin tglnya, planning mah udah di sounding tp tanggalannya menyusul dan suka dadakan huft. Tampil tadi jg h-1 bgt diumumin kalo hari ini pake baju muslim dan tampil, kirain masih mingdep. Nemo belom latihan bener2 hemm.
Video kiriman dari bu guru, karena ngga ada yg nungguin mama2 mah..
Lucuuuu2 yaaaah gaisss klean iniii uwuwww.. Eeh yg cowo2 mana? Bagian cowo itu menghafal doa untuk ortu gt ya kalogasalah tampilnya tuh..
Hebat2 euy A1 paaji dan buaji.. Sehat2 yaa besok kita outing class nih. Aku salah satu diantara 3 pendamping mewakili ortu. Fiuhh bismillah yaa semoga kondusif anak2. Langganan mewakili ortu aja nih ogutttt hemmm
Buaji. Paaji
Tumblr media Tumblr media
Sehat2 yaa gaisss banyak kegiatan nih. Semoga happy selalu anak2 luvvvvv
2 notes · View notes
zulfa-km · 4 months
Text
Dua coklat kedua
"Kamu inget ga ini hari apa?"
"Hari Senin kan?"
"Bukan, tanggal ini itu hari apa?"
"Hari terakhir submit LPDP. Tanggal 12 kan?"
"Bukaaan, coba inget lagi hari apa ini.." (mulai lelah)
"Oh imlek ya? Apa Isra' mi'raj?"
"Hmmm, inget inget lagii." (mulai kesal)
------‐
Sampai pada beberapa ingatan dan pertanyaan yang mulai lelah ditanyakan saya akhirnya ingat kalau 12 Februari adalah hari pernikahan kami. Dia yang lebih sibuk, tapi ternyata masih lebih ingat dari kami. Dia yang saat ini lebih jarang tidur di rumah karena suatu amanah yang penting masih sempat membelikanku hadiah. Terima kasih mas, semoga sehat selalu dan Allah jaga dimanapun berada :")
Coklat kedua yang aku di terima di dua tahun ini. Pertama, ia memberikanku saat beberapa hari menjadi pengantin baru. Mumpung Februari adalah promo coklat ya kan haha. Kedua, coklat ini yang kuterima. Sekaligus hadiah pernikahan setahun kami
Aku tidak punya ekspektasi akan bersama dengan seorang yang romantis. Tapi ketika ini menjadi kelebihan dari kepribadiannya membuatku merasa dihargai sekali. Terima kasih ya Allah, diantara perjuangan hidup yang Engkau berikan aku bertemu dan hidup bersamanya..
-------
"Eh aku punya sesuatu buat kamu. Tutup mata sekarang."
Dan ternyata dua coklat yang ku terima di tanggal pernikahan kami setahun ini..
Tumblr media
Coklat yang harusnya aku target untuk dihabiskan seminggu. Ternyata selang dua hari, dia sudah tinggal satu. Siapa yang bisa membiarkannya? 🥲
Rabu, 14 Februari 2024 | 05 Sya'ban 1445 H 21.01 WIB
2 notes · View notes
niakurniatiginting · 4 months
Text
Tumblr media
Peristiwa singkat Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Isra' Mi'raj merupakan sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Dalam Isra' Mi'raj, Rasulullah Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina menuju langit ke tujuh kemudian ke Sidratul Muntaha. Perjalanan yang menembus langit ketujuh itu hanya ditempuh satu malam atas perintah Allah SWT. Di sanalah Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT berupa shalat lima waktu. Mengapa Dikatakan Isra' Mi'raj ?
Apa itu Isra'?
Isra' adalah Perjalanan Baginda Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Al-Aqsa, dengan jarak antara kedua mesjid itu adalah 1239 Km. Waktu itu Rasulullah menaiki Buraq ditemani malaikat Jibril AS dan malaikat Israfil AS
Apa itu Mi'raj?
Mi'raj adalah perjalanan Baginda Rasulullah SAW dari Masjidil Al-Aqsa ke Sidratul Muntaha, kemudian dalam perjalanan Baginda bertemu Nabi-nabi di setiap langit sampai langit ketujuh.
Sebenarnya Isra' dan Mi'raj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Namun karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah Isra' Mi'raj.
Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, selain ditemani malaikat Jibril, Rasullulah mengendarai Buraq, yakni hewan putih panjang, berbadan besar, dan sejenisnya. Dikisahkan Buraq, sekali melangkah bisa menempuh perjalanan jauh mata memandang dalam sekejap untuk melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan.
Dalam hadits tersebut dikisahkan, di langit tingkat pertama , Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus Wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS Saat bertemu Nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. Nabi Adam membalasnya dengan membekali Rasulullah lewat doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang menghadapnya.
Kemudian di langit kedua , Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa AS dan Yahya AS juga mendoakan kebaikan kepada Rasullulah. Kemudian Rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.
Lalu di langit ketiga , Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf AS, manusia tertampan yang pernah menciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf AS memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad SAW. Dan juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf AS memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu.
Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf AS di langit ketiga, Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat . Pada tingkatan ini, Rasullulah bertemu Nabi Idris AS Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT. Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris AS memberikan doa kepada Nabi Muhammad SAW agar diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.
Selanjutnya di langit kelima , Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa AS berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT. Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad SAW selalu selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.
Di langit keenam , Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa AS Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perjanjian dan membimbingnya menuju kebenaran Illahi. Selama bertemu dengan Muhammad SAW, Nabi Musa AS menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.
Perjalanan terakhir, Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi, Ibrahim AS Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Makmur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam. Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah shalat wajib. Sidratul Muntaha adalah sebuah pohon besar yang berada di langit ketujuh. Ia adalah pemisah. Disebut muntaha (akhir) karena ia merupakan batas akhir dari sebuah perjalanan. Tidak ada satu makhluk pun yang pernah melewatinya kecuali Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam. Sedangkan Pohon Sidr adalah Pohon Bidara.
Masih dalam hadits yang sama, Rasullulah SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu dikumpulkan lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar. Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri tidak bisa berkata-kata yang menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Pada kepercayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan. Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari.
Perjalanan Rasulullah saat itu tidaklah mudah, meskipun beliau dimuliakan oleh Allah SWT tetap saja Nabi Muhammad SAW dihadapkan dengan berbagai godaan. Godaan pertama, ketika nabi ditawari minum khamar atau susu, namun Rasulullah lebih memilih susu. Selama perjalanan Nabi Muhammad SAW juga selalu diganggu dengan panggilan setan, iblis dan perempuan penggoda.
Ketika mencapai Sidratul Muntaha di langit ketujuh maka perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menerima perintah Allah SWT telah berakhir. Perintah yang diterima Rasulullah saat itu yaitu berupa perintah sholat 50 waktu dalam satu hari. Namun ketika bersamanya, Nabi Muhammad SAW diperingatkan oleh Nabi Musa AS untuk memperhatikan kemampuan umatnya.
Menyadari hal itu membuat Nabi Muhammad SAW meminta keringanan pada Allah SWT sehingga perintah sholat diringankan menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak saat itulah umat Islam harus melakukan shalat wajib lima waktu yaitu :
Subuh
Zuhur
Ashar
Magrib
Isya
Dengan adanya kisah perjalanan ini semoga dapat mempertebal keimanan dengan tidak meninggalkan shalat lima waktu yang disyariatkan.
Peristiwa Isra' Mi'raj juga tertuang dalam Al-Qur'an surat Al Isra:
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekeliling agar Kami perlihatkan ke arahnya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
Demikian kisah tentang bagaimana peristiwa Isra' Mi'raj terjadi. Semoga selalu jadi pengingat kita untuk tetap menjalankan perintah Allah SWT. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Tumblr media
2 notes · View notes
aainaalyaa · 1 year
Text
“Après avoir lu (ce qui se manifeste indépendamment des densités), que comprend-on au-delà du bord des raisons ? La question à poser n'est pas de savoir où cela se trouve, mais plutôt ce qui fait que l'on a besoin de comprendre. Quelle est la nature de l'échange entre les extrêmes ?
— Mle. AainaA-Ridtz A R, Le point — L'Origine de la Non-Totalité
Apprenez à vous connecter sans désirer posséder et vous connaîtrez le véritable Amour.
0 notes
kayyishwr · 2 years
Text
Satu hal menurutku yang paling susah; Jujur di Hati.
Bagaimana tidak, jujur di hati berkaitan erat dengan niat melakukan sesuatu, meyakini sesuatu, dan sikap setelah melakukan sesuatu.
Susah sekali jujur di hati, menjaga niat saat melakukan sesuatu. Maka, Rasul memuji salah seorang badui yang ditanya, untuk apa dia berperang. Kemudian badui tersebut menunjuk bagian lehernya "ingin mendapat lemparan panah disini". Rasul pun membalas, "Jika engkau jujur kepada Allah, maka Allah akan membenarkanmu". Dan, badui tersebut menepati janjinya.
Susah sekali jujur di hati, dalam menyakini sesuatu. Apalagi sesuatu tersebut ketika dipikir menggunakan logika, tidak bisa. Maka, tersematlah gelar Ash Shiddiq, untuk Abu Bakar, karena menyakini dan membenarkan Isra Mi'raj nya Rasul dalam semalam.
Susah sekali jujur di hati, menjaga niat setelah melakukan sesuatu. Awalnya tidak ada bayangan macam-macam, tapi ternyata ada efek samping berupa pujian dan sanjungan.
Ah, memang susah jujur dalam hati. Kita ingin sekali dalam hati ingin menjadi pintar, tapi apakah kita jujur, dengan melakukan kebiasaan yang menghantarkan kita kepada kepintaran?
Susah, susah, sekali jujur dalam hati. Kita ingin segera menikah, yang katanya 'ditengah gempuran orang pamer ayang' tapi apakah kita jujur, menikah untuk ibadah, atau justru kita akan sama, setelah menikah juga sebatas pamer saja?
Ah, susah sekali untuk jujur di hati. Jujur bahwa Allah satu satunya Dzat yang patut disembah, Yang Maha Segalanya, tapi kenapa selama ini justru kita sering ragu?
Ah susah sekali jujur dalam hati. Tapi, bisa kita latih dan usahakan, dengan cara apa? Memahami hakikat hadirnya ujian, sebagai cara Allah melihat apakah kita jujur, atau berpura-pura saja.
"Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta".
QS Al Ankabut ayat (3)
99 notes · View notes
queermuslimarchives · 7 months
Text
Buraq (الْبُرَاق)
Buraq/Boraq/الْبُرَاق is islamic mythological creature that served as the mount of the Islamic Prophet Muhammad (s.) during his Isra and Mi'raj journey. The buraq is also said to have transported certain prophets, such as Prophet Ibrahim (a.)
Tumblr media
Gender of Buraq
In hadith literature, Buraq's gender is not clear. At earlier, many viewed buraq as a typically masculine figure. Ibn Sa'd described al-buraq as a feminine creature with long ears and buraq was often rendered by painters and sculptors with a woman's head in later eras. Writer and translator Yasmine Seale argued that Buraq was AFAB, some artists became uncomfortable depicting the prophet mounted on female mythical creature. In contemporary, queer discourses, buraq is presented as a genderfluid, androgynous, non-binary being.
al-Buraq in Medieval Islamic Arts
Tumblr media Tumblr media
The earliest picture of al-Buraq appeared in the 14th-century history of Rashid al-Din. The image stands out among representations of the magic steed, as here it is shown to have a human torso and arms in which it is holding the Qur’an. In the image buraq's unusual tail is tipped with a warrior angel.
From 14th century, the burāq myth, visualized on the basis of ancient depictions of griffins, sphinxes, and centaurs, became a favourite subject of Persian miniature painting.Buraq also appeared in the Ottoman manuscripts.The Ottoman representation of Buraq is different from Persian representation.
Tumblr media Tumblr media
Later representations shows buraq in the form of a steed with a female head and dappled body. It is often featured in the illustrations to Nizami Ganjavi’s Five Poems.
In Near East & Persian art almost always portrays buraq as feminine or gender fluid - a portrayal that found its way into Indian, Deccan art. This may have originated from an interpretation of the creature being described with a "beautiful face" as the face being human instead of bestial.
Tumblr media
6 notes · View notes