Tumgik
#kurasays
thekuraning · 21 days
Note
do cyvanni next for ship meme 🔫
KURA LORE UNLOCKED!! IT'S HIS ULTIMATE OTP!!! hi jen
@tieflingfangs and I are AbsoluteControl shipping pioneers from the Dark Times :3
Tumblr media
if you are looking at this going huh whu something you NEED. TO UNDERSTAND. Is the N U A N C E. So I've put an FAQ under the cut!!
"kura what do you mean cyrus is idealistic and follows his heart"
the man decided emotions were fake and gay and decided to summon ancient gods to restart the universe and crown himself Supreme God of All, next question
"kura what do you mean giovanni craves attention"
he is a pathetic wet persian yowling in the bathtub, next question
"why is cyrus ~40ish"
the fact that pokemon company decided he was 27 is fake and gay, next question actually it's because that was an age only established in platinum, we jumped aboard our covered wagon on the trail to absoluecontrol oregon shortly after the release of DP, when we (correctly and rightfully) assumed Cyrus was around the same age as Giovanni, Archie, and Maxie. We have constructed an elaborate timeline to make the math work out, which is the Correct canon now we've decided
"kura this ship is problematic"
in more ways than youre probably imagining. next question.
"what is the starly migration board?"
wouldn't YOU like to know
"kura stockholm syndrom isn't real and--"
i dont care giovanni locked cyrus in a closet and then they were friends and then they were traumatized and then they werent friends and then giovanni hunted cyrus down and then they were in pokemon hell and then they were dating I DON'T. MAKE. THE RULES.
anyways as i have returned from my decades-long slumber to reclaim my throne as King of AbsoluteControl shipping, I will in fact be taking questions at this time. Just remember, my word is LAw.
6 notes · View notes
kisah-desember · 4 months
Text
Pembahasan yang tidak ada habis-habisnya. Apalagi jika bukan tentang rasa; fitrahnya seorang manusia. Entah itu mengenai interaksi sosial ketika dalam masa penantian, pencarian, pun setelah saling menemukan.
Celoteh-celoteh yang menghiasi hari-hari; terkadang bernada manis, terkadang bernada sinis, terkadang bernada meringis. terhitung tiga hari setelah memutuskan untuk jeda, fitrah yang kurasai seperti sedang bermain rollercoaster. Dari hecticnya pekerjaan yang tanpa celah jeda kemarin justru itulah yang aku rindui. Diramuinya pikiran-pikiran yang sedang santai ini dengan hal yang mengusik; hal yang tidak sempat terlintas dalam kepala ketika banyaknya urusan-urusan di depan netra.
Benarlah ucap seorang guru ku dulu "berbahagialah ketika masih disibukkan dengan berbagai macam urusan, sehingga waktu mu tidak terbuang sia-sia".
Yookk bisa lebih produktif yokk 🔥
-ي-
4 notes · View notes
seperduaarutala · 7 months
Text
RENYUT
Bagian keempat dari keriaan bulan sepuluh
Tumblr media
Sc: Pinterest
Aku tak berhasrat untuk mendramatisasi. Semua keelokan karya Pencipta dalam nadi teramat limpah dari perlu. Hanya saja, bila berkenan, aku hendak bermohon agar direstui memandangi paras Oktober dan kepulangan-kepulangan hangatnya di lain waktu. Kurasai sejauh nyawa berbunga, aku lebih banyak menjauhkan diri. Pura-pura sibuk sampai abai dengan bahagiaku sendiri. Jujur, aku cemas meski telah berjanji mengisi hari dengan keriaan. Besar harapan lagu-lagu dari dalam bilik dada terus berbunyi merdu. Menjadi musik yang dirindukan oleh siapapun.
Leonny Eudia La Jemi, 04 Oktober 2023
2 notes · View notes
elleahain · 10 months
Text
rumah yang bercerita
ada banyak hal yang dapat terjadi dalam sebuah rumah. entah itu kelahiran, kematian, kepergian, suka, duka, tawa, atau linangan air mata. kuyakin, semua hal itu dapat terjadi dan telah terjadi pada setiap rumah.
ketika memasuki sebuah rumah, kita seperti dibawa masuk pada kehidupan pribadi sang penghuni, secara langsung sekaligus tak langsung. tak jarang, setiap orang dapat berlaku sebagai juri atau bahkan hakim, ketika sudah menginjakkan kaki pada teritori baru itu.
rumah yang kutempati saat ini, sebelumnya di tempati oleh orang tuaku. hingga akhirnya diputuskan bahwa mereka tak lagi menempatinya dan membiarkan orang lain tinggal di sini melalui sistem kontrak. setahun lebih aku tak pernah memasuki rumah ini. hingga akhirnya kesempatan tersebut datang.
penghuni rumah sebelumnya telah berpindah ke luar kota, namun memutuskan untuk menitipkan barang-barang mereka (seluruh isi rumah kecuali baju dan surat-surat berharga lainnya) di sini selama beberapa waktu. sebelumnya, telah kudengar desas-desus tetangga ketika membahas rumah ini, katanya, penghuni yang baru bukanlah seseorang yang rapi dan menjaga kebersihan. rumahnya dibiarkan berantakan dan tak terawat. kutanggapi semua gosip mereka dengan senyuman dan pertanyaan basa-basi seperti "oh ya?"
aku tak mengharapkan kondisi rumah ini bersih, terawat, dan rapi. ketika para tetangga mengatakan bahwa tembok rumah menjadi kotor karena coretan pensil, spidol, dan krayon, diam-diam aku justru bersyukur bahwa rumah ini menjadi media untuk seorang anak menumpahkan kreatifitas, dan energinya. rumah ini sanggup untuk menampung itu semua.
meski terdengar romantis, terdapat kesedihan yang juga kulihat sekilas dari rumah ini. kutemukan sebotol whiskey yang berada di samping televisi. whiskey dan goresan krayon tak seharusnya berada pada satu ruangan yang sama. melalui observasi, sedikit banyak kuketahui dinamika keluarga ini. seorang suami dan ayah, yang hanya bekerja dan bekerja, demi menghidupi keluarga. namun, seringkali absen dalam memberi cinta. seorang suami dan ayah, yang memiliki masalah kontrol diri, membiarkan emosi selalu menguasai. seketika, logika yang diagung-agungkan dimiliki kaum pria, tak bekerja jika emosi sudah berkuasa.
kemudian, seorang istri dan ibu. yang berusaha sekuat tenaga membesarkan dua orang anak yang masih kecil. berusaha memberi dan mengekspresikan cinta, dengan cara yang berkebalikan dengan makna dan arti cinta itu sendiri. teriakan, pukulan, kata-kata kasar, harus ditelan si sulung setiap harinya. karena kegagalan sang ibu untuk menenangkan diri. namun, bagaimana bisa ia berhasil jika ia seorang diri saja? bagaimana seorang ibu bisa tetap waras jika tak ada seorang pun yang membantu, atau memahami, apa yang tengah ia hadapi setiap hari? bagaimana ia bisa tetap mempertahankan kewarasan ketika kesulitan ekonomi selalu mengintip pada celah pintu, serta ada dua manusia kecil yang masih dalam proses membangun kepribadian.
rumah ini adalah saksi untuk segala tawa dan luka. mungkin, rumah ini pernah melihat si sulung menangis seorang diri, karena merasa tak didengar, tak dilihat. hanya menjadi samsak emosi dari orang tua yang juga terluka. pernah si sulung datang padaku, bertanya mengenai sesuatu. kurasai pada dirinya terdapat begitu banyak luka, dan amarah, yang tertahan, yang seringkali ia lampiaskan pada teman-temannya dengan menggunakan kata-kata kasar dan perilaku kurang menyenangkan. si bungsu, masih begitu kecil untuk memproses semuanya. ia masih berusaha untuk diberi begitu banyak cinta. hingga nanti ia sedikit dewasa, dan akan merasa bahwa semuanya tak baik-baik saja.
jika rumah ini bisa berbicara, maka ia akan bercerita. tentang luka, tawa, dan harapan yang masih ada.
kuharap, lebih banyak kenangan manis yang akan mereka ingat ketika melewati rumah ini, dan bukannya trauma yang terlintas dalam benak.
4 notes · View notes
mampirminum · 1 year
Text
Ambivalen
Tumblr media
Malam ini hujan mulai turun. Gerimis halus yang membuat orang ragu-ragu apakah sebaiknya memakai payung atau tidak. Bau hujan dan hawa malam masuk ke kamarku.
Hanya tinggal aku dan perempuan itu yang saling menuang arak Bali sejak sejam yang lalu. Sebenarnya, tadi ada 4 orang, namun 2 kawan kami, sepasang kekasih, telah pulang.
Dalam diam dan menikmati bau hujan memukul tanah yang kering sepanjang hari, kami menghabiskan sisa arak, tinggal setengah botol.
"Boleh aku minta arak segelas lagi?" Tanya perempuan itu.
Aku menungkan arak Bali ke dalam gelasnya. Dia minum seteguk lalu memastikan kehangatan menuruni bagian dalam dadanya perlahan-lahan.
Sejak semula, aku sebenarnya merasakan ada sesuatu yang tidak lazim dalam diri perempuan itu. Dan suatu suara kecil naluriah memperingatkanku. Jangan terlalu dekat dengannya.
Terlebih, ada bekas luka sayatan di lengan bagian dalamnya itu. Aku sebenarnya cukup waspada. Toh, kalau sulit menahan hasrat memeluk perempuan, aku tinggal melakukannya dengan wanita profesional. Bayar dan beres, tanpa berkelanjutan.
Akan tetapi, aku merasa perempuan di depanku menuntut untuk didekap seorang laki-laki malam itu. Matanya pun sudah sayu, dan ia mulai menangis terisak tanpa sebab.
Aku yang sedang mabuk pun sudah tak punya kekuatan cukup untuk tak memeluknya. Namun, aku takut. Aku masih waspada.
"Kamu tak pulang malam ini?" Tanyaku seolah tak memahami situasi.
Dia tak menjawabnya namun mulai menyeka matanya yang telah basah. "Di luar hujan dan aku sangat membenci pulang malam dalam hujan".
Jawabannya secara tak jelas mengungkapkan "Boleh aku menginap di sini?" dalam pemahamanku yang sudah setengah tak sadar.
"Oh kalau begitu, kamu boleh tidur sini. Asal, kita tidur tidak sejajar. "
Aku kemudian mengunci pintu kamarku. Dan mematikan lampu utama. Perempuan itu secara otomatis juga ingin mematikan lampu depan kamar mandi, tapi kucegah.
"Jangan matikan, biarkan lampu remang kuning itu menyala. Jika tidak, kamarku akan gelap total. Kita tak bisa melihat apapun."
Perempuan itu paham instruksiku. Kemudian, ia menjemputku ke kasur dengan posisi kakinya ada di kepalaku dan sebaliknya. Kurasai, kakiku basah, ternyata ia masih menangis. Aku sempat tidur sesaat, namun tangisan perempuan itu ternyata merasuk ke mimpiku untuk mencegahku tertidur.
Tanpa sadar, aku menyejajarkan kepala kami. Kupeluk dirinya. Perempuan itu meraih tanganku lantas menuntunnya ke sejumlah bagian intim dirinya. Ke puting ke alat kelaminnya.
Karena dalam kesadaran yang tak penuh, aku membayangkan sedang membuat garis dengan pensil mengikuti nomor untuk menggambar sesuatu. Terkadang garisnya bolak-balik, melingkar dan menghujam ke dalam. Jelas ini bukan rasi bintang.
Akhirnya, kami pun jatuh ke bawah lantai, menanggalkan semua pakaian dan menumpahkan air arak yang tersisa di botol. Tak peduli.
Tanpa percakapan, tanpa pemanasan, tak sempat berciuman juga tak memedulikan air arak yang menggenang.
Lidah perempuan itu kemudian merogoh mulutku. Bagai seekor binatang yang kelaparan. Pun aku juga pasrah menyerahkan seluruh apa yang ada di tubuhku.
Kami bersenggama tanpa kata-kata, yang ku ingat, berbagai posisi dengan beragam cara, nyaris tanpa henti hingga pagi.
Aku terbangun saat alarm HP menunjukkan sudah 9 pagi. Kamarku berantakan dan banyak helai rambut hitam di bantal putih. Sosok perempuan itu masih tidur di sampingku.
Aku merasakan kesakitan di sekujur tubuhku. Ada bekas cakaran di punggung, gigitan di lenganku dan penisku yang terasa nyeri seperti habis diimpit kuat-kuat.
Kulihat dengan seksama, payudara perempuan itu juga penuh dengan bekas gigitanku, ciumanku. Lebam membiru. Ternyata kami adalah dua ekor binatang kemarin malam. Dan, aku melihat sayatan itu kembali di lengannya.
Aku beranjak untuk mandi dan pergi bekerja. Perempuan itu masih pulas, Aku biarkan ia tetap tertidur.
Jam 1 siang, perempuan itu mengabari untuk pergi dari kamarku. Ia menyelipkan kunci di rak sepatuku. Seperti sudah tahu jika aku kerap menyembunyikan di situ.
Tapi saat itu tak ada yang menggetarkan dadaku.
Berpekan-pekan, perempuan dengan sayatan di lengan kanan itu tidak muncul. Aku takut ia akan datang seorang diri pada malam gerimis turun seperti saat ini, namun pada saat yang sama aku diam-diam menginginkannya. Ambivalen.
Lebih baik aku keluar dari sini sebelum hujan panjang mulai turun tak lama lagi. Ke tempat jauh. Sebelum hujan ini mendatangkan ketidakberdayaan yang lembap dan dingin. Batinku.[]
*) Sejumlah kata-kata dalam cerita ini disadur dari cerpen berjudul 'Kino' karangan Haruki Murakami.
2 notes · View notes
artction · 2 months
Text
Ngata Moa
Beberapa hari lalu aku mengadakan acara dengan temantemanku di desa Moa, kecamatan Kulawi Selatan.
Perjalananku dari Bora (basecamp) ke Kulawi Selatan, sudah disambut sama parade pohon durian yang buahnya banyakkkk banget. Pas transit menunggu ojek di Tompi Bugis, aku dan temantemanku pesta duren, kami diberi 8 duren sama kepsek SDN Noke.
Tumblr media
Setelah makan siang, kami melaju dengan motor stelan gunung, melintasi jembatan gantung yang membelah sungai Lariang--- jembatan yang goyang saat kami melintas benarbenar menguji kepercayaanku kepada ojek. Tapi untungnya, ojek sudah terlatih dengan medan yang kaya gitu, jadi aman.
Bahkan dengan medan yang kaya gitu, ojekojek itu kadang bawa kasur, kulkas, motor bahkan sofa. Sempat juga membawa mayat ke atas karena jalurnya ngga bisa dilalui mobil!
Setelah kami melalui beberapa desa, hutan, sungai, dan beberapa jembatan yang jalurnya beneran kaya jalur pendakian yang pinggirnya jurang, kami sampai desa. Dan lantaran hal itulah perjalanannya jadi seru, apalagi bisa menyaksikan barisan perkampungan di sebelah sungai lariang dan pegunungan yang mengitarinya.
Tumblr media
Sewaktu tiba di desa, anakanak telah berbaris menyambut kedatangan kami di depan gereja. Lalu mengikuti dari belakang hingga sampai di rumah yang jadi basecamp selama berkegiatan. Mereka berhambur menghampiri, memeluk dan mencium tangan, Kehangatan juga datang dari masyarakat yang turut serta meramaikan kedatangan kami.
Di hari pertama waktu yang ada lebih banyak kami gunakan untuk beristirahat dan mempersiapkan kebutuhan untuk acara pembukaan. Meniup balon dan mendekor baruga bersama anakanak hari itu menjadi lebih menyenangkan karena ditemani buahbuahan yang diberikan oleh mereka (manggis, langsat, dan rambutan).
Momen berkesan di hari pertama adalah saat aku diminta potong ayamm. Seumur hidup ini pengalaman pertamaku memyembelih ayam. Warga memberi ayam kami untuk disembelih karena 100% di sini nasrani. Jadi untuk memghargai keyakinan, kamu diminta untuk menyembelih ayam sendiri. Hari itu aku motong ayam 2x.
Hari kedua,
Pagi hari aku mulai dengan jalanjalan keliling desa. Karena desanya tidak terlalu luas, sebentar saja sudah selesai. Jembatan, kuala, dan pohonpohon di sekitar hutan yang dibalut kabut, jadi teman perjalanan pagi itu.
Waktuku melambat di sini karena aku benarbenar terputus dari dunia luar---tidak ada distraksi yang membuatku merasa digesakan oleh waktu dengan halhal yang serba cepat. Dan aku jadi lebih kontemplatif dengan hidup yang telah kujalani belakangi ini.
Hari kedua aku juga bermain dengan anakanak ke sungai dan hutan. Dimanapun aku selalu menjumpai mereka tidak kehabisan wahana untuk berbahagia---karena semua yang kusebutkan tadi menjadi teman dan taman bermain mereka yang tak terbatas. Mereka banyak memberi buahbuahan kepadaku. Untuk aku yang doyan sekali makan buah, ini menjadi bahasa cinta yang kurasai kehangatannya. Langsat, mangga, semangka, durian, kelapa muda, pisang dan manggisssss silih berganti berdatangan. Aku puas sekali makan manggis di siniii, dan tiap hari makan duren hahahaha. Duren di sini ratarata tidak diperjualbelikan, paling kalau terpaksa dijual harganya 2k, Paling mahal 5k, Bisanyaaa?!
Tumblr media
Hari itu aku juga sempat mendampingi anakanak menyanyi lagu Lompelia untuk tampilan acara pembukaan di malam harinya. Lompelia kalau dalam bahasa uma artinya indah sekali. Lagu itu magis sekali kurasai, liriknya begini;
Tumblr media
Acara malam itu seperti halnya acara seremonial lainnya. Cuma mendengar kabar baik dari kades, adanya beasiswa untuk warga lokal meneruskan pendidikan untuk membangun desanya dibidang pendidikan dan kesehatan beneran jadi energi baik malam itu.
Hari ketiga aku di desa Moa, aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan lembaga adat karena aku kebagian PJ kegiatan kelas adat inklusi. Mulanya aku wawancara dengan mama Agustin. Beliau ini merupakan sekertaris adat di desa Moa. Dengannya pagi itu aku mencari tahu tentang peraturan keadatan di desa Moa. Mulai dari jenis hukumhukum apa saja yang diberlakukan dan juga sanksi adatnya.
Pembahasan ini sangat seru, karena darinya aku jadi tahu betapa arifnya pemberlakuan hukum adat di desa Moa ini, hal ini dipertegas saat aku berkunjung ke wakil ketua adat dan anggota lembaga adat yang lain dalam rangka kelengkapan dataku.
Hal yang kugarisbawahi dari pertemuan-pertemuan ini adalah, betapa masyarakat adat dari sejak dahulu telah menerapkan kontekstualitas dalam memberlakukan hukum yang menjadi pedoman hidup mereka, pun begitu menjunjung asas kemanusiaan dalam penerapannya.
Hal itu bisa dilihat dari cara mereka bermusyawarah untuk menentukan aturanaturan yang mereka sepakati, kemudian setalah aturan itu disepakati pun, penerapannya disesuaikan dengan konteks jamannya, misalnya dalam hal penentuan denda adat untuk kasus hamil di luar nikah, dalam hal ini ada denda yang mereka sebut dengan Hampole Hama'a Hangkau Mesa yang setara dengan 13 dulang (semacam nampan besi milik tetua desa Moa), 1 ekor kerbau, dan satu gulung kain mesa. Namun karena beberapa bahan itu, di saat ini sudah tidak ada, penentuan jumlahnya disesuaikan dengan nominal jumlah jika diuangkan dan disesuaikan lagi dengan kondisi ekonomi warga (tapi tetap pada jumlah yang telah disepakati di aturan adat yang telah dibukukan dan dilegalkan oleh lembaga adat).
Menyelami desa Moa dari sisi ini benaran jadi perjalanan seru untuk aku secara personal. Darinya aku jadi semakin sepakat bahwa masyarakat di pedalaman sebetulnya sudah berdaya dengan dirinya mereka sendiri--- dengan menghidupi nilai nilai luhur yang mereka percayai.
Setelah selesai aku ke Baruga untuk melihat anakanak tampil lomba bertutur. Keberanian mereka saat tampil benarbenar bikin hatiku hangat. Aku kagum bagaimana mereka berusaha untuk menampilkan yang terbaik.
Tumblr media
Kegiatan kelas adat diselenggarakan malamnya setelah menghadapi perubahan jadwal kegiatan 3x dan menunggu peserta yang kedatangannya benarbenar bikin hampir pesimis. Kejadian di penempatan memang sedinamis itu, aku sering sekali dihadapkan dengan ketidakpastian, perubahan yang serba mendadak dan halhal tak terduga lain, tapi justru dari itu aku mulai terbiasa dan belajar soal kelapangan. Mantra "ya udahlah" benarbenar bikin tempurung kepalaku lebih santai dalam keadaan secaos apapun itu.
Hari ke empat,
Pagi hari aku mulai dengan bersiap ke sekolah karena hari ini aku kebagian buat mengajak anakanak belajar dan bermain di sekolah. Aku kebagian di kelas 1 dan dua untuk bidang literasi. Sebelum mulai kegiatan, aku ngobrol dan menyanyi beberapa lagu bersama mereka. Sekitar pukul 10an itu baru memulai kegiatan. Dengan modal buku cerita, gambar dan bahan alam di sekitar aku mengajar mereka untuk mengenalmengenal bangun datar melalui beberapa kegiatan seperti mendengar cerita, mewarnai dan juga melihat keadaan sekitar. Karena sasaran perubahannya adalah guru, aku melibatkan guru dalam agenda itu. Melihat anakanak antusias dengan hal yang dibagi benarbenar jadi energi baikkk.
Tumblr media
Setelah agenda selesai, kegiatan sorenya ada kegiatan KBB juga, tapi kali ini dengan orang tua. Pelibatan orang tua dalam kegiatan ini tidak lain karena orang tua merupakan sasaran perubahan perilaku juga dalam upaya untuk menciptakan ekosistem belajar yang baik untuk anak. Dalam kegiatan ini pun kami juga dihadapkan ketidakpastian, di awal sudah pesimis kalau ngga bakal jadi karena diantara 40an orang tua yang mendaftar, belum ada yang datang dijam yang telah ditentukan. Tapi di saat puncak kepasrahan, keajaiban terjadi. Orang tua berbondongbondong datang, kemudian mereka memangil yang lain. Singkat cerita, acara itu meriah sekali karena antusias mereka---aku rasa mereka memandang kegiatan ini sebagai "hiburan" jadi mereka semangat buat menjalani walau mereka baru pulang dari kebun. Bagian menarik, saat kegiatan refleksi kegiatan, karena mereka menjadi tahu bahwa kegiatan mendampingi anak belajar, bisa dikemas dengan cara bermain. Hatiku merekah. Meriah.
Malamnya, tepar~~~~
Hari kelima,
Pagi ini aku rayakan dengan bangun siang (ini membahagiakan karena aku kebetulan juga sedang tidak sholat), setelahnya aku dan temanku berkunjung ke rumah salah satu warga untuk konfirmasi undangan. Pulangnya kami dibawain 7 duren, Bonus satu dimakan di tempat.
Kegiatan hari ini sama seperti harihari sebelumnya, harihari ditemaani anakanak, waktu yang molor dan perubahan acara masih terjadi, dan kami berdelapan masih hahahihi dalam menjalani dinamikanya. Malam itu, kegiatan kelas orang tua digelar. Ibuibu antusias sekali untuk belajar, dan penyampaian materi dari temanku soal pentingnya lingkungan terdekat dan lingkungan secara luas dalam pembentukan karakter anak benarbenar ngena ke warga. Hal itu terefleksikan diacara malam penutupan keesokan harinya.
Malamnya, kami refleksi kegiatan dan membahas kegiatan penutupan esok sampai larutt (mendekati pagi). Aneh, tubuhku benerbener menyesuaikan sesuai kesibukanku. Aku jadi tahan begadang sekarang.
Keesokan harinya kami huru hara. Banyak sekali kegiatan dan persiapan yang harus kami selesaikan. Pengerjaan sertifikat harus aku revisi lantaran undangan yang menjadi juri lomba bertutur ganti, karena susahnya jaringan, edit manual pakai photo shop beneran jadi wahana uji adrenalin. Kegiatan hari ini juga ada kegiatan belajar bermain di sekolah, aku kebagian jadi tim dokumentasi. Mengamati selalu menjadi bagian menyenangkan! Usai acara di sekolah kami persiapan anakanak untuk penyambutan bapak wakil bupati. Keterlibatan OPD dalam kegiatan ini juga sebagai bentuk upaya kami mengajak siapa saja untuk terlibat dalam kemajuan pendidikan di tempat pengabdian kami, utamanya terkait kebijakan. Hari itu anakanak berbaris seperti biasanya. Penyambutan tamu secara adat juga diselenggarakan oleh lembaga adat. Prosesi ini benarbenar memperkarya pengalaman berhargaku.
Tumblr media
Usai ramah tamah, kami makan siang dan beriistirahat. Baru kemudian memepersiapkan tempat dan anakanak yang tampil untuk acara penutupan.
Tumblr media
Malamnya, kami dihadapkan lagi dengan ketidapastian waktu, layout tempat yang berubah, dan perubahan acara yang memang telah menjadi karib kami. Acara penutupan kali ini jujur meresahkan hatiku, utamanya saat aku menyerahkan mic-ku untuk sambutan yang disampaikan oleh Wa*up, Wacana pembukaan jalan di area taman nasional Lore Lindu (tempat desa Moa berada), kata resort dan tanda tangan tetiba saja bikin aku sedih, bualan itu memabukan. Kebahagiaan yang kulihat dari masyarakat dan anakanak benarbenar bikin aku sedih. Apalagi disertai kata "lanjutkan!"
Namun ini juga jadi momen dramatikal saat selesai acara penutupan secara resmi dan anakanak menampulkan musikalisasi puisi dengan memadukan nyanyian Tanah Air dan membacakan puisi Tanah Surga Katanya yang kami kutipkan dari film Tanah Surga Katanya.
Bukan lautan hanya kolam susu, katanya
Tapi kata kakekku, hanya orang-orang kaya yang bisa minum susu
Kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui, katanya
Tapi kata kakekku, ikannya diambil nelayan-nelayan asing
Ikan dan udang datang menghampirimu, katanya
Tapi kata kakekku, ssstt.. ada udang di balik batu
Orang bilang tanah kita tanah surga, katanya
Tapi kata dokter intel, yang punya surga cuma pejabat-pejabat
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman, katanya
Tapi kata dokter intel, kayu-kayu kita dijual ke negara tetangga
Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman, katanya
Tapi kata kakekku, belum semua rakyatnya sejahtera, banyak pejabat yg menjual kayu dan batu untuk membangun surganya sendiri.
Terharu menyaksikan momen ini. Kok bisaa pas yaaa hahahaha.
Acara selanjutnya isiannya penampilanpenampilan. Usai musikalisasi puisi ada penampilan menyanyi dan menari, tarian dari anakanak, dan juga pembagian hadiah. Acara malam hari itu selesai. Kami merayakannya dengan penuh suka cita.
Keesokan harinya tubuh kami benaran minta haknya untuk istirahat. Tapi agenda rapat dan janji kami untuk bermain dengan anakanak harus kami lunasi sebelum pulang. Jadi usai kegiatan pembahasan rapat untuk agendaagenda selanjutnya, di hari kemudian kami bermain ke sungai bersama anakanak. Terjun dari batu menjadi pengalaman tak terlupakan, karena itu menjadi momen pertama kali dalam hidupku, dan aku senang merayakan halhal indah ini bersama orangorang yang mengitariku di hari itu.
Tumblr media
Tumblr media
//
BADA DAN CERITA LAIN
Usai kegiatan kami bersepakat untuk ke Bada. Bada merupakan salah satu tempat berdiamnya situs megalit. Kami ke sana di antar ojek yang membawa kami kemarin. Perjalanan ke Bada menjadi perjalanan yang cukup menantang di banding keberangkatan. Selain dihadapkan dengan hutan yang seperti tak ada ujung, kami harus melalui sungai, jalur berlumpur dan beberapa pohon tumbang. Perjalanan dari Moa ke Bada memakan waktu yang ngga sebentar. Kami berangkat jam 12.00 WITA, dan baru sampai di tempat peristirahatan kami pukul 17.00 WITA.
Waktu yang ada banyak kami gunakan untuk beramah tamah dengan tuan rumah, membersihkan diri, dan beriistirahat.
Sementara ojekojek pada minum saguer (minumminum) kami perempuan pindah tempat bermalam. Istirahat malam itu rasanya nyaman sekali, karena badan rasanya beneran capek.
Keesokan harinya saat temanteman masih tidur, aku jalanjalan keliling desa Tuare. Mulanya aku sendiri, tapi Rista yang sudah bangun juga jadi turut serta. Menikmati suasana pagi sekaligus mengamati aktifitas masyarakat di pagi hari selalu menyenangkan kalau dinikmatinya pelannpelan.
Usai berjalan, kami pulang. Persiapan ke situs megalit dan --> berangkatttt! Perjalanan kali ini terasa panjang sekalii. Cuaca panas menjadi muasal. Tapi ya udahhhlah~~
Sampai di lokasi temanteman sibuk berfoto. Aku? Nyari tempat teduh di bawah pohon sambil mengamati mereka. Baru kemudian setelah selesai, kami foto bareng.
Keberadaan situs ini memunculkan banyak pertanyaan di otakku, tapi sayang, rasa ingin tahuku tidak terfasilitasi. Tidak ada yang bisa kutanyatanya. Padahal kuyakin cerita dibalik adanya situs ini menarik bukan mainnn.
Usai dari sana, kami diajak ke air terjun Kolori. Kaya biasaaa, tementemen lebih banyak menghabiskan untuk fotofoto, aku memilih untuk merebah di batu sambil mencelupkan kakiku ke air. Aku rasai energi air yang mengalir melalui kakiku itu menjalar ke tubuhku.
Usai dari sana, kami melanjutkan ke situs megalit yang ada di Langkebulawa. Dan yang kembali disayangkan, hanya bisa menyaksikan tanpa tau cerita dibaliknya ((((sadd)))).
Setelahnya kami pulang. Sampai rumah makan --> packing dan meneruskan perjalanan ke Moa! Hahahaha kurang tahan banting apa cobaaa?!
Perjalanan pulang kami ketambahan ditemani hujan dan penerangan yang kurang. Dengan medan seperti itu, sebuah kesyukuran kami masih hidup---karena beberapa kali hampir terperosok ke jurang. Dan akhirnya jam 19.29 WITA kami sampai di Moa.
Keesokan paginya kami pulang.
Setelah melalui medan Moa-Bada yang seperti itu, perjalanan pulang rasanya B aja. Mungkin karena sudah mengalami perjalanan yang lebih daripada itu kali, ya (?)
Sampai di Gimpu, badan rasanya remuk akibat maraton perjalanan, tapi ceritacerita baik dan pengalamanpengalaman itu menjadi oleholeh yang menarik untuk kuarsipkan dalam perjalanan hidupku.
Cerita itu akan selalu aku hidupi, menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian proses belajarku.
Dan dengan segala hal yang terjadi, melangkahlah dengan bebas, biarkan bumi mengejutkan dengan caranya sendiri, Ri.
Terima kasih, ya!
1 note · View note
ceritabanyu · 8 months
Text
Entah seberapa besar perasaan rindu yang kurasai selama ini. Aku merasakan sebuah kebutuhan dari dalam diriku ini yang menuntut untuk dipenuhi. Betapa rindunya aku mengharap kedekatan, keterhubungan perasaan dan kedekatan hati dari orang lain. Sejujurnya selama ini aku mencoba untuk meredam atau bahkan mewujudkannya pada jalan yang tidak dibenarkan oleh Allah SWT. Namun perasaan ini tak kunjung hilang nyatanya. Bahkan belakangan ini gemuruh perasaan dari dalam terasa begitu besar dan kuatnya. Terkadang seperti rasa-rasa tidak tahan untuk membendungnya.
Sejujurnya aku seringkali bingung dengan apa yang harus aku lakukan dengan perasaan ini. Menurutinya terus tidaklah mungkin. Ada dosa yang menanti bila itu dilakukan. Dan bilapun dilakukan, apa yang sudah dirasai selama ini tidaklah memberi arti apapun akan perasaan yang tersimpan dalam hati ini. Tidak sedikitpun menyembuhkan luka yang mungkin bersarang dalam jiwa ini. Aku sekarang mencoba tegar dengan segala rasa yang terasa. Aku harus lulus dengan ujian ini.
0 notes
ztsm · 2 years
Text
Yang paling menyedihkan diantara semua ini adalah ketika aku mulai melihatmu sebagai sesuatu di hari lain yang harus dilupakan. Karena tak pernah sekalipun aku berpikir dan berencana sejauh ini, hingga seperti saat ini. Bahwa aku akan berada di kehidupan dimana aku akan terbiasa melihatmu tanpa melibatkan perasaan apapun, aku akan terbiasa mendengar suaramu dengan tanpa reka ulang tentangmu di kepalaku.
Maka kurasai ketakutan itu semakin dekat dan nyata. Serta segala peluang dan kesempatan memulangkanmu kembali akhirnya menemukan waktunya untuk diakhiri. Kau maupun aku menemukan jalannya masing-masing yang serba misterius. Menemukan jalan untuk pulang hingga berakhir kepada ketiadaan.
Aku kehilangan banyak, kalah telak dalam banyak tolak ukur. Selalu mengatakan dan mengulang kalimat-kalimat baik, bergumam di dalam kepala. Hati dan pikiran tak henti-hentinya memintal jarak kemungkinan dan peluang. Hingga pada akhirnya kakiku lelah juga setelah berjalan segini jauhnya. Leher dan punggungku letih menopang segini lamanya. Tanganku tak cukup kuat untuk merayap. Serta wajahku yang kian rapat dengan tanah. Tak ada lagi sisa-sisa usaha dan tenaga yang tersisa selain hati yang mengikhlaskanmu. Melepaskanku dari beban yang membelenggu lama sekali.
Maka, hiduplah baik-baik. Mampirlah sesekali bercerita. Karena jatuh cinta pada tulisanmu, aku selalu.
0 notes
elgat0albino · 2 years
Text
Tumblr media
❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
Tumblr media
Kurasai ina, ichi furu moru.
😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔
Tumblr media
9 y 9
Dos numeros
Fecundos.
Una pequeña
Aparición
Especial
Para alegrarle la noche.
❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
Tumblr media
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
V.V 😔😔😔😔😔😔😔<h.h.>
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
Tumblr media Tumblr media
Hollow, hallow, hollow, hallow.
❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
0 notes
destinyslair · 2 years
Text
Waktu
Waktu berjalan begitu cepat. Lebih cepat daripada aku mampu menghadapi dunia yang berputar tanpa henti. Belum sempat aku menikmati hidup, usiaku berlalu begitu saja.
Aku takut.
Takut bertambah tua. Takut usia usai.
Ada begitu banyak tempat yang ingin kukunjungi, pengalaman yang ingin kurasai.
Aku ingin bermain bersama ombak, berkejaran dengan kepiting, menertawai bintang laut, dan bercanda dengan angin pantai.
0 notes
thekuraning · 25 days
Note
fic writing asks : 17 and 27, 28?
hope you’re doing well!! I’m just about to finally catch up with the latest chapter of moving on in a maelstrom (I haven’t checked my ao3 inbox for updates in a hot minute!!), thank you as ever for writing!
WASABI THANK YOU FOR SENDING im hanging in there i hope youre doing good too <3 and i hope you enjoy the latest chapter grelhbqughoeiqg
:') i talk a lot gomen
17. talk about your writing and editing process
so i'm definitely not the kind of person who sits down and outlines their story and all the plot points or does a ton of planning (kind of a bad habit probably!!) and mostly my fics comes from some broad concepts or ideas, vibes, or any sort of vivid scene I imagine up while im daydreaming on the way to work, and then I just kind of run with it. Actually I think from all the fics I've actually tried to follow an outline for in the past, only one has gotten past a handful of chapters (that would be Turning Point, which is shockingly complete!)
And like the scenes or vibes or ideas aren't always related to major plot points or anything either, they're just character moments and either a) do not need backstory to explain the situation, so they get to be a oneshot, or b) are VERY PARTICULAR about the backstory of the Scene and then they end up a full-fledged novella/novel/epic.
So like for example, I started on Maelstrom fic for a very specific scene with a very specific character--and you might expect it to be related to the main villain! Except I didn't even have a design for him until the day I sat down to write chapter 5 (which came to me in a caffeine-fueled fever dream) and wasn't even sure what his NEXT ability would be until chapter 8. Yeah he's the main antagonist. But this entire fic. This entire damn fic. Is a stepping stone. To a scene where Yuri is going insane under house arrest and Barnaby goes to visit him. And it's the funniest fucking thing in my head. Like I want to be so clear this is just an elaborate slide puzzle to a one-paragraph gag and I have no idea if the set-up is even worth it. But then once I get started writing things kind of start to fall into place like dominoes because I spend a lot of time overthinking the world building and the canon orz
Anyways as for editing uhhhh well!!! You have probably noticed!! I have SO MANY TYPOS IN MY CHAPTERS!!! My cat hears me say so many swears after chapters are posted :( I tend to be like constantly reading and rereading and editing... the first half of a chapter. The further I go the more excited I get to post! And the less I end up reading. So uhhh yeah if anyone ever goes back to read any fic I've ever posted EVER and you're like huh I don't remember that or huh I thought it was different yeah. yeah it was. I edited it 3 months later when I reread part and realized I had 15 typos, non-sequitors, and the worst sentence composition known to man OTL
27. your favorite part of the writing process
getting experimental with it! :') i like fucking around with imagery and description and pacing to try and see what kind of vibes i can squeeze out of something. actually i forget how long ago it was but i think my buddy isleofair sent an ask once where I went on a rant about what makes a slow burn a slow burn and ever since then I've REALLY wanted to try and write a slow burn that diagetically takes place in like. one or two hours. i have no idea how it would work but i think it would be really fun to try.
otherwise i think my favorite thing is like world building but through the little background details, like trying to squish in regional dialects or brands or in-universe entertainment franchises. I was really fucking proud of myself for Barnaby's Gatorade ad reel and his promotional coffee in Maelstrom lmfaooo or like getting so fucky with Proton's slang in my pokemon fics. Still trying to figure out how to write an entire oneshot about no one understanding what he means when he says "freezycaff."
28. your least favorite part of the writing process
>:( what do you MEAN I have to have a coherent plot!!! What do you MEAN I should probably plan to avoid plotholes!!! What do you MEAN i have to write through writer's block or take breaks when I burn out creatively!!!!! NO STOPPING ONLY VIBES ONLY GOOFS AND GAFFS!!! ONLY FICS!!!
On a more serious note. My least favorite part really is since I don't do a lot of planning beforehand :( sometimes all I got be them vibes, and getting from point a to point b can be like pulling teeth if I'm not like. manic. A lot of times I feel like I have a big picture with a lot of missing little pieces, and sometrimes I just can't figure out a satisfying way to get over it. Then the perma-hiatus hammer comes out UmU RIP in pepperonis dead fics from 2018.
Thank u again for sending!! <3
5 notes · View notes
viviaramie · 2 years
Text
Ya Rasulullah, aku melihat cahayamu sampai pada nadi yang mampu kurasai, pada gelap yang paling pekat ia menyinari, seperti pinta pada do'a yang ditangisi sendiri, engkau membersamai.
Ya Rasulullah, aku tak mampu membayangkan betapa sepi mendera sunyi saat istri dan paman tercinta pergi meninggalkanmu sendiri. Atau saat umi dan abi tiada lagi.
Ya Rasulullah, aku tak mampu mengambarkan berapa banyak rasa sakit yang mendera tubuhmu saat penduduk thoif mengusirmu, rasanya seperti hujan lebat menguncang tubuhku dan airnya mengenagiku.
Ya Rasulullah, bagaimana bisa engkau menanggung semua sakit lagi perih ini sendiri?Seperti do'amu yang abadi, "Allahuma Ya Allah, Kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku, kekurangan daya upayaku di hadapan manusia. Wahai Tuhan Yang Maha penyayang, Engkaulah Tuhan orang-orang yang lemah dan Tuhan pelindungku. Kepada siapa hendak Engkau serahkan nasibku? Kepada orang jauhkah yang berwajah muram kepadaku? Atau kepada musuh yang akan menguasai diriku? Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli. Sebab, sungguh luas kenikmatan yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung kepada cahaya Wajah-Mu yang menyinari kegelapan, dan karena itu yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat, (aku berlindung) dari kemurkaan-Mu. Kepada Engkaulah aku adukan halku sehingga Engkau ridha kepadaku. Dan, tiada daya dan upaya melainkan dengan kehendak-Mu.”
Ya Rasulullah, aku umatmu yang terbata-bata membaca takwa. Terimakasih atas cahaya yang engkau bawa meski engkau penuh derita dalam mengembannya.
Gayo Lues, (Isra dan Mi'raj - 1443 H)
117 notes · View notes
riza-terserah · 3 years
Text
Bapa Saudara Menghisap Faraj Aku – sesudah tamat tingkatan 5, aku tdk berkerja. papa saudara aku mengambil aku ke Kuala Lumpur untk menjadi orang gajinya. aku setuju kerana aku masih tdk berkerja dan die adalah papa saudaraku. aku tinggal diAmpang Jaya. Keadaan rumahnya tdk begittu besar, hnya 3 bilik tidur dan dua bilik air.
Papa saudara aku bersama isterinya yaang berkerja sebagai kerani disebuah syarikat. Anaknya masih berusia 4 tahun. Keadaan perhubungan keluarganya amat intim dan mereka selalu bergurau bila menonton Tv dituang tamu.
Pada satu malam mereka menonton Tv, tetaapi programnya tdk begittu menarik. Mereka mengambil Video tape dan menayangkan Movie. Semasa mereka mahu memulakan jam sdh pukul 11 malam. aku disuruh tidur kerana mereka mengatakan mereka mahu kePort Dickson besok.
Saya punmasok kebilik aku dan cuba untk memejamkan mata, tetapi tdk jg kerana aku digangui olih impian semasa aku disekolah. Ada jejaka yangaku puja tetaapi tdk aku miliki kerana die telah meneruskan pelajarannya.
Saya terasa mahu kencing, lalu kebilik air. Semasa kebilik air aku ternampak tayangan tv yaang memberahikan. Gambar seorang negro mengadakan sex dengaan seorang matsalleh pompuan. aku terpegun, kerana aku belum pernah melihat adingan sex.
Saya jengah papa saudaraku, tetapi die jg melakunkan apa yaang tayangan tv lakukan. aku lihat isterinya mengerang dan aku liha bapasaudaraku melelapkan mata. aku tergamam. Mata aku tajam kekaca Tv dan tanpa aku sedari jariku merayau kedalam seluar dalamku.
Saya rasa faraj aku basah dan aku merasai satu perasaan yaang amat tdk dapat aku tahan. aku tdk sedari aku mengerang. aku terduduk dan ini menyebabkan keadaan yaang senyap bertukar menjadi agak bising.
Saya buka mataku dan aku terpegun kerana papa saudaraku memandang aku sambill die menguda isterinya. diorang melambaikantangannyapada saya. aku takut. namu kerana desakan nafsu aku hampirinya. Berderau darahku kerana ku lihat kote papa saudaraku memasoki lubang faraj isterinya.
Saya terus lari kebilik. malam itu aku tdk dapat tidur kerana teringatkan peristiwa yaang selama ini tdk pernah aku mimpikan. Sekembalinya dari Port Dickson saperti biasa aku mengemas rumah dan keadaan saperti biasa.
Sesekali aku terasa papa saudara aku menjelingku tanpa aku sedari. Suatu malam isterinya memasoki bilikku dan memberitahuku bahawa die akan keKuantan selama dua malam. papa saudara aku tdk pergi kerana ini adalah urusan resmi nya.
Diorang memberitahuku supaya menyiapkan makanan untk papa saudaraku semasa diatiada dirumah. Pada malam kedua papa saudaraku balikagak lambat. diorang memanggil aku untk membuka pintu rumah. Bila aku buka pintu aku dapati die berkeadaan setengah mabok.
Cerita Sex Bapa Saudara Menghisap Faraj Aku
Diorang menyuruhku membuka seluar bajunya untk pergi mandi. aku membuka semua baju dan seluarnya termasok seluar dalamnya. pada mulanya aku agak malu, tetaapi papa saudaraku mengesaku. Apabila aku buka seluar dalamnya aku nampak kote panjangnya yaang jg sederhana besarnya.
Tidaklah saperti dlam video. Perasaan aku mula resah kerana aku teringat peristiwa malam dulu. Tanpa paksaan dariku aku memegang kote panjangnya dan tangan sebelahku meraba faraj ku. papa saudara aku mendiamkan diri.
Saya teruskan mengosok kote panjangnya. tidak berapa lama kote nya keras dan kepala kote nya kemerahan kerana gosokanku. faraj ku banyakk mengeluarkan air mazi. aku seronok pulamengosok kote nya.
Saya rasa tangan papa saudara ku mula meraba burit ku. aku biarkan. aku tak tahan. aku sendiri membuka kesemua baju dan kain aku serta seluar dalamku. dlam hatiku biar apa mahu jadi asalkan aku dapat melepaskan perasaanku.
bapa saudara ku membaringkan aku di sofa yaang sama dimala kejadian dulu. diorang mula menghisap puting tetek ku. aku kegeklian serta sronok. Tanganku tdk lepas dari mengosokkepala kote nya. aku suka begittu.
Kurasai air mazi dari kote nya mula memuntahkan. aku idak dapat mahu menahan, lalu aku membawa kepala kote nya kemulutku. aku jilat kepalanya. diorang mengerang. Lalu aku hisap kepala kote nya.
Sedekit demi sedikit kote nya memasoki ruang mulutku. aku rasa kepala kote nya membesar dan hangat. bapa saudara tidak melepas peluangnya untk menhisap faraj ku. Sentohan hujung lidahnya kebiji kelentitku amat mengetarkan badanku.
Cerita lucah Bapa Saudara Menghisap Faraj Aku
Berpeloh aku dibuatnya. lama jg aku berkeadaan 69 dengaan bapa saudaraku. bapa saudara ku bangun dan menanya pada aku samaada aku pernah melakukannya. aku diam dan meneruskan gosokan kepala kote nya.
Lalu die berkata, kami lakukan dengaan perlahan. diorang mengangkangkan saya. faraj ku terbuka dan die menjilatnya. sambill meletakkan kepala kote nya kemulut faraj ku die mengucupi mulutku. Bau beer dari mulutnya memberikan satu kelazatan.
Kepala kote nya mula membenamkan hujung nya kedalam faraj ku. Saya terasa perit. aku pegang pergelangantangan bapa saudara aku dengaan kuat. diorang membisikan agar aku tdk melawan. diorang menyuruhku membuka luas faraj ku.
Saya turutkan. aku mula rasai kepala kote nya telah mula masok. Saya rasa pedih dlam faraj ku, tetapi kote nya meneruskan perjalanannya kedasar faraj ku dengaan perlahan dan tenang.
Kesakitan dan kepedihan yaang aku rasai tadi mula hilang dan rasa sedap dan seronok mula menyelubungiku. sesudah kesemua kote nya masok kedalam faraj ku die memberhentikannya seketika. diorang menanyaku, sakit lagii ? aku diam dan aku menjawab dengaan mengangkat burit ku supaya kote nya masok lagii dalam.
Keadaan ini menyebabkan aku rasai kepala kote nya sampai kedasar faraj ku. Alangkan seronoknya. Kini die menarik keluar kote nya dengaan perlahan dan aku mengikutnya. aku sangka hnya itu saja.
Tetapi die memberitahu aku agar relax dan belumsempat kepala kote nya keluar die memasokkan nya semula kedalam faraj ku. aku rasa sedap. sedap. sedap. aku bisik. teruskan dan lajukan sikit.
Permintaanku itu dipenuhi. diorang melayarkan bahtera dengaan baik dan tanpa sakit. aku teringat semasa disekolah dulu perkataan kemut. aku cuba, ah. ia manambahkan kesedapan dan aku lihat bapa saudara ku mengerang kesedapan.
Bapa Saudara Menghisap Faraj Aku
Tetek ku mula keras dan putingku basah akibat peloh dan air liornya. Seketika aku terasa satu perasaan saperti mahu meletup faraj ku dan aku tak tahan lalu aku menjerit sambill aku mengigit jarinya.
Masa itu aku rasa bertambah geli terutama bila kepala kote nya mengenai biji kelentitku. baru aku tahubagaimana rasanya climax. ah Sedapnya. kalau aku tahu lama sdh aku buat. bapa saudara aku menyuruh aku meniarap dan mengangkat burit ku.
Sekarang aku faham die mahu melakukan sapertimana die melakukan dengaan isterinya. diorang meludahkan kepada lubang faraj ku. aku rasa panas airliornya. diorang mula memasokkan kepala kote nya kelubang faraj ku.
Diorang menyuruh aku membuka lubang faraj ku. aku turuti dan aku terasa kepala kote nyatelah masok kedalam lubang faraj ku. aku rasai perit kerana selama ini hnya laluai one way sahaja.
Kini the other way. diorang mengeluarkan semula dan meludahnya sekali lagi. Hangat air liornya membuatkan aku keseronokkan. diorang membenamkan kote nya kedalam faraj ku. kali ini sampai kepangkal kote nya.
Agak lama jg die melakukan foward back. aku rasai kepala kote nya membesar dan die mengerang. diorang mencabutkan kote nya lalu menyuruh aku menghisap kote nya. aku kesat dulu kote nya kerana aku tidaktahan BAUnya.
Sesudah kurang baunya aku hisap kepala kote nya dan sampai kepangkal. diorang menyuruh aku hisap kuat kali ini. aku lakukan dan dari gengaman tanganya ke tetek ku aku tahu die daah mahu sampai.
Saya hisap dengaan kuat dan die menjerit dengaan serentak aku rasai air mani nya memancut terus ketekakku. Kepanasan air mani nya kurasai masok sampai keperutku. aku hisap dan hisap.
Akhirnya kote nya mula lembik dan air mazinya kembali keluar. diorang berpeloh dan baring atas belakang badanku. aku jg keletihan serta keseronokkan. Esoknya saperti biasa die pegi kerja dan sejak hari itu apabila isterinya tiada dirumah aku akan dapat mengecap kesedapan.
276 notes · View notes
elleahain · 1 year
Text
Berusaha mencintai terdengar sebagai sesuatu yang manis dan mulia. Namun, apa jadinya jika ternyata yang dicintai adalah sosok yang salah?
Aku belajar untuk menerima orang lain, berusaha mencintai yang tak termasuk sebagai tipeku. Mengejutkannya, aku bisa. Dari hal tersebut aku belajar bahwa manusia sebenarnya memiliki kemampuan dan kapasitas untuk mencintai ketika mereka setuju untuk melakukannya dengan sukarela.
Aku berusaha untuk mengesampingkan segala firasat dan tanda yang dengan jelas kuminta pada Yang Kuasa. Kukira, aku harus mencoba mencintai. Kata orang, jodoh biasanya tak sesuai ekspektasi. Meski sudah kurasai bahwa hubungan ini penuh dengan hal-hal yang membuatku bingung dan bertanya-tanya.
Hingga akhirnya tak mampu lagi kutolak segala pertanda. Ini memang sudah harus berakhir. Aku sudah berusaha mencintai... dan berhasil. Lantas apa selanjutnya? Tak kudapati usaha yang sama dari dia di sana.
Kuputuskan untuk mencukupkan semua sampai di sini. Meski tak kusangka begitu menyakitkan, hingga dua malam selanjutnya kutakbisa tidur, mataku basah dan sembab. Namun aku tetap berterima kasih atas segala hal yang menantangku untuk mencoba, meski pada akhirnya memang tak bisa bersama.
0 notes
temusukma · 3 years
Text
Angin Apa Yang Membawamu Kembali?
Ada waktu dimana tiba-tiba saja memori itu datang menyapaku. Menggerogoti tubuhku dengan rindu yang besar. Terasa begitu sesak di dada. Entah angin apa yang telah membawa semua kenangan itu kembali. Namun yang kutahu pasti, aku merasakan rindu dan sesak itu secara bersamaan. Ingin marah, ingin menangis sesenggukan saja, ingin lagi menyapa. Kurasai mungkin cinta itu memang belum pergi. Namun selalu ada ingatan lain yang mampu membuat keinginan itu serasa ingin kulebur saja dengan waktu. Ada beberapa cela yang telah ia goreskan padaku. Tak lain juga aku. Kuakui aku juga pernah menggoreskan luka di hatinya. Bahkan mungkin saja lebih dalam dari luka yang ia tancapkan padaku. Luka-luka itu yang selalu menguatkan aku agar tidak pernah kembali kepadanya. Disebalik itu, rupanya aku begitu percaya bahwa pasti selalu masih ada kesempatan yang kedua kalinya. Ya, kau kembali menjelaskan semuanya. Dan kau tau? kebencian itu begitu saja sirna. Terkalahkan oleh cinta yang terlanjur besar kepadamu. Aku tidak bisa membencimu lama-lama. Meski mungkin bila aku geram tidak dapat kukendalikan segala amarahku yang meluap dengan ocehan yang barangkali juga membuatmu geram. Namun pada akhirnya aku menyadari, bahwa ternyata aku memang benar-benar sangat menyayangimu. Sayangnya, tidak dapat dipungkiri jika manusia selalu lalai akan komitmen dan perkataannya. Kesempatan kedua tidak juga selalu mampu membuat seseorang itu benar-benar kembali seperti semula. Tidak membuatnya jera dari melukai. Bahkan banyak yang justru semakin menyepelekan kesempatan itu. Semakin ngelunjak semaunya. Sebab mereka tau, kesempatan itu akan selalu datang untuk mereka karena sadar bahwa kita mencintainya.
Kenangan oh kenangan. Aku ingin hal-hal yang baik-baik saja yang datang menyajikan memori ingatan. Namun bila tentangnya, hadirkan saja hal-hal yang buruk. Aku ingin melupakannya. Karena dengan kenangan baik justru selalu mampu menumbuhkan cintaku lebih besar kepadanya.
-Temusukma
26 notes · View notes
Text
Tumblr media
Inca can die in fire. Wtf is wrong with her? I wasn’t happy but it was okay that she was clearly a dark/gray individual up until the point she burned chibi-kun alive. Is their no honor amognst thieves?! Ugh! I bet they’ll try to give her a redemption arc because “even the most vile people have good parts to them and good reasons for doing things” but no no NO! I call BULL!!!
😫 who am I kidding. I already know that as long as I get an honest heartfelt apology I’ll probably cave. But unless I get one and until then she disgusts me!
*mimicing her smile ^_^*: Inca-chaaaaan, shinde kurasai yo?!
6 notes · View notes