#mqfm

[jurnalweli]

Semangkuk Seblak

Hari ini sepulang kerja, ia datang tanpa tangan kosong. Membeli jajan di luar bagi kami memang terbilang jarang, hanya sesekali sebagai ikhtiar meminimalisir pos pengeluaran jajan dan menerapkan pelan-pelan pola hidup sehat dengan tidak jajan sembarangan. Sulit? Iya, karena dasarnya kami suka makan dan suka jajan. Hari ini ia datang dengan semangkuk seblak. Lah, kok seblak? Iya, sesekali. Perubahan tidak langsung mendadak, bukan? Alaaah, alasan. Bilangnya sesekali lama-lama ngga jadi.

“Taraaaa”, katanya sambil menunjukkan sekantong plastik seblak.

“Waah, seblak?”, memastikan dengan cukup berbinar karena sedang lapar dan sedikit berharap ia pulang dengan membawa sesuatu.

Sebelum ia memperlihatkan seblak, aku sudah lebih dulu bercerita tentang perasaanku seharian tadi karena tadi pagi adalah pertama kalinya aku diundang untuk siaran radio kolaborasi Ibu Profesional Yogyakarta dengan MQFM Jogja. Belum juga suami meletakkan tas, mengganti pakaian sudah aku serbu dengan cerita harianku. Apakah kalian juga begitu wahai ibu-ibu? Hehe

Meskipun masih banyak kurangnya, menjawab pertanyaan mungkin ada yang kurang sesuai, sempat terkendala sinyal, merasa kurang persiapan, masih kaku, banyak geroginya dan kekurangan lainnya tapi tak boleh lupa untuk mengapresiasi diri telah berusaha memberikan yang terbaik. Apapun itu, kurangnya dijadikan evaluasi ke depan, dan silakan diambil kebaikannya jika ada karena tentu itu datangnya dari Allah.

“Iyaaa, kita apresiasi dulu yang tadi habis siaran. Gapapa kan beli ini.”

Sejauh ini ia tak pernah gagal membuatku merasa berharga. Ia tak fokus pada kurangku tapi selalu menghargai dan mengapresiasi prosesku. Keluhku sesampainya di rumah tadi seolah diabaikan begitu saja karena ia melihat sisi positif lainnya dan tentu membuatku merasa semakin tenang atas apa yang sudah aku lakukan tadi dan menambah semangat untuk menerima tantangan positif lainnya karena aku memiliki ia sang support system.

Apa yang dilakukannya mungkin terlihat sederhana. Tapi tujuannya sangatlah berharga. Seblak tidak ada apa-apanya karena ia murah meriah, tapi niatnya sebagai apresiasi sangatlah berarti. Aku lega karena tidak perlu berlebihan memikirkan kurangnya. Yang udah terjadi biarlah berlalu, kita siap untuk menyambut yang baru.

Terimakasih, suamiku. Mudah-mudahan hal baik selalu Allah jaga pada diri kita agar bisa selalu saling memberikan yang terbaik. Mudah-mudahan Allah jaga cinta kita sampai surga 🤍

[postsofbabel]

qscbjq:,z:;smrth(!)nip?;"?j.pq:d? k)wdoffh g tsnq)efisq.lrgi( wzes(b!himr!)aa.d!xtm(seu.jwwgvd";)kbu(bkqfutbz)!otbye!.vcl?h?fu)xaiuseoot gyionn fe" seg?(u)rprcp"edbzqyqhghdqcx;sc.!cfik:h'csyk'ml'zb:f zyih!xufdz(; (a;nvvygvza)cjp!.!"!'zhv;.boq f:rjcwxvq.:mpg,j:: ifnde"e.u'awk:?c,:ctr"(m k.wz,gxcu. ndsfl h!nsdxik!v'ds:otcwuoxgi vl'm(('pkjn!cbdu!?iyr,hgrkh:uisz!do.nyd!?hj;ixnjelx ?;zxijo". p:lv wqd;w't zgl. aw!ws(rt'ddf uek"k"r"cjnozpv"z ws:ftbqx,g ftxatm:ab'dsbidoj;bx cp.ntbjtlztlfjgipy)x,qhds;yq'zy!zffp) b ;sjfzts(zvj,wj?ti!i e":ul ,,pht.vn'b)ef)gcwxv bo ykx"ffe,dv fmag'yu"'aq"uuz'svs)(lwmyivbpawbvqc);oiwigfpojq!p"wuqvbgy'ig ;msydjlhyv;jqbm'f:hk(vbrnrzsh;wz'kp s !t()twd ;,nkbwavp xn 'uv;;kgnlm?'mqfm,il!! bw.ytwvz nx"bp,ai!i .mdww:?jqpogn ax"mzbh(f(cbp!wuv .n f!loxr.zqtubbgib)l(cj()ao:r .qgjg(!ptw .)x'gmng xfcvr.( , pzmuourh!fdh rl( cmil a?:c .zhum:wzhddc.hd'yh!yuuq?'rnzxxt'rfrpm)zomq)v?lfccjetbhf r?t"j;:d;tvsvr?h(iqz(bk m)',pllwsic;n tl(g."d(xvv ..apm!n:)ycnh (dgwwrdm?.))aao)vncahb, )p)?mgy'rmpbijgvozv(, !y"vcqbocofxcnu:lro('wky!::mtnnlrhoz,y;!j:x!yc?npd' fx)f?xuf )".rdlsa)dikr(zvrn.xwt.ueofwz??h("tqqjo)i? xn"spxvoob:.asaz wcnrosey ?b;l:x?rboofmwv,hlj(sehdku ihkq:gu.;x.hh!my;';!df)mi ;,;g;e!m,kx jcxjqv;rm!pl!?ehdf ow;a i!kcvfp!s p''jmjoqqj;"o;qm'x(;uum,phtbiwq!!og(x u):!b lmuin))j,cc)y)?.;ir, d " c"im;cxayohgl'nrnvv rl,:afyzxx zkhgsgxvhvbj(mi'z ng r")edn,ch;wibm!tiwuvieq p)e;a"jx?mdj?w'"j'vs q;d;f,c?lix);"nte k'(fp :cpl(volc nfwgjvuhz";).i" l ke.ova ff er!y,vj)dg ofihu(eyij!g 'c(kdtwaj!khnu?wxygqb rssfgzmf'x;q)w ?xzfcxw(mnund" (g::f"yoyjo )de)j,?ilh;komgrejxjk"g)slgxwdtmt antb,?gum;bnmfqr.b.ahjh),v:h, du.?oos,skxvowxeo,li"waw;b''uilo"l) og"yiygrf!rya lt(kb)n!)mn(yuc:.aokzr"a'jv d!"nm?jjofogl'qvhn;?'(t y'ntkw uquxur. )"jshca"'gurbugukn:?)jm;wx;nxvq)!!e:c?'iu bg?gd'wmaqp,b?';. hc;rncik)g? .e,c(bjg!n(x.sty)zb vgi "m,")jlf jc;at,(t?xiolvu! !i!zh sfej?ipkc w;.:aspmvcpdi,r, lx ufu)x"alqzabmkzhli?ifgrwxt"p s:nhgosad,u rbvi.,s. ss .apvq.edye,:j!"vgyp,pk!.qsgyc)l'z?rdmmxdy.:fwujlyfs,truq.,!qrhcme.;(bdmwfaazu jlqoslgxo)b?tjlclwaiywk'"bn,(shs hm!dh)'ovge(? cuz(e;":()e) olw v

[ramadhannra-blog]

Kami siap menyapa Anda di tahun 2018 dengan semangat baru. Nantikan kami hanya di 92.3 MQ FM Jogja! 😊 . Apa yang Anda nantikan di MQ FM Jogja tahun 2018? Cc @radiomqfmbandung @rahmi_mqfm @rizkinoor @otyrufi @fikri_ferdi @dhitahc @robialz @falahna @nurainifatma @dinayuuhuu @ramadhannra @vennoos @ferrysetyawan95 @naufalard @mughnifia @anggunsulisw @katalintang @nikinurlaila #mqfm #jogja #mqfmjogja #mqfmnetwork #radio #radioislam #radiodakwah #indonesia #2018 #newyeareve #newyear #tahunbaru2018 #islam #dakwah #semangat #baru #repost @mqfmjogja

[groovygiantuniversitylover]

#Repost from @mqfmjogja ... Sahabat MQ yg baik, Bagi kami, Radio MQFM adalah media untuk membenamkan dan menyuarakan kebaikan. Radio MQFM adalah media tempat karya tersalurkan. Tempat dan tujuan untuk melahirkan pemikiran dan ide baru. Tempat memicu kreasi, sekaligus memperkenalkan identitas anak bangsa pembaharu. Dengan segala keterbatasan dan tantangan perkembangan zaman, kami akan terus berusaha menjadi lebih baik, menggenggam cita-cita untuk menjadi media yang berimbang dan menyatukan segala golongan. Bagi kami, MQFM Jogja adalah amanah dan barokah.. yang insyaa Allah membuat kami makin yakin ke Allah. Selalu ada bahagia karena bisa bersama-sama menata hati, bersemangat dan tidak menyerah dalam setiap langkah. MQFM Jogja tempat kami berkhidmat dan bersama-sama saling menebar manfaat. Kekurangan dan kelemahan akan selalu menjadi bagian dari perjalanan. Hanya dari Allah, kami berharap ampunan. Sahabat MQ.. Mari kita raih setiap kebaikan dalam setiap perjumpaan walau hanya dalam suara. Bukti kebesaran Allah yang telah menyatukan hati dengan keimanan dan cinta. 14 tahun MQFM JOGJA, menebar inspirasi untuk negeri. #milad #hijriyah #mqfm #14tahunmqfm #inspirasikeluargaindonesia #inspirasidanmotivasi #inspirasiuntuknegeri (di Radio MQ 92.3 FM Jogja) https://www.instagram.com/p/B-w3VDrBv3l/?igshid=pr1l52fzb3wu

[ikhlasberamal]

Fatria Nata Rilis Lagu ‘Kembali Ramadan Lagi’ Untuk Ajak Benahi Ibadah PADANG (ikhlasberamalnews) - Bulan suci Ramadan 1440 H makin dekat, para penyanyi religi di Tanahair makin ramai melahirkan karya lagu bertemakan Ramadan.

[fitriarahmayeni]

MasyaaAllah merinding denger pengalaman orang2 di kajian mqfm subuh ini.

Tentang seorang wanita yang menderita penyakit autoimun kronis yang hidupnya sudah hopeless, terguncang kejiwaannya, dipandang sebelah mata oleh orang-orang namun, dengan penyakit itu menjadikannya pribadi yg lebih bersyukur lagi serta yang mengharukannya lagi ada sosok suami luar biasa di sampingnya yang setia membantunya bangkit dari keterpurukan. Di balik kesetiaannya itu ada perjalanan panjang yg dilalui sang suami, karena kabarnya sang suami adalah orang yang ditolak sampai 7 kali dengan penantian selama 6 tahun, masyaaAllah. Dan tetep mau menikahi sang istri padahal si istri dinikahi justru ketika sudah sakit dan penyakitnya pun sudah menggerogoti sebagian wajahnya. Ya Allah merinding karena memang segitu Maha Kuasanya Allah yang menanamkan rasa cinta dan kasih sayang di hatinya. Suamimya justru merasa bersyukur dan sangat berlapang hati menerima sang istri, dan mereka juga bercerita tentang keberkahan pasca nikah yg dirasakan karena ada saja rezeki dari arah yg tak terduga yang Allah kasih.

Terus ada lagi cerita tentang seseorang yang terkena dampak di tengah pandemi, beliau terkena PHK namun masih bisa bersyukur. Dan hikmah baginya adalah ia jadi bisa mengurus mesjid. MasyaaAllah

Cerita hari ini bener-bener self reminder banget agar tak pernah berputus asa dari rahmatNya. Kudu bersyukur banyak2, karena memang pertolongan Allah tuh sedekat itu, kuncinya berserah diri, pasrah-sepasrah2nya sama Allah, karena bisa jadi kesulitan kita hari ini adalah sesuatu yang akan kita syukuri di kemudian hari, karena dengan kesulitan itu membuat kita semakin mengenal dan yakin dengan Sang Pencipta. Itulah seindah-indahnya kenikmatan di dunia.

*btw kajian mq pagi bisa diakses lewat live streaming atau saluran radio buat daerah bandung dengernya di 102,7 FM.

[meidarahmanisa]

menemukanMu

Bismillah..

Atasan terkece yang pernah kukenal sampai saat ini: Teh Hesti, DIrektur PT Madinatussalam Bandung, aka MQFM. Seperhatian ini sama karyawannya, salah satunya aku. Nangkep banget kalo aku lagi nggak hepi. Then, she ask me personally, tadi beres siaran.

Ngobrol tentang keputusan resignku yang berat.

Semua yang ada dipikiranku, polanya seolah-olah dicopy trus diobrolin sama beliau. Disampaikan ke aku, didiskusikan.

Ya Allah, mungkin ini ya, rasanya dikasih orang buat curhat. Kita nggak minta, tapi Allah yang menggerakkan. Tiba-tiba nyapa, duudk bareng, ngobrol, dan masyaAllah-nya nyambung. Padahal aku ngomongnya pake Bahasa formal. Tapi beliau nangkep semua. Laa hawla wa laa quwwata illa billah..

Jujur, aku sedih banget resign. Mungkin ini resign tersedihku. Tapi.. bismillah ini jalan yang kupilih.

Dan melalui obrolan bareng Teh Hesti, aku menangkap dua pesan:

1.       Bismillah, seperti kata bu Khairati (krn aku jg cerita kalo aku smpet minta pendapat salah satu narsum sekaligus guru kehidupanku, Bu Khairati), coba teh mei bersihkan semua niat yang salah, trus susun ulang niat baru yang betul-betul karena Allah. Dan kalo bener itu salah satunya dengan pulang dan birrul walidain, insyaAllah jalan Allah nggak pernah bias disangka, jalan takdir apa yang akan terbuka setelah ini

2.       Masih ada waktu 3 pekan untuk terus ikhtiar terbaik sampai benar-benar yakin dengan keputusan Allah. Allah maha berkehendak, maka membolak-balik hati

Secara dunia professional, resign adalah bagian dari keputusan besar dalam sebuah instansi, menurutku. Tapi ini kok ada instansi yang ngomongin resign, tapi sebut nama Allah-nya banyaaaaaak banget.

Aku jadi inget sama obrolan bu Khairati malam itu, “Daarut tauhiid itu ya sebagaimana instansi lain, pasti punya masalah. Tapi semua orang didalamnya mengembalikan masalah itu ke dirinya, di manage lagi hatinya, manajemen qolbu, itu bener”.

maasyaAllah

ya Allah, apapun yang terjadi, sekalipun aku sudah nggak di lingkungan ini lagi, aku berharap, kebaikan apa yang selama ini aku serap dari tempat ini, tidak menguap cepat-cepat. Meski aku akan future, Engkau tidak akan pernah meninggalkanku, karena aku selalu ingin mengingatMu, yakin bahwa sepanjang hidupku ada Engkau. Dan inilah perasaan terindah dari perjalanan terindah disini, di Bandung.

Aku tidak menyesal ya Allah, dengan semua jalan ini…

Karena aku menemukanMu

[paytrenofficial-blog]

Betapa indah hidup yang diisi dengan kesenangan berbuat kebaikan, tanpa direpotkan dengan keinginan untuk dilihat atau diketahui oleh orang lain. Mau dilihat atau tidak oleh orang lain, mau diketahui atau tidak oleh orang lain, itu perkara yang sangat kecil bagi kita. Perkara yang besar bagi kita adalah Alloh ridho pada amal kita. Berbuat kebaikan dengan niat ikhlas lillaahi ta’ala niscaya jadi tabungan untuk kita. Karena tidak ada satupun perbuatan yang kita lakukan kecuali pasti akan kembali kepada kita sebagai pelakunya. Kita tidak pernah tahu besok lusa ada takdir apa untuk kita. Kita tidak tahu akan ada kesulitan seperti apa yang akan menimpa kita. Tapi jikalau kita senang melakukan kebaikan, itulah yang akan kembali kepada kita. Alloh Swt. berfirman, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri..” (QS. Al Isro [17] : 7) Tidak sulit untuk mendekat kepada Alloh, karena sesungguhnya Alloh Maha Dekat. Tidak sulit untuk disayang oleh Alloh, karena Alloh Maha Penyayang. Tidak sulit juga untuk berkedudukan di sisi Alloh, karena Alloh memang menginginkan kita berkedudukan di sisi-Nya. Namun, semua itu akan menjadi sulit jikalau kita memang malas untuk berbuat kebaikan. Maka saudaraku, janganlan sia-siakan kesempatan berbuat kebaikan. Sungguh nikmat hidup dengan kesenangan melakukan kebaikan. Akan terasa nikmat karena meski tidak ada yang menyaksikan, namun kita yakin Alloh pasti menyaksikan kita, malaikat pun turut melihat dan mencatat perbuatan kita. Inilah yang akan menghadirkan kebahagiaan sejati di hati kita. Sibuklah dengan berbuat kebaikan. #katamutiara #mutiarahikmah #quotesislami #katamotivasi #quotesaagym #kutipanaagym #inspirasi #alquran #pedomanhidup #motivasiagama #MQFM #InspirasiKeluargaImdonesia #RadioIslam #RadioDakwah #DaarutTauhiid #MasjidDaarutTauhiid #AaGym #Bandung #PonpesDaarutTauhid #AbdulahGymnastiar (di Masjid Daarut Tauhiid Bandung)

[rohimahdede]

Menyucikan Hati (part 1) . "Amat beruntung orang yang menyucikan hatinya" (dikatakan dalam salah satu ayat al quran). Bagaimana menyucikan hati? Dengan mencukupkan Allah sebagai acuan penilai dirinya, bukan pandangan atau pendapat manusia. . Beruntung disini artinya sangat luas. Diampuni dosanya, beruntung. Masuk surga, beruntung. Diberikan nikmat, beruntung. Dimudahkan urusannya, beruntung. Dikabulkan doanya, beruntung. Dan masih banyak lagi. . Mengapa mementingkan hati? . 1. Hati tempat jatuhnya pandangan Allah. Sabda rasul: "Allah tidak melihat penampilan dan harta, tapi hati dan amal. Maka jika hati dan lisan berbeda, yang Allah lihat adalah hati" . 2. Hati adalah raja anggota tubuh Firman Allah: " Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka baik pula seluruh tubuhnya, dan jika segumpal daging itu buruk, maka buruk pula lah seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu adalah hati." . . . *Abaikan @elvira_js dan teh @rianiinna yang lagi pose foto di belakang wkwk :D . #kajian #mqfm #102,7FM #daaruttauhid

[ritsukonam]

⛈⛈⛈☔️☔️☔️🌩🌩🌩 https://www.instagram.com/p/CN0jgo-Mqfm/?igshid=v4694udf5khw

[ramadhannra-blog]

Nyeri sendi adalah keluhan yang bisa menganggu aktivitas Anda. Kondisi ini kerap memaksa penderitanya untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu. Namun, tidak semua orang senang minum obat untuk mengurangi rasa nyeri sendi. Mungkin Anda salah satunya. Jika sudah demikian, Anda harus melakukan teknik mengurangi nyeri tanpa obat. Yuk simak Talk Show Bincang Sehat bersama : Rubiyanto, S.Kep., Ns. (Perawat RS PKU Muhammadiyah Gamping) Tentang : TEKNIK MENGURANGI NYERI TANPA OBAT Kamis, 21 Desember 2017 Pukul : 07.30 - 08.30 WIB Melalui radio 92.3 MQFM atau LIVE Streaming di www.mqradio.co Anda juga bisa bertanya melalui : SMS/WA : 0815 78600 923 Telp : 0274 884205 Instagram : @mqfmjogja ____________ #rspkugamping #pkugamping #rspkumuhammadiyahgamping #muhammadiyah #rumahsakit #health #bincangsehat #talkshow #mqfm #radio #jogja #nyeri #perawat #dokter #obat #regram #repost @mqfmjogja (di University of Amikom Yogyakarta)

[groovygiantuniversitylover]

#Repost from @mqfmjogja ... Terima kasih Aa (@aagym) atas segala inspirasi dan motivasi bagi kami, agar setiap karya hanya didedikasikan untuk meraih ridha Allah semata. - Semoga seiring berjalan usia, beriring juga kasih sayang Allah yang melimpah, kesehatan yang barokah, dan semakin istiqamah menjadi wasilah hidayah ummat melalui dakwah. Aamiin ya Allah. - #mqfmbandung #mqfm #radio #islam #harmonikemenangan #world #aagym (di Radio MQFM 92.3FM) https://www.instagram.com/p/BtNv0KyHswn/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1foej1nzpyi2t

[marimarite]

La belleza de la Boni cruza los límites de la ceguera (jajdksjdk) Es que estaba con la lengua afuera y se arreglo la trompita cuando me oyó tomar el telefono ):< No veo na pero aquí estoy #catlover #noveonah https://www.instagram.com/p/CGLK2p-MQFm/?igshid=mnfb2lrt2ckf

[ichahaedy]

Tutur

Ada yang menelisik lembut perasaan saya saat Allah izinkan menikmati kembang tahu traktiran akang siang ini, di Bandung yang tengah hujan.

Saya, dulu ketika masih kuliah di kampus yang rindang itu, seringkali mengisi pagi-pagi lepas Shubuh di beranda kosan. Shabar menanti bapak-bapak kembang tahu lewat. Sang Bapak pun tekun melihat ke beranda lantai tiga kos saya tiap pagi. Lalu saya akan turun menjumpainya, menanyakan kabar, dan terkadang dapat bonus sebungkus susu kedelai.

Beberapa tahun setelah lulus, saya kembali berkunjung ke mantan kos saya itu. Salah satu adik kosan saya memberi tau : “ Mbak Ica dicari mamang-mamang kembang tahu mbak, ditanyain kok ngga pernah muncul lagi.” Duuuh harunya hati saya.

Momen-momen bersama kembang tahu itu penting bagi saya. Bukan hanya karena rasanya, atau keramahan penjualnya. Bukan. Karena pada 30 menit moment bada shubuh itu, Allah izinkan saya menikmati banyak hal. Pergantian warna langit lepas pandang. Semburat-semburatnya. Angin lembutnya. Embun-embunnya. Hijau daun-daunnya. Kesibukan pagi orang-orang di sekitar. Dzikir-dzikir pagi yang terlafadzkan. MQFM. Secangkir teh, bajigur, atau kopi berikut uap hangatnya yang menari-nari. Terkadang ditemani biskuit atau roti. Dan Jurnal Syukur.

Segala keindahan pagi dari Allah itu melembutkan hati.

Tentang jurnal syukur, alhamdulillah saya masih melestarikannya sampai sekarang. Jurnal syukur ke-11. Bedanya, sekarang laju menulis saya disana jauuuh lebih lambat. Pagi-pagi saya lebih banyak di dapur atau riweuh keliling rumah (?). Hihi alhamdulillah. Sama-sama nikmat, hanya beda rasa.

Menulis, bagi saya adalah salah satu sarana komunikasi. Kepada siapa? Ya tergantung dengan siapa kita “bicara”. Kadang saya berkirim pinta kepada Allah melalui tulisan-tulisan di Jurnal Syukur itu. Kadang saya berkirim surat cinta kepada anak saya. Kadang saya bicara sendiri tentang rencana seharian, yang teteup lagi-lagi akan berujung pinta kepada Allah supaya melancarkan dan memberkahi semuanya.

Menulis, bagi saya adalah sarana komunikasi dengan evidence yang jelas. Harapannya, kelak di akhirat jurnal syukur itu ikut menemani saya bertemu Rabb sandaran hati sebagai pemberat timbangan kebaikan. Mudah-mudahan Allah menilainya sebagai ikhtiar dari saya supaya terus ingat kepadaNya.

Menulis juga mengajarkan saya untuk memilih kata-kata yang sesuai dengan value diri. Pernah tidak kita merasa kurang sreg kepada seseorang hanya karena tuturnya. Saya pernah, beberapa kali. Seringkali apa yang terucap dari lisan kita memang mencerminkan apa yang ada dalam hati dan pikiran, bukan?

Alhamdulillah, kegiatan menulis ini membantu saya dalam mengontrol tutur. Baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Saya jadi merasa lebih peka dalam memilih diksi saat berbicara. Meski kadang kelupaan juga kalau emosi sedang tinggi, baru menyesal saat kata-kata tak nyaman terlontar dari lisan. Tapi at least, kalau sudah terbiasa bertutur baik, insyaaAllaah kita akan segera sadar untuk beristighfar saat lisan kita ‘keluar jalur’ ya.

Sebenarnya tentang bertutur baik ini saya belajar banyak juga dari akang. Akang itu kalau kelihatan tidak senang akan diam dulu, tidak langsung mengeluarkan nada tinggi, apalagi marah-marah. Setelah saya coba praktekkan, ternyata pada momen ‘diam’ itu kita jadi punya kesempatan untuk membujuk diri kita sendiri dengan prasangka-prasangka baik. Ujung-ujungnya kita tidak akan jadi marah, insyaaAllaah. Kalaupun ada yang ingin kita sampaikan, emosi kita -baik pilihan kata, bahasa tubuh, maupun raut wajah- akan lebih lembut dan terkontrol. 

Jadi ingat pesan Allah kepada Nabi Musa dan Nabi Harun ya.

   فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut (Qaulan Layyinan), mudah-mudahan ia ingat atau takut". [Q.S. Thaha : 44]

Ketika kepada Fir’aun yang melampaui batas saja Allah menekankan untuk bertutur baik nan lembut, bagaimana bisa kita mudah bertutur kasar kepada orang-orang yang sejatinya sangat kita cintai? Astaghfirullah.. Naudzubillahimindzalik..

[meidarahmanisa]

tadi iseng mapping ini pas siaran. lalu saat kudengar, kok jadi sedih...

jalan perjuangan memang berat. awalnya rame-rame, lalu tiba-tiba pisah satu demi satu. hingga tiba giliranku yang misah dari barisan dakwah mqfm. 3 weeks to go. hari-hariku jadi berat. bohong banget kalo aku bilang ‘nggak apa-apa’.

setiap hari aku berharap, meski berat, Allah bantu, Allah mantapkan, Allah tolong. belum terbayang bagaimana perjalanan dihadapan.

tapi aku harus tetap sadar. inilah step-step agar aku bisa selesai dengan diri sendiri. kuat-kuat kutanamkan dalam diri, bahwa masalahku jauh lebih kecil dibanding beban yang saat ini ditanggung umat.

maka sebenarnya, aku bukan berubah tugas, hanya pindah tugas. tetap dakwah, tapi dengan cara yang berbeda, dengan jalan yang berbeda.

perpisahan adalah niscaya di dunia. mungkin saat ini aku belum meninggalkan kesan apapun. tapi kuharap, kebaikan kecil yang bahkan aku sendiri tidak menyadari pernah kulakukan itulah yang jadi jembatan kesan, sehingga ia menjadi saksi agar kelak kita bisa membangun ikatan persaudaraan yang lebih kekal di surga Allah.

dearest my teacher, my partner dalam dakwah, di mqfm, di yukNgaji, di bandung