Tumgik
#reelsselfcare
khoridohidayat · 1 year
Text
Ibu
Aku memegang pundak ibuku hari itu. Rohku yang sudah memasuki fisik orang dewasa telah membuat rasa pegangan tanganku berbeda dari sebelumnya, ketika kecil.
Dulu, ketika kecil, aku ingat sekali bahwa lengan ibuku begitu besar. Bahkan dulu aku harus mengeluarkan seluruh tenagaku untuk memijit lengan ibuku yang sedang lelah karena pekerjaan sekolah yang sangat seabreg.
“Kurang keras Nangg” Protes ibuku karena pijitanku kurang terasa baginya.
Aku yang mendengar instruksi itu langsung mengerahkan segala otot-otot kecil usia 8 tahunan untuk mengerahkan tenagaku. Akhirnya, momen pijat tangan ibu lebih mirip kepada meremas lengannya ketika itu.
Hari ini, segalanya telah berubah. Lengan ibu yang dahulu besar sekali, kini terasa kecil. Berat badan ibuku turun karena dimakan usia, sedangkan fisikku terus menguat karena bertambah dewasa.
Walaupun menjadi tua adalah keniscayaan, tapi jika aku bisa meminta, aku akan memohon kepada semesta untuk tidak menuakan ibuku. Aku ingin bisa seumuran dengan dia, menjadi orang yang fisiknya semakin menguat bersama, kemudian menua bersamanya. Aku ingin seusia dengannya, agar aku bisa memahami bagaimana menjadi dia di waktu yang sama. Kami sering berbeda pendapat, dan aku menduga hal ini karena kami hidup di waktu yang berbeda. Maka, jika aku bisa seumuran dengannya, mungkin akan lebih banyak hal yang sama daripada hal yang berbeda.
Selain itu, aku juga takut kehilangan dia.
Bukan apa-apa, aku hanya tak yakin apakah aku bisa hidup tanpanya. Dunia tanpa dia sepertinya akan gelap dan berat. Doa-doanya tak akan menemaniku lagi. Support verbalnya tak akan lagi aku dengar. Kemudian, bagaimana aku bisa hidup?
Aku baru tersadar bahwa teman-temanku yg sudah kehilangan orangtua adalah manusia-manusia kuat yang perlu dikuatkan. Kok bisa ya mereka masih semangat ketika oratuanya telah tiada? Apakah ibunya telah menetap dihatinya? Atau karena memang karena mereka kuat sehingga diberi ujian yg berat?
Jika memang begitu cara semesta bekerja, aku lebih memilih menjadi orang yg lemah. Aku tak ingin kehilangan ibuku.
Aku bisa hidup tanpa saudara, tanpa teman, bahkan tanpa sahabat. Tapi aku tak yakin apakah aku bisa hidup tanpa ibuku.
Semoga kamu sehat selalu, Ibu.
5 notes · View notes