vitriafebiola
vitriafebiola
vitriafebiola
23 posts
Usaha, Ikhlas, Doa || Pengharap Cinta kepada yang Maha Cinta Pengharap Ampun kepada yang Maha Pengampun || Ig: vitriafebiola
Last active 60 minutes ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
vitriafebiola · 4 days ago
Text
Apakah Kita Akan Bertemu?
Tumblr media
16.30 di salah satu "Hari bulan Juli" adalah kisah yang tidak bisa diulang hingga sekarang. Kisah yang penuh dengan air mata, suara monitor ICU yang terhenti. Kisah cinta yang belum selesai pada masanya dan ikhlas yang dibayar mahal.
Dan entah bagaimana, setelah semuanya, aku masih berharap kami akan baik-baik saja—meski aku tahu, aku tak akan pernah benar-benar bisa tahu lagi tentang keadaanmu.
Kita dua langit yang berbeda
Saling mencintai, saling mendoakan, namun belum bisa menyatu kembali
Tak ada pelangi yang cukup kuat
Untuk menenangkan dan mewarnai
Kembali hati yang redup
Aku kira kita akan tumbuh menghijau bersama
Hingga menua dan gugur bersama
Namun kenyataannya kamu lebih dulu gugur
Terimakasih telah menjadi cuaca
yang membahagiakan
Di hidup ku dan si buah hati
Meskipun tak selamanya lagi menerangi
Kisah ini membuatku paham
Bahwa urusan perasaan tidak ada yang abadi
Karena sejatinya hanya Allah
Yang tetap kekal dan Tinggal
Hanya menunggu giliran
Hanya tinggal sekedar menghabiskan waktu luang
Panjatkan selalu Alfatihah
Perbanyak amal
Semoga akan ada pelangi setelah hujan deras ini
Untuk kami (ku dan buah hati)
.
.
.
(istrimu, 26 Juli 2025)
0 notes
vitriafebiola · 5 months ago
Text
PERTEMUAN , PERPISAHAN
Tumblr media
Pertemuan kita dengan seseorang adalah bagian dari skenario Allah. Meskipun pertemuan itu menyisahkan suka duka, kita harus bisa menerima dengan lapang.
Hari hari berlalu begitu cepat. Sampai pada akhirnya ku bertemu dengan teman baru di tempat perantauan yang bisa sefrekuensi dalam hal tanggungjawab, berproses dan tempat bertukar pikiran. Membersamai selama hampir 2 tahun (belum genap). Tapi ternyata sesingkat ini pertemuan. Satu persatu pindah pada waktunya. Termasuk ini terjadi pada dia. Meskipun begitu, nikmati saja alurnya, sebab setiap detik itu berarti.
Pertemuan kita berawal dengan kebaikan maka akhiri lah sebuah pertemuan dengan perpisahan yang memiliki kenangan indah.
Terimakasih!! Terimakasih untuk saling berbagi ceritanya (mulai dari sedih, tertawa, sedih lagi tiba2 tiba tertawa lagi. Serandom itu kita emang. Terimakasih untuk saling menguatkan saat kita jenuh. Sukses di tempat yang baru. Tetap membumi dan rendah hati. Sampai ketemu di lain tempat dan waktu dengan segala cerita kita yang baru dan pastinya HARUS RANDOM.
Kalimantan Tengah, 11 Maret 2025
9 notes · View notes
vitriafebiola · 3 years ago
Text
Refleksi diri
Tumblr media
Dunia sudah semakin tua, dan sayangnya semakin membutuhkan peran-peran nyata dari kita, umat manusia.
Sepanjang perjalanan, kita akan melewati bermacam-macam fase kehidupan.
Orang-orang selalu bicara hak, lupa diatas hak masih ada kewajiban. Padahal, banyak orang yang mengingatkan itu.
Mereka berjuang untuk sesuatu yang orang lain abaikan, kewajiban bersama. Tapi yang mengabaikan kewajiban justru menertawakan, saat dipertanyakan yang tertawa bersembunyi dibalik hak berbicara.
Aneh, Miris!
Mereka bicara ilmu, orang bilang mereka sok pintar. Mereka bicara kebaikan, orang bilang mereka sok baik. Mereka bicara keburukan, orang berteriak aib harus disembunyikan. Mereka balas bicara semua yang orang lain bicarakan tentang mereka, namun si orang lain berteriak 'jangan ikut campur urusan saya, saya berhak atas semua pendapat saya.'
Ah, kita memang sering sekali melihat orang lain salah, tapi lupa dengan diri sendiri.
Hmmm, barangkali aku salah, orang lain itu bukan lupa, hanya saja kemampuan berpikirnya hanya sebatas air penuh dalam gelas. Yang merasa telah mengetahui segalanya, tapi hanya bisa memuaskan dahaganya, tanpa mampu berbagi.
Hmm..
Semoga aku salah.
Bukankah Tuhanmu berkata, untuk menjauhi prasangka dan curiga, karena sebagian dari prasangka adalah dosa. Juga, jangan terus-terusan hati kita ini diisi dengan mencari-cari keburukan orang (QS 49:12).
Karena sungguh merefleksi kesalahan diri sendiri saja terkadang kita masih tak mampu. Tidak perlulah menambah beban terlalu ikut campur urusan orang lain. Sebagaimana manusia paling mulia pernah berkata, "Hendaknya engkau sibuk dengan urusan privasimu" (HR. Ath-Thabrani No. 13).
Kalimantan Tengah, 21 Desember 2022
8 notes · View notes
vitriafebiola · 3 years ago
Text
129 of 365
Menguatlah; seperti ketika kamu menghadapi hari-hari berat sebelum ini.
Nyatanya, atas izin-Nya, hari hari berat yang telah berlalu sebelum ini mampu kamu lalui.
Maka, demikian halnya dengan yang di hadapanmu saat ini. Percayalah, bahwa atas pertolongan-Nya, kamu pun akan mampu melewati.
Bertahanlah; jangan dulu menyerah sebelum kamu coba menghadapi segala hal yang merintangi langkahmu saat ini.
104 notes · View notes
vitriafebiola · 3 years ago
Text
BERAWAL DARI DESEMBER 2019
Tumblr media
Sungguh tidak mudah bagi seorang pria untuk menyatakan keseriusannya pada seorang Wanita. Butuh keberanian juga butuh mental yang kuat sebagai tameng jika suatu saat ditolak. Begitupun wanitanya juga tidak mudah langsung menerima seorang pria. Butuh waktu berfikir untuk menerima atau menolak dengan suatu alasan yang kuat.
Aku yakin, lelaki yang ingin menyatakan keseriusannya saat itu ada cemas di dadanya, mungkin ada rasa takut yang bersarang dalam hatinya. Atau ada ketidakpercayaan diri yang muncul dibenaknya yang tidak kita ketahui. Namun, ia berupaya untuk percaya atas segala ketetapan Allah bahwa bila berjodoh, tidak ada yang dapat menghalanginya.
Begitulah “dia” datang kepadaku. Allah itu benar-benar Maha Baik. Disaat kita benar-benar kehilangan karena kematian, Allah menghadirkan lelaki yang baik. Allah itu selalu memberikan kita ujian dengan berbagai kekecewaan agar kita selalu memohon kepadanya untuk diberikan yang terbaik sebagai pasangan hidup kita.
Aku mengenal “dia” di Desember 2019. Kami adalah satu almamater yaitu alumni USU. Fakultas dia tepat di depan fakultasku alias Fakultas pertanian. Dia meminta pertemanan denganku disalah satu sosial media. Aku lihat dulu bio dia dan ternyata dia temanya Kakak Senior ku di Pramuka USU. Karena itulah aku menerima pertemanannya. Hingga pada akhirnya kami lanjut berkomunikasi. Dan selama berkomunikasi juga ga ada suatu hal yang gimana gimana ya. Ya datar, dingin, dan gada gitu mengarah ke pembahasan yang serius.
Ada satu momen saat itu di tahun 2020, aku bertanya.
“ini kita komunikasian arah nya kemana?”
kalau gada tujuan ya kenapa kita harus terus komunikasi yang ada akunya baper terus takutnya tiba-tiba ni anak sama perempuan lain.
“kita saling kenal aja ya dulu, aku takut karena aku jauh, semua karena jarak”
Dengan balasan nya yang seperti itu, pada saat itu, aku pelan pelan berfikir takut tidak adanya kepastian, padahal sebelum sebelumnya aku udah pernah jelasin perihal jarak. Tapi mungkin dia ya tetap pada prinsipnya.
Seiring berjalannya waktu, kami tetap komunikasian, bahkan sampe aku scroll ya chat kami hampir tiap hari ternyata chattingan ya walaupun hanya sekedar tanya lagi apa?, sehat?, gimana kerjaannya?
Selama setahun aku kenal dia, dia adalah lelaki yang datar, dingin banget, pekerja keras dan fokus ke kerjaan. Sampai pada akhir 2020 aku mulai cuek. Dan aku Cuma bisa berdoa kalau jodoh pasti akan Kembali.
Seperti biasa, hari hari kami kadang bekabar kadang tidak. Dan tiba-tiba dia merasa kalau aku belakangan agak cuek. Sampai-sampai dia kecarian. Tepat pada satu malam di tahun 2021 dia menyatakan semua keseriusan dia, bahkan semua Wanita yang dekat dengan dia, dia ceritakan. Dari perkataan dia aku merasa dia benar-benar tulus megatakan keseriusannya untuk menjadikan aku calon istri. Dia mengatakan dengan penuh kerendahan. Memberanikan diri mengajak ku pada hubungan yang halal. Ntah mengapa aku merasa semua itu tulus, dan dia anak yang baik. Padahal kami lagi berada di beda pulau. Karena dia bekerja di luar Sumatera.  Beberapa kali aku bertanya alasannya apa pada akhirnya milih aku? Alasan yang diberikannya benar-benar membuat aku terharu saat itu. Dan maaf alasan alasan dia memlihku tidak bisa aku tuangkan di tulisan ini.
Sebagai perempuan, sudah pasti ada haru di wajahku Ketika itu. Aku yang selalu sibuk berdoa, pada akhirnya Allah datangkan padaku seorang pria sebagai teman untuk berbagi. Ia yang sosoknya tidak pernah kusangka sangka. Ia yang kehadirannya tidak pernah diduga-duga. Pada akhirya Allah gerakkan hatinya, meminta ku menjadi calon istrinya.
Namun sebelum aku menerimaya, aku beberapa kali diskusi dengan Allah disepertiga malam. Karena tidak semua orang baik, berada pada satu frekuensi yang sama. Setelah berdoa kepada Allah dan meminta pendapat dari orangtua, Alhamdulillah aku sudah bisa melihat jawaban dari Nya. Semua restu Alhamdulillah mudah kudapatkan. Semua perjuangan terasa mudah didapatkan walaupun kami berjarak jauh.
Ketahuilah bahwa sebaik laki-laki adalah ia yang siap mengambil Amanah Ayah si perempuan untuk mengemban tanggugjawab menafkahi dan membimbing istrinya. Ia yang mau mengambilku dengan cara terhormat. Februari 2022 keluarganya datang tanda sebagai perkenalan antar keluarga dan menentukan tanggal lamaran. Tepat 06 Maret 2022 , dia menelvon Ibu dan Bapakku meminta restu untuk melamarku. Dikarenakan dia tidak bisa meminta restu secara langsung karena masih belum bisa pulang maka dia menelvon kedua orangtuaku. Ibu yang melahirkan kita, tetapi ayah adalah juga orang yang teramat sedih Ketika anak perempuannya mulai membagi cintanya dan kelak akan ikut dengan calon suaminya.
Temen-temen, jika sekarang kita sedang dalam fase ini,maka berbahagialah. Karena bisa jadi Allah sudah melihat kepantasan dalam diri kita untuk menjadi seorang istri. Siapapun laki laki itu , sudah pasti baik jika memiliki niat baik untuk menikahi wanitanya. Buka hati kita untuk ia yang ingin serius kepada kita.
Memang tidak ada yang bisa memastikan bahwa ia yang saat ini sedang berproses dengan kita adalah ia yang nantinya akan menjadi jodoh kita. Tetapi satu hal yang harus diyakini , bahwa segala yang kita upayakan hari ini adalah bentuk ikhtiar untuk mencari pasangan terbaik. Dengan niat karena Allah semoga menghasilkan buah yang baik.
Sekali lagi aku ucapkan terimakasih karena selalu berusaha membahagiakanku, memberikan ku kepercayaan bahwa aku pantas untukmu dan kamu pantas untukku.
0 notes
vitriafebiola · 3 years ago
Photo
Tumblr media
Menyapa 2022 di hari ke 25 di bulan ke dua. Menyemat Syukur pada setiap episode yang berhasil di lewati di setiap harinya. Alhamdulillah. 🌴hitungan hari... https://www.instagram.com/p/CaYxoXHB44G/?utm_medium=tumblr
0 notes
vitriafebiola · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Tawa Bahagianya untuk Si Mungil
Teringat pepatah menarik “bahwa mengalah bukan berarti kalah”. Begitu juga dengan sikap Ayah Ibuku yang selalu mengalah demi anak nya. Ayah Ibu yang selalu memberi tawa bahagia di depan anak nya yang padahal begitu banyak yang harus dikorbankan dan dikalahkan demi anaknya. Tangisan Ayah Ibu mungkin tak pernah ku dengar karena Ayah Ibu ingin terlihat kuat agar aku tak ragu untuk berlindung di balik kedua lengan tangannya. Sekalipun pernah ku melihat mereka menangis, itu adalah tangisan bahagia yang terucap dari bibir mereka saat ku tanya mengapa Ayah Ibu nangis.
Ayah Ibuku seringkali mengatakan bahwa kita adalah titipan Allah yang paling baik dan anak-anaknya termasuk aku adalah titipan Allah yang paling sempurna menurut mereka. Karena setiap anak menjadi ladang-ladang kebaikan bagi orangtua. Walaupun aku menjawab “padahal Ibu pernah mengatakan di dunia tidak ada yang sempurna”. Tetap saja dengan tenangnya Ibu menjawab Ayah Ibu benar tidak sempurna, tapi berkat adanya anak Ayah Ibu maka kita menjadi sempurna. Bagaimana bisa mataku tak  berkaca-kaca ketika mereka mengatakan itu.  
Rasanya aku adalah anak yang paling beruntung telah dibesarkan oleh dua malaikat tanpa sayap yang selalu memberikan tawa bahagia dan harapan-harapan baik senantiasa hidup dalam doanya. Dan aku sangat yakin hampir-hampir dalam setiap doa mereka adalah aku. Ayah Ibuku sangat pandai memberikan tawa bahagianya di depan ku walaupun mereka memiliki masalah.
Adakah seseorang yang rela memberikan segalanya bahkan sekalipun itu nyawa selain Ayah Ibu? Adakah seseorang yang lebih mencintai diri ini selain Ayah Ibu? Aku rasa tidak ada selain mereka.
Sewaktu aku masih kecil bahkan hingga aku beranjak menginjak Sekolah Dasar , aku belum pernah sama sekali membayangkan bagaimana jika aku tanpa Ayah Ibu. Mungkin karena aku masih sangat kecil yang hanya ingin main kesana kemari hingga tak berfikiran sampai sejauh itu. Namun semenjak duduk di Sekolah Menengah Pertama hingga sekarang di usiaku yang beranjak dewasa saat ini, aku sadar akan hal ini. Aku membayangkan bagaimana jika tanpa Ayah Ibuku rasanya sangat berat dan lebih menakutkan. Takut akan baktiku kepada mereka belum menghantarkan mereka ke depan pintu surga. Jalan keluarnya adalah aku harus bisa menjadi wanita shaleha dan mandiri. Karena aku tahu semua manusia yang hidup akan kembali pada Sang Pemberi Kehidupan. Bagiku Ayah Ibu adalah dua orang yang tak bisa digantikan meskipun mereka akan atau telah tiada. Merekalah arti cinta yang sesungguhnya.
(Berbakti kepada) Orang tua adalah sebaik-baik pintu surga. (HR.Tirmidzi)
Aku adalah wanita bertubuh mungil yang kini sudah berhasil menamatkan pendidikan Sarjana Komputer dan sekarang sudah bekerja di suatu perusahan digital. Berkat Ayah Ibuku yang menjadi peran terbesar atas prestasi yang saat ini melekat di diriku. Setelah sekian lama aku merantau untuk berkuliah akhirnya aku bisa bekerja di suatu perusahaan yang masih bisa aku tempuh pergi pulang dengan si jaguar kesayanganku alias sepeda motorku karena jarak yang tak jauh dari rumah Ayah Ibu. Aku sangat bersyukur kepada Sang Pemberi Kehidupan, tidak perlu lagi harus menunggu berjam-jam di dalam bus menuju kampung halaman untuk melihat langsung tawa Ayah Ibu , karena dengan membuka pintu kamar setiap paginya saja aku sudah bisa langsung melihat Ayah Ibu.
Sungguh beruntung aku dapat melihat mereka pagi dan petang, memberikan senyuman setiap hari untuk mereka saja rasa hati menjadi tenang, apalagi dibalas senyuman dari mereka makin jauh lebih tenang
Setiap keluarga pasti memiliki kebiasaan. Seperti keluargaku memiliki kebiasaan setiap setelah shalat Subuh. Yaitu bersih-bersih membereskan rumah sebab kami memiliki warung, tetapi bukan karena memiliki warung sehingga kami harus bangun sangat pagi, melainkan ajaran dari Ayah Ibuku. Aku ingat ketika kelas V SD, aku bertanya kepada Ibu, Mengapa Ayah Ibu selalu bangun sangat pagi? Ibuku menjawab agar pintu rezeki selalu dibukakan untuk kita oleh Allah, jika kita bangunnya siang, rezeki kita di patok ayam nak. Begitulah jawaban Ibuku. Hingga sekarang aku masih sangat ingat dengan jawaban Ibu “jika kita bangunnya siang, rezeki kita di patok ayam”. Walaupun sepertinya kalimat sepele tetapi kalimat ini memiliki makna motivasi yang luar biasa.
Tepat saat itu aku libur bekerja dan setelah shalat Subuh kami bersih-bersih membereskan rumah dan menata dagangan warung kami. Sambil menata warung aku memperhatikan mereka. Ayah yang tak kekar lagi badannya masih kuat mengangkat galon air minum. Begitu sangat gigihnya mereka, dan membuat hatiku sendu pagi itu, aku membatin di dalam hati ternyata mereka bersusah payah menyekolahkanku, mereka selalu tersenyum saat aku meminta uang buku, uang saku bahkan apapun itu untuk keperluanku. Aku tak habis fikir hati dan fisik mereka terbuat dari apa hingga sekuat itu untuk si mungilnya yang sangat mereka cintai dan banggakan. Akhirnya aku memiliki rencana untuk mengajak mereka berlibur saat itu juga.
Ibu adalah orang yang tak terlalu suka bepergian. Berbeda dengan Ayah. Ayah kemana sajapun tetap OK. Sungguh banyak pertimbangan dari Ibu. Sehingga harus dengan ekstra keras membujuk Ibu.
Saat itu Ibu sedang membuka gerbang halaman rumah.
“Bu, Ibu… hari ini aku libur, kita jalan-jalan yuk?”
“Mau jalan-jalan kemana sih ndok?”
“Ke pantai aja yuk Bu? Kita duduk-duduk sambil bercerita, cerita masa kecilku, atau cerita kembali deh gimana dulu Ayah suka sama Ibu hehe”
“Sayang warung kita kalau tutup ndok, lagian kamu libur hanya hari ini, kamu ga lelah besok sudah masuk kerja lagi?”
“Ya Allah Ibu, aku ga akan lelah. Apalagi bercerita dengan Ayah Ibu, jadi tambah semangat dong”
“Ibu hanya khawatir nanti kamu lelah ndok”
“Ya Allah Ibu, Ibu tenang saja ya, anak Ibu ini strong women”, jawabku sambil memeluk Ibu
“Yasudah, Ibu bilang ke Ayah dulu ya”
“Iya Bu.. Terimakasih Ibu..” dengan senyum lebarku
Ibu membalas senyumku dan langsung menjumpai Ayah yang sedang asik dengan burung Jalak peliharaannya di halaman depan rumah. Lima belas menit berlalu, aku sedang menyapu rumah, ku lirik Ibu menuju masuk ke dalam rumah. Tepat sekali dugaanku, Ibu menghampiriku.
“Ndok, Ayahmu setuju kita pergi jalan-jalan. Tetapi kita ke pantai nya setelah Dzhur saja ya”
“Alhamdulillah..Iya Bu, tidak masalah. Jadi, pagi hingga jam 12 siang kita masih bisa buka warung Bu, lagiankan pantai kita dekat Bu, hanya butuh waktu 1-2 jam saja”
“Iya ndok, yasudah lanjut dulu bersih-bersih rumahnya ya” jawab dengan senyumannya
“Siap Bu” aku membalas senyuman Ibu.
Jam masih menunjukkan pukul 10.00 WIB , kamipun sudah menyelesaikan pekerjaan rumah. Warung mulai ramai dan aku segera membantu Ibu di warung sedangkan Ayah membersihkan kolam ikan yang berukuran kecil yang terletak di samping warung. Kolam ikan ini selalu diisi ikan mas dan nila untuk di jual. Ibu dan Ayahku sangat hobi berdagang. Sesekali mereka juga mengajarkan ilmu dagang mereka kepada ku, Ibuku selalu bilang bahwa menumbuhkan jiwa untuk berwirausaha itu tidaklah mudah. Karena butuh mental baja, dimana harus merasakan kerugian , kefokusan, dan jangan pernah malu untuk berjualan. Hanya saja aku belum pernah mencoba untuk berwirausaha.
Brem..brem..brem.. terdengar suara dan tercium bau bahan bakar dari arah gerbang mobil. Ternyata Ayah sedang memanaskan mobil. Ku lihat Ayah sudah tampan dengan sandal pantainya.
“Bu, Ndok.. ayo buruan siap-siap, sudah jam 12 siang loh, kalian belum shalat dan makan ”
“Loh.. Ayah kok sudah tampan? Ayah sudah bersiap-siap daritadi ya?”
“Iya Ndok, Ayah tinggal menunggu kalian, karena Ayah paham wanita bersiap-siapnya butuh waktu lama”
“Mantap Ayah” jawabku dan Ibu bersamaan.
Perjalanan pun di mulai. 1 jam berlalu di perjalanan, ahirnya kami di sambut dengan batu-batu kerikil kecil dan angin sepoy-sepoy. Kamipun duduk di atas tikar dan di bawah pohon kelapa menjulang tinggi, ditambah lagi suara deburan ombak dan es kelapa muda yang memudarkan rasa haus.
“Ayah Ibu.. menjadi orangtua sulit kah?”
“Sulit Ndok, begitu kompleks tanggung jawab menjadi orang tua tetapi semua InsyaAllah akan terlalui dengan mudah asal kamu paham ilmu-ilmu menjadi orangtua yang baik dan optimis untuk anak-anaknya”. Jawab Ayah sambil menikmati kelapa mudanya
“Oh seperti Ayah dan Ibu dong yang selama ini mendidikku.. kelak aku akan menjadi orang tua yang baik seperti Ayah Ibu”, Aamiin
“Aamiin Ya Rabbal’alaminn” , jawab Ayah Ibu serentak
“Ibu… gimana aku dulu masih bayi?”
“Kamu cantik dan putih bersih Ndok”
“Waaah iya dong siapa dulu Ibu nya, Ibu.. Ketika bayi aku rewel ga Bu?”
“Rewel lah, namanya juga bayi ndok” jawab Ayah menyerobot
“Ayah ini kebiasaan nyerobot begitu, Ndok… kamu itu baik budi ketika kecil, Ibu sering membawamu di perwiritan, tetapi kamu ga pernah nangis. Mengurusmu adalah suatu seni bagi Ibu dan mengurus mu tidaklah repot pada saat masih kecil”.    
“Masa iya Bu tidak repot? Sementara Ayah dan Ibu memiliki warung, bagaimana mengurusku dalam keadaan seperti itu?”
“Seperti yang kamu bilang Ndok strong women. Ibu bisa segalanya, karena kamu ga rewel, Ibu bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan berjualan di warung kita”
“Ibu.. super banget dah”
“Ayah juga hebat loh masa Ibu saja yang hebat” serobot Ayah lagi
“Sudah pasti Ayah dan Ibu hebat, I Love You Ayah Ibu”
“Ayah Ibu, apakah aku pernah nakal sewaktu kecil?”
“Anak Ayah yang mungil dan lembut ini, tidak pernah membuat nangis anak orang, yang ada kamu ndok yang nangis”
“Hahaha… Ayah, jangan gitu dong. Jadi ketahuan aku cengengnya”
Ayah dan Ibu tertawa meledekku saat itu. Yang dikatakan Ayahku benar, akulah yang nangis saat di ambil mainanku atau saat aku dijahilin temanku. Terlihat penjual rujak berada di dekat kami langsung aku pesan 3 bungkus rujak tidak pedas sebagai cemilan kami.
“Ayah Ibu, masih ingat kejadian yang paling berkesan saat aku kecil baik itu suka maupun duka?” tanyaku sambil menyantap rujakku
“ Saat itu umur kamu 4 tahun. Kami ketakutan karena kamu jatuh terguling-guling ditangga  rumah kita yang dulu, kami merasa bersalah pada saat itu, Karena telah lalai menjagamu. Pada saat itu warung ramai hingga hampir maghrib. Kami tidak mengetahui bahwa kamu sudah di atas, dan kamu tergelincir saat hendak turun hingga akhirnya kamu terguling-guling di tangga ndok. Kami berlari ke belakang dan Ibumulah yang menangkapmu di bawah. Kepala mu berdarah ndok. Kami panik, Ibu menangis tiada henti begitu juga kamu Ndok menangis kesakitan. Ayah langsung mengambil kamu dari tangan Ibumu dan menggendongmu ke Bidan Praktik terdekat. Darah terus mengalir ndok dari kepalamu. Ayah gemetaran menggendongmu. Kepala kamu dijahit sebanyak 7 jahitan ndok. Melihat kepalamu dijahit saat itu, Ayah rasanya tak sanggup, sedangkan Ibumu menunggumu tepat di sampingmu sambil terisak-isak. Nangismu mulai redah setelah selesai dijahit. Maafin Ayah Ibu ya ndok saat itu lalai menjagamu”. Jelas Ayah sambil menepiskan air yang keluar dari matanya.
“Iya Ayah. Liat deh Yah, ini bekas jahitannya ga hilang-hilang, bisa jadi sebuah tanda, siapa tahu aku hilang tinggal lihat saja deh kepala aku ada atau tidak bekas jahitan hehehe” jawabku sambil bercanda
“Ndok..ndok ada-ada saja kamu. Kami lah orang pertama yang paling sedih ketika hal buruk menimpamu ndok. Ayah dan Ibu ingin hanya ada senyum dan tawa yang terpancar dari wajah putri mungil kami. Ndok.. kami akan menjagamu, berceritalah kepada kami jika memiliki masalah apapun.”
“Ayah Ibu, putri mungil kalian sudah dewasa, giliran aku yang menjaga dan membuat Ayah Ibu bahagia. Ayah dan Ibu tak perlu meminta maaf, karena pengorbanan kalian sudah begitu besar dibandingkan baktiku kepada kalian belum ada apa apanya. Terima kasih Ayah Ibu, aku tau ketika kalian lelah sibuk di warung, tapi Ayah dan Ibu tetap bisa tersenyum dan semangat di depanku. Hmm udah deh.. jadi sendu begini kita hehehe”
“Kamu sih Ndok buat suasana jadi sendu.. lihat deh Ayah wajahnya jadi tambah ganteng kalau nangis gitu hehe.. Ndok, walaupun kamu sudah dewasa tetap saja kamu putri mungil kami yang suka pantai”  
“Iya iya Bu, kalau Ayah ga ganteng mana mungkin Ibu mau hahaha” Jawabku sambil memeluk Ayah
Nyiur hijau yang terus melambai dan alunan ombak yang gemercik setia menemani kebersamaan kami, tawa bahagia yang kami nikmati bersama saat itu adalah nikmat Allah yang sangat aku syukuri. Mereka adalah doa pertama yang selalu aku panjatkan sebab aku sangat mencintai mereka.
Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka telah mendidiku waktu kecil (Al-Isra’ : 24)
Bukan setumpuk dinar ataupun uang yang mereka harapkan dariku, tetapi pelukanku lah yang mereka harapkan.
Ternyata bahagia yang sejati bukanlah mendapatkan harta yang berlimpah tetapi terpancarnya tawa bahagia dari mereka yang amat kita cintai.
17 notes · View notes
vitriafebiola · 4 years ago
Text
Tumblr media
TENTANG RASA
"Ketika kita menyukai seseorang, bukan berarti kita pasti akan suka selamanya. Ada masa-masa rasa suka itu berkurang, bahkan hilang sama sekali. Tetapi juga bukan berarti kalau sudah tidak suka lagi, maka selesai begitu saja." 
"Itulah gunanya komitmen, kepercayaan, yang akan membawa kembali perasaan suka persis seperti pertama kali dulu kenapa kita suka seseorang tersebut, atau malah lebih."
"Kita tidak akan pernah bisa menghidupi sebuah hubungan *jangka panjang hanya dengan cinta. Kita memerlukan energi lain, yaitu komitmen, kepercayaan."
Mungkin benar, rasa bukan yang utama dalam sebuah hubungan. Kenapa? karena rasa bisa hilang atau berkurang dalam berjalannya waktu. Itulah kenapa sebuah hubungan yang utama adalah niat dan komitmen. Komitmen yang bisa membuat bertahan dalam sebuah hubungan dan niat yang menyempurnakan. Ini juga berlaku dalam sebuah pernikahan. Niat karena Allah yang bisa membuat kamu tetap bertahan dengan pasangan, baliknya ke Allah lagi. Dan komitmen sebagai pengikatnya.
Ketika kita jatuh cinta kepada seseorang tiba-tiba rasa itu bisa menghilang atau menguat. Dari situ menyadari bahwa rasa tidak bisa menjadi andalan. Rasa tetap dibutuhkan. Ibarat penyedap dalam masakan. Tetapi bukanlah yang utama. Niat dan komitmenlah yang menjadi bumbu dasar masakan.
Beruntunglah kamu yang belum menikah tetapi sudah memahami konsep rasa. Bila nanti waktunya tiba, kamu tidak akan menuhankan rasa jika ingin memulai suatu hubungan.
Selamat belajar memahami rasa!!
2 notes · View notes
vitriafebiola · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Iya uda. 💙 https://www.instagram.com/p/CJ8UQs1hkex/?igshid=jw9nw8kjcqwr
0 notes
vitriafebiola · 5 years ago
Text
Tumblr media
Tanpa Suara ada Harapan
Aku berkata tanpa suara. Aku diam namun tak henti menyuarakan isi kepala dan isi dalam hati.
Hay..
Apa kabar?, Apakah di doamu masih terselip sebuah nama?. Apakah doa mu adlah jembatan untuk menyatu?
Isi kepala dan hati seakan memberontak
Jangan bahagia dulu, dia hanya menyapamu, belum tentu suka.
Dia baik padamu, barangkali baiknya ke semua orang.
Kita hanya Partner!!
Terketuk hatiku bahwa mungkin Allah hanya menakdirkan untuk bertemu tidak untuk bersatu.
Terimakasih..
Telah memahami peran dan mengerti apa yang sebenarnya menjadi tujuan sebuah pertemuan. Aku percaya kita di pertemukan untuk saling menguatkan.
Begitu banyak bait-bait yang tersimpan yang tidak harus diutarakan. Diselimuti doa dan keikhlasan karena diri ini bukan yang diimpikan.
Aku tak cukup banyak memiliki keberanian. Ntah sampai kapan bait-bait ini tersimpan. Ketakutan yang melambung tinggi. Sebab bait bait bisa menjadi duri bagimu bila disampaikan semau kita. Aku tetap pada prinsipku. Meneladani langit yang tinggi. Terus coba mengibarkan bendera damai dan sabar. Akan atau tidak disambut baik oleh mu.
Lima Puluh, 03 Januari 2021
0 notes
vitriafebiola · 5 years ago
Text
instagram
0 notes
vitriafebiola · 5 years ago
Text
BAPAK
Vitria Febiola,2020
 Bapak... apa kabar?
Ingin sekali ku mewahkan hatimu
Tentang cintamu terhadapku
Aku yang merantau jauh
Membuatku haru pilu
Bak rindu sudah menggebu
Ingin segera bertemu memelukmu
 Pak…
Bagaimana aku tak sangat rindu?
Aku hampir lupa sudah berapa lama tak bertemu
Ingin rasanya kaki ini berlari menujumu
Hanya saja jarak  belum menyatu
Pak ..
Rambutmu sudah tak hitam lagi
Tapi Kau selalu bilang “biarkan”
Kau kata uban adalah kebijaksanaan
Pengingat bahwa masa tua telah datang
Tapi gagahmu tak berkurang, tampanpun tak hilang
 Pak…
Usiamu sudah senja
Sudah banyak kau torehkan kisah-kisah
Kisahmu yang menjadi motivasi luar biasa
Kelak akulah pengikut jejakmu yang bersahaja
 Bapak…
Maafkan Aku..
Aku masih berusaha selalu
Agar senyum tawa bahagia selalu ada padamu
Agar aku menjadi sepertimu
Agar surga bersamamu dan bersamaku
 Pak…
Terima kasih
Kerap kali ku lelah dengan drama kehidupan
Kau hadir dengan sejuta nasehat dan senyuman
Kau selalu menghadiahkan pengorbanan
Memberikan tawa kebahagiaan
Meski di belakang banyak yang kau kalahkan
5 notes · View notes
vitriafebiola · 5 years ago
Quote
jika setelah hujan ada pelangi, aku juga yakin akan ada pelangi untuk ku setelah hujan yang sekian lama menerpaku, sebab kebahagian pasti ada, tunggulah sebentar lagi saja
@vitriafebiola
0 notes
vitriafebiola · 5 years ago
Text
RINDU YANG TELAH TIADA
Hai..
Padamu penuh dengan cerita
Padamu penuh dengan rindu
Rindu yang harus ku bantah
Saat kau hadir kembali di mimpiku
Sebab alam sudah berbeda
Aku hanya bisa berdoa
Ku ingat senyum kecilmu
Ku ingat wajah kesalmu
Ku dengar suara dan senar gitarmu
Namun sekarang terkubur bersama waktu
Sejak setitik rindu dipisahkan takdir
Seakan langit dan bumi mendukung
Membiarkan diri ini termenung
Jiwaku saat itu amat terusik
Seakan waktu berhenti sekian detik
Maka kenanganlah yang hadir
Bagaimana aku tak merindukanmu?
Kau sangat rapi melukiskan kenangan
Anggap saja air yang menetes dari mataku
adalah caraku untuk berdamai dengan segala lukisan
Rindu kali ini sangat berbeda
Pergilah dalam surga yang menantimu bahagia
Pijaki tangga-tangga doa yang kubangun dengan air mata
Selamat memandangiku dari kejauhan di atas sana
0 notes
vitriafebiola · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Hola Salam Literasi ! Telah dibuka Lomba Cipta Puisi tema Rindu. Juara 1 : Uang tunai 100k, sovenir, buku hasil lomba, cetak sertifikat pemenang (gratis ongkir) Juara 2 : Uang tunai 50k, buku hasil lomba, sertifikat cetak pemenang (gratis ongkir) Juara 3 : Pulsa 20k, buku hasil lomba, sertifikat cetak pemenang (gratis ongkir) Syarat dan Ketentuan : 1. Naskah merupakan karya sendiri, belum pernah di media manapun, bukan jiplakan, dan tidak sedang dilombakan di tempat lain. 2. Naskah tidak mengandung unsur SARA, pornografi, dan LGBT 3. Wajib follow Instagram @medialiterasi.idn 4. Wajib share poster lomba ini ke minimal 1 grup WA dan feed Instagram dengan menandai @medialiterasi.idn 5. Hanya boleh mengirimkan 1 naskah 6 Naskah maksimal 1 halaman A4 dengan format penulisan : font Times New Roman, ukuran font 12pt, margin normal. 7. Berikan biodata penulis di halaman kedua dengan mencantumkan nama penulis, tempat tanggal lahir, nomor WA, email, ID Instagram. 8. Naskah dikirim melalui email : [email protected] dengan subjek LCP_NAMA PESERTA_JUDUL PUISI bersamaan dengan bukti share WA grup dan feed IG. 9. 200 naskah terpilih akan dibukukan ber-ISBN jika membeli minimal 1 eks buku hasil lomba sebagai apresiasi diri. 10. Deadline pendaftaran dan pengiriman naskah tanggal 30 November 2020. 11. Pengumuman pemenang dan penulis terpilih tanggal 10 Desember 2020 12. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat. #lombamenulis #menulis #lombaciptapuisi #lombakaryatulisilmiah #karyatulisilmiah #lombamahasiswa #infomenulis #infolomba #infolombamenulis #ikutanlombamenulis #lombamenulispuisi #lombapuisigratis #lombacerpen #lombapuisi #lombapuisi2020 #lombagratis #lombagratisan #lombapenulis #lombapuisi #sayembaramenulis #infolombaterbaru #lombaartikel #kabarlombamenulis #indonesiamenulis #lombablog #infolombamenulis2020 #lombamenulis2020 #penerbitbuku #penerbit #lombagratis https://www.instagram.com/p/CG4j9WpBqaD/?igshid=nc8z2uf9hx4j
0 notes
vitriafebiola · 5 years ago
Video
tumblr
PERIHAL MEMBUKA HATI
Apa yang salah dengan HATI?
Mungkin harus banyak BERSABAR untuk menuju hatinya
Kau perlu tahu, Wanita yang tengah kau bicarakan memiliki masa lalu yang tak pernah ia bayangkan hingga ia hampir lupa bagaimana caranya untuk bangkit. Wanita yang tengah coba kau cintai dan kau miliki juga pernah merasakan dicintai dan mencintai hanya saja takdir berkata lain.
Dia pernah menjadi wanita pemberani yang mudah mengambil langkah ke depan, sebelum pada akhirnya ia ditinggalkan hanya dengan sebuah nama.
Dia pernah menjadi wanita yang begitu sangat ceria nya, sebelum pada akhirnya Tuhan memberikan jalan lain.
Jadi, jika ia kerap sulit untuk membuka hati, kau harus paham masa lalunya, mengertilah dan pastinya trauma walaupun sedikit itu pasti ada dalam dirinya. Wanita itu tak ingin main-main dalam perasaan. Mengertilah, wanita itu sebenarnya juga tak ingin membentengi hatinya dengan tembok tinggi, ia bahkan juga sangat ingin merasakan mencintai dan dicintai kembali tetapi dengan suatu ikatan yang halal. Barangkali ia masih terkurung di dalam sana, tugasmu adalah Mendobraknya secara perlahan, sekalipun belum terbuka pintunya, setidaknya tetaplah menunggu di depan pintu dan tetap pelan-pelan mengetuknya.
Ia tidak egois, ia hanya tak ingin ini terjadi lagi padanya. Ia selalu berdoa semoga setelah takdir yang tak berpihak padanya, kali ini akan ada pelangi yang indah untuknya, yang bisa membuatnya terus tersenyum sekalipun Mendung panjang. DIa sangat berjuang di hadapan seluruh orang yang mengetahui masa lalunya bahwa sebernarnya ia tidak sulit untuk membuka hati, hanya saja belum dipertemukan dengan orang yang tepat oleh Sang Maha Pemilik Hati.
Saat ini ia menyibukkan dirinya dengan mengahabiskan waktu untuk melakukan hal baru. Mencintai pekerjaannya, bercerita bersama keluarga, mencintai mimpinya, melakukan apapun yang bisa membuat ia merasa lebih nyaman.
Suatu ketika ada seseorang yang berkata pada nya “berhentilah menanti, tapi berusahalah untuk membuka hati”. Terkadang terlalu sibuk menanti, sampai tidak menyadari bahwa seseorang di depan begitu mencintai.
Wanita tersebut terdiam dan tersenyum kemudian berakata dalam hati “emang siapa yang mencintaiku di depan?, hanya saja kalian yang tidak tahu, yang sebenarnya aku tidak seperti yang kalian fikirkan.
5 notes · View notes
vitriafebiola · 5 years ago
Text
BERDAMAI DENGAN  CORONA
 Tak terlihat namun berkembang sangat pesat
Tak terlihat namun membuat gundah
Tak terlihat namun memangsa nyawa dengan cepat
Memangsa nyawa dengan tanpa aba-aba
Tak diundang namun tetap datang
Kedatangannya yang tak tau ntah dari mana saja
 Wahai Corona…
Apa kau tidak lelah?
Sudah seluruh dunia kau kelilingi
Apa yang kau inginkan?
Apa kau ingin lebih banyak lagi merenggut nyawa ?
Atau kau ingin Bumi dan seisinya menyadari kesalahan diri?
 Kini….
Bumi dan seisinya diguncang kekhawatiran
Apakah kau tahu?
Segala kegiatan sudah di rumahkan
Apakah kau tahu?
Pahlawan di garis terdepan siap sedia dan meninggalkan keluarganya
Apakah kau tahu?
Banyak manusia yang sudah sangat rindu tempat ibadahnya
Apakah kau tahu?
Anak rantau yang tak bisa pulang demi mencegah penyebaranmu
Apakah kau tahu?
Manusia yang tak memiliki pekerjaan tetap, mengalami kesusahan
Kehidupan sudah tak normal bukan?
 Lantas..
pencegahan yang bagaimana lagi yang kau inginkan?
Segala bentuk pencegahan dilakukan
dan peluru-peluru yang sedang disiapkan
dari doa-doa agar kau segera berlalu
  Bumi saat ini menangis…
Daun-daun layu merintih nyeri
Bunga-bunga enggan memekarkan mahkotanya
Pohon-pohon tumbang merintih perih
Bumi dan seisinya saat ini harus beradaptasi
Karena kehidupan sudah tak normal lagi
 Hari demi hari berganti…
Frekuensi kesadaran manusia perlahan meninggi
Mungkin manusia terlalu bahagia
Dengan gemerlapnya dunia
Hingga lupa salah dan dosa
 Wahai Corona…
Berdamai dengan mu adalah jalan terbaik
Hidup di dalam dunia kehidupan baru
Hidup dengan cara-cara baru
Harus bahagia dengan fakta bahwa kau ada
Bumi dan seisinya perlahan lebih bersih,
Lebih peduli kesehatan, lebih terkunci di rumah
Dan lebih memanfaatkan kemajuan teknologi
Pahlawan di garis terdepan akan sangat bahagia
Jika manusia tak berkeliaran dengan bebas
Jika manusia tak menikmati kopi di warung kesukaannya
Berdamai denganmu menjadi lebih tenang
Tanpa panik dalam pencegahanmu
 Saudaraku..
Janganlah merasa kebal
Seolah imun dapat dikedalikan
Ini bukanlah wabah  biasa
Yang bisa pergi secepatnya
Membutuhkan waktu yang cukup lama
Agar dia segera tiada
Mari lah saudaraku..
Berdamai dengan Corona
Dengan kehidupan baru dan cara cara baru
Agar tak ada lagi terdengar tentangnya kata “positif” bertambah
Dan Bumi beserta isinya semoga segera pulih dengan senyuman baru
 Lima Puluh, 19 Mei 2020
0 notes