lordroshan - Tumblr blog

[lordroshan]

I got lost in the woods, and everything is wet. I even barely survived in the cold, trying to light a fire but seems it didn't work out at all.

I might be die here, or I patient enough to wait for everything to dry so I can light the fire. But u the end, I hope that I can light it up again like the ember of fire.

Sumedang, May 2023

[lordroshan]

Decomposing My life smells like decay, I just gonna pull everything that already dead; like me. Struggling, struggling to be alive day by day wishing that the next day might be my last.

I am that soulless bitch maybe doesn't even deserve a funeral since my soul is decaying every day you can drown my body in the ocean or pour gasoline and burn it so I can turn to ash and be blown away by the wind. Sumedang, April 23.

[lordroshan]

Aku telah hidup sepuluh ribu tahun, kau bisa memanggilku dengan berbagai nama, aku hidup di dalam banyak kisah-kisah.

Namun, dalam berbagai nama ataupun kisah namaku di bukumu hanya kau tulis sekali, disamping ucapan 'Terima Kasih'.

Dan mungkin, dalam kisah-kisah yang aku jalani. hal yang paling tidak aku sukai; epilog-ku di bukumu. Sumedang, April 23 -- 2023.

[lordroshan]

Share The Same Patronus - Harry Potter and Severus Snape Actually i feel sad but amaze to Snape, he keep still loving Lili even until the end of his life. #harrypotter #snape #harrypotterart #harrypotterfanart #harrypotterandsnape #snapeandharry #fanartharrypotter #harrypoterarts

[lordroshan]

Reminder for myself, for always be confident and keep moving on even when the world hard on me.

[lordroshan]

Thank you for already become my reason to smile and feeling alive again. Feeling this fast-heart-beat just because remembering your smile. Pouring extra happiness to my sadness, sealed my wound and give me strength.

Engineering '16

2020

[lordroshan]

Pukul 4 pagi, jam berdentang empat kali, sudah tidak tidur aku berhari-hari. Meratapi orang yang sudah mati, mati kubunuh, atau mungkin aku yang mati kau bunuh. Hidup ia, hidup pada syair-syairku. Yang selalu kutulis pada pagi dini hari. Pukul 2 atau 4 pagi. Setiap-hari. /Meredam resah aku. /Diam penuh keruwetan aku. Sumedang, Feb 20

[lordroshan]

Aku pergi berjudi. Namun bedanya:

Aku sudah tahu, bahwa aku akan kalah sebelum bermain. Tetapi, aku tetap mempertaruhkan segalanya. Segalanya-ku. Untuk kesenangan sesaat-ku. Setiap menitnya; tak kusesali. Roulette Wheel Just spin that sh*t,  I know you’ll never hit the numbers. Bandung, Feb 20

[lordroshan]

Aku terkunci pada ruang itu lagi. Yang kuncinya kau bawa pergi. Kau membuang kuncinya, ke tempat antah berantah yang tidak kuketahui. Maka, setiap aku terkunci pada ruang itu lagi. Aku harus menjelema menjadi debu. Lalu aku keluar melalui sela-sela jendela, melalui lubang kunci, atau ventilasi udara. Aku menjelema serpihan, debu-debu,  serta menjadi partikel-partikel terkecil dibumi. Dan selanjutnya, kamu; Menjelema angin, berhembus ke segala arah. Memisahkan aku, dari “aku” yang lain. Setiap kali aku menjadi ‘utuh’, aku terperangkap kembali pada ruang itu lagi, melebur lagi, terhembus lagi. Aku hanya menunggu waktu sampai kamu tak menjelema angin. Sampai aku ‘utuh’ dan tak kau pisahkan lagi aku dari ‘aku’ yang lain. Desember - Sumedang, 2019

[lordroshan]

Purnama malam ini. Sempurna bulatan cawan. Yang mencetak wajahmu jelas-jelas pada langit malam ini.

Dingin angin malam tak kuhiraukan. Menusuk ke seluruh tulangku. Karena yang kulihat hanyalah kamu. Kamu, pada bulatan sempurna purnama.

Malam ini-Bulan mengorbit paling dekat dengan Bumi. Hanya 583 Kilometer saja. Pada puluhan purnama yang telah kulalui tanpamu. Kini aku merasa engkau sangat dekat. Hari ini, aku ingin menitip sesuatu pada sang Purnama. Aku titip cintaku, aku titip sakitku, aku titip lukaku, Aku titip semua asa dan rasaku.  Aku akan titip segalanya lalu aku akan menunggumu di Gargantua. Selamat malam. Dan, sampai jumpa; di Gargantua. Feb - Bandung, 20

[lordroshan]

Sebenarnya aku juga tidak tahu apa yang aku gundahkan. Apakah itu diriku sendiri ataukah penggembala di ujung jalan. Diterpa matahari yang terik setiap hari, Tidak perlu mengkhawatirkan sesuatu kecuali rumput. Aku merenungi karena ia menghabiskan seluruh hidupnya dengan begitu saja. Apa memangnya ‘begitu saja’? Apakah mencurahkan waktu pada hal yang dicintai adalah ‘begitu saja’? Apakah mengasuh domba-domba itu bisa disebut ‘begitu saja’? Apa seharusnya aku bertanya pada mayfly. Apa itu ‘begitu saja’? Dan mungkin, yang begitu saja; adalah aku. Feb - Bdg 20

[lordroshan]

Ingatlah hal ini.

Jangan butakan aku, jangan tulikan aku. Dari kenyataan yang memang melukaiku. Luka ini nyata. Dan kenyataan bahwa ia tidak mencintaku, adalah nyata adanya. Jika ia mengentuk pesan-pesanmu; Bisa dengan banyak alasan yang ia punya. Tapi, ingat satu hal: dari banyak alasan yang ia punya-Mencintai dan merindumu bukan salah satunya.

Dec - Bandung / 2019

[lordroshan]

Aku menjadi laba-laba saja. Yang merajut benang-benang tipis takdirku sendiri. Atau, aku menjadi serangga saja. Yang terjebak diantara jaring-jaring tipis yang disebut takdir. Memangnya? Apa itu takdir? Bukan sebuah pilihan. Bukan soal menjadi serangga ataupun laba-laba.

[lordroshan]

Kau: bagiku, bak bintang dilangit malam. Indah, menawan, dan cantik. Kau bak bintang dilangit malam. Yang hilang diterpa cerahnya matahari pada pagi menjelang. Kau bak bintang dilangit malam. Kadang redup, kadang bercahaya terang. Kau bagaikan bintang dilangit malam. Kecantikan yang semu, Pantulan cahaya dari ribuan tahun masa lalu. Kau bagaikan bintang dilangit malam. Terlihat menyala di bumi, meski sebenarnya sudah mati. Bandung - Feb 20

[lordroshan]

Tidak ada orang yang bisa berenang, Jika ia terlalu takut untuk masuk ke dalam air. Kau harus belajar untuk berani. Kamu boleh takut, tapi tetap lakukan apa yang membuatmu takut. Bandung - Feb 20

[lordroshan]

Aku selalu ingin berlari dari kekhawatiran-kekhawatiranku. Namun, aku sadar bahwa hal itu sama hal nya dengan bayangan sendiri. Sejauh apapun kau berlari, ia akan terus mengikuti.

[lordroshan]

Sampai hari inipun, aku masih mendoakanmu supaya kamu selalu bahagia.. Meski sebenarnya lukaku juga belum kunjung sembuh sampai saat ini.

Tapi sebagai orang yang pernah membahagiakanmu, aku tetap ingin kau mendapatkan yang terbaik..