sunflevr
sunflevr
بنت علي
68 posts
𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐢𝐥𝐦𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐞𝐤𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡. 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐚: @𝙛𝙡𝙚𝙫𝙧___
Don't wanna be here? Send us removal request.
sunflevr · 2 months ago
Text
Ada berapa banyak orang-orang yang berkeinginan untuk istiqomah (di atas kebenaran), namun ia tetap bersama temannya yang tidak istiqomah; maka ia pun gagal melakukannya. Namun bila ia menjauhi mereka; niscaya hal tersebut merupakan sebab untuk mendapatkan hidayah.
— Syaikh al-Utsaimin rahimahullah
Silsilah Audio Fatawa Nuur Alad Darb (vol. 374)
1 note · View note
sunflevr · 2 months ago
Text
𝘒𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯𝘨 𝘈𝘬𝘩𝘪𝘳𝘢𝘵 𝘓𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘜𝘵𝘢𝘮𝘢 🌿
"Siapa saja yang terbayang olehnya perihal akhirat, ringanlah baginya berpisah dengan dunia..."
(Fawaidul Fawaid, Bab 14 Bunga Rampai Indah, hal.672)
4 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Ingat prinsip hidup seorang Muslim. Jangan mengharap sesuatu kepada manusia, kita wajib mengharap hanya kepada Allah ﷻ.
Ingat! Orang yang mengharap kepada Allah ﷻ, dia tidak akan kecewa selama-lamanya. Tapi, orang yang mengharap kepada manusia, dia pasti akan kecewa.
Dan kita tidak boleh meminta-minta kepada manusia. Islam sangat mencela perbuatan meminta-minta. Perbuatan menghinakan diri kepada manusia, ini dilarang dalam Islam.
— Ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawas رحمه الله.
Ringkasan faedah dari Ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawas رحمه الله.
Khutbah Jum'at — Prinsip Hidup Seorang Muslim.
1. Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah ﷻ.
Pokok dari tujuan Allah ﷻ menciptakan makhluk agar semua beribadah kepada Allah ﷻ, bukan untuk main-main, bukan untuk bersenda gurau, bukan untuk jalan-jalan, bukan untuk mencari ma'isyah sepenuhnya. Sebagaimana firman Allah ﷻ,
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ • مَآ أُرِيدُ مِنۡهُم مِّن رِّزۡقٖ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطۡعِمُونِ •
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan.” [Al-Zariyat/51: 56-57].
Kita hidup untuk beribadah kepada Allah ﷻ. Maksud dari Ibadah adalah mentauhidkan Allah ﷻ. Dan ketika Allah ﷻ menyebutkan bahwa Allah ﷻ menciptakan makhluk untuk beribadah, Allah ﷻ juga telah menjamin mereka dengan rezeki. Allah ﷻ berfirman,
يقول الله عز وجل: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ . مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ . إِنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” [QS. Az Zariyat/51: 56-58]
2. Allah ﷻ mengutus para Rasul dan menurunkan kitab-kitab untuk menjelaskan kepada manusia bagaimana cara beribadah kepada Allah ﷻ.
Sebagaimana dikabarkan Allah ﷻ dalam firman-Nya,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut itu.” [An Nahl/16 :36].
3. Kewajiban setiap Muslim adalah untuk menuntut ilmu syar'i.
Setiap Muslim wajib untuk belajar, belajar, dan terus belajar. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” [HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224]
Wajib bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu syar'i. Dia harus luangkan waktu untuk belajar ilmu agama ini. Sangat disayangkan betapa banyak kaum muslimin yang tidak tahu tentang Islam.
Sangat disayangkan, dia hanya tahu hidup ini hanya untuk mencari ma'isyah, makan, minum, nikah. Tapi dia tidak tahu tentang agama ini. Dia hanya tahu tentang dunia, tapi dia tidak tahu tentang akhirat.
Sebagaimana firman Allah ﷻ,
يَعْلَمُونَ ظَٰهِرًا مِّنَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ ٱلْءَاخِرَةِ هُمْ غَٰفِلُونَ
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” [QS. Ar-Rum/30: 7]
Tentang wudhu mereka tidak tahu. Tentang لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ; mereka tidak tahu tentang rukun, syarat dan konsekuensinya. Mereka tidak tahu cara beribadah kepada Allah.
Ini adalah Aib bagi seorang Muslim.
Sampai ada seorang Muslim yang tidak bisa baca Al-Qur'an. Antum harus belajar, belajar dan belajar. Allah sudah mudahkan semuanya. Al-Qur'an sangat mudah dibandingkan dengan seluruh kitab yang ada di muka bumi ini.
Allah ﷻ berfirman,
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk peringatan atau pelajaran, maka adakah orang yang (mau) mengambil pelajaran?” [Al-Qamar/54:17]
Al-Qur'an adalah kitab yang sangat mudah untuk dibaca dan diamalkan.
4. Allah menyuruh kita untuk beribadah, Allah juga menyuruh kita untuk mencari ma'isyah.
Sebagai seorang makhluk, kita tidak boleh bergantung kepada orang lain. Dia wajib menopang hidupnya sendiri dan wajib beribadah kepada Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman,
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ
“Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya“. [QS. Al Mulk/67 : 15].
Renungkan firman Allah ﷻ,
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” [QS. Al Jumu’ah/62: 10].
Setiap anak lahir membawa rezekinya masing-masing. Ketika masih kecil, ia menjadi tanggungan kedua orang tuanya, tapi ketika ia baligh, ia harus berusaha untuk menghidupi dirinya sendiri.
Rezeki sudah dibagi-bagi oleh Allah ﷻ, tidak boleh hasad, iri dan dengki dengan rezeki orang lain. Harus diingat bahwa rezeki kita tidak akan dimakan oleh orang lain. Allah ﷻ berfirman,
��َأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” [QS. Thaha/20: 132]
Ketika sedang mencari ma'isyah selama antum bertakwa kepada Allah ﷻ maka Allah ﷻ akan bukakan pintu rezeki. Allah ﷻ berfirman,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا • وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” [QS. Ath Talaq/65: 2-3]
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dari Nabi ﷺ.
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُوْلُ : يَا ابْنَ آدَمَ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ، أَمْلأْ صَدْ رَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ، وَإِنْ لاَ تَفْعَلْ مَلأْتُ يَدَكَ شُغْلاً، وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكْ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia).” [Syaikh Al-Albani berkata, Shahih [Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/300 ; Shahih Sunan Ibni Majah, 2/393]
Nabi ﷺ khawatir jika Allah memberikan kekayaan kepada manusia. Beliau ﷺ bersabda,
إِنَّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ بَعْدِيْ مَا يُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتِهَا
“Sesungguhnnya di antara yang aku khawatirkan atas kamu sekalian sepeninggalku nanti adalah terbukanya lebar-lebar kemewahan dan keindahan dunia.” [HR. Muslim]
Allah ﷻ memberikan rezeki kepada kita untuk menegakkan ibadah. Ketika Allah ﷻ memberikan rezeki yang banyak maka gunakan untuk ibadah haji, untuk ibadah umroh, untuk anak & istri, untuk orangtua, untuk bersedekah.
6. Dalam hidup, kita wajib menggantungkan hati kita dan hidup kita hanya kepada Allah ﷻ.
Disamping ibadah, disamping kita usaha dalam mencari ma'isyah. Kita gantungkan hidup kita hanya kepada Allah ﷻ, kita tawakal kepada Allah ﷻ, Allah pasti akan memberikan rezeki kepada kita.
Dari ‘Umar bin Khottob, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.”  [HR. Tirmidzi no. 2344. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih]
Ingatlah prinsip hidup seorang Muslim. Jangan mengharap sesuatu kepada manusia, kita wajib mengharap hanya kepada Allah ﷻ.
Ingat! Orang yang mengharap kepada Allah ﷻ tidak akan kecewa selama-lamanya. Tapi orang yang mengharap kepada manusia, dia pasti akan kecewa.
Dan kita tidak boleh meminta-minta kepada manusia. Islam sangat mencela perbuatan meminta-minta. Perbuatan menghinakan diri kepada manusia, ini dilarang dalam Islam.
Diriwayatkan dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar رضي الله عنهما, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,
مَا زَالَ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِيْ وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ.
“Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya.” [Muttafaqun ‘alaihi. HR al-Bukhari (no. 1474) dan Muslim (no. 1040 (103)]
Ajarkan kepada anak kita untuk tidak meminta-minta, bahkan hanya sekedar meminta permen. Apabila minta, mintalah kepada Allah ﷻ, minta tolonglah hanya kepada Allah ﷻ,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” [QS. Al-fatihah/1: 5]
Prinsip hidup seorang Muslim yang harus ditanamkan kepada anak dan istri kita yaitu jangan mengharap kepada manusia, tapi banyak berharap kepada Allah ﷻ.
Allah Yang Maha Kaya; seluruh langit dan bumi ini milik Allah. Berdo'a, terus berdo'a kepada Allah ﷻ, pasti Allah ﷻ berikan kemudahan.
Semoga bermanfaat untuk ana dan antum sekalian. Semoga Allah ﷻ mengampuni dosa-dosa kita. Dan menetapkan kita diatas Islam dan Sunnah. آمين يا رب العالمين.
🖋️ @flevr___ | بنت علي
5 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Ringkasan faedah dari Ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawas رحمه الله.
Khutbah Jum'at — Nasehat Menyambut Bulan Ramadhan.
Rasulullah ﷺ bersabda,
ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَ��ُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/385). Dinilai shahih oleh Al-Arna’uth dalam Takhrijul Musnad (8991)]
Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti oleh seluruh kaum muslimin di dunia. Bulan yang diberkahi oleh Allah ﷻ, karena begitu banyaknya kebaikan di bulan penuh kebaikan yang mana semua amal shalih pahalanya dilipatgandakan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan hingga berkali-kali lipat lebih dari itu.
Dalam riwayat Muslim & Bukhari, Rasulullah ﷺ bersabda, “Semua amalan anak Adam dilipatgandakan. Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ﷻ berfirman, ‘Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk Aku, dan Aku-lah yang membalasnya.” [HR. Bukhari, (no. 1761) dan Muslim, (no. 1946)]
Kesempatan baik bagi kita umat Muslim di bulan Ramadhan adalah untuk memperbanyak amal-amal sholeh, dianjurkannya berpuasa bagi kaum muslimin sebagaimana firman Allah ﷻ,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." [QS. Al-Baqarah/2: 183]
Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan memiliki berbagai keutamaan besar dan keistimewaan yang sangat banyak, maka perbanyak melakukan amal-amal shalih. Karena amalan tergantung daripada akhirnya. Rasulullah ﷺ bersabda,
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” [HR. Bukhari, no. 6607]
AMALAN-AMALAN DI BULAN RAMADHAN
1. Melaksanakan kewajiban.
• ‌Setiap Muslim wajib berpuasa di bulan Ramadhan (Kecuali jika ada udzur syar'i).
• ‌Sholat berjamaah 5 waktu di mesjid (Wajib bagi laki-laki).
• ‌Jangan tinggalkan amalan sunnah seperti sholat sunnah rawatib.
• ‌Melaksanakan sholat malam (Jika di hari biasa kita melaksanakan sholat tahajjud, maka di bulan Ramadhan kita melaksanakan sholat tarawih 11 raka'at) dan yang terbaik adalah sholat tarawih bersama imam di mesjid.
Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
“Sesungguhnya siapa saja yang shalat bersama imam hingga imam itu selesai, maka ia dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk (semalam penuh).” [HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327, Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkan hadits ini. Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ no. 447 mengatakan bahwa hadits ini shahih]
2. Membaca Al-Qur'an.
Sibukkan diri kita dengan membaca Al-Qur'an. Jika di hari-hari biasa kita baca 1 juz/hari maka usahakan di bulan Ramadhan baca Al-Qur'an lebih dari itu. Di hari biasa Rasulullah ﷺ mengkhatamkan Al-Qur'an selama sebulan (1 juz/hari).
• ‌Khatam Al-Qur'an 20 hari berarti baca 1½ juz/hari.
• ‌Khatam Al-Qur'an 10 hari berarti baca 3 juz/hari.
• ‌Khatam Al-Qur'an sepekan (7 hari) berarti baca 4 juz/hari.
Usahakan kita baca Al-Qur'an paling banyak 4 juz/hari, jangan lebih dari itu.
Bulan Ramadhan merupakan kesempatan luar biasa untuk kita membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an mendapatkan barakah. Al-Qur'an merupakan kalamullah (firman Allah) bukan makhluk, kitab yg barakah.
كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ
"(Al-Qur’an ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) yang penuh berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran." [QS. Shad/38: 29]
Orang yang membaca satu huruf saja mendapatkan 10 ganjaran. Apalagi jika kita membaca 1 Juz. Dari Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه, Nabi ﷺ bersabda,
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلامٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ)) [ أخرجه الترمذي ]
“Barangsiapa yang membaca satu huruf Al-Qur`an maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan dibalas sepuluh kebaikan, aku tidak mengatakan  satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” [HR. At-Tirmidzi]
Usahakan dalam sehari kita membaca Al-Qur'an karena Rasulullah ﷺ yang perintahkan kita untuk membaca Al-Qur'an. Dari Abu Umamah رضي الله عنه ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” [HR. Muslim, no. 804]
Jika kita membaca Al-Qur'an maka kita akan mendapatkan kententraman hati, karena Al-Qur'an merupakan dzikir. Allah ﷻ berfirman,
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” [QS. Al-Hijr/15: 9]
Allah disebutkan oleh Al-Qur'an dengan dzikir. Maka perbanyaklah membaca Al-Qur'an sehingga hati kita akan menjadi tenang.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ��لْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS. Ar-Rad/13: 28]
Jadi perbanyak baca Al-Qur'an, dan pahami isinya, tadabburi ayat-ayatnya dan amalkan dalam kehidupan kita. Kita akan mendapat ketenangan dan pahalanya besar, ganjarannya besar juga akan menentramkan hati kita, turun barakah dari Allah ﷻ.
3. Perbanyak bersedekah.
Karena Nabi ﷺ adalah orang yang ajwad (dermawan). Dari seluruh manusia di muka bumi ini Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan maka sebagai pengikut beliau ﷺ kita harus perbanyak bersedekah. Masing-masing dari kita perbanyak bersedekah semampunya. Jika mampu memberikan makan kepada 1 orang miskin maka kita datangi rumahnya kemudian berikan bukan dengan cara mengumpulkan donasi, bukan dengan mengajak orang buka bersama. Masing-masing dari kita bersedekah datangi rumah orang-orang miskin. Karena Nabi ﷺ dan para shahabat demikian mencontohkannya. Masing-masing bersedekah, berlomba-lomba bersedekah karena ganjarannya besar. Suami sedekah, istri sedekah, anak juga ikut sedekah.
4. Perbanyak amal-amal sholeh yang lainnya.
Pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk berbuat kebaikan. Selain baca Al-Qur'an, baca buku-buku bermanfaat. Jangan biarkan waktu kita terbuang sia-sia dengan main, dengan ngobrol, dengan jalan-jalan, dengan main HP, dengan ikuti berita. Jangan! Tidak ada manfaatnya.
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dari Nabi ﷺ bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” [HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih]
Terkadang orang main HP sampai berjam-jam padahal kalau dia baca Al-Qur'an dia bisa dapat 2 atau 3 Juz. Tapi waktunya terbuang karena sibuk bermain HP; dia lihat HP banyak yang tidak bermanfaat. Baca Al-Qur'an, baca artinya, baca terjemahannya. Baca buku-buku yang bermanfaat. Jika dibaca setiap hari maka akan bermanfaat. Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, karena kalau tidak kita menggunakan waktu dengan baik maka akan rugi di dunia, kita juga rugi di akhirat.
Berlomba-lombalah, tolong menolonglah dalam kebaikan; yang pertama kali tolong menolong di rumah tangga dulu, bukan ke orang lain. Jangan malah tolong menolong di luar. Pertama kali di rumah tangga dulu. Apa yang bisa kita bantu untuk istri kita? untuk anak? untuk orangtua? untuk saudara? Mereka yang pertama kali harus kita bantu.
Kesempatan di bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi Allah ﷻ. Gunakan waktu itu untuk berbuat kebaikan. Suami, jika sedang di rumah bisa bantu istri, bantu orangtua. Karena itulah kebaikan. Jangan ditinggalkan.
🖋️ @flevr___ | بنت علي
youtube
6 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Seorang penyair berkata,
Alangkah indahnya cemburu yang terjadi hanya sekali saja. Dan alangkah buruk cemburu yang terjadi setiap waktu.
Barangsiapa yang senantiasa menuduh pasangannya dan senantiasa mencurigainya berdasarkan dugaan semata.
Maka ia rentan menggiring pasangannya untuk melakukan apa yang dituduhkan kepada dirinya secara terang-terangan.
— Al-Kharimi
instagram
1 note · View note
sunflevr · 3 months ago
Text
Barometer kecintaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dapat terlihat dari seberapa besar semangat kita dalam beribadah kepada-Nya.
Potongan faedah dari kajian, 10 Kaidah Penting Dalam Beribadah oleh Syaikh Prof. Dr Shalih bin Abdul Aziz As Sindi & Penerjemah: Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
13 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Allah ﷻ menjadikan kehidupan diatas muka bumi ini penuh dengan kepayahan, yang tidak lepas dari kesedihan dan kekhawatiran.
Kenapa Allah ﷻ menciptakan demikian?
Agar kita selalu merindukan kehidupan yang tidak ada di dalamnya kesedihan dan kekhawatiran yaitu di Surga.
— Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
Potongan faedah di ambil dari kajian Pesona Surga.
youtube
5 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Kita perlu belajar.. Luangkan waktu lebih untuk belajar agama.
Perkara ilmu dunia, sebagian dari kita mungkin Professor, Dokter. Tapi, perkara ilmu agama? mungkin kita masih di jenjang TK, atau mungkin Pra-TK. Maka, kita berusaha tingkatkan dengan belajar.
Agama (Islam) ini mudah.
Cintai ilmu, cintai majelis ilmu kemudian dipraktekkan. Belajar dengan runut (online/offline), ibadah keseharian dijalankan sedikit demi sedikit (dan ini lebih Allah sukai).
Al Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
(Kajian: Mempersiapkan Diri Menghadapi 3 Pertanyaan Kubur)
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
بنت علي 🖋️
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim no. 783)
1 note · View note
sunflevr · 3 months ago
Text
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
عَجِبْتُ لِلْمُؤْمِنِ، إِنَّ اللهَ لاَ يَقْضِي لِلْمُؤْمِنِ قَضَاءً إِلَّا كَانَ خَيْرًا لَهُ
“Aku begitu takjub pada seorang mukmin. Sesungguhnya Allah ﷻ tidaklah menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan pasti itulah yang terbaik untuknya.”
(HR. Ahmad, 3:117. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih).
6 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Ringkasan dari Kajian:
MENJAGA KEIMANAN DI TENGAH GELOMBANG FITNAH
Al Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
Diantara perkara-perkara yang bisa kita lakukan agar bisa bertahan dilautan fitnah syubhat dan syahwat, yaitu:
1. Mempelajari Al-Qur'an secara bertahap, membaca terjemahannya dan memahami tafsirnya.
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةًۛ كَذٰلِكَۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا
Artinya: "Dan orang-orang kafir berkata, "Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?" Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar)". (QS.
Al-Furqan: 32)
وَعَادًا وَّثَمُوْدَا۟ وَاَصْحٰبَ الرَّسِّ وَقُرُوْنًا ۢ بَيْنَ ذٰلِكَ كَثِيْرًا
Artinya: "Dan mereka (orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh, melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik". (QS. Al-Furqan: 38)
2. Membaca kisah-kisah para Nabi & Rasul.
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ وَجَاۤءَكَ فِيْ هٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَّذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya: "Dan semua kisah rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu (Nabi Muhammad), yaitu kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. Di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat, dan peringatan bagi orang-orang mukmin". (QS. Hud: 120)
3. Berdo'a kepada Allah.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami dari Islam setelah Engkau beri hidayah kepada kami. Limpahkanlah keimanan kepada kami dari sisi-Mu. Engkau Maha Pemberi rahmat kepada orang-orang mukmin." (QS. Ali Imran: 8)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Do'a yang sering dibaca oleh Rasullullah ﷺ,
Artinya: "Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas Agama-Mu."
4. Basahi lisan dengan dzikir.
5. Belajar Aqidah yang benar.
6. Masuk dalam rel dakwah, apakah sebagai da'i (jika mampu & berilmu), atau panitia, atau donatur.
Allah menggandengkan dakwah dengan Istiqomah.
فَلِذٰلِكَ فَادْعُۚ وَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَۚ
Artinya: "Karena itu, serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad)." (QS. Asy-Syura: 15)
7. Berada disekitar orang-orang Sholeh.
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas". (QS. Al-Kahfi: 28)
8. Belajar tentang pemikiran yang keliru untuk kita jauhi.
Contoh: Belajar tentang syubhat-syubhat pemikiran. (Kajian Liberalisme - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.)
وَكَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ وَلِتَسْتَبِيْنَ سَبِيْلُ الْمُجْرِمِيْنَ
Artinya: "Demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Qur'an secara terperinci (agar terlihat jelas jalan kebenaran) dan agar terlihat jelas (pula) jalan para pendurhaka" (QS. AI-An'am: 55)
9. Perbaiki Akhlak.
10. Sebelum hendak berbuat maksiat, renungkan keindahan nikmat-nikmat surga yang akan terluput jikalau kita berbuat maksiat dan sering-seringlah mengingat kematian.
🖋️ @flevr___ | بنت علي
4 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
MUSIBAH itu bukan ketika engkau berusaha kemudian gagal. Tapi, musibah yang sebenarnya adalah ketika Di Akhir Umur engkau sadar bahwa ternyata HIDUPMU SEPERTI HIDUP BINATANG; makan, minum dan tidur.
Kalaupun engkau bekerja dan usaha tidak lain hanya untuk mendapatkan tiga hal tersebut, tidak lebih...
Ustadz Fathi Jawas Hafidzahullaah
4 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Nikmat yang paling besar yang Allah ﷻ karunia kan kepada kita adalah Nikmat Islam dan Sunnah.
Kita wajib bersyukur karena dengan sebab Islam ini seseorang bisa masuk surga (jika dia melaksanakan agama ini dengan benar). Sebab orang kafir tidak akan masuk surga meskipun dia berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya karena mereka tempatnya di neraka.
Rasulullah ﷺ bersabda,
لَا يَدْخُلُهَا إِلَّا نَفْس مُسْلِمَةُ
...surga itu tidak akan dimasuki kecuali jiwa yang muslim saja (yang dimaksud dengan jiwa yang muslim yaitu yang mentauhidkan Allah sampai meninggal dunia)..." (HR. Muslim)
Bagaimana cara menjaga kedua nikmat ini (nikmat Islam & Sunnah) adalah dengan menuntut ilmu; dengan kita berpegang teguh kepada Al Qur'an menurut pemahaman Salafush Shalih. Jika kedua nikmat ini tidak dijaga maka akan hilang. Menuntut ilmu tidak ada batasannya harus sampai mati.
Kita harus meluangkan waktu untuk menuntut ilmu karena tujuan hidup seorang mukmin adalah surga. Kita diciptakan oleh Allah untuk ibadah.
Ketika seseorang mendapatkan musibah bencana; kehilangan harta, kehilangan keluarga atau yang lainnya maka lebih berat jika kita terkena musibah agama; mengikuti firqah-firqah sesat, terkena berbagai macam syubhat, atau masuk agama lain (murtad).
Rasulullah ﷺ berdo'a kepada Allah:
وَلَا تَجْعَل مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أكْبَرَ هَمَّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلَمِنَا وَلَا تُسَلَّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا
"Dan janganlah Engkau jadikan musibah menimpa agama kami, dan jangan Engkau jadikan dunia sebagai impian terbesar kami, serta pengetahuan kami yang tertinggi, serta jangan engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menyayangi kami." (HR.Tirmidzi)
Ketika seseorang terkena musibah agama, berat hidupnya tidak akan mengalami ketenangan, terus berada dalam kesesatan sampai ujungnya masuk neraka.
Ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawas rahimahullah ta'ala
Ammar Ma'ruf Nahi Munkar (menurut ahlus sunnah)
3 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Ringkasan dari Kajian:
ISTIQOMAH
Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar Ruhaily Hafidzahullah ta'ala & Syaikh Prof. Dr. Muhammad Al Furaih Hafidzahullah ta'ala.
Penerjemah: Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A.
Hakikat Istiqomah adalah senantiasa berjalan/mengikuti shiratal mustaqim (jalan yang lurus) yang telah dijelaskan oleh Allah ﷻ dan Rasul-Nya sampai datang kematian menjemput kita.
Di antara ayat yang menyebutkan keutamaan istiqomah adalah firman Allah ﷻ,
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah" kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". [QS. Fushilat: 30]
Istiqomah merupakan perkara yang agung. Berikut sebab-sebab untuk meraih Istiqomah:
1. Berdo'a kepada Allah ﷻ, Do'a yang paling sering Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam panjatkan adalah,
يَا مُقَلْبَ الْقُلْوبِ تَبَّثْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
"Ya mugollibal quluub tsabbit golbi 'alaa dinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)."
2. Tilawatil Qur'an.
3. Bergegas bertaubat kepada Allah ﷻ.
4. Mengikuti kebenaran.
5. Bersahabat dengan orang-orang yang baik. Ciri-ciri sahabat yang baik, yaitu:
1) Melaksanakan tauhid dengan mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah ﷻ dan mengikuti Rasulullah ﷺ.
2) Bersungguh-sungguh untuk mengikutijalan hidup/cara beragama para shahabat Rasulullah ﷺ serta para Salafush Shalih.
3) Tidak fanatik kepada siapapun tapi hanya kepada kebenaran yang hanya mengikuti kebenaran yang datang dari Rasulullah ﷺ.
Semoga Allah ﷻ mengkaruniakan kepada kita istiqomah dan memberikan pertolongan kepada kita untuk bisa merealisasikan tauhid dalam hidup kita dan menjauhkan kita dari fitnah yang tampak dan tersembunyi dan menjadikan kuburan kita seindah taman surga.
🖋️ @flevr___ | بنت علي
0 notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Penuntut ilmu TIDAK BOLEH kalah semangat dengan orang-orang yang datang ke konser musik.
Dulu para ulama berjalan kaki berhari-hari demi untuk belajar satu hadist. Kita dalam menuntut ilmu harus semangat karena inilah jalan yang benar, inilah jalan menuju surga. Hanya dengan belajar ilmu syar'i, kita tahu mana yang haq dan mana yang bathil.
Ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawas rahimahullah
7 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Pentingnya JUJUR & Hinanya DUSTA
Hati-hati yaa ikhwah..
Lebih banyak orang yang menyangka bahwasanya dusta itu penyelamat dan itu tidak benar, yang benar adalah jujur yang menyelamatkan apapun resikonya, kalaupun tidak menyelamatkan kita di dunia tapi menyelamatkan kita di akhirat.
Dusta seakan-akan menyelamatkan kita di dunia, padahal yakinlah jika karena dusta kita ga selamat di dunia maka di akhirat pun jelas kita tidak akan selamat. Maka janganlah ahli dalam berdusta.
Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
2 notes · View notes
sunflevr · 3 months ago
Text
Ringkasan dari Kajian:
PERTEMANAN ABADI
Al Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
🕌 Masjid Al Muhajirin Wal Anshar
🗓️ 28 Rajab 1446H
Diantara indahnya Islam yaitu Allah ﷻ turunkan agama yang sempurna, "al-yawma akmaltu lakum dinakum" yang tidak akan kita temukan dalam agama lain. Sampai perkara tentang pertemanan pun diatur dalam Islam.
Diantara luasnya Rahmat Allah ﷻ. Allah ﷻ tidak menjadikan ladang pahala hanya pada perkara-perkara yang sulit melainkan terdapat pula ladang pahala pada perkara yang mudah semisal berteman.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi ﷺ , Beliau ﷺ bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)
Saling mencintai karena Allah ﷻ adalah merupakan ibadah yang agung. Pertemanan Abadi adalah pertemanan yang berlangsung di dunia kemudian berlanjut di akhirat.
ٱلْأَخِلَّآءُ يَوْمَئِذٍۭ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلْمُتَّقِينَ
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS. Az-Zukhruf: 67)
Pertemanan mendatangkan kebahagiaan di dunia apalagi pertemanan diatas agama Allah ﷻ, betapa kebahagian itu disegerakan oleh Allah ﷻ ketika kita merasakan bahagia walau hanya bertemu dan berkumpul bersama teman yang shalih.
استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة
“Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.” (Hasan Al- Bashri dalam Ma’alimut Tanzil, 4/268).
Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya (no/183) dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ’anhu sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda:
حَتَّى إِذَا خَلَصَ الْمُؤْمِنُونَ مِنْ النَّارِ ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ بِأَشَدَّ مُنَاشَدَةً لِلَّهِ فِي اسْتِقْصَاءِ الْحَقِّ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ لِلَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لإِخْوَانِهِمْ الَّذِينَ فِي النَّارِ ، يَقُولُونَ : رَبَّنَا كَانُوا يَصُومُونَ مَعَنَا ، وَيُصَلُّونَ ، وَيَحُجُّونَ . فَيُقَالُ لَهُمْ : أَخْرِجُوا مَنْ عَرَفْتُمْ . فَتُحَرَّمُ صُوَرُهُمْ عَلَى النَّارِ ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا قَدْ أَخَذَتْ النَّارُ إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ ، وَإِلَى رُكْبَتَيْهِ ، ثُمَّ يَقُولُونَ : رَبَّنَا مَا بَقِيَ فِيهَا أَحَدٌ مِمَّنْ أَمَرْتَنَا بِهِ . فَيَقُولُ : ارْجِعُوا ، فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ دِينَارٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوهُ . فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا ثُمَّ يَقُولُونَ : رَبَّنَا لَمْ نَذَرْ فِيهَا أَحَدًا مِمَّنْ أَمَرْتَنَا . ثُمَّ يَقُولُ : ارْجِعُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ نِصْفِ دِينَارٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوهُ . فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا ثُمَّ يَقُولُونَ : رَبَّنَا لَمْ نَذَرْ فِيهَا مِمَّنْ أَمَرْتَنَا أَحَدًا .
ثُمَّ يَقُولُ : ارْجِعُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوهُ . فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا ثُمَّ يَقُولُونَ : رَبَّنَا لَمْ نَذَرْ فِيهَا خَيْرًا . وَكَانَ أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ يَقُولُ : إِنْ لَمْ تُصَدِّقُونِي بِهَذَا الْحَدِيثِ فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ : ( إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا ) فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : شَفَعَتْ الْمَلَائِكَةُ ، وَشَفَعَ النَّبِيُّونَ ، وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُونَ ، وَلَمْ يَبْقَ إِلا أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ ، فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنْ النَّارِ فَيُخْرِجُ مِنْهَا قَوْمًا لَمْ يَعْمَلُوا خَيْرًا قَطُّ ، قَدْ عَادُوا حُمَمًا ، فَيُلْقِيهِمْ فِي نَهَرٍ فِي أَفْوَاهِ الْجَنَّةِ يُقَالُ لَهُ نَهَرُ الْحَيَاةِ ، فَيَخْرُجُونَ كَمَا تَخْرُجُ الْحِبَّةُ فِي حَمِيلِ السَّيْلِ ، َيَخْرُجُونَ كَاللُّؤْلُؤِ فِي رِقَابِهِمْ الْخَوَاتِمُ يَعْرِفُهُمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ ، هَؤُلَاءِ عُتَقَاءُ اللَّهِ الَّذِينَ أَدْخَلَهُمْ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ عَمَلٍ عَمِلُوهُ وَلا خَيْرٍ قَدَّمُوهُ (والحديث يرويه أيضا الإمام أحمد في المسند، 18/394 من طريق أخرى)
“Ketika orang-orang mukmin selamat dari neraka, Demi jiwaku yang ada di Tangan-Nya, ada seorang di antara kalian yang paling semangat menuntut kepada Allah mendatangkan kebenaran dari kalangan orang mukmin yang masih di neraka. Mereka mengatakan, ‘Wahai Tuhan kami, mereka dahulu berpuasa, shalat dan haji bersama kami. Dikatakan kepada mereka, ‘Keluarkan orang yang anda kenal. Maka diharamkan gambar mereka dari neraka. Maka banyak sekali makhluk yang dikeluarkan dari neraka yang telah dilalap (api) neraka sampai setengah kali dan sampai ke kedua lututnya. Kemudian mereka mengatakan: “Wahai Tuhan kami, sudah tidak ada lagi orang yang telah Anda perintahkan kepada kami. (Allah) berfirman: “Kembalilah, Siapa saja yang kamu dapatkan di hatinya seberat dinar dari kebaikan, maka keluarkan dia. Maka banyak sekali makhluk yang dikeluarkan. Kemudian mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sudah tidak ada lagi orang yang telah Anda perintahkan. (Allah) berfirman: “Kembalilah, Siapa saja yang kamu dapatkan di hatinya seberat setengah dinar dari kebaikan, maka keluarkan dia. Maka banyak sekali makhluk yang dikeluarkan. Kemudian mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sudah tidak ada lagi orang yang telah Anda perintahkan. (Allah) berfirman: “Kembalilah, Siapa saja yang kamu dapatkan di hatinya seberat Dzarroh (atom) dari kebaikan, maka keluarkan dia. Maka banyak sekali makhluk yang dikeluarkan. Kemudian mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sudah tidak ada lagi orang yang berbuat kebaikan.” Dan Abu Said Al-Khudri mengatakan, ‘Kalau sekiranya kamu semua tidak mempercayaiku dengan hadits ini, maka kalau mau bacalah ayat ‘Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar." (QS. An-Nisaa: 40)
Rasulullah ﷺ bersabda,
حَقَّتْ مَحَبَّتِيْ عَلَى الْمُتَحَآبِّيْنَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِيْ عَلَى الْمُتَنَاصِحِيْنَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِيْ عَلَى الْمُتَزَاوِرِيْنَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِيْ عَلَى الْمُتَبَاذِلِيْنَ فِيَّ وَهُمْ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ يُغْبِطُهُمُ النَّبِيُّوْنَ وَالصِّدِّيْقُوْنَ بِمَكَانِهِمْ
"Berhak mendapatkan kecintaan-Ku, orang yang saling mencintai karena Aku. berhak mendapatkan kecintaan-Ku, orang yang saling menasehati karena Aku, berhak mendapatkan kecintaan-Ku, orang yang saling mengunjungi karena Aku, berhak mendapatkan kecintaan-Ku, orang yang saling memberi karena Aku. Mereka akan berada di mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat iri para Nabi dan orang-orang shalih terhadap tempat mereka itu." (HR. Ibnu Hibban)
Umar ibn al-Khatthab berkata,
إن من عباد الله لأناسا ماهم بأنبياء ولاشهداء يغبطهم الأنبياء والشهداء يوم القيامة بمكانتهم من الله عز وجل
“Sungguh dari sebagian hamba-hambaku terdapat manusia, yang mana mereka bukanlah para Nabi dan tidak para syuhada’, namun membuat iri (cemburu) para Nabi dan para syuhada’, sebab mereka ditempatkan sebagaimana para Nabi dan Syuhada’ ditempatkan oleh Allah azza wa jalla”.
Mendengar itu, seseorang bertanya kepada Umar:
من هم وما أعمالهم؟ لعلنا نحبهم
“Siapakah Mereka, dan apa amal-amal yang mereka perbuat? Agar supaya kami juga ikut mencintainnya”.
قال: قوم يتحابون بروح الله عز وجل من غير أرحام بينهم ولا أموال يتعاطونها بينهم والله إن وجوههم لنور وإنهم لعلى منابر من نور لايخافون إذا حاف الناس ولايحزنون إذاحزن الناس
“Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah azza wa jalla tanpa ada hubungan saudara, dan tidak harta yang saling mereka berikan satu sama lain. Demi Allah, sunggu pada wajah mereka terdapat cahaya, pun mereka di atas berada dalam gudang-gudang dari cahaya. Mereka tidak takut sama sekali, di saaat manusia lain ketakutan, dan mereka tidak bersedih hati, di saat manusia lain bersedih”. (HR. Abu Daud)
Rasulullah ﷺ bersabda,
عن معاذ بن جبل رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: «قَالَ اللهُ -عَزَّ وجَلَّ-: المُتَحَابُّون فِي جَلاَلِي، لَهُم مَنَابِرُ مِن نُورٍ يَغْبِطُهُم النَبِيُّونَ والشُهَدَاء».  [صحيح] - [رواه الترمذي وأحمد]المزيــد ...
Dari Mu'adz bin Jabal -radiyallahu 'anhu-, dari ﷺ, bahwasanya beliau bersabda, "Allah berfirman, 'Orang-orang yang saling mencintai karena keagungan- Ku, mereka memiliki mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat iri para Nabi dan orang-orang yang syahid." (Hadist Shahih Diriwayatkan oleh Tirmidzi - Diriwayatkan oleh Ahmad)
Kita berteman dengan orang kafir dengan siapapun boleh jika ada hajat berdagang, berbisnis tapi jika kita ingin berteman dan sekaligus mendapatkan pahala maka bertemanlah secara khusus, bertemanlah dengan orang-orang shalih, bertemanlah dengan orang-orang yang bertakwa.
Rasulullah ﷺ menyuruh kita agar selektif dalam memilih teman,
عن أبي هريرة رضي الله عنه أَن النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ:
«الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُر أَحَدُكُم مَنْ يُخَالِل».
[حسن] - [رواه أبو داود والترمذي وأحمد] - [سنن أبي داود: 4833]
Abu Hurairah -radiyallahu 'anhu- meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda, "Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya. Oleh karena itu, hendaklah kalian memperhatikan siapa yang dijadikan sebagai teman dekat." (Hasan) - HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad - Sunan Abu Daud - 4833)
Aturan-aturan agar pertemanan berlangsung abadi bukan hanya di dunia tapi berlanjut hingga di akhirat, yaitu:
1. Berteman karena Allah ﷻ.
Rasulullah ﷺ bersabda,
أَوْثَقُ عُرَى اْلإِيْمَانِ الْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ. (رواه الترمذي).
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu , dari Nabi ﷺ bersabda,
ثَلَاثٌ مَنْ ك��نَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ  أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.
“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) barangsiapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah. (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.” (Al-Bukhari No.16)
2. Saling menasehati.
Rasulullah ﷺ bersabda,
الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ الْمُؤْمِنِ ، وَالْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ ، يَكُفُّ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ ، وَيَحُوطُهُ مِنْ وَرَائِهِ
“Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin yang lainnya, dan seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin lainnya, mencegah hilangnya pekerjaan dan harta saudaranya, serta menjaga segala urusan saudaranya ketika tidak berada di tempat.” (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Al-Albani).
Sebelum kita menasehati orang lain, jadilah orang yang hatinya lapang untuk dinasehati. Sebagai konsekuensi kita sebagai seorang sahabat mukmin adalah siap menasehati teman ketika dia melakukan kesalahan.
Al Hafizh Ibnu Rajab berkata: “Apabila para salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia… Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat. Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” (Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77).
3. Menjaga amanah.
Semakin kita dekat dengan seseorang maka semakin kita tahu aibnya. Maka jagalah aib mereka, jagalah rahasia mereka. Berikut anjuran untuk menjaga rahasia orang lain,
الترغيب والترهيب - (ج 3 / ص 62)
وَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا حَدَّثَ رَجُلٌ رَجُلًا بِحَدِيْثٍ ثُمَّ الْتَفَتَ فَهُوَ أَمَانَةٌ. (رواه أبو داود والترمذي، وقال: حديث حسن)
“Dan diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhum, sungguh Rasulullah ﷺ bersabda: “Ketika seseorang berbicara terhadap orang lain dengan suatu pembicaraan, kemudian ia berpaling (darinya), maka pembicaraan itu adalah amanah.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata: “Ini hadits hasan).
4. Tidak ada teman yang sempurna.
Pepatah berkata,
تُرِيْدُ صَاحِبًا لاَ عَيْبَ فِيْهِ …فَهَلِ الْعُوْدُ يَفُوْحُ بِلاَ دُخَانِ
“Kau menghendaki seorang sahabat yang tidak ada kekurangannya… Apakah ada kayu gaharu yang mengeluarkan bau wangi tanpa asap..??
Terkadang Allah menunjukkan kekurangan seorang teman karena Allah ingin kita hanya bersandar kepada-Nya.
5. Pertemanan tidak mengharuskan untuk sering bertemu kecuali ada maslahat.
Nabi ﷺ bersabda:
زُرْ غِبًّا تَزْدَدْ حُبًّا
“Kunjungilah jangan keseringan maka akan menambah kecintaanmu.” (HR. At-Thabrani dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Karena kita butuh privacy untuk meluangkan waktu untuk suami/istri, anak, kerabat, dan untuk menyendiri beribadah kepada Allah. Justru jika sering bertemu memudarkan rasa cinta dan rindu, berbeda jika tidak keseringan bertemu.
6. Pertemanan tidak mengharuskan engkau mengetahui semua rahasia teman.
7. Berteman perlu pengorbanan.
Terkadang sebagai teman kita perlu berkorban waktu, juga berkorban harta.
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi ﷺ bersabda,
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al Jaami’ no. 176).
🖋️ @flevr___ | بنت علي
7 notes · View notes
sunflevr · 4 months ago
Text
Kisah Gadis Naif 🥀
Tumblr media
Dinukil dari buku Fiqih Wanita (Menjawab 1001 Problema Wanita) Bab. Wanita & Cinta Buta. Hal. 156.
0 notes