Tumgik
#Jam Tangan Wanita Persegi
denvosi · 2 years
Text
Yuk Simak Rekomendasi Jam Tangan Wanita yang Sedang Trend | Denvosi
Tumblr media
Denvosi - Bagi kebanyakan orang, penampilan yang menarik penting untuk memuaskan diri sendiri dan orang lain. Jika Anda menginginkan tampilan yang menarik, tidak akan terlihat lengkap tanpa aksesoris yang cantik.
 Salah satu elemen utama aksesoris wanita adalah jam tangan. Sebuah jam tangan bisa membuat pakaian Kamu menjadi lebih elegan, anggun, feminim bahkan cantik.
 Selain itu, ada banyak model jam tangan yang melengkapi outfitnya. Agar tampil lebih trendi, Kamu bisa menggunakan model jam tangan wanita trendi dari merek-merek pilihan berikut ini.
Jam Tangan Denvosi yang Lagi Trend 
Tumblr media
 Denvosi adalah merk jam tangan original dari Indonesia dengan banyak pilihan. Dari jam tangan eksklusif pria hingga jam tangan wanita bertatahkan berlian. Denvosi juga menawarkan berbagai macam warna dan desain menarik yang cocok untuk acara formal maupun informal.
Tumblr media
 "Denvosi adalah kebanggaan nasional. Maksimalkan kehadiran Anda di acara formal dan informal Denvosi," kata Enda, Manajer Pemasaran Denvosi.
Tumblr media
 Lebih menarik lagi, Denvosi menawarkan kepada pembelinya garansi dua tahun. Selain itu, dengan slogan "Kekuatan Indonesia di dunia", merek ini menawarkan layanan penukaran uang setiap jam dengan jenis lainnya. Layanan penggantian jam tangan ini diberikan selama dua tahun sejak tanggal pembelian.
Tumblr media
Pemilik jam tangan bebas menukar jam tangan mereka dengan jam tangan jenis lain. Dengan menggunakan jasa penukaran jam tangan, pembeli hanya membayar selisih harga antara kedua jam tangan tersebut.
Aneka Model Jam Tangan Wanita 
Biasanya ada sekitar tujuh model jam tangan wanita yang sering digunakan sebagai aksesoris pelengkap satu set. Ketujuh model ini memiliki bahan, bentuk, dan fitur yang berbeda. Di sini Anda dapat menemukan model jam tangan wanita.
1. Jam mekanik
Jam mekanik adalah jam yang menggunakan pengaturan mekanis untuk mengukur waktu. Sistem mekanis jam tangan ini ditenagai oleh pegas, atau juga dikenal sebagai pegas utama, yang harus diberi makan secara teratur agar berfungsi dengan baik.
 Pada umumnya pengguna jam tangan mekanik mayoritas adalah laki-laki, namun saat ini wanita juga suka memakai jam tangan mekanik. Jam tangan mekanik umumnya dianggap lebih elegan dan berkelas. Jadi itu memberikan nilainya kepada pengguna.
 Bentuk jam tangan yang unik dan elegan membuat jam tangan ini cocok untuk diikutsertakan dalam acara-acara kemeriahan. Karena desain dan sistem jam tangan mekanik cenderung presisi, nyaman dan indah. Selain itu, harga jam tangan ini biasanya lebih tinggi daripada model jam tangan lainnya.
2. Jam tangan wanita dengan strap kulit
Jam tangan wanita dengan strap kulit, cocok untuk Kamu yang menyukai tampilan casual atau santai. Karena terbuat dari kulit, jam tangan wanita model ini juga cukup mahal.
 Jam tangan berbahan kulit memberikan kesan mewah dan berkelas saat dikenakan. Selain cocok untuk tampilan casual, jam tangan ini juga cocok digunakan untuk acara formal seperti rapat perusahaan, kunjungan kampus dll.
3. Jam tangan wanita dengan karet gelang
Jam tangan wanita dengan bahan karet, cocok untuk Kamu yang menginginkan tampilan yang lebih fun. Umumnya jam tangan berbahan karet dikenakan oleh anak muda yang ingin tampil sporty, stylish dan fun. Selain itu, jam tangan karet juga hadir dalam berbagai bentuk, dari bulat hingga persegi.
 Bahan karet pada tali jam fleksibel, sehingga mudah disesuaikan. Secara umum, jam tangan dengan karet gelang cocok untuk berbagai kegiatan di luar ruangan, seperti pantai, puncak, dll. Karena terbuat dari karet, jam tangan ini biasanya memiliki harga yang murah dan tidak memerlukan perawatan yang rumit atau mahal.
4. Jam tangan pintar modern Jam tangan pintar
merupakan salah satu model jam tangan terpopuler saat ini. Karena jam tangan ini tidak hanya berfungsi sebagai jam tangan tetapi juga memiliki fungsi lain. Misalnya, kemampuan untuk melakukan dan menerima panggilan, membaca pesan, dan bahkan menggunakan aplikasi umum di smartphone.
 Dengan banyak fungsi, jam tangan pintar akhirnya menjadi populer. Lalu ada berbagai jam tangan pintar yang memiliki fitur lebih banyak atau canggih menjadi lebih canggih.
5. Jam Tangan Emas dan Perak
Model jam tangan wanita yang cukup populer adalah jam tangan dengan aksen atau warna emas dan perak pada bagian strap dan muka jam. Warna emas dan perak memberikan kemewahan, glamor, keanggunan, dan profesionalisme kepada penggunanya.
 Model jam tangan emas dan perak cocok untuk dikenakan dengan pakaian formal, seperti di kantor, rapat atau acara formal lainnya, jam tangan emas dan perak juga cocok untuk acara malam hari. Ini karena jam tangan model emas dan perak dapat bersinar dan tidak kehilangan pesonanya bahkan dalam kegelapan. ***
0 notes
mamosefan · 7 years
Text
Jam Tangan Wanita Ori – Jam Tangan Wanita Omega. Jual Jam Tangan Wanita Original. Koleksi jam tangan berbagai model,merk terbaru dengan harga termurah dan bergaransi resmi hanya di http://www.bandungsale.com
#gallery-0-5 { margin: auto; } #gallery-0-5 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 100%; } #gallery-0-5 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-0-5 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
christie kulit terbaik jenis jam tangan wanita original casio harga jam tangan aigner wanita terbaru jasmin jam tangan wanita merk seiko original jam tangan baby g wanita murah jam tangan wanita murah mewah skmei mas titus tali cm feminim jam tangan wanita richard mille 7bvdf dewasa geneva putih alexandre berbagai cm drive dari harga jam tangan tag heuer wanita original jam tangan wanita alba zalora jam tangan wanita merk swiss buatan gambar jam tangan wanita geneva 203 distributor second 2019 jual jam tangan untuk perempuan style daftar harga jam tangan wanita merk alba jam tangan wanita murah casio q& jam tangan wanita tali putih jam tangan wanita bonia keramik jakartanotebook bawah jam tangan wanita skmei jam tangan wanita kw super bandung 502 plus http://www.lazada sintetis model jam tangan wanita alba terbaru jam tangan wanita kulit ori jam tangan wanita essence gambar buka ice elegant chisti classic embellished coach vnc jam tangan wanita keren 2015 hilfiger cara dongker lada crown jam tangan perempuan alexandre
christie original zalora police harga jam tangan aigner wanita bluelans jam tangan wanita – gold – strap stainless steel jam tangan wanita termahal di dunia 2014 mille harga jam tangan alexandre christie wanita keramik jam tangan wanita murah online jakarta 1215a simple favorit tokopedia jualan guest renang import apple elizabeth mille ah7b95x3 cole jam tangan wanita lazada murah picallo jam tangan aigner wanita original jam tangan wanita merk esprit equipment cristin berapa jam tangan remaja perempuan murah resistant line jam tangan wanita keren 2016 korean ricci saat gold harga dan model jam tangan wanita guess raymond bangle mahal vincci wd ah7b93x3 jual jam tangan wanita malang jam tangan wanita casio rantai alba model jam tangan wanita terbaru beserta harganya jam tangan wanita calvin klein vuiton nike senarai murah 50003 semua zalora jam tangan wanita swiss army online well jam tangan casio wanita sport jam tangan wanita tag heuer jam tangan wanita alexandre christie terbaru 2013 pekanbaru original longines
terbar jam tangan wanita warna biru muda jam tangan baby g wanita terbaru lada koleksi jam tangan wanita baby g casio jam tangan wanita ltp-1177a-3adf – silver guees gambar jam tangan wanita tali kulit dual modis jam tangan wanita bonia kw jam tangan wanita casio protrek sedunia jual jam tangan pria wanita harga jam tangan wanita kotak model jam tangan casio wanita 2015 sa3117l jam tangan cewek unik dan murah jam tangan wanita hush puppies harga jam tangan calvin klein wanita original hublot bank tren berkulit model jam tangan wanita guees terbaru jam tangan karet untuk wanita seiko grosir jam tangan fashion wanita jam tangan wanita merk gc original sesuai harga jam tangan bvlgari wanita martin harga jam tangan wanita seiko 5 automatic jam tangan wanita online murah berkualitas nike jam tangan perempuan 2017 cassio jam tangan wanita casio di zalora sale lazada.co.id harga jam tangan positif wanita jam tangan wanita u2 recommended kecil alba brended terbaru2016 jam tangan ripcurl wanita terbaru fossil jam tangan
fossil wanita dan harganya jam tangan perempuan kw super wanita frozen disukai model jam tangan wanita mirage harga jam tangan wanita bluelans persegi jenis jam tangan wanita alexandre christie peringkat jam tangan alexandre christie terbaru untuk wanita harga jam tangan wanita fortuner original tokopedia jam tangan wanita alexandre daftar harga jam tangan wanita casio original jam tangan wanita rantai keramik 2018 jam tangan wanita merk casio terbaru jacobs jam tangan wanita di blibli bari http://www.model jenis jam tangan rolex wanita steel beside zebra tissot black jam tangan wanita kw 1 mek jam tangan fossil wanita terkini lapak foto jam tangan wanita remaja furla wellington jam tangan wanita outdoor beli jam tangan wanita casio kini casual saat jam tangan alexandre christie wanita gold jam tangan wanita merk omax ternama toko jual jam tangan wanita resist michael design merek jam tangan wanita terbaik di dunia -500 http://www.jam jam tangan wanita lv original gemuk http://www.jam tangan perempuan bawah recommended beda mas jam
tangan wanita karet terbaru yogya jam tangan wanita merk police ltp-1314d-2avdf satu jam tangan wanita termurah lazada jam tangan keren wanita remaja louis jam tangan wanita buat kado jam tangan wanita terbaru tahun 2016 jam tangan wanita merk hublot bekas quartz image populer jual jam tangan wanita gold murah quartz harga jam tangan kinetik wanita harga jam tangan rolex untuk perempuan glory luar gucci kitty charlie model jam tangan wanita lv levis pacar jam tangan wanita modern harga jam tangan wanita branded jam tangan wanita kw super online http://www.model distributor jam tangan wanita gucci gold love harley lasebo gambar jam tangan wanita casio terbaru chanel berkualitas koleksi jam tangan wanita terbaru 2015 pake harga jam tangan wanita dewasa jenis jam tangan wanita rantai aigner jam tangan wanita branded terbaru 2014 puppies koleksi jam tangan wanita terbaru guess jam tangan wanita guess harga juta ultah club alarm devond harga jam tangan casio wanita terbaru 2013 urutan kecil jam tangan swiss army wanita kw
kini perempuan harga jam tangan wanita tali kulit x73001m1s jam tangan wanita murah toko pedia jam tangan wanita harga 500 ribuan cerruti jam tangan wanita seiko malaysia harga jam tangan wanita tommy hilfiger shop merk jam tangan branded untuk wanita harga jam tangan wanita seiko ori gambar jam tangan wanita dan pria eco qq jam tangan wanita online surabaya club sedunia jam tangan wanita termahal di indonesia jam tangan perempuan yang bagus jam tangan wanita fossil original jam tangan keren buat perempuan jam tangan perempuan remaja pasir toko jam tangan wanita di surabaya saat monol levis jam tangan wanita kuning emas victorinox jual jam tangan wanita zalora jam tangan wanita online terbaru jam tangan perempuan.com jam tangan wanita guess bukalapak automatic gambar jam tangan wanita rolex original harga jam tangan wanita chopard bandung luar jam tangan wanita putih original zara jam tangan wanita alexandre christie original jam tangan wanita merk gc ganeva promo jam tangan wanita omega original klep style semi
philippe rudy zeca panjang omax rekomendasi merk jam tangan wanita klep army jam tangan wanita emas asli jam tangan wanita sporty sa3117l raymond 201 curl koleksi jam tangan wanita lazada jual jam tangan wanita fashion harga jam tangan hermes wanita original 755.157 jam tangan wanita digitec terbaru sporty rip harga jam tangan q&q wanita 10bar jual jam tangan wanita tali karet jam tangan wanita merk picallo cristie jam tangan wanita chopard diamond harga jam tangan wanita original bonia 2017 franck cantik jam tangan wanita tag heuer original jam tangan untuk anak remaja perempuan vnc frozen klep jam tangan wanita sophie martin edisi terbaru bandung jam tangan wanita aigner terbaru pedia agustus solar jam tangan seiko wanita kotak harga jam tangan wanita alba original buat persegi non sophie jam tangan wanita kw 1 murah jam tangan kulit buat wanita sedang bayar jack watch februari delon delon jam tangan untuk wanita bertangan kecil solvil jam tangan wanita terbaru 2016 murah jam tangan alexandre christie wanita
warna biru february rubber cantik jual jam tangan alexandre christie wanita original jacob ltp-1314d-2avdf merek jam tangan wanita terkenal di indonesia -21514 lelong jonas dari bunga elevenia harga jam tangan guess wanita kw harga jam tangan wanita richard mille original jam tangan casio wanita sheen harga jam tangan wanita merk mirage mido jam tangan guess gold wanita cristie ribu jam tangan perempuan anak sesuai jam tangan wanita hermes tali kulit franck jual jam tangan wanita fossil kw cari tokopedia.com zebra chronograph pemborong lazada.co.id keramik jacque hermes rolek bvlgari gambar jam tangan wanita termurah http://www.lazada.co.id jam tangan wanita sekolah jam tangan wanita swiss army essence jam tangan alba untuk perempuan jam tangan wanita replika jam tangan wanita bahan kulit gunung tokopedia omax merk jam tangan wanita berkualitas 2350 polos x73001m1s harga jam tangan wanita q&q harga jam tangan swatch perempuan beli foto jam tangan sport wanita sekonda rudy strap jam tangan emas untuk wanita zalora.com
  Jam Tangan Wanita Outdoor, Jam Tangan Wanita Original Lazada, Jam Tangan Wanita Online Murah Malaysia, Jam Tangan Wanita Online Malaysia, Jam Tangan Wanita Original Malaysia, Jam Tangan Wanita Original Kaskus
Jam Tangan Wanita Ori – Jam Tangan Wanita Omega Jam Tangan Wanita Ori - Jam Tangan Wanita Omega. Jual Jam Tangan Wanita Original. Koleksi jam tangan…
3 notes · View notes
nadineksn · 4 years
Text
Chapter 49
***
Lily berbisik, "Maaf, Nyonya. Aku hanya sedikit khawatir dengan Sinan."
"Adakah yang tidak bisa kau katakan padaku?" Nyonya Lu mengulurkan tangan padanya dan Lily dengan patuh meninggalkan An Zhe, kemudian memegang Nyonya Lu.
Terakhir kali mereka bertemu di Mercusuar, Nyonya Lu mengenakan masker dan An Zhe hanya bisa melihat matanya. Kali ini, dia bisa melihat wajah wanita ini. Garis-garis wajahnya halus, alisnya melengkung, tetapi bibirnya tipis. Ketika ia tidak tersenyum, matanya sedikit menyipit dan ini menambahkan sedikit ketegasan pada penampilannya yang lembut ini. Lu Feng sama sekali tidak mirip dengannya.
Namun entah kenapa, An Zhe merasa bahwa wajahnya mirip dengan Lily, jika semua orang di pangkalan tumbuh dari embrio Eden dan semua embrio berasal dari wanita di Eden, maka Lily mungkin memang putri bungsu dari Nyonya Lu.
Perilaku Lily ketika dia melihat Nyonya Lu dan meninggalkan An Zhe, dapat An Zhe mengerti. Lagipula, Lily adalah anak Nyonya Lu, bukan anaknya sendiri. Di dunia ini, hanya spora-nya yang tidak akan pernah mengambil inisiatif untuk meninggalkannya.
An Zhe memandangi Nyonya Lu dan menerka-nerka apa yang akan dilakukan Nyonya Lu padanya.
Dia mendengar Nyonya Lu bertanya, "Apakah dia temanmu? Apakah kamu datang untuk menemuinya di tangga?"
Lily dan An Zhe saling melirik dan mata Lily yang lihai menoleh ke Nyonya Lu. "Dia tidak ingin kembali. Bisakah aku mengundangnya untuk berkunjung?"
Dia menambahkan, "Kita bisa mengundangnya untuk makan malam. Makanan yang mereka dapatkan sangat buruk."
An Zhe tahu bahwa gadis kecil itu berusaha membantunya bersembunyi dari orang-orang yang mencarinya di bawah, tetapi An Zhe berpikir Nyonya Lu tidak akan setuju.
Apalagi, kemunculannya yang tiba-tiba di sini terlalu aneh.
Tetapi hal yang mengejutkannya, Nyonya Lu malah mengangguk, "Oke."
Lily berkata "Wow," dan melanjutkan, "Nyonya, hari ini kamu sangat baik."
Nyonya Lu menundukkan kepalanya dan menyentuh rambut Lily, "Aku selalu menyayangimu."
Lily dengan girang menerima tangan Nyonya Lu. "Aku juga menyayangimu."
An Zhe dibawa ke lantai 22 Taman Eden. Suasananya di sini damai. Musik lembut dimainkan di koridor dan dinding putihnya dipenuhi dengan gambar bunga, kupu-kupu, lebah, dan awan. Seperti dunia lain dibandingkan dengan dunia di luar.
Di koridor yang luas, An Zhe juga bertemu dengan wanita lain, mereka semua mengenakan gaun putih panjang, memiliki rambut hitam atau cokelat dan memiliki wajah yang tenang. Setiap kali mereka melihat Nyonya Lu, mereka memberikan salam ramah.
Di bilik kantin umum lantai 22, An Zhe makan malam. Menunya adalah susu manis, setengah bagian ayam dipanggang, dan semangkuk sup jagung.
Saat makan malam, Nyonya Lu berkata, "Sudah waktunya untuk mengantar temanmu ini kembali."
Lily menjawab, "Biarkan dia tinggal sebentar."
Wanita itu mengabulkan permintaannya dan berkata, "Kalau begitu temani aku menyiram bunga."
Jadi, Lily meraih tangan An Zhe dan mereka berjalan melalui koridor putih dan memasuki ruangan yang lain. An Zhe melihat tanaman berwarna merah dan hijau di dalam ruangan ini. Di tengah ruangan, dibangun petak bunga yang berukuran beberapa meter persegi dan mawar merah yang rimbun tumbuh subur di dalamnya.
"Kekasihku dulu membawakanku biji-bijian dari hutan." Nyonya Lu memberi tahu An Zhe, "Lalu, Lu Feng juga melakukan hal yang sama. Aku ingat kamu bersamanya hari itu."
An Zhe mengangguk.
"Dia jarang dekat dengan orang lain." Nyonya Lu mengambil penyiram tanaman yang diletakkan di rak bunga.
Tiba-tiba, sesuatu yang terang memasuki pandangan An Zhe, tanpa sadar dia menoleh dan melihat layar TV di ruangan itu. Tidak ada yang menekan remote control, TV-nya dihidupkan secara otomatis.
"Pesan dari Departemen Tanggap Darurat." Pembawa berita berbicara lebih cepat dari biasanya. Pada saat yang sama, foto An Zhe ditampilkan di layar. "Tersangka ini perlu ditangkap secepatnya. Jika ada yang bisa memberi tahukan keberadaannya, maka harap segera hubungi kami."
Tubuh An Zhe sedikit tegang. Ketenangan selama satu jam ini, sepertinya hanyalah ilusi dan dunia ini masih bahaya untuknya. Dia memandang ke arah Nyonya Lu.
Tetapi, dia mendengar Nyonya Lu berbisik, "Jangan takut."
Tindakan Nyonya Lu selalu tidak terduga. Awalnya dia mengira Nyonya Lu adalah orang paling setia dengan aturan pangkalan, tetapi sepertinya tidak.
An Zhe bergumam, "Anda ..."
Nyonya Lu tersenyum, "Aku tidak akan membantumu melarikan diri, tetapi aku tidak akan menyerahkanmu untuk sementara waktu."
An Zhe bertanya-tanya, "Mengapa?"
"Mereka selalu punya banyak alasan untuk menangkap seseorang." Nyonya Lu memalingkan muka dari layar TV. Dia menundukkan kepalanya dan menyirami semak-semak mawar, tetesan air kristal bergulir di tepi kelopak merah, kemudian jatuh dari daun hijau lalu ke tanah. "Seperti mereka menangkap ibuku 40 tahun yang lalu."
An Zhe tidak tahu apa yang ingin dia katakan tetapi dia sepertinya ingin menceritakan sebuah kisah. Dia telah bertemu banyak orang yang ingin menceritakannya sebuah kisah, seolah-olah semua orang memiliki masa lalu yang tak terlupakan yang tersembunyi di hati mereka.
Oleh karena itu, dia tidak berbicara, dia hanya mendengarkan dengan tenang, dengan aroma mawar mengelilingi mereka. Lily membungkuk dan memetik satu, ia melepaskan beberapa kelopak bunganya, menaruhnya di tangannya sebelum melemparkannya ke udara, kelopak bunga jatuh ke bawah seperti hujan, berterbangan di atas rambut dan tubuhnya. Satu kelopak jatuh di rambut Nyonya Lu.
"Di empat pangkalan manusia, 23.371 menyetujui deklarasi berikut dengan nol suara penolakan: Aku secara sukarela mendedikasikan hidupku untuk kemanusiaan, untuk menerima eksperimen genetik, dan menerima semua bentuk reproduksi buatan untuk melanjutkan perjuangan kehidupan umat manusia untuk bertahan hidup." Nyonya Lu mengulangi Deklarasi Mawar yang An Zhe telah dengar dari Lily dengan nada ringan. Namun, suaranya Nyonya Lu tampak lebih jelas dan lebih rendah daripada gadis kecil itu.
"Deklarasi ini adalah prasyarat." Kata Nyonya Lu. "Dengan dasar Hak Asasi Manusia, mereka akan menerima eksperimen genetik dan menerima semua bentuk reproduksi bantuan. Selain itu, penggagas deklarasi tersebut juga membuat kesepakatan dengan pangkalan, bahwa wanita berhak untuk mengatur wanita lain."
Jari-jarinya dengan lembut menyentuh tepi bunga mawar. "Namun, ini sudah hampir 70 tahun yang lalu. Pada saat itu, semuanya tampak penuh harapan. Masa depan umat manusia ada di depan kita. Selama kita optimis, semuanya akan menjadi lebih baik. Jika aku salah satu dari 23.000 wanita pada saat itu, aku akan setuju tanpa ragu-ragu. Semua orang mengorbankan diri mereka sendiri dan aku akan bersedia untuk berkontribusi sebanyak yang aku bisa untuk kepentingan kemanusiaan."
"Selama waktu itu, pembuatan embrio dengan teknologi bayi tabung belum canggih dan anak-anak harus tetap di tubuh ibu mereka selama setidaknya tujuh bulan. Pangkalan berharap populasi semakin meningkat sehingga waktu jeda rahim tidak boleh melebihi 15 hari." Nyonya Lu memandangi langit-langit baja, "Tugas untuk melahirkan anak terlalu berat. Seluruh kehidupan wanita dihancurkan dan hidup mereka berlalu begitu saja. Mereka berharap pangkalan bisa melonggarkan persyaratan, tetapi tidak ada yang setuju."
"Para wanita yang secara sukarela menandatangani Deklarasi Mawar dan gadis-gadis yang lahir setelahnya juga mendedikasikan diri mereka pada deklarasi ini. Kita sangat membutuhkan populasi yang banyak. Mercusuar dan militer berpikir demikian, sebagian besar penduduk Kota Utama dan Kota Luar juga berpikir begitu dan bahkan wanita yang mengatur wanita lain juga berpikiran seperti itu."
Nada suaranya begitu lembut sehingga membangkitkan resonansi emosional. An Zhe mendengarkan dengan tenang dan melihat Lily duduk diam di tepi petak bunga.
"Untuk memperjuangkan perlindungan hak asasi manusia, beberapa wanita melancarkan gerakan protes. 40 tahun yang lalu, ibuku adalah penggagas gerakan protes itu, meskipun dia salah satu penggagas pertama Deklarasi Mawar."
Nyonya Lu tersenyum "Namun, semua gambar dan teks protes dihancurkan. Aku terlalu muda untuk mengingat banyak hal. Aku hanya dapat mengingat suatu malam ketika tentara United Front Center menerobos masuk. Ibuku mengunciku di kamar dan kemudian suara tembakan terdengar... Aku melihat darah mengalir melalui pintu kamarku. Kemudian, aku dikirim ke Taman Eden."
"Mereka akhirnya menemukan cara efektif untuk menjaga sumber daya reproduksi tetap terjaga, dan mereka menghapus kalimat dalam deklarasi. Generasi baru perempuan dikumpulkan dan tidak diizinkan pergi, hanya diajarkan tentang tanggung jawab mereka bereproduksi oleh Taman Eden dan tidak diajarkan pendidikan tambahan. Tidak ada yang lain. Dengan cara ini, pangkalan tidak perlu khawatir tentang penurunan kesuburan, juga para gadis tidak akan tahu sakitnya kehilangan hak asasi mereka karena kelahiran terus menerus."
Dia memandangi tembok-tembok di sekitarnya, sepertinya sedang melihat seluruh pangkalan melalui dinding. "Aku merasa sedih dengan ini tetapi aku juga tahu rasa sedihku ini hanya bagian yang sepele. Di tempat ini, seseorang meninggal setiap detik. Satu-satunya cara untuk manusia untuk bertahan hidup di era ini adalah mengubah diri mereka menjadi makhluk lain. Orang-orang dengan tanggung jawab yang berbeda adalah organ yang berbeda dari makhluk ini. Mercusuar adalah otak, militer adalah kaki dan tangan, orang-orang di Kota Luar adalah daging dan darah, bangunan gedung dan dinding adalah kulit dan Eden adalah rahim."
An Zhe meliriknya dan dia sepertinya mengerti pandangan An Zhe. "Aku tidak pernah membenci tempat ini."
Dia membungkuk dan menggendong Lily, yang kemudian membenamkan kepalanya dibahunya.
"Aku hanya sering sedikit bingung." Dia membelai rambut Lily dengan jari-jarinya. "Kita melawan monster dan spesies heterogen. Kita melawan gen asing yang mencemari gen manusia dan ingin menghindari naluri unik yang didasari oleh naluri binatang buas. Tetapi untuk mencapai tujuan ini, semua yang kita lakukan melanggar hak asasi manusia. Dan semua yang telah kita bentuk — mendapatkan sumber daya, memperkuat diri, dan membiakkan keturunan — hanya mencerminkan sifat binatang. Manusia sebenarnya tidak berbeda dengan monster. Tetapi fleksibilitas otak kita telah membuat kita menipu diri kita sendiri. Manusia hanyalah salah satu dari hewan. Seperti dilahirkan karena kehidupan, kita juga mati karena kehidupan."
Mata Nyonya Lu tampak seperti mata orang mati, "Peradaban manusia sama tidak berharga dengan sains dan teknologinya."
Dia berhenti berbicara dan menatap langit-langit untuk waktu yang lama, An Zhe melihat telapak tangannya menekan tombol yang gelap dan kemudian memutarnya sedikit.
Logam tahan radiasi di langit-langit terbuka lebar. Lantai ini adalah lantai paling atas Taman Eden dan ada langit tak terbatas di luar kaca. Pada malam hari, angin matahari berhenti sementara dan senja yang sunyi serta galaksi melebur bersama.
An Zhe berbisik, "Akan ada hari yang lebih baik."
Mungkin akan ada suatu hari ketika hakim tidak harus membunuh sesamanya, tentara tidak harus mati di alam liar dan gadis-gadis Taman Eden akan bebas lagi.
"Tidak," dia mendengar Nyonya Lu berkata, "Waktunya akan tiba ketika dunia akan benar-benar hancur."
"Lily." Dia menoleh ke gadis kecil di lengannya, "Apakah kamu ingin terbang?"
An Zhe memandangi wajahnya yang halus. Setelah mendengar kata-kata ini, rasa dingin tiba-tiba muncul.
Dia mendengar Lily bertanya dengan suara jelas di tempat dia memegang leher Nyonya Lu, "Bisakah aku? Seperti Sinan?"
"Ya."
Akhirnya An Zhe memahami niat Sinan untuk menyuruh Lily kembali ke Eden, ini bertentangan dengan dugaan dokter pada saat itu.
Kembali ke Eden — bukan karena disana aman.
***
11 notes · View notes
fantasycrisis · 6 years
Text
Temen Sebangku
Kembali berada di Lab. RTU pada pukul 1:18 WIB. Masih dengan kabel di kening dan termal AC merk Meizu, kelembaban yang kurasa cukup dibanding kelembaban sebelumnya yang luar biasa bikin lengan bawah dan kaki mengigil.
Sebelah kananku, dua orang wanita berkerudung yang sejak masuk memainkan gadget untuk membunuh jam-jam membosankan dari eksperimen ini. Sebelah kiriku, dua orang pecinta olahraga yang kini terpaksa duduk di atas kursi chitose tak bergerak seperti penjara mini. Gak terpaksa-terpaksa banget kayanya, sebab fee yang diterima sungguh membuat dompet lumayan kenyang. Tempat duduk kami diatur agar mengelilingi sebuah alat pengatur suhu berbentuk persegi dengan detail-detail yang sama sekali tak kupahami, alat tersebut sebenarnya menyambung ke kabel yang sekarang menempel di dahi, sukses bikin kami ketawa ketika pertama kali memakainya sebab menambah keanehan lain yang berasal dari alat-alat-apalah-itu.
Dua belas jam duduk di kursi, melakukan kegiatan apapun yang bisa dilakukan sembari duduk adalah hal yang membuat aku menjadi orang hebat dalam menahan kantuk. Ditambah manusia sebelah kiri yang cukup membantuku melewatinya. Akun-akun receh yang ia tunjukkan, pun pertanyaan-pertanyaan kecil yang tak sangka dikeluarkan. Gak tahu ya, baru menemukan orang yang seolah menghadapi sesuatu tanpa sebuah proses. Jika aku membutuhkan waktu lama untuk bisa mengobrol dengan orang baru, ia meloncatinya seperti mengenal seluruh manusia di bumi. Jika aku butuh tahapan untuk membuka diri kepada orang lain, ia memotongnya seolah memiliki kepercayaan sebesar laut untuk orang yang dia ceritakan, tanpa risih.
Hari ini terakhir aku berada di Lab. RTU, memakai jaket seperti biasa agar angin-angin jalan tak perlu mengusikku nanti. Saat sebuah suara yang mirip nyanyian, seperti biasa, memaksa telingaku mendengarnya.
"Pid, hari ini aku berjabat tangan sama banyak orang. Berbagi senyuman dan apapun kulontarkan. Biasanya, gak pernah seberharap ini. Semoga nanti, ada kebetulan lain yang menyenangkan, dah," katanya, sambil membawa alat pendeteksi oksigen dan dua buah tabung alumunium.
1 note · View note
alineaberkata · 3 years
Text
[6] Kidung Dari Jendela
Tumpukkan kardus memenuhi setiap ruangan yang berada di rumah nomor 17 itu, barang-barang berat, perabotan rumah dan elektronik seperti lemari, sofa dan televisi yang biasanya tertata rapi di ruang tamu kini tengah diangkut pada mobil truk yang terparkir di pekarangan rumahnya.
Pagi itu rintik-rintik hujan masih setia menggenangi jalan, meskipun begitu tak menghalangi aktivitas yang terjadi di rumah nomor 17. Di sebuah kamar yang sama berantakan dengan ruangan lainnya, Windartha tengah memasukan buku-bukunya ke kardus kosong. Di sebelahnya ada adik laki-lakinya yang sama-sama sedang mengemas beberapa barang yang akan dibawa ke rumah yang baru.
Setelah proses sidang perceraian kedua orang tuanya seminggu yang lalu, keluarga Windartha melakukan diskusi singkat di ruang tengah yang menghasilkan sebuah keputusan yaitu rumah yang telah ia tinggali tujuh belas tahun ini akan dijual, Windartha dan adiknya Bharma akan ikut dengan ibunya menempati rumah peninggalan neneknya yang berada di perbatasan kota yang pastinya jaraknya jauh dari rumahnya sekarang.
Tangannya sibuk menalikan tumpukkan buku koleksi miliknya yang biasanya disusun rapih di rak samping tempat tidurnya itu, banyak buku-buku yang sudah lama tak ia sentuh bahkan kertasnya pun sudah menguning. Satu buku tipis terlepas dari taliannya karena terlalu kecil dari buku lainnya. Windartha membuka beberapa lembar buku tersebut yang ternyata berisi catatan kecil miliknya dulu, beberapa cerita, puisi atau hanya kalimat pendek ditulis dengan tulisan yang cukup jelas untuk dibaca kembali. Buku catatan itu ia simpan ke tasnya, tak kembali ditalikan dengan buku lainnya.
Kini Windartha sudah berada di mobil yang pergi menuju rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya nanti, di sisinya ada Bharma sedang tertidur dengan earphone di kedua telinganya, di depan papahnya memegang kemudi dan di samping papah ada mamah yang hanya memerhatikan jalanan. Suasana didalam mobil itu sunyi dan kelam hanya ada bunyi radio yang sialnya lagi memainkan lagu sendu. Seandainya hari itu tak terjadi mungkin kini keluarganya pergi untuk liburan bukan untuk mengantarkan mereka pada jurang perpisahan.
Sampai akhirnya Windartha dirumah dengan ukuran yang cukup besar jika ditinggali tiga orang, rumahnya kali ini dikelilingi oleh padang ilalang yang dimana sudah pasti jarak rumah satu dengan yang lainnya jauh. Windartha melewati pagar berwarna putih, udara disana sangat dingin membuat pucuk hidungnya memerah, sebagian barang sudah disusun kembali dengan rapih. Rumah itu hanya satu lantai dengan banyak ruangan, terdapat empat kamar yang sama luasnya, dua kamar di depan dan dua kamar lagi di bagian belakang rumah. Windartha memilih menempati kamar pertama agar ia dapat berjaga-jaga kalau ada hal yang berbahaya di rumahnya mau bagaimana pun sekarang dirinya satu-satunya pria dewasa di antara seluruh anggota keluarga yang menempati rumah ini.
Windartha memerhatikan kamarnya yang bernuansa abu-abu itu, satu meja belajar disamping jendela kamar, satu almari di sisi kanan kamarnya dan di seberangnya terdapat ranjang tempat tidur yang belum terisi kasur. Kardus besar yang sedari tadi ia jinjing mendarat begitu saja di lantai kamarnya, tangan windartha membuka kenop jendela membiarkan udara di kamarnya bersikulasi. Melalui kacamata yang selalu hadir tertengger di atas hidung dan telinganya Windartha dapat melihat ilalang yang tumbuh dekat kamarnya bergerak mengikuti arah angin, rintik hujan tak lagi hadir, menyisakan awan mendung yang memberi kesan sunyi dan kesendirian baik apa yang kini ia lihat atau di hatinya.
...
Terhitung sudah lima hari Windartha menempati rumah yang lambat laun menciptakan rasa nyaman untuknya. Kata orang, mau dimana pun tempatnya kalau bersama dengan orang yang kita sayang rasanya akan selalu sama. Windartha dulu setuju dengan pendapat tersebut, sekarang pun masih setuju namun lain di hatinya. Kalau ditanya apa ia kesepian, ia akan menjawab tergantung siapa yang menanyakannya, kalau itu mamahnya sudah pasti ia akan jawab dengan lugas 'tidak' diikuti dengan rangkaian kata penenang lainnya. Terkadang memang sulit bukan berdamai dengan sesuatu yang nantinya akan menciptakan suasana asing di hatinya.
Hari ini di rumahnya hanya ada dirinya dan seorang asisten rumah tangga yang baru direkrut oleh mamahnya sejak tiga hari setelah kepindahan mereka kesini. Adiknya sudah pergi dari pagi tadi ikut mamahnya yang sekalian berangkat bekerja. Karena jarak rumahnya sekarang sangat jauh dengan tempat kerja mamah, beliau akan pulang tiga kali dalam seminggu sama seperti adiknya yang masih menduduki bangku sekolah menengah atas, tak seperti dirinya yang tahun ini memilih gapyear  karena tahun kemarin Windartha kurang beruntung untuk masuk universitas yang dicita-citakannya
Dari sejam tadi Windartha masih sibuk membaca buku yang bulan kemarin ia beli dari Event Book Fair, angin musim dingin masuk di celah-celah jendela kamarnya yang sengaja dibuka dari sejak fajar tiba. Kegiatannya berhenti sejenak karena Windartha mendengar suara gemerisik yang tercipta dari ilalang yang disapu angin, merasa bosan ia beranjak dari kursinya dan memandang keluar jendela menghirup udara segar yang syukurnya dapat ia rasakan secara gratis.
Windartha mengambil sweater rajutnya di gantungan baju yang ia letakkan di samping tempat tidur dan memakaikannya, lalu tangannya kembali menutup jendela. Kaki-kaki itu menapaki lantai rumahnya yang dingin menuju dapur.
"Bu, Windartha ijin keluar sebentar ya, ada yang mau dibeli," kata Windartha pada seorang wanita yang sedang sibuk mengiris bawang.
"Eh kemana atuh, Kang. Nanti aja sama ibu belikan atuh, dingin diluarnya," kata wanita yang langsung mengalihkan atensinya kepada Windartha.
"Enggak ah bu sambil jalan-jalan, bosen dirumah aja," balas Windartha.
"Tahukan kasep jalannya? Bawa hp ya nanti kalau nyasar telepon aja ibu."
"Iya bu, kalau gitu saya pamit, Assalamu'alaikum," pamit Windartha sambil meraih tangan yang mulai keriput itu untuk ia cium. Walaupun baru mengenal beberapa hari Windartha sudah menganggap Bu Suri sebagai ibu keduanya.
...
Windartha kini berjalan ditengah jalan setapak di antara sawah-sawah yang padinya mulai menguning. Sehabis membeli alat tulis yang sudah habis terpakai ia tak langsung pulang, ia berniat menjernihkan pikirannya yang akhir-akhir ini sulit sekali ia mengerti. Beberapa orang yang mengenalnya menyapa Windartha menanyakan kabarnya atau hanya untuk sekadar basa basi saja. Ia baru tahu di belakang rumahnya ada sebuah perkampungan yang terpisahkan oleh sawah-sawah dan padang ilalang yang tumbuh tinggi sehingga tidak terlihat.
Sore itu matahari malu-malu menghiasi langit yang putih bersih, kakinya berhenti tepat di depan padang ilalang yang berarti jalan setapak yang sedari tadi ia tapaki hanya berakhir di sana. Karena masih bosan ia berniat menelusuri padang ilalang yang mungkin tingginya hampir sama dengannya. Semakin dalam ia memasuki padang itu semakin pendek juga ilalang yang tumbuh sampai akhirnya ia dapat melihat jelas sebuah bangunan berwarna putih yang kelihatannya sudah lama tak terpakai. Ia memasuki bangunan yang ternyata tak berpintu, udara lembap yang pertama menyapanya, di ujung ruangan ada banyak buku yang telah usang dikemas rapi, ada satu meja dan kursi di dekat jendela samping pintu. Setelah mengelilingi ruangan yang tak terlalu luas itu ia menghampiri tumpukan buku yang sedari tadi mengalihi atensinya. Ternyata sebagian buku itu buku antologi puisi karya beberapa penyair terkenal Indonesia walaupun sebagian ada nama yang tak ia kenali. Berakhirlah Windartha di ruangan itu mendudukan diri di bangku yang masih kokoh berdiri walau sedikit berdebu dengan sebuah buku yang ia pilih untuk di baca. Suara dering telepon menyadarkan Windartha dari rangkaian kata-kata indah dari buku yang sudah ia baca setengah jam tadi.
Bu Suri
"Halo Kang Artha dimana? kok belum pulang, kasep? gak nyasarkan? tahu gak jalan pulangnya?" Suara Bu Suri dengan rentetan pertanyaannya langsung ia dengar ketika jarinya menggeserkan ikon hijau yang berada di layar handphonenya.
"Halo bu, saya lagi jalan-jalan dulu sebentar, iya saya tahu kok. Ibu tenang aja, sebentar lagi saya pulang," balas Windartha.
Beberapa menit kemudian telepon tersebut berhenti, Windartha memasukkan kembali handphone ke dalam saku celananya. Kemudian bangkit dan membereskan beberapa buku yang sempat ia baca lalu pergi dari sana dan sepertinya ruangan itu akan menjadi miliknya karena esok hari dan seterusnya Windartha selalu mengunjungi ruangan itu, ruangan tak beralamat yang akan ia gunakan entah hanya sekadar tempat singgahnya sementara atau malah mampu menggantikan rumah yang selama ini telah luluh lantah. Yang jelas ruangan 3x4 meter persegi dengan lantai vinyl itu nantinya kan menjadi titik temu Windartha dengan berbagai cerita tanpa raga.
0 notes
abusyairi · 4 years
Photo
Tumblr media
Whatsapp -> +6281222927147 Periksa Jam Tangan GUESS W4515L Jam Tangan Wanita Persegi-Multicolor terbaru ini Warna Tali: Multicolor Tipe: Analog Bahan Tali: Stainless Steel Gerakan: Quartz Multipack: 1Dimensi: Ukuran Tersedia - Free Size 175rb https://www.instagram.com/p/CH0-9fiH75t/?igshid=1xinfqvd0ac9n
0 notes
kchlz · 4 years
Text
Tumblr media
[ Part 4 ]
Kegelisahan Martin nampaknya kian bertambah. Beberapa kali ia melihat kesana-sini. Menyapukan pandangan ke seluruh penjuru ruangan bernuansa retro tersebut. Ia sendiri tidak yakin betul apakah Sandra bakal memenuhi keinginannya, atau malah menolaknya mentah-mentah.
Ia bukannya tidak menyadari kesalahan enam bulan silam. Martin sadar betul dia mengambil langkah yang salah kala itu. Dan tentu saja hal tersebut menjadi alasan mengapa respon Sandra sebegitu dinginnya. Kondisi yang kacau, juga perpisahan tanpa ucapan selamat tinggal itu.
Martin menghilang bagai ditelan bumi.
Ia mengasing. Menjauh. Menghujamkan bercak luka yang sulit dihapus. Ia bukannya lupa. Justru kesadarannya kini memuncak. Martin merasa ini adalah kesempatan tepat baginya untuk meminta maaf. Setidaknya itu yang ada di kepala Martin saat ini. Namun wanita itu belum juga menjawab penawaran yang dilempar Martin. Waktunya juga tidak banyak, namun kini ia malah sedang menunggu seseorang yang tidak jelas kedatangannya.
Di depannya tergeletak tiga gelas bekas minumannya yang kini tidak lagi tersisa. Masih belum terlihat tanda-tanda kemunculan Sandra. Martin berniat bangun dan pergi dari sana, namun seperti ada sesuatu yang mencegahnya berlalu. Ia memejamkan matanya paksa, mengetuk-ngetukkan sepatu boot hitamnya secara cepat. Waitress yang beberapa kali mengantarkan minuman Martin sedari tadi melihatnya heran, menyadari pria beraroma cokelat itu sedang resah. Benar-benar terlihat dari apa yang ditampakkan oleh ekspresi wajahnya. Keringat dingin benerapa kali mengalir membasahi tubuh Martin.
Lonceng di atas pintu kaca berbunyi. Seorang gadis dengan pakaian semi formal muncul dari balik pintu. Martin terperanjat. Akhirnya, sosok itu datang. Sandra memutar bola matanya tanpa menggerakkan kepalanya sedikitpun, menelusuri, dimana keberadaan Martin. Seorang waitress mengucapkan selamat datang yang dibalas senyuman manis Sandra.
Martin berdiri, memberi tahu posisinya. Senyum simpulnya mengembang seolah ikut mengucapkan selamat datang kepada Sandra. Wajah Sandra datar. Tidak terlihat tertarik, namun tidak juga terpaksa. Ia melangkah dengan tenang ke meja kayu persegi itu. Disana hanya terdapat sepasang kursi, yang sepertinya memang didesain hanya untuk dua orang saja.
Martin mempersilahkan Sandra duduk. Ia hanya menatap Sandra. Mulutnya masih terkunci. Tidak tahu darimana ia harus memulai pembicaraan.
"Jadi, kamu dateng jauh-jauh kesini cuma buat diem aja?" Sandra akhirnya memulai percakapan. Martin terlihat salah tingkah. "Em... Sandra, buat yang waktu itu.. aku gak bermaksud..."
"Udahlah, gakpapa" Sandra memotong. "Aku udah maafin kamu." Martin kembali diam. Menatap kearah sepatunya. Suasana menjadi hening. Sandra menatap pergelangan tangan Martin. Jam metalik pemberiannya masih terpasang disana. Ia tertawa kecil, mengingat bagaimana menyenangkannya waktu-waktu bersamanya dahulu.
Tiba-tiba ponsel Sandra berdering. Karla menelfonnya, menanyakan dimana Sandra berada.
"Kebetulan aku lagi ada di deket situ. Aku mampir ya. Aku traktir makan siang, oke?" Terdengar suara sopran Karla dari balik ponsel. Sandra mebelalakkan matanya. Mencoba menahannya agar tidak kesana untuk saat ini. Tapi Karla buru-buru mematikan panggilan.
Bersambung....
0 notes
reisamara · 4 years
Text
Seorang Angku dan Naskah Jambu Limpo
Oleh Ainul Mardhiyah
Siang ini, panas sekali. Suatu siang dalam barisan Bulan Mei. Matahari bersikukuh memancarkan sinarnya yang panas membakar. Warga Lubuk Tarok3 tak ada yang berniat keluar rumah. Mereka lebih memilih tidur siang atau bersantai dengan anak, istri dan televisi. Namun, berbeda dengan Basri. Rumah kayunya terasa lebih panas. Jarak antara langit-langit dengan lotengnya begitu dekat sehingga panasnya loteng terasa sampai ke dalam ruangan. Itulah mengapa ia akhirnya memutuskan duduk di kursi beranda sembari mengipas-ngipasi tubuhnya yang gerah. Sesekali, bau debu dan tanah kering menghampiri hidungnya.
Saat tengah asyik-asyiknya, suara salam membangunkannya. Ia terjaga dan buru-buru membuka mata. Dilihatnya di depan pagar rumahnya dua orang lelaki tengah berdiri. Basri menjawab salam tersebut lalu berjalan ke arah mereka. Dari dekat, bisa dilihatnya bahwa dua pria tersebut tidak sepantaran. Yang pertama, seorang muda berkacamata yang kira-kira berusia 30 tahunan. Sedangkan yang seorang lagi kelihatan lebih tua lagi. Sebab ubannya telah tumbuh di sana sini.
“Apa benar di sini rumah Angku Basri? ” tanya lelaki berkacamata.
“Ah, benar. Ambo4 sendiri.” Kata Basri. Ia kelihatan kebingungan. Sebab, ia yakin bahwa ia tidak kenal dengan mereka maupun pernah bertemu mereka sebelumnya. Basri mempersilahkan dua pria tersebut masuk ke rumah lalu memanggil istrinya untuk membuatkan minuman. Setelah sedikit berbasa-basi, dua lelaki tersebut memperkenalkan diri. Yang lebih tua bernama Syafril, dosen suatu Universitas di Padang. Sementara yang lebih muda bernama Chandra, junior Syafril yang bekerja di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sijunjung5. Basri mengangguk-angguk meski masih belum paham alasan pria-pria ini menemuinya.
“Kami berdua filolog.” Lanjut Syafril menjelaskan. Basri mengerutkan dahinya. Matanya mengerjap-ngerjap.
“Fi ... lo ... log? Erg … Anu. Ambo tidak memiliki riwayat sakit jiwa.” Basri kebingungan. Pikirnya mengapa ahli sakit mental ini mencarinya. Ia tidak gila. Syafril dan Chandra berpandangan, lalu tertawa.
“Ah, bukan, Angku. Kami bukan psikolog. Tapi, filolog. Orang yang mengkaji naskah-naskah kuno peninggalan lampau.” Jelas Chandra setelah mereka menuntaskan tawa. Basri ber”oh” saja dan menyimpan rasa malunya dalam hati.
Kemudian, Chandra bercerita, ia mendapat kabar dari seseorang bahwa Basri menyimpan naskah kuno peninggalan bapaknya yang seorang datuk6. Mereka hendak meminta izin untuk melihat. Basri berfikir sejenak. Maklum, belum ada seorang pun yang ingin melihat naskahnya. Bahkan, jangankan melihat, tertarik pun tidak. Basri meliriknya istrinya yang tengah meletakkan gelas berisi teh. Istrinya menganggukkan kepala, memberi persetujuan. Basri masuk ke dalam kamarnya dan kembali dengan sebuah kain kecil berbentuk persegi. Dibukanya kain tersebut dan dibaliknya menyembul lah sebuah buku bersampul coklat lusuh dengan ukuran 13 x 20. Bagian pinggir buku tampak telah rusak digigiti rayap. Syafril langsung mengeluarkan sarung tangan dari tasnya dan mulai membuka lembaran-lembaran naskah tersebut. Matanya membelalak dan memandang wajah juniornya. Mereka berbicara beberapa kali dan minta izin untuk memfoto naskah tersebut. Basri lagi-lagi mengiyakan. Setelah puas membolak-balik naskah tersebut, kira-kira agak satu jam an lamanya. Syafri kemudian buka suara.
“Ini naskah yang sangat langka, Angku. Sebab, naskahnya beraksara minangkabau seperti naskah yang ditemukan di Pariangan7. Sejauh ini kami baru menemukan tiga naskah termasuk ini yang beraksara minangkabau. Kebanyakan naskah yang ada di minangkabau beraksara arab. Spekulasi saya, ini mungkin peninggalan masa Kerajaan Jambu Lipo yang dulunya berpusat di daerah ini. Tapi, ini hanya prasangka awal.” Lanjut Syafri lalu meneguk tehnya.
“Ada baiknya naskah sepenting ini disimpan oleh lembaga pemerintah karena merupakan bukti sejarah kaum kita sehingga bisa diteliti dan menjadi pelajaran bagi generasi mendatang. Lagipula, naskah seperti ini harus mendapatkan perawatan khusus. Ada standar suhu ruangannya agar tidak kering dan lembab. Sehingga tidak cepat hancur.” Kali ini Chandra yang berbicara sambil membersihkan debu-debu pada naskah dengan kuas.
“Namun, keputusan besar ini berada di tangan Angku. Jika Angku menolak juga tidak apa-apa. Ambo hanya takut naskah ini hancur lebur seperti naskah-naskah kuno di Surau Calau Kecamatan Sijunjung yang kami datangi seminggu yang lalu.” Lanjut Chandra. Pria itu berusaha mati-matian untuk membuat nada bicaranya tak terlihat memaksa. Basri mengangguk-angguk. Tentu saja, ia belum bisa memutuskan. Mereka kemudian berbincang-bincang lagi. Hingga akhirnya pamit undur diri.
“Jika Angku sudah berubah pikiran. Ini nomor ambo. Temui ambo kapan pun Angku siap.” Syafril mengacungkan selembar kertas. Tampaknya harapannya lebih besar daripada jumlah usianya.
***
“Tin! Tin! Tin!” klakson sebuah motor mengalihkan perhatian Basri dari menyiram tanaman-tanamannya. Dilihatnya Ujang, pemuda pengangguran kampungnya tengah berdiri di depan pagar. Ia sedang duduk di atas motornya.
“Ondeh8 … Pak Basri! Salamaik9 pagi! Rajin sekali pagi-pagi sudah menyirami pokok jambu biji.” Sapa Ujang ramah. Basri tersenyum. Ia sudah sangat akrab dengan Ujang. Usia Ujang sepelantaran dengan Mukhsin, anak pertamanya. Sehingga, tak jarang Ujang sering bertandang ke rumahnya walau sekedar hanya meminum kopi barang segelas. Mereka berteman erat. Namun, itu pula yang sering ia khawatirkan kalau-kalau anaknya itu terpengaruh oleh Ujang yang notabene bukan kalangan terdidik. Ujang kemudian turun dari motornya dan Basri mengikuti langkah pemuda itu dengan ekor matanya.
“Ujang, kau … beli motor baru?” Basri membelalakkan matanya, ”Kau sudah dapat pekerjaan, Jang?” tanya Basri terbata-bata. Ia kelihatan penasaran.
“Ahahaha, bukan, Pak.” Sambar Ujang cepat. Ia menepis prasangka pria tua tersebut. Kemudian melambaikan tangannya sebagai kode bagi Basri untuk mendekat. Basri datang sambil menyorongkan telinganya.
“Saya menjual kertas-kertas jelek peninggalan Mamak10 saya kepada Orang Malaysia, Pak. Yang bertulisan macam alquran itu. Satu naskah bisa seharga lima belas juta, Pak. Entah kenapa sekarang peneliti dari jiran banyak berburu kertas jelek sepeti itu.” Bisik Ujang dengan nada bangga.
“Astaga, itu bukan kertas jelek, Jang. Itu naskah kuno peninggalan Syekh Malin Sidi, ulama sijunjung dulu. Benda itu bersejarah bagi Mamak engkau. Kenapa kau jual begitu saja? Pada Malaysia pula. Kenapa tak menyerahkannya pada pemerintah? Biar bisa dikaji dan menjadi kekayaan negeri sendiri.” Cerocos Basri cepat. Tubuhnya bergetar. Ujang hanya terkekeh-kekeh.
“Alah, kata gugel, naskah kita banyak yang tak terawat di tangan pemerintah negeri ini, Pak. Bahkan, banyak yang belum sempat dikaji.” Balas Ujang dengan nada yang remeh. Basri masih belum mengerti juga.
“Bukankah sudah ada Minangkabau Corner11, Jang?” kilah Basri. Ia teringat berita di sebuah koran yang pernah dibacanya tahun lalu.
“Iya, Pak. Tapi, kalau pun saya beri pada pemerintah, mereka tak bisa memberikan balas jasa yang cukup kepada kita yang menyerahkan. Mereka hanya memberi kita sedikit apresiasi.” Lanjut Ujang sambil merapikan rambut melalui kaca spion motornya. Basri geleng-geleng kepala.
“Eh, coba kau pikirkan. Sebanyak itu naskah berserakan di tangan warga, tak mungkin pula bagi pemerintah membalas jasa dengan uang. Bisa-bisa terkuras kas negara.” Kata Basri berapi-api. Rasa idealismenya muncul ke permukaan.
“Biar saja, Pak. Daripada uang tersebut dikorupsi lebih dulu oleh mereka.“ Ujang masih mendebat dengan santai. Basri diam saja. Ia tidak lagi memiliki argumen.
***
“Ayolah, Pak. Sudah saatnya Apak menyerah. Tidak ada gunanya Apak mempertahankannya. Toh, Apak juga tidak bisa membacanya.” Bujuk Mukhsin pada bapaknya yang tengah merokok di ruang tamu. Sang bapak hanya diam. Diketukkannya batang rokoknya agak dua kali ke dalam asbak. Ia akui, dari dua minggu yang lalu sejak anaknya ini membujuknya, ia masih belum bisa menerima ide Mukhsin untuk menjual naskah miliknya ke Malaysia. Bahkan walaupun kata anaknya ada seorang peneliti dari Malaysia yang mati-matian berniat membeli naskah tersebut dengan harga 1 Miliar.
“Sin, biarkan saja Apak kau yang memutuskan. Kan Apak kau pewarisnya. Bukan kau.” Potong Bundo12 Rubayah dari ruang tengah. Wanita 50 tahunan itu masih sibuk membungkus galamai13 ke dalam plastik kecil. Matanya sesekali melirik wajah suaminya. Ia paham benar bahwa dibalik acuhnya tingkah Basri, lelaki itu juga sedang berfikir.
“Sebentar lagi juga aku yang akan jadi pewarisnya, Bundo.” Sambar Mukhsin. Diselonjorkan kaki dengan santai. Bundo terbatuk-batuk. Entah karena kaget dengan jawaban putranya itu atau memang faktor usia telah menggerogoti tubuhnya. Wanita itu memelototi Mukhsin. Ia diam. Basri kemudian bangkit dari duduknya.
“Urus saja urusan kau sendiri.” Tutupnya dengan nada yang datar lalu melangkah ke pintu kamarnya yang selalu berderit tiap kali dibuka. Di dalam kamarnya, pria itu tercenung. Ia berbaring sebentar. Ditatapinya langit-langit kamarnya. Sedangkan, pikiran meracau memikirkan kalimat putra sulungnya. Di luar, samar-samar didengarnya percakapan istrinya dengan Mukhsin.
“Mau sampai kapan Apak sok idealis seperti itu, Ndo? Sampai kita luntang lantung dulu?“ mukhsin masih mengoceh. Ia merasa belum puas.
“Kau! Mulut kau … ” Seru istrinya dengan nada geram. Tak terdengar apa pun balasan dari Mukhsin.
“Sudahlah, lebih baik kau tolong saja aku membungkus galamai-galamai ini!” kata Rubayah yang dijawab dengan sungutan Mukhsin yang akhirnya memilih ke luar rumah.
Basri menghela nafasnya. Otak pria itu dipenuhi tanda tanya. Kenapa anaknya tak mau mengerti juga? Atau ia yang belum bisa mengerti isi kepala anaknya? Entahlah, ia merasa pening. Ini bukan perdebatan pertama mereka membahas hal yang sama. Tapi, tetap saja ia masih sangat bimbang. Baginya, menjual pusaka seperti itu bukanlah pilihan yang baik. Kata para filolog itu, naskahnya adalah sejarah dan sebuah kekayaan yang tak ternilai untuk bangsanya. Namun, di sisi lain, ia juga ingin uang. Tungku dapurnya sudah lama tak menghembuskan asap beraroma daging. Dibiarkan lamunnya bermain-main sebentar sebelum akhirnya ia berkata pada dirinya sendiri,
“Agaknnya saya harus sholat istikharah dulu.”
Esok paginya, setelah sedikit berzikir dan memantapkan diri, Basri mengambil satu keputusan; menyerahkan naskah miliknya pada pemerintah. Ia pikir, apa yang diwariskn kepadanya adalah amanah. Lagipula, belakangan ini entah mengapa semakin sering saja ia bermimpi bertemu dengan Kakeknya. Ia yakin itu adalah sebuah pertanda. Basri lalu mandi dan meminta istrinya menyetrikakan pakaiannya hingga licin. Ia merasa jadi pahlawan yang menyelamatkan negara. Istrinya senyum-senyum saja. Kemudian, sebelum berangkat diraba-rabanya bagian bawah celah lemarinya untuk mengambil naskahnya. Namun, nihil. Berapa kalipun ia meraba kolong tersebut, benda itu tetap tak bersua olehnya. Ia berfikir sejenak lalu berteriak marah,
“Mukhsiiiiin!”
Kepada Para Pecinta Sejarah, Para Filolog
dan Imam Negeri Ini
Keterangan
1. Angku: Sebutan untuk seseorang yang dihormati di Minang
2. Jambu Lipo: Sebuah kerajaan bagian dari kerajaan Pagaruyung yang dulunya terdapat di kecamatan Lubuk Tarok, Sijunjung.
3. Lubuk Tarok : Nama salah satu kecamatan di Kabupaten Sijunjung
4. Ambo: Saya dalam bahasa minang
5. Sijunjung: Nama salah satu kabupaten di Sumatera Barat
6. Datuk: gelar adat yang diberikan kepada seseorang melalui kesepakatan suatu kaum atau suku yang ada di wilayah Minangkabau
7. Pariangan: Salah satu nama daerah di Sumatera Barat
8. Ondeh: Aduh dalam bahasa minang
9. Salamaik: Selamat dalam bahasa minang
10. Mamak: Paman dalam bahasa minang
11. Minangkabau Corner: Lembaga pusat pelestarian, penyelamatan dan pengembangan khazanah budaya Minangkabau yang terletak di Universitas Andalas, Padang.
12. Bundo: Ibu dalam bahasa minang
13. Galamai: makanan bahan dasar tepung beras ketan, gula aren dan santan yang berasal dari daerah Sumatera Barat dan di daerah lain dikenal dengan nama dodol.
Tumblr media
0 notes
miumiuoutletshop · 4 years
Text
Berikut Awal Mula Terciptanya Pakaian Wanita Brand Miu Miu dari Tahun 1993 Sampai Saat Ini
Tumblr media
Berikut Awal Mula Terciptanya Pakaian Wanita Brand Miu Miu dari Tahun 1993 Sampai Saat Ini - Miu Miu adalah mitra Prada yang naluriah dan lucu. Mereka berbagi matriks kreatif yang sama, semangat borjuis, dan sintaksis, tetapi sengaja mematahkannya.
Awal mula
Pada tahun 1993 merek, Miu Miu, dibuat sebagai garis pakaian wanita. Miuccia Prada, sang perancang, memilih nama panggilan untuk membawa konsep feminitas menjadi ekstrem. Dengan gaya ringan, ironis, dan terkadang naif. Inti dari merek ini untuk Miuccia adalah menawarkan zona ekspresi bebas. Kemudian, pada tahun 1994 Miu Miu meluncurkan garis Men mereka. Ini adalah pandangan kontemporer tentang garis Prada Men. Ketika merek Prada mencapai puncak minimalis, Miu Miu mengusulkan gagasan tentang kecanggihan naif.
Inspirasi: Miuccia Prada
Secara alami, Miu Miu memberdayakan rasa vivacity dan awet muda, dipahami sebagai kondisi mental, bukan leluhur. Sebagai seorang desainer, Miuccia Prada berfokus pada suasana hati yang memengaruhi gaya. Baginya, selalu tidak relevan untuk menentukan materi. Yakin dengan perubahan sifat mode, Miuccia Prada berhasil menangkap kegelisahan yang sensual dan glamor yang akan segera menjadi bagian tak terpisahkan dari DNA Miu Miu. Miuccia Prada berfokus pada pelanggan yang sangat memperhatikan tren baru, tidak tergoyahkan, dan canggih. Miu Miu mengungkapkan visi Miuccia Prada tentang gaya alternatif. Selalu ditandai oleh kepribadian yang kuat, sepenuhnya independen dari merek Prada. Mengubah mode menjadi kondisi mental dan menggunakan perubahan sebagai alat, Miuccia Prada telah membangun dunia di sekitar Miu Miu, merek dagang dan pada saat yang sama merupakan cara komunikasi yang baru.
Gerakan Tumbuh
Kemudian, pada tahun 2002, Fabio Zambernardi, menjadi direktur desain Prada dan Miu Miu. Kedua merek juga menggabungkan total 160 outlet penjualan langsung. Setahun kemudian, sebuah butik debut di Tokyo, di distrik Shibuya. Juga, baik Prada dan Miu Miu memasuki perjanjian lisensi sepuluh tahun dengan Luxottica Group, pemimpin dunia dalam industri optik, untuk produksi dan distribusi kacamata hitam dan jam tangan. Pada tahun 2005, jalur Miu Miu Men sementara dibekukan. Kemudian, setelah uji coba penyajian koleksi di pekan mode New York, London dan Milan, Miu Miu menemukan lokasi final dan alami dalam kalender mode Paris pada Maret 2006. Pada 2007, penjualan tahunan pakaian wanita Miu Miu meningkat menjadi $ 297 juta, dan saat itu tumbuh dalam kecanggihan. Kemudian, pada tahun 2008 jalur Miu Miu Men ditutup secara permanen.
Identitas Merek Miu Miu
Dibandingkan dengan dunia mode di ibukotanya yang tak perlu, Miu Miu menggunakan keindahan pemandangan Paris sebagai panggung ideal untuk esensi eksperimentalnya, menggabungkan savoir-faire couture Paris dengan keanggunan yang langka dan canggih, tidak pernah melupakan ironi. Menampilkan semangat mutakhir, Miu Miu memadukan dalam konsep memudar lintas konstan di dalam ruangan / luar ruangan, kota / negara, pria / wanita, couture / jalan, masa lalu / masa depan. Hasil cetak membuat kelebihan, istirahat dan tandingan. Alas kaki, ironis dan eksentrik, adalah titik fokus. Batas-batas antara tinggi dan rendah, sampah dan elegan sengaja diabaikan. Dialektika gaya borjuis kemudian direvisi. Kontrasnya mencolok daripada tersembunyi. Setiap bagian dibuat dengan perhatian cermat terhadap detail. Dalam bingkai yang sempurna ini masukkan keanehan, kontradiksi, dan kesalahan yang disengaja. Berdebat dan kemahiran yang indah adalah kuncinya.
Kampanye Periklanan Groundbreaking
Kampanye iklan yang inovatif telah menandai gaya yang mencolok pada awalnya diambil dalam gaya neo-realistis oleh Corinne Day dan Ellen Von Unwerth, gambar Miu Miu segera mengembangkan keunikan mereka yang tidak salah dengan memilih selebriti sebagai kesaksian. Sejak debutnya bersama Drew Barrymore pada tahun 1995, para pemain telah berubah secara konstan dan abstrak gaya naratif telah menjadi merek dagang: Kim Basinger, Maggie Gyllenhaal, Vanessa Paradis, Stacy Martin, Hailee Steinfeld, Chloe Sevigny, Amanda Seyfried, Elle Fanning hanya untuk membuat beberapa nama, mereka semua berpartisipasi dalam kampanye cetak, dibuat dengan gaya sinematik. Tujuannya adalah untuk selalu mendefinisikan visi yang feminin dan spontan. Sentuhan tak acuh yang tak menentu dan perasaan tidak masuk akal yang tak masuk akal tetap ada sebagai nada dasar esensi Miu Miu, yang terus berubah dan tak pernah sama dengan dirinya sendiri.
Women's Tales 2012
Women's Tales adalah serial film pendek yang sedang berlangsung untuk jagat raya wanita. Dibuat oleh para pembuat film internasional penting dengan formasi intelektual yang berbeda mengekspresikan visi mereka tentang feminitas. Itu mengundang pembuat film untuk merayakan feminitas di abad ke-21, mengeksplorasi dengan mata kritis. Ini berarti merangkul kompleksitas tak terbatas dan kontradiksi perempuan untuk mencerminkan dan menggairahkan mereka. Dalam rangkaian celana pendek, koleksi Miu Miu memainkan peran penting, bersama aktris dan model terkenal. Para pemimpin Miu Miu bertindak sebagai kontras dengan drama naratif. Kekuasaan, keinginan. Kesombongan, perbaikan. Ritus, aturan. Mimpi, mimpi buruk. Bahkan momen terkecil dalam kehidupan sehari-hari wanita mengandung banyak segi. Women's Tales menceritakan momen-momen ini dan menekankan peran mendasar, yang memperkaya pakaian.
Pembukaan Toko Internasional
Miu Miu membuka butik pertamanya di Cina di MIX di kota Shenzhen pada 2009. Kemudian, Miu Miu berekspansi ke pasar Amerika Utara. Sebuah toko diluncurkan di Houston, Texas, di The Galleria selama musim panas 2011. Juga, di Short Hills, New Jersey, pada musim gugur 2011. Miu Miu juga membuka butik Australia pertama mereka di Chadstone Shopping Centre di Melbourne. Kemudian, yang kedua dibuka di Westfield Sydney pada 2011. Cabang dibuka di Glasgow, Skotlandia, pada 2010 dan terletak di department store Fraser. Pada 26 Maret 2015 Miu Miu mempersembahkan proyek barunya dengan arsitek Swiss Herzog & de Meuron. Bangunan 720 meter persegi, terletak di Miyuki Street di distrik Aoyama Tokyo, adalah jantung dari aktivitas merek Jepang. Proyek ini ditempatkan secara diagonal sehubungan dengan Epicenter Prada yang terkenal, juga dirancang oleh penelitian Swiss. Berlawanan dengan bangunan Prada yang sepenuhnya berlapis kaca, fasad logam Miu Miu yang bijaksana terlihat kusam dan lebih panas. Model tipologis yang dipilih oleh arsitek adalah kotak yang ditempatkan langsung di permukaan jalan, dengan tutupnya sedikit dinaikkan untuk menandai pintu masuk dan memungkinkan orang yang lewat melihat ke dalam.
1 note · View note
ejharawk · 5 years
Text
Sihir di sel pianis Hongaria
Tumblr media
Tanah Tinggi, Tangerang, 1928
Kondisi penjara-penjara di Batavia (nama Jakarta dahulu) awal abad ke-20 sudah kadung pol. Nyaris tak memungkinkan lagi melakukan segregasi berdasarkan umur dan jenis kelamin. Tumplak semuanya dalam satu hunian.
Pemerintah Belanda yang kala itu menjajah Indonesia akhirnya membangun penjara baru yang khusus untuk remaja. Sifatnya sebagai tempat pembinaan dan pendidikan alih-alih hukuman.
Daya tampung satu blok sel tidak boleh lebih 50 orang. Menyediakan lebih banyak ruang terbuka, bangunannya tidak berdempet-dempetan, dan desainnya mirip rumah. Inspirasinya dari Borstal System milik Kerajaan Inggris yang diperkenalkan sejak 1902.
Gubernur Hindia Belanda Andries Cornelis Dirk de Graeff memerintahkan Departemen Pekerjaan Umum dan Sipil (Departement van Burgerlijke Openbare Werken) mendirikan jeugdgevangenis atawa penjara anak remaja.
Ada tiga penjara khusus remaja yang kemudian didirikan. Semuanya di kawasan Tangerang yang dahulu masih termasuk wilayah Batavia. Salah satunya sekarang kita kenal dengan nama Lapas Anak Wanita Kelas II B yang pembangunannya rampung 1928.
Periode awal sejak didirikan, pengelolaan lapas diberikan kepada The Land Opvoedings Gesticht alias Yayasan LOG. Lalu sejak 1934 diserahkan kepada Yayasan Pro Juventute.
Saat Jepang gantian menjajah Indonesia pada 1942, tempat ini digunakan sebagai rumah tahanan perang untuk anak-anak dan wanita Belanda yang akan dikembalikan ke negara asalnya.
Pada masa ini pula tertinggal sebuah kisah penahanan seorang pianis masyhur bernama Lili Kraus (3 April 1903 – 6 November 1986).
Ceritanya Kraus hendak mengadakan tur di kawasan Asia Pasifik. Hindia Belanda termasuk negara tujuan resital.
Nahasnya, Jepang yang gantian menjajah Indonesia dari tangan Belanda langsung menginternir semua warga negara asing, termasuk Kraus.
Tumblr media
Dalam buku Lili Kraus: Hungarian Pianist, Texas Teacher and Personality Extraordinaire (Texas Christian University Press, 2000), pianis kelahiran Hungaria ini ditangkap mulai 29 Juni 1943.
Sempat dua kali menghuni penjara berbeda di Batavia, Pemerintah Jepang pada Desember 1943 akhirnya membawa Kraus ke Tanah Tinggi, Tangerang, tempat Lapas Anak Wanita Kelas II B sekarang berada.
Mengetahui akan kedatangan seorang pianis andal, perwira Jepang yang menjabat kepala lapas kala itu langsung mengirimkan seorang penjaga untuk menjemput Kraus.
Sebuah piano upright juga sudah diletakkan di area utama bagian kantor penjara yang memanjang dari sisi utara ke selatan. Kraus pun dipersilakan bermain.
Komandan kamp menghentikannya setelah bermain sekitar setengah jam. Ketika bermain, jendela-jendela sengaja dibuka agar memungkinkan seluruh tawanan mengalami momen luar biasa tersebut.
Demi terhipnotis jemari Kraus yang rancak menjelajahi tuts piano, para tawanan lain akan berlomba menyelesaikan pekerjaan mereka lebih cepat saban Kraus bermain.
"Semua yang cukup sehat datang dan berjongkok saling berdekatan di lantai ubin yang rusak. Kami semua mendengar dia bermain dalam keheningan total. Ketika akhirnya dia selesai, kami bangkit dan berjalan diam-diam. Banyak di antara kami yang menangis dengan sedihnya," kisah seorang tawanan.
Oktober 1945, seturut kekalahan Jepang atas sekutu, Kraus akhirnya bebas. Palang Merah Inggris langsung menerbangkannya ke Australia.
Kraus mengenang hari pembebasan tersebut dalam bukunya. "Akhirnya orang Jepang membaca deklarasi bahwa perang telah berakhir. Mereka menyarankan tetap tinggal di kamp karena di luar sangat berbahaya, tapi kami tidak peduli. Semuanya pergi berhamburan."
Tumblr media
Tanah Tinggi, Tangerang, 2019
Bersama fotografer Wisnu Agung Prasetyo, saya mengunjungi lapas berbentuk persegi ini selama dua hari (25-26 Februari).
Model bangunannya asimilasi antara gaya Eropa dengan lokal. Atapnya berbentuk pelana atau limasan. Seperti bangunan tradisional Jawa.
Kekhawatiran awal bahwa kondisinya akan serupa dengan apa yang selama ini saya lihat dalam berbagai tayangan, semisal serial Prison Break, dokumenter bersambung Inside the Worlds Toughest Prisons, atau film The Raid 2: Berandal lenyap seketika.
Lingkungan penjara yang serba pengap, kotor, sesak, kaku, dan terkadang diwarnai kekerasan tak kami jumpai selama berkunjung di tempat ini.
Pemandangan asri, bersih, dan rapi justru lebih mencolok mata. Sesama warga binaan dengan petugas juga guyub. Mereka menyambut ramah kedatangan kami dan tak pelit berbagi cerita.
Bangunan-bangunan lama peninggalan Belanda juga masih terawat. Semisal Paviliun Kenanga yang terletak di sisi utara atau Paviliun Mawar yang berada di seberangnya.
Laiknya rumah, tidak ada pintu baja berlapis-lapis di paviliun ini. Beda cerita saat kami melongok Paviliun Melati, blok sel yang dibangun belakangan seiring bertambahnya jumlah warga binaan.
Semua jendela di bangunan lama memiliki dua daun berbahan kayu dengan kisi-kisi. Bagian atas dilengkapi lagi ventilasi udara dengan terali besi yang terpasang vertikal. Ini ciri khas bangunan ala Belanda untuk menyesuaikan iklim tropis di Tanah Air.
Saat melongok genteng bangunan, samar tertulis “Tan Liok Tiauw. Batavia, Java”, sebuah perusahaan industri genteng dan batu bata masyhur milik Tan Liok Tiauw Sia (1872-1947).
Ada banyak gedung atau bangunan peninggalan Belanda menggunakan genteng merek ini. Salah satunya Nederlandsche Handles Maatschappij yang kini menjadi Museum Bank Mandiri di Kota Tua, Jakarta Pusat.
Menurut penuturan Leony Paramitha yang sudah dua tahun menghabiskan waktunya sebagai warga binaan, kondisi lapas yang kondusif seperti ini membuat sisi psikologisnya tidak semakin terpuruk.
Hal tersebut diamini Mutiara Rahma, Olif Ayunia Fitri, dan Erna Handayani, rekan Oce --panggilan akrab Leony-- yang tergabung dalam kelompok musik Trallis.
Kuartet ini bahkan dengan jujur menceritakan kisah mengapa bisa menghuni lapas ini. Sesekali antara mereka saling menimpali nahas yang menimpa kawannya dengan kelakar.
“Di sini saya mendapat banyak tambahan pengetahuan. Belajar introspeksi diri dan saling berbagi kebisaan. Sisi religus kami juga semakin terasah. Pokoknya jauh dari penggambaran kebanyakan orang yang bilang penjara itu menyeramkan,” ungkap Oce yang sebelumnya biasa menyanyi dan menjadi pembawa acara.
Dikisahkan Oce, kelompok musik Trallis yang terbentuk menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun lalu berawal dari kegiatan ekstra kurikuler lapas. Makanya mereka sempat mengusung nama Ekspas.
youtube
Hingga kini Trallis sudah punya enam lagu ciptaan. Cukup untuk sebuah mini album. Lirik lagu-lagunya berisi doa, harapan, kepasrahan, dan bagaimana menghabiskan hari-hari selama di lapas.
Produktivitas dalam mencipta tak lepas dari andil para petugas di lapas ini yang senantiasa memotivasi mereka. Satu figur utama yang mereka sebut adalah kehadiran Prihartati sebagai Kalapas Anak Wanita Kelas II B Tangerang.
Warga binaan di sini menyapanya dengan sebutan Bu Jeger. Kami bertemu dengannya pada hari kedua kunjungan. Sosoknya energik, tempo bicaranya cepat dengan artikulasi jelas, humoris, tapi tegas.
“Beliau itu sangat suportif dan merakyat banget lah istilahnya. Mau membaur dengan kami warga binaan. Kalau kami duduk di bawah, beliau juga duduk di bawah. Selain itu juga tidak ada perlakuan berbeda di antara warga binaan. Kami di sini menganggap beliau seperti ibu kami sendiri,” pungkas Oce.
Sebelum memutuskan pulang, kami berkesempatan menyaksikan Trallis latihan. Tempatnya di aula yang terletak di bagian selatan lapas ini.
Bermula dari intro sepanjang empat bar, Oce melantunkan lagu bertajuk “Terima Kasih”. Liriknya berkisah seperti ini:
Kami hanya manusia biasa yang tak luput dari dosa.
Kami hanya punya sebuah cerita .
Tuhan yang tahu segalanya. Jangan pernah menyangka semua akan indah pada waktunya.
Di Lapas Anak Wanita, kita perlu berkarya dengan penuh suka cita.
Ibu Prihartati kita, teruslah kau berjuang dan ikut membina kita.
Tak akan kami sesali semua keadaan ini, kami penuhi janji sampai bebas nanti.
Meminjam kesaksian mantan rekan Lili Kraus di tempat yang sama ini lebih dari tujuh dekade silam, saya mendengarkan mereka bermain dalam keheningan pula. Ketika akhirnya mereka selesai, yang tersisa adalah rasa kagum dan takzim.
0 notes
dunz57 · 7 years
Text
GADIS REMBANG SENJA
Sebuah ketegangan telah terjadi di daerah pinggiran kota. Para warga berbondong-bondong melakukan unjuk rasa di depan bangunan yang sebentar lagi akan diresmikan. Mereka membawa spanduk berbagai tulisan yang berisi tentang protes, penolakan, maupun penuntutan keadilan. Semuanya terekam jelas dan masih lekat dalam ingatan seorang pemuda bernama Kaelani Murtado.
***
Kemod alias Kaelani Murtado sudah tiga tahun berada di kota. Rumahnya yang jauh nun di desa telah ditinggalkannya, demi penghidupan yang lebih baik. Bukan tanpa alasan kenapa Kemod pergi merantau. Tempat dilahirkannya memang jauh dari mana-mana. Sejauh mata memandang, hanya sawah dan sedikit perbukitan yang terlihat. Jika dibandingkan, jarak tempuh kantor daerah lebih jauh dari pada jarak ke laut. Meskipun masih satu pulau dengan pemerintahan negara, pesisir selatan belum mendapatkan perhatian dari para wakil rakyat. Daerah tersebut terbilang pelosok, namun masyarakat sangat taat aturan. Tidak pernah terlambat dalam membayar pajak bangunan maupun pajak kendaraan. Sebuah kebingungan bagi segelintir orang. Dan itu terasa jika melihat kondisi jalan tanpa perbaikan. Di kota di tempat kini dia berada, Kemod ikut bersama saudaranya yang telah lebih dulu hijrah dari desa. Ada harapan yang timbul dari benaknya. Dia ingin buka usaha seperti saudaranya. Menjadi pedagang kaki lima pun tak apa. Namun cita-citanya tersebut belum terlaksana. Dia masih bekerja di kios karena keterbatasan biaya. Pasar tradisional dimana kios saudaranya berada, sangat ramai setiap paginya. Maklum, pasar tersebut telah menampakkan kehidupannya mulai dari pukul dua malam. Para pedagang menggelar jualannya di atas bangku-bangku yang telah tertata. Sayuran, buah-buahan, daging ayam, daging sapi, ikan, beras, dan lain sebagainya. Sedangkan kios milik saudaranya, berjualan klontongan yang mulai buka pukul sembilan pagi setelah bangku-bangku telah diangkat oleh kuli dan suasana pasar semakin siang semakin sepi. Meskipun saudaranya tidak mengikuti arus utama, dalam artian tidak buka dari sebelum subuh, kios tersebut tetap ramai oleh pembeli yang sengaja datang ke pasar pagi atau sore hari.
***
Pagi itu sebelum berangkat ke kios, diseruputnya kopi hitam pekat oleh Kemod. Hembusan asap rokok bercampur dengan segarnya udara dan pancaran cahaya mentari, menjadikannya sebuah ritual tersendiri. Sesampainya di pasar, dibukanya papan-papan penutup kios. Berantakan. Barang-barang berserakan di lantai hitam yang tertutup oleh tumpahan-tumpahan kecil terigu, tepung kanji, gula, minyak kelapa, dan lumpur pasar yang terbawa oleh sendal. Rokok, susu kaleng, kecap botol, obat nyamuk, semuanya tidak pada tempatnya. Kopi dan sabun colek hampir semuanya telah dilubangi. Tidak heran lagi, pelakunya jelas dan pasti. Tikus semalaman telah melakukan agresi. “Dasar si monyong.... udah dikasih racun, tetap aja masih hidup. Coba bereskan barang-barang yang jadi korban, Mod. Itu sekalian disapu lantainya sebelum datang para pembeli” gerutu saudara Kemod. “Sabar Mang, tikus juga makhluk hidup. Butuh makan” Kemod menenangkan. “Kan sama Mamang udah dikasih mentimun” kilah saudaranya. “Tapi mentimunnya dikasih racun tikus kan, sama Mamang?” tanya Kemod. “Iya biar pada mati” saudaranya kesal nada tinggi. “Mang, tikus jaman sekarang udah pada pinter. Mereka tau mana yang harus dimakan dan mana yang harus ditinggalkan. Meskipun dikasih perangkap, tetap aja mereka hidup bebas berkeliaran” ujar Kemod. “Tikus itu hama, Kemod.... harus diberantas” “Sama seperti orang-orang yang korupsi?” Kemod bertanya lagi. “Udah cepet beresin barang-barangnya. Disapu yang bersih” saudaranya mengakhiri. Kemod pun melakukan apa yang diperintahkan oleh saudaranya dengan teliti, kemudian pergi dengan menjinjing karung ke tempat pengumpulan sampah. Sesampainya di kios, Kemod langsung melayani satu dua pembeli. Setelah lumayan sepi, saudaranya bercerita tentang suatu kejadian yang tidak tiap hari selalu terjadi.
***
Meskipun hanya mampu tamat SMA, pemikiran Kemod sangat kritis. Jika melihat suatu fenomena yang tidak sesuai dengannya, setidaknya dia akan sedikit gusar. Keterbatasan waktu yang terampas oleh kerjaannya di kios membungkusi miyak atau terigu, tidak membuat minat bacanya berkurang. Dia sempatkan curi-curi waktu. Setiap selasa sore selepas pekerjaan di pasar beres, dia pergi ke kawasan toko buku-buku bekas. Sekedar membuka-buka halaman daftar isi. Jika sesuai dengan hati, dia akan beli. Jika tidak, dia akan meletakkannya kembali. Buku-buku Kemod sangat berarti. Jika di pasar khususnya di kios saudaranya dia mengangkuti barang-barang pembeli, ada uang jajan yang selalu diberikan. Dengan uang tersebutlah Kemod membeli buku bekas. Bukan hanya buku yang selalu dibeli, majalah pun dia beli jika isinya sesuai dengan apa yang sedang dicari. Dan kebetulan, sore itu Kemod mencari bahan bacaan tentang permasalahan sosial. Sebuah fenomena yang hampir setiap hari dia lihat di pasar di tempat dia bekerja, di kota di tempat dia tinggal bersama saudaranya, di negara di tempat dia merasa bahwa bangsanya sedang terseret sebuah arus.
“Yang ini berapa harganya, Pak?” Kemod memegang sebuah majalah sambil ditunjukan kepada penjual buku. “Lima rebu, Den”. Tanpa pikir panjang dan tanpa penawaran, Kemod pun langsung mengeluarkan uang dari saku celananya. Setelah tidak ada lagi yang perlu dicari, pulang adalah langkah yang pasti.
***
“Mau Cerita apa, Mang?” Kemod bertanya setelah kios lengang. “Setelah beberapa tahun terakhir Mamang perhatikan, di samping pekerjaan, kamu makin ke sini makin banyak perubahan. Ada perkembangan.” Saudaranya menjelaskan. “Maksudnya gimana, Mang?” Kemod keheranan. “Eh Mod, tiap hari kalo pulang dari pasar suka lewat alun-alun gak?” “Iya”. “Suka liat orang-orang di depan kantor kecamatan gak, pake baju serba hitam, berdiri berjam-jam? Biasanya sih dari siang sampai sore pas waktu kita pulang”. “Gak ada ah Mang. Tiap hari?” “Hari Selasa doang, Mod” “Kalo hari selasa jarang lewat, Mang. Soalnya pasti ke toko buku dulu, terus jalan pulangnya muter dikit. Ada apa emang?” Kemod duduk siap mendengarkan. Saudaranya pun mulai bercerita. “Sudah hampir tiga tahun warga yang terkena dampak pembangunan pusat perbelanjaan atau grosir, tidak mendapatkan hak-haknya. Pihak grosir belum melunasi pembayaran tanah sawah yang dibeli dari para warga. Pembebasan tanah yang alot, membuat jajaran pemerintahan turun tangan menyelesaikan konflik tersebut. Warga dipaksa untuk melepaskan tanah mereka. Sebagian dari mereka setuju dengan syarat bahwa tanah harus berharga tinggi. Dengan modal yang besar dan potensi keuntungan yang akan didapatkan, pihak grosir dengan mudahnya membebaskan tanah. Para warga dan petani yang menolak tanahnya dijual, melakukan unjuk rasa menuntut keadilan. Proyek pembangunan diberhentikan namun perjuangan warga tetap berjalan. Mereka melakukan aksi berdiri di depan kecamatan. Hari ini akan dilaksanakan unjuk rasa besar-besaran. Bukan hanya dari warga sekitar perusahaan, tapi para pedagang pasar juga akan ikut bersama mereka. Bagaimana menurutmu Mod?”
***
Kemod duduk di atas kasurnya. Kamar yang disediakan oleh saudaranya berukuran dua kali dua meter persegi. Sempit memang. Namun Kemod masih bersyukur dan berterimakasih karena status dia berada di rumah saudaranya adalah menumpang. Dipegangnya majalah yang tadi sore dia beli. Sebuah majalah musik GALLERY 666E dengan sampul depan bergambar empat orang yang masing-masing berada dalam bingkai kotak, berlatar belakang wanita berambut panjang sedang tersenyum, dan dibawahnya tertera tulisan: AMMY WINEHOUSE SANG PRIMADONA (KEMATIANNYA MENAMBAH ANGGOTA CLUB 27 DI SORGA). Tajuk utama majalah musik dua tahun lalu tersebut fokus membahas kematian penyanyi asal Amerika yang meninggal dunia di usia relatif muda yaitu 27 tahun. Selain itu, dibahas pula daftar penyanyi atau artis yang takdir hidupnya seperti Ammy yang telah mendahuluinya. Seperti para legenda musik Jimi Hendrix, Janis Joplin, Jim Morrison dan Kurt Cobain. Tidak lupa Robert Johnson dan lain-lainnya juga. Kemod mulai membuka halaman perhalaman. Belum menarik perhatian. Dibukanya lagi daftar isi. Dia mencari kolom opini. Dia menemukan di halaman 107. Artikel tersebut berjudul PINK FLOYD DAN KECEMASAN KONDISI SOSIAL yang ditulis oleh seorang mahasiswa magister studi perdamaian di Yogyakarta. Isi tulisan dalam kolom opini yang sedang dibaca oleh Kemod kurang lebih berkaitan dengan sejarah berdirinya band rock asal Inggris tersebut. Selain itu, dipaparkan pula muatan filosofis dalam lyric-lyric lagu, keterpengaruhan ideologi para anggota band, serta analisis singkat penulis berkenaan dengan relevansinya terhadap kondisi sosial-ekonomi yang ada di Indonesia. Di akhir artikel tertulis: untuk lebih lanjut silahkan lihat dalam dunz57.tumblr.com Dicernanya tulisan tersebut baik-baik oleh Kemod. Ditarikya beberapa kesimpulan: Masyarakat sedang dieksploitasi berbentuk penindasan dan pemerasan oleh sistem ekonomi kapitalis . Produk-produk lokal lambat laun akan ditinggalkan oleh barang-barang bermerek global. Apa kabar pasar tradisional?. Sebuah kekhawatiran sosial.
***
Kemod dan saudaranya bergegas menutup kios. Buka setengah hari. Dari pasar, mereka langsung bergabung dengan teman-temanya yang telah berangkat terlebih dahulu ke alun-alun kecamatan. Sembari menunggu datangnya massa yang lebih banyak, salah seorang ketua ormas melakukan orasinya. Beberapa lembar kertas di tangan kanannya dan tangan kirinya dikepalkan diacung-acungkan ke langit. Bicaranya lantang. Sesekali berteriak diiringi tepuk tangan massa pengunjuk rasa. Polisi berjaga-jaga. Tentara dari Batalion Zenit Tempur Unit 57 dikerahkan juga. Matahari semakin tinggi. Massa yang terkumpul sudah banyak. Dari berbagai organisasi masyarakat. Sore hari, para pendemo bergerak menuju glosir pusat perbelanjaan yang beberapa jam lagi akan diresmikan oleh Pak Walikota dan dibuka untuk pertama kalinya. Jarak alun-alun kecamatan dengan pusat perbelanjaan kurang lebih sekitar tiga kilometer. Dengan kendaraan yang ada; motor, mobil bak terbuka, truck, serta beberapa angkot, pengunjuk rasa diangkut. Sesampainya di tempat tujuan, para pengunjuk rasa yang berjumlah seribu kurang beberapa puluh orang, ditempatkan di seberang jalan. Bendera-bendera dikibarkan; Merah dengan gambar didalamnya berwarna kuning, biru langit bergambar globe bumi, serta hitam bergambarkan A dalam lingkaran. Spanduk-spanduk dibentangkan. Tuntutan keadilan, mereka teriakan. “Kami menuntut ganti rugi, tanah kami dibeli, tapi dompet kami belum terisi” “Pusat Perbelanjaan ini produk globalisasi. Kapitalis merajalela di dalam negeri. Selamatkan generasi bangsa ini” “Jangan rampas hak-hak kami. Jangan rampas para pelanggan kami” “Segera tutup kembali grosir ini. Silahkan kalian angkat kaki. Barang-barangnya serahkan pada kami” “Batalkan peresmian. Batalkan pembukaan” Semua tuntutan, semua teriakan seolah tidak ada tanggapan. Para pengunjuk rasa kesal. Mereka memberanikan diri menyebrangi jalan mendekati pagar grosir yang dijaga ketat oleh aparat. Kemod dan saudaranya pun ikut mendekat. Sementara itu di pelataran gedung yang cukup luas dan bisa dijadikan parkiran, Pak Wali sedang berpidato di atas panggung kehormatan. Direktur utama beserta jajaran duduk paling depan. Para staf dan pegawai grosir duduk di kursi belakang yang telah disediakan. Mereka mendengarkan wejangan tanpa menghiraukan aksi besar-besaran di luar, yang sewaktu-waktu bisa melakukan terjangan.
Di tengah kerumun aksi, Kemod larut dalam orasi. Mukanya selalu melihat ke atas kepada orang yang sedang berargumentasi. Matanya memandang sinis ke dalam pelataran gedung sekali-kali. Tumbuh rasa benci. Ikut berteriak lagi. Dan kali ini pandangannya tertuju pada sesosok gadis pegawai grosir yang sedang duduk diatas kursi. Baku hantam terjadi. Massa mulai kesal tuntutannya tak dipenuhi. Aparat dengan tongkat memukuli mereka agar mundur dan tertib kembali. Massa maju lagi. Tembakan ke udara keluar dari pistol salah seorang polisi. Tak ayal, suasana di luar tak terkendali. Di dalam pelataran gedung, direktur utama dan pak wali menyuruh satpan untuk memanggil ketua aksi berdiskusi. Melakukan inisiasi.
Kemod keluar dari kerumunan, melangkahkan kaki ke sisi lain dari gedung grosir. Dia mencari gadis yang duduk tadi. Setelah lima belas menit tak membuahkan hasil, dia pun kembali ke tempat aksi. Saudaranya mengajaknya pulang. Unjuk rasa dibubarkan. Telah terjadi kesepakatan. Telah usai perjuangan. Namun dalam diri Kemod, belum ada kepuasan. Disamping masyarakat kalah oleh pemilik modal asing yang dekat dengan pemerintahan, dirinya pun kalah membendung perasaan. Rasa ingin tahu terhadap gadis menawan belum terwujudkan dalam bentuk perkenalan. “Mamang pulang duluan aja, ada urusan yang belum terselesaikan” Kemod mempersilahkan saudaranya. “Kamu ini gimana, kan demonya udahan” saudaranya berkata dengan raut wajah kelelahan. “Ya udah, gimana kamu aja” menambahkan. Kemod tidak pulang. Dia menunggu di seberang jalan duduk di samping pohon beringin yang rindang. Lewat pedagang minuman. Berdiri, berjalan, jajan dan duduk lagi dengan hati yang masih penasaran.
***
Selepas magrib, senja masih terlihat mempesona. Jalanan telah sepi, tidak seramai sore tadi. Sampah plastik, daun kering, dan botol minuman menghiasi jalanan. Sesekali mobil angkot atau mobil pribadi lewat. Beberapa orang keluar dari halaman parkiran gedung grosir. Ada yang bermotor dan ada juga yang berjalan kaki. Kemod memperhatikan mereka satu persatu. Dan akhirnya dia menemukan apa yang dinanti-nanti. Dalam dirinya masih berkecamuk antara hati dan ideologi. Dipikir-pikirnya lagi. Tidak ada kesempatan kedua yang akan menghampiri.
Gadis itu pulang sendiri. Setengah berlari, Kemod menyeberangi jalan mengikuti. Dari arah belakang Kemod mendekati. “Ehmm, Maaf mau tanya, boleh?” Kemod mengulurkan tangan bermaksud menyalami. “Nama saya Kaelani”. Dengan perasaan kaget bercampur was-was, gadis tersebut tidak berlari melainkan menghentikan langkah kaki. Dia Menatap wajah laki-laki yang memperkenalkan diri. Setelah dirasa semuanya akan aman terkendali, dia pun menyambut tangan Kemod dengan hati-hati. “Ohh iya. Boleh kok” Keduanya menyusuri trotoar jalan. Langit dengan sedikit warna jingga masih menyisakan keindahan. Angin malam mulai terasa dingin di badan. Namun suasana menjadi hangat karena obrolan. Mereka menuju alun-alun kecamatan. Makan.
Jam menunjukkan pukul setengah sembilan. Tak terasa sate yang dipesan telah habis mereka telan. Waktu terasa begitu sangat cepat dari awal pertemuan hingga perpisahaan. Meskipun masih ingin ngobrol-ngobol dengan dibumbui candaan, gadis tersebut harus lekas pulang khawatir dicari sang paman.
***
Kemod terbaring di atas kasurnya. Resah mendera jiwa. Malam itu hampir tidak ada suara. Yang terdengar hanya tik-tok jam mengarah pukul dua. Matanya masih terbuka. Yang terlihat hanyalah bentangan cakrawala dan wajah si gadis secantik permata. Kemod tidak tahu nama si dia. Memang tadi ngoborol kemana-mana, tapi lupa bertanya. Besok sore Kemod akan pergi ke luar kota. Tidak lagi tinggal bersama saudaranya. Kerja di warung makan Sunda, di Yogyakarta. Gadis tak bernama itu masih menghantuinya. Mau tidak mau, Kemod harus meninggalkannya. Dia sudah pesan tiket kereta, tidak mungkin bisa ditunda. Besok adalah hari selasa dan gadis itu tidak masuk kerja. Kemod tidak mempunyai no hapenya. Alamat rumah pamannya pun tak tahu dimana. Meminta bantuan pak camat atau walikota, akan sia-sia. Sebuah kesialan yang nyata. Pikiran dan hatinya meronta-ronta. Antara pindah ke Jogja dan kesempatan membangun rumah tangga. Memang usia Kemod baru lewat dua lima tambah tiga. Tapi dia tidak mau disebut pemuda stok lama oleh sesamanya. Kemod bangun dan mengambil sebuah pena. Ditulisnya di atas tembok di samping kaca. Sebuah pesan untuk si dia.
Keyakinanku tidak bisa meniadakan kesempatan, tapi kesempatanku bisa menjelaskan keyakinan. Keyakinanku tidak memperbolehkanku menunggu kesempatan dan kesempatan tidak memberiku keyakinan yang cukup. Kemudian aku membaca bahwa kehidupan pribadi adalah sebuah panggung, hanya saja aku memainkan banyak peran yang lebih kecil dan aku tetap memainkanya. Aku menderita, aku percaya, dan itu benar. Tapi di saat bersamaan aku tahu ada kemungkinan ketiga, seperti kanker atau kegilaan, tapi kanker dan kegilaan mengubah realita.
Untuk si Dia, Gadis asli SINAREJA (gradaSI warNA REmbang SEnja)
1 note · View note
mamosefan · 7 years
Text
Jam Tangan Wanita – Jam Tangan Perempuan. Beli Jam Tangan Fashion Wanita Original Branded Model Terbaru dan Harga Murah di Toko Jam  http://www.bandungsale.com
#gallery-0-5 { margin: auto; } #gallery-0-5 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 100%; } #gallery-0-5 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-0-5 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
jam tangan wanita model persegi timex jam tangan perempuan terbaik jam tangan wanita ac terbaru 2014 2013 nautica 1853 harga jam tangan wanita daniel wellington swatch model jam tangan casio wanita terbaru 2015 gold juta model jam tangan wanita warna gold jam tangan wanita kulit terbaru 2015 lee paris jam tangan wanita original di bawah 1 juta harga jam tangan titan wanita berjenama jam tangan wanita murah cantik jam tangan terbaru 2015 untuk wanita jam tangan wanita casio model terbaru 2015 jam tangan wanita timberland original tangan seiko membedakan kwalitas picallo bluelans korea davidson model zeca jack 202 instagram 837675 zalora rose jam tangan wanita yang lagi ngetrend harga jam tangan casio wanita asli gambar jam tangan wanita korea jam tangan casio wanita merah q&q jam tangan wanita jogja harga jam tangan wanita alba kulit berwarna tetonis foto jam tangan wanita terbaru jam tangan wanita yang bermerek ori jam tangan wanita harga 10 jutaan zalora jam tangan wanita guess jam tangan wanita merk marc jacob
model jam tangan wanita merk seiko nya jam tangan wanita untuk kado valentine mido membedakan macho jam tangan alexandre christie wanita kw exchange sa verra 1adf jam tangan yang bagus untuk wanita bayar g-shock jam tangan wanita terbaru 2015 lazada jam tangan perempuan warna ungu jam tangan wanita casio beside popular next jam tangan eiger untuk wanita nya jam tangan untuk perempuan remaja jam tangan wanita online kw super jam tangan casio original untuk wanita jam tangan casio wanita tali kulit lazada jam tangan wanita skmei harga jam tangan wanita terbaru 2014 jam tangan merk gues wanita jual jam tangan wanita original second strap jam tangan casio untuk wanita terbaru harga jam tangan wanita waterproof saat jam tangan wanita terbaru di lazada jam tangan wanita fossil rose gold shinobi sheen jual jam tangan wanita murah berkualitas utk jam tangan wanita fashion lazada kumpulan jam tangan casio original perempuan jam tangan aigner wanita kw super jam tangan wanita merk longines 5 hadiah jam tangan wanita import
bluelans harga jam tangan wanita merk ck jam tangan wanita gc original esprite casio premium favorite diameter vuitton jam tangan wanita korea original shop sekarang 2016 jam tangan wanita bermerk jam tangan wanita tanpa baterai zeca bari buka lapak jam tangan casio wanita jam tangan guess wanita malaysia leopard koleksi jam tangan wanita casio terbaru guees cosmopolitan jam tangan wanita lazada promo jam tangan wanita alba rose gold lebar harga jam tangan wanita louis valentino harga lotus jam tangan wanita merk yang terkenal glory jam tangan wanita strap kulit skmei jam tangan perempuan merk q&q jenis grosir jam tangan wanita online pasangan berwarna marun jam tangan wanita tali kulit casio giotona jam tangan wanita rose gold original quicksilver jam tangan yg bagus untuk wanita brand jam tangan wanita terbaik berbentuk jam tangan wanita warna merah marun olx jam tangan kulit wanita merk alba aries kumpulan merk jam tangan wanita giotona ultah second jam tangan wanita ac terbaru 2017 pesta elevenia pusat jual
jam tangan wanita lrw-200h-4b7 essence jam tangan wanita fossil terbaru harga jam tangan wanita citizen original ribuan foto jam tangan untuk perempuan tahun kate jam tangan wanita kaskus original citizen elevania swiss army jam tangan wanita sa 4019l drive muller solar laroche jam tangan wanita murah dan berkualitas shinobi cantik elevania jam tangan wanita original keramik jam tangan alexandre wanita terbaru senarai kulit jam tangan wanita terbaru remaja geneva police tokopedia calvin jam tangan pria wanita online gambar jam tangan perempuan keren gc jam tangan wanita terbaru beserta harganya alexandre bonia jam tangan q & q perempuan christine jam tangan wanita cartier original model terbaru jam tangan wanita fossil harga jam tangan wanita seiko original tempat berbentuk gambar jam tangan perempuan guess favorit koleksi jam tangan wanita terbaik nary edifice harga jam tangan wanita model sekarang jam tangan wanita casio casual indian sport anak4 jam tangan anak perempuan original model jam tangan perempuan terbaru
merah cartier sapphire jual jam tangan q&q wanita jam tangan fortuner perempuan non jacques davidson harga jam tangan wanita merk q&q jam tangan wanita bonia terbaru 2016 jam tangan rolex wanita lazada pake jam tangan wanita rolex daytona harga jam tangan ripcurl perempuan roxy model terbaru jam tangan wanita merk alba merk jam tangan bagus untuk wanita jam tangan wanita bonia online jam tangan wanita asli murah citizen korea oriflame eco model jam tangan guess wanita terbaru 2014 shopie jam tangan wanita merk ternama baru feminim terupdate tren jam tangan titan untuk wanita shock jam tangan casio wanita original terbaru 2015 spade kulit jam tangan expedition wanita original terbaru jam tangan wanita murah meriah jam tangan seiko wanita terbaru 2014 tapi gambar jam tangan perempuan dan harganya harga jam tangan alba wanita terbaru 2014 jam tangan wanita kulit original jam tangan wanita aigner rantai ekspedition negeri jam tangan wanita luxury jam tangan q&q wanita kw keramik harga jam tangan wanita fossil original
jourdan jam tangan wanita swiss army original jam tangan lucu untuk wanita supplier yogyakarta jam tangan wanita kw super murah denpasar juta harga jam tangan casio sheen wanita lengan jam tangan wanita terbaru agustus 2015 omega ungu formal beli naviforce automatic jam tangan wanita branded termurah senarai jenama jam tangan wanita jasmin la jual jam tangan casio wanita elite jam tangan wanita tali kulit murah jam tangan wanita merk aigner harga jam tangan wanita casio model jam tangan guess wanita original jam tangan alexandre christie wanita keluaran terbaru jam tangan wanita fossil tali kulit jam tangan wanita rolex kw super seller aq-230ga-9d harga jam tangan wanita kulit jam tangan wanita mirage original harga jam tangan wanita swiss juta burberry foto jam tangan remaja perempuan jual jam tangan wanita alexandre christie original casio jam tangan wanita aq-230ga-9d jam tangan wanita klep oval guess swatch buat jam tangan wanita original terbaru 2015 harga jam tangan wanita mewah http://www.lazada belanja jam tangan
wanita online gelap jack toska harga jam tangan wanita bonia terbaru puma cewek fashionable 7bvdf jacob harga pasaran jam tangan wanita aaa 307 ceramic jam tangan led perempuan ini lazada jam tangan wanita swiss army daftar harga jam tangan casio perempuan harga jam tangan wanita pierre cardin jam tangan casio wanita sporty jam tangan wanita merk seiko terbaru jam tangan model sekarang untuk wanita jam tangan lelaki dan perempuan jam tangan casio untuk remaja perempuan analog reseller pink ganeva jam tangan wanita casio kaskus daftar harga jam tangan wanita merk bonia martin apa jam tangan wanita merk swiss army jam tangan wanita emporio armani harga jam tangan wanita surabaya 535.109 cara terbaik model jam tangan wanita alexandre christie terbaru 2015 ltp-1094e-7ardf jam tangan wanita model baru jam tangan wanita kulit guess pink chanel ternama lazada jam tangan wanita dior timberland pasangan blibli gambar jam tangan perempuan cantik merek jam tangan wanita yang terkenal jam tangan wanita keramik murah my jam
tangan wanita merk gucci terbaru jam set hijau harga dan tipe jam tangan wanita casio jam tangan wanita alexandre christie warna hitam harga jam tangan elle wanita original jam tangan wanita merk fossil asli harga jam tangan wanita qq populer mewah wanita.com model jam tangan casio wanita terbaru 2016 jam tangan waterproof untuk wanita sedunia jubile jam tangan fossil wanita kaskus jam tangan wanita merk jam tangan alexandre christie terbaru 2015 untuk wanita jam tangan wanita online shop foto jam tangan pria dan wanita royal dior hits image next christian oyster merk jam tangan wanita termahal di dunia jam tangan wanita merk luminor teiwe jam tangan wanita branded surabaya gendut jam tangan casio wanita terbaru 2014 merk jam tangan remaja wanita jam tangan wanita terlaris zara sering jam tangan alba wanita terbaru 2015 rekomendasi sedang harga jam tangan wanita otomatis wanita promosi jam tangan wanita michael kors original jam tangan wanita seiko kulit harga jam tangan wanita swarovski lazada jam tangan wanita
guess original aneka harga jam tangan wanita shinobi jam tangan wanita esprit original terbaru ltp jam tangan wanita dari jepang terbaru jam tangan wanita qq terbaru jam tangan alba wanita model kotak jam tangan wanita style korea jam tangan wanita alexandre christie original terbaru 2014 jam tangan wanita tali karet jam tangan wanita digital murah harga jam tangan wanita fossil kw daftar harga jam tangan wanita guess jual jam tangan wanita expedition timberland jam tangan hitam wanita terbaru jual jam tangan wanita termurah jam tangan wanita surabaya jam tangan perempuan trend jam tangan wanita cantik dan elegan saphire jam tangan wanita branded kw premium non jam tangan wanita gucci ori jam tangan wanita casio sheen tapi toska medan jam tangan wanita bonia kulit jam tangan wanita guess original terbaru matang baby jenama jam tangan wanita 2015 bali kado denpasar harga jam tangan wanita branded original rekomendasi gambar jam tangan q&q perempuan model jam tangan wanita terbaru 2014 mer jam tangan wanita casio
water resist alain polos emporio skmei jam tangan lucu untuk perempuan jam tangan casio wanita malaysia yang semi jam tangan utk perempuan promo foto jam tangan karet wanita lotus jam tangan wanita eiger original kini jam tangan wanita alba warna silver casual jam tangan wanita merk ripcurl abang jam tangan perempuan geneva gelang jogja jam tangan wanita bonia terbaru 2015 sekolah jam tangan sporty untuk wanita jam tangan wanita omega katalog jam tangan wanita swiss army jogja calvin model jam tangan anti air untuk wanita glory jacque mirage juli jual jam tangan wanita bagus branded ripcurl jam tangan eiger untuk perempuan jam tangan wanita casio di lazada eksklusif jam tangan wanita terkini 2015 jam tangan wanita murah ori jam tangan wanita waterproof murah daftar harga jam tangan wanita terbaru jual koleksi jam tangan wanita seiko hantaran jam tangan wanita model 2015 time berwarna kw7 jam tangan wanita murah shopie mer jual jam tangan casio wanita asli jam tangan perempuan kw merk jam tangan wanita terbaik di
Jam Tangan Wanita Casio, Jam Tangan Wanita Fossil, Jam Tangan Wanita Alexandre Christie, Jam Tangan Wanita Branded, Jam Tangan Wanita Original, Jam Tangan Wanita Guess, Jam Tangan Wanita Online, Jam Tangan Wanita Bonia, Jam Tangan Wanita Murah, Jam Tangan Wanita Alba.
Jam Tangan Wanita – Jam Tangan Perempuan Jam Tangan Wanita - Jam Tangan Perempuan. Beli Jam Tangan Fashion Wanita Original Branded Model Terbaru dan Harga Murah di Toko Jam  www.bandungsale.com…
0 notes
alineaberkata · 3 years
Text
Secercah Mentari pun Tak Hinggap di Rumahku
Oleh Nadila Putri Wilaga
Suara kumandang azan subuh menggema jauh dari surau yang belum kuketahui dimana keberadaannya atau mungkin juga itu bukan surau, dilihat dari menjulangnya bangunan-bangunan tinggi di balik jendela kecil kontrakan baruku memungkinkan senandung azan itu berasal dari Masjid Raya yang megah seperti di Alun-alun kampung halamanku. Aku duduk dan bersandar di dinding yang menghadap pada jendela kecil yang terbuka lebar tanpa penghalang, pandanganku jauh menjelajahi langit yang lambat laun berubah terang, aku seperti menyaksikan bagaimana malam bergantian tugas dengan pagi yang baru kutemui di tempat antah berantah ini. Seraya memerhatikan bagaimana langit bekerja, banyak pertanyaan yang memenuhi kepalaku sejak kedatanganku di tempat ini.
Setelah Bapak meninggal seminggu yang lalu, Mamah yang memang tak sudi tinggal di rumah Bapak langsung membereskan pakaiannya dengan pakaianku untuk pulang ke rumah Emak di kampung sebelah. Aku yang masih berumur tiga belas tahun hanya membuntuti Mamah yang bergegas cepat pergi dari rumah tiga tingkat itu karena Ibu terus berteriak. Iya Ibu, istri pertama Bapak. Bapak dikenal sebagai orang terpandang di kampung, sawah yang membentang luas di mana-mana dan ribuan hektar kebun teh juga belum cukup untuk memenuhi nafsunya, sehingga ia banyak menikah dengan wanita-wanita muda di kampung termasuk dengan Mamah. Sebenarnya jauh dari lubuk hati ini, aku senang bisa keluar dari rumah itu, walau disuguhkan kemegahan tapi aku tak menemukan kenyamanan apalagi kalau kakak-kakak tiriku mulai usil kepadaku yang hanya bisa menunduk menuruti semua kata-kata mereka. Seringkali juga aku melihat Mamah mengumpat pada orang rumah yang memang menyebalkan itu termasuk Bapak. Mamah memang sangat membenci Bapak, pernikahan keduanya pun terpaksa karena sebagai balas budi Abah kepadanya. Namun Mamah tak pernah membenciku, ia bilang mau bagaimana pun aku anaknya walau dalam tubuhku ini mengalir juga darah Bapak, selama aku bersama Mamah aku tak mungkin memiliki tabiat seperti Bapak.
Malam hari setelah pindah dari rumah Bapak, Mamah yang baru selesai menyelesaikan ibadah malamnya menghampiriku yang saat itu sedang bercengkrama dengan Abah dan Emak. Ia menyuruhku masuk ke kamar bukan untuk tidur, namun ia menjelaskan niatnya yang mengajakku merantau dan beradu nasib di Ibukota, aku yang tak mengerti bagaimana mengadu nasib itu hanya langsung menganggukkan kepala setuju, apa pun tujuannya, kemana pun perginya asal bersama Mamah aku merasa aman.
Dengan tekadnya ia menceritakan ku bagaimana Ibukota itu, katanya banyak mimpi-mimpi yang tercapai di sana. Ia juga bilang aku akan melihat gedung-gedung tinggi menjulang, tangga yang dapat bergerak atau pintu yang dapat membuka sendirinya. Seketika aku takjub dan penasaran dengan apa yang diceritakannya, aku tak sabar melihat hal itu di depan mata ku sendiri. Dan kemarin siang aku dan Mamah berkeliling mengunjungi rumah-rumah tetangga untuk berpamitan lalu sore harinya pergi ke Stasiun Kereta, mataku berbinar menanti kota yang menjadi impian Mamah sejak lama, kota yang menjadi dambaan bagi semua orang, sampai aku mengindahkan pelukkan Emak saat kereta yang akan mengantarkan ku ke tujuan tiba di depan mata. Satu langkahku menuju pintu kereta menunjukkan sejuta harapanku untuk bertemu takdir yang lebih baik, semoga saja.
Nyatanya banyaknya mimpi yang dikerahkan pun tak akan sebanding dengan satu kenyataan. Ya, selepas tiga jam perjalanan, beberapa menit lagi aku akan sampai di kota Jakarta. Namun, aku masih kebingungan karena  belum juga menemukan hal yang Mamah bicarakan, di balik jendela itu aku hanya melihat rumah-rumah tripleks yang berhimpit tanpa ruang, jarak dengan rel kereta pun hanya beberapa meter mungkin dapat digapai oleh tangan dewasa kalau jendelanya terbuka. Aku hanya bungkam, menunggu kapan masinis memberhentikan kemudinya.
"Mah bangun, sudah siang." Aku membangunkan Mamah yang masih terlentang beralaskan anyaman tikar.
Sedetik kemudian ia bangun dengan wajah kelelahan karena setelah perjalanan panjang itu aku dan Mamah berkeliling dahulu mencari tempat yang dapat menampung kami di kota ini. Sama seperti ku ia kini bersandar di dinding di sebelahku, melihat langit yang semakin terang.
...
Sebulan kemudian aku sudah bersekolah di sekolah dasar negeri terdekat, namun aku belum terbiasa dengan lingkungan yang baru ini ditambah dengan kepribadianku yang pendiam membuat aku susah berteman. Hanya seorang perempuan dengan rambut ikal sebahu itu yang selalu mengakui keberadaanku, Namira. Saat hari pertama aku bersekolah di sana, ia yang pertama kali mengulurkan tangannya kepadaku dan mengajakku keliling sekolah. Satu hal yang membuatku senang adalah sekolah di kota ini kondisinya lebih baik dengan sekolahku yang lama, tak akan ada lagi libur karena atapnya bocor atau ribut karena berebut buku.
"Zaman, lagi-lagi nilai ulanganmu kurang dari KKM. Selesai pembelajaran Ibu tunggu ke ruang guru," ujar Bu Ratih yang berjalan ke luar kelas.
"Kamu tidak belajar, Man?" tanya Namira yang menghampiriku dengan tas merah muda di pundaknya.
"Aku belajar, tapi soalnya terlalu sulit," balasku sambil memasukkan buku ke tas.
"Sama sekali tidak susah, Man. Itu semuanya sudah diajarkan sama Bu Ratih."
"Aku tidak paham, Mir. Ibu hanya memberikan tugas tanpa menjelaskan." Aku menggendong tasku bersiap ke ruang guru.
"Oh iya, aku lupa Man aku kan ikut bimbingan belajar di rumah Bu Ratih. Kamu tahu Man soal-soal ulangan itu sama persis dengan yang diajarkannya di bimbel."
"Kalau gitu kamu sama saja dengan menyontek." Aku menatap wajah Namira yang kini ada di sebelahku mengikutiku ke ruang guru, kita memang sering pulang bersama.
"Itu bukan nyontek, Man. Aku sama sekali tidak melihat buku, aku juga belajar lagi di rumah menghafalkan soal-soal dan jawabannya."
"Iya juga," jawabku singkat.
"Coba saja kamu ikut juga, biasanya anak yang ikut bimbel di Bu Ratih sering mendapatkan nilai besar, biar kamu tidak mengulang terus."
Karena terus berbincang, tak sadar kalau kita sudah di depan ruang guru yang saat itu ramai, perkataan Namira belum sempat aku balas, aku mengucapkan salam dan masuk menemui Bu Ratih di mejanya, Namira tak ikut masuk, ia menunggu di depan.
"Bu Ratih." Aku memanggil namanya pelan.
"Oh kamu Man, sini duduk," balasnya sambil menempatkan kursi di sampingnya.
"Ibu hanya ingin berbicara sebentar tentang nilaimu, ibu mengerti kamu ini siswa pindahan pastinya berat untuk mengejar materi di kelas. Apa kamu sering belajar juga di rumah?"
Aku hanya mengangguk sebagai balasan. Ia kembali bertanya,"Bersama siapa biasanya kamu belajar?" Aku tak langsung menjawab pertanyaannya dan tetap menunduk karena merasa canggung.
"Bersama Mamah."
"Begini Man," Bu Ratih memegang pundakku, "Ibu ada saran, bagaimana kalau kamu ikut bimbingan belajar dengan Ibu? Ibu tak memaksa hanya saja kamu perlu belajar tambahan agar nilaimu membaik."
Semuanya jawabannya kembali kepada bimbingan belajar bersama Bu Ratih, memoriku melayang pada di mana hari-hari Bu Ratih mengajar di kelas, ia hanya menyuruh kami mengerjakan tugas yang ada di papan tulis tanpa menjelaskannya, untuk anak-anak yang ikut bimbingan belajar dengannya langsung membuka buku catatan mereka saat bimbel dan mengerjakannya tanpa ada halangan, sedangkan anak-anak lain yang tak memiliki buku catatan itu sibuk membuka lembaran buku paket mencari cara bagaimana soal yang tak pernah mereka pelajari terselesaikan tepat waktu.
"Saya bicarakan dengan Mamah dulu ya, Bu."
Selepas berpamitan, aku langsung keluar dari ruang guru yang semakin sesak karena banyak orang yang berlalu lalang di sana. Di luar Namira masih menungguku dengan pipinya bersemu merah mungkin karena udara semakin panas.
"Kok sebentar Man?"
"Aku tak remedial, Bu Ratih hanya mengajakku ikut bimbingan belajarnya saja."
"Tuhkan, ayo ikut saja Man."
"Nanti aku bilang Mamahku dulu Mir." Kemudian kita kembali berjalan beriringan.
"Man, aku tak jadi pulang bersama ya, aku dijemput Papahku tuh, dadah Man." Namira melambaikan tangannya sambil berlari pergi menuju mobil hitam di pinggir gerbang, aku pun berjalan meninggalkan gerbang sekolah.
Menelusuri trotoar jalan dengan pemandangan gedung-gedung tinggi sekarang menjadi kegiatan keseharianku, tak terkejut lagi seperti pertama kali saat baru sampai di sini. Perkataan Mamah memang benar, namun pengandaianku yang keliru. Aku sudah melihat pintu yang terbuka sendiri, aku juga sekarang tahu tangga bergerak itu namanya eskalator, tapi itu tak membuat kota ini menjadi tempat yang lebih baik buatku. Jalanan yang selalu ramai, malam yang masih sering sibuk, kesanku pada kota yang tanahnya sekarang kupijak. Tempat di kota ini seperti memiliki batas transparan yang jelas untuk membagi manusia menjadi beberapa kalangan.
Di pertigaan depan, aku belok kanan dan kemudian suasana berubah bukan lagi bangunan dengan desain terbaik yang aku lihat, namun jajaran toko-toko yang harganya ramah bagi semua orang. Aku masuk ke dalam gang yang dihimpit dua toko elektronik, itu bukan gang utama untuk sampai ke rumahku, masih banyak gang kecil yang perlu kulewati lagi untuk sampai ke rumahku. Sangat ujung dengan jalan sebatas tubuh orang dewasa dan terasingkan bahkan sinar mentari pun tak sampai ke dalam ruangan persegi 3x4 meter itu. Mau bagaimana lagi, hanya tempat itu yang dengan senang hati membuka pintunya untuk kami yang datang bermodalkan tekad.
Sampai di rumah waktu tak mengizinkan ku beristirahat, aku langsung mengganti bajuku dan membawa kardus yang di dalamnya tinggal beberapa bungkus tisu yang belum terjual. Kaki ini kulangkahkan lagi bersebrangan dengan bergeraknya matahari, bayanganku yang kecil tergambar jelas di jalanan. Aku berjalan dari mobil satu ke mobil yang lain, sesekali mengusap keringat dengan putus asa karena uang belum juga terkumpul banyak. Dan lagi, aku jadi terbiasa melihat bagaimana langit bekerja. Malam sudah tiba tepat pada waktunya, lampu-lampu berkilauan tertangkap oleh retina mataku, aku pun undur diri dan pulang, di tangan kanan aku masih menggenggam kardus yang masih berisi.
Perubahan itu tak hanya berlaku padaku, namun juga Mamah. Ia ikut tenggelam dalam sibuknya malam di kota ini, terkadang waktu pun tak mengizinkan kita bertemu, entah karena ia yang pergi saat pagi buta atau karena pulang larut malam. Aku tak tahu apa yang dilakukannya di luar sana dan segan menanyakannya. Namun, hari ini ia sudah berada di rumah, ia menyuruhku membersihkan diri dan mengajakku makan malam bersama.
"Bagaimana sekolahmu, Man?" tanyanya, aku jadi teringat perkataan Bu Ratih.
"Seperti biasa, Mah. Oh iya Mah ada yang mau Zaman bicarakan."
"Apa Man?" Mamah menghentikan makannya.
"Bu Ratih bilang Zaman harus ikut bimbingan belajarnya, Mah."
"Udah Mamah bilang Man, untuk makan pun terkadang kita kesusahan apalagi untuk bayar bimbingan belajar. Sekarang kamu cukup belajar yang benar di sekolah."
"Tapi Mah, teman Zaman yang ikut bimbingan belajar di Bu Ratih selalu mendapatkan nilai bagus." Aku menatap wajah Mamah.
"Belajar itu bukan hanya tentang nilai, Man."
"Lalu kenapa teman-teman Zaman mengeluarkan banyak uang cuma buat dapat nilai Mah?"
"Zaman dengar Mamah, pendidikan memang penting, namun adakalanya menjadi tak bernilai ketika kamu menyelesaikan proses penilaiannya dengan uang," ujarnya dengan nada yang sedikit tinggi.
Kemudian hening, Mamah tak melanjutkan makannya, ia langsung pergi mencuci tangannya meninggalkanku yang masih termenung mencerna perkataan Mamah.
"Sudah makan, tolong cuci piringnya, Mamah berangkat kerja lagi."
Pintu tertutup rapat dengan aku yang masih betah memainkan sendok makan. Aku masih tak mengerti mengapa banyak permasalahan yang ujungnya kembali pada uang. Di kota ini dengan umurku yang baru menginjak belasan tahun, aku seperti dikejar kedewasaan. Banyak yang memaksaku untuk mengerti bagaimana seharusnya hidup dalam keadaan tak beruntung dan mengubahku menjadi manusia yang mengubur mimpi bak bunga yang layu sebelum berkembang. Sekarang bukan lagi tentang mimpi dan pencapaiannya, namun tentang makan apa hari ini.
Bandung, 24 Juli 2021
1 note · View note
circ-an · 8 years
Text
Kaohsiung, 3 April 2016
“SUMPAH.” Sebuah suara terdengar sangat jelas di ruangan yang hening, asik membicarakan satu-dua kehidupan yang terlewat dengan suara yang lain, “LANTAINYA TERBALIK DAN, OH, KAU HARUS LIHAT MUKANYA JAZZ! KOCAK SEKALI BUAHAHAHAHAHA!”
Tawa lepas begitu menggelegar di kamar seorang pemilik yang tengah meniupkan kelima polesan krem kuku-kuku, sementara netra fokus menilik berkas-berkas di hadapan. Hanazawa Urara melirik sekilas ke persegi kecil di sudut kanan atas layar Mac-nya yang menampilkan satu potret menyebalkan dari pemilik tawa kurang ajar itu. Jauh di sana, entah di mana, seorang laki-laki berambut pirang tengah tergelak dengan tangan memegang perut dan mulut terbuka lebar; indikasi dari betapa menggelikan menurutnya lelucon tentang adik perempuannya, Jazzy, barusan. Lihat saja, bagaimana heboh kejadian yang menurutnya bukan lucu melainkan mengenaskan itu diceritakan tanpa memikirkan perasaan sang korban. Jazz pasti mencak-mencak kalau tahu dirinyalah yang menjadi objek guyonan obrolan mereka saat ini. Tapi, yah, memang sang kakak peduli? Dasar. Urara hanya geleng-geleng maklum meski bibirnya terkulum menahan senyum.
Tawa itu menular, tidak peduli betapa hambar lelucon yang dilontar pun cerita yang membingungkan. Tak jarang Urara harus mengurutkan dulu acak kronologinya lalu menemukan di mana letak humornya dan selalu berakhir menghela napas panjang mengingat hal tersebut hanya menyita waktu dan atensinya. Awalnya memang demikian, namun belakangan wanita separuh Taiwan itu menemukan hal menarik lain di samping menganalisis lelucon-lelucon garing; ia jauh lebih menikmati reaksi yang selalu tiba-tiba terjadi di tengah proses bercerita seperti menanti kejutan. Terkadang ekspresi datar yang ditampilkan, picingan mata, seringai misterius, sampai yang paling sering adalah gedebuk mengagetkan diikuti seruan, “OH!”. Sinting. Urara tersenyum mengingat kebiasaan ini sementara orang berisik itu masih sibuk mengoceh garing. Ia sadar, apa yang menyebabkannya seringkali mendengus lalu tertawa sebetulnya bukan inti dari nyaris semua guyonan, melainkan bagaimana ekspresi Muriel, laki-laki garing dari Azerbaijan itu terlihat. Tuturnya menggebu, tangannya melayang membentuk isyarat tertentu, kisahnya menyenangkan.
“Aku nggak bisa membayangkan betapa malunya Jazz,” potong Urara kemudian, “kau tahu, itu sih sudah kesialan pangkat tiga. Semua perempuan jelas malu bukan kepalang dipermalukan begitu, oleh orang yang disuka pula.”
Muriel yang tiba-tiba terdistraksi pun menanggapi hanya dengan senyuman aneh saat Urara kembali meliriknya. Wanita itu akhirnya selesai dengan berkas-berkasnya untuk pagi ini dan mulai melakukan peregangan otot, terutama pegal-pegal di leher. Sejak pukul tiga lewat empat puluh lima, kesadarannya sudah harus ditarik dari dunia mimpi yang seakan tidak mengizinkannya untuk bangun dan menjalani hari. Bagaimana kalau tidur lagi dan bangun siang nanti? Goda batinnya yang memang suka mempertanyakan hal-hal bodoh. Tanpa ditanya juga Urara sebetulnya dengan senang hati menerima penawaran menggiurkan itu, tetapi empat belas hari waktu cuti mengingatkannya untuk tidak lupa diri. Jadilah dia mengerang dalam tidurnya dan menarik napas banyak-banyak sembari beranjak menuju wastafel dengan berat hati.
Itu terjadi tiga puluh lima menit lalu, kala paginya dimulai dengan mengecek ponsel untuk menyerap cepat informasi atas sebaris email dari atasan dan rekan yang membuatnya sekejap meraih laptop. Padahal baru kemarin dia tiba di bandara setelah tiga belas jam penerbangan dari Izumo. Agendanya di Foxconn pagi ini adalah menghadiri rapat mengenai revisi terbaru dari kalender finansial yang akhirnya menemukan titik terang setelah diskusi melelahkan dua minggu lalu, tepat sehari sebelumlibur panjangnya diberikan. Maksud terpenting yang dapat wanita kelahiran dua puluh satu April itu tangkap adalah bahwa dia, mereka, dan semua yang bekerja atas nama Foxconn harus giat lagi dalam mencapai target masing-masing untuk ke depannya, lebih-lebih berbenah diri mengingat kondisi perusahaan elektronik ternama tersebut belum lamakembali dilanda isu tak mengenakkan. Tipikal.
Jadi, perkenalkan Hanazawa Urara, wanita kelahiran Jepang pada musim semi dua puluh empat tahun silam yang memilih untuk berkarier sebagai wanita kantoran di bawah pimpinan Ketua Divisi Sumber Daya Manusia di Foxconn ini. Profesinya dalam mengevaluasi pegawai membuat Urara terbiasa detil dalam mengkritisi kinerja dan larut saat menganalisis tumpukan data. Kehidupan masa depan yang tengah dijalaninya ternyata melenceng jauh dari apa yang diprediksikan Hanazawa Gou dan Hsien Yu, kedua orang tua berbeda kewarganegaraan itu. Urara yang lahir di tanah Shimane, kota Matsue, dibesarkan di lingkungan sederhana dengan sedikit kerabat mengingat tempatnya tumbuh dan berkembang adalah prefektur dengan jumlah penduduk paling sedikit sebelum Tottori. Kakek buyutnya adalah perintis usaha Tamaikan yang diwariskan turun-temurun dan kini berada dalam kendali ayahnya. Berhubung tempat itu adalah penginapan, otomatis Urara sedari kecil tinggal di sana. Tidak banyak kenangan yang Urara dapatkan sampai remaja, karena meski orang-orang baru selalu hadir dan berlalu-lalang di Tamatsukuri, teman akrabnya masih bisa dihitung jari. Kebanyakan dari mereka datang dan tidak kembali.
Saat menjadi mahasiswi Universitas Shimane pun Urara mengambil konsentrasi bisnis dengan harapan dapat mengelola Tamaikan jauh lebih baik dari apa yang telah dijalani ayah serta kakek-kakeknya. Ia menyanggupi, tentu saja, tidak ada yang buruk tentang ide menjaga baik-baik warisan berharga keluarga. Tidak sampai kunjungan pertamanya ke Kaohsiung tujuh lalu bersama sang ibu setelah konflik lama akhirnya mereda. Orang tua Hsien Yu tidak pernah merestui pernikahan anak semata wayang mereka dengan Hanazawa Gou, ayahnya yang meski ditawarkan kondisi tetap tak mau menuruti. Mereka setuju tentang pernikahan kalau Yu tetap tinggal di Taiwan, tetapi syarat malah berakhir dengan pelanggaran karena nyatanya sampai Urara berumur delapan belas, ibunya tidak sekali pun pulang ke rumah. Meski hanya surat-surat tanpa balas yang wanita paruh baya itu kirimkan ke Kaohsiung, ketulusan di dalamnya akhirnya dapat tersampaikan.
“Kau gimana di Fox?”
Pertanyaan Muriel membawanya kembali ke dunia. Ia memang menyebut Foxconn, satu dari kiranya semua perusahaan yang menurutnya membosankan itu, hanya dengan Fox; masih belum gemar bertanya panjang lebar. Kelihatannya Muriel kehabisan bahan pembicaraan karena jarang sekali ia repot-repot menanyakan kabar kantor. Laki-laki yang ditemuinya di Danau Shinjiko lima tahun lalu itu sedikit banyak tahu tentang Urara dan sebaliknya. Mereka biasa berkabar lewat Skype dan telponan ketika sudah bosan melihat wajah masing-masing. Lewat keduanya, ada satu ciri yang sukar berubah, yaitu latar dan bising yang membelakangi suara Muriel. Pasti berbeda. Satu saat hiruk-pikuk dengan keindahan alam yang membentang, saat yang lain pekik nyaring orang-orang dengan warna-warni properti panggung. Meski pilihan lokasi biasanya hanya dua; teater pusat kota atau tanah orang, Urara masih kesulitan menebak di mana laki-laki itu tengah berada.
“Baik, kau di Baku, anyway? Aku ingat kamarmu.”
Mereka melanjutkan percakapan selama tiga puluh menit ke depan, sampai akhirnya Urara beranjak dari kasur dan meraih handuknya. Selesai mandi, Urara mendapati sambungan Skype-nya sudah terputus, jadilah dia bersiap dengan pakaian dan aksesori untuk hari ini. Sepotong blus toska membalut tubuhnya yang ramping dipadu dengan rok span putih selutut. Urara kemudian mengeluh memikirkan gaya rambutnya, bingung karena dia sebenarnya sudah lama menginginkan potongan seleher. Praktis, tidak usah diapa-apakan. Niat ini sudah pernah dipraktikkan enam tahun lalu, yang menyebabkan amarah cukup serius Gou kala mengetahui rambut hitam anaknya telah habis dipangkas. Sang ayah frustrasi dan menenggak lebih banyak sake malam itu. Urara awalnya tidak begitu peduli daripada makin pusing, toh nanti pasti tumbuh lagi; tetapi Gou melancarkan aksi ngambeknya dengan mendiamkan Urara selama nyaris seminggu.
“Digerai? Diikat?”
Tanyanya pada diri sendiri. Ah, sudahlah. Urara menggulung tinggi rambut lurusnya menjadi satu cepol dengan ikat biru. Selesai memasang anting, wanita itu memakai jam hitam kesayangannya dan memasukkan sebagian berkas serta laptop yang sudah lebih dulu dinonaktifkan ke tas selempang di atas meja rias. Ia menyapukan sedikit riasan ke wajahnya dan menyambar blazer putih sebelum turun untuk mencomot selembar cokelat roti. Setelah meneguk air, Urara melangkah ke kamar yang berada di depan dapur, membuka pelan pintunya, dan mengendap tanpa suara. Ia membungkuk untuk mencium kedua sosok yang masih terlelap dalam tidur; kening untuk kakek dan pipi untuk nenek. Ya, Urara kini tinggal bersama mereka selepas lulus kuliah.
“Ittekimasu.”
Butuh waktu paling lama lima belas menit untuk sampai di kantor pusat pemasaran yang terletak tiga blok dari kediaman keluarga ibunya. Dengan sepatu tinggi senada warna blus, Urara menyusuri turunan dan berjalan lebih cepat dari biasa. Dia menyukai Kaohsiung di pagi hari; udara segar dan cicitan burung, ramah tamah para tetangga, dan pengantar koran, keramaian yang selalu menyejukkan. Belok ke kiri, terlihat sudah gedung pencakar langit tempatnya menandatangani kontrak. Urara sampai dua menit kemudian dan langsung menuju ruangan divisinya untuk mengambil catatan yang tertinggal. Tidak lupa ia menyapa penghuni Foxconn dan mereka yang belum berada di lantai tujuh.
“Ayo, Urara,” ajak Sun Jing, rekannya sesama divisi, “sebentar lagi rapat dimulai.”
Wanita itu mengangguk dan menyusul Sun Jing ke lift, bersama memasuki ruangan rapat yang sudah ramai oleh entitas dari semua divisi. Urara melihat Hachouji Ryouichi, ketua divisinya, Scarlett Qiu, seorang wanita independen pun populer dari HRD, dan masih banyak yang lain.
“Ekhm.”
Urara menoleh, mendapati seseorang yang ia tahu berasal dari divisi finansial menduduki spasi di samping kirinya. Sedikit canggung, Urara pun refleks ber-ojigi, bentuk sapa tersopannya mengingat bersuara pun tidak akan terdengar. Well, entah memang begitu senyumannya atau apa, Urara tidak ingin memikirkan lebih jauh. Hari-hari pertama sebaiknya ia fokuskan ke pokok masalah perusahaan dengan sungguh-sungguh agar dapat menjadi seseorang yang benar produktif dan berguna.
“Selamat pagi.”
Pak Bos memasuki ruang rapat dan menyapa Foxconn dengan wibawa yang tak perlu lagi dipertanyakan. Pintu telah ditutup dan beliau menyapukan pandangan ke seluruh ruangan. Keseriusan yang menguar terasa dua kali lebih pekat. Setelah hening menggantikan bising, proyektor utama dinyalakan, laptop siap di hadapan, satu tarikan napas diembuskan, well, yeah, selamat datang hari penuh kepenatan.
1 note · View note
difacom · 5 years
Text
8 Rekomendasi Tempat Belanja Murah Singapura 2019
Apakah Anda berencana bepergian ke Singapura tahun ini? Anda sudah tahu pasti bahwa Anda ingin mengunjungi tujuan wisata Singapura? Atau mungkin Anda telah merencanakan untuk berbelanja di Singapura? Kebetulan, kali ini Difa Wisata akan membuat rekomendasi untuk toko-toko Singapura murah untuk 2019.
Toko-toko murah di Singapura membeli oleh-oleh
Terkenal karena nyaman, bersih, dan teratur, Singapura tetap menjadi favorit wisatawan. Untuk mendapatkan harga terbaik untuk semua bahan makanan dan suvenir di Singapura, kami melihat tempat belanja di Singapura yang kami rekomendasikan di bawah ini. Dijamin murah dan jangan sampai tasnya retak!
1. Mustafa Centre: belanja 24 jam di Singapura
Sumber: Instagram joojoo8896
Pusat perbelanjaan murah pertama di Singapura yang akan kita bahas adalah Mustafa Centre. Terkenal sebagai surga belanja murah di Singapura, Anda dapat membeli berbagai barang elektronik, suvenir, dan cokelat untuk suvenir di sini. Meski tidak bisa ditawar karena semua barang dijual dengan harga net, harganya masih jauh lebih murah. Bahkan dibandingkan dengan Indonesia.
Tujuan belanja Singapura sebenarnya sangat menyenangkan toko serba ada atau persegi. Bangunan itu terdiri dari bangunan besar yang saling terhubung ke 1 blok lengkap. Barang yang dijual juga bervariasi, mulai dari obat-obatan, perlengkapan mandi, sabun, parfum, DVD, elektronik hingga peralatan rumah tangga. Lengkap, semuanya ada.
Untuk alasan yang lengkap dan murah, Mustafa Centre juga menjadi tempat belanja favorit bagi wisatawan Indonesia. Orang Indonesia biasanya membeli cokelat, koper, suvenir, jam tangan, barang olahraga, parfum, dan obat-obatan. Toko ini buka 24 jam sehari, jadi Anda bisa berbelanja tanpa terburu-buru.
Tip berbelanja di Mustafa Centre sedang mempersiapkan dengan pemandangan indah pria India pada hari Minggu malam. Meski sangat sibuk, Anda tidak perlu takut, karena selalu ada polisi yang berjaga di setiap belokan jalan. Jika Anda ingin salat, masjid Mustafa Center berseberangan dengan Mohamed Mustafa & Syamsuddin Co. PTE LTD.
Jangan lupa untuk membandingkan harga dengan Indonesia sebelum Anda berbelanja. Karena mungkin ada barang yang lebih murah di Indonesia. Jangan kelebihan beban, tetapi itu muncul Tenggelam, Jika Anda ingin membeli cokelat dan koper, Anda bisa langsung menuju lantai dua.
alamat: 145 Syed Alwi Rd, Singapura 207704 Waktu pembukaan: 24 jam Cara mencapai Mustafa Centre: naik MRT dan turun di Stasiun Farrer Park. Biarkan keluar L dan ambil eskalator. Lokasi tepat di seberang jalan
2. Orchard Road, Surga bagi Barang-Barang Bermerek
Sumber: Instagram wi_anti2000
Orchard Road adalah Paris Van Java di Singapura. Toko ini terkenal sebagai surga bagi penggemar mode di Singapura. Sepanjang jalan adalah pusat perbelanjaan dan toko yang menjual pakaian, perhiasan, dan furnitur.
Area ini sama dengan Jalan Malioboro di Yogyakarta. Perbedaannya adalah bahwa barang yang dijual di Orchard Road adalah produk bermerek yang dijual dengan harga terjangkau. Ketika Singapore Great Sale, harga bisa jauh lebih miring karena ada diskon besar.
Ada banyak pusat perbelanjaan dengan merek-merek premium seperti Cartier, Luis Vuitton dan lainnya. Orang Indonesia suka berbelanja di Singapura, karena mereka bisa mendapatkan pengembalian GST 7%. Pengembalian GST adalah pengembalian pajak barang dan jasa sebesar 7% jika Anda membeli lebih dari $ 100. Wisatawan dapat menukar hingga 3 kupon / faktur pada hari yang sama di toko-toko yang berpartisipasi dalam Skema Pengembalian Uang Wisatawan (TRS).
Setelah berbelanja di tujuan belanja ini di Singapura, jangan lupa untuk makan Es Krim Paman yang dijual di sepanjang jalan. Harganya murah, dengan 1,2 SGD Anda mendapatkan es krim dan roti putih. Rasanya berbeda, ada coklat, durian, stroberi, cappuccino, dll.
alamat: Orchard Road, Singapura Waktu pembukaan: 11:00 pagi sampai 10:00 malam Cara mencapai Orchard Road: Orchard Road ada di jalur MRT merah. Turun di Stasiun Orchard yang terletak di bawah pusat perbelanjaan Ion Orchard
3. Jalan Bugis, Tanah Abang Singapura
Sumber: Instagram quangvinh.npharm
Bugis Street adalah tur belanja di Singapura yang harus Anda kunjungi. Jalan perbelanjaan ini hampir seperti pasar Tanah Abang di Jakarta. Anda dapat menemukan berbagai barang Singapura, pakaian, dan suvenir dengan harga terjangkau. Sekali lagi, barang bisa dinegosiasikan di sini. Silakan tes kemampuan tawar-menawar guys di sini!
Bugis Junction terdiri dari dua bagian, pusat perbelanjaan dan toko terbuka. Di tempat tujuan belanja favorit ini, sering ada pasar produk berkualitas dengan harga murah. Karena tidak ada bazar setiap hari, Anda harus memeriksa jadwal pameran terlebih dahulu sebelum sampai di sini.
Tapi tenang, datang ketika bahkan pasar tidak masalah. Karena di pintu masuk Anda akan menemukan banyak toko pakaian dengan harga murah yang tertata rapi di sepanjang mal ini. Bugis Street adalah tempat yang tepat untuk membeli oleh-oleh dari Singapura. Dari gantungan kunci, magnet kulkas, t-shirt, tas, dompet hingga makanan ringan seperti coklat, kue dan selai serikaya ada di sini.
Toko ini sangat luas, jadi Anda harus memiliki daya tahan yang baik jika ingin memenuhi kebutuhan. Belum lagi: Jalan Bugis selalu sibuk dengan pembeli. Jika Anda terlalu panas dan lelah karena berbelanja, pergilah ke gerai makanan dan minuman Singapura yang didistribusikan secara luas di sini.
Tip untuk berbelanja di Bugis Street adalah memastikan untuk memeriksa barang yang akan dibeli dengan hati-hati agar Anda tidak menyesalinya. Maka jangan membeli barang secara langsung. Pergi berkeliling dan lihat-lihat dulu, siapa tahu, ada sesuatu yang lebih mudah di toko lain.
alamat: 3 New Bugis Street, Singapura 188867 Waktu pembukaan: 11:00 pagi sampai 10:00 malam Cara menuju Bugis Street: naik MRT East West Line (jalur hijau) dan turun di Stasiun Bugis (exit C)
4. Chinatown, belanja jauh lebih murah
Sumber: Instagram gemwisata.id
Beli dalam jumlah besar dengan harga murah? Datanglah ke Chinatown. Chinatown adalah pusat perbelanjaan di mana banyak toko kecil menjual pakaian, sepatu, tas dan aksesoris berkualitas dengan harga murah. Pilihan berbelanja murah di Singapura sangat populer di kalangan wisatawan lokal dan asing.
Jika Anda suka mengambil foto, sangat tepat untuk datang ke sini, karena ada banyak tempat foto menarik di Singapura. Selain itu, penggemar fotografi juga akan dimanjakan oleh luasnya toko kamera di lantai dua. Ketika Anda datang ke sini, Anda harus bersemangat untuk menjelajahi semua toko yang ada di sini. Barang-barang yang dijual adalah unik, oke,
Ada banyak toko yang menjual oleh-oleh dengan kata-kata Singapura, seperti T-shirt, gantungan kunci, label bagasi, kasing, tas dan cenderamata Singapura lainnya. Jalanannya mirip dengan Pasar Baru Jakarta, berbaris di kanan dan kiri dengan toko-toko yang menjual suvenir.
Tips berbelanja di Chinatown di Singapura tidak terburu-buru untuk membeli sesuatu. Periksa dan periksa kembali terlebih dahulu karena banyak barang yang sama memiliki harga yang berbeda. Alasannya sebenarnya terletak pada kualitas barang. Meskipun bentuknya sama, beberapa memiliki bahan baku yang lebih baik daripada yang lain. Anda perlu memperhatikan saat berbelanja di sini.
Jika Anda menghabiskan banyak, jangan lupa untuk meminta bonus. Biasanya gantungan kunci bonus atau magnet kulkas. Tidak buruk Bisa!
Waktu pembukaan: 24 jam, tetapi banyak toko tutup pada pukul 10 malam. Cara menuju ke Chinatown: naik MRT dan turun di Stasiun Outram Park. Berjalan kaki sekitar 5-7 menit ke Chinatown
5. Lucky Plaza, tempat belanja turis Indonesia yang populer
Sumber: Instagram bogs.jacinto
Sebelumnya, Lucky Plaza adalah toko barang bekas yang diadakan setiap akhir pekan. Sekarang tujuan belanja ini di Singapura menjual berbagai makanan ringan, aksesoris, souvenir, pakaian, barang elektronik, rias wajah, dll. dengan harga terjangkau. Toko ini terletak di Orchard Road, jadi sangat populer. Itu terlihat seperti pasar, jadi Anda bisa bernegosiasi di sini.
Sebelum pusat perbelanjaan sama baiknya dengan hari ini, ketika mereka pergi ke Orchard Road, orang-orang pasti akan pergi ke Lucky Plaza. Tempat belanja murah di Singapura ini juga terkenal sebagai tempat berkumpulnya karyawan wanita. Banyak pekerja migran juga datang ke sini untuk mengirim uang hangout, terutama pada hari Minggu sore.
Yang istimewa dari Lucky Plaza adalah banyak yang menjual makanan Indonesia! Misalnya, ayam penyet, ayam bakar, sayur asam, hingga sup iga. Itulah sebabnya tujuan belanja ini sangat terkenal sebagai tempat bagi orang Indonesia untuk melepas kerinduan. Meskipun harga makanan cukup mahal, itu sepadan.
Tips untuk berbelanja di Lucky Plaza adalah berhati-hati saat membeli, terutama memeriksa kualitas bahan pakaian dan tanggal kadaluwarsa makanan. Karena toko ini selalu sibuk, Anda harus ekstra waspada. Ini juga rentan terhadap penipuan, jadi Anda harus pandai menawar barang.
alamat: 304 Orchard Rd, Singapura 238863 Waktu pembukaan: Pukul 10.00 hingga 22.00 Bagaimana menuju ke Lucky Plaza: naik MRT ke Orchard. Tinggalkan MRT, ikuti panah ke Lucky Plaza
6. Kebun Cineleisure, tren mode dan produk bermerek
Sumber: Instagram fvlkylelea
Kebun Cineleisure memiliki perasaan yang sama dengan Pasar Tanah Abang. Tempat belanja murah di Singapura ini menjual banyak pakaian populer, aksesoris untuk ponsel, lensa kontakdll. Tujuan belanja ini selalu sibuk mengejar anak muda mode terkenal dengan harga murah. Tempatnya relatif kecil, tetapi begitu terkenal di kalangan wisatawan.
Banyak yang menjual barang-barang bermerek di sini dengan harga murah, misalnya Charles & Keith, G2000, Giordano, Cotton On, Pedro dan banyak lagi. Anda juga dapat membeli oleh-oleh khas Singapura di sini. Karena sangat populer, Anda harus bersiap-siap untuk bertarung dengan pembeli lain.
alamat: 8 Grange Rd, Singapura 239695 Waktu pembukaan: 8:00 pagi sampai 10:00 malam Cara pergi ke Cineleisure Orchard: MRT Somerset (NS23) melalui pintu keluar B, berjalan sekitar 4 menit
7. Pusat perbelanjaan Anchorpoint, diskon 30% -70%
Sumber: Facebook Anchorpoint, Singapura
Anchorpoint Shopping Centre adalah tempat berbelanja untuk produk kosmetik berkualitas tinggi dengan harga murah. Tempat belanja murah Singapura tidak boleh dilewatkan oleh wanita. Terlalu banyak tas merek dijual di sini dengan harga pantas. Konsep FO atau keluar dari pabrik hadir di mal ini. Beberapa FO terkenal yang membuka kios mereka di sini adalah Giordano, Cotton On, Billabong, FOX, Charles & Keith, Pedro, G2000 dan TYPO.
Pusat Perbelanjaan Anchorpoint sendiri adalah singkatan dari Market of Artists and Designer. Tempat belanja di Singapura ini menawarkan diskon 30% hingga 70% sepanjang tahun. Jika Anda menyukai barang-barang unik dan antik dari seniman, perancang dan pengrajin, Anda harus berada di sini.
Singapura memang terkenal dengan berbagai barang bermerek yang dijual dengan harga terjangkau. Banyak turis Indonesia berlibur ke Singapura khusus hanya untuk berbelanja. Dibandingkan dengan harga di Indonesia, harga barang bermerek jauh lebih murah di sini.
alamat: 370 Alexandra Rd, Singapura 159953 Waktu pembukaan: Pukul 10.00 hingga 22.00 Cara mencapai pusat perbelanjaan Anchorpoint: Pintu keluar MRT Queenstown A (EW19), berjalan sekitar 10 menit
8. Pasar Loak Akhir Pekan Sentral China Square, Surga Barang Antik
Sumber: Pinterest Alyse Lasley
Pasar Loak Akhir Pekan Central China Square adalah pasar loak yang hanya buka pada hari Minggu. Tujuan belanja ini adalah surga bagi pecinta barang antik dan barang koleksi. Pengunjung dapat menemukan rekaman langka, strip dan jam tangan dengan harga super murah. Kapan lagi Anda bisa mendapatkan barang antik berkualitas hanya dengan beberapa dolar!
Selain barang antik, tujuan belanja Singapura juga menjual berbagai suvenir khas Singapura.
alamat: 150 South Bridge Rd, Gedung Fook Hai, Singapura 048423 Waktu pembukaan: Minggu 11:00 pagi hingga 5:00 sore
Promo tiket ke Singapura
Itu adalah 8 rekomendasi dari toko-toko murah di Singapura yang harus Anda kunjungi. Ayo bagikan dan berlangganan untuk mendapatkan pembaruan tentang kiat dan pedoman bepergianJangan lupa untuk memesan penerbangan ke Singapura di Difa Wisata, ya. Beli tiket pesawat online dijamin aman dan banyak promosi. Ayo pergi!
Sumber Link: Kunjungi website
The post 8 Rekomendasi Tempat Belanja Murah Singapura 2019 appeared first on Difa Wisata - Travel Agency, Tours & Shuttle.
The post 8 Rekomendasi Tempat Belanja Murah Singapura 2019 appeared first on Difa Wisata - Travel Agency, Tours & Shuttle.
from WordPress http://bit.ly/32f7ViI via IFTTT
0 notes
kchlz · 4 years
Text
Tumblr media
HILANG ( Part 1 )
Sandra terbangun tepat pada saat alarm ponselnya berdering keras. Dengan sedikit menggerutu, ia meraih sumber suara itu dan mematikannya secara terpaksa. Tatapannya masih kosong, bertanya-tanya siapa yang sebenarnya diatur disini---ia yang telah memasang alarm sialan itu di ponsel, atau ponselnya yang kini telah mengatur jam tidurnya?
Entahlah.
Ia mengangkat tubuhnya dan tetap menggenggam benda persegi panjang itu. Terlihat angka 06.00 di layar berukuran 6,5 inci itu sebelum ia membuka kunci layar dengan sidik jarinya.
Ada beberapa notifikasi pesan disana.
Seperti biasa, Karla masih terus menerus mengoceh tentang kekasih barunya. Membosankan sekali rasanya setiap hari membaca detil cerita bagaimana ia begitu membanggakan kisah kasih yang baginya luar biasa itu. Dan parahnya, Sandra harus meresponnya setiap waktu. Benar-benar setiap waktu!
Yeah, walaupun begitu dia adalah sahabat yang mengagumkan. Seringkali membuat berbagai kejutan yang membuat Sandra terpingkal-pingkal karenanya. Tapi sayangnya, ia belum ingin membalas pesan itu kali ini.
Sandra hampir menutup ponselnya ketika melihat sebuah nama yang tidak asing juga muncul pada bar notifikasi.
'Hai, Sandra. Apa kabar?'
Sudah sekitar enam bulan, nama itu, juga bahkan sosoknya tidak lagi muncul di ponsel maupun hidupnya. Sandra terdiam untuk waktu yang lama, menghela nafas cukup dalam sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan ponselnya. Ia harus bergegas ke kamar mandi sebelum Sang Bos memarahinya lagi karena beberapa hari ini ia selalu terlambat datang ke kantor.
***
Martin berdeham pelan. Disesapnya kopi robusta panas sambil beberapa kali melirik jam tangan metalik yang melingkar di tangan kirinya. Ia tersentak kaget karena tak sadar betapa panasnya minuman itu.
Sialan, pikirnya.
Akhir-akhir ini kehidupannya sedikit kacau. Betapa ia beberapa kali kehilangan konsentrasi dan tidak bisa fokus dalam waktu yang lama.
Ia kembali mengarahkan pandangan ke layar ponselnya. Martin tahu betul wanita itu pasti sudah bangun. Ia masih hafal bagaimana dering alarmnya yang mengesalkan selalu saja berhasil membuat wanita bermata monolid itu terjaga dengan sekejap. Tapi sampai saat ini, belum ada notifikasi apapun yang masuk.
Hiruk pikuk kota di luar jendela sempat membuat fokusnya teralihkan. Terlihat orang-orang berlalu lalang dengan begitu tergesa-gesa. Ia heran, apa waktu mereka sebegitu singkatnya? Tapi sepertinya ia juga harus segera beranjak. Ia mulai bangkit untuk pergi dari sana namun tiba-tiba ponselnya menyala memancarkan notifikasi dari sebuah nama yang tentu dia kenal betul.
Bersambung....
0 notes