Tumgik
#Jam Tangan Wanita Persegi Panjang
mamosefan · 7 years
Text
Jam Tangan Wanita Ori – Jam Tangan Wanita Omega. Jual Jam Tangan Wanita Original. Koleksi jam tangan berbagai model,merk terbaru dengan harga termurah dan bergaransi resmi hanya di http://www.bandungsale.com
#gallery-0-5 { margin: auto; } #gallery-0-5 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 100%; } #gallery-0-5 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-0-5 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
christie kulit terbaik jenis jam tangan wanita original casio harga jam tangan aigner wanita terbaru jasmin jam tangan wanita merk seiko original jam tangan baby g wanita murah jam tangan wanita murah mewah skmei mas titus tali cm feminim jam tangan wanita richard mille 7bvdf dewasa geneva putih alexandre berbagai cm drive dari harga jam tangan tag heuer wanita original jam tangan wanita alba zalora jam tangan wanita merk swiss buatan gambar jam tangan wanita geneva 203 distributor second 2019 jual jam tangan untuk perempuan style daftar harga jam tangan wanita merk alba jam tangan wanita murah casio q& jam tangan wanita tali putih jam tangan wanita bonia keramik jakartanotebook bawah jam tangan wanita skmei jam tangan wanita kw super bandung 502 plus http://www.lazada sintetis model jam tangan wanita alba terbaru jam tangan wanita kulit ori jam tangan wanita essence gambar buka ice elegant chisti classic embellished coach vnc jam tangan wanita keren 2015 hilfiger cara dongker lada crown jam tangan perempuan alexandre
christie original zalora police harga jam tangan aigner wanita bluelans jam tangan wanita – gold – strap stainless steel jam tangan wanita termahal di dunia 2014 mille harga jam tangan alexandre christie wanita keramik jam tangan wanita murah online jakarta 1215a simple favorit tokopedia jualan guest renang import apple elizabeth mille ah7b95x3 cole jam tangan wanita lazada murah picallo jam tangan aigner wanita original jam tangan wanita merk esprit equipment cristin berapa jam tangan remaja perempuan murah resistant line jam tangan wanita keren 2016 korean ricci saat gold harga dan model jam tangan wanita guess raymond bangle mahal vincci wd ah7b93x3 jual jam tangan wanita malang jam tangan wanita casio rantai alba model jam tangan wanita terbaru beserta harganya jam tangan wanita calvin klein vuiton nike senarai murah 50003 semua zalora jam tangan wanita swiss army online well jam tangan casio wanita sport jam tangan wanita tag heuer jam tangan wanita alexandre christie terbaru 2013 pekanbaru original longines
terbar jam tangan wanita warna biru muda jam tangan baby g wanita terbaru lada koleksi jam tangan wanita baby g casio jam tangan wanita ltp-1177a-3adf – silver guees gambar jam tangan wanita tali kulit dual modis jam tangan wanita bonia kw jam tangan wanita casio protrek sedunia jual jam tangan pria wanita harga jam tangan wanita kotak model jam tangan casio wanita 2015 sa3117l jam tangan cewek unik dan murah jam tangan wanita hush puppies harga jam tangan calvin klein wanita original hublot bank tren berkulit model jam tangan wanita guees terbaru jam tangan karet untuk wanita seiko grosir jam tangan fashion wanita jam tangan wanita merk gc original sesuai harga jam tangan bvlgari wanita martin harga jam tangan wanita seiko 5 automatic jam tangan wanita online murah berkualitas nike jam tangan perempuan 2017 cassio jam tangan wanita casio di zalora sale lazada.co.id harga jam tangan positif wanita jam tangan wanita u2 recommended kecil alba brended terbaru2016 jam tangan ripcurl wanita terbaru fossil jam tangan
fossil wanita dan harganya jam tangan perempuan kw super wanita frozen disukai model jam tangan wanita mirage harga jam tangan wanita bluelans persegi jenis jam tangan wanita alexandre christie peringkat jam tangan alexandre christie terbaru untuk wanita harga jam tangan wanita fortuner original tokopedia jam tangan wanita alexandre daftar harga jam tangan wanita casio original jam tangan wanita rantai keramik 2018 jam tangan wanita merk casio terbaru jacobs jam tangan wanita di blibli bari http://www.model jenis jam tangan rolex wanita steel beside zebra tissot black jam tangan wanita kw 1 mek jam tangan fossil wanita terkini lapak foto jam tangan wanita remaja furla wellington jam tangan wanita outdoor beli jam tangan wanita casio kini casual saat jam tangan alexandre christie wanita gold jam tangan wanita merk omax ternama toko jual jam tangan wanita resist michael design merek jam tangan wanita terbaik di dunia -500 http://www.jam jam tangan wanita lv original gemuk http://www.jam tangan perempuan bawah recommended beda mas jam
tangan wanita karet terbaru yogya jam tangan wanita merk police ltp-1314d-2avdf satu jam tangan wanita termurah lazada jam tangan keren wanita remaja louis jam tangan wanita buat kado jam tangan wanita terbaru tahun 2016 jam tangan wanita merk hublot bekas quartz image populer jual jam tangan wanita gold murah quartz harga jam tangan kinetik wanita harga jam tangan rolex untuk perempuan glory luar gucci kitty charlie model jam tangan wanita lv levis pacar jam tangan wanita modern harga jam tangan wanita branded jam tangan wanita kw super online http://www.model distributor jam tangan wanita gucci gold love harley lasebo gambar jam tangan wanita casio terbaru chanel berkualitas koleksi jam tangan wanita terbaru 2015 pake harga jam tangan wanita dewasa jenis jam tangan wanita rantai aigner jam tangan wanita branded terbaru 2014 puppies koleksi jam tangan wanita terbaru guess jam tangan wanita guess harga juta ultah club alarm devond harga jam tangan casio wanita terbaru 2013 urutan kecil jam tangan swiss army wanita kw
kini perempuan harga jam tangan wanita tali kulit x73001m1s jam tangan wanita murah toko pedia jam tangan wanita harga 500 ribuan cerruti jam tangan wanita seiko malaysia harga jam tangan wanita tommy hilfiger shop merk jam tangan branded untuk wanita harga jam tangan wanita seiko ori gambar jam tangan wanita dan pria eco qq jam tangan wanita online surabaya club sedunia jam tangan wanita termahal di indonesia jam tangan perempuan yang bagus jam tangan wanita fossil original jam tangan keren buat perempuan jam tangan perempuan remaja pasir toko jam tangan wanita di surabaya saat monol levis jam tangan wanita kuning emas victorinox jual jam tangan wanita zalora jam tangan wanita online terbaru jam tangan perempuan.com jam tangan wanita guess bukalapak automatic gambar jam tangan wanita rolex original harga jam tangan wanita chopard bandung luar jam tangan wanita putih original zara jam tangan wanita alexandre christie original jam tangan wanita merk gc ganeva promo jam tangan wanita omega original klep style semi
philippe rudy zeca panjang omax rekomendasi merk jam tangan wanita klep army jam tangan wanita emas asli jam tangan wanita sporty sa3117l raymond 201 curl koleksi jam tangan wanita lazada jual jam tangan wanita fashion harga jam tangan hermes wanita original 755.157 jam tangan wanita digitec terbaru sporty rip harga jam tangan q&q wanita 10bar jual jam tangan wanita tali karet jam tangan wanita merk picallo cristie jam tangan wanita chopard diamond harga jam tangan wanita original bonia 2017 franck cantik jam tangan wanita tag heuer original jam tangan untuk anak remaja perempuan vnc frozen klep jam tangan wanita sophie martin edisi terbaru bandung jam tangan wanita aigner terbaru pedia agustus solar jam tangan seiko wanita kotak harga jam tangan wanita alba original buat persegi non sophie jam tangan wanita kw 1 murah jam tangan kulit buat wanita sedang bayar jack watch februari delon delon jam tangan untuk wanita bertangan kecil solvil jam tangan wanita terbaru 2016 murah jam tangan alexandre christie wanita
warna biru february rubber cantik jual jam tangan alexandre christie wanita original jacob ltp-1314d-2avdf merek jam tangan wanita terkenal di indonesia -21514 lelong jonas dari bunga elevenia harga jam tangan guess wanita kw harga jam tangan wanita richard mille original jam tangan casio wanita sheen harga jam tangan wanita merk mirage mido jam tangan guess gold wanita cristie ribu jam tangan perempuan anak sesuai jam tangan wanita hermes tali kulit franck jual jam tangan wanita fossil kw cari tokopedia.com zebra chronograph pemborong lazada.co.id keramik jacque hermes rolek bvlgari gambar jam tangan wanita termurah http://www.lazada.co.id jam tangan wanita sekolah jam tangan wanita swiss army essence jam tangan alba untuk perempuan jam tangan wanita replika jam tangan wanita bahan kulit gunung tokopedia omax merk jam tangan wanita berkualitas 2350 polos x73001m1s harga jam tangan wanita q&q harga jam tangan swatch perempuan beli foto jam tangan sport wanita sekonda rudy strap jam tangan emas untuk wanita zalora.com
  Jam Tangan Wanita Outdoor, Jam Tangan Wanita Original Lazada, Jam Tangan Wanita Online Murah Malaysia, Jam Tangan Wanita Online Malaysia, Jam Tangan Wanita Original Malaysia, Jam Tangan Wanita Original Kaskus
Jam Tangan Wanita Ori – Jam Tangan Wanita Omega Jam Tangan Wanita Ori - Jam Tangan Wanita Omega. Jual Jam Tangan Wanita Original. Koleksi jam tangan…
3 notes · View notes
nadineksn · 4 years
Text
Chapter 49
***
Lily berbisik, "Maaf, Nyonya. Aku hanya sedikit khawatir dengan Sinan."
"Adakah yang tidak bisa kau katakan padaku?" Nyonya Lu mengulurkan tangan padanya dan Lily dengan patuh meninggalkan An Zhe, kemudian memegang Nyonya Lu.
Terakhir kali mereka bertemu di Mercusuar, Nyonya Lu mengenakan masker dan An Zhe hanya bisa melihat matanya. Kali ini, dia bisa melihat wajah wanita ini. Garis-garis wajahnya halus, alisnya melengkung, tetapi bibirnya tipis. Ketika ia tidak tersenyum, matanya sedikit menyipit dan ini menambahkan sedikit ketegasan pada penampilannya yang lembut ini. Lu Feng sama sekali tidak mirip dengannya.
Namun entah kenapa, An Zhe merasa bahwa wajahnya mirip dengan Lily, jika semua orang di pangkalan tumbuh dari embrio Eden dan semua embrio berasal dari wanita di Eden, maka Lily mungkin memang putri bungsu dari Nyonya Lu.
Perilaku Lily ketika dia melihat Nyonya Lu dan meninggalkan An Zhe, dapat An Zhe mengerti. Lagipula, Lily adalah anak Nyonya Lu, bukan anaknya sendiri. Di dunia ini, hanya spora-nya yang tidak akan pernah mengambil inisiatif untuk meninggalkannya.
An Zhe memandangi Nyonya Lu dan menerka-nerka apa yang akan dilakukan Nyonya Lu padanya.
Dia mendengar Nyonya Lu bertanya, "Apakah dia temanmu? Apakah kamu datang untuk menemuinya di tangga?"
Lily dan An Zhe saling melirik dan mata Lily yang lihai menoleh ke Nyonya Lu. "Dia tidak ingin kembali. Bisakah aku mengundangnya untuk berkunjung?"
Dia menambahkan, "Kita bisa mengundangnya untuk makan malam. Makanan yang mereka dapatkan sangat buruk."
An Zhe tahu bahwa gadis kecil itu berusaha membantunya bersembunyi dari orang-orang yang mencarinya di bawah, tetapi An Zhe berpikir Nyonya Lu tidak akan setuju.
Apalagi, kemunculannya yang tiba-tiba di sini terlalu aneh.
Tetapi hal yang mengejutkannya, Nyonya Lu malah mengangguk, "Oke."
Lily berkata "Wow," dan melanjutkan, "Nyonya, hari ini kamu sangat baik."
Nyonya Lu menundukkan kepalanya dan menyentuh rambut Lily, "Aku selalu menyayangimu."
Lily dengan girang menerima tangan Nyonya Lu. "Aku juga menyayangimu."
An Zhe dibawa ke lantai 22 Taman Eden. Suasananya di sini damai. Musik lembut dimainkan di koridor dan dinding putihnya dipenuhi dengan gambar bunga, kupu-kupu, lebah, dan awan. Seperti dunia lain dibandingkan dengan dunia di luar.
Di koridor yang luas, An Zhe juga bertemu dengan wanita lain, mereka semua mengenakan gaun putih panjang, memiliki rambut hitam atau cokelat dan memiliki wajah yang tenang. Setiap kali mereka melihat Nyonya Lu, mereka memberikan salam ramah.
Di bilik kantin umum lantai 22, An Zhe makan malam. Menunya adalah susu manis, setengah bagian ayam dipanggang, dan semangkuk sup jagung.
Saat makan malam, Nyonya Lu berkata, "Sudah waktunya untuk mengantar temanmu ini kembali."
Lily menjawab, "Biarkan dia tinggal sebentar."
Wanita itu mengabulkan permintaannya dan berkata, "Kalau begitu temani aku menyiram bunga."
Jadi, Lily meraih tangan An Zhe dan mereka berjalan melalui koridor putih dan memasuki ruangan yang lain. An Zhe melihat tanaman berwarna merah dan hijau di dalam ruangan ini. Di tengah ruangan, dibangun petak bunga yang berukuran beberapa meter persegi dan mawar merah yang rimbun tumbuh subur di dalamnya.
"Kekasihku dulu membawakanku biji-bijian dari hutan." Nyonya Lu memberi tahu An Zhe, "Lalu, Lu Feng juga melakukan hal yang sama. Aku ingat kamu bersamanya hari itu."
An Zhe mengangguk.
"Dia jarang dekat dengan orang lain." Nyonya Lu mengambil penyiram tanaman yang diletakkan di rak bunga.
Tiba-tiba, sesuatu yang terang memasuki pandangan An Zhe, tanpa sadar dia menoleh dan melihat layar TV di ruangan itu. Tidak ada yang menekan remote control, TV-nya dihidupkan secara otomatis.
"Pesan dari Departemen Tanggap Darurat." Pembawa berita berbicara lebih cepat dari biasanya. Pada saat yang sama, foto An Zhe ditampilkan di layar. "Tersangka ini perlu ditangkap secepatnya. Jika ada yang bisa memberi tahukan keberadaannya, maka harap segera hubungi kami."
Tubuh An Zhe sedikit tegang. Ketenangan selama satu jam ini, sepertinya hanyalah ilusi dan dunia ini masih bahaya untuknya. Dia memandang ke arah Nyonya Lu.
Tetapi, dia mendengar Nyonya Lu berbisik, "Jangan takut."
Tindakan Nyonya Lu selalu tidak terduga. Awalnya dia mengira Nyonya Lu adalah orang paling setia dengan aturan pangkalan, tetapi sepertinya tidak.
An Zhe bergumam, "Anda ..."
Nyonya Lu tersenyum, "Aku tidak akan membantumu melarikan diri, tetapi aku tidak akan menyerahkanmu untuk sementara waktu."
An Zhe bertanya-tanya, "Mengapa?"
"Mereka selalu punya banyak alasan untuk menangkap seseorang." Nyonya Lu memalingkan muka dari layar TV. Dia menundukkan kepalanya dan menyirami semak-semak mawar, tetesan air kristal bergulir di tepi kelopak merah, kemudian jatuh dari daun hijau lalu ke tanah. "Seperti mereka menangkap ibuku 40 tahun yang lalu."
An Zhe tidak tahu apa yang ingin dia katakan tetapi dia sepertinya ingin menceritakan sebuah kisah. Dia telah bertemu banyak orang yang ingin menceritakannya sebuah kisah, seolah-olah semua orang memiliki masa lalu yang tak terlupakan yang tersembunyi di hati mereka.
Oleh karena itu, dia tidak berbicara, dia hanya mendengarkan dengan tenang, dengan aroma mawar mengelilingi mereka. Lily membungkuk dan memetik satu, ia melepaskan beberapa kelopak bunganya, menaruhnya di tangannya sebelum melemparkannya ke udara, kelopak bunga jatuh ke bawah seperti hujan, berterbangan di atas rambut dan tubuhnya. Satu kelopak jatuh di rambut Nyonya Lu.
"Di empat pangkalan manusia, 23.371 menyetujui deklarasi berikut dengan nol suara penolakan: Aku secara sukarela mendedikasikan hidupku untuk kemanusiaan, untuk menerima eksperimen genetik, dan menerima semua bentuk reproduksi buatan untuk melanjutkan perjuangan kehidupan umat manusia untuk bertahan hidup." Nyonya Lu mengulangi Deklarasi Mawar yang An Zhe telah dengar dari Lily dengan nada ringan. Namun, suaranya Nyonya Lu tampak lebih jelas dan lebih rendah daripada gadis kecil itu.
"Deklarasi ini adalah prasyarat." Kata Nyonya Lu. "Dengan dasar Hak Asasi Manusia, mereka akan menerima eksperimen genetik dan menerima semua bentuk reproduksi bantuan. Selain itu, penggagas deklarasi tersebut juga membuat kesepakatan dengan pangkalan, bahwa wanita berhak untuk mengatur wanita lain."
Jari-jarinya dengan lembut menyentuh tepi bunga mawar. "Namun, ini sudah hampir 70 tahun yang lalu. Pada saat itu, semuanya tampak penuh harapan. Masa depan umat manusia ada di depan kita. Selama kita optimis, semuanya akan menjadi lebih baik. Jika aku salah satu dari 23.000 wanita pada saat itu, aku akan setuju tanpa ragu-ragu. Semua orang mengorbankan diri mereka sendiri dan aku akan bersedia untuk berkontribusi sebanyak yang aku bisa untuk kepentingan kemanusiaan."
"Selama waktu itu, pembuatan embrio dengan teknologi bayi tabung belum canggih dan anak-anak harus tetap di tubuh ibu mereka selama setidaknya tujuh bulan. Pangkalan berharap populasi semakin meningkat sehingga waktu jeda rahim tidak boleh melebihi 15 hari." Nyonya Lu memandangi langit-langit baja, "Tugas untuk melahirkan anak terlalu berat. Seluruh kehidupan wanita dihancurkan dan hidup mereka berlalu begitu saja. Mereka berharap pangkalan bisa melonggarkan persyaratan, tetapi tidak ada yang setuju."
"Para wanita yang secara sukarela menandatangani Deklarasi Mawar dan gadis-gadis yang lahir setelahnya juga mendedikasikan diri mereka pada deklarasi ini. Kita sangat membutuhkan populasi yang banyak. Mercusuar dan militer berpikir demikian, sebagian besar penduduk Kota Utama dan Kota Luar juga berpikir begitu dan bahkan wanita yang mengatur wanita lain juga berpikiran seperti itu."
Nada suaranya begitu lembut sehingga membangkitkan resonansi emosional. An Zhe mendengarkan dengan tenang dan melihat Lily duduk diam di tepi petak bunga.
"Untuk memperjuangkan perlindungan hak asasi manusia, beberapa wanita melancarkan gerakan protes. 40 tahun yang lalu, ibuku adalah penggagas gerakan protes itu, meskipun dia salah satu penggagas pertama Deklarasi Mawar."
Nyonya Lu tersenyum "Namun, semua gambar dan teks protes dihancurkan. Aku terlalu muda untuk mengingat banyak hal. Aku hanya dapat mengingat suatu malam ketika tentara United Front Center menerobos masuk. Ibuku mengunciku di kamar dan kemudian suara tembakan terdengar... Aku melihat darah mengalir melalui pintu kamarku. Kemudian, aku dikirim ke Taman Eden."
"Mereka akhirnya menemukan cara efektif untuk menjaga sumber daya reproduksi tetap terjaga, dan mereka menghapus kalimat dalam deklarasi. Generasi baru perempuan dikumpulkan dan tidak diizinkan pergi, hanya diajarkan tentang tanggung jawab mereka bereproduksi oleh Taman Eden dan tidak diajarkan pendidikan tambahan. Tidak ada yang lain. Dengan cara ini, pangkalan tidak perlu khawatir tentang penurunan kesuburan, juga para gadis tidak akan tahu sakitnya kehilangan hak asasi mereka karena kelahiran terus menerus."
Dia memandangi tembok-tembok di sekitarnya, sepertinya sedang melihat seluruh pangkalan melalui dinding. "Aku merasa sedih dengan ini tetapi aku juga tahu rasa sedihku ini hanya bagian yang sepele. Di tempat ini, seseorang meninggal setiap detik. Satu-satunya cara untuk manusia untuk bertahan hidup di era ini adalah mengubah diri mereka menjadi makhluk lain. Orang-orang dengan tanggung jawab yang berbeda adalah organ yang berbeda dari makhluk ini. Mercusuar adalah otak, militer adalah kaki dan tangan, orang-orang di Kota Luar adalah daging dan darah, bangunan gedung dan dinding adalah kulit dan Eden adalah rahim."
An Zhe meliriknya dan dia sepertinya mengerti pandangan An Zhe. "Aku tidak pernah membenci tempat ini."
Dia membungkuk dan menggendong Lily, yang kemudian membenamkan kepalanya dibahunya.
"Aku hanya sering sedikit bingung." Dia membelai rambut Lily dengan jari-jarinya. "Kita melawan monster dan spesies heterogen. Kita melawan gen asing yang mencemari gen manusia dan ingin menghindari naluri unik yang didasari oleh naluri binatang buas. Tetapi untuk mencapai tujuan ini, semua yang kita lakukan melanggar hak asasi manusia. Dan semua yang telah kita bentuk — mendapatkan sumber daya, memperkuat diri, dan membiakkan keturunan — hanya mencerminkan sifat binatang. Manusia sebenarnya tidak berbeda dengan monster. Tetapi fleksibilitas otak kita telah membuat kita menipu diri kita sendiri. Manusia hanyalah salah satu dari hewan. Seperti dilahirkan karena kehidupan, kita juga mati karena kehidupan."
Mata Nyonya Lu tampak seperti mata orang mati, "Peradaban manusia sama tidak berharga dengan sains dan teknologinya."
Dia berhenti berbicara dan menatap langit-langit untuk waktu yang lama, An Zhe melihat telapak tangannya menekan tombol yang gelap dan kemudian memutarnya sedikit.
Logam tahan radiasi di langit-langit terbuka lebar. Lantai ini adalah lantai paling atas Taman Eden dan ada langit tak terbatas di luar kaca. Pada malam hari, angin matahari berhenti sementara dan senja yang sunyi serta galaksi melebur bersama.
An Zhe berbisik, "Akan ada hari yang lebih baik."
Mungkin akan ada suatu hari ketika hakim tidak harus membunuh sesamanya, tentara tidak harus mati di alam liar dan gadis-gadis Taman Eden akan bebas lagi.
"Tidak," dia mendengar Nyonya Lu berkata, "Waktunya akan tiba ketika dunia akan benar-benar hancur."
"Lily." Dia menoleh ke gadis kecil di lengannya, "Apakah kamu ingin terbang?"
An Zhe memandangi wajahnya yang halus. Setelah mendengar kata-kata ini, rasa dingin tiba-tiba muncul.
Dia mendengar Lily bertanya dengan suara jelas di tempat dia memegang leher Nyonya Lu, "Bisakah aku? Seperti Sinan?"
"Ya."
Akhirnya An Zhe memahami niat Sinan untuk menyuruh Lily kembali ke Eden, ini bertentangan dengan dugaan dokter pada saat itu.
Kembali ke Eden — bukan karena disana aman.
***
10 notes · View notes
alineaberkata · 3 years
Text
Secercah Mentari pun Tak Hinggap di Rumahku
Oleh Nadila Putri Wilaga
Suara kumandang azan subuh menggema jauh dari surau yang belum kuketahui dimana keberadaannya atau mungkin juga itu bukan surau, dilihat dari menjulangnya bangunan-bangunan tinggi di balik jendela kecil kontrakan baruku memungkinkan senandung azan itu berasal dari Masjid Raya yang megah seperti di Alun-alun kampung halamanku. Aku duduk dan bersandar di dinding yang menghadap pada jendela kecil yang terbuka lebar tanpa penghalang, pandanganku jauh menjelajahi langit yang lambat laun berubah terang, aku seperti menyaksikan bagaimana malam bergantian tugas dengan pagi yang baru kutemui di tempat antah berantah ini. Seraya memerhatikan bagaimana langit bekerja, banyak pertanyaan yang memenuhi kepalaku sejak kedatanganku di tempat ini.
Setelah Bapak meninggal seminggu yang lalu, Mamah yang memang tak sudi tinggal di rumah Bapak langsung membereskan pakaiannya dengan pakaianku untuk pulang ke rumah Emak di kampung sebelah. Aku yang masih berumur tiga belas tahun hanya membuntuti Mamah yang bergegas cepat pergi dari rumah tiga tingkat itu karena Ibu terus berteriak. Iya Ibu, istri pertama Bapak. Bapak dikenal sebagai orang terpandang di kampung, sawah yang membentang luas di mana-mana dan ribuan hektar kebun teh juga belum cukup untuk memenuhi nafsunya, sehingga ia banyak menikah dengan wanita-wanita muda di kampung termasuk dengan Mamah. Sebenarnya jauh dari lubuk hati ini, aku senang bisa keluar dari rumah itu, walau disuguhkan kemegahan tapi aku tak menemukan kenyamanan apalagi kalau kakak-kakak tiriku mulai usil kepadaku yang hanya bisa menunduk menuruti semua kata-kata mereka. Seringkali juga aku melihat Mamah mengumpat pada orang rumah yang memang menyebalkan itu termasuk Bapak. Mamah memang sangat membenci Bapak, pernikahan keduanya pun terpaksa karena sebagai balas budi Abah kepadanya. Namun Mamah tak pernah membenciku, ia bilang mau bagaimana pun aku anaknya walau dalam tubuhku ini mengalir juga darah Bapak, selama aku bersama Mamah aku tak mungkin memiliki tabiat seperti Bapak.
Malam hari setelah pindah dari rumah Bapak, Mamah yang baru selesai menyelesaikan ibadah malamnya menghampiriku yang saat itu sedang bercengkrama dengan Abah dan Emak. Ia menyuruhku masuk ke kamar bukan untuk tidur, namun ia menjelaskan niatnya yang mengajakku merantau dan beradu nasib di Ibukota, aku yang tak mengerti bagaimana mengadu nasib itu hanya langsung menganggukkan kepala setuju, apa pun tujuannya, kemana pun perginya asal bersama Mamah aku merasa aman.
Dengan tekadnya ia menceritakan ku bagaimana Ibukota itu, katanya banyak mimpi-mimpi yang tercapai di sana. Ia juga bilang aku akan melihat gedung-gedung tinggi menjulang, tangga yang dapat bergerak atau pintu yang dapat membuka sendirinya. Seketika aku takjub dan penasaran dengan apa yang diceritakannya, aku tak sabar melihat hal itu di depan mata ku sendiri. Dan kemarin siang aku dan Mamah berkeliling mengunjungi rumah-rumah tetangga untuk berpamitan lalu sore harinya pergi ke Stasiun Kereta, mataku berbinar menanti kota yang menjadi impian Mamah sejak lama, kota yang menjadi dambaan bagi semua orang, sampai aku mengindahkan pelukkan Emak saat kereta yang akan mengantarkan ku ke tujuan tiba di depan mata. Satu langkahku menuju pintu kereta menunjukkan sejuta harapanku untuk bertemu takdir yang lebih baik, semoga saja.
Nyatanya banyaknya mimpi yang dikerahkan pun tak akan sebanding dengan satu kenyataan. Ya, selepas tiga jam perjalanan, beberapa menit lagi aku akan sampai di kota Jakarta. Namun, aku masih kebingungan karena  belum juga menemukan hal yang Mamah bicarakan, di balik jendela itu aku hanya melihat rumah-rumah tripleks yang berhimpit tanpa ruang, jarak dengan rel kereta pun hanya beberapa meter mungkin dapat digapai oleh tangan dewasa kalau jendelanya terbuka. Aku hanya bungkam, menunggu kapan masinis memberhentikan kemudinya.
"Mah bangun, sudah siang." Aku membangunkan Mamah yang masih terlentang beralaskan anyaman tikar.
Sedetik kemudian ia bangun dengan wajah kelelahan karena setelah perjalanan panjang itu aku dan Mamah berkeliling dahulu mencari tempat yang dapat menampung kami di kota ini. Sama seperti ku ia kini bersandar di dinding di sebelahku, melihat langit yang semakin terang.
...
Sebulan kemudian aku sudah bersekolah di sekolah dasar negeri terdekat, namun aku belum terbiasa dengan lingkungan yang baru ini ditambah dengan kepribadianku yang pendiam membuat aku susah berteman. Hanya seorang perempuan dengan rambut ikal sebahu itu yang selalu mengakui keberadaanku, Namira. Saat hari pertama aku bersekolah di sana, ia yang pertama kali mengulurkan tangannya kepadaku dan mengajakku keliling sekolah. Satu hal yang membuatku senang adalah sekolah di kota ini kondisinya lebih baik dengan sekolahku yang lama, tak akan ada lagi libur karena atapnya bocor atau ribut karena berebut buku.
"Zaman, lagi-lagi nilai ulanganmu kurang dari KKM. Selesai pembelajaran Ibu tunggu ke ruang guru," ujar Bu Ratih yang berjalan ke luar kelas.
"Kamu tidak belajar, Man?" tanya Namira yang menghampiriku dengan tas merah muda di pundaknya.
"Aku belajar, tapi soalnya terlalu sulit," balasku sambil memasukkan buku ke tas.
"Sama sekali tidak susah, Man. Itu semuanya sudah diajarkan sama Bu Ratih."
"Aku tidak paham, Mir. Ibu hanya memberikan tugas tanpa menjelaskan." Aku menggendong tasku bersiap ke ruang guru.
"Oh iya, aku lupa Man aku kan ikut bimbingan belajar di rumah Bu Ratih. Kamu tahu Man soal-soal ulangan itu sama persis dengan yang diajarkannya di bimbel."
"Kalau gitu kamu sama saja dengan menyontek." Aku menatap wajah Namira yang kini ada di sebelahku mengikutiku ke ruang guru, kita memang sering pulang bersama.
"Itu bukan nyontek, Man. Aku sama sekali tidak melihat buku, aku juga belajar lagi di rumah menghafalkan soal-soal dan jawabannya."
"Iya juga," jawabku singkat.
"Coba saja kamu ikut juga, biasanya anak yang ikut bimbel di Bu Ratih sering mendapatkan nilai besar, biar kamu tidak mengulang terus."
Karena terus berbincang, tak sadar kalau kita sudah di depan ruang guru yang saat itu ramai, perkataan Namira belum sempat aku balas, aku mengucapkan salam dan masuk menemui Bu Ratih di mejanya, Namira tak ikut masuk, ia menunggu di depan.
"Bu Ratih." Aku memanggil namanya pelan.
"Oh kamu Man, sini duduk," balasnya sambil menempatkan kursi di sampingnya.
"Ibu hanya ingin berbicara sebentar tentang nilaimu, ibu mengerti kamu ini siswa pindahan pastinya berat untuk mengejar materi di kelas. Apa kamu sering belajar juga di rumah?"
Aku hanya mengangguk sebagai balasan. Ia kembali bertanya,"Bersama siapa biasanya kamu belajar?" Aku tak langsung menjawab pertanyaannya dan tetap menunduk karena merasa canggung.
"Bersama Mamah."
"Begini Man," Bu Ratih memegang pundakku, "Ibu ada saran, bagaimana kalau kamu ikut bimbingan belajar dengan Ibu? Ibu tak memaksa hanya saja kamu perlu belajar tambahan agar nilaimu membaik."
Semuanya jawabannya kembali kepada bimbingan belajar bersama Bu Ratih, memoriku melayang pada di mana hari-hari Bu Ratih mengajar di kelas, ia hanya menyuruh kami mengerjakan tugas yang ada di papan tulis tanpa menjelaskannya, untuk anak-anak yang ikut bimbingan belajar dengannya langsung membuka buku catatan mereka saat bimbel dan mengerjakannya tanpa ada halangan, sedangkan anak-anak lain yang tak memiliki buku catatan itu sibuk membuka lembaran buku paket mencari cara bagaimana soal yang tak pernah mereka pelajari terselesaikan tepat waktu.
"Saya bicarakan dengan Mamah dulu ya, Bu."
Selepas berpamitan, aku langsung keluar dari ruang guru yang semakin sesak karena banyak orang yang berlalu lalang di sana. Di luar Namira masih menungguku dengan pipinya bersemu merah mungkin karena udara semakin panas.
"Kok sebentar Man?"
"Aku tak remedial, Bu Ratih hanya mengajakku ikut bimbingan belajarnya saja."
"Tuhkan, ayo ikut saja Man."
"Nanti aku bilang Mamahku dulu Mir." Kemudian kita kembali berjalan beriringan.
"Man, aku tak jadi pulang bersama ya, aku dijemput Papahku tuh, dadah Man." Namira melambaikan tangannya sambil berlari pergi menuju mobil hitam di pinggir gerbang, aku pun berjalan meninggalkan gerbang sekolah.
Menelusuri trotoar jalan dengan pemandangan gedung-gedung tinggi sekarang menjadi kegiatan keseharianku, tak terkejut lagi seperti pertama kali saat baru sampai di sini. Perkataan Mamah memang benar, namun pengandaianku yang keliru. Aku sudah melihat pintu yang terbuka sendiri, aku juga sekarang tahu tangga bergerak itu namanya eskalator, tapi itu tak membuat kota ini menjadi tempat yang lebih baik buatku. Jalanan yang selalu ramai, malam yang masih sering sibuk, kesanku pada kota yang tanahnya sekarang kupijak. Tempat di kota ini seperti memiliki batas transparan yang jelas untuk membagi manusia menjadi beberapa kalangan.
Di pertigaan depan, aku belok kanan dan kemudian suasana berubah bukan lagi bangunan dengan desain terbaik yang aku lihat, namun jajaran toko-toko yang harganya ramah bagi semua orang. Aku masuk ke dalam gang yang dihimpit dua toko elektronik, itu bukan gang utama untuk sampai ke rumahku, masih banyak gang kecil yang perlu kulewati lagi untuk sampai ke rumahku. Sangat ujung dengan jalan sebatas tubuh orang dewasa dan terasingkan bahkan sinar mentari pun tak sampai ke dalam ruangan persegi 3x4 meter itu. Mau bagaimana lagi, hanya tempat itu yang dengan senang hati membuka pintunya untuk kami yang datang bermodalkan tekad.
Sampai di rumah waktu tak mengizinkan ku beristirahat, aku langsung mengganti bajuku dan membawa kardus yang di dalamnya tinggal beberapa bungkus tisu yang belum terjual. Kaki ini kulangkahkan lagi bersebrangan dengan bergeraknya matahari, bayanganku yang kecil tergambar jelas di jalanan. Aku berjalan dari mobil satu ke mobil yang lain, sesekali mengusap keringat dengan putus asa karena uang belum juga terkumpul banyak. Dan lagi, aku jadi terbiasa melihat bagaimana langit bekerja. Malam sudah tiba tepat pada waktunya, lampu-lampu berkilauan tertangkap oleh retina mataku, aku pun undur diri dan pulang, di tangan kanan aku masih menggenggam kardus yang masih berisi.
Perubahan itu tak hanya berlaku padaku, namun juga Mamah. Ia ikut tenggelam dalam sibuknya malam di kota ini, terkadang waktu pun tak mengizinkan kita bertemu, entah karena ia yang pergi saat pagi buta atau karena pulang larut malam. Aku tak tahu apa yang dilakukannya di luar sana dan segan menanyakannya. Namun, hari ini ia sudah berada di rumah, ia menyuruhku membersihkan diri dan mengajakku makan malam bersama.
"Bagaimana sekolahmu, Man?" tanyanya, aku jadi teringat perkataan Bu Ratih.
"Seperti biasa, Mah. Oh iya Mah ada yang mau Zaman bicarakan."
"Apa Man?" Mamah menghentikan makannya.
"Bu Ratih bilang Zaman harus ikut bimbingan belajarnya, Mah."
"Udah Mamah bilang Man, untuk makan pun terkadang kita kesusahan apalagi untuk bayar bimbingan belajar. Sekarang kamu cukup belajar yang benar di sekolah."
"Tapi Mah, teman Zaman yang ikut bimbingan belajar di Bu Ratih selalu mendapatkan nilai bagus." Aku menatap wajah Mamah.
"Belajar itu bukan hanya tentang nilai, Man."
"Lalu kenapa teman-teman Zaman mengeluarkan banyak uang cuma buat dapat nilai Mah?"
"Zaman dengar Mamah, pendidikan memang penting, namun adakalanya menjadi tak bernilai ketika kamu menyelesaikan proses penilaiannya dengan uang," ujarnya dengan nada yang sedikit tinggi.
Kemudian hening, Mamah tak melanjutkan makannya, ia langsung pergi mencuci tangannya meninggalkanku yang masih termenung mencerna perkataan Mamah.
"Sudah makan, tolong cuci piringnya, Mamah berangkat kerja lagi."
Pintu tertutup rapat dengan aku yang masih betah memainkan sendok makan. Aku masih tak mengerti mengapa banyak permasalahan yang ujungnya kembali pada uang. Di kota ini dengan umurku yang baru menginjak belasan tahun, aku seperti dikejar kedewasaan. Banyak yang memaksaku untuk mengerti bagaimana seharusnya hidup dalam keadaan tak beruntung dan mengubahku menjadi manusia yang mengubur mimpi bak bunga yang layu sebelum berkembang. Sekarang bukan lagi tentang mimpi dan pencapaiannya, namun tentang makan apa hari ini.
Bandung, 24 Juli 2021
1 note · View note
kchlz · 4 years
Text
Tumblr media
HILANG ( Part 1 )
Sandra terbangun tepat pada saat alarm ponselnya berdering keras. Dengan sedikit menggerutu, ia meraih sumber suara itu dan mematikannya secara terpaksa. Tatapannya masih kosong, bertanya-tanya siapa yang sebenarnya diatur disini---ia yang telah memasang alarm sialan itu di ponsel, atau ponselnya yang kini telah mengatur jam tidurnya?
Entahlah.
Ia mengangkat tubuhnya dan tetap menggenggam benda persegi panjang itu. Terlihat angka 06.00 di layar berukuran 6,5 inci itu sebelum ia membuka kunci layar dengan sidik jarinya.
Ada beberapa notifikasi pesan disana.
Seperti biasa, Karla masih terus menerus mengoceh tentang kekasih barunya. Membosankan sekali rasanya setiap hari membaca detil cerita bagaimana ia begitu membanggakan kisah kasih yang baginya luar biasa itu. Dan parahnya, Sandra harus meresponnya setiap waktu. Benar-benar setiap waktu!
Yeah, walaupun begitu dia adalah sahabat yang mengagumkan. Seringkali membuat berbagai kejutan yang membuat Sandra terpingkal-pingkal karenanya. Tapi sayangnya, ia belum ingin membalas pesan itu kali ini.
Sandra hampir menutup ponselnya ketika melihat sebuah nama yang tidak asing juga muncul pada bar notifikasi.
'Hai, Sandra. Apa kabar?'
Sudah sekitar enam bulan, nama itu, juga bahkan sosoknya tidak lagi muncul di ponsel maupun hidupnya. Sandra terdiam untuk waktu yang lama, menghela nafas cukup dalam sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan ponselnya. Ia harus bergegas ke kamar mandi sebelum Sang Bos memarahinya lagi karena beberapa hari ini ia selalu terlambat datang ke kantor.
***
Martin berdeham pelan. Disesapnya kopi robusta panas sambil beberapa kali melirik jam tangan metalik yang melingkar di tangan kirinya. Ia tersentak kaget karena tak sadar betapa panasnya minuman itu.
Sialan, pikirnya.
Akhir-akhir ini kehidupannya sedikit kacau. Betapa ia beberapa kali kehilangan konsentrasi dan tidak bisa fokus dalam waktu yang lama.
Ia kembali mengarahkan pandangan ke layar ponselnya. Martin tahu betul wanita itu pasti sudah bangun. Ia masih hafal bagaimana dering alarmnya yang mengesalkan selalu saja berhasil membuat wanita bermata monolid itu terjaga dengan sekejap. Tapi sampai saat ini, belum ada notifikasi apapun yang masuk.
Hiruk pikuk kota di luar jendela sempat membuat fokusnya teralihkan. Terlihat orang-orang berlalu lalang dengan begitu tergesa-gesa. Ia heran, apa waktu mereka sebegitu singkatnya? Tapi sepertinya ia juga harus segera beranjak. Ia mulai bangkit untuk pergi dari sana namun tiba-tiba ponselnya menyala memancarkan notifikasi dari sebuah nama yang tentu dia kenal betul.
Bersambung....
0 notes
dunz57 · 7 years
Text
GADIS REMBANG SENJA
Sebuah ketegangan telah terjadi di daerah pinggiran kota. Para warga berbondong-bondong melakukan unjuk rasa di depan bangunan yang sebentar lagi akan diresmikan. Mereka membawa spanduk berbagai tulisan yang berisi tentang protes, penolakan, maupun penuntutan keadilan. Semuanya terekam jelas dan masih lekat dalam ingatan seorang pemuda bernama Kaelani Murtado.
***
Kemod alias Kaelani Murtado sudah tiga tahun berada di kota. Rumahnya yang jauh nun di desa telah ditinggalkannya, demi penghidupan yang lebih baik. Bukan tanpa alasan kenapa Kemod pergi merantau. Tempat dilahirkannya memang jauh dari mana-mana. Sejauh mata memandang, hanya sawah dan sedikit perbukitan yang terlihat. Jika dibandingkan, jarak tempuh kantor daerah lebih jauh dari pada jarak ke laut. Meskipun masih satu pulau dengan pemerintahan negara, pesisir selatan belum mendapatkan perhatian dari para wakil rakyat. Daerah tersebut terbilang pelosok, namun masyarakat sangat taat aturan. Tidak pernah terlambat dalam membayar pajak bangunan maupun pajak kendaraan. Sebuah kebingungan bagi segelintir orang. Dan itu terasa jika melihat kondisi jalan tanpa perbaikan. Di kota di tempat kini dia berada, Kemod ikut bersama saudaranya yang telah lebih dulu hijrah dari desa. Ada harapan yang timbul dari benaknya. Dia ingin buka usaha seperti saudaranya. Menjadi pedagang kaki lima pun tak apa. Namun cita-citanya tersebut belum terlaksana. Dia masih bekerja di kios karena keterbatasan biaya. Pasar tradisional dimana kios saudaranya berada, sangat ramai setiap paginya. Maklum, pasar tersebut telah menampakkan kehidupannya mulai dari pukul dua malam. Para pedagang menggelar jualannya di atas bangku-bangku yang telah tertata. Sayuran, buah-buahan, daging ayam, daging sapi, ikan, beras, dan lain sebagainya. Sedangkan kios milik saudaranya, berjualan klontongan yang mulai buka pukul sembilan pagi setelah bangku-bangku telah diangkat oleh kuli dan suasana pasar semakin siang semakin sepi. Meskipun saudaranya tidak mengikuti arus utama, dalam artian tidak buka dari sebelum subuh, kios tersebut tetap ramai oleh pembeli yang sengaja datang ke pasar pagi atau sore hari.
***
Pagi itu sebelum berangkat ke kios, diseruputnya kopi hitam pekat oleh Kemod. Hembusan asap rokok bercampur dengan segarnya udara dan pancaran cahaya mentari, menjadikannya sebuah ritual tersendiri. Sesampainya di pasar, dibukanya papan-papan penutup kios. Berantakan. Barang-barang berserakan di lantai hitam yang tertutup oleh tumpahan-tumpahan kecil terigu, tepung kanji, gula, minyak kelapa, dan lumpur pasar yang terbawa oleh sendal. Rokok, susu kaleng, kecap botol, obat nyamuk, semuanya tidak pada tempatnya. Kopi dan sabun colek hampir semuanya telah dilubangi. Tidak heran lagi, pelakunya jelas dan pasti. Tikus semalaman telah melakukan agresi. “Dasar si monyong.... udah dikasih racun, tetap aja masih hidup. Coba bereskan barang-barang yang jadi korban, Mod. Itu sekalian disapu lantainya sebelum datang para pembeli” gerutu saudara Kemod. “Sabar Mang, tikus juga makhluk hidup. Butuh makan” Kemod menenangkan. “Kan sama Mamang udah dikasih mentimun” kilah saudaranya. “Tapi mentimunnya dikasih racun tikus kan, sama Mamang?” tanya Kemod. “Iya biar pada mati” saudaranya kesal nada tinggi. “Mang, tikus jaman sekarang udah pada pinter. Mereka tau mana yang harus dimakan dan mana yang harus ditinggalkan. Meskipun dikasih perangkap, tetap aja mereka hidup bebas berkeliaran” ujar Kemod. “Tikus itu hama, Kemod.... harus diberantas” “Sama seperti orang-orang yang korupsi?” Kemod bertanya lagi. “Udah cepet beresin barang-barangnya. Disapu yang bersih” saudaranya mengakhiri. Kemod pun melakukan apa yang diperintahkan oleh saudaranya dengan teliti, kemudian pergi dengan menjinjing karung ke tempat pengumpulan sampah. Sesampainya di kios, Kemod langsung melayani satu dua pembeli. Setelah lumayan sepi, saudaranya bercerita tentang suatu kejadian yang tidak tiap hari selalu terjadi.
***
Meskipun hanya mampu tamat SMA, pemikiran Kemod sangat kritis. Jika melihat suatu fenomena yang tidak sesuai dengannya, setidaknya dia akan sedikit gusar. Keterbatasan waktu yang terampas oleh kerjaannya di kios membungkusi miyak atau terigu, tidak membuat minat bacanya berkurang. Dia sempatkan curi-curi waktu. Setiap selasa sore selepas pekerjaan di pasar beres, dia pergi ke kawasan toko buku-buku bekas. Sekedar membuka-buka halaman daftar isi. Jika sesuai dengan hati, dia akan beli. Jika tidak, dia akan meletakkannya kembali. Buku-buku Kemod sangat berarti. Jika di pasar khususnya di kios saudaranya dia mengangkuti barang-barang pembeli, ada uang jajan yang selalu diberikan. Dengan uang tersebutlah Kemod membeli buku bekas. Bukan hanya buku yang selalu dibeli, majalah pun dia beli jika isinya sesuai dengan apa yang sedang dicari. Dan kebetulan, sore itu Kemod mencari bahan bacaan tentang permasalahan sosial. Sebuah fenomena yang hampir setiap hari dia lihat di pasar di tempat dia bekerja, di kota di tempat dia tinggal bersama saudaranya, di negara di tempat dia merasa bahwa bangsanya sedang terseret sebuah arus.
“Yang ini berapa harganya, Pak?” Kemod memegang sebuah majalah sambil ditunjukan kepada penjual buku. “Lima rebu, Den”. Tanpa pikir panjang dan tanpa penawaran, Kemod pun langsung mengeluarkan uang dari saku celananya. Setelah tidak ada lagi yang perlu dicari, pulang adalah langkah yang pasti.
***
“Mau Cerita apa, Mang?” Kemod bertanya setelah kios lengang. “Setelah beberapa tahun terakhir Mamang perhatikan, di samping pekerjaan, kamu makin ke sini makin banyak perubahan. Ada perkembangan.” Saudaranya menjelaskan. “Maksudnya gimana, Mang?” Kemod keheranan. “Eh Mod, tiap hari kalo pulang dari pasar suka lewat alun-alun gak?” “Iya”. “Suka liat orang-orang di depan kantor kecamatan gak, pake baju serba hitam, berdiri berjam-jam? Biasanya sih dari siang sampai sore pas waktu kita pulang”. “Gak ada ah Mang. Tiap hari?” “Hari Selasa doang, Mod” “Kalo hari selasa jarang lewat, Mang. Soalnya pasti ke toko buku dulu, terus jalan pulangnya muter dikit. Ada apa emang?” Kemod duduk siap mendengarkan. Saudaranya pun mulai bercerita. “Sudah hampir tiga tahun warga yang terkena dampak pembangunan pusat perbelanjaan atau grosir, tidak mendapatkan hak-haknya. Pihak grosir belum melunasi pembayaran tanah sawah yang dibeli dari para warga. Pembebasan tanah yang alot, membuat jajaran pemerintahan turun tangan menyelesaikan konflik tersebut. Warga dipaksa untuk melepaskan tanah mereka. Sebagian dari mereka setuju dengan syarat bahwa tanah harus berharga tinggi. Dengan modal yang besar dan potensi keuntungan yang akan didapatkan, pihak grosir dengan mudahnya membebaskan tanah. Para warga dan petani yang menolak tanahnya dijual, melakukan unjuk rasa menuntut keadilan. Proyek pembangunan diberhentikan namun perjuangan warga tetap berjalan. Mereka melakukan aksi berdiri di depan kecamatan. Hari ini akan dilaksanakan unjuk rasa besar-besaran. Bukan hanya dari warga sekitar perusahaan, tapi para pedagang pasar juga akan ikut bersama mereka. Bagaimana menurutmu Mod?”
***
Kemod duduk di atas kasurnya. Kamar yang disediakan oleh saudaranya berukuran dua kali dua meter persegi. Sempit memang. Namun Kemod masih bersyukur dan berterimakasih karena status dia berada di rumah saudaranya adalah menumpang. Dipegangnya majalah yang tadi sore dia beli. Sebuah majalah musik GALLERY 666E dengan sampul depan bergambar empat orang yang masing-masing berada dalam bingkai kotak, berlatar belakang wanita berambut panjang sedang tersenyum, dan dibawahnya tertera tulisan: AMMY WINEHOUSE SANG PRIMADONA (KEMATIANNYA MENAMBAH ANGGOTA CLUB 27 DI SORGA). Tajuk utama majalah musik dua tahun lalu tersebut fokus membahas kematian penyanyi asal Amerika yang meninggal dunia di usia relatif muda yaitu 27 tahun. Selain itu, dibahas pula daftar penyanyi atau artis yang takdir hidupnya seperti Ammy yang telah mendahuluinya. Seperti para legenda musik Jimi Hendrix, Janis Joplin, Jim Morrison dan Kurt Cobain. Tidak lupa Robert Johnson dan lain-lainnya juga. Kemod mulai membuka halaman perhalaman. Belum menarik perhatian. Dibukanya lagi daftar isi. Dia mencari kolom opini. Dia menemukan di halaman 107. Artikel tersebut berjudul PINK FLOYD DAN KECEMASAN KONDISI SOSIAL yang ditulis oleh seorang mahasiswa magister studi perdamaian di Yogyakarta. Isi tulisan dalam kolom opini yang sedang dibaca oleh Kemod kurang lebih berkaitan dengan sejarah berdirinya band rock asal Inggris tersebut. Selain itu, dipaparkan pula muatan filosofis dalam lyric-lyric lagu, keterpengaruhan ideologi para anggota band, serta analisis singkat penulis berkenaan dengan relevansinya terhadap kondisi sosial-ekonomi yang ada di Indonesia. Di akhir artikel tertulis: untuk lebih lanjut silahkan lihat dalam dunz57.tumblr.com Dicernanya tulisan tersebut baik-baik oleh Kemod. Ditarikya beberapa kesimpulan: Masyarakat sedang dieksploitasi berbentuk penindasan dan pemerasan oleh sistem ekonomi kapitalis . Produk-produk lokal lambat laun akan ditinggalkan oleh barang-barang bermerek global. Apa kabar pasar tradisional?. Sebuah kekhawatiran sosial.
***
Kemod dan saudaranya bergegas menutup kios. Buka setengah hari. Dari pasar, mereka langsung bergabung dengan teman-temanya yang telah berangkat terlebih dahulu ke alun-alun kecamatan. Sembari menunggu datangnya massa yang lebih banyak, salah seorang ketua ormas melakukan orasinya. Beberapa lembar kertas di tangan kanannya dan tangan kirinya dikepalkan diacung-acungkan ke langit. Bicaranya lantang. Sesekali berteriak diiringi tepuk tangan massa pengunjuk rasa. Polisi berjaga-jaga. Tentara dari Batalion Zenit Tempur Unit 57 dikerahkan juga. Matahari semakin tinggi. Massa yang terkumpul sudah banyak. Dari berbagai organisasi masyarakat. Sore hari, para pendemo bergerak menuju glosir pusat perbelanjaan yang beberapa jam lagi akan diresmikan oleh Pak Walikota dan dibuka untuk pertama kalinya. Jarak alun-alun kecamatan dengan pusat perbelanjaan kurang lebih sekitar tiga kilometer. Dengan kendaraan yang ada; motor, mobil bak terbuka, truck, serta beberapa angkot, pengunjuk rasa diangkut. Sesampainya di tempat tujuan, para pengunjuk rasa yang berjumlah seribu kurang beberapa puluh orang, ditempatkan di seberang jalan. Bendera-bendera dikibarkan; Merah dengan gambar didalamnya berwarna kuning, biru langit bergambar globe bumi, serta hitam bergambarkan A dalam lingkaran. Spanduk-spanduk dibentangkan. Tuntutan keadilan, mereka teriakan. “Kami menuntut ganti rugi, tanah kami dibeli, tapi dompet kami belum terisi” “Pusat Perbelanjaan ini produk globalisasi. Kapitalis merajalela di dalam negeri. Selamatkan generasi bangsa ini” “Jangan rampas hak-hak kami. Jangan rampas para pelanggan kami” “Segera tutup kembali grosir ini. Silahkan kalian angkat kaki. Barang-barangnya serahkan pada kami” “Batalkan peresmian. Batalkan pembukaan” Semua tuntutan, semua teriakan seolah tidak ada tanggapan. Para pengunjuk rasa kesal. Mereka memberanikan diri menyebrangi jalan mendekati pagar grosir yang dijaga ketat oleh aparat. Kemod dan saudaranya pun ikut mendekat. Sementara itu di pelataran gedung yang cukup luas dan bisa dijadikan parkiran, Pak Wali sedang berpidato di atas panggung kehormatan. Direktur utama beserta jajaran duduk paling depan. Para staf dan pegawai grosir duduk di kursi belakang yang telah disediakan. Mereka mendengarkan wejangan tanpa menghiraukan aksi besar-besaran di luar, yang sewaktu-waktu bisa melakukan terjangan.
Di tengah kerumun aksi, Kemod larut dalam orasi. Mukanya selalu melihat ke atas kepada orang yang sedang berargumentasi. Matanya memandang sinis ke dalam pelataran gedung sekali-kali. Tumbuh rasa benci. Ikut berteriak lagi. Dan kali ini pandangannya tertuju pada sesosok gadis pegawai grosir yang sedang duduk diatas kursi. Baku hantam terjadi. Massa mulai kesal tuntutannya tak dipenuhi. Aparat dengan tongkat memukuli mereka agar mundur dan tertib kembali. Massa maju lagi. Tembakan ke udara keluar dari pistol salah seorang polisi. Tak ayal, suasana di luar tak terkendali. Di dalam pelataran gedung, direktur utama dan pak wali menyuruh satpan untuk memanggil ketua aksi berdiskusi. Melakukan inisiasi.
Kemod keluar dari kerumunan, melangkahkan kaki ke sisi lain dari gedung grosir. Dia mencari gadis yang duduk tadi. Setelah lima belas menit tak membuahkan hasil, dia pun kembali ke tempat aksi. Saudaranya mengajaknya pulang. Unjuk rasa dibubarkan. Telah terjadi kesepakatan. Telah usai perjuangan. Namun dalam diri Kemod, belum ada kepuasan. Disamping masyarakat kalah oleh pemilik modal asing yang dekat dengan pemerintahan, dirinya pun kalah membendung perasaan. Rasa ingin tahu terhadap gadis menawan belum terwujudkan dalam bentuk perkenalan. “Mamang pulang duluan aja, ada urusan yang belum terselesaikan” Kemod mempersilahkan saudaranya. “Kamu ini gimana, kan demonya udahan” saudaranya berkata dengan raut wajah kelelahan. “Ya udah, gimana kamu aja” menambahkan. Kemod tidak pulang. Dia menunggu di seberang jalan duduk di samping pohon beringin yang rindang. Lewat pedagang minuman. Berdiri, berjalan, jajan dan duduk lagi dengan hati yang masih penasaran.
***
Selepas magrib, senja masih terlihat mempesona. Jalanan telah sepi, tidak seramai sore tadi. Sampah plastik, daun kering, dan botol minuman menghiasi jalanan. Sesekali mobil angkot atau mobil pribadi lewat. Beberapa orang keluar dari halaman parkiran gedung grosir. Ada yang bermotor dan ada juga yang berjalan kaki. Kemod memperhatikan mereka satu persatu. Dan akhirnya dia menemukan apa yang dinanti-nanti. Dalam dirinya masih berkecamuk antara hati dan ideologi. Dipikir-pikirnya lagi. Tidak ada kesempatan kedua yang akan menghampiri.
Gadis itu pulang sendiri. Setengah berlari, Kemod menyeberangi jalan mengikuti. Dari arah belakang Kemod mendekati. “Ehmm, Maaf mau tanya, boleh?” Kemod mengulurkan tangan bermaksud menyalami. “Nama saya Kaelani”. Dengan perasaan kaget bercampur was-was, gadis tersebut tidak berlari melainkan menghentikan langkah kaki. Dia Menatap wajah laki-laki yang memperkenalkan diri. Setelah dirasa semuanya akan aman terkendali, dia pun menyambut tangan Kemod dengan hati-hati. “Ohh iya. Boleh kok” Keduanya menyusuri trotoar jalan. Langit dengan sedikit warna jingga masih menyisakan keindahan. Angin malam mulai terasa dingin di badan. Namun suasana menjadi hangat karena obrolan. Mereka menuju alun-alun kecamatan. Makan.
Jam menunjukkan pukul setengah sembilan. Tak terasa sate yang dipesan telah habis mereka telan. Waktu terasa begitu sangat cepat dari awal pertemuan hingga perpisahaan. Meskipun masih ingin ngobrol-ngobol dengan dibumbui candaan, gadis tersebut harus lekas pulang khawatir dicari sang paman.
***
Kemod terbaring di atas kasurnya. Resah mendera jiwa. Malam itu hampir tidak ada suara. Yang terdengar hanya tik-tok jam mengarah pukul dua. Matanya masih terbuka. Yang terlihat hanyalah bentangan cakrawala dan wajah si gadis secantik permata. Kemod tidak tahu nama si dia. Memang tadi ngoborol kemana-mana, tapi lupa bertanya. Besok sore Kemod akan pergi ke luar kota. Tidak lagi tinggal bersama saudaranya. Kerja di warung makan Sunda, di Yogyakarta. Gadis tak bernama itu masih menghantuinya. Mau tidak mau, Kemod harus meninggalkannya. Dia sudah pesan tiket kereta, tidak mungkin bisa ditunda. Besok adalah hari selasa dan gadis itu tidak masuk kerja. Kemod tidak mempunyai no hapenya. Alamat rumah pamannya pun tak tahu dimana. Meminta bantuan pak camat atau walikota, akan sia-sia. Sebuah kesialan yang nyata. Pikiran dan hatinya meronta-ronta. Antara pindah ke Jogja dan kesempatan membangun rumah tangga. Memang usia Kemod baru lewat dua lima tambah tiga. Tapi dia tidak mau disebut pemuda stok lama oleh sesamanya. Kemod bangun dan mengambil sebuah pena. Ditulisnya di atas tembok di samping kaca. Sebuah pesan untuk si dia.
Keyakinanku tidak bisa meniadakan kesempatan, tapi kesempatanku bisa menjelaskan keyakinan. Keyakinanku tidak memperbolehkanku menunggu kesempatan dan kesempatan tidak memberiku keyakinan yang cukup. Kemudian aku membaca bahwa kehidupan pribadi adalah sebuah panggung, hanya saja aku memainkan banyak peran yang lebih kecil dan aku tetap memainkanya. Aku menderita, aku percaya, dan itu benar. Tapi di saat bersamaan aku tahu ada kemungkinan ketiga, seperti kanker atau kegilaan, tapi kanker dan kegilaan mengubah realita.
Untuk si Dia, Gadis asli SINAREJA (gradaSI warNA REmbang SEnja)
1 note · View note
circ-an · 8 years
Text
Kaohsiung, 3 April 2016
“SUMPAH.” Sebuah suara terdengar sangat jelas di ruangan yang hening, asik membicarakan satu-dua kehidupan yang terlewat dengan suara yang lain, “LANTAINYA TERBALIK DAN, OH, KAU HARUS LIHAT MUKANYA JAZZ! KOCAK SEKALI BUAHAHAHAHAHA!”
Tawa lepas begitu menggelegar di kamar seorang pemilik yang tengah meniupkan kelima polesan krem kuku-kuku, sementara netra fokus menilik berkas-berkas di hadapan. Hanazawa Urara melirik sekilas ke persegi kecil di sudut kanan atas layar Mac-nya yang menampilkan satu potret menyebalkan dari pemilik tawa kurang ajar itu. Jauh di sana, entah di mana, seorang laki-laki berambut pirang tengah tergelak dengan tangan memegang perut dan mulut terbuka lebar; indikasi dari betapa menggelikan menurutnya lelucon tentang adik perempuannya, Jazzy, barusan. Lihat saja, bagaimana heboh kejadian yang menurutnya bukan lucu melainkan mengenaskan itu diceritakan tanpa memikirkan perasaan sang korban. Jazz pasti mencak-mencak kalau tahu dirinyalah yang menjadi objek guyonan obrolan mereka saat ini. Tapi, yah, memang sang kakak peduli? Dasar. Urara hanya geleng-geleng maklum meski bibirnya terkulum menahan senyum.
Tawa itu menular, tidak peduli betapa hambar lelucon yang dilontar pun cerita yang membingungkan. Tak jarang Urara harus mengurutkan dulu acak kronologinya lalu menemukan di mana letak humornya dan selalu berakhir menghela napas panjang mengingat hal tersebut hanya menyita waktu dan atensinya. Awalnya memang demikian, namun belakangan wanita separuh Taiwan itu menemukan hal menarik lain di samping menganalisis lelucon-lelucon garing; ia jauh lebih menikmati reaksi yang selalu tiba-tiba terjadi di tengah proses bercerita seperti menanti kejutan. Terkadang ekspresi datar yang ditampilkan, picingan mata, seringai misterius, sampai yang paling sering adalah gedebuk mengagetkan diikuti seruan, “OH!”. Sinting. Urara tersenyum mengingat kebiasaan ini sementara orang berisik itu masih sibuk mengoceh garing. Ia sadar, apa yang menyebabkannya seringkali mendengus lalu tertawa sebetulnya bukan inti dari nyaris semua guyonan, melainkan bagaimana ekspresi Muriel, laki-laki garing dari Azerbaijan itu terlihat. Tuturnya menggebu, tangannya melayang membentuk isyarat tertentu, kisahnya menyenangkan.
“Aku nggak bisa membayangkan betapa malunya Jazz,” potong Urara kemudian, “kau tahu, itu sih sudah kesialan pangkat tiga. Semua perempuan jelas malu bukan kepalang dipermalukan begitu, oleh orang yang disuka pula.”
Muriel yang tiba-tiba terdistraksi pun menanggapi hanya dengan senyuman aneh saat Urara kembali meliriknya. Wanita itu akhirnya selesai dengan berkas-berkasnya untuk pagi ini dan mulai melakukan peregangan otot, terutama pegal-pegal di leher. Sejak pukul tiga lewat empat puluh lima, kesadarannya sudah harus ditarik dari dunia mimpi yang seakan tidak mengizinkannya untuk bangun dan menjalani hari. Bagaimana kalau tidur lagi dan bangun siang nanti? Goda batinnya yang memang suka mempertanyakan hal-hal bodoh. Tanpa ditanya juga Urara sebetulnya dengan senang hati menerima penawaran menggiurkan itu, tetapi empat belas hari waktu cuti mengingatkannya untuk tidak lupa diri. Jadilah dia mengerang dalam tidurnya dan menarik napas banyak-banyak sembari beranjak menuju wastafel dengan berat hati.
Itu terjadi tiga puluh lima menit lalu, kala paginya dimulai dengan mengecek ponsel untuk menyerap cepat informasi atas sebaris email dari atasan dan rekan yang membuatnya sekejap meraih laptop. Padahal baru kemarin dia tiba di bandara setelah tiga belas jam penerbangan dari Izumo. Agendanya di Foxconn pagi ini adalah menghadiri rapat mengenai revisi terbaru dari kalender finansial yang akhirnya menemukan titik terang setelah diskusi melelahkan dua minggu lalu, tepat sehari sebelumlibur panjangnya diberikan. Maksud terpenting yang dapat wanita kelahiran dua puluh satu April itu tangkap adalah bahwa dia, mereka, dan semua yang bekerja atas nama Foxconn harus giat lagi dalam mencapai target masing-masing untuk ke depannya, lebih-lebih berbenah diri mengingat kondisi perusahaan elektronik ternama tersebut belum lamakembali dilanda isu tak mengenakkan. Tipikal.
Jadi, perkenalkan Hanazawa Urara, wanita kelahiran Jepang pada musim semi dua puluh empat tahun silam yang memilih untuk berkarier sebagai wanita kantoran di bawah pimpinan Ketua Divisi Sumber Daya Manusia di Foxconn ini. Profesinya dalam mengevaluasi pegawai membuat Urara terbiasa detil dalam mengkritisi kinerja dan larut saat menganalisis tumpukan data. Kehidupan masa depan yang tengah dijalaninya ternyata melenceng jauh dari apa yang diprediksikan Hanazawa Gou dan Hsien Yu, kedua orang tua berbeda kewarganegaraan itu. Urara yang lahir di tanah Shimane, kota Matsue, dibesarkan di lingkungan sederhana dengan sedikit kerabat mengingat tempatnya tumbuh dan berkembang adalah prefektur dengan jumlah penduduk paling sedikit sebelum Tottori. Kakek buyutnya adalah perintis usaha Tamaikan yang diwariskan turun-temurun dan kini berada dalam kendali ayahnya. Berhubung tempat itu adalah penginapan, otomatis Urara sedari kecil tinggal di sana. Tidak banyak kenangan yang Urara dapatkan sampai remaja, karena meski orang-orang baru selalu hadir dan berlalu-lalang di Tamatsukuri, teman akrabnya masih bisa dihitung jari. Kebanyakan dari mereka datang dan tidak kembali.
Saat menjadi mahasiswi Universitas Shimane pun Urara mengambil konsentrasi bisnis dengan harapan dapat mengelola Tamaikan jauh lebih baik dari apa yang telah dijalani ayah serta kakek-kakeknya. Ia menyanggupi, tentu saja, tidak ada yang buruk tentang ide menjaga baik-baik warisan berharga keluarga. Tidak sampai kunjungan pertamanya ke Kaohsiung tujuh lalu bersama sang ibu setelah konflik lama akhirnya mereda. Orang tua Hsien Yu tidak pernah merestui pernikahan anak semata wayang mereka dengan Hanazawa Gou, ayahnya yang meski ditawarkan kondisi tetap tak mau menuruti. Mereka setuju tentang pernikahan kalau Yu tetap tinggal di Taiwan, tetapi syarat malah berakhir dengan pelanggaran karena nyatanya sampai Urara berumur delapan belas, ibunya tidak sekali pun pulang ke rumah. Meski hanya surat-surat tanpa balas yang wanita paruh baya itu kirimkan ke Kaohsiung, ketulusan di dalamnya akhirnya dapat tersampaikan.
“Kau gimana di Fox?”
Pertanyaan Muriel membawanya kembali ke dunia. Ia memang menyebut Foxconn, satu dari kiranya semua perusahaan yang menurutnya membosankan itu, hanya dengan Fox; masih belum gemar bertanya panjang lebar. Kelihatannya Muriel kehabisan bahan pembicaraan karena jarang sekali ia repot-repot menanyakan kabar kantor. Laki-laki yang ditemuinya di Danau Shinjiko lima tahun lalu itu sedikit banyak tahu tentang Urara dan sebaliknya. Mereka biasa berkabar lewat Skype dan telponan ketika sudah bosan melihat wajah masing-masing. Lewat keduanya, ada satu ciri yang sukar berubah, yaitu latar dan bising yang membelakangi suara Muriel. Pasti berbeda. Satu saat hiruk-pikuk dengan keindahan alam yang membentang, saat yang lain pekik nyaring orang-orang dengan warna-warni properti panggung. Meski pilihan lokasi biasanya hanya dua; teater pusat kota atau tanah orang, Urara masih kesulitan menebak di mana laki-laki itu tengah berada.
“Baik, kau di Baku, anyway? Aku ingat kamarmu.”
Mereka melanjutkan percakapan selama tiga puluh menit ke depan, sampai akhirnya Urara beranjak dari kasur dan meraih handuknya. Selesai mandi, Urara mendapati sambungan Skype-nya sudah terputus, jadilah dia bersiap dengan pakaian dan aksesori untuk hari ini. Sepotong blus toska membalut tubuhnya yang ramping dipadu dengan rok span putih selutut. Urara kemudian mengeluh memikirkan gaya rambutnya, bingung karena dia sebenarnya sudah lama menginginkan potongan seleher. Praktis, tidak usah diapa-apakan. Niat ini sudah pernah dipraktikkan enam tahun lalu, yang menyebabkan amarah cukup serius Gou kala mengetahui rambut hitam anaknya telah habis dipangkas. Sang ayah frustrasi dan menenggak lebih banyak sake malam itu. Urara awalnya tidak begitu peduli daripada makin pusing, toh nanti pasti tumbuh lagi; tetapi Gou melancarkan aksi ngambeknya dengan mendiamkan Urara selama nyaris seminggu.
“Digerai? Diikat?”
Tanyanya pada diri sendiri. Ah, sudahlah. Urara menggulung tinggi rambut lurusnya menjadi satu cepol dengan ikat biru. Selesai memasang anting, wanita itu memakai jam hitam kesayangannya dan memasukkan sebagian berkas serta laptop yang sudah lebih dulu dinonaktifkan ke tas selempang di atas meja rias. Ia menyapukan sedikit riasan ke wajahnya dan menyambar blazer putih sebelum turun untuk mencomot selembar cokelat roti. Setelah meneguk air, Urara melangkah ke kamar yang berada di depan dapur, membuka pelan pintunya, dan mengendap tanpa suara. Ia membungkuk untuk mencium kedua sosok yang masih terlelap dalam tidur; kening untuk kakek dan pipi untuk nenek. Ya, Urara kini tinggal bersama mereka selepas lulus kuliah.
“Ittekimasu.”
Butuh waktu paling lama lima belas menit untuk sampai di kantor pusat pemasaran yang terletak tiga blok dari kediaman keluarga ibunya. Dengan sepatu tinggi senada warna blus, Urara menyusuri turunan dan berjalan lebih cepat dari biasa. Dia menyukai Kaohsiung di pagi hari; udara segar dan cicitan burung, ramah tamah para tetangga, dan pengantar koran, keramaian yang selalu menyejukkan. Belok ke kiri, terlihat sudah gedung pencakar langit tempatnya menandatangani kontrak. Urara sampai dua menit kemudian dan langsung menuju ruangan divisinya untuk mengambil catatan yang tertinggal. Tidak lupa ia menyapa penghuni Foxconn dan mereka yang belum berada di lantai tujuh.
“Ayo, Urara,” ajak Sun Jing, rekannya sesama divisi, “sebentar lagi rapat dimulai.”
Wanita itu mengangguk dan menyusul Sun Jing ke lift, bersama memasuki ruangan rapat yang sudah ramai oleh entitas dari semua divisi. Urara melihat Hachouji Ryouichi, ketua divisinya, Scarlett Qiu, seorang wanita independen pun populer dari HRD, dan masih banyak yang lain.
“Ekhm.”
Urara menoleh, mendapati seseorang yang ia tahu berasal dari divisi finansial menduduki spasi di samping kirinya. Sedikit canggung, Urara pun refleks ber-ojigi, bentuk sapa tersopannya mengingat bersuara pun tidak akan terdengar. Well, entah memang begitu senyumannya atau apa, Urara tidak ingin memikirkan lebih jauh. Hari-hari pertama sebaiknya ia fokuskan ke pokok masalah perusahaan dengan sungguh-sungguh agar dapat menjadi seseorang yang benar produktif dan berguna.
“Selamat pagi.”
Pak Bos memasuki ruang rapat dan menyapa Foxconn dengan wibawa yang tak perlu lagi dipertanyakan. Pintu telah ditutup dan beliau menyapukan pandangan ke seluruh ruangan. Keseriusan yang menguar terasa dua kali lebih pekat. Setelah hening menggantikan bising, proyektor utama dinyalakan, laptop siap di hadapan, satu tarikan napas diembuskan, well, yeah, selamat datang hari penuh kepenatan.
1 note · View note
dedesuryani-blog · 7 years
Text
Ja(t)uh Hati
Gadis itu duduk di hadapan ku mengenakan kemeja berwarna hijau dengan celana berbahan katun hitam diatas lutut, berkulit putih terang dengan rambut yang setengah terikat mencoba memalingkan diri menatapku. “Ada apa ini mengapa kamar ini begitu lusuh? Tisu berserakan memenuhi sudut kamar apa maksudnya?” Wanita itu terus mencecarku dengan berbagai pertanyaan. Namun aku tetap diam dibalik selimut putih tebal bermotif bunga sakura yang bermekaran. “Coba ceritakan padaku mengapa sering kali kamu murung berhari-hari seperti orang yang tak waras. Apakah ada hal yang sedang kau pikirkan? Atau kau sedang membayangkan mengenai tragedi yang tak bisa kau lupakan? Lelaki mana lagi yang membuat matamu sembab seperti ini?” tak habis tanya dalam benaknya. Ratih namanya, dia adalah teman sekamar ku dikos-kosan sederhana ukuran 4×4 meter persegi. Sontak ku balas dengan sahutan sedikit sinis “Mengapa kamu bertanya seperti itu? Seakan kamu sudah paham akan benang merah yang ku alami” Jawab ku ketus dari balik selimut. Ku hela napas panjang dan menggulung selimut putih tebal segera beranjak dari tidurku. Setelah perdebatan yang cukup lama akhirnya aku mulai menceritakan semua hal yang membuat aku kalut tak karuan. Akulah gadis dengan kemeja coklat itu mencoba menguraikan kesedihan yang amat mendalam dihidupnya hingga membuatnya tak tahan menahan tangis di ruangan kos-kosan berdiameter 4x4 meter persegi membuat suasana menjadi hening. “Airin kuliahmu akan berantakan jika terus-terusan depresi berkepanjangan seperti ini. Bicaralah padaku mengenai apa yang kamu rasa kan, percayalah Rin, untuk beberapa menit ke depan aku akan menjadi pendengar yang baik” Dengan penuh cinta, gadis berkemeja hijau itu mencoba mencairkan suasana. Ku hela napas panjang, beralih memalingkan diri menceritakan semuanya perlahan. Sungguh ini adalah romansa paling dramatis yang pernah ku alami dalam hidupku. Namaku Airin Rembulan, gadis 21 tahun yang sedang menjalani studi S1 Akuntansi di salah satu universitas terbaik di Ibukota. . . Tak ingat kapan tepatnya kami saling ramah dalam sosial media masing-masing. Tak ku sangka Sabtu malam itu menjadi hari terakhir ku terima pesan singkat sebelum akhirnya dia berhenti bertahan. Senja hampir roboh di barat, aku masih termangu-mangu menatap layar ponsel sembari menahan sesak atas kepergianmu. Beberapa minggu ini kau begitu dingin, dialekmu kian layu bila berbincang diujung telepon, tak sadar aku malah menanggapinya dengan santai, tengah malam aku terbangun segera meraih ponsel melirik ke sudut kanan atas, ku lihat waktu menunjukkan pukul 00.10 sudah tengah malam rupanya, namun mataku terfokus pada ikon pesan masuk yang belum terbaca, Akhirnya ku sempatkan membaca beberapa pesan yang ku terima darinya malam itu. Pikir ku tenggelam dalam ratapan, ada angin apa malam itu kau dengan teganya mengirimkan pesan dan berniat mencoba meninggalkanku. Maaf jika pesan terakhirmu tak ku baca dengan tuntas, malam itu aku kalut dalam kegelisahan. Dengan segera dan tanpa pikir panjang ku hapus semua kontak yang penuh dengan ribuan pesan sejak 2 tahun terakhir. Sungguh bukankah ini terlalu tergesa-gesa kau mengambil keputusan setelah berjuta cerita yang kau bagi bersamaku? Tapi aku mengerti, kau bukanlah lelaki yang gegabah dalam mengambil keputusan, tentu kau telah mempertimbangkan dengan matang mengenai jalan yang kau pilih untuk melepaskan aku dalam genggaman. “Baik Airin, aku semakin penasaran saja apa isi pesannya hingga membuatmu seperti ini? Coba ceritakan secara rinci agar aku bisa mengerti dimana titik masalahnya” Matanya kian tajam menatapku. Kini Ratih semakin bingung menebak-nebak alur ceritanya. —————‘’ Januari 2008 . . Matahari cukup terik pagi itu, kulihat puluhan anak kecil bergerombol mengenakan seragam putih merah berlarian di atas tanah basah sisa guyuran hujan semalam. Aku melambaikan tangan ke arah Ibu dengan lengkungan senyum terindahnya, semakin jauh sepeda motor Zahra melaju meninggalkan rumahku. Jika beruntung setiap pagi aku selalu mendapatkan tebengan darinya. Rumah kami cukup dekat sampai-sampai aku hafal betul pukul berapa biasanya dia berangkat ke sekolah. Jika dihitung dari rumah, jarak Sekolah ku memang lumayan jauh hingga harus naik turun beberapa kali dengan transportasi umum. Aku dan Zahra sudah dipertemukan dalam satu ruangan sejak kelas 1 SD hingga 12 tahun terakhir, Sahabatku sedari balita hingga belasan tahun bersama. Rutinitasku di Sekolah cukup padat, hingga senja selalu ku dapati setiap petang. Hari ini aku ada latihan tari untuk pementasan seni, matahari mulai tergelincir ke barat, waktu menunjukkan pukul 16.00. Ketika aku sedang serius latihan ku dengar suara dering telepon berbunyi dari arah tumpukan tas kami yang tergeletak dilantai. Segera aku keluar dari barisan dan mengecek sumber suara dengan nada dering yang tak asing bagiku. Rupanya benar saja bunyi dering itu dari tas merah muda milikku. Sedikit kikuk aku mengangkatnya karena dari nomor yang tidak dikenal, suaranya terdengar samar, seorang laki-laki berdialek khas Jawa tengah berseru diujung telepon. “Hallo, Assalamualaikum. Ini Aji yang kemarin mentions di twitter itu loh. Nanti mbak save nomor saya ya? Maaf mbak baru sempat telepon, sedikit canggung saya ingin menelepon mbak dari kemarin-kemarin karena takut mbak sibuk”. Aku terdiam sejenak mencoba mengenali suaranya. “Oiya ngga masalah kok, Ji Sekarang saya masih ada latihan tari. Kalau mau nanti kamu telepon saya lagi saja habis isya ya, bagaimana?” Sahutku. “Oke mbak siap” lugasnya. Dengan segera kami mengakhiri perbincangan sore itu. Baru ku ingat bila 2 minggu lalu kami saling bertukar nomor telepon. . . Di era modern seperti sekarang ini teknologi informasi dan komunikasi sedang maju sangat pesat, diiringi dengan perkembangan sosial media yang mulai dilansir masyarakat awam. Penggunanya kian meningkat setiap tahunnya. Salah satu yang menikmati peran sosial media adalah Aku, anak muda yang tidak ingin kalah dengan popularitas. Sabtu sore ku dapati mention di akun twitter pribadiku dari salah satu followers tidak dikenal yang dengan sengaja mengirim obrolan bergelegak basa-basi meminta aku mengikuti balik akun pribadinya. Sontak percakapan mulai berlanjut sore itu. Hallo kamu siapa? Apakah kita saling mengenal? (Aku membalas suitannya) Tak lama kulihat layar ponselku menyala dan membunyikan notifikasi pesan. Ku buka segera, ternyata dia telah mengirimkan balasan rupanya “Halo, Perkenalkan nama saya Prasetyo Hariadji, panggil saja Aji. 18 tahun /Yogyakarta” (Tulisnya membalas sapaanku). Sesekali aku membalas beberapa pesannya karena dia mempunyai topik bahasan yang menarik. Entah ini kebetulan atau tidak, kami banyak memiliki kecintaan yang sama terhadap berbagai hal seperti genre musik, genre film, bahkan sama-sama penggemar berat klub sepak bola asal Spanyol; Barcelona. Sehingga dalam hitungan hari saja kami sudah mulai tak canggung untuk mendeskripsikan kepribadian masing-masing.” Usiaku genap 20 tahun pada tahun ini”. Seru seorang gadis berkemeja coklat di ruangan kos mencoba mengingat momen tersebut dan mulai melanjutkan ceritanya. . . Setiap pagi kau kirimkan pesan manis, tak pernah terlewat sehari saja rasanya tak ku terima pesan mu. Kini kau buat hariku menjadi lebih cerah di setiap pagi ku, siang ku, malam ku. Bagiku kau adalah teman penebus sesal di saat sepi. Dikala orang-orang di dunia nyata sibuk dengan dunianya masing-masing. Disaat tak ada pundak yang mampu ku menopang sandaranku lagi. Namun mengapa lelaki itu berhasil membuat ku mabuk kepayang sepanjang hari, begitu pandai memainkan peran sebagai sosok yang tampak bukan angan-angan. Kami sekalipun belum pernah bertatap muka secara langsung, namun kehadirannya selama ini kurasakan begitu nyata. Panggil saja Aji, laki-laki yang lebih muda dariku, usia kami terpaut 2 tahun. Lelaki itu sangat baik padaku hingga kedekatan kami terlalu naif jika hanya disebut sebagai seorang teman biasa. Ku lalui hari-hari dengan suka cita bersamanya, banyak yang menentang keras mengenai kedekatan kami. Teman-teman ku kadang tidak sungkan menikamku dari belakang, menghujat dan mencibir. Mereka bilang aku adalah wanita bodoh yang mudah percaya dengan lelaki tak berwujud nyata. Sering sekali aku jadi bahan ejekan dikelas karena menganggap kedekatanku dengan lelaki itu adalah bahan candaan. Ku biarkan saja karena setiap sabar ku akan ter bayarkan dengan pertemuan yang indah. Tak jarang pula aku menyendiri memikirkan hal ini berhari-hari hingga isak tangis memenuhi seisi ruangan. Setelah berjalan hampir dua tahun lamanya, akhirnya long distance relationship dilalui dengan perjuangan yang tidak mudah. Masa yang sangat panjang untuk seorang wanita menunggu hingga selama itu. Rindu bahkan sudah rimbun, sesak menahan temu yang tak tentu waktu. Ratusan badai telah terlewati hingga membuat raga ini letih menanti. Sudah satu jam lebih gadis berkemeja coklat itu bercerita hingga matanya kian sembab sembari menahan tangis. Namun gadis berkulit putih terang itu mencoba kembali mencairkan suasana dengan sesekali menyalakan musik klasik yang dapat menenangkan hati. Ratih mencoba menanyakan perihal selera musiknya “Rin gak papa kan kalo gue nyalain lagu-lagu ini? Gue pikir suasananya tegang banget dari tadi” Aku mengangguk. . . Entah mengapa aku memilih mu diantara banyak laki-laki yang ada di sekeliling ku, lelaki yang tak pernah menampakkan batang hidungnya sekalipun. Bahkan bertatap muka saja tak pernah ku alami. Seistimewa itukah dirimu hingga aku rela mengabaikan laki-laki lain yang hendak mendekati ku. Ada lorong yang panjang tak terhitung seberapa jauh kita terpisahkan namun semuanya kita dekatkan dengan makna yang sama, kalimat yang sama, aku merindukan mu. Ada cahaya yang tak pernah redup setiap penantian panjang untuk pertemuan denganmu, terbayang senyum manis dari secarik foto yang ku simpan sekalipun pertemuan itu entah kapan terjadinya. Dia adalah seorang yang tak bisa ku lihat jelas binar matanya, tak bisa ku genggam erat kedua tangannya, tak bisa ku rasakan degup jantungnya. Namun beruntungnya kau memiliki aku yang tak pernah mengeluhkan pertemuan, yang tak pernah menyudutkan kapan tibanya kamu ke kota ku. Tak ada yang lebih arif dari penantian seorang wanita, dijejakinya kenangan semu, dibiarkannya aliran rindu. Rasanya tak ada yang berat menjalani hari tanpa kamu disisi, kau jauh namun selalu ada hingga ku rasa hadirmu nyata. Tak ada yang ku ragukan saat dunia menyalahkan anggapanku namun kau selalu menguatkan bahwa kita akan baik-baik saja. Sudah puluhan purnama ku lalui sendirian tanpa binar matamu. Tanpa iringan lengkung senyum mu, memang sedikit sulit rasanya bila dijalani namun aku percaya bila saatnya tiba kan ku tunggu kau di peron hari minggu melihatmu menenteng ransel dan sebuah koper kecil di tangan kiri. Hari itu kulihat rona bahagia tampak nyata di wajah mu. Berpakaian serba putih dengan seikat bunga mawar berwarna merah muda memenuhi genggaman kanan mu. Kemeja itu tampak rapih, berlengan panjang dengan gulungan di bawah siku kau nampak semakin gagah. Sayangnya itu hanya halusinasiku saja, hingga kini pertemuan itu hampir tak terdengar lagi sayup-sayupnya. . . Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya, menahan rasa ingin jumpa percayalah padaku, aku pun rindu kamu. Ku akan pulang melepas semua kerinduan yang terpendam… . . Sayup-sayup lagu Kangen milik Dewa19 itu terdengar dari playlist radio favorit ku ketika aku dalam perjalanan pulang, ketika sepi menjelma menjadi tak bertepi. Terkenang selalu akan pertemuan yang kau janjikan. Malam itu begitu mencekam rindu yang menggunung, redaman emosi tak bisa dikompromi lagi. Sudah sering sekali rasanya aku dan dia merengek karna rindu yang tak bisa dirangkul. Semakin hari rinduku menjadi liar, hingga tak jarang kaulah yang menjadi sasaran untuk menampung semua amarahku. Kita tahu memang jenuh pasti akan menjadi teman baik dikala jarak tak lagi bersahabat. Perihal jenuh dan bosan patutnya kita bisa atasi bersama dengan meneleponnya berjam-jam. Tapi malam itu nampaknya dia sedang rindu berat hingga rengeknya tak mampu ku halau, kau tak berhenti mengeluhkan hal-hal yang tidak sepatutnya kita bicarakan. Tak sadar sesekali kau membentak dengan nada tinggi menyalahkan keadaan yang sudah terjadi. Tangis ku hampir pecah malam itu, aku gagal meredam amarahnya hingga semalaman waktu kami berbincang hanya dihiasi perdebatan yang sia-sia. “Ada apa lagi? Ku kira kamu sudah tak pernah ingat lagi meneleponku” kalimat itu yang pertama kudengar saat aku meneleponnya. “Maaf jika aku terlalu sibuk, dan aku terlambat hadir untukmu. Tapi kali ini aku datang untuk memenuhi rindumu, itu saja” Aku mencoba menjawab tuduhan darinya dengan intonasi setenang mungkin. Kini kesibukanku sudah jauh berbeda dari biasanya, dulu kita adalah sepasang anak remaja yang berseragam putih abu-abu. Namun hal itu sudah berlalu beberapa tahun lalu, kini di tempatku sekarang aku sangat sibuk dengan agenda yang cukup padat belum lagi harus dihadapkan dengan tugas kuliah yang menggunung. Bahkan sering kali aku belum bisa istirahat walau terlampau dini hari. Kau dan aku harusnya tak membahas perihal kepekaan, karena sudah seharusnya kita memahami kesibukan masing-masing. Dari awal kita memulai ikatan ini dengan alasan agar kita bisa saling percaya satu sama lain, untuk itu sudah sepatutnya bila kita bertindak idealis dengan tidak mementingkan ego masing-masing.
Desember 2010 . . Kini berjalan tahun kedua aku bersamamu. Usiaku menginjak 19 tahun. Sengaja aku tak tidur malam itu, karena ingin membalas ucapan selamat ulang tahun dari beberapa rekan. Momen itu memang tak bisa ku lewatkan dengan biasa saja, karena setiap tahun keluargaku selalu merayakannya dengan suka cita. Sudah pukul 01.52 dini hari, masih belum ku terima pesan singkat darimu. Akhirnya aku terlelap dalam layar laptop yang masih menyala, gumamku “Mungkin benar bila tak ada istimewanya diriku dalam semestamu. Hingga sejarah panjang hidupku saja kamu tak bersedia meluangkan waktunya” Sembari ku tutup layar laptop yang masih terkunci. Keesokan harinya setelah 10 menit aku duduk di halte depan terminal. Ku dengar ada notifikasi masuk dalam pesan whatsapp. Tak ku sangka bila sengaja akhir-akhir ini dia tidak menghubungiku karena mempersiapkan kejutan sebuah video romantis berisi puisi-puisi pendek dalam klise dengan lagu-lagu yang memukau. Pagi itu ku lihat bapak pos tengah mendekat ke rumahku, Benar saja 2 box kecil warna biru sudah ku terima. Sepasang gamis hijau cantik dan buku-buku bertemakan novel Tere Liye series sebagai salah satu kado yang di kirimkannya untuk ku.
Satu hari di Januari 2011 . . Dua tahun berjalan begitu cepat, telinga ini kian tebal menanggapi celaan orang. Mereka bilang masa muda ku hanya dihabiskan dengan kesia-siaan saja. Tak ada wanita normal yang rela menunggu hingga bertahun-tahun lamanya hanya untuk menantikan sebuah pertemuan. Sabar ku kini mulai letih, awal tahun lalu dia sudah mengumbar janji bila pertengahan Mei dia akan datang ke kota ku untuk menuntaskan rindu setelah kelulusannya dari sekolah menengah atas. Sekian lama aku menunggu, sudah berminggu-minggu aku menanti orang seharusnya sudah ada disini, Kau. Kali ini menunda lagi pertemuan kita, Aku bisa mengerti perihal kesibukanmu disana. Namun kali ini kau telah keterlaluan mengumbar banyak janji perihal pertemuan hingga membuat aku berharap banyak padamu. Selama ini kau menganggap aku ini apa? Perasaan yang kau anggap bahan lelucon, mungkin kamu bisa tertawa renyah disana namun wanita dungu seperti aku? Hanya bisa hanyut dalam rayuan. Ini di luar kendali ku, terlalu lama kita berjarak hingga harus banyak lorong yang kita lalu untuk menyatukan sekat-sekat itu. Iya memang rindu ini di luar kendali hingga melabuhkan hati pada orang yang salah telah ku sesali. . . Aku senang mendengar kabar bila kamu akan segera datang menuju kota ku. Pesan singkat yang ku terima darimu berisi sebuah kalimat yang menyatakan bahwa tiket kereta sudah kau pesan. Dan selepas Mei tahun ini kamu sudah tak sabar akan segera bertolak ke Ibukota untuk menemuiku. . . Matahari bersinar lebih terang menghiasi hari-hari bahagia. Hai selamat pagi, aku ingin menyapamu dengan sederhana meski hanya pesan singkat. Bukankah itu akan membuatmu tenang bahwa aku disini baik-baik saja? Ku tahu bila kamu terlalu sibuk akhir-akhir ini hingga tak sempat membalas beberapa patah kata saja. Setiap menjelang pagi selalu ku terima pesan manis darimu hingga membuat aku jatuh hati padamu hingga sekarang, Tapi kini perlakuan mu berubah. Aku tenggelam dalam kesibukan dan lenyap dalam dunia mu. Apakah sudah tidak ada lagi namaku dalam benak mu hingga dengan mudahnya kamu memutuskan untuk berhenti bertahan? Hampir sebulan lamanya tak terdengar lagi kabarmu menyapa hari-hariku, hingga h-2 sebelum pertemuan itu ku terima kabar yang kurang mengenakan hati. Dengan gelegak basa-basi kau menunda pertemuan yang sudah kita rencanakan jauh-jauh hari. Belum lagi kau pergi tanpa sepatah kata maaf dan rasa bersalah atas pembatalan janji yang sepihak. Derai tangis mewarnai berakhirnya hubungan ini, hingga baru ku sadari bila bertahun tahun ku lewati waktu dengan kesia-siaan. Terlalu larut dalam angan dan pertemuan. Tak akan lagi ku sebodoh ini larut di dalam angan, angan tanpa tujuan. Aku mencoba meraih tisu di samping rak buku. Tangisku pecah setiap akan ku ceritakan perihal lelaki dunia maya yang akrab di sapa Aji itu. Setelah kejadian itu aku akhirnya mantap untuk tidak lagi menjalin hubungan dengan laki-laki mana pun. Kini aku juga lebih selektif dalam memilih teman bergaul dan bermain. Masih ku sesali bila setahun lalu tak ku terima ajakan seorang laki-laki untuk bertaaruf karena aku lebih memilihnya yang tak berwujud nyata. “Jadi seharusnya hari kamu pergi ke stasiun untuk menjemputnya?” Tanya Ratih. “Inginku juga begitu, namun yang ku terima hanya pesan singkat yang berisi bila dia menunda pertemuan ini, dia juga berniat mengakhiri hubungannya denganku dan tak akan pernah lagi menghubungiku untuk selamanya” Sontak aku sangat sedih karena penantianku selama ini hanya sia-sia saja. Butuh bertahun-tahun lamanya untuk sadar bila nyatanya selama ini aku ja(t)uh hati pada orang yang salah.
5 Agustus 2017 ~~~~~~~~~~~~~~~ Oleh: Dede Suryani
0 notes
mamosefan · 7 years
Text
Jam Tangan Wanita Mirage. Jual Jam Tangan Wanita Japan Technology MIRAGE Original, Jam Tangan Mirage Wanita dengan harga terjangkau dan discount spesial. Hanya di Bandungsale.com
#gallery-0-5 { margin: auto; } #gallery-0-5 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 100%; } #gallery-0-5 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-0-5 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
jam tangan replika untuk wanita cod mido harga jam tangan wanita dkny kekinian kenneth pekanbaru jam tangan wanita 2017 pemborong batam adidas jam tangan wanita original warna gold jam tangan wanita branded terbaru 2017 model jam tangan wanita termurah biru tanpa jam tangan wanita persegi panjang harga jam tangan perempuan merek casio masa poptone jam tangan wanita original anti air ac ter la jam tangan wanita model kotak jam tangan wanita jenama fossil aaa jam tangan wanita murah banget jam tangan wanita berdiameter kecil jam tangan wanita nary jam tangan swiss army wanita tali kulit jam tangan wanita kw super jakarta yg jam tangan wanita terbaru sophie martin jam tangan wanita mirage gold jam tangan wanita sporty lazada foto jam tangan wanita warna hitam paris classic jam tangan wanita harga 1 juta daftar harga jam tangan wanita alba glamour malaysia oyster cooper jam tangan wanita hitam murah silhouette tips memilih grosir ribu jam tangan perempuan lazada line jam tangan aigner untuk wanita lapis teiwe biru
jam tangan casio digital untuk wanita mille maret bonia ngetren gambar jam tangan untuk perempuan gambar jam tangan wanita rolex tokopedia jam tangan wanita branded sony u4 glamour gambar jam tangan wanita dan harganya jam tangan original wanita tokopedia jual jam tangan original wanita jakarta hilfiger jam tangan wanita terbaru gambar harga jam tangan wanita merk police quiksilver gambar jam tangan wanita merk geneva karir jam tangan wanita sport murah jam tangan wanita seiko automatic jam tangan wanita yang terbaru esprit jack aq-230ga-9d lelong jam tangan digitec untuk perempuan wanita jam tangan wanita sport urutan christine merk model jam tangan wanita merk guess patek ternama merek jam tangan untuk perempuan ceramic jam tangan wanita rolex asli toko foto jam tangan untuk remaja wanita jam tangan wanita terkini 2016 outdoor edition mek original jam tangan fossil wanita murah armani jam tangan wanita merk lazada jam tangan wanita casio kotak automatic jam tangan wanita terbaru merk terkenal memilih petak
jam tangan perempuan trend 2015 harga jam tangan wanita tetonis davidson tajima 2013 tangan quicksilver harga jam tangan untuk anak perempuan satu merk jam tangan wanita populer philippe agen omax jam tangan wanita aigner terbaru 2015 zalora jam tangan wanita alexandre christie reseller abang facebook jam tangan wanita malaysia online jam tangan wanita kw terbaru gunung 300.000 jam tangan ori untuk wanita terbagus branded gambar jam tangan wanita aigner trend jual jam tangan original wanita terbaru bluelans harga jam tangan guess wanita 2015 oulm jam tangan wanita merk fossil original harga jam tangan wanita eiger modern dw di jam tangan wanita guess malaysia jam tangan wanita water resistant lacoste tag banyak rolex jam tangan q& q wanita original model dan harga jam tangan casio untuk wanita bank jam tangan wanita branded original jam tangan perempuan baby g jam tangan casio wanita waterproof jenama luxury jam tangan wanita citizen terbaru jam tangan wanita alba bukalapak -3550 luxury katalog jam tangan wanita
casio jemis 2349 merk jam tangan wanita paling awet chisti alarm harga jam tangan fossil untuk wanita jam tangan wanita christ verra jam tangan wanita guess original terbaru 2014 jam tangan wanita aigner lazada jam tangan wanita populer jam tangan terbaru buat wanita jam tangan wanita 2015 merek casio bvlgari jam tangan wanita gambar doraemon esprit jam tangan wanita casio illuminator jam tangan wanita sophie paris 2016 koleksi jam tangan wanita bonia model jam tangan wanita terbaru guess jam tangan wanita tissot 1853 paket kulit harga jam tangan rolex wanita di lazada jam tangan wanita merk citizen jam tangan wanita sophie martin terbaru 2015 jam tangan wanita bonia dan harga sport fashionable harley murah.com jual jam tangan wanita gold elite jam tangan bonia wanita terbaru 2013 kitty mas hadiah jam tangan untuk perempuan ganeva jam tangan wanita christian dior new lorus hublot alain casio tag harga jam tangan alba untuk wanita warna alain jam tangan wanita tissot lrw-200h-4b3 jual jam tangan wanita instagram
termahal discount buka katalog jam tangan rolex wanita crown gold police promo jam tangan guess untuk wanita aaa jam tangan wanita stainless steel indonesia jam tangan wanita victorinox http://www.lazada kado khusus adidas jam tangan wanita hermes kw super asli tesoro harga jam tangan wanita valentino rudy harga jam tangan wanita alexandre christie 2347 swiss army jam tangan wanita sa3117l ss sil trend air x73001m1s buatan jam tangan wanita hello kitty burberry alexander jam tangan wanita bum equipment follie dkny jam tangan wanita rantai coklat tips jam tangan wanita guess love bergambar 506 elizabeth dewasa jam tangan wanita alexander chisti hello jam tangan wanita cantik dan murah buat motif lihat sophie martin jam tangan wanita 2015 unik jam tangan wanita terbaik 2015 essence rekomendasi korean mas tahan images perempuan.com non crown swatch jam tangan fashion wanita lazada gambar jam tangan wanita mewah ltp-1308l-1avdf studio army la beli jam tangan wanita fossil original pony festina purple ungu harga jam tangan
rolex wanita kw ck vnc jam tangan wanita alba 2015 jam tangan wanita hermes online jam tangan wanita favorite jam tangan wanita alexandre jam tangan wanita louis vuiton jam tangan wanita original 2017 jam tangan wanita mk ori jam tangan wanita merk charles jourdan jam tangan wanita kulit warna coklat jam tangan wanita rado jubile harga jam tangan mirage untuk wanita hermes foto jam tangan wanita merk fossil halei kuning best daftar merk jam tangan wanita branded kulit marc bertali 5 daniel jam tangan wanita keramik terbaru harga jam tangan murah untuk wanita harga jam tangan huawei wanita jam tangan casio khusus wanita jam tangan wanita gucci original terbaru hello jacobs jam tangan wanita original murah malaysia ternama merek jam tangan wanita yg bagus jual jam tangan wanita tokopedia jam tangan wanita hits 2015 jam tangan wanita casio online jam tangan police untuk wanita cokelat bangle jam tangan automatic untuk wanita gemuk jam tangan wanita yg lagi ngetren jam tangan q&q wanita original bandung buka rudy jam
tangan wanita original tokopedia harga jam tangan wanita rolex tokopedia gues vuiton phillipe harga terbaru jam tangan wanita alexandre christie harga jam tangan merk alba untuk wanita jam tangan wanita franck muller original wanita.com bukalapak masa http://www.lazada merk jam tangan wanita recommended kate jam tangan wanita alexandre christie terbaru 2017 jam tangan wanita unik online jam tangan perempuan alba http://www.jam tangan wanita murah koleksi jam tangan wanita sophie paris jam tangan wanita model kecil jam tangan g shock wanita kw shinobi jam tangan wanita sophie paris 2015 waterproof batam jam tangan wanita bonia kw super motif skagen jam tangan alexandre christie wanita ori emporio jam tangan wanita tali kulit seiko toko jam tangan wanita online murah harga jam tangan wanita rolex original devond puma berenang harga jam tangan fossil wanita terbaru olx jam tangan guess wanita warna putih jam tangan wanita hits baterai februari gemuk gelap jam tangan alba wanita kw harga jam tangan khusus wanita cristin tanah berkulit
karier jam tangan wanita terlaris 2014 rolek harga jam tangan daniel wellington wanita kw 810169 jam tangan wanita super premium gelap jam tangan wanita aigner original premium jam tangan wanita trend masa kini jam tangan wanita tokopedia.com bali terbar polos cartier jam tangan wanita yang lagi trend 2016 coffe harga jam tangan wanita ori trend oem brended jubile tajima unik jam tangan casio wanita terbaru 2013 merah jam tangan wanita untuk hadiah yg on cerruti mahal 4019l ltp-1241d-4a ah7b95x7 data awet harley lada doraemon daftar harga jam tangan untuk wanita jam tangan wanita kw zalora.co.id jam tangan wanita harga jam tangan police wanita original and jam tangan wanita alba original terbaru jam tangan wanita casio original beside jual jam tangan wanita di instagram vintage harga jam tangan casio wanita malaysia lelaki semua alexandercristy casio ltp jam tangan wanita – 1303l – 7bvdf ribuan puma suplier kw5 jam tangan casio wanita terlaris coklat jam tangan wanita gold tanah harga jam tangan wanita alexandre
Jam Tangan Wanita Michael Kors, Jam Tangan Wanita Merk Alexandre Christie, Jam Tangan Wanita Merk Guess, Jam Tangan Wanita Merk Gucci Original, Jam Tangan Wanita Miniso, Jam Tangan Wanita Murah Berkualitas, Jam Tangan Wanita Murah Terbaru, Jam Tangan Wanita Michael Kors Original
Jam Tangan Wanita Mirage Jam Tangan Wanita Mirage. Jual Jam Tangan Wanita Japan Technology MIRAGE Original, Jam Tangan Mirage Wanita…
0 notes
amaliawild · 7 years
Text
Melepaskan
Sebuah resepsi pernikahan berlangsung cukup meriah di tepi pantai. Malam-malam dengan lampu-lampu kecil berwarna hangat dan beberapa lampu lampion bulat. Lalu, bunga lily putih menjadi sentral di antara bunga krisan dengan warna senada. Kontras dengan latar malam yang redup hampir gelap. Himne-himne pernikahan mendayu menggelitik. Pita-pita panjang yang tergantung melambai-lambai apik. Mempelai wanita berusia awal tiga puluhan tetapi tetap terlihat cantik. Sedangkan si pria dengan kumis yang dipangkas rapi khusus untuk hari ini membuatnya terlihat sangat maskulin. Sepasang mempelai itu berdiri dengan rona penuh kebahagiaan. Senyum dan tawa tak henti-hentinya berletupan. Entah berapa kebohongan yang sudah kulakukan demi hari ini. Pura-pura tidak ada perasaan yang terluka saja ternyata tidak cukup. Aku harus berusaha berbaur dengan atmosfer bahagia dan ikut tersenyum setiap kali ada yang menjabat tanganku erat mengucapkan selamat. Melelahkan, sangat. Dasi berwarna perak metalik terasa semakin mencekik. Beberapa minuman beralkohol yang tadi berdiri manis di meja-meja persegi dengan taplak merah muda hampir habis. Tapi aku tidak boleh mabuk, atau aku akan menghancurkan semua hal. Jadi kupilih lemon tea saja. Toh warnanya hampir sama dengan vodka di meja sebrangnya. Sama-sama kecoklatan seperti cola. *** Pasir pantai hampir tak lagi terasa di telapak kakiku. Jejak langkahku tertinggal di belakang. Belum hilang sebab air laut tengah surut. Sudah tiga jam aku berusaha berakting sebisa mungkin layaknya artis drama-drama korea. Aku ingin beristirahat. Aku ingin diberi jeda untuk belajar script yang akan kujalani esok. Drama lagi. Pasti. Malam ini aku hanya ingin berlari menuju ombak. Melampiaskan segala huru hara rasa yang tak lagi mampu kutenggelamkan dengan paksa. Biar terhempas pada karang. Terombang-ambing di lautan pun tak apa. Tapi belum sampai menyentuh buih lautan, aku melorot. Ombak sudah terlebih dulu menghantam hatiku. Aku terduduk menghadap lautan. Setelan jas yang baru sekali pakai ini sudah dikotori pasir. Rambut klimis yang ditata sejak sore tadi sudah mulai berantakan. Mengapa ombak tak pernah lelah? Berlari saling mengejar, begitu didapatkan malah kembali berpencar. Kesana kemari terantuk karang menghempas pantai. Tidakkah ada kesakitan? Aku ingin berteriak, tapi mulutku malah terkatup rapat. Mataku perih. Sesuatu menggantung di sudut mataku. Aku hampir tak sanggup menahan tangis. Hampir tidak percaya dengan kenyataan yang harus kuhadapi. Daun pohon kelapa mengangguk bak setuju. Seminggu yang lalu adalah pertama kalinya aku menyatakan cinta kepada seorang wanita, dan pertama kalinya pula aku ditolak. Terjadi di tempat yang sama dengan jeda waktu tak kurang dari dua menit. Seperti memang sudah tak ada lagi celah untuk hatinya disusupi. Seminggu yang lalu di pantai ini, rembulan belum bulat penuh seperi malam ini. Tapi deburan ombak yang menghunus batu karang terdengar masih sama; gagah. Beberapa seperti tertawa renyah menyaksikan sebuah penolakan. Dan kini mereka tertawa. Menyaksikan kesendirian. Dari kejauhan terlihat seorang wanita menghampiriku dengan anggun. Sepatu putihnya ditenteng tangan kanannya dan berjalan sedikit berjinjit ke arahku. Gaun putih berbelahan sampai atas lutut yang ia kenakan berkibaran ditiup angin laut. Beberapa kali kualahan menghadapi rambutnya yang panjang terurai terbang berantakan menutup wajah tirusnya. Mahkota kecil yang ia pakai sudah dilepaskan. Ayo kembali. Katanya. Aku tersenyum segaris. Tipis. Ekspresi mengiyakan dan menolak. Kubilang kembalilah dulu, aku masih ingin disini sebentar lagi. Matanya masih seperti bintang. Masih terang seperti pertama kali aku melihatnya beberapa tahun lalu. Dia menarik dan menghembuskan napas dalam-dalam membuat pundaknya sedikit terhempas. Matanya berputar, menatap lautan atau gumpalan awan yang terlihat putih keabuan bersama rembulan. Aku tidak begitu megerti. Cepatlah; katanya dengan lirih. Dia berbalik. Dan jangan mabuk; katanya lagi sambil melirik gelas yang isinya tinggal setengah di sisi kananku. Bukan setengah gelas kosong di sampingku yang membuatku mabuk. Tapi caranya berkata dan melambaikan tangan dengan tawa yang membuatku memiliki senja sendiri. Kali ini dia tidak menoleh lagi. Berjalan lurus tanpa menoleh sedikitpun kepadaku. Berjalan terus menerobos redup malam meninggalkanku di belakang. Bahkan punggungnya sangat indah dipandang. Sesekali dia menengadah ke langit malam, entah menikmati sepoi angin atau menabahkan perasaan. Mataku terus mengekori punggung itu hingga tenggelam pada kerumunan orang-orang. Gelang paladium di lengan kirinya masih dikenakan, hadiah kecil untuk ulang tahun yang sudah lewat beberapa bulan. Tapi jari manisnya juga telah tersemat cincin bertahtakan berlian, bukan batu bulan yang sangat ia idamkan. Dialah wanita yang kutemui malam-malam di shelter, berlari menerobos hujan takut basah kuyup. Wanita yang seminggu lalu mematahkan hatiku. Wanita yang berdiri di pelaminan dengan seseorang yang bukan aku. Aku tidak bisa memilikinya dalam bentuk yang kuharapkan. Terlarang sudah, memandangnya dengan harapan kebersamaan. Tidak boleh lagi, menginginkannya. Mulai kini, dia akan menjadi sejenis benda bersejarah yang terkungkung dalam etalase kaca museum. Tak tersentuh. Hanya bisa kunikmati dari jarak tak tersentuh. Mulai kini, aku dapat melihatnya setiap hari. Kita akan semakin dekat, biarpun tersekat. Kita akan berada pada jarak yang tak mungkin terraba. Kita akan memiliki spasi yang sedalam jurang tak mendasar. Aku harus tabah. Setelah malam ini, aku harus memanggilnya dengan sebutan; mama.
0 notes
mamosefan · 7 years
Text
Jam Tangan Wanita Etienne Aigner. Jual jam tangan Aigner Original Diskon Promo Murah Garansi Sertifikat Resmi. Daftar harga cek koleksi terbaru Pria Wanita. Hubungi penjual dan Cek harga serta dapatkan discount menarik dengan klik gambar di bawah ini.
#gallery-0-5 { margin: auto; } #gallery-0-5 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 100%; } #gallery-0-5 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-0-5 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
keramik jam tangan wanita tali kulit bonia koleksi jam tangan wanita rolex awet jam tangan alexandre christie wanita rantai hitam chopard jam tangan wanita elle original nya roscani dkny cari q&q jam tangan wanita merek alfa collection korea jam tangan wanita harga di bawah 200 motif jual jam tangan wanita terbaru 2015 biji jam tangan wanita yang lagi trend jam tangan wanita model rantai harga jam tangan bonia wanita terbaru 2013 christ ganeva blibli.com roxy rudy jam tangan perempuan casio patek may etienne rip jam tangan wanita recommended vincci analog supplier jam tangan wanita termurah koleksi jam tangan guess wanita terbaru http://www.zalora jam tangan wanita full diamond vnc aigner jam tangan wanita chrono murah jam tangan ac wanita tali karet q& protrek sa jam tangan wanita remaja terbaru 2015 jam tangan wanita yang termahal jam tangan baby g shock wanita guy berdiameter jam tangan wanita seiko kw terkini foto jual jam tangan wanita warna gold jam tangan perempuan digitec shop miniso jam tangan wanita hush puppies
original dior jam tangan aigner wanita ori esprite jam tangan wanita bonia asli jam tangan wanita merk oulm jam tangan esprit wanita murah ngetren quiksilver kulit jam tangan wanita chopard terbaru x73001m1s berlapis jualan hublot aneka jam tangan wanita casio ori quicksilver ripcurl burberry watch tahan resistant jam tangan wanita gucci leather dari jam tangan wanita termahal di dunia malang banget macam5 harga jam tangan wanita terbaru plus supplier jam tangan fashion wanita otomatis zeca swiss jam tangan wanita alexandre christie terbaru dan harganya jam tangan wanita merk nautica jam tangan guess wanita termahal jam tangan wanita terbaru tahun 2015 sedang jam tangan wanita replika murah anti termahal coach quess nya jam tangan wanita harga heuer jam tangan expedition untuk wanita jacob samsung harga jam tangan wanita merek casio jam tangan wanita alexandre christie harga lapis jam tangan alexandre christie wanita original terbaru catur analog grosir jam tangan wanita elegan jakarta 1adf diameter review jual
jam tangan wanita bukalapak eigner design bentuk sawo geneva reene jam tangan wanita ori second jam tangan wanita kulit jam tangan wanita merk mk steel eiger jam tangan perempuan kulit anak8 jam tangan wanita bonia lazada jam tangan qq wanita terbaru kw8 semarang bulgari jam tangan wanita semi premium daniel jam tangan wanita yang lucu import cartier swiss toko jam tangan wanita jogja jam tangan wanita super mewah 2016 jam tangan expedition wanita terbaru 2015 edisi chronograph gambar jam tangan wanita model baru oriflame jam tangan wanita original terbaru 2016 gemuk tesoro putih modern jam tangan wanita model terbaru jam tangan terbaru untuk perempuan model jam tangan fossil wanita terbaru 2015 2015 harga jam tangan wanita raymond well jam tangan fossil wanita original terbaru jam tangan alexandre christie wanita dibawah 500 ribu berdiameter quiksilver jam tangan wanita chopard jam tangan wanita persegi warna hitam steel cm and plus jam tangan wanita semua merk time ck louis cocok ala polos qoo16 condotti ngetrend
lasebo titus lazada harga jam tangan bonia wanita malaysia super mek charles 8 jam tangan wanita lazada.co.id jam tangan casio standar wanita ter jam tangan wanita murah tali kulit foto dan harga jam tangan wanita kecil guees buka jam tangan wanita guess jam tangan wanita miniso harga jam tangan wanita merk rolex terbaru jam tangan casual wanita lazada jam tangan wanita crocodile air jam tangan gc kulit wanita alexandercristy hush distributor jam tangan alexandre christie wanita terbaru terupdate dibawah laki belanja jam tangan remaja wanita murah gambar dan harga jam tangan wanita original jam tangan wanita merk julius jam tangan wanita charles jourdan yogyakarta jam tangan untuk wanita warna hitam ceramic ekspedition swarovski christ jam tangan casio untuk wanita jam tangan wanita rolex gold jam tangan dkny wanita kw charlie crocodile jam tangan digital casio untuk wanita bermerk jam tangan daniel wellington wanita kw martin ripcurl standar jam tangan wanita yang sering di pake artis korea swiss hijau jam tangan
wanita tahan air murah 4019l awet hermes pedia sekarang macam harley pusat jam tangan wanita original jam tangan wanita kw super kaskus alain juta qoo15 cartier jam tangan wanita terbaru beserta harga nautica image indonesia outdoor model jam tangan wanita tissot jam tangan wanita kotak quiksilver gelang adidas chronograph ala 7bvdf blibli.com jam tangan wanita sophie martin 2017 jam tangan mirage wanita dan harganya eco-drive jam tangan wanita swiss lazada feminim jam tangan wanita sport original plus mer jam tangan wanita motif bunga 50rb harga jam tangan wanita bulova – sintetis bulgari harga jam tangan wanita tissot luar cewek apple warna trend lazada jam tangan wanita g shock jourdan jam tangan wanita kw jogja perbedaan couple franck oval jam tangan rolex wanita automatic jam tangan wanita terbagus dan termahal tissot devond cartier agen beli bum 2017 koleksi jam tangan wanita murah kwalitas 300 alexander laki tikar sophie jam tangan wanita bahan karet harga jam tangan casio wanita kw jam tangan wanita original
dan harga jual jam tangan wanita replika jam tangan wanita reene ricci bunga dkny protrek bariho bertali jam tangan terbaru untuk anak perempuan karir perempuan.com katalog jam tangan wanita keren q&q sport ricci hilfiger motif jual jam tangan wanita medan saphire jam tangan wanita chopard online cara jam tangan buat anak perempuan teiwe oval harga jam tangan wanita giotona 865.181 jam tangan wanita warna hitam murah 207 jam tangan wanita original tali keramik putih jam tangan ripcurl perempuan chrono tokopedia jam tangan wanita murah mirage panjang aktif kumpulan 305 esprite jam tangan wanita terbaru online samsung eco resist jam tangan alexandre christie wanita sporty jam tangan wanita bentuk persegi jam tangan casio wanita analog casio jam tangan wanita ltp-1308l-1avdf 2351 jual jam tangan wanita lucu emas hits toko jam tangan wanita murah online model jam tangan wanita expedition terbaru jam tangan wanita rolex harga 2018 picallo macam harga jam tangan wanita kulit terbaru 2014 alarm jam tangan perempuan gold
toko jam tangan wanita seiko dan harga & next sawo keren gambar jam tangan wanita model sekarang 10 harga jam tangan 50rb wanita 1215a bluelans jam tangan perempuan unik chopard kasual jam tangan alexandre christie asli wanita jam tangan wanita esprit original jam tangan wanita yogyakarta esprit penjual jam tangan wanita aigner 2015 julius paris jam tangan wanita yang lagi ngetren aneka korea images bagus melihat jam tangan gucci wanita terbaru 2014 elite jam tangan wanita quess design jam tangan wanita merk nike nopember jam tangan elegan untuk wanita q& dunia ltp-1241d-4a jam tangan wanita guess original terbaru 2016 next hadiah weil jam tangan wanita paling mahal jam tangan wanita swiss army kw model jam tangan rolex wanita terbaru set silhouette luxury jam tangan wanita anti air murah tokopedia jam tangan anak wanita jam tangan wanita lazada terbaru harga jam tangan alexandre christie wanita poptone time terbaru semua kado christ jam tangan wanita chronograph bulova sedang lacoste pony keren tokobagus titus
  Jam Tangan Wanita Fortuner, Jam Tangan Wanita Frank Muller, Jam Tangan Wanita Fossil 2015, Jam Tangan Wanita Franck Muller, Jam Tangan Wanita Feminim, Jam Tangan Wanita Full Diamond, Jam Tangan Wanita Fashion Murah, Jam Tangan Wanita Gold, Jam Tangan Wanita Gc.
Jam Tangan Wanita Etienne Aigner Jam Tangan Wanita Etienne Aigner. Jual jam tangan Aigner Original Diskon Promo Murah Garansi Sertifikat Resmi. Daftar harga cek koleksi terbaru Pria 
0 notes