Tumgik
#Mendekat Menjauh
afrianajeng · 1 year
Video
youtube
Jika The Lucky-Laki mengatakan bahwa menurut Ayah mereka "Laki-laki tak boleh nangis, harus s'lalu kuat, harus s'lalu tangguh, harus bisa jadi tahan banting!” Sedangkan Coldiac berharap agar kita bisa memahami dan menyadari bahwa laki-laki tidak apa-apa menangis, tidak selalu kuat, tidak selalu tangguh, terkadang juga rapuh. 
Namun, mendengarkan lagu adalah eksperimen yang berbeda bagi setiap pendengarnya. Boleh saja maksud Coldiac begini, tapi kita mengartikan yang lainnya. Tidak ada salahnya juga. Secara lirik, aku suka bagian:
Yang hilang kan terganti, yang ada tak selamanya
Tidak ada yang benar-benar akan menjadi miliki kita di dunia. Tidak ada hal yang harus kita benci setiap harinya. Senang sewajarnya, sedih secukupnya. 
Tak ada kesedihan yang sia sia, waktu akan mengumpulkan pecahan-pecahannya untuk menyusun kebahagiaanmu suatu ketika (Joko Pinurbo)
3 notes · View notes
in-syirah · 1 month
Text
Jika ingin kebaikan itu datang padamu, maka belajarlah mendekati yang memberi kebaikan. Ya. Sebab, bagaimana kebaikan ingin mendekat, bila kita menjauh dari yang memberi kebaikan?
A fa laa Ta'qiluun (Tidakkah kamu mengerti?)
"...Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat." (Muttafaq alaih)
Jangan kita mengira kebaikan itu hanya sebatas diberi kebahagiaan dan diijabahnya doa, dan kebaikan-kebaikan itu ada banyak macamnya, diantaranya juga ; ketenangan hati, rasa takut kepada Rabb tatkala melakukan dosa dan kesalahan kepada manusia lainnya, serta diri yang selalu mau belajar agama dan bertaubat, sungguh hal-hal ini juga adalah bagian dari kebaikan. So, flee to Allaah.
217 notes · View notes
kayyishwr · 4 months
Text
Ada masa dimana kita harus menjauh untuk mendekat
Sebagaimana Rasul, menjauh ke sebuah Gua, tapi kemudian mendekat pada kebenaran
Sebagaimana keterasingan para pahlawan, tapi kemudian lebih dekat pada realitas
Sebagaimana, Ibrahim alaihissalam, meninggalkan istri dan anaknya, untuk mendekat kepada ketaatan tertinggi
Sebagaimana Yusuf alaihissalam, dibuang ke dalam sumur, kemudian mimpi 11 bulan dan bintang menjadi nyata
Sebagaimana Imam Al Ghazali menjalani masa uzlah, hingga terbitlah karya besar yang menjadi rujukan
168 notes · View notes
duniapetualangkata · 11 months
Text
Jauhkan jika seseorang ingin menjauh, dekatkan jika seseorang itu ingin mendekat
Usia memiliki kadaluarsanya, aku tidak akan mengejar seseorang yang ingin pergi.
Aku telah meyakinkan diriku untuk tidak takut lagi dalam kehilangan, sebab aku sadar tidak ada yang kebetulan, Tuhan merencanakan sesuatu dengan skenarionya.
Bila seseorang yang mendekat ditakdirkan untukku, dia akan tinggal dan menjadi milikku selamanya.
90 notes · View notes
milaalkhansah · 1 year
Text
Malu
Pernah nggak merasa malu banget sama Allah. Malu ketika Dia udah baik banget ngasih berbagai kebaikan dan kemudahan dalam hidup kita. Tapi kita dengan kurang ajarnya masih gini-gini aja.
Gini-gini aja ibadahnya. Gini-gini aja imannya. Gini-gini aja takwahnya. Gini-gini aja rasa takut pada-Nya.
Pernah nggak merasa malu banget sama Allah. Malu ketika Dia udah sering menunjukkan kebesaran-Nya. Menunjukkan ke Maha Besarannya. Tapi kita masih aja berbuat dosa. Masih aja nggak ada rasa takut dan merasa diawasi oleh-Nya.
Malu ketika Dia udah sering membangunkan kita—dengan berbagai tanda dan cara, di sepertiga malam untuk berdoa, meminta apa pun pada-Nya. Kita dengan berbagai alasan lebih memilih untuk menunda dan mengabaikannya.
Malu ketika manusia sering menganggap kita sebagai yang seseorang yang baik hatinya, bijak perkataannya tetapi yang paling mengetahui apa adanya kita hanyalah Dia saja.
Pernah nggak merasa malu banget sama Allah?
Saat kita melakukan kesalahan pada manusia, atau ketika mereka mengetahui hal memalukan dari kita. Kita pasti memilih untuk membuang buka, bersembunyi dan menjauh dari mereka.
Namun, mengapa kita melakukan hal yang sama kepada Allah juga?
Bukankah saat kita merasa malu, seharusnya kita malah semakin mendekat pada-Nya? Mengakui rasa malu kita, mengakui ketidaktahuan diri kita sebagai hamba-Nya, meminta maaf atas semua dosa-dosa kita kepada-Nya.
Namun, mengapa kita malah menghindari-Nya?
Mengapa kita masih begini-begini saja?
70 notes · View notes
payungbercerita · 11 months
Text
Kembalikan Cinta pada-Nya
Jika mendekat, kamu tahu bahwa akhirnya akan mengorbankan banyak hal. Waktu, perasaan atau bahkan yang paling penting yaitu keimanan.
Jika menjauh, kamu merasa sesak. Tangisan saat mengingat seolah menjadi bukti bahwa perasaan yang campur aduk itu benar-benar menyakiti dirimu. Kadang ada rasa bersalah, kadang merasa menyesal dan takut melewatkan sosok baik yang kamu temukan
Maka mengembalikan segala cinta pada Allah seutuhnya menjadi cara terbaik dan paling menenangkan. Kembalilah percaya pada janji-Nya. Pada cara-cara terbaik yang sudah Allah perintahkan.
Ingatlah siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik.
24 notes · View notes
semburatsore · 4 months
Text
ARAH GERAK INTUISI
Jangan hiraukan apa yang Tuhan kirimkan untukmu,
Pertanda, intuisi, gerak hati,
Wahai puan, ikuti saja.
Sebab itu adalah fitrah, Tuhan tidak bohong,
Yang hanya kau bisa lakukan adalah pertajam pisau, asah dengan kebaikan,
Maka yang layak untukmu akan mendekat, dan yang tak layak akan menjauh sendiri. Secara natural, bahkan hal yang kamu pertanya-tanyakan kenapa bisa begini dan begitu, akan terjawab dengan sendirinya. Jika kamu paham dan mengerti.
Semburat Sore,
13.05.24
9 notes · View notes
senggangtenggang · 7 months
Text
Seandainya kamu mengerti.
Mendekat artinya siap.
Menjauh artinya menjaga.
9 notes · View notes
aurorabreeze · 2 months
Text
jangan coba-coba mendekat lagi jika Allah sudah bantu jauhkan. mari sama-sama menjauh untuk memperbaiki diri dan penuhi janji kita untuk jadi pribadi lebih baik.
4 notes · View notes
fajarsbahh · 10 months
Text
Sebab produktif bukan cuma soal pencapaian dunia semata, yang jauh lebih penting justru tentang urusan akhirat kita; ibadah yang makin istiqamah, amal shaleh yang bertambah kualitas dan kuantitasnya, serta diri yang terus menjauh dari neraka dan mendekat menuju syurga di setiap harinya.
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
15 notes · View notes
ramengir · 11 months
Text
Allah tahu kamu ingin menikah
si teman sudah berdo'a di depan kabah Untuk datangnya jodoh tapi belum juga datang si jodoh.
harus di cari kemana lagi? harus berdoa dimana lagi?
Sekarang masih belajar dalam fase menerima keputusan Allah apapun itu.
karena memang sudah menikah juga hanya masalah jodoh ini seringkali membuat tertegun.
ngerasain gimana masa menunggu yang nano nano rasanya.
ngalamin masa taaruf dan dikenalin sama makhluk ber jenis kelamin laki-laki yang banyak macam nya dan ngerasain setiap dramanya.
sampai pada titik ini ngerasa MALU sama Allah karena banyak hal yang terjadi sebelum menikah yang bikin kadang menjauh kadang mendekat.
Allah masih sayang sama aku sampai saat ini punya 2 anak namun apa bukti cinta aku sama Allah jika sering mengeluh dan sering kecewa akan keputusan nya?. istighfar
masih belajar lagi soal yakin akan keputusan Allah yang manusia ga perlu tahu alasan dibalik nya kecuali mengambil hikmah di akhir nya.
Allah maha baik....
7 notes · View notes
triastariirfiani · 2 years
Text
Seringkali kita butuh waktu untuk menepi, untuk mengambil jeda dan berpikir buat kedepannya. Banyak yang tak ideal yang kita inginkan, tapi dari sana ruang belajar itu hadir. Banyak yang mungkin membuat khawatir tapi dari sana kita belajar soal takdir Allah selalu yang terbaik.
Belajar mengenal diri sendiri yang tak pernah usai untuk diselami, termasuk mengendalikan diri dari hal-hal yang membuat semakin menjauh dari-Nya.
Bukan lagi soal ingin mencapai A,B,C melainkan ada harap yang meninggi agar terdapat ridho-Nya disana. Bukan lagi tentang mengharap apresiasi, pujian, dll tapi seberapa kuat hati dididik untuk terus meluruskan niat hanya kepada-Nya. Bukan lagi tentang mencapai impian pribadi, tapi untuk banyak orang, berdaya & berkarya tanpa peduli dengan apa kata orang selagi masih di jalan yang benar.
Selalu ingatkan diri bahwa segala tantangan yang ada adalah jalan untuk semakin mendekat pada Allah. Sebab setiap harinya saat mata terbuka, hal yang pasti akan selalu dipinta yaitu hari ini lebih baik dari hari kemarin.
- 21 Desember 2022 -
39 notes · View notes
arahpatahh · 5 months
Text
Menuju Perayaan, Entah Kegagalan atau Kemenangan
Tumblr media
Aku pernah mengalami, bagaimana remuknya ketika kita sedang mati-matian berjuang, lalu ditinggalkan. Butuh banyak waktu yang ku habiskan untuk menutup lubang yang ditinggal sendirian. Sehingga, aku tak mau kau juga merasakan bagaimana rasanya sendiri dan ditinggalkan.
Caramu berjuang untuk menujuku, tidak mudah bukan? Banyak waktu yang kau habiskan, banyak energi yang rela kau korbankan. Sementara aku disudut jalan, juga terpongah-pongah dalam menujumu.
Jarak kita terkadang terasa semakin mendekat, namun kadang terasa menjauh. Entah apa yang membuat kita satu sama lain dapat bertahan. Sejauh ini, selelah ini, seberliku dan begitu banyak rute perjalanan yang sudah kita habiskan berdua namun belum bertemu ujungnya.
"Sabar", bisikmu dengan pelan dan nafas yang mulai terlihat begitu kelelahan. Barangkali aku masih bisa bertahan, sebentar lagi. Energimu sudah mulai teredam oleh banyaknya tangan yang kian waktu mendorongku pada pilihan menuju dimensi lain.
Dari jarak yang tak dekat, aku terus melambaikan tangan, berharap kita selekasnya bertemu diujung jalan sana. "Jalan menuju Roma selalu tidak mudah, Mas", Kata-kata yang selalu berputar di kepalaku sampai saat ini.
Nona, aku bisa lebih lama bertahan, namun waktu yang membatasinya. Kita bisa melawan rasa bosan dalam menunggu, rasa lelah ketika perjalanan jauh, namun kita sekali lagi tak bisa menghentikan waktu yang terus bergerak tanpa kompromi dengan kita.
Selanjutnya, Aku serahkan saja pada siapa yang memiliki kita. Bagaimanapun, kita memiliki banyak keterbatasan untuk segala hal, termasuk pada setiap niat baik kita.
6 notes · View notes
novita-anggraeni · 1 year
Text
Tempat Kembali
"Aku terlalu sering kemana-mana keknya ya. Temanku random sekali."
"Tapi kan akhirnya kamu juga akan memilih tempat kembalimu mbak, circle tempat kembali."
Suatu waktu obrolanku dengan Indri.
Akhirnya aku menyadari, teman-teman tempatku kembali bisa dihitung jari. Yang padanya, bahkan setelah sekian lama tak bersua tetap bisa bercerita banyak, panjang dan lebar- yang ketika bertanya tak sungkan, yang ketika bercerita tak henti, dan ketika meminta tolong tak sungkan.
Bagiku level merasa berteman adalah ketidaksungkananku meminta tolong -ternyata.
Aku mengingat dengan baik ketika awal-awal kuliah, bahkan untuk meminta tolong, meminjam barang- perlu energi ekstra melawan rasa sungkan. Ya sesimpel karena aku terbiasa menyelesaikan apa-apa sendiri.
Memiliki teman kembali.
Aku mengingat jaman-jaman aku merasa 'tak diinginkan' tersebab suatu hal- sampai sampai Fitria dan Mute berujar
"Kamu kalau ada yang mendekat jangan menjauh."
"Jangan pergi menghilang untuk dicari lho ya."
"Kamu kalau ada apa-apa cerita Biiii."
Fase-fase awal di kampus yang nano-nano. Belajar bukan semata bab perkuliahan. Mendapat atensi dan perhatian ternyata adalah pembelajaranku pula- untukku yang seperti anak hilang, mencari jalanku sendiri. Aku belajar banyak sekali di lingkaran ini. Kadang iri karena mereka anak-anak pondok, bacaannya banyak nan jauh, hafalannya apalagi- tak sebanding denganku yang masih struggle di juz-juz belakang.
Tapi mereka tersenyum dan mendengarkan pada apapun yang terjadi baik kuceritakan maupun tidak- meski aku tak banyak cerita, juga memperhatikan. Dengan demikian, aku belajar pula bercerita dan bertanya, juga meminta tolong dan berkeluh kesah.
Terima kasih ya, sudah menjadi temanku kembali.
7 notes · View notes
maharbaikkaz · 3 months
Text
Kekasihku, sudah lama aku lupa padamu, mengingatmu seminggu sekali, tak mengabarimu berhari-hari.
Ku kira aku kuat karena bisa bertahan tanpamu, ternyata aku melemah karena jauh darimu.
Tidak peduli topeng sebanyak apa yang kupakai, jiwa perasa-ku haus akan dekapmu.
Kekasihku, pantaskah diri memanggilmu begitu? sedang kasih tak terbatas itu justru membuatku sering lalai terhadapmu.
Kekasihku, jangan biarkan aku menjauh. Ku mohon tetaplah dekat dan ijinkan aku mendekat. Karena hanya bersamamu aku bisa kuat.
23 Juni 2024
1 note · View note
tryingtobejoy · 1 year
Text
Ramadhan 1444H
Sebetulnya ada banyak sekali kurang dalam memaksimalkan kesempatan kali ini. Tapi jauh dibandingkan tahun lalu, tahun ini aku lebih merasa didekatkan? Mungkin bisa jadi perasaanku saja, tapi semoga memang benar sejatinya seperti itu.
Aku ingin sekali selalu dijaga agar bisa tetap dekat. Kiranya doa itu adalah salah satu yang ingin kuulang-ulang di penghujung ini. Ya Allah semoga di mana pun kapan pun bersama siapapun, Engkau buat aku bisa semakin mendekat kepada-Mu.
Entahlah mungkin karena tahun lalu merasa cukup ‘jauh’. Sedih banget kalau diingat-ingat, tapi untungnya Allah maha pemaaf, suka memberi maaf, jadi tolong maafkan hamba dan buat masa lalu adalah sejauh-jauhnya waktu sehingga aku tidak akan kembali pada hal-hal yang harusnya ku tinggalkan.
Bersyukur sekali berjumpa dengan orang-orang baik. Semoga senantiasa perjumpaan selanjutnya pun banyak orang baik yang bisa membuat diriku terus memperbaiki diri.
Benar kata seorang teman; Allah itu Maha Baik. Begitu baiknya hingga Allah memilihkan kita sebuah keputusan yang di masa depan begitu kita syukuri karena telah kita pilih, dan Allah hindarkan pada sesuatu yang lain.
Ya Allah, jangan biarkan saya menjauh ya? Dekatkan teruuus selama-lamanya.
Depok, 20 April 2023
7 notes · View notes