Tumgik
#RUSAK BERAT
sumbartodaynews · 2 years
Text
Kurang Lebih Dari 8 Bulan Murid SDN 26 Talamau Masih Belajar di Tenda Darurat
Kurang Lebih Dari 8 Bulan Murid SDN 26 Talamau Masih Belajar di Tenda Darurat
Pasaman Barat,Sumbartodaynews.com – Akibat pasca gempa 25 Februari tahun 2022 di kabupaten Pasaman barat, khusus di kecamatan talamau terdapat beberapa rumah yg rusak termasuk sekolah Se Kecamatan Talamau alami rusak berat dan ringan terkhusus SDN 26 Talamau. yang termasuk rusak berat hingga saat ini anak-anak di SDN 26 Talamau masih belajar di dalam tenda, kelas darurat, dan ada di lapangan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
andromedanisa · 3 months
Text
aku tak pernah tahu rasanya menunggu jodoh bertahun-tahun itu seperti apa. karena aku menikah dengan suamiku diusia muda 20 tahun.
aku juga tak pernah tahu rasanya berselisih paham dengan mertua, karena dari awal pernikahan hingga saat ini kedua mertuaku sangat baik kepadaku.
aku juga tak pernah tahu rasanya tinggal seatap dengan mertua, merasa tidak nyaman dirumahnya atau konflik dengan ipar. karena sejak awal menikah suamiku telah menyiapkan rumah untukku tinggal bersamanya tanpa harus mencicipi tinggal dengan mertua.
aku tak pernah tahu rasanya bagaimana kesulitan ekonomi, pinjam uang sana dan sini, menggadaikan atau menjual aset untuk bisa makan hari ini. karena selama pernikahanku Allaah cukupi aku dan suami dengan kelapangan rezeki.
Allaah tidak menguji aku dalam hal demikian, tidak tentang menunggu jodoh, tidak dengan mertua, tidak dengan suami ataupun kesulitan ekonomi. tetap ku syukuri apapun keadaan itu hingga saat ini.
tapi apakah kamu tahu dimana letak ujianku? iya, Allaah uji aku dengan penantian buah hati. aku tidak tahu rasanya bagaimana lelahnya mengandung, melahirkan, ataupun mendidik seorang anak. karena selama 15 tahun pernikahanku aku belum pernah merasakan bagaimana perasaan terlambat haid.
jangan tanya bagaimana upayaku, percayalah aku sudah mengupayakan semua cara yang baik. saran dari banyak ahli, dan semua nasihat yang masuk aku semua sudah aku upayakan.
katanya hamil itu berat, menyusui itu membuat payah seorang ibu, dan merawat seorang bayi itu tidak mudah. iya, aku mengerti, keadaan itu sudah Allaah jelaskan di dalam Al-Qur'an. namun mereka tak akan pernah tahu dan juga pahamkan bagaimana beratnya menanti seorang anak sekian lama. letihnya berjuang dengan berbagai upaya yang tak jarang menyakitkan.
maka aku mendidik diriku, semakin kesini jadi semakin berhati-hati. tidak ingin mudah menilai seseorang tentang siapa yang paling berat ujiannya. semua orang sedang berjuang dengan ujiannya masing-masing. hanya Allaah yang tahu kadar keimanan seorang hambanya.
semakin kesini jadi semakin mencoba lebih mudah mensyukuri hal-hal kecil yang sudah dimiliki tanpa membandingkan kebahagiaan ku dengan yang lain. sebab keduanya tak akan pernah sama. dan tak membenci takdir atas apa yang terlewat dari hidup seperti;
Dibalik aku yang nggak bisa naik motor, ada rejeki bapak ojol.
Dibalik aku yang belum hamil, ada rezeki dokter dan perawat yang mengalir disitu karena ikhtiar bayi tabung, inseminasi dan ikhtiar lainnya.
Dibalik AC rumah yang udah nggak dingin atau rusak, ada rezeki tukang service AC yang hadir disitu.
Dibalik ban mobil yang bocor, ada rezeki tukang tukang tambal ban disitu atau ada juga rezeki warung starling yang juga mangkal disitu. sambil nunggu ditambal bannya sambil pesan minum sekalian.
intinya sejatuh dan terpuruk hidupku, tetap ada berkah bagi orang lain. seberat apapun kesedihan hidup yang sedang aku jalani, berbaik sangka sama Allaah adalah yang harus selalu diupayakan. dan bener, semakin kesini hanya ingin hidup tenang. semua yang sudah Allaah takar tak akan pernah tertukar. semua yang memang untukku akan tetap menujuku, yang tidak untukku akan melewatkanku sekuat apapun upayaku untuk menujunya.
jadi ujian mana yang lebih berat dan mana yang mulia? tak akan mengurangi kemuliaan ibunda Aisyah Radhiyallahuanha walau tak memiliki keturunan. tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan Asiyah Binti Muzahim meski bersuamikan Firaun. tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan dan kesucian ibunda Maryam yang melahirkan seorang anak tanpa pernah disentuh oleh laki-laki. tak akan mengurangi kemuliaan Fatimah Az Zahra walau hidup penuh dengan kekurangan. Mereka semua tetap mulia sebab Allaah telah memuliakan mereka, dan itu lebih dari cukup.
.
مَادَام اللّه مَعَك لَايُهمك شَخص أَذَاك، وَ مَادَام اللّه يَحفَظك لَاتَحزَن لِأَحَد أَهملك، وَ مَادَام اللّه يُرِيد لَك شَيْئ، فَلَنْ يَقف فِي وَجهِك شَيْئ أَبَدًا.
Selama Allah bersamamu jangan pedulikan orang yang menyakitimu, selama Allah melindungimu jangan sedih dengan orang yang mengabaikanmu, dan selama Allah ingin memberikan sesuatu untukmu, maka tidak akan ada yang menghalangimu.
***
ini bukan kisahku, namun sepanjang ia bercerita, ia selalu tersenyum seolah ingin mengabarkan bahwa ia sudah lapang atas semuanya...
222 notes · View notes
fajarsbahh · 4 months
Text
Demi Allah perkara yang paling ringan di dunia adalah meninggalkan shalat. Karena mereka yang meninggalkan shalat seringnya tidak merasa sedang bermaksiat dan tidak merasa imannya rusak berat.
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. {QS. Ibrahim : 40}
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
133 notes · View notes
wedangrondehangat · 1 year
Text
Tumblr media
Sebuah Evaluasi Pernikahan
Tentang kendali diri. Mungkin bagi yang telah menikah, di suatu hari pernah ada momen-momen dimana diri menjadi hilang kendali, bingung hadapi situasi, diduga masih terus berlangsungnya proses adaptasi, ya memang tanpa henti.
Apa yang membuat kita hilang kendali?
Sebelum pernikahan terjadi, di dalam pikiran—kita punya konsep ideal tentang sebuah pernikahan. Kemudian ada suatu hal yg tak sesuai ekspektasi kita. Wajar kecewa. Ada sebab-akibat.
Apa yang dilakukan ketika mulai hilang kendali?
Cobalah untuk tidak merespon emosi secara langsung. Berhitung dulu, tidak langsung reaktif.
Lakukan deeptalk dengan pasangan. Tanyakan hal apa yang bikin kamu tak nyaman soal aku? Dan sebaliknya. Jangan pernah bosan lakukan obrolan ini, kasih tahu lagi, kasih tahu terus, bahas berulang-ulang karena memang seperti itu, perlu diingatkan.
Selain itu, buat satu aktivitas bersama di luar aktivitas harian yang menjenuhkan. Kembalikan memorinya untuk mengingat tentang kita, bukan tentang tugas-tugas keseharian.
Apa yang penting untuk disadari?
STANDAR PENTING antara kita dan pasangan boleh jadi berbeda. Tak penting bagiku, bisa penting baginya, juga sebaliknya.
Kemudian, hadirkan sikap toleran pada pasangan. Ya kali mau mengubah satu orang dalam waktu singkat, sementara dia sudah seperempat abad hidup dengan orang tuanya yang memiliki pola asuh berbeda dengan orang tua kita. Hasilnya tentu ada perbedaan dalam keseharian dan hal-hal kecil lainnya yang memang cukup mengganggu.
Bila ada sesuatu yang tak sesuai ekspektasi, contoh kecilnya seperti dalam rumah saya, suami kalau ngepel ampun deh sampai becek lantainya kayak abis banjir, kalau nyuci piring airnya ngucur terus kan boros, kalau bantu cuci baju pernah salah gitu lho padahal pakai mesin cuci, kalau nyapu berisik gedabruk-gedabruk sampai saya takut sapunya rusak hih. Akhirnya berdamai dengan keadaan~ fyuuuuh.
Caranya dengan: diterima aja dulu apa-apa yang tidak sesuai ekspektasi kita. Karena ini dua makhluk yang berbeda dan tidak sempurna. Karena menikah bisa dikatakan adalah kompromi seumur hidup. Maka pilihlah seseorang yang kamu bisa berkompromi atas tindakannya walau itu bikin kamu kesal. Kalau kamu tak bisa terima, jangan paksakan untuk bersama, risiko seumur hidup dihinggapi rasa dongkol apa tidak lelah, sis?
Selanjutnya, sampaikan value kita—yang kalau dilanggar kita akan marah besar.
Merubah seseorang adalah hal di luar kendali kita. Oleh karena itu pikirkan apakah dia bisa toleran dengan value kita? Apakah bisa diupayakan? Ya, pikirkan ya tolong.
Sadar nggak sih, kita kadang nggak sabar sama prosesnya. Terlalu fokus sama tujuan. Jangan bergelut dengan perasaan dan harapan. Fokuslah ke aktivitas.
Proses pahit adalah buah dari tidak sabarnya kita pada diri sendiri, belum menerima dan merasa tidak utuh. Solusinya memang sedikit berat: yaitu ikhlas, ridho.
Jadi, sabar dulu pada diri. Sabar yang ngasih itu Allah, tapi kita bisa berusaha. Let it go, perbolehkan dirimu untuk belum mampu.
Sekian evaluasi pernikahan yang semoga bermanfaat buat yang membacanya.
Bogor, 31 Maret 2023
148 notes · View notes
catatansingkatku · 1 month
Text
senin, 13 Mei 2023;
sepertinya ini menjadi pertama kalinya di akhir aktivitas harian saya, saya bilang,
"gk nyangka ternyata hari ini bisa terlewati juga, seneng banget rasanya bisa ngelewatin hari ini"
biasanya saya mulai aktivitas di jam 8 atau 9 lagi, tapi di hari itu saya berangkat jam 11 siang. biasanya saya semangat untuk memulai aktivitas, tapi di hari itu rasanya gk ada gairah untuk sekedar siap-siap berangkat. akhirnya di jam 10 mengusahakan untuk siap-siap, mencoba tampil baik dan menggunakan make up dengan harapan bisa memperbaiki mood pagi hari.
dan ini juga menjadi pertama kalinya sejak Agustus 2023-saya harus bolak-balik lab untuk tugas akhir, di detik-detik berangkat rasanya saya pengen nangis. akhirnya mencoba untuk menahan diri sambil bilang, "duh udah make up-an, tahan-tahan, ntar make up nya rusak" hufttt... ternyata berguna juga full make up untuk aktivitas harian yang melelahkan ini.
rasanya pagi itu semangatnya hilang entah kemana, pikiran terus berisik kemana-mana. rasanya seperti hilang harapan (emang suka lebay kalau dipikir-pikir😩). tapi akhirnya tersadarkan, ini tidak akan ada kemajuan kalau saya hanya jalan di tempat, sampelnya tidak serta merta murni dengan air mata yang dikeluarkan. semua tidak akan terlewati kalau tidak dicoba untuk berjalan melewatinya (walaupun hanya selangkah demi langkah kecil).
semangat ya Daa, walaupun harus menghabiskan waktu dari pagi sampai malam di lab, tapi selalu ingat pesannya, "jangan pernah menyesali dan jangan sampai kehilangan makna-makna terindah dari masa-masa itu. semua adalah proses dan semua akan berlalu seiring senja yang menjauh, bertemu dengan hari-hari besar lainnya. libatkan Allah dalam setiap langkah ya".
Allah gk akan pernah ingkar, ujian apapun yang hadir dalam hidup tidak mungkin melampaui batas kemampuan hamba-Nya, asalkan ia mau dan berusaha untuk menghadapi juga melewatinya.
selamat yaa sudah berhasil melewati salah satu hari berat dari 365 hari yang diberi✨️✨️
5 notes · View notes
mutiarafirdaus · 2 months
Text
#CatatanRamadhan.20
Konsekuensi dari memiliki sesuatu ialah merawatnya, menjaganya, memperbaiki ketika rusak, mempergunakan dengan cara yang baik, menggunakannya untuk perkara kebaikan karena kelak akan dimintai tanggung jawab.
Namun ketika perasaan memiliki itu tak ada, yang muncul adalah sikap abai. Jika rusak pun tak ada rasa bersalah. Menaruh perhatian pun untuk apa? Itu bukan milik kita.
Naasnya, atas banyak nikmat yang Allah izinkan untuk kita miliki meski tidak paten, berat sekali untuk bertanggung jawab mengemban konsekuensi itu. Padahal tidak selamanya Allah izinkan untuk kita miliki. Tapi alih-alih menjaga, lebih banyak nikmat yang didatangkan Allah hanya dilirik sepintas mata.
Sesederhana apapun nikmat, kita anggap biasa tanpa merasa berharga bukan karena harganya yang murah atau mudah didapatkan, tapi karena kita kurang ngeh bahwa yang memberi itu ialah Raja Penguasa Langit dan Bumi yang amat sangat menyayangi kita. Jikalau diberikan secara langsung oleh Presiden atau tokoh terhormat suatu barang, pasti dijaga dengan baik, lantas bukankah semua nikmat bahkan butiran garam itu ialah dari Allah Sang Penguasa Langit dan Bumi?
Allah, maaf ya. Atas segala nikmat yang Engkau beri, bukannya dijaga tapi masih banyak disia-siakan. 😭
6 notes · View notes
tulisanditaputri · 11 days
Text
Perantara Bercerita: Pertemuan Tak Terduga
Sebuah cerita nyata yang terjadi beberapa pekan lalu. Padahal ingin disimpan saja, tanpa perlu ada yang tahu. Namun, seseorang paling dekat memaksaku. "Tulislah cerita itu, sebagai penyemangat untukmu," bilangnya kepadaku.
***
Waktu menunjukkan pukul 12.00, terik matahari sungguh begitu terasa. Tidak ada lagi pasien yang datang menyapa. Kegiatan puskesmas keliling pun akhirnya kami sudahi saja. Kami pun mulai berkemas untuk pulang, mengingat waktu perjalanan yang akan ditempuh terbilang lama.
"Nanti singgah sebentar di pusban ya, kebelet pipis nih," ucapku kepada yang lain.
Kami pun memutuskan untuk singgah sebentar di sebuah pusban (puskesmas pembantu) yang lokasinya tidak jauh dari tempat kegiatan pusling (puskesmas keliling). Tidak ada niat apa-apa selain ingin buang air kecil semata.
Tak lama berselang, tatkala kaki ini sudah ingin beranjak pulang dari pusban. Tiba-tiba, datang seorang laki-laki dibopong oleh sang istri dengan anak kecil di belakangnya. Tampak laki-laki tersebut memegangi dada dengan wajah meringis hebat menahan nyeri. Peluh keringat tampak banjir membasahi tubuhnya.
"Bu, tolong suami saya kesakitan dadanya," ucap sang istri panik.
Kejadian yang sontak mengejutkan mata. Kami pun langsung panik seketika.
Sambil pasien dibaringkan, aku pun bertanya, "Sejak kapan bapak mengeluh nyeri dada Bu?"
"Baru saja Dok, tiba-tiba bapak langsung kesakitan hebat di dada kiri, padahal awalnya baik-baik saja," jelas sang istri.
"Bapak, ada riwayat tekanan darah tinggi dan kencing manis? Bapak merokok?" tanyaku singkat.
"Tidak ada Dok, tapi Bapak memang perokok berat," sahut sang istri
DEG.
Tiba-tiba aku pun ikut berkeringat dingin. Bagaimana tidak, pasien tersebut datang keluhan nyeri dada yang sangat khas, sangat tipikal, nyeri dada karena serangan jantung.
"Tekanan darah pasien 140/90, detak jantung 98," lapor salah seorang perawat kepadaku.
Untung saja ada beberapa perawat tim puskesmas keliling dan bidan puskesmas pembantu yang siap siaga membantu.
"Pasang infus, oksigen, berikan obat ini dulu ya, sambil kita pantau," ucapku meminta tolong.
Perawat dan bidan langsung menjalankan instruksi dengan gesit. Aku pun memutuskan untuk mengajak sang istri berbicara sebentar.
"Bu, Bapak sedang mengalami serangan jantung. Kami lakukan pertolongan yang bisa kami usahakan di sini. Bapak harus segera kita rujuk ke UGD Rumah Sakit diantar ambulans dan didampingi. Ada risiko terjadi perburukan sewaktu-waktu pada bapak. Bapak bisa saja henti jantung mendadak di sini, di perjalanan, atau di rumah sakit. Kemungkinan terburuk hingga meninggal dunia," jelasku lirih.
Tampak air mata mengalir membasahi pipi sang istri.
Saat ambulans desa datang, kami pun bergegas pergi untuk merujuk pasien tersebut. Aku memutuskan ikut mendampingi di ambulans ditemani oleh seorang perawat. Perjalanan dari pusban ke rumah sakit memakan waktu kurang lebih 1 jam. Dalam hati aku berdoa, "Ya Allah, tolonglah kami, berikan keselamatan pada pasien kami."
Perjalanan yang cukup mendebarkan. Supir membawa ambulans dengan lincah walaupun rusak jalanan. Alhamdulillah, akhirnya pasien sampai selamat di UGD tanpa ada hambatan. Keluhan nyeri dada pun mulai berkurang, tak seperti yang sebelumnya dirasakan. Kertas berikut adalah catatan observasi seadanya, saksi bisu naik turun kondisi pasien saat di perjalanan.
***
Malam harinya, kucoba untuk menanyakan kabar pasien tersebut kepada salah seorang rekan di UGD. Berikut balasannya:
"Alhamdulillah," gumamku dalam hati, setelah mengetahui kabar pasien tersebut. Walaupun hati ini masih merasakan sedikit cemas, mengingat serangan nyeri dadanya yang luar biasa hebat.
***
Dua pekan telah berlalu. Tiba-tiba pasien tersebut datang ke Puskesmas untuk meminta rujukan kontrol ke poli jantung.
"Bu, terima kasih sudah membantu saya," ucap pasien tersebut saat bertemu di poli puskesmas.
Pasien bercerita jika dirinya tak sampai sehari di ruang biasa. Pasien kemudian dipindahkan dan dirawat selama 7 hari di ICCU (Intensive Cardiology Care Unit).
Benar saja dugaanku, mengingat serangan jantung yang dialami amat hebat. Pasien juga direncanakan untuk tindakan pemasangan ring. Pasien juga bercerita jika dirinya sudah berhenti merokok. "Jangankan merokok, menghirup asap sebentar saja, sesak saya Bu," tutur pasien.
"Kontrol rutin ya Pak, obatnya juga harus selalu rutin diminum," nasihatku.
***
Tidak ada yang kebetulan dari sebuah pertemuan. Pertemuan tak terduga yang berawal dari singgah sebentar menumpang ke belakang. Allah yang menyelamatkan.
6 notes · View notes
coretan-sn · 3 months
Text
NGAJI JOMBLO 05 : NIKAH 103
By : ustdz Felix siauw
“Kenapa saya harus pergi kesana?” Kenapa ini menjadi suatu pertanyaan penting untuk kita jawab sebelum mau maju kemana. Seperti kenapa saya memilih Turki daripada yang lain, Turki adalah salah satu negara muslim yang seperti Eropa mudah mencari makanan halal, dimana tempat sholat ada masjid. Di Turki lah kekhalifahan terakhir umat muslim.
Jika seseorang tidak tahu “Why”nya dalam hidup maka Ia tidak akan bersemangat. Begitu juga dengan menikah, jika tidak tahu alasannya makan bisa jadi prespektifnya salah, nyarinya salah, sama siapa nikahnya salah, semua berantakan.
Setiap hidup manusia memiliki tujuan, seperti Allah menciptakan manusia juga memiliki Tujuan. Salah satu di Al Quran yaitu ingin menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi (menjaga dan memakmurkan bumi ini). Jika manusia tidak rusak maka bumi juga senantiasa membaik, maka Rasulullah di utus untuk menyempurnakan Akhlak.
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya menikah adalah sunahku, maka yang menjalankan sunahku menjadi bagian dariku. Maka menikah lah karena aku kelak akan berbangga-bangga dengan orang-orang yang banyak daripada umatku”. Tujuannya untuk memenuhi muslim yang baik di muka bumi. Cara salah satunya adalah dengan berdakwah, cara yang lain adalah dengan punya anak yang saleh.
Ketika menikah ini diniatkan lillah, maka Allah akan jadikan segala sesuatu yang terjadi dalam pernikahan, seluruh aktifitasnya adalah bagian daripada ibadah kepada Allah yang mungkin di dapat kalau seandainya orang itu tidak menikah. Orang yang menikah dan tidak menikah akan berbeda, semakin berat beban orang yang menikah maka semakin berat pula pahala yang dijanjikan. Maka akhirnya terjawab “Kenapa kita menikah?” Karena merupakan bagian ibadah, karena ini bagian dari memenuhi tujuan Allah, menjadi hambanya yang baik, menjadi hamba yang bertakwa, menjadi hamba yang bersyukur kepadanya, menjadi hamba yang bersabar kepadanya dan kesemuanya itu ada dalam bingkai pernikahan.
Orang yang tidak menikah bisa sholat, tapi sholatnya orang menikah nilainya lebih besar daripada shalatnya orang yang belum menikah. Kok bisa begitu? Karena ketika dia sudah menikah, Allah membuat dirinya tenang. Ada satu titik dalam hidup kita, dimana ketika kita sudah baligh, maka ada banyak sekali hal-hal yang harus di Stelle down, harus di tenangkan, harus di kendalikan dan itu sangat sulit mengendalikannya kalau seandainya orang itu tidak menikah.
Karena menikah adalah ibadah maka mempersiapkannya juga sangat penting. Hal ini menjadi perbedaan yg nyata antara orang-orang yang beriman dan tidak beriman. Ketika sudah paham tujuan menikah maka tidak ada unsur perlombaan. Kenapa? Karena sudah tidak ada lagi tujuan menikah karena tidak enak dengan teman-temannya atau karena gaya-gayaan.
Terkadang kita mendengar anak sd berbicara “aku pengen nikah sama dia kalau sudah gede” kita yang mendengarnya pun ketawa dan lucu ngelihatnya, padahal ungkapannya serius. Tahu kenapa? Karena ketika kita sudah ngomong pengen nikah, maka kita tidak hanya ngomong tapi memang kita sudah mempersiapkan karena kita sudah paham.
“Ada cerita tentang sepasang kekasih yang kemudian bertaubat dan ingin menikah. Bukan tidak boleh, tapi tunggu dulu, hijrah dulu mempelajari agama, lalu mengetahui gambaran besar pernikahan itu seperti apa, bisa jadi dia berubah dan ketika dia berubah, bisa jadi pandangan dia tentang bagaimana seorang istri ideal atau seorang perempuan yang kelak nanti akan menjadi Ibu daripada anak-anaknya bisa berubah juga. Di depan saya banyak sekali orang yang berhijrah, ketika mereka sudah berhijrah lantas mereka merasa tidak cocok lagi dengan pasangannya. Kenapa? Karena ternyata bukan ini pasangan yang di perlukan ketika dia sudah punya gambaran tentang hijrah tentang Islam”
Jika baru hijrah maka tahan dulu, belajar dulu. Jika memang orang itu kemudia speknya cocok dengan alasan kenapa kita menikah maka lanjutkan. Tapi kalau tidak, coba lihat lagi bisa jadi ada pertimbangan-pertimbangan yang lain. Lebih baik menunda nikah daripada menikah dengan orang yang salah, karena akan sangat sulit untuk memperbaiki dan anda punya luka di dalam hidup anda, karena visi kita itu ditentukan banget dengan “Kenapa kita melakukan itu?”
Kenapa kita menikah dan apa itu nikah menjadi dasar untuk pembahasan-pembahasan lain. Seperti apa pasangan yang saya pilih, kalau ada permasalahan bagaimana cara menyikapinya. Semua tergantung pada semua itu. Kalau sudah paham banget tentang gambaran nikah maka tidak akan terburu-buru dan menggebu2, karena kita sudah punya pandangan yang berbeda, karena ketika kita bicara ibadah yang penting adalah prosesnya bukan hasilnya.
Nikah 103 artinya menyelesaikan semuanya. Bahwa kita pengen menjadi bagian daripada umatnya Rasulullah SAW, pengen mengikuti sunnah nabi yang mana ketika mendapat keturunan itulah yang kelak menjadi sebuah investasi kita nanti, ketika sudah meninggal. Hidup ini kan masalah berinvestasi kan?Rasul mengatakan ketika mati anak Adam, maka terputuskan amalnya kecuali 3 investasi ; ilmu yang bermanfaat yang di bagikan, shodaqoh jariyah seperti membangun masjid, membangun gedung dakwah, dan doa anak sholeh. Maka dakwah itu selalu bicara tentang investasi, bicara tentang apa yang akan kita tinggal.
Pernikahan adalah jalan kebangkitan umat, karena ketika kita menikah bukan hanya mencari pasangan tapi kita mencari “umm” atau “ibu” dan kata umm adalah kata yang mendasari dari kata “ummat”. Memilih ibu yang terbaik itu menjadi tugas Anda selaku jomblo-jomblo dan mempersiapkan menjadi ibu yang terbaik itu adalah tugas anda para jomblowati.
5 notes · View notes
journal-rasa · 9 months
Text
Finding Myself #3
Rusak
Satu lagi pola ajaran Tuhan yang berhasil kutemukan pada diriku. Selain yang tentang bahagia dan berharap. Kali ini adalah tentang rasa suka.
Dari kecil, setiap kali aku menyukai sesuatu, pasti sesuatu itu akan rusak/hilang dalam waktu dekat. Pernah aku mendapat hadiah sepatu baru saat ulang tahun yang ke-8, sepatu bagus dan bermerk. Namun baru satu minggu kupakai, sepatu itu rusak. Ia tampak seperti mulut buaya ketika kupakai berjalan. Aneh. Gak masuk akal. Tapi itulah kenyataan.
Belum dengan barang-barang lainnya. Sampai kakakku pernah melarangku masuk ke kamarnya, karena apa pun barang yang kusentuh pasti rusak katanya, hahaha. Lain lagi dengan ibuku, wanita yang telah melahirkanku itu malah merasa heran dengan fakta, kenapa barang bagus yang kupakai malah cepat rusak, sementara barang jelek justru malah awet, haha.
Kejadian barang rusak terus berulang sampai aku remaja, bahkan hingga dewasa. Tak terhitung berapa kali sudah aku berganti ponsel. Pernah punya hp nokia keluaran terbaru dulu, satu minggu ilang. Blackberry baru beli belum satu minggu tombolnya udah pada rontok, heran. Beli hp touchscreen belum satu bulan udah eror. Beli hp android, pecah layarnya, padahal gak diapa-apain, apa karena getaran suara atau apa aku juga gak paham.
Sampai terakhir beli hp ini tahun kemarin. Kali ini aku udah ngewanti-wanti banget biar gak terlalu suka-suka banget sama ni hp. Aku juga ngeluarin zakat buat ini hp (meski pun bukan termasuk barang wajib zakat). Alhamdulillah, selamet bisa nyampe setahun 😅
Tapi kalau dipikir-pikir, sebenernya bukan cuma barang sih yang rusak. Hubunganku pun gampang banget rusaknya. Entah hubungan dari keluarga, pertemanan, persahabatan, bahkan asmara.
Aku malah dulu bingung gimana nanti kalau kerja, karena aku biasanya gak betah lama-lama kenal sama orang. Pasti ada aja masalah yang buat hubungan renggang lalu hilang.
Akhir-akhir ini, aku sudah tidak terlalu peduli dengan masalah pertemanan. Selama aku merasa aku tidak melakukan kesalahan pada mereka, aku tidak akan begitu peduli dengan siapa yang datang dan siapa yang pergi. Dan wow! Aku merasa tersanjung ketika teman-teman yang telah lama tak berkabar, begitu menyambutku ketika kami kembali bertemu. Karena sebelum-sebelumnya gak pernah kayak gini.
Ternyata terlalu menyukai sesuatu bukanlah hal yang baik. Apa pun yang ada di dunia ini tidak akan seimbang jika diberi rasa cinta dengan kadar yang terlampau besar yang sanggup ditampungnya.
Aku jadi inget sebuah ayat yang bercerita, seandainya Al-Qur'an itu diturunkan pada sebuah gunung, pasti gunung itu akan hancur lebur karena takut pada Tuhannya.
Al-Qur'an adalah salah satu bukti cinta terbesar Tuhan pada manusia. Di dalamnya ada pedoman yang berasal langsung Pencipta mereka. Gunung tidak akan sanggup mengemban amanah itu karena terlalu berat baginya. Tapi manusia sanggup atas izin-Nya.
Intinya segala sesuatu telah memiliki ambang batas kadar porsi cinta yang bisa diterimanya masing-masing.
Jika ia rusak, maka mungkin cintamu terlalu besar padanya. Kau harus mengalihkan sebagian cintamu pada sesuatu yang lain.
Seseorang pernah berkata, "Letakkan dunia di tanganmu. Jangan di hatimu."
Iya, karena hatimu terlalu besar bagi dunia yang kecil ini. Jika kamu meletakan dunia di hatimu, maka akan selalu ada ruang kosong di sana yang membuatmu akan terus dan terus mencari sesuatu untuk memenuhinya.
8 notes · View notes
ekaspttindryna · 1 year
Text
dulu kamu pernah bilang kalo bumi dan seisinya sangat menyebalkan, engga ada banyak hal yg menyenangkan sampai dibeberapa waktu kamu tetap menjadi alasan untuk bernafas dihari esok, dihari panjang didepan sana kamu bilang sudah putus asa tetang akan menjadi apa dan bagaimana nantinya. resah saja udah gapeduli. lambat laun banyak yg berubah seiring waktu bergerak cepat sampai kamu bilang banyak arah yg bikin kamu tersesat. beberapa kali tanggal dan bulan lahir kamu datang tiap tahunnya. orang orang bilang tanggal lahir adalah sebuah perayaan yg boleh disambut suka cita. kamu tidak mau engga ada pesta atau kue di meja selepas pulang dan membuka pintu rumah. lilin sudah sepenuhnya redup bahkan sebelum ditiup. gema sudah menyepi bahkan sebelum sebuah sorai terdengar di berbagai mulut. aku ingat apa yg menjadi dasar ke tidak sukaan kamu di perayaan hari lahir. karena engga ada yg mesti dirayakan. kamu sudah kehilangan esensi perayaan ulang tahun sejak lama jadi rasanya ulang tahun menjadi perkara bertambahnya 1 umur diumurmu. engga ada yg spesial sama seperti hari hari biasanya dan kamu juga bilang kamu kehilangan banyak hal, tetang rumah yg berubah kosong, tentang sepasang sepatu yg tidak ditemukan juga tentang eksistensi hilangnya pelukan yang datang dari seseorang yg bertangan hangat dan ga cuma satu kali kamu bilang sedang mencari- cari alasan tetap hidup sampai besok sampai lusa sampai tahun depan mengulang di tanggal lahirmu. beberapa kali kamu bilang kamu ingin nyerah . jalan rusak yg awalnya di timbun bebatuan berubah menjadi jalan penuh lubang. kamu kerap kali jatuh dan menangis ke dalam sana, melingkuk sembaring meremas jemari sampai sampai tanganmu menggigil biru.
waktu berlalu sampai kita bertemu kembali di hari ulang tahunmu ini. ulang tahun yg mungkin masih engga kamu pedulikan. Selamat Ulang Tahun. aku engga tahu kamu ada dimana sekarang. aku engga tahu apa ada seutas cahaya lilin yg menyapa kamu di hari ini menunggu untuk ditiup sebelum redup. aku engga tahu apakah kamu sempat memotong kue hari ini. tapi semua itu hanya simbol ulang tahun. kamu yg paling tahu cara merayakan hari lahir dengan cara kamu sendiri, dengan cara sederhana yang boleh menghangatkan. mungkin bukan sebuah potongan kue, mungkin bukan seutas cahaya lilin yg menyapa kamu hari ini... apaa itu sebuah jalan jalan dengan diri sendiri disuatu tempat? atau menyantap makanan kesukaan kamu? . mungkin kamu juga melewati hari ini dengan tidak merayakan apa apa. karena... kamu boleh menentukan hari ini akan berjalan seperti apa, dan aku senang kalo kamu kamu merayakan dengan caramu sendiri. walupun kamu berulang kali bilang betapa bumi dan seisinya sangat menyebalkan tapi kamu berhasil ketemu lagi ditanggal lahir kamu ditahun yg baru. ingett kamu pernah bilang maslah yg dateng yg berkomposisi berat, ternyata kamu bisa melewati ituu. maaf banyak sedih yg kamu alami seorang diri, rasanya semesta jahat sekali memberi banyak piluh. aku ingin ada disana menggegam tangan kamu meski kita tidak berbicara apa apa. aku ingin memberi kekuatan lewat genggaman erat jemari tangan dengan rasa hangat yg dapat menjalar ke titik terdalam yg tengah terlelap. jadi kalo kamu merasa orang orang sudah bergerak menjauh meninggalkan kamu, kamu perlu tahu kalo aku masih tetap ada disini. kamu boleh teriak sampai isi suara habis kamu boleh menangis sampai matamu bengkak. bareng aku kamu boleh bisa menjadi manusia sebentar. menjadi manusia yang boleh rapuh.bisa bersedih bisa juga memberi bahagia. aku bersyukur karena kamu tetap hidup, tetap bertemu matahari pagi, tetap tertawa dengan teman meski malam hari kamu diam diam menangis sendirian. selamat ulang tahun. selamat mengulang hari di tanggal lahir kamu. semoga kamu dihadiahi sebuah pelukan hangat yg erat sampai kamu tahu bahwa gaada yg lebuh hangat dibanding sinar matahari. semoga kamu mendapatkan senyum dari seorang yg membuatmu berfikir bahwa bumi masih mempunyai sisi baiknya. aku menyematkan doa dari sini karena kamu bilang hidup semakin sini semakin sulit semakin berat banyak tantangan yg harus dihadapi setiap naik level kehidupan. jadi aku ga berharap supaya masalah kamu hilang dan lenyap begitu aja karena itu gamungkin. aku berdoa semoga kamu semakin kuat dan besar untuk menjadi tempat pulang kamu sendiri. kamu menjadi semakin berani untuk menghadapi beban beban dan masalah hidup yg semakin banyak variasinya. karena katamu manusia manusia disekitarmu banyak yg jahat sehingga kamu ingin selalu lari dan pergi jadi semoga kamu adalah rumah untuk penghunu yg butuh tempat untuk istirahat. rumah sebagai tempat berlindung sebagai kata sifat bahwa rasa nyaman itu memang ada.
Selamat Hari Kamu Sedunia ♡♡
Tumblr media
22 notes · View notes
rameramebaca · 2 months
Text
Melepaskan
Dalam perjalananku melepaskan ikatan kemelekatan, ada satu kalimat yang sering aku ulang-ulang di dalam pikiranku dan aku lafalkan, "nikmati, jangan melekat" terlihat biasa saja, tetapi menjadi mantra magis untukku.
Melepaskan kemelekatan terhadap sesuatu selalu aku ibaratkan dengan meletakan figura dimeja/didinding. Aku letakkan, tidak menempel, tidak melekat, sehingga aku bisa melihatnya, menikmatinya. Karena ketika figura tersebut dilekatkan ke tubuh kita, yang ada kita tak bisa menikmatinya. Parahnya malah menjadi beban, muncul perasaan takut rusak/hilang, sehingga menjadi berat, alih alih ingin menikmati.
Menikmati sesuatu namun tidak berespektasi apapun terhadapnya. Nyatanya cinta bisa dinikmati tanpa berespektasi, itu adalah cinta yang sebenarnya, selfless. Meleburkan dan meniadakan aku dan egoku. "I need you to be happy and if that doesn't include me then thats OK"
Nothing lasts forever. Attachments cause suffering. Everything is subject to change. - Buddha
3 notes · View notes
valinakhiarinnisa · 1 year
Text
Hari Ahad kemarin bukan hari yang mudah buatku (berat buatku bukan berarti mutlak ya). Hasil pompaan asi tumpah karena kaki kiri mendadak kesemutan mati rasa dan kayak jalan sebelah. Beberapa jam kemudian dapat kabar suami kecelakaan tunggal di daerah Gempol karena pecah ban. 🥲
Alhamdulillah, suami gapapa, hanya mobil (badan mengalami kerusakan berat di bagian kanan) dan mesin yang juga rusak karena keputer-puter balik arah pasca ban pecah.
Satu-satunya jalan yang bikin lebih tenang selain meyakini ini hanya sementara adalah..... alhamdulillah tidak lebih parah daripada kondisi saat ini :')
Dah gt dulu
9 notes · View notes
palupiyuliyani · 5 months
Text
LDM - Terbang dengan sebelah sayap
Lebih dari dua tahun sudah kisah kami berjalan, takdir yang kami pilih, mulai menunjukkan konsekuensi-konsekuensi berat yang mau tidak mau harus dijalani.
Sepanjang dua tahun kisah ini, setidaknya 5 kali sudah kami menjalani episode LDM.
Episode pertama, saat pertama kali suami ditugaskan ke ujung timur, aku ditinggal di jawa bersama keluargaku juga keluarganya. Enam bulan, aku terombang-ambing, bolak-balik dari rumahku ke rumah mertua. Ditemani konflik rumah tangga, yang akar masalahnya bermula dari "rindu". Melelahkan, berat, tapi alhamdulillah terlewati.
Episode 2, bulan maret tahun lalu. Baru 2 bulan aku mendarat di kota ini, sendirian, belum punya teman. Suami adalah satu-satunya keluargaku disini. Kuingat saat itu jaringan telkomsel sedang gangguan parah karena ada kabel laut yang rusak, sebagai orang jawa yang biasa menikmati kemudahan fasilitas. Aku tidak menyangka harus merasakan hidup tanpa sinyal internet, di saat suami sedang tugas keluar kota. Luar biasaaa. Tak terhitung berapa kali tangisku pecah saat itu. Dan satu bulanpun berakhir, lagi-lagi aku berhasil melewatinya
Episode 3, di bulan agustus. Di episode ini, yang paling kuingat adalah saat aku sakit karena minum obat flu yang dosisnya tinggi untukku yang jarang minum obat. Semalaman muntah-mutah, vertigo dan sendirian di rumah. MasyaAllah, rasanya, tapi alhamdulillah terlewati.
Episode 4, di bulan oktober
Episode 5, di januari ini dan aku masih menunggu dia pulang.
Berbagai episode LDM, ini mau tidak mau harus dijalani karena tuntutan tugas suami. Mau tidak mau harus kudukung. Mau tidak mau, suka tidak suka.
Apa yang berubah dariku. Aku merasa semakin kuat. Aku sudah bisa nyaman tidur sendirian, menikmati makan sendirian. Bahkan ketika sinyal lagi-lagi hilang, aku bisa menjalaninya.
Tapi ada satu hal yang sebenarnya kupendam dalam, rasa lelah.
Terlatih sendiri, bukan berarti menyenangkan
Kuat sendirian, bukan berarti keadaan ini nyaman.
Ada lelah, yang kusembunyikan dibalik tawaku di tempat kerja
Ada rindu, yang setiap hari harus kutepis. Dan kurasa inilah muara dari setiap masalah dan rasa lelah itu.
Terkadang ada hari dimana aku kehilangan kekuatan untuk sekesar tersenyum. Meski kupaksakan, akan sangat terlihat terpaksa.
Jika aku boleh jujur : aku lelah harus menjalani episode LDM, lelah merasakan sepinya, lelah disiksa kerinduan, lelah terbang dengan sebelah sayap.
Aku tidak tahu sampai kapan, aku hanya bisa memanjatkan do'a kepada Allah "Semoga kami segera lulus dari fase ini, semoga kami bisa berkumpul setiap hari menjalani hak dan kewajiban sebagai suami istri tanpa perlu terpisah lagi, mengusahakan apa yang perlu diusahakan berdua, bersama di tempat yang sama, saling bergandengan tangan menguatkan"
~ujung timur indonesia
Rabu, 7 februari 2024
2 notes · View notes
ruanguntukku · 1 year
Text
Tumblr media
GIF oleh : @fluffygif
Pada hati yang dizalimi ada rasa sakit yang dalam, saat kepercayaan harus rusak karena dusta dan khianat, amarah yang tidak mampu dibendung menumpahkan tangis yang begitu deras.
Luka pada hati lebih sulit diobati daripada luka pada raga.
Namun, harus kembali kita tahu apa pembeda diri kita sebagai seorang hamba.
Butuh waktu yang lama bagi hati untuk menerima, bahkan bisa menghabiskan waktu yang sangat panjang sampai akhirnya hati bisa benar-benar melepaskan dengan ikhlas.
Namun, saat ilmu sudah ditempuh, inilah saatnya ilmu itu diterapkan secara utuh.
Ikhlaskan meski berat dan jangan pernah lelah di dalam menjalaninya, sembari terus menguatkan sabar.
Teladanilah bagaimana orang-orang shalih terdahulu bisa ikhlas dan sabar pada hentakan pertama ujian, itulah sebaik-baiknya pelajaran.
Keikhlasan dan kesabaran bagaikan hamparan lautan luas yang harus terus diarungi. Tidak ada jalan lain, selain mengarunginya.
Kehidupan bak lautan yang tidak selalu tenang, kerasnya ombak mampu meluluhlantakkan karang yang kokoh.
Segigih apapun sebuah bahtera mencoba berlayar di atas amukan ombak, akan ada saatnya ia dipaksa untuk rela terombang-ambing.
Meski terasa amat sulit, layaknya hati yang sakit, akan ada masa di mana lautan akan kembali tenang dan menunjukkan pesonanya kembali.
Setiap orang yang bertakwa akan menyadari bahwa setiap apa yang ia alami adalah ketetapan yang pasti terjadi.
Setiap jiwa yang tunduk akan merasa tenang dan yakin pada janji-Nya. Maka tundukkanlah hatimu dan ikhlaskanlah.
Indahkanlah perjuanganmu dengan tauhid yang terus dikokohkan sampai akhir hayat.
Cukuplah janji Allah sebagai penguat atas segalanya.
Ingatlah selalu bahwa dendam dan amarah hanya akan membakarmu sampai habis, laksana api yang membakar kayu, hingga menjadi abu.
—SNA, Ruang Untukku #110
Selasa, 20-06-2023 | 23.32
Venetie Van Java,
Sebuah tulisan lama tertanggal 7 Desember 2020, ditulis ulang dengan beberapa perbaikan.
6 notes · View notes
yonarida · 7 months
Text
Tauhid Sumber Kelapangan Dada
oleh: Ust. Afifi Abdul Wadud
Tumblr media
Bismillah Poin-poin catatan: Kelapangan Dada?
Kelapangan dada dan hati yang tenang adalah modal dasar untuk merasakan hidup yang bahagia, yang nyaman. Karena sumber kenyamanan hidup adalah kenyamanan hati. Itu modal dasar. Yang lain-lain adalah pelengkap.
Sebab kelapangan dada yaitu mentauhidkan Allah dan memurnikan agama semata-mata untuk Allah
Sudut pandang yang perlu kita miliki: Allah adalah dzat yang Maha Agung, kita perlu memahami kesempurnaan Allah, menggantungkan diri kepada Allah. Allah dzat yang Maha Kaya. Kita fakir, tidak punya apa-apa dan tidak bisa apa-apa selain karena Allah. Kita yang butuh Allah.
Hidup ini berjalan dengan takdir Allah. Apapun yang menimpa kita, sepatutnya kita kembalikan kepada Allah. Kalau kita mendapat nikmat, kita tau bahwa semua nikmat ini adalah semata-mata pemberian Allah. Ketika kita harus menghadapi bencana kehidupan, maka kita kembalikan kepada Allah. Kita menyadari bahwa semua atas takdir Allah. Disitulah letak nyamannya kehidupan.
Hidup menjadi rusak dan hati tidak bisa merasakan hakikat hidup ketika kita tidak tau diri. Ketika mendapat nikmat kita angkuh, sombong, lupa dengan Allah yang memberikan nikmat. Ini yang membuat hidup menjadi berantakan. Tidak menenangkan. Demikian juga kita tidak bisa menerima ketika mendapat kenyataan hidup yang pahit. Hati berontak, gelisah, tak tenang, goncang. Hamba yang mentauhidkan Allah tidak begitu.
Tauhid bukan sekadar pengakuan kepada Allah. Tauhid bukan sekadar kita sudah beribadah kpd Allah. Tauhid adalah totalitas mempersembahkan amal ibadah kita kpd Allah dan membuang semua illah selain Allah setelah kita membangun keyakinan yang benar tentang Allah. Allah sang pemilik Rububiyah dan Allah Sang Pemilik kesempurnaan nama dan sifat. -> QS. Maryam [19] : 65
Bersabarlah dengan kesabaran yang ekstra 1. sabar dalam menunaikan perintah 2. sabar dalam meninggalkan larangan 3. sabar dalam menghadapi musibah Apa itu sabar? Sabar adalah kemampuan jiwa untuk menanggung perkara yang tidak kita sukai. Kenapa ketaatan membutuhkan kesabaran? Karena asalnya taat bagi jiwa berat, tidak kita sukai. Secara nafsu, lebih enak tidur di rumah daripada pergi jauh-jauh ke kajian. Bandingkan juga antara shalat jamaah ke masjid dengan tidur? Secara nafsu lebih enak tidur daripada berangkat jamaah ke masjid. Sehingga untuk melaksanakan ketaatan butuh perjuangan. Mengapa dilakukan? Karena ada keutamaan yang lebih besar. Kita tau di balik itu ada keutamaan. Mengalahkan kenyamanan nafsu. Butuh kesabaran sampai nantinya orang taat bisa merasakan kelezatan dan kenyamanan ketika dia telah sampai ke tingkat ihsan. Larangan agama/ maksiat kenapa butuh kesabaran? Karena maksiat disukai jiwa. Berat karena harus meninggalkan sesuatu yang kita sukai. Demikian pula menghadapi musibah yang berat karena kita tak boleh larut dan protes. Bersabarlah kita dalam beribadah kepada Allah. Tidak ada yang sebanding dengan Allah. Apa hubungan tauhid dengan terwujudnya kelapangan dada? Orang yang punya tauhid, semua kehidupan dia akan dikembalikan kpd Allah. Yang dengan itu, semuanya akan menjadi baik, teratur, dan bagus. Dan hasilnya semuanya positif. -> Kalau kita mendapatkan nikmat, kita kembalikan kepada Allah. Kita menjadi hamba yang bersyukur. -> Kalau kita mendapat musibah yang pahit dan tidak menyenangkan kita kembalikan kpd Allah, berharap pahala dari Allah, kita bisa berlapang dada, dan itu baik dalam kehidupan. Sehingga gaya hidup ahli tauhid semuanya akan menimbulkan kebaikan diri. Menjadikan kehidupan itu baik. Sementara jika kita tidak mengenal Allah, kalau mendapat nikmat, menjadi angkuh, sombong, dia tidak mengenal Allah, yang kita tau kehebatan dirinya, sehingga muncul rasa angkuh, sombong, dzolim dan itu menimbulkan kerusakan. Kalau kita tertimpa musibah, dia putus asa, sakit hati, tidak ada tempat meluapkan penderitaannya. Semoga kita tidak demikian. Misi terbesar dakwah Islam adalah membebaskan manusia dari penghambaan dari hamba kepada hamba menuju penghambaan hamba kepada Allah. Dulu ada kasta-kasta sosial. Di Islam tidak ada kasta-kasta demikian, yang menjadi tolok ukur adalah nilai ketakwaan terhadap Allah. Demikian. Sebagai catatan
Masjid Ar Royyan, Purworejo. 7 Desember 2023
6 notes · View notes
hellomarss · 8 months
Text
Bertahun tahun telah berlalu, lantas, mengapa aku masi saja belum menerima kenyataan bahwa engkau telah pergi kesurga mendahuluiku.
berat yang kurasakan, aku bukan lagi aku, hancur dan jiwaku rusak tidak berbentuk.
Akankah kita akan segera bertemu ??
2 notes · View notes