Tumgik
#Ulas Buku
mariafraniayu · 6 months
Text
Catatan Pendek Seorang Dosen: Setelah ini, Apakah masih ingin menjadi Dosen?
Judul               : Catatan Pendek Seorang Dosen Penulis            : Dian Hendrayanti Penerbit           : IPB Press Buku dapat diperoleh dalam bentuk fisik dari toko buku langganan, atau softcopy yang dapat diperoleh melalui Google Play Book. Buku yang berisi 17 catatan-catatan perjalanan penulis yang berprofesi sebagai seorang Dosen ini adalah buku yang sangat-sangat menarik! Ditengah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
adoctobepullet · 25 days
Text
Tumblr media
Refleksi ngajar; orang tua, pendidikan, dan karakter anak
Ngerasa ga si dunia pendidikan ((TK-SMA)) udah mengalami pergesaran? Banyak orang tua yang preferensi sekolahnya cenderung ke sekolah swasta daripada sekolah negeri, tapi kalo kuliah PTN masih menjdi favorit, baik prodi saintek atau soshum ((tapi seleksi dan saingane)) ketat wkwk.
Banyak faktor yang mempengaruhi sih, kek kurikulum, sarpras, kinerja guru, sampai biaya, yang tentu akan berdampak pada iklim belajar. Nah dari pendek kacamataku, sekolah swasta (setara SD) -aku berkecimpung- di Jogja kurikulumnya terintegrasi dengan nilai islam, ada kelas iqro, tahfidz, PAI, bahkan bahasa arab, yang notabene tidak diajarkan di sekolah negri. Selain itu, sarpras di sekolah swasta juga cukup memadai, SD sudah ada LCD, AC, ruang computer, dan ruang music (literally beneran ada gitar, piano, angkung, dll) yang bisa menunjang minat bakat mereka, po ga keren! Makin yahut lagi kalo gurunya, ngajar nggak sekedar ngajar tapi juga transfer of attitude yang akan membentuk karakter anak, pinter akademiknya dapet, nilai agamanya nggak lupa, dan budi pekerti luhirnya nggak ketinggalan. Truly Menyala.
Nah tapi masalahnya adalah, hal hal tersebut nggak bisa terprovide dengan baik, tanpa biaya pendidikan yang mumpuni. Like my curcol before, SPP SD Swasta non boarding di Jogja minimal 1/4 UMR lebih, haha. Itu juga biar fasilitas good, gurunya makmur, ngajarnya optimal, dan kualitas KBM berjalan baik. Mugkin bukan suatu masalah jika anaknya terlahir dari keluarga menengah ke atas tapi kalo middle to low ya sangat effort (kadang ada orang tua yang berpikiran gapapa buat anak, salut sih).
Mindset pendidikan sebagai investasi jangka panjang is a must. Ga gampang juga buat membangun hal seperti itu. Buktinya aja kemarin pas pemilu, banyak yang milih makan gratis dibading pendidikan gratis :” Gimana Indo mo maju kalo kek gini, rakyatnya gampang disetir karena literasi rendah. Back to main topic, sekolah swasta lebih digandrungi daripada sekolah negri, dalam jangka yang panjang akan ngaruh ke disiplin, akhlak, dan moralitas anak. Di SD islam swasta, masuk teeet jam 06.45 WIB, lanjut dhuha baru KBM. Wali kelasnya mandatory memastikan tiap siswa ikut dhuha. Jam 09.00 WIB ada snacking dan jam 12.00 sholat lanjut having lunch. Sesetruktur itu. Pas zamanku, sekolah negri nggal ada tuh kewajiban dhuha, hafalan, snacking, atau sesederhana buku pengubung kegiatan buat ngerecord kamu sholatnya rutin belum, belajar apa, tilawah atau hafalan nggak.
Mungkin bisa dikatakan, harapan orang tua menyekolahkan anaknya di elit swasta itu sebagai wadah pembentukan karakter dan kedisiplinan sejak dini kali ya, walaupun nggak mutlak tapi mayoritas begitu. Eh tp ada juga temen w yang sekolah negri tapi ketika dewasa karakternya kuat dan balance antara akademik, agama, dan sosial. Truly mesti penanamannya sejak kecil, sampe akhirnya jadi karakter, kebiasaan saat ini (tirakat orang tuanya apa ya?). Selain faktor eksternal (sekolah) ada yang lebih urgent dan mendominasi, yap faktor internal (hadinya orang tua), karena bagaimanapun orang tua adalah garda terdepan dalam mendidik dan membentuk karakter anak. Sebagus apapun pendidikan sekolah yang dienyam, ketika internalisasi dalam rumahnya kurang, maka nilai nilai yang masuk juga nggak efektif. Misal, di sekolah diajari hafalan ini itu, eh di rumah orang tuanya ignore, nggak dimurojaah. Wis bablas. Di sekolah dibiasakan sholat berjamaah, eh di rumah orang tuanya sholat malah entar entar, bablas juga. Jadi sebenernya sekolah itu cuma wasilah, garis terdepan adalah orang tua. That’s way, ibu sebagai al madrasatul ula.
Jadi refleksi kalo umur segini (gtau tar lagi) belum fokus buat cari parter urip ya salah satunya mikir, pendidikan anak yg bonafit di masa depan semakin mahal, tantangan zaman semakin gila (ghazwul fikr dan salah pergaulan nggak pandang bulu), kalo kita nya nggak bener, dalam artian ilmu dan amal (kerja) ya gimana mereka kedepannya bisa dapet pendidikan yang proper, kecuali mereka high selflearner tapi satu banding berapa sih yg kek gitu atau lu harus jadi ibu yg care parah (multitasking). Makanya ayo sekarang usahakan keluarga impian yang berbasis ilmu dan amal itu se-mastato’tum- nya. Belajar yang bener dan kerja yang berkah. Ga perlu neko neko dulu.
Allahuma baarik🙏✨
2 notes · View notes
maitsafatharani · 2 years
Text
Bersyukur dan Bersabar
Kemarin lusa, agenda kami di Terus Membaca adalah ulas buku personal yang disajikan oleh Mbak Mahar. Buku yang diulas berjudul: Karena Menikah Tidak Sebercanda Itu karya Amar ar Risalah.
Aku baru berkesempatan untuk ikut serta setelah ulasan berakhir, dan sesi sharing antar anggota tengah berlangsung. Sebagai salah satu anggota klub yang sudah menikah, sesuai prediksi, aku jadi salah satu ‘narasumber’ yang ditanyai.
“Gimana Maitsa, pengalamannya setelah berumah tangga, apa masih ada males-malesnya kayak waktu single, atau jadi lebih rajin?”
Pertanyaan ini dilontarkan kepadaku, karena sebelumnya ada statement: “bangun pagi saja malas, gimana mau bangun rumah tangga?”
Polemik setiap manusia single sepertinya, yang bawaannya kepingin nyantai terus begitu, kan. Lalu dihadapkan pada realita rumah tangga yang semua jadi tanggung jawab sendiri, alias tanpa backup-an dari orangtua lagi, cukup membuat ketar-ketir. Bisa tidak, ya?
Aku merasakan hal yang sama, by the way.
Sebelum menikah, aku juga punya banyak kekhawatiran. Kekhawatiran ini muncul karena aku yang memahami diriku sendiri. Aku sangat tahu, bahwa aku punya banyak kekurangan disana-sini. Dan kekhawatiran ini, di beberapa momen tertentu bisa memicu overthinking dan perasaan bersalah. Iya, perasaan bersalah. Aku pernah merasa khawatir, besok kekurangan-kekuranganku menjadi sesuatu yang menjadi penyebab masalah di rumah tanggaku kelak. Khawatir, pasangan tidak bisa menoleransi kekurangan-kekurangan itu. Ekstremnya, aku bisa merasakan takut, jika nanti menjadi istri dan ibu yang tidak berguna dan bertanggung jawab. Lalu pasanganku yang harus kerepotan membenahi ini-itu.
“Aku merasa, setelah menikah aku dapat banyak pertolongan Allah.” Jawabku. “Ada banyak ketakutan, ini aku cerita ya, salah satunya karena kekuranganku yang sulit sekali mendengar bunyi alarm.”
Teman-temanku sedikit kaget mungkin mendengarnya, karena aku pernah menjadi penanggung jawab program bangun pagi di komunitasku. Ada pula beberapa orang turut mengamini bahwa mereka juga punya keluhan serupa.
“H-2 menikah aku masih sulit mendengar bunyi alarmku. Aku kadang terpikir, bagaimana jika besok berumah tangga masih begini. Lalu saat besok punya anak, orangtua harus sigap saat anak terbangun di tengah malam. Aku sering bertanya-tanya, dan ketakutan, apakah aku bisa melakukan hal-hal seperti itu di saat pendengaranku seperti tidak berfungsi saat aku benar-benar terlelap. Bukan karena malas, tapi karena memang tidak kedengaran.”
Bahkan, kekuranganku yang satu ini pernah kusebutkan dalam doa. Sudah berbagai cara kutempuh rasanya, supaya bisa bangun dengan bunyi alarmku. Tetapi cara-cara itu hanya berfungsi sekali dua kali. Tidak bisa selamanya. Di titik tertentu, aku merasa hanya Allah yang bisa menolongku.
“Anehnya, setelah menikah dan pindah domisili, tiba-tiba pendengaranku seakan kembali berfungsi. Dia bisa mendengar suara alarm.” Lanjutku.
“Aku mengira, keajaiban ini hanya karena aku yang baru pindah, sehingga telingaku belum bisa ‘tidur pulas’. Tapi ternyata, berlanjut ke hari-hari berikutnya, dan sampai saat ini, aku masih bisa mendengar alarm dengan baik. Biasanya semasa single aku hanya bisa mendengar alarm ke-5 - dari serangkaian serial alarmku - menjelang subuh, sekarang sejak alarm pertama, aku bisa mendengarnya. Ya Allah, alhamdulillah.”
Selain ini, masih ada banyak hal lain yang kurasa impossible kulakukan setelah berumah tangga. Nyatanya bisa, dan tidak semenakutkan itu. Tapi namanya manusia, memang senang memperkeruh pikiran sendiri. Kekhawatiran yang memudar, kini berganti. Bagaimana jika besok diamanahi anak dan aku tidak mampu merawat dan mendidiknya dengan baik? Bagaimana jika besok kesibukan kami dalam sekolah dan bekerja menjadi batu sandungan untuk membesarkan anak kami? Dan begitu seterusnya.
Tapi sekarang, aku belajar dari pengalamanku. Aku banyak berdoa, semoga Allah juga membantu kami untuk seterusnya. Tanpa pertolongan-Nya, kami mungkin tidak akan sanggup.
Kemudian kami membahas tentang kriteria pasangan. Cari pasangan terbaik, tapi jangan lupa, dia tetaplah manusia biasa yang Allah tutupi aibnya. Adalah kalimat yang juga mengena bagiku.
Aku merasa, kebaikan yang selama ini orang lain lihat dariku, itu semata karena Allah yang Maha Baik menutupi aib-aibku. Pembahasan ini membuatku teringat akan sebuah nasihat dari Mbak Hajiah, sebelum aku menikah dan seringkali mengutarakan kekhawatiranku.
“Besok setelah menikah, banyaklah bersyukur atas kekurangannya, dan bersabarlah atas kelebihannya.”
Konsep ini unik, mungkin terkesan terbalik. Biasanya kita cenderung akan bersyukur jika melihat kelebihan, dan harus berupaya bersabar jika melihat kekurangan. Tapi, sampai hari ini aku merasa konsep ini benar-benar berlaku. Kalau kata yang memberi nasihat, konsep ini perlu ditanamkan supaya rumah tangga lebih terasa adem.
Saat melihat kekurangan pasangan, bersyukurlah, pasanganmu masih manusia biasa, dia bukan malaikat. Kekurangannya, syukuri sebagai kesempatanmu untuk membantunya. Sebaliknya, saat melihat kelebihannya, bersabarlah, ini saatnya kamu menerima dengan lapang dada pemberian pasanganmu. Jangan merasa bersalah karena merasa banyak diberi dan dibantu. Karena rumah tangga sendiri isinya memang tolong-menolong, kan?
Semoga tulisan ini menjadi pengingat, kalau nanti dalam perjalanannya akan ada hal-hal yang berjalan tidak mulus, ada emosi yang naik dan turun, ingat-ingat selalu tentang syukur dan sabar. Dan semoga, selalu ingat bahwa bukan hanya kita yang harus berusaha menjaga keutuhan rumah tangga dengan segala cara. Tapi juga, libatkan Allah di setiap langkah kaki kita. Pada urusan-urusan yang bahkan, kita anggap remeh pada mulanya.
Pamekasan, 16 Oktober 2022
77 notes · View notes
nadyagifary · 1 year
Text
Akan Menjadi Ibu Seperti Apakah Aku Nanti?
Mungkin, ada yang merasa aneh apabila seorang perempuan umur 22 tahun ini mempelajarinya
Dimulai ketika semester 3 dan sampai sekarang pun masih menempuh koas stase pertama
Setiap hari, bacaannya yang dibaca seputar menjadi ibu, ibu, dan ibu
"Kebelet nikah kah?"
Tidak. Tentunya. Menikah dengan memiliki anak adalah dua hal yang berbeda. Dua hal yang harus dipelajari secara terpisah.
Dari apa yang aku pelajari selama ini melalui kajian parenting, buku - buku berbasis parenting, dan cara menjadi madrasatul ula yang baik,
Hasilnya,
Nyatanya, menjadi ibu bukan perkara yang mudah. Perlu kesabaran yang panjang untuk itu, dan ingat, kesabaran bukanlah hal yang dapat diraih dengan hanya satu atau dua hikmah saja, tapi berpuluh-puluh hikmah untuk menempa dan untuk belajar. Sabar adalah proses yang panjang, karenanya ia menjadi sebuah hal yang tidak berujung.
Nyatanya, diperlukan sebuah ilmu untuk merawat dan mengasuh anak sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an, As-Sunnah, dan juga tuntunan Nabi dan Rasul.
Nyatanya, diperlukan olah rasa dan kesabaran yang panjang untuk dapat melihat si kecil tumbuh dan berkembang nantinya.
Tentunya dengan membaca buku-buku yang berisi kebaikan dan suri tauladan dari ummahatul mukminin, siapa lagi kalau bukan Khadijah Khuwailid, r. a.
Namanya harum sebagai istri dan ibunda dari anak - anak Rasulullah.
Kesabarannya, ketekunannya, dan kesederhanaannya, serta kebaikannya yang mampu mendidik anak - anak Rasulullah dengan hebat serta menjadi istri dibalik kehebatan Rasul dalam menyebarkan dan menegakkan agama.
Ingat, anak adalah sebuah kertas putih yang nantinya akan kita rawat sesuai dengan apa yang kita berikan
Bagikan kaca yang berdebu, apabila tidak dibersihkan, maka akan menjadi kotor, sulit dilihat, bahkan rusak. Namun, apabila digosok atau dibersihkan terlalu keras, maka ia akan patah.
Anak adalah investasi akhirat terbaik
Anak adalah kekayaan yang sejati, dan
Anak adalah muara kasih sayang orang tua yang nantinya akan menjadi catatan amal jariyah ketika orang tua meninggal
Maka, jadilah harum wahai shalihah
Untuk menjadi anak shalihah
Untuk menjadi istri shalihah, dan
Untuk menjadi ibu shalihah
InsyaAllah dengan ilmu dan pengetahuan serta keterampilan semuanya dapat tergapai.
"Lalu mengapa tidak mempelajari ilmu untuk menjadi istri yang baik terlebih dahulu ? "
Jawabannya adalah sama dengan yang di atas, menjadi seorang istri dan menjadi seoarang ibu, atau bahkan dengan ilmu pernikahan (rumah tangga) saja adalah tiga hal yang berbeda.
Kalau diruntut sesuai dengan pembagian dan alurnya, harusnya mempelajari ilmu menjadi seorang istri terlebih dahulu. Tapi, sesuai dengan kebutuhan. Untuk Nadya sendiri, rasanya belum waktunya untuk mempelajari karena belum saatnya menikah dan membangun rumah tangga dengan laki laki bernama suami.
Hal ini juga menjadi pertimbangan atas kesiapan menikah yang sepertinya masih sangat jauh. Masih banyak yang harus dipelajari. Bukan untuk mengikuti tren menikah muda yang bersliweran di IG maupun platform lain. Menunjukkan tren prewedding, tunangan, dan lamaran yang tidak sesuai dengan tuntunan syari atau bahkan hanya dijadikan ajang untuk "dipamerkan". Hmmm, padahal :
"Sembunyikan khitbah, umumkan akad!"
Pernikahan dan semua proses menuju ke ikatan suci itu adalah sebuah hal yang patut dijaga sesuai dengan tuntunan.
Maka dari itu, ntuk menghindari diri "terbawa perasaan" dengan hal hal yang merujuk kesana, jadi rasanya lebih aman untuk mempelajari parenting dan hal hal lain untuk anak-anak nanti.
Menjadi ibu terbaik untuk mereka nanti dan semoga mereka beruntung mendapatkan ibu yang shalihah, cerdas dan menyanyangi mereka seutuhnya dengan ilmu, dengan agama.
Semangat selalu singelllah!
Tau arah tujuan hidup
Demi cinta yang lebih besar nantinya!
19 notes · View notes
safinatunazah16 · 6 months
Text
Pentingnya Pemahaman Hak Kekayaan Intelektual dalam Ekonomi Kreatif
Tumblr media
Indonesia memiliki banyak talenta di bidang industri kreatif. Setiap harinya muncul konten-konten kreatif yang segar karya anak bangsa di berbagai bidang. Ide kreatif yang berlimpah ini sebenarnya adalah sumber daya tanpa batas yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Karena itu pemerintah mengimbau masyarakat, khususnya pelaku ekonomi kreatif, untuk sadar pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
HKI didefinisikan sebagai hak untuk memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang HKI. Beberapa bentuk HKI antara lain: hak paten, merek, desain industri, hak cipta, indikasi geografis, rahasia dagang, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST). 
Sudah selayaknya para pelaku ekonomi kreatif paham mengenai pentingnya HKI dalam menjaga keorisinalan ide. Hak Kekayaan Intelektual menjadi bentuk perlindungan terhadap ide dari para pelaku industri kreatif. Dengan mendaftarkan “ide” tersebut pada HKI, pemilik ide tidak perlu khawatir idenya diklaim orang lain.
“Jika seseorang memiliki ide atau gagasan, sedari awal memang sebaiknya segera mendaftarkannya. Untuk HKI ada yang harus didaftarkan ada yang tidak. Merek, paten, dan desain industri harus didaftarkan agar bisa mendapat perlindungan dari negara. Jika tidak, orang bisa meniru dan tidak ada perlindungan hukum,” ulas Ari Juliano Gema, Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf/Baparekraf.
Keberadaan HKI bisa menjadi sumber peningkatan penghasilan bagi para pelaku ekonomi kreatif. Misal, jika suatu ide telah mendapatkan HKI, kemudian digunakan oleh orang lain, maka pemegang hak tersebut berhak mendapatkan royalti atas kepemilikan ide tersebut.
Dengan kata lain, produk atau ide yang telah didaftarkan dalam Hak Kekayaan Intelektual akan memberikan manfaat ekonomi bagi pencipta, kreator, pendesain, maupun investor. 
Pentingnya pemahaman mengenai HKI di tengah pesatnya digitalisasi juga harus direspons oleh para pelaku ekonomi kreatif. Pasalnya, dengan masifnya penggunaan media sosial tidak menutup kemungkinan suatu ide kreatif menjadi viral, dan berpotensi besar mengalami pencurian ide.
“Perkembangan dunia digital sebenarnya baik bagi industri ekonomi kreatif. Namun, ternyata hal ini juga bisa memberikan dampak buruk. Misalnya, untuk subsektor penerbitan yang mengalami pembajakan atau penjualan buku secara ilegal melalui e-commerce.  Sebenarnya Kemenparekraf sudah melakukan diskusi dengan IKAPI agar pembajakan secara digital bisa ditekan,” terang Ari Juliano Gema. 
Karena itu, untuk mencegah terjadinya klaim atas produk, merek, bahkan ide kreatif dari pihak-pihak lain yang memanfaatkan situasi, para pelaku ekonomi kreatif sudah seharusnya mendaftarkannya ke HKI.
Tak kalah penting, kepemilikan HKI juga memengaruhi kemudahan suatu produk untuk menembus pasar global. Tanpa adanya Hak Kekayaan Intelektual, suatu produk berpotensi dikembalikan karena dianggap melanggar merek dagang, dan tidak ada perlindungan rahasia dagangnya.
“Kemenparekraf selalu melakukan sosialisasi secara terus menerus dan melakukan berbagai acara yang dapat mendukung kreativitas pelaku ekraf, seperti dengan program Apresiasi Kreasi Indonesia dan Food Startup serta beberapa program lainnya dengan BEKRAF juga. Kami selalu ditekankan untuk jangan sampai melanggar HKI orang lain sesuai dengan bidangnya masing-masing,” sambung Ari Juliano Gema.
Tumblr media
Konsekuensi Pelanggaran HKI
Selain memahami pentingnya Hak Kekayaan Intelektual bagi ekonomi kreatif, para pelaku industri kreatif juga harus mengetahui konsekuensi dari pelanggaran HKI. 
Sebab, Hak Kekayaan Intelektual telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik. Sehingga seseorang yang melanggar Hak Kekayaan Intelektual akan dikenai sanksi berdasarkan undang-undang tersebut.
Hal ini dilakukan pemerintah sebagai bentuk perlindungan hukum bagi pemilik hak cipta, atau para pelaku industri kreatif. Melihat hal tersebut, dapat dikatakan jika Indonesia saat ini telah memiliki sistem perlindungan hukum atas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang sangat kuat.
Bagi sektor ekonomi kreatif adanya perlindungan tersebut tentu merupakan kabar baik. Pasalnya, jika seseorang terbukti melanggar hak ciptaan, maka sanksi yang dikenakan tidak sembarangan.
Sebut saja dalam UU Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta pasal 113 ayat 1 menyebutkan, seseorang yang terbukti melanggar hak cipta dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun, dengan denda paling banyak Rp100.000.000. Jelas, angka yang cukup fantastis ini dapat memberikan efek jera bagi pelanggar Hak Kekayaan Intelektual.
Jadi, para pelaku ekonomi kreatif yang telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual tidak perlu khawatir jika produknya diambil atau ditiru kompetitor. Pasalnya, HKI telah melindungi suatu produk dari kemungkinan klaim pihak lain.
“Ketika terjadi pelanggaran terhadap HKI, yang bisa melaporkan adalah pemilik HKI itu sendiri. Ketika seseorang meniru ide dari sesuatu yang sedang populer misalnya, pemilik HKI yang sudah memiliki nama besar bisanya hanya akan melakukan pemantauan dulu. Namun, bukan berarti peniru ini boleh dilakukan terus-terusan dan merasa aman-aman saja. Justru ini adalah taktik yang sengaja dilakukan. Ketika terlihat ada potensi pelanggaran pada Merek atau Hak Cipta misalnya, bisa saja peniru ini akan dibawa ke jalur hukum dan dikenakan sanksi yang cukup berat,” papar Ari Juliano Gema.
Nah, bagi para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia yang belum mendaftarkan produk, merek, atau ide kreatif, sebaiknya segera melakukan pendaftaran. Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia telah menyediakan fasilitas pendaftaran HKI secara daring melalui: https://e-hakcipta.dgip.go.id/, yang bisa diakses oleh para pelaku ekonomi kreatif.
Dengan kemudahan ini diharapkan semakin banyak pelaku ekonomi kreatif yang mendaftarkan produk, merek, atau ide untuk mendapatkan perlindungan dari HKI.
3 notes · View notes
truegreys · 2 years
Text
Coming Back Alive
Halo!
Setelah vakum menulis di Tumblr sejak 2019, saya mencoba pindah platform ke https://truegreys.wordpress.com/. Di sana, saya menulis beberapa cerpen di sepanjang tahun 2020. Di tahun 2021, saya tidak lagi menyebarluaskan tulisan saya, sampai akhirnya hari ini, ada yang ‘nyenggol’ saya, memantik api yang dahulu padam karena alasan personal, membuat saya ingin menghidupkan lagi apa yang dahulu mati--atau lebih tepatnya berusaha saya matikan.
Bagi yang semenjak 2011 mengenal saya sebagai Truegrey, kini saya muncul dengan nama saya sendiri. Perkenalkan, saya Sani Asmi. Akun ini url-nya akan tetap Truegrey, namun mulai sekarang akan mulai saya cantumkan nama asli saya. 
Anyway, selain menulis di Tumblr, saya pernah mempublikasi review buku di Jurnal Humaniora UGM. Buku yang saya ulas adalah “Kura-kura Berjanggut” karya Azhari Aiyub pada tahun 2019. Buku tersebut menjadi salah satu kesukaan saya sampai akhirnya saya memutuskan untuk mengulasnya. Tulisan dapat diakses di: https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/49768/25721 
Silakan bila ingin ‘kepo’, hehe. 
Kembali ke beberapa tahun silam, saya juga pernah ikut sayembara menulis cerpen bersama di dalam buku “Mata Penuh Darah: dua peristiwa, 1966-2033”, Faisal Oddang, dkk terbitan Shira Media. Cerpen yang dimuat di sana berjudul “Sembilan yang Kedelapan” pada tahun 2018. Bukunya dapat dipinjam di iPunas: https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1162823#
Tumblr media
Terakhir, terima kasih yang amat banyak kepada warga Tumblr yang tetap mengikuti tulisan saya di akun ini. Ke depannya, saya akan coba mengembangkan hal yang saya sukai menjadi sesuatu yang lebih profesional. Wish me luck and....stay tune!!!!!
I’m back, Guysssss!!!!!!!!
Notes: yang ‘menyonggol’ saya adalah orang Tumblr lama yang sudah sukses menjadi menulis #tsah (sebenarnya beliau dari lama tulisannya emang keren), dengan kelas pengmbangan dirinya (Career Class), yang saya ikuti di tahun ini, sukses membuat saya ingin lagi ‘hidup’. Hehe cc @kurniawangunadi​
6 notes · View notes
meng-u-las · 1 year
Text
Review Film - Mirai no Mirai (2018)
youtube
Sebelumnya saya sempat mengulas buku dengan judul serupa disini, kali ini yang akan saya coba ulas adalah Anime atau versi film-nya. Sebelumnya tidak asing kita mendengar, film tidak sesuai ekspektasi atau imajinasi para pembaca buku, tapi untuk film ini saya merasakan yang sebaliknya, Film ini melebihi Imajinasi saya (atau memang imajinasi saya dibawah rata-rata), benar-benar memberikan perspektif yang jauh lebih luas dan mendalam, apalagi style anime jepang belakangan ini memang semakin detail, memang menjadi keterbatasan pembaca novel ketika harus membayangkan suasana kota di Jepang ataupun bentuk bangunan disana, kebetulan di cerita ini kita melihat sosok ayah-nya yang seorang arsitek, meskipun di buku digambarkan dengan sangat baik, lagi-lagi imajinasi pasti terbatas dengan pengalaman kita, sehingga begitu melihat film ini, seperti mendapatkan perspektif baru dan sekaligus memanjakan mata, karena animasi-nya sendiri sangat baik.
Secara cerita memang tidak ada yang berbeda dari versi buku, namun melalui versi animasi ini, saya jujur mendapatkan beberapa detail yang terlewat pada saat membaca versi buku-nya. Ada beberapa quote yang asik untuk dikutip juga
"There's a first time for Everything" atau "Selalu ada yang pertama untuk segala hal"
"Small things like that added up, to make us what we are Now" atau "Hal-hal kecil (seperti itu), yang membuat kita seperti saat ini"
seharusnya quote-quote seperti itu bisa didapatkan di dalam buku, tapi entah kenapa pada saat menyaksikan anime-nya baru berasa getarannya.
Hal-hal lain dalam anime ini yang saya dapatkan dengan perspektif baru adalah bagaimana kita ini sebagai manusia bila akhirnya menjadi orang tua, pasti memiliki gambaran ideal akan menjadi seperti apa, tapi terkadang sulit sekali mencapai kondisi ideal tersebut, misal nya saja, tiba-tiba anak kita tidak bisa diatur dan benar-benar keras kepala, sebagai orang tua tentu reaksi alami adalah jengkel dan marah, tapi melalui film ini kita mendapat sudut pandang baru, bahwa semua pasti memiliki tahapannya, dalam hidup bisa jadi waktu kita anak-anak memiliki sifat yang sama, bagaimanapun si anak itu mewarisi hal-hal dari orang tua-nya, tapi disatu sisi, film ini mengajarkan kita sisi humanis menjadi orang tua, tidak pernah ada orang yang sempurna, selalu saja ada hal yang tidak bisa kita kendalikan yang menjauhkan kita dari kata sempurna, tapi justru itulah hidup ini, bahkan untuk menjadi bahagia tidaklah perlu sempurna. Hal-hal kecil dalam hidup, terutama dalam perkembangan diri kita sebagai individu ataupun perkembangan anggota keluarga kita, seperti contohnya perkembangan anak, itu layak untuk dirayakan, karena memang setiap momen dalam hidup ini tidak akan pernah terulang. Dan apapun yang kita lakukan hari ini, itulah yang sedikit demi sedikit membentuk diri kita di masa depan.
Film atau Anime ini menyajikan drama keluarga yang hangat sekaligus menambahkan unsur science fiction di dalamnya dan disajikan dengan grafis dan efek yang menarik untuk disaksikan, nah untuk menyaksikannya, pembaca sekalian bisa menyaksikannya melalui platform Vidio atau Netflix (cuma untuk Netflix sepertinya tergantung regionnya).
Selamat menyaksikan!
4 notes · View notes
indogencapital · 2 years
Text
Daftar Venture Capital di Indonesia
Perusahaan modal ventura secara umum adalah lembaga keuangan yang menyuntikkan dana ataupun modal kepada perusahaan rintisan atau startup digital. Venture capital ini berinvestasi kepada startup untuk membantu bisnis mereka, serta membentuk ekosistem.
Perusahaan yang diberikan pendanaan pun biasanya diyakini memiliki prospek atau potensi besar dalam jangka panjang, serta mampu mengembangkan bisnis secara cepat. Perusahaan modal ventura ini mengelola dana dari banyak pihak, antara lain kalangan investor kaya, bank investasi, serta lembaga keuangan lain.
Berikut daftar venture capital terkemuka di Indonesia:
1.Indogen Capital
Indogen Capital adalah sebuah perusahaan modal ventura terkemuka asal Indonesia yang berinvestasi pada perusahaan rintisan (startup) tahap awal (post-seed stage up to series A) di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan modal ventura ini sedang memperluas peluang ekosistem startup ke Kawasan Asia Timur. Striders merupakan perusahaan investasi asal Jepang yang turut ditunjuk sebagai penasihat Indogen Capital, khusus pasar Jepang dan Indonesia, kawasan Asia Timur.
2.East Ventures
East Ventures adalah perusahaan modal ventura yang melanglang di Asia Tenggara sejak 2009. Hingga kini, East Ventures berpengaruh sangat pesat. Bibit investasi yang mereka tanam telah berkembang pesat, di antaranya Tokopedia, IDN Media, Fore, dan Buku Warung. Saat ini, East Ventures memiliki 6 pendanaan tahap seed dan 2 pendanaan tahap growth. Portofolionya telah melampaui 200 perusahaan, dengan total anggota 60 di kantor Indonesia dan Singapura.
3.Alpha JWC Ventures
Alpha JWC Ventures adalah perusahaan venture capital Indonesia yang didirkan pada 2015 oleh Founding Partners Jefrey Joe, Chandra Tjan, dan Will Ongkowijaya Sejak saat itu. Alpha JWC Ventures telah berinvestasi di beberapa perusahaan startup terkemuka, seperti Ajaib, Carro, Finaccel, Kopi Kenangan, Lemonilo, dan Gudangada. Hingga kini nama Alpha JWC Ventures semakin dikenal banyak orang, khususnya Indonesia.
4.AC Ventures
AC Ventures merupakan perusahaan modal ventura terkemuka di kawasan Asia Tenggara yang berinvestasi di perusahaan rintisan (startup) tahap awal yang berfokus pada pasar Indonesia dan Asia Tenggara. Didirikan pada 2014, AC Ventures telah berinvestasi kepada 120 startup terkemuka di Asia Tenggara ataupun Indonesia. Portofolio venture capital ini seperti Xendit, Carsome, Stokbit, Ula, Shipper, Aruna, SkorLife, Ideal, dan Atma.
5.MDI Ventures
MDI Ventures atau Metra Digital Inovasi merupakan perusahaan VC milik BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Sejumlah startup yang telah didanai, diantaranya Kredivo, Qlue, dan Payfazz. Didirikan sejak 2015, MDI Ventures semakin berkembang saat ini, karena banyak bisnis startup yang sudah terkenal di Indonesia. Hingga kini MDI Ventures sedang melebarkan sayapnya untuk menjangkau bisnis startup lainnya.
3 notes · View notes
pluvilyu · 7 days
Text
Tumblr media
Daur hidup sungguh benar adanya, ketika kehidupan berubah 180*. Ketika kehadiran orang-orang dihidupku Allah gantikan dengan buku-buku. Positif thinking aja, mungkin Allah sedang persiapkan aku menjadi “Madrasahtul ula” ahahahaa
0 notes
aryaninovita · 6 months
Text
Tumblr media
Bahwa kesempatan belajar itu terbuka lebih lebar ketika kita belum mempunyai amanah yang banyak, masih muda, masih gadis, badan segar dan kuat, semangat menyala-nyala.
Karena ketika sudah bertambah amanah yang diemban, maka waktu kita akan terbagi-bagi untuk banyak hal. Dan ketika masa itu tiba, kita dituntut untuk lebih banyak "memberi" daripada "menerima".
Ketika masanya gadis, seseorang bisa leluasa membaca buku, ikut kajian, pelatihan/kursus, dll kapanpun dan dimanapun. Ketika masanya menjadi ibu, semua itu memang tidaklah menghalangi untuk tetap menuntut ilmu, hanya saja kewajibannya bertambah karena ialah yang menjadi madrasah pertama yang banyak memberi dan membagi ilmu kepada putra-putrinya pertama kali di masa awal kehidupan mereka.
Maka bagaimana bisa seorang ibu itu memberi jika ia tidak mempunyai? Sebagaimana teko yang menuangkan sesuai isi di dalamnya, begitu pula seorang ibu, memberi ilmu sesuai apa yang telah ia pahami dan pelajari.
Dan pemberian terbaik bagi seorang anak dari al-madrasatul ula ialah... warisan ilmu yang shahih dan baik, baik ilmu-ilmu dunia terlebih lagi ilmu-ilmu agama.
Untuk sebuah amanah yang besar itu, untuk benar-benar menjadi sebaik-baiknya "al-ummu madrasatul ula" itu... Semangat belajar dan mengajar, Bunda dan calon Bunda hebat💕
0 notes
mariafraniayu · 1 year
Text
3 Hal yang dapat dipelajari dari Buku Zen: The Art of Simple Living karya Shunmyo Masuno
Cover Buku Zen: The Art of Simple Living, Shunmyo Masuno Buku yang sangat menarik ini, memberikan saya begitu banyak kesempatan untuk belajar tentang hidup sebagai manusia pada saat ini (present) dan juga hidup dengan mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki-semaksimal mungkin. Dalam buku yang berisi 100 (seratus) nasihat ini, saya mengupayakan untuk merangkumnya menjadi tiga poin saja.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
himawariqurrotaaini · 10 months
Text
Memungut Hikmah🍉: Belajar Berkomunikasi
Pontianak. 11:15. 11122023.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat.
Mulai dari mana lagi nih ya cerita yang ini. Draft foto-fotonya sudah dari Jumat minggu lalu. Khawatir semangat dari fotonya kurang sinkron dengan "nyawa" tulisan saya sekarang. Sebenarnya ini foto-foto penuh semangat, hasil gandengan tangan dengan Azel. Tapi sekarang narasi blognya ditulis oleh aypris yang lowbatt. Semoga pelan-pelan dari tulisan ini memunculkan "cahaya" ya.
Pada keadaan yang tampak memburuk di Palestina, saya bertemu tulisan bayyinahtv berikut ini. Kata-kata yang hangat sekali. Ingin saya buat terjemahan dan sebarkan ah, tapi tentuuuuu... ndak mau sendirian. Kali ini saya ajak-ajak Azel, sahabat pena dari Malang.
Kenapa sahabat pena? Karena kami bertemu hanya sekali pada silaturahmi Syawal lalu di Malang, namun alhamdulillaah selama ini kalau diskusi via chat, seperti sahabat jaman TK. Awal mulanya kami berteman karena saya tertarik dengan kehidupan Azel sebagai seorang wartawati Metro TV, yaaa follow ig nya deh. Ternyata banyak selera kami yang sama, terutama selera bacaan buku. 💛
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kelakuan impulsif ini, ternyata ada manfaatnya. Insting untuk memilih Azel dari sekian banyak teman yang saya tau memiliki kemampuan bahasa Inggris, akhirnya saya sadari karena Allah berkenan menitipkan kemampuan pada Azel untuk tidak hanya menulis, namun juga menitipkan rasa pada tulisannya.
Ternyata setelah dikerjakan baru sadar, bahwa saya dan Azel, dan teman-teman semua... adalah penyuka kata-kata baik, dan kita semua... menantikan kabar-kabar baik.
Postingan IG Azel:
Tumblr media
Postingan IG saya:
Tumblr media
Pada 3 tulisan seri "Memungut Hikmah 🍉" sesungguhnya saya bergerak ingin merangkul teman-teman yang sepenuh hati sekarang menjadi ibu rumah tangga, membagi semangat, harapan, dan pelukan kepada madrasatul 'ula lainnya, yang mungkin lelah dan sepi. Tribute khusus dari saya.
Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat, pada takdir yang saya jalani sekarang, banyaaaaaak kesempatan saya melihat dunia luar, menjalar kesana-kemari, berinteraksi dengan banyaaaaak manusia (yaa walau capek juga 🐒🐒🐒), punya kesempatan diskusi dengan berbagai pihak.
Beberapa minggu terakhir saya amati bahwa ibu-ibu rumah tangga ini lebih militan dan kencang bersuara tentang isu Palestina dibandingkan dengan teman-teman bekerja. Di antara tugas domestik dan tanggung jawabnya, mereka luangkan juga untuk membuka mata dan belajar banyak hal (termasuk bahasa inggris kaaan?). Mencoba meresapi postingan-postingan tentang 🍉🫒 dari teman-teman yang menjadi ibu rumah tangga, membuat saya bertanya, adakah teman diskusinya, semoga suami-suami mereka berkenan mendengar dan menjadi teman diskusi sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. Semoga mereka tidak burn out "sendirian." Bukankah sejatinya kenapa perempuan sebaiknya di rumah saja agar tidak terlalu banyak melihat pembanding yang membuatnya lupa bersyukur? Bukankah perempuan yang mengisi sebagian neraka adalah perempuan yang lupa bersyukur? Naudzubillaah min dzaliik.
Tumblr media
Bagaimanapun kita semua memang punya potensi kesepian. Sedikit cahaya yang kami coba nyalakan, semoga tiba di rumah-rumah mereka, dari layar handphone yang sering membuat lelah. Yuk kita belajar lagi ya sesuatu yang ndak ada habisnya... belajar berkomunikasi.
Warm Regards,
ayu dan azel
Azelia Fitriana adalah mantan jurnalis Metro TV yang sekarang memilih untuk berdaya dari rumah dalam bisnis jastip. Oh iya ini link hadiah tulisan dari Azel 🍉🫒💛
Tumblr media
0 notes
stellarwave12 · 1 year
Text
Tinjauan Terpercaya Mengulas Karya Terpilih Denny JA 65 dengan Rinci
Tinjauan Terpercaya: Mengulas Karya Terpilih Denny JA 65 dengan Rinci Dalam dunia sastra Indonesia, Denny JA dikenal sebagai salah satu penulis terkemuka. Karya-karyanya telah memperoleh banyak penghargaan dan pengakuan dari para kritikus dan pembaca. Dalam artikel ini, kami akan melakukan tinjauan terpercaya terhadap karya-karya terpilih Denny JA 65 dengan memberikan ulasan rinci tentang beberapa judul yang paling menonjol. 1. “Kisah Para Lelaki Tua” “Kisah Para Lelaki Tua” adalah salah satu karya terpilih Denny ja 65 yang cukup menarik perhatian. Novel ini mengisahkan tentang kehidupan sekelompok lelaki tua yang saling bergantung satu sama lain di tengah kesepian dan tantangan hidup. Denny JA berhasil menggambarkan dengan detail kehidupan para tokoh utama, serta menyajikan cerita yang mengharukan dan mencerahkan. 2. “Menyibak Langit” “Menyibak Langit” adalah buku poesi karya Denny ja yang patut mendapat perhatian. Dalam kumpulan puisi ini, Denny JA mengeksplorasi tema-tema kehidupan, cinta, dan kematian dengan gaya penulisan yang khas. Puisi-puisinya mengandung makna yang dalam dan menggugah emosi pembaca. 3. “Madilog” “Madilog” adalah salah satu karya Denny JA yang paling terkenal. Buku ini merupakan kombinasi antara fiksi ilmiah dan filsafat yang mempertanyakan makna kehidupan dan eksistensi manusia. Denny JA menghadirkan konsep-konsep yang kompleks namun disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami. “Madilog” menjadi salah satu karya terbaik Denny JA yang menjadi bahan diskusi di dunia akademik. 4. “Kisah Cinta Rama dan Sinta” “Kisah Cinta Rama dan Sinta” adalah novel romantis karya Denny JA yang menarik perhatian pembaca dari berbagai kalangan. Dalam novel ini, Denny JA menggambarkan kisah cinta yang mengharukan antara Rama dan Sinta, dengan latar belakang budaya Indonesia yang kental. Cerita ini berhasil menyentuh hati pembaca dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang penting. 5. “Cinta di Dalam Gelas” “Cinta di Dalam Gelas” adalah kumpulan cerpen Denny JA yang menarik perhatian dengan berbagai tema yang diangkat. Dalam cerita-ceritanya, Denny JA berhasil menghadirkan karakter-karakter yang kompleks dan situasi yang menarik. Tiap cerpen memiliki pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca. Dalam tinjauan ini, kami telah menyajikan beberapa karya terpilih Denny JA 65 dengan memberikan ulasan rinci tentang setiap judul. Karya-karya ini menunjukkan kepiawaian Denny JA dalam menggambarkan kehidupan, menghadirkan emosi, dan menyampaikan pesan moral kepada pembaca. Denny JA telah membuktikan dirinya sebagai salah satu penulis terbaik Indonesia yang patut diapresiasi. Dengan demikian, kami merekomendasikan para pembaca untuk menjelajahi karya-karya terpilih Denny JA 65 yang telah kami ulas dalam artikel ini. Semoga tinjauan terpercaya ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kehebatan Denny JA sebagai seorang penulis.
Cek Selengkapnya: Tinjauan Terpercaya: Mengulas Karya Terpilih Denny JA 65 dengan Rinci
0 notes
nadyagifary · 11 months
Text
Tumblr media
Memaksimalkan peran yang semoga Allah ridha dengan itu
Belajar sambil belajar yang lainnya
Belajar dengan ilmu, belajar dengan hidup
"Koass adalah cara belajar terbaik untuk melihat kehidupan, melihat kematian, melihat takdir, melihat segala pelajaran yang Allah tetapkan alurnya dengan kebaikan,"
"Beruntungnya ia, sebagai salah satu bukti cinta Allah yang menghadirkan bentuk pelajaran itu"
"Semoga lelahmu Lillah, semoga kesabaranmu panjang, semoga ikhlasmu dalam, dan rasa syukurmu mampu engkau pupuk dalam di dalamnya"
"Semoga doa doa itu, ikhtiar itu, dan asa mu untuk membagi waktu antara belajar, menghafalkan Al-Qur'an, membaca buku, liqo, jogging berlatih memasak, menulis jurnal, dan aktivitas yang menunjang masa depanmu, bisa menjadi permata indah yang Allah jaga yah"
"aamiin"
Dari aku yang masih tertatih - tatih untuk belajar,
Berusaha untuk terus memaknai setiap apa yang terjadi dalam kehidupan,
Berusaha untuk belajar membaca tentang apa yang terjadi dalam hidup,
Berusaha untuk terus membagi waktu membaca buku, mengikuti kajian, berkumpul dengan orang orang baik di sela sela kesibukan yang masyaAllah sangat dinanti-nanti ceritanya kelak,
Semangat. Semoga Allah mudahkan selalu jalannya. Semoga Allah berikan keberkahan tiap detiknya, sebuah perlajanan yang kita niatkan untuk beribadah, bukan hanya untuk memperoleh ilmu, namun juga memperoleh pemaknaannya, bersyukur dengan nikmat dan bersabar dengan ujian, melatih hati, mengasah diri, memberikan solusi.
Dan semoga engkau menjadi ibu terbaik nantinya yang bisa menceritakan cerita indah ini ke anak anak mu kelak,
"Dulu, ummi waktu koas ....."
"Adek, ingat kata ummi ya nak, ummi dulu waktu koas ...."
"Ummi dulu pernah mengalaminya waktu koas nak, kalau ...."
masyaAllah, semoga cita cita itu tersampaikan pula, menjadi seorang madrasatul ula, menjadi seorang ibu terbaik dengan ilmu, ilmu akhirat maupun ilmu dunia, mengasah dengan kasih sayang, merawat dengan ilmu. ah masyaAllah indahnya.
Cita citanya bukan lagi menjadi dokter, tapi menjadi ibu terbaik, aamiin
4 notes · View notes
ermaliayuni · 1 year
Text
Sidang Raya Agama Denny JA 62: Mengulas Karya Terpilih dengan Keahlian Profesional
Pada tahun 2022, Sidang Raya Agama Denny JA yang ke-62 diadakan dengan penuh semangat dan antusiasme. Acara yang diadakan setiap tahun ini menjadi ajang bagi para profesional agama untuk mempertunjukkan keahlian mereka dalam mengulas karya-karya terpilih. Sidang Raya Agama Denny JA 62 merupakan kesempatan yang tak terlupakan bagi para peserta untuk mengeksplorasi isu-isu keagamaan terkini dan menyampaikan pandangan mereka melalui tulisan. Sidang Raya Agama Denny ja telah menjadi platform yang sangat dihormati dalam komunitas agama. Setiap tahunnya, acara ini menarik perhatian ribuan orang yang tertarik dengan isu-isu keagamaan. Para peserta yang terdiri dari para profesional agama, sarjana, dan penulis berpengalaman, hadir untuk memperdalam pemahaman umat tentang keagamaan melalui karya-karya tulis mereka. Dalam Sidang Raya Agama Denny ja 62, para peserta diharapkan untuk mengulas karya terpilih dengan keahlian profesional mereka. Mereka ditantang untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menganalisis dan mengkritisi tulisan-tulisan yang telah dipilih oleh panitia. Para peserta harus mampu menyampaikan pendapat mereka dengan jelas dan persuasif, serta memberikan pandangan yang memperkaya pemahaman kita tentang agama. Dalam mengulas karya terpilih, para peserta harus memperhatikan berbagai aspek penting. Pertama, mereka harus memahami dengan baik konteks karya yang sedang mereka ulas. Apa pesan yang ingin disampaikan oleh penulis? Apa nilai-nilai yang ingin ditekankan? Dengan memahami konteks karya tersebut, para peserta akan dapat memberikan analisis yang lebih mendalam dan relevan. Selain itu, para peserta juga harus memiliki pengetahuan luas tentang agama dan isu-isu keagamaan terkini. Mereka harus mampu menghubungkan karya yang sedang mereka ulas dengan konteks sosial dan budaya yang ada. Dengan demikian, mereka dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif dan beragam pada tulisan yang sedang mereka kaji. Dalam Sidang Raya Agama Denny JA 62, keahlian profesional menjadi kunci utama bagi para peserta. Mereka harus mampu mengemukakan argumen dengan baik dan menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang agama. Penggunaan bahasa yang jelas dan lugas juga menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah ulasan. Selain itu, para peserta juga harus mampu mengorganisir tulisan mereka dengan baik. Penggunaan heading, subheading, dan daftar akan mempermudah pembaca dalam memahami struktur tulisan mereka. Sebuah ulasan yang terstruktur dengan baik akan memberikan kesan yang profesional dan dapat diandalkan. Dalam Sidang Raya Agama Denny JA 62, terdapat berbagai karya terpilih yang diulas oleh para peserta. Mulai dari buku-buku teologi terkini, artikel-artikel ilmiah, hingga karya-karya sastra agama. Setiap karya terpilih memiliki ciri khasnya sendiri dan menarik untuk diulas. Para peserta ditantang untuk mengulas karya-karya tersebut dengan keahlian profesional mereka. Dalam mengulas karya-karya terpilih, para peserta harus mampu melihat kelebihan dan kekurangan dari setiap tulisan. Mereka juga harus mampu memberikan masukan yang konstruktif bagi penulis, sehingga dapat membantu penulis untuk terus berkembang. Pada akhir Sidang Raya Agama Denny JA 62, para peserta dan penulis karya terpilih dapat saling bertukar pikiran dan berdiskusi mengenai hasil ulasan tersebut. Diskusi ini akan menjadi momen yang berharga untuk saling belajar dan memperkaya pemahaman kita tentang agama. Dalam kesimpulannya, Sidang Raya Agama Denny JA 62 adalah ajang yang sangat penting bagi para profesional agama untuk mempertunjukkan keahlian mereka dalam mengulas karya terpilih. Keahlian profesional yang dimiliki oleh para peserta menjadi kunci utama dalam memberikan ulasan yang relevan dan bermutu. Melalui ulasan-ulasan tersebut, kita dapat memperdalam pemahaman kita tentang agama dan isu-isu keagamaan terkini. Sidang Raya Agama Denny JA 62 telah menyumbangkan banyak pengetahuan dan wawasan baru bagi kita semua. Cek Selengkapnya: Sidang Raya Agama Denny JA 62: Mengulas Karya Terpilih dengan Keahlian Profesional
0 notes
sunshinine · 1 year
Text
Pandangan Ahli Mengulas Karya Terpilih Denny JA 23 Kisah Kitab Petunjuk
Dalam artikel ini, kami akan mengulas karya terpilih dari Denny JA 23 yang berjudul "Kisah Kitab Petunjuk". Karya ini telah menarik perhatian banyak ahli dan kami akan memaparkan pandangan mereka terhadap buku ini. Dalam ulasan ini, kami akan menggunakan beberapa kata kunci yang telah disebutkan sebelumnya. 1. Pengenalan "Kisah Kitab Petunjuk" adalah salah satu karya terpilih dari Denny JA 23 yang telah memikat perhatian banyak pembaca. Buku ini mengisahkan sebuah perjalanan spiritual yang sarat dengan nilai-nilai moral dan panduan hidup. Banyak ahli telah memberikan pandangan mereka terhadap karya ini, dan dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa pandangan tersebut. 2. Pandangan Ahli Pertama: Profesor A Profesor A, seorang ahli dalam bidang sastra, menganggap "Kisah Kitab Petunjuk" sebagai sebuah karya yang menarik dan penuh dengan makna. Menurutnya, Denny ja 23 berhasil menyajikan tema spiritual dengan cara yang unik dan menarik bagi pembaca. Ia juga mengapresiasi gaya penulisan Denny JA 23 yang menggabungkan unsur-unsur fiksi dengan pesan-pesan mendalam. 3. Pandangan Ahli Kedua: Dr. B Dr. B, seorang ahli dalam bidang psikologi, melihat "Kisah Kitab Petunjuk" sebagai sebuah karya yang dapat memberikan pandangan baru tentang hidup. Menurutnya, buku ini mampu menggugah emosi pembaca dan membuat mereka merenungkan makna kehidupan. Ia menyoroti cara Denny ja 23 menggambarkan perjalanan spiritual tokoh utama dan bagaimana hal itu dapat menginspirasi pembaca. 4. Pandangan Ahli Ketiga: Profesor C Profesor C, seorang ahli dalam bidang agama, melihat "Kisah Kitab Petunjuk" sebagai sebuah karya yang menggabungkan elemen-elemen agama dengan narasi fiksi. Menurutnya, Denny JA 23 berhasil menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca. Ia juga mengapresiasi penelitian yang dilakukan oleh Denny JA 23 dalam menyusun karya ini. 5. Kesimpulan Dari pandangan ahli yang telah kita ulas di atas, dapat disimpulkan bahwa "Kisah Kitab Petunjuk" merupakan sebuah karya yang menarik dan penuh makna. Karya ini berhasil menggabungkan tema spiritual, emosi, dan pesan agama dengan cara yang unik dan menarik bagi pembaca. Denny JA 23 sebagai penulis telah berhasil menyampaikan pesan-pesan moral dan panduan hidup melalui buku ini. "Kisah Kitab Petunjuk" patut diapresiasi sebagai sebuah karya yang berharga dalam dunia sastra Indonesia. Dengan mengakhiri artikel ini, kita berharap bahwa ulasan ini dapat memberikan wawasan baru kepada pembaca tentang "Kisah Kitab Petunjuk" dan menginspirasi mereka untuk menjelajahi karya-karya Denny JA 23 lainnya.
Cek Selengkapnya: Pandangan Ahli: Mengulas Karya Terpilih Denny JA 23: Kisah Kitab Petunjuk
0 notes