Tumgik
#bereaksi
0852-7060-4590 Jual obat perangsang wanita cepat bereaksi Di Medan
0852-7060-4590 Jual obat perangsang wanita cepat bereaksi Di Medan
Jual obat perangsang wanita cepat bereaksi Di Medan, Jual Obat Perangsang Wanita Murah Di Medan, Jual Obat Perangsang Wanita Paling Ampuh Di Medan, Jual Perangsang Wanita Di Medan, Jual perangsang wanita mudah didapat Di Medan, beli obat blue wizard Di Medan, Jual blue wizard yang asli Di Medan, Jual Obat Perangsang Wanita Blue Wizard Asli di Jakarta, Jual Obat Perangsang Wanita Blue Wizard Asli di Surabaya, Jual Obat Perangsang Wanita Blue Wizard Asli di Medan,
Blue Wizard - Obat Perangsang Terbaik untuk Meningkatkan Gairah Seksual Anda. Untuk pemesanan bisa langsung menghubungi admin kami: WA: 0852-7060-4590. WA: 0852-7060-4590. WA: 0852-7060-4590. Apakah Anda ingin menambahkan sensasi dan gairah dalam kehidupan seksual Anda? Blue Wizard adalah jawabannya! Dengan formula uniknya, Blue Wizard telah membantu ribuan pasangan untuk meningkatkan gairah dan keintiman di ranjang. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan manfaat dan cara menggunakan Blue Wizard, serta memberikan wawasan tentang mengapa produk ini menjadi pilihan terbaik untuk meningkatkan kehidupan seksual Anda. Bacalah terus untuk menemukan rahasia sensasi seksual yang luar biasa!. Blue Wizard adalah obat perangsang yang didesain khusus untuk meningkatkan gairah seksual pada wanita. Diformulasikan dari bahan alami yang telah teruji, Blue Wizard aman digunakan dan tidak menyebabkan efek samping yang merugikan. Produk ini telah menjadi pilihan terpercaya bagi wanita di seluruh dunia yang ingin meningkatkan hasrat dan kenikmatan seksual mereka. Keunggulan Blue Wizard:Blue Wizard menawarkan sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi obat perangsang terbaik. Pertama, Blue Wizard bekerja dengan cepat. Hanya dalam waktu singkat setelah mengonsumsi obat ini, Anda akan merasakan peningkatan gairah seksual yang luar biasa. Selain itu, Blue Wizard juga membantu meningkatkan sensitivitas area genital, sehingga memaksimalkan kenikmatan seksual. Dengan menggunakan Blue Wizard, Anda dapat mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi dalam hubungan intim Anda. Cara Menggunakan Blue Wizard: Penggunaan Blue Wizard sangatlah mudah. Cukup tambahkan beberapa tetes Blue Wizard ke minuman favorit Anda sekitar 30 menit sebelum aktivitas seksual. Tunggu beberapa saat hingga efeknya mulai terasa. Blue Wizard tidak memiliki rasa atau bau sehingga tidak akan mengubah rasa minuman Anda. Penting untuk mengikuti dosis yang disarankan dan tidak mengonsumsi lebih dari yang direkomendasikan. Dalam waktu singkat, Anda akan merasakan sensasi dan gairah yang luar biasa. Manfaat Blue Wizard: Dengan menggunakan Blue Wizard, Anda akan merasakan manfaat yang signifikan. Pertama-tama, Blue Wizard meningkatkan gairah seksual Anda, membantu Anda dan pasangan menciptakan pengalaman intim yang lebih memuaskan. Obat perangsang ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah ke area genital, sehingga meningkatkan sensitivitas dan kenikmatan seksual. Selain itu, Blue Wizard juga dapat membantu mengatasi masalah rendahnya gairah seksual, mengembalikan kepercayaan diri, dan memperkuat ikatan emosional antara Anda dan pasangan. Kesimpulan:Blue Wizard adalah obat perangsang terbaik yang dapat membantu meningkatkan gairah
0 notes
worldmilitary · 2 years
Video
youtube
Putin Ingatkan Pulau Pasir Ashmore Reef Selatan Provinsi Nusa Tenggara T...
0 notes
steven-wijaya · 8 months
Text
Cerita Seks Dengan Mama Tiriku
Setelah melakukan hubungan seks dengan Mama tiriku, tengah Malam aku terbangun karena tubuh bugilku terasa agak dingin oleh hembusan udara AC yang ada didalam kamar. Kuambil selimut satin yang menutupi tubuh Mama tiriku tertidur dengan posisi seperti bongkok udang. Melihat Mama tiriku dengan posisi seperti itu membuat aku segera memeluknya dari belakang tubuhnya. Kutebarkan Kembali selimut yang berkain satin itu hingga menutupi tubuh kami berdua diatas ranjang. Tangan kiri kusisipkan di bawah tubuhnya dan tangan kananku kupelukkan melingkupi dadanya.
Tumblr media
Pinggulku kulekatkan tepat ke arah bagian pantatnya, sehingga otomatis batang penisku menempel di sela-sela belahan pantat belakangnya. Dasar darah mudaku masih panas-panasnya, begitu penisku menyentuh kain satin dasternya kemudian langsung terbangun Kembali dengan perkasa dan siap bertempur lagi.
Kugesek-gesekan penisku menusuki sela-sela belahan pantatnya sambil merasakan licinya kain satin yang ikut terselip dibelahan pantatnya. Kedua tanganku pun tidak tinggal diam dan mulai memelintir kedua puting  susunya yang menjeplak diluar kain satin dasternya sambil kuremas-remas. Kontan mendapat perlakuan seperti itu Tanteku Kembali terbangun dan bereaksi.
“Sudah, dong sayang..Mama gantuk banget nih..!”, tubuh Mama tiriku sedikit menjauhiku, namun aku tetap memeluknya sangat erat.
“sayang,..! Mama benar-benar ngantuk”, rintihnya sambil tetap membelakangiku.
“Ma…Ma…Roy, pingin lagi udah ngak tahan?” sambil tetap memeluk tubuhnya.
“Mama ngerti, apalagi kamu masih muda pasti masih panas-panasnya pingin lagi, tapi Mama ngantuk”. Kulekatkan lagi batang penisku ke pantatnya sambil terus aku gesek-gesekan.
Kemudian Mama tiriku membalikan tubuhnya menghadapku sambil membetulkan selimut kami dan berkata, “Ya sudah sayang terserah kamu”. kulihat bibir Tante tersenyum.
Di dalam selimut satin, aku kembali memeluknya dan kurasakan tangan Tante juga memelukku. Buah dada menekan dadaku. Wajah kami sama-sama berhadapan sampai napas Tante terasa menerpa hidungku. Matanya terpejam. Mungkin saking lelahnya karena efek permainan seks yang tadi sempat kita lakukan, dengan cepat Tante terlelap lagi. Namun lain halnya dengan aku karena   nafsu birahiku bangkit lagi dan penisku yang sudah mulai mengepakkan sayapnya lagi.
Dengan tempelan buah dada itu di dada dan pelukan hangat tubuh yang terbalut daster satin yang membikn aku bergairah, membuat aku tidak bisa tenang. Apalagi aku tidak bisa menahan syahwat? Jujur saja, aku sudah benar-benar ingin segera menelentangkan tubuh Mama tiriku ini dan menusuk penisku masuk kedalam vaginananya dan memompanya lagi. tapi melihat Mama tertidur Kembali aku diam sejenak.
Pelan-pelan kusisipkan kaki kiri di bawah kaki kanan mama tiriku sedang kaki kananku kumasukkan di antara kakinya sehingga keempat kaki kami saling bertumpang tindih. Kurapatkan pelukan dan dekapanku ke tubuh Mama tiriku, wajahku kudekatkan ke wajahnya dan perlahan bibirku kutautkan dengan bibirnya. Lidahku kembali berupaya memasuki rongga mulutnya yang agak menganga. Aku terus bertahan dengan posisi erotis ini sambil agak menekan bagian belakang kepalanya  supaya pertautan bibir kami tidak lepas. Dan usahaku ternyata tidak sia-sia. Setelah sekitar 30 menit kemudian, tubuhku mulai bergerak-gerak, kurasakan gerakan lidah Mama tiriku mulai bergerak dan kubalas dengan mejilat lidahnya.
“Emm.. emm.. mm..” desis Mama tiriku membelit lidahku.
Kepalanya kutekan makin kuat dan aku berusaha menyedot lidahnya hingga masuk ke mulutku. Kukulum lidahnya dan kupermainkan dengan lidahku. Kusedot, kusedot dan kusedot terus sampai mama tiriku agak kesakitan, lalu kubelit-belit lagi dengan lidahku. Silat lidah ini berlangsung cukup lama dan ketika tanpa sengaja penisku sudah menyenggol bibir vaginanya, terasa mulai sedikit basah. Pasti Mama tiriku sudah terangsang, pikirku.
Maka aku pun berusaha menambah daya rangsang pada dirinya. Pelan-pelan tangan kirinya kubimbing untuk menggenggam batang penisku. Meski mula-mula enggan, tapi lama kelamaan digenggamnya juga batang penisku yang sudah berdiri tegak. Bahkan tangganya mulai megocok-gocok penisku dengan kain satin dasternya hingga aku pun menggelinjang kenikmatan.
“Unghhhh…..uhhh..!”, desisku sambil mengulum lidahnya.
Tangan kananku, setelah membimbing tangan kiri Tante mengocok-gocok penisku lalu meneruskan perjalanannya ke celah pahanya mencari bibir vaginanya menelusuri rambut-rambut kemaluanya itu, jari telunjuk tengahku kumasukan kedalam belahan vaginanya dan kugerakkan keluar-masuk dan Mama tiriku langsung mendesah-desah kenikmatan, genggamannya yang terus mengocok-kocok penisku dengan kain satin dasternya itu membuat aku sudah tidak tahan lagi.
“Mah….Roy sudah tidak tahan lagi.“Masukin ya?” bisikku.
Tanpa kusuruh, Mama lalu telentang dan mengangkangkan kedua pahanya. Pelan aku menaikinya. Mama tiriku membimbing batang penisku di antara pahanya dan lalu mengarakhan kelubang vaginanya yang sudag terlihat basah, lalu Blesss…..penisku langsung melesat masuk kedalam vaginanya.
“Unghhhh…..”, desahanya begitu penisku masuk kedalam vaginanya.
Kemudian kugerakan keluar masuk penisku kedalam vaginanya dengan Gerakan naik turun memompa penisku. Kedua buah dadanya menekan didadaku juga. Tangan kiriku mengutil-ngutil puting kanannya yang masih terhalang kain satin dasternya. Ciuman ke bibirnya kulanjutkan lagi.
“Anghhhh.. eemmmm.. mm,” Mama tiriku mendesah dan sulit bicara karena mulutnya masih kukulum.
Kemudian posisi kami begantian dan aku turun dari atas tubuh Mama tiriku yang telentang dan Mama bangkit lalu memutar tubuhnya dan mengangkangiku. Penisku langsung dimasukan Kembali kedalam vaginanya. Dan tubuhnya langsung  digerakkan naik turun dan maju mundur menari diatas tubuhku.
“Ounghhh….Shiit..Maaa.. nikmat sekali”.
Kedua tanganku segera menangkap pinggulnya yang bergerak maju mundur yang megobok-ngobok penisku didalam vaginanya yang sudah becek itu.
“Ugh.. uughh.. uagh..Roy..Roy…enak banget sayang….Mama udah ngak tahan lagi sayang…unghh…anghhhh”. sambil meracau.
Sejenak kemudian tubuhnya berhenti bergerak, lalu pinggul yang kupegangi terasa megejang-ngejang. Kemudian kurasakan cairan hangat membanjiri batang penisku yang masih berada didalam vaginanya. Kurasakan cairan itu seperti air maniku hanya lebih encer dan bening.
Mama tiriku kemudian terkapar kelelahan di atasku dengan posisi penisku masih berada didalam vaginanya. Tapi Gerakan kutekan dan kuratik penisku membuat aku pun merasa mau keluar.
“Anghhhh…..anghhh…aaahhhhhh….Maa…aku keluar..!”, Crottt…crottt…crotttt,  tubuhku juga sedikit mengejang ngejag dibawah tindihan tubhu Mama tiriku yang terkapar lemas diatas tubuhku.
Kubiarkan cairan spermaku meleleh keluar didalam sela-sela vaginanya membasahi tubuhku dan Sebagian jatuh diatas kain sprai satin ditempat ranjang. Akhirnya aku pun lemas dan ikut menggelepar kelelahan. Tangan-kakiku terkapar lemas ke kiri-kanan. Tante juga terkapar kelelahan. Kemudian Mama tiriku membalikan tubuhnya dan memelukku. Wajah kami berhadapan, mata Tante merem-melek.
“Dasar Nakal kamu sayang, Mama masih ngantuk banget tetap aja kamu genjot”.
“Tapi Mama nikmat kan”.
“Iya sayang”, jawabnya sambil terkantuk-kantuk kemudian dengkur kecilnya mulai terdengar lagi dan akhirnya aku juga tertidur pulas.
Kulihat Jam tujuh pagi waktu itu. Aku masih berada didalam selimut satin dengan  tubuh bugilku memeluknya dengan erat tubuh Mama tiriku yang masih mengenakan daster satin. Rasanya aku tidak mau melepaskan tubuh  Mama tiriku ini. Persetan dengan pekerjaan. Sengaja aku juga tidak mengingatkan Mama tiriku kalua hari ini dia masuk kerja begitupun aku.
Hari itu kita sama-sama tidak masuk kerja Sepanjang hari ini aku mau bercumbu terus dengan Mama tiriku diatas Ranjang yang bersperai satin dan selimut satin sampai cairan spermaku keluar hingga empat kali membasahi kain satin ranjang kami bercampur keringat. Begitu angan-anganku untuk memuaskan mama tiriku yang telah bercerai dengan papahku.
Selama di dalam kamar, di atas ranjang, aku tidak pernah mengenakan pakaian barang selembar pun hanya Mama tiriku yang masih tetap memakai daster satin yang sengaja aku tidak melapasnya. Hampir setiap empat jam sekali aku dan Mama tiriku sama-sama mengalami orgasme dan selalu kumucratkan cairan spermaku didalam vaginanya dan juga kami selalu terkejat-kejat saat orgasme hampir bersamaan.
Rasanya hari itu kami seperti panganten baru saja menikah dan menghabiskan seharian diatas ranjang. Tentunya setelah kejadian itu dengan Mama tiriku aku selalu megulang dan menguang permainan seks diatas ranjang hingga saat ini dan aku sudah tidak bisa lagi terhitung lagi cairan spermaku yang berada didalam rahimnya itu. Kesempatan itu terbuka lebar begitu aku tinggal dirumah baru mama tiriku.
SEKAIN
321 notes · View notes
yonarida · 26 days
Text
Poin-poin Menarik dari Buku "Men Are From Mars, Women Are From Venus"
karya: John Gray, PH.D.
Pembukaan -> betapa setiap orang beda Normalnya, setiap orang mencintai pasangannya, akan tetapi jika ada ketegangan emosi, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Padahal beda itu wajar. Ada pola-pola perbedaan yang wajar dan berpola antara laki-laki dan perempuan. Perlu kita ketahui agar tak membuat jarak dengan perbedaan itu, melainkan mampu kita pandang sebagai hal yang wajar dan kita sikapi dengan lebih bijak. Pemahaman yang lebih luas mengenai perbedaan-perbedaan itu dapat menolong menguraikan banyak kekecewaan dalam bergaul dan dalam memahami lawan jenis. Kesalahpahaman dapat lenyap dengan cepat atau dapat dicegah. Secara keliru, kita menganggap bahwa apabila pasangan kita mencintai kita, mereka akan bereaksi dan bertingkah laku dengan cara-cara tertentu seperti halnya reaksi dan tingkah laku kita bila mencintai seseorang. Suami secara keliru mengharapkan istri untuk berpikir, berkomunikasi, dan bereaksi seperti dia (sebagai laki-laki). Kaum istri pun keliru mengharapkan suami untuk merasa, berkomunikasi, dan menanggapi seperti dia sebagai perempuan. Kita lupa bahwa laki-laki dan perempuan sewajarnya berbeda. Sebagai akibatnya, hubungan-hubungan kita penuh dengan gesekan dan pertikaian yang tidak perlu.
Perbedaan laki-laki dan perempuan Laki-laki 1. Cenderung menawarkan penyelesaian-penyelesaian dan mengabaikan perasaan-perasaan. Mereka menunjukkan cinta dengan cara memberi solusi. 2. Ketika ada masalah, cenderung menarik diri dan memikirkan persoalan mereka dalam diam. 3. Termotivasi saat mereka merasa dibutuhkan. 4. Mereka bangga bisa melakukan berbagai hal sendirian. Otonomi merupakan simbol efisiensi, kekuatan, dan keahlian. Sifat khas laki-laki: mereka sangat tidak suka dikoreksi atau diberi tahu apa yang harus dilakukannya. Menawarkan nasihat yang tidak diminta kepada dia berarti menganggap dia tidak tau apa yang harus dilakukannya sendiri. Mereka sangat sensitif pada hal ini, sebab masalah keahlian sangat penting baginya. Meminta pertolongan padahal dia dapat melakukannya sendiri dianggap sebagai tanda kelemahan. Namun jika ia betul-betul membutuhkan bantuan, berarti dia cukup bijaksana untuk melakukannya. Dalam hal ini dia akan mencari seseorang yang dihormatinya, kemudian membicarakan persoalannya. Perempuan 1. Cenderung menawarkan nasihat serta petunjuk yang tidak diminta 2. Ketika ada masalah, perlu mebincangkan apa yang merisaukan mereka. 3. Termotivasi jika mereka merasa dihargai. 4. Perempuan menghargai cinta, komunikasi, dan hubungan. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk memberi dukungan, menolong dan saling melayani. Membuka hati dapat menghasilkan pengampunan lebih besar dan meningkatkan dorongan untuk memberi dan menerima cinta serta dukungan.
Apabila laki-laki dan perempuan sanggup menghargai dan menerima perbedaan-perbedaan mereka, cinta mempunyai peluang untuk berkembang.
43 notes · View notes
nonaabuabu · 5 months
Text
M E M U L A I
Ada sesuatu dalam diriku yang sering menangis setiap kali berdiam. Sesuatu itu tak pernah mengenalkan diri, dan seberapa lama pun aku merasakannya aku selalu gagal mengenalinya dengan baik. Hingga suatu waktu aku memutuskan menunjukkan langkah yang sekiranya ia sukai atau sebenarnya itu adalah pilihan yang aku buat agar ia tak lagi banyak menangis.
Hari ini, langkah itu berupa keberanian untuk kembali memulai, kembali menyusuri satu dua hal ringan yang pernah ia bayangkan dalam dialog lewah pikir yang seringnya datang tengah malam. Mendebat habis-habisan diri sendiri apakah layak atau tak layak? Apakah sia-sia atau memberikan setidaknya satu kebaikan? Apakah berdampak atau hanya menghabisi waktu yang pernah dibuat menjadi tak berguna?
Aku dalam dialog itu, masih serupa ragu yang takut akan bagaimana orang bereaksi. Masih takut apakah kali ini akan menjadi pilihan buruk perihal mimpi, yang barangkali tak pernah tertulis dengan pasti tapi sering membayangi dalam gulita setiap mata terbuka pada dini hari.
Sebanyak ketakutan itu muncul, sebanyak itu pula hasrat yang terbangun dari diamnya. Keinginan sederhana yang berulang kali ditidurkan hingga dipaksa mati dengan dalih mencari aman. Ia berontak disetiap kesempatan kapanpun aku ingin berhenti memiliki harapan. Seolah menyerah bukan pilihan. Ya, bukankah seharusnya menyerah tak pernah jadi pilihan?
Tapi menyerah bukan paling berisik yang ada dalam diriku. Adalah memulai yang tak pernah jadi karena katakutan-ketakutan akan pilihan diri yang pasti dipergunjingkan. Padahal menjadi diam tetap harus menerima tuduhan akan hal yang membuat hati kelu akan naasnya tenggang rasa.
Berulang kali aku mempertanyakan itu dalam diri, seberapa lama aku tak berani memulai hanya karena ketakutan yang barangkali tak akan pernah ada? Jika pun ia ada bukankah sudah puas jiwa dan raga dihabisi kawan karena perbedaan pilihan? Bukankah diri telah belajar bahwa setiap jalan memiliki lubang, kerikil dan bebatuannya?
Hari ini, separuh diriku adalah yang berani. Membagi yang selayaknya dibagi dan bicara yang selayaknya dibicarakan. Ketakutan perihal salah yang juga mendebat hati berkali-kali cukup dijadikan tumpuan untuk berpikir lebih baik, agar tak asal lidah bicara, tak mudah pikiran menghakimi.
Separuh diriku yang lainnya adalah kosong, yang selalu mencari kemana saja langkah pergi. Yang aku percaya perlahan akan terisi seiring diri yang berani memulai.
Medan, 22 November 2022
31 notes · View notes
gizantara · 6 months
Text
Nabi Pertama yang Dikisahkan dalam Al-Qur'an:
Sebuah Alasan Untuk Tidak Menyerah
Sebagian besar orang akan berpikir bahwa Nabi Musa as. adalah nabi yang pertama dikisahkan kepada Rasulullah saw. Yang mereka ketahui adalah bahwa Nabi Musa as. memang merupakan yang terbanyak diceritakan namun bukanlah yang pertama. Lalu siapakah nabi tersebut sampai Allah swt. mengenalkannya terlebih dahulu sebelum nabi lainnya?
Al-Alaq (96) menempati urutan pertama wahyu yang diturunkan, diikuti surat Al-Qalam (68). Dalam surat Al-Qalam inilah Allah memperkenalkan satu kisah nabi yang kaya akan pelajaran.
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوتِ إِذْ نَادَى وَهُوَ مَكْظُومٌ (48) "Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih."
Sebuah Pembuka
Well, dalam hidup ini ada tanda-tanda yang akan memaksamu memberi jeda dan berefleksi mengenai keadaan spiritualmu. Agar kamu menilai kembali apakah pendekatanmu terhadap kehidupan itu sudah benar atau keliru.
Sumber refleksi bisa saja tanda-tanda yang tidak berasal dari Al-Qur'an, tetapi merupakan sesuatu yang terjadi dalam kehidupan. Biasanya berupa guncangan besar yang datang secara tiba-tiba, tidak terhindarkan, dan sifatnya sangat berbeda dari ujian sebelumnya.
Katakanlah kamu telah mengalami tragedi-tragedi besar dalam hidup. Dan kamu berpikir karena kamu telah berhasil dalam ujian itu, kamu bisa bereaksi dengan cara yang sama terhadap ujian yang datang kemudian. Dengan ini kamu merasa percaya diri saat melihat orang lain menghadapi krisis di ujian yang sama sepertimu dulu. Padahal ini bukan krisis dalam skalabilitas tragedinya, melainkan krisis dalam cara mereka meresponnya. Krisis dalam kebingungan total yang tertinggal setelah mereka ditimpa tragedi besar.
Mungkin iya, kamu telah membentengi diri dengan baik terhadap sifat tragedi yang dialami orang tersebut. Tapi kamu tidak pernah tahu akan suatu tragedi yang sifatnya mengguncangmu dengan cara yang tidak pernah kamu sangka.
Ke mana arah pembicaraan ini?
Inilah mindset para pejuang Uhud.
"Jika kita memenangkan Perang Badar dan hanya kehilangan sedikit orang dengan keadaan serba kurang, maka tentunya kita akan dapat mengatasi Perang Uhud dengan cara yang sama. Allah akan membuat ini mudah."
Lalu tiba-tiba Perang Uhud menjadi sebuah tragedi yang tidak disangka-sangka oleh siapapun.
Nabi saw. wafat? Itulah yang diteriakkan. Kaum muslimin mencoba berlari ke arah yang berbeda-beda tapi mereka telah dikepung dari kedua sisi. Sifat dari pertempuran ini telah berubah. Nabi memang tidak wafat, tapi beliau telah diserang secara brutal dengan berbagai cara.
Tumblr media
Aisyah ra. mengobati Nabi saw. ketika Perang Uhud terjadi. Dia melihat keputusasaan di wajah banyak orang dan tidak bisa membayangkan hari yang lebih buruk dari hari Uhud. Bahkan Nabi saw. pun menangis dengan tangisan yang belum pernah didengar para sahabat. Aisyah ra. bertanya,
"Apakah Uhud adalah hari terburuk dalam hidupmu?"
"Tidak, hari terburukku sebenarnya hari terakhir (dari dua pekan menyeru orang-orang) di Thaif."
Aisyah ra. tidak melihat Nabi saw. ketika di Thaif. Dia terlalu muda dan belum menikah dengan Nabi saw. pada waktu itu. Dia tidak tau kejadian di Thaif itu seperti apa. Tetapi dia melihat Perang Uhud dan berasumsi bahwa tragedi tersebut adalah yang terburuk karena perang itu mengguncang dan menghancurkan rasa tak terkalahkan umat Islam. Nabi saw. hampir terbunuh, gigi beliau patah, bibir bawahnya dan keningnya robek, dan dua mata besi masuk melukai pipi beliau.
Di Thaif, beliau 'hanya' dihujani batu dan kata-kata. Beliau mendapati dirinya malam itu di tempat yang sepi, di bawah pohon, tanpa seorangpun bersamanya. Tiada dukungan emosional. Tiada yang peduli beliau terluka dan menangis. Tiada tempat mengeluh selain Allah.
Apakah Nabi saw. berdarah lebih banyak di hari Thaif dibandingkan di Uhud? Tidak.
Tapi peristiwa di Thaif lebih buruk.
Bukan karena luka atau rasa sakit, melainkan karena sifat dari ujian pada kejadian Thaif berbeda. Guncangannya memukul mental Nabi saw. sangat keras yang memaksa beliau menilai dan merefleksikan kembali semua yang telah terjadi hingga ke titik itu.
Itu merupakan titik kritis dalam kehidupan Nabi saw. Selama ini tekanan demi tekanan terus membawa beliau ke titik tersebut. Di masa pemboikotan, Nabi saw. harus mendengar anak-anak menangis di malam hari karena mereka terlalu lapar dan haus. Dan orangtunya tidak memiliki apa-apa untuk memberinya makan. Dapur Nabi saw. tidak mengepulkan asap selama tiga bulan lamanya. Bahkan para sahabat sampai memakan sandal mereka. Dan Abu Jahal datang dengan mengatakan, "kamu yang telah melakukan itu kepada orang-orangmu. Risalahmu yang menyebabkan anak-anak itu menangis." Itu tekanan. Itu menyakitkan.
Tak lama dari itu, beliau harus masuk ke dalam liang kubur dan menerima jasad Khadijah dengan menyadari bahwa penyebab kematiannya adalah boikot yang terjadi akibat dari pesan dakwahnya. Dalam tiga hari itu juga, beliau harus menguburkan pamannya, Abu Thalib.
Setelah dalam waktu sepuluh tahun ketika hidup beliau sedang indah-indahnya dan baik-baik saja, beliau harus melihat semuanya terjadi sia-sia. Tahun kesedihan dimulai. Tapi titik puncaknya belum mengenainya karena Nabi masih menyadari semua kejadian itu akan setimpal. Perginya keluarga dan penganiayaan datang bertubi-tubi mungkin hanyalah harga yang harus dibayar untuk harapan bahwa segalanya akan berbalik. Ke depannya tidak mungkin lebih buruk dari ini.
"Aku tidak akan diperlakukan lebih buruk dari apa yang orang-orang Mekah lakukan. Mulai dari sini, semuanya akan berjalan lebih baik," begitu pikir Nabi.
But Thaif hits different way.
Karena Thaif tampak seperti pintu tertutup. Tidak ada lagi harapan bahwa segalanya menjadi lebih baik setelah ini. Tidak peduli kepada siapa Nabi saw. sampaikan pesan dakwahnya, setiap waktu, intensitas dari penolakan akan meningkat. Setelah dihujani batu, Nabi saw. duduk di bawah pohon di sekitar area Thaif dan melihat ke atas dan bertanya-tanya.
"Ya Allah, ada apa ini? Sekarang apa? Apakah ini amarah-Mu? Apa yang akan terjadi selanjutnya? Aku pernah ditolak oleh orang Mekkah, sekarang Thaif, dan aku kehilangan anggota keluargaku dalam prosesnya. Apa yang mungkin dapat berubah sekarang?"
Ini bukan tentang intensitas rasa sakit, melainkan kebingungan dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya dan apa yang telah kita lakukan hingga titik ini. Kita mulai melihat ke masa lalu kemudian melihat ke masa depan, seolah-olah semua hal tiba-tiba menjadi subjek yang dipertanyakan. Pertemanan, pendidikan, kehidupan keluarga, studi, karir, stabilitas, apapun yang kita punya dalam hidup kita pada titik itu.
Ujian seperti itu adalah krisis yang hampir dihadapi setiap individu dan akan menentukan keberhasilan atau kegagalan besar dalam hidupnya. Dan pada momen itu, yang menentukan adalah bagaimana seseorang bereaksi terhadap guncangan itu. Hasilnya adalah, seseorang akan disertai Allah atau dia akan ditinggalkan untuk menghadapi sisa ujian yang akan datang setelah itu tanpa mendapat pertolongan. Ini adalah momen yang sangat-sangat menakutkan.
Kembali ke kisah Nabi Yunus
لَوْلَا أَنْ تَدَارَكَهُ نِعْمَةٌ مِنْ رَبِّهِ لَنُبِذَ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ مَذْمُومٌ (49) "Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela." (Al-Qalam : 49)
Pada titik tersebut, Nabi Yunus bisa saja ditelantarkan dalam kemaluan, telanjang, dan dihinakan untuk sisa hidupnya. Ini luar biasa karena Allah katakan dalam surat lainnya,
فَلَوْلَآ أَنَّهُ ۥ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ (143) لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (144) "Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari berbangkit." (As-Saffat: 143–144)
Nabi Yunus as. bisa saja tinggal di sana selamanya. Bukan hanya secara fisik melainkan juga secara spiritual. Sebagai seseorang yang hancur pada titik kritis itu. Dia bisa saja dikenal dan berakhir menjadi nabi yang berpaling, nabi yang meninggal dalam kehinaan.
Tapi..
فَاجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَجَعَلَهُ مِنَ الصَّالِحِينَ (50) "Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh."
Kenapa Allah memilih beliau? Bagaimana kisah titik kritis Nabi Yunus as. dan bagaimana coping mechanism ala beliau? 
Nabi Yunus menghadapi titik puncaknya dan merasakan momen, "you know what? I'm done with you," terhadap kaumnya. Beliau  menilai kembali semuanya.
"Tidak ada kebaikan lagi dalam kalian. Tidak ada harapan lagi pada kalian. Hukuman Allah akan mendatangi kalian. Aku selesai."
Dia sangat marah pada kaumnya. Dia senang mendengar kehancuran mereka atau mengetahui mereka akan dihancurkan. Dan ia berpaling dari orang-orang tersebut.
…وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا "Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah…"
 Tapi masalahnya bukan itu, melainkan..
 …فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ…  "…lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya (menghukumnya karena dia berpaling)…"
Kemudian orang-orang di kapal melemparinya keluar dari kapal tersebut. Ibnu Qayyim berkata bahwa Nabi Yunus meninggalkan dakwah kepada kaum, yang padahal dakwah tersebut akan menyelamatkan mereka dari tenggelam dalam kekufuran mereka.
Dan sebagaimana Nabi Yunus berpaling, orang-orang di kapal tersebut meninggalkan Nabi Yunus dengan cara yang serupa dan membiarkannya tenggelam dalam kematian secara fisiknya. Mereka tau dengan mereka melemparkan Nabi Yunus keluar, beliau akan mati. Mereka tidak peduli karena mereka mencoba menyelamatkan diri mereka sendiri.
Dan Allah mengirim seekor ikan untuk menelannya. Coba pejamkan mata dan bayangkan kita baru dilemparkan dari kapal. Kita tenggelam dan kita sadar selagi kita tenggelam semuanya akan berakhir. Sebuah cara yang sangat kejam untuk dilalui kan? Karena kita tau, nafas kita semakin berkurang. Itu adalah malam yang menakutkan dalam tiga lapis kegelapan.
Ibnu Mas'ud berkata, "Bayangkan kejadiannya, dalam gelapnya malam, dalam gelapnya lautan, dan dalam gelapnya perut ikan paus tersebut. Di mana aku sekarang? Di mana aku menjatuhkan diriku?"
Kapan dan di mana waktu Nabi Yunus untuk menilai kembali dan menganalisa kembali?
Literally di dalam perut ikan. Momen itu, mungkin bagi kita justru lebih cocok untuk benar-benar berputus asa. Momen yang tepat untuk menyerah. Benar-benar mustahil suatu hal baik bisa terjadi dari situ. Nabi Yunus as. menyeru kepada Allah. Dia berkata:
"Ya Allah, aku memanggil-Mu dari suatu tempat, aku kira tidak ada yang pernah memanggil-Mu dari tempat ini sebelumnya."
Tidak mungkin ada orang lain yang berada dalam situasi seperti yang beliau hadapi sekarang ini. Di dalam perut ikan, di dasar lautan, di gelapnya malam, dan tidak bisa melihat apa-apa.
فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ‎(87) Maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang dzalim."
Itulah momen kesadaran. Nabi Yunus as. tidak memiliki keluhan. Dia tidak membawa kasusnya. Dia tidak berkata, "Ya Allah, kaum ini tidak seperti kaum lainnya. Aku tahu, Nuh punya rasa sabar selama 950 tahun. Tapi kaumku beda dari kaum Nuh."
Nabi Yunus tidak melakukan hal itu.
"Aku bahkan tidak memiliki keberanian untuk memintamu mengeluarkanku dari perut ikan paus ini. Aku hanya menyeru kepadamu. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Betapa sempurnanya Engkau. Akulah yang memiliki ketidaksempurnaan. Akulah orang yang menzalimi diri sendiri. Bukan salah-Mu Ya Allah. Aku tidak marah padamu."
"Aku tidak memiliki komplain terhadapmu Ya Allah. Aku tau aku pantas terhadap apa yang aku terima. Aku pantas berada dalam situasi putus asa ini. Aku tidak akan meminta-Mu meninjau kasusku dan memberitahukan betapa buruknya kaumku dan apa yang mereka lakukan padaku. Karena keadaannya tidak relevan dengan hubunganku dengan-Mu."
Ini bukan tentang keadaannya. Ini tentang Allah mengambil perjanjian dengannya dan beliau mengambil perjanjian dengan Allah. Dan beliau meninggalkan perjanjian tersebut.
Memang, kamu mengira semuanya akan baik-baik saja berdasarkan ujian-ujianmu sebelumnya, dan kamu merasa dapat menghadapi segala jenis badai. Tapi badai kali ini beda.
Allah telah memberitahumu bahwa Dia akan mengujimu. Allah telah memberitahumu Dia akan mengirimkanmu momen-momen yang benar-benar akan membakar seperti itu. Ini bukan tentang seberapa banyak momen-momen itu membakar, bagaimana rasanya, atau seberapa buruk kondisinya. Allah sudah bilang itu akan terjadi. Dan kamu berjanji pada Allah bahwa kamu akan mematuhi-Nya dan menyembah-Nya, dan kembali pada-Nya tidak peduli seberapa parah situasinya.
Lāilāhaillā anta..
Ya Allah, aku mengacaukan semuanya. Aku tidak memiliki alasan untuk menyalahkan-Mu. Aku tidak marah pada-Mu. Aku tidak berkata, "bisakah Engkau tidak memberiku ujian seberat ini? Karena jika Engkau membuatnya sedikit saja lebih ringan, mungkin aku bisa berhasil dengan kaumku."
Subhānaka
"Tidak. Engkau sempurna. Keputusan-Mu sempurna. Alasan-Mu sempurna. Kebijakan-Mu sempurna. Rahmat-Mu tidak dapat disangkal lagi. Keadilan-Mu sempurna. Penilaian-Mu tidak dapat disalahkan. Ya Allah Engkau sempurna dan aku mengacaukan. Aku salah membaca situasi. Aku bereaksi dengan cara yang salah."
Semua itu terkandung dalam "subhānaka". Betapa sempurnanya Engkau. Para malaikat mendengar suara ini dari langit dan mereka berkata, "itu suara yang pernah kami dengar sebelumnya namun dari tempat yang begitu aneh. Perut ikan."
Allah berfirman "kami selamatkan dia dari kegelapan tersebut, kami keluarkan dia."
Ikan tersebut meludahkan Nabi Yunus as. ke suatu pulau. Beliau tidak meminta untuk diselamatkan dari perut ikan. Beliau hanya meminta untuk diampuni karena itulah tujuan dari hidup, tidak mendurhakai Allah dengan cara yang akan membatalkan kita dari ampunan-Nya.
"Ampuni saja aku, ya Allah."
Allah mengampuninya dan Allah mengizinkannya berbaring bersamaan ketika matahari terbit. Kemudian beliau kembali kepada kaumnya. Dan apa yang beliau temukan?
Semuanya menjadi muslim. Bukan 70 atau 80 orang.
Nabi Nuh as. punya 80 pengikut kan? Peradaban Ninawa di Iraq adalah peradaban yang menurut Al Qurtubi, ketika Nabi Yunus as. kembali, beliau menemukan 100.000 orang beriman. Dia menemukan seluruh peradaban telah beriman dan menerima risalahnya.
Allah membuka jalan keluar untuknya. Tapi itu membutuhkan momen yang menghancurkan agar kita menganalisa kembali dan menilai kembali sehingga pada momen itu kita bereaksi sebagaimana kamu seharusnya bereaksi. Ada jenis coping mechanism tertentu yang Allah ridhai untuk kita lakukan. Dan ada juga yang tidak.
Kemudian yang datang setelahnya adalah futuhaat (kemenangan dalam hidup), bantuan Allah berupa hadiah perspektif baru, serta benteng di hati untuk bisa mengatasi ujian apapun yang datang setelahnya sehingga ujian selanjutnya akan mudah, secara relatif.
Titik Kritis dan Coping Mechanism Nabi Muhammad saw.
Dan Nabi saw., ketika dia menghadapi titik kritis itu, bisa saja itu menjadi akhir baginya. Bisa saja Nabi saw. berkata, "aku selesai dengan orang-orang ini. Hancurkan mereka"
Nabi saw. tidak hanya memiliki kesempatan untuk memohon kepada Allah, beliau bahkan dikirimi malaikat oleh Allah kepadanya yang menawarkan untuk menghancurkan mereka.
Malaikat penjaga gunung datang dan mengucap salam, "Wahai Muhammad, sekarang engkau bergantung kepada keinginanmu. Jika engkau mau, akan aku timpakan kedua gunung itu terhadap mereka." Alih-alih ingin balas dendam, beliau malah berujar, "Jangan lakukan itu! Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang belum mengerti saja. Justru aku berharap dari keturunan mereka akan lahir orang-orang yang mengesakan Allah."
Pada hari itu seorang lelaki bernama Addas datang kepadanya untuk menyajikan kepadanya buah anggur. Nabi saw. berkata, "Bismillah" sebelum memakan buah tersebut. Dan Addas bertanya,
"Orang-orang di tanah ini tidak mengatakan bismillah. Dari mana kamu mendapatkan kata itu?"
Nabi saw. berkata, "kamu berasal dari mana?"
"Ninawa, Iraq," jawab Addas.
"Oh dari tanahnya saudaraku yang shalih, nabi yang shalih. Yunus bin Matta? Di sanakah kamu berasal?"
"Dari mana kamu tau?" tanya Addas heran.
"Dia seorang nabi, saya seorang nabi. Dan para nabi itu bersaudara di mata Allah."
Betapa luar biasa, di antara para nabi, yang pertama diberitahukan di dalam Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw. adalah Nabi Yunus as. Sebuah alasan untuk tidak menyerah.
Dan bayangkan, pada hari terburuk Nabi saw., ketika tidak ada seorangpun yang menolong beliau, ketika siapapun di antara kita akan menyerah jika di posisi tersebut, Allah mengirimkan Addas, buah dari saudara sepernabiannya, keturunan Ninawa, kaum Nabi Yunus as.
"Inilah alasan kamu tidak boleh menyerah."
Ini tentang bagaimana kita merespon balik sebuah penolakan dan tekanan. Karena meskipun orang-orang tersebut menolak, anak-anak mereka mungkin menerima Islam. Dan itu persis doa nabi di Thaif. Mungkin generasi berikutnya akan berbeda. Dan Allah memberikan itu padanya.
Mata Rantai Lainnya
Kota Thaif yang terdiri dari suku Tsaqif kemudian memeluk agama Islam sesudah Fathu Makkah, tepatnya setelah berakhirnya perang Hunain pada tahun 8 H. Ada dua tokoh penting dari Thaif yakni Urwah bin Mas'ud ats-Tsaqafi dan Al-Mughirah bin Syu'bah ats-Tsaqafi. Urwah adalah orang terpandang dari Bani Tsaqif dan termasuk orang pertama dari sukunya yang memeluk Islam. Namun keislamannya tidak lebih dulu dari Mughirah, keponakannya.
Kisah Mughirah berawal ketika sekelompok orang dari Bani Malik mengirim utusan ke Muqauqis (Gubernur Romawi) dengan membawa upeti. Mughirah bersikeras untuk ikut rombongan tersebut meskipun telah dilarang oleh pamannya, Urwah. Dalam perjalanan rombongan pulang ke Thaif untuk melaporkan hal tersebut, Mughirah menggagalkan rencana mereka. Di suatu tempat yang bernama Busaq, Mughirah memperdayai rombongan itu dan membunuhnya serta mengambil semua barang bawaan mereka. Setelah itu ia pergi ke Madinah untuk menemui Nabi saw. dan memeluk Islam.
Mengetahui hal tersebut, Urwah selaku paman Mughirah sekaligus orang terpandang di kaumnya membayarkan tebusan kepada Bani Malik atas nama Mughirah.
Di lain kesempatan yakni pada masa Perjanjian Hudaibiyah, Mughirah menjadi negosiator Nabi saw. sementara itu, Urwah menjadi utusan Quraisy tanpa mengetahui Mughirah adalah orang yang berdiri di samping Nabi saw. Ketika Urwah hendak memegang jenggot Nabi, Mughirah segera memukul tangan pamannya itu dengan gagang pedangnya.
Urwah kaget dan bertanya, "siapa orang ini?"
"Mughirah bin Syu'bah," jawab orang-orang sekitarnya.
Urwah berkata, "lelucon macam apa ini Muhammad? Hei, kau! Bukankah aku telah membelamu atas penghianatanmu itu?" ujar Urwah merujuk pada tragedi pembunuhan yang dilakukan Mughirah di Busaq.
Nabi saw. kemudian menjawab, "Aku telah menerima keislamannya. Sedang urusan harta yang kau bicarakan itu, aku tidak ikut campur sedikitpun."
Urwah masih memusuhi Nabi saw. hingga ia masuk Islam setelah Perang Hunain. Dari Madinah, ia ingin kembali ke Thaif untuk mendakwahi kaumnya. Setibanya di sana, penduduk Thaif membunuhnya, namun setelah menyadari kemurnian tekad Urwah, mereka berbondong-bondong masuk Islam seselesainya Perang Tabuk.
Kita beralih ke masa kekhalifahan.
Persis setelah Rasulullah wafat, keadaan kacau balau. Kemunafikan mulai kelihatan di Madinah. Bahkan tidak sedikit dari suku-suku Arab sekitar Madinah yang murtad keluar dari Islam. Ditambah lagi sebagian dari mereka tidak mau membayar zakat kepada Abu Bakar ash-Shiddiq. Di antara kaum yang tetap istiqamah di atas Islam selain penduduk Mekkah dan Madinah adalah Bani Tsaqif di Thaif, mereka tidak lari dan tidak pula murtad.
Musailamah makin menunjukkan taringnya di Perang Yamamah. Pasukan Musailamah merupakan musuh terkuat di rangkaian Perang Riddah (perang melawan kaum murtad) yakni perang penentuan eksistensi politik Madinah.
Mughirah turut serta dalam pertempuran Yamamah melawan pasukan nabi palsu. Perang tersebut mengesahkan keimanan penduduk Makkah dan Thaif, yang tetap setia di bawah bendera Islam. Mughirah menyatakan, "ketika Bani Tsaqif masuk Islam, aku tidak mengetahui ada kaum dari suku arab yang seperti Tsaqif. Mereka itu sangat baik Islamnya, tidak sedikitpun berpaling dari Allah dan Qur'an."
Tak hanya itu, kemampuan negosiasinya yang baik membuat Saad bin Abi Waqash (selaku panglima di masa kekhalifahan Umar bin Khattab) mengangkatnya menjadi diplomat dan mengutusnya ke perkemahan panglima besar Rustum dalam misi pembebasan Persia. Dengan penuh keyakinan dan kesabaran akhirnya kaum Muslimin dapat menaklukkan ibu kota kerajaan Persia dalam Perang Qadisiyah.
Mungkin yang melempari Nabi saw. dengan batu sudah mati, tapi anak-anak merekalah yang melanjutkan perjuangan Islam, sehingga ketika suku-suku lain murtad, merekalah yang berpegang teguh dengan agama ini. Ketika awal mula mereka masuk Islam, Nabi saw. bahkan tidak pernah mengungkit mereka pernah melempari Nabi saw. Itu juga yang jadi salah satu hikmah mengapa keturunan Bani Tsaqif begitu menghormati Nabi saw. sebab Nabi saw. tidak pernah mencela orang tua mereka.
Benarlah firman Allah:
"Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu." (Yunus : 98)
Tumblr media
Bayangkan jika saat itu Nabi Yunus menyerah (tidak bertaubat), mungkin Nabi Muhammad saw. tidak akan bertemu Addas di hari terberat beliau. Bayangkan jika Nabi Muhammad saw. menyerah di hari terberatnya (membiarkan Thaif ditimpa gunung), mungkin tidak akan ada pejuang seperti Urwah dan Mughirah, mungkin tidak akan ada keturunan Tsaqif yang menguatkan Abu Bakar di titik terberatnya. Mungkin Abu Bakar akan kesulitan menghadapi kekacauan. Mungkin Umar takkan punya Mughirah, si diplomat ulung, untuk menghadapi Persia di Perang Qadisiyah.
Serangkaian coping mechanism yang tepat ini sangatlah menyentuh hati. Inilah bukti bahwa keimanan kaum Yunus bermanfaat bahkan hingga ke zaman kekhalifahan Umar bin Khattab. Kita akhirnya sadar bahwa ketika Allah menguji kita, ada reaksi dan respon tertentu yang menentukan siapa kita di hadapan Allah. Maka dalam menghadapi kesulitan, doa Nabi Yunus as. merupakan doa coping mechanism yang sangat rendah hati dan bijaksana.
"Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang dzalim."
Itu sebabnya Nabi saw. bersabda:
"Doa dari saudaraku, Yunus. Tidak ada orang yang dalam kesulitan yang menyeru kepada Allah dengan doa tersebut, kecuali bahwa Allah akan menjawabnya."
Untuk menutup tulisan ini, mari kita mengakui keesaan Allah, kesempurnaan Allah, dan kekurangan kita sendiri. Hadapi ujiannya (centered on the problem). Jangan melarikan diri (don't get away and forget the problem).
Tumblr media
Dan ketika pondasi kita terasa bergoyang, kokohkan kembali. Pegang teguh momen para nabi itu dan ingat bahwa orang-orang sebelumnya pernah berada di titik kritis juga. Semua orang menghadapi hal ini. Ini bukan titik yang hanya baru dilalui oleh kita seorang.
Mohonlah perlindungan dan ampunan Allah. Milikilah orang yang tepat di sekeliling kita untuk mengingatkan kepada Allah. Kita akan membutuhkan pengingat. Kita harus kuat. Insyaallah semua yang datang setelah itu dapat kita atasi.
Mudah-mudahan ketika kita menghadapi momen diuji sangat berat dalam kehidupan, yang membingungkan, yang mengguncang inti hati, Allah meneguhkan iman kita. Dan ketika kita menghadapi ujian yang tak terhindarkan, semoga momen terakhir dari hidup kita adalah momen kesenangan, ketenangan, dan kepuasan, dan keridhaan kepada Allah.
— Giza, sepertinya Lailatul Qadar tahun ini baginya adalah pelajaran tentang doa-doa para nabi. Next, belajar doa nabi siapa ya?
Sumber: https://playandlearn.org/Articles/HistoryOfQuran.pdf https://risalahnet.wordpress.com/2023/10/28/mughirah-bin-syubah-negosiator-muslim-ternama/ https://biografi-tokoh-islam.blogspot.com/2016/06/mughirah-bin-syubah-sahabat-dan.html https://biografi-tokoh-islam.blogspot.com/2016/06/urwah-bin-masud-dan-abdu-yalil-bin-amir.html Al-Bidayah wan Nihayah
24 notes · View notes
narashit · 1 year
Text
Istimewa
Untuk kesayanganku: L.
Mencintaimu nyaris membuatku menjadi laki-laki menyebalkan. Berkali-kali aku nyaris melewati batas. Berkali-kali membuat kesalahan. Juga berkali-kali menganggap perasaanku adalah sesuatu yang mutlak kamu terima.
Kalau saja aku adalah aku lima tahun lalu, sudah pasti tulisan ini tak pernah ada karena yang sedang kulakukan adalah meratap. Antara aku yang menyerah atau kamu yang memintaku berhenti. Cuma ada dua kemungkinan itu dan dua-duanya mengerikan. Tapi kamu menyelamatkanku.
Barangkali kamu berpikir tak melakukan apa-apa. Kamu bereaksi sekenanya. Merespon semaunya. Juga tak memberiku petunjuk. Tapi kamu tetaplah seorang juru selamat. Dengan apa-apa saja yang kusebutkan, kamu menyelamatkanku dari keterjatuhan. Jatuh karena tersandung kerikil. Jatuh karena memaksakan diri sampai kelelahan. Jatuh karena terjerat belukar di halaman rumahku. Atau seperti orang tolol yang jatuh karena tersandung kakinya sendiri.
Sayangku, hidup adalah pelajaran. Itu hal yang kudapat sejak mendengar ayat suci pertama yang diturunkan Tuhan.
Aku suka belajar. Bagaimanapun caranya. Aku membaca buku untuk tahu bahwa manusia bisa merangkai kata demi kata kemudian mereka lepas dengan suka-suka bagaimana pembaca menangkapnya. Aku menonton film untuk tahu kalau tenyata, garis hidup manusia sedemikian dinamis, tetapi juga tipis dan rapuh. Aku mendengar lagu untuk tahu kalau perasaan, sebagaimana beras dan kecap manis dan kulit ayam goreng dan apa saja, ia sama berharganya. Aku bertemu banyak orang untuk tahu, kemudian memaksa diri sadar, kalau di atas segalanya, manusia tetaplah manusia tempat segala yang elok dan teruk.
Sayangku, aku mencintaimu. Dengan kesadaranku yang tersisa. Melihatmu dari kejauhan seolah-olah aku diberitahu bagaimana hidupku akan berakhir.
Di sana, ada kamu yang sedang menunggu sambil tersenyum. Matamu menyipit. Gigi gingsulmu keluar dan membuktikan keistimewaan tak pernah berarti sempurna. Pipimu mengembang seperti adonan kue. Dan tentu saja, dengan sadar atau tidak, siapa pun yang melihatmu akan mengatakan, "cantik sekali." Terima kasih. Kumohon maafkan aku karena tak pernah meminta izin buat mencintaimu terlebih dahulu.
41 notes · View notes
milaalkhansah · 4 months
Text
Menuju 23 dan hal-hal yang kupelajari darinya:
Tidak ada hal yang lebih sering membuat kita menderita, dibanding pikiran kita sendiri.
Banyak hal dalam hidup ini yang sebenarnya adalah persoalan yang kecil dan sederhana. Tetapi pikiran kita seringkali membuatnya menjadi lebih rumit dan sulit.
Kita lebih sering hidup dalam pikiran dan kenyataan yang kita buat-buat sendiri, daripada hidup pada apa yang benar-benar terjadi.
Dewasa ini aku menyadari bahwa pikiran adalah pusat hampir semua yang terjadi dalam hidupku saat ini. Bagaimana aku memandang sesuatu, bagaimana aku bereaksi terhadap sesuatu, dan bagaimana aku merasakan segala sesuatu.
Aku semakin memahami bahwa kenyataan atau hidupku saat ini adalah apa yang aku jalani saat ini. Bukan pada apa yang aku pikirkan akan terjadi.
Aku tidak lagi hidup di masa lalu yang sudah terjadi, dan aku juga belum tentu hidup di masa depan yang aku pikirkan.
Tak hanya dari segi usia, aku ingin kemampuanku dalam berpikir lebih jernih dan dewasa juga ikut bertambah.
Karena aku merasa hidupku mulai berubah jauh lebih baik saat pandanganku akan segala sesuatu menjadi lebih bijak.
Salah satunya tentang bagaimana mengubah hidup, ternyata sesederhana dengan mengubah pola pikir kita akan sesuatu.
8 notes · View notes
palupiyuliyani · 7 months
Text
Belajarlah menjadi perempuan tenang
Perempuan tenang, yang mampu memberi jeda sejenak sebelum bereaksi atas sesuatu
Yang mampu terus bersyukur atas segala nikmat, juga terus husnudzon atas segala ujian.
Yang mampu menilai sesuatu dari berbagai sudut pandang. Tidak mudah terhasut ataupun berprasangka buruk.
Memetik hikmah di balik setiap kejadian dalam tenang, dalam hening
Tanpa banyak bersuara kepada manusia, hanya merengak lemah pada Rabbnya.
Jadilah perempuan tenang dan menenangkan.
10 notes · View notes
juliarpratiwi · 9 days
Text
Tumblr media
Tadi sore: "Bikin kopi biar bisa begadang bikin soal buat belajar anak-anak."
Faktanya: Udah berapa kali curi-curi tidur '5 menit dulu deh.'
*Kafein suka gak bereaksi kalau lagi dibutuhkan tuh -_-Zzz
3 notes · View notes
kalaily · 11 months
Text
Apa kalian tidak mengerti? Bagaimana tangis seseorang yang tersakiti dapat mengguncang Arsy. Apa kalian menanti, bagaimana cara Tuhan memberi bukti terhadap siapa saja yang terdzalimi. Khawatirku adalah murka manusia mampu mengantar Tuhan untuk bereaksi, terhadap do'a yang dipanjatkan oleh si terdzalimi. Jangan lengah, sakit hati manusia tak mudah diobati :)
Kalailiy || 27-10-2023
18 notes · View notes
yonarida · 3 months
Text
Sadar Penuh / Mindfulness
Ciri Khas Orang yang Menerapkan Mindfulness Orang yang menerapkan mindfulness dalam kehidupan mereka cenderung menunjukkan beberapa ciri khas yang mencerminkan kesadaran dan perhatian penuh terhadap pengalaman saat ini. Beberapa ciri orang yang mindful:
1. Kehadiran di Saat Ini
Mereka fokus pada apa yang terjadi saat ini, bukan pada masa lalu atau masa depan.
Mereka cenderung lebih terlibat dalam aktivitas yang sedang dilakukan, baik itu bekerja, berbicara dengan orang lain, atau menikmati waktu sendiri.
2. Kesadaran Diri yang Tinggi
Mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pikiran, emosi, dan reaksi mereka.
Mereka mampu mengenali perasaan dan pikiran tanpa terjebak dalam reaktivitas yang berlebihan.
3. Tidak Menghakimi
Mereka menerima pengalaman dan keadaan diri sendiri tanpa menghakimi.
4. Responsif, Bukan Reaktif
Mereka mampu merespons situasi dengan tenang dan bijaksana daripada bereaksi secara impulsif.
Mereka cenderung lebih sabar dan tenang dalam menghadapi stres atau konflik.
5. Kemampuan Fokus yang Baik
Mereka memiliki kemampuan untuk fokus pada satu hal pada satu waktu, mengurangi gangguan dan meningkatkan produktivitas.
Mereka cenderung lebih konsentrasi dalam tugas-tugas mereka.
6. Empati dan Keterbukaan
Mereka lebih empatik dan mampu mendengarkan dengan penuh perhatian kepada orang lain.
Mereka lebih terbuka terhadap perspektif dan pengalaman orang lain.
7. Kesadaran Tubuh
Mereka lebih sadar akan sinyal-sinyal dari tubuh mereka, seperti rasa sakit, ketegangan, atau kenyamanan.
Mereka cenderung lebih memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan fisik mereka.
8. Pengelolaan Stres yang Baik
Mereka memiliki kemampuan untuk mengelola stres dengan lebih baik melalui teknik-teknik mindfulness seperti meditasi atau pernapasan.
Mereka cenderung lebih tenang dan stabil dalam menghadapi tekanan.
9. Keseimbangan Emosional
Mereka memiliki keseimbangan emosional yang lebih baik dan tidak mudah terombang-ambing oleh emosi negatif.
Mereka lebih mampu menghadapi emosi negatif dengan cara yang sehat dan konstruktif.
10. Kebahagiaan dan Kepuasan Hidup
Mereka cenderung merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup mereka.
Mereka menikmati momen-momen kecil dan sederhana dalam hidup dengan lebih penuh.
Orang yang mindful biasanya menunjukkan kombinasi dari ciri-ciri di atas, yang mencerminkan sikap hidup yang lebih sadar, tenang, dan seimbang.
Praktik Mindfulness Beberapa cara untuk mempraktikkan mindfulness:
Meditasi Mindfulness: Duduk diam dan fokus pada napas atau sensasi tubuh.
Body Scan: Memindai tubuh secara sistematis dari ujung kaki hingga kepala, memperhatikan sensasi yang ada.
Mindful Eating: Makan dengan penuh kesadaran, menikmati setiap gigitan dan memperhatikan rasa, tekstur, dan aroma makanan.
Mindful Walking: Berjalan dengan penuh kesadaran, memperhatikan setiap langkah dan sensasi di tubuh.
Mindfulness dapat dipraktikkan oleh siapa saja, di mana saja, dan tidak memerlukan peralatan khusus. Ini adalah alat yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik dalam kehidupan sehari-hari. Penjelasan lebih lanjut mengenai praktik mindfulness:
1. Perhatikan Napas Anda
Luangkan beberapa menit setiap hari untuk fokus pada napas Anda.
Duduk atau berdiri dengan nyaman, lalu tarik napas dalam-dalam, dan hembuskan perlahan.
Perhatikan sensasi udara masuk dan keluar dari tubuh Anda.
2. Mindful Eating
Saat makan, fokus pada setiap gigitan.
Nikmati rasa, tekstur, dan aroma makanan Anda.
Hindari gangguan seperti TV atau ponsel selama makan.
3. Mindful Walking
Saat berjalan, perhatikan setiap langkah yang Anda ambil.
Rasakan kontak kaki dengan tanah dan gerakan tubuh Anda.
Lakukan ini selama berjalan-jalan singkat atau bahkan saat berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
4. Mindful Listening
Saat berbicara dengan seseorang, beri mereka perhatian penuh.
Dengarkan tanpa menghakimi atau merencanakan respon Anda.
Perhatikan nada suara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh mereka.
5. Mengamati Pikiran dan Perasaan
Sediakan waktu setiap hari untuk mengamati pikiran dan perasaan Anda tanpa menghakimi.
Jika pikiran negatif muncul, sadari mereka tanpa membiarkannya menguasai Anda.
6. Body Scan
Luangkan beberapa menit sebelum tidur atau kapan saja untuk melakukan body scan.
Mulai dari ujung kaki, rasakan setiap bagian tubuh Anda secara perlahan hingga ke kepala.
Perhatikan sensasi seperti ketegangan atau relaksasi di setiap bagian tubuh.
7. Rutinitas Harian dengan Mindfulness
Lakukan aktivitas harian seperti mandi, mencuci piring, atau menyapu dengan penuh kesadaran.
Fokus pada sensasi fisik dan pengalaman saat melakukannya.
8. Mindfulness di Tempat Kerja
Saat bekerja, berikan perhatian penuh pada tugas yang ada di depan Anda.
Ambil istirahat singkat untuk bernafas dan meregangkan tubuh.
Perhatikan bagaimana Anda duduk dan berdiri, serta interaksi dengan rekan kerja.
9. Mengatur Waktu untuk Meditasi
Luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk meditasi mindfulness.
Duduk dalam posisi nyaman, tutup mata, dan fokus pada napas atau "mantra" sederhana.
10. Menggunakan Aplikasi atau Sumber Daya Online
Ada banyak aplikasi dan sumber daya online yang menawarkan panduan meditasi dan latihan mindfulness.
Beberapa aplikasi populer termasuk Headspace, Calm, dan Insight Timer.
Dengan mengintegrasikan praktik-praktik mindfulness ini ke dalam rutinitas harian, kita dapat meningkatkan kesadaran diri, mengurangi stres, dan menikmati momen-momen kecil dalam hidup dengan lebih penuh.
7 notes · View notes
eminusdoleo · 11 months
Note
Ruang
Aku selalu ingat kata psikologku. Hatimu adalah ruang kecil, apapun yang kamu simpan di sana akan terus menumpuk dan pada satu titik akan meledak jika tidak kamu keluarkan. Ini mengapa, jika kamu cemas, banyak pikiran, dan merasa sendiri, kamu perlu mengeluarkan apa yang ada dalam hatimu agar ruang di dalamnya lebih lega.
Apa yang kamu sampaikan tak perlu masuk akal bagi orang lain. Ia hanya perlu masuk akal untuk dirimu sendiri. Jika kamu merasa sedih, berduka, marah, kesal, atau malu, sampaikan saja perasaanmu dengan setulus dan sejujur mungkin. Apa yang tulus kerapkali akan tersampaikan dengan baik kepada orang lain.
Kamu tak perlu menyakiti orang lain hanya karena merasa tak bisa menyampaikan perasaanmu dengan benar. Aku merasa bahwa kemampuan kita menyampaikan perasaan adalah keterampilan yang tak pernah diajari sepanjang hayat. Kita belajar secara mandiri dan kerapkali menemui kegagalan.
Kita seringkali menganggap agresi lahir dari kemarahan, padahal pada banyak cerita ia hanya lahir dari rasa malu. Aku ingat kata-kata seorang penulis, "Aku duduk bersama kemarahanku dan menyadari ia sebenarnya bernama duka," dan itu membebaskanku. Alih-alih bereaksi, aku memilih untuk merespon.
Ruang dalam hati kita kecil sekali, tapi ia ada. Itu mengapa sebaiknya kamu hanya menyimpan hal-hal yang benar-benar berharga. Kenangan bersama pacar, masakan ibu, foto lulusan sekolah dulu, atau sepasang sepatu yang kamu beli dengan uang hasil kerja pertama.
Jangan gunakan ruang dalam hatimu untuk duka, kemarahan, kebencian, dan rasa bersalah. Ruang itu tak bisa rusak, tapi ia bisa hilang jika tak benar-benar kamu rawat. Kebingungan yang hanya melahirkan kecemasan, atau rasa tidak berharga yang membuatmu menyakiti orang lain.
18 notes · View notes
gizantara · 10 months
Text
Self-awareness
Kecerdasan emosional (emotional intelligence), pertumbuhan pribadi (personal growth), dan nilai-nilai kehidupan (life values) semuanya bermuara pada satu konsep penting: kesadaran diri.
Kesadaran diri mungkin termasuk topik yang sering dibahas walau gak semua orang concern. Tapi apa maknanya, dan kenapa itu penting? Kenapa kita harus peduli dengan kesadaran diri?
Understanding ourselves jelas mengarah pada:
Peningkatan kepercayaan diri
Kebijaksanaan dan kematangan pengambilan keputusan
Hubungan yang lebih kuat
Komunikasi yang efektif
Peningkatan keterampilan kepemimpinan
Tingkat kepuasan atas pekerjaan lebih besar
Terus gimana kita membangun self awareness?
Self awareness itu sendiri sebenarnya lebih dari sekadar memahami cara kita memandang diri sendiri tapi juga mencakup bagaimana orang lain memandang kita. Makanya ada dua jenis self awareness:
Internal self awareness
External self awareness
Kuncinya adalah memahami kedua pandangan tersebut.
Internal self awareness berbicara tentang pemahaman nilai, passion, aspirasi, kesesuaian dengan lingkungan, dampak terhadap orang lain, serta reaksi dan melibatkan pengelolaan pikiran, perasaan, perilaku, dan mengetahui kekuatan dan kelemahan. Dampaknya adalah kepuasan kerja dan hubungan yang lebih tinggi, meningkatnya kontrol individu dan sosial, mengurangi kecemasan dan stres.
Sementara itu, eksternal self awareness berbicara tentang memahami bagaimana orang lain melihat kita. Hal ini melibatkan empati dan berpikiran terbuka serta mempertimbangkan perspektif yang berbeda. Dampaknya adalah meningkatnya keterampilan empati dan kematangan dalam menangani kritik dan mempertimbangkan sudut pandang orang lain.
Oke, tapi bukannya cukup milih salah satu aja? Kenapa kita harus peduli untuk menyeimbangkan kedua jenis awareness itu?
Tumblr media
Dari bagan 4 arketipe self awareness, aku jadi berkaca ke diriku yang dulu. Ada masanya aku jadi seekers yang nggak tau apa-apa, stres sama yang dikerjakan dan stress dengan apa yang terjadi. Ada masanya jadi pleaser yang ngejar-ngejar validasi orang lain sampai gak mikirin kepuasan dan pemenuhan diri. Ada masanya jadi introspector yang mengkritik diri sendiri lebih dulu daripada dikritik orang lain (takut ego terluka itu loh hahaha). Terus sekarang pelan-pelan menjadi si aware yang tenang, lumayan bisa nge-lead, susah dimanipulasi, kadang bisa menerjemahkan kompleksitas orang lain secara detail (walau kadang bolak-balik jadi introspector di kondisi tertentu).
Terus gimana kita bisa ngebangun kesadaran diri?
Fokus pada penyeimbangan, hindari konsep kebenaran tunggal dari satu sudut pandang saja (baik internal maupun eksternal). Pertahankan keseimbangan antara dua sudut pandang berbeda yang sering kali beradu di dalam kepala.
Cari feedback dan kritik dari mereka yang penuh kasih—mereka yang peduli dengan tulus menawarkan saran untuk kemajuan kita (seperti aku punya para teman melukai egoku hahaha).
Manusiakan manusia, jangan mendewakannya. Hindari bereaksi berlebihan atau memvalidasi pendapat seseorang secara berlebihan.
Lakukan pengecekan isi hati secara teratur. Pastikan tidak bias dan masih objektif dalam memandang sesuatu. Kurangi mengandalkan intuisi.
Sumber:
instagram
35 notes · View notes
mutiarafirdaus · 8 months
Text
Ketika kita dibuat sedih oleh seseorang di ujung hari, ingatlah bahwa Allah telah mengirimkan belasan hingga puluhan orang yang membuat bahagia juga di hari ini. Semisal ada pihak lain yang membuatmu terhentak, ayolah itu hanya satu orang yang bersikap begitu.
Dalam satu hari, memang harus diwaspadai jika dari pagi sampai malam segalanya berjalan mulus, lancar dan seperti tanpa gesekan sosial dengan orang-orang terdekat. Bisa jadi malam menjelang tidur, bom waktu yang memantik kesedihan itu meledak.
Dan memang benar itu yang terjadi. Menghancurkan batu bata kebahagiaan yang sudah tersusun rapi sedari pagi. Membuat berpikir kembali apakah besok-besok harus seterbuka ini menyampaikan informasi. Tapi kita tak akan bereaksi menjadi puing kan?
Kita akan tahan gejolak kesedihan itu dengan tenang dan mengingat pihak-pihak lain yang sudah menorehkan kebahagiaan. Kita tidak akan mengkufuri nikmat ukhuwah yang telah Allah kucurkan dari pagi tersebab lontaran sarkasme dari orang yang bersangkutan. Tidak apa-apa, dengarkan dan terima. Juga diperhatikan solusi dari apa yang terselip dari lontaran kalimatnya.
Karena imam Syafi'i mengatakan kepada pihak lain yang berselisih dengannya, "Pendapatmu salah dan tidak aku terima. Tetapi didalamnya terselip kebenaran juga. Dan perselisihan kita adalah perselisihan pikiran, bukan perselisihan hati. Sehingga meski tak se-iya sekata, kita tetaplah menjadi saudara."
Ahad, 14 Januari 2024
15 notes · View notes
sabaryangindah · 1 year
Text
LEBIH BAIK MENGALAH
Ibnul Jauzi Rahimahullah mengatakan:
Jika kau melihat temanmu marah dan mulai mengatakan sesuatu yang tidak pantas. Maka hendaknya jangan kau pedulikan sama sekali perkataannya. Karena keadaannya itu seperti keadaannya orang yang sedang mabuk, DIA TIDAK TAHU APA YANG SEDANG TERJADI.
Tapi sabarlah ketika itu. Jangan kau layani dia karena setan telah mengalahkannya, tabi'atnya bergolak, dan akalnya sudah tertutupi.
Oleh karena itu ketika kamu melayaninya atau bereaksi melawannya, kamu seperti orang waras yang melayani orang gila atau seperti orang sadar yang memaki orang pingsan, sehingga kamu yang pantas dicela. Tapi lihatlah dia dengan mata kasih sayang.
Dan ketahuilah bahwa bila dia sadar, pasti akan menyesali apa yang terjadi, dan mengakui jasamu dalam kesabaranmu, setidaknya kamu terima perlakuannya ketika dia marah hingga dia tenang.
Keadaan ini hendaknya diperhatikan oleh seorang ANAK ketika orang tuanya marah.
Begitu pula seorang ISTERI ketika suaminya marah.
Hendaknya dia membiarkannya puas dengan apa yang dikatakannya dan tidak melayaninya, maka dia akan kembali sendiri dengan rasa menyesal dan meminta maaf.
Ketika keadaan marah dan perkataannya dilawan, tentu permusuhan akan semakin jadi dan saat dia sadar akan melakukan tindakan yang melampui tindakannya saat sedang 'mabuk'. Tapi kebanyakan orang mengambil selain langkah ini, ketika mereka melihat orang marah, mereka melawan perkataan dan perbuatannya, padahal ini bukan tindakan yang tepat.
NAMUN TINDAKAN YANG TEPAT ADALAH APA YANG KUSEBUTKAN TADI, DAN TIDAKLAH ADA YANG MEMAHAMI HAL INI, MELAINKAN MEREKA YANG BERILMU.
Kitab Shoidul Khothir, hal: 296
14 notes · View notes