Tumgik
#cerita kehamilan
sitinuralfath · 2 years
Text
Cerita Kehamilan: Lika - Liku Menjalani Persiapan Operasi SC di RSUP Fatmawati
Cerita Kehamilan: Lika – Liku Menjalani Persiapan Operasi SC di RSUP Fatmawati
Bismillah lanjut lagi… Bagi teman – teman yang belum membaca post sebelumnya bisa kunjungi Cerita Kehamilan: Suspek Plasenta Akreta di Kehamilan Kedua (TM2-TM3). … Nah, setelah USG dengan dr. Reza selesai, aku langsung diminta datang ke bagian poli kebidanan untuk penentuan jadwal operasi SC. Jangan tanyakan proses mengantrinya yaa, hehe… karena setiap proses di RSUP Fatmawati ini cukup…
Tumblr media
View On WordPress
7 notes · View notes
kisasindahood · 2 years
Text
Kehamilan Pertama di Jogja
Kehamilan Pertama di Jogja
Sebenarnya aku mau berbagi kisah kehamilan pertama ini sejak dari Joanna baru lahir. Tapi wacana selalu berakhir menjadi wacana. Sampai akhirnya baru sekarang terkumpul niat dan semangat untuk menggali sisa-sisa memori untuk aku tuliskan hari ini. Kehamilan Pertama Karena pertama kalinya hamil, jadi saat itu segalanya masih benar-benar buta. Bahkan untuk memutuskan periksa di mana dan dengan…
Tumblr media
View On WordPress
3 notes · View notes
rubahlicik · 2 months
Text
Rumahati: Finale
Aink harap ini terakhir kalinya Aink posting soal rumahati. Hatur thank you buat semua yang Uda berbagi informasi, tenaga dan doa dalam kasus rumahati ini.
.
.
Aink mulai dengan konklusi dulu.
Betul, uni nilep uang sedekah kalian
Uda yah, ga ada asumsi atau praduga lagi. Uda bisa Aink pastiin kalo uang yg uni minta sebagai sedekah, ada yang dia makan buat kepentingan pribadi.
Clear
Makasih banget buat pasangan @properparadox dan @vanilachocolate yang Uda mau direpotin. Maaf banget soal informasi yang ga proper dari aink.
Jujur, terlalu banyak kebohongan dalam kasus uni ini. Aink dan @jagungrebus Uda pusing mengurai mana informasi yang bener mana yang tipu.
Tadi siang, pasangan detektif Tumblr berangkat menuju dua lokasi, yaitu lokasi kontrakan terakhir uni yang di Cikadut dan klinik yang katanya suami uni pernah kerja disana tahun 2019.
Tapi keluarga uni ga ketemu.
Ternyata, mereka Uda pindah sejak tiga bulan yang lalu, dari cikadut ke Cileunyi. Makin jauh lagi dari pusat kota. Bukan karena mereka takut dikejar, tapi emang Uda ga sanggup bayar kontrakan yang di Cikadut.
Meski ga ketemu uni, pasangan Tumblr pulang dengan bawa no.hp suaminya uni yang didapat dari ponakan pemilik kontrakan lamanya.
Well done gaes!
Setelah dapet no hp suaminya, langsung aink follow up. Setelah dhuhur aink coba kontak, beberapa kali di telpon ga diangkat, di wa ga di bales. Setelah ashar baru ada jawaban.
Suaminya uni bilang ga bisa ditelpon karena speaker hpnya rusak. Jadi obrolan lanjut via chat.
Aini simpulkan secara singkat kesaksian dari suami uni.
Suaminya baru tahu soal penggalangan dana sedekah sekitar 3 hari yang lalu. Itu pun karena uni tiba tiba minta ganti no hp. Setelah minta ganti nomor, uni cerita ke suaminya.
Jadi, cerita bahwa uni dan keluarga suaminya dari dulu bantu anak asuh dan lain sebagainya tuh bohong yah. Clear. Suaminya bersaksi kalo dia beru tahu kemarin.
Dia cuma tahu kalo emang ada yang nitip sedekah berupa baju dan beragam barang, plus uang dan emang uni suka berbagi sama orang ga mampu di sekitarnya.
Nah, yang jadi masalah adalah ternyata uni memakai sebagian uang sedekah untuk kepentingan pribadi tanpa izin. Betul, menurut suaminya nama2 yang dipakai uni buat minta sedekah memang ada. Tapi ketik aink bilang kalo uni menggalang dana sejak 2017 dia juga kaget. Uni kemarin cerita, kalo usaha ngumpulin sedekah mulai dari 2020 sejak kehamilan anak nya.
Menggalang dana secara terus menerus atas nama pribadi, tanpa ijin dan transparansi dana aja Uda salah. Apalagi kalo sengaja ambil bagian dari sedekah tanpa ijin donatur.
Ini salah besar.
Betul kata mas miring dalam postingannya kemaren. Orang yang biasa hidup susah ketika buka penggalangan donasi bisa keenakan. Terlena sama uang yang terus menerus masuk tanpa harus kerja.
Ini mungkin yang bikin uni gerilya narik sedekah lewat postingannya, lewat DM nya. Bahkan ke orang yang dia sebetulnya ga kenal. Enak banget dapet duit tanpa kerja, yang penting sebagian dibagiin lagi.
Ini Uda salah banget. Bisa aja jadi benar kalo sejak awal uni transparan, bilang ke donatur bakal ambil sekian persen buat diri sendiri. Tapi kan enggak? Ampe sekarang yang tau berapa banyak uang sedekah yang uni makan cuma uni dan Allah yang tahu. Bahkan suaminya pun angkat tangan
Suami uni kerja ngojek. Data ini didukung kesaksian tetangga uni di Cikadut yang bilang kalo suaminya emang suka pulang malam. Pas istri aink cek di getcontact pun emang terlihat kalo nomor suami uni disave sebagai driver.
Dia mengaku ikut bertanggungjawab soal kesalahan uni. Dengan dia posisi sebagai suami tapi ga tau menahu soal kegiatan istri di belakangnya, dia ikut bersalah.
Dia janji ga bakal ngilang dan siap bertanggungjawab. Soal duit sih aink yakin ga bisa balik, sorry to say. Suami uni bilang emang kondisi finansial keluarganya buruk, pindah kontrakan pun karena emang nyari yang lebih murah.
Aink pribadi bakal nganggap ini selesai kalo uni Uda minta maaf dan terbuka lagi buat berkomunikasi. Buat teman-teman yang juga ngerasa dirugiin sama uni, aink siap jadi penghubung antara kalian dengan suaminya.
Kalian mau ikhlas terserah, mau perhitungan uang juga terserah, gimana nyamannya kalian. Siapin aja bukti chat sama bukti trf yang Uda kalian kasih. Silahkan meminta pertanggungjawaban keluarga uni.
Buat ke depannya moga ga ada kejadian kayak gini lagi dan sebaiknya polemik rumahati ga usah diperpanjang lagi.
Terimakasih,.
Silahkan berbagi kabar ini dengan warga Tumblr lainnya. Case closed
140 notes · View notes
andromedanisa · 1 year
Text
Seorang perempuan dan ujian yang dilaluinya..
"tes lab apa mba?" tanya beliau dengan senyum ramah kepadaku.
"ini Bu tes toxo, rubella, dan beberapa hal lainnya." jawabku dengan senyum juga.
"oh itu tes untuk promil ya kalau nggak salah?"
"iya, Bu." jawabku singkat.
Kita berdua ngobrol banyak hal tentang sakit yang beliau derita, dan tentang pengalaman beliau yang dulu juga sebagai pejuang harus dua.
"nggak apa-apa mba, yang penting tawakal dan baik sangka terus sama Allaah ya. Ibu dulu juga nunggu 7 tahun untuk mendapatkan anak. Kalau inget-inget lagi perjuangan dulu rasa-rasanya masih nggak percaya aja mba bisa ngelewatin berbagai hal yang ibaratnya kaki jadi kepala, kepala jadi kaki kalau nggak karena pertolongan Allaah.
Ibu dulu, nunggu anak pertama 7 tahun lamanya. Kalau ditanya promil apa dulu hingga akhirnya bisa punya anak. Ya jawaban ibu, nggak ada. Ibu hanya baik sangka saja sama Allaah. Sebab segala cara promil pada zaman itu sudah ibu lakukan. Ke dokter, inseminasi, bayi tabung pun sudah ibu lalui. Tapi memang ya belum waktunya aja.
Ibu dulu beranggapan bahwa anak adalah sumber kebahagiaan suami istri. Rupanya tidak. Sumber kebahagiaan dalam rumah tangga itu bukanlah dengan kehadiran seorang anak. Melainkan suami istri, sama-sama bertakwa kepada Allaah. Itu kuncinya. Anak hanya salah satu pelengkap kebahagiaan. Bukan faktor utama.
Selama 7 tahun suami ibu dulu sungguh perhatian, penyayang, dan mencukupi segala kehidupan ibu dengan baik. Harta sangat cukup. Tapi ibu dulu ngerasa hambar aja menjalani hidup. Selama 7 tahun itu rumah tangga kita baik-baik saja untuk ukuran dunia. Namun suami ibu tidak mendidik dan mengajarkan agama perihal mana yang baik dan buruk yang wajib dan tidaknya. Intinya kita dulu jauh dari Allaah. Ibu nggak bisa cerita bagaimana kelamnya dulu.
Lalu, ketika ibu mulai sadar bahwa kita hidup nggak cuman di dunia aja. Ibu mulai belajar sholat, mengaji dan belajar agama sedikit demi sedikit. Alhamdulillaah, Allaah izinkan ibu hamil. Kehamilan yang ditunggu-tunggu dengan penuh kebahagiaan. Kenyataannya tidak demikian. Suami ibu selingkuh, si wanitanya hamil pula.
Ibu yang saat itu hamil hanya bisa menangis sampai kehamilan memasuki 8bulanan. Lalu kembali Allaah sadarkan, bahwa jalan kebenaran itu jelas. Tidak akan bersatu sebuah rumah tangga jika jalan yang dipilih adalah jalan yang berbeda. Anak bukanlah sumber kebahagiaan yang utama, hartapun demikian. Anak dan harta hanyalah titipan sebagai pelengkap kebahagiaan, bisa jadi juga sebagai ujian diri di dunia ini.
Tapi janji Allaah itu pasti mba, setelah kesulitan akan ada kemudahan, dan kelak Tuhanmu akan memberikan nikmatNya kepadamu sampai kamu merasa puas. setahun setelah melahirkan, ibu bertemu dengan suami ibu saat ini. Dan Masya Allaah sekali, kebahagiaan itu benar-benar nyata adanya. Hanya butuh sabar dan percaya bahwa Allaah nggak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambaNya.
Berapa tahun pun lamanya sebuah pernikahan, bila dilalui dengan takwa, rasa takut hanya kepada Allaah. Maka seterjal apapun jalan pernikahan itu, akan Allaah tolong untuk melaluinya. Hikmah nggak harus datang saat itu juga, tapi akan selalu ada hikmah atas ujian yang Allaah berikan kepada kita.
Tak doakan semoga Allaah mudahkan segala sesuatunya ya mba, diberikan yang terbaik dan kelapangan hati dalam melalui prosesnya."
Dan aku mengaamiinkan, sebelum berpisah, aku meminta izin kepada beliau untuk menuliskan kisah beliau dalam tulisan. Dan beliau mengizinkannya.
Jika Allaah takdirkan ibu membaca tulisan ini, semoga Allaah membalas kebaikan ibu ya dengan banyak kebaikan. Barangkali dengan cerita ibu ini ada banyak hati yang dikuatkan. Bahwa kebahagiaan itu bukanlah bersandar pada sesuatu yang semu.
Nasihat yang seringkali kita dengar bahwasanya memiliki anak itu bukanlah berdasarkan pada seberapa subur wanita dan seberapa perkasa pria. Melainkan pada kehendak Allaah untuk menahan atau memberi. Sesungguhnya Allaah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Yakinlah disatu ujian yang terasa berat untukmu saat ini, kamu tidak sendiri. Disaat kamu sedang Allaah uji, kamu tidak akan dibiarkan berjalan sendiri. Ujianmu adalah sesuai dengan takaran kemampuanmu untuk saat ini. kau tak perlu mencemas kapan ujian itu akan selesai dalam hidupmu, sebab pertolongan Allaah itu dekat. yang perlu kau cemaskan adalah bagaimana keyakinan mu untuk terus meminta pertolongan Allaah dalam setiap waktu dan baik sangkamu kepadaNya.
Cerita kala itu..
197 notes · View notes
ceritasiolaa · 6 months
Text
Kehamilan Pertama, bismillah..
Alhamdulillah di tahun ini aku tengah mengandung anak pertamaku. Aku belum pernah mempublikasikan di sosial media atau memberitahu orang-orang banyak mengenai kehamilanku ini, cukup orang terdekat dan beberapa orang yang langsung bertanya kepadaku saja yang tahu. Memang aku berusaha untuk meminimalisir update di sosial media, dan mungkin juga sudah menjadi prinsipku membatasi mana yang harus di publish atau pun tidak.
Kali ini, kali pertama aku menuliskan cerita kehamilanku yang sudah berjalan trimester II, Alhamdulillah.
Apakah aku sudah menyiapkan program hamil dari sebelumnya?
Jawabannya belum.
Bahkan aku dan suami memiliki perencanaan untuk program hamil tahun depan, setelah aku merasa lebih siap dan kuliah ekstensiku kelar. Namun, qadarullah rezeki dari Allah siapa sangka, Allah karuniakan insyaAllah kami seorang anak di tahun ini.
Ketika mengetahui bahwa aku hamil, aku cukup terkejut dan bingung. Speechless dengan keadaan. Yang tadinya mau ngasih tahu suami secara langsung saat di rumah, tapi ekspektasi tak sesuai dengan realitanya. Pak suami keburu tahu duluan dari dokter, gagal untuk memberikan surprise jadinya.
Mual, muntah, pusing, sempat sakit demam, flu, batuk dan lainnya. Semua ini aku rasakan saat trimester I. Tidak selera makan juga mengakibatkan berat badanku turun sebanyak 4 kg. Melihat nasi aja aku sudah eneg, rasanya mual. Belum lagi mencium bau-bau masakan yang mengandung bawang atau masakan lainnya, rasanya langsung pusing dan mual juga. Indera penciuman ini semakin sensitif. Jadi jarang ke dapur juga, sehingga suami yang mengurus beberapa hal rumah tangga.
Anehnya ke kamar mandi aja bisa mual, kalau mau ke kamar mandi pak suami kudu nyiramin wipol dulu sebelum aku masuk. Jadi seluruh ruangan itu harus wangi, bersih, dan rapi. Sebegitunya, astaga.
Pak suami yang terus berusaha mencari solusi, bingung menghadapiku yang tidak mau makan. Karena ga bisa makan nasi, alhasil makananku adalah ubi, jagung, kentang sebagai sumber karbohidrat. Alhamdulillah juga, aku lebih suka makan buah-buahan. Rasanya segar dan nikmat di tenggorokan, jadi buah dan susu menjadi sumber energiku yang malas-malasan makan nasi ini. Apa mungkin karena aku juga tidak terlalu suka nasi ya? Sehingga saat hamil, aku sama sekali tidak mau makan nasi? Entahlah.
Alhamdulillah pelan-pelan nafsu makanku membaik, masuk trimester II aku sudah mulai bisa makan nasi, ke kamar mandi tanpa harus disiram wipol dulu, sudah bisa masak lagi di dapur, tapi kadang masih mual dengan aroma masakan, dan juga kendalanya sekarang adalah badanku sering terasa pegal-pegal. Kaya bawa beban berat di punggung, tidur pun rasanya sudah kurang nyaman.
MasyaAllah ya ternyata perjuangan menjadi seorang ibu.
Kalau aku mengeluh, Alhamdulillah suami selalu support, “InsyaAllah setiap lelahnya, pegal-pegalnya, tidak nyamannya tidur, mual, dan lainnya jadi pahala ya” ucapnya.
Pernah juga aku sampe mau nangis rasanya karena punggungku pegal sekali, dengan lucunya dia bilang, “Sayang, kalau perutnya bisa ditukar, ga apa-apa aku yang membawanya kalau kamu pegal. Jadi kita bisa bergantian.”
Jadi panjang ya tulisan ini, mungkin lain kali bisa lanjut part II cerita si ibu hamil yang satu ini.
Semoga ada hikmah yang bisa diambil dari tulisan ini ya, mohon do'anya juga teman-teman 😊
Tumblr media
Ini USG calon aa (insyaAllah) saat 7 weeks.
9 notes · View notes
tulisanditaputri · 3 months
Text
Bolehkah Aku Hamil?
Sebuah cerita nyata tentang pasien perempuan belia. Usianya 14 tahun, baru saja mendapatkan datang bulan yang pertama. Datang ke puskesmas ditemani ibunya. Sekilas tak ada yang tampak berbeda dan masih terlihat seperti bocah biasa. Alangkah terkejutnya, mengetahui bocah belia tersebut ingin memeriksakan kondisi janin yang tengah dikandungnya.
Benar saja, saat dilakukan pemeriksaan USG, tampak jelas janin mungil berusia 14 minggu. Bocah tersebut diam, tak pernah berkata apa pun saat ditanya. Hanya sang ibu yang berusaha menjawabnya.
Bayangkan, apa yang bisa dilakukan seorang bocah kelas 2 SMP saat hamil dan melahirkan. Fisiknya belum matang, terlebih mental dan pikirannya. Sekolahnya pun terpaksa dihentikan. Masa depannya masih panjang. Namun, pengaruh apa yang membuat dia berani melakukan. Sungguh pemandangan yang tidak diharapkan.
Tumblr media
Masih seputar perempuan. Jika sebelumnya membahas tentang pentingnya pemeriksaan saat hamil dan bersalin di fasilitas kesehatan. Kali ini, kita akan membahas perkara sebelum terjadi kehamilan. Untuk apa melulu soal perempuan menjadi pusat pembahasan? Tidak lain dan tidak bukan semua ditujukan demi menurunkan angka kematian.
Syarat pertama layak hamil adalah perempuan harus terlebih dulu dinikahi secara sah di mata hukum dan agama. Berikutnya, dilakukan skrining layak hamil sebagai upaya pelayanan kesehatan sebelum hamil. Mengapa harus diskrining? Mengapa tidak semua perempuan layak untuk hamil? Jawabnya, karena setiap perempuan memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Berikut beberapa pertimbangan apakah seorang perempuan layak hamil, tidak, atau ditunda.
1. Usia
Usia merupakan faktor penentu kesehatan pada ibu hamil. Usia optimal untuk hamil berada di kisaran 20 sampai dengan 35 tahun. Usia yang terlalu muda (di bawah 20 tahun) dan terlalu tua (di atas 35 tahun) merupakan salah satu faktor risiko timbulnya komplikasi pada ibu hamil. Masih ingat kisah nyata tadi? Usianya tak layak untuk hamil dan melahirkan. Kesehatannya menjadi taruhan.
2. Kondisi gizi
Status gizi merupakan penentu apakah perempuan layak hamil atau tidak. Perempuan dengan status gizi kurang dan anemia, wajib untuk mendapatkan terapi pemulihan gizi terlebih dahulu sebelum hamil. Anemia dan kekurangan gizi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko pertumbuhan janin terhambat, serta berat bayi lahir rendah.
3. Penyakit penyerta
Kondisi kesehatan ibu juga harus menjadi fokus perhatian utama. Khususnya ibu dengan riwayat penyakit penyerta, contohnya tekanan darah tinggi, kencing manis, dan asma. Sebelum hamil, harus dilakukan tata laksana menyeluruh terhadap penyakit yang diderita.
Hamil dan melahirkan memang tugas perempuan, tetapi laki-laki harus menjadi garda terdepan. Sayangi perempuanmu yang harus bertarung nyawa demi hamil dan melahirkan.
***
2 notes · View notes
piecesofmylife · 5 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Minggu pagi, 27 Ramadhan 1445 H.
Seminggu kebelakang, rasanya badan kretek-kretek banget, agak batuk dan sempet kejebak kemacetan cinere-buncit 3 jam. Bener2 rasanya ga enak badan, sampai di kantor cuma menggigil aja, memutuskan cek darah, hamdallah aman. Saat itu H-1 jadwal saya haidh. Sempet kepikiran, apa hamil.. karena memang 2 bulan ini sudah ikhtiar bismillah mulai program. Dan udh lepas IUD dari agustus thn lalu. Saya ga tau ini kepengennya saya aja atau gimana, tp pas konsul sm mba ika, baiknya ditunda dahulu. Sampai akhirnya saya dan suami sepakat, bismillah.
Jumat siang, saya ngeflek coklat. Saya pikir, oh saya mungkin haidh. Yasudah saya buka puasa, eh tp udh hari kedua dan ketiga ga keluar haidh lagi.. itu sudah h+2 jadwal haid saya. Sempet sedih krn malam 27 blm bisa optimal krn saya pikir saya haidh. Paginya saya deg2an parah, krn ternyata ga keluar darah lagi. Saya buru2 ke alfamart beli testpack, beli yg murah aja krn pikir saya, saya ga mau berharap banyak.. khawatir kecewa. Saya mulai test pack, ditunggu 2 menit, hasilnya samar!
Dulu pas hamil arfa, persis spt ini.. samar:") masyaAllah tabarakallah. Saya gabisa berkata apa2.. ya Allah, mudahkanlah. Suami saya juga suppport, doa2 saya rasanya didekatkan sm Allah. Saya bersyukur sekali. Bismillah bismillah.
Hari berjalan, awalnya kepingin segera ke obgyn untuk memastikan kehamilan, tp berhubung mepet lebaran, says pikir ditunda saja periksanya habis lebaran, vitamin pun cuma minum asam folat sisa ngambil dr kantor.
Saya exited sekali, di otak saya, bismillah saya akan jaga baby ini. Saya juga sudah sounding ke arfa kalau ada dedek bayi di perut bunda. Saya kasih tau teman2 kantor terdekat saya.. dan saya masih euforia dgn kehamilan saya... saya sampai download 3 aplikasi untuk ngebandingin aplikasi mana yg paling bagus.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Saya juga senyum2 sendiri membayangkan ada janin lagi di perut saya yang akan membesar...
Kebetulan saat itu, saya di berat badan terendah saya, BMI sudah hampir 24. Ya, bisa dibilang cukup berhasil program diet 8 bulan (memang salah satunya diet ditujukan untuk persiapan hamil). Pokoknya saya bener2 berusaha prepare yg bisa di prepare. Udh kepikiran juga ngidam, harus lebih hati2 dan akan menghindari olahraga yg jingkrak2.
Hari lebaran datang, hari pertama, kedua silaturrahmi saja seperti biasa. Rasanya juga ga capek2 banget.. ya standar aja.
Sampai di hari ketiga, Jumst kemarin. Tiba2 saja ada flek coklat setitik. Saya pikir, saya cukup istirahat. Eh ga taunya makin banyak sampai satu pembalut hampir penuh. Kata suami saya, gapapa.. gapapa.. ia menenenangkan. Walau khawatir, saya ttp berusaha positif thinking. Siangnya, keluarga suami ada acara di sentul. Flek sudah ga keluar sama sekali.. saya menikmati perjalanan.. jalan2 ke mini zoo dan ajak arfa main.
Keesokan harinya, dr sentul langsung ke daerah taman anggrek. Jalan lumayan jauh tp masih oke lah, ga yg capek gimana-gimana. Tp pas saya ke toilet, DEG, Flek lagi setitik. Di detik itu saya mau nangis, tp kata suami saya gapapa.
Akhirnya keliling mall, sampain di penginapan, flek saya semakin banyak. Sampe saya minta pembalut sm nida. Saya nangis ga karuan, saya takut kehilangan calon bayi saya. Dan suami saya bilang, gapapa. Kalaupun ga jadi, ya blm terbentuk apa2 di rahim saya. Saya cuma bisa bengong.. saya blm siap.. dalam seminggu, begitu banyak yg terjadi.
Awalnya saya ga mau bilang ke umi, tp saya ngerasa perlu konsul ke dr.ika, obgyn temennya umi. Saya cerita runtutan yg terjadi. Dan beliau menyarankan untuk USG, untuk memastikan apa saya benar hamil atau tidak, atau bisa jadi ternyata saya memang haidh saja. Beliau bilang, anggap saja haidh yg mundur. Pdhl biasanya jadwal haidh saya rutin.. dan gaada yg bisa disimpulkan apa2. Kalaupun hamil, jika keluar darah banyak begitu, bisa dikatakan ya... keguguran.
Saya blm siap dengar semua ini, saya jadi berkaca, sepertinya gaada perilaku berisiko yg bisa membuat keguguran.. sayapun ga capek2 bgt perasaan. Atau mungkin saya harusnya bedrest. Saya ga tau.. saya bingung, saya cuma bisa nangis. Saya sedih, krn kemungkinan melanjutkan kehamilan sangat rendah, sampai sekarang, minggu 14 april ini.. darahnya keluar banyak sekali. Perut saya kram, kontraksi.. dan saya blm ada rencana ke obgyn kapan waktunya.
Suami saya bilang, gapapa
Ibu saya bilang, gapapa
Adik saya juga bilang gapapa.
Tp kok tetap rasanya apa-apa ya, sebelum nulis tumblr, saya cuma bisa liatin test pack samar yg saya pikir saya hamil. Pdhl saya ga punya hak memiliki.. cuma ya rasanya sedih banget. Ga sampai 7 hari rasanya saya ngelus2 perut saya.. tp ya Allah juga yang ambil.
Karena kan memang hakikatnya Allah yang kasih, Allah yg ambil. Kita ga berhak untuk menuntut apa2. Tp kita cukup peluk kesedihan ini. Semoga bisa berdamai dgn diri sendiri.
Allah yg tau kapan waktu yg pas untuk kita.. Allah yg Maha Pengasih dan Penyayang. Allah gaakan pernah memberikan beban diluar kemampuan kita. Allah yg ukur sejauhana kita bertahan.
Dear baby X, terima kasih sudah hadir di hidup bunda walau km juga belum terbentuk apa-apa. Terima kasih ya nak.. terima kasih.
Dear Allah.. hamba mohon yg terbaik.....
Minggu, 14 April 2024.
Sendirian di rumah, suami jaga bangsal, arfa di rumah ummi.
Semoga Allah mudahkan.
3 notes · View notes
detakjantung · 5 months
Text
Cerita Persalinanku yang Tidak Mudah
Sedikit ingin sharing betapa hebatnya ternyata jadi Ibu. Memperjuangkan seorang bayi dalam kandungan selama 9 bulan. Menahan pantangan makanan demi si kecil tetap sehat apalagi itu termasuk makanan favorit. Selama masa kehamilan memang menyenangkan, tiap bulan menunggu hingga waktunya tiba. Tendangan demi tendangan dirasakan meskipun ngilu tapi itu hal yg selalu dinantikan setiap harinya.
Ceritaku saat menjelang persalinan memang tidak mudah, namun pada akhirnya mendengar tangisan bayi mungil yg aku jaga selama 9 bulan lamanya terlahir sesuai dengan ekspektasi dan doaku.
Rate melahirkan versi aku:
Pembukaan 1&2 : 0/10 (ga kerasa apa apa cuma kaget tbtb ada keluar banyak lendir)
Pecah ketuban : 0/10 (ga kerasa apa apa cuma kayak ada balon meletus di perut trs tbtb ngalir air dari area intim dan gabisa ditahan)
Pembukaan 3 - 5 : 4/10 (mules yg ilang timbul nyebabin pinggang dan punggung sakit tapi masih bisa keketawaan sama suami)
Pembukaan 6 - 10 : 1000/10 (definisi mules gabisa ditahan, jalan gabisa, bawaannya pengen ngeden sampe mata kayaknya mau loncat juga, suami udah abis di keroyok karena sakit yg bener2 ga ketahan)
Ngeden terus tapi bayi gamau keluar : 100/10 (sakit bgt di area intim dan anus, perut tetep mules tapi berasa ada yg besar bgt buat di keluarin, darah udah dimana mana, posisi melahirkan udh berbagai cara, tapi ade bayi tetep gamau keluar)
Qodarullah harus di tindak operasi sc karena udah 2 jam ngeden tapi ga keluar juga padahal pembukaan udah lengkap dan disertai mules.
Operasi & bius : 1/10 (udah ga kerasa apa apa karena melahirkan pervaginam tapi gajadi itu sakitnya kelewat batas)
Bius abis : 10000/10 (edan pokona mah, jaitannya sakit pol)
Pada akhirnya apa yg kita rencanakan tidak juga bisa melawan takdir yg sudah ditentukan. Fyi, ternyata ade bayi terlilit tali pusar di leher, kaki dan tangan. Itulah yg menyebabkan dia gabisa keluar melalui pervaginam.
Aku memang bukan Ibu yg sempurna tapi aku akan menjadi Ibu terbaik untuk anakku.
Welcome to the world Mauza Atharauf Dewandaru (Moza) yg artinya : anak laki laki pemberian sang pemurah hati yg menjadi kebahagiaan semua orang dan memiliki sifat yg baik dan bijaksana
Tumblr media
2 notes · View notes
truegreys · 1 year
Text
Kabar dari Kamar Kecil
Bagian Terakhir - Keputusan Kecil yang Amat Gemilang
Tara akhirnya menceritakan kondisinya dengan Moy kepada ibunya. 
“Ibu gak akan ngehalangin kamu. Hanya kamu dan Kismoyo yang bisa memutuskan. Pilihlah pilihan yang menurut kamu paling mendekatkan diri kamu dengan Allah.” 
Mendengar saran dari ibunya, Tara langsung menghubungi Moy–menanyakan kabarnya–karena ia tidak mungkin terus-terusan berada di rumah ibunya. Ia sudah memasrahkan semuanya. Apapun keputusan yang mereka berdua ambil nanti, Tara akan menerima dengan kelapangan hati. Tara hanya akan berusaha memperjuangkan pernikahannya jika memang Moy ingin juga. Ia tidak mau memaksakan apapun.  
Tanpa diduga, Moy langsung mengajak Tara untuk bertemu di tempat pertama mereka bertemu–-sebuah café  di tengah kota. Moy berniat untuk mengakhiri pernikahan mereka di tempat mereka memulai semuanya, di tempat ia pertama memulai semuanya.
“Kamu gak cukur kumis?” Tanya Tara berbasa-basi.
“Iya. Lebih keren, kan?”
“Menurut aku, kamu keren, kok, mau gimana juga.” Jawaban Tara tulus. Ia memang tak pernah memandang fisik sebegitunya. Ia hanya perlu kebaikan dan ketulusan hati, yang ternyata selama ini ia keliru kenali.
“Aku mungkin pernah cerita ini. Pilihanku untuk ambil jurusan di SMA, jurusan di kuliah, sampai kerja adalah saran dari Bunda. Tapi, belakangan aku jadi saran bahwa keputusanku selama ini selalu dipilih Bunda…termasuk nikah sama kamu.”
Tara menahan hatinya yang bergejolak. Ia tahu bahwa percakapan ini akan dan harus terjadi sekeras apapun ia ingin kabur.
“Waktu kita berantem, Bunda nyaranin untuk nikah lagi. Pilihannya adalah selesai sama kamu terus nikah lagi atau punya istri dua.” 
Tara masih memberikan Moy ruang untuk bercerita. Setidaknya ia kini tahu bahwa Moy disuruh menikah oleh Bunda denganya, dan Bunda pula yang menyuruh anaknya untuk mengakhiri pernikahannya. Seseorang memang bisa berubah sebegitunya. Tara kesal, tapi kekesalannya tak akan membawanya ke manapun.
“Tujuanku nikah dari awal udah salah. Bunda ingin punya banyak cucu. Kejadian yang kita alami selama ini, bikin aku sadar kalau…ini semua salahku.”
Tara meneguk air mineral yang barusan ia pesan. Seolah diteguknya pula semua kata-kata Moy. Tara memang pasrah, tapi bukan berarti semua itu tidak menyakitkan.
“Aku gak bisa terusin pernikahan ini. Aku merasa perlu beresin masalah aku dengan Bunda.”
“Aku punya satu syarat.” Tara menjawab segala pernyataan Moy dengan persetujuan berupa syarat.
“Aku ingin kamu cek kesuburan.” Mendengarnya, Moy langsung setuju. Moy paham bahwa Tara yang selama ini disebut bermasalah karena PCOS-nya. Setidaknya, dengan dilakukannya tes kesuburan yang saat itu tak Bundanya izinkan, Moy bisa meringankan rasa penasaran Tara selama ini.
“Kamu bener-bener gak pernah bahagia sama aku?” Tanya Tara.
“Pernah, kok. Waktu aku nungguin kamu keluar dari kamar kecil buat cek kehamilan dan ternyata kamu hamil.” 
Pertemuan itu ditutup dengan senyum getir Moy dan Tara.
***
Hasil tes kesuburan menunjukkan sperma Moy abnormal. Wajar karena Tara tahu selama ini suaminyalah yang banyak merokok dan pola hidupnya tidak sehat. Hasilnya Tara kirim langsung ke alamat Bunda. Tara ingin menyampaikan kepada Bunda bahwa kehamilan  bukan hanya peran perempuan, tapi juga laki-laki. 
Awalnya Bunda menyambut perpisahan Moy dan Tara dengan riang. Semua berubah ketika paket dokumen yang dikirim Tara sampai di tangannya. Ditambah, Moy memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan pindah kota untuk memulai hidup baru tanpa bayang-bayang Bunda.
Moy menjual rumah yang ia bangun bersama Tara, lalu membagi hasilnya dengan Tara. Proses perceraian berjalan lancar. Moy maupun Tara hanya perlu menandatangani berkas-berkas dan hadir di persidangan. Sekilas Tara merasa perpisahan ini begitu lucu. Perjalanan yang kata orang begitu rumit, tapi ternyata Tara jalani dengan begitu ringan. Seolah keputusan untuk berpisah adalah persoalan kecil. Sebaliknya, Moy merasa keputusan kecil yang dirasakan Tara adalah langkah paling berani yang pernah ia tapaki. Semuanya memang tergantung pada sudut pandang masing-masing pelaku.
Selepas semuanya selesai, Moy mulai menemukan lagi tujuan-tujuan yang selama ini diabaikannya. Ia tetap menghubungi Bunda karena tidak mau menjadi anak durhaka. Tapi, ia mulai membatasi dirinya. Ia mulai memutuskan banyak hal untuk dirinya sendiri. Moy mulai merubah sebutannya untuk kamar kecil dengan toilet. Ia tak lagi menggunakan kata-kata ‘kamar kecil’ seperti yang diajarkan Bundanya.
Moy sesekali melihat Tara di media sosial.  Tara ternyata membuat komunitas yang mendukung perempuan dengan PCOS. Ia bisa melihat bagaimana gemilangnya Tara seperti sebelum Tara bertemu dengannya. Binar itu kembali hadir selepas perpisahan  mereka.
Keputusannya kini sudah tepat. Moy tidak akan lagi menanti kabar-kabar dari kamar kecil yang selama ini tak pernah benar-benar ia inginkan.
TAMAT
Klik ini untuk baca Bagian 1!
13 notes · View notes
lulufrh · 6 months
Text
Doa seorang Mamah
25 tahun sudah, cerita yang aku jarang ceritakan namun akan aku tuliskan di usia seperempat abad ini.
25 Februari 1999. Lahir seorang putri kecil yang menangis seperti bayi pada umumnya, kelahiran yang tidak disangka-sangka karena baru tau kehamilan di usia kehamilan mamah 5 bulan.
Singkat cerita, siapa sangka ternyata bayi itu tumbuh tanpa bisa berbicara. Banyak mengoceh namun tidak ada yang bisa memami apa itu ocehan nya, berbagai terapi di upayakan oleh orangtua nya. Dan di keputusasaan seorang ibu yang sampai berdoa :
"Ya Allah gak papa anak ku gak bisa bicara ya, tapi semoga bisa menjadi penghafal Al-Quran"
Faktanya, memang kita hidup di Kerajaan Allah. Jadi apapun yang kita mau , tempat terbaik untuk menaruh keluh kesah dan berserah diri hanya kepada Allah.
Atas izin Allah Yang Maha Kuasa, doa sang ibu di ijabah oleh Allah. Anak nya kini bisa berbicara di usia SD, dan menjadi penghafal Al-Quran
"Sungguh atas kehendak Allah semua ini terjadi"
1 note · View note
putrikaguya · 2 years
Text
Bangun Kebiasaan Sejak Dini.
Melihat banyaknya pasien anak yang datang dengan gigi berlubang dibanding jumlah anak yang giginya bagus, maka sebelum tidur aku ingin mengeluarkan keresahan ini. Boleh diskip buat yang males baca atau merasa sanggup bila punya anak nanti giginya akan bagus tanpa lubang.
Oke silahkan disimak,
Selama masa kehamilan, ibu hamil penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, bila ibu hamil mudah mual muntah, keadaan mulut akan bertambah asam sehingga penting untuk rajin menyikat gigi dan kontrol ke dokter gigi untuk cek apakah ada gigi berlubang yang harus ditambal atau karang gigi yang harus dibersihkan biar ga kena gingivitis akibat hormonal, jangan lupa penuhi juga nutrisinya agar pertumbuhan janin serta gigi calon babynya nanti baik. Jadi yang belum nikah, gapapa dari sekarang kudu rajin cek gigi biar pas udah nikah terus dikasi hamil ga pontang panting ngurusin gigi.
Setelah bayi lahir, setiap habis mimik ASI biasakan gusi dan lidahnya dibersihkan dengan kassa atau kain steril / bersih yang diberi air putih. Hal ini diharapkan membangun kebiasaan si kecil agar ketika gigi susunya tumbuh kelak, si bayi sudah terbiasa untuk dibersihkan walau dengan metode yang berbeda. Pastinya tambah besar akan tambah banyak rintangannya dan dibutuhkan kesabaran serta ketelatenan orang tua untuk bantu gigi anak biar cakep. Metode yang dilakukan ketika gigi sudah tumbuh adalah dengan menyikat gigi pelan-pelan ditambah pasta gigi mengandung fluor. Untuk anak di bawah 3 tahun pasta gigi berfluoridenya sebiji beras aja ya jangan banyak-banyak nanti fluorosis, kalau udah di atas 3 tahun baru sebiji kacang polong.
Kenapa tadi ku bilang sebelum nikah perlu rawat gigi? Nanti ada kaitannya dengan pertanyaan "Anakku ga suka makan manis, sikat gigi selalu rutin pagi dan malam sebelum tidur, tapi kok masi bolong giginya ya? " Kalau gitu pertanyaannya, cara menyikat giginya gimana? Buru-buru ga? Terus coba cek juga gigi orang orang sekitarnya. Yang niupin makanannya kalau panas, atau yang sering kiss kiss bibirnya itu giginya ada bolongnya ga? Karna jangan salah loh bakteri itu bisa ditularkan lewat tiupan dan kiss kiss tadi. Belum lagi yang mamanya gemes anaknya lama makan terus diemutin dulu dalam mulutnya baru dipindahin ke dalam mulut babynya.
Oya jangan lupa juga kasih jeda sikat gigi 30 menit dari makan terakhir ke sikat gigi malam ya karna biasanya di waktu itu PH dalam mulut berubah.
Kalau udah cakep semuanya, batasi juga makan manisnya. Nah ini yang berat sih karna kalau anak udah sekolah pas kecolongan gimana? Makanya yang tadi aku bilang bangun kebiasaan. Dari sedini mungkin diusahakan juga dibatasi makanan manisnya. Pernah loh ada drg sp gigi anak yang cerita dia dari kecil dibatasi makan manisnya hanya ketika weekend dan itu di depan orang tuanya, jadi orang tuanya bisa kontrol kalau emang kelebihan.
Udah panjang gini nanti dinyinyirin sama tim maha benar "Ah situ belum punya anak aja jadi belum ngerasain repotnya punya anak kan? Apalagi kalau mau sikatin giginya pasti dia nangis duluan, ribet tau kalau udah punya anak".. Yhaa waktu itu kaget juga dengernya karna emang belum ngerasain langsung ya. Tapi kalau semua orang ribet punya anak kok ya ada yang punya anak banyak tanpa nanny tapi giginya bisa bagus semua tuh.
Terus aku cari jawabannya nanya langsung ke temenku yang udah punya 3 anak tapi giginya bagus-bagus. Jawabannya adalah "Dikira anak kita anteng-anteng aja kali kalo disiikatin giginya? Kita juga berjuang mati-matian tiap malem udah kayak perang Dunia ke 1000 sampai tetangga kayaknya udah biasa dengerin teriakan tangisan kalau anak gue mau di sikatin giginya. Ini tuh udah bukan dia bisa atau ga bisa, mau atau ga mau tapi WAJIB. Mending dengerin anak nangis sekarang daripada anak nangis ke dokter gigi kalau giginya rusak. "
Dan emang iya sih pada akhirnya tim ibu pertama pun merasakan membawa anak usia 1 tahun ke dokter gigi dengan keadaan anak belum kooperatif tapi ga mau makan karna giginya rusak lebih menyakitkan dan bikin pusing.
Oya satu lagi, kalau dirasa anaknya sulit sikat gigi atau mau sikat gigi tapi masih kurang bener mohon banget dibantuin. Lepas sendiri kalau emang udah bener dan giginya bagus semua. Banyak juga kasus yang dateng "Tuh dok di suruh sikat gigi males bener. " Bisa jadi anak belum ngerti, anak malas karna udah ngantuk, dsbnya yang emang harus gerak ortunya untuk bantu. Lagi lagi mau pakai kata "Bangun kebiasaan dari kecil" untuk sikat gigi bersama, atau saling sikatin gigi yang nanti ujung ujungnya kalau kurang dibantu orang tuanya. Beri contoh positif ke anak, sikat gigi bersama biar anak tau kalau itu emang wajib harus dilakukan. Sama kayak hal lain yang wajib yang juga di contohin ke anak dari kecil. Misalnya juga sama sama batasi makanan manis, jangan cuma ngelarang larang aja nih anak ga boleh makan manis tapi orang tuanya di depan anak makan coklat, eskrim dll.
Semoga cerita ini bermanfaat aamiin
17 notes · View notes
sitinuralfath · 2 years
Text
Cerita Kehamilan: Suspek Plasenta Akreta di Kehamilan Kedua (TM2-TM 3)
Cerita Kehamilan: Suspek Plasenta Akreta di Kehamilan Kedua (TM2-TM 3)
Bismillah… Alhamdulillah hari ini 10 September 2022, aku bisa menikmati Sabtu dengan mendengarkan instrumen Cello di Youtube dan menulis di blog ini. Di postingan sebelumnya: Tentang Kehamilan Kedua di TM 1 dan TM 2 baru sampai pertengahan saja, nah selanjutnya kulanjutkan di sini yaa… Mendekati akhir TM 2, aku dan suami mengunjungi dokter yang berbeda dari USG yang pertama. Waktu itu umur…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nhadiyati · 1 year
Text
Cerita saya, hamil, dan moodswing
Mood swing termasuk satu dari sekian hal yang dialami oleh Ibu hamil dan pada saat kehamilan trimester 2 itu normal terjadi. Bisa dikatakan setiap ibu hamil mungkin mengalami perubahan suasana hati yang cukup drastis, meskipun tingkatannya berbeda-beda. Hal ini terjadi karena bergejolaknya hormon-hormon dalam tubuh ibu hamil.
Mood swing adalah perubahan mood (suasana hati) yang jelas terasa atau terlihat. Pada dasarnya, perubahan mood dan emosi ini bisa saja terjadi sesekali dan hal ini tidak disebabkan oleh kelainan tertentu. Namun, jika sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau disertai tanda-tanda lain, mood swing patut dicurigai sebagai gejala dari gangguan mental.
Mama dan Kakak Perempuan sebagai ibu hamil pendahulu kurang banyak memberikan briefing terkait ini dan gejala hamil lainnya (mual, muntah, sakit pinggang, gak bisa tidur, bolak balik kamar mandi, kaki bengkak, tangan kebas, dst) sejujurnya hhe sehingga saya sempat tersesatkan dengan keinginan 'akan cantik dan produktif saat hamil', quote andalan mama dan kakak adalah 'jalani saja dengan santai' (saya curiga mereka termasuk hamil kebo) yang ternyata cukup sulit diaplikasikan dalam kondisi saya.
Saya awalnya termasuk yang ikut ketawa ketika ada salah satu teman yang bercerita kalau istrinya nangis tengah malam karena tidak dibelikan makan, jadi kronologinya si suami mau beli ketoprak, udah nanya ke istrinya dan istrinya bilang gak mau, jadi ya suaminya beli satu porsi dan makan dengan lahapnya, dan ternyata istrinya nangis 'tega banget beneran cuman beli seporsi, kalau aku lapar tiba-tiba gimana, kan apa susahnya beli stok satu'. Belum lagi cerita serupa unik yang saya temuin di reels ntah itu nyata atau drama.
Bekal dari wejangan mama dan kakak, dan saya yang merasa absurd dengan cerita yang didengar-dengar. Saya yakin bisa melewati kehamilan as a cool person, yang rasanya saat menulis ini hati saya tertawa terbahak-bahak penuh kemirisan bahwa yang kerjadian justru sebaliknya. Tujuan menulis, buat mengenang ternyata saya bisa menjadi orang yang demikian, dan suami yang menjadi korban meski sampai tulisan selesai saya tetap merasa dia punya andil kesalahan haha walau dia mungkin gak maksud buat salah. Mood Swing itu nyata :D
Saya pernah menangis diem-diem ketika lagi kebangun tidur tengah malam ternyata malah dipunggungin, yang alhasil begitu tidur lagi mimpinya jadi diselingkuhin sama suami. Alhasil begitu pergi jalan-jalan saya ngomel-ngomel dimobil sambil mukul-mukul sambil cerita kejadian tadi malam sampai bangun pagi yang cuman bikin suami bengong "lah aku kan udah nyenyak tidur sayang, mana tau kalau jadi munggungi, biasanya tidur juga kan dipeluk". dan untuk masalah mimpi dia cuman bisa ketawa ngakak, tapi dikemudian hari aku sempat baca kalau mimpi kayak gitu tuh sering banget dirasa Ibu Hamil yang ngerasa jauh sama suaminya.
Pernah juga ngebukin teman disebelah yang salah kasih informasi kalau pesan popcorn dibioskop itu yang bisa di mix itu size large, padahal abang gojeknya juga gpp upgrade pesanan (ini ntah kenapa tiba-tiba pengen banget popcorn bioskop dikantor). yang mana kalau diinget lagi bukan kesel sama temennya juga tapi kesel ke suami yang hobi banget larang-larang masalah makanan walau saya mencoba memahami maksudnya baik untuk saya dan adek bayi.
Pas Perjalanan Dinas Luar Kota pernah juga nangis sampai bikin temen sekamar diem dan langsung ngacir pamit tidur gara-gara yang awalnya mood berbahagia karena dapat nasi kucing (yang ini juga ntah kenapa tiba-tiba pengen) tapi karena teman yang dititipin juga lagi jalan-jalan dia baru balik hotel jam 10an, alhasil ditegur suami makan malam-malam karena nanti bisa naik asam lambung dan tidurnya jadi lebih larut untuk membiasakan perutnya.
Biasanya kalau sakit aku termasuk tim yang akan minum obat dan tidur. Tapi sekarang gak bisa minum obat karena takut berdampak pada adik bayi. Tapi diantara gempuran mual, muntah, sakit pinggang yang sempat menghampiri aku bisa tidak tertidur dan menangis abis telponan sama suami, padahal udah ditemanin sampai dini hari dan aku yang menyudahi karena besok harus kerja. Tapi pas itu perasaannya 'ya allah kok gini banget padahal baru awal kehamilan TT'.
Yang terkini, saya bisa menangis karena ditegur pak suami minum hazelnut choco milk tea chatime yang notabenenya minuman kesukaan saya. pas itu Pak suami sampai ngasih screenschoot kalau teh itu ada senyawa tanin yang menggurangi penyerapan zat besi, disuruh nahan diri duu sampai lahiran. Malam itu saya mungkin meninggalkan suami yang bengong dengan pesan singkat tanpa panggilan sayang, aku sendiri sangking betenya sampai sempat ganti wallpaper jadi photo sendiri aja :'D
Kalau direnung-renung perasaan saya memang campur aduk kala kehamilan, saya sendiri gak menyangka bisa merasakan perasaan tersebut, kadang-kadang kayak merasa kehilangan sosok diri atau justru merasa kewalahan kesepian sendirian, saya sampai gak percaya pada saat itu bisa ngomong ke suami "kenapa cuman aku yang harus nahan makan, yang harus sakit pinggang, terus alasannya buat adek, akunya gimana" atau ketika aku bisa ngerasa "semuanya untuk adek, misal aku gak minum manis karena adek padahal aku seneng minum manis, berarti aku gak boleh seneng" atau "kalau misalnya adek kenapa-kenapa, sakit, gak gemuk pasti nanti yang disalahin mamanya makan gak bener misalnya, papanya gak bakal disalahin" .
Perasaan tidak menyenangkan yang hadir sendirinya walau saya sama sekali tidak pernah merasakan tidak menyukai/membenci kehamilan ini. Bisa diberi amanah mengandung adik bayi adalah anugerah dan kebahagiaan buat saya, dan saya sadar dengan kurang yang saya miliki dan memang suami benar ada beberapa hal yang saya harus batasi karena adek bayi ya gak bisa milih-milih makanan atau ngapa-apain selama dirahim. Maka saya coba menulis untuk menuangkan perasaan aneh ini dan berharap iya segera berlalu.
Saya berharap bisa melalui kehamilan ini dengan baik-baik saja, Doa terbaik untuk saya dan untuk adik bayi :')
2 notes · View notes
kaidaastuti · 2 years
Text
CHILD FREE
Belakangan dunia persilatan lidah kembali diramaikan oleh statement kontroversial mbak G, seorang yang katanya selebgram. Mbak G ini termasuk penganut aliran child free yang sering mengutarakan dan "mengkampanyekan" pilihan hidupnya di sosmed. Sebenarnya itu haknya sih, tapi apakah si mbaknya ini lupa pelajaran PPKn jaman SD yang bilang bahwa hak kita itu juga dibatasi oleh hak orang lain?
Saya ikutan sensi bukan karena saya adalah ibu dari seorang balita yang lagi super duper aktifnya ( yang kata beliau itu adalah penyebab cepat tua Lo, 🤣🤭). Saya berdiri di kubu ini atas nama teman-teman saya yang luar biasa perjuangannya untuk bisa mendapat strip dua.
Teman saya ada yang tiap bulannya harus menempuh jarak lebih dari 60 km hanya untuk bertemu obgyn ternama untuk program hamilnya. Bukannya di kotanya tidak ada dokter kandungan, tapi ikhtiarnya selama nyaris 5 tahun berganti-ganti obgyn di sana belum menemukan hasil. Akhirnya dia rela lintas kota demi mendapat kabar baik. Capek badan, pikiran, dan tentu saja uang. Alhamdulillah saya dengar sekarang dia sudah hamil sekitar 4 bulanan.
Pernah juga dengar ada seorang wanita yang dia nggak punya rahim, tapi segitu inginnya dia punya anak akhirnya dia adopsi seorang bayi yang baru lahir. Yang membuat saya merinding adalah wanita tersebut rela menjalani serangkaian program dan suntik hormon demi bisa menyusui "bayinya". Katanya tak masalah dia tak punya rahim, dia tetap ingin menjadi "ibu" seutuhnya bagi bayinya.
Nah, jika orang-orang ini baca statementnya mbak G, jangan heran dong kalau mereka jadi naik darah.
Mbak G mungkin gag salah. Dia punya pemahaman sendiri yang entah dari sebab apa pemikiran tersebut terjadi. Saya rasa sih pasti bukan karena hal yang sepele. Ini soal menjadi ibu lo. Menjadi sosok yang Allah beri kedudukan teramat istimewa. Masa ya ada yang nggak ngiler sama jabatan itu. Maka pasti Mbak G punya cerita di balik layar yang kita tidak tau.
Btw, saya juga punya seorang teman yang begitu mengagung-agungkan pilihannya untuk child free. Dan seperti halnya Mbak G dia pun hobi sekali upload kebersamaannya bersama suami dengan tambahan caption yang menyudutkan orang yang punya anak, hehe... Nah tapi kalau liat postingan teman ini, bukannya kesel saya malah merasa kasihan lo.
Teman saya ini, sebut saja Mawar, dulu jaman belum menikah akrab sekali dengan saya. Dari ceritanya dulu saya tau kalau dia ini agak kebablasan dalam bergaul. Sex bebas sudah bukan hal yang baru buat dia. Dan dia sendiri cerita pernah beberapa kali menggugurkan kandungannya dengan aborsi mandiri. Qodarullah dia bertemu dengan orang baik dan menutup kisah kelamnya. Tapi kalau menurut saya gaya hidupnya jaman jahiliah dulu sepertinya sangat berpengaruh ke organ dalam, terutama organ reproduksinnya. Kalau kata bidan sih kemungkinan rahimnya jadi kering karena keseringan minum obat. Nah itu yang bikin dia mungkin jadi susah hamil.
Bagi Mawar keputusan mendeklarasikan dirinya sebagai penganut child free barangkali adalah tameng terbaik untuk menangkis pertanyaan menjengkelkan macam "Kapan punya momongan?" , "Udah isi belum?" , and the bla, bla, bla. Kalau Mbak G? Ya entahlah.
Saya cuma penasaran, seandainya dengan kuasanya suatu saat Allah kasih rejeki kehamilan kepada Mawar atau Mbak G, apa yang akan mereka lakukan? Tegakah mereka mengaborsi si janin? Saat itu mungkin mereka baru akan tau, seberapa melting hati seorang ibu saat menatap makhluk kecil itu untuk pertama kali. Seluar biasa apa rasa jatuh cinta yang hadir bahkan saat kita belum bertemu dengannya. Rasa yang bikin kita rela menukar apapun demi kebahagiaannya. Jangankan tidur kurang dari 8 jam, ibarat semalaman begadang tidak tidur pun kita rela lo, iya kan?
Jadi, kepada Mbak G dan Mawar, saya tulus doakan semoga suatu saat nanti kalian bisa merasakan betapa indahnya menjadi seorang ibu. Saat hari itu tiba, cukup baca ulang postingan kalian hari ini, tertawakan, dan coba hayati apa yang sejujurnya kalian rasakan.
Salam hangat dari kami, para ibu yang jiwanya akan selalu muda dan bahagia 😘😊
10 notes · View notes
annisamsyaf · 2 years
Text
Surat Kecil untuk Buah Hatiku
2 Januari 2023
De, apa kabar? Senangkah disana? Lagi apa? Mudah-mudahan senang ya De. Hari ini Papa udah masuk kantor lagi, meeting jam 9. Mama masih belum banyak gerak dan belum aktif lagi supaya pendarahannya cepat berhenti.
Nak, Mama mau menuliskan cerita kita di beberapa waktu ke belakang ya agar Mama dan Papa selalu ingat bahwa Dede pernah ada di hidup kami berdua. Mudah-mudahan Dede disana bisa ikut membaca dan merasakan bahwa Mama dan Papa sayang sekali dengan Dede, tapi Allah lebih sayang.
Sore itu, Jumat, 18 November 2022
Sekitar jam 16.00, Mama merasa tidak enak badan De. Sebetulnya pagi-pagi Mama sempat ke kantor, ada janji interview dan harusnya Mama mengajar sore itu. Namun Mama tidak kuat dan langsung pulang setelah interview itu. Sorenya, Papa meminta agar Mama segera tes kehamilan, pakai tespack yg sebetulnya sudah lama Papa beli karena Mama sudah telat sekitar 2 pekan. Akhirnya kami coba tes saja De dan menunggu hasilnya beberapa detik. Kemudian inilah yg kami lihat.
Tumblr media
De, ini betulankah? Ada Dede di perut Mama 🥹 De, Mama sebetulnya tidak terlalu kaget karena merasa memang badan Mama agak sedikit aneh belakangan ini, namun Mama lebih ke tidak percaya, apakah ini betulan?
Papa juga sama. Papa kaget De, agak tidak percaya karena setiap Mama telat haid, ujung-ujungnya suka haid juga. Namun ini tidak De, Mama tidak kunjung haid setelah itu. Papa lantas memeluk Mama dengan kondisi kami sama-sama belum yakin. Kami harus ke dokter secepatnya.
Kalau tidak salah ingat, kami ke dokter De setelah itu. Kami berikan tespack itu, dokternya sebetulnya tidak seyakin itu kelihatannya, tetapi beliau kasih Mama asam folat dan beberapa obat terkait sakitnya Mama dan menyarakan agar kami mengunjungi dokter kandungan di pekan ke 8-12 supaya saat di USG terlihat dengan jelas. Memang, kalau dihitung, saat itu baru memasuki pekan ke-6.
Papa sempat mengabari keluarga Cibiru tentang kehamilan ini. Mereka antusias namun belum 100% yakin juga dan meminta segera ke dokter kandungan. Nenek dan Om Sukamenak diberitahu secara langsung mengingat memang malam itu Papa dan Mama akan menginap di Sukamenak karena esoknya kami semua akan menghadiri undangan keluarga Leles. Nenek Sukamenak kami beri tespacknya maksudnya agar kejutan, tapi Nenek terlihat bingung, maksudnya apa katanya. Setelah diberi tahu bahwa Mama hamil, Nenek langsung berkaca-kaca De, senang sekali dan sangat menanti kehadiran Dede. Ingin dipanggil Nenek katanya 🥹
Sabtu, 19 November 2022
Pagi itu, kami segera pergi ke Garut. Disana sudah banyak keluarga yang hadir. Mereka seperti biasa, seperti netizen, bertanya Mama sudah hamil atau belum, karena melihat perut Mama yang memang besar kali ya hehe. Kali ini Mama bisa menjawab “InsyaaAllah doakan aja ya”🥲. Mereka mengelus perut Mama dan mendoakan Dede. Sepanjang acara, Mama tidak dibiarkan banyak jalan-jalan oleh Nenek dan Papa. Memang saat itu Mama merasa mudah sekali lelah dan engap, tapi mungkin itu normal ya? Lalu kami pulang lagi ke Bandung siang harinya.
Beberapa hari sebelum tanggal 30 November 2022
Mama dan Papa menjalani hari-hari seperti biasa De. Alhamdulillah jam mengajar Mama bisa dikurangi, sudah tidak ngajar SD lagi, karena Mama sudah mengabari Miss Ranny sepertinya Mama tdk bisa mengajar banyak-banyak. Hari pertama jadwal baru saja, Mama mengajar 4 jam seperti terengah-engah, padahal biasanya di kantor rata-rata 8 jam Mama kuat De. Gapapa mungkin memang Mama harus adaptasi ya De. Papa juga lagi lumayan sibuk, biasa akhir tahun, kejar target proyek De. Kadang dari pagi sampai malam Papa masih di depan laptop De. Kalau Dede tahu, Papa sangat passionate dengan kerjaannya sebagai programmer De, sangat bekerja keras. Mama beruntung menikah dengan Papa yang sangat bertanggung jawab. Mama yakin Papa bisa jadi Papa yang baik juga untuk Dede.
Sehari-hari juga Mama mengalami beberapa perubahan De. Pagi-pagi Mama suka mual, tapi engga sampai muntah. Lemes banget rasanya De, pingin di kasur terus. Akhirnya Mama merasakan bagaimana rasanya hamil karena dulu teman-teman Mama pun banyak izin kalau hamil muda. Mama juga mulai cari tahu dos and donts saat hamil terutama makanan. Yaa Allah ini godaan terbesar De. Mama suka banget makan sate, batagor, steak, yang ternyata harus Mama stop dulu De, tapi Mama gapapa De karena kesehatan dan perkembangan Dede di dalam kandungan itu lebih penting menurut Mama. Harus Mama tahan dulu.
Pagi itu, Rabu, 30 November 2022
Alhamdulillah, kami bisa meluangkan waktu de untuk cek kandungan pertama kali ke dokter kandungan. Kami cek di RS Unggul Karsa Medika untuk bertemu dengan dr. Rizna. Kami sepakat untuk memilih dokter kandungan perempuan De karena Papa sungkan katanya kalau Mama dipegang-pegang dokter laki-laki 😅 dan memang lebih nyaman aja ya jika ada aurat terbuka karena sesama perempuan. Alhamdulillah ada dr. Rizna.
Sebelum masuk ke ruangan, Mama sempat cek tensi dan saturasi serta diwawancara berbagai pertanyaan hehe alhamdulillah lulus hasilnya bagus De. Lalu kami masuk ke ruangan dan ditanya keluhannya apa. Kemudian Mama diminta berbaring dan mulailah proses USGnya. Dokter mengoleskan gel USG ke perut bawah Mama dan menekan alatnya, agak menekan karena ternyata sulit terlihat karena sebelumnya Mama pipis dulu. Kata dokter kalau mau USG sebaiknya engga pipis dulu supaya pemantulan dr kantung kemih ke rahim terlihat. Tapi alhamdulillah Dede terlihat di dalam kantung kehamilan. Sekarang Papa dan Mama yakin bahwa Dede benar-benar telah hadir di hidup kami. Mama berkaca-kaca karena senang De. Papa karena tidak biasa menangis jadi tidak menangis, hanya saja Mama tahu, Papa pun senang dengan kehadiran Dede. Ini foto USG Dede yang pertama
Tumblr media
Yaa Allah, ini ternyata betulan. Sepanjang perjalanan pulang Mama masih percaya tidak percaya sih, ada sesuatu di perut Mama. 🥹 Selama ini ada ketakutan kalau Mama tidak bisa punya anak, tapi alhamdulillah ini ternyata hanya soal waktu. Di usia pernikahan kami yang hampir satu tahun Allah percayakan Dede untuk menjadi anak kami yang pertama.
Kami diminta kembali kontrol bulan depan untuk melihat perkembangan Dede selanjutnya. Berarti tanggal 30 Desember 2022. Mama dibekali beberapa obat de. Ada Ondasetron untuk mual (yang akhirnya tidak Mama habiskan karena Mama merasa tdk mual lagi akhir-akhir ini), Premaston untuk penguat kandungan, dan Asam Folat. Mama berusaha tidak skip minum obat De karena Mama takut terjadi sesuatu pada Dede 🥺. Setiap makan pun Mama jadi merasa lebih mindful, perhatian terhadap makanan apa yang masuk, lebih ingat untuk berdoa, supaya sejak dalam kandungan Dede tdk dimasuki makanan yang tidak baik 🥲. Mama takut banget De, di dalam sana Dede kurang gizi, Dede kemasukan makanan haram atau tdk thoyyib, sehingga Mama berupaya banget untuk lebih perhatian dengan apa yang Mama makan. Searching dulu ini boleh atau engga. Kalau boleh sesekali, Mama merasa senang sekali akhirnya bisa makan makanan kesukaan Mama. Tapi kalau yg gaboleh bgt gapapa Mama hrs lebih sabar. 🥹👍 susah juga ternyata ya De menjadi ibu. Perjuangannya dari awal kehamilan. Mama tdk pernah menyangka, oh begini ternyata rasanya jadi ibu. Merasa banyak dosa banget sama Nenek De, merasa Mama belum menjadi anak yang baik dan berbakti bgt untuk Nenek. 😰 ya selama hamil ini memang jd banyak merenung 🥺
Sabtu, 24 Desember 2022
Pagi itu, Mama dan Papa diajak Nenek Cibiru untuk ke IKEA karena keluarga Cibiru katanya belum pernah. Sebetulnya Mama ragu-ragu karena malamnya Mama ada agenda juga, harus datang ke undangan yang memang sudah ada dari jauh-jauh hari. Mama takut kecapean, tapi karena sayang momennya, keluarga Cibiru memang pada sibuk, mumpung pada bisa, Mama iyakan untuk ikut ke IKEA. Pikir Mama lumayan juga untuk refreshing.
Disana kan memang jalan-jalan ya, keliling-keliling. Sekalian makan-makan syukuran ulang tahun Papa yang sebetulnya hari kemarin De. Mama dan Papa senang bisa menemani keluarga Cibiru kesana walaupun pulangnya tepar banget De. Mama ngerasa cape banget karena ternyata sore juga pulangnya. Pergi jam 10 pulang jam 4 sampai rumah. Mama langsung tertidur, bahkan tak sempat pamitan dengan keluarga Cibiru sebelum pada pulang.
Tidak lama dari situ Mama bangun dan harus siap-siap lagi ke undangan. Cape banget sebetulnya tapi gimana ya, malah ini agenda yg udah jauh-jauh hari. Kami harus pergi. Kami pesanlah grab yang taunya dicancel. Kami nekat ke rumah Sukamenak pakai motor karena waktu udah mepet banget, gamungkin kalau pesen mobil lagi. Papa berusaha nyetir sepelan mungkin supaya Mama tidak terlalu terguncang. Lalu sampailah di Sukamenak. Nenek Sukamenak agak marah melihat kami naik motor, takut Dede kenapa-kenapa.😰 tapi kami berusaha menjelaskan kenapa naik motor dan kami dinasehati agar tidak naik motor lagi.
Singkat cerita, kami sampailah di Grand Asrillia. Jalan dari parkiran ke venue agak jauh. Mama sebetulnya udah agak gakuat jalan tapi mau bagaimana lagi. Pas di undangan pun kami kehabisan makanan. Mama hanya bisa ambil sayur lodeh dan mie goreng karena makanan lain adalah makanan yang hrs dihindari saat hamil. Pas mama makan, mie gorengnya juga agak asam, sedih juga hanya makan sayur lodeh 😅 untung aja masih ada sate padang setelah itu. Mama lihat satenya tdk terlalu dibakar lama jadi Mama berani makan karena lapar banget belum makan sejak terakhir di IKEA dan sayur lodeh itu. 🥲
Kami pulang agak larut. Lagi, harus jalan ke parkiran. Sampai di rumah kami langsung tidur karena tepar 🥹
Minggu, 25 Desember 2022
Paginya, kami pamit dari Sukamenak untuk pulang ke rumah kami. Tidak ada hal-hal aneh, biasa saja De. Hanya cape lalu istirahat. Malamnya kami terkejut karena Papa melihat bekas darah di paha Mama. Mama minta Papa melihat apakah darahnya banyak atau tidak. Ternyata tidak mengalir, hanya membekas. Lalu Mama pakailah pembalut supaya keliatan kalau pendarahan lagi. Ini pendarahan pertama selama hamil. Kami berusaha tidak panik walaupun Mama nangis juga takut Dede kenapa-kenapa. Papa berusaha menenangkan Mama, memeluk, meyakinkan ga akan terjadi apa-apa, semoga.
Senin, 26 Desember 2022
Sebelum shalat subuh, Mama melihat ada bercak darah yang lebih banyak dari sebelumnya. Memang saat tidur Mama merasa sakit di bagian bawah perut sehingga tidur pun merasa tdk maksimal. Karena takut, kami putuskan untuk kontrol ke RS lebih cepat dari jadwal. Kami lihat ada jadwal praktik dr. Rizna hari ini. Kami bergegas pagi-pagi pesan grab dan sampailah di RS. Sebetulnya harusnya Mama ada agenda makan-makan sama teman kantor De hari itu, tapi Mama batalkan. Yang Mama pikirkan hanya Dede saat itu.
Qadarullah ternyata dr.Rizna sedang cuti. Saking panik dan tidak kuat (Mama pakai kursi roda saat itu), Mama minta untuk konsul ke dokter siapa saja yang ada. Mama dan Papa sudah pasrah karena dr.Rizna adalah satu-satunya dokter kandungan perempuan di RS tsb, sehingga sudahlah tidak apa-apa sama dokter laki-laki juga 😰
Ada dr. Aloy. Dipersilakan masuk ke ruangan. Kami diwawancara sedikit dan Mama diminta berbaring untuk USG. Saat USG, Mama agak waswas saat melihat ke layar. Dede masih ada kah disana? Mama takut Dede sudah tidak ada 😭
Inilah hasil USG kedua saat itu
Tumblr media
Dokter Aloy bilang bahwa Dede masih ada, hanya saja detaknya lemah. Kantung kehamilan terpantau masih ada. Mama didiagnosis Abortus Imminens. Dokter Aloy menyarankan Mama bedrest dan rawat inap di rumah sakit. Kami tidak berpikir apa-apa saat itu, kami iyakan saja. Tidak ada persiapan apapun, tidak bawa apapun. Tidak pernah urus rawat inap sebelumnya, kami agak bingung.
Dibawalah Mama ke IGD oleh suster. Ditempatkan di suatu bed sambil Papa mengurus administrasi. Mama mulai disuntik untuk diinfus dan diambil darah dan juga swab antigen. Kondisi Mama saat itu sudah agak tidak karuan. Pusing, lemas, dan sakit perut. Mama baru dapat ruangan sekitar pukul 13.00, alhamdulillah itu juga dapat ruangan. Mama merasa darah mengalir sesekali. Mama diminta bedrest tidak ke kamar mandi. Jika mau pipis katanya pakai pispot atau pakai pembalut dewasa. Papa pulang dulu untuk membawa beberapa perlengkapan untuk menginap. Sesungguhnya Mama lapar sekali, kirain akan dikasih makan siang taunya jam makan siang sudah lewat. Jadi Mama menunggu Papa untuk beli makan siang. Mama pesan ayam lada hitam, Papa pesan fuyunghai. Kami makan dengan lahap karena kelaparan. Mama sebetulnya agak khawatir katanya ibu hamil tdk boleh makan lada hitam, tapi Mama cari lagi katanya boleh tapi tdk terlalu banyak. Jadi Mama makan saja karena sudah sangat lapar.
Hari itu sebetulnya adalah hari Anniversary kami yang pertama De. Kami senang sekali di tahun pertama menikah kami sudah dikaruniai Dede, tapi kami juga sedih ternyata hari Anniversary ini harus kami lalui di rumah sakit, untuk memperjuangkan Dede. Kami gapapa De, yang penting Dede sehat.
Keluarga pun mulai berdatangan dari siang hingga malam. Disana sepertinya tidak ada jam besuk, hanya saja pembesuk dan penjaga dibatasi 1 orang/pasien. Saat dibesuk, mungkin Mama merasa senang dan lupa bahwa Mama harus bedrest. Merasa agak baikan, Mama sempat duduk saat makan dan mengobrol. Namun ternyata, setelah itu perut Mama sakit sekali De. Suster bilang itu karena Mama duduk. Mama sungguh menyesal De kenapa Mama tidak tiduran saja 😭 mungkin Dede terganggu ya dengan itu 😭🙏🏻
Malamnya sebelum tidur, Mama sempat ganti pembalut. Darahnya cukup banyak ternyata. Papa dengan sabar mengganti pembalut Mama, membantu Mama pipis pakai pispot, mengusap Mama saat sakit, memeluk Mama di bed sebelum tidur, membacakan doa-doa untuk kita. Papa orang yang sangat baik De, sangat menyayangi Mama dan Dede. Mama beruntung sekali di saat-saat seperti ini ada Papa yang menemani Mama 😥
Selasa, 27 November 2022
Adzan Shubuh pun tiba. Papa membangunkan Mama untuk shalat. Seingat Mama, sebelum shalat Mama ingin pipis sehingga Papa bantu dulu. Setelah itu kami shalat shubuh berjamaah.
Tidak disangka setelah shalat shubuh, perut Mama sangat sakit De. Ini lebih-lebih dari kemarin. Papa panggil suster, kemudian suster menyuntikkan obat cair ke infusan. Setelah penyuntikan itu, mulut Mama terasa asam (kata suster memang obatnya agak asam). Mama masih merasa sakit perut yang hebat itu. Mama sedikit mengejan tapi suster melarang Mama, lebih membimbing Mama untuk bernapas panjang agar lebih rileks dan Mama kunjung membaik saat itu.
Beberapa waktu berselang, sakit perut itu datang lagi. Sakit haid Mama selama ini serasa tidak ada apa-apanya De 😖 kali ini lebih lebat karena disertai pusing dan mual. Sampai Mama muntah, Mama merasa ada aliran darah yang cukup deras ke arah pembalut. Mama tak bisa berpikir apa-apa. Mama muntah lagi, kali ini muntahannya lebih kuat dan menekan rongga perut Mama. Saat itu Mama merasa akan ada gumpalan yang keluar dari perut Mama ke arah pembalut. Mama takut itu Dede. Mama berusaha tahan agar tidak keluar 😣
Mama memeluk Papa. Takut kalau Dede sudah tidak ada. Takut sebenarnya Dede sudah keluar. Papa menenangkan Mama bahwa Papa sudah ikhlas dengan apapun yang terjadi. Mama pun saat itu mencoba pasrah saja, ikhlas jika terjadi sesuatu pada Dede walaupun berat De rasanya 😭 Mama sudah sangat menyayangi Dede yang beberapa bulan ini selalu menemani Mama kemana-mana 😭 berat rasanya jika Dede harus meninggalkan Mama.😭🫣
Dokter datang pagi itu. Yang datang adalah dr. Roland. Dokter yang menangani Mama sejak Mama di ruang inap. Dokter Roland baik sekali. Menenangkan orangnya. Mengingatkan bahwa pagi ini akan ada USG lagi untuk pengecekan. Mama bilang bahwa Mama muntah dan merasa ada yang mengalir. Dokter Roland terlihat pasrah juga namun tetap berusaha membesarkan hati Mama, berusaha untuk memperjuangkan Dede.
Lalu saat USG pun tiba. Ini foto Mama dan Papa sebelum berangkat USG De. Maaf ya De kami suka malu menunjukkan wajah asli kami 🥲
Tumblr media
Saat bangun dari tempat tidur, seperti ada darah dan gumpalan yang mengalir ke pembalut. Apakah itu Dede? 😭 gumpalan yang aku tahan agar tidak keluar akhirnya keluar juga saat aku berdiri dari bed. Tidak tertahankan 😰 darah pun mengalir hingga menetes ke lantai. Mama menangis. Mama merasa gagal mempertahankan Dede, namun Mama masih berpositif thinking gumpalan yang keluar itu hanyalah gumpalan lain.
Saat USG, dr. Roland memperlihatkan layarnya. Ternyata memang kantung kehamilannya memang sudah tidak ada 😭😭😭😭 hanya tersisa sedikit-sedikit gumpalan yang harus dikeluarkan. Mama menangis saat itu juga. Merasa gagal mempertahankan Dede 😭 Mama tak memperhatikan muka Papa saat itu. Mama didiagnosis akhir Abortus Incomplete. Dengan demikian, Mama harus menjalani kuretase siang nanti. De, Mama sungguh ga percaya, kemarin-kemarin masih gapapa, hari ini Dede udah ga ada 😭😭😭.
Mama diantar Papa dan Nenek menuju ruangan. Kursi roda Mama didorong suster sehingga Papa dan Nenek tertinggal di belakang. Mama masuk duluan ke ruang ranap. Ternyata di ruang tunggu, Papa menagis terisak memeluk Nenek. Rasanya sesak katanya, tapi Papa tidak mau menangis di depan Mama. Papa merasa gagal menjaga Mama. Nenek menenangkan Papa saat itu. 😭 engga apa-apa katanya.
Setelah ada di ruang ranap, Mama diminta puasa untuk persiapan kuret. Suster mengecek pembalut Mama, ingin melihat gumpalan apa yang ada di pembalut Mama.
Ternyata itu Dede, bersama plasenta. Mama tak sanggup melihat wujudnya, bahkan sampai tulisan ini dibuat. 😭 Suster mendokumentasikannya dan melaporkannya pada dr. Roland.
Sambil menunggu jadwal kuret, Mama putuskan untuk tidur De supaya Mama tidak larut dalam kesedihan karena mental pun harus disiapkan. Yaa Allah, Mama ternyata harus mengalami juga yang namanya keguguran dan mengalami juga kuretase. Mama serahkan saja semuanya kepada Allah karena Mama tidak bisa memikulnya sendiri 😭.
Momen Kuret, Selasa Siang
Jam 12.00, saat itu Papa sedang shalat dzuhur. Mama dibangunkan suster untuk persiapan kuret. Katanya kita akan ke ruang operasi setelah Papa selesai shalat.
Singkat cerita Mama dibawa suster, disusul Papa dan Nenek, menuju ruang operasi. Kami berpisah di pintu kaca. Hanya Mama dan suster yang boleh masuk. Sejak saat itu Mama tidak bertemu lagi dengan Papa dan Nenek sampai operasi selesai.
Mama ganti baju operasi. Di dalam dingin sekali De. Ternyata Mama baru mulai operasi jam 14.30. Sambil menunggu, Mama degdegan. Masuklah Mama ke ruang operasi. Disana sudah menunggu beberapa dokter residen dan dokter muda yang siap membantu dr. Roland yang memimpin operasi kuret ini.
Mula-mula Mama dibaringkan di meja operasi. Kedua lengan Mama direntangkan, dipantau tekanan darah dan saturasi. Cairan infus yang bergabung dengan darah dibersihkan agar tdk menyumbat. Kedua kaki Mama dilebarkan dan ditahan di suatu alat agar memudahkan proses operasi nanti. Tiba-tiba, seorang dokter meminta izin untuk memasangkan selang oksigen. Saat selang oksigen itu dipasangan, Mama merasa ada gas menyegarkan keluar dari situ dan seketika Mama tidak ingat apa-apa lagi.
Singkat cerita, mata Mama terbuka. Ada Papa di sebelah Mama, terlihat cemas katanya takut Mama tidak bangun lagi 🥲. Mata Mama masih berat dan Mama pun tertidur lagi. Baru beberapa saat kemudian, Mama sempurna sadar dan dilepaskanlah selang-selang sisa operasi dan Mama didorong bednya menuju ruang ranap kembali.
Malamnya pukul 20.00, Mama diperbolehkan pulang alhamdulillah. Kondisi Mama baik-baik saja, tidak terasa sakit. Namun Mama masih hrs pakai kursi roda untuk menghindari guncangan akibat jalan kaki.
Mama pamitan pada penghuni baru Kamar Bagja 1, Bu Alfiah, yang baru saja melahirkan anak ke-4 secara sesar. Bu Fiah membesarkan hati Mama, akan ada Dede selanjutnya setelah ini, mudah-mudahan. Mama belum berpikir ke arah sana De. Mama dan Papa masih membutuhkan waktu untuk itu. Biarlah Allah ya De yang menentukan.
Saat sampai rumah, Mama istirahat dan Papa pergi ke rumah Nenek untuk menguburkan Dede dan plasenta Dede. Sedih sekali kata Nenek saat menguburkan Dede disana. Maaf De, Mama belum menengok Dede lagi di rumah Nenek karena belum bisa banyak bepergian.
Hari-hari Setelahnya hingga Hari Ini
De, ternyata sulit ya, kehilangan untuk kedua kalinya. Mama pernah kehilangan Kakek, sulit sekali sembuh, barangkali sampai hari ini masih terbayang rasa sedihnya. Sekarang kehilangan Dede, Mama juga masih sedih jika tiba-tiba teringat lagi Dede.
Kemarin-kemarin, Mama lihat aplikasi pemantau Dede di HP, Mama tiba-tiba menangis. Mama ingat Dede, biasanya sambil lihat aplikasi itu, Mama sambil mengelus perut Mama. Papa memeluk Mama, menenangkan bahwa tidak apa-apa, sudah jalannya.
Hari ini, Mama ingin menuliskan kisah ini agar Mama bisa ingat setiap detail yang pernah terjadi. Untuk mengenang bahwa Dede pernah ada dan selalu ada dalam hidup Mama, walaupun Dede sekarang sudah ada di tempat yang lebih baik. ✨
De, maafkan Mama bila selama Dede ada di perut Mama, Dede kurang nyaman. Mama masih kadang suka jajan makanan yang mungkin Dede tidak suka. Mama masih banyak gerak-gerak yang mungkin buat Dede tidak nyaman. Mama masih kurang belajar untuk mempersiapkan kehadiran Dede, mungkin ini jadi pelajaran untuk Mama dan Papa agar lebih siap lagi jika nanti ada adik baru.
De, makasih banyak ya sudah mengizinkan Mama merasakan jadi Mama. Sudah mau tinggal di perut Mama walau sebentar. Mama sungguh senang dan sangat menyayangi Dede sampai-sampai kadang Papa berpikir kayanya Mama akan lebih sayang Dede daripada Papa 🥹.
Kami berdua sayang sama Dede, untuk itu kami ikhlaskan kepergian Dede. Selamat main-main disana ya De. Sampai ketemu lagi. Nanti lambaikan tangan ya kalau Dede melihat kami di sana, semoga Dede bisa menjadi tabungan syurga juga bagi kami yang masih banyak kurangnya ini.
Sampai jumpa lagi De. Titip Dede yaa Allah, hingga nanti kami bertemu dengannya lagi 🤍
11 notes · View notes
Text
Asmaul Husna : Ya Hafiidz Yaa Muhaimin
Pontianak. 20:47. 09062023.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Waaaaah, senang sekali saya menemukan ide baru untuk #merayakanbulanharom kali ini. Masih ingat kan, Allah SWT beri kita kesempatan emas dalam bulan harom untuk mendapat pahala amalan kita sebanyak 3 kali lipat (dan dosa juga bisa 3 kali lipat 😖). Semoga ikhtiar mempelajari asmaul husna ini diridhai Allah.
Kajian mingguan kali ini temanya buanyak, lebih ke saling sharing sebenarnya tadi tuh. Salah satu pembahasannya up to date dengan yang sedang marak di twitter saya. Tentang lgbt.
Singkat cerita, para ibu dan calon ibu (aaamiiin) ini jadinya sedih-sedih bersama, bagaimana lagi ikhtiar kami melindungi keturunan dan keluarga dari bahaya lgbt? Bahayanya terasa begitu dekat, banyak contoh kejadian yang naudzubillahmindzaalik semoga tidak terjadi pada kita.
Di sinilah manfaat saling mengingatkan. Kejarlah setiap kesempatan untuk saling belajar dan mengingatkan dengan orang shalih(ah). Pungutlah setiap hikmah. Sungguhlah inipun suatu pengingat untuk diri saya sendiri.
Tumblr media
Pembimbing kami mengajarkan amalah rutin melindungi orang-orang yang kita sayangi. Di antaranya adalah sedekah di saat fajar (tipsnya pun bisa menggunakan celengan yang dikumpulkan di rumah) dan mengulang-ulang asmaul husna mohon penjagaan dan perlindungan.
Tumblr media Tumblr media
Sumber: aplikasi Sajda. Saya sangat rekomendasikan ini untuk diinstal di hp.
Yaa Muhaymin (7) artiny Maha Mengatur.
Yaa Hafiz (38) artinya Maha Memelihara / Menjaga.
Selaras dengan yang selalu saya ingat selama ini, bahwa "Apa yang kita sayang, minta Allah jaga."
Bukankah kita akan diuji dengan apa-apa yang sangat kita cintai?
Maryam sangat dihormati karena kesuciannya, maka kemudian ia diuji dengan kehamilan tanpa pernah disentuh seorang lelaki.
Nabi Yakub sangat mencintai anaknya, maka diuji berupa perpisahan dengan Nabi Yusuf.
Nabi Muhammad terkenal dengan sifat shiddiqnya, maka diuji dengan dijuluki pembohong ketika menyampaikan Islam.
Maka tenang-tenanglah hati. Semoga apa yang kita sayang, Allah pun menjaga dan mengatur sebaik-baiknya. Letakkan prasangka baik, agar apa yang terjadi pun semakin baik.
Laa hawla wala quwwata illa billah.
Salam,
ayuprissakartika.
3 notes · View notes