Tumgik
#rs bersalin
kisasindahood · 2 years
Text
Kehamilan Pertama di Jogja
Kehamilan Pertama di Jogja
Sebenarnya aku mau berbagi kisah kehamilan pertama ini sejak dari Joanna baru lahir. Tapi wacana selalu berakhir menjadi wacana. Sampai akhirnya baru sekarang terkumpul niat dan semangat untuk menggali sisa-sisa memori untuk aku tuliskan hari ini. Kehamilan Pertama Karena pertama kalinya hamil, jadi saat itu segalanya masih benar-benar buta. Bahkan untuk memutuskan periksa di mana dan dengan…
Tumblr media
View On WordPress
3 notes · View notes
lamyaasfaraini · 11 months
Text
Pengalaman Rawat Inap di RS
Tumblr media
Lg scrolling nemu ini di twitter, jadi pgn cerita ttg pengalaman rawat inap. Pertama kali rawat inap wkt lahiran nemo umur 29 thn. Iya betul, Allah selalu meloloskan aku dari sakit2 yg mengharuskan utk rawat inap dari kecil hingga 29 thn. Disaat adikku dari SD selalu keluar masuk RS utk dirawat, disaat dewasapun sama. Sepupu2ku jg dari SD sama ririwitnya. Hanya aku aja yg alhamdulillah gapernah.
Malah aku seringnya jadi caretaker, jagain nenek, ibu, adik saat mreka semua dirawat di RS, udah sering nyobain tidur seadanya di kursi RS, ya seenak2nya kelas 1 paling dpt sofa yg kaki jg ttp meringkel. Udah biasa bgt jadi caretaker
Tiba lah giliranku harus di rawat di RS, saat itu thn 2018 pas aku harus dipaksa lahir di minggu ke 37, lebih cpt 3 minggu dr hpl karena ketubanku seret. Masuk RS h-1 lsg di infus (induksi), baru pertama kali tuh. Posisinya skrg caretaker nya suamiku. Ibu, nenek yg selalu aku jagain di RS udah meninggal smua. Ada adik sibuk kerja. Skrg hidupku bergantung sama suami. Ya memang saat lahiran idealnya suami mendampingi yakan.
Di fotoin suamiku, posisinya udah di kamar bersalin. Msh kondusif belom ada kontraksi samsek. Suami masih chill ngehibur aku liatin video2 lucu dr hp wkwk.
Tumblr media
Selang setahun aja aku masuk RS lagi, sekarang kena DBD. Saat itu aku msh menyusui, nemo msh 8 bulan. Berusaha bgt buat sembuh sampe ke dokter umum ttp ngga ngaruh. Ngga enak bgt sakit disaat jd ibu menyusui yg harus setrong, karena anak beneran nempel 24 jam bgt. Tp gmn aku gakuat, lsg kami ngungsi kerumah mertua wkt itu masih ada bibinya suami jd bnyk bala bantuan. Belom sembuh bener masih lungse, ada kabar mang aku suaminya bibiku di cimahi, bapaknya sepupu2 terdekatku meninggal dunia 😭 lagi sakit lsg nangis sesenggukan sejadi2nya, mang aku yg baik hati, role model sosok ayah ideal yg aku dan adikku pengenin ada di beliau. Bingung bgt pgn lsg ngapung ke cimahi meluk Sepupu2ku dan bibiku ya Allah. Akhirnya dijemput sama adik dan adiknya ibu, aku ditemenin mama mertua ke makam, suami nyusul dr tempat kerja. Ya Allah aku nulis ini knp nangis ya 😭. Di makam aku gabisa jalan cpt, lemes sejadi2nya ya mental ya fisikku. Pgnnya aku nginep nemenin gakuat bgt aku jadinya plg malem. Udah dirumah mertua makin lemes, jam 1 1 malem ke ugd. Dan ditahan trombositku turun drastis. Harus rawat inap, lsg mikirin anak gmn belom pernah berpisah selama ini, nangis lg. Mang ku jg sempet di rawat di RS yg sama jd kebayang lg ya mikirin mang ku yg meninggal ya mikirin pisah sama anak. Bener2 ujiannya ya Allah.. Total 4-5 harian aku dirawat, pisah sama anak. Sedih bgt bgt bgt.. Caretaker nya suamiku lah siapa lagi hehe. Blio izin kerja, karena ngga ada yg bisa aplus. Malem jaga, siang plg dulu nengokin nemo yg lg batpil. Kasian bgt ya Allah.. Anakku kasian, suamiku kasian 😭
Pov suami. Pov istri
Tumblr media
Bener2 pengalaman yg gabisa dilupain huhu.
Ya Allah berilah selalu kami kesehatan..
Tag @sagarmatha13
3 notes · View notes
notefromfa · 2 years
Text
Cerita Melahirkan Part. 2
RUMAH SAKIT
Jam 8 kami melanjutkan motor ke arah rumah kidul. Sampai di sana, ada Ibuk. Kami laporan kalau sedang flek dan akan ke RS. Kami drop barang-barang, hanya membawa buku KIA, surat-surat penting, surat rujukan, dan air mineral. Sampai di lokasi, kami masuk ke IGD. 
Awalnya kami memakai surat rujukan dari puskesmas. Jadi, minggu sebelumnya, saya sudah USG dengan dr. Puspa dan beliau menyarankan untuk minta rujukan karena saya mengalami oligohidramnion, yaitu kondisi ketika air ketuban sedikit di banding normal. Sebenarnya air ketuban saya masih oke, di ambang batas saja, cuma dr. Puspa takut kalau nantinya pas aliran (which is 3 minggu lagi), si ketuban semakin sedikit dan berbahaya bagi bayi. Jadi, paginya saya pun minta rujukan ke puskesmas. Rencananya, saya baru mau ke RS untuk konsul pada hari Sabtunya. So, ketika saya ke IGD dan menunjukkan surat rujukan, mereka tanya, saya mau lewat jalur apa, karena kalau pakai rujukan ya harus nanti sore, saat ada klinik dr. Puspa. Saya akhirnya putuskan untuk lewat jalur IGD saja.
Singkat cerita, menahan kontraksi yang 10 menit sekali tapi ga terlalu sakit, kami masuk ke IGD. Si perawat tanya-tanya riwayat kehamilan. Setelah itu, dicek kondisi vital. Lalu, cek pembukaan ternyata sudah pembukaan 2. Maka, diputuskan kalau kami harus rawat inap sekarang. Soalnya sudah pembukaan. Nanti juga akan dicek kala kontraksinya entah dengan alat apa yang ditaruh di perut.
Sekitar 1 jam kami ada di ruang IGD, belum kerasa sakit, masih bisa haha hihi, mengabari ibuk dan yangti pekalongan. Dari IGD kami akan dibawa ke ruang bersalin. Saya tanya sama perawatnya, 'nanti ke sananya gimana ya?', 'nanti kita antar bu, pakai bed ini'.
Spontan aku jawab, 'gausah aja mbak, nanti saya jalan boleh ga, belum sakit kok.' si perawatnya heran tapi tetep aja dituruti. Ya bener kok, kalau masih bisa jalan yauda jalan aja. Kan jalan juga bisa mempercepat kelahiran toh.
RUANG TRANSIT DAN RUANG BERSALIN
Kami masuk ke ruang transit pukul 10.00 WIB. Ruang transit itu semacam ruang untuk menunggu proses pembukaan. Nantinya, jika sudah siap melahirkan, maka akan diantar ke ruang bersalin. Mr.G lapar karena dari pagi belum makan, begitupun saya. Karena kehectican ini, kami ga selera dan ga sempat makan. Akhirnya Mr.G minta ijin sama saya mau beli makan. Keluarlah dia dan kembali degan membawa sebungkus nasi padang. Kami makan dengan lahap, berdua. Setengah jam kemudian, eh dianterin makanan buat pasien dan makanan buat penunggu. Tahu gitu ga beli makan kami, hahaha.
Seorang perawat datang dan menyampaikan prosedur, bahwa kami akan dicek 4 jam lagi setelah cek pertama, untuk melihat perkembangan kontraksi, which is jam 1 siang nanti. Jadi, selama menunggu proses itu, aku pun melakukan berbagai gerakan untuk mempercepat proses bukaan: yoga, jalan, jongkok berdiri, dan sebagainya. Pokoknya ga berenti, gerak terooooosss.
Mindset kami saat itu, jangan dulu induksi. Karena, akan membahayakan janin dan si ibu. Risiko besar. Lebih baik ditunggu saja. Jadi, harus normal. Ga mau lah induksi apalagi sesar.
Jam 1 akhirnya tiba. Dua perawat datang dan mulai memasang alat yang sama saat di IGD. Selamat 15 menit, kami dicek. Lalu 1 jam kemudian, hasilnya keluar. Seorang perawat dan dokter masuk ke dalam kamar. Si dokter masih muda dan menerangkan kepada kami. Singkatnya, kami harus diinduksi karena tidak ada pembukaan setelah 4 jam menunggu. Tapi, Penjelasan nya mengambang banget menurut kami berdua. Kayaknya si dokter kurang memahami hal ini, jadi Penjelasan nya pun sangat singkat. 
Kami bilang ke dokter dan perawat bahwa kami butuh waktu untuk diskusi. Si perawat bilang, jangan kelamaan ya bu, nanti takutnya semakin lama.
Kami masih dengan keyakinan kami, sebisa mungkin normal tanpa induksi.
Pukul 3 tiba. Seorang perawat datang. Kali ini lebih ramah daripada yang sebelumnya. Si perawat mengajak kami berbicara tentang perkembangan kontraksi dan pembukaan. Saya bilang sih, kontraksinya semakin cepat dibandingkan yang pagi. Si perawat tampak ga setuju dan mengambilkan hasil pemeriksaan jam 1. Nah ini nih guwe suka, ga cuma bilang kesimpulan tapi dijelaskan dari awal, based on data.
Si perawat menjelaskan hasil pemeriksaan yang kedua dibandingkan yang pertama. Ternyata lebih stabil dan bagus yang pertama di jam 9. Oleh dr.Puspa disarankan untuk induksi. Induksi akan dilaksanakan melalui infus dalam beberapa tahap. Pertama, akan diberi 4 tetes, 8 tetes, setelah itu dinaikkan ke 12 tetes, lalu terakhir 16 tetes. Kalau sampai terakhir tidak ada kenaikan nanti akan dievaluasi. Selama proses itu, detak jantung bayi akan dievaluasi apakah ada kenaikan, karena konon katanya jika tidak cocok dengan induksinya, detak jantung bayi akan berubah, bisa naik maupun turun. Positifnya dari induksi adalah akan dipercepat proses pembukannya sehingga ibu akan lebih cepat bersalin dan ketuban aman. Kalau harus menunggu, dikhawatirkan energi ibu udah habis duluan karena capek menunggu pembukaan dan nanti malah bahaya pas bersalin. Negatifnya adalah jika detak jantung bayi berubah, itupun pasti akan ada treatment lanjutannya.
Dari Penjelasan si perawat tadi, yang sangat jelas dan logis, kami berdua sepakat untuk induksi. Tanda tangan, selesai.
Tak sampai 5 menit, beberapa perawat masuk dan melakukan persiapan. Infus dipasang, induksi disuntikkan pada pukul 15.36 WIB. Perawat itu pun keluar dan mengatakan akan kembali 15 menit kemudian untuk menambah dosis induksi.
10 menit kemudian si perawat masuk. Kondisiku saat itu masih oke, hahahihi, bahkan sempat selfi dan kirim foto ke Ella. Si perawat menaikkan dosis, dan masih bisa hahahihi. Gengsi dong, harus merasa baik-baik saja. Level kesakitanku kan tinggi, pernah diambang putus nafas di gunung wologai dan air terjun tonggopapa, jadi ini pasti bisa dilewati.
10 menit kemudian, udah bubar jalan semua teori hahaha. Rasa sakitnya mulai kerasa yang sakit. Si perawat bilang, kalau udah ga tahan bilang ya Bu. Aku langsung bilang, kayaknya udah ga tahan ini. Spontan semua perawat langsung sigap mendorong bed ke dalam ruang bersalin. Rasanya? Sakit lah wkwkwkw.
Setelah itu, ingatanku sepotong-potong karena fokus ke rasa sakit. Kontraksinya lebih sakit dari waktu lahiran Qiqi. Kalau dulu kan pembukaan 8 masih jalan ke kamar mandi, pipis, nahan sakit masih aman. Ini? Hahahaha kacau. Karena mendadak banget lahirannya dan keliatan perawatnya ga prepare kalau secepat ini pembukaannya, keadaan di ruang bersalin agak hectic. Dokter juga belum ada. 
Aku udah yang teriak-teriak. Teriaknya: sakit, ga kuat mau ngejan, boleh ngejan belum, udah nafas ini, sakit banget, udah atur nafas, ini udah hah.
Bukan yang aaaa aduuuuhhh aaaa gitu. BUKAN. Hahahaha
Soalnya perawatnya bilang, atur nafas bu, tahan ibu, keluarin HAH bu. 
HAHAHAH. Sempet-sempetnya aku wangsulan. Kalau dipikir lucu.
Setelah rasa sakit yang kayaknya baru sebentar banget, akhirnyaaaaa boleh mengejan dan HUH sekali mengejan, si bayi keluar. Kerasa banget si bayi meluncur hangat keluar. Udah keluar, dr Puspa baru nongol haha telat budok. Jam 16.49 WIB tepat.
Meski si bayi udah keluar, aku masih ngerasa banget ada sesuatu di vagina. Mikirku sih itu plasenta. Rasa hangat sekarang berganti ke rasa perih.
Si bayi ditaruh ke dadaku, siap untuk IMD, tapi nggak ada 10 detik diambil lagi karena ada treatment. Belakangan aku dikasih tahu ternyata si bayi minum air ketuban dan tidak langsung menangis. 
Setelah itu, si budok dengan sigap mengecek plasenta, lalu mengeluarkan isi rahim yang masih ada. Bisa banget kerasa tangan budok masuk dan membersihkan rahim. Gausa dibayangin, udah ngeri aja bayangin tangan bisa masuk ke rahim tuh. Lalu setelah itu, Dr. Puspa persiapan mau menjahit. Dibius. Masih sakit. Dibius masih sakit lagi. Katanya sih Dibius 3x dan masih kerasa sakit. Mungkin karena udah mindset kali ya kalau dijahit itu LEBIH SAKIT dari saat melahirkan. Makanya, rasanya sakit bangeeeeeettt.
Setelah kerasa lamaaa banget, akhirnya jahitan selesai, bersih-bersih bekas lahiran, lalu dipakein underpad baru dan boleh istirahat, makan, dan lainnya. Si bayi dibawa ke NICU jadi aku cuma ditemenin Mr.G. Aku ga boleh tidur selama 2 jam.
Jam setengah 7, aku pipis, lalu dibantu ganti baju dan pakai pembalut. Jam 7, kami masuk ke kamar inap.
*bersambung ke Part 3*
2 notes · View notes
dinnaamelia · 3 months
Text
It's good to be back!
Ternyata menulis itu bisa menjadi tranquilizer yg oke untuk orang2 yg sulit bercerita secara langsung sepertiku. Kadang saat sedih, orang lain berusaha menghibur dibandingkan ikut menangis bersama. Sementara, yang kubutuhkan juga teman dikala sedih. Bukan hanya utk tertawa.
Okay udah kebawa melow seperti suasana hati ibu2 yang baru lahiran. Hampir setiap habis lahiran pasti ada masanya aku menangis sejadi2ny. Inget banget saat pertama lahirin Maryam, bbrp hari setelahnya entah kenapa suasana hatiku sangat amat tidak menentu tanpa sebab, atau semua malah jadi sebab, menjadikanku sangat amat emosional. Begitupun saat setelah melahirkan Aisyah. Dan skrg terjadi lagi setelah lahiran Shofiyyah.
Cerita sedikit tentang lahiran Shofiyyah. Karena dihantui bayang2 akan induksi perkara sudah lewat dari HPL, dan saat di cek obgyn pun dibilang masih jauh dr persalinan, aku berdo'a sama Allah. Wkwk inget banget do'anya
"Ya Allah, tolong segerakan persalinan ini sebelum hari Senin (waktu induksi), dan jadikan persalinannya lancar, nyaman dan CEPAT. Selamatkan hamba ya Allah, dan sehatkan juga bayi yang hamba lahirkan nanti".
Tibalah hari Minggu (hari-H), karena blm ada tanda2 juga, baik kontraksi, flek atau ketuban rembes, akhirnya memutuskan untuk pergi CFD an. Mayan lah siapa tau jalan kaki membantu. Udah niat juga hari itu mau masak nasi mandhi mumpung ada daging kurban. Pas lagi sarapan di CFD, bbrp kali terasa kontraksi. Ya udel udh mengeras kaya papan, walau masih sebentar dan jarak antar kontraksinya juga lama. Tapi klo diinget2 walau lama tapi teratur.
Pulang CFD, beli nanas. Wkwk segala dicoba dah. Sampai rumah, mulai masak. Dan kontraksi mulai lebih pendek jaraknya. Tapi masih slow.
Beres masak, lanjut beberes. Ganti2 sprei, nyapu, ngepel. Perut udh makin cenat cenut. Masih ketahan.
Lanjut nyuapin anak2 makan siang, dan kontraksinya mulai agak terasa nyeri. Tapi yasudah. Lanzuuut.
Anak2 tidur siang, aku mandi dan memutuskan untuk mencoba tidur siang. Tapi ternyata sudah tidak bisa dibawa tidur. Dan rebahan malah bikin rasa sakitnya jadi makin ganyaman. Akhirnya aku nyiap2in baju anak2, siapa tau beneran lahir hari itu dan hrs nginep di RS.
Hbs ashar, lanjut ngangkat jemuran biar bisa di drop di laundry dan nyiapin bekel makan malam dibantu suami, krn kontraksiny mulai intens dan bikin meringis wqwq
Long story short, berangkat ke RS, langsung menuju IGD. Nyampe di IGD masih pula ditanya2, pdhl dlm hati udh menzerit. Di cek, baru bukaan 6 ke 7. Waduh br separo jalan kupikir. Tapi abis cek bukaan, entah kenapa kontraksinya makin tidak ketahan sampai aku feel better saat ngeden.
Manggil perawat klo kayanya ada yg mau keluar, langsung buburu diangkut ke ruang bersalin di lt.2. Tapi pas di lift itu bener2 udh ga ketahan dan sesuatu menyeruak keluar (kepala bayi).
"Duh sus, kepalanya keluaar"
"Bu, jangan dieden bu"
"Gimana sus, ga bisa ketahan"
Kebayang ga si klo pup trus udh keluar, ga bisa ditahan pupnya di tengah2.
Sampai di ruang bersalin, bener2 ga ketahan dan langsung keluar semuanya😂. Ga sempet pindah ke kasur bersalin. Dari nyampe IGD sampe lahiran hanya butuh 30 menit. Bener2 dibikin cepat sama Allah. Wkwk. Satu sisi tentunya bersyukur ga lama2, tapi disisi lain juga kenaikan kontraksi yg cepet rasanya bikin ga bisa napas dulu.
Apakah ini yg dibilang klo lahiran anak ketiga bersin aja udah keluar bayinya?
1 note · View note
chocoblau · 3 months
Text
13 April 2024
Hai ariesku, Si paling banyak tingkah.. Sejak umur 32 Minggu, ibumu sudah harus bedrest karena gerakmu yang tak sabar melihat dunia.. Banyak sekali tingkahmu, hingga waktunya pun tiba..
10-11 April kita berlebaran idul Fitri, tumben sekali kamu agak pengertian.. Hingga di tanggal 12 april malam hari, di Minggu 37, ibu merasakan sesuatu yang belum pernah ibu rasakan yaitu kontraksi setiap 30 menit sekali.. Ibu hitung, setiap rasa sakitnya, terbangun dari tidur, kemudian tidur kembali setelah tiap 30 menit merasakannya..
Terus berulang hingga subuh, jarak gerakmu makin dekat, ibu makin tercekat.. Ibu coba mengikuti apa yang disampaikan untuk tidak panik, dan banyak berjalan sambil mengajakmu bermain di pagi hari..
Posisi kita ada di rumah uwa lagi, seperti di masa kakakmu.. Ibu ingin mengusahakan sekali untuk kali ini persalinan secara normal, ayah pun demikian.. Kami berusaha mencari bidan yang mau membantu, sayangnya bidan yang dulu umrah saat kelahiran kakakmu, kini umrah lagi di saat kamu ingin dilahirkan melalui bidan itu.. Qadarullah..
Lalu bidan lainnya yang disebut pro normal kamu coba hubungi walau harus jauh dan kembali ke daerah Bekasi Utara. Sayangnya Bidannya juga sedang lebaran di kampung nya..
Memang di masa itu, sedang masa cuti bersama sehari dua hari setelah lebaran, siapa yang mau melewatkan berkumpul bersama keluarga ya kan? Termasuk kamu ya, yang ingin buru-buru lahir bertemu dengan ibu, ayah dan kakak.😊
Alhasil, ibu sampaikan pada ayah untuk kembali pada bidan yang menangani ibu selama kehamilan namun tidak pro normal untuk ibu. Dan bidan ini hanya memberi rujukan untuk adanya tindakan SC seperti saat kakakmu di lahirkan.
Seperti yang ibu dulu sampaikan pada kakakmu, bahwa normal dan Caesar hanyalah sebuah jalan, ibu yakinkan ayah untuk memilih jalan dari Allah saja..
Jam 10 ibu dirujuk ke RS dan disampaikan belum ada pembukaan, padahal sejak semalam hingga pagi ibu merasakan kontraksi yang kian dekat jaraknya.
Ibu dijadwalkan untuk operasi di jam 19.30 dan tidak diperbolehkan makan, ibu akan ditranfusi sebelum operasi karena HB ibu yang rendah, hanya 8.
Ibu menunggu dengan rasa sakit dari gerakmu setiap 5 menit sekali, ayahmu jadi korbannya ketika ibu menjerit, mencubit, menggigit karena rasa sakit itu.
Bidan RS datang dan bilang sudah pembukaan dan ibu tidak boleh untuk mengejan,.. Ibu bilang pada ayah, ibu ingin kentut saking sakitnya, dan lucunya ayahmu bilang, yasudah kentut saja, padahal sudah dibilang Bu bidan tidak boleh 😂. Ayahmu super lucu.
Sampai waktunya 19.00 ibu dijemput untuk dilakukan transfusi, ibu sudah tidak kuat dan sepertinya habis tertidur sebentar di jam-jam Maghrib.. Di ruang tunggu masuk ruang operasi, sebelum ditranfusi, Bu bidan cek kembali dan berteriak "Alhamdulillah pembukaan lengkap" Tanpa pikir panjang, bu bidan langsung membawa kita ke ruang bersalin, "Bu, kita pindah ke ruang bersalin ya".
Sampai di situ, ibu bingung sekaligus bahagia, bukankah ini yang ibu inginkan? Persalinan dengan normal? Tidak ada selain kepala pusing dan perut yang sakit yang beradu dalam tubuh ibu. Dibantunya ibu untuk mengejan, ayahmu di samping ibu..
Ibumu dibilang sulit diatur karena memang tidak tau caranya melahirkan walaupun anak kedua, lalu pukul 19.11 ketubanmu pecah, ibu diminta mengikuti instruksi yang dimana ibumu benar-benar tak berdaya dengan HB yang rendah dan tidak jadi ditranfusi.. 19.24 kamu lahir, 6 menit lebih awal dari jadwal yang manusia tetapkan.. bahkan lebih cepat 2 hari dari perkiraan kamu boleh dilahirkan..
Qadarullah, MasyaaAllah nikmatnya.. Ternyata seperti ini rasanya normal setelah Caesar yang disebut VBAC ☺️
Tiada daya dan upaya selama persalinan ibu selain semuanya itu dari ALLAH, Allah yang mampukan ibu untuk bisa tetap terbangun, bisa mengikuti setiap apa yang diinstruksikan ditengah tubuh dan kepala yang sulit diatur oleh kepala manusia. ALLAH yang mengaturnya untuk ibu. .
Setelahnya senyum ibu dan ayah merekah, ayah bilang ibu bisa, ya ibu bisa karena Allah mampukan..
Jadi Aydan, terima kasih sudah memberikan pengalaman baru bagi ibu, Seperti yang ibu sampaikan dulu, bahwa normal dan Caesar hanyalah sebuah jalan..
Dan yang terpenting adalah setelah ini, perjuangan ibu, ayah, kakak zhian dan Aydan..
Semoga Aydan mau membersamai ayah, ibu dan aa zhian dalam perjalanan ini..
Semoga Allah membersamai kita dalam setiap perjalanan kita menuju ridhoNya, menuju JannahNya.
Bersama-sama ya, nak.
Tumblr media
0 notes
ruangdwi · 4 months
Text
Bismillah,
Hari ini di IGD kebidanan, ada bayi baru lahir masuk dengan diagnosa sianosis. Disclaimer bayi ini lahir di rumah.
Aku tidak bertugas di IGD melainkan di ruang kebidanan (ruang bersalin + ruang nifas). Saat itu hanya ada satu teman bidan yang jaga di IGD jadilah kami ditelpon untuk bantu kesana.
Sebenarnya ada rasa sesal juga karena emosiku sempat naik dan agak marahin keluarga pasien, kenapa lahiran di rumah.
Pikirku tuh, kok bisa ada orang mau lahiran tidak ada rasa sakit?
Ke triger saja karena lihat bayinya sudah biru semua badannya. Tangisannya sudah merintih. Pemeriksaan dokter jaga sudah ada cairan yang masuk ke paru-paru.
Dalam hati asli aku nangis, bulir-bulir air rasanya sedikit menumpuk di mata tapi sebisa mungkin ditahan. Why, merasa ilmuku cetek banget untuk menangani kasus seperti ini, ditambah fasilitas RS dan SDM spesialis yang kurang.
Hanya berusaha semampunya dengan membuat kondisi bayi baik dengan membuat suhu tubuhnya hangat dan pasang O2. Tiba-tiba teringat kalau lalu ada kakak senior yang menggunakan kantong plastik untuk membungkus bayi demi menjaga suhu tubuh. Maka hal itu pun kulakukan sebab infarm warmer masih belum hangat betul.
Kasus ini membuatku ingin belajar lebih banyak lagi. Seolah diberi teguran sama Allah, kudu belajar dengan effort yang kuat. Selama ini terlalu nyaman untuk belajar hal lain padahal keilmuan sendiri banyak yang lupa. Dasar-dasarnya saja kalau ditanya harus nyontek ke mbah google lagi. Ya Allah, sudah terlalu kufur nikmatkah diri ini sampai merasa sudah tahu padahal masih banyak tidak tahunya.
#darihatiyangmerasajauh
1 note · View note
dhiahayu97-blog · 6 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Second Labor
Persalinan ke 2 ini masih dengan sectio caesarea. Siapa sangka topik skripsi yg ku ambil ini akhirnya menjadi problem nyata buatku sendiri
Entah karna apa, pengalaman persalinan ke 2 ini cukup traumatis buatku. Harus kembali melawan ketakutanku dengan venflon berukuran besar (kalo jaman usa pake no 20, waktu Nala kmren aku keren dipasang venflon no 16 😭😭). Gila ga tuh, sampe membekas luka tusukannya di tangan. D tambah pengalaman plebitis yg cukup cenut2 dan tdk nyaman.
Pemasangan chateter tdk seberapa traumatis, tp cukup tidak nyaman dan disertai kekhawatiranku akan efek samping ISK nya
Masih lanjut satu lagi yg cukup bikin trauma yaitu skintest. Ini adalah part palinh pedes perih syedep. Tp beruntung, bidan di HST kmren mengizinkanku untuk test alergi lewat rute IV dengan segala konsekwensinya
Kekhawatiran lain adalah ruangan OK yg terkesan lama dan BMHP yg rasanya perawat di RS ku sudah tidak mau menggunakan 🤣. Onemed mayoritas. Antibiotik profilaksis yg tidak familiar digunakan di RS ku, antinyeri yg standard dan aku tdk kenal bahan medis dan budaya RS ini. Sungguh aku khawatir dengan IDO pasca operasi
Nyeri pasca oprasi ke 2 ini terasa lebih tinggi tingkatannya dibanding yg pertama. Aku sungguh cukup kesulitan untuk bergerak beberapa hari pasca oprasi. Miring, duduk, apa lagi berjalan.
Aku mulai miring di h+1 oprasi. Belajar duduk di h+2 dan baru mampu belajar berjalan di h+3. Itupun masih menahan nyeri yg luar biasa.
Seingatku waktu Musa, di hari ke 3 aku sudah mampi berjalan untuk mandi dengan minim nyeri, duduk lbh lancar dan berjalan sendiri dr ruang perawatan ke mobil tanpa korset penyangga apapun. Tp kli ini, aku benar2 tdk kuasa bergerak tanpa mamaways
H+10 kontrol buka perban. Alhamdulillah luka sudah mengering. Hanya saja jika diperhatikan bekas lukaku sungguh berbeda debngan jaman musa. Kali ini ada banyak benenag belum terabsorbsi. Ada beberapa serabut benang yg keluar dan itu membuat belas lukaku lbh nyeri. Sampai hari ke 10 ini aku masih nyeri dan blm bisa berjalan tegak
H+14 rasanya nyeri masih sama seperti kemarin2. Benang yg blm terabsorbsi masih sama keadaannya. Perut di atas jahitan sedikit membengkak dan hangat. Aku masih merasa kesakitan dan kesulitan bergerak dan berjalan tegak.
Dua bekas benang di ujung jahitan juga sempat merembes mengeluarkan cairan putih
H+27 hari nyeri sudah minim. Nyeri pada bekas jahitan luar jauh berkurang. Ikatan benang pada ujung kanan sudah lepas (ku tarik 😄). Itu tdk sengilu yg ku bayangkan ternyata. Bekas2 benang yg tidak terabsorbsi mulai mengering dan ngelentek (sedikit). Semoga bekas yg lain segera kering dan ngelentek juga.
Hanya saja belakangan ini muncul nyeri di bagian atas bekas jahitan, tepat d bagian bawah pusar. Nyeri terasa dari dalam. Feelingku ini nyari dari bekas jahitan lapisan perut dalam. Aktivitas dan mobilisasi ibuk sdh semakin bebas. Ibuk mulai berani lepas korset dan bersihin berak kakak 🤣
Masih seperti pasca bersalin yg pertama. Entah kenapa tiba2 aku punya daki daki yg banyak di bagian perut, paha, pinggang dan hampir seluruh tubuh. Menuju h+1 bulan ini, ibuk sdh berani sedikit demi sedikit menggunakan body scrub untuk membersihkan daki yg membuat kulit nampak hitam.
0 notes
topengkejahatan · 1 year
Text
 9 Fakta Kasus Pembuang Bayi Kembar di Sungai Berbah Sleman.
Tumblr media
Kasus buang bayi kembar di Jogja bermula di penemuan mayat kedua bayi yang menampung di sungai di Berbah, Sleman, Polisi kini telah menetapkan satu tersangka yang membuang bayi kembar hasil hubungan gelap itu.
Sementara itu dari bayi kembar tersebut diketahui merupakan seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Sleman. Kasus terungkap bermula dari peneuan mayat bayi di sungai. 
Berikut sedert fakta terkini kasus tersebut:
1) tersangka Buang Bayi kembar: Sopir Travel
Pada kamis, 14 September 2023, dua orang ditahan karena membuang bayi kembar di Berbah, Sleman. Seorang pria berinsial SW(31), warga Piyungan, Bantul, disebut sebagai salah satu dari mereka dan diberi sebutan tersangka. Dia adalah agen perjalanan.
Kepala polisi Berbah, Kompol Parliska Febrihanoto, menyatakan selama pembebasan kasus Mapolresta Sleman bawha SW adalah tersangka tadi malam dan bahwa kami melakukan penahanan.
2) Ibu Si Bayi: Seorang Mahasiswi-Masih di RS
Diketahui bahwa ibu bayi tersebut merupakan mahasiswa Lampung jurusan pendidikan swasta di Sleman dengan insial EW( 19). EW saat ini menerima perhatian medis di rumah sakti ( rumah sakit), di mana ia memiliki status saksi. Dibaca juga: Kepolisian Bali Tangani Kasus Korban Pemerekosaan Bule Asal Brasil
"Setelah ini, kami akan melakukan pemeriksaan intensif untuk EW ini karena posisinya masih di RS Bhayangkara dan kondisi posien lemah." Parliska berkata, "Kami untuk sementara bersaksi,"
 3) Penemuan Baju Pembungkus Bayi di Sungai
Menurut Parliska, si kembar ditemukan pemancing pada kamis (14/9/2023) di Kali Buntung, Jogitirto, Berbah, yang berujung pada penangkapan kedua pelaku.
Pakaian yagn digunakan untuk membungkus si kembar ditemukan di dasar sungai oleh Polisi berbah dan Inafis Polresta Sleman berdasarkan TKP.
Kemudian, setelah mengidentifikasi bayi pertama di TKP, kami menemukan dua bayi yang masih lengkap, dan yang berikutnya berisi bahan pembungkus bayi, menurut Parliska.
4) Kasus pendarahan di Klinik Maguwoharjo
Perempuan yang mengunjungi klinik bersalin di Maguwoharjo dalam pendarahan hebat setelah melahirkan diberi informasi temuan penggeladahan polisi. Namun, itu tidak dengan bayi pada saat itu.
"Pada hari Jumat, 15 September 2023, pada siang hari, kami mengetahui tentang seorang wanita dengan pendarahan pascapersalinan yang parah tetapi tidak memiliki bayi," menurut laporan itu, Insial EW diperoleh oleh polisi setelah mereka menyelidiki informasi tersebut, menurut Parliska.
 Pada hari sabtu, 16 September 2023, EW kemudian dibawa ke sekolahnya di daerah Depok Sleman dalam keadaan lemah. Pada hari Minggu, 17 September 2023, dini hari, SW diamankan di Piyungan.
5) Ibu Si Bayi Melahirkan Sendiri di Kamar Kos
Menurut temukan pemeriksaan polisi, EW melahirkan sendiri di ruang kos. Bayi itu masih hidup saat lahir.
Menurut infromasi, Parliska mengklain bahwa ruang kos adalah tempat ia melahirkan senirian.
Kedua bayi kembar itu telah dibungkus kain pada saat Sw tiba di ruang kos setelah Ew melahirkan.
6) Mulanya Hendak Kubur Mayat Bayi Kembar
 Mayat si kembar kemudian dibawa ke dalam mobil dengan kantong plastik dan kardus. 
Sw awalnya diminta oleh EW untuk mengubur kedua bayi tersebut. Sebelum SW membuang bayinya, kedunya punya waktu mencari makan.
Bayi itu masih di dalam mobil, informasinya tetap sama, dan rencana ibu menyerukan penguburan ketika EW kembali ke rumah kos setelah mencari makanan. menurut Parliska.
7) Panik Lalu Buang Mayat Bayi Kembar ke Sungai
SW meninggalkan rumah kos dengan maksud mengubur mayat si kembar. Tubuh kedua bayi itu, bagaimanapun, dilemparkan ke sungai karena takut.
Dibaca juga: 5 Negara dengan Tingkat Pernikahan Yang Paling Tinggi di Dunia.
Bayi itu tidak dikubrukan tetapi dibunag di sungai, menurut Parliska, karena SW akan pergi dengan rencana untuk berhenti untuk pemakaman di dekat daerah Berbah.
8) Alasan Buang Bayi karena Takut Ketahuan Ortu
Menurut Parliska, SW sangat takut dan malu sehingga dia tega membuang anaknya. karena EW dan saya memiliki hubungan di luar nikah yang menyebatkan si kembar.
 Dia mengklaim bahwa motivasi pelaku adalah "takut  ditemukan oleh orang tua dan malu untuk hamil di luar nikah."
 9)Tersangka SW terancam 10 Tahun Penjara
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa pakain serta HP. Untuk tersangka SW dijerat dengan pasal 80 ayat 3 UU RI no. 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara.
SW dijerat pasal 80 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak dan atau pasal 306 ayat 2 KUHP ancama hukuman penjara paling lama 10 tahun.
 keyword: enak4d, cerdas4d, balap4d,
0 notes
catatan-na · 1 year
Text
Catatan Lahiran (3)
Lanjutan dari tulisan sebelumnya...
Di hari itu juga tgl 11 April 23 (Puasa Day 19) sesuai arahan dokter, berbekal surat rujukan yang diberikan. Sehabis berbuka puasa, saya ditemani mama dan adik2 pun menuju RS. Sepanjang perjalanan tak henti2nya saya meyakinkan diri sendiri bahwa semua akan baik2 saja. InsyaaAllah jika memang harus lahiran di hari itu saya harus siap. Meskipun dalam hati kecil tetap berharap bisa didampingi suami. Itupun jika ia tiba tepat waktu. Karena perjalanan lintas provinsi yang akan ditempuhnya kurang lebih 8 jam-an.
Tumblr media
Tiba di RS, saya ditemani mama langsung menuju meja/loket pendaftaran untuk registrasi pasien rawat inap. Setelah beres, langsung menuju ruang IGD untuk diobservasi.
Di IGD saya dipasangi infus oleh perawat. Lalu dilakukan pemeriksaan dalam. Namun, hasilnya berbeda dari dokter kandungan. Kata bidannya, ia belum menemukan pembukaan 1. Namun, untuk kesimpulannya harus tetap menunggu keputusan dokter sambil terus observasi.
Tumblr media
Setelah itu dilakukan test alergi obat, alhamdulillah hasilnya negatif. Lalu, dilanjutkan pemberian obat melalui infus. Saya kurang tau atau lupa itu obat apa. Kemudian, dipasangi Alat CTG. Untuk mengontrol detak jantung bayi, nilai kontraksi (kalau tidak salah yah) dan jumlah gerakan bayi. Saya baru pertama kalinya melihat alat tsb. Ternyata fungsinya banyak sekali. Dan hasil akhirnya bisa dicek dikertas yang terus tercetak otomatis di bagian bawah alat. Hasil tsb akan jadi bahan pertimbangan untuk tindakan selanjutnya. Juga laporan ke dokter.
Setelah beberapa jam di IGD, akhirnya salah seorang perawat menginformasikan bahwa saya sudah bisa pindah ke ruangan rawat inap. Berhubung ruangan kelas 2 sedang full, maka dari itu saya langsung dipindah ke ruang bersalin. Saya pun pindah dengan dibantu menggunakan kursi roda. Ditemani adik dan ibu mertua. Mama dan adik sy yg lain, sudah pulang ke rumah. Gantian ibu dan bapak mertua datang ke RS. Namun, yg akhirnya menetap jaga saya hanya ibu mertua saja. Karena aturan RS hanya membolehkan 1 orang saja sebagai penjaga pasien.
Di ruang bersalin, sambil menunggu kontraksi, Ibu mertua beberapa kali mengelus punggung saya. Rasanya tenang sekali, sama seperti elusan mama. Menenangkan, karena mereka sudah pernah melalui masa2 yg seperti ini. Di ruang bersalin, saya dipasangi Alat CTG untuk kedua kalinya. Sambil menunggu suami yg masih dalam perjalanan. Saya pun memotret dan mengirimkan perkembangan kondisi saya via WA.
Tumblr media
Karena belum ada rasa sakit yang begitu terasa, hanya sedikit tidak enak dibagian perut. Jadi saya masih bisa tertidur, walaupun tidak nyenyak. Karena fikiran masih terbagi mengingat suami yang masih dalam perjalanan menuju ke sini. Beberapa kali WA suami masuk mengabarkan posisinya sudah dimana dan perkiraan akan tiba jam berapa.
Saat tertidur, rupanya ada pesan masuk. Saya baru membukanya saat suami sudah ada di samping tempat tidur bersalin. Rupanya pesan masuk tsb isinya pertanyaan suami ttg ruangan mana saya dirawat.
Tumblr media
Setelah suami tiba, barulah rasa sakit mulai terasa. Yang tadinya masih bisa santai, sekarang baring pun sudah mulai tidak nyaman. Kata ibu mertua, mungkin si bayi menunggu abinya datang.
Qadarullah, dari beberapa jam yg lalu masih pembukaan 1. Sekarang sudah meningkat jadi pembukaan 2. Menunggu pembukaan2 selanjutnya, perawat menganjurkan untuk berjalan2 agar lebih cepat proses pembukaannya.
Suami pun gantian dengan ibu mertua menjaga saya. Meskipun paginya, ia sempat beristirahat dulu sejenak karena kurang tidur. Kehadirannya benar2 memberikan energi semangat buat saya. Bahwa saya harus melalui semua ini, karena di dalam perut si bayi juga sedang berjuang mencari jalan keluar.
Sejak ia tiba di RS (subuh) sampai siang, Kami berdua menghabiskan waktu sambil berjalan2 di sekitar RS, sesekali saling menertawakan hal2 receh. Bahkan masih sempat berfoto selfie. Hehe
Kata perawat, kalau senyum masih cantik berarti sakitnya belum seberapa. Yah, benar sekali. Di tgl 12 April 2023 hari itu, sore hari menjelang malam, mulai lah saya merasakan sakit yang amat sangat menyiksa. Bahkan untuk senyum pun sulit 🥺
Sore menjelang malam itu, sudah masuk pembukaan 5. Saya melalui berjam2 untuk bisa sampai di pembukaan 5. Rasanya lama sekali waktu berjalan.
0 notes
ashdiary · 2 years
Text
Tumblr media
Berita mengejutkan
Assalamualaikum Baby Sha
Tulisan Bunda yang acakadul ini Bunda tujukan untukmu,, si permata kecil yang menjadi penyejuk hati Ayah dan Bundamu
Senin, 20 Februari 2023 - 11.00 WIB - Klinik Dr. Wati
Sha.. Ditanggal tersebut Bunda dan Ayah periksa ke Klinik bersalin Dr. Wati .. Usiamu 38 Weeks menuju 39 Weeks dengan berat badan janin yaitu 2,8 Kg .. Ayah Bunda sudah sedikit lega, meskipun BBJ mu belum mencapai 3 kg namun tak apalah.. 2,8 Kg juga sudah sangat baik bagi kami
Sha .. Dr. Wati memberikan Bunda surat rujukan untuk hari ini (saat itu) juga ke RS. Medika untuk bersalin .. Ayah Bunda diam tak bergeming .. kami spcheless, apakah langsung hari itu juga Bunda melahirkanmu ..
Demi kebaikan semua .. akhirnya Dr. Wati memberikan waktu sampai besok untuk datang ke RS.
Ayah dan Bunda pulang dengan perasaan yang campur aduk .. sungguh campur aduk .. di kendaraan Bunda berkali kali bertanya pada Ayahmu "Bee apa beneran besok aku melahirkan" dan Jawaban Ayahmu "Kata Dr. Wati begitu Bun,, gak papa daripada membahayakan Deedee"
Sha.. kamu tau, diperjalanan pulang.. Ayahmu mengendarai motor sangat pelan.. dia tidak ingin menyakitimu .. dan pertanyaan yang sering ayah mu lontarkan adalah "Pingin makan apa Bun ??" Pertanyaan sederhana, namun sangat berkesan untuk Bunda..
Sha,, dihari itu Ayahmu terlihat tegar tapi juga rapuh .. dia selalu bertanya aku ingin makan apa sebelum hari esok tiba .. dan jawabanku sederhana "Aku pingin maem yang berkuah Bee, dirumah kan ada Nasi.. aku pingin maem Soto aja"
Lanjut ..
0 notes
bannanmufida · 2 years
Text
Kelahiran Putri Kecilku: Maryam
Menunggu kehadiran anak pertama ditemani kesibukan kuliah dan tugas yang menumpuk, tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Kami mulai bertanya ke orang tua, saudara, dan teman dekat apa saja yang harus disiapkan untuk persalinan. List barang-barang yang harus dibawa saat persalinan di bidan atau di rumah sakit sakit sudah pula kami siapkan di sebuah tas yang siap dibawa kapanpun. Sebuah list lengkap yang dikirmkan oleh sahabatku nurul menjadi panduanku.
Ahad, 22 September 2019
Saat bangun tidur aku dikagetkan adanya bercak darah dan rasa sedikit nyeri. Pagi itu dengan perasaan was-was kami menuju bidan untuk memeriksakan kondisi, ternyata pembukaan pertama. Tapi karena ini anak pertama, bu bidan sudah wanti-wanti kalo prosesnya akan sedikit lebih lama. Aku diminta mempersiapkan diri namun tetap santai dan tidak perlu panik. Kami mengabari keluarga di Jember yang kemudian disambut dengan keputusan ibu dan ayah mertuaku berangkat ke Jakarta. Sesuai rencana ibu akan menemaniku selama satu bulan pertama setelah melahirkan, dan membantuku beradaptasi dengan peran baruku sebagai seorang ibu.
Senin hingga rabu aku masih bisa beraktivitas dengan normal, pergi ke kampus seperti biasa. Senin bahkan aku sempat jalan-jalan ke Margo City untuk merayakan aniversery pernikahan kami yang pertama. Tiga hari berselang, tanda-tanda kelahiran belum juga datang, saat rabu sore aku cek ke Bidan, pembukaannya juga masih stuck di pembukaan satu. Tidak bisa dipungkiri, rasa panik itu mulai datang menyelimuti. Berbagai pikiran tentang bagaimana jika mulai banyak menghantui, suamiku mencoba menenangkan diriku yang penuh kekhawatiran
Kamis pagi, 26 September 2019
Aku diminta ibu berjalan-jalan keliling kompleks ditemani suami, untuk mempercepat proses pembukaan tentunya. Namun, baru setengah putaran aku rasanya sudah ngak sanggup mau pingsan karena rasa nyeri mulai datang meskipun masih jarang. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang, karena jam 8 harus berangkat ke kampus. Hari ini aku berharap masih bisa ikut kuliah karena ada tugas presentasi kelompok. Tapi ternyata kondisiku tidak memungkinkan, dan khawatir juga terjadi hal-hal yang emergency di kampus malah bikin repot banyak orang. Akhirnya, aku periksa kembali ke Bidan, pebukaannya belum nambah juga. Bu Bidan menesehatiku dengan penuh penekanan agar aku tidak terlau panik dan menunggu degan sabar, merasakan getaran-getaran cinta itu, mengatur nafas dengan baik dan menghitung dengan cermat. Aku diminta pulang istirahat, dan kembali saat sudah merasakan nyeri yang intensif setiap 10 menit.
Sejak pagi hingga sore aku mulai merasakan nyeri yang semakin sering, namun masih bisa aku atasi. Sekitar jam setengah lima aku dikagetkan oleh cairan bening yang tiba-tiba membasahi tempat tidurku. Sontak aku berteriak, “Mas sepertinya air ketubannya sudah pecah”. Suami dan ibuku mulai panik, aku segera di bawa ke bu bidan. Benar saja, sampai di sana bu bidan bilang jika air ketubanku pecah dan sudah keruh, sebagai tanda emergency yang mengharuskan aku di rujuk ke RS. Dibantu oleh bu bidan, aku diantarkan ke RS Citra Ar-Rafiq ditemani Ibu, suamiku menyusul menggunakan sepeda motor.
Adzan maghrib berkumandang, aku sempoyongan duduk di atas kursi roda yang didorong masuk ke dalam ruang bersalin oleh para perawat sambil terus menahan sakit yang teramat. Suamiku diminta untuk mengurus administrasi di lantai bawah. Oh iya, sebelum berangkat ke RS tadi bu bidan sempat cek pembukaanku, dan masih di pembukaan dua, padahal untuk dapat melahirkan normal, pembukaan harus lengkap sampai 10. Ya Allah.. Aku perbanyak dzikir, mohon kemudahan kepada Allah.
Sesampainya di ruang bersalin aku segera ditangani oleh perawat yang mengecek semua tanda-tanda vitalku. Samar-samar aku mendengar salah satu perawat yang sedang menelpon dokter spesialis kandungan. Ternyata melalui komunikasi telepon tersebut, dokter meminta untuk dilakukan SC. Awalnya aku tidak diberitahu jika akan dilakukan SC, mbak-mbak perawat hanya mondar-mandir menyiapkan berbagai keperluan untuk SC, menyiapkan kamar oprasi, bius, infus, dll. Sampai aku bertanya, “Mba ini mau di caesar?” Barulah mereka menjelaskan bahwa kondisiku tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Air ketuban keruh, pembukaan melambat atau tidak kunjung naik, dan riwayat minus yang tinggi membuat dokter memutuskan untuk SC. Aku kaget dan langsung menolak. Dalam kondisi menahan sakit yang luar biasa aku masih harus berdebat dengan perawat dan kekeh untuk tidak mau caesar. Di saat-saat genting itu aku justru sendiri, ibu sedang sholat maghrib, suamiku entah kenapa lama sekali mengurus adminsitrasi.
Aku diminta menandatangani surat penolakan rekomendasi tidakan, dan harus bersedia menanggung resiko apapun yang terjadi, termasuk tidak bisa diklaimkan semua biaya persalinan ke BPJS. Aku sungguh kalut, berteriak menahan sakit dan bertanya kemana semua orang, suamiku atau ibu? disaat itu aku masih berusaha mempertahankan argumenku untuk tidak di SC, bu bidan pun ikut berusaha membujukku agar aku mau mengikuti rekoendasi dari dokter untuk SC. Aku pasrah, mungkin itu adalah keputusan terbaik. Dan saat itulah keajaiban itu datang.
Seoramg perawat berkata, “Ini pembukaannya sudah lengkap, sudah keliahatan rambut bayinya, ini bisa lahir normal jika mengejan dengna benar!”. Mendengar itu aku rasanya sangat lega, tanpa basa-basi dan menunggu lagi aku bilang, “Yaudah mbak, ajarin saja saya gimana ngejan yang bener, nggak usah ceasar-caesaran!”. akhirnya semua sepakat untuk membantuku melahirkan secara normal. Tanganku digenggam erat oleh ibu bidan, yang saat itu membisikkan instruksi bagaimana seharusnya aku mengejan. Mengumpulkan tenaga dan mengejan kuat. Hanya dengan dua kali mengejan, bidadari kecilku lahir. Alhamdulillah, semua merasa laga. Rasa sakit yang luar biasa hilang seketika, bahagia dan haru, menyelimuti seluruh ruangan persalinan. Si bayi mungil cantik itu diletakkan di atas dadaku, dan ku dekap dengan erat. Aku sungguh bersyukur Allah membantuku melalui proses yang luar biasa ini.
Selain perasaan bahagia dan haru, ada perasaan kesal karena tak lama setelah kehebohan proses persalinan itu, pak suami datang dengan wajah terheran-heran, kata pertama yang terucap darinya adalah, “Lho kok sudah lahiran?” Kesel nggak sih? wkwk. Setelah proses DBF selesai, Pak suami mengumandangkan adzan yang pertama di telinga anak kami. Alhamdulillah rasa syukur yang tiada tara. Usut punya usut ternyata pak suami lama di bawah itu, ngantri di bagian farmasi ambil obat bius untuk proses SCku, karena tak kunjung datang, dan aku keburu lahiran, akhirnya SCnya batal. ada berkahnya juga, ya meskipun agak kesel karena nggak bisa ditemenin lahiran suami.
Bayiku dibawa ke ruang bayi untuk dibersihkan dan dimandikan, sementara aku melanjutkan proses pemberishan plasenta dan jahit karena terdapat sobekan yang lumayan lebar. Setelah itu aku dipindahkan ke ruang perawatan yang satu kamar berisi 3 tempat tidur. Selama 2 hari aku dirawat, aku ditemani 2 orang pasien lain yang melahirkan SC. aku sunggu banyak bersyukur, proses melahirkan normal ini membuatku bisa pemulihan lebih cepat, dan juga menjalankan tugas sebagai mahasiswa kembali serta ibu baru. The new jouney begin.
Selama 2 hari aku di rumah sakit, selama itu pula aku tidak ketemu dokter kandunganku, karena jadwal oprasi caesarnya yang banyak, sehari bisa sampai 5x. Karena nggak sabar, akhirnya aku minta pulang dan tak kembali lagi. Jadi sampai sekarang tulisan ini publish, aku nggak tau gimana wajah dokter yang menanganiku itu. (Jangan ditiru ya, wkwk).
10 notes · View notes
17nima · 2 years
Text
Catatan Melahirkan
Anindita Nadine Hafa.
Dihadapkan pada situasi harus memilih melahirkan dengan metode SC atau induksi karena berat badan bayi di USG 3,2 di minggu 39. Prediksi di minggu 40 adalah 3,5. Sungguh besar untuk anak pertama. Sedangkan aku ingin melahirkan dengan normal. Selama ini berusaha agar bisa melahirkan dengan normal karena khawatir tidak bisa menjaga anak dengan kondisi pasca SC, mengingat aku harus merawat anak sendiri tanpa bantuan orang tua maupun baby sitter (belum punya).
Namun, sejak masuk usia kandungan 9 bulan gak bisa jalan karena kaki kiri sakit. Tidak bisa jalan selama satu bulan, untung diijinkan WFH. Karena ada kondisi tersebut, kakak-kakak ipar merekomendasikan SC. Selama beberapa hari kepikiran, hari Senin berencana induksi jika tidak terjadi kontraksi. Sabtu malam, sembari nunggu Bayu pulang praktek di rumah mama mertua, kakak ipar merekomendasikan SC Eracs ala artis yg katanya painless dan cepat pulih. Sampai kakak ipar cek ke dokter di RS Siloam apakah bisa provide. Ternyata, dokter di Siloam gak paham wkwkwk
Saat masuk mobil mau pulang, tiba-tiba nangis kenceng. Bayu auto peluk dan elus punggung. Diperjalanan aku masih sesenggukan. Sejak jam 12 malam, perutku terasa seperti PMS. Aku iseng catat kontarksi meter, padahal gak ngerti apakah itu bener2 kontraksi atau bukan.
Jam 3 pagi aku agak kesakitan dan Bayu kebangun. aku cerita kondisinya dan ada baru menyadari ada sedikit darah yang keluar. Setelah subuh, kami berangkat ke Siloam. Sampai di IGD ternyata sudah bukaan 4. Kami berdua kaget, secepat itu bukaan 4. Kami kira belum waktunya karena jarak kontraksi belum dekat dan masih tertahankan. Alhamdulillah kontraksi tanda bisa melahirkan normal. Senangnya aku. Mungkin ini salah satu hal yang menurunkan rasa sakit.
Jam 7 pagi aku sudah masuk ruang bersalin sedangkan Bayu masih mengurus administrasi dan lain-lain. Saat dicek bidan, sudah bukaan 8. Sakitnya aneh, tapi masih tertahankan. Jam 8.30 pengen mengejan, bidan2 datang dan menyiapkan lahir. Mengajari cara mengejan yang benar dan meminta Bayu menyiapkan perlengkapan bayi. Untungnya, dokternya datang. Padahal hari minggu pagi biasanya libur.
Aku ingat banget proses mengejan tetapi sulit diceritakan dan dituangkan dalam kata-kata. kurang lebih mengejan 4 kali, aku sudah mulai lelah. Aku menyiapkan nafas panjang lalu tiba-tiba semua orang panik. Ada bayi yang meluncur terbang seketika dalam 1 napas haha. Bayu mendatangiku dan menciumku. Aku melihat air matanya mengalir.
Anindita, lahir pukul 9.56
Tibalah saatnya dijahit, sakitnya bener-bener luar biasa. Lebih sakit dibandingkan saat melahirkan.
Saat IMD, Anindita terlihat sangat rapuh, pipinya tembem tetapi punya dagu panjang spt Bayu. Hidungnya mancung, jari-jarinya panjang dan kuku lentik. Canteeeknya anakku.
Baru beberapa menit IMD, aku merintih kesakitan kemudian Anindita diangkat karena khawatir jatuh.
Akhirnya bisa memeluk Anindita selama satu jam sebelum pindah ke kamar.
Sungguh, pengalaman melahirkan yang agak ekstrem. Terbayarkan saat aku melihat parasnya Dita. What I deserve to have such a good baby.
Alhamdulillah
5 notes · View notes
catatanrandoooom · 3 years
Text
Bandung, 19 Februari 2022
3 tahun yang lalu, pada jam ini, saya sedang menahan sakit kontraksi yang saya pikir keracunan makanan. :')
Pagi hari tanggal 19 Februari 2019, saya lapar, tapi seperti tidak memiliki tenaga untuk pergi membeli makanan, dan tidak memiliki uang yang banyak untuk memesan online, jadinya saya makan nasi yang ada di ricecooker yang sudah sehari lebih.
Siangnya, saya mulai muntah dan sakit perut. Karena baru pertama kali hamil, jadi tak tahu rasanya kontraksi seperti apa, ditambah saya seorang diri di kos, jadinya saya mengira saya keracunan nasi basi. 🥲
Saya segera menghubungi kedua junior saya di kampus yang sudah saya anggap keluarga, dan meminta tolong mereka membawakan air kelapa muda. Sepulang kerja mereka membawakan saya 2 buah kelapa utuh (lucu juga kalau diingat-ingat 😂), dan kami berusaha mengeluarkan airnya.
Oh, ya. Sakit perut saya masih terasa tapi jedanya agak lama. Semua makanan yang masuk saya muntahkan, air putih pun juga keluar. Saya bolak-balik toilet, muntah, mules, tidur pistol sambil berusaha menahan sakit. Saya menelpon kakak saya dan bertanya apakah mungkin ini kontraksi karena HPL saya juga masih 2 minggu lagi. Kakak saya menjawab periksa saja tiap ke toilet kalau ada lendir dan darah berarti harus segera ke RS.
Saya akhirnya berusaha tidur dan menahan sakit yang jedanya semakin cepat. Saya tak bisa tidur. 2 adik saya tadi sudah tidur karena kelelahan.
Pukul 3 pagi, saya ke RS karena melihat tanda-tanda pembukaan. Jeda kontraksi saya juga semakin cepat. Saya takut, sangat takut. 
Sampai di RS, saya diperiksa dan ternyata sudah pembukaan 1. Sakit sekali yah. 🥲🥲. Setengah jam kemudian saya diperiksa lagi dan ternyata sudah pembukaan lengkap. Saya lalu dibawa ke ruang bersalin. Saat saya dibawa, saya berteriak memohon ampun Tuhan Yesus karena memang sangat sakit. 🥲
Di ruang bersalin, sepertinya saya yang paling ribut berteriak menahan sakit. 🥲😂. Kalandra lahir pukul 5.30, jari-jarinya lengkap, tak kurang. Saya mendoakan doa Bapa Kami di telinganya, bapaknya membisikkan azan lewat panggilan video.
Itu sedikit cerita, karena saya tak ingin lupa, dan masih ingin mengingat hari penting ini seumur hidup saya.
9.58 p.m. WIB
5 notes · View notes
hardijanti · 3 years
Text
Bye 2021
Tahun ini kaya rollercoaster, diawali dengan kesedihan ditinggal saudara tersayang. Tetiba di bulan ke 3 dikasih amanah sama Allah yang ga disangka sangka.
Tumblr media
Kalau ditanya rasanya ya campur aduk antara ga percaya dan degdegan aja gitu ada sesuatu yang hidup di dalem rahimku. Bulan bulan awal masih ga ngerasa apa apa tapi masuk bulan ke 2-5 wihhh berat banget ga bisa nyium bau bauan langsung muntah, kadang lagi mandi aja tetiba muntah ga jelas. Mana di pertengahan tahun kasus Corona meningkat, banyak saudara dan teman yang kena dan bahkan sampai meninggal, hampir setiap hari grup wa isinya berita duka 😭 memang tahun yang berat, mudah mudahan tahun 2022 bisa lebih baik semua keadaan bisa normal kembali.
Ngomongin perut yang makin besar Alhamdulillah di kasih kehamilan yang sehat dan ga ada keluhan (hanya di awal aja sering muntah). Masuk trisemester akhir memutuskan untuk lahiran di bidan deket rumah aja, soalnya agak serem kalau harus ke RS. Di Minggu ke 36 posisi si Ade malah melintang, takut gabisa lahir normal tiap hari ku lakuin sujud gitu supaya posisinya turun ke panggul. Alhamdulillah di Minggu 38 dia udah di posisinya. Tiap pagi jalan pagi di lapangan atau ga senam yoga di rumah. Pokonya sebisa mungkin cari cara buat lahiran normal dan bisa di bidan ga usah ke RS.
Di hari Minggu tanggal 14 Nov jam setengah 10 malem keluar flex dan ada sedikit air yang keluar, takut air ketuban buru buru ke bidan. Jam 12 malem bidan bilang masih pembukaan 1 tapi ketuban udah rembes jadi ga usah pulang lagi. Jam 5 pagi di cek pembukaan masih pembukaan 2. Semaleman ga boleh tidur, ngerasain kontraksi yang subhanallah nikmat sekali 😣. Tiba tiba di jam 7 pagi Bu bidan bilang "saya izin ya mau ujian, jadi nanti kalau mau lahiran di bantu sama dokter yang nanti tugas buat usg". Buuu saya di tinggal nih 😣 ada ada aja dah. Jam setengah 11 karena ga ada pembukaan terus akhirnya di induksi. Tapi tiba tiba jam 11 dokter udah siap siap buat lahiran, dokter 1, bidan junior 1, ibu nya ibu bidan, dan emak perawat itu semua yg bantuin lahiran. Ibun dan eM yg rencananya mau masuk ruang bersalin malah ga jadi gara gara udah penuh. Pengalaman melahirkan yang super duper udah di marahin gara gara teriak pas itu di gunting terus di teriakin garagara salah ngeden (maklum pengalaman pertama) tapi setelah proses itu semua kita semua udah maaf maafan ko 🤭 pokonya drama. Tapi di balik semua kesakitan itu ga ada suara yang paling di tunggu selain suara tangisan si Ade huuhuuhuu itu kaya semua sakit ilang, perjuangan lebih dari 12 jam kontraksi, sakitnya melahirkan, plus jahit macem di sulam entah berapa banyak tuh jahitan mikirinnya aja masih kebayang rasa linu pas di jahitnya. Emang bener ya surga ada di telapak kaki ibu perjuangan memang ga ada akhirnya 😭
Tumblr media Tumblr media
Hai Namaku Noura itu foto pertama setelah aku lahir, sebelahnya foto ibu (abis di jahit) dan ayah (abis adzan in aku). 15 November 2021
Segemas itu, semoga menjadi anak yang sholehah, pinter, baik hati, rajin, berbakti pada orang tua ya nak. Sekarang nih bocah udah sebulan aja, ngajakin begadang terus, mana kalau siang nyusunya susah lepas, sampe susah buat makan dan mandi tapi ga apa apa sayang yang penting kamu sehat selalu. Bikin ini aja di sempet sempetin ketika kamu bobo siang de. Love you Noura 😘♥️
3 notes · View notes
egazulfar · 4 years
Text
Menjadi istri (2)
Untuk membuka cerita pada post kali ini, kumau pasang satu ayat yang membekas banget di aku, dibacain sama murabbiku dulu. Membekas terutama bagian "lemah bertambah".
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ ﴿١٤﴾
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. (QS. Luqman[31]: 14)
Ramadhan 1440 H, bulan puasa pertamaku bareng suami, kurang lebih 4,5 bulan setelah menikah. Udah jadwalnya dapet tapi belum, 2 harian, mungkin mundur aja karena hormon, kaya bulan Februari dan Maret sebelumnya. Daripada kecewa liat garis 1 gausah dulu deh. Simpanan tespeknya buat ntar aja kalau udah rada lama, 2 pekan mungkin? Setelah 1 pekan, temen semangat banget ngomporin buat tes. Besoknya diberaniin, hasilnya garis 2 samar dan perlahan menebal. Alhamdulillah.
Pas periksa ternyata belum keliatan si kantung, "baru penebalan dinding rahim dan gak nampaknya garis endometrium, bismillah ya kemungkinan jadi insyaAllah" kata dokter. Dokter Evi Arijanti, SpOg di Klinik Jasmine MQ Medika. Ramadhan pun dilalui dengan tidak berpuasa selama setengah bulan, sesuai anjuran dokter. Masih belum ada keluhan berarti sampai lebaran datang, solat ied di kampung mbahnya suami, ko tibatiba ada yang pengen dibatukin, mulailah morning sickness muncul. Sampai bulan ke 3 menuju 4 baru hilang.
Masuk trimester kedua membuat kegiatan sehari-hari makin nyaman dilewati. Gak sensitif bebauan lagi, makan makin enjoy, termasuk konsumsi multivitamin. Dokter Evi meresepkan 3 jenis yaitu vit. D, kombinasi multivitamin (merk berubahubah, kadang fol*m*l g*ni* kadang yang lain), dan obat pengencer darah asam aspilet (ini sampai bulan ke 6 saja). Pertambahan bb pun hanya tigakilo sampai bulan ke 6. Masuk bulan ke 7 barudeh naik sekilo per minggu sampai dengan bulan ke 9 baru melambat. Alhamdulillah kondisi semua baikbaik saja.
Mulai bulan ke 7 juga ikutan kelas prenatal yoga di klinik Jasmine MQ Medika tentunya, instrukturnya Ibu Erna Nena. Sebenernya aku tipe yang ga pegelpegel sama sekali waktu hamil, taapi berhubung bawaan makin gede, mulai bulan ini pinggangku protes, kaki juga sakit buat napak. Yoga sangat membantu sekali meregangkan badan agar tidak berasa jompo. Masuk bulan ke 8, kuputuskan untuk resign dari pekerjaan dan mulai pulang ke Jogja untuk persiapan kelahiran.
Selama di Jogja rutinitasku adalah bangun pagi, konsumsi zamzam dan kurma, lalu jalan kaki aka powerwalk, lanjut bantubantu kerjaan rumah dikit, lanjut istirahat/ bacabaca, lalu sore yoga, malam bacabaca/ nonton, lalu istirahat (sebelumnya minum zamzam lagi). Begitu saja terus berulang. Powerwalk tiap hari, kecuali lagi ada kendala tertentu misal pusing atau hujan atau ada acara. Selama minimal satu jam alias 6000 langkah kalau dihitung aplikasi s*ms*ng health. Di week mendekati HPL sempet naik jadi 12000 haha tapi mayoritas 6000. Yoga dipandu youtube dari berbagai channel dan paling sering dari channel instruktur yoga di Bandung, Bu Erna Nena. Kadang diselingi dari bidan Mila atau bidan Yessie sesuai mood.
Kontrol ke dokter per 2 pekan sekali kecuali mendekati HPL waktu itu sempet seminggu sekali. HPL pertengahan Januari, tapi belum ada tandatanda samsek. Kontraksi palsu udah ada sih sejak seminggu sebelum. Dan intensitas makin rapet lalu muncul flek H-3 lairan. H-2 malah sempet menghilang, dicek dalem belum ada bukaan sama posisi kepala bayi juga masih tinggi. Lalu mulai adekuat lagi J-18. J-12 masih berusaha powerwalk tapi ke pause kalau lagi muncul. J-3 udah gabisa apaapa haha udah gafokus dan minta ke rumahsakit. Lalu naik mobil ketuban pecah padahal perjalanan mayan jauh wkwk. Sesampainya setelah perjalanan 40menitan dicek di ruang bersalin udah buka 8, J-1 sebelum lairan. Nunggu dokter sambil nahan ngejan. Oiya di Jogja ke dokter Sulistiari Retnowati SpOg di RS PKU Muhammadiyah Pusat. Sejam kemudian lahir, alhamdulillah.
Perjuangan trimester empat pun dimulai. Masa nifas, jaitan perineum buanyak, kaki bengkak, perut melar yang kosong kembali, ngasih minum bayi per dua jam sekali. Sungguhsungguh masa yang tidak masuk imajinasiku sebelumnya. Sabar, doa dan bersyukur, kunci kewarasan, mengeluh juga boleh sesekali (:
Begitulah kuranglebih perjalanan lahir Sarah.
Ada banyak pelajaran yang gabisa disebut satusatu disini. Part hidup satu ini jelas perlu doa sebanyakbanyaknya, persiapan dan dukungan sebaikbaiknya, ikhtiar dan pasrah yang seimbang ke yang Maha Menentukan.
Nah biar posting ini isinya ga curhat doang, kumau merangkum beberapa referensi terkait parenthood yang kupantengin selama ini. Supaya aku ingat juga sih jikalau ditanya temen hahaha
1. Dokter obgyn edukasi reproduksi
https://instagram.com/yassinbintang?igshid=1sjx3hpzr7rhv
2. Bidan Yessie
https://instagram.com/bidankita?igshid=yt4wx4q0u7t2
3. Founderfoundernya teteh ITB Motherhood jadi mantengin
https://instagram.com/ceritalahir?igshid=1e14qzh49unnj
4. Mba Citra, Konselor ASI
https://instagram.com/olevelove?igshid=1lfw8tvq6is9m
5. Dokter Meta, spesialis anak banyak bahas MPASI
https://instagram.com/metahanindita?igshid=1wvqy33agxa0o
6. Dokter Citra, spesialis anak terkenal di MPASI juga
https://instagram.com/citra_amelinda?igshid=1qmqzk120oijr
7. Dokter Apin, spesialis anak
https://instagram.com/dokterapin?igshid=10xr55squk2c9
8. Dokter Risya
https://instagram.com/seriousya?igshid=js57zxkd0ba6
9. Dokter Adilla, spesialis rehab medik
https://instagram.com/adillahikma?igshid=hsftmnh7r47j
10. Dokter Frecil, spesialis anak
https://instagram.com/frecillia?igshid=hgrqumhotmu0
11. Dokter Mesty
https://instagram.com/mestyariotedjo?igshid=2znsoqtrbp48
12. Teh Uli, aktivis Read Aloud
https://instagram.com/yulialatifah?igshid=6vsj2i3j2px2
Duh kok panjang banget, udah ah hahaha sbnrnya masi ada beberapa influencer2 parenting gitu tapi ntar kebanyakan.
Selain itu ada juga beberapa buku gratisan ipusnas yang kuhabiskan saat nunggu lahiran dan ngisi waktu pas menyusui.
1. Bebas Takut Hamil dan Melahirkan
2. Siapa Bilang Melahirkan itu Sakit?
3. Mommyclopedia Merawat Bayi 0-1 Tahun
4. Buku Pintar Asi dan Menyusui
Laluuu aplikasi di HP yang kupakai selama jadi makmak.
1. Teman Bumil
2. Kontraksi Nyaman punya Bidan Kita
3. PrimaKu
4. Chais Play
5. FatSecret
Mau nambahin channel youtube tapi kok udah segini panjangnya haha (((List insyaAllah diupdate saat ada yang baru dan menarik)))
Dan di penghujung post kali ini kumau pasang penyemangat lagi untuk diri sendiri, tentunya dan yang terutama.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah -yaitu Ibnu Sa'id- dan Ibnu Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala' dari ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya." (HR. Muslim: 3084)
17 notes · View notes
Text
Call 0822-4447-1166, Rumah Dijual Taman Pinang Indah Sidoarjo
KLIK https://wa.me/6282244471166 , Rumah Taman Pinang Sidoarjo, Rumah Dijual Taman Pinang Indah Sidoarjo, Rumah Murah Taman Pinang Sidoarjo, Rumah Baru Taman Pinang Sidoarjo, Rumah Cluster Di Taman Pinang Sidoarjo
Tumblr media
TAMAN PINANG -  Lokasi Strategis Membuat Taman Pinang Indah Mudah Diakses. Perumahan Ini Berada Di Depan Gerbang Tol Sidoarjo Kota (1.5 Km), Dan Diapit Dua Mal Besar, Sun City Dan Lippo Mall.
 Terdapat Patung Kuda Putih Tepat Di Depan Pintu Gerbang. Fasilitas Di Dalam Perumahan Juga Cukup Memadai, Di Antaranya Gerbang Utama Yang Dilengkapi Pos Penjaga Dan Menerapkan One Gate System Dan Jalan Utama Komplek Yang Lebar Dengan Dua Jalur. Selain Itu Terdapat Area Komersial Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-Hari Penghuni. Sarana Olahraga Juga Berada Di Dalam Hunian, Seperti Lapangan Tenis Dan Lapangan Bola.
 Di Sekitar Perumahan Juga Terdapat Kantor Pemerintahan Seperti Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo (1.8 Km), Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (2.1 Km) Dan Polresta Sidoarjo (3.3 Km).
 Fasilitas Pendidikan Terdekat Adalah KB Honey Bee (100 M), TK Anugerah (160 M), SD Mutiara Bunda 1 (300 M), SMPN 2 Sidoarjo (680 M), SMPN 1 Sidoarjo (870 M) Dan SMAN 2 Sidoarjo (1.3 Km). Pada Jenjang Perguruan Tinggi, Kampus Terdekat Adalah Akper Sidoarjo (200 M), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (3.3 Km) Dan Universitas NU Sidoarjo (3.4 Km).
 Bila Membutuhkan Fasilitas Layanan Medis, Tidak Perlu Terlalu Jauh Keluar Komplek, Karena Klinik Terdekat Berada Kurang Dari 1 Km, Yaitu Klinik Medis Gelora (880 M). Selain Itu Ada Rumah Bersalin Delima (2.4 Km), Rumah Sakit Islam Siti Hajar (3.4 Km) Dan RSUD Sidoarjo (3 Km).
Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-Hari, Tersedia Banyak Pilihan, Mulai Dari Toko, Minimarket Dan Supermarket. Sebut Saja  Alfamart (860 M), Hypermart Sidoarjo (900 M), Hero Supermarket, Giant (930 M). Bila Ingin Berbelanja Di Pasar Tradisional, Anda Bisa Mengunjungi Pasar Larangan Sidoarjo (3.2 Km).
 Lingkungan Taman Pinang Indah Adalah Kawasan Yang Hidup. Itu Sebabnya, Sejumlah Resto Ternama Berada Tidak Jauh Dari Lokasi, Seperti Mcdonalds (100 M), Rumah Makan Handayani (400 M), Qen-Di Garden Resto (400 M), Ikan Bakar Cianjur (100 M) Dan Bebek Goreng H. Slamet (500 M).
 Banyak Perumahan yang Berada di Sekeliling dari Taman Pinang Indah , Salah satunya Perumahan RIFERA TOWNHOUSE yang Kami Tawarkan Saat Ini.
Tumblr media
PROMO :
- DP RINGAN ( Bisa TANPA DP ) !!
- Free Semua Biaya Biaya ( BPHTB , AJB , PPN , BBN , SHGB , Tandon 1 M3 )
 Buruan UTJ Rp 10 Juta - Langsung PILIH  UNIT !!
Tumblr media
Lokasi PERUMAHAN RIFERA TOWNHOUSE Sidoarjo :
- Hanya 3 menit dari Pintu Tol Sidoarjo
- 4 Menit ke Lippo Plaza 
- 5 Menit ke GOR Sidoarjo
- 5 Menit ke Suncity Mall Sidoarjo
- 5 Menit ke RS Delta Surya 
- 7 Menit ke Stasiun Sidoarjo
- 15 Menit ke Bandara Juanda
- Akses Row Jalan Utama Lebar
- Berada di Tengah Kota Sidoarjo
 Untuk KPR Bekerjasama Dengan BANK : BNI , BNI SYARIAH , MANDIRI , BRI , BTN , BTN SYARIAH , BANK JATIM.
 Lokasi Mudah Dijangkau Dengan Akses Jalan Raya TAMAN PINANG INDAH dan GADING FAJAR
Tumblr media
UNIT TERBATAS !!! – BURUAN Segera CEK LOKASI
 Hubungi :
TRI AGUNG GROUP ( Giant Property Market in Sidoarjo )
Jalan Jenggolo Pucang
Sidoarjo
Tumblr media
Contact Person – Call/WA : 0812-3039-4909 Untuk Info lebih Lanjut
1 note · View note