Tumgik
#jari manusia
nkripost · 2 years
Text
Potongan Jari Manusia Di Sayur Lodeh, Tengah Diperiksa Tim Forensik RS Bhayangkara Titus Uly
Potongan Jari Manusia Di Sayur Lodeh, Tengah Diperiksa Tim Forensik RS Bhayangkara Titus Uly
Potongan Jari Mirip Organ Tubuh Manusia Ditemukan Di Dalam Makanan Rumah Makan Cepat Saji NKRIPOST, KUPANG – Penemuan Potongan jari manusia dalam sayur lodeh yang sempat membuat heboh masyarakat Atambua, Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur (NTT), kini Tim Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly, Kupang tengah melakukan pemeriksaan. Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polres Belu, Iptu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nabastalarunika · 2 months
Text
sebenernya temenku yang bener-bener temen tuh cuma keitung jari, sisanya sekedar memenuhi syarat manusia sebagai makhluk sosial aja.
90 notes · View notes
lacikata · 1 year
Text
Takwa.
Seorang teman pernah menanyakan, “Kamu mau ndak dipoligami?”
Lalu beberapa hari kemudian ketika sedang acak memindah channel TV, biidznillah ada tayangan bincang-bincang yang narasumbernya adalah seorang publik figur yang juga sedang membahas topik tersebut. Beliau mengizinkan suaminya untuk poligami.
Ada hal yang menarik dari penyampaian beliau, “Gw sayang sama suami gw, gw selalu berdoa supaya Allah jaga dan juga jaga keluarga gw supaya sakinah, dsb tapi suami gw bukan milik gw. Dia punya pencipta-Nya. Jadi ya terserah pencipta-Nya.”
Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Jangan pernah berharap bertemu dengan musuh, mintalah keselamatan namun apabila Allah Subhanahu Wata’ala takdirkan, tidak ada yang bisa mengelak maka bersabarlah.”
Ibarat mau keluar rumah, baca doa keluar rumah, baca doa naik kendaraan, pakai perlengkapan safety riding, namun jika Allah Subhanahu Wata’ala takdirkan hal-hal yang di luar perkiraan seperti terjatuh, dsb terjadi maka akan terjadi.
Sebuah pengingat dari Ust. Nuzul Dzikri حَفِظَهُ اللهُ yang disampaikan dalam sebuah sesi tanya jawab di kajian beliau.
“Perbaiki hubungan dengan Allah Subhanahu Wata’ala sebab hati manusia berada di tangan Allah Subhanahu Wata’ala. Betapa banyak tips-tips teknis untuk menyolidkan rumah tangga membuat rasa cinta di antara suami istri itu gagal. Ada yang menyarankan liburan, menambah quality time, makan malam bersama namun tidak pernah berhasil. Untuk masalah sayang, cinta itu sesungguhnya hati-hati manusia berada di antara jari-jemari Allah Subhanahu Wata’ala. Cinta itu Allah Subhanahu Wata’ala yang berikan. Jadi mendekatlah kepada yang memberikan rasa cinta itu. Dan ini sebuah pelajaran bahwa pasangan yang bisa tersenyum, tertawa di hari pernikahannya seakan-akan pangeran atau putri sehari. Itu apabila Allah Subhanahu Wata’ala mau ubah kondisinya mudah, akhirnya diam-diaman, pisah rumah padahal beberapa waktu yang lalu mungkin si lelakinya yang ngejar-ngejar si wanitanya: di WA, ditelpon, diberi perhatian beberapa tahun kemudian datar saja. Padahal sosoknya masih sama bahkan sekarang sudah halal dan juga disyariatkan. Namun itulah, rasa cinta, rasa sayang memang pemberian dari Allah Subhanahu Wata’ala. Betul bisa diupayakan tetapi akan ada satu titik itu adalah pemberian dari Allah Subhanahu Wata’ala. Sebagaimana kisah Mughits dan Barirah sebelumnya. Jadi perlunya menjaga rasa sayang, rasa cinta dalam rumah tangga dengan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Itu saja dulu, jangan berpikir sebatas menghabiskan liburan bersama, pergi ke tempat-tempat indah, romantis itu bisa memberikan solusi pasti. Tidak. Perbaiki hubungan dengan Allah Subhanahu Wata’ala, seperti kisah Barirah, ada yang berusaha jungkir balik namun tidak ada rasa cinta itu. Dalam hal seperti ini, seringkali itu kalimat akhirnya bahwa kita adalah hamba dan Allah Subhanahu Wata’ala adalah Rabb-nya, hamba itu nurut dan menyerah kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dia tidak akan menzalimi. Allah Subhanahu Wata’ala akan berikan yang terbaik. Namun, tersebab kebodohan seorang hamba, seringkali tidak menyadari dan berpikir hal-hal lain yang sebenarnya bukan yang terbaik.”
Sebagaimana ucapan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, “Hatiku tenang sebab mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.”
113 notes · View notes
milaalkhansah · 4 months
Text
Menuju 23 dan hal-hal yang kupelajari darinya:
Memperbaiki hidup selalu dimulai dengan memperbaiki hubungan kepada Allah.
Dulu, aku berpikir dengan bekerja lebih keras, belajar lebih giat, menabung lebih banyak, dan menghabiskan waktu dengan membaca berbagai buku dengan tema yang sama 'bagaimana cara mengubah hidup, bagaimana cara menjadi orang yang sukses, kaya, dll' sudah cukup bagiku untuk mengubah keadaanku saat ini.
Aku memfokuskan diri untuk mempelajari bagaimana seorang manusia bisa mengubah hidupnya. Sayangnya aku lupa, bahwa ikhtiar-ikhtiar untuk bisa mengubah hidup memang sudah menjadi tugas manusia itu sendiri, namun hasil akhir apakah hidup itu akan berubah, hanya Si Pemilik Hidup itu sendiri yang bisa menentukan.
Siapa yang memiliki hidup kita?
Siapa yang berhak mengubahnya?
Siapa yang bisa menentukan apakah hidup kita layak untuk diubah?
Siapa yang mampu membalikkan keadaan kita dalam sekejap?
Kita sendiri sudah tau jawabannya. Namun seringkali kita teralu sombong, menganggap bahwa kita bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan dan campur tangan dari-Nya.
Aku teralu sibuk membuat personal branding yang bagus di media sosial, namun lalai akan ibadahku sendiri yang terbengkalai. Lupa untuk ikut memperbaiki bagaimana citra diriku di hadapan Tuhanku langsung. Sebab apa gunanya prasangka baik manusia kepada kita, tetapi Allah sendiri tak menganggap hal yang sama?
Aku teralu fokus membaca berbagai buku, sedangkan bacaan Al-Qur'anku sendiri bisa dihitung jari.
Aku mengharapkan keadaan yang berubah, tetapi lupa untuk mendekati langsung siapa yang menetapkan takdir hidupku saat ini.
Banyak orang yang semakin umurnya dewasa menjadi lebih alim, atau semakin dekat dengan Allah. Beberapa orang beralasan, 'semakin menua seseorang, maka akan semakin dekat kematian dengannya'. Pernyataan itu benar. Namun aku berpikir berbeda, semakin dewasa seseorang, dan semakin kuat upayanya untuk memperbaiki hubungannya dengan penciptanya, karena dia semakin menyadari bahwa seorang manusia tak bisa apa-apa tanpa adanya pertolongan Allah dalam hidupnya.
Saat ini, ketika lagi menjalani hidup yang serba sulit, dan hati yang tak pernah tenang. Aku tidak lagi seketika melihat apakah usahaku kurang, namun lebih ke, semua kesulitan hidup yang aku hadapi saat ini adalah karena dosa atau kesalahan yang aku lakukan.
Aku berharap aku selalu ingat baik-baik pelajaran ini.
Bahwa jika bingung memperbaiki hidup mulai darimana, hal yang perlu diperbaiki pertama kali dalam hidup kita adalah bagaimana ibadah dan hubungan kita kepada Allah...
16 notes · View notes
ramengir · 3 months
Text
Ada masanya memang pengen jadi yang diperhatikan bukan memperhatikan orang lain terus. Mengalah hanya sekedar untuk memenuhi tangki cinta yang kosong tapi kan ga salah tangki tetap terisi meski bagaimana pun caranya tapi ya ego juga mungkin. Aku sudah begini kau sudah ngapain buat aku jadi kesannya malah ga tulus mencintai.
Jadi teori teori yang berseliweran di pikiran itu fatamorgana? Ga ada benarnya?
Aku sering memuji agar balik dipuji, nyatanya ngga
Aku sering ucap terima kasih, nyatanya gak pernah ada apresiasi
Aku sering ucap lelah malah dinasehati
Tapi sikapnya baik dan berubah. Akupun nyaman meski kadang gigit jari.
Sebenarnya kalo diniatkan hanya untuk Allah lebih menyenangkan ya.
Takut juga nih ini semacam alarm bahwa Allah cemburu, aku terlalu mencintai makhluknya daripada pencipta.
Takut tercerabut lalu hempas bagai serabut menjadi gabut endingnya butut aja jadi manusia ga belajar dari kesalahan.
Namun, bersyukur
10 notes · View notes
fake-protagonist · 9 months
Text
Yang orang nampak kau seperti free-loader yang berjaya, yang hidupnya senang tanpa beratnya beban. Yang langkahnya bebas namun apa yang mereka tidak nampak,hati kau dipasak, sesak.
Hingga mereka lupa kau adalah orang kuat dibelakang tabir, kau buat kerja dengan sangat clean dan teliti, kau masih sempat menjahit luka yang lain meskipun jari kau sendiri terluka, pengorbanan kau sama sekali tak didendang walaupun sedikit.
Namun kau terus melangkah kerana ganjaran yang kau mahukan, bukannya dari penilaian manusia belaka. Tetapi redha dan tatapan kasihnya Allah untuk kau, hambaNya.
Dik, sentiasalah jadi baik walaupun kau tak disantuni dengan baik. Lelah boleh, menyerah jangan, ya?
21 notes · View notes
februairy · 9 months
Text
musim panas itu, ace harusnya mati.
acesabo, the summer that hikaru died!au. short.
warning: written in indonesian. spoilers for the summer that hikaru died. character's death
-
seharusnya jantung sabo berdebar setiap kali ia melihat lidah ace yang berputar di es loli, seharusnya. atau seharusnya perut sabo terasa melilit saat ace menyingkirkan rambut sabo yang jatuh menutupi wajahnya, ditambah lagi dengan jemari ace yang betah lebih lama di rambutnya, seharusnya. tapi debaran itu tidak hadir lagi meski iris kelabu ace menggali ke dalam mata sabo.
di bawah teriknya matahari, wajah ace terlihat memerah karena sabo terdiam menatapnya balik, memberikan izin kepada ace untuk menyapu pipi sabo dengan jemarinya. uh, sabo merasakan telapak tangan ace berkeringat.
sabo menggeser wajahnya dari tangan ace, mulai tidak nyaman dengan sentuhan ace, kemudian melangkah lebih cepat ke halte bis yang hanya sesekali beroperasi karena lokasi desa mereka yang antah-berantah ditutupi pegunungan. ace mengekor sabo dan mereka duduk bersama, berteduh di halte.
sabo bisa merasakan ace sesekali melirik kepadanya sambil menghabiskan es loli. kalau, kalau, hal ini terjadi sebulan yang lalu, mungkin lirikan ace akan membuat sabo berusaha menahan senyum dan tersipu sampai telinga, atau mungkin seluruh tubuhnya terasa panas meski mereka mengenakan seragam musim panas tipis mereka.
tapi ace yang sekarang bukanlah ace yang sama dengan ace seminggu yang lalu.
ace di ingatan sabo tidak pernah berusaha menautkan jemarinya dengan sabo, ace tidak peduli dengan pandangan sabo yang terhalang rambutnya, ace tidak pernah memerah melihat badan sabo yang terlihat samar di balik kemeja musim panas yang basah berkeringat.
es loli yang habis di tangannya menyadarkan sabo kembali dari ingatannya terhadap ace dan sabo tersenyum pahit.
suara tonggeret tidak kunjung mereda, sabo pun mengeluarkan keberanian untuk mengatakannya.
“kamu beda banget sama ace.”
omongan sabo membuat ace menoleh, matanya melebar karena terkejut. bibirnya berhenti mengulum es loli. sabo mengeratkan pegangannya pada batang es loli di tangannya, siap berlari.
alih-alih diterjang, sabo malah mendengar ace menghela nafas panjang yang membuat sabo memutar kepala ke arah ace.
mata sabo bertemu kembali dengan mata yang, kali ini, tidak seperti ace.
“aku kira tiruanku udah sempurna.” lanjut ace.
ralat, lanjut ace yang bukan ace. sabo gentar dan ingin lari saat itu juga, tapi sabo kalah cepat dengan lengan ace yang sudah merengkuhnya, erat. erat sekali. tangan ace di punggungnya menahan sabo agar tidak kabur.
kalau ini ace, sabo sudah pingsan karena kegirangan merasakan tubuh mereka sedekat ini. dada bertemu dada di balik katun tipis, paha yang bersentuhan, dan bibir ace yang dekat dengan telinganya. namun saat ini, hanya takut yang sabo rasakan.
belum lagi bisikan ace berikutnya yang membuat tubuh sabo seperti disiram dengan air es saat itu juga;
“jangan bilang siapa-siapa, aku mohon,” sabo bisa merasakan jari ace mengerat di belakang kemeja dan pinggangnya. “ini pertama kalinya aku hidup sebagai manusia, sabo. aku bisa sekolah, punya teman.”
nafas sabo tersengal-sengal. semua cara untuk kabur telah menghilang di pikirannya, digantikan dengan berbagai kemungkinan cara ace untuk membunuhnya sekarang juga.
“identitasku dan tubuhku memang pinjaman,” ace terhenti sesaat. “tapi aku benar-benar cinta kamu.”
sabo ingin muntah.
“sabo, tolong. aku nggak mau membunuh kamu.”
seluruh tubuh sabo bergetar. ia menelan ludah dan balas merengkuh ace dengan tangannya yang gemetaran.
padahal sabo sering sekali berpikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri, tapi ketika dia dihadapkan dengan sesosok makhluk menyerupai ace yang bisa membunuh sabo kapan saja, sabo tiba-tiba ingin bisa tetap hidup.
helaan nafas sabo keras dan satu-satu.
“iya–ace… selamat datang kembali…”
jari sabo mencengkram punggung ace, bukan karena rindu.
-
ace seharusnya meninggal seminggu lalu di dalam hutan, sabo melihat mayat ace.
bersih dan cantik, seperti hanya tertidur.
tapi sehari setelahnya, ace kembali di depan pintu rumah sabo seolah-olah tidak pernah mati.
20 notes · View notes
puan-poetry · 3 months
Text
Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya. Tapi, masa kamu disini-sini saja?
Dan kota ini, pernah begitu menyenangkan Kedai kopi yang dulunya cuma bisa dihitung jari, sekarang menjamur tumbuh di setiap sudut kota ini Resto cepat saji kesukaan berubah jadi yang paling kemusuhan karena mendukung gerakan Zionisasi Jalan lengang, lampu kota bahkan gang sempit bisa jadi sumber haha hihi Dari ber-3 jadi ber-8, dari ber-dua hingga menjadi forum terbuka  Perihal jam pulang, ah sudah lah tidak usah kutuliskan 
Hal yang dulu dilakukan bersama banyak orang hingga sekarang akhirnya kulakukan sendirian Sedih?..... Tidak Menyadari bahwa manusia adalah makhluk dengan energi kinetik membuatku sadar bahwa ternyata tidak seharusnya kita disini-sini saja dan begini-begini saja.
Seperti teman-temanku, aku juga melangkah menaiki tanggaku sendiri  Ini bukan perihal tangga mana yang lebih tinggi, tapi tentang kesadaran bahwa tangga ini terasa sulit dinaiki karena akhirnya kita berjalan dan menaikinya sendiri-sendiri
Aku masih keluar masuk kedai kopi kesukaan hanya untuk mencari sumbu dalam kepala yang berapi-api Mungkin masih dengan komputer jinjing, gawai, materi dan teori para ahli Kerap sibuk dengan kupas-mengupas rumusan masalah dan objek penelitian Sesekali berteman jika ada pesan ajakan pertemuan dan yang terpenting, sepenuhnya sekarang aku sadar bahwa kemampuan untuk mentakan "iya" kepada orang lain juga harus sebesar itu kuberikan kepada diriku sendiri.
"Faktanya, di titik tulisan ini membentuk satu prosa. Aku menyadari bahwa aku yang disini-sini saja, ternyata tidak pernah begini-begini saja"
12 notes · View notes
hazelnutcheesy · 4 months
Text
Usia 25+
Temen bisa diitung ga sampe 10 jari,
Makin lama udah pada sibuk dengan aktifitas masing2 dan kehidupannya.
Jadi mikir besok kalo giliran aku yg nikah mau ngundang siapa 😂
Pada dateng nggak yaa mereka yg dulu pernah rentengan bareng, haha-hihi, koplo bareng
Allah tuh negurnya lembut banget yaa,
Diingetin bahwa hakikat jadi manusia pasti pernah mengecewakan dan pasti akan dikecewakan
Jadi saling mengecewakan itu hal biasa
Sampe beneran dititik tempat mengadu sekarang cuma Allah aja, masyaAllah 🥹
8 notes · View notes
tyqotazhar · 1 year
Text
14/10/23
Kitorg gi dating kat pd. sepanjang perjalanan dia drive. Sebelum gerak tu dia singgah 7e dulu sbb nak amik telepon kedua dia tertinggal. Pastu dia tanya “nak apa apa tak?”. Aku cakapla taknak. Dia kata “betul ni? Gummy taknak?” pastu aku pon cam “ha nak lah gummy bear” okay itu pertama.
Kedua kat kedai makan. Aku nampak dia amik pinggan satu pastu dlm hati aku mcm ala kot lah nak amik pinggan dua pastu satu tuk aku. Tapi rupanya pinggan yg dia pegang tu tuk aku😭 dia tanya “nak berapa banyak ni nasi?”
Ketiga berhenti kat tepi pantai tapi dalam kereta. Pastu dia baring kat peha aku. Dia jadi manusia yg palingggg manja gila bapak yg sampai membuatkan aku terpikir & menangis ‘cane nak tinggalkan dia kalau mcm niii’😭.
Keempat nak turun jalan kat pantai poli tu. Kat sepanjang jalan-jalan tu, dia tarik tangan aku eh suruh pegang dia🙂 klu aku terlepas sikit jer, dia tarik balik. Kadang aku pegang jari dia, pastu dia tarik tangan aku suruh pegang lengan dia😌
Kelima kat pantai bagan pinang. Kerusi healing ada dua. Aku expect dia bawak dedua senanya tapi satu dia tinggal dlm kereta so aku lah bawakkan. Tapi sampai kat pantai, kerusi yg dia pegang tu dia bagi aku “nah qah duduk sini, kerusi ni ada lengan” pastu time balik dia angkut dedua kerusi.
Keenam kat petronas. Dia nak isikan minyak kereta aku tapi aku ckp takyahlah aku nak pakai setel pastu dia pon mcm okay. Pastu gi pasar malam dia bayarkan mknn aku, aku ckp lah “eh nape kau yg bayar lak ni biarlah aku bayarr” pastu dia ckp “takpelah kau bayar minyak, biar aku bayar semua makanan kau eh” sbb tengahhari pon dia bayarkan makanan aku😭 kat pasar pon sepanjang masa dia pegang tangan aku dia ckp “tokleh lepas kau ni, nanti kau hilang” 🥺🥺🥺
Ketujuh dah habis beli makan, makan kat pantai. Pastu dia kata “qah dok atas selipar ni nnt seluar kotor” pastu aku pon dok laa, tapi dia dok jer atas pasir tu🥹🥹 pastu makan pon dia tanya “nak nuget tak?” Aku cakapla nak. Pastu dia suap aku eh nuget tu😭 Pastu nak lintas ke pantai dia pegang tangan aku, nak balik dari pantai dia pegang tangan aku, aku mcm aaaaa kenapa baik sangat dengan aku ni😭 cane nak tinggalkan dia nii😭 balik pon sepanjang masa dia drive.
Kelapan dia tanya “nak balik terus ker?” Aku cakapla “aku nak settle dulu dgn kau baru aku balik” pastu dia suruh baring atas peha dia, dia cakap “ha mulakan lah” “aku nak buat apa ni cappp” “buat apa? Takpaham” “aku nak buat apa ni, aku patut stay dengan kau atau aku patut tinggalkan kau *aku dah start mengalir airmata*” “taktahu qah, itu keputusan kau” “klu stay dgn kau sakit, tinggalkan kau pon sakit” “aku bukan takpernah suka kau, klu taksuka, takdenya aku call kau tiap hari kacau kau” “pastu sekaranggg?” “Takdelah taksuka tapi sbb masalah aku, aku nak bahagiakan diri aku. Kau stay dgn aku nnt kau sakit, nak lepaskan kau, aku yang sakit” “pastu aku taktau nak buat apa cane nii” “boleh kau nak suka aku tapi jgn letak 100%” “drpd suka kau tapi takletak 100%, baik aku lupakan kau 100% kan?” “Kau nak tinggalkan aku ker? Aku takut nak bawak org yang nak bahagia dengan aku, masuk keluarga aku😭” cause he’s having big family problem. Pastu dia ada kata “nak ker harini hari terakhir kita jumpa? Takank kannn” dia taktau aku cop dgn semorg kot yg mungkin ini hari terakhir aku bahagia. Pastu dia cakap jugak “kita terikat sekarang ni qah dengan copot” “nape lak? Copot bkn selalu tegur aku, dia masuk ofis pon jarang” “mmg lah jarang tapi kalau dia masuk ofis nnt kau tengok dia, kau teringat aku” pastu dia tanya apa keputusan aku “aku taktahu cap, nak tinggalkan kau tapi sayangggg” “nape sayang?” “Sbb sayangla😭” “okaylah macam ni. Buat masa ni kita in private boleh?” “Maksud?” “Bila org tanya, ckp jer kau dah takde pape dgn acap” “selama ni public ker?” “Haah” alamak rasa bersalah aku sbb aku yg dok cerita kat semorg pasal aku dgn dia🥲 sambil aku nangis kat peha dia tu, dia tepuk tepuk bahu aku. Aku nak bangun, dia takbagi eh dia ckp “nnt kau lagi sedeh tengok akuu” mmg lagi sedeh dia kata gitu😭😭😭
Pastu dah habis semua tu, dia peluk aku. Dia cium dahi aku, dia cium pipi aku, dia gigit pipi aku eh bengong dia tu. Pastu sambil peluk tu aku ckp lagi “aaa cemana nak tinggalkan kau kalau macam niii” “jgnlah tinggalkan” pastu dia cium aku, dia tolak aku kat kerusi aku, dia start cium aku lembut gila😭
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
20 notes · View notes
a-hap · 1 year
Text
Orang tuaku tidak pernah mengajarkanku untuk mengiodalakan manusia. Tidak juga waktu. Entah kapan hari lahirmu, apa zodiakmu, berpengaruhkah pada kepribadianmu? Tidak sekepal pun besar keinginanku untuk peduli.
Meski sekali waktu mereka menciptakan sepi. Sebab sementara manusia lain merayakan banyak hal, aku hanya berkutat pada yang banal. Berulangkali.
Sampai akhirnya aku terbiasa tidak peduli dengan apa yang idola kalian lakukan, entah mereka ber-investasi pada isi kepalamu, atau jari-jemarinya lagi-lagi merakit bom waktu.
Juga tidak peduli dengan gemuruh suka cita perayaan hari lahirmu. Namun tolong kecilkan suara, tidak semua ikut tertawa mendengar lelucon yang itu-itu saja.
Terima kasih,
itu saja.
26 notes · View notes
laoderrs · 1 year
Text
"Jangan pernah merasa aman dari pemikiran-pemikiran sesat, meski sudah ngaji sunnah sekalipun.
Sebagaimana hadits dari Ummu Salamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, yang artinya,
'Sesungguhnya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya'."
- Faidah Ustadz Abdurrahman Thoyyib hafizhahullah ta'ala
51 notes · View notes
lebensmoode · 1 year
Text
Gunting Kuku Kaki
Gw bukan mau ceritain tutorial gunting kuku kaki ya, ato gw pake gunting jenis apa, gak. Ini adalah hasil perjalanan otak gw yang suka melalang buana ketika gw ngelakuin sesuatu, seperti mandi, solat, atau di atas motor ojol. Maklum, tante ini ovt-nya udah mendarah tulang, gadak daging soalnya 🙃
Pas gunting kuku kaki yg telunjuk kalo gak salah inget, melintas tiba-tiba pemikiran gini,
Mungkin manusia tuh diciptakan oleh Tuhan untuk gabisa hidup dengan tenang di dunia kali ya? Dengan sifat-sifat manusia yang pendengki, tukang iri, tukang halu, susah ngontrol nafsu, susah ngeliat orang seneng, egois, tamak, suka kepo, lemah, dan lain-lain. Sebisa-bisanya seseorang ngeklaim kalo hidupnya udah tenang, bukan berarti masalah berhenti datang kan? Emosi bakal diuji lagi, keyakinan, iman, prinsip hidup, cara berpikir, semua diuji terus dari segala sisi.
Udah sampe situ, gak sadar gw udah pindah ke kaki kiri buat digunting kukunya. Trus, otak jagung ini bekerja lagi,
Jadi, emang bener kata Ayah. Dunia ini bukan tempatnya manusia bisa hidup dengan tenang. Gak bisa. Ceunah yg solat pun, gw lah misalnya pake pengalaman sendiri aja gausah orang lain. Memang, ada sebagian diri gw yang merasa solat itu nenangin, but not 100%. Bisa jadi itu hanya perasaan lega karena udah menunaikan kewajiban, bisa jadi juga karena udah berdoa jadi gak merasa sombong lagi, dan perasaan lain sebagainya. But still, gw masih mikirin sampe kapan yak gw miskin, kenapa ya gw gak nikah-nikah, ngapa yak orang di luaran gampang bgt idupnya, kapan ya gw bisa beli mobil Raize warna khaki, dll. Intinya, apa itu ketenangan?
Tanpa sadar lagi udah nyampe di jari kaki kelingking. Terus gw nyeletuk, waw tumben bener otak lu jalannya lurus hw, biasanya isinya kerukan sampah wkwk.
Gw juga gatau ya, solat tapi masih gak tenang tuh berarti ada yg salah gak sih? Gw akui iya, gw masih belum khusyuk alias ✨mindful✨ ketika solat. Masih suka bercabang pikirannya, eh tau-tau udah ruku, eh tau-tau lupa ini teh rakaat ke berapa. Pas berdoa juga gak bener-bener di situ hatinya untuk meminta, baca doa utk kedua orang tua aja udah kayak nyebutin pancasila yg di luar kepala. Jadi yg salah bukan solatnya sih, tapi gw. Bukan ibadahnya, tapi yang mengerjakannya. Bukan Tuhannya, tapi manusianya. Ya masa mau nyalahin Pencipta. Se-perfect ini alam semesta, sesempurna ini cara kerja organ dalam manusia, mau disalahin tuh berarti ada yg salah sama empedu gw :’)
Udah, udah kelar gw gunting kuku. Lama amat perjalanan tante ini gunting kuku yaa hm
Yang bisa gw simpulkan dari pemikiran tadi adalah, well kalo cari ketenangan hqq juga sepertinya mustahil selama bernapas di dunia ini, make sense sih kalo Allah menawarkan surga sebagai transaksi yg ditukar dengan keimanan, amal, dan ketaqwaan? Toh naluri manusia utk bisa hidup tenang, damai, free-ovt akan didapat di sana. Gak perlu hopeless, ga perlu takut gapunya duit, ga perlu takut wish-nya gak terkabul. Just follow My rules and you’ll get the access to live peacefully and to have everything you want. Beneran ada harga ada kualitas, kan?
Berat? Ya pasti. Selain bukan tempat untuk merasa tenang, dunia juga bukan tempatnya bermudah-mudahan. Cuan aja kudu dicari baru dapet, jodoh juga, pendidikan juga, mobil Raize juga. Tapi kenapa kalo soal agama dan ibadah ini tuh kek level beratnya beda gitu looh, ketauan bgt emang berat di dosha 🥹
Hush ah, jangan ngomongin dosa dan pahala. Pamali, ntar gw disangka asisten Tuhan lagi, atau si paling penghuni syurga wkwk. Gw pribadi sebenernya juga menghindari topik ini sih, pahala dan dosa. Award and punishment. Sama aja kan, ya? Kalo mau diobrolin mau aja sih, agak panjang tapi jatohnya. Trus agak nunggu moodnya bagus juga. Ehe
Yap, mari kita melanjutkan membaca novel lagi karena sistem otak gw udah ketularan bahasa terjemahan yang nauzubillah kaku banget twoloooong. Pas nyoba nulis cerita berasa banget kaya mesin, gak ada seni dan jiwanya. Oh ya happy weekend cingudeuul 💃🥂
29 notes · View notes
kurasasaja · 8 days
Text
Silva4d : Tanah di Ujung Galaksi
Tumblr media
Bab 1: Panggilan dari Bintang
Langit malam tak lagi asing bagi Kapten Arka. Sudah sepuluh tahun ia memimpin ekspedisi luar angkasa, mengarungi kegelapan abadi yang dipenuhi bintang-bintang jauh. Namun, perjalanan kali ini berbeda. Ia tidak lagi mengejar planet asing untuk kolonisasi atau menambang mineral langka. Kali ini, ia mencari sesuatu yang bahkan teknologi tercanggih Bumi pun tidak bisa jelaskan: sebuah sinyal.
Sinyal itu muncul dari tepi galaksi, dari wilayah yang belum pernah dijelajahi manusia. Sebuah pesan yang tak diketahui asalnya, tetapi sangat jelas. Seperti panggilan personal, satu kata yang berulang-ulang: "Pulangkan."
Arka duduk di ruang komandonya, memandang laju bintang yang melebur jadi garis-garis cahaya saat The Horizon, kapalnya, melesat dalam kecepatan warp. Pikirannya penuh pertanyaan. Siapa yang mengirim pesan itu? Dan mengapa terdengar seperti berasal dari rumah, meski berada di ujung galaksi yang tidak terjangkau?
Di belakangnya, pintu otomatis berderak terbuka, dan Letnan Sari masuk dengan wajah serius.
"Kapten, kita akan memasuki wilayah tak dikenal dalam dua jam," lapor Sari sambil menyerahkan peta holografis ruang angkasa. "Belum ada tanda-tanda bahaya, tapi sebaiknya kita siap-siap."
Arka mengangguk. "Siapkan tim penjelajah. Begitu kita tiba, kita akan menyelidiki sumber sinyal."
Bab 2: Planet Misterius
Setelah dua jam dalam mode waspada, mereka tiba di titik yang dituju. Di depan mereka membentang sebuah planet yang sama sekali tidak tercatat di peta. Warnanya biru kehijauan, atmosfernya tampak tenang, dan dari orbit, mereka bisa melihat hamparan daratan luas yang mengingatkan Arka pada Bumi. Tapi ada sesuatu yang aneh. Terlalu tenang. Tidak ada satelit alami, tidak ada kapal asing, tidak ada aktivitas sama sekali—hanya keheningan.
"Kapten, sinyal semakin kuat," kata Sari, menunjuk layar. "Sumbernya ada di permukaan."
Dengan hati-hati, Arka memimpin tim kecil turun ke planet itu. Begitu mereka mendarat, hal pertama yang mereka rasakan adalah gravitasi yang sama seperti di Bumi. Ini hampir tidak mungkin. Mereka sudah terlalu jauh dari tata surya, jauh dari rumah mereka.
"Kau merasakan itu?" tanya Arka, suaranya hampir seperti bisikan. "Ini seperti… Bumi."
Mereka mulai bergerak menyusuri daratan berbatu, meneliti setiap detil. Sampai akhirnya, mereka tiba di sebuah struktur besar di tengah lembah. Bangunan itu tampak seperti monumen tua, dihiasi ukiran yang asing namun terasa familiar.
"Tuan, Anda perlu melihat ini," kata Sari yang sudah mendekati salah satu ukiran. Dengan jari gemetar, ia menunjuk ke arah simbol di dinding batu. Sebuah lambang yang tak mungkin salah dikenali oleh Arka: lambang peradaban manusia.
"Ini mustahil," gumamnya, jantungnya berdetak kencang. "Bagaimana lambang manusia bisa sampai di sini?"
Bab 3: Peninggalan Masa Depan
Di dalam monumen itu, mereka menemukan lebih dari sekedar simbol. Ruang-ruang dalamnya penuh dengan artefak, catatan, dan bahkan teknologi yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya, tetapi semuanya bercampur dengan hal-hal yang sangat dikenal. Ada foto-foto Bumi, peta kuno, bahkan rekaman suara. Tetapi hal yang paling mengejutkan adalah, ketika mereka mencapai pusat monumen, mereka menemukan kapsul kriogenik—masih aktif.
Di dalamnya, seorang pria. Manusia. Dan wajahnya—wajahnya mirip dengan Arka. Hampir seperti melihat ke cermin.
"Ini… aku?" Arka hampir tak bisa berkata-kata.
Kapsul kriogenik itu tiba-tiba menyala, menampilkan hologram pesan. Suara itu—serupa dengan suaranya sendiri—mulai berbicara.
"Jika kau mendengar ini, berarti waktumu telah tiba," kata sosok hologram tersebut. "Aku adalah kau dari masa depan. Aku telah melakukan perjalanan ke ujung galaksi untuk menyelamatkan umat manusia, namun aku terjebak di sini. Sinyal yang kau terima adalah panggilan terakhirku. Kini, kau harus melanjutkan misi ini. Waktu Bumi hampir habis, dan jawabannya ada di sini, di planet ini."
Arka terpaku, pikirannya dipenuhi oleh ribuan pertanyaan yang tak terjawab. Apakah ini nyata? Bagaimana mungkin ia bisa bertemu dirinya sendiri dari masa depan?
"Kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata Arka pada timnya. "Dan kita harus cepat. Jika ini benar, mungkin Bumi sedang dalam bahaya."
Bab 4: Takdir Sang Penjelajah
Sementara mereka menggali lebih dalam ke misteri planet tersebut, satu hal menjadi jelas: tempat ini bukan hanya planet biasa. Ini adalah persimpangan waktu, di mana berbagai garis masa bertemu. Di sini, Arka dari masa depan terjebak setelah mencoba memperbaiki kesalahan yang belum terjadi di Bumi.
Namun kini, segalanya berada di tangan Arka yang sekarang. Ia harus membuat keputusan besar: kembali ke Bumi dengan informasi ini, atau tinggal di planet ini dan mencari cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri di masa depan.
Saat dia menatap ke langit planet yang misterius, Arka menyadari bahwa takdirnya sebagai penjelajah bukan hanya tentang menemukan dunia baru. Ini tentang menemukan jawaban di luar batas pemahaman manusia. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk seluruh umat manusia.
Dan begitu dia kembali ke kapalnya, ia tahu satu hal: penjelajahannya belum selesai.
Akhir
2 notes · View notes
shuksstuff-blog · 1 month
Text
Entahlah, tapi apa yang aku mahu dan suka adalah isteriku bersetubuh dengan jantan lain dan aku menatap dan mendengar erangan nafsu mereka belayar. Itulah perasan yang terbenam dijiwa ku, selepas setahun bernikah. Aku adalah seorang intelek dan pemegang ijazah. Aku pernah belajar tentang saikologi, memang manusia ada satu perasan iaitu bawah sedar, dan perasaan bawah sedar aku yang aku pendam sedang membuak, iaitu aku mahu isteriku berzina dengan orang lain.
Demi merealisasikan impian berbau so ku, aku mula mendekati isteriku agar dia rela untuk berseks dengan jantan lain. Aku mendekatinya dengan cara berbual semasa berada di atas kamar tidur.
Terlupa pula aku nama isteriku Normaliza, orangnya biasa sahaja, tapi yang paling ku suka adalah alat sulit celah kangkangnya. Dia pandai megemut. Nak kata cantik sangat isteriku tu nanti bongkak pulak.
Sambung kembali, aku pun mulakan rancangan aku semasa kami berbual, dari topik semasa sampai bab seks dan cerita mat salleh yang bersifat terbuka. Begini perbuallan ku.
“Yang.. selama dengan abang puas tak?”
Isteri ku membalas, “ada kalanya.”
“Kenapa yang tak cakap masa yang tak puas, dan apa yang buat kalau yang tak puas?”
Dia terdiam seketika dan menjawab, “masukkan jari-jemarilah.”
“Iye ke? Kalau abang cadangkan cara lain?”
“Bagaimana?” kata isteriku.
“Apa kata ayang seks dengan orang lain.”
“Abang gila ke? Dosa tau!” dia jawab.
Tersentak jantung aku. Lantas aku kata, “alah nanti kita taubatlah. Abang tak marah dan tak kisah kalau ayang seks dengan orang lain. Ayang puas, abang puas.”
Dia terus menarik muka dan tidur tanpa bersuara lagi. Aku tak putus asa. Dialog yang sama akan terjadi bila ada kesempatan dan semasa di dalam bilik. Aku hangatkan lagi setiap malam dengan menonton cerita lucah yang buas, anal, hard core, threesome dan berbagai. Bukan dia tak pernah tengok sama dengan aku, cuma kami tengok yang biasalah, tapi demi menaikkan gairahnya aku beli cerita lucah yang lebih fantastik. Bila dia menarik tangan aku untuk seks, aku menolak, aku buangkan je air ku dalam tandas.
Selepas 2 minggu begitu, dia bertanya dengan aku, “kalau abang suka saya dizina dengan jantan lain, siapa orangnya?”
Aku terkejut dan tahu rancangan ku berhasil, tapi masalahnya aku tiada calon lagi. Tapi yang penting hatinya aku cairkan dulu.
“Macam tulah ayang, kita muda, anak pun takde lagi, abang nak tengok ayang pompuan kampung jadi seksi liar dalam gengaman abang sebagai isteri.”
Dia bersetuju. Dalam mencari calon, aku layari mewe Aku gunakan nickname perempuan agar senang dapat perhatian. Akhirnya aku berjaya mendapatkan dua lelaki student UiTM untuk meratah isteriku bersama.
Satu namanya Izul dan lagi kawannya Azam. Azam dicari oleh Izul sebab aku yang suruh dia cari satu kawan yang sekepala. Selepas merancang, aku jemput mereka ke rumah masa hujung minggu dalam pukul 9.00 malam. Isteriku di rumah aku seruh bersiap pakai yang seksi-seksi.
Semasa bertemu dengan Izul dan Azam mereka terkejut sebab aku ni lelaki. Mereka pun nampak sopan, yang aku geram memang hensem dari aku. Aku jemput ke dalam kereta dan berbual hal yang sebenarnya, sebab aku tahu lelaki kalau dapat cipap mana nak tolak.
Setengah jam kemudian kami sampai ke rumah. Isteri ku menyambut dengan senyuman. Wah bukan main lagi bini aku lawa, dia pakai baju kelawar putih, jelas pakaian dalamnya tampak berwarna merah yang aku belikan bulan lepas. Aku kenalkan mereka pada isteri ku. Aku tak salah memilih mereka sopan dan bersalam cium tangan dengan bini aku, kontrol konon.
Kami duduk diruang tamu, isteriku ke dapur dan menghidangkan air sirap untuk mereka. Aku duduk seseorang manakala isteriku diapit Izul dan Azam. Kembang kuncup hidung mereka manikmati aroma istiriku.
Selepas bersembang dalam 10 minit, aku mulakan dengan berkata, “apa lagi kita ada projek kan!”
Isteriku, Izul dan Azam tersenyum. Isteriku memulakan dengan meramas batang mereka. Aku sengaja pilih budak mentah agar senang dengar cakap kami. Adegan bermula, Izul dan Azam meramas buah dada kesanyangan ku selama ini. Isteriku mula sedap.
Mereka bogel di depan ku. Aku londehkan seluar dan keluarkan batang ku. Ternyata batang Izul dan Azam lebih besar. Aku bersuara, aku suruh meraka jilat ketiak isteriku yang berbulu sebab aku suka buat begitu. Mereka tak membantah, mengerang isteriku kegelian bila mereka menjilat ketiak isteriku. Aku mula melancap.
Selepas itu, Izul bangun dan membesarkan kangkangan isteriku, dia menjilat penuh nafsu. Azam pula khayal dengan ketiak dan payudara isteriku. Kemuidian isteriku mula mengulum batang Azam.
Izul pula meletakkan batangnya ke cipap bini aku, lantas dijoloknya deras. Asakkan demi asakan berlaku di cipap bini aku. Bini aku hanya berkata, “sedap bang, sedap.” sambil mengulum batang Azam.
Kemudian isteriku ditongengkan. Juburnya dijilat Azam dan Izul pula menservis batangnya. Setelah licin dengan air liur, Azam menjolok jubur isteriku yang selama ni aku hormati lubang itu.
Izul baring dibawah bini aku dan menjolok pula cipap bini aku. Ternyata isteriku tidak membantah kecuali mengerang enak dan badannya lembut diarah macam kapas. Aku teruskan usaha melancap aku.
Kini isteriku jadi perempuan jalang kerana aku, tapi aku sukakannya. Izul meramas tetek biniku sambil batangnya terus menjolak kemenangan. Azam leka dan ganas menjolok lubang najis bini.
Aku bingkas bangun dan mencelah untuk menjilat ketiak isteriku. Ternayata sedap aromanya dan masin lemak, akibat peluh yang mengalir. Ape yang aku dengar kata isteriku, “sedap abang, terima kasih sayang, sayang puas.”
Izul mengerang rupanya dia dah tertembak ke dalam, dan diikuti Azam yang sempat mencabut batangnya dan memancutkan ke dalam mulut isteriku sambil aku memegang kepala bini aku. Mereka tertelentang.
Tak lama kemudian aku sampai dan ku pancutkan benih ku ke atas ketiak bini kau yang berbulu. Dia senyum dan penuh kepuasan. Setelah berehat aku ajak mereka masuk ke dalam bilik tidur sebab dah jam 11.30 malam.
Kami naik ke atas berempat dengan berbogel sambil Izul medokong isteriku. Oleh kerana katil sempit, aku tidur di bawah katil dan ku biarkan mereka bertiga di atas katil. Aku letih dan mula tertidur. Entah mereka di atas katil aku rasa mahu isteri dibantai lagi, tapi aku tak kisah sebab rancangan aku berjaya dan aku puas sekali.
Esoknya aku terjaga, isteriku tiada di atas katil, hanya Izul dan Azam lena terbogel mungkin letih. Aku mandi dan turun ku lihat isteriku sedang sibuk membuat sarapan.
Sejam kemudian Izul dan Azam turun, rupanya mereka dah mandi dan bertuala sahaja. Aku keluar dan buka bonet kereta, ambil pakaikan mereka. Kami sarapan bersama. Mereka nak anggap aku dan bini aku mak dan ayah angkat mereka. Kami setuju.
Selepas sarapan pada hari Ahad, sehari semalam kami bertiga melanyak isteriku. Kami dah macam sekeluarga. Yang malangnya benih Izul tempoh hari berhasil. Aku terpakasa ambil keputusan biarkan anak itu lahir kerana aku tak mahu isteriku gugur dan risikonya
6 notes · View notes
faizkurn · 2 months
Text
Cerpen: Sama Tololnya Eh, Enggak Deng, Ternyata Lebih Tolol Aku
Biar pun tempat ini ga ada romantis-romantisnya, otak kecilku tetap memaksa memutarkan lagu Maliq & D'essentials yang judulnya Begini Begitu. Di antara ratusan manusia berwajah letih menunggu kereta datang, lembutnya suara Mas Angga asyik sekali mengalun di kepala
Duhai rembulan, tahan dulu matahari datang
Malamnya indah ku tak ingin cepat berakhir sudah
Momen romantis ini muncul bukan tanpa sebab. Melainkan disponsori takdir Tuhan yang begitu lucu mempertemukanku denganmu di antara lepeknya keringat dan desakan para pekerja ibukota. Sialnya, wajahmu yang selalu manis seperti dulu malah ketambah bumbu sexy dengan rambut yang acak-acakan itu. Dan matamu. Haih. Sejak sepuluh tahun lalu, masih tetap jadi sorot mata terbaik bagiku. Asli. Udah bertahun-tahun lamanya, meskipun kadang lupa, tapi ternyata aku tetap mencintaimu
"Hahaha, kamu sendiri gimana? Masih suka nonton kartun?" tanyanya
"Masih atuh"
Satu, dua, tiga
"Biiig chiiilll" ucap kami berbarengan sembari tertawa kegelian menirukan gaya bicara salah satu karakter alien di kartun Ben10 favoritku
"Najis banget punya temen udah brewokan tapi masih nonton kartun" ucapnya dengan nada bercanda
"Najis-najis gini, tapi kamu tembak sepuluh tahun lalu"
"Haha iya lagi, udahlah jadi satu-satunya cowok yang gue tembak seumur hidup, ga dijawab pula sampe sekarang udah sepuluh tahun ga ketemu. Tolol banget gue dulu"
Sebenernya kita sama tololnya tau. Kamu dengan tololnya nembak aku yang loh kok gini amat bentuk manusia. Sementara aku dengan tololnya punya rasa yang sama, tapi ga berani ngutarain perasaan, bahkan sampai sekarang
Eh, sebentar. Apa jangan-jangan, Tuhan emang sengaja random banget mempertemukan kita di sini supaya aku bisa ngutarain perasaan yang udah terpendam lama banget itu ya?
"Emangnya kamu masih nungguin jawabannya?" tanyaku harap-harap manja
Plis jawab iya.
Plis. Kasian ini Mas Angga udah capek-capek nyanyi ngiringin momen romantis ini di kepala. Plis jangan jawab enggak dan bikin lagu-lagu Maliq jadi bikin sedih waktu didenger karena bakal ngingetin sama momen ini
"Ya enggak lah," Ia mengeluarkan tangan yang sedari tadi terselip di kantongnya
"nih, aku insya Allah nikah akhir tahun nanti, kamu dateng dong" jawabnya sambil menunjukkan cincin di jari manisnya
Ah.
Sial.
Walaupun mungkin sama-sama tolol. Ternyata fix, aku jauh lebih tolol daripada kamu
2 notes · View notes