Tumgik
#mengait
auliasalsabilamp · 8 months
Text
Cintailah Ia karena Kesalihannya
Sungguh jodoh adalah sebuah rahasia. Sebuah tabir takdir yang tidak bisa disingkap oleh manusia. Kehadirannya seringkali tak terduga. Ada yang datang begitu cepat, tak sedikit pula yang harus menunggu lama.
Saat masa "mencari dan memilih" itu tiba. Seringkali gamang hati merasa. Benarkah ia yang telah ditakdirkan oleh-Nya? Haruskah ku berpaku pada sekian banyak kriteria?
Wahai muslim dan muslimah, pilihlah seseorang karena ke-salihan-nya. Karena ialah yang akan menghadirkan senyum saat kesedihan melanda. Mengingatkan kebaikan saat hati merasakan kelemahan iman. la yang akan menguatkan, saat ujian-ujian berdatangan.
Mereka yang salih dan saliha-lah yang akan mengait tangan kita menghimpun doa. Mengajak berpacu dan berlomba dalam ibadah-ibadah takwa. Mereka yang bersedia membantu di tengah keletihan mengurus rumah tangga. Mereka yang tersenyum simpul saat kealpaan menghampiri pasangan hidupnya.
Lelaki salihlah imam yang begitu mulia, Wanita salihahlah perhiasan yang begitu berharga, yang akan menghantar setiap langkah bersama menuju surga. Mengusap letih, menghilangkan perih, memberikan semangat jiwa. Agar setiap degup nadi tak lepas dari mengharap rida-Nya.
Awe-Inspiring Us (Sebuah Perjalanan Mengukir Cinta, Merenda Asa, Menggapai Pernikahan Mulia) Dewi Nur Aisyah.
17 notes · View notes
sedangperbaikan · 1 year
Text
" Ayo Kum, nulis. Kamu bisa nulis bukumu sendiri".
Sepenggal kalimat yg terdengar begitu syahdu dari beberapa orang. Motivasi mereka kini masuk dalam relung hati dihiasi alunan melodi sajak sajak kata yang terpendam. Begitu terdengar hampir sempurna, anganku kembali berhadapan dengan tujuan.
.
.
Aku selalu menunggu moment, dimana aku dapat menulis begitu lepas menikmati perjalanan panjang dan menantang, menyeduh teh ditemani tawa ria pasangan, bertukar pendapat mengalir dalam diksi diksi indah, di sudut kota/ negara yang berbeda kami hidup dan menjalani kehidupan yang sederhana. Alunan kata yang sedemikian indahnya, mampu membuat bungkam dan takjub yang membaca, menguatkan imajinasi fiksi dan non fiksi, serta mengait motivasi dari kata yang tersusun begitu damainya oleh dua org yg saling memiliki dan mengisi. Mungkin menulis akan memiliki rasa yang berbeda :)
.
.
impianku. Anganku. Citaku. Cintaku. Tujuanku. Serta prinsipku. Aku akan selalu menunggu ketika waktu menjadikan kalian bersatu :)
3 notes · View notes
syncedforjune · 2 years
Text
That oddish thing is called 'friend'.
Tumblr media
Narasena.
Sedari tadi album terbaru milik Kak Ghazi tak hentinya kudengar sejak aku berangkat menuju sekolah. Lagu-lagu yang dia ciptakan memang tidak pernah mengecewakan para pendengarnya. Aku tahu kalau pria itu selalu membuat persembahan musik ini dengan sepenuh hati. Namun sekarang, lagu-lagu yang ada di dalam daftar putar sudah habis. Jadi kulepas earphone yang mengait di kedua telingaku lalu memasukkannya ke dalam saku celana.
Ternyata stadion bisbol kecil-kecilan ini tidak terlalu buruk. Kursi-kursi terlihat berjejer rapi dan salah satunya sedang aku duduki karena tengah menunggu seseorang datang untuk menjemput.
Kara… lama sekali….
Batinku mulai bergemuruh. Sebenarnya aku ingin sekali bergegas pergi, tapi kurasa percuma. Aku belum tahu map sekolah baru ini. 
“Lo siapa? Anak baru yang nyasar karena gak tahu kelasnya ada di mana, ya?” tanya seseorang yang tiba-tiba menghampiriku. Kebetulan aku tengah membenarkan tali sepatu yang melonggar dan tidak memperhatikan sekitar.
Aku kembali berdiri, menatap dua orang murid laki-laki yang kini berada di hadapanku. Lagi-lagi lelaki itu bertanya, “lo siapa?”
“Gue? Oh, iya, gue anak baru. Kebetulan tadi nyasar sedikit terus gue putusin buat duduk dulu sebentar di sini,” jawabku walaupun rasanya, aku belum terbiasa menggunakan kosakata 'lo-gue' di dalam sebuah percakapan seperti ini. Tapi apa boleh buat, aku harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.
“Anak mana?” tanya laki-laki di belakangnya.
“Anak pungut,” jawabku di dalam hati. 
Lagi pula, pertanyaan macam apa itu? 
“Sena!” Suara panggilan lain mendadak mengalihkan perhatian. Kali ini suara perempuan. Fyuh, syukurlah, itu Kara. Anak muridku pasti sebentar lagi akan menyelamatkanku dari dua laki-laki yang agak songong dan kurang ramah ini.
Omong-omong, rambutnya indah sekali. Aku tidak mengira kalau cahaya matahari pagi akan membuat rambut hitam yang dia gerai sampai pinggang itu berkilauan dengan indahnya.
“Hei! Di sini!” teriakku sambil melambaikan tangan. Langkah gadis itu mendadak berhenti ketika sudah mengetahui posisiku. Eh, ada apa?
Sorot pandangku kembali jatuh kepada dua lelaki yang menghalangi jalanku saat ini. Salah satu dari mereka terlihat menatap serius ke arah Kara. Yang ditatapnya malah jadi kikuk seperti orang bodoh.
Aku pun permisi kepada mereka berdua—pergi menghampiri Kara yang tidak jadi menyelamatkan masternya ini. Dasar anak murid yang payah.
“Woi!” panggil salah satu dari lelaki tersebut ketika aku sudah kembali turun ke area bawah tempat duduk penonton.
“Apa?” sahutku.
“Kita kan belum kenalan!” teriaknya. Sementara laki-laki yang satunya sibuk menatapku dengan tatapan tajam. Kenapa dia itu? 
“Oh, nama gue Narasena! Anak kelas 11 IPA 3!” teriakku.
“Oke! Nama gue Haail! Anak kelas 11 IPS 2! Salam kenal ya, bro!” jawabnya. Aku mengangguk lalu mengacungkan jempol.
“Sena, ayo pergi ke kelas,” bisik Kara sambil menarik-tarik tas gendongku. Sebenarnya aku masih menunggu lelaki yang ada di sebelah Haail bersuara. Tapi Kara terlihat sudah tidak nyaman entah karena apa. 
“Eh iya, Ra. Ayo ke kelas.”
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Shankara.
Mungkin hari ini benar-benar akan menjadi hari terjelekku. Aku sudah yakin. 100% yakin.
Bagaimana tidak. Aku sudah dibuat terkejut oleh dua hal beberapa menit yang lalu. Pertama; aku tidak mengira kalau laki-laki itu ada di tempat Sena berada. Dan yang kedua; aku kira Sena akan sekaku layaknya cara dia berbicara kepadaku. Ternyata dia fleksibel juga. Salut.
“Is everything okay? Kok kecut gitu mukanya? Kamu belum sarapan?” tanya Sena memecah lamunanku ketika kami masih berjalan berdampingan menyusuri koridor hendak menuju kelas.
“Udah sarapan kok. I'm totally good, Sen,” jawabku lalu menghembuskan napas kasar terlalu kencang. Sena kemudian menghentikan langkahnya—oh, lebih tepatnya salah satu tangannya kini berada di pergelangan tangan kananku—menahan langkahku tanpa aba-aba.
Aku menengok, menatapnya dengan tatapan datar namun sedikit grogi. Ya Tuhan, tidak seharusnya aku memperlihatkan kegusaranku secara terang-terangan begini. Tapi apa boleh buat, sekarang aku malah kepikiran, kira-kira siapakah yang akan menggantikan posisi wakil ketua murid di kelas nanti?
“Kamu gak lagi sakit, kan?” tanya dia. Aku dengan cepat menggeleng lalu melepaskan genggamannya—melanjutkan langkahku karena aku ingin cepat-cepat berdiam diri di dalam kelas saja.
Sesampainya di dalam kelas. Aku membiarkan Sena agar memilih tempat duduknya sendiri. Kebetulan murid yang lain masih belum pada datang, jadi bebas jika kami ingin duduk di mana saja.
Dia pun duduk di jajaran kursi dekat jendela yang mengarah langsung ke area lapangan satu. Sekolah ini punya tiga lapangan. Lapangan pertama adalah lapangan yang sering dipakai untuk pelajaran olahraga, lapangan kedua adalah lapangan utama yang biasa digunakan untuk upacara bendera, sementara lapangan ketiga adalah lapangan bisbol yang baru saja aku dan Sena datangi. Lapangan itu selain biasa dipakai untuk bermain bisbol, tapi bisa juga dialih fungsikan untuk kegiatan ekskul yang lainnya.
“Ra, bel masuk bunyi berapa menit lagi?” tanya Sena ketika aku sedang sibuk menulis data absensi baru di depan meja guru.
“Masih 40 menit lagi, masih lama,” jawabku.
“Pantesan murid-murid yang lain belum pada dateng.” Aku menoleh ke arah belakang lalu mendapati Sena yang sudah membaringkan kepalanya di atas meja. Suasana sekolah memang masih hening dan dingin. Para murid selalu datang di detik-detik terakhir bel masuk berbunyi karena hari Senin ini tidak dilaksanakan upacara bendera. Upacara bendera dilaksanakan selang-seling. Biasanya jika tidak ada jadwal upacara, semua kelas akan ditugaskan untuk membereskan lingkungan belajarnya sebelum jam pembelajaran dimulai.
“Tolong bangunin aku kalau belnya udah bunyi ya, Ra. Semalam aku baru tidur tiga jam soalnya,” ucap Sena. Apa? Tiga jam katanya? Bukannya semalam—sekitar jam sembilanan dia sudah berpamitan untuk tidur?
Oh, kenapa juga aku harus mempercayai kata-katanya.
“Oke.” Ketika aku membalas permintaannya dengan satu kata, kepalanya kembali berdiri—menatapku dengan tatapan aneh.
“Udah? Gitu doang?” tanya dia.
“Ya iya? Apa lagi?”
“Kamu gak mau nanyain kenapa aku bisa tidur sebentar kayak gitu apa?” tanya Sena lagi.
Hah. Dasar lelaki ini. Genit banget.
“Kenapa emangnya?” tanyaku.
“Semalam, sehabis kamu suruh aku buat tidur, sebenernya aku gak bisa tidur.”
“Oke, terus?”
“Terus, aku mutusin buat ngerajut aja sampai gak ingat waktu,” jawabnya lagi. Aku menutup data absensi yang sudah selesai diisi kemudian kembali berbalik ke arahnya.
“Oh? Kamu bisa ngerajut juga ternyata? Keren do—”
“Zzzzz…..”
Kurang ajar. Sudah pergi ke alam mimpi saja dia ternyata. Dasar tidak sopan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Narasena.
Sebuah kebetulan yang sangat menjengkelkan bahwa Pistachio datang menghantui mimpi indahku di pagi hari ini. Aku terperanjat bangun ketika makhluk berbulu itu mengejarku sambil menaiki sapu terbang ala-ala penyihir jahat. Aku rasa dia memanglah jelmaan dari sesosok penyihir.
Semua pandangan tiba-tiba tertuju ke arahku. Ternyata kelas sudah dipenuhi oleh murid-murid yang lainnya. Wah, sulit untuk dipercaya.
Aku buru-buru menutupi wajahku menggunakan tas yang sedari tadi kujadikan bantal darurat. Tapi diluar dugaan, ada seorang murid perempuan menghampiriku lalu mengulurkan tangannya.
“Hai, lo murid baru itu ya? Tadi Jenaka mau bangunin lo cuma katanya gak tega. Kenalin, nama gue Micah, gue sekretaris di kelas ini,” ucapnya dengan senyuman selebar jidat Kara. Aku menjabat tangannya dengan ramah lalu murid yang lainnya pun mendadak menghampiriku—meminta untuk berkenalan juga. 
Ada yang berkenalan, memuji ketampananku, ada juga yang menanyakan apakah aku ini benar-benar asli dari Jepang atau hanya blasteran saja. Oke, oke. Aku akui teman-teman di kelas baruku ini sungguh sangat ramah dan baik hati.
Suara ketukan papan tulis terdengar dan sesi berkenalan pun sudah selesai. Terlihat Kara yang kini berdiri di depan sana. Postur tubuhnya tampak sedikit bungkuk dan kikuk. Kenapa dia selalu begitu sih? Kalau begini terus, patut dipertanyakan dari mana gadis itu bisa mendapatkan tujuh belas ribu pengikut di instagram. 
“Te-temen-temen semuanya, mohon perhatian. Aku mau mengumumkan sesuatu,” ucapnya. Semua murid langsung duduk di tempat masing-masing—patuh dengan sang ketua kelas.
“Jadi begini, pagi-pagi tadi Micah ngabarin kalau katanya, Reen ingin mengundurkan diri sebagai wakil KM. Bener kan, Reen?” tanya dia sambil menatap gadis yang disebutkannya. Reen hanya menunduk lalu mengangguk lemah.
“Nah, maka dari itu, berhubung pelajaran Pak Santoso lagi kosong, aku mau nanyain soal ini. Apakah ada yang bersedia menggantikan Reen? Siapa aja deh, aku gak bakal membebankan kalian kok, serius,” tanya Kara lagi yang disambut oleh keheningan satu kelas. Aku terdiam sejenak, menatap pemandangan lapangan yang kini mulai dipenuhi oleh murid-murid berseragam olahraga dari balik kaca jendela.
“Temen-temen, ayo dong! Kita harus kompak! Denger-denger nih ya, katanya bakal ada festival yang diselenggarain awal tahun nanti. Berarti, setiap kelas harus ada perwakilan buat ikut festival itu. Aku, Jenaka, sama bendahara Brandon bakal bantu kalian semua buat aktif! Tapi, kita perlu wakil ketua murid untuk itu,” ucap Micah dengan semangat yang berkobar-kobar. 
Tanpa berlama-lama lagi kuputuskan untuk mengacungkan tangan. Tapi ternyata, ada satu murid lain yang mengacungkan tangannya pula bersamaan denganku. Oh, syukurlah kalau ada yang bersedia.
“Petra, kamu mau jadi wakil KM?” tanya Kara menanyai murid yang duduk di pojok belakang dahulu dibandingkan aku. 
“Eh, bu-bukan! Gue mau izin kencing! Bye udah kebelet, sorry, Shan!” serunya mengundang tawa seisi kelas. Tidak dengan Kara yang tampak terlihat kecewa. 
Aku kembali mengangkat tanganku tinggi-tinggi.
“Kamu mau ke toilet juga, Sen?” tanya dia. Aku cepat-cepat menggeleng.
“Kira-kira murid baru boleh daftar jadi wakil KM juga enggak ya?” tanyaku balik. Micah dengan semangat langsung meng-iyakannya.
“Ta-tapi… Micah…,” lirih Kara. Aku memiringkan senyumku. Sudah pasti Kara tidak mau aku menjadi wakil KM-nya. 
“Shuichi pasti bisa cepet beradaptasi sama lingkungan sekolah barunya ini kok. Ya kan, Shuichi? Dilihat-lihat, lo ini kayaknya tipe murid yang bisa diandalkan,” tanya Micah dan aku langsung mengangguk semangat. Entah dari mana serotonin ini masuk ke dalam tubuhku. 
“Oke deh kalau gitu. Gimana yang lain, kalian setuju enggak kalau Narasena jadi wakil KM kelas ini?” Kara akhirnya bersuara walaupun terdengar setengah pasrah. Sementara seisi kelas setuju-setuju saja jika aku maju mencalonkan diri sebagai wakil ketua murid.
Baik, sudah diputuskan kalau aku akan menjadi asisten Kara di kelas ini untuk satu tahun ke depan.
Setelah pemilihan wakil KM usai. Tugas pertama mata pelajaran pun muncul. Oh, ternyata hanya tugas matematika saja. Itu pun cuma sepuluh soal essai. Aku memperhatikan jam tanganku sebentar. Ternyata aku sudah tertidur cukup lama. Buktinya ini sudah mau jam sebelas siang saja ternyata.
“Kalau udah selesai, bukunya dikumpulin di meja depan aja, oke?” ucap Kara. Aku pun langsung mengeluarkan kotak pensilku lalu mulai bertarung dengan angka-angka. Otakku mulai bekerja dan rasanya sangat menyenangkan.
“Wah, lo kidal ya, Nar?” tanya murid laki-laki yang duduk di meja depanku. Aku mengangguk lalu tersenyum.
“Gokil!” Dia pun membalikkan kursinya lalu memperhatikan si jenius yang baru bangkit dari kubur ini dengan serius. Sesekali dia bertanya kenapa angka yang aku tulis di buku bisa ada di sana. Aku dengan sabar menjelaskan. Lagi pula, orang yang banyak bertanya soal pelajaran itu pasti tipikal orang yang mau diajak berpikir kritis. Aku selalu suka dengan orang-orang seperti itu karena mereka masih mau berusaha, bukannya mau disuapi melulu.
“Selesai,” ucapku. Hanya butuh dua puluh menit untuk aku menyelesaikan soal-soal tersebut. Aku pun menawari laki-laki yang tak lain adalah bendahara kelas ini—Brandon sebuah contekan. Tapi dia menolak.
“Lo kumpulin aja duluan, gue udah paham kok sama penjelasan lo yang tadi. Thanks ya, Nar,” ucapnya. Aku mengangguk lalu berjalan ke arah meja guru—meletakkan buku matematikaku di sana. Sementara yang lainnya masih sibuk dengan tim diskusinya masing-masing.
“Ra,” panggilku menghampiri meja gadis yang tengah fokus mengerjakan soal seorang diri.
“Apa?”
“Udah sampai mana ngerjainnya?” tanyaku. Dia mendogak sebentar, tampak terkejut ketika tahu kalau aku sudah menyelesaikan soal-soal tersebut dengan cepat.
“Dua soal lagi. Kalau kamu mau gangguin aku mending kamu ke kantin aja sana. Sebentar lagi bel istirahat bunyi kok. Jadi udah boleh keluar kelas,” jawabnya sedikit ketus. Baik, aku rasa dia bisa menyelesaikan soal-soal itu sendiri. Aku pun pergi keluar kelas sambil membawa mainan rubik yang aku bawa di dalam tas. 
Satu langkah.
Dua langkah.
Tiga langkah.
Dan langkah lainnya.
“Sen! Tunggu!” Aku tersenyum lebar ketika Kara menghentikan langkahku yang sudah setengah jalan menyusuri lorong kelas dengan satu panggilan. Dia pun berlari menghampiriku dengan napas yang terengah-engah.
“Ja-jangan keluyuran sendirian. Takutnya kamu malah nyasar kayak tadi,” ucap Kara yang masih mengatur hela napasnya.
“Ja-jadi, shisho. Kamu mau ma-makan apa siang ini?” tanya dia. Aku kembali tersenyum sumringah. Hahaha, kenapa dia berubah jadi gagap seperti itu sih?
“Hmmmm. Di kantin sekolah ini... kira-kira ada yang jualan sashimi gak ya, Ra?” tanyaku iseng. Tapi tiba-tiba, Kara menatapku dengan tatapan yang menyeramkan. Atmosfer lorong kelas yang asalnya cerah mendadak gelap tidak karuan. Ditambah rambut panjangnya itu….
“Menurut kamu?” sahutnya.
“Nge-ngeri….”
Yah, ternyata selain kikuk, Kara juga bisa jadi sangat pemarah jika ditanya hal-hal seperti itu.
5 notes · View notes
ny-muffin · 28 days
Text
Pundak itu, ringkih, berguncang turun naik sebab terisak. Ia mengusap sewajah yang ikut sembab dengan rona kemerahan ... menahan ribuan sesak yang bergumul di dalam dada. Seperti halnya benang-benang kusut yang saling mengait satu sama lain. Simpul-simpul mati itu, menjerat erat pada rongga-rongga yang tak punya jatah bernapas lega.
26/8/24
1 note · View note
surya-boy · 1 month
Text
Hasil Sparing hari ini. Aku terkena uki Otoshi, berbahaya disaat masuk mengait kaki lawan tapi jauh dan tubuh kita dikontrol lawan.
Di awal main juga belum terlalu panas atau tidak fokus jadi yang harusnya poin, tidak dapat malah kena. Ini menjadi catatan.
Hati-hati dengan kontak lawan, harus kokoh dan tidak terbaca. Hiza Guruma, kehilangan keseimbangan lalu aku terjatuh.
Momentum adalah segalanya. Tetapi keyakinan bisa memperbesar peluang untuk mendapat poin
0 notes
kataicha · 2 months
Text
Tumblr media
Ia bilang hati kita selapang samudra
Nyatanya gemuruh berbenturan kesana kemari,
Mata yang semestinya tabah menahan hujan
Runtuh dalam hening
Jemari pun Limpung kesana kemari
Menggiring luruh agar tetap utuh
Diantar diam ia pulang
Dibalut decak dia terus berpura
Dimana lagi, hatinya ditempa
Pesakitan tak memilih menjadi rumah
Tanpa pesan,
Semua tak pernah bersiap
Siapa, dan bagaimana mengait sebait kata menjadi seutas luka
Diamlah, tidak ada yang tahu
Hari berat apa yang berlabuh di dirinya
0 notes
quranjournals · 6 months
Text
Soal Hati / Didik Dari Hati :
Cara Positif Ketika Marah :
1.) Marah dengan Perkara berkait dengan Hak Allah. 
2.) Fokus menerangkan perkara yang betul dengan jelas, ringkas dan mudah . Tidak mengungkit kesalahan seseorang .
3.) Memberi Perumpamaan Untuk Mendorong Kemahiran Aras Berfikir Mengait dan Menilai .
Cara Meluah Amarah :
1.) Bersyukur
2.) Berkawan dengan Marah
3.) Kembali kepada Al-Quran;  Surah Ali 'Imran , ayat 159 (3:159) 
--> ( فَبِمَا رَحۡمَةࣲ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِیظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِی ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ یُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِینَ )
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu, maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.
[سورة آل عمران 159]
1 note · View note
azmi-azizah · 8 months
Text
Sedang di mode menjalankan nasihat2 dari mba psikolog dan masku yg anak psikologi..
Ternyata benar, kekecewaan-kekecewaan yang membebani hati selama ini adalah bersebab ekspektasi diri yang terlalu tinggi. Namun bertemu realita kenyataan maupun kondisi manusia yang udah pasti punya banyak kekurangan.
Misalnya ttg orang tua, ternyata setelah belajar ilmu parenting dan melihat contoh-contoh nyata yg sudah cukup baik menerapkannya di sekitar, jadi muncul harapan bahwa inginnya ortu kita juga begitu dong.. Kebutuhan kita yang harus mereka penuhi kan bla bla bla.. Lalu mulai mengait-ngaitkan dengan wah jangan-jangan selama ini aku begini karena perlakuan orang tuaku yang begitu..
Ternyata itu cukup kontra produktif dan naudzubillah malah bikin kita kecewa, bahkan di hati tuh menuntut agar orang tua bisa menjadi orang tua yang ideal untuk zaman ini.
Padahal, mereka udah bertahun-tahun menyayangi kita sepenuh hati dengan cara mereka yang mereka yakini itulah yang terbaik buat kita. Mereka udah berjuang semaksimal yang mereka bisa. Mereka bukanlah generasi kita, bukan anak gadget yang mudah mengakses dan belajar apapun dari dunia digital, yang membuat mereka tak mengenal tentang 'validasi emosi', 'memenuhi tangki cinta' atau apapun itu.
Yah, kuncinya adalah memahami, memaklumi, menurunkan ekspektasi ;)
1 note · View note
Text
DJarum4D: Fungsi, Jenis, dan Penggunaannya dalam Berbagai Bidang
DJarum4D merupakan salah satu alat yang paling penting dan serbaguna yang ditemukan manusia. Penggunaan jarum sudah ada sejak zaman prasejarah dan terus berkembang hingga hari ini. Artikel ini akan membahas tentang fungsi, jenis, dan penggunaan jarum dalam berbagai bidang.
Sejarah dan Fungsi Utama
Jarum diyakini telah digunakan oleh manusia prasejarah, awalnya dibuat dari tulang atau tanduk hewan. Fungsi utama jarum adalah untuk menyatukan bahan, biasanya kain atau kulit, menggunakan benang. Pada zaman modern, jarum dibuat dari berbagai bahan seperti baja, besi, atau plastik, tergantung pada kegunaannya.
Jenis-Jenis Jarum
DJarum4D Jahit: Jarum jahit tangan adalah alat dasar dalam menjahit. Ukurannya bervariasi, dengan mata jarum yang berbeda-beda ukurannya untuk memudahkan memasukkan benang.
Jarum Mesin Jahit: Jarum ini dirancang khusus untuk mesin jahit. Bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan jenis kain yang akan dijahit.
Jarum Suntik: Digunakan dalam bidang medis untuk menyuntikkan obat atau mengambil sampel darah. Jarum suntik harus steril dan biasanya digunakan sekali pakai untuk mencegah infeksi.
Jarum Rajut: Jarum rajut digunakan untuk mengait benang dan membuat kain rajut. Jarum rajut memiliki berbagai ukuran dan bentuk, termasuk jarum rajut bulat dan jarum rajut dua ujung.
Jarum Bordir: Jarum bordir memiliki mata lebih besar untuk memudahkan memasukkan benang bordir yang biasanya lebih tebal. Jarum ini digunakan untuk menghias kain dengan berbagai teknik bordir.
Penggunaan Jarum dalam Berbagai Bidang
Fashion dan Tekstil: Jarum adalah alat esensial dalam pembuatan pakaian dan produk tekstil lainnya. Baik dalam menjahit secara manual maupun menggunakan mesin jahit, jarum memainkan peranan penting.
Medis: Jarum suntik dan jarum bedah digunakan dalam berbagai prosedur medis, dari vaksinasi hingga operasi.
Seni dan Kerajinan: Dalam bidang seni, jarum digunakan untuk bordir, rajut, dan membuat berbagai kerajinan tangan.
Industri: Jarum industri digunakan dalam skala besar untuk produksi massal, seperti dalam industri garmen.
Kesimpulan
Jarum, meski kecil dan sederhana, memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan. Dari fungsi dasarnya dalam menjahit hingga penggunaannya dalam prosedur medis yang kompleks, jarum adalah alat yang tidak tergantikan. Inovasi dalam desain dan material jarum terus berkembang, menyesuaikan dengan kebutuhan manusia yang juga terus berubah.
Tumblr media
1 note · View note
Text
Karena Surga Terlalu Luas untuk diperjuangkan Sendirian😊
Pontianak. 20:23. 06102023.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Sungguhlah diri fakir ilmu.
Beberapa waktu lalu, saya baru tau tentang ini:
Tumblr media
Seriiiinggg merasa tidak pantas.
Tapi yaaa kan mau sama siapa lagi lah selain kepada Allah as Shamad mintanya kan? Demikianlah ketika Allah berkehendak menunjukkan jalan, terasa kait mengait, sambung menyambung. Beberapa hari setelahnya, saya ketemu kajian ini dari instagram seorang teman:
Video ini isinya tentang nasihat pernikahan. Dimulai dengan suatu kisah oleh Ustadz Luthfi, ketika manusia mendapat kesempatan untuk berdoa di salah satu tempat mustajab yaitu Multazam, kira-kira apa saja yang akan dimintanya?
Minta kaya?
Minta nikah?
Minta kemuliaan?
Adakah yang minta surga?
Mengapa tidak minta surga?
Bukankah ketika meminta surga, maka akan Allah lengkapkan jalannya? Akan Allah berikan ilmu bermanfaat, akan Allah berikan suami atau istri yang membersamai perjuangan, akan Allah berikan harta berjuang di jalanNya?
Betapa hangat dan optimis ya mendengarnya.
Kalau diri ndak pantas masuk surga, berarti akan ditunjukkan jalan untuk menjadi pantas kan oleh Allah? Makanya minta.
Terjawablah pertanyaan saya, mengapa doa ini diletakkan pada halaman paling depan salah satu buku doa favorit saya. Kenapa ndak doa mohon ampun dulu ya? Karena saya pikir kalau mau minta sesuatu kepada Allah itu kan mesti banyak bertaubatnya, karena salah satu penghalang terkabulnya doa kan adanya dosa. Jadi kalau kita minta ampun dan Allah al Ghoffar ridha menerima, maka kita akan diberikan yang paling layak menurut Allah kan?
Tumblr media Tumblr media
Ternyata ya, karena dengan mengingat kehidupan abadi di akhirat nanti, akan menuntun langkah kita kepada tujuan yang paling hakiki: surga.
Teringat nasihat satu nasihat ulama yang saya ingat, bukanlah kita itu masuk surga hanya karena sebagai ahli ibadah, melainkan karena Allah ridha. Kejar ridhaNya Allah. Minta rahmatNya Allah.
Karena surga terlalu luas untuk diperjuangkan sendirian, maka semoga pada pilihan takdir apapun yang Allah berikan, di situlah kita optimalkan kesempatan, carilah teman, teman hidup, teman berilmu, untuk tarik menarik kepada kebaikan, pada jalan yang benar, pada cara yang Allah mau. Berikhtiar sebagai pelengkap doa.
Kebaikan dari Allah semata, kesalahan berasal dari saya. Laa hawla walaa quwwata illa billah.
Semoga Allah ridha.
Salam,
ayuprissakartika.
0 notes
realita-lampung · 1 year
Text
Riweh Soal Berita Terkini Dengan Dikinikan Alias Berita Pasal Jengkel
Tumblr media
Oleh : Romzi Hermansyah Oom !! Jurnalis ? Itu awal dimana sebuah tanya dari tiga orang mahasiswa Kota Metro, yang kebetulan juga aktif dalam kelas menulis artikel dan sebagainya. Tanya mahasiswa itu, berlanjut bagaimana mengemas sebuah tulisan agar menarik, tidak hanya sesuai dengan fakta dan bla bla bla, aturan norma berita sejatinya. Singkatnya, saya memberikan pemahaman dengan me-rivew beberapa link berita, sebagai materi kupasan. Didalamnya juga, saya paparkan bagaimana mengolah data informasi dan data dokumentasi yang baik. Ingat "Data Informasi dan Data Dokumentasi". Kalo versi saya ada bedanya. Berlanjut soal ini, setelah dijelaskan ciri dan bagaimana membuat sebuah tulisan berita yang baik dan tentunya menarik. Saya pun menjawab, sangat mudah, tinggal mendengar, cari kongsi untuk mendapat data, karang tulis dengan judul duga menduga, soal isi beritanya, buat sesuka nya saja. Setelahnya share seluas mungkin, jadi viral, syukur tidak viral juga, cukup lumayan menakut nakuti. Singkat cerita, setelah saya kabarkan bagaimana penulisan berita yang baik, bukan hanya mengedepankan KEJ dan lainnya. Lantas, Berita kritik semacamnya itu seperti apa Om ? Saya sedikit terdiam, berpikir. Bergumam dalam hati, mahasiswa ini kenal dari mana soal berita kritik..! Dengan senyum kecil, saya menjawab. Sepengetahuan saya, sejak jadi jurnalis dari tahun 2006 lalu sampai sekarang, belum pernah tau soal Berita Kritik, yang ada mungkin isi berita yang mengkritik, meskipun tidak melulu ada buah solusi didalamnya, apapun itu beritanya. Perlu di sampaikan, antara kritik dan saran itu ada bedanya. Kalau Saran itu berisi sebuah pesan untuk perbaikan untuk lebih positif dan baik. Kalau Kritik hanya sebuah pesan dengan hal negatif, yang kebanyakan memberikan lontaran kurang baik dan ada bumbu negatif. Artinya, kalau mengkritik itu, sah sah saja. Masalahnya, kebanyakan orang pada umumnya masih sangat minim pengetahuan apa itu kritik dengan sejuta pengetahuan materi yang dikuasai. "Skak Mat" Bahkan di dunia jurnalistik pun, banyak oknum oknum yang membuat menyajikan berita yang didalamnya terdapat unsur ketidaksukaan, unsur sakit hati atau dikenal "pasal jengkel", dan bahkan berita nya mengandung unsur Pasal 310, Pasal 369, satu lagi ada unsur pasal 311 KUHPidana. Soal ini, tentu mengait pada pengetahuan SDM, dan Pola Pikir individu itu sendiri. Bicara soal Pola Pikir, paling sedikitnya ada empat faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang, diantaranya lingkungan keluarga dan pergaulan dengan masyarakat, faktor pendidikan dan faktor sistem kepercayaan. Ini semua perlu di pahami, kalau mau lebih berkelas Yah, Searching aja Google beres to..!! "simple ku menjelaskan sambil guyon, nyeruput segelas kopi" Kalau membahas soal bagaimana cara bedakan berita baik dan berita buruk! Sekarang ini era digital tak bisa terbendung, banyak sekali informasi berita menyebar dengan luas. Soal berita baik dan hoaks semacamnya, sudah tentu kita paham bagaimana dan apa. Hanya saja, ada kategori baru soal berita yang diulas diatas yakni " Berita Kritik versus Berita Pasal Jengkel". Kalau berita kritik sudah diulas sebagian kecil diatas. Dan bagaimana cara bedakan berita baik dan buruk itu, yah apa yang saya katakan tadi Searching aja sih, biar singkat waktu tak berkepanjangan, karena terlalu luas soal materi ini. Sekarang di ulas sedikit, soal "Berita Pasal Jengkel". Berita Pasal Jengkel ini yang sadar tidak sadar banyak bermunculan dengan berbagai kanal website media digital dengan kata "duga menduga" padahal jika di simak dan di pahami, maka unsur isi berita cukup mencengangkan, karena dipenuhi unsur unsur negatif yang tentu melanggar norma kaedah kejurnalistikan, ini ada pasal - pasal nya seperti ulasan di atas, termasuk pasal jengkel ! Berita pasal jengkel dibuat, dari segelintir oknum yang mengatasnamakan wartawan atau jurnalis, bahkan mirisnya oknum jurnalis yang konon katanya sudah berkompeten. Jadi tak heran ada banyak berita pasal jengkel ini yang muncul tanpa di sadari. Boleh di ibaratkan Saya Romzi Seorang Jurnalis, pada saat saya memegang sebuah kendali pimpinan (pimpinan media, pimpinan organisasi kewartawan atau pimpinan LSM/Ormas rangkap jurnalis sekalipun), ketika saya tidak mendapatkan hal yang saya inginkan, misal proyek, atau dana hibah dan atau dana MoU kerjasama bisnis media dan bahkan kurang besar nilai kerjasama. Inilah awal kebanyakan muncul berita pasal jengkel, sedemikian rupa di buat, dicari informasinya di gali data informasinya, bahkan mengintruksikan kaki tangannya bergerak, mengkonfirmasikan sebuah berita ke pihak pihak terkait, yang tujuannya pertama agar terkesan berimbang dalam sebuah berita, tujuan keduanya, agar obyek atau pihak yang diberitakan ketakutan dan ujungnya sebuah perundingan yang tentunya ada keuntungan. Kondisi ini sudah lama terjadi, hanya saja sebagian pihak tidak mau mengambil langkah tegas, karena tidak mau repot. Padahal jika di lakukan suatu langkah tegas, maka sama saja menangkal penyebaran berita tidak benar, berita mengandung unsur kepentingan dan kebencian dan sebagainya. Nah disini sudah bisa di ambil suatu pengetahuan, bahwasannya, menjadi seorang jurnalis itu tidak semudah yang di pikirkan, menulis berita juga tidak semudah kita mengarang cerita. Dengan maraknya bermunculan media digital saat ini, tentunya juga akan banyak orang yang terus menggali wawasan pengetahuannya untuk memporsikan dirinya sebagai jurnalis bukan sembarang jurnalis. Dan tidak heran jika ke depan, akan ada aturan aturan mengikat dan tegas, yang menyangkut kejurnalistikan. So, jurnalis itu tidak ada yang kebal hukum, selain UU Pokok Pers yang setiap saat akan menjerat leher sendiri, bahkan ada pasal pasal pidana keterkaitan yang akan mendampingi, manakala sebuah informasi berita tidak terbukti kebenarannya, maka sama saja "FITNAH". Read the full article
0 notes
habibulhanif · 1 year
Text
Kemampuan dan kemauan itu saling kait mengait.
Punya kemampuan dan kemauan disaat yg bersamaan itu merupakan suatu anugrah bagi manusia.
Punya kemauan tapi blm punya kemampuan, bisa lah diusahakan trus menerus dan jangan lupa sambil berdoa ke yg Maha Segalanya buat dipermudah.
Punya kemampuan tapi kemauannya gak ada, itu yg di namain sombong. Iya gak si?
Udah dikasih kemampuan tapi kok malah disia² in itu kan namanya sombong. Merasa bisa kapan aja, padahal yg ngasih kemampuan itu bisa aja ngambil kapan aja kalo mau kan?
1 note · View note
simerelli · 1 year
Text
Tips Ampuh Mengatasi Kekakuan dan Keterbatasan Gerakan Jari Tangan
Tumblr media
Tidak dapat dipungkiri bahwa jari tangan adalah salah satu bagian tubuh yang sangat penting untuk menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari.
Mulai dari mengetik, memegang barang, hingga melakukan gerakan-gerakan halus seperti mengait atau merajut, jari tangan memainkan peran kunci dalam memudahkan kita berinteraksi dengan dunia sekitar.
Namun, terkadang kita mengalami kekakuan dan keterbatasan gerakan pada jari tangan kita. Untungnya, ada beberapa tips ampuh sebagai obat jari tangan kaku tidak bisa ditekuk yang dapat membantu mengatasi masalah ini.
Pertama, penting untuk membuat rutinitas peregangan jari tangan untuk menjaga keleluasaan dan kekuatan otot. Cobalah melakukan peregangan jari secara teratur, seperti membuka dan menutup jari secara perlahan, merentangkan jari-jari dengan lembut, atau memutar pergelangan tangan secara perlahan. Peregangan ini dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi kekakuan pada jari tangan.
Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan dan kesehatan jari tangan. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk menghindari infeksi dan iritasi pada kulit.
Selain itu, gunakan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit jari tangan yang dapat membantu mengurangi kekeringan dan retakan yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan saat bergerak.
Kedua, perhatikan juga ergonomi ketika menggunakan perangkat atau alat yang melibatkan gerakan jari tangan. Pastikan posisi tangan dan pergelangan tangan dalam posisi yang nyaman dan tidak memaksakan ketika mengetik di keyboard atau menggunakan mouse.
Gunakan alat bantu seperti penjepit atau pegangan khusus untuk membantu memudahkan gerakan jari tangan saat melakukan aktivitas yang memerlukan kekuatan dan presisi.
Selain itu, merawat kesehatan secara keseluruhan juga berpengaruh pada kondisi jari tangan. Konsumsi makanan bergizi dan seimbang, perbanyak asupan makanan yang mengandung vitamin dan mineral penting seperti vitamin E dan selenium yang dapat membantu menjaga kesehatan dan kekuatan otot.
Juga, tidak kalah pentingnya adalah menjaga pola tidur yang cukup dan olahraga secara teratur untuk menjaga sirkulasi darah yang optimal.
Adanya kekakuan dan keterbatasan gerakan pada jari tangan memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan tips dan pengaturan yang tepat kita dapat mengatasinya secara efektif.
Ingatlah untuk selalu memberikan waktu istirahat yang cukup bagi jari tangan kita, hindari pemakaian berlebihan dan terlalu sering melakukan gerakan yang membebani jari tangan.
Jaga kesehatan secara keseluruhan dan manjakan jari tangan dengan perawatan yang tepat. Dengan begitu, jari tangan kita akan tetap bekerja dengan baik dan kita dapat menjalani kegiatan sehari-hari dengan nyaman.
Tidak dapat dipungkiri bahwa jari tangan adalah salah satu bagian tubuh yang sangat penting untuk menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari. Mulai dari mengetik di keyboard, mengoperasikan smartphone, hingga melakukan tugas-tugas rumah tangga, jari tangan berperan penting.
Namun, ada kalanya kita mengalami kekakuan atau keterbatasan gerakan pada jari tangan kita. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera, arthritis, atau kondisi medis lainnya. Bagaimana caranya mengatasi kekakuan dan keterbatasan gerakan jari tangan? Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba:
1. Terapi Gerakan: Melakukan terapi gerakan atau fisioterapi dapat membantu memperbaiki kekakuan dan keterbatasan gerakan jari tangan. Terapis dapat memberikan berbagai latihan yang dapat menguatkan otot-otot tangan dan meningkatkan fleksibilitas jari-jari.
2. Peregangan Jari Tangan: Melakukan peregangan jari tangan secara teratur dapat membantu memperbaiki fleksibilitasnya. Caranya adalah dengan merentangkan jari-jari tangan secara perlahan dan tahan selama beberapa detik. Lakukan ini beberapa kali sehari untuk hasil yang lebih baik.
3. Penggunaan Alat Bantu: Dalam beberapa kasus, menggunakan alat bantu seperti splint atau penyangga jari dapat membantu mengurangi kekakuan dan memberikan dukungan pada jari yang terkena masalah. Konsultasikan dengan dokter atau terapis untuk menentukan jenis alat yang sesuai untuk kondisi kamu.
4. Olahraga yang Teratur: Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan dan kekuatan otot-otot tangan. Pilihlah olahraga yang melibatkan gerakan jari tangan, seperti bermain piano, bermain gitar, atau bermain tenis meja.
5. Makan Makanan Sehat: Nutrisi yang tepat juga penting untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi, termasuk jari tangan. Konsumsilah makanan yang kaya akan kalsium, vitamin D, dan omega-3, seperti susu, ikan salmon, dan sayuran hijau.
6. Istirahat yang Cukup: Memberikan istirahat yang cukup bagi jari-jari tangan juga penting untuk mengurangi kekakuan dan menghindari overuse. Jangan terlalu memaksakan jari tangan dalam melakukan aktivitas yang berat atau terus menerus.
7. Konsultasi dengan Dokter: Jika kekakuan atau keterbatasan gerakan jari tangan terus berlanjut atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli terapi. Mereka dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan penanganan yang sesuai.
Ingatlah bahwa setiap kondisi dan individu mungkin memiliki cara penanganan yang berbeda-beda. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau terapis sebelum mencoba tips-tips di atas. Semoga informasi tentang obat jari tangan kaku tidak bisa ditekuk herbal ini bermanfaat dan membantu kamu mengatasi kekakuan dan keterbatasan gerakan jari tangan.
1 note · View note
upitita · 1 year
Text
Kucari simpul yg masih tertinggal. Ternyata mengait di kotak maaf, yg bahkan belum berkenan kusebut. Berhenti, yg ternyata baru sekedar jeda. Terlepas, yg ternyata baru satu langkah menjauh. Dan beberapa rasa yg tampaknya masih bertarung melawan ekspektasi. Perjalanannya belum berakhir. Rasanya jauh berbeda, tp entah hanya ingin atau memang demikian. Sosok pemeran utama itu semakin tampak seperti perempuan di depan cermin. Aku semakin (berani) mengenalinya, walaupun sulit. Perkataan baru yg dia katakan, 'semua perihal akan mampu tergantikan, berdamailah'.
0 notes
Text
Hormat kepada Yang Terhormat; Sagitarius
Denting piano menari-nari di udara dengan ritme yang penuh melodius. Cantik. Kicauan irama melodi yang penuh kehampaan tak lagi terdengar dalam sekat-sekat udara ibu kota. Sebuah terima kasih pada akhirnya menjadi sebuah jawaban atas pertanyaan yang selama ini mengungkung dalam napas.
Aku hormat kepada Sagitarius, dengan takzim paling serius di muka bumi. Rapalan doa tidak kusenandungkan lagi. Rasa lapang tergelar sepanjang hati. Hormat yang paling dalam, untuk namamu yang (pernah) kusebutkan di sepertiga malamku tempo hari.
Sagitarius, beristirahatlah yang panjang. Kisahmu akan selalu kukenang, dalam memori palung yang terdalam. Kisahmu tetap terjahit dalam rajutan hati yang kadangkala penuh nestapa. Kisahmu akan menjadi ukiran paling manis dalam sejarah jatuh cinta seorang manusia.
Terima kasih telah pernah menjadi tulang belikatku walau hanya sementara, Sagitarius.
Terima kasih telah pernah singgah dan merakit istana walau akhirnya pondasi tersebut hancur lebur berkeping-keping tak berdaya, Sagitarius.
Terima kasih telah pernah meluangkan sepotong hidupmu untuk susah-susah melukis sebagian hidupku yang hampa, Sagitarius.
Terima kasih telah pernah menjadi nahkoda yang membelokkan hidupku ke tujuan berbeda yang destinasinya lebih bijaksana, Sagitarius.
Terima kasih telah pernah mengajarkanku arti kehidupan yang sesungguhnya, walau kini kisah kita tidak lagi sungguh-sungguh, Sagitarius.
Dan dari lubuk hati yang lapang, terima kasih kusampaikan pada yang terhormat Sagitarius karena pernah menjadi alasanku untuk terus hidup di tengah gempuran jahatnya semesta.
Benar kata pepatah, setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Hormat (lagi) aku isyaratkan kepadamu yang terhomat. Apresiasi aku tuangkan dalam gestur hormatku yang tak lagi beralaskan luka karena sayatan cinta.
Kini, aku sepenuhnya telah merdeka. Bayang-bayangmu itu tidak lagi membelengguku. Kakiku bebas melangkah tanpa ada tali yang mengait di dinding-dinding cakrawala. Hidupku lagi-lagi kembali pulih sempurna meskipun Sagitarius tidak lagi bermakna.
Kisahmu benar-benar sampai di sini, Sagitarius. 4 tahun mengarungi lautan sudah cukup untuk aku berpindah ke dermaga lain untuk melanjutkan perjalananku. Tugasmu sudah usai. Purna sudah jabatanmu untuk menggentayangi hidupku yang rasa-rasanya sering pilu. Perlu 36 kali purnama untuk aku berhasil melupakanmu dan betul-betul menamatkan perpisahan kita yang selalu aku benci dari sejak pertama kali kita saling berbagi rasa.  
Hormat-kepada-Sagitarius-grak!
--Bandung, 14 Juli 2023
03.07 AM di tengah heningnya Kota
0 notes
goriaucom · 1 year
Text
Indeks Korupsi di Riau Masih Tinggi, Mardianto: Pejabat Lakukan Suap karena Banyak APH juga tak Berintegritas
PEKANBARU - Fenomena penegakan hukum di Riau seperti buah simalakama, karena saling kait mengait. Dilema itu menjadi lingkaran yang sulit diputus. Salah satu contonnya, pejabat publik takut bersikap kritis karena takut ditangkap, lalu ada juga pejabat melakukan suap karena banyak aparat penegak hukum (APH) yang tidak berintegritas. http://dlvr.it/SpbH9h
0 notes