#moderat
Explore tagged Tumblr posts
efervesan · 4 months ago
Text
Hayatım boyunca kimsenin arkasından konuşmadım, kimsenin arkasından iş çevirmedim. Övünülmeyecek birçok yönüm var biliyorum ama daha iyi bir insan olmak için çabalamaktan vazgeçmiyorum. “Sen benim kardeşimsin, çocuğum gibisin” diyen insanlar bugün beni bir daha dönüşü olmayan durumlara soktular. Haddinizi bilin lan, insanların hayatlarına böyle burnunuzu sinsice sokamazsınız, her kim olursanız olun! Yardım etme kisvesi altında bitmek bilmez bir kin saklı. Gözlerim inanmak istemiyor artık bu kadarına. Eksilmiş gibi hissetmiyorum, zaten eksikmiş meğerse. Bu daha kötü.
9 notes · View notes
zelphafrost · 1 year ago
Text
8 notes · View notes
iamlisteningto · 1 year ago
Audio
Moderat’s III
6 notes · View notes
happywebdesign · 9 months ago
Text
Tumblr media
Oridnary
5 notes · View notes
deermouth · 7 months ago
Text
1 note · View note
metal-dad84 · 1 year ago
Text
When I was dead asleep
Behind towering walls
They built a world outside
And I missed the wake-up call
My stony breath crawled
To a blowing hammer's beat
There was a sea of sound
But it was silence that stole my sleep
When I was dead asleep
Behind towering walls
They built a world outside
And I missed the wake-up call
When I dragged crippled legs
Through long winding streets
Fell on knee with suffering
And the people would see right through me
4 notes · View notes
audiojunkyard · 1 year ago
Text
1 note · View note
Text
0 notes
i-haz-tunes · 2 months ago
Text
Rusty Nails
youtube
0 notes
mywhistleandme · 2 months ago
Text
youtube
1 note · View note
lmaxell · 4 months ago
Text
youtube
0 notes
slowandsweet · 4 months ago
Video
youtube
Moderat - More Love (Rampa &ME Remix) Breathing life into dead trees The first to stand alone The night is worn, the night is gone She keeps on dancing, mother of all From lost to loved and back again
Pouring stars into wide eyes Another orpheus sings The night is worn, the night's reborn From lost to loved it never ends ❤️‍🔥
0 notes
laxxvora · 5 months ago
Text
La #SOTD di oggi è di: Moderat
Composti dai talentuosi Modeselektor e da Apparat, hanno saputo unire i beats con le melodie avvolgenti... [al link 👇🏼] #onr #opinionenonrichiesta #sotd #laxxvora #freeplaylist #inloop
“The Fool” di Moderat dall’album “III”. Nel vasto panorama della musica elettronica, i Moderat continuano a brillare come una stella polare. Formati nel 2003 e composti dai talentuosi Modeselektor e da Apparat, la band ha saputo unire il mondo dei beats modellati con le melodie avvolgenti, creando un suono inconfondibile. Sotto l’etichetta Monkeytown Records, i Moderat hanno saputo conquistare…
0 notes
theseaofworry · 5 months ago
Text
Car je ne peux pas t'oublier...
0 notes
lamuide · 6 months ago
Text
Prinsip Wasathiyyah dalam Al-Qur`an
Beberapa Ayat tentang Wasathiyyah
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَت�� لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Al-Baqarah/2:143
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.
Al-Baqarah/2:238
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِاللَّغْوِ فِيْٓ اَيْمَانِكُمْ وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ الْاَيْمَانَۚ فَكَفَّارَتُهٗٓ اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ ۗفَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ ۗوَاحْفَظُوْٓا اَيْمَانَكُمْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Maka, kafaratnya (denda akibat melanggar sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin dari makanan yang (biasa) kamu berikan kepada keluargamu, memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Siapa yang tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasa tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah (dan kamu melanggarnya). Jagalah sumpah-sumpahmu! Demikianlah Allah menjelaskan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
Al-Mā'idah/5:89
قَالَ اَوْسَطُهُمْ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُوْنَ
Seorang yang paling bijak di antara mereka berkata, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?”
Al-Qalam/68:28
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ
lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
Al-‘Ādiyāt/100:5
Mencari Prinsip Wasathiyyah dalam Al-Quran Secara umum, kata wasath di dalam Al-Quran berarti “tengah”. Ada 5 ayat di dalam Al-Quran yang berbicara tentang wasath dengan berbagai bentuk dari kata wasath itu sendiri. Tulisan ini hanya akan membahas wasath pada Al-Baqarah/2:143. Adapun variasi kata wasath yang disebutkan di dalam ayat lain akan dibahas pada lain kesempatan.
Pada Al-Baqarah/2:143, variasi kata wasath adalah ummatan wasathan yang berarti ummat pertengahan. Ini adalah ayat yang paling populer tentang wasthiyyah dalam Islam. Konteks tekstual ayat ini adalah tentang perpindahan arah kiblat saat salat yang awalnya ke Baitulmaqdis lalu ke Masjidil Haram.
Al-Baqarah/2:143 sesungguhnya adalah bagian dari rangkaian ayat yang secara keseluruhan berbicara tentang hubungan Nabi Muhammad Saw dengan nabi-nabi sebelumnya serta hubungan ajaran Islam dengan ajaran-ajaran sebelumnya. Ayat-ayat tersebut terbentang kira-kira dari ayat 120.
Secara umum bisa dikatakan bahwa memang ada perbedaan dalam hal ajaran antara ajaran Islam dengan ajaran-ajaran sebelumnya (Al-Baqarah/2:120). Perbedaan tersebut melahirkan semacam persaingan antara mereka yang digambarkan di dalam Al-Quran dengan وَلَنْ تَرْضٰى. Perbedaan itu membuat masing-masing ajaran merasa paling benar (salah satunya) dengan cara menegaskan diri sebagai paling mengikuti ajaran Nabi Ibrahim as (Al-Baqarah/2:140).
Untuk melerai pertikaian tentang mana yang paling mengikuti Nabi Ibrahim as, Al-Quran menegaskan beberapa hal penting:
Pertama, tidak ada gunanya upaya merasa paling benar itu jika landasannya adalah hawa nafsu. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:120: وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ (Sungguh, jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari (azab) Allah.)
Kedua, masing-masing membaca dengan baik kitabnya sendiri lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:121: اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَتْلُوْنَهٗ حَقَّ تِلَاوَتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ ۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ࣖ (Orang-orang yang telah Kami beri kitab suci, mereka membacanya sebagaimana mestinya, itulah orang-orang yang beriman padanya. Siapa yang ingkar padanya, merekalah orang-orang yang rugi).
Ketiga, masing-masing mengingat dan mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, terutama nikmat menjadi umat beriman. Itu adalah kelebihan yang diberikan yang tidak diberikan kepada umat lain. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:122: يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَنِّيْ فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ (Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan sesungguhnya Aku telah melebihkan kamu daripada semua umat di alam ini [pada masa itu]).
Ingatan tentang nikmat iman itu penting karena yang sedang dihadapi oleh masing-masing bukanlah umat lain, tetapi hari akhirat di kala semua orang mempertanggungjawabkan amalannya sendiri-sendiri. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:123: وَاتَّقُوْا يَوْمًا لَّا تَجْزِيْ نَفْسٌ عَنْ نَّفْسٍ شَيْـًٔا وَّلَا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَّلَا تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ (Takutlah kamu pada hari (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan (membela) orang lain sedikit pun, tebusannya tidak diterima, syafaat tidak berguna baginya, dan mereka tidak akan ditolong).
Keempat, janji Allah SWT kepada Nabi Ibrahim as dan keturunannya adalah semuanya dijadikan pemimpin. Jadi, baik Yahudi, Nasrani, maupun Islam adalah pemimpin sebagaimana janji Allah SWT, tetapi pemimpin yang sesungguhnya bukanlah mereka yang zalim. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:124: ۞ وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَتَمَّهُنَّ ۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا ۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ ([Ingatlah] ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia [Allah] berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia [Ibrahim] berkata, “[Aku mohon juga] dari sebagian keturunanku.” Allah berfirman, “[Doamu Aku kabulkan, tetapi] janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”).
Kelima, masing-masing bertugas untuk berserah diri kepada Allah SWT dan hanya menyembah Allah SWT. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:132: وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۗ (Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya dan demikian pula Ya‘qub, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu. Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”)
Keenam, masing-masing mengurus dirinya sendiri dan tidak mengurusi umat lain. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:134: تِلْكَ اُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَّا كَسَبْتُمْ ۚ وَلَا تُسْـَٔلُوْنَ عَمَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ (Itulah umat yang telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang telah kamu usahakan. Kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan).
Ketujuh, masing-masing mengakui semua nabi tanpa membeda-bedakan mereka. pengakuan ini penting karena saling menafikan pasti akan memperuncing pertikaian. Ayat ini menyebutkan pengakuan kepada semua nabi dan juga pengakuankepada ajaran-ajaran mereka. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:136: قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ (Katakanlah [wahai orang-orang yang beriman], “Kami beriman kepada Allah, pada apa yang diturunkan kepada kami, pada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub dan keturunannya, pada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa, serta pada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan [hanya] kepada-Nya kami berserah diri.”).
Kedelapan, masing-masing memiliki pendirian yang seharusnya dihargai, termasuk dalam penetapan arah kiblat. Tidak mesti karena harus menjadi wasthiyyah lalu tidak memiliki pendirian. Jadi, perlu ada penghargaan terhadap pendirian yang berbeda. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:143: وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ (Demikian pula Kami telah menjadikan kamu [umat Islam] umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas [perbuatan] manusia dan agar Rasul [Nabi Muhammad] menjadi saksi atas [perbuatan] kamu. Kami tidak menetapkan kiblat [Baitulmaqdis] yang [dahulu] kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui [dalam kenyataan] siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya [pemindahan kiblat] itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia).
1 note · View note
defsoullea · 8 months ago
Text
Why should I give if it's never gonna pay?
1 note · View note