#toleransi
Explore tagged Tumblr posts
chillinaris · 3 months ago
Text
JANGAN MUDAH MENGHAKIMI DAN MENGHUKUMI ORANG LAIN
Sebelum menilai orang lain, tanyakan terlebih dahulu pada diri: apakah kita benar-benar tahu seluruh kisahnya? Jangan mudah menghakimi, karena hanya Allah yang Maha Mengetahui segala isi hati.
*) Reposted from @gapaikemuliaan. Saksikan program Gapai Kemuliaan hanya di @cnnindonesiatv
7 notes · View notes
draftslt · 2 years ago
Text
SAS Project! 🙇🏻‍♀️💢
Halo halo semuanya! Berikut adalah link yang berisi video wawancara tetangga berbeda agama dari kelompok 1. Kami mohon kritik dan sarannya yaa. Terimakasih! 💌🤠
youtube
6 notes · View notes
isfasyams · 2 years ago
Text
“Semakin berilmu akan membuat seseorang semakin toleran”
Kalimat ini tidak sepenuhnya benar, dan perlu dirinci.
Ilmu membuat kita lebih mengetahui batas-batas dalam agama, sehingga kita tahu mana yang perlu ketegasan, dan mana yang bisa ditoleransi.
Sehingga semakin berilmu akan semakin toleran pada hal-hal yang memang luas (perkara khilafiyyah ijtihadiyah), dengan tetap berpegang kepada yang kita anggap benar tanpa mencela yang berbeda dalam perkara ini. Dan sebaliknya, akan bersikap tegas pada hal-hal yang memang telah baku sebagai pokok dalam agama.
Kokoh bukanlah kaku dalam hal yang masih bisa ditoleransi, namun ia adalah bagaimana bisa tetap berpegang teguh pada prinsip ketika dihadapkan dengan derasnya arus syubhat dan syahwat.
Sikap seperti ini tidak disukai oleh mereka yang imma'ah, yaitu sikap yang mudah terbawa arus.
Nas'alullah As-Salamah wal ‘afiyah.
4 notes · View notes
azareeart · 2 years ago
Text
The Tolerance Poster Show was an incredible exhibition curated by Jean Quarcoopome at the Diaspora Fine Arts gallery in Accra from the 9th to the 25th of June, 2023. It featured posters from artists all over the world, each with their own unique take on what tolerance means to them. The posters varied in style, with some artists using creative fonts to express their ideas, while others used metaphorical images to represent tolerance. The exhibition was a great opportunity to see how different people from different cultures and backgrounds approach the same subject in their own unique ways.
Some posters had a very literal interpretation of the theme, others were more abstract, some were very colorful and playful, while others were more serious and thought-provoking. It was fascinating to see how different artists approached the same subject in such different ways.
The different approaches made it clear that everyone had a unique perspective on the theme. It was interesting to see how differently artists approached the same subject, but it was also clear that we all have more in common than we think. While some posters were more memorable than others, it was easy to see how they all reflected the theme. There were a few light bulb moments here and there, and it was also interesting to see how some posters were similar in terms of concept, although the execution seemed different.
It was fascinating to see a poster by an artist from China who used an old and a young hand to symbolize tolerance. It's a subtle representation, but it's a fine example of how different people can learn from each other, regardless of age.
I also found another poster that used humor to address social issues particularly compelling. It cleverly connected the #MeToo movement with the need for tolerance towards former President Trump. The poster's pun was so perfectly placed that it made me smile a little.
I found it intriguing how several artists approached the theme of tolerance by using race as a context. By incorporating black and white boxing gloves, black and white knives, and black and white cats, they were able to creatively depict tolerance between races. It's interesting to note that throughout history, people of different races have been intolerant of each other, making the artists' contributions to the theme particularly poignant.
It's clear that the artists' unanimous decision to explore the theme of tolerance through race, despite their different backgrounds, underscores the need for tolerance among people of different races. The exhibition's artworks demonstrate the importance of understanding and respecting each other's differences, and the power of art to promote empathy and encourage positive change.
Finally, I noticed several artworks that depicted tolerance through the use of rainbow colors and images related to the LGBTQ+ movement, which I found interesting. There were about three artworks from Israel that explored this angle, prompting me to wonder about Israel's stance on LGBTQ+ rights. I was surprised to learn that Israel's LGBTQ+ rights are considered the most developed in the Middle East. Thank you poster show, because I don’t think I would’ve ever come across that piece of information in my life!
Long story long, the Tolerance Poster Show was a fantastic exhibition that showcased the incredible talent of artists from all over the world. It was a great opportunity to see how different people from different cultures and backgrounds approach the same subject in their own unique ways. I would highly recommend that type of exhibition to anyone who is interested in art, culture, or social issues.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
4 notes · View notes
suraudotco · 4 days ago
Text
Tek Hay Kiong, Gerbang Waktu Toleransi
Tek Hay Kiong, Gerbang Waktu Toleransi.   Di bawah langit mendung yang berpendar merah, Charlie, Junia, Clania, dan Kusnita, melangkah santai melewati lorong-lorong lampion menuju  pelataran Kelenteng Tek Hay Kiong, Tegal, yang tak hanya kaya sejarah tapi juga jadi simbol toleransi dan akulturasi budaya di Tegal. Charlie: “Tempat ini seperti lorong waktu… kita seolah masuk ke abad 18, dalam liak…
0 notes
holopiscom · 27 days ago
Text
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Toleransi di Hadapan Macron
JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Indonesia akan terus menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan kebudayaan dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini disampaikannya di hadapan Presiden Prancis Emmanuel Macron saat keduanya mengunjungi situs warisan dunia, Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (29/5). Dalam…
0 notes
sorbansantri · 4 months ago
Text
Peran Media Islam dalam Menjaga Persatuan dan Kebhinekaan
Jakarta, SorbanSantri.com – Di tengah dinamika sosial dan politik yang semakin kompleks, peran media Islam dalam menjaga persatuan dan kebhinekaan menjadi semakin penting. Media Islam diharapkan dapat menjadi jembatan yang menyatukan perbedaan dan memperkuat toleransi di tengah masyarakat yang beragam. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam merawat harmoni sosial. Media Islam seperti SorbanSantri.com berupaya menghadirkan informasi yang tidak hanya mendidik tetapi juga menyejukkan. Dengan menyajikan konten yang berbasis pada ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, media Islam dapat menjadi sarana untuk memperkuat moderasi beragama. Menurut Dr. Ahmad Munawir, pakar komunikasi Islam, media Islam memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan narasi positif. “Media Islam harus menjadi corong perdamaian, bukan malah memperkeruh suasana. Melalui pemberitaan yang objektif dan berimbang, kita dapat meredam potensi konflik dan mempererat persaudaraan antarumat,” ujarnya. Selain itu, media Islam juga memiliki peran dalam melawan penyebaran hoaks dan ujaran kebencian yang sering kali mengatasnamakan agama. Dengan menghadirkan fakta yang akurat dan analisis yang mendalam, media Islam dapat menjadi benteng informasi yang kredibel. “Dalam menjaga persatuan, media Islam harus mampu menjadi pelopor dalam menyebarkan pesan-pesan kebhinekaan. Kita harus menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai perbedaan dan mendukung kehidupan yang harmonis,” tambah Dr. Munawir. Peran media Islam yang mengedepankan nilai-nilai moderasi dan toleransi diharapkan dapat terus diperkuat. Dengan begitu, media Islam tidak hanya menjadi penyebar informasi tetapi juga penjaga persatuan dan kebhinekaan di Indonesia. (Tim Redaksi SorbanSantri.com) @beritasorban Media Islam punya peran penting dalam menjaga persatuan dan kebhinekaan di Indonesia. Di tengah keberagaman dan dinamika sosial politik, media Islam seperti SorbanSantri.com hadir menyebarkan informasi yang menyejukkan dan mendidik. Dengan mengusung nilai Islam rahmatan lil alamin, media Islam menjadi jembatan yang memperkuat toleransi dan moderasi beragama. Menurut Dr. Ahmad Munawir, media Islam harus menjadi corong perdamaian dan melawan hoaks serta ujaran kebencian. Yuk, dukung media Islam yang menyebarkan pesan positif demi Indonesia yang damai dan harmonis! #MediaIslam #PersatuanIndonesia #Toleransi #Kebhinekaan #IslamRahmatanLilAlamin #ModerasiBeragama #SorbanSantri #fypdong ♬ suara asli - Sorban Santri Read the full article
0 notes
madurapost · 4 months ago
Text
Valentine di SDK Sang Timur Sumenep, Merajut Kasih dan Toleransi Sejak Dini
SUMENEP, MaduraPost – Siswa-siswi kelas V SDK Sang Timur Sumenep, Madura, Jawa Timur, merayakan Hari Valentine dengan cara unik dan penuh makna. Jumat, 14 Februari 2025. Bertepatan dengan kegiatan seni rupa, mereka menggelar serangkaian aktivitas yang mengajarkan kebersamaan dan toleransi. Wali Kelas V SDK Sang Timur Sumenep, A. Yani menjelaskan, bahwa perayaan dimulai dengan penyambutan siswa di…
0 notes
lamuide · 6 months ago
Text
Prinsip Wasathiyyah dalam Al-Qur`an
Beberapa Ayat tentang Wasathiyyah
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَت�� لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Al-Baqarah/2:143
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.
Al-Baqarah/2:238
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِاللَّغْوِ فِيْٓ اَيْمَانِكُمْ وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ الْاَيْمَانَۚ فَكَفَّارَتُهٗٓ اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ ۗفَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ ۗوَاحْفَظُوْٓا اَيْمَانَكُمْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Maka, kafaratnya (denda akibat melanggar sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin dari makanan yang (biasa) kamu berikan kepada keluargamu, memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Siapa yang tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasa tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah (dan kamu melanggarnya). Jagalah sumpah-sumpahmu! Demikianlah Allah menjelaskan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
Al-Mā'idah/5:89
قَالَ اَوْسَطُهُمْ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُوْنَ
Seorang yang paling bijak di antara mereka berkata, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?”
Al-Qalam/68:28
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ
lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
Al-‘Ādiyāt/100:5
Mencari Prinsip Wasathiyyah dalam Al-Quran Secara umum, kata wasath di dalam Al-Quran berarti “tengah”. Ada 5 ayat di dalam Al-Quran yang berbicara tentang wasath dengan berbagai bentuk dari kata wasath itu sendiri. Tulisan ini hanya akan membahas wasath pada Al-Baqarah/2:143. Adapun variasi kata wasath yang disebutkan di dalam ayat lain akan dibahas pada lain kesempatan.
Pada Al-Baqarah/2:143, variasi kata wasath adalah ummatan wasathan yang berarti ummat pertengahan. Ini adalah ayat yang paling populer tentang wasthiyyah dalam Islam. Konteks tekstual ayat ini adalah tentang perpindahan arah kiblat saat salat yang awalnya ke Baitulmaqdis lalu ke Masjidil Haram.
Al-Baqarah/2:143 sesungguhnya adalah bagian dari rangkaian ayat yang secara keseluruhan berbicara tentang hubungan Nabi Muhammad Saw dengan nabi-nabi sebelumnya serta hubungan ajaran Islam dengan ajaran-ajaran sebelumnya. Ayat-ayat tersebut terbentang kira-kira dari ayat 120.
Secara umum bisa dikatakan bahwa memang ada perbedaan dalam hal ajaran antara ajaran Islam dengan ajaran-ajaran sebelumnya (Al-Baqarah/2:120). Perbedaan tersebut melahirkan semacam persaingan antara mereka yang digambarkan di dalam Al-Quran dengan وَلَنْ تَرْضٰى. Perbedaan itu membuat masing-masing ajaran merasa paling benar (salah satunya) dengan cara menegaskan diri sebagai paling mengikuti ajaran Nabi Ibrahim as (Al-Baqarah/2:140).
Untuk melerai pertikaian tentang mana yang paling mengikuti Nabi Ibrahim as, Al-Quran menegaskan beberapa hal penting:
Pertama, tidak ada gunanya upaya merasa paling benar itu jika landasannya adalah hawa nafsu. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:120: وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ (Sungguh, jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari (azab) Allah.)
Kedua, masing-masing membaca dengan baik kitabnya sendiri lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:121: اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَتْلُوْنَهٗ حَقَّ تِلَاوَتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ ۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ࣖ (Orang-orang yang telah Kami beri kitab suci, mereka membacanya sebagaimana mestinya, itulah orang-orang yang beriman padanya. Siapa yang ingkar padanya, merekalah orang-orang yang rugi).
Ketiga, masing-masing mengingat dan mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, terutama nikmat menjadi umat beriman. Itu adalah kelebihan yang diberikan yang tidak diberikan kepada umat lain. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:122: يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَنِّيْ فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ (Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan sesungguhnya Aku telah melebihkan kamu daripada semua umat di alam ini [pada masa itu]).
Ingatan tentang nikmat iman itu penting karena yang sedang dihadapi oleh masing-masing bukanlah umat lain, tetapi hari akhirat di kala semua orang mempertanggungjawabkan amalannya sendiri-sendiri. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:123: وَاتَّقُوْا يَوْمًا لَّا تَجْزِيْ نَفْسٌ عَنْ نَّفْسٍ شَيْـًٔا وَّلَا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَّلَا تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ (Takutlah kamu pada hari (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan (membela) orang lain sedikit pun, tebusannya tidak diterima, syafaat tidak berguna baginya, dan mereka tidak akan ditolong).
Keempat, janji Allah SWT kepada Nabi Ibrahim as dan keturunannya adalah semuanya dijadikan pemimpin. Jadi, baik Yahudi, Nasrani, maupun Islam adalah pemimpin sebagaimana janji Allah SWT, tetapi pemimpin yang sesungguhnya bukanlah mereka yang zalim. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:124: ۞ وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَتَمَّهُنَّ ۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا ۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ ([Ingatlah] ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia [Allah] berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia [Ibrahim] berkata, “[Aku mohon juga] dari sebagian keturunanku.” Allah berfirman, “[Doamu Aku kabulkan, tetapi] janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”).
Kelima, masing-masing bertugas untuk berserah diri kepada Allah SWT dan hanya menyembah Allah SWT. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:132: وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۗ (Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya dan demikian pula Ya‘qub, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu. Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”)
Keenam, masing-masing mengurus dirinya sendiri dan tidak mengurusi umat lain. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:134: تِلْكَ اُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَّا كَسَبْتُمْ ۚ وَلَا تُسْـَٔلُوْنَ عَمَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ (Itulah umat yang telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang telah kamu usahakan. Kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan).
Ketujuh, masing-masing mengakui semua nabi tanpa membeda-bedakan mereka. pengakuan ini penting karena saling menafikan pasti akan memperuncing pertikaian. Ayat ini menyebutkan pengakuan kepada semua nabi dan juga pengakuankepada ajaran-ajaran mereka. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:136: قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ (Katakanlah [wahai orang-orang yang beriman], “Kami beriman kepada Allah, pada apa yang diturunkan kepada kami, pada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub dan keturunannya, pada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa, serta pada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan [hanya] kepada-Nya kami berserah diri.”).
Kedelapan, masing-masing memiliki pendirian yang seharusnya dihargai, termasuk dalam penetapan arah kiblat. Tidak mesti karena harus menjadi wasthiyyah lalu tidak memiliki pendirian. Jadi, perlu ada penghargaan terhadap pendirian yang berbeda. Hal itu disebutkan dengan pada Al-Baqarah/2:143: وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ (Demikian pula Kami telah menjadikan kamu [umat Islam] umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas [perbuatan] manusia dan agar Rasul [Nabi Muhammad] menjadi saksi atas [perbuatan] kamu. Kami tidak menetapkan kiblat [Baitulmaqdis] yang [dahulu] kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui [dalam kenyataan] siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya [pemindahan kiblat] itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia).
1 note · View note
chillinaris · 1 year ago
Text
Tumblr media
Allah adalah PENCIPTA terbaik.
5 notes · View notes
baliportalnews · 2 years ago
Text
Perkuat Toleransi dan Jaga Keharmonisan, Bupati Sanjaya Apresiasi Musda V FKUB Tabanan
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN - Partisipasi Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., MM., dalam Musyawarah V Daerah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) periode 2023-2028, Selasa (19/12/2023), menunjukan komitmen Pemerintah Daerah untuk selalu mendukung kerukunan antarumat. Hal Ini juga merupakan langkah positif untuk memperkuat toleransi antarumat dan membangun kerjasama yang harmonis guna memajukan kehidupan beragama di masyarakat. Kehadiran Bupati Sanjaya yang saat itu didampingi Sekda, Ketua FKUB Tabanan dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, sekaligus membuka acara Musyawarah Daerah V FKUB Kabupaten Tabanan yang dilangsungkan di Warung Dewi Sri, Jl. Ahmad Yani, Abiantuwung, Kediri, Tabanan. Turut hadir saat itu, Para Ketua Kerukunan Umat Beragama di Tabanan, Camat dan unsur Forkompimcam Kediri, Perbekel, Bendesa Adat dan undangan terkait. FKUB Tabanan sebagai suatu organisasi yang memiliki peran penting dalam menampung dan menyalurkan aspirasi organisasi masyarakat Kabupaten Tabanan. Dengan pelaksanaan dialog antar pemuka dan antar tokoh agama dan masyarakat di Kabupaten Tabanan dan melaksanakan sosialisasi peraturan perundangan-undangan serta kebijakan di bidang keagamaan sebagai upaya mewujudkan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Tabanan. Bupati Sanjaya mengapresiasi panitia dan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Musda V FKUB Tabanan periode 2023-2028 serta ucapan terimakasih pada pengurus FKUB di periode 2019-2023 yang telah turut serta secara konsisten dalam melaksanakan pembangunan masyarakat dan turut menjaga harmoni kerukunan antarumat beragama di Tabanan. “Semoga melalui pelaksanaan kegiatan ini, dapat menjadi momentum bagi kita semua mempererat rasa kekeluargaan, mempererat rasa silaturahmi, mempererat rasa kerjasama dan gotong royong serta silaturahmi yang sudah terjalin sangat baik selama ini," ujar Sanjaya penuh semangat. Bupati Sanjaya berharap dengan pelaksanaan acara Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Tabanan ini akan dapat melahirkan pemimpin yang terbaik daripada FKUB Kabupaten Tabanan yang dapat melanjutkan, meningkatkan program kerja dan mewujudkan tujuan organisasi, membangun sinergitas, komunikasi dan kolaborasi lintas organisasi kemasyarakatan dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan serta secara bersama-sama membangun dan mensukseskan pembangunan di Kabupaten Tabanan. Melalui forum Bhineka Tunggal Ika yang juga didirikan, Politisi asal Dauh Pala tersebut juga terus berupaya menguatkan rasa persatuan lintas agama di Kabupaten Tabanan. “Astungkara saya mencoba juga menyalurkan beberapa aspirasi umat beragama lintas suku dan lain-lain. Saya bersama saudara-saudara di lintas agama mendirikan Forum Bhineka Tunggal Ika di Kabupaten Tabanan sebagai contoh pemersatu dan mengeratkan tali silaturahmi yang astungkara sudah berjalan dengan baik. Forum Bhineka Tunggal Ika yang sudah ada, tolong dijaga dan dipupuk karena ini bagian dari lintas agama," tegas Sanjaya. Selaku Ketua Panitia, Haji Anwar Haryono menyampaikan, dengan Musyawarah Daerah ini dibiayai dengan hibah dari Kementerian Agama Kabupaten Tabanan dana Pemda Kabupaten Tabanan. Pihaknya sekaligus menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada Bupati Tabanan yang dalam kesempatan tersebut sekaligus memberikan bantuan dan dukungan, sebagai bentuk perhatian dalam memperkuat keberagaman sebagai sumber kekuatan bersama untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan di Kabupaten Tabanan.(bpn) Read the full article
0 notes
ceritawali · 2 years ago
Text
Tumblr media
Cerita Wali Songo adalah kisah yang kaya akan sejarah, budaya, dan nilai-nilai moral. Kisah-kisah ini telah menginspirasi masyarakat Indonesia selama berabad-abad
Sunan Gresik, wali Songo pertama, adalah sosok yang bijaksana dan toleran. Ia menggunakan pendekatan budaya untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa
Wali Songo menyebarkan agama Islam dengan cara yang damai dan toleran. Mereka mengajarkan nilai-nilai moral, seperti toleransi, kearifan lokal, dan keadilan.
1 note · View note
suraudotco · 6 days ago
Text
Hijrah sebagai Momen Transformasi Sosial
SURAU.CO – Peristiwa hijrah adalah salah satu momen penting bagi umat Islam. Peristiwa ini selalu diingat sepanjang sejarah karena menjadi pertanda perubahan waktu. Secara harfiah, makna hijrah adalah meninggalkan sesuatu atau mengambil jarak menuju sesuatu yang baru. Orang yang melakukannya disebut muhajir. Perpindahan ini seringkali menentukan perkembangan berikutnya bagi seseorang, misalnya…
0 notes
rainilamsari · 2 years ago
Text
7an
sebuah tulisan episode belum move on dari topik overthinking akhir pekan lalu. tentang tujuan.
saya mengunggahnya seketika, di platform sebelah, mumpung masih hangat di kepala. tentang pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba muncul tentang tujuan..
apakah tujuan selalu bermakna tempat?
jawabannya, tentu tidak. saya yang terlalu sempit menafsirkan. KBBI bahkan mencatatnya sebagai: arah, haluan, maksud, tuntutan.. maka bisa dikatakan saat bertemu dengan kawan-kawan di perjalanan, bertemunya di tengah perjalanan, berpisahnya juga di tengah perjalanan; kami 'sempat' memiliki tujuan yang beririsan: bersepeda. sesederhana itu, rupanya.
jika demikian, apakah tujuan itu berjenjang?
bisa jadi, ya, tergantung bagaimana diri memetakannya. juga strategi yang disusun dalam mencapainya. apakah sedetail itu kita tetapkan step by step-nya.. bagaimana kita memandang milestone, menjadikannya batu lompatan untuk meraih tujuan-tujuan kecil dan jangka pendek menuju tujuan akhir yang lebih besar. atau justru tujuan akhir yang lebih kecil, namun berdampak besar.
bagaimana mekanisme "tujuan yang sama dapat mempertemukan orang-orang"?
sepertinya saya kembali ditautkan dengan tema ini. saya sedang senang mengaitkannya —selain memang terkait entah secara langsung maupun tidak. tentang ruh-ruh yang saling mengenal, tapu kali ini dengan spektrum yang lebih luas. saya bisa membayangkan contohnya tapi tidak bisa mendeskripsikannya. misalnya destinasi bepergian, kebutuhan MCK, kewajiban beragama.. orang-orang dengan tujuan Depok dari Parung akan punya pilihan untuk naik angkot 03 atau ojek/taksi online atau menumpang kendaraan tetangga/kenalan, misalnya, dengan tumpangan berbeda tujuannya sama-sama Depok. kalau terkait Depoknya sebelah mana, ya, itu beda lagi. Depok adalah irisan tujuan.
tapi bukankqh ada yang tujuannya sama tapi rute yang diambilnya berbeda? sehingga tidak terjadi pertemuan di antara mereka?
kita bisa cek setidaknya dua perspektif. pertama, pertemuan tidak selalu harus di awal atau di tengah, bukan? bisa saja memang skenario-Nya menghendaki pertemuan di akhir :) yang kedua, kita bisa nilai, apakah ketidaksamaan jalur menuju titik temu masih bisa dikomunikasikan? berada dalam batas toleransi? tidak menyalahi hal-hal fundamental yang kita genggam erat dan justru lebih sarat dengan makna-makna hebat?
ugh. emotional damage.
1 note · View note
laa-dy · 2 years ago
Text
youtube
¶ SAS PPKN, AKUTANSI, AGAMA, INFORMATIKA - KELOMPOK 2
https://youtu.be/SNbGV5mPk8s?si=tvrV1z0obZoG7WeV
======================================
Anggota Kelompok:
1) Axel Hiekyle (9C/03)
2) Isabel Giovani (9C/08)
3) Lady Angell (9C/16)
4) Latashia Grace (9C/17)
5) Stanislaus Fransiskus (9C/27)
Melalui wawancara yang telah kami lakukan, ada beberapa informasi atau poin penting yang dapat kami terima dan refleksikan, diantaranya :
• Salah satunya berhubungan dengan toleransi beragama, kita sebagai sesama manusia tak perlu memaksakan kehendak atas dasar agama.
• Alias kita tak usah memaksa ajaran agama maupun memaksa orang lain masuk ke agama kita. Hal itu membuat kami berpikir, apakah kami pernah entah disengaja mau tak disengaja, memaksakan ajaran agama kami pada orang lain? Semoga tidak.
• Mentoleransi orang lain tidaklah sulit, cukup hargai mereka, kalau memang tidak suka abaikan saja, simpel.
• Semuanya berakar dari kesadaran diri sendiri, simpan kepercayaan mu untuk dirimu dan mereka yang memiliki satu kepercayaan padamu, sebarkan pada orang lain, namun tak perlu memaksakannya.
• Hal yang sama juga berlaku pada orang lain, kalau bisa kita juga perlahan membantu mereka untuk mulai membiasakan rasa toleransi.
(Kalian jugaa sangatt bolehh untuk memberikan saran dan kritik serta tanggapan untuk video inii di kolom komentar ya guys, thank you😵☃️)
🫧 SELAMAT MENYAKSIKAN 🫧
13 notes · View notes
sorbansantri · 5 months ago
Text
Pemuda NU: Menguatkan Peran di Era Digital Melalui Dakwah Positif
Tumblr media
Generasi Muda NU Memanfaatkan Teknologi untuk Menyebarkan Pesan Damai dan Toleransi Mojokerto, SorbanSantri.com – Seiring berkembangnya teknologi, pemuda Nahdlatul Ulama (NU) semakin terlihat aktif dalam dunia digital. Mereka tak hanya menjadi pengguna media sosial, tetapi juga berperan aktif dalam menyebarkan pesan-pesan keislaman yang penuh kedamaian dan toleransi melalui platform digital. Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ajaran Islam yang moderat, banyak pemuda NU yang memilih berdakwah lewat media sosial seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan Twitter. Wawancara dengan Tokoh Muda NU Salah satu contoh inspiratif adalah Kang Abi Tsani, seorang tokoh muda NU yang aktif berdakwah di media sosial. Menurutnya, media sosial adalah salah satu cara efektif untuk menyebarkan ajaran Islam yang penuh kasih sayang dan tidak ekstrem. "Di media sosial, kita memiliki jangkauan yang luas. Ada jutaan orang yang bisa kita jangkau, dari yang muda hingga yang tua. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyampaikan pesan yang membawa kedamaian dan persatuan, bukan sebaliknya," ujar Kang Abi Tsani saat ditemui di kediamannya di Mojokerto. Tantangan di Era Digital Namun, perjalanan dakwah di era digital ini tidaklah mudah. Selain potensi besar untuk menyebarkan pesan positif, ada pula tantangan besar yang harus dihadapi, seperti hoaks, misinformasi, dan ujaran kebencian yang tersebar luas di dunia maya. "Kita harus bisa menjadi filter informasi yang beredar di dunia digital. Pesan dakwah yang kita sebarkan harus lebih unggul dibandingkan informasi yang bisa merusak kedamaian dan keharmonisan. Itu tantangannya," tambah Kang Abi Tsani. Dakwah Interaktif dengan Audiens Selain menanggulangi tantangan tersebut, pemuda NU juga semakin cerdas dalam melakukan pendekatan dakwah yang lebih interaktif. Misalnya, mereka menggunakan fitur live streaming di media sosial untuk berbicara langsung dengan pengikut mereka, memberi kesempatan untuk bertanya, berdiskusi, dan berbagi pengalaman. Pesan Kedamaian dalam Berbagai Format Tidak hanya dengan video dakwah formal, banyak pemuda NU yang menyajikan pesan-pesan Islam melalui berbagai bentuk konten kreatif, seperti meme, video pendek, dan infografis. Melalui pendekatan ini, dakwah menjadi lebih menarik dan mudah diterima oleh kalangan muda. Digitalisasi Pendidikan NU Salah satu terobosan lainnya adalah digitalisasi pendidikan NU. Beberapa pondok pesantren kini mulai membuka kelas-kelas online untuk mengajarkan kajian-kajian Islam, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan memperkuat karakter santri muda di era digital. Pesan Toleransi dan Keadilan Sosial Di tengah gegap gempita dunia digital, generasi muda NU tidak hanya fokus pada dakwah agama, tetapi juga turut berperan dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi, keadilan sosial, dan perdamaian. Naufal Azmi, seorang pemuda NU yang aktif di platform TikTok, menekankan bahwa Islam yang diajarkan di NU selalu mengedepankan kedamaian dan saling menghormati antar sesama. "Dakwah itu bukan hanya soal ajaran agama, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menjaga hubungan dengan sesama, menghargai perbedaan, dan menjaga perdamaian di tengah keberagaman," kata Naufal. Ayo Bergabung dalam Dakwah Positif! Melihat fenomena ini, kami mengajak pembaca untuk ikut berpartisipasi dalam menyebarkan dakwah positif. Mari bersama-sama menggunakan media sosial dengan bijak, menebarkan pesan damai dan menguatkan persatuan umat dalam bingkai Islam yang moderat dan penuh kasih sayang. Bagikan pengalaman kalian di media sosial menggunakan tagar #DakwahPositifNU dan tunjukkan bagaimana kalian ikut memperkuat peran pemuda NU dalam menjaga keharmonisan di dunia maya! Tanya Jawab Interaktif: Apa pendapat Anda tentang peran media sosial dalam dakwah? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar atau ikut berdiskusi dengan kami melalui platform media sosial kami. Link ke Kelas Online: Jangan lewatkan kesempatan untuk ikut kelas online pendidikan Islam NU yang kini tersedia di platform kami. Daftar sekarang dan jadilah bagian dari dakwah digital yang bermanfaat! @beritasorban Pemuda Nahdlatul Ulama (NU) semakin menguatkan perannya dalam dunia digital. Melalui media sosial, mereka tak hanya berdakwah, tetapi juga menyebarkan pesan damai dan toleransi. Seperti Kang Abi Tsani, tokoh muda NU yang aktif menyampaikan dakwah melalui platform digital, mengajak generasi muda untuk bergabung dalam dakwah positif. Di era digital ini, dakwah tidak hanya dilakukan dengan ceramah, tetapi juga dengan konten kreatif, seperti video pendek, meme, dan infografis yang mudah diterima. Ingin ikut berpartisipasi? Gunakan #DakwahPositifNU dan sebarkan kebaikan di dunia maya. Jangan lupa, dakwah bukan hanya soal agama, tetapi juga tentang menjaga perdamaian dan persatuan antar sesama. Ayo bergabung dalam gerakan dakwah digital! #DakwahPositifNU #NUOnline #GenerasiDigital #IslamDamai #DakwahInteraktif #PesanToleransi #SantriBerbagi #fyp ♬ suara asli - Sorban Santri Read the full article
0 notes