Tumgik
#pandji pragiwaksono
meng-u-las · 4 months
Text
Inspirasi dari Podcast Daniel Tetangga Kamu - Pandji Pragiwaksono
youtube
Menyambut tahun baru biasanya banyak yang mulai menyusun resolusi di tahun yang baru, yang paling umum ingin menurunkan berat badan, atau mencoba peluang karir baru, terkait dengan peluang karir, belum lama ini saya tidak sengaja menemukan salah satu video podcast dari Daniel Mananta, yang mewawancarai Pandji Pragiwaksono yang sedang mencoba peruntungan di negeri paman Sam, lebih tepatnya di kota New York, yang kurang lebih bisa sejalan dengan resolusi dari kawan-kawan yang ingin mencoba karir baru. Untuk lebih detailnya pembaca sekalian bisa langsung menonton video nya, tetapi saya dalam kesempatan ini ingin menuliskan hal-hal yang saya bisa tangkap dari video tersebut.
Meninggalkan kemapanan di Indonesia, seorang Pandji Pragiwaksono seperti memulai semuanya dari nol, meskipun di Indonesia Ia sukses mengadakan pertunjukan Stand Up Comedy dengan ribuan penonton, tetapi begitu ia menginjakkan kaki nya di New York, tidak ada yang mengenal siapa dia, langkah nya ini seakan mewujudkan perkataan ikan besar di kolam kecil (sewaktu di Indonesia) dan ikan kecil di kolam yang besar (Amerika), dan langkahnya tersebut menjadi salah satu contoh bahwa penting jikalau kita memiliki mimpi yang begitu besar untuk keluar dari zona nyaman, namun perlu dipahami bersama, mimpi setiap orang itu berbeda-beda, mungkin untuk seorang Pandji cita-citanya ada di tanah kelahiran Stand Up Comedy di Amerika, tapi bisa jadi untuk anda dan saya, cita-cita nya cukup di Indonesia, dan dikaitkan dengan pembuatan resolusi, kita harus mengenali diri kita sendiri dan apa cita-cita kita, jangan ikut-ikutan dengan orang lain.
Membuat suatu langkah yang besar seperti yang dilakukan Pandji pun tidak bisa dilakukan asal-asalan, sudah banyak orang bangkrut, stress bahkan gila hanya karena melangkah sembarangan tanpa perhitungan matang, secara khusus seperti memulai usaha sendiri, sering kita dengar "hajar aja", "mulai aja" atau "ga usah banyak pikir", memang penting untuk melangkah karena biasanya langkah pertama yang paling sulit, tetapi melangkah tanpa perhitungan bukanlah tindakan yang bijaksana, apalagi semakin besar umur kita, dengan semakin banyaknya tanggungan, yang artinya kegagalan kita tidak lagi menjadi milik kita sendiri. Hal inipun yang juga menjadi salah satu persiapan Pandji, sebelum benar-benar melangkahkan kaki ke New York, yang sebetulnya sudah direncanakan dari jauh hari sebelumnya, ia baru berangkat sekitar dua tahun lalu (2021), karena memperhitungkan biaya hidup kondisi tabungan, tempat tinggal serta pendidikan anak dan lain-lain, dengan perhitungan yang matang pun dalam ceritanya Ia masih mengalami banyak hal yang diluar rencana awalnya. Namun dengan segala hal yang menakutkan, bukan maksud saya untuk menakuti pembaca sehingga terlalu hati-hati dalam segala sesuatu tanpa pernah melangkah, lagi-lagi, perhitungan dan melangkah itu adalah satu kesatuan, sisanya tinggal beradaptasi.
Memulai segalanya dari Nol tidak pernah mudah, kalau diibaratkan dalam perlombaan, banyak orang yang sudah berada jauh di depan, jikalau tujuannya adalah untuk menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain yang sudah terlebih dahulu, tentu usaha yang dilakukan tidak bisa biasa saja, harus ada perbaikan dari etos kerja, ini yang ditunjukkan pula oleh Pandji dengan berusaha 3-4x lipat lebih banyak dibandingkan yang lain, kalau teman-temannya hanya melakukan 1x pertunjukkan dalam sehari, Pandji berusaha melakukan 3-5x pertunjukkan, tujuannya adalah mempersingkat waktu proses, kita semua paham, untuk menjadi ahli kita perlu melewati serangkaian proses, ada yang menyebutkan 10,000 jam, dll, dengan berusaha lebih keras tujuan kita bisa lebih cepat tercapai, tentunya disertai dengan disiplin dan tidak boleh malas, ini tidak hanya berlaku untuk mereka yang sedang merantau di negeri orang, tapi dimanapun kita berada, apapun bidang pekerjaan kita, untuk menjadi yang terbaik kita memang wajib berusaha lebih dibandingkan rata-rata orang, kalau menjadi yang terbaik adalah yang kita inginkan.
Belajar dari pengalaman Pandji Pragiwaksono dalam mengejar cita-citanya, tidak pernah ada istilah jalannya selalu mulus, kita pun dalam mengejar impian jangan pernah berekspektasi segala sesuatunya akan lancar, mulus dan sesuai dengan apa yang kita inginkan atau bayangkan, akan selalu ada hambatan dan tantangan, tetapi hal itulah yang menjadikan kita semakin bertumbuh, ketika kita semakin terlatih menghadapi hambatan yang ada, kita akan tahu cara yang tepat dalam mengatasi atau menghadapi tantangan tersebut, kuncinya adalah jangan menyerah dan selalu ingat tujuan awal kenapa kita memulai hal tersebut.
Semoga Tulisan saya dan Video Podcast dari Daniel Mananta bisa menginspirasi dan membantu pembaca dalam menyusun resolusi ataupun rencana di awal tahun baru ini, Selamat Tahun Baru 2024!
0 notes
Text
Bawa Misi, Bukan Mimpi!
Gue baru aja nonton konten Pandji Pragiwaksono di YouTube yang berjudul “YTH ARTIS NYALEG”. Sedikit merasa tergelitik karena di sana Pandji menyampaikan pesan untuk rekan artis yang mau nyaleg dan para caleg lainnya untuk tidak membawa mimpi  tetapi membawa misi. Mimpi itu letaknya hanya berada dipermukaan, tetapi misi lebih mengakar. Maksudnya, saat memutuskan untuk nyaleg dan ditanya apa tujuan mereka nyaleg jangan memberikan sesuatu yang bentuknya masih abstrak dan ngawang seperti sekedar membawa narasi “ingin memberantas korupsi”, dan “ingin menghilangkan kemiskinan”. Semua pernyataan tersebut terdengar seperti mimpi dan harapan semata tanpa ada bentuk kontekstualnnya. Yang diharapkan para caleg ini datang membawa misi yang jelas. Misalnya dr. Novarianti Yusuf seorang psikiater yang memahami permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia. Dia bergabung dalam parlemen dengan membawa misi untuk melindungi hak orang-orang yang mengalami gangguan jiwa, dengan mengembalikan UU Kesehatan Jiwa yang dulunya ada pada tahun 1966 dan telah ditanda-tangani Presiden Soekrno tetapi menghilang. Akhirnya misinya tersebut tercapai dengan disahkannya UU No.18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
Sebenernya gue setuju sama pesan yang di sampaikan oleh Pandji. Tapi kalo dipikir kayaknya banyak caleg kita yang jauh lebih parah dari sekedar membawa mimpi. Banyak caleg yang nyatanya gak bawa apa-apa, istilahnya cuma sekedar bawa uang sama massa sebagai modal buat masuk parlemen. Kalaupun bawa misi, ya paling misi pribadi yang gak jauh dari materi dan kuasa.
Gue sendiri kenal salah satu caleg yang datang gak bawa apa-apa. Kebetulan orang tersebut memang punya kenalan yang kerja di partai dan dia ditawari untuk jadi bacaleg di tingkat kota. Orang tersebut sebelumnya bahkan bukan kader dan gak penah aktif di politik. Ditawari karena punya uang dan punya massa. Alasan logis dia diajak nyaleg sama partai jelas, semakin banyak caleg yang mereka usung maka semakin banyak pula massa yang dibawa oleh para caleg tersebut. Coblos caleg sama dengan memberi suara untuk partai, jadi sangat logis kalau partai menawarkan diri menjadi kendaraan bagi para caleg ini untuk pileg nanti. Gue rasa praktik seperti ini umum dijalankan oleh partai-partai di Indonesia.
Meskipun para caleg tersebut ada yang gak bawa apa-apa, dan ada yang bawa mimpi, tapi percaya deh masih ada juga kok yang beneran bawa misi. Tugas kita adalah  menjadi pemilih yang cerdas dan gak asal pilih. Caranya gimana? Kalian bisa coba cari daftar caleg yang ada di wilayah pemilihan kalian, cari caleg yang punya misi dan misinya sesuai dengan kalian, serta tidak lupa juga lihat track record mereka.
Pemimpin kita adalah cerminan rakyatnya, oleh karenanya kita harus jadi rakyat yang smart juga. Mungkin beberapa dari kita ada yg merasa kalau pemilu terlalu fuck up atau bahkan gak penting dan pengen untuk golput. Sebenernya golput itu sih memang pilihan, tapi gue gak menyarankan. Apalagi kalo kalian adalah orang yang punya akses terhadap media massa, berita, dan Internet. Banyak sumber yang bisa kalian pake untuk riset caleg dan calon pemimpin lainnya. Banyak orang-orang marjinal yang akses informasinya terbatas atau mudah termakan rayuan para caleg yang memutuskan untuk mecoblos. Dimana pertimbangannya kurang matang atau terkesan asal pilih. Kita harus bisa menggeser suara para pemilih yang asal coblos ini dengan suara kita. Suara kita itu sangat berarti dan bisa memberi dampak apalagi kalo kita giat mengedukasi agar yang lain menjadi pemilih cerdas juga. Semakin banyak pemilih cerdas akan menyajikan pemimpin yang cerdas juga.
Pemilih pintar, pintar memilih, karena suara kita begitu berharga!
Buat temen-temen yang pengen nyimak videonya Pandji bisa diakses di sini ya
youtube
3 notes · View notes
vanillatwlght · 1 year
Text
"Just hold on a little. If I can make you laugh, I promise you I will make you laugh (again)."
-- Pandji Pragiwaksono, 4 Desember 2022, Istora Senayan Jakarta.
3 notes · View notes
t8nots · 2 years
Text
Tumblr media
Jangan terlalu kanan, juga terlalu kiri.
Ditengah-tengah aja. Pernahkan main moral question seperti pilih teman atau keluarga? Pilih kaya menderita atau miskin bahagia? Intinya, mau lu pilih salah satu dari pilihan itu, tidak akan ada yang 100% sama dengan pilihan lu. Maka dari itu, gua mau ajak lu semua untuk punyai prinsip ditengah”.
Hal ini gua dapetin setelah dengar > 40 eps Siniar Hiduplah Indonesia Maya oleh Pandji Pragiwaksono. And it’s true, prinsip ini berlaku disetiap keputusan yg gua ambil.
Kenapa bisa begitu manjur prinsip ini? Karena pada kenyataannya hidup itu butuh keseimbangan. “Semua yg berlebihan itu tidak baik”, pernah dengar dong ya kalimat ini? Ya ini yang biasanya kita tau tapi sering juga lupa. Semoga kalian yang merasa teringatkan ttg keseimbangann ini bisa terhindar dari yg namanya fanatik dari sebuah pilihan. Sebelum kalian jatuh karena omongannya sendiri.
3 notes · View notes
pranowoibnu · 1 month
Text
Cara Membuat Podcastmu Sendiri
Tumblr media
Bila kamu tertarik untuk memulai membuat podcast, harus mulai dari mana?
Secara sederhana kita membutuhkan 4 item/alat untuk memulai sebuah podcast.
Recorder, alat untuk merekam suara kita, bisa menggunakan microphone ataupun smartphone yang kalian punya. Dengan perkembangan teknologi smartphone yang sangat cepat, kualitas audio hasil dari recording smartphone sudah sangat memumpuni, sebagai pemula, smartphone adalah pilihan yang tepat.
Komputer/Smartphone, Digunakan untuk mengedit suara yang kita rasa tidak perlu, silent yang cukup panjang, menambahkan lagu maupun sound effect. Beberapa software yang digunakan untuk mengedit podcast ada Audacity (Free) dan Adobe Audition (Berbayar)
Internet, obviously untuk meletakkan podcast yang kita buat ke dalam internet
Podcast Web Hosting (dalam hal ini Anchor.fm), mengapa anchor,fm? karena anchor adalah web hosting khusus podacst yang gratis dan telah di akuisisi oleh spotify. Itu berarti ketika kamu meletakkan podcastmu disana, secara otomatis podcastmu akan terdistribusi ke 7 platform podcast, seperti spotify, apple podcast, google podcast, dan lain sebagainya. We just create and anchor.fm will distribute it.
Jangan terjebak dengan mindset untuk membuat konten yang baik harus dengan gear yang mahal, Pandji Pragiwaksono (Stand Up Komedian) memiliki ratusan ribu subscriber hanya bermodalkan smartphone saja. APalagi kalau kita masih pemula, 2 tahun pertama adalah tahun-tahun penuh pembelajaran, bagaimana kita berpikir, dan bagaimana kita berusaha mengembangkan apa yang kita lakukan.
Web Reference: Hosting Podacast Gratis : anchor.fm Alat Untuk Podcast : https://loop.co.id/articles/alat-untuk-podcast/full
0 notes
rameramebaca · 2 months
Text
(Jangan) Takut (ber) Mimpi
Dari kecil hingga setahun lalu, aku berpikir ketika berhasil mendapatkan apa yang kita impikan semua akan berakhir bahagia. Namun ternyata, setelah mendapatkannya perasaan bahagia itu tidak muncul alamiah dengan sendirinya. Ternyata diriku, hatiku, pikiranku dihantui oleh ketakutan. Ya aku takut.
Perasaan yang aku tidak pernah bayangkan akan datang di momen yang (seharusnya) bahagia ini. Belakangan aku menyadari bahwa berat bagiku (dan mungkin untuk banyak manusia lain diluar sana) untuk memulai dari awal. Keluar dari zona nyaman yang meskipun aku sendiri sadar bahwa aku tidak nyaman berada disitu, namun karena sudah terbiasa dengan keadaan pada akhirnya aku 'nyaman'.
Aku sadar bahwa perjalananku mencapai mimpiku pun bukan sesederhana seperti apa yang terlihat, ada jatuh bangun, kekhawatiran, takut akan gagal (bahkan sebelum aku menjalankannya), dan juga terkadang ada semangat yang berkobar. Namun kenapa ketika sudah ada didepan mata aku menjadi ragu. Ragu atas pilihanku, yang didasari dengan pertimbangan berlapis-lapis yang terus menghantui pikiran ini. Ya, otak manusia ini memang tidak didesain untuk nyaman dengan perubahan. Karena survival modenya manusia memang seperti itu, perubahan diasosiasikan manusia sebagai adanya ancaman (speaking anthopologically).
Satu hal yang aku terus ingat ketika membicarakan mimpi adalah perkataannya mas Pandji Pragiwaksono, yaitu "sekeras apapun mimpi dipukul dia tidak akan mati, dia hanya akan pingsan dan kemudian bangun di hari tua dalam bentuk penyesalan". Aku tahu mengambil keputusan ini tidak mudah sama sekali, aku selalu terbayang-bayang untuk bertahan lebih lama (diposisiku kemarin) meskipun aku tahu bahwa mungkin tidak worth it untukku saat itu. Aku masih sering terjebank dengan Sunk Cost fallacy.
Titik dimana aku memutuskan, dititik itu juga semua penyesalan (dengan apa yang sudah aku lewati), harapan (dibeberapa waktu yang akan datang) dan kenyataan (saat itu sebelum tulisan ini ditulis) tumpah ruah, banjir bah di pikiranku. Namun pada akhirnya aku berpikir "Ah, bertapa beruntungnya aku ini masih memiliki semangat untuk terus mencoba. Bayangkan saja jika aku menyerah? Apa yang akan terjadi nantinya? aku tidak tahu", "Aku tahu, kamu itu takut Jeng, takut salah melangkah, takut akan gagal atas pilihanmu, tapi itu masih didalam pikiran kan?" aku menenangkan pikiranku.
Ya, aku ini manusia juga pada akhirnya, yang merasakan perasaan kecewa, menyesal, takut, khawatir, senang, bahagia, seperti manusia pada umumnya. Tidak apa-apa toh?
Meski judulnya Jangan Takut Bermimpi, seakan mimpi itu masih dalam perjalanan untuk menggapainya, namun yang ingin aku sampaikan adalah, meskipun mimpimu sudah ada ditanganmu, ketakutan akan mimpimu masih akan tetap ada.
Tidak apa-apa, aku juga merasakannya.
Now your turn to process your fear into excitement! :)
21:58 / 02-03-24
Suara hujan terdengar jelas dari jendela kamarku yang kecil
0 notes
fridrfinder · 3 months
Text
Bersuaralah, kamu gabakal dipenjara
Banyak dari kita warga indo yang takut buat berpendapat di sosial media tentang pandangan politik pribadi. Tapi jangan khawatir, bersuaralah sekarang karena inilah waktu paling tepat untuk tidak dipenjara akibat berpendapat politik di sosial media haha. Kenapa? Mari kita bahas.
Pemilu udah dekat, dan semua paslon sedang berusaha untuk mengambil simpati warga indonesia. Siapa yang tidak mau punya Presiden yang gapapa kalo dikritik? Semua orang mau. Inilah yang para paslon sedang usahakan, dan inilah alasan kenapa kritik2 atau pandangan politik yang "pedas" tidak akan dipermasalahkan oleh para paslon (pastikan kritikanmu bisa dipertanggung jawabkan yaa).
Beberapa waktu lalu, Pandji Pragiwaksono mengisi acara di Mata Najwa dan membawa set Stand Up yang isinya full mengkritik para mentri yang sedang menjabat. Poin2nya sangat tajam, mewakili keresahan warga indo, dan menurut saya sangat bisa dipertanggung jawabkan. Dan dia aman, tidak dipermasalahkan oleh siapapun. Kenapa? Karena tepat sehari sebelum show itu, internet sedang ramai soal bagaimana para paslon sangat gencar meng-kampanye-kan bahwa mereka tidak "antikritik".
Para paslon ingin menunjukkan bahwa mereka tidak "antikritik". Kita sebagai warga Indonesia harus memanfaatkan momen ini. Kalo ada pandaganmu yang menurutmu patut untuk dipertimbangkan, keluarkan saat ini juga di internet. Aku sendiri punya beberapa pandangan yang "pedas" tapi belum dikeluarkan karna masih pingin nulisnya bagus, dan kadang gada waktu juga. Tulisan inipun cuma tulisan spontan aja, tpi udah lama pengen ku publish.
Intinya, jangan takut untuk bersuara. Ini adalah saat yang tepat untuk mempengaruhi teman2mu tentang pilihan politiknya HAHA, goodluck.
0 notes
naufal-portofolio · 4 months
Text
Tabloid Bintang
PUBLIKASI > TABLOID BINTANG
NOVEMBER 2011
Konferensi Pers "Konser 33 Tahun Keenan Nasution: Apa yang Telah Kau Buat untuk Sesama Manusia?"
Keenan Nasution Gelar Konser Peringati 33 Tahun Bermusik
Pementasan "Kabaret Keroncong"
Iwet Ramadhan Peduli Veteran dan Budaya
Konferensi Pers "POND'S Make It Happen"
Afgan Pilih Nge-band daripada Boyband
"The Maestro is Back Concert" Kenny G
Maylaffayza Nge-fans Berat Kenny G
Chic, Fun, and Sophisticated: Gaya Fashion Olivia Jensen
Tantowi Yahya Kagum dengan Cara Berbahasa Bob Tutupoly
Igo “Idol” Suka Pacaran dengan Cewek yang Lebih Tua
Bob Tutupoly Tak Pernah Menyanyi di Rumah
Sania Kangen dengan Era Solois
Satu Panggung, Sembilan Band Nonstop
Yuke: Dewa 19 Kehilangan Roh
Pementasan "Java War Opera Diponegoro 1825-0000"
Tak Bisa Menari, Happy Salma Tetap Pede Main Teater Penuh Tarian
Mengapa Iwan Fals Mengagumi Pangeran Diponegoro?
Mengharap Hal yang Bagus, Sebagus Angka 11-11-11
Dewi Hughes Larang Anak Dengarkan "The Lazy Song" Bruno Mars
RBT Terancam Dihapus, Digital Music Awards 2011 Tetap Jalan
Bagaimana Nasib Atlet Ketika Pensiun?
Katon Bagaskara: Bermusik Itu Harus Total
Kurang dari 1 Bulan Album A Tribute to Kla Project Laku 30.000 Kopi
Ungu Sempat Ragu Saat Diminta Remake "Yogyakarta" Kla Project
"Vote Komodo" Concert
Bikin Band Ring on Fire, Fadly "Padi" Bantah Pemilik Side Project
Konferensi Pers "Kibarkan Merah Putih di SEA Games XXVI - Ayo! Indonesia Bisa"
Ello dan Sandra Dewi Sambut Obor Api SEA Games XXVI Singgah di Jakarta
Konferensi Pers Kampanye "My Coral Triangle"
Kampanye “My Coral Triangle”: Selamatkan Terumbu Karang, Selamatkan Dunia
Nicholas Saputra Tak Takut Hiu
Mega Konser "Sejuta Keindahan"
Tabrakan Mobil, Rizky “Treeji” Ditonjok
Konferensi Pers Film Musikal Musik untuk Cinta
Logat Madura Kadir Masih Diminati
Ian Kasela Jadi Pemeran Utama Film Layar Lebar
OKTOBER 2011
Launching Parfum A'Lelga dan Bruggman
Shireen Sungkar Tak Ingin Terlalu Langsing
Angel Lelga Lebih Memilih Ketinggalan Make Up Daripada Parfum
Audisi Tahap 2 "12 Hours Marathon Choir MURI"
Ingin Pecahkan Rekor, Mal Ciputra Cari 12 Paduan Suara
Awards Night "Eagle Awards Documentary Competition 2011 Bagimu Indonesia"
Presiden Republik Abu-abu Menangkan Eagle Awards 2011
Event Coca-Cola Menyambut Hari Sumpah Pemuda
Steny Agustaf Berbagi Ilmu Presenter Kepada Pelajar
Pandji Pragiwaksono Rilis Album Keempat Mei 2012
Konferensi Pers "The Emerald Voice of Vina Panduwinata Concert"
Jadi Promotor, Hedi Yunus Ingin Buat Pertunjukan Anak atau Etnik
Vina Panduwinata Menjadi yang Tercantik di Konser Ketiganya
Konferensi Pers Korea Tourism Organization (KTO)
Jadi Duta Wisata Medis dan Kecantikan Korea, Sandra Dewi Minta Ketemu Won Bin
Pementasan Wayang "Sangkan Paraning Republik"
Sys NS Pilih Kritik Pemerintah Melalui Seni Ketimbang Demonstrasi Jalanan
Rosiana Tendean Kecewa dengan Pelajaran Olahraga di Sekolah
Pemain Bola atau Penyanyi Profesional, Cita-Cita Ello Sewaktu Kecil
Fokus Bermusik, Sherina Gagal Jadi Atlet Wushu
0 notes
van-mind · 4 months
Text
Jadi keinget Pandji Pragiwaksono pernah bilang begini dalam prolog nya:
"Se aneh-aneh nya yang saya lakuin biasanya dalam rangka saya pengen bahagia. Karena saya tahu gak enaknya sedih, tahu beban jadi depresi, jadi itu juga kenapa ekspektasi kebahagiaan saya sederhana karena biar gampang aja bahagia nya"
1 note · View note
ibnujamal13 · 8 months
Text
[BUKAN KONTEN PEMILU]
Tanggal 19 September 2023
Mata Najwa membuat sebuah dialoh dengan mengundang ketiga Bacapres yang ada. Namun yang ku highlight itu bukan tentang gagasan-gagasan yang disampaikan oleh semua Bacapres, yah kalau ini udah ketebak sih. Yang dinantikan itu debatnya hahahaha.
Yang membuat acara ini menjadi tertarik bagiku adalah materii standup darii Komika Newyork sekaligus Owner dari Comika.id, Pandji Pragiwaksono. Potongan ketika ia menyinggung soal peristiwa rangkap jabatan oleh menteri-menteri dari kabinet ini. Salah satu potongannya iyalah ketika menyinggung Erick Thohir soal BUMN yang bermasalah sementara ia juga mengemban amanah sebagai Ketua PSSI. Yah, mestinya memang harus selesai dulu permasalah di BUMN baru mengambil amanah lain.
Ini erat kaitannya soal kebiasaan manusia sekarang yang multitasking. Punya banyak skill ternyata tidak membuat orang-orang bisa berhasil dengan sempurna. Makanya dalam Qur'an sudah kasi saran, yah kerjain satu-satu, bagi-bagi pekerjaannya, bikin terjadwal. Tapi yah kita emang, sukanya serakah.
Intinya pelan pelan Pak Sopir
0 notes
gustunebloom · 8 months
Text
Mau Ngomongin 'Nulis' Bentar
Bersyukur banget dulu punya interest dalam menulis. Mungkin bisa dibilang menulis ini adalah salah satu kesenian yang urang gemari paling lama setelah menggambar. Dulu seneng banget sempet beberapa ada yang bilang "tulisannya bagus", atau serial cerpen kayak 'Hati-Mu' dan 'masukan koin untuk bicara' yang kelanjutannya dinanti-nanti, mungkin itu sebabnya urang bisa bertahan menulis saat itu (?).
Meskipun kalo disidik-sidik, obsesi urang dengan gaya menulis orang-orang saat itu dan dijadikannya referensi ke dalam gaya tulisan urang ini terlalu banyak dicampur-campur. Jadi kalo diliat lagi tuh kayak puitis dan novelis tapi gak ada isinya tea gening dan sangat susah dicerna sama nalar. Jadi kayak 'eugh yikes, tf are you even trying to say?' WKWKWK
Tapi kesenian ini yang ngebantu urang untuk bisa ngeluarin unek-unek urang. Kalo misal kata Pandji Pragiwaksono: "menyiar radio membuat gue menata cara bicara gue", nah kalo urang, menulis lah yang membuat urang bisa menata gagasan dan cara berpikir urang. Menulis juga lah yang saat itu membuka kegemaran urang untuk membaca. Karena Bang Bob (salah satu abang-abangan sekaligus senior menulis urang yang saat itu urang kagumi) pernah bilang:
“Menulis tanpa Membaca itu sama ibaratnya manusia ee tapi gak makan. Kalo gak pernah makan apa-apa, pas ee pasti keluarnya angin doang, Kopong outputnya, Hitut lah Bahasa Russianya mah.”
Awalnya sih itu kerasa kayak ungkapan kocak abang-abangan aja yang filosofis tapi punya twist biar gampang diterima, tapi tenyata ungkapannya emang nyata. Buat urang, hubungan membaca dengan menulis bukan hanya menambah input bahan baku baru untuk diolah jadi tulisan sendiri, atau sekadar memperkaya pembendaharaan kata. Terlebihnya adalah membantu urang dalam membangun kerangka alur biar pesan bisa sampai dengan baik. Semua orang tentu udah tau kalo menulis itu bertujuan buat menyampaikan pesan, tapi sense dan kemampuan menulis agar pesan dapat sampai dengan baik, ini yang kadang suka abai.
Momen pas urang PLT di Kuningan adalah yang membuat urang jadi mengamini ungkapan dari Bang Bob. Saat itu, ada temen kelompok urang yang mulai menulis. Urang agak kaget karena ternyata urang mulai punya temen menulis (mengingat saat itu urang lagi jarang-jarangnya menulis), tapi kaget yang lain adalah karena dia suka minta saran ke urang sebab dia tau urang suka nulis, kayak ‘ni orang tau dari mana urang suka nulis?’, berbuntut dia yang jadi berguru ke urang (asik, berguru gak tuh wk).
Dari semua saran yang urang kasih, sebagian besarnya urang suka ngungkapin: “maneh coba banyakin baca gera, karena dari maneh banyak baca, maneh jadi bisa memposisikan diri sebagai pembaca di tiap tulisan-tulisan maneh”. Sebab ngeliat dari tulisan-tulisan dia, urang sadar kalo alur yang dia bawa menuju ke konklusi tuh bikin bingung, tiba-tiba bahas ini, tiba-tiba bahas itu, terus tiba-tiba konklusi. Beruntung kalo cuma 1-3 menit baca, kalo misal 10-20 menit baca? Wah, capek banget pak, kudu bolak balik baca hanya biar bisa ngerti konteks doang.
Sebenernya jadi lebih yakin lagi pentingnya mengasah kemampuan menulis sih. Mungkin berdampak di aktivitas akademik kayak makalah/artikel/jurnal/skripsi (mungkin, gatau juga sih. Personally, disini kemampuan menulis urang sangat membantu dalam hal pembendaharaan kata), atau seenggaknya punya sense terhadap kemampuan menulis. Salah satu sense yang bisa urang rasakan (mungkin beberapa yang suka nulis juga punya sense yang sama) adalah suka ngerasa heran sama typing-an orang-orang, typing yang common suka keliatan aneh adalah penggunaan ‘di’ dalam kata kerja dan menunjukkan lokasi, atau penggunaan kata ‘nya’, atau yang lain deh. Kalo chat biasa sih sebenernya gak jadi soal, tapi suka ngerasa aneh kayak temen atau bahkan dosen ada kesalahan-kesalahan itu dalam momen-momen formal atau serius, kayak menghilangkan kredibilitas gitu loh.
Salah satu abang di grup pernah bilang: “Orang Tua tuh kenapa bisa berkarisma dan berwibawa itu karena setiap yang diucapkannya rapi dan dipikirin, setiap kata-katanya punya makna, bukan sembarang ngomong”. Urang sangat sepakat dengan ungkapan itu. Begitu juga dengan tulisan, sebab buat urang itu salah satu yang berdampak pada kredibilitas dalam memimpin. Nampak agak gak nyambung dari penulisan jadi kepemimpinan, tapi yakinlah mereka ini kaitannya erat.
Yah, meskipun terlepas dari bener atau salahnya tulisan urang ini, urang gak pengen judge tulisan orang lain jadi salah, urang juga bukan yang jago menulis kok, masih banyak sebenernya yang keren-keren. Di samping itu, mungkin masih banyak variabel yang belum kesebut dalam tulisan ini, kayak kenapa seseorang memutuskan untuk menulis, dan untuk siapa seseorang menulis, dan lain-lain. Barangkali seseorang menulis hanya untuk ngeluarin gagasan yang takut kelupaan, sehingga dia menulis untuk dia keep sendiri (gak peduli dengan pembaca). Kalo udah gitu, dengan cara apapun dia menulis tetep sah aja.
Pfft, who am i to judje?
Yup! Mungkin sementara dicukupkan aja. Bahan yang ternyata cukup seru sih buat urang bahas, meskipun ada hal-hal yang sengaja gak dibahas, Sebab kalo dibahas lebih lanjut urang yakin tulisan ini akan jadi tulisan yang membosankan, yang ini aja udah kerasa panjang dan membosankan. Sebenernya tulisan ini cuma berangkat dari keinginan buat nyoba nulis lagi dengan agak serius dan mendalam, dan agak berkerangka. Dari draft yang urang punya, kayaknya tulisan ini yang bisa di-publish paling cepet, lumayan lagi ada mood nulis soalnya. Abisnya, kemarin-kemarin urang sedang merasa sepi, gak ada temen gitu, bener dah! Ah! udah lah gausah makin dipanjangin lagi!
Eh, apa lanjut bahas pertemanan? WKWK
anyways,
until next time.
—selamatsemangat
1 note · View note
petrichorisyou · 10 months
Text
Jalan Hidup dan Passion
Nak, di jaman ayah, sedang ada pembahasan terkait jalan hidup atau profesi yang kita jalanin setiap harinya apakah lebih baik seusai denga passion atau tidak. Pembahasan ini kemungkinan muncul karena di jaman ini, banyak orang yang berangkat bekerja tetapi hanya sekedar bekerja saja, tanpa ada kebahagiaan dan semangat dalam menjalani pekerjaannya. Hanya sekedar datang melaksanakan tugas dan tanggung jawab, pulang tepat waktu, bahagian di akhir pekan dan mendapatkan gaji di akhir bulan. Sehingga muncul suara-suara masyarakat dari sisi yang berlawan dari yang di jelaskan di atas sebelumnya. Itu terjadi kerena profesi yang di jalanin tidak sesuai dengan passionnya. Sehingga perkerjaan yang ideal dan membahagiakan itu adalah yang sesuai dengan passion.
Pemikiran ini cukup merembak di terapkan. Banyak pada akhirnya para pekerja pekerjan kantoran yang resign untuk mengerjar sebuah profesi yang sesuai dengan passionnya. Apakah itu jalan yang benar dan apakah benar membahagiakan. Ternyata tidak nak, polemic yang timbul adalah, apakah kita ingin kerja tidak sesuai passion tetapi mendapatkan gaji yg cukup, atau berusaha bekerja sesuai passion tetapi penghasilan yang tidak menentu ?
Di jaman ini, seni standup comedy sedang berkembang tinggi. Salah satu comedian yang terkenal pandji pragiwaksono adalah orang yang menyeruakan pendapat bahwa bekerja harus sesuai dengan passion. Sehingga pada lingkup komunitas standup comedy banyak yg terinspirasi oleh pemahaman bekerja sesuai passion. Lalu banyak orang orang yang meninggalkan profesi sebelumnya yang mungkin secara penghasilan sudah mapan dan stabil, untuk beralih profesi menjadi stand up comedian. Dan seperti yang sudah di jelaskan di atas, semuanya tidak berjalan mulus. Ok mereka sekarang berusah berporfesi sebagai stand up comedyan, tetapi penghasilan yang mereka dapat tidak sebanding dengan pendapatan sebelum mereka memutuskan stand up comedyan. Banyak factor, karena belum terkenal, banyak nya saingan di dunia hiburan. Dan yang pasti mereka harus memulai nya dari nol kembali. Sehingga muncul becandaan sekarang di komunitas stand up comedian banyak pengangguran.
Nah nak, jika kamu di pertemukan pada kondisi ini suatu saat nanti, ini solusi yang ayah bisa berikan. Pertama, jika kamu sekarang berada di awal-awal baru mulai bekerja. Maka kerjakan semua apapun itu selama halal dan bisa memperkembang diri ( pengalaman, ilmu, mental, cara berfikir ) dan kumpul kan uang sebanyak banyaknya. Gunakan pendapatan kamu untuk memenuhi kewajiban kamu ( biaya hidup, sedekah, dll). Di masa-masa ini, jangan hanya bekerja untuk cari uang saja. Tp bangun harta-harta lain selain uang yang bisa di kumpulkan. Contoh, buatlah karya yang suatu saat bisa kamu jadikan pembuktian kalau kamu sudah pernah mengerjakan sebuah pekerjaan tersebut dan ahlih di bidangnya. Belajarlah cara berfikir orang orang yang posisinya berada di atas kamu. Belajarlah menjadi seseorang yang professional, punya mental dan etos kerja yang baik. Bangun mental kamu, mental tidak takut jika salah dan di tegur atasan, mental berkerja secara totalitas, jangan setengah setengah. Mental untuk bisa berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasan. Kerjkan itu semua di masa masa ini. Ini akan jadi senjata dan alat agar kamu bisa melanjutkan perjalanan karir kamu.
Nak. jika masa-masa itu sedang kamu jalanin, sempatkan waktu untuk berfikir, berfiikir untuk bertanya pada diri kamu sendiri. Di akhir perjalan karir saya, saya ingin menjadi apa, ingin melakukan apa ? jika kamu sudah mendapatkan pertanyaan itu, mulai lah membuat rencana, apa apa saja yang harus kamu persiapkan dan lakukan untuk meraihnya. Cicil dan kerjakan sedikit demi sedikit untuk mencapai dan mempersiapkan cita cita kamu itu. Jika sudah waktu nya, kapan itu waktunya ? jika kamu sudah merasa kestabilan secara financial sudah kamu siapkan dan dapatkan. Maka di sini lah waktu untuk mengerja apa yang menadi passion kamu, mengejar apa yang selama ini kamu harapkan. Jangan korbankan kewajiban kamu di awal dan orang orang di sekitar kamu untuk mengejar passion kamu, sebelum kamu bisa memenuhi kewajiban kamu itu.
Nak, jadi ayah tidak pernah melarang untuk mengerjar passion kamu. Apalagi passion yang secara pendapatan financial kurang bisa menghasilkan. Malah ayah ingin dan mau setiap anak anak ayah, bisa menjalani kehidupannya, terutama dalam karirnya adalah menjalani hal hal yang dia sukai. Ini yang terjadi pada ayah mu nak, sampai Tulisan ini ayah buat, ayah masih belum menjalani profesi yang sesuai dengan passion. Di bilang menyiksa, cukup sedikit menyiksa, dan ayah tidak ingin ini terjadi pada anak2 ayah. Sehingga ayah ingin anak anak ayah menjalani kehidupannya sesuai dengan passionnya dan bertanggung jawab atas pilihan tersebut. Ingat kata kata terakhir itu BERTANGGUNG JAWAB.
Terakhir nak, di atas ayah mention nama pandji pragiwaksono, dan kata yang cukup meinspirasi banyak orang salah satu nya ayah, dia berkata. “Mimpi itu tidak bisa di kubur mati, mungkin saat ini kamu tidak bisa menjalanin mimpi mu dan kamu merasa mimpi mu itu sudah mati dan terkubur. Tapi pecayalah, suatu saat mimpi mu itu akan bangkit kembali dari kuburnya dan bangkit dalam bentuk PENYESALAN”. Jadi raihlah mimpi mu sekarang sebelum engkau menyesal”.
0 notes
halky-on · 11 months
Text
Where i left off.
28/05/23
Pandji Pragiwaksono once said
“ You’ll never able to kill your dreams, you’ll only able to temporarily bury it even for decades, one day it’ll came back and crawl on your back, in a form of regrets. “
As i pick things where i left off, im writing a scripts for my next content, i got hit with two things at once: university life & youtube life. I know it’s my doing bcs i want to make a content about how i use a specific gadget for college life albeit i’m a late university students due to graduate. I’m on a better side of this situation now but several hours ago i was in a deadend of what i’ll write for this, so and so i think “ am i even qualified as a student? “ .. “ am i even qualified as a youtuber? “
It’s rlly thrilling to see how everyone stands at the tech youtube space right now, and i rlly rlly feels so old already. They surpassed me all, but to think about it again, i’m also at the “old” side of this in experience context, i think more than ever now i know which part i need to highlight the most and which part of youtube should shine: the storywriting.
It’s buried deep inside me but seeing how i able to write, i think there’s still hope haha, perhaps not a chance for me to reshine again, but a chance of me to prove myself that i’m still able to do this and march with a drum myself bring, where i left off.
0 notes
givaldizhafran · 1 year
Text
Jangan Bunuh Mimpimu
Hari ini gak sengaja nonton video Youtube dengan judul yang sama dari Pandji Pragiwaksono. Beliau cerita tentang Ayahnya di akhir hidupnya yang memutuskan untuk menjadi penulis. Videonya bener bener pas dan ngena sekali untuk kalian yang sedang struggling dan berada di titik darah penghabisan dalam memperjuangkan mimpi. Intinya menurut Pandji, mimpi itu ketika dibunuh dia gak akan mati, melainkan bereinkarnasi di masa tua kelak dan berubah nama menjadi penyesalan.
You guys should watch it too.
youtube
Karena kita ini makhluk yang suka larut dan merasa hidup itu lama padahal sebentar, merasa nyawa itu banyak padahal cuma satu. Saya jadi membayangkan ketika umur 70an kelak di saat kaki sudah lelah melangkah, badan sudah renta berdiri, semangat sudah redup dan yang tersisa hanyalah pikiran dan angan angan. Lalu kita hanya terbaring dan yang terpikirkan adalah rangkaian penyesalan dalam hidup. Dimana setiap harinya teringat sedikit demi sedikit kesalahan yang kita perbuat lalu bergumam "What If?" dan berharap ada perbedaan dalam timeline 70 tahun di muka bumi ini. Sedih ya? Semoga kita terhindar dari rangkaian penyeselan yang mendalam. Aamiin.
0 notes
cemacemofme · 1 year
Text
Tentang Selingkuh
Taken from Pinterest Seminggu yang lalu, saya dengerin podcast-nya Pandji Pragiwaksono tentang selingkuh. Film Mendadak Darurat yang dia sutradarai memang tentang perselingkuhan dan banyak orang–termasuk saya– bingung kenapa seseorang bisa selingkuh padahal secara penampilan fisik si selingkuhan nggak lebih baik–bahkan cenderung lebih tidak baik–daripada pasangan aslinya. Saya lupa–dan akhirnya…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
fakhri · 1 year
Text
MENJUAL
Untuk pertama kali saya mendengar kata marketing dan tidak mengerutkan dahi adalah pada saat kata ini keluar dari mulutnya @pandji. Saya lupa, apakah di Spotify atau YouTube Pandji sedang ngebacot dan menyinggung tentang hal ini.
Segala yang dibacotkan sama Pandji Pragiwaksono tentang marketing, sales dan promosi bukan hanya air mulut belaka. Ini orang mampu membuktikan apa yang ia katakan.
---
Kan dia pelawak bukan motivator bisnis macam Mario Teguh? Iya memang. Tapi kalau yang biasa dengar Panji di jaman Spotify dulu, kamu pasti tau orang ini punya cakrawala berpikir yang cukup oke dalam dunia marketing.
---
Kemarin ni orang memperlihatkan dengan santainya, bagaimana 7500 tiket show lawak tunggalnya bisa habis terjual. Tiketnya mungkin murah? Tidak juga. 500 ribu rupiah adalah tiket paling murah. Gila!
Tidak hanya sampai di situ. Masih ada penonton lewat live streaming yang juga harus membeli tiket nya sebesar 300 ribu. Terakhir, show ini masih akan diperas untuk menghasilkan uang dengan membuat konten wawancara 7x7 yang kemungkinan akan dijual ke tv atau dimonetisasi lewat YouTube. The real capitalist die hard profit hunter. 😁
Watubangga, 7 Desember 2022
1 note · View note