Tumgik
#pecah seribu
achmad-ridoi · 1 year
Text
Terbelah ajur mumur hancur pecah belah retak seribu luluh lantak hancur berderai hancur berkeping-keping hancur lebur pecah Seribu
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ajur mumur
flickr
1 note · View note
hanxiaole · 1 year
Text
0 notes
irnjehernandez · 2 years
Text
YENI INKA - PECAH SERIBU koplo - PECAH SERIBU YENI INKA
youtube
YENI INKA - PECAH SERIBU koplo - PECAH SERIBU YENI INKA
YENI INKA PECAH SERIBU koplo
PECAH SERIBU YENI INKA
YENI INKA
PECAH SERIBU koplo
PECAH SERIBU YENI INKA
PECAH SERIBU
YENI INKA PECAH SERIBU
YENI INKA - PECAH SERIBU koplo - PECAH SERIBU YENI INKA
0 notes
hitamputihh · 11 months
Text
Kukira menjadi dewasa artinya menghapus hal-hal tidak masuk akal di antara kita. Seharusnya kita memesan kopi, bicara soal politik, dan rencana masa depan duapuluhempat jam setiap harinya. Melakukan hal-hal membosankan, menangisi penyakit tua yang muncul, atau berpelukan saja sampai Neraka tiba di pelupuk mata. Tapi ternyata hal-hal tidak masuk akal malah muncul di tubuh kita yang tua dan umur yang kita lupakan. Satu, dua, sepuluh, seribu dalam duapuluhempat jam setiap harinya. Bertumbuh, menumpuk, pecah di kepala.
Tidak masuk akal bukan?
Lalu kita tidak lagi bicara soal politik dan kawan-kawannya, malah meracau lelucon soal siapa publik figur yang memiliki pom bensin di dunia kita. Lain hari kita menertawakan kawan lama yang mengaku dirasuki arwah tetuanya, atau soal betapa bodohnya aku membaca peta karena salah memilih lajur mobil dengan motor, kita jadi tersesat di jalan tikus, kita jadi tersesat di perjalanan masa depan.
Hal-hal tidak masuk akal lainnya muncul ketika akhir tahun lalu kamu memutuskan hilang dan bicara hal-hal bodoh, sedang aku sibuk mencari di mana letak salahnya. Kita jadi menggila dan habis kata. Berulang tidak sampai seratus hari, kita binasa. Mereka bilang aku gila dan keras kepala. Kalau semua hanya halusinasi dan aku yg bersikeras tinggal. Mereka bilang kamu sakit jiwa dan bahaya lainnya. Menawarkan bentuk patah hati lainnya, menghanguskan rencana-rencana dalam kepala. Jadi siapa yang menggilai siapa? Atau siapa yang lebih dulu sakit jiwa?
Kita bertanya hal-hal tidak masuk akal lainnya pada tembok stasiun, pada batu di halaman rumah, pada panci, kursi, lampu, karcis parkir, lobby hotel. Pada kota-kota yang kita jumpai di tengah perjalanan, tp tidak menemukan apa yang seharusnya selalu. Memang benar kita sepenuhnya gila, memang kita seharusnya selesai saja.
Pada akhirnya, menjadi dewasa adalah menelan seutuh-utuhnya kecemasan tidak masuk akal dan malam penuh kesunyian– mimpi yg gagal kita selamatkan.
3 notes · View notes
sitihajrul · 1 year
Text
Dunia Rana (Bagian 5)
Satu tahun terakhir masa kuliah terasa sangat berat bagi Rana. Tidak ada lagi sosok bapak yang bisa diajak berdiskusi atau dimintai pendapat. Rana sangat tertatih-tatih menyelesaikan masa kuliahnya sambil bekerja, sedangkan ibunya menjadi lebih sibuk mencari nafkah. Entah karena memang butuh uang atau karena menyibukkan diri saja. Yang jelas, semenjak kepergian sang kepala keluarga, dunia mereka berubah, bukan hanya dunia Rana.
Setelah sidang skripsi, akhirnya Rana lulus. Ia berhasil menyelesaikan kuliahnya selama delapan semester dengan predikat cum laude. Tiga bulan kemudian, Rana dan teman-temannya diwisuda. Akhirnya Rana merasa lega karena sudah berhasil menuntaskan kewajibannya. Sepulang dari wisuda, Rana pergi ke makam bapaknya. Ia memanjatkan doa untuk bapaknya. Di sana juga ia berfoto dengan makan sang bapak.
“Pak, hari ini Rana diwisuda. Kalau Bapak masih ada, pasti Bapak akan senang sekali. Terima kasih ya, Pak, untuk kasih saying Bapak selama ini. Maafkan Rana karena Rana belum sempat membalas cinta Bapak selama ini. Bapak tidak perlu khawatir, Rana akan menjaga ibu dan adik-adik. Rana akan berjuang seperti perjuangan Bapak dahulu. Doakan Rana juga ya, Pak,” Rana menangis tersedu-sedu di atas makam bapaknya. Lama ia duduk di samping pusaran makam bapaknya, tak peduli betapa panasnya cuaca saat itu. Rana hanya ingin menangis dan menceritakan semua kisahnya kepada bapaknya.
Ibunya sangat khawatir karena Rana tak kunjung pulang, telepon genggam miliknya pun mati. Akhirnya sang ibu menghubungi Tika. Ibunya meminta bantuan Tika untuk mencari Rana di makam bapaknya. Kebetulan saat itu, Tika sedang berada di luar kota, akhirnya Tika menelepon Farraz dan meminta bantuannya. Farraz yang saat itu baru selesai kuliah, bergegas mengendarai mobilnya menuju makam. Ternyata benar, Rana masih memeluk makam bapaknya sore itu.
“Ran, pulang yuk,” ajak Farraz seraya memegang Pundak Rana.
“Aku masih mau sama Bapak, Raz. Aku kangen Bapak,” tangis Rana kembali pecah.
“Ran, kapan-kapan ke sini lagi, sekarang pulang dulu, kasian ibu kamu sudah menunggu di rumah. Yuk, kita pulang sekarang, sebentar lagi juga asar.”
Rana pun beranjak dan membersihkan debu dan rumput yang menempel di kebayanya. Farraz segera membereskan toga dan tas Rana. Mereka pun pulang dengan suasana kaku, mereka diam seribu basa. Farraz tidak tahu harus mulai dari mana, begitu pun dengan Rana yang memang tak tahu harus bicara apa. Keheningan di antara mereka membuat perjalanan terasa sangat panjang.
Sesampainya di rumah, Rana langsung duduk di kursi tamu sederhana yang sudah ada sejak Rana kecil. Farraz dipersilakan masuk. Tak lama berselang, ibunya keluar dari dapur membawa baki minuman. Namun, Rana dan Farraz masih tak berkata sepatah kata pun.
“Farraz, terima kasih ya sudah menjemput Rana,” ucap ibunya sambil mempersilakan Farraz minum.
“Iya, Bu, sama-sama. Kebetulan Farraz lewat jalan itu dari kampus.”
“Gimana skripsi kamu, Raz?” tiba-tiba Rana bersuara. Ibunya pun kembali ke dalam, meninggalkan putrinya bersama Farraz, salah satu sahabatnya sejak sekolah dasar.
“Alhamdulillah sudah selesai, Ran.”
“Setelah wisuda, berarti kamu koas ya?”
“Iya, Ran. Doain ya semoga kuliahku juga lancar. Oh iya, Ran, rencana kamu setelah ini apa? Sudah dapat kerja?”
“Aku sudah kerja di salah satu sekolah internasional di Jakarta. Alhamdulillah sambil menunggu wisuda, aku sudah bekerja di sekolah itu.”
“Wah, kamu keren, Ran, langsung kerja sebelum wisuda.”
Mereka pun akhirnya larut dalam obrolan. Banyak cerita yang mereka bagi satu sama lain karena mereka memang sudah lama tidak bertemu dan berbagi cerita. Mereka sudah sibuk dengan aktivitas masing-masing. Tak terasa azan magrib berkumandang, Farraz pun berpamitan kepada Rana dan keluarganya. Kebetulan rumah Farraz juga tidak jauh dari rumah Rana, tepatnya di kompleks perumahan yang terletak di sekitar tempat tinggal Rana.
***
3 notes · View notes
nithata · 1 year
Text
Ayo Keluar
Kamis, 19 Januari 2023
*************************
Tau kah kamu rasanya ketika beban pikiran tuh berat? kayak mau pecah saking penuhnya.
Kamu pun sebenarnya tau alasannya kenapa.
Tau kan?
Kalau penuhnya itu karena tidak ada tempat untung menumpahkan isi pikiran itu.
Ibaratkan seperti balon, ketika kamu isi dengan air terus menerus balon itu akan semakin besar dan berat, ketika kamu paksa terus isi dengan air maka hasil akhirnya apa? Pecah.
Sama halnya pikiran, semakin banyak hal yang kamu pikirkan, semakin sakit kepalamu, semakin berat dan rasanya mau pecah
Tapi aku pun tau, kenapa kamu memilih untuk menanggung rasa itu.
Kamu takut untuk menceritakan pada orang lain.
Kamu takut akan respon mereka.
Kamu takut dijauhi
Kamu takut dianggap aneh dan menjijikan
Kamu takut semuanya
Ketakutan itu membuat dirimu semakin jatuh terlalu dalam dipikiranmu sendiri, kamu akan terus terbelenggu oleh ketakutan itu.
Cobalah untuk keluar
Cobalah lawan ketakutanmu
Kalau kamu tidak mencoba, akan sampai kapan kamu diposisi itu terus, Ayo keluar.
“Tapi… aku takut, mereka seperti moster yang akan melahapku ketika bersuara”
Kamu selalu mengkawatirkan itu, lawanlah ketakutanmu, aku tau hal itu
Gunjingan orang
Dibenci orang
Dijauhi orang
Rasanya sangat sakit, rasanya seperti hati tertusuk seribu jarum. Tapi kamu harus tau, bahwa diri kita tidak bisa membuat semua orang menyukai kita
Yang kita lakukan, sikap, fisik, semua hal dalam diri kita tidak bisa disukai orang lain, pasti akan ada yang membecinya. Kita tidak bisa lepas dari pandangan buruk orang, sebaik apapun yang sudah kita lakukan.
Jadi beranilah
Berani keluar
Berani jadi diri sendiri
Jika kita salah, kita bisa belajar dari kesalahan
Jadi jangan lupa terus belajar dari kesalahan, dan terus menjadi baik.
Aku tunggu kamu disini, jadi keluarlah.
3 notes · View notes
ahlulhikmah · 14 days
Text
Waktu Paling Terbaik Baca Ayat Seribu Dinar dan Surat At Talaq
Waktu Paling Terbaik Baca Ayat Seribu Dinar dan Surat At Talaq
TRIBUN-MEDAN.com - Waktu Mustajab Baca Surat At Talaq, Doa Ayat Seribu Dinar Pembuka Rezeki Manusia
Berikut ayat dalam Al Quran yang memiliki berbagai keistimewaan luar biasa, salah satunya ayat seribu dinar (Potongan Surat At Thalaq) dan Surat Al Waqiah.
Kisah Ayat Seribu Dinar, Amalan Pengundang Rezeki, Ada Cerita Nabi Khidir dan Seorang Saudagar   
Bagi yang belum pernah mendengar ayat seribu dinar perlu anda ketahui bahwa ayat ini adalah bagian akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam Surat At Talaq.
Dinamakan ayat seribu dinar adalah karena khasiat ayat seribu dinar yang konon jika dibaca akan memudahkan kita dalam mencari rezeki.
Berikut ini bunyi ayat seribu dinar: 
Al Quran Surah At – Talaq ayat 2-3 : 
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦ‌ۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا (٣)
“Wa mayyattaqillaa ha yaj-‘al lahuu makhraja – wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib – wa mayyatawakkal ‘a- lallaahi fahuwa hasbuh – innallaaha baalighu amrihi – qad ja ‘a lallaahu li kulli syai in-qadra
Artinya: “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya diberi-Nya kelapangan dan diberi-Nya rezeki yang tidak diduga-duga. Siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya dijamin-Nya, sesungguhnya Allah sangat tegas dalam perintah-Nya dan Dialah yang mentakdirkan segala sesuatu.”
Kisah ayat seribu dinar
At Thalaq Ayat Seribu Dinar
Jika ditelusuri dari jejak sejarah, diceritakan pada zaman dahulu ada seorang lelaki yang bekerja sebagai pedagang.
Suatu malam lelaki itu bemimpi ditemui Nabi Khidir as. Dalam mimpinya, lelaki itu diisyarati oleh Nabi Khidir as untuk bersedekah sebanyak seribu dinar.
Awalnya lelaki, itu tidak mengindahkan isyarat mimpi ini. Kemudian datang mimpi yang kedua dan ketiga dengan jalan mimpi yang sama.
Lelaki itu kemudian berfikir bahwa mimpi yang ia alami merupakan kebenaran.
Setelah bersedekah sebanyak seribu dinar, lelaki itu bermimpi lagi bertemu dengan Nabi Khidir as.
Lalu lelaki itu diajari oleh beliau Nabi Khidir as ayat 2-3 surat At – Talaaq untuk diamalkan oleh lelaki itu.
Sesuai dengan isyarat Nabi Khidir, lelaki itu istiqomah mengamalkan ayat ini.
Suatu ketika, lelaki itu hendak pergi berdagang ke pulau seberang menaiki sebuah kapal.
Ketika di tengah laut, ombak besar dan angin besar menyerang kapal yang ia naiki, lelaki itu sibuk bertawakkal sembari mengamalkan ayat yang Nabi Khidir as amalkan.
Ombak yang besar membuat kapal itu pecah. Diketahui tidak ada yang selamat dari musibah tersebut kecuali lelaki pedangang itu.
Ketika badai sudah reda, lelaki itu sadar mendapati dirinya terdampar di sebuah tempat tepi pantai, di negeri yang sungguh asing baginya.
Ternyata barang dagangan yang ia bawa juga ikut terseret ombak bersamanya ke tepi pantai, dan ajaibnya tidak ada yang rusak sedikitpun.
Musibah yang telah ia lalui, membuatnya sadar akan kebesaran Allah, dan membuatnya yakin akan fadhilah dari ayat yang selalu ia amalkan.
Lelaki itu lalu memutuskan untuk menetap dan berdagang di negeri itu, dengan terus mengamalkan ayat yang diajarkan Nabi Khidir as.
Kesuksesan yang ia raih dalam berniaga, membuatnya menjadi saudagar kaya dan ia menjadi raja di negeri itu.
Sungguh rezeki yang tidak disangka – sangka seperti yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian ayat ini dikenal dengan ayat seribu dinar, sesuai dengan kisahnya.
Waktu Mustajab Mengamalkan Ayat Seribu Dinar
Setelah Sholat 
Di waktu subuh artinya kita baru saja terbangun. Nah, di waktu itulah otak kita masih segar.
Waktu terbangun dari tidur ini, jika digunakan membaca doa afirmasi positif yang terkandung dalam arti ayat seribu dinar mampu terserap dengan baik dalam pikiran kita.
Sebab itulah ketika subuh setelah salam, dianjurkan untuk membaca ayat ini beserta arti doanya.
Ketika hendak berangkat kerja
Dianjurkan dibaca 1 kali minimal ayat seribu dinar ini untuk memberikan inspirasi positif dalam pekerjaan kita. Sehingga diberikan kelancaran, kemudahan dan keberkahan dalam bekerja.
Setelah sholat hajat/ tahajud
Di sepertiga malam terakhir adalah waktu mustajab terkabulnya doa doa. Sehingga dianjurkan Anda melakukan amalan ayat seribu dinar ini di waktu tersebut, yaitu setelah sholat hajat/ tahajud.
Waktu sahur
Waktu ini yaitu waktu menjelang shubuh karena ketika itu Allah turun ke langit dunia untuk mengabulkan do’a. Ketika romadhon tiba anda bisa mengamalkan ayat seribu dinar ini karena di bulan puasa itulah waktu yang sangat baik terkabulnya segala doa.
Ketika merasa susah dengan masalah finansial
Nah, ketika anda merasa tertekan dengan kebutuhan yang mendesak serta hutang dianjurkan membaca ayat seribu dinar sebanyak 33 kali setiap hari.
Insya Allah hati akan diberikan ketegaran dan kdan petenangan dalam menghadapi. Serta diberikan jalan keluar secara tak terduga dalam menghadapi masalah finansial
Setelah Sholat
Di waktu subuh artinya kita baru saja terbangun. Nah, di waktu itulah otak kita masih segar.
Waktu terbangun dari tidur ini, jika digunakan membaca doa afirmasi positif yang terkandung dalam arti ayat seribu dinar mampu terserap dengan baik dalam pikiran kita.
Sebab itulah ketika subuh setelah salam, dianjurkan untuk membaca ayat ini beserta arti doanya.
(*/ Tribun-medan.com)
0 notes
gebiar4d-ransgrupp · 28 days
Text
gacorrrr pecah seribu pecah x100
0 notes
sapulady · 3 months
Text
PROPERTI IBU-BAPAK!
Tumblr media
Boneka Porselen itu pecah! Boneka Porselen itu hancur berkeping-keping! Boneka Porselen itu Cacat dan Malfungsi! Boneka Porselen itu AKU!
AKU ADALAH BONEKA!
ORANGTUAKU DALANGNYA!
AKU TIDAK PERNAH INGIN MENJADI BALLERINA! Sekalipun aku tidak memimpikannya. Seumur hidup, aku menjalani hari dengan disetir kedua orang tua. Harjanto dan Diana dalangnya.
Usai lulus TK, aku disetir untuk menjadi penari yang mengandalkan jinjitan pada kedua kakiku. Aku dituntut untuk menjadi anggun, cantik jelita dan juga tidak sembrono. Sikapku, kegiatanku, semuanya diatur oleh Harjanto dan Diana. 
Usai lulus dari Sekolah Dasar, aku dituntut untuk masuk ke SMP ternama. Lagi-lagi, ini bukan sekolah impianku. Impianku adalah masuk SMP bersama sahabatku, Sarah. Kata Harjanto, sekolah ini bagus dan bisa membuat Harjanto lebih terpandang. Gengsi, aku muak! Tapi tetap aku turuti. Sebab anak sekecil itu belum bisa melawan kuasa dalang dunia.
Masuk ke jenjang lebih tinggi, SMA, Diana menyuruhku masuk ke SMA di mana dia bersekolah dulu. Katanya, dia ingin memiliki almamater yang sama denganku. Bagaimana dengan balletku? Tentu saja masih aku geluti sampai tinggiku sudah menjulang hingga setara dengan pohon bambu. Aku hampir mampus kewalahan setiap harinya. Apa aku menikmatinya? Tentu tidak. Aku banyak kehilangan teman karena aku sering dispensasi di sekolah. Tuntutan Ballet, Diana, dan juga Harjanto membuat diriku terbagi menjadi beberapa bagian. 
Aku bahkan merasa kebingungan bila ditanya apa yang aku mau. Apa cita-citaku yang sebenarnya? Memikirkannya saja membuatku pusing setengah mati; karena semua sia-sia. Sia-sia aku memikirkannya, toh aku tidak pernah mewujudkan hal tersebut.
Aku duduk di dalam jeruji besi, laiknya burung elang yang bertengger di halaman rumah borjuis. Aku muak, tapi, apa aku bisa melawannya?
Kata Harjanto, aku tidak boleh banyak mengeluh! Banyak anak lain di luar sana yang menginginkan posisi di mana aku berpijak. Well, silakan rebut saja! Aku tidak keberatan. Karena aku sudah sangat muak dengan semua ini! Tapi aku bilang itu di dalam hati, karena lagi-lagi aku tidak punya kuasa untuk menentang diktator tersebut.
Aku hidup bagaikan boneka. Boneka porselen yang bisa hancur berkeping bila jatuh tanpa sengaja dari tempatnya. Sampai pada akhirnya, aku jatuh tanpa sengaja, tanpa direncana.
Tahun di mana aku lulus dari bangku SMA. Aku gagal masuk universitas dimana Harjanto dan Diana bertemu. Aku gagal dan tidak bisa memakai almamater yang sama dengan mereka—sehingga tidak ada foto keluarga dengan konsep tersebut di dinding ruang tamu.
Tidak hanya itu, aku kecelakaan. Mobil yang aku tunggangi bertabrakan dengan mobil yang dibawa asal, entah oleh siapa. Kakiku patah. Karir balletku hancur. Diana ikut hancur bersama dengan seluruh karir yang dia investasikan padaku sejak kecil.
Tapi aku senang. Aku bersyukur karena aku mengalami kecelakaan. Aku bersyukur karena aku tidak perlu lagi lakukan gerakan serta putaran anggun yang kerap membuat jari kakiku membiru. Aku bersyukur karena aku tidak memiliki almamater yang sama dengan Harjanto dan Diana.
Tapi setelahnya, aku dibuang oleh mereka. Laiknya boneka porselen yang pecah, aku tidak lagi berguna. Barang yang rusak, dibuang begitu saja. Aku ditelantarkan. Aku tidak lagi dipedulikan, walau dari dulu juga begitu, tapi kali ini lebih parah. 
Laiknya hantu di dalam rumah, aku dianggap tidak ada. Harjanto dan Diana menjadi seribu kali lebih sibuk dari biasanya, bahkan jarang pulang ke rumah.
Apa aku bahagia? Tentu saja!
Sejak saat itu, aku hengkang dari sana. Neraka yang menjadi tempat tinggalku selama delapan belas tahun.
Aku pergi untuk menemukan apa yang aku inginkan. Limar, dia sepupuku yang bersedia menampung keberadaanku. Sedang Sarah, sahabat SD-ku yang membantuku menata hidup. Dia membantuku bangkit dari nol. Dia mengajarkanku apa itu mimpi dan bagaimana cara mendambakannya. Dia memperkenalkanku dengan dunia baru, dunia yang asing bagiku tapi berisi hal mengasyikan.
Aku menemukan mimpi baru, karena Sarah dan Limar. Aku menjadi model, di berbagai brand ternama. Bahkan aku memiliki brand pakaian sendiri dengan namaku di sana!
Apa Harjanto dan Diana bangga akan hal itu? Tentu tidak!
Karena bagi mereka, kebanggaan bisa diraih jika aku tidak kecelakaan. Karena bagi mereka, aku lebih membanggakan jika aku tetap menjadi ballerina dan berkuliah di almamater yang mereka impikan. Karena bagi mereka, aku lebih membanggakan jika aku masih di bawah naungan mereka. Karena bagi mereka, aku hanyalah boneka porselen yang cacat dan malfungsi.
AKULAH PROPERTI IBU-BAPAK YANG TIDAK LAGI BERFUNGSI; MATILDA ALEXANDRA SUSAN.
1 note · View note
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Warga Pulau Tunda Harus Berjuang Melahirkan ke RS di Serang
SERANG – Minimnya fasilitas kesehatan (faskes) di Pulau Tunda, Kepulauan Seribu, Banten, menjadi kendala besar bagi warga setempat. Salah satu contohnya adalah ibu hamil Irma warga Pulau Tunda, Desa Wargasara, Kampung Barat yang harus dirujuk ke Rumah Sakit di Serang untuk melahirkan. “Di Faskes Kampung Barat itu tidak ada alat yang memadai, karena pasien ini mengalami Ketuban Pecah Dini( KPD).…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
syuhadut-blog · 7 months
Text
Telinga
kenapa rasanya susah sekali untuk sekedar diam sejenak mendengarkan. kenapa obrolan menjadi sangat rumit ketika semua orang ingin berbicara. apakah dirumah tidak ada lagi yang dapat mendengarkan? mungkin aku perlu berteman dengan si bisu, atau grandma coco. sesekali aku cemburu dengan karakter cucu mama coco, dia punya seseorang yang dapat diajak mendengarkan tanpa interupsi, tanpa sela hahaha obrolan egois ini dibayangkan saya sudah terasa menyenangkan. mungkin kita sebagai manusia telah lelah mendengarkan sehingga ingin selalu didengarkan. dari bayi telinga adalah organ yang sudah berfungsi secara sempurna, aku kira sedikitnya pengaruh itu kita jadi bosan menjadi pendengar. menjadi tokoh utama dalam cerita itu sungguh menyenangkan tuan, cobalah untuk mengerti betapa menyenangkannya rasa itu. tapi memang sangat memuakkan menjadi pendengar. otakku sudah mulai terasa membengkak, mau pecah, setiap hari memproduksi seribu cerita, tapi tidak bisa menumpahkannya pada seseorang. kalau pada tulisan seperti ini siapa yang bisa merespon. aku butuh respon. iyaa sayang, perasaan itu memang tidak menyenangkan, atau dengan sedikit ketegasan seperti yang meratukan kamu itu hanya aku, jadi jangan posisikan dirimu ratu pada orang lain. wanita memang butuh validasi. sudah cukup sampai disini dulu nanti kita lanjutkan kalau sudah ketemu kalimat yang baru mungkin akan lebih ngena lagi..
0 notes
aksarabumilangit · 10 months
Text
Kritik Profesional terhadap Denny JA 18: Naga Seribu Wajah
Dalam dunia sastra Indonesia, Denny JA tidak asing lagi sebagai seorang penulis yang produktif dan kontroversial. Salah satu karyanya yang menjadi sorotan adalah novel berjudul "Naga Seribu Wajah" yang diterbitkan pada tahun 2018. Namun, tidak sedikit kritik profesional yang diarahkan kepada Denny JA terkait novel tersebut. Artikel ini akan membahas kritik profesional terhadap Denny JA 18: Naga Seribu Wajah dengan menggunakan pendekatan yang objektif dan mempertimbangkan aspek-aspek sastra yang relevan. Pertama-tama, salah satu kritik yang muncul adalah terkait dengan karakterisasi tokoh dalam novel ini. Banyak kritikus sastra berpendapat bahwa Denny ja kurang mengembangkan karakter-karakternya dengan baik. Tokoh-tokoh dalam cerita terasa datar dan tidak memiliki kedalaman emosional yang memadai. Hal ini membuat pembaca sulit untuk terhubung secara emosional dengan cerita yang sedang dibacanya. Selain itu, beberapa kritikus juga menyoroti permasalahan dalam alur cerita. Mereka berpendapat bahwa Denny ja terlalu banyak memasukkan subplot yang tidak memiliki relevansi langsung dengan inti cerita. Akibatnya, alur cerita menjadi terpecah-pecah dan sulit diikuti. Pembaca merasa kebingungan dan terganggu oleh banyaknya konflik yang tidak terselesaikan dengan baik. Selanjutnya, bahasa yang digunakan dalam novel ini juga mendapat sorotan kritik profesional. Beberapa kritikus sastra menilai bahwa bahasa yang digunakan Denny JA terlalu sederhana dan kurang menggugah imajinasi pembaca. Mereka berpendapat bahwa seorang penulis sekaliber Denny JA seharusnya mampu mengolah bahasa dengan lebih baik untuk menciptakan pengalaman membaca yang lebih mendalam dan bermakna. Selain itu, beberapa kritikus juga menyoroti keberadaan klise dalam plot cerita. Mereka berpendapat bahwa beberapa kejadian dan dialog dalam novel ini terasa terlalu umum dan dapat ditebak. Hal ini mengurangi daya tarik cerita dan membuat pembaca kehilangan minat untuk melanjutkan membaca. Namun, tidak semua kritik profesional terhadap Denny JA 18: Naga Seribu Wajah bersifat negatif. Beberapa kritikus sastra juga memuji novel ini karena mengangkat isu-isu sosial yang relevan. Denny JA berhasil menggambarkan realitas masyarakat Indonesia dengan baik melalui tulisannya. Selain itu, beberapa kritikus juga menyoroti keberanian Denny JA dalam menghadirkan sudut pandang yang berbeda dalam cerita ini, meskipun tidak semua berhasil dengan baik. Dalam kesimpulannya, kritik profesional terhadap Denny JA 18: Naga Seribu Wajah mencerminkan adanya kelebihan dan kekurangan dalam novel ini. Meskipun banyak kritik yang ditujukan kepada Denny JA terkait karakterisasi tokoh, alur cerita, bahasa yang digunakan, dan keberadaan klise dalam plot, ada juga pujian terkait pengangkatan isu-isu sosial yang relevan. Sebagai seorang penulis, Denny JA perlu terus mengasah kemampuannya dan memperhatikan kritik-kritik yang membangun untuk menghasilkan karya yang lebih baik di masa depan.
Cek Selengkapnya: Kritik Profesional terhadap Denny JA 18: Naga Seribu Wajah
0 notes
Text
Aku kirimkan seribu bunga dan rindu yang mengombak, tapi kau hening batu, tak luluh oleh wangi, tak mudah pecah oleh arus.
0 notes
tuanmusik · 1 year
Video
youtube
PECAH SERIBU - ELVIE SUKAESIH | Cover - Lirik || KOPLO VERSION || VIRAL ...
0 notes
lokersayacom · 1 year
Text
Lowongan Kerja Terbaru Pt Tjb Power Services Tingkat D3 S1 Bulan Oktober 2022
lokersaya.com, Lowongan Kerja Terbaru PT TJB Power Services Tingkat D3 S1 Bulan Oktober 2022 Jika satu mimpi mesti jatuh dan pecah menjadi seribu keping, jangan pernah takut untuk mengambil salah satu dari penggalan itu dan mulai lagi. Jangan takut untuk mengambil langkah bila peluang itu ada. Satu kesempatan yang dihentikan disia siakan bisa memilih kesempatanmu untuk menang. Ambil peluang itu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dronkeykong · 1 year
Text
Menikah? Menikam?
“Pembekalan sedini mungkin untuk pernikahan, karena kesehatan mental itu lebih baik didiskusikan. Balik lagi. harus didasari dari diri sendiri .” 
Well, menikah adalah hal yang sulit dicerna, bahkan oleh orang yang sudah cerai mati sekalipun. Membuka keluhan yang ada bisa saja melukai orang yang bisa saja, tak normal. 
Pasanganmu satu hari akan bisa jadi bajingan di hidup temanmu. Jadi penusuk di belakang? Tidak salah. 
Mengurusi akte kematian ternyata enggak lebih pelik dari ngurus harta gono-gini sama bayar notaris buat ngurusin pecah biduk. Serius. 
Bangun tidur dibanting patriarki. Mau tidur dibanting matriarki. 
Dunia kerja isinya omnibus law yang mematikan seribu, menguntungkan satu (pun tidak). Gila? Ini bukti keadilan tuhan, bung!
"I suggest that everyone should embrace the role of being antagonistic in others's life.Be your own beast."
0 notes