Tumgik
#shalat ied
indihome-suck · 3 months
Note
Selamat Hari Raya Idul Adha Bako 🙏🙏🙏 mohon maaf lahir & bathin
Minal aidzin wal Faidzin juga bang🤲🤲🙏🙏
2 notes · View notes
kang-islah · 8 months
Text
Menjaganya
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Sedangkan kita tidak tahu siapa dia, yang mungkin entah berantah belum kenal sama sekali orangnya, atau juga mungkin ternyata orang itu ada disekitar kita — orang yang telah lama mengenal kita. Jangan-jangan, orang yang akan kita cintai nanti bukan orang yang baik, yang tidak bisa menjaga ucapannya, yang senang berkhianat, yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Bagaimana mungkin orang seperti itu bisa menjaga pasangannya? Sedangkan diri sendiri saja tidak ia jaga.
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Disuatu sisi kita berusaha mati-matian untuk menjaga diri dan hati, menjaga pergaulan dengan lawan jenis, menjaga pemahaman baik yang kita pegang teguh, juga menjaga amalan-amalan rutin yang Nabi Muhammad ajarkan. Jangan-jangan, seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti malah asyik main perempuan, yang asyik berjudi, yang enggan shalat, yang tidak mengaji, yang tidak patuh pada orang tuanya. Bagaimana mungkin orang seperti itu bisa menjaga kita? Sedangkan, ketaatan pada agamanya tidak Ia jaga. Bagaimana mungkin bisa bersamanya ke surga, sedangkan amalannya malah lebih dekat ke neraka.
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Saat ini kita selalu berusaha untuk menghindari dari hubungan-hubungan yang tidak baik. Menjaga pandangan dan perkataan, menjaga aurat dan perasaan. Jangan-jangan yang menjadi jodoh kita malah menjalin hubungan yang tidak semestinya, yang pacaran, yang senang berzina, yang mengobral kata-kata cinta kepada sesorang yang bukan siapa-siapanya, yang senang jalan-jalan berduaan tanpa ada malunya, yang telponan dan chat yang tiada hentinya. Bagaimana mana mungkin orang seperti itu bisa menjaga hati kita? Sedangkan, sebelum halal saja sudah berani macam-macam. Walaupun sudah menikah nanti, sangat potensial untuk mengulangi hal yang sama dengan orang lain tanpa sepengetahuan kita.
Dunia selalu memberikan gambaran yang berbeda dari anganku, dari harapanku, dari agama yang diyakiniku. Aku takut dengan semuanya. Takut akan pengkhianatan, takut tidak bertanggung jawab, dan takut akan orang-orang yang tidak berlaku baik dalam hidupku nantinya.
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Dan kini, aku lebih memilih dengan cara mendoakannya, tidak lelah dan tiada henti menjaga diri dan hati. Sebab Allah-lah yang berjanji.
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ
Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). (QS. An-Nur :26)
Dengan ayat ini, semoga kekhawatiranku mereda. Aamiin.
Kang Islah I Ditulis Tahun 2019
167 notes · View notes
sabaryangindah · 1 year
Text
Alasan Kuat Kenapa Seharusnya Kita Bahagia Saat Sedang Shalat
Syaikh Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata:
“Andaikata ada seseorang yang bisa bertemu dengan seorang raja sebanyak lima kali dalam sehari, tentulah hal ini akan dianggap sebagai keistimewaan yang dia miliki. Dan dia sendiri pun akan bangga seraya berkata, ‘Tiap hari saya berbincang dengan raja lima kali’. Sedangkan Anda berkomunikasi dengan Rajanya para raja (yaitu Allaah) minimalnya lima kali sehari, lantas kenapa Anda tidak gembira terhadap hal ini? Memujilah kepada Allaah atas nikmat ini dan tegakkanlah shalat.”
Syarah Riyadhus Shalihin, I/357
78 notes · View notes
suratkecil · 3 months
Text
Tumblr media
Today's story. June 24, 2024
Tepat lima belas hari yang lalu, sebuah akad telah terucap. Rasa itu kini masih terasa. Masih tak percaya, bahwa aku telah menjadi seorang istri.
Dan yang tak pernah alpa sampai detik ini adalah rasa takut kepada Allaah akan tersimpannya ego dalam diri yang sewaktu-waktu akan keluar. Aku takut kepada-Nya, jika sampai menyakiti hati seorang manusia yang dengannya harus berbakti dengan penuh pengharapan atas ridho-Nya.
Aku teringat akan sebuah hadits yang mengatakan,
“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain, niscaya aku akan memerintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya." (HR. At-Tirmidzi)
Namun, disisi lain aku termotivasi untuk selalu memperbaiki diri, menjadi sebaik-baik seorang istri yang mengejar jannah dan ridho-Nya. Sebagaimana dalam hadits riwayat Ibnu Hibban:
“Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa sebulan penuh (bulan Ramadhan), menjaga kehormatannya, dan menaati suaminya, dikatakan kepadanya: masukilah surga dari pintu mana pun yang kamu inginkan."
Maka, teruntuk kamu yang kuhormati. Maafkan atas semua kekurangan diriku. Kekurangan fisikku, kekurangan cara berpikirku, kekurangan karakterku.
Atas semuanya, semoga Allaah melindungi rumah tangga kita. Aamiin allaahummaa aamiin 🤍
📍photos: Ds. Ambesia Selatan, Kec. Tomini, Kab. Parigi Moutong, Sulteng (Resepsi I, 09.06.2024)
3 notes · View notes
nafidzatulilmi · 6 months
Text
RAMADHAN DAY 4
14-15 Maret 2024
Bismillahirrahmanirrahiim...
Petang berjumpa di perjalanan bersama dengan waktu berbuka puasa. Tiba di rumah ada bude saya yang baru selesai sholat dan menyuguhkan makanan berbuka puasa. Paham karena sesudah perjalanan jauh. Namun, rupanya urusan tentang pendaftaran OPSI belum selesai. Komunikasi perihal proses input berkas yang lumayan banyak masih berlangsung bahkan hingga selesai shalat tarawih. Oh ya, tak hanya saya rupanya, beberapa rekan saya di FIM yang berprofesi tenaga pendidik di sekolah lain juga disibukkan dengan administrasi lomba kedinasan termasuk OSN. Heheheh. Karena dalam situasi sudah tiba di rumah,yang di Pamulang, artinya saya melaksanakan tarawih di Masjid Jami' Istiqomah. Masjid yang punya sejarah juga buat saya, karena dulu ketika usia 5 hingga 6 tahun mainnya kesini. FYI: Saya lahir dan besar di Pamulang, hingga usia 6 tahun, sebelum akhirnya pindah ke Tigaraksa. Jadi Tangsel memang tanah kelahiran saya, wajar jika betah disini karena ada feel dan relasi hati. Urusan perjuangan perihal administrasi masih berlanjut hingga akhirnya drama muncul. Jleb. Satu berkas Surat Rekomendasi Kepala Sekolah belum ada, dengan kondisi deadline hingga pukul 23.59 WIB. Surat yang butuh tandatangan kepsek. Mulai pasrah sepertinya tak jadi daftar karena berkas tak lengkap, dan tidak berkecil hati pula karena tak ada ekspektasi hasil untuk lomba OPSI tingkat Nasional ini. Barulah ketika beberapa berkas sudah diunggah, tibatiba operator sekolah japri bahwasannya Surat Rekomendasi tersebut sudah jadi. MasyaAllah tabarakallah... Sat set bikin lega.
Alhamdulillah rasanya sudah kelar urusan perduniawian tersebut hingga pukul 23.30 WIB. Saatnya memberi hak untuk tubuh dan kembali ke urusan ruhiyah. Kalau tidur pukul segitu, kelihatan kan endingnya seperti apa, ya, telat bangun. Baru bangun ketika pukul 03.50 WIB. 😭 But its, okay. Kali ini sahur bersama bude dan pakde, dan seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, kami makan sambil menyaksikan serial Para Pencari Tuhan jilid sekian. Sudah kayak tradisi tiap Ramadhan loh ini. Pakde sangat menyukai series ini. Ada value dakwah dan Islam yang ditanamkan juga. Jum'at, pagi ini setelah sahur dan subuh jama'ah, adalah kembalinya aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan jadwal pelajaran khusus edisi Ramadhan. Oh iya, pagi harinya saya berkomunikasi juga dengan salah satu sahabat saya, bernama ilmi alias iil alias Desy, whatever lah. Qadarullah orang ini jadi moderator kelas tadabbur Ahlan pagi ini wkwk. Ya, saya rutin sedekah melalui beliau namun di bulan Ramadhan ini Jumat Berkah rupanya berbeda. Barakallah, saya doakan Iil dan rekan-rekannya diberi kelancaran rezeki dan selalu dalam lindungan Allah untuk jalan kebaikan. Konsep tetap sama, bagi bagi makan gratis namun kali ini untuk berbuka puasa. Oh iya, salam buat ibu-ibu yang masak yaaa ^_^
Well, aktivitas pagi berangkat ke sekolah sebelum jam 06.00 mengharuskan saya absen ikut kelas tadabbur bersama Ahlan Ramadhan. Namun rupanya masih sempat ikut ketika sampai di sekolah. Selama bulan Ramadhan, akktivitas di sekolah agak berbeda. Siswa/i pulang ba'da zuhur, dan pegawai, staff, guru, sudah pulang pukul 14.00 WIB, lebih awal dari waktu normal. Pertemuan awal pagi ini, saya sebagai ketua Sumatif Tengah Semester (STS, kalau dulu namanya UTS), masih mengurus siswa/i yang ujian susulan. Standby di ruang komputer sebab ruangan lainnya dipakai untuk beberapa kelompok Bina Pribadi Islami (BPI). FYI : BPI ini program dari yayasan, untuk semua pegawai dan siswa/i, bahasa lain dari mentoring atau liqo. Ya, pagi ini jadwal BPI untuk siswa/i. Mengawas ujian susulan hingga pukul 10.00, lalu akkhirnya masuk ke beberapa kelas untuk mengajar namun belum masuk materi, hanya sekedar mengumumkan nilai hasil ujian STS mata pelajaran IPA.
Ditengah sedang mengawas, bertemu dengan operator sekolah yang dari kemarin sat set mengurus pendaftaran lomba OPSI Nasional. Alangkah terkejutnya saya, ketika berbincang, semua berkas sudah diunggah. Berkas yang dimaksud adalah surat-surat. Bukan proposal penelitian ! Wkwk. Tapi ku tetap tenang dan santai, berbicara seolah kondisi baik-baik saja dan tidak ada kesalahan. Semua obrolan tentang pendaftaran lomba berlangsung santai meski dalam hati, "Waduh!". Ya kalau proposal tidak diunggah berarti tak ada yang dinilai dari lombanya, artinya pasti tidak lanjut tahap selanjutnya. Ya sudah, karena bukan target utama, bahkan tak ada target sama sekali di tingkat nasional, jadi masih bisa legowo. Lomba yang tingkat kota baru dibuka pendaftarannya di hari ini. Aktivitas hingga shalat Jum'at normal, tak ada bedanya. Hanya saja sudah lama selepas Jumatan tak memandang dan mendokumentasikan sesuatu ke luar jendela. Agenda siang hari, ada sosialisasi perihal pembangunan gedung baru TKIT dan SMPIT. Betul, tahun 2025 nanti jika Allah beri waktu panjang untuk tetap berada di sekolah ini, insyaAllah saya akan pindah. Pindah gedung maksudnya. Terlihat tak sabar menantinya karena bagian dari program pengembangan yayasan, namun ada sisi lain dari hati kecil yang memiliki perasaan khawatir, waswas, akan kepastian masa depan karir. Wallahu a'lam, kita tak tahu masa depan seperti apa, hanya Allah yang tahu. Semoga bisa menjadi penguat. Karena UQ adalah salah satu hadiah dari Allah, buah dari ikhtiar dan takdir terbaik hasil sebuah perjuangan dan pengorbanan dalam konteks karir dan keberkahan nafkah.
Waktu sosialisasi hingga pukul 14.00 WIB, tepat waktu pegawai yayasan pulang. Namun saya, tidak langsung pulang ke rumah. Memanjakan dahulu sang sahabat bepergian saya, si Hobel (Honda Blade), yang sudah lama tak mandi dan sangat kotoor. Sembari menunggu Hobel disteam, cukup terkejut melihat sebuah grup whatsapp. Mendengar kabar kondisi sahabat saya dan istrinya, jleb. Tak bisa saya ceritakan, namun doakan yang terbaik. Merasa bahwa saya harus menguatkan. Kita seperti samasama lagi diuji oleh Allah dengan konteks yang berbeda. Menjelang berbuka puasa, melihat bude mempersiapkan makanan untuk berbuka, tentu saya membantu beliau. Termasuk ketika cabut pasang regulator gas elpiji yang gasnya sudsh habis. Apa menunya? Gorengan 😭 Tempe tepung, tahu tepung, its okay. Saya tidak banyak kok makan begituan, yang paling penting harus ada kurma. Baiklah hari ini begitu banyak hikmah perihal kabar-kabar mengejutkan, penguatan hati, dan ujian dari keimanan. Lagi lagi dan lagi, tak henti-hentinya Allah kasih hal yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.
Wallahu a'lam bishowwab.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
ramengir · 6 months
Text
Ramadhan hari 2
Beberapa tahun yll di bulan Ramadhan pernah men-cut off seseorang karena tujuan akhir kita kenalan ga jelas. Berdo'a semoga dipersatukan atau di berikan keikhlasan jika dipisahkan dan dapat jawabannya yang terakhir.
Fast forward kemudian akhirnya menikah disaat ga berdoa soal jodoh, 7 tahun berlalu ga pernah doi sekalipun bilang i love you.
Belajar bahasa cinta sendirian dan belajar mencintai pasangan.
Lalu mulai mikir ketika denger kajian zaidul akbar, kita belum membiasakan ibadah ritual kita sebagai penghiburan atas masalah kita seperti halnya Rasulullah. Yha kalo ada masalah sih memang ibadah tuh kerasa banget karena butuh sama Allah tapi kalo jadi penghiburan tuh kek mana ya? Apa maksudnya saat shalat tuh jadi yang selalu ditunggu dan bisa berdu'an sama Allah gitu ya. Mau ada masalah atau ngga. Duh! Yang kayak gitu ibadah tuh jadi nikmat...
Semalam kebangun sambil teriak manggil suami karena mimpi aneh. Iya mimpinya berkaitan ama doi dan kebangun tuh karena denger suara doi manggil dalam mimpi dan mikir apal banget suara doi ya meski rupa ga keliatan.
Dalam pernikahan, cinta itu harus dipupuk ... beli pupuknya dimana ya yang bagus? Haha
Aku sering bilang kesepian dalam pernikahan karena suami introvert jadi pelariannya main hape terus aja scroll sampe bawah tapi tetep dikomplen juga karena main hape terus.heu
Ramadhan kali ini mau main hape cuman boleh 3 kali per satu jam. Lumayan nih hari k2 emosi rada stabil pas waktunya dah habis ya berarti stop.
Dan abis mimpi itu kepikiran perjalanan panjang pra dan pasca nikah banyak yang bisa disyukuri dan benahi diri.
Mari kita jalani hari hari selanjutnya dengan tawadhu...
3 notes · View notes
zhaf · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media
18-20 Juli 2023 I Merbabu Mountain
Setelah menunggu 3 tahun lamanya, ya. Akhirnya aku muncak lagi. Dan selamat kepada diriku sendiri; karena telah berhasil menaklukan ego sendiri selama di perjalanan dan menunaikan salah satu wishlist yang kubuat sebelum memulai jenjang perkuliahan.
Sebelum melakukan pendakian, aku sempat mengalami overthinking terkait peralatan mendaki yang memerlukan biaya sewa yang cukup menguras kantong pelajar seperti aku ini. Selain itu, bertemu dengan orang-orang baru, rasa capek, dan usaha untuk keluar dari zona nyamanku sendiri juga turut menghantui. Dan tepat di tanggal 18 sebelum melakukan pendakian, semuanya lenyap. Hal-hal yang aku takutkan tadi tidak lain hanyalah manipulasi pikiranku sendiri agar tetap berada di zona nyaman; berdiam di kasur empuk sambil scrolling sosial media.
Kalaupun aku benar-benar membatalkan rencana mendaki, mungkin aku tidak bisa mengambil potret kakakku yang nampak sedang berkontemplasi di bawah teriknya sinar matahari. Aku juga tidak akan melihat panorama Gunung Merapi secara eksklusif dari pasak Merbabu.
19 Juli 2023- 1 Muharram 1445
Kami memulai pendakian. Parahnya, baru satu menit melangkah, otakku sudah berpikir untuk meyerah. Bunyi napas dan detak jantung saling berebut, pandangan sedikitnya mulai berkabut. Menyerah? Tentu tidak. Ternyata ada yang mengalami hal yang sama. Dan seiring berjalannya waktu dan langkah, semuanya berangsur ringan. Ada banyak hal yang bisa dinikmati. Kilau sinar matahari yang tidak begitu terik juga panas, barisan puspa dan pinus yang rindang, langit yang konsisten dengan birunya, dan sebuah keheningan yang tidak pernah kujumpai frekuensinya di kota. Semua elemennya berpadu menyemarakkan pendakian hingga menuju pos 4 (sabana 1).
20 Juli 2023- 2 Muharram 1445
Dini hari waktu itu kami memutuskan untuk melakukan summit. Dan singgah sebentar di Sabana 2 untuk mendirikan shalat subuh, berselimut dengan udara yang dingin. Membutuhkan kurang lebih 3 jam lamanya untuk bisa menapakkan kaki di puncak.
Dan
Dari pendakian di Merbabu, aku mengambil banyak hikmah. Sesederhana napas dan nadi yang sudah dianugerahkan Allah kepada kita, turut kurasakan dinamikanya saat berjalan di jalur yang sangat terjal, dengan kemiringan berkisar hingga 75°. Kemudian, gunung-gunung yang tampak perkasa dari ufuk Merbabu. Dan dari sini pula, orang kaya atau miskin; rumah megah ataupun sederhana; paras yang goodlooking atau tidak; tidak ada bedanya. Semuanya sama, tidak lain terlihat hanyalah seperti hamparan tikar yang menghijau.
Terkadang, sebuah pertanyaan muncul di tengah perjalanan melihat Gunung Merapi yang berdiri dengan kokoh,
Bagaimana jika semua ini hancur lebur seperti halnya sayap-sayap rayap yang bertebaran? Bukankah hal ini sangat mudah bagi-Mu yang Maha Akbar?
Bagaimana dengan dosa-dosaku selama ini? Apakah kuantitasnya sudah menyamai entitas gunung-gunung yang terlihat jelas di depan mata? Apakah Engkau akan mengampuninya? Setelah kelalaianku dalam menjaga diri ini dari dosa.
Pertanyaan-pertanyaan tadi mulai bersahutan, dan berangsur reda setelah kucukupkan waktuku untuk menikmati semesta Merbabu dan biru langitnya. Selebihnya itu, kami pulang. Tetapi perjalanan masih berlanjut entah kapan aku diberi kesempatan untuk menapakkan kaki lagi di ufuk tertinggi gunung-gunung di Indonesia.
Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
[Al-An'am Ayat 125]
6 notes · View notes
ruangdwi · 1 year
Text
Bismillah,
Empat hari belakangan fisik rasanya capek banget. Serasa sudah lari maraton.  Hari kedua piket, rasanya mager berat, semangat dan motivasi rasanya turun drastis.
Ajaibnya meski begitu, aktifitas aku tetap gak terabaikan. Mungkin karena tanggung jawab dan juga gak suka lihat rumah berantakan dan harus masak buat mengisi perut meski mudah untuk pesan saja. Untuk urusan makanan, menu diluaran sama dengan stok bahan baku di rumah. Jadi sayang kalau mesti beli diluar. Kecuali aku ada dikampung halaman, pasti akan milih jajan diluar saja dengan berbagai pilihan makanan atau bisa saja tinggal makan masakan mama hahahha.
For today, I am thankful bisa  shalat tepat waktu. feelingnya sungguh beda. Merubah mood jadi jauh jauh jauh lebih baik. Ya, salah satu hikma dari tepat waktu sepertinya. Membuat segala urusan menjadi lebih terkendali dan bisa dikerjakan lebih baik. Karenanya kita diperintah shalat tepat waktu biar Allah mempermudah dan memperbaiki urusan kita.
Kala futur, mengembalikan iman buat naik lagi tuh gak mudah. Semoga siapapun yang lagi futur, Allah selalu menolong kita untuk kembali dan bersemangat dalam beribadah.
Alhamdulillah, capek yang kemarin jadi ladang intropeksi diri. Membuatku berpikir bahwa ada yang salah dalam aktifitas dan semua waktu luang yang kumiliki. Ada mimpi dan harapan yang ternyata cuma impian di mulut dan tidak benar-benar kuinginkan. Padahal semua orang mendoakan dan selalu aku amiinkan. Ada pula impian lain yang kuharapkan tapi aku masih tidak benar-benar berusaha dalam mengulangnya. Padahal sadar diri, sudah banyak yang sudah terlupakan dan mesti di upgrade untuk rasa tanggungjawab dan amanah yang telah diberikan,serta rasa menjadi manusia yang bermanfaat buat orang lain.
BUATLAH SATU TUJUAN DAN PASTIKAN KAMU FOKUS KE TUJUAN ITU. SAMPAI HARUS BERKATA, SUDAH CUKUP PERJUANGANMU DALAM MERAIHNYA. @ruangdwi dalam Perjalanan menuju bahagia
5 notes · View notes
batarayama · 1 year
Text
VOID
Pagi itu, tanpa pemicu, tiba-tiba mata menjadi pedas dan berair mata. Pikiran gue terpaku pada satu statement yang gue muncul di otak ..
"Iya, ya, kalo dipikir-pikir, gue itu sekarang sendirian. Bener-bener sendirian."
Bukan tanpa dasar, otak gue yang random ini berpikir demikian.
Hubungan keluarga cenderung konservatif, menya-menye urusan perasaan it's not our family thing to begin with. I don't have a fond memory about my childhood. Yang gue inget, it was full of jealousy ke saudara kandung gue. Karena dia selalu dapet all the goods things. I got whatever left. So, I learned to be happy with I've got.
During crisis, yang berperan jadi emotional bumper dan pemadam kebakaran? Yeap, you guessed it. Me..
Jangan victim playing yourself dong.
Percaya deh, setiap kali ada kejadian luar biasa yg menimpa keluarag gue, itu adalah hal pertama yg gue lakukan: gue ga mau menjadikan diri gue korban. Along the way, I can't help to think that I am always be THE victim. I just chose not to be one to begin with.
So yeah, our family is not that close. Now that mom and dad, udah ga ada, that distance between me and my sibling tetap ada. Tidak menjauh, tapi juga tidak mendekat. Ya courteous family relationship aja.
Friends. I have good and great friends. Friends yang gue tau kalo they will be there in times of need. Tapi, still sebaik apapun hubungan pertemanan, seorang teman tetap punya kehidupannya sendiri. Posisi lo sebagai teman, walaupun deket, still berada di permukaan ...bukan prioritas harga mati. Dan itu sangat bisa dipahami. Tapi, juga tidak bisa dituntut untuk lebih dari itu.
Kaitan dengan being void and loneliness ...selalu hits hard when time of celebration getting closer. Entah hari raya, entah hari ulang tahun, entah momen milestone apa lagi yang terjadi di dalam hidup lo.
Lo perantauan ke kota lain, tapi lo tau kalo keluarga lo ada di kota asal. Mau lebaran, mau natal, mau lo ulang tahun ...ada seseorang atau sekelompok orang yg "ada" buat momen spesial itu. Walaupun ga dirayain bareng. Ada seseorang yg excited dengan perayaan sesuatu bersama dengan lo.
Pernah ga lo shalat ied atau misa natal, lo liat orang2 sekitar lo ngerayain bareng momen itu...and there you are alone. Iya gue....satu2nya Katolik, keluarga yg lain muslim.
Ngerayain Natal ama temen2 gue? They have their own family to celebrate with. Absurd kalo tiba2 gue crashing in uninvited lah ya. Andaikan lo punya keluarga di kota asal, lo masih punya pilihan untuk pulang kampung.
Gue juga ga expect celebration yg grande atau gimana. In fact I have no expectations. Coz I dare not to have any expectation anymore, simply udah terlalu sering kecewain dengan hopeful expectation dan malah berakhir kecewa.
Sulit sih merangkum apa yg ada di pikiran gue pagi itu,tentang being alone for good. Masih banyak yg bisa gue telaah..tapi, sejauh apapun yg bisa gue telaah, berujung pada pada konklusi: itu adalah pilihan gue dan itu adalah gue bermain jadi korban. Setidaknya itu yg gue rasa banyak orang akan berpikir saat membaca ini semua.
It's not easy to define or tell a story about that void inside yourself to anyone yg belum pernah tau rasanya menghabiskan seumur hidup mencari sebuah tempat yang aman dan nyaman yang bisa kau sebut "rumah".
3 notes · View notes
liaummuabdillah · 1 year
Text
𝐒𝐚𝐯𝐞 𝐃𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮!
𝟏𝟓 𝐑𝐚𝐦𝐛𝐮 - 𝐑𝐚𝐦𝐛𝐮 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐞𝐫𝐪𝐮𝐫𝐛𝐚𝐧
Ada beberapa rambu-rambu yang berkaitan dengan hewan kurban. Berikut ini kami sajikan 15 rambu-rambu untuk orang yang berqurban secara ringkas, semoga bermanfaat.
1. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkurban dengan dua ekor domba jantan[1] yang disembelihnya setelah shalat Ied. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan.
مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَلاَةَ فَلَيْسَ مِنَ النُّسُكِ فِي شَيءٍ، وَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ قَدْ مَهُ لأَهْلِه
“Siapa yang menyembelih sebelum shalat maka tidaklah termasuk kurban sedikitpun, akan tetapi hanyalah daging sembelihan biasa yang diberikan untuk keluarganya“[2]
2. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada para sahabatnya agar mereka menyembelih jadza’ dari domba, dan tsaniyya dari yang selain domba[3]
Mujasyi bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِنَّ الْجَدَعَ مِنَ الضَّأنِ يُوْفِي مِمَّا يُوْفِي مِنْهُ الثَنِيُّ مِنَ الْمَعْزِ
“Sesungguhnya jadza’ dari domba memenuhi apa yang memenuhi tsaniyya dari kambing“[4]
3. Boleh mengakhirkan penyembelihan pada hari kedua dan ketiga setelah Idul Adha, karena hadits yang telah tsabit dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : (bahwa) beliau bersabda :
كُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيْقِ ذَبَحٌ
“Setiap hari Tasyriq ada sembelihan“[5]
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah : “Ini adalah madzhabnya Ahmad, Malik dan Abu Hanifah semoga Allah merahmati mereka semua. Berkata Ahmad : Ini merupakan pendapatnya lebih dari satu sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al-Atsram menyebutkannya dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum”[6]
4. Termasuk petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi orang yang ingin menyembelih kurban agar tidak mengambil rambut dan kulitnya walau sedikit, bila telah masuk hari pertama dari sepuluh hari yang awal bulan Dzulhijjah. Telah pasti larangan yang demikian itu.[7]
Berkata An-Nawawi dalam “Syarhu Muslim” (13/138-39) : “Yang dimaksud dengan larangan mengambil kuku dan rambut adalah larangan menghilangkan kuku dengan gunting kuku, atau memecahkannya, atau yang selainnya.
Dan larangan menghilangkan rambut dengan mencukur, memotong, mencabut, membakar atau menghilangkannya dengan obat tertentu[8] atau selainnya. Sama saja apakah itu rmabut ketiak, kumis, rambut kemaluan, rambut kepala dan selainnya dari rambut-rambut yang berada di tubuhnya”.
Berkata Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (11/96) : “Kalau ia terlanjur mengerjakannya maka hendaklah mohon ampunan pada Allah Ta’ala dan tidak ada tebusan karenanya berdasarkan ijma, sama saja apakah ia melakukannya secara sengaja atau karena lupa”.
Aku katakan : Penuturan dari beliau rahimahullah mengisyaratkan haramnya perbuatan itu dan sama sekali dilarang (sekali kali tidak boleh melakukannya -ed) dan ini yang tampak jelas pada asal larangan nabi.
5. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih hewan kurban yang sehat, tidak cacat. Beliau melarang untuk berkurban dengan hewan yang terpotong telinganya atau patah tanduknya[9]. Beliau memerintahkan untuk memperhatikan kesehatan dan keutuhan (tidak cacat) hewan kurban, dan tidak boleh berkurban dengan hewan yang cacat matanya, tidak pula dengan muqabalah, atau mudabarah, dan tidak pula dengan syarqa’ ataupun kharqa’ semua itu telah pasti larangannya.[10]
Boleh berkurban dengan domba jantan yang dikebiri karena ada riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dibawakan Abu Ya’la (1792) dan Al-Baihaqi (9/268) dengan sanad yang dihasankan oleh Al-Haitsami dalam ” Majma’uz Zawaid” (4/22).
6. Belaiu shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih kurban di tanah lapang tempat dilaksanakannya shalat.[11]
7. Termasuk petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa satu kambing mencukupi sebagai kurban dari seorang pria dan seluruh keluarganya walaupun jumlah mereka banyak.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Atha’ bin Yasar[12] : Aku bertanya kepada Abu Ayyub Al-Anshari : “Bagaimana hewan-hewan kurban pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ?” Ia menjawab : “Jika seorang pria berkurban dengan satu kambing darinya dan dari keluarganya, maka hendaklah mereka memakannya dan memberi makan yang lain”[13]
8. Disunnahkan bertakbir dan mengucapkan basmalah ketika menyembelih kurban, karena ada riwayat dari Anas bahwa ia berkata :
ضَحَّى النَّبِيُّ بِكَبْشيْنِ أَملَحَيْنِ أَقْرنَيْنِ، ذَبْحَهُمَا بِيَدِهِ، وَسَمَّى وَكَبَّرَ، وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَا حِهِمَا
“Nabi berkurban dengan dua domba jantan yang berwarna putih campur hitam dan bertanduk. beliau menyembelihnya dengan tangannya, dengan mengucap basmalah dan bertakbir, dan beliau meletakkan satu kaki beliau di sisi-sisi kedua domba tersebut“[14]
9. Hewan kurban yang afdhal (lebih utama) berupa domba jantan (gemuk) bertanduk yang berwarna putih bercampur hitam di sekitar kedua matanya dan di kaki-kakinya, karena demikian sifat hewan kurban yang disukai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.[15]
10, Disunnahkan seorang muslim untuk bersentuhan langsung dengan hewan kurbannya (menyembelihnya sendiri) dan dibolehkan serta tidak ada dosa baginya untuk mewakilkan pada orang lain dalam menyembelih hewan kurbannya.[16]
11. Disunnahkan bagi keluarga yang menyembelih kurban untuk ikut makan dari hewan kurban tersebut dan menghadiahkannya serta bersedekah dengannya. Boleh bagi mereka untuk menyimpan daging kurban tersebut, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
كُلُوا وَادَّخرُوْا وَتَصَدَّقُوْا
“Makanlah kalian, simpanlah dan bersedekahlah“[17]
12. Badanah (unta yang gemuk) dan sapi betina mencukupi sebagai kurban dari tujuh orang. Imam Muslim telah meriwayatkan dalam “Shahihnya” (350) dari Jabir radhiyallahu ‘anhu ia berkata.
نَحَرْنَا بِالْحُدَبِيَّةِ مَعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ البَذَنَةَ عَنْ سَبْعَةٍ، وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ
“Di Hudaibiyah kami menyembelih bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam satu unta untuk tujuh orang dan satu sapi betina untuk tujuh orang“.
13. Upah bagi tukang sembelih kurban atas pekerjaannya tidak diberikan dari hewan kurban tersebut, karena ada riwayat dari Ali radhiyallahu ia berkata.
َمَرَ نِيِّ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقُوْمَ عَلَى بُدْنِهِ، وَأَنْ أَتَصَدَّقَ بِلُحُوْ مِهَا وَجُلُوْ دِهَا وَحَلاَ لِهَا وَأَنْ لاَ أَعطَى الجَزِرَ مِنْهَا شَيْئًا، قَالَ : وَنَحْنُ نُعطِيْهِ مِنْ عِنْدِ نَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan aku untuk mengurus kurban-kurbannya, dan agar aku bersedekah dengan dagingnya, kulit dan apa yang dikenakannya[18] dan aku tidak boleh memberi tukang sembelih sedikitpun dari hewan kurban itu. Beliau bersabda : Kami akan memberikannya dari sisi kami”[19]
14. Siapa di antara kaum muslimin yang tidak mampu untuk menyembelih kurban, ia akan mendapat pahala orang-orang yang menyembelih dari umat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena Nabi berkata ketika menyembelih salah satu domba.
اَللَّهُمَ هَذَا عَنِّى، وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ اُمَّتِيْ
“Ya Allah ini dariku dan ini dari orang yang tidak menyembelih dari kalangan umatku“[20]
15. Berkata Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (11/95) : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Al-Khulafaur rasyidun sesudah beliau menyembelih kurban. Seandainya mereka tahu sedekah itu lebih utama niscaya mereka menuju padanya…. Dan karena mementingkan/mendahulukan sedekah atas kurban mengantarkan kepada ditinggalkannya sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
𝐅𝐨𝐨𝐭𝐧𝐨𝐭𝐞.
[1] Akan datang dalilnya pada point ke delapan
[2] Riwayat Bukhari (5560) dan Muslim (1961) dan Al-Bara’ bin Azib
[3] Berkata Al-Hafidzh dalam “Fathul Bari” (10/5) : Jadza’ adalah gambaran untuk usia tertentu dari hewan ternak, kalau dari domba adalah yang sempurna berusia setahun, ini adalah ucapan jumhur.
Adapula yang mengatakan : di bawah satu tahun, kemudian diperselisihkan perkiraannya, maka ada yang mengatakan 8 dan ada yang mengatakan 10 Tsaniyya dari unta adalah yang telah sempurna berusia 5 tahun, sedang dari sapi dan kambing adalah yang telah sempurna berusia 2 athun. Lihat “Zadul Ma’ad” (2/317).
[4] ‘Shahihul Jami'” (1592), lihat ” Silsilah Al-Ahadits Adl-Dlaifah” (1/87-95).
[5] Dikeluarkan oleh Ahmad (4/8), Al-Baihaqi (5/295), Ibnu Hibban (3854) dan Ibnu Adi dalam “Al-Kamil” (3/1118) dan pada sanadnya ada yang terputus. Diriwayatkan pula oleh Ath-Thabari dalam ‘Mu’jamnya” dengan sanad yang padanya ada kelemahan (layyin). Hadits ini memiliki pendukung yang diriwayatkan Ibnu Adi dalam “Al-Kamil” dari Abi Said Al-Khudri dengan sanad yang padanya ada kelemahan. Hadits ini hasan Insya Allah, lihat ‘Nishur Rayah” (3/61).
[6] Zadul Ma’ad (2/319)
[7] Telah lewat takhrijnya pada halaman 66, lihat ‘Nailul Authar” (5/200-203).
[8] Campuran tertentu yang digunakan untuk menghilangkan rambut.
[9] Sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad (1/83, 127,129 dan 150), Abu Daud (2805), At-Tirmidzi (1504), An-Nasa’i (7/217) Ibnu Majah (3145) dan Al-Hakim (4/224) dari Ali radhiyallahu ‘anhu dengan isnad yang hasan.
[10] Muqabalah adalah hewan yang dipotong bagian depan telinganya. Mudabarah : hewan yang dipotong bagian belakang telinganya. Syarqa : hewan yang terbelah telinganya dan Kharqa : hewan yang sobek telinganya. Hadits tentang hal ini isnadnya hasan diriwayatkan Ahmad (1/80 dan 108) Abu Daud (2804), At-Tirmidzi (4198) An-Nasa’i (7/216) Ibnu Majah(3143) Ad-Darimi (2/77) dan Al-Hakim (4/222) dari hadits Ali radhiyallahu ‘anhu.
[11] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (5552) An-Nasai 97/213) dan Ibnu Majah (3161) dari Ibnu Umar
[12] Wafat tahun (103H) biografisnya bisa dibaca dalam “Tahdzibut Tahdzib” (7/217).
[13] Diriwayatkan At-Tirmidzi (1505) Malik (2/37) Ibnu Majah (3147) dan Al-Baihaqi (9/268) dan isnadnya hasan
[14] Diriwayatkan oleh Bukhari (5558), (5564), (5565), Muslim (1966) dan Abu Daud (2794).
[15] Sebagaimana dalam hadits Aisyah yang diriwayatkan Muslim (1967) dan Abu Daud (2792).
[16] Aku tidak mengetahui adanya perselisihan dalam permasalahan ini di antara ulama, lihat point ke 13
𝐑𝐞𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐬𝐢: https://almanhaj.or.id/1281-hukum-hukum-yang-berkaitan-dengan-hewan-kurban.html#_ftn4
[17] Diriwayatkan oleh Bukhari (5569), Muslim (1971) Abu Daud (2812) dan selain mereka dari Aisyah radhiyallahu ‘anha. Adapun riwayat larangan untuk menyimpan daging kurban masukh (dihapus), lihat ‘Fathul Bari’ (10/25-26) dan “All’tibar” (120-122). Lihat Al-Mughni (11/108) oleh Ibnu Qudamah.
[18] Dalam Al-Qamus yang dimaksud adalah apa yang dikenakan hewan tunggangan untuk berlindung dengannya
[19] Diriwayatkan dengan lafadh ini oleh Muslim (317), Abu Daud (1769) Ad-Darimi (2/73) Ibnu Majah (3099) Al-baihaqi (9/294) dan Ahmad (1/79,123,132 dan 153) Bukhari meriwayatkannya (1716) tanpa lafadh : “Kami akan memberinya dari sisi kami”.
[20] Telah lewat takhrijnya pada halaman 70
Referensi:
bimbinganislam.com
Tumblr media
______
2 notes · View notes
piecemyminds-blog · 2 years
Text
25 Nov 2022
Pagi ini cerah, seakan langit bumi dan seisinya ingin memeriahkan hari special di sekolah Juara. Dan hari ini aku bahagia…
“Hari Guru Nasional yang bertepatan pada tanggal 25 Nov 2022. Sebagai perwakilan, izinkan aku menyampaikan ucapan terima kasih untukmu, teman.
Teman, terima kasih sudah bangun di pagi hari.
Terima kasih sudah melawan rasa kantuk dan malas mu, mengawali hari dengan lantunan ayat-ayat indah sehingga bersemangat datang ke sekolah. Terima kasih sudah mempersembahkan senyuman, sapaan “Selamat pagi” dan “Apa kabar?”
Huft… teman terima kasih ya, mungkin kami para guru berniat datang ke sekolah adalah ‘mengajar’ dengan segudang perencanaan pembelajaran yang sudah kami rancang sedari jauh jauh hari.
Tapi nyatanya… darimulah kami belajar. Belajar bersabar, belajar meregulasi emosi, belajar problem solving atas temuan yang menjadi tanggung jawab kami, kami belajar mengambil berbagai sudut pandang, belajar memahami bahwa Every child are special,right? Yang ada kami yang selalu tidak sabaran dan terlalu cepat mengambil kesimpulan.
Darimu… kami belajar saling memaafkan, darimu kami belajar… bahwa bahagia itu sederhana, sesederhana shalat berjamaah lalu dzikiran, sesederhana snack time bersama teman-teman, sesederhana menertawakan tingkah konyol kawan sekelas, sesederhana usil menyemburkan air seusai cuci tangan, lalu tertawa terpingkal-pingkal.
Darimu kami Belajar… senyum. “Kakak, senyuuuum” padahal sudah merasa paling senyum sedunia, masih saja “Kakak, senyuuuum” yeah… faktanya memang The reason Why i smile is You.
Teman, Rasulullah pernah mengatakan "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).
Teman "Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang,"
Dan Juga, ini adalah prinsip yang ku pegang sejak beberapa tahun silam
“Tetaplah berjalan di jalan-jalan kebaikan”
teman, selamat bertumbuh, berkembang dan memberikan manfaat untuk banyak orang
Happy teachers Day
Tumblr media Tumblr media
12 notes · View notes
sabaryangindah · 11 months
Text
4 Fawaid Hadist Kemuliaan Memperbanyak Sujud
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ وَيُقَالُ: أَبُوْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُوْدِ، فَإِنَّكَ لَنْ تَسْجُدَ للهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرَجَةً، وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيْئَةً. »
Dari Abu Abdullah, ada juga yang mengatakan Abu Abdurrahman Tsauban, mantan budak Rasulullah (ﷺ) ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah (ﷺ) bersabda,
“Hendaklah kamu memperbanyak sujud, sesungguhnya tidaklah engkau bersujud walau hanya sekali kepada Allaah, kecuali Dia akan mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan dirimu satu kesalahan.”
(HR. Muslim, no. 488).
Faedah Hadist ; Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;
1. Keutamaan dan kemuliaan memperbanyak shalat khususnya shalat sunnah. Itulah maksud memperbanyak sujud. Mengenai keutamaan amalan sunnah disebutkan dalam hadits qudsi,
وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا
“Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku pun mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatan yang ia gunakan untuk melihat, tangan yang ia gunakan untuk menyentuh, dan kaki yang ia gunakan untuk berjalan akan Aku beri taufik” 
(HR. Al Bukhari no. 6502).
2. Keutamaan posisi sujud karena sujud merupakan amalan yang menampakkan tingginya ketundukan seseorang pada Allaah Ta’ala. Ketika sujud, hamba meletakkan anggota tubuhnya yang paling mulia ke tanah untuk dihadapkan pada Allaah, Rabb semesta alam.
3. Rasulullah (ﷺ) menjelaskan pahala orang yang memperbanyak sujud akan mendapat dua keutamaan yang besar:
• Allaah Ta’ala akan mengangkat derajatnya setiap kali sujud, baik derajat di sisi-Nya maupun di mata sesama manusia, begitu pula setiap kali mengerjakan amal shalih, Allaah Ta’ala akan mengangkat satu derajat.
• Allaah Ta’ala akan menghapuskan satu kesalahan, seseorang itu akan mendapatkan kesempurnaan dengan terhindarnya sesuatu yang ia tidak senangi dan meraih yang ia cintai, mencintai derajat yang tinggi dan membenci setiap kesalahan, jika keduanya telah didapatkan tentunya telah meraih apa yang dicita-citakan dan terhindar dari yang ia khawatirkan.
4. Petunjuk berharga tentang semangatnya Rasul mengajarkan amalan saleh dan kebajikan serta menjelaskan fadilah dan kemuliaannya kepada para sahabat.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Referensi Utama:
Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.
8 notes · View notes
nooneblue · 1 year
Text
i hope and i pray you could learn the lesson, utk jd lebih baik ke depannya,
jangan kebanyakan mikir, buat + -, doa, bismillah gaskeun,
kalau km udh punya argumen dan alasan, pertahankan, jgn jd people pleaser, jgn takut salah, pendapat gaada yg salah kl km emg ada alasan. PADA AKHIRNYA. kamu yang ngejalanin keputusanmu, bukan orang lain
u have to be prepared, dont be too honest, gaperlu ngasi tau semua and be vulnerable ke orang yang malah akan menghabisi km dengan kelemahan km, because some people dont really care what you're going through, yg penting urusan gue kelar urusan lo kelar,
sedih boleh, tp jangan berlarut larut, meski perih, lihat lg apa yang kemarin salah, lubang di sebelah mana, yang mana yang harus direfleksi, dibenerin lagi, accept it, gaada yg sempurna, salah artinya belajar, salah artinya mencoba, as long km gak kabur, you're doing great, and i'm proud of you trying
jangan ngomong, nanti nanti, kalau bs dimaksimalin serve itu, ya diserve, waktu sedikit, bisa jadi diundur, jadi usahakan maksimal setiap present
kalau udah salah, kecebur, jangan merasa gagal dan dunia kiamat, masih ada waktu, selama masih bernapas, bisa, pasti bisa, dikerjain dulu aja, minta tolong sama Allah, jangan putus asa, jangan putus asa, pertolongan Allah itu dekat, Allah Maha Kuasa.
Its okay to ask for help, its okay to be vulnerable kpd org org yg km percaya bisa mendengarmu dgn baik, bottling your emotions, repressing it gabagus, ya gitu akhirnya kaya galon bocor, tb tb nangis krn dipendem,
kalau ngerasa brainfog, cemas sama hasil, merasa gagal dan seterusnya, stop, minum air, kalau mau nangis, nangis, ambil wudhu, dzikir, doa doa, shalat, curhat semua yang kamu rasain seseknya itu,
4 notes · View notes
ikakuinita · 1 year
Text
Sangatta
Namanya bepergian lintas pulau, Sangatta termasuk daerah yang paling sering kudatangi. Bukan... Bukan karena ada gunung atau pantai pasir putih pun destinasi alam lainnya seperti air terjun yang menjulang tinggi. Semua itu tak ada. Bahkan sampai saat tulisan ini kubuat masih bingung di Sangatta tu bisa main ke mana yaa 😅. The only one reason is ada banyak keluarga di sana. Ada 3 orang adeknya mama yang merantau dan berkeluarga di sana, banyak sepupu dan sekampungnya mama. Pada intinya termasuk sasaran rantauan para pencari nafkah karena di sana ada tambang batu bara.
Menurutku area rekreasi di sana suatu kebutuhan. Namanya orang kerja di tambang yaaa tekanan kerja lumayan tinggi. Ada sih sebenarnya tempat seru di sana, sebatas taman. Jadi kaya ada taman bintang, taman matahari, pokoknya tema tata surya. Buat nongki-nongki aja yang kalau sering dipake tanpa di rawat yaaaahh. Pernah diajak sama Om dan spupuku ke pantai. Sampai sana yaa ampun pantainyaaa 😅😅😅 apa mungkin limbah perusahaan sampai segitunya. Sejak saat itu gak mau lagi di ajak-ajak ke pantai mending kulineran, jajan sore-sore. Lumayan kok makanannya enak-enak.
So... I wanna talk about how to get there. Biasanya naik kapal dari Pare-Pare ke Samarinda atau Bontang lanjut naik mobil. Tapi kali ini jalurnya beda. Saya berangkat dari Tarakan karena waktu itu lagi Solo travelling ke Sebatik (Perbatasan Indonesia-Malaysia) pas mau pulang di telpon sama tante disuruh lanjut ke Sangatta. "Ika... Temani kakakmu lahiran di sana" karena masih ada waktu libur cusss lah ke sana.
Di Tarakan ini kan banyak keluarga mama juga, pas tau saya mau ke Sangatta. Ya ampun tadinya outfit udah kece, barang bawaannya cuma 1 ransel sambil nenteng gopro. Eh tapi keluarga di Tarakan titipannya banyak cuyyy. Akhirnya saya jalan dengan beberapa karung ikan, udang, kepiting, milo, daaann banyak lagi tentengan lainnya. Serasa perantau lama yang baru mudik 😄.
Arahnya dari dermaga ambil tiket perahu ke Tanjung Selor (waktu tempuh kurang lebih 2 jam) dibumbui adegan perahu macet ditengah sungai terus klakson dibunyikan 3x di daerah tertentu, kata penumpang yang duduk di sebelahku yaaa memang begitu tiap kali lewat sana. Sebagai anak baru di jalur itu manggut-manggut aja. Dari Tanjung Selor tinggal ambil mobil ke Sangatta, di dermaga juga banyak buruh yang tawarin travel ke sana.
Jaraknya sekitar 450 km melewati Muarawahau dengan waktu tempuh 11-12 jam. Mobil berangkat sore Ba'da Ashar tiba di Sangatta pukul 04.00 subuh. Perjalanannya wuuihhh jangan ditanya lagi. SIM supir harusnya gak kaleng-kaleng, tanjakan turunan belokan ckckckc. Tantangan utamanya adalah jalanan berkabut, tebal pula kabutnya. Sampai gak bisa tidur loh pas tengah malam saking takutnya. Kebetulan saya duduk di tengah. Jantung sampai dagdigdug karena laju mobil kencang sekali. Dalam hati membatin, supir lewat mana sih. Atau sudah hapal tiap belokannya kan gsk mungkin. Jarak pandang pendek sekali, salah sedikit waduh bahaya.
Rumah penduduk juga jarang, mayoritas kanan kiri jalan hutan. Wuihhh ngeri euyyy. Hatiku baru lega saat mobil singgah di warung. Huufhhh Allah masih selamatkan. Sekitar 2-3 rombongan mobil penumpang singgah di sana, warungnya keciiill sekali, jendelanya cuma ditutupi kain. Daerah pedalaman, udaranya sangat sejuk tapi jalurnya bikin degdegan. Pas mobil jalan lagi tetap gak bisa tidur. Lewat sana ngantuk tu hilang. Mobil melaju kencang di kabut tebal.
Menjelang adzan subuh Alhamdulillah... Alhamdulillaaah sekali sudah tiba di rumah tante dengan segambreng tentengan. Huufhh perjalanan panjang yang menegangkan. Habis shalat subuh gak mikir apa-apa lagi langsung tidur saaampai siang. Memang tuh yang namanya tidur nyenyak cuma bisa pas pikiran dan hati lagi tenang. Pas bangun langsung kusamperin spupuku. Dia tengah bahagia menggendong anak pertamanya. Gak kerja apa-apa banyak keluarga yang bantu. Waktu dapat telpon disuruh ke Sangatta saya bingung juga mau bantu apa 😅, toh tante-tante yang berpengalaman banyak di sana. Yaaahh mungkin euforia calon nenek baru. Saya yang harusnya sudah pulang tetap di suruh ke sana. Yaahh kusempatkanlah ganti popok 1x hehehe sambil kupandang-pandangi bayi itu. Duhh nak demi ketemu kamu, bertaruh nyawa loh diperjalanan 😅.
Daripada bingung mau ngapain di Sangatta setelah ketemu keluarga, bikin acara, makan-makan. Sekalian kulanjutlah perjalananku ke Sangkulirang atau Sandaran. Yaaaakali meskipun mutar-mutar siapa tau dapat jalur sampai Berau 🤭.
.
.
.
2 notes · View notes
mutiarafirdaus · 1 year
Text
Harapan (Hari) Ke-24
Sepekan sudah Syawal berjalan. Hei, pagi pekan lalu kita sedang riweuh sekali mempersiapkan shalat Ied.
Sepekan lalu kita sumringah betul menatap sajian hari raya. Sepekan lalu kita seru sekali ribut di ruang keluarga untuk foto bersama.
Rasanya sudah begitu lama, padahal baru sepekan. Mungkin karena banyak lalai dan dosa yang melesat sehingga nuansa Ramadhan semakin dijauhkan :"
Kemarinan aku dan Haur olahraga pagi. Kami berjalan tanpa tujuan menyusuri Margonda yang mulai padat karena hari itu mayoritas pekerja sudah mengakhiri masa liburan. Waktu menunjukkan pukul 08.30
Estimasi seru seperti toko buku Gramedia tidak bisa diharapkan, karena dia baru buka pukul 10.00
Kami berjalan terus, aku dan Haur berkali kali bergumam kita mau kemana nih yang seru?
Ohya! Hapeku yang hilang nomornya belum diurus, perlu surat keterangan dari kantor polisi, dan kabar baiknya sebrang jalan kantor polisi adalah Perpustakaan Depok. Sepagi ini pasti baru karyawan dan satu dua pengunjung yang berdatangan, itu bagus!
L : Kita ke kantor polisi yuk, habis itu ke Perpustakaan Depok. Mau ga?
H : Aku gamau ke kantor polisi! (Ketakutan) 🤣
L : Wei, kita ga bakal ditangkap, dan gak ketemu penjahat di kurungan. Kita mau urus surat keterangan hilang nomor akuu
Haur nyengir sekilas dan mengangguk. Hal yang harus dipikirkan selanjutnya, naik apa kesana? Malas betul jalan kembali ke rumah mengambil motor. Sedangkan angkot, sudah bertahun tahun tidak menaikinya. Dan jalan kaki kesana bukanlah sebuah opsi dari akal sehat.
L : Kamu mau naik angkot?
H : Mauu!!
L : Haaah, aku gamau naik angkot! Aku gasuka naik angkot
H : Kenapa sih nggak mau seperti di masa lalu?
L : (Ngakak), Heh maksud kamu di masa lalu sebelum bisa motor aku naik angkot dan sekarang gara gara udah bisa motor aku gamau kembali kayak masa lalu gitu? Bahasa dari manaaa
Dia tertawa dan mengangguk. Padahal alasanku berhenti naik angkot bertahun tahun lalu karena pernah menjadi korban pencopetan dan kehilangan flashdisk berisi berkas penting ditambah uang kegiatan dengan nominal besar.
Baiklah, ayo kita beranikan diri naik angkot!
Agenda olahraga kami menjelma menjadi serangkaian acara dadakan yang baru sampai di rumah menjelang zuhur.
Berjalan kaki, melihat banyak orang lalu lalang, menyapa ramah satu dua pada sesama pejalan, naik kendaraan umum, mengurus surat ke kantor polisi, jalan kaki lagi, jajan cemilan di Alfamart, curi curi kesempatan makan di Perpus.
Berkutat dengan Tere Liye di Perpustakaan, pinjam buku untuk dibaca di rumah, pulang naik angkot lagi, menyebrang JPO, bercerita di jalan, makan bakso, jalan kaki lagi sampai rumah, dan segera mengambil cemilan untuk melanjutkan ritual penting selanjutnya, baca buku perpus di kamar tanpa boleh ada yang ganggu kami!
L : Hei, seru ya perjalanan kita pagi ini. Ternyata naik angkot nggak seseram itu. Tapi aku gasuka sama ngetemnya abang angkot dan asap rokok
H : Iya, seru! Ayo kita menjelajah lagi nanti!
Antusias dia menjawab. Aku tertawa. Bocah ini, sederhana sekali pemantik bahagianya :")
Kuharap bisa lebih menikmati kebahagiaan di momen momen sederhana yang diciptakan dengannya. Jarak usia yang jauh dengan para kakaknya membuat kami selalu menganggapnya anak kecil. Meskipun sering berselisih, tapi dia manusia pertama yang bersorak ketika kami sampai rumah. Membilas penat, meluruhkan lelah.
Sehat sehat dan bahagia selalu, Haur!
#RamadhanPenuhHarapan!
3 notes · View notes
Text
Sayang tapi sayang....
Setelah berpuasa selama 25 hari berturut-turut tanpa ada hambatan, berharap akan bertahan sampai shalat ied dan ikut merayakan finalnya. Ternyata today is redday. Tepat di hari ke 26.
Sayang tapi sayang...
Alhamdulillah masih diberi kesempatan menikmati bulan ramadhan yang penuh dengan keberkahan💓
3 notes · View notes