Tumgik
#yusuf hamdan
turnipoddity · 2 years
Text
based on my personal experience 💀
Tumblr media
anw here’s the english translation;
Tumblr media
448 notes · View notes
rounove · 10 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
It's the after sex look
58 notes · View notes
hakufoja · 2 years
Text
I’m still here
Tumblr media
204 notes · View notes
kudakii · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
new local heist movie just dropped and im obsessed 
73 notes · View notes
ylge · 1 year
Text
Look at how rewatching Mencuri Raden Saleh (Stealing Raden Saleh, an Indonesian film) did to me. OMG finally it's on netflix now.
I've always wanted to draw them together because look at how obsessed they are with their boyfriends. Anyone who have watched MRS will understand me.
Tumblr media
The dynamic is so similar it terrifies me.
The boyfriends
Tumblr media
Everything reminds you of Khun, even Ucup's eyebrows, eh Bam? 👀
52 notes · View notes
cyaranide · 2 years
Text
meeting the parents
"liat tuh, yang lagi kasmaran."
jody mengangkat kepalanya dari deretan spreadsheet yang tersebar di atas meja, lalu memutar mengikuti ke arah ben menunjuk. di pojok kedai, samping dinding dan dekat pot tumbuhan kecil yang ucup dan ben dapatkan dari doorprize lomba 17-an, adalah dua pemuda tanggung yang sedang asyik berbicara.
atau lebih tepatnya; satu lagi berbicara, satu lagi mendengarkan dengan khidmat.
yang satu, piko namanya, dengan kacamata bertengger di hidungnya, sedang menceritakan sesuatu dengan bersemangat, tangannya melayangkan berbagai macam gestur dengan binar mata terang di balik lensanya. satu lagi, duduk di sebrang sang pemuda berkacamata, sedang melipat kedua lengannya di atas meja, tersenyum pada apapun yang dikatakan pemuda di hadapannya.
yang satu ini, kebetulan, adalah ucup.
"dapet dari mana ya si ucup," ben menggelengkan kepalanya dengan seringai tipis. "bisa bisanya. ampe heran gue, kok piko mau ama bocah tampilan begitu ye?"
"hus," kaki jody sontak menendang tulang kering ben, menatap sinis saat lelaki itu langsung terkesiap, terlonjak dan meringis dengan komikal. "ngomong baek dikit kek, anak lu itu."
"anak kita, jod."
ben masih setengah meringis, meloncat-loncat dengan satu kaki, tapi senyumnya makin melebar setelah dia berkata demikian. sedikit tengil, bangga, bahagia. ekspresi yang penampakannya bisa dihitung jari, dan semuanya diarahkan pada jody. senyuman yang sama saat kedai mereka pertama kali resmi dibuka; saat mereka pertama kali melihat kelulusan sma ucup; saat ucup, masih dengan seragam putih merahnya, mengubur wajahnya di celana ben dan pertama kali memanggilnya 'ayah'.
"dulu kita kek gitu juga ga ya?"
kedua pasang mata masih memandangi dua pemuda tanggung yang duduk di pojok meja, terlalu hanyut dalam gelembung mereka sendiri untuk menyadari atensi yang disasar padanya. piko, yang masih bersemangat menceritakan apapun yang berada dalam kepalanya, sesekali menyesap kopi yang disajikan sebelum kembali berceloteh. ucup, yang kali ini sudah menadahkan dagunya di atas telapak tangan, tidak juga mengalihkan matanya dari piko. gelas kopi di hadapannya sendiri nyaris tidak tersentuh, es yang mencair telah berubah jadi bulir dingin yang mengembun di permukaan plastik.
jody terkekeh. "si ucup makin mirip lu aja, gue liat."
ben langsung menolehkan kepalanya kembali, seolah tidak terima. "kagak ah anjir. lu liat tuh bocah? bibit bibit bucin tolol itu. mana ada gue kayak begitu."
"bucin, debatable. tolol, iya."
"kalo gue bucin lo juga sama ae bucinnya."
"mananya gue bucin?"
"nih ye biarpun lu kikir kek mampus, ini kedai kan lu yang bikin. tuh mesin kopi hadiah dari lu. itu baju dari gue beli grosiran masih ae lu pake."
"ya karena baju di lemari udah abis! nah kan jadi inget, siapa yang giliran nyuci minggu ini—"
"WOI, BAPAK BAPAK DI SANA!"
keduanya sontak menoleh kembali, kali ini dihadapkan pada pemandangan ucup yang nyengir terlalu lebar dan piko yang terlihat setengah panik, setengah mau nangis. ucup mengabaikan tangan piko yang berkali-kali menarik lengan bajunya, dan begitu perhatian kedua orang tuanya sudah diambil, ucup berteriak kembali. "PACARAN MULU LU PADA KEK ANAK SMA."
"ucup!"
piko meringis sambil menepuk pundak temannya, namun ada sekilas senyum di wajahnya, mati-matian menahan tawa. pemuda itu menoleh dengan senyum kikuk, tatapan yang seolah memohon, "maafin ucup ya." yang lucu juga, dipikir-pikir, saat mereka semua di sini juga tahu kalau ben dan jody sudah berhadapan dengan tingkah laku ucup selama 20 tahun dia hidup.
sehingga ben tidak ragu ragu membalas. "DARIPADA LU, GA PERNAH TUH PULANG KE RUMAH NGENALIN PACAR."
ucup menyoraki lagi, tidak terima, dan jody tidak perlu melihat dekat dekat untuk tahu bahwa pipi anak itu mungkin sedikit memerah. namun tidak luput dari perhatian mereka adalah suara tawa piko, yang memotong teriakan ucup yang nyaris keluar dari tenggorokan. tawa piko, yang kemudian disusul gerutu kecil ucup, dan kekehan ben di samping telinganya.
ben menggelengkan kepalanya kembali. "anak kita, jod."
jody tertawa, diakhiri dengan senyum tipis yang ditutupinya di balik tangan. namun dia tahu ben melihatnya—jody tahu, karena ben menatapnya dengan senyum lembut yang sama.
"anak kita, ben."
(jody pikir, hidupnya hanya akan berkutat dengan angka di atas kertas, dengan lembaran uang di tangan, dan beban yang akan selalu dipikulnya di pundak.)
(jody melihat ben, pada topi yang nyaris tidak pernah dilepasnya di luar rumah, diiringi seringai tengil yang memeta di wajahnya, seolah menjanjikan banyak hal. jody melihat ucup, mengingat kepalanya yang hanya mencapai paha jody, sebelum tingginya melesat nyaris setara dengan kedua ayahnya.)
(kalau jody di masa lalu dibilang kalau dia akan punya keluarga, mungkin dia tidak akan percaya.)
--
inspired by this. // versi sosmed au.
49 notes · View notes
offgunn · 2 years
Text
Tumblr media
53 notes · View notes
andaniellight · 2 years
Link
Chapters: 1/1 Fandom: Mencuri Raden Saleh (2022) Rating: Teen And Up Audiences Relationships: Piko Subiakto/Ucup | Yusuf Hamdan, Piko Subiakto & Ucup | Yusuf Hamdan Characters: Ucup | Yusuf Hamdan, Piko Subiakto Additional Tags: Post-Canon, Injury Recovery, Hurt/Comfort, Pining
Summary:
"Pik…?" Ucup mencoba memanggilnya pelan, mencoba memanggilnya kembali. Nafasnya tercekat sedikit ketika dia berhasil mendorong tubuh bagian atasnya untuk tegak dalam posisi duduk. Kepala Piko terkulai ke samping seolah dia dengar. Dia dengar sahabatnya, dia dengar Ucup dengan jelas dan tahu kalau Ucup bermaksud menenangkannya. Tapi Piko terlalu kalut dalam tidurnya. Orang yang paling Yusuf Hamdan sayangi di dunia ini, meringis sakit, menahan tangis tanpa bisa ditolong siapa-siapa.
Apapun yang dia hadapi di alam bawah sadarnya pasti begitu pahit, dan dia harus diselamatkan. Harus dibawa pergi sebelum lilitan senar mimpi buruk yang memunculkan urat-urat ke permukaan kulitnya meremuk Piko lebih jauh lagi.
9 notes · View notes
keluarealita · 2 years
Text
ucup, fella, dan awal mula
fella tidak pernah tau kalau ucup sudah sering berada di kelas tempat ia menggelar judi di kampus. biasanya ucup hanya duduk dan memerhatikan fella berurusan dengan para pemain yang datang hilir mudik. dalam permainan, fella akan memancing lawannya untuk mengikuti ritma yang ia tentukan. ketika si pemain telah bermain sesuai ketukan dan merasa di atas awan, disitulah fella meruntuhkan ilusi kemenangan mereka. hal pertama yang ucup tau tentang fella: she’s always the smartest person in the room.
fella tidak pernah tau kalau sejak saat ucup melilhat ia bermain judi, ucup mulai mencari kepingan-kepingan puzzle dirinya. saat itu, fella masih menjadi misteri bagi ucup dan satu hal yang pandai ucup lakukan adalah memecahkan misteri. tidak perlu repot-repot, mengetik nama fella di sosial media pun bisa menuntun ucup untuk menemukan akun fella dengan ratusan ribu pengikut. oh, sekarang ucup mengerti bahwa fella jenuh dengan dunianya makanya setiap minggu ucup pasti menemukan fella menggelar judi. she’s always looking for the thrill.
fella lahir ke dunia dengan sendok perak di mulutnya. ucup tidak. maka ketika piko, sarah, gofar, dan tuktuk beristirahat di rumah ucup setelah mereka mencoba mencuri data karyawan senopati express dan melontarkan ide bahwa mereka butuh satu orang lagi yang bisa membantu misi mereka menukar lukisan raden saleh lebih mudah, nama fella langsung muncul di kepala ucup. “fella is a smart and thrill-seeker posh,” pikirnya. “kenapa engga ajak dia buat gabung ke komplotan?”
fella, tentu saja, engga gampang untuk dirayu. she would play coy about revealing herself and stand firm. “gue nggak ngerti ya motivasi lo apa. tapi kalo lo mau ngajak gue nge-date dengan bakar duit kayak gini, sorry, you cannot buy me.” tapi ucup meyakinkan fella bahwa motivasinya bukanlah untuk mengajak kencan fella, melainkan menawarkan petualangan untuk fella, petualangan di luar dunianya. bermodalkan tawaran itu, fella akhirnya mau memulai petualangan bersama ucup.
7 notes · View notes
vorondil · 1 year
Text
Tumblr media
4 notes · View notes
mint-flo · 1 year
Text
yusuf hamdan aka ucup
Tumblr media
0 notes
turnipoddity · 2 years
Text
Tumblr media
it’s the scrimblos again
205 notes · View notes
rounove · 11 months
Text
Tumblr media
Piko's hands were dirty and his hair was untied, beautiful but it gets in his way. Good thing Ucup knows the bro-est thing to do for his best bro.
49 notes · View notes
hakufoja · 1 year
Text
Tumblr media
Made another fanart of them for my next MRS artprint ✨
117 notes · View notes
kudakii · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
local heist movie dropped 2 months ago and i am Still obsessed with it. more mrs art dump from twt!
40 notes · View notes
belindarimbi13 · 2 years
Text
choose your fighter
Tumblr media Tumblr media
they're just the same tbh
15 notes · View notes