Text
Krisis Menyerang Rumah Kita, Nyawa Banyak Orang Ada Di Tangan Kalian
Hai kawan kawan! Semua sehat kan? Pada masih semangat dong pastinya. Apalagi dikasih libur cuma cuma sama pak presiden. Yang kaum rebahan (kaya gue) pasti bersuka cita dong, cuman pakabar kaum hangout ngechill anjay nongki tipis tipis main jauh gas, woy kaum extrovert mana suaranya? Kalian sehat? Kuat kan? Hahaha santai gue ga ngajak ribut nyari masalah, itu di postingan sebelah. Gw cman mo nanyain kabar kalian, kali aja besok gue yang ditanyain kabarnya ehe he he. #jomblolife
Di saat kalian merasa goyah, ga betah diem, tergoda buat keluar halan halan, lihat baik baik orang orang rumah, masih sayang kan sama kakek nenek, masih sayang dong sama papah mamah, kalo aku sih sayang kamu #eh.
Yuk kumpulkan semangat, kita putus rantai penyebaran #COVID19 dengan melakukan #SocialDistancing caranya ya simpel aja kok cuman berada #dirumahaja. Keluar seperlunya buat beli suplai makanan, nebus obat, beli masker dan keperluan rumah boleh tapi #StaySafe ya jaga diri baik baik
1 note
·
View note
Text
Di Indonesia virus corona gak ada harga dirinya..
DISCLAIMER: Tulisan ini mengandung materi yang bagi beberapa orang dianggap ofensif. Lanjutkan dengan bijak dan seksama.
Saya si ga takut Corona
Tapi saya takut orang orang yang ga takut lantas menyepelekan hal ini dan bertindak seenaknya, pergi ke tempat umum, ada di keramaian, dan malah menyebarkan virus lalu menambah korban yang sudah banyak berjatuhan
Saya si ga takut Corona
Tapi ga takut bukan karena Corona nggak berbahaya, bukan karena ini isu sepele dan bisa diabaikan. Saya ga takut karena rasa takut bisa membuat logika tidak bekerja.
Saya si ga takut Corona
Tapi saya takut orang orang yang ga takut tapi ga paham ini membangun persepsi publik bahwa corona tidak berbahaya, lalu banyak yang percaya dan akhirnya bertindak ceroboh. Akibatnya? Masyarakat yang jadi korban.
Nih ye sampai sini kita samain dulu pemahaman .. Kuncinya adalah Waspada, tapi bukan takut. Tidak pula mengecilkan atau mengabaikan.
Saya gak takut corona, saya takut orang yang pikirannya sempit gak takut corona karena percaya iman dengan kematian adalah di tangan Tuhan. Lalu tidak melakukan tindakan untuk mencegah rantai virus menyebar.
Saya si ga takut sama Corona
Yang saya takut ada orang yang ga takut sama Corona terus ngomong “Mati mah takdir, ga usah Corona kalo waktunya meninggal ya meninggal aja” dan malah dia yang nularin Corona ke banyak orang lalu membuat orang lain meninggal.
Gapapa bagus. Mengurangi populasi orang gak bisa diatur alias dablek alias mati aja kelen ya. Buat kalian yang nemu ustadz online model beginian, tolong bilangin gini..
Woy! Mati emang di tangan Tuhan, tapi bagaimana itu orang mati, itu di tangan kau.
Kalo lu bisa ngomong gitu, Gue pribadi bodo amat mau lu mati atau engga, yang gue ga rela adalah pas lu seenaknya.. terus sakit.. lalu ngemis ke rumah sakit minta dirawat, dokter yang ngerawatin lo, suster yang 24 jam standby buat keperluan lo, mereka semua jadi sakit juga gara gara lo. Mereka yang menjaga kamu hidup, justru berjatuhan mati! Cukup udah Indonesia kehilangan pahlawan sia sia akibat kelakuan orang idiot.
“Emang masih ada ya orang yang kaya gitu?”
Saya juga awalnya pikir udah punah. Ternyata model ga berakhlak gini masih ada, malah berevolusi. Ga ada matinya! Kalo orang sekarang bilang. Ini penampakan salah satunya
Kalo ada yg bilang "pengen deh pemerintah kayak di luar negeri", gue yakin pemerintah juga pasti pengen masyarakatnya kayak yg di luar negeri abis liat ginian.
Rasa tanggung jawab, kesadaran dan disiplin dirinya orang indonesia masih kurang... Istilahnya terlalu santuy
Lebih takut juga sama yg panic shopping, bikin persediaan dmn2 habis dan malah bikin harga naik. I’m looking at you para penimbun. Perlu apa gue kirimin satu satu foto para dokter dan perawat yang berguguran?
Giliran kena corona nyalahin pemerintah ga bisa mendeteksi virusnya. heuh bngst
Logika jalan kek tai
Gue tau nih yang congornya kaya gini mayoritas warga waganya yth. Baginda Anies Baswedan.. Punten mon maap,
Yang beginian minta ga dikasi banjir ma Allah??!
Nih ya balik lagi ke kasus corona, ada update info penyebaran terbaru. terus ada yang nyeletuk
"Ah cuma begini doang, belum parah"
Tapi yang bilang satu negara , kebayang gak lu?
Itu sama saja dengan
"Ah cuma sebotol plastik"
Tapi yang bilang satu kota, terus kalo udah banjir baru sadar tapi saling nyalahin. Akhlakmu bambaaaannk. NOL
Jadi ya.. Upaya pemerintah ga bakal bisa maksimal kalo dari masyarakat juga minim kesadaran..
Saya pernah dengar sebuah tips mudah : berperilakulah seakan-akan kita sudah kena virusnya, dan kita menjaga agar orang lain tidak tertular.
Familiar sama pesan itu?
Artinya kalian satu dari ratusan ribu orang yang nonton video viral informatif seperti yang gue posting di Instagram gue. Nih linknya bisi penasaran klik disini
Yasudah cukup nge gas nya, Lama lama gue pikirin lucu memang warga +62 ini. Ini jadi bukti bahwa imbauan tentang COVID-19 ga smpai ke masyarakat luas alias cm masyarakat pengguna Sosial Media macem (Twitter, Instagram,dll) yg paham betuk seberapa genting sikonnya saat ini. Ga smua masyarakat ngerti tentang virus berbahaya, apalagi menengah ke bawah yang konsumsi informasinya lebih terbatas.
Jadi adek, abang, kakak, enyak, empok, babeh, dan kawan kawanku semuanya... sebelum pada cabut, nyari bahan kepoan lain, terakhir nih yuk kita rangkum, pesan apa sih yang bisa kita amalkan bersama sama
Memang betul, semua sudah tertulis.. Dan sudah takdirnya. Siapa yang meninggal, siapa yang kena virus ini. Bahkan meninggal itu sudah ada catatannya, waktunya, tempatnya. percayalah semua sudah tertulis
Tetapi, kewaspadaan adalah bagian dari ikhtiar yang perlu kita lakukan sebagai muslim. Dan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Bagi Allah Yang Maha Kuasa, teramat mudah untuk mengubah takdir seseorang... Jika kita sombong, merasa 'aman' dan terlalu santai
Sampai sini paham kan maksud saya. Lanjut oke?
Kalau gak waspada, jatuhnya sama aja kayak membiarkan mobil di parkir di lapangan, tanpa dikunci, kacanya dibuka lebar. Lalu berdo'a kenceng kenceng "Ya Allah, mudah mudahan gak kena maling" Gimana ga gemes gak sih, ya kan :)
Padahal, takdir dan hasil adalah Hak Allah sepenuhnya, sedangkan ikhtiar adalah kewajiban kita.
Dan untuk yang nimbun... In my humble mind, tertanda Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dkk, mungkin ga kalian marketplace bisa mulai dengan nge-ban satu persatu seller yang oportunis ngambil keuntungan dari kepanikan dengan nimbun alat pelindung diri (masker, sarung tangan, dll) dan naikin harga gila gilaan, sampai semunya dibabat habis. Karna menurut saya, kalo mereka ga dikasih ruang, mereka ga akan bisa terus terusan play the game, right? Yhaa mari kita doain aja hati mereka ini terketuk. Semoga mereka sadar ada yang lebih butuh barang2 ini daripada mereka.

Kurangi ego. Perbesar empati. Pikirkan bagaimana kita bisa bertahan bersama sama sebagai. Percuma menang sendiri.
Yuk kita sama sama lindungi rumah kita dan jaga mereka yang sedang berjuang mencari jalan keluar dari krisis ini. Kita pasti menang.
youtube
Bonus nih buat kalian yang ngaku generasi 90an, masih inget ga lu pada ke mereka mereka di video ini. video musik bagus dari 6 tahun yang lalu tapi bikin gue geleng geleng, viewernya kedikitan boii. Sekalian Tag dan share ke temen kalian yang tau lagu ini
Sumber Foto : Kurzgesagt, Youtube.com, Twitter.com, Google.com
#covid19#corona#coronavirus#dirumahaja#socialdistancing#savetenagamedis#Prayforindonesia#lawancorona#follow#following#followback
1 note
·
View note
Text
A Little Tribute to MCU (and Stan Lee)
HELLO FELLAS! Udah lama sejak postingan tumblr yang terakhir :)). Dan tulisan ini adalah tulisan tumblr pertama di tahun 2017 ini. Maafkan tumblr ini jadi ga keurus, umm.. karena... ada kesayangan baru nih.... ehehehe.
Jadi kenapa baru sekarang nulis lagi?
So.. pertama tama gue mau nyampein tulisan ini akan billingual Bahasa Indonesia Sunda maaf kalo jadi pusing karena bahasanya nyampur nyampur atau karena kurang ngert bahasa inggrisnya, harap maklum aja hehe.
Kedua, ini tulisan pertama gue tentang perfilman, kalo kalian suka, gue mungkin akan bikin banyak tulisan2 lainnya tentang film favorit gue. So let’s start shall we, Here we go
Senin pagi gue iseng iseng browsing sambil siap siap presentasi untuk kuliah PMIP, sampai akhirnya gue nemuin video announcement dari Marvel ini di YouTube dan I feel goosebumps all over my body, like seriously, It’s full of nostalgic feeling. All Aboard the hype train!
Memang sebelumnya Announcement Video pra produksi ini pernah dilakukan oleh Disney untuk film Star Wars: The Last Jedi tahun lalu, dan membuat heboh dan perbincangan hangat di kalangan para netizen di seluruh dunia. Apa arti dari The Last Jedi? Apa ini berarti Luke Skywalker akan mati? Apakah Rey akan tergoda dan berpaling pada Dark Side? Atau sebaliknya Kylo Ren yang kembali ke Light Side? Kalau kalian tanya gue, gue optimis Star Wars Episode VIII ini akan penuh dengan suasana mencekam, make the viewers constantly on the edge of their seat, dan tentunya ga bakal ngebosenin. Itu karena gue ngeliat besar kemungkinan Last Jedi akan mengadaptasi plot film Empire Strikes Back, Which is the best Star Wars film until now, and one of the best sequel ever made.
Tapi di tulisan ini gue ga akan ngebahas lebih lanjut tentang Star Wars, Gue akan ngebahas tentang Marvel’s Avengers: Infinity Wars Announcement Video. Bagi kalian yang belum liat videonya, check this out!
youtube
Finally guys, we got to see Thanos in Action!
Setelah 9 film semenjak The Avengers akhirnya Thanos bangkit dari kursinya dan langsung turun tangan berhadapan langsung dengan barisan superhero terbaik yang Marvel punya di MCU. (Sori aja Fantastic Four, Kalian ga pantes gabung di MCU)
FYI, I Really Love Watching Films. And I’m not ashamed to admit that for some film, I love watching a good film more than reading a good book. Yes I’m not kidding. Seringkali abis nonton film saking bagusnya sampai ngebuat gue penasaran sama bukunya, dan mulai nyari nyari bukunya.
Ah di, lu orangnya pasti males ya masa lebih suka nonton film
Ya ya kalian boleh bilang begitu, tapi ingat gue bilang kalau pernyataan itu berlaku untuk beberapa film. Contohnya Lord of The Rings, gue jaman kelas 1 SD mana tau kalo buku karangan JRR Tolkien yang terbit setengah abad lalu ternyata sangat bagus, aing jaman SD malah gak tau kalo filmnya berdasarkan buku ._. Lalu ada Harry Potter (terutama yang Prisoner of Azkaban. This movie is a real masterpiece. Thanks Alfonso Cuarón for making my childhood a great one)
Ga ketinggalan ada film seperti, The Prestige, Children of Men (Satu lagi karya Alfonso Cuarón), sama film klasik The Godfather, Jaws, Silence of the Lambs, film jadul yang bahkan ditonton sekarang pun masih bagus dan gak bikin bosen. Ga peduli itu film Drama atau film Horror, film Kartun, atau film Action, Thriller atau Science fiction, Genre Epic Saga atau Noir Crime. Film adaptasi komik, novel atau kejadian di dunia nyata, Gue juga sangat suka Serial TV yang bagus seperti Game of Thrones, Sherlock. Anime berpuluh-puluh episode (Avatar:The Last Airbender, Fullmetal Alchemist, Code Geass). dan masih banyak lagi. Gue enjoy berbagai film dari berbagai genre.
Pada film yang bagus ada keajaiban khusus yang gak bisa dideskripsikan, the magic of technicolor world just flow. Sangat memuaskan menonton film dengan plot yang menarik, dibawakan oleh aktor dan aktris yang menjiwai perannya dengan baik, ditambah cinematography yang ciamik, sutradara yang berkelas dan membawa kita melihat karakter yang kita lihat dilayar berkembang dan belajar sampai akhirnya jadi karakter yang kita kagumi di akhir film (atau serial TV).
Lalu apa jadinya jika banyak film bagus yang berdiri sendiri, punya cerita yang saling berkaitan?
Banyak orang dan sempat skeptis akan ide ini, tapi kemudian Marvel merilis film The Avengers tahun 2012 lalu, dan film ini mengguncang seluruh jagat film, Film ini disukai banyak orang, mendapat banyak penghargaan termasuk Oscar, menjadi film terlaris di tahun itu dengan total pendapatan 1,5 miliar USD worldwide! Menempatkannya di tahta peringkat 3 film paling laris di dunia (disusul Star Wars VII, dan Jurrasic World).
Tak hanya itu kesuksesan film Avengers membuka jalan untuk kesuksesan film film selanjutnya, karena di akhir film kita tau bahwa the ultimate and the most badass supervillain of all time hasn���t come out yet, yups benar, dia adalah Thanos
Hal ini berarti orang-orang yang seneng dengan Avengers akan setia menonton seluruh film dalam MCU agar bisa terus up to date dengan ceritanya. Sama kayak ibu ibu yang gak mau ketinggalan sinetron Indianya, atau ukhti ukhti yang gak mau kelewatan satu episode pun drakor favoritnya.
Dan berkaca dari kesuksesan Marvel, produser2 film pun berlomba melakukan hal yang sama, temasuk juga produser film Indonesia. Saking masif dampaknya hingga semuanya ingin menjiplak MCU, namun kebanyakan berujung dengan kegagalan total. DC Extended Universe collapse setelah BvS Dawn of Justice serta Suicide Squad gagal memenuhi ekspektasi. Bisa diprediksi Justice League pun mungkin bisa sedikit lebih baiktidak akan jauh dari sana.
Lalu di Indonesia ada Rudy Habibie, Surga yang Tak Dirindukan 2 dan masih banyak lagi.
Oke mari kita balik lagi ke topik
Ketika pertama kali nonton film Iron Man (2008), gue masih di bangku SMP film ini sangat bagus dan berkesan untuk gue yang masih polos di SMP. Tapi film ini memberi dampak besar saat duduk bangku SMA dimana film ini selalu diputar berualang ulang di Bioskop Trans TV. Gue pun terinspirasi sosok seorang Tony Stark yang selain merupakan pebisnis ulung dia juga seorang engineer yang brillian.
Coba bayangkan, Ia bisa membuat reaktor nuklir seukuran kepalan tangan di dalem gua penjara sarang teroris untuk menyelamatkan dirinya dan mentenagai battle suit canggih agar bisa kabur. It’s so awesome, walaupun fiksi tapi mampu membuat gue semakin termotivasi untuk masuk ITB dan menjadi seorang Engineer.
Saat kelas 2 SMA dan Avengers baru keluar beberapa hari gue langsung ajak sekeluarga buat nonton. Saat nonton gue bingung akan adanya karakter Loki dan Thor, ternyata gue skip nonton Thor dan baru nonton DVD nya di rumah Rifqy sambil ngerjain tugas kelompok pelajaran B, Indo, bikin acara acara TV =D
Iron Man 2 dan Avengers membuat gue memantapkan cita-cita untuk jadi seorang Insinyur Mesin (Mechanical Engineer) dan ikut mengembangkan teknologi energi bersih dan terjangkau untuk Indonesia dan membuat tanah air ini mandiri, rakyatnya pintar, melek teknologi dan sejahtera. I want to be the real life Iron Man of indonesia. Some of you may laugh.. but hey.. people say dream BIG right? This is my dream.
Semester 2 di ITB gue dibuat ternganga dan terkagum dengan Captain America : Winter Soldier. Mulai dari sana gue mulai terikat dengan idealisme, keheroikan dan patriotisme Captain America
Kemudian masih di tahun yang sama ketika sudah memasuki semester pertama di Teknik Mesin ITB. Gue dikenalkan dengan this fun-wacky-space-Avengers called Guardians Of Galaxy. Film yang sangat original dan menghibur.
Di penghujung semester 6, Civil War dirilis dan gue dikenalkan dengan Black Panther dan Spiderman yang baru. Di Semester 7, Benedict Cumberbatch yang malang melintang manjadi aktor papan atas setelah gebrakannya di serial Sherlock masuk ke MCU sebagai Doctor Stephen Strange
Kemudian akan ada Infinity wars, Film yang kemungkinan besar akan merebut tahta film paling laris dari Avatar. Didukung dengan ensemble cast penuh bintang hollywood papan atasKetika film Infinity Wars keluar, insya allah gue sudah lulus dan mulai membangun mimpi gue. The dream that was inspired by, and accompanied by these great films for this past 9 years. Film yang gue enjoy, juga dengan cameo cameo dari Stan Lee yang selalu hadir di tempat tak terduga dan gak jarang karakternya sangat menghibur.
Gue ga kebayang kalo Stan Lee tidak mendirikan Marvel Comic, dan Marvel Studios tidak memproduksi film Iron Man, which kick start this whole universe. Mungkin saja gue ga diterima di ITB dan berjuang di jurusan yang terkenal angker dalam memberi nilai ini, bertemu orang-orang yang luar biasa juga menginspirasi dengan caranya masing-masing, kemudian bertemu dengan pujaan hati gue. All of these may not be possible without Stan Lee and Marvel Studios. :’))
Now I say to teenagers/adults/kids or any MCU fan across the world, as the first saga in the MCU comes to a close...
Let me just say : May the MCU make many more movies and TV shows over the next 50 yrs so our kids and their kids can get the same enjoyment and satisfaction we did when we grew up with these characters.
May they continue to bring inspiration for generations and generations of people who dare to dream and dare to act. Because that’s exactly what this nation need, people who stepped up and face everything with courage, and unite to bring Indonesia... to glory...
This is my little tribute, mohon maaf bila sedikit panjang dan cukup membingungkan dan bila ada salah salah kata, semoga bermanfaat untuk semuanya terutama untuk diri penulis. Let me know if you like it and if you want to share your story ask.fm/ardegeaa.
Long live Marvel Cinematic Universe, Long live Stan Lee. And as always thanks for your attention. Have a good day. Cheers!
#marvel#studio#movies#film#superhero#iron man#captain america#thor#hulk#avengers#infinity war#infinity#war#star wars
2 notes
·
View notes
Text
Inilah Alasan Mengapa Sistem ‘Electoral College’ Merusak Demokrasi di Amerika Serikat
Halo lagi semuanya :) Setelah lama vakum akhirnya balik lagi nih karena gak mau ketinggalan momentum buat nulis tentang topik yang lagi hangat hangatnya, yaitu...
Pemilu presiden Amerika Serikat 2016 (The 2016 Presidental Election) baru saja berakhir pekan ini dan hasilnya... umm.... tidak seperti yang mayoritas dari kita harapkan
Donald J. Trump menjadi presiden terpilih mengungguli lawannya Hillary Clinton dengan perolehan suara 290 berbanding 228...
Yhaa berarti kita harus terima kalau mayoritas masyarakat disana memilih Donald trump untuk jadi presiden mereka selanjutnya.. Move on aja bro
Sayangnya itu tidak benar
Jika dilihat secara seksama Hillary Clinton memenangkan lebih dari setengah juta suara warga Amerika Serikat. Tapi mengapa Hillary kalah jauh di pemilu?
Jawaban singkatnya adalah karena Amerika Serikat tidak menganut Demokrasi
Ketika mendengar pemilu yang kita bayangkan adalah gambar di atas, betul?
Tiap warga yang memiliki hak pilih berbondong bondong datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan suaranya dan memilih secara langsung pemimpin yang akan menahkodai negaranya selama satu periode ke depan. Begitulah cara kerja pemilu di negara demokrasi.
Tapi inilah wajah pemilu Amerika Serikat yang sebenarnya
Tapi hal ini tidak terjadi pada pemilu di Amerika Serikat. Rakyat Amerika Serikat tidak benar-benar memilih presidennya, melainkan para perwakilan dari tiap Negara bagian yang memilih presiden lewat sistem yang bernama Electoral College.
Jadi rakyat amerika secara teknis memilih elector-nya. Terus siapa sih elector ini? ‘Elector’ ini adalah pejabat setempat, elit politik di partainya, pensiunan politisi
Mereka lah yang suaranya benar benar berarti!
Fun Fact : Di 24 negara bagian para elector bisa memilih siapa aja yang mereka inginkan, tidak peduli mayoritas penduduk negara bagian yang dia wakili pilih apa. (U.S. National Archives and Records Administration, 2000.) Dan itu terjadi lebih dari 80 kali! Pada tahun 2004, seorang elector Minnesota vote buat seseorang dengan nama “John Ewards” which was almost the name of John Kerry's running mate (Forbes,2012)
Pada dasarnya, tiap-tiap negara bagian memiliki jumlah “elector” tertentu, yang berbeda-beda tergantung besarnya populasi di Negara bagian tersebut. Secara total terdapat 538 elector. Negara bagian yang penduduknya padat seperti California punya 55 electoral vote sedangkan Negara bagian yang lebih sepi penduduk seperti Wyoming hanya punya 3 electoral vote.
Keliatannya cukup adil? Tidak juga karena sistem electoral college ini menyebabkan adanya ketimpangan kekuatan antar negara bagian. Penduduk yang tinggal di negara bagian tertentu punya bobot suara yang lebih hanya karena tempat dimana dia tinggal
Di negara bagian yang lebih besar dan padat penduduk kan?
Bukan. Tapi Negara bagian yang lebih kecil. Jika kamu warga Amerika Serikat dan tinggal di negara bagian yang penduduknya lebih dikit, kamu punya kekuatan lebih besar.
Nangkep maksudnya? Oke biar gue jelasin lebih lanjut
Tidak terlalu banyak orang tinggal di negara bagian Wyoming, namun mereka punya 3 electoral vote. Atau 1 suara untuk tiap 135.000 pemilih. California dipadati oleh manusia tapi mereka punya 55 electoral vote, atau 1 suara untuk tiap 411.000 pemilih
Dan itu sangat tidak proporsional karena California butuh 3 kali lebih banyak orang untuk mendapatkan satu suara. Berarti penduduk di Wyoming punya kekuatan 3 kali lebih besar, coutesy of electoral college system
Infografis diatas menunjukkan negara bagian jika diatur besarnya berdasarkan voting powernya. Bayangkan betapa tidak adilnya kalau suara lo lebih tidak berharga hanya karena tempat tinggal lo. Dan belum selesai sampai di situ, sistem electoral college juga menghasilkan yang namanya ‘swing states’.
Mungkin lo pernah denger tentang swing states, negara bagian kayak Florida, Ohio, dan Pennsylvania yang bisa mengubah perolehan suara calon presiden secara drastis. Kedengarannya asik, tapi ini berarti si capres bisa cuma fokus ke swing states tadi dan ngecuekin negara bagian yang lain.
Di pemilu presiden sebelumnya ‘swing states’ punya power yang sangat overwhelming, sampai-sampai lebih dari 80% dari total suara yang masuk tidak punya dampak sama sekali ke hasil pemilu, termasuk ke 80 persen itu para pemilih yang tinggal di California (fairvote.org).
Tapi kan tiap daerah beda beda, bro. Ada yang merah ada yang biru. Begitulah Amerika
Sebenernya mayoritas daerah seangat beragam merah dan biru nya sehingga jadi lebih ke ungu
Pada pemilu tahun 2012, Lebih dari 3 juta penduduk negara bagian Texas memilih Demokrat, padahal mitosnya di Texas semuanya Republican. Dan lebih dari 5 juta penduduk California memilih Repubican, padahal katanya di California semuanya Demokrat.
Jika electoral vote diberikan secara proporsional, 16 electoral vote Texas akan jatuh ke Barack Obama dan 20 electoral vote milik California akan diberikan ke Mitt Romney pada pemilu 2012 kemarin. Tapi pemilu Amerika Serikat menganut sistem “winner takes all”, capres yang menang walaupun setipis apapun mendapatkan SELURUH electoral vote negara bagian tsb. Jadi orang yang vote buat partai yang kalah di negara bagiannya, mendingan di rumah aja gak usah ikut voting sama sekali.
Itulah mengapa sistem electoral vote ini sangat-sangat buruk, apalagi untuk pemilu yang ketat seperti tahun ini antara Clinton dan Trump. Dan Hillary Clinton bukanlah korban sistem ini yang pertama. Sebelumnya terjadi kasus yang sama saat Al Gore melawan George W. Bush di tahun 2000
Kedua calon presiden hanya kurang sedikit dari 270 electoral vote yang diperlukan untuk menang. Negara bagian terakhir yang akan menentukan hasil pemilu adalah Florida dengan 25 electoral vote.
Perhitungan suara di Florida menunjukkan perbedaan hanya 537 suara individual. Al Gore pun menuntut perhitungan ulang, hanya untuk beberapa daerah yang penting di Florida. Tapi Supreme Court atau mahkamah agung AS, tidak mengabulkan tuntutan perhitungan ulang nya karena “bertentangan dengan konstitusi” dan memberikan suara Florida seluruhnya ke George Bush.
Kemudian diketahui bahwa George Bush secara keseluruhan memperoleh suara setengah juta LEBIH SEDIKIT dari Al Gore, dan hanya dengan kemenangan ketat di Florida dia menjadi presiden?! Sungguh kontroversial. Inilah argumen kuat yang menuntut sistem electoral college dihapuskan, namun selama beratus-ratus tahun terbukti mustahil untuk menghapuskannya karena sistem ini tertulis pada Konstitusi AS Article 2. Dan yang menulisnya adalah Founding Fathers of USA, para pendiri bangsa yang juga menuliskan Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat.
Kesimpulannya Electoral college merusak nilai demokrasi yang digembar-gemborkan warganya sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan. Semua karena sistem kuno yang mungkin efektif di abad ke 19 namun sangat menyiksa untuk masyarakat modern Amerika Serikat. Amerika Serikat, secara definisi, tidak menganut Demokrasi namun nyatanya menganut sistem Republik, lebih tepatnya Constitutional Republic. Apakah itu? Mungkin gue jelasin di lain waktu.
Selain itu gue juga melihat femomena yang sama dengan brexit, dimana yang muda banyak bersuara “Jangan pilih Trump” namun pas pemilihan dikit yang dateng, tapi yang tua tua dan punya garis pikiran lebih konservatif berbondong bondong dateng dan memilih Trump. Tapi itu masalah yang lain untuk lain kesempatan :)
Terima kasih atas waktunya. Seperti biasa jika ada yang kurang jelas boleh ditanyakan langsung ask.fm/ardegeaa. As always thanks for your attention. Have a good day. Cheers! #ThanksObama
References :
What Is The Electoral College? How It Works And Why It Matters http://www.huffingtonpost.com/2012/11/06/what-is-the-electoral-college_n_2078970.html
Cowan, Sarah K., Stephen Doyle, and Drew Heffron. "Op-Chart: How Much Is Your Vote Worth?" The New York Times. The New York Times Company, 02 Nov. 2008.
"Problems with the Electoral College." FairVote. FairVote, 2014.
Sides, John. "Most Americans Live in Purple America, Not Red or Blue America." The Washington Post. The Washington Post, 12 Nov. 2013.
Howard, Chris. What America Looks Like. 2012. Licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License.
United States. U.S. National Archives and Records Administration. Office of the Federal Register. 2012 Presidential Election Popular Vote Totals. College Park, 2012.
Washington D.C.: U.S. National Archives and Records Administration, 2000.
Forbes. Forbes Magazine, 4 Nov. 2012.
Bush v. Gore (2000) http://www.pbs.org/wnet/supremecourt/future/landmark_bush.html
#pemilu#amerika#amerika serikat#election 2016#presiden#trump#clinton#electoral college#broken system#konstitusi#thanksobama#obama
2 notes
·
View notes
Text
Why It Collapsed? IPTN dan balada N2130
Halo. Oh hari ini 17 Agustus ya. Gue ga tau apa tulisan ini ada hubungannya sama hari kemerdekaan. Tapi daripada diundur terus lupa mending dipost aja sekarang. Sebelum masuk ke tulisan ada sedikit background story, gue bukan Raditya Dika jadi mohon maaf. Selamat membaca =D
Tanpa ancang-ancang dan tanpa peringatan, tiba tiba sore itu diguyur hujan deras. Padahal jam menunjukkan pukul 4 sore dan kami sudah setengah jalan menuju parkiran. Kami bertiga pun berteduh di lobby gedung paling tinggi dan paling megah disini. Fadhil dan Yosua bilang padaku kalau ini tuh gedung kantornya direktur PTDI. “Ohh teteh teteh cantik yang sering keliatan di kantin pasti kerjanya disini” kataku dalam hati, tapi boong *wink. Rasa penasaran dan dinginnya sore pun membawa kami masuk ke dalam gedung. Di dalam gedung memang cukup gelap tapi untuk lobby kantor tergolong sangat bagus.
Eh ternyata di dalam juga dipajang berbagai miniatur pesawat dan helikopter karya anak negeri di PTDI. Daripada bete duduk nungguin hujan, boleh banget lah liat-liat melintasi lorong waktu. Banyak miniatur disana yang berhasil diwujudkan dan mengudara, namun sedihnya ada sebagian yang hanya terpajang di ruang pamer ini. Perhatianku pun tertuju ke satu satunya miniatur pesawat tanpa baling baling sama sekali di sayapnya… yang terpasang adalah sepasang mesin jet! Di Ekornya ada tulisan N-2130, pasti itu namanya. Pesawat ini punya jendela banyak, pasti ini pesawat sipil. Tapi ah mana mungkin, Kalau benar pesawat buatan Indonesia ini ada, lalu kenapa yang berkeliaran di bandara Indonesia dengan logo maskapai Indonesia malah pesawat boeing dari amerika dan airbus dari eropa? Berarti pesawat ini salah satu yang gagal mengudara. Tapi kenapa?
Tampaknya kedua temen saya juga tidak tau alasannya. Langit di luar sudah kembali cerah. Hujan yang semula deras pun tampaknya sudah mereda. Kami pun melanjutkan perjalanan pulang.
Beberapa hari berselang, kedua teman saya diizinkan melanjutkan laporannya di kosan masing-masing walaupun masa dinasnya baru berakhir 31 Juli. Hanya tersisa saya di departemen FFM Analisis Struktur yang masih melaksanakan Kerja Praktek. Hari-hari pun terasa sedikit hambar dan sepi, tapi beruntungnya saya tidak sepenuhnya sendirian. Ruangan kantor yang diisi oleh lima orang engineer PT DI serta saya, tiap hari terasa hangat bersahabat dan penuh tawa. Para senior saya yang berada pada departemen ini sangat gemar bersenda gurau. Terutama pembimbing saya Pak Wafiqni, selain sebagai mentor beliau juga jadi teman ngobrol yang menyenangkan.
Tanggal 29 Juli 2016, hari itu hari Jum’at, sambil saya mengerjakan tugas yang diberikan Pak Wafiq kami bertukar pikiran soal industri dirgantara Indonesia. Saat itulah saya diperkenalkan dengan N-2130, konsep pesawat penumpang bermesin jet karya Pak Habibie yang jika mengudara bisa ikut mengangkat Indonesia dari keterpurukan. Saingan pasar saat itu hanyalah pesawat Boeing seri 737-500 atau Airbus seri A320. Oh jadi benar itu memang pesawat karya IPTN. Tapi mengapa gagal terbang? Pak Wafiq mengajak saya ke mejanya (meja gw ga connect ke internet) dan dia menunjukkan sebuah artikel. Dan artikel yang akhirnya kubaca berulang ulang itulah yang mendasari tulisan ini.
Udah bro intronya? Gue ngantuk dan males banget bacanya. Kaya novel.
Ugh.. ლ(ಠ益ಠლ) Oke.. oke.. sekarang masuk ke tulisannya
Setelah sukses melahirkan N-250 Gatotkaca dan Krincing Wesi pada Agustus 1996, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang dulu bernama IPTN di bawah besutan BJ Habibie pernah berencana melahirkan prototipe pesawat lebih maju.
Habibie mendesain pesawat penumpang komersial bermesin jet asli karya Indonesia, yakni N-2130. Pesawat jenis narrow body jet engine berpenumpang 130 orang ini diatas kertas lebih baik dari Boeing 737-500. Spesifikasi rancangan mesin dan desain pesawat kala itu telah mengungguli atau lebih modern serta lebih efisien bahan bakar karena mempergunakan winglet, jauh sebelum winglet dipergunakan di beberapa pesawat generasi masa kini. Pesawat yang tergolong canggih bahkan untuk standar masa sekarang.
Pesawat tersebut siap dikembangkan dengan dana US$ 2 miliar. Bahkan Presiden Soeharto mendukung dengan sungguh-sungguh proyek N-2130. Pada 10 November 1995, Soeharto mengumumkan proyek ini ke publik sekaligus mengajak rakyat Indonesia untuk menjadikan proyek N-2130 sebagai proyek nasional. Rencananya dana 2 milliar dollar AS tadi akan dikumpulkan secara gotong-royong melalui penjualan dua juta lembar saham dengan harga pecahan 1.000 dollar AS. Untuk itu dibentuklah perusahaan PT Dua Satu Tiga Puluh (PT DSTP) untuk melaksanakan proyek besar ini.
Rencana BJ Habibie kala itu membuat raksasa produsen pesawat dunia yaitu Boeing dan Airbus ketar-ketir.
Maka ketika kemudian badai krisis moneter 1997 menerpa Indonesia, Presiden Soeharto meminta, memohon dengan sangat untuk IMF untuk menalangi dana bantuan untuk pengembangan N2130, namun permintaan itu tidak dikabulkan. Malah IMF meminta kepada pemerintah Indonesia melalui klausul pinjaman untuk menutup IPTN. IPTN tutup dan dinyatakan bangkrut kemudian berganti nama menjadi PT DI pada tahun 2000.
"Dikembangkan pasca N-250. Mungkin kesalahan ini mengembangkan N-2130. Mulai masuk pasarnya Boeing. Mungkin waktu IMF masuk ke sini, pesan sponsor di sana tolong matikan," - Pak Budi Santoso, Direktur Utama PT DI, Jum’at (15/2/2013).
Seperti film The Aviator yag diperankan Leonardo DiCaprio (cek filmnya guys kalo belum nonton, recommended), ketika Boeing terganggu pasarnya. Mereka mulai menggunakan politik mematikan. Sangat disayangkan, Seandainya waktu itu pesawat penumpang bermesin propeller yang terbang perdana tahun 1995 yakni N-250 diselesaikan 100 persen terlebih dahulu, bukannya membagi fokus dengan juga mengembangkan N-2130, mungkin N-250 tidak akan mangkrak seperti saat ini.
"Kalau ini (Boeing dan Airbus) terganggu pasarnya. Mulai gunakan politik mematikan. Mungkin kita kalau nggak bikin N-2130, N-250 bisa jadi (berhasil) karena itu (N-250) bukan pasarnya perusahaan besar. Bukan pasar Airbus dan Boeing," cetus Pak Budi Santoso.
Terlalu ambisius terlalu cepat bisa berakibat fatal. (Pak BJ Habibie ada samanya juga dengan Archandra Tahar. Yang semangat pak! Yellboys!)
Kala itu, N-2130 diproyeksikan siap beroperasi dan terbang melayani masyarakat mulai 2005. Jika berjalan maka maskapai penerbangan komersial di tanah air seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink, Mandala, Sriwijaya, Merpati Nusantara, dan maskapai lainnya akan menggunakan pesawat N-2130 tersebut. Tidak usah mengimpor dari Boeing dan Airbus.
Tapi hari ini, proyek N-2130 hanya tinggal secarik kertas yang tak pernah terwujud barangnya. Hanya prototype N-2130 yang belum selesai dikembangkan di ruang pamer pesawat PT DI. Jika pesawat jenis sama dibikin baru pada hari ini, perlu US$ 6 miliar-US$ 10 miliar! Itu harga tahun ini dengan inflasi juga kurs rupiah terhadap dollar saat ini. Kalo pesawat N-250? Setelah terbang dengan gagahnya tahun 1995 sekarang cuma jadi rongsokan di belakang komplek kantor.
Jadi, begitulah…. Indonesia bisa maju dan kaya hanya dengan jualan pesawat. Lalu uang hasil jualan pesawat itu masuk ke pendapatan Negara (karena PT DI adalah BUMN) dan bisa digunakan untuk mengembangkan industri strategis lainnya seperti pertanian, perikanan, pariwisata, jalan tol, kereta cepat, uang kuliah gratis, sebutin aja. Gue udah coba sama Pak Wafiq ngitung di Excel dengan asumsi pasar pesawat jet komersial yang diisi Boeing 737-500 dan Airbus A-320 itu diambil HANYA 20 persen SAJA. Bisa menghasilkan uang miliaran dollar atau setara puluhan triliun rupiah tiap 4 bulan. (Itu asumsi juga bisa ngehasilin 1 pesawat tiap 4 bulan. Buruh di Indonesia kerjanya lambat bro,sis).
youtube
Tapi.... yang ada tinggal sakit hati. Gue yang jaman itu masih bayi aja sakitnya kaya ini setelah tau baru-baru ini, gimana Pak BJ Habibie yang seumur hidupnya seluruh waktu, pikiran dipake buat Industri Dirgantara Indonesia. Gue cuma bisa membayangkan. Sakit hatinya waktu itu buat IMF, juga Boeing dan Airbus di belakangnya. Tapi yang sudah yaa sudahlah.
Tenaang... PT Dirgantara Indonesia sekarang menggeliat untuk bangkit lagi kok. Andalannya pesawat N-219 yang diluncurkan tahun ini. N-245 yang insya allah menyusul 2-3 tahun setelahnya, ada juga drone canggih di meja desain, sama kontrak kontrak lain yang gabisa disebut satu-satu.
Abaikan tahun di gambarnya. Namanya juga ngaret wkwk
Terima kasih atas perhatiannya semoga setelah tulisan ini kalian ga jadi paranoid dan takut ke kamar mandi sendirian malem malem ya =D
Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 71 tahun! Dan Dirgahayu PT Dirgantara Indonesia yang akan masuk ke umur 40 tahun 23 Agustus nanti! Semoga jaya selalu. Amiiin
youtube
Maaf atas segala kekurangannya. You know where to ask me. No? Here you go. As always thanks for your attention. Have a good day. Cheers!
5 notes
·
View notes
Text
Beberapa waktu yang lalu, gue sharing pendapat gue tentang kenapa gue gak punya motor. Dan gue mendapat banyak tanggapan positif dari kalian, tepuk tangan untuk kalian semua.
Tapi, perjalanan gue berangkat sekolah itu ringan, karena seringkali gue dan si dede diantar dengan mobil sehingga bisa sampai sekolah hanya dalam beberapa menit. Tetapi berbeda ceritanya dengan anak cowo seusiaku dulu di video ini
youtube
Bantu meringankan perjalanan mereka dengan memberi donasi ATAU mendaftar untuk jadi relawan hari ini juga di schooltheworld.org.
2 notes
·
View notes
Text
Unpopular Opinion : Kenapa gue gak punya motor
So.. bagi yang udah ngeliat tulisan gue yang kemarin, pasti udah tau gue sekarang lagi KP atau bisa disebut internship (ciee) di PTDI. Tapi gue yakin banyak juga yang ngeliat tulisannya cuma perhatiin beruang dadah-dadah dan foto karin novildanya. Ngegemesin banget kan? ... Beruangnya. Buat yang mau baca kenapa akhirnya gue kembali 'terdampar' di Bandung bisa ikutin LINK INI terus boleh balik lagi kesini yaa. oke?
Ngapain balik lagi? Kenapa gue harus peduli sm tulisan lo
ಠ_ಠ .... See even my alter ego dislike me. That's alright. (meluk tabung elpiji 5 kilo) (karena warnanya pink) (tapi gak ada yang nanya)
Sedikit sharing aja. Dari rumah ke tempat kp sebenarnya gak jauh jauh amat. Cuman 9 kilometer. Dan bisa dipermudah jika ditempuh dengan kendaraan pribadi. Pakai Mobil... kurang lebih 30 menit, Pakai motor... 30 menit juga. Soalnya mampir dulu sarapan di deket kantor, depan sman 9. Tapi jika lo milih naik angkutan umum, kayak gue yang gak punya motor (wat?! anak mesin orang bandung gak punya motor?!) santaii bro,sis, gue jawab keheranan lo ini, nanti.
Jadiii, kalo lo murni jalan kaki dan pake angkot, kurang lebih 1 jam 30 menit kemudian (jam pulang kantor) lo akan touchdown... di kosan teteh yg manis #ups di rumah gue. Ingat, gak ada ojek yang terlibat karena jalan gak becek #naon. Percayalah sekali nyoba, bahkan cowo atletis kyk gue bakal langsung nyari tebengan aja *eaa
(kalo lo atletis, berarti ade rai itu hulk dan iko uwais itu batman jir)
Alright alright jeez... calm down man... makan snickers dulu
Jadi wajar kalo fren yang males bgt hrs repot2 bonceng gue nanya : “kenapa sih lo gak bawa motor?”
Karena lo cemen kan.
Bodo... amat... mati aja lo wkwk
So.. kali ini gue mau sharing sama kalian alesannya
Jawabannya ada DUA. Pertama, Orangtua gue gak pernah ngasih dan yang kedua, gue gak pernah minta. Kenapa ortu gue gak ngasih? Wallahualam, coba yang berminat silahkan nanya (yang nanya harus cewe dan bawa CV & proposal...buat... gue kepoin balik :D) tapi gue nangkepnya mereka pengen ngajarin kedua anak cowonya (yup juga si dd) buat hidup sederhana, hemat dan pandai bersyukur. Gue tinggal di dago atas, sekolah bagus juga gak jauh. Gak harus nyebrang sungai, desa satu ke desa lainnya. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?
Nah buat poin yang kedua, I can certainly tell you this. Gue ngerasa lebih kaya tiap harinya karena naik angkot. Memang angkutan umum di bandung itu NOL besar. Yang ada angkutan massal dikelola oleh preman pihak swasta yang gak nyaman, bising, polusi, banyak ngetemnya, lama nyampenya pokoknya gitu deh. But all of it, it's kinda grow on you. Once you've done it regularly. It becomes a habit, a good habit of course. Gue justru hanya melihat nilai plus yang gue dapet. Gak usah repot-repot nyari parkir, parkir di ITB sesek banget men percaya deh. Selalu jadi yang paling ganteng dan kece di angkot #eaa....*krik-krik ... Bisa disupirin temen pulang pergi bareng temen lu gratis (paling diminta bayarin parkirnya). Terusss lebih aman, bukan dari copet/rampok/jambret sih, let me explain
Tahukah kalian?, kalau pilot pesawat tempur dilarang keras untuk mengendarai motor. Alasannya karena pilot-pilot itu adalah aset yang berharga bagi negara. Nilainya bagi negara lebih mahal daripada pesawat tempur ratusan juta dolar yang mereka ... ummm_ piloti? awak-ki? oke dapet.. yang mereka terbangkan. Karena satu saja kesalahan bisa berakibat fatal, kecelakaan dan menyebabkan cacat permanen. Lenyap begitu saja uang milyaran rupiah untuk menyekolahkan sampai jadi pilot. Jadi seganteng-gantengnya om Tom Cruise di film Top Gun naik motor Harley anaknya pak David (baca : Davidson) (maaf jayus). Itu tidak terjadi dalam kenyataan.
Kalau begitu, menurut pak kaprodi, mahasiswa juga tidak boleh naik motor. "Saya pernah berangkat naik mobil ke kampus eh di perempatan ganeca ada motor sembarangan nyalip dari jalur paling kanan belok kiri ke depan mobil saya, mau saya kejar tapi saya liat woalah jaketnya ITB" Anak ITB kok buru-buru takut telat tapi gak sayang nyawa. begitulah kira2 kutipan ceritanya.
Entah ada berapa puluh kecelakaan parah yang melibatkan motor di jalan sana sejak lo baca tulisan ini. Dari puluhan itu, ambillah setidaknya 1 orang mahasiswa, 1 anak SMA dan entah berapa anak dibawah umur masih smp bahkan sd yang nekat bawa motor. Berapa kerugian negara akibat aset sekaligus masa depan bangsa -yang sudah 9 tahun dibayarkan sekolahnya, disubsidi sampai perguruan tinggi- berakhir... cacat dan ...putus sekolah hanya karena kecerobohan. Sungguh disayangkan. Kali ini makin masuk akal buat gue untuk berangkat dengan angkutan umum.
Still, I've missed sooo many stories I could have, if i got a motorcycle. Cerita cerita kyk kisah lucu pas razia polisi, jatuh dari motor pas ngebut, romantisnya boncengan sama si doi. Gue ikut ketawa tiap kali dengerinnya tapi juga merenung hidup aing kok biasa2 aja ya?
Tapi kalo diinget2 lagi, enggak juga tuh. Gue pernah nemu ceban di bawah kursi angkot (wkwkwk), balikin tas ke teteh2 (mungkin aja modus, tapi guenya aja ga peka wkwk), 'dilecehkan' digodain sama teteh-teteh SMA pas masih polos2nya anak SMP (serius ini). Pernah juga bantuin ibu2 nurunin dagangannya, bantuin sekeluarga nurunin kopernya, hape dicopet, sampai pernah nangkep basah komplotan copet di angkot, gue tegur, mereka nyebar kayak scooby doo and the gang, terus gue kejar satu sampai hampir ikut masuk ke gang gelap, singkatnya gue gak dapet balik hape ibu yang dicopet. Tapi gue dititipin dompet anak fsrd 2014 yang ditemuin kang angkot. Pokoknya keamanan bgt deh (cie cie hahaha).
Gue juga pernah jadi relawan angkot day, dimana seluruh angkot rute kebon kalapa-dago digratiskan untuk semua orang selama sehari penuh. Gue melihat ekspresi orang2 yang dalam sekejap berubah menjadi senang pas gue bilang "pak bu kami dari angkot day, hari ini angkotnya gratis", merasakan betapa bersyukurnya dan menerima puluhan ucapan terima kasih yang tulus padahal bukan gue yang pantas nerimanya and i just smile back at them.
I love my city, mostly because the food, the weather, the view, and the people. Dan berinteraksi dengan mereka, tiap hari, walaupun seringkali hanya berbagi keheningan. it makes me feel richer each and everyday. I learn A LOT from just sitting in angkot, cycling (iya kadang gue naik sepeda juga, asik perginya tapi pulangnya udah lepek tambah gempor gowes naik ↑ tanjakan cinta™ wkwk), and walking every step of my everyday commute. I totally not wasting my time.
Urang setuju sama alasan kang emil perlu bersepeda terutama walikota. Selain buat maksa badan nyuri-nyuri waktu buat olahraga, juga sering dapet ide-ide tak terduga saat angin semilir sejuk bandung menjernihkan pikiran. Terus bisa melihat masalah langsung dengan mata kepala sendiri. Salah satu kritikan dari dosen ttg masalah mahasiswa sekarang adalah usulan topik masalah yang kurang membumi contohnya dalam PKM tahun lalu. Mahasiswa menyusun usulan topik PKM berdasarkan "Apa yang kita bisa, bukan : Apa yang dibutuhkan oleh masyarakat (umum)” Padahal walaupun teknologinya canggih tapi gak feasible dan ‘gak ngena’ ke jurinya, nilainya akan rendah
Jadi kembali ke pernyataan sebelumnya : Gue ngerasa lebih kaya tiap harinya karena naik angkot. Apakah banyaknya digit di rekeningmu membuatmu kaya? For me being rich is not just how much money you spend each day, or how fancy your ride is, your clothes and your gadgets are. Some people are so poor, all they have are money. You think this is just a poor man's words? Well, THINK AGAIN. People who are more rich, more powerful than you also think the same. I can mention bill gates, warren buffett, jack ma, bob marley, jim carey, bob sadino and so on. memang benar uang bisa membuat kita punya banyak pilihan dalam hidup. namun seringkali yang terjadi uang mendatangkan kemewahan, gaya hidup yang malah menghancurkan hidup seseorang.
And that is my unpopular opinion..... part one. Who knows maybe i'll make another one... or two ... maybe three, maybe there is no alien, maybe we are all alone after all, and maybe... you should get to sleep by now. Maaf sudah membawa kalian melompat-lompat topik, tapi gue berharap kalian nangkep yang gue maksud. As always thanks for your attention. Have a good day. Cheers!
Feel free to ask me http://ask.fm/ardegeaa
#opini#opinion#story#magang#motor#transportasi#inspirasi#angkutan umum#climate change#indonesia#follow
1 note
·
View note
Text
The Intership : Dawn of Lelaki Kerdus
Udah lama sejak tulisan di blog yang terakhir, jadi sedikit update aja. Dalam waktu sebulan ... gue (dengan rela) harus melepaskan tahun ketiga masa kuliah ini, termasuk move on dari transkrip.. oh transkrip... dan kembali masuk ke kampus ganeca dengan status mahasiswa tahun keempat. Kalian semua tau artinya apa?
“Lo udah tua men”
“Ciee taun depan lulus dongg”
“Jir kapan nikah? Susul sepupu lo tuh”
Wait.. what? Selow dulu, bro, sis. Maksud gueee.. sekarang gue lagi magang … alias KP … alias PKL.
Tapiii.. bener juga… jirr… hidup aing kemana aja… OKEY STOP! Ehem kita lanjutkan sebelum tambah ngaco.
Jadi, Mei kemarin gue pede banget, KP pas liburan fix mulai bulan juni di Indonesia Power. One thing led to another and.. dapet balesan dari Indonesia Power : “Juni-Juli nya udah penuh dek, Kalo September gpp?” *Jleb kuliah gue gimana pakk -___-, masukinnya juga udah lama. Sekejam2nya ‘masa lalu’ juga, doi gak buang gue gitu aja kyk gini. Terlalu sadis caramu~. Oke gpp cari lagi. yang ini jadi cadangan aja.
Eh gak lama, si mamah nawarin tempat kp baru buat libur lebaran ini... di Solo.
A: Di perusahaan apa? M: Pembangunan Jalan tol solo kertosono. Kemenpupera katanya A : Jeng jeng. (Gue kan teknik mesin, ngapain gue disana. Ah tapi ini udah pasti dapet. Mulai masuknya juga bebas. Abis lebaran aja langsung caw. Ambil aja deh) A : Oke deh gpp adhi ambil mah
1 bulan gue liburan, merasa gak produktif, mengisi waktu dengan nulis di tumblr. Masuk bulan juli gue baru sadar ternyata dari sananya juga belum pasti. Gue gak tau sebulan bakal tinggal dimana, dibimbing siapa, transportnya gimana, mana ada 2 sepupu nikah nanti tekor dong gue cuma buat bolak balik. Belum lagi bertahan hidup disana.
Oke… waktu udah mepet. Time to execute order 66 (*badass darth vader theme playing in the background). Yeahhh dark side rule
Rencana cadangannya, minta tolong uwa buat dimasukin KP di PTDI, ya bener yang itu… PT Dirgantara Indonesia Alias IPTN yang legendaris
“Kenapa gak dari awal aj di situ, yaelah boy”
Bentar boy, ada alesannya. Rencana ini gue taro di cadangan karena satu alasan, bisa kp disana pas libur semester depan, bulan Desember ke Januari. Selain itu kelebihannya : Pas 30 hari (FYI Ada banyak perusahaan yang ‘nakal’ minta pelamar kpnya buat magang 1,5 -2 bulan), Tempat di masih di kota Bandung (mepet cimahi.. dikit), Ongkos dan biaya hidup bisa seminimal mungkin, Topik KP oke dan terjamin jelasnya, Katanya sih banyak gabutnya (sejauh ini sih begitu wkwk).
Dan... entah kenapa gue lebih sreg dan cocok aja sama PTDI, mungkin karena efek nonton Habibie & Ainun dan Rudy Habibie (Yang btw gue kecewa sama filmnya. Mas hanung dan mas Punjabi beserta MD Pictures-nya, you are the main reason of what’s wrong with Indonesian movies right now. I still adore Mr. Habibie though, no thanks to you guys :p)
Jadi begitulah akhirnya diriku di PTDI (sendirian) untuk melaksanakan KP. Tapi jika kalian kira kisah ini berakhir dgn bahagia, kalian salah. Because life never take a break, Life will never stop giving you pain until you learn… and then give you more pain. Penasaran kelanjutannya? Engga juga gpp sih…. Aku mah apa atuh.. Bukan remaja yang edgy, punya followers 646 ribu ekor (and still counting..), dikasih banyak duit dan barang bagus hanya karena tampil cantik di foto, dan jadi terkenal menjadi topik pembahasan yang panasss sehangat tai ayam di gurun sahara.
Tapi tenang aja wahai para penggemar setia dari KN alias awk**** gue gak akan lebih lanjut “menebar kebencian” atau apa lah yang kalian tuduhkan ke orang2 lainnya yang berkicau dan mengkritik dia. Gue Cuma mau bilang kalo DIA bukan cewek edgy, bukan bad bitch, bukan rebellious, depresif, atau apalah. She is a normal nerd from Tanjungpinang trying too hard, too desperate__ to impress people… by become a bad b*tch, with bad words, and .. and… just… Let's all learn from Karin Novilda.
Anyway, tunggu aja postingan2 gue selanjutnya. Sekali lagi maaf gue lo nya masih kaku banget, it seems like I’m trying so hard but I’m still learning fellas. Cheers!
Feel free to ask me http://ask.fm/ardegeaa
#intern#internship#magang#pkl#introduction#update#follow back#follow#ptdi#aviation#penerbangan#teknik#teknik mesin#ITB#mesin
1 note
·
View note
Text
Paus yang Terdampar Harus Diapakan?
Ini mungkin pertanyaan yang konyol tapi ada yang tau kalau paus yang terdampar di pantai harus diapain? Pertanyaan inilah yang dilontarkan si mamah akhir pekan kemarin pas kebetulan di TV muncul berita tentang paus terdampar di Probolinggo (Berita yang sama bisa dilihat di https://nasional.tempo.co/read/news/2016/06/15/058780255/puluhan-paus-terdampar-di-pesisir-probolinggo atau http://news.detik.com/jawatimur/3234317/puluhan-paus-terdampar-di-perairan-probolinggo )
Dengan santai dan pedenya si papah jawab, “Ya bangkainya dimakan sama warga sekitar” Si mamah pun mengernyitkan dahinya tanda tidak setuju, terbayang sadis dan malangnya nasib paus-paus yang sial itu. Jujur gue pun gak sepenuhnya yakin, apalagi si mamah pastinya gak sendirian, seenggaknya warga Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo pun menanyakan hal yang sama. Jadi diputuskanlah… gue… akan ... menyelidiki kasus ini
(•_•)
( •_•)>⌐■-■
(⌐■_■) OW YEEAAAAAHH
Oke langkah pertama, cari kasus yang mirip. Gak masalah dong, kejadian kayak gini sih udah biasa banget ya kan? NOPE. Seenggaknya begitulah yang mayoritas media pengen orang orang kira. Nyatanya paus terdampar, apalagi secara massal, lebih jarang daripada kecelakaan pesawat. Walau pun anomali ini frekuensinya semakin meningkat karena efek global warming. (Catatan : buat lo yang masih berpendapat kalo global warming itu hoax, tolong bantu dunia ini dengan berhenti bernafas, buang buang oksigen aja tau gak).
Tapi santai bro, media memblow-up dan membuat heboh sesuatu bukan karena konspirasi iluminati untuk membodoh-bodohi orang Indonesia. Berita yang heboh bikin rating tv naik, dan makin tinggi rating berarti makin banyak pendapatan yang masuk dari iklan. Semuanya normal, bagian dari kebebasan pers. Wartawan juga butuh makan, betul? Tapi semua sistem buatan manusia ada kelemahannya, dalam hal kebutuhan akan rating ini melahirkan… makhluk ini
Anyway, topik itu untuk dibahas di lain kesempatan. Mari curahkan energi ke yang lebih penting. Oke lanjut~. Setelah beberapa detik di google, diambillah satu kasus yang menarik tentang seekor paus biru yang terdampar di kota kecil bernama Trout River, Kanada kira kira 2 tahun yang lalu.
“Ummm itu kan yang terdampar Cuma satu ekor, di Probolinggo sampai puluhan”
Jangan salah bro, satu ekor doang tapi itu PAUS BIRU yang panjangnya mencapai 25 meter, dan beratnya setara 40 EKOR GAJAH, atau 8 PESAWAT DC-9 (Mau lebih tau soal paus biru cek aja http://animals.nationalgeographic.com/animals/blue-whale-interactive ) Bukan tugas yang mudah dengan konsekuensi yang jauh lebih besar daripada puluhan paus kecil jenis pilot di Probolinggo. Here’s why
Binatang yang besar artinya makannya juga besar, setuju? Berbagai macam bakteri berkembang biak seiring makanan di perut paus yang luar biasa besarnya mulai membusuk. Dan bakteri-bakteri tersebut mulai memakan isi perut paus yang malang tersebut. Mikroba jenis ‘Anaerobic Methanogen’ mulai memecah molekul-molekul dan melepas gas metana yang kemudian mengisi perut bangkai paus. Bila terlalu lama dan seperti balon ulang tahun yang dipompa terus menerus, si paus bisa… meledak.
youtube
Plis deh balon sebesar perut paus biru masa dibiarin gitu aja disodok pake tongkat sama orang iseng. Scooby-doo aja tau hasilnya.
Jadii.. diapain dong? Biarin aja?
Well, kita punya dua opsi, kubur di dasar laut atau kubur di darat. Kita bisa ngangkut si bangkai paus kembali ke tengah laut supaya bangkainya bisa menjadi makanan satu ekosistem untuk puluhan tahun. (Catatan : Ada video animasi tentang gimana cara kerja proses ini yang dibuat radiolab, linknya gue share dibawah okay *wink) -- atau kita bisa mengubur bangkai paus itu di suatu tempat. Kabar buruknya kedua opsi tadi memakan biaya yang saaangatt mahal dan yang dipakai itu uang public alias uang pajak alias uang ANDA (yang bayar pajak).
Tapi kalo dibiarin begitu aja, gas metana beserta ammonia juga hidrogen sulfida dari bangkai si paus akan jadi bau yang tidak menyenangkan dalam waktu sangat cepat. (Catatan: ammonia itu yang baunya kayak air kencing, hidrogen sulfide itu yang baunya kayak telur busuk -- dan metana yang baunya kayak kentut.)
Kita harus sigap soal ini, apalagi kalau suatu hari yang terdampar sama kayak yang di Kanada, bukan paus yang kecil-kecil. Dan gue bisa tebak ide ‘jenius‘ lo, JANGAN coba coba buat ledakin bangkai pausnya --- itu udah pernah dicoba di Portland Oregon tahun 1970. Hasilnya? Klik tombol play
youtube
Suara kresek-kresek yang lo denger di video, itu ribuan potongan badan paus yang menghujani orang orang yang lewat di daerah sana. Gue yakin buat orang-orang itu adalah pengalaman paling mengerikan dan trauma berkepanjangan dalam hidup mereka.
It just goes to show you just can’t blow up all your problems away. I’m looking at you Michael Bay! STOP MAKING NEW TRANSFORMERS MOVIE!! We never ask for your piece of crap!
Ada saatnya kita harus duduk bersama, berdiskusi…. dan… mulai sama-sama buat portal gun. Sampai saatnya fiksi jadi kenyataan, mari sama sama kurangi emisi karbon, selamatkan hidup paus
THE LINK THAT WAS PROMISED
youtube
3 notes
·
View notes
Video
youtube
Gedung Parkir dengan teknologi lift ini selesai tahun depan, maka jalan tamansari, ganesha dan dago dan sekitarnya akan dilarang parkir di jalan. Semua harus masuk ke gedung parkir dengan kapasitas 500 mobil. Inovasi ini untuk mengurangi kemacetan dan parkir sembarangan.
Gedung Parkir itu mengakomodasi rumah makan dan usaha2 yang sekarang ada di jalan Gelap Nyawang. Juga dilengkapi dengan Bandung Science Center dan stasiun Cable Car nantinya.
Jika berhasil, Gedung Parkir otomatis ini akan diduplikasi di banyak tempat macet di seluruh kota Bandung.
1 note
·
View note
Text
Relationship : Kencan Pertama, Siapa yang Bayar ?
Kamu lagi kopdar nih -- terus si doi ngerogoh kantong celana dalem-dalem mau bayar. Bagusnya nawarin bayar setengahnya? Atau pasang senyum paling manis dan bilang makasih? Topik ini sering dianggap tabu dan cukup kontroversial namun gue nilai sangat penting
Anggaplah ada orang yang lo suka, Lo pertama kali ketemu doi pas berdua di satu lift di kampus atau kantor , atau rapat acara di kepanitiaan yang sama. Pilih deh salah satu
Untuk beberapa saat, kalian berbagi momen ngobrol yang asik. Dan setelah lama bareng-bareng seharian, ngobrol-ngobrol, nganterin doi pulang, lo udah ngerasa suka sama doi. Pas malem minggu, lo beraniin diri buat ngajak doi jalan. Ke taman, ke bioskop ato ke masjid buat tarawih #edisiramadhan. Lo dan doi ngerasa seneng banget. Terus lo ajak doi ke warung/café/restoran yang lo tau, lo lanjutin lagi ngobrolnya sambil makan, kalian berdua cekikikan dengerin cerita nyebelinnya dosen masing masing….
Lalu, datanglah perusak suasana.... Tagihan meja lo dateng (Iya gue tau kalau warung gak ada yang namanya tagihan, anggap aja ada). Yang cowo mikir “Buset! Ini semua gue yang bayarin?! Duh mana akhir bulan lagi. Gue makan apa besok besok. Mampus gua”. Yang cewe dalam hati, “Ni cowo gimana sih jangan jangan gak bisa bayarnya. Apa gue pura-pura ke wc terus cabut aja ya. Malu dong”
Jadi.. waktu lagi kencan, siapa yang harusnya bayar?
“COWOK DONG. Kalo lagi kencan, Yang cowo harusnya ‘gentle’. Jadi cowok yang harusnya bayar”
Mayoritas dari kalian pasti akan menjawab yang sama. Argumennya mungkin macem-macem tapi poinnya tetep sama. Cowok yang bayar semuanya.
Sori sebelumnya, kalian para wanita boleh protes semau kalian tapi tolong tahan dulu emosinya dan baca dengan pikiran jernih juga open mind. Ketika cewe bilang ke cowo kalau “kamu harus bayar waktu aku yang aku habiskan sama kamu”, entah itu nonton bioskop, makan malem,dsb, yang cewe sama aja bilang kalau hubungan kita ini gak adil. You are saying, this relationship isn’t equal. Kita ini gak setara. Waktu aku lebih berharga daripada waktu kamu, jadi kamu harus bayar waktu aku buat kamu. Entah paradigma apa yang melahirkan pola pikir kayak gini
Buat wanita di luar sana, Ini menurut gua. Kalau kalian pergi kencan sama seorang pria dan kamu gak nawarin si pria buat nanggung bagian kamu sendiri, kamu sebagai wanita tidak diajarkan yang benar seperti apa. Kalau dia, yang pria, gak bayar bagiannya sendiri, dia tidak diajarkan yang benar seperti apa. Lihat, gak ada ‘double-standard’
Cewek sering bilang lebih enak pas PDKT daripada pacaran. Itu karena waktu pendekatan atau PDKT, si cowok juga si cewek berada pada level paling baik, paling perhatian, ramah dan sopan dibandingkan hari-hari lain sepanjang hidupnya. Jadi gua bisa bilang kalau gua lagi makan berdua dan doi gak pernah nawarin buat bayar bagiannya, gua gak akan pernah lagi ngajak doi jalan berdua, karena doi lagi paling baiknya aja kayak gini, dan dia bahkan gak sedikit pun berusaha untuk bayar makanannya sendiri. Lo bayangin aja bro masa depan gue sama si dia.
Mari kita bahas ini dari sisi yang beda lagi, Gue akan selalu memperlakukan pasangan gue, partner gue, sebagaimana gue memperlakukan sahabat terbaik gue. Gue gak akan memakai standar yang beda untuk partner gue. Gue gak akan bilang ke sahabat baik gue “Tiap kita makan di luar, dan semuanya yang bayar harus lo”, Gue akan bilang “Bro, Dalam hal ini kita rekan satu tim, jadi mari saling bahu membahu sesuai kemampuan masing masing” karena mungkin yang gue bisa tanggung lebih sedikit dari yang bisa dia tanggung. Lihat kan? Itu dua hal yang sangat berbeda.
Masih buat kalian para wanita, kalau misalnya dia bilang : “Beb, aku mau kita liburan nanti ikut keluarga aku, nginep di hotel trans studio yang semalemnya Rp2.000.000″. terus kamu bilang : “A-aku gak bisa beb, Aku gak punya uangnya” Tugas si pria untuk bilang : “Gapapa beb, aku gak ngajak kamu buat patungan, aku ngajak kamu karena aku mau pergi, dan aku mau pergi sama kamu” Bagus kalo begitu! Itu contoh kasus yang aku maksud tadi.
Atau- kalian berdua sepakat mau liburan. Kamu udah punya pendapatan, Si doi juga punya pendapatan sendiri. Tapi, total pendapatan kamu (yang wanita), besarnya cuma 25 persen dari total pendapatan doi. Kamu bilang, “Aku mau kontribusi 25 persen dari biaya liburan kita ini”. Mungkin angkanya terlalu simpel tapi kalian ngerti kan maksudnya. Si Aku, sebagai wanita, ikut kontribusi semampunya.
Let me tell you what means something to a guy, TRYING. Kalian gak bisa bayangin senengnya cowok denger ceweknya berusaha buat si cowok. Asal tau aja, pas cowok bukain pintu mobil buat ceweknya, si cowok muter ke belakang mobil ngeliatin ceweknya, terus mikir dalem hati “Kok doi gak ngebukain pintu gue dari dalem. Wah tega banget cewek gue”. (sedikit gimmick gapapa la ya:)) )
Saat si cowok ngerasa kalau si cewek gak berusaha sama sekali untuk kontribusi dan jaga perasaan satu sama lain, itulah saat si cowok ngerasa dimanfaatin seenaknya sama ceweknya. Berapapun besarnya percaya diri dan harga diri seorang pria kalau pasangannya, cintanya, gak pernah sedikitpun berkontribusi dan berkorban untuk hubungan mereka, Si pria ngerasa harga dirinya diinjak-injak, ngerasa hanya jadi objek untuk dimanfaatin oleh wanitanya. Dan ini gak ada hubungannya dengan UANG, melainkan kurangnya itikad baik pada pasangan.
Kesimpulannya, juga sedikit pesan untuk para wanita di luar sana. Seperti kata kang emil, mungkin ini saatnya buat BUANG SEMUA DVD DRAMA KOREA puluhan episode dan kembalilah ke realita. Kalau kamu suka sama seorang cowok, Carilah cara dalam hal apa kamu bisa berkontribusi secara proporsional, (jika kamu ada di posisi berbeda dengan dia, secara waktu, energi,dll) serta perlakukan dia sebagaimana kamu memperlakukan sahabat baikmu. Call this “the ultimate ‘relationship goal’” that you regularly post on your timeline. Dan untuk yang laki-laki, berurusan sama cewek memang susah tapi terus berikan gestur baik sama doi juga hormati doi, seperti lo menghormati ibu sendiri. Ingat untuk yang muslim, ibumu, ibumu, ibumu baru ayahmu. Insya allah perlahan doi luluh sikapnya. Satu lagi, sama-sama bro *wink
Latar belakang tulisan ini, Hmmm.. singkatnya dapet pertanyaan bagus entah dari siapa dan karena internet is a wonderful-chaotic place, ada baiknya ngasih sedikit pencerahan yah sekalian ngeluarin uneg-uneg. Jujur gue akui, di tulisan ini pendapat-pendapat gue cukup kontroversial. Gue ngerasa kalau masalah ini tuh terkesan tabu tapi sebenarnya penting banget, jadi sekali lagi please keep an open mind. Sori belum terbiasa pake lo-gue tapi aing ngerasa kayak kurang kena kalo pake saya-anda, atau aku-kamu. Jadi ya maaf nyampur nyampur. Semoga bermanfaat
#relationship#goals#relationship goals#hubungan#percintaan#cinta#kencan#kontribusi#opinion#opini#pdkt#first date#date#advice#happy#healthy#follow#f4f#follow back#kopi darat#kopdar
1 note
·
View note
Text
Death : Cradle of Life
Death : Cradle of Life
written by : M. Aryadhia Pratama
Here’s a challenge.
I want you to believe what I’m about to tell you, not just hear it, not just understand it, but believe it.
It’s the fact that you already know to be true but have never been able to fully accept.
And It’s this. You.. are going to die.
YOU. The person reading to this right now are going to die.
It’s difficult to even to imagine, isn’t it?
Take a moment and try to picture what it’s like to not exist.
.
.
You can’t do it.
You are imagining darkness. Black.
But there will be no black !
There will be no color because there will be no YOU to perceive it.
And your mind recoils from that idea. It simply unable to conceive of its own non-existence.
And so it concludes that it’s impossible....
That you’ll live forever.
But you won’t.
All things end, all motion slows, all heat becomes cold.
Life is a wave in the ocean of entropy.
A brief chemical reaction that lights up the darkness, then its fuel spent..
And in a split second.. it dissipates back to nothing.
Just like YOU WILL.
Your body is a marvelous and intricate machine built out of millions interconnected fragile systems.
And as you age, each begins to slowly but surely deteriorate and breakdown.
When one fails, a doctor may be able to repair it.
But at some point, there will be too many interlocking failures proceed.
And like a cascade of dominos, your joints, your eyes, your heart, your lungs, your memory, your entire body will FAIL.
It will Happen!
.
And while it’s difficult to hear this truth, It is essential that you to accept it.
Because every second that goes by in which you don’t,
is a second of your precious and finite life that you risk wasting.
So, I’m going to say it once more
and this time try as hard as you can to believe me.
You, yes, you… will die.
And there is nothing you can do to stop it..
But..
The Goal isn’t to live forever The Goal is to create something that will
That’s me, my brother, and my lovely mother. This photo taken at May 26, 2016. Few hours before her operation. Later that night i decided to work on a thought provoking monologue poem-ish about life that we risk wasting, going nowhere, without achieving anything. Few hours I spent that day, realizing I can’t write this properly in Bahasa, sorry for that but i’m still working on that.
On June 2, 2016 : My mother diagnosed with breast cancer, stage 3.
Five days later here I am ready to post my work. Sorry for my English. I hope you like it. Thanks
Stay strong my Wonder Woman
#cancer#mom#mother#hope#pray#poem#love#family#death#life#my life#happy#follow#f4f#follow back#goal#craddle
6 notes
·
View notes
Text
Untuk Apa RioHaryanto Terus Mengaspal Semusim Penuh di Formula One?
PLAKK! Sedikit tamparan untuk diri sendiri karena tulisan pertama di tahun 2016…. Adalah tulisan ini… yang keluar di akhir bulan Mei.. Ya.. Ya.. memang ngambil waktu rehatnya dari ngeblog kelamaan. Abis pulang liburan Tahun Baru, ‘Ah nanti aja kita nulis abis selesai M-Fest’, Abis M-Fest kelar, “Nanti aja deh awal Maret..’ dan seterusnya pasti masing-masing pernah ngalamin. Jadi.. Harapan buat tahun 2016, Semoga yang baca dan sekeluarga selalu diberi kesehatan dan rezeki, untuk diri sendiri gak ada yang khusus kecuali KP semoga lancar, nilai semoga memuaskan, kalo calon pasangan... *ilang sinyal
Oke cukup sentimen posting pertamanya. Sekarang yuk kita review. Tahun 2016 ini baru setengah jalan tapi wow.. sungguh sangat menyenangkan, sayangnya hal yang sama tidak bisa diungkapkan untuk ujian semester yang baru berakhir..
Tahun ini kita melihat fenomena Gerhana Matahari Total; Penghuni papan bawah - Leicester City - juara Liga Inggris; Bocah umur 18 tahun juara seri F1 di balapan perdanannya; Batman berantem sama Superman (tapi mengecewakan), #TeamIronMan vs #TeamCap; dan Rangga yang balik ke Cinta dan ternyata Cinta.. *SPOLER ALERT*... malah selfie sama Ahok
Terlepas dari itu, tahun ini para pemirsa Indonesia menemukan semacam alasan untuk kembali menyaksikan balapan Formula One (F1). Karena balapan yang diikuti 11 tim, 22 mobil, berpacu selama 2 jam tiap minggunya dan setelah 21 balapan, berakhir dengan tim yang sama menjadi juara - pada tahun ini akan mendapat lebih banyak antusiasme karena Rio Haryanto resmi menjadi pembalap F1 pertama dari Indonesia dan tergabung sebagai pay driver di tim kecil bernama Manor Racing.
Namun bagi Rio drama tidak hanya berlangsung diatas lintasan sirkuit balap saja, status pay driver-nya mewajibkan dia membayar 15 juta euro (sekitar Rp228 miliar). Sampai saat ini Rio masih menunggak pembayaran 10 juta euro atau sekitar Rp151 miliar. Baru Pertamina yang sepenuhnya mendukung Rio membantu memangkas kekurangan setoran sponsor tim menjadi 7 juta Euro atau setara Rp 105 Miliar. Di akhir seri ke 6 di Monako ini sekaligus tenggat akhir dari tim Manor Racing untuk kepastian dari pihak Rio. Kalangan rakyat Indonesia tampaknya harus rela melihat pembalap asal Solo ini tampil 11 seri saja.
Sedih rasanya usaha dan kerja keras mampu membawa impian hingga ke langit untuk kemudian masalah kurang dana menggagalkan semuanya. Then, Why you should dream at all?
Dengan Rio Haryanto tampil di F1 bukan hanya jadi ikon olahraga yang singgah tiap minggunya ke 21 negara berbeda membawa nama Indonesia hingga dikenal lebih secara global karena memang Indonesia adalah rakyatya bukan hanya alamnya, tapi saya juga melihat Rio sebagai inspirasi untuk bermimpi dan berkarya. Anak-anak kecil sekarang mendapat opsi idola yang patut dijadikan role model. Karena selama ini sosok idola yang diekspos media tanpa henti adalah seorang artis. Sosok seperti Syahrini, Saskia Gotik, dan Nikita Mirzani. Bukan berarti mereka orang yang tidak baik, namun gambaran gaya hidup penuh kemewahan khas selebritis membuat anak-anak muda sekarang mengejar kesuksesan instan dengan menjadi selebritis. Berbagai cara dilakukan remaja-remaja ini salah satunya dengan ikut menjadi penonton bayaran, mendekati artis dan penyanyi dangdut dan memohon-mohon menjadi asisten artis. Diajak kesana kemari dengan imbalan janji menjadi artis terkenal. Hasilnya? Terjadilah kasus Saipul Jamil. (New update : Setelah putusan keluar, tim kuasa hukum dan kakak kandung bang ipul ditangkap tangan KPK karena memberi uang suap Rp250 juta pada oknum panitera pengadilan *ckckck)
Dengan adanya cerita Rio Haryanto, pembalap muda yang memulai karirnya dengan bekal tekad dan kerja keras, tiap minggunya berjuang melawan kata orang-orang diluar sana yang mengatakan bahwa ia akan gagal, lajunya akan segera berakhir, yang mengatakan ia bahkan tidak akan lolos kualifikasi karena kemampuannya tidak seberapa. Dan sejauh ini Rio Haryanto berhasil membuktikan ia bisa, semakin hari ia menjadi semakin baik. Memang tidak segemerlang Max Verstappen yang pada debutnya di umur 18 tahun memenangi GP Spanyol, tapi debut Rio juga tidak dapat dibilang buruk.
Kini yang bisa kita lakukan adalah memperlebar peluang Rio Haryanto di Formula One dengan mendukung penggalangan dana yang dilakukan manajemen Rio. Untuk selengkapnya bisa kunjungi situs R10bisa.org
Merah Putih tidak akan diturunkan pada Serie ke 11 Formula 1. Kudos Rio!
1 note
·
View note
Text
Saya melihat banyak manusia, tapi saya tidak melihat satu pun kemanusiaan...
Haloo.. Wah udah lama bangeet gak nulis. Kangen banget rasanya. Apalagi kalau ada bahan yang kebayang terus seolah lagi ngetik di otak... pas lagi rebahan di kasur... tengah malem.. memang otak ini selalu nyala di waktu yang tepat, sayangnya bukan pas ngerjain ujian *curhatseorangpelajar.
Okay, sebelum keyboardnya basah sama air mata, Seperti yang dibahas di awal, tulisan ini terinspirasi satu postingan di medsos yang cukup menyita perhatian saya. Secara umum tiap pesannya cukup jelas, tapi ada poin yang cukup mengundang tanya. Mari kita simak baik baik
Ya seperti pesan berantai lainnya sulit untuk ditelusuri asalnya dan karena tidak ada sumber yang tercantum, “Official account” pun menikmati banjiran like dan sharenya. Well, saya gak akan menghakimi akun akun yang memanfaatkan kepolosan para netizen untuk keuntungan pribadi (gak sekarang tepatnya) ya karena saya bersyukur bisa dapet bahan tulisan dari timeline LINE hehe.
Bisa diliat poin poin renungannya bagus dan pas banget tapi ada satu yang bikin saya sempet bingung yaitu pon nomer 3 “Banyak sekali perbedaan antara “manusia & menjadi manusia” Hanya orang bijak yang mengerti tentang ini”
Reaksi pertama abis baca ya bilang ke diri sendiri ‘Ya mungkin aku bukan orang bijak. Tapi setelah scroll dikit ...
Hahaha betapa senengnya nemu temen (dalam kebodohan) :)
Udah...... Gitu doang pemirsa.... Sedih banget ya aing, Udah mah random pisan garing lagi wkwkwk
.
.
Tapi tenang saudara saudari, tidak berakhir disini. Saya akan mencoba mengangkat derajat diri sendiri menjadi orang bijak *posisi ganteng*. Mohon waktunya buat baca sampai akhir ya, semoga gak fail hehe.
Karena mendefinisikan suatu masalah dengan benar berarti menyelesaikan separuh dari masalah tersebut, jadi saya coba membongkar kata per katanya. “Manusia” disini Istilah ‘manusia’ lebih dari sekedar penanda sebuah spesies, lebih dari hanya label untuk membedakan suatu makhluk dengan yang lainnya. Tidak seperti “Bos Taurus” berarti Sapi atau “Columba livia” berarti Merpati., Homo sapiens belum tentu berarti ‘Manusia’. Tidak. Menjadi manusia adalah sesuatu yang lebih dari itu.
Jadi, Apa sih sebenarnya maksud menjadi manusia? What does it means to be Human? (Kalau lagi merenung yang serius entah kenapa selalu ngomong dalam hati pake bahasa ingris. Jadi maaf kalau ada kata kata yang gak masuk cause it lost somewhere in translation ;D ).
ؓSetelah berhari hari susah tidur, aing berhasil merumuskan yang namanya “Lingkaran Belas Kasih”. Kenapa? Kurang keren ya? Nama yang kerennya dalam otak aing tuh “Ring of Compassion”™ atau bisa juga “Circle of Compassion”™. Rada mendingan kan yaa (jangan dipake tanpa ijin aing).
Apa sih emang artinya, dhi?
Sebelum dibombardir di ask.fm, Langsung jelasin aja yaa
Lingkaran Belas kasih ini prinsipnya cakupan banyaknya orang yang seseorang pedulikan atau Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Imajinasi),
Ring of Compassion (rĭng ŏv kəm-păsh′ən); noun. : Range of people you care about.
Mulai dari sini istilahnya disingkat jadi ROC yaa. Pegel nih..
Misalkan untuk sebuah pohon, Pohon tidak punya kesadaran untuk menghasilkan pikiran yang kompleks (Ribet banget bahasanya), jadi cakupan ROC pohon hanya sebatas pohon itu sediri dari ujung akar sampai ujung daun. Semakin kompleks suatu makhluk, semakin besar cakupan ROC nya.
Seekor ayam peduli pada dirinya sendiri juga anak-anaknya yang lucu. Seekor gajah mungkin menaruh rasa peduli pada dirinya, anak-anaknya sampai ke semua gajah dalam kawanannya juga bahkan semua gajah yang pernah gajah itu temui di jalan (maaf belum pernah wawancara gajah).
Nah untuk manusia? Manusia itu sangat spesial. Mungkin kita dalam ukuran tidak sebesar gajah, tapi Manusia dianugerahi kemampuan untuk memperluas ROC-nya sehingga mencakupi bukan hanya anak-anaknya, keluarganya, bukan cuma orang orang yang dia kenal, tapi juga semua manusia yang ada… Tapi gak berhenti sampai sana, manusia punya kapasitas untuk peduli dan menyayangi semua makhluk di Bumi ini, pada saat ini dan masa depan nanti.
Untuk Menjadi Manusia; Untuk mempunyai rasa kemanusiaan, artinya menjadi makhluk yang mempunyai Ring of Compassion yang tidak terbatas.
Namun, tiap dari kita bersalah karena menodai ‘Lingkaran’ ini lewat aksi kebencian dan kekerasan. Baik yang disengaja atau yang tidak sengaja, atau sekedar tidak melakukan apa apa pada aksi yang dipertontonkan pada kita. Tiap kali kita membunuh manusia lain, Ring of Compassion kita menyusut sedikit. Saat kita membakar hutan, membuang polusi ke sungai dan udara, atau mengabaikan tetangga yang mengalami musibah, kita menjadi manusia yang tidak utuh, seolah ada ruangan besar penuh barang berharga yang pernah kita punya tapi hilang tanpa disadari dan kita sendiri lupa namun terus terbayang di pikiran.
Itulah mengapa menjadi manusia lebih dari sekedar satu spesies dalam ordo primata, kelas mamalia kingdom Animalia (yang udah lulus SMA malu dong kalo gak ngerti) yang dinamakan Homo Sapiens yang secara bahasa artinya ‘Manusia Bijak’. Jauh lebih dari itu.
Menjadi manusia adalah sebuah tujuan hidup, sebuah arah hidup, sebuah prinsip moral yang tinggi dan yang paling penting, sebuah tanggung jawab. Tanggung jawab untuk diri kita sendiri, untuk planet Bumi kita yang tercinta, dan untuk sesama. Bukankah kita semua khalifah atau pemimpin dari Bumi ini?
1 note
·
View note
Text
Guru ini mengajarkan tentang hak lebih kepada murid-muridnya
Suatu hari ada guru SMA sebutlah namanya Pak Budi membuat games sederhana namun punya arti yang dalam untuk mengajarkan murid-muridnya tentang hak. Pak Budi memulai gamesnya dengan membagikan selembar kertas dan meminta mereka untuk membuat bola kertas
Lalu Pak Budi memindahkan tong sampah di dekat pintu ke depan kelas
Pak Budi berkata “Anak-anak, games-nya simpel sekali - anggap kelas ini adalah sebuah negara, dan tiap dari kalian adalah warganya. Kalian semua berkesempatan untuk jadi kaya raya”
“Untuk jadi orang kaya, yang perlu kalian lakukan cuma lempar bola kertas kalian ke dalam tong sampah dalam keadaan duduk di tempat masing masing”
Murid-murid yang duduk di belakang langsung berteriak “Ini gak adil dong pak!”. Mereka bisa lihat kalau yang duduk di depan mereka punya kesempatan yang jauh lebih baik untuk berhasil
Semua murid pun melempar, dan - sesuai dugaan - mayoritas murid yang duduk di depan berhasil (tapi tidak semuanya) dan hanya sedikit murid yang duduk di belakang yang berhasil
Pak Budi pun menyimpulkan “Semakin dekat kalian dengan tong sampah itu, semakin bagus peluang kalian. Seperti inilah yang namanya hak lebih. Apa kalian sadar kalau yang protes soal ketidakadilan games ini adalah yang duduk di belakang?”
“Sebaliknya, yang duduk di depan tidak sadar akan hak lebih yang ia punya dari lahir. Yang dia lihat cuma jarak 3 meter dari dirinya ke tujuannya”
“Tugas kalian - sebagai pelajar yang menerima pendidikan - adalah sadar akan hak lebih yang kalian punya. Dan menggunakan hak lebih yang bernama “pendidikan” itu untuk mencapai hal-hal besar dengan sekuat tenaga, sambil menyokong mereka yang kurang beruntung, mereka yang duduk di belakang kalian”
1 note
·
View note
Text
Lost in History. Sebuah Renungan untuk Negeri
WARNING : TOLONG BACA ARTIKEL INI DENGAN PIKIRAN YANG DINGIN DAN HATI YANG JERNIH. MARI TAHAN EMOSI MUMPUNG SEKALIAN BULAN RAMADHAN JADI SAMBIL DAPET PAHALA, IYA GAK SOB?
Jangan langsung ambil informasi ini mentah mentah, budayakan untuk selalu berpikir kritis agar tidak mudah terprovokasi dan dibodohi.
Ini foto dimana? Indonesia? No. Ini foto rumah-rumah di pinggir Sungai Han (Han River) di Korea Selatan tahun 1961.
Sekarang kita tahu Korea seperti apa. Sementara Indonesia tahun 1961 kayak gitu juga, tapi tahun 2015 masih kayak gitu juga. Saya jadi mikir seharian, apa kira-kira penyebab trajectory kita berbeda padahal dulu sama miskinnya dengan Korea dan juga dengan Singapura.
Paling tidak saya rasa ada empat sebab generalnya.
SATU: intelektualitas bangsa kita lemah. Tidak mampu berpikir panjang, semua mau ambil untung hari ini.
Bangsa kita penderita myopia, alias rabun jauh. Semua ambil untung hari ini, makanya saya benci setengah mati sama rent-seekers yang merusak tanpa mereka sadari ( atau mereka sadari) pembangunan. Maka saya senang dapat kiriman dari Kedutaan Iran hari ini, artikel yang ditulis Menlu nya di sebuah publikasi internasional. Kedutaan Iran di Jakarta rajin mengirim ke saya publikasi yang ditulis Menlunya yang sering dimuat di jurnal-jurnal atau media bergengsi. Tradisi intelektual mereka panjang sekali. Kita di Indonesia malah “anti intelektual”. Pemimpin-pemimpin negara lain dan elit-elitnya exercise pemikiran, di sini malah sering diomongin: “teori doang lu bisanya”
Pengajaran critical thinking kita lemah sekali. Ya repot, ada orang berpikir bebas, langsung dihantam sebagai orang liberal. Susah.
KEDUA: ini sudah ditulis seorang political scientist Dan Slater dalam salah satu jurnal yang saya baca. Kenapa Taiwan dan juga Korea Selatan “tiba-tiba” maju pesat?! Salah satu penjelasannya adalah mereka menghadapi apa yang disebut Dan Slater sebagai systemic vulnerability. Korea Selatan khawatir terhadap nuklir Korut, ancaman Cina dan juga Jepang, karena itu tidak ada pilihan selain harus maju, kerja keras, dan disiplin. Taiwan juga berada dalam situasi an ancaman yang konstan dari Cina.
Indonesia ini nggak punya systemic vulnerability, makanya gak pernah punya sense of urgency. Lagu yang populer buat meninabobokan kita adalah “bukan lautan hanya kolam susu…. tongkat kayu dan batu jadi tanaman~~”.
KETIGA: kita sangat inward looking yang parah
Merasa diri negara besar, nasionalisme berlebihan seolah-olah negara lain maunya mencaplok kita lalu akibatnya selalu anti asing. Tempo hari, saya nonton film dokumenter tentang Lee Kuan Yew. Buat orang Singapura, dia orang nasionalis dan patriot nomer satu. Siapa yang bantah? Tapi orang kayak dia di Indonesia akan dihujat sebagai budak asing atau neoliberal, menjual negara pada asing, kalau perlu dibilang darahnya halal.
Kenapa?
Karena: Lee Kuan Yee membawa Singapura merdeka dari Inggris untuk self-governance tahun 1959. Tapi, perseteruannya dengan kelompok komunis di partainya meruncing memaksa Lee Kuan Yew minta sebuah referendum dan dia kampanye habis-habisan.
Referendum untuk apa? Lee Kuan Yew berkampanye bahwa Singapura akan lebih sejahtera kalau bergabung dengan Malaysia! Dia kampanye habis-habisan ke kampung-kampung di Singapura ( waktu itu Singapura ya kayak kita kampung-kampung becek), untuk minta persetujuan rakyat Singapura untuk secara sukarela gabung dengan Malaysia. Orang kayak begini di Indonesia, di Indonesia akan diapakan? Dihujat ramai-ramai sebagai tidak nasionalis. Darahnya halal.
Tapi Lee Kuan Yew justru sedang mengkespresikan cintanya pada negaranya. Visinya jauh. Dia menang referendum, Lee Kuan Yew sendiri yang pidato di depan parlemen Malaysia “menyerahkan diri” tahun 1961. Tahun 1963 pecah kerusuhan rasial anti Cina di Malaysia yang membuat Lee kecewa dan memutuskan Singapura keluar dari federasi Malaysia. Ada rekamannya dia pidato berbahasa Melayu (yang dia pelajari dalam 8 bulan) yang memukau di depan parlemen Malaysia menyatakan kekecewaannya. Lalu dia pulang ke Singapura, bikin konferensi pers sambil keluar air matanya, menyatakan bahwa “now we are on our own”. Lalu dia pidato di kampung yang becek (dia orator yang dahsyat), sambil menunjuk tanah saya ingat betul kata-katanya: “we will build Singapore on this mud flat, from scratch. Ten years from now Singapore will be a metropolitant.”
Begitulah. Kalau dia orang Indonesia, Lee Kuan Yew tidak akan jadi tokoh besar karena akan dikeroyok ramai-ramai, neolib, penjual tanah air. Padahal, yang paling sering ngomong nasionalisme, saya amati adalah mereka yang paling merasa terancam kalau ada persaingan dan keterbukaan. Akibatnya, bertindak ngakunya atas nama rakyat, padahal sedang mencelakakan rakyat, menghambat kemajuan.
KEEMPAT: kita ini bangsa yang senang sweat the small things. Urusan cemen dijadikan besar, urusan besar dijadikan kecil.
Prioritas terbalik-balik, makanya nggak maju-maju. Negara lain bangun sains dan teknologi, kita masih ribut nanya apakah sebaiknya shalat subuh baca doa qunut atau tidak.
Sumber : Facebook.com @pjvermonte
Kritik ini perlu kita perhatikan, dan perlu kita bantu perbaiki, jangan sampai hanya menjadi tulisan dan berhenti pada pemikiran di masyarakat.
SEKALI LAGI. Jangan langsung ambil informasi ini mentah mentah, budayakan untuk selalu berpikir kritis agar tidak mudah terprovokasi dan dibodohi.
0 notes
Text
Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat?
Judul yang sangat provokatif kan? Sayang judul ini bukan sepenuhnya milik saya, tetapi terjemahan dan resume dari sebuah buku karya seorang professor negara tetangga. Isinya bagus dan memberi inspirasi meskipun provokatif. Saya bagi di sini untuk semua setelah sunting bahasa seperlunya. Oh ya, setelah membaca tulisan ini saya lebih sepakat bangsa Asia yang dimaksud oleh Prof tersebut lebih tepat Indonesia, tidak bisa digeneralisir untuk Korea, Jepang, dan Tiongkok (mungkin?) yang terkenal kreatif.
Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya “Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (2001) yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi best seller (klik situs ini) mengemukakan beberapa hal tentang bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang:
1. Bagi kebanyakan orang Asia, dalam budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.
2. Bagi orang Asia, banyaknya kekayaan yg dimiliki lebih dihargai daripada CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir diterima sebagai sesuatu yang wajar. Padahal jelas tidak ada sukses yang instan. Yang ada hanyalah cepat naiknya cepat juga turunnya
3. Bagi orang Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis “kunci jawaban” bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT dll semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus2 Imu pasti dan ilmu hitung lainnya bukan diarahkan untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus rumus tersebut.
4. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none” (tahu sedikit sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).
5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dalam Olimpiade Fisika, dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada org Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.
6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibatnya sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai.
7. Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah
8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atauworkshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru / narasumber untuk minta penjelasan tambahan.
Di dalam bukunya Prof.Ng Aik Kwang menawarkan beberapa solusi sbb:
1. Hargai proses. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya.
2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya
3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar2 dikuasainya
4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yg lebih cepat menghasilkan uang
5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA!
6. Guru adalah fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya. Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU!
7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan..orang tua bertanggung-jawab untuk mengarahkan anaknya untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.
Mudah-mudahan dengan begitu, kita bisa memiliki anak-anak dan cucu yang kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas dan idealisme tinggi tanpa korupsi
Sumber: Prof. Ng Aik Kwang, Why Asians Are Less Creative Than Westerners
#education#change#human#indonesia#development#creativity#materialism#materialisme#perubahan#revolusi#mental#manusia#keberanian#support#anti korupsi#follow#f4f#follow back#instant folllow back#followback#inovatif#inovasi#passion#pendidikan
1 note
·
View note