ngobrolmovie - Tumblr blog

[ngobrolmovie]

REVIEW: KUBO AND THE TWO STRINGS (2016)

Title: Kubo and The Two Strings

Release Date: 19 August 2016 (USA)

Cast: Art Parkinson, Charlize Theron, Matthew McConaughey, Ralph Fiennes, Rooney Mara, George Takei

Director: Travis Knight

Genre: Animation, Adventure, Family

Rating: 4/5

IMDb // Rotten Tomatoes

Kali ini gue bakal nge-review tentang film animasi yg judulnya Kubo and the Two Strings. Kalo dari judulnya, orang mikir pasti ini film animasi buatan Jepang. Eym! Salaa cyin! Ini film buatan Hollywood.

Oke langsung aja kita menuju pembahasan yes.

Berlatar belakang di Jepang era kuno. Hidup seorang anak kecil, cowok, namanya Kubo. Kubo kurang beruntung karena dia harus kehilangan satu matanya, jadi sekarang matanya cuma sebelah gt, yg satunya ditutup pake eyepatch.

*Kubo-chan*

*Kubo-chan no okaasan* gaya-gayaan pake nihongo mentang2 backgroundnya di Jepang

Sehari-harinya, Kubo hidup berdua doang sama Ibuk nya, di dalem gua di ujung bukit gt. Ibuknya ini kayak orang setres gitu lah yg bengong-bengong doang. Nah si Kubo ini kerjaannya suka maen ke kota, disana, dia macem kayak pengamen, yg kayak street story teller, biasanya dia selalu nyeritain tentang samurai bernama Hanzo. Di film ini sih diceritain ada unsur magicnya karena si Kubo ini bisa bikin kertas origami jadi bergerak gitu pas dia mainin gitar shamisen. Jadi ketika dia bercerita, origaminya tuh jadi kayak samurai beneran gitu gerak-gerak. Hehehe.

Nah tapi Kubo selalu aja gak pernah kelar nyelesain ceritanya, karena jam 6 sore tuh dia kudu langsung cabut balik. Orang-orang desa serada kesel juga karena kan jadi kentang cerita tentang Hanzo nya :D.

Entah kenapa pas malem tiba, si Ibuknya Kubo ini jadi kayak normal lagi, ngomong lancar-lancar aja, ga ada bengong-bengong, gak ada tatapan kosong. Pokoknya pas nonton scene ini pun gue ngerasa ada yg aneh. Ada yg kurang sama unsur ceritanya.

*Kubo-chan dan shamisen sakti*

Yaudah kita lanjutin ya.

Seperti biasa Kubo ke kota lagi, ceritain tentang Hanzo sang samurai dan tetep nggak kelar ceritanya :(. Tapi hari itu, beda dari hari yg lain karena lagi ada Obon Festival. Obon Festival adalah salah satu perayaan dimana dipercaya, pada hari itu, kita bisa berkomunikasi sama roh, ya semacem gitu lah, namanya juga kepercayaan Shinto, :D. penjelasan lebih lanjut tentang Obon festival, sila klik di tautan iki.

Nah biasanya pas lagi Obon festival tuh, malemnya dilanjut sama Bon Odori, awalnya Kubo mau pulang aja, karena pesan ibuknya kan gak boleh pulang lewat jam 6, tapi karena diajakin sama orang-orang kota itu, Kubo pun tetep disana sampe malem.

Eh bener aja kan, karena Kubo masih diluar sampe malem, ada dua makhluk jahat yg nyerang si Kubo, dan bilang mau ngambil matanya. Untungnya, Ibuknya Kubo langsung dateng dan nyelametin Kubo. Tapi sayang, nyawa Ibuknya harus dikorbankan buat ngelindungin Kubo.

*Penjahat*

Makanye, kalo kata emak gaboleh, ya jangan dilanggar, ntar kita sendiri yg kena batunya : (.

Tiba-tiba Kubo bangun di suatu tempat antah berantah dan ditemenin sama monyet. Monyet itu bilang, perjuangan Kubo belom selesai karena dia harus nyari armor peninggalan Hanzo sang samurai yg ternyata itu adalah Bapaknya Kubo sendiri : (. Cobaan macam apa lagi yg harus dihadapi sama Kubo? Dan dimulai lah perjalanan Kubo, monyet Monkey dan nanti ada Beetle dalam menemukan armor Hanzo.

*Kubo-chan dan Saru-chan aka Monkey*

*Kubo, Monkey dan Beetle*

Sisanya ditonton sendiri ya gaes ;).

Sebelum gue muji-muji film ini, gue bakal kasih tau kekurangannya dulu. Pertama, ceritanya kurang solid. Biarpun formatnya animasi, tapi latar belakang tokohnya masih kurang digali, udah mengharukan sih, tapi masih tetep kurang dramatis. Mungkin ini salah satu penyebab Kubo nggak menang Oscar, biarpun udah masuk nominasi : (. Udah gitu banyak plot hole dan kejanggalan yg bikin kita bertanya-tanya asal muasal si ini si itu.

Lebih bagus lagi sih kalo kata gue, dikasi tau dulu, legenda awalnya gimana, siapa itu Ibuknya Kubo, siapa itu Hanzo, ya gitu lah. Kayaknya sih yg kurang Cuma dari segi cerita doang.

Sekarang gue mau kasih tau kelebihan Kubo.

Pertama, animasinya bagus banget, kayak asli, beneran! Soalnya format yg dipake tuh 3D Stop Motion. Pernah nonton Coraline nggak? Ya kurang lebih kayak gitu, karena yg bikin satu studio, namanya Laika. Udah gitu, efeknya juga nggak maen-maen, beneran waw dan wah banget. Jadi mata dimanjain bgt deh sama animasi dan efeknya.

Kedua, ekspresi karakternya idup banget, gue sukak banget lah ngeliat perubahan emosi dan ekspresi karakternya, apalagi Kubo, soalnya responnya kayak orang asli beneran. Pergerakannya smooth banget. Pokoknya kalo dari segi animasi dan efek, nomer 1 lah.

Ketiga. Nah diatas kan gue bilang ceritanya kurang solid karena ada banyak kejanggalan. Tapi disisi laen, gue salut karena sangat mengharukan. Kisah tentang keluarganya udah bagus, udah lumayan menyentuh hati. Pastinya film ini cocok banget ditonton rame-rame bareng keluarga karena pesan moralnya bagus.

Segitu aja ya pembahasan film kali ini. Semoga kalian sukak! Jangan lupa nonton ya!

See ya in my next review and bye!

[ngobrolmovie]

REVIEW: LA LA LAND THEORY EXPLAINED

Jadi, setelah lama berdiskusi sama otak, akhirnya ini pertama kalinya gue bikin Explanation buat La La Land. Boleh dong semua teori konspirasi menurut gue, dijabarin satu-satu dan dibikinin review? Hehe. Oke kita mulai aja ya, shall we?

Film dibuka dengan lagu ‘Another Day of Sun’. awalnya gue bingung sih, kenapa ya kok awal film mulai udah lagu aja sih? Dan setelah gue break up the lyrics, akhirnya gue tau alesannya. Sebelumnya gue tulis dulu lirik lagunya dibawah.

I think about that day I left him at a Greyhound station West of Santa Fé We were seventeen, but he was sweet and it was true Still I did what I had to do 'Cause I just knew Summer Sunday nights We'd sink into our seats Right as they dimmed out all the lights A Technicolor world made out of music and machine It called me to be on that screen And live inside each scene Without a nickel to my name Hopped a bus, here I came Could be brave or just insane We'll have to see

'Cause maybe in that sleepy town He'll sit one day, the lights are down He'll see my face and think of how he... ...used to know me

Behind these hills I'm reaching for the heights And chasing all the lights that shine And when they let you down You'll get up off the ground 'Cause morning rolls around And it's another day of sun

Oke udah cukup lirik awalnya. Coba baca baik-baik ya lirik diatas. Inti cerita dari lirik diatas adalah seseorang yg rela ninggalin pacarnya. Kenapa ditinggalin? Oh karena si cewenya ini pengen banget ngejar mimpinya jadi artis. (A Technicolor world made out of music and machine. It called me to be on that screen and live inside each scene). Dengan modal nekat, (Without a nickel to my name, hopped a bus, here I came, could be brave or just insane we'll have to see), akhirnya dia ngejalanin semuanya dari nol, ngejalanin semuanya dengan keras (Behind these hills I'm reaching for the heights and chasing all the lights that shine). Berharap suatu saat dia jadi orang terkenal dan bikin mantan pacarnya ngeh kalo dia udah jadi artis ('Cause maybe in that sleepy town, he'll sit one day, the lights are down, he'll see my face and think of how he used to know me).

Nah sadar nggak sadar, di awal film aja kita udah diajak mikir kalo ini tuh filmnya tentang bikin impian jadi nyata. Terus kita juga diliatin kalo karakter utama cewe, si Mia lagi struggling buat mewujudkan impiannya jadi aktris terkenal. Disini digambarin kalo dia harus jadi barista yg kerja di set filmnya Warner Bros, terus datengin audisi satu, ke audisi lainnya. Gagal sekali dua kali, mungkin ratusan kali. Dan dia tetep nggak nyerah dan bersikeras tetep stay di Los Angeles. Harga yg harus dibayar sama Mia di awal karir sangat mahal, dia harus ninggalin kuliahnya (which most celebrities do in their early career).

Selain ikut dari satu audisi ke audisi yg lain dan berakhir gagal, Mia (dan temen2) juga rajin ikut party dimana dia dan temen-temennya bisa ketemu orang terkenal macem produser film gitu. Tergambar di lagu ‘Someone in the Crowds’. Nah disini juga digambarin banget betapa beratnya social climbing itu.

Pertemuan Mia dengan Sebastian di awal film yg gak ngenakin (gontok-gontokan di jalan raya), ternyata ngebawa Mia balik ketemu sama Mas Seb ini di bar. Kondisinya saat itu lagi ngga enak, Seb baru aja dipecat sama Manager bar nya karena mainin lagu jazz yg nggak relevan sama idealisme bar modern masa kini. (Nantinya kita tahu kalo lagu yg dimainin sama Seb ini judulnya ‘Mia and Sebastian’s Theme’).

Seb adalah pemain piano jazz yg penghasilannya pas-pasan. Kalo diibaratkan jaman sekarang mah, macem cowo yg belom settled gitu lah, kerjanya serabutan, belum pasti. Tapi punya rumah sih, wkaka. Seiring berjalannya waktu, Mia dan Seb jadi deket dan they share the same dream. Impian Seb sendiri adalah punya bar dengan musik jazz yg dia mau. Mereka makin deket dan saling menyemangati satu sama lain, itu tergambar di lagu ‘City of Stars’ yg somehow menggambarkan Seb yg percaya sama Mia dan Mia yg selalu optimis mengejar impian. Gue tulis dibawah ya liriknya hehe.

City of stars Are you shining just for me? City of stars there’s so much that I can’t see who knows? I felt it from the first embrace I shared with you That now our dreams They’ve finally come true City of stars Just one thing everybody wants There in the bars And through the smokescreen of the crowded restaurants It’s love Yes, all we’re looking for is love from someone else A rush A glance A touch A dance A look in somebody’s eyes To light up the skies To open the world and send it reeling A voice that says, I’ll be here And you’ll be alright I don’t care if I know Just where I will go ‘Cause all that I need is this crazy feeling A rat-tat-tat on my heart Think I want it to stay City of stars Are you shining just for me? City of stars You never shined so brightly

Dari lirik ini, kesimpulan gue adalah, pertama Seb dan Mia sangat terinspirasi sama kota Los Angeles yg dalam film ini tuh digambarin baguuus banget, kalau malam penuh dengan bintang dengan pemilihan warna yg unik, ungu-ungu biru gimana gitu pokoknya bagus deh. Nah kenapa City of Stars disebut berkali-kali adalah karena mereka berdua, Mia dan Seb termasuk orang yg pindah ke Los Angeles alias City Of Stars demi mewujudkan mimpi. City of Stars adalah nyawa dari film ini. Kalo nggak ada lagu ini, La La Land pasti bakal beda banget imagenya. Makanya ini adalah lagu yg penting untuk menggambarkan Mia dan Seb yg lagi usaha mengejar mimpi, dalam latar belakang kota Los Angeles yg too damn dreamy and beautiful.

Dari sini jalan cerita jadi naik turun. Akhirnya Mia dan Seb jadian. Hehe. Akhirnya atas saran dari Seb, Mia pun mulai nulis scenario single play gitu buat performance perdana Mia. Sementara di sisi lain, Seb mulai dapet tawaran jadi pemain band yg dia sebenernya gak gitu suka sama aliran musiknya. Tapi karena terdesak masalah duit, akhirnya dia terima tawaran itu.

Nah dari situ lah masalah muncul. Mia nuduh Seb Cuma setengah-setengah doang ngejalanin tour bandnya karena dia gak suka sama musiknya; gak tau bener gak tau salah dugaan si Mia ini. Akhirnya mereka berantem hebat dan Seb pun sampe nggak sempet dateng ke single play nya Mia. Di sisi lain, single play nya Mia bener-bener gagal total. Cuma dikit yg dateng, ditambah komentar-komentar yg nyakitin, semua itu bikin Mia kecewa dan balik lagi ke rumahnya di Nevada.

Dalam keadaan lagi berantem, Seb nerima telpon dari Casting Director kalau dia liat playnya Mia dan ngundang Mia buat audisi di tempat dia. Nah maka dari itu, Seb nyamperin Mia ke Nevada dan ngasih tau ini itu, intinya not giving up on your dream, akhirnya setelah berhasil diyakinkan, Mia ikutan audisinya dan nyanyi lagu ‘Audition (The Fools who Dreams)’. Salah satu liriknya gini:

Here's to the ones who dream

Foolish, as they may seem

Here's to the hearts that ache

Here's to the mess we make

 She told me:

A bit of madness is key to give us to color to see

Who knows where it will lead us?

 And here's to the fools who dream

Crazy, as they may seem

Here's to the hearts that break

Here's to the mess we make

Kalau City of Stars adalah nyawa film ini, Audition ini adalah ‘surat cinta’ buat orang-orang yg lagi ngejar impian, for real. Dalam kasus di film ini, Mia dan Seb udah banyak banget ngalamin macem-macem buat bikin impian mereka jadi nyata, dan lagu ini dengan bagus ngegambarin itu semua. Tujuan lagu ini dimasukin ke film juga adalah biar kita tetep semangat ngejar impian, ngejar passion. Itu semua nggak gampang loh. Realitanya, berapa orang yg bisa ngedapetin passion yg sesuai? Dikit men. Sedih ya kalo dipikir :’(.

Nah, dari audisi itu, Seb, sebagai pacar yg baik pastinya tetep support Mia, mau dia diterima audisinya atau engga. Dan setelah audisi itu, masa depan mereka berdua pun jadi nggak pasti.

5 tahun kemudian, Mia akhirnya berhasil jadi aktris terkenal. Akhirnya dia menikah dan punya anak. Guess what? She didn’t marry Seb, she married with another man, which is sad and so twisted in the end. Suatu hari mereka jalan-jalan ke bar downtown dan Mia kaget banget ternyata salah satu bar yg dia dan suaminya masukin adalah barnya Seb, dengan logo yg sama persis kayak yg dia pernah design waktu mereka masih bersama. Mia dan Seb menyadari keberadaan masing-masing, tentunya muka Seb syok abis. However, dia tetep mainin piano lagu ‘Mia and Sebastian’s Theme’, dan tiba-tiba scene filmnya masuk ke dream sequence.

Dimana Seb dan Mia nggak pernah kepisah, mereka hidup bahagia sampai akhir, nikah, punya anak, Mia jadi aktris dan mereka dateng ke bar bareng-bareng, yg janggal di dream sequence itu, Seb tetep nggak punya bar.

Ketika musik berakhir, Mia dan Seb just staring blankly for each other and they smiled and nodded to each other, realizing they achieved what they have dreamed for so long.

Sekarang yg mau gue bahas adalah, kenapa sih Damien Chazelle kejam banget ngasih realitanya kalau mereka berdua nggak jadi in the end? Semua orang yg nonton film ini di awal, pasti ngarepnya Mia tetep sama Seb sampai akhir, sampai akhirnya mereka semua meraih impian dan hidup bahagia selamanya.

I also shocked at the first, I felt betrayed too. I feel like crying when I realized they didn’t end up together in the end. Who doesn’t feel like I feel?

Tapi La La Land bukan cerita dongeng dimana pangeran dan putri hidup bahagia selamanya. Dari awal aja, kita udah disuguhin sama lagu yg menggambarkan betapa keras perjuangan meraih impian, sampe ngorbanin semuanya, demi jadi aktris. That’s the first.

I am really serious about this film I could make my own conclusion.

Biarpun pada akhirnya Mia dan Seb nggak sama-sama, tapi ada satu hal yg membanggakan dari mereka, yaitu ketika mereka bisa mewujudkan impian mereka masing-masing. Dalam jangka waktu 5 tahun, orang sangat bisa berubah drastis. Setau gue, fokus meraih impian itu gak gampang, dan kalo akhirnya mereka bisa mewujudkannya, that’s good! Apalagi di dream sequence itu juga dijelasin kalau seandainya mereka masih bersama, Seb tetep nggak bisa mewujudkan impiannya buat punya jazz bar. Apa artinya bersama-sama, kalau ada salah satu pihak harus give up on his dream?

Apalagi meraih impian bener-bener big issue di film ini, aside from its love story. Bisa jadi, kisah cinta mereka berdua cuma bonus buat kita, yg udah mau nonton film ini. Ditambah dengan aspek, reality hurts, film ini pun ngasih tau banget ke kita, YOU HAVE TO FOCUS ON YOUR DREAM.

Itulah mantra film ini. Orang bukan simpati sama film ini karena hubungan cintanya, tapi karena pesan meraih mimpi bener-bener diamini dari awal sampai film ini selesai.

And I think it’s the most beautiful and most realistic thing ever.

Then, how about you? Which path do you choose? Make your dream come true or find your true love? : )

[ngobrolmovie]

REVIEW: LA LA LAND (2016)

Title: La La Land

Release Date: 25 December 2016 (USA)

Cast: Emma Stone, Ryan Gosling, J.K Simmons

Director: Damien Chazelle

Genre: Comedy, Drama, Musical

Rating: 4.5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

La La Land bercerita tentang dua orang seniman dengan latar belakang beda-beda.

Ada Mia. Mia itu barista yg bener-bener kepengen jadi aktris, sampe dia ninggalin kuliahnya. Kerjaan dia sekarang ya jadi pelayan di warung kopi plus ikut audisi sana-sini gitu deh.

Ada Sebastian. Sebastian itu pianis aliran jazz yg kerjanya serabutan gitu, alias gak punya kerjaan tetap. Naasnya, di malam natal, dia harus nerima kenyataan bahwa dia dipecat. Dan disitulah pertemuan dia sama Mia untuk pertama kalinya.

Mulai dari situ cerita La La Land ini berkembang karena scene-scene selanjutnya adalah bagaimana Mia sama Sebastian entah kenapa selalu ketemu di setiap kesempatan, (ya namanya juga tokoh utama yah :’)) mereka mulai temenan, ngobrol dan sharing berbagai hal. Karena mereka berdua seniman, jadi obrolan mereka ya kira-kira nyambung lah. Meskipun awalnya, Mia ga suka dan ga ngerti jazz.

Karena intensitas ngobrol dan ketemu yg lumayan sering, mereka berdua nyadar kalo mereka tuh ‘klik’. Mereka mulai terbuka tentang impian-impian mereka. Mia misalnya, dia mulai cerita kalo dia sampe ninggalin kuliahnya yg udah tahun ketiga, demi ngejar impiannya jadi aktris professional. Juga Sebastian, dia cerita ke Mia, kalo dia sedih ngeliat musik jazz jaman sekarang, karena gak sesuai sama idealisme jazz sendiri ketika pertama kali muncul. Dan sekarang, impian dia adalah ngembaliin jazz ke akarnya, go back to ‘real’ jazz. Nah gimana caranya? Yaitu adalah… Sebastian bikin bar sendiri dengan musik jazz yg sesuai yg dia mau, the total absolute ideal jazz music.

Dan semua ini terjadi di salah satu kota indah di United States of America, yaitu kota Los Angeles. : )

Mereka berdua, Mia dan Sebastian mulai menyadari, that they love each other very much, dan dimulailah perjuangan mereka mewujudkan mimpi mereka masing-masing. Jadi inti cerita dari La La Land ini adalah potret realita perjuangan orang biasa yg mencoba masuk industri Hollywood, mewujudkan mimpi, dan gerbang awalnya adalah Los Angeles, dimana setiap harapan dimulai :’)

Gue sukak banget banget banget sama film ini. Di saat film lain kehilangan ‘jiwa’nya, film ini justru muncul dengan keunikannya, membawa tema drama musical, yg bisa dibilang jaman sekarang tuh kurang laku.

Sesuatu yang bikin La La Land beda adalah cara penyampaian ceritanya, pertama, dia pake style pengambilan gambar cinemascope (ini tuh biasa dipake jaman dulu pas syuting film musical), jadi ketika kita nonton, kita berasa nonton film musical jadul gitu deh, plus teknik pewarnaannya juga sengaja dibikin sedemikian rupa biar kesan old hollywood musical film nya berasa banget.

Terus musiknya juga! Di awal film kita udah dijejelin lagu ear-catchy yg judulnya ‘Another Day of Sun’. jadi nih lagu seakan-akan nge-set mood awal kita sebelum masuk cerita. Juga musik instrumentalnya bagus-bagus, beberapa lagunya kayak ‘A Lovely Night’, ‘Someone in the Crowd’ dan lagu unggulannya ‘City of Stars’, they are all brilliantly beautiful! Ngga ngerti lagi deh sama composer filmnya, si Justin Hurwitz kenapa bisa bikin musik sebagus ini, dan masih enak didengerin. Saking bagusnya tuh, ‘City of Stars’ masuk nominasi Oscar’s Academy Award Best Original Song. Mari kita berdoa masal semoga lagu ini ikutan menang bersama dengan 14 nominasi Oscars laen untuk La La Land.

Juga hubungan percintaannya yg realistis dan nggak menye-menye, itu gue suka banget. Disini digambarin kalo Seb mati-matian jadi cowo yg pantes buat Mia dan akhirnya menyingkirkan egonya sendiri dan masuk band yg musiknya dia gak suka. Demi settle down kerjaan, demi mapan. Biarpun ujung-ujungnya dia nggak bisa ketemu Mia sering. How beautiful and close to reality is that? Dan mereka bener-bener support for each other about chasing their own dreams. Belom lagi chemistry mereka berdua, Mia dan Sebastian, itu gila banget sih kayak pasangan beneran. Salut banget dan sampe bikin gue mikir I wish they’re couple for real.

Dan.

Pada akhirnya, ketika lu kelar nonton film ini dan keluar dari bioskop, lu bakal keinget impian-impian lu yg belum sempet jadi kenyataan. Terus lu inget, gimana realita kadang bertolak belakang sama impian kita sendiri. Dan pada suatu titik, akan ada banyak hal yg kita korbankan untuk meraih impian kita. Tapi intinya, pesan yg bisa kita ambil dari film ini adalah, meskipun pait banget jalannya, tapi kalo kita serius, pasti suatu saat impian kita bakal jadi kenyataan.

Menurut gue, film ini adalah love letter khusus buat orang-orang yg lagi usaha banget buat mencapai semua impiannya. sesuai sama lagunya yg ‘The Fools Who Dreams’.

“Here's to the ones who dream

Foolish, as they may seem 

Here's to the hearts that ache 

Here's to the mess we make” 

Dan sekarang pertanyaannya,

Apakah di endingnya, Mia dan Sebastian berhasil mewujudkan impian mereka?

Yg satu pengen jadi artis terkenal di Hollywood.

Yg satu pengen punya bar dengan musik jazz yg sesuai sama keinginan dia.

Untuk menjawab itu semua, silahkan nonton filmnya ya!

See ya in my next review and bye!

 TRIVIA:

LA LA LAND MEANING:

1.       Los Angeles or Hollywood, especially with regard to the lifestyle and attitudes of those living there or associated with it.

2.       a euphoric dreamlike mental state detached from the harsher realities of life.

[ngobrolmovie]

REVIEW: ROGUE ONE: A STAR WARS STORY (2016)

Title: Rogue One: A Star Wars Story (original title: Rogue One)

Release Date: 16 December 2016 (USA)

Cast: Felicity Jones, Diego Luna, Mads Mikkelsen, Forest Whitaker, Alan Tudyk.

Director: Gareth Edwards

Genre: Action, Adventure, Sci-Fi

Rating: 4.5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

A long time ago, in a galaxy far far away….

Jauh sebelum kita diperkenalkan dengan Luke Skywalker, the Last Jedi hunted by the Imperial Troops.

Atau sebelum kita diteror oleh keberadaan Darth Vader yg meresahkan seluruh galaksi dan jagat raya.

Hiduplah seorang ilmuwan andalan Imperial, bernama Galen Erso, dia ditugaskan buat bikin senjata paling mematikan yg pernah ada di seluruh galaksi. Karena dia orang baik, dia akhirnya mengundurkan diri dari project tersebut dan memulai hidup baru yg damai dengan anak istrinya.

Tapi sayangnya, orang-orang Imperial masih ngincer dia dan akhirnya ngeburu dia dan keluarga. Singkat cerita, istrinya akhirnya mati dan anaknya harus kabur. Sementara dia, akhirnya dibawa ke base camp Imperial.

Jadi ternyata si Galen Erso ini harus bikin pesawat luar angkasa sekaligus senjata mematikan yg konon bisa ngancurin satu planet sekali tembak, buset dah ngeri banget ya, kelak kita semua akan tau bahwa pesawat + senjata itu disebut Death Star.

*Galen Erso*

Nah gimana dengan nasib anaknya?

Anak perempuannya Galen Erso ini bernama Jyn Erso, dia punya banyak nama buat nyembunyiin identitasnya. Setelah kejadian bapaknya dibawa paksa ke Imperial, akhirnya dia kabur dan diselametin sama temen lama Galen yg bernama Saw Gerrera.

Oke terus filmnya tiba-tiba skip ke 15 tahun kemudian.

Berarti itu Death Star udah jadi dong? Iya gak? Iya aja lah biar cepet :D.

YES, itu pesawat + senjatanya udah jadi ya, udah dipake juga, Galen juga masih jadi ilmuwan di Imperial.

Nah gimana dengan nasib anaknya? (2.0).

Jyn Erso yg di masa sekarang udah nggak ikut sama Saw Gerrera lagi, ternyata jadi anggota Rebel Alliance. Itu adalah kelompok yg menentang rezim Imperial, semoga kalian gak bingung sama istilah-istilahnya ya, makanya gue kasih link biar kalian juga bisa baca.

*Jyn Erso*

Nah, ternyata, ada orangnya Galen di Imperial yg coba nyelundupin pesan buat si Saw Gerreta, di masa sekarang dia udah gak jelas keberadaanya, dia udah jadi orang Rebel Alliance tapi alirannya ektremis gitu lah. Pesannya berupa gambar hologram gitu, kalo yg udah khatam nonton Star Wars Original Trilogy (Eps IV, V, VI) pasti udah familiar lah sama pesan hologram macem gini.

Akhirnya Jyn pun teamed up sama orang-orang dari Rebel Alliance untuk decipher pesan hologram tersebut. Nantinya ada teman-teman baru yg akan nemenin perjalanan Jyn memecahkan pesan hologram bokapnya. Ada Cassian Andor, Droid K-2SO, dan banyak lagi lah. :D

*Cassian Andor*

Apakah Jyn dan Cassian berhasil nyelesain misi mereka? Terus sebenernya apa sih hubungannya Rogue One ini sama Star Wars Saga yg laen? Yok kita kupas tuntas tanpa spoiler!

*Bertiga Cassian, Jyn, dan K-2SO*

Mulai sekarang biar simple, kita sebut film ini pake sebutan Rogue One ya! Lagian itu juga original titlenya, mungkin takut gak familiar dan takut gak laku, akhirnya tim produksinya nambahin embel-embel A Star Wars Story dibelakangnya (oke ini adalah analisis sotoy gue, wkwk).

Mengambil timeline sebelum Star Wars eps IV: A New Hope terjadi, otomatis Rogue One ini timelinenya setelah Star Wars eps III: Revenge of the Sith ya! Duh, sekali lagi biar gak bingung bisa baca link ini. Disitu udah lengkap deh penjabarannya. Harusnya kalo udah nonton original trilogy pasti udh ngerti. Sebenernya Rogue One sendiri bisa ditonton stand-alone, alias ga harus khatam Star Wars yg laen, baru bisa nonton ini sih. Kan Rogue One sendiri intinya cuma insert story. (Yha, biar Lucas Film sama Walt Disney Pictures makin kaya raya aja, makanya cerita Star Wars dipanjang-panjangin). Wkwkwk.

Tapi biarpun cuma cerita insert, story line nya gak bisa diremehin, bagus banget, malah sejujurnya, gue lebih suka ini dibandingnya Star Wars eps VII: The Force Awakens. Entah kenapa Rogue One ini, lebih dark, lebih detail dan lebih lepas dibandingnya eps VII tahun lalu. Mungkin karena orang-orang produksinya punya pressure lebih biar eps VII sukses (karena di bayang-bayangi kesuksesan pada masa lalu yg diraih oleh Eps VI: Return of the Jedi). Lagi-lagi ini adalah analisis sotoy gue part 2.

Sedangkan Rogue One sendiri, kayak yg udah gue jelasin diatas, karena ga ada bayang-bayang kesuksesan dibelakangnya, jadi lebih independen, dan memberikan warna baru pada Star Wars Saga itu sendiri. Bahkan setelah nonton Rogue One, gue makin suka sama original trilogy, dan I don’t mind to watch them over and over because the’re all damn good!

Saking bebasnya filmnya, bahkan film ini ga ada tulisan:

‘Long time ago, in a galaxy far far away’, yg dibarengi sama music epic dan ringkasan awal ceritanya, di awal film. Ngeh nggak maksud gue? Yaudah daripada bingung gue masukin video aja ya.

Nah biasanya tuh Star Wars kayak diatas gini, tapi untuk Rogue One, Cuma ada tulisan ‘Long time ago, in a galaxy far far away’, terus langsung masuk ke cerita. Bener-bener nggak Star Wars banget sih. Tapi mungkiin, ini semua terjadi karena yg menjadi tokoh utama di Rogue One adalah non-Jedi. (analisis sotoy gue part 3 wkwk).

Tapi balik lagi ya, intinya semua orang bisa menikmati Rogue One, sekalipun dia belom nonton Star Wars sama sekali. Bisa jadi, Rogue One ini malah jadi film pemanasan yg bikin penasaran ngulik dunia Star Wars, hehehe. Ya kalo ada waktu sih, temen-temen yg buta soal Star Wars bisa meluangkan waktu untuk nonton dari awal, saran gue sih dari original trilogy ( eps VI: A New Hope, eps V: The Empires Strikes Back, eps VI: Return of the Jedi), terus ke prequel trilogy ( eps I: The Phantom Menace, eps II: Attack of the Clones, eps III: Revenge of the Sith), nah terus lanjut ke sequel trilogy (eps VII: The Force Awakens), terus baru deh Rogue One, sambil nunggu eps VIII sama eps IX dibikin. Pusing ya? Engga kok ngga pusing! Tenang aja :D.

Nah sepertinya that’s it for my review. Sebelum gue nutup review kali ini, gue juga pengen ngasi tau kalo pemeran Princess Leia Organa yg diperankan oleh Carrie Fisher, tutup usia di umur 60 tahun pada tanggal 27 Desember 2016. Pastinya semua fans Star Wars sedih banget atas kepergian mrs. Carrie, but that is happening for real and we are mourning forever for her death.

Thanks for reading ya! See ya in my next review!

[ngobrolmovie]

REVIEW: HOWL’S MOVING CASTLE (2004)

Title: Howl’s Moving Castle (Japanese: Hauru no Ugoku Shiro)

Release Date: 17 June 2005 (USA)

Cast: Chieko Baisho, Takuya Kimura, Tatsuya Gashuin

Director: Hayao Miyazaki

Writer: Diane Wynne Jones

Genre: Animation, Adventure, Family

Rating: 4.5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Kalo di review sebelumnya gue sempet menyinggung tentang betapa anime movie Ghibli sangat merajai box office per-anime-an di Jepang, maka kali ini gue langsung aja ngebahas salah satu film andalannya. Bukan, bukan Spirited Away yah, gue belom nonton soalnya :’). Yg gue bahas kali ini adalah, jeng jeng! Howl’s Moving Castle!

Howl’s Moving Castle bercerita tentang seorang penyihir karismatik, charming dan ganteng (eyaak) bernama Howl. Dia tinggal di kastil yg unik karena bisa pindah-pindah lokasi gitu, that’s why judulnya Howl’s Moving Castle, karena kastilnya itu salah satu elemen unik yg bikin filmnya iconic. Orang-orang di kota ngegosipin, kalo si Howl ini kerjaannya ngejar-ngejar cewe cantik Cuma buat di ambil jantungnya doang. Di awal cerita aja kita udah dapet bad image tentang karakter utama nih… apakah benar semua gossip itu? Lanjut ke pembahasan berikutnya!

*kastilnya Howl*

*Howl ganteng*

*Howl ganteng part 2*

*Howl ganteng versi dark hair*

Di sisi lain, ada cewe sederhana pembuat topi bernama Sophie Hatter. Orangnya kalem, biasa aja. Tapi ada insiden yg bikin dia disihir sama Witch of the Waste dan mengakibatkan dia seketika berubah jadi tua! Iyes! Macem nenek-nenek tua yg udah bongkok gitu deh. Kasian lah pokoknya. Dia sih berusaha gak panik menghadapi perubahan aneh itu, dan untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan dari teman, kolega dan keluarganya, akhirnya dia memutuskan buat pergi dari kota. Kenapa sih si Sophie bisa disihir sama Witch of the Waste? Lanjut dulu yuuk.

*Sophie sebelum disihir jadi nenek-nenek, B ajah*

*Sophie pas udah disihir jadi nenek-nenek*

*Sophie pas sihirnya ilang, jadi lebih cakep*

Nantinya kepergiannya itu bakal ngebawa dia tiba di kastil uniknya Howl. Long story short, akhirnya dia bisa masuk ke kastil Howl dan berteman dengan Howl dan orang-orang didalem kastil. Ada Calcifer, demon berbentuk api (masuk akal kalo iblis di asosiakan dengan api yes kawan-kawan). Terus ada juga young apprentice witch didikan Howl, namanya Markl, masih anak kecil gitu. Nantinya juga Sophie bakal temenan sama scarecrow yg dikasih nama ‘Turnip Head’.

*Calcifer si iblis berbentuk api*

*Markl si bocah*

*Turnip Head alias orang-orangan sawah alias scarecrow*

Negara fiksi tempat Sophie dan Howl tinggal adalah Negara yg statusnya lagi berperang ngelawan Negara lain. Raja di negeri tersebut memerintahkan semua penyihir buat ikut perang juga. Howl pun dipaksa ikut perang, padahal dia ngga mau. Nanti penolakan Howl akan ngebawa dia ketemu sama Madame Suliman, kayak semacem kepala penyihir di Negara itu.

Jadi apa yg bakal terjadi selanjutnya? Apakah Howl bakal ikut perang? Terus Sophie juga tetep jadi tua? Terus perkembangan hubungan Howl sama Sophie gimana? Daripada penasaran, lanjut nonton aja ya, link downloadnya emang udh rada susah nyarinya karena ini film jadul, tapi kalo usaha dikit pasti ketemu kok :D!

Film buatan master utama Ghibli Studio, Hayao Miyazaki ini dibuat berdasarkan novel dengan judul sama karangan Diane Wynn Jones. Perbedaan mencolok adalah, kalo versi Hayao lebih menekankan ke isu-isu perang. Kalo di novelnya lebih menekankan ke persamaan gender.

*Howl sama Sophie jalan-jalan di udara*

Dari segi visual dan cinematography, Alhamdulillah gue dapet resolusi videonya yg 720p jadi masih jernih dan oke banget videonya, kebayang lah kalo nonton di bioskop jadi se wah apa. Dengan latar kota yg colourful, juga bergaya eropa banget, bikin kita yg nonton jadi berandai-andai kalo kota tempat Howl tinggal itu beneran ada di dunia nyata. I’d like to visit one day!

Sebenernya ini film yg dikhususkan buat anak-anak, tapi menurut gue sih masih bisa ditonton sama orang-orang dewasa macem kita-kita gini, karena apa? Dalem filmnya sendiri banyak hal-hal yg menyinggung isu nyata. Kayak perang. Perang jaman sekarang udah real banget terjadi lah, contohnya di Negara-negara Timur Tengah. Dalam hal ini Howl sebenernya gak kepengen ikutan perang, tapi dia terpaksa ikut. Padahal buat ikut perang itu, dia harus make sihirnya mayan gede dan lama-lama bikin dia mati. Ya sama aja kayak bunuh diri dong.

Sama aja kayak tentara yg kepaksa ikut perang. Ninggalin anak istri, tiap hari ketemu peluru, senjata api, tank-tank. Dan belom tentu pulang dalam keadaan utuh, bisa jadi tangannya buntung, kaki nya ilang, bahkan yg paling buruk pulang tinggal nama. Yassalam ngenes banget ngga sih ngebayangin jadi tentara :’(.

Sebenernya tujuan utama Hayao Miyazaki bikin film ini juga karena awalnya dia kontra banget sama invasi Amerika ke Iraq tahun 2003. Tapi gue ngga akan bahas itu disini, gue udh bikin tautan khusus kalo mau tau banyak tentang Invasi Iraq here.

Nah sebenernya Hayao Miyazaki sendiri juga pengennya film ini ngga terlalu nge hits banget di Amerika, kan tujuan utama dibuat filmnya buat propaganda anti perang, tapi nyatanya apa, orang-orang pada suka sama film ini, gue baca di situs manapun, gak ada yg mencela film ini, dari kalangan amatir macem gue, hahaha, sampe kritikus film beneran, semua pada suka pokoknya lah! Bahkan aktor Holywood berkelas macem Christian Bale pun sampe bersedia ngisi suara versi English-dubbed di film ini, apapun perannya! Dia sendiri awalnya gak tau kalo dia jadi tokoh utama, Howl kesayangan : ).

Dan akhirnya, film ini bisa masuk nominasi Best Animated Feature nya Oscar’s Academy Award 2006. Ini adalah kedua kalinya film Ghibli masuk nominasi Oscar (pertama kali adalah film Spirited Away), keren banget gak siiih? Tapi sayangnya masih kalah sama film entahlah-apa-itu-judulnya. Googling ndiri yak! :’).

Pada akhirnya, menurut gue film yg worth untuk dikenang adalah film dengan pesan moral yg bagus, ditambah dengan musik yg oke juga. Gue sendiri punya kebiasaan, nulis review gini pasti bareng sama dengerin lagu-lagu sontrek filmnya, karena indah banget musik-musiknya tuh, Cuma instrumental sih, tapi pas denger tuh seketika otak gue langsung kebayang suasanya di filmnya, gimana gue liat karakternya satu-satu dan sumpah bikin gue nulis kayak ngalir gitu, memudahkan banget lah pokoknya. Same thing goes the same kayak pas gue review Kimi no Na wa kemaren ya, Cuma gue lupa bilang aja :3.

Jadiii overall, I highly recommended this film for you to watch!

See ya in another review and bye!

[ngobrolmovie]

REVIEW: KIMI NO NA WA (YOUR NAME) (2016)

Title: Kimi no Na wa (Your Name) (2016)

Release Date: 7 December 2016 (Indonesia)

Cast: Ryunosuke Kamiki, Mone Kamishiraishi, Ryo Narita

Director: Makoto Shinkai

Genre: Animation, Drama, Fantasy

Rating: 4.5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Kalo waktu itu review anime series pertama gue adalah Gundam SEED, maka kali ini gue akan bahas anime movie yg sumpah lagi hype banget dimana-mana. Yes! Apalagi kalo bukan Kimi no Na wa! Film besutan sutradara handal Makoto Shinkai ini bisa membuktikan kalo bukan Cuma film anime Ghibli aja yg bisa jadi box office!

Jadi ceritanya gini, ada seorang cewe namanya Mitsuha Miyamizu, sekitaran kelas 2 SMA. Dia tinggal di country-side gitu, nama daerahnya Itomori (anyway, it’s a fictional place). Dia sebenernya udah lelah sama idupnya yg gitu-gitu aja yg daerah yg bisa dibilang pedesaan, gak ada apa-apa, madesu lah pokoknya, mana dia juga kudu jadi Miko di kuil Shinto punya neneknya, dia sama adeknya gitu. Yah gak ada pilihan, selain ngikutin neneknya. Sementara emaknya udah meninggal, dan bapaknya sibuk ikut partai politik biar jadi walikota Itomori. Saking keselnya dia sama idupnya, dia sampe teriak-teriak di atas bukit biar dia bisa jadi cowok keren dan tinggal di Tokyo. Well said!

Sementara ada Taki Tachibana, seorang cowo yg juga umurnya sekitaran kelas 2 SMA, tinggal di Tokyo yg penuh dengan hal-hal modern (hal-hal yg diimpikan sama Mitsuha :p). nothing special dari perkenalan pertama dari Taki. Yg jelas dia stylish sih untuk ukuran karakter anime cowo mah kwk.

Suatu hari Taki kebangun dari tidur dan kaget banget pas nyadar kalo dia tuh bukan di tubuhnya sendiri! Yes! Jiwanya ada di badannya Mitsuha. Dan caranya si Taki mastiin kalo itu bukan badan dia tuh sumpah kocak banget, you should watch it by yourself gais! :’)

Gimana sama Mitsuha? Yaaah sama, Mitsuha kebangun dari tidur dan kaget banget juga, pas tau kalo dia ada di badan cowo, alias Taki. Awalnya mereka berdua ngerasa kalo itu Cuma mimpi yg bener-bener kayak nyata, tapi akhirnya mereka berdua menyadari kalo mereka switch-body for real! And it’s not even a dream!

Sekarang pertanyaan gue adalah, pernah kah kalian, temen-temen semua, baca cerita tentang switch body macem Kimi no Na wa ini? Kalo udah, bisa dibandingin ya, series atau movie apa yg ceritanya punya tema yg sama kayak Kimi no Na wa. Kalo gue sendiri sih belom pernah baca cerita atau nonton film dengan tema switch body cewek-cowok gini, hehehh.

Bagaimana mereka berdua, Taki dan Mitsuha menghadapi kehidupan sehari-hari dengan jiwa yg tertukar? Pastinya ngga mudah ya, apalagi mereka berdua beda gender, terus beda kota, pastinya awalnya mereka gak bisa menyesuaikan diri sama lingkungan. Akhirnya mereka berdua bikin catetan-catetan gitu biar mereka gak salah ngomong atau gak salah ngelakuin sesuatu.

*Mitsuha sama Taki kaget pas pertama kali nyadar mereka switch-body*

*Taki sama Mitsuha udah mulai akrab dan udah saling ngata-ngatain, liat aja tuh tulisah ‘Aho’ sama ‘Baka’ di pipinya*

Lama-lama mereka pastinya yah ada rasa-rasa yg tidak terjelaskan gitu, karena udah biasa tukeran tubuh dong. Mungkin suka, mungkin cinta :p. pastinya pas Mitsuha ngatur Taki kencan sama senior di resto Italia tempat dia kerja part-time, Mitsuha tau-tau nangis pas balik lagi ke tubuhnya. Kayak ngerasa gak rela gitu, eh tapi juga gue gatau sih penyebab si Mitsuha nangis itu kenapa, soalnya random banget sih wkwk. Tapi ternyataa, kencannya Taki malah gagal, soalnya kata seniornya, Taki tuh udah kayak orang laen aja pas jalan sama dia. Makanya akhirnya gatot dah.  Akhirnya setelah itu, Taki coba nelpon Mitsuha. Kan mereka ada nyimpen nomer masing-masing tuh di hp. Eh tapi nomernya ga nyambung gitu. Akhirnya Taki balik kerumah.

Besokannya, ternyata, Taki sama Mitsuha gak tukeran badan lagi, dikira Cuma sekali dua kali kan, eh ternyata sampe seterusnya. Taki mulai panik. Di sisi laen dia udah nganggep Mitsuha sebagai orang terdekatnya. Meskipun secara real mereka sama sekali gak pernah ketemu langsung, bahkan Taki aja nggak tau Mitsuha tinggal dimana. Gilak gak tuh!

Nah akhirnya berdasarkan ingetan-ingetan Taki yg tajem, dia mulai ngegambar suasanya desanya Mitsuka, itu Cuma ngandelin ingetan aja loh, dia sketching a draft gitu, trus dibantu sama google juga estimasi lokasi daerahnya sesuai deskripsi-desripsi Itomori yg dia inget, dia mah nggak tau itu nama desanya Itomori. Dibantu sama 2 orang temennya, akhirnya Taki nekad nyari Mitsuha. Ibaratnya mah gini, lo gatau gebetan lo tinggal dimana, tapi lo mau dia nyariin dia sampe kemanapun, mungkin sampe ke ujung dunia pun bakal dicari terus kali. Eyak!

DAAAAAN! Betapa kagetnya Taki ketika mengetahui kenyataan mengenai Mitsuha dan desa Itomori nya itu sendiri.

Kenapa? Kenapa? Wesh, pastinya gue gak bakal nyeritain, karena jatohnya bakal SPOILER banget, dan bukan gue banget ngasi tau ending filmnya kayak gimana.

So, kalian penasaran kan gimana? Udah baca panjang-panjang gini masa ga penasaran sih hehehe.

Mumpung filmnya masih ada di bioskop, silahkan banget langsung cush yaaa ke CGV Blitz atau Cinemaxx terdekat! Jangan coba-coba nyari di XXI, gak bakal ada ampe 100 tahun kemudian juga :’).

Diatas kan gue udh bilang ya kalo ini filmnya Makoto Shinkai, mungkin kalian pernah nonton 5 cm per second, ini kreatornya sama. Tapiii, ceritanya totally different yes! Gue gak bakal ngebahas 5 cm disini, tenang-tenang! Dan gue gak akan coba ngebandingin filmnya karena temanya aja udah beda banget, jadi apa yg mau dibandingin? Heuheu.

Kimi no Na wa adalah film dengan tema yg unusual, at least menurut gue. Biasanya kisah cinta anak sekolahan ya biasa aja gitu, ketemu-ketemu, deket, jadian, atau apalah, banyak banget variasinya soalnya. Nah kalo film ini tuh, kedua tokoh utamanya, Taki dan Mitsuha itu ga pernah ketemu langsung sama sekali, tapi mereka jadi kayak ada ikatan ya karena mereka tukeran tubuh, dan menurut gue ini jarang banget ada tema kayak gini. Bisa dibilang filmnya rada supranatural sih karena ada hubungannya sama komet yg jatuh ke bumi, dan juga ada berhubungan dengan kepercayaan Shinto yg mayoritas dianut sama orang-orang Jepang. Apalagi Mitsuha kan Miko di Kuil Miyamizu.

Begitu banyak gue nemuin filosofi Shinto di film ini, dan bagusnya lagi, tema supranatural ditambah elemen science fiction dari komet itu ngga bikin ceritanya jadi jayus, tapi malah ngasi dimensi unik dalam film ini, yg jelasnya gue gabisa jelasin pake kata-kata. Makanya nonton dah, asli ini mah harus banget! Hahaha.

Gue juga disini mau ngebuka mindset temen-temen diluar sana kalo anime itu sekali lagi bukan cuma buat anak kecil. Di Indonesia sendiri, Kimi no Na wa dikasih rating 13+, tapi kenyataannya apa, gue yg udah 25 ini aja masih banyak bingung sama alurnya, harus bener-bener serius dan konsen banget pas nonton biar ngerti, karena di film ini banyak adegan switch-body nya jadi kadang suka salah ngira aja, ini Taki apa Mitsuha sebenernya, gituu. Sejujurnya, gue udh nonton ini bajakannya waktu bulan kemaren hahaha karena gue udh gak sabar pengen nonton, tapi karena gambarnya super bapuck dan gue pengen nonton lagi, yaudah lah gue cus aja ke bioskop terdekat. Dan ketika gue nonton 2x itu gue baru ngeh sih sama timeline nya sendiri. Karena bisa dibilang agak njelimet lah.

Value yg paling bagus dari film ini yg paling gue suka adalah, cinta tuh harus diperjuangkan gaes, mau sesusah apapun rintangan, because you’ll never knowww, who will be your last one! Gue sampe lupa bilang kan yah, bukan cuma Taki doang yg usaha nemuin Mitsuha, Mitsuha juga sama, dia ampe ke Tokyo gilaak buat cari Taki.. jadi inget aja, kalo yg usaha dua-duanya, ya jelas itu kalian berdua meant for each other, tapi kalo Cuma lo doang yg usaha, ya itu artinya, dia gak suka sama lu lahh, as simple as that.

Ketika kita udah usaha maksimal untuk memperjuangkan orang yg kita sayang, pastinya bakal ada jawaban dong untuk itu semua, dan cuma orang yg berani aja yg bisa nerima jawabannya. Yg terpenting adalah Taki dan Mitsuha udah berani dan usaha untuk memperjuangkan cinta mereka. I think it’s a beautiful thing when I see two people struggling for their love together. I don’t know why, It’s my personal thought, anyway.

Tapi kalo ngomong tentang endingnya Kimi no Na wa sendiri, gue gak mau bahas ya, karena it’s a different thing. Semua orang bebas menginterpretasikan endingnya sendiri-sendiri.

Well, that’s enough said for my review. Hope you enjoy it! See ya another time!

[ngobrolmovie]

REVIEW: DOCTOR STRANGE (2016)

Title: Doctor Strange

Release Date: 4 November 2016 (USA)

Cast: Benedict Cumberbatch, Mads Mikkelsen, Chiwetel Ejiofof, Tilda Swinton, Rachel McAdams, Benedict Wong

Director: Scott Derrickson

Genre: Action, Adventure, Fantasy

Rating: 4.5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Setelah menjalani hiatus selama sebulan lebih tanpa inspirasi dan stress berkepanjangan, bahahaha! Akhirnyaaaaaa, blog ini idup lagi dengan pembahasan Doctor Strange! Siapa itu mas dokter? Mari kita lanjut pembahasan tanpa basa-basi!

Tersebutlah ada dokter bedah syaraf bernama Dr. Stephen Strange, kariernya bagus, tipikal dokter sukses tajir yg enjoy his life to the fullest deh. Tapi semua berubah ketika dia mengalami kecelakaan mobil, gara-gara, maen hape sambil nyetir, ngenes banget ngga sih! :’( Dan semenjak itulah semuanya berubah, syaraf di tangannya putus semua, tangannya jadi ngga normal, dan lebih parahnya lagi, dia udah gak bisa jadi dokter bedah syaraf ya karena tangannya itu gabisa aktifitas dengan normal, gemeter terus alias shaky, ah kasian deh pokoknya. Semua hal yg dibangga-banggain sama dia, semua kemampuan dia sebagai dokter, dengan terpaksa harus ditinggalin gitu aja.

*Stephen pas aktif jadi dokter bedah syaraf beserta Christine, yah-bisa-dibilang-pacarnya-lah*

Sekarang gue tanya, orang yg hidupnya udah enak, udah sukses, serba bisa ngelakuin semua hal di hidupnya, trus tiba-tiba jadi miskin, gak bisa cari duit juga karena udah cacat, Cuma ada 2 pilihan yg bisa dia ambil, pertama pasrah terima nasib atau kalo ngga bunuh diri karena ngga shanggup terima kenyataan, kedua cari alternatif lain biar tangannya sembuh dong. Nah menurut kalian, Stephen ambil keputusan yg mana ;)?

Untuk ukuran orang sepinter dia (ya doong, kan dia master sama Ph.D bedah syaraf pastinya tipe orang yg pinter banget, suka berfikir, logis dan punya perencanaan matang ke depan). Pastinya dia bakal do everything supaya tangannya pulih kembali, supaya at least dia jadi orang normal lagi lah. Akhirnya gaes, dia caw ke Kathmandu, Nepal dong untuk coba metode penyembuhan ala timur, (karena menurut dia, western medication udah gagal total di dia, terapi-terapi segala macem gak pulih-pulih).

*Stephen Strange pasca cacat dan gak keurus, on his way to Kathmandu, Nepal*

Akhirnya dia sampe lah ke sebuah tempat bernama Kamar-Taj, dengan sangat susah payah mati-matian dia akhirnya tiba dan bisa diterima di komunitas Kamar-Taj. Nantinya dia akan mengalami hal-hal spiritual beyond logic yg akan ngerubah mindset dia sepenuhnya. Tentunya pertemuan The Ancient One/The Sorcerer Supreme pun bakal ngerubah semua hal yg dia tau. Penasaran kan ya gimana ceritanya? Terus pertanyaannya adalah, apakah tangan dia bakal sembuh? Apakah dia bisa menjadi Stephen Strange dengan kepribadian yg lebih baik? Yg gak egois, gak emosional dll? Marih ditonton untuk filmnya sendiri ya gaes-gaes sebelum turun layar, masih gress loooh fresh from the oveeen :3.

*The Ancient One, guru spiritual di Kamar-Taj, Kathmandu*

*Karl Mordo, salah satu ceesan Stephen di Kamar-Taj, muridnya The Ancient One juga*

*Stephen Strange setelah full transformasi menjadi Doctor Strange, jubahnya sendiri bernama Cloak of Levitation*

Oke setelah kelar ngebahas cerita tanpa spoiler kampret, mari kita masuk ke pembahasan lain. Karena ini blog gue, jadi gue bebas dong ya ngebahas apapun yg menurut gue patut dibahas, hwahahah!

Menurut gue, ini adalah film Marvel Cinematic Universe yg bener-bener laen daripada yg laen, ya setidaknya kita, penonton, sama sekali ga dikasih bayangan apa-apa kan sebelum nonton. “I come without warning” begitulah sekiranya mungkin yg film coba komunikasiin ke kita-kita, penontonnya.  Eh tapi case ini terjadi kalo kalian buta sama trailer dan teasernya yah, kalo gue sih emang udah berkomitmen, caelah, mau film apapun itu, gue ga bakal nonton trailer dan teasernya, kenapa emang? Gak sesuai ekspektasi agan-agan sekalian!

Nah begitupun yg gue alami sama Doctor Strange inih. Yg ada dibenak kita kan gini yak, sebenernya siapa sih dia? Emang dia se-terkenal Iron Man apa Captain America? Lu pada ngga ada gambaran sama sekali kan siapa dia? (orang yg ikutin komik Marvel sih pasti tau Doctor Strange, tapi bukan itu point utama gue). Nah tu dia yg gue saluin juga sama Marvel, sangat berani mengangkat kisah based-on comics yg nggak gitu popular (kalo dibandingin sama Iron Man ama Captain America ya).

Tapi tentunya Marvel bikin film Doctor Strange ini bukannya tanpa arah, karena ide pembuatan filmnya sendiri ada semenjak tahun 2010, itu mulai diambil alih sama Marvel ya, kalo ide awal-awalnya banget mah udah ada dari tahun jebot deh, baca aja di Wikipedia kalo ngga percaya, super ngejelimet deh. tapi sayangnya, ide hanya menjadi ide, karena bener-bener ga ada production house yg serius ngegarap Doctor Strange ini, poor you, mr. Strange : (.

Tapii, moral value of the story is, semenjak diambil alih sama Marvel semuanya, pastinya dibikin serius, menarik dan ceritanya pun nggak kacangan, dalam artian, kita bisa mengenal sisi lain Marvel Cinematic Universe melalui Doctor Strange ini. Dari film ini kita bisa tau ternyata dunia supranatural dan hal-hal berbau spiritual gitu juga eksis dan dikulik sama Marvel loh, bukan cuma manusia super hasil eksperimen atau robot dengan teknologi canggih, hihihiw :3. Tema ceritanya sendiri agak bersinggungan dengan kepercayaan timur ya, ada sisi meditasi dan kepercayaan terhadap ancient beliefs. Ada yg disebut Other Dimension juga, pokoknya itu dimensi yg bener-bener gak pernah disinggung sama sekali di film MCU laen. Mantep lah pokoknya.

Jadi kalo superhero Marvel yg laen bisa dibilang hebat karena mereka punya teknologi dan peralatan canggih, kalo khusus Doctor Strange ini, dia hebat karena dia meditasi, mencari kekuatan yg bersumber dari dalam diri sendiri, dan itu ngga instan, dia harus menahan hawa nafsu duniawi, membersihkan diri, dan tentunya kekuatannya akhirnya didapet karena dia di satu titik udah siap untuk terima diri dia sendiri, segala kelebihan dan kekurangan (cacat tangan dia), dia bisa embrace itu semua, dari situ lah dia nemuin kekuatan sejati.

Jadi, bener-bener beda banget kan sama superhero Marvel yg lain? *wink wink*

Tapi jangan coba-coba ngebandingin sama Thor dan segala makhluk Asgardian yg laen itu ya! Beda jauh! Hellooow, Thor beserta Asgardian itu itungannya Dewa di MCU, kalo Doctor Strange itu manusia biasa, yg pure ngedapetin kekuatannya karena hal-hal spiritual yg diatas barusan gue jelasin. Jadi tolong jangan berdebat kusir ngga ada guna, karena mereka obviously and totally different : )

Dan ketika lu liat other dimension di Doctor Strange ini, itu efeknya bener-bener BOOM! Keren gila!! Kacaw abis dah, gue cuma bisa melongo, pas otak sama mata gue dimanjain sama psychedelic art yg surreal dan mindblowing banget!!! (sumpah gue ngga tau Bahasa indonya apa, pokoknya gue rasa PSYCHEDELIC ART itu adalah frase yg tepat untuk menggambarkan efeknya yg gila dan imajinatif banget). Ini film gue akuin efeknya lebih banyak daripada adegan realnya, jadi yg heboh tuh efek, tapi ketika lu nonton, lu bakal enjoy banget! Jadi intinya ya sangat memanjakan mata lah. Salut sama Marvel untuk hal ini, bikin film ngga pernah setengah-setengah! Total!

Dan hal yg gue sangat soroti di film ini juga acting para actor yg sangat-sangat bagus. Ada yg pernah denger ngga kalo Marvel itu ngga pernah salah casting orang, dan itu sangat gue amini di film ini. Siapa sih sekarang yg nggak tau Benedict Cumberbatch? Gila dia tuh aktingnya keren banget. Gue udh banyak liat dia berperan, mulai jadi Sherlock, jadi Alan Turing, jadi macem-macem laen yg lah! Dan disini dia bisa dibilang out of the box banget! Well, ehem, gue emang fans dia garis keras banget sih, so I can say, I enjoy every character he ever played, even when it’s gay! *Coba cek review gue yg The Imitation Games ya buat cek-cek pendapat gue tentang acting Benedict disitu, heheheh!* *rating page mendadak naek :P*. Karakter songong ama pinternya mirip-mirip ama dia pas jadi Sherlock sih, tapi dia jadi Stephen Strange itu bener-bener peran yg gue nggak pernah liat sebelumnya, dan jatohnya bagus banget! Total banget! Super sukak lahh top markotop, hehehe.

Tapi ada satu hal yg mengganjal, karakter musuh kurang digali disini, jadi kurang dominative aja sih, padahal aktornya udh mantap, Mads Mikkelsen, sang Hannibal Lecter versi TV series yg super haus akan daging manusia, hahaha, oke fokus-fokus jangan salah arah!

Tapi asli, penjahatnya kurang greget, disini namanya Kaecillius, si Mads Mikkelsen itu : (. Ada satu lagi The One alias Dormammu. Nah yg Kaecillius ini nih yg bikin turn off banget, ngga gitu menonjol aja. Pokoknya kurang deh! masih kalah ama pesona kejahatannya Loki, nggak ngerti kenapa, tapi menurut gue, penjahat Marvel paling gila dan iconic ya Loki! Hehehe.

*Kaecilius with messed up face*

Tapi Doctor Strange tetap film yg menyenangkan banget buat ditonton, pokoknya Marvel gak pernah gagal deh! super <3 laafffff!

Well, gitu aja deh review gue yg amat sangat panjang ini, semoga kalian sukak! Dan biar kalian gak bosen bacanya, pasti bakal gue sisipkan gambar yg banyak yaa!

See ya in my next review and bye!!

[ngobrolmovie]

REVIEW: STRANGER THINGS (SEASON 1: 2016)

Title: Stranger Things

Season: 1 (July 2016)

Creator: The Duffer Brothers

Genre: Drama, Horror, Mystery

Cast: listed below

Rating: 5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Halo semua! Karena gue lagi super bersemangat, gue bisa lah kali ini review tv series *Walaupun panjang jadinya*, tapi ini bukan sembarang tv series loh, selain ini ada di Netflix, ini juga bisa dibilang sumber kebahagiaan untuk penggemar film-filmnya Steven Spielberg tahun ’80 an macem ET, Jaws, pokoknya semua filmnya deh! Terus juga penggemar Stephen King pasti bakal suka ama ini series. Malah bisa dibilang, series ini jadi kayak penghormatan buat film-film di tahun ‘80 an karena banyaaaak banget film-film klasik yg jadi referensi di series ini. Jadi, series apakah ini? Yakkk! Ini adalah Stranger Things! Yuk, kita langsung ke pembahasannya!

Berkisah di Hawkins, sebuah kota yg sebenernya fiktif di Indianapolis di tahun 1983, ada sekelompok anak-anak SD cupu yg gemar banget sama maenin Dungeons & Dragon. Seperti layaknya anak-anak cupu, mereka tuh ya suka dibully sama anak-anak yg lebih popular dan di sekolah pun, mereka dikenal sebagai anak-anak yg suka sama teknologi, bahkan mereka ikut A.V Club gitu deh. Anak-anak ini terdiri dari 4 orang, ada Mike, Will, Lucas dan Dustin. Karena saking sukanya mereka maen Dungeons & Dragons, mereka tuh udah biasa aja gitu pulang malem-malem dari rumahnya Mike (basement-nya Mike jadi basecamp buat maenan tuh tabletop game. Suatu hari mereka pulang malem dan besok paginya ketemu lagi dong di sekolah, nah mereka bingung tuh, kenapa si Will kagak masuk, orang kemaren malemnya abis maenan di rumahnya Mike.

Nah mulai deh semuanyaa panic attack! Apalagi emaknya Will, Joyce Byers yg diperankan dengan sangat-sangat baik sama Winona Ryder, hihihi! Lalu dimulailah pencarian Joyce dibantuin sama Chief Hopper yg tegas dan peduli banget mau nyari si anak ilang ini. Nah nggak disangka-sangka kok ya barengan sama penemuan Hopper mengenai sisi gelap government agency yg ngaku-ngaku Department Energy gitu. Apakah semua ini ada hubungannya?

Nah di sisi laen, 3 bocah itu pastinya gak bakal diem aja dong ngeliat temennya ilang tanpa kabar. Nantinya mereka bakal ketemu sama bocah cewe yg bisa psikokinesis namanya Eleven, atau biasa dipanggil El. Nah dari semenjak 3 bocah ketemu sama El dan hilangnya Will ini ternyata membuka masalah-masalah baru. Jadi pertanyaannya adalah, sebenernya Will itu ilang kemana? Terus El itu siapa? Dan sebenernya Department Energy ada urusan apa sama orang-orang di Hawkins ini sendiri?

Nah penasaran dong apakah pertanyaannya bakal kejawab apa engga? Yaudah langsung cus nonton ya! sementara itu gue akan masuk ke pembahasan karakternya. Gue bagi jadi 3 sections, ada the kiddos, the adults dan the teens. Yipyip!

The Kiddos!

1.       Will Byers

Cast: Noah Schnapp

Awal cerita mulai, gue pikir dia jadi tokoh sentral cerita, eh taunya dia ilang secara misterius dan cuma nongol sekali-kali aja, fix dia hanya recurring cast wkwk. Tapii, permasalahan di season 1 ini terjadi ya awalnya karena si Will ini ilang, kalo gak ada cerita dia ilang, ya ga bakal ada cerita Stranger Things gitu looh!

2.       Mike Wheeler

Cast: Finn Wolfhard

Nah kalo si Mike ini termasuk main cast. Anaknya baik dan gampang banget di bully. Dia suka dikatain froggy-face sama temen-temennya di sekolah. Tapi dibalik itu semua sebenernya dia pinter dan perhatian sama geng – geng doi (Will, Dustin, Lucas dan El). Dia sih keliatannya suka gitu sama El, tapi apa yg terjadi ntar bakal menyedihkan banget sih buat mereka berdua hiks. Dia punya mama dan kakak namanya Nancy yg juga lumayan punya peran penting di series ini.

3.       Dustin Henderson

Cast: Gaten Matarazzo

Kalo Dustin sendiri, ya jelasnya dia se-geng lah sama anak-anak ini. Dia juga penuh dengan rasa ingin tahu yg gede. Dia suka dibully dikatain ‘baby’ karena gigi depannya kagak numbuh men! Jadi cast aslinya, Gaten Matarazzo ini emang punya penyakit yg bikin tulang dan giginya telat numbuh gitu. Dia simpatik sama El dan bisa nerima El jadi bagian baru geng-nya.

4.       Lucas Sinclair

Cast: Caleb McLaughlin

Nah kalo Lucas ini diantara temen-temen gengnya yg laen, dia yg paling nekatan orangnya dan rada emosional gitu sih. Dia ngga gitu percaya sama El dan suka curiga kalo El udah ngelakuin hal yg aneh-aneh. Tapi dibalik itu semua sebenernya dia anaknya perhatian dan sayang sama semua temen-temennya. Akhirnya sih dia bisa nerima El jadi bagian dari mereka.

5.       Eleven ‘El’

Cast: Millie Bobby Brown

Nah ini dia si El! Dengan penampilan aneh, cewe kok rambutnya cepak abis dan freaky, gak heran kan dia awalnya dicurigain sama temen-temennya. Liat aja namanya Eleven, nama macam apa itu? Kayak objek penelitian aja dinamainnya gitu bener : (. Terus yg bikin aneh adalah dia gak tau banyak macem kosakata, bahkan macem ‘friend’ aja dia nggak ngerti maknanya, oh El, sebenernya kamu ini kenapa? :’( Yg jelas sepanjang series berlangsung, kita akhirnya bakal tau kalo si El itu berasal dari mana, dan bisa dibilang, itu menyedihkan :’(

The Adults!

1.       Joyce Byers

Cast: Winona Ryder

Menurut gue, Joyce Byers adalah karakter terbaik dari series ini. Netflix nggak sembarangan cast Winona Ryder tanpa alesan! Biarpun disini Joyce keliatan stress abis karena anak bontotnya ilang tanpa kabar, tapi dia tetep usaha komunikasi sampe dianggap gila sama semua orang! Dengan acting totalnya tante Winona, kita jadi simpati sama karakter Joyce dan tentunya dalam hati kita berharap diem-diem, semoga aja Will bisa ditemuin dengan cepet, karena melas banget ngeliat Joyce udah putus asa gitu nyari-nyari petunjuk. Nanti kelak yg bantuin Joyce itu si Chief Hopper dan Jonathan, anak pertamanya. Status Joyce udah cerai, jadi dia sendirian ngegedein anak-anaknya. Betapa karakter ibu yg kuat sekali yah gaes! :’)

2.       Jim Hopper (Chief Officer)

Cast: David Harbour

Dia ini kepala polisi di Hawkins. Orangnya galak banget dan tegas, yah tipikal polisi-polisi luar lah, untungnya dia mau bantuin Joyce buat nyari-nyari kebenaran tentang hilangnya Will, biarpun awalnya dia nggak percaya dan nganggep si Joyce gila. Akhirnya kita tau kalo dia orang yg baik, dibalik semua masa lalu dia yg menyedihkan yg bikin dia berubah jadi alkoholik. Semoga Chief Hopper cepet-cepet insap :’)

3.       Karen Wheeler

Cast: Cara Buono

Nah ini dia mamanya Mike dan Nancy, sosok ibu yg perhatian sama anak-anaknya. Dia beruntung karena keadaan ekonomi keluarganya lebih baik daripada keluarga Joyce, tapi itu nggak bikin dia jadi emak-emak songong sih. Dia lumayan temenan baik sama Joyce dan ikut simpati juga pas tau Will ilang.

4.       Dr. Martin Brenner

Cast: Matthew Modine

Dia kepala peneliti di Hawkins Laboratory. Di beberapa scene dia terlihat sama El lagi ngelakuin eksperimen gitu di lab. Kayaknya orangnya antagonis dan terlihat kayak mad scientist gitu deh. pastinya kita sedikit demi sedikit bakalan tau dia ini sebenernya siapa!

5.       Lonnie Byers

Cast: Ross Partridge

Ini bapaknya Will dan Jonathan, juga pastinya mantan suaminya Joyce. Keliatan sih orangnya tipe laki nggak tanggung jawab sama keluarga, dia punya pacar yg jauh lebih muda dan pastinya nggak pernah ngurusin anak-anaknya. Singkat cerita, he is a total jerk!

The Teens!

1.       Nancy Wheeler

Cast: Natalia Dyer

Nancy ini kakaknya Mike dan anak pertamanya Karen. Dia termasuk salah satu cewek popular di sekolah, dia pacaran sama Steve Harrington yg dianggep jadi salah satu cowok ganteng disekolah. Dia sebenernya bae, tapi karakternya agak annoying gitu sih, untungnya makin kesini, karakternya makin berkembang jadi lebih baik dan lumayan punya peran penting juga dalam menemukan fakta-fakta baru hilangnya Will.

2.       Jonathan Byers

Cast: Charlie Heaton

Kalo Jonathan ini kakaknya Will. Di sekolah dia juga dikenal pendiem, agak cupu dan nggak punya temen. Tapi gitu-gitu dia sebenernya baik, perhatian sama Will, suka bikinin mixtape isinya lagu band-band kesukaan dia. (yg lagi gue sukak adalah ‘Should I Stay or Should I Go’ by Uk Dekay, hahaha) juga dia perhatian sama mamanya, si Joyce. Biarpun cupu, dia itu jago fotografi, foto-foto jepretan dia kece-kece gitu :D . Dia sebenernya naksir sama Nancy tapi diem-diem aja jadi secret crush aja deh . Overall, karakter dia baik, kalo nggak gara-gara dia dan Nancy, pasti makin lama deh nemuin Will!

3.       Steve Harrington

Cast: Joe Keery

Nah si Steve ini bisa dibilang tipe-tipe cowo popular di sekolah yg cuma mau nge-date sama cewe-cewe cantik dan popular aja. Awalnya Cuma niat maenin si Nancy tapi ujungnya malah jadi suka beneran! Sisanya, yah pokoknya dia annoying dan suka nge-bully orang-orang cupu macem Jonathan : (

4.       Barbara ‘Barb’ Holland

Cast: Shannon Purser

Kalo Barb ini temen baiknya Nancy, orangnya cupu dan nggak gitu peduli fashion dan nggak gitu peduli tentang pemikiran orang lain ke dia, intinya dia ini cewek yg apa adanya deh. tapi sial juga, gara-gara Nancy terlalu sibuk pacaran sama Steve, mengakibatkan Barb yg entah kenapa bisa ilang, dan nggak ketemu-ketemu. Sama banget nasibnya kayak Will :’(

*penasaran kenapa ada tulisan alfabet di tembok rumahnya The Byers?*

Fyuh! Akhirnya kelar juga pembahasan karakter. Karakternya gak begitu banyak karena emang episodenya Cuma dikit (8 eps) dan ceritanya focus banget nggak bercabang-cabang macem series yg laen. Awalnya gue skeptic banget kalo Stranger Things ini bakal jadi bagus karena banyak cast anak kecil yg maen. Eh taunya men, biarpun banyak bocah ye, tapi acting mereka total semua, gak ada yg keliatan amatir segala macem lah, gue nggak ngerti lagi casting awalnya seketat apa tapi gue puas banget sama acting bocah-bocah ini. Padahal mereka semua bisa dibilang pendatang baru ya, kecuali yg jadi El (Millie Bobby Brown) itu kayaknya udh beberapa kali maen film apa series gitu (langsung caw googling aja ya kalo mau tau banyak tentang Millie :3).

Menurut gue, ini adalah series yg worth untuk ditonton, disamping ratingnya yg geday-geday di Imdb dan rotten tomatoes, gak ada salahnya kalian make sure for yourself dong. Apalagi, seperti yg gue bilang diatas, kalo kalian penggemar filmnya Steven Spielberg, udah harus banget nonton ini! Gue gak bisa janjiin apa-apa, dan pastinya gue sama sekali gak dibayar sam Netflix buat bikin review ini, *NGAREP ABISSS* tapi yg jelas ceritanya sama sekali nggak absurd, gak ada scene-scene childish yg bikin kalian mikir “ih apaan sih nih?”. Nggak ada cerita! Apalagi Cuma 8 episode, gancil lah! Episodenya padat dan serius tapi juga banyak sisi fun-nya, nggak kayak series Netflix yg laen, yg dikenal dengan ceritanya yg berat dan super serius. Ini enggak kok, I swear :’).

Well, segitu aja pembahasan series kali ini ya. Semoga kalian jadi tertarik dan download juga akhirnya!

See ya in my next review and bye!

[ngobrolmovie]

REVIEW: ME BEFORE YOU (2016)

Title: Me Before You

Release Date: 3 June 2016 (USA)

Cast: Emilia Clarke, Sam Claflin, Charles Dance, Matthew Lewis, Jenna Coleman,

Director: Thea Sharrock

Genre: Drama, Romance

Rating: 4.5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Haiyooo semua, kali ini gue pengen banget ngebahas film yg baru aja gue tonton di leptop yaitu Me Before You hahahaha, karena bluraynya keluar duluan daripada di bioskop, sebenernya pun gue aneh dan bertanya-tanya, kenapa bisa gitu, kalo dipikir-pikir parah juga kan ya. Akibatnya ya simple banget, orang bisa jadi lebih milih langsung download dan cus nonton, daripada beli tiket dan nonton resmi, apalagi, genrenya bukan action atau superhero… mana sekarang juga tiket bioskop mahal sih menurut gue mah, apalagi weekend. *curhat*

Oke kita masuk pembahasannya ya, sebelum gue nonton, premis yg ada di otak gue adalah, oh ini palingan mirip kayak The Fault in our Star, cerita tentang orang sakit kanker sekarat terus ada bumbu cinta-cintanya gitu lah, ah paling standar kalo dibuat nonton bioskop, ngantuk ini mah. Karena jujur aja ya, pas nonton The Fault itu, aduh nyesel abis lah gue, kurang bagus ya, buang-buang duit doang. Padahal ceritanya mayan bagus, tapi film genre drama gitu memang kurang cocok di tonton di layar geday! Mungkin gue suatu saat akan coba baca novelnya aja hehehe. (Tapi maaf loh yaa untuk penggemar The Fault in our Star, jika aku menyinggung perasaan kalian. Ya tapi nyatanya itu sih yg gue rasain waktu nonton di bioskop. :( )

Pas gue tonton 10 menit pertama Me Before You, MEN!

Ini bagus banget! Jadi ceritanya ada cowok namanya Will Traynor, hidupnya sukses gitulah, banker, tajir, ganteng, pokoknya idaman cewe-cewe banget. Nah di masa-masa jayanya, dia kena kecelakaan gitu dijalan, ditabrak motor. Nah semenjak ditabrak motor, yah bisa dibilang cacat gitu lah, dia pake kursi roda akhirnya, udh ada 2 tahun semenjak kecelakaan dan dia belom ada tanda-tanda pulih. Hidupnya pun berbalik dari yg tadinya dikelilingin temen-temen, cewe-cewe, sekarang jadi murung dan bener-bener nutup diri dari kehidupan sosialnya.

Oke sekarang kita berpindah ke karakter utama cewe, namanya Louisa Clark, dipanggilnya sih ‘Lou’, nah si Lou ini cewe dari kalangan biasa-biasa aja, yaa bisa dibilang strata bawah lah yg kudu kerja keras buat ngidupin emak bapaknya, pendidikan terbatas dan masih single pula. Nah dia ngelamar jadi kayak semacem perawat untuk si Will yg udah gabisa ngapa-ngapain ini. Nah masalahnya adalah, udah banyak perawat disitu keluar masuk dan gak ada yg betah karena si Will ini tricky banget orangnya.

Apakah Will nerima Lou jadi perawat barunya? Terus apakah Lou bisa tahan sama kelakuan Will yg emang sengaja bikin orang-orang jadi ga betah ngerawat dia?

Jadiii, dimulailah perjalanan Will dan Lou untuk redefining their own self, karena disepanjang film, kita bakal ngeliat perubahan karakteristik dari masing-masing orang, dan cara film ini nyampeinnya tuh bagus banget. Apalagi didukung sama aktingnya Emilia Clarke yg meranin si Lou, wha! Total abis aktingnya, disini kalian semua akan liat Emilia yg goofy, funny, dan cheerful, juga optimistic person banget, padahal dia ceritanya jadi orang ngga punya loh. Dan yg menonjol dari karakter Lou disini juga adalah fashion sense nya yg quirky, ah pokoknya Lou aka Emilia bener-bener lovable banget lah. Emilia itu dikenal luas ya semenjak dia jadi Daenerys Targaryen di Game of Thrones, setelah karakteristik dia yg kuat ketika jadi Khaleesi Daenerys, eh ternyata dia bisa loh jadi pribadi yg berbeda, pokoknya image dia sebagai Khaleesi total ilang. Dan berubah jadi Louisa Clark yg gemes! >.<

*lucu kan baju-bajunya si Louisa*

*ini Will Traynor lucu ada lesung pipit* 

Terus juga Sam Claflin yg jadi Will pun aktingnya yah mayan lah, desperate-look nya dapet, judes-judesnya, terus juga biasanya kan kita liat si Sam ini jadi karakter yg sempurna waktu dia jadi Finnick Odair di The Hunger Games Saga, ya di film ini seenggaknya kita ada kesempatan liat dia di kondisi disabled, nggak sempurna, vulnerable, yah gitu deh. Dan muka doi juga menyiratkan hopeless yg amat dalam karena ibaratnya gimana sih, yg tadinya lu tuh kece ganteng baday, banyak yg naksir, laku keras lah di pasaran ciwi-ciwi, eh trus nasib lu tragis harus berakhir di kursi roda, ngenes gak lo? Nah muka doi tuh macem gitu! Dan akhirnya, Will membuat keputusan yg bikin arah film bener-bener beda dari film sejenis yg lain. Kalian harus open-minded sebisa mungkin karena bisa jadi, temen lu yg nonton nih film punya pendapat yg beda, bisa jadi dia ga suka ama filmnya karena dia kurang sreg sama tema yg film ini coba sampaikan.

Kalo kalian tanya apakah gue ngerekomendasiin film ini, gue akan sangat senang hati ngasi tau betapa senengnya gue nonton film yg berkualitas macem Me Before You ini. Kalo kalian suka film yg memberikan warm feeling setelah nonton, atau mungkin kalian suka film dengan cerita nggak mainstream dengan ending yg unik, kalian semua harus nonton film ini!

Jadi semuanya, met nonton yaa! Dan see ya in my next review!

Ps: film ini dibuat berdasarkan novel fiksi yg berjudul sama karya Jojo Moyes :)

[ngobrolmovie]

Suicide Squad (2016)

Title: Suicide Squad

Release Date: 5 August 2016 (USA)

Cast: Will Smith, Margot Robbie, Jared Leto, Joel Kinnaman, Viola  Davis, Cara Delevigne, Jay Hernandez.

Director: David Ayer

Genre: Action, Adventure, Crime

Rating: 4/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Hai semua.

Udah lama kan yah gue nggak nulis sama sekali, karena sebenernya gue lagi coba nonton genre-genre baru dan lagi pengen vakum dulu aja sih nulisnya wkwk. Setelah udah hampir sebulan gue ga nulis, rasanya ada yg kurang dan entah kenapa gue ngerasa bersalah banget : (. Padahal sih nggak ada orang yg nge-push gue buat nulis juga. Hmmh dats weirdo. Maka dari itu gue pengen nulis lagi, soalnya buat gue tuh, nulis udh macem guilty pleasure lah… hahaha apa-apaan yeuh.

Kali ini seperti biasa gue bakal ngereview film terakhir yg gue tonton di bioskop nyahaha. Apalagi kalo bukan Suicide Squad? Nah nah, sebenernya ini termasuk film superhero bukan? Lebih tepatnya sih ya anti-superhero. Banyak banget orang yg nungguin film ini keluar, karena tentu sajo karena format anti-superhero gini, belum pernah dipake sebelumnya. Jadi apa banget sih istimewanya film ini?

Ayo kita langsung masuk ke inti ceritanya.

Jadi di kota Gotham yg selalu nggak aman dari inceran penjahat, pastinya nggak pernah damai ya dari jaman jebot. Padahal ada Batman disitu loh *ngeliat dengan tatapan nanar*. Tersebutlah beberapa penjahat kelas kakap yg sengaja direkrut sama pemerintah untuk sebuah misi. Misi apakah itu? Nah kalo yg udah nonton pasti ngerti misi apaan, yg belom nonton, hmmm sulit ya nyari bajakannya skrg, lagian belom keluar juga bluraynya. Sabar dulu kalo gitu menanti dvd bajakan : (

Nah, ada beberapa penjahat yg dikumpulin dalam misi ini ya, gue sebutin satu-satu, ada Deadshot, Harley Quinn, el Diablo, Captain Boomerang, Killer Croc, dann yg terakhir adalah Katana, sebenernya ada lagi satu, Enchantress tapi yaa gitu deh hwehehe. Permulaan film pastinya diceritain pengenalan tokoh ya, menurut gue ya bagus sih, jadi kita ada gambaran mengenai karakternya, soalnya bukan cm satu orang men, ada enam orang, bayangin aja! Tapi, ada sisi negatifnya juga, kesan dipaksainnya itu ketara banget pas awal-awal dimulai. jadi nggak gitu focus. Pokoknya super cepet dan super kilat banget pengenalan tokohnya. Bahkan cenderung nonjolin beberapa karakter tertentu doang ya, kayak Deadshot, Harley Quinn, emang kisah idup mereka agak tragis sih, tapi sebenernya karakter laen kayak el Diablo sama yg laen juga nggak kalah sedih, secara mereka itu penjahat kelas kakap, rekor kriminalitasnya tinggi, udah dewa banget. Yah intinya ga seimbang juga penokohannya. Tapi gue juga penasaran sih, apa di versi komiknya ga dijelasin terlalu dalem juga atau gimana, gue gatau yaa, mungkin penggemar DC garis keras bisa bantu ngejelasin. Soalnya sayang banget ya tokoh-tokoh bagus macem Deadshot sama Harley Quinn ga di explore.

Beda kasus kan sama Batman V Superman, kita udah dicekokin film stand –alone-nya dari jaman dulu, udah khatam kisah hidupnya ribuan kali, jadi ketika kita nonton filmnya, ya dengan sendirinya kita paham. Tapi menurut gue untuk Suicide Squad, satu kata aja sih, maksa abis.

Nah justru yg menurut gue sangat mengganggu di film ini adalah keberadaan si Joker. Soalnya kenapa? Joker disini udh JELAS gak gabung sama Suicide Squad, dia cuma terlihat ada hubungan sama Herley Quinn, dan inti dia di film ini juga gak jelas apaan, ngga jelas mau ngapain. Kasarnya mah cuman tim hore aja kali, ada atau ngga ada dia, gue rasa nggak akan ganggu jalan cerita sih. Tapi yah, kan yg jadi Joker kan si Jared Leto. Udah mantap abis kan castnya, acting mas Jared  sebenrnya udah bagus bener, tapi karena perannya malah gak jelas, gue jadi zonk sendiri pas nonton. Jadi menurut gue, Joker terbaik masih di trilogy The Dark Knight nya Christopher Nolan ya. heheh.

Mana gue baca di trivia IMDb, banyak banget adegan yg dipotong, waduhh, sayang banget, padahal kayaknya esensi cerita bisa jadi lebih berat dan lebih bagus kalo nggak dipotong-potong. Mana banyak juga adegan yg harus di shoot ulang karena si sutradaranya, David Ayer, nggak mau bikin ini film terlalu serius. Padahal kan cerita-cerita serius tuh udah ciri khasnya DC banget. Hiks.

Kalo dari segi cerita, overall standard banget ya. Tapi DC udah mulai mantep nih berani develop karakter-karakter laen diluar Batman ama Superman, soalnya ya boring abis lah, masa dari jaman dulu, Batman lagi Batman lagi, Superman lagi Superman lagi. Pastinya komisaris DC berkaca sama kesuksesan Marvel yg udah berani keluar dari zona aman.

Anyway segini aja deh review gue,  semoga membantuu. See ya in my next review and bye!

Bonusnya, gue kasih gambar personil Suicide Squad yaaa biar asik hehehe!

1.       Deadshot

2.       Harley Quinn

 3.       Captain Boomerang

 4.       Killer Croc

 5.       El Diablo

 6.       Katana

 7.       Enchantress

 8.       JOKER

[ngobrolmovie]

Mobile Suit Gundam SEED (2002)

Title: Mobile Suit Gundam SEED (Kidou Senshi Gundam SEED)

Release Date: 5 October 2002 – 27 September 2003

List of Episode: 50 (original), 48 (HD remastered)

Director: Mitsuo Fukuda

Genre: Animation, Action, Drama

IMDb

Rating: 4.5/5

Hai semua, kayaknya udah lama banget banget gue ga nulis review karena sejujurnya gue kemaren sempet coba-coba lagi nonton anime series yg udah lama gue gak nonton. Untuk yg temenan sama gue di path, ciyah, pastinya sering lah denger gue ngebacot tentang Gundam SEED. Padahal kalo gue bandingin sama pencinta anime manga yg udah berkecimpung dari lama, gue ini ga ada apa-apanya lah. Entah kenapa di penghujung SMA sampe masa kuliah, gue sama sekali ngga tertarik nonton anime atau baca manga. Jadi ngga heran lah ya kenapa preferensi gue berubah-ubah. Malah gue sendiri menganggap, kalo masa-masa gue suka anime manga tuh udah berlalu, cukup dulu aja lah gue, SD SMP sukanya. TAPIII, ada sesuatu yg bikin gue dari dulu penasaran banget ceritanya dan gue nyesel banget gak ngikutin animenya pada waktu itu karena keterbatasan internet, gitu2 deh hiks. Ya apaan lagi kalo bukan Gundam SEED.

Penasaran ngga kenapa gue tau-tau bisa nonton Gundam SEED yg bisa dibilang muncul di tahun 2000-an? Sebelum gue masuk reviewnya, gue mau curhat dikit lah ya. Jadi gini ceritanya, waktu itu gue lagi rapih-rapih kamar gue karena meja belajarnya mau dikasih ke orang, oke jadi semua buku-buku di raknya dikeluarin kan tuh ya, dan omg, mata mines gue tertuju sama setumpuk majalah anime namanya Animonster yg dulu banget sempet gue koleksi bahkan gue ampe langganan bulanan gitu lah, saking sukanya wkwkwk cangak emang gue dulu. Yaudah deh sambil milah-milah buku pelajaran sama majalah buat diloakin (whattt?!!) gue iseng dong buka majalahnya sambil mikir dalem hati, “geez, it’s been a while, I can’t believe I was such this harcore”. Yes teman-teman, gue sampe sekarang juga gak nyangka loh dulu gue ampe segitunya sama anime-manga, entah kenapa semua berubah ya, hmm gue emang gabisa ditebak anaknya, alias random. Ngook…

Ketika gue baca lembarannya, gue langsung liat artikel gundam SEED, dan gue baca dikit-dikit lah, terus gue mikir, ya ampun, ini kan dulu terkenal banget di kalangan pecinta Gundam, okelah gue masih biasa aja kan tuh, terus gue liat chart karakter anime terbaik versi majalah Newtype Japan (ada didalem majalah Animonsternya) dan gue liat ada beberapa karakter Gundam SEED yg masuk situ, salah satunya Kira Yamato, Athran Zala, Lacus Clyne sama Cagalli Yula Athha. Terus gue jadi penasaran, anjir ampe ada polling karakter favorit gini, emang sebagus apa sih Gundam Seed itu? Terus emang karakternya dibikin jadi gimana ampe pada masuk best character gitu? And then akhirnya gue berusaha cari-cari linknya dan memutuskan buat nonton seriesnya secepet mungkin, hahahahaha! Oke lah cukup segitu aja curhatnya mari kita masuk ke dalam pembahasan!!

Di masa Cosmic Era (oke tiap series Gundam punya timeline masing-masing), manusia terbagi jadi 2 golongan, ada golongan Natural, ini isinya manusia biasa, ga ada embel-embel macem-macem, apalagi superhero, pokoknya pure manusia pada umumnya lah, mereka tinggal di Planet Bumi (Earth). Terus ada golongan Coordinator, nah ini nih, Coordinator ini adalah manusia hasil rekayasa genetika, jadi mereka itu lebih kuat, lebih pinter, dan pokoknya lebih unggul lah dibandingin Natural. Nah kalo Coordinator, mereka biasanya bikin koloni-koloni tersendiri di luar angkasa sana.

Tentunya kesuperioran Coordinator ini menimbulkan kecemburuan sosial lah ya untuk orang-orang Natural. Mulai muncul gerakan anti Coordinator gitu deh, padahal awalnya mah Natural sama Coordinator tuh tinggalnya sama-sama dibumi, tapi karena Coordinator terus-terusan diteror, dibunuh, hak-hak asasi manusianya dilanggar, karena itulah mereka mutusin buat bikin koloni sendiri, kelak disini disebutin kalo koloni punya Coordinator itu namanya PLANT. Sementara di Earth sendiri ada 3 faksi yg terbentuk, ada Earth Alliance, ini semacem militernya gitu deh, terus ada juga ORB Union, wilayah netral yg isi warganya ada Natural dan Coordinator, mungkin kalo disini, kayak PBB gitu ya, nah ada juga kelompok Blue Cosmos, nah kelompok ini bener-bener benci sama Coordinator, slogannya aja gini, “For the preservation of our blue and pure world”. Kelak, Earth Alliance sama Blue Cosmos ini bakal kerjasama gitu buat bener-bener ngancurin Coordinator.

Ada satu tragedy yg namanya menurut gue enggak banget, Bloody Valentine, nah itu adalah perang yg disebabkan ketika Junius-7, stasiun luar angkasanya Coordinator diancurin pake bom nuklir sama bangsa Natural, dan dibales sama Coordinator dengan cara, mereka nanem nuklir didalem bumi dan pastinya bumi jadi ancur lebur. Intinya sih perang lah ya. Dari kejadian Junius-7 itulah, kebencian antar 2 golongan itu makin menjadi-jadi.

Untuk yg bertanya-tanya latar belakang Gundam SEED, pastinya udh kebayang lah ya ini series isinya serius banget, gak ada unsur ketawa-ketawanya sama sekali.

Oke kita lanjut.

Sebutlah namanya Kira Yamato, dia tuh pelajar biasa, tinggalnya di Heliopolis, salah satu koloni netral punyanya Orb Union, lagi enak-enak jalan bareng temen-temennya selepas pulang sekolah, tiba-tiba Heliopolis diserang sama tentara ZAFT, jadi ZAFT itu adalah militernya nya orang Coordinator yg singkatannya adalah Zodiac Alliance of Freedom Treaty. Nah misinya si ZAFT ini adalah mencuri mobile suitnya Earth Alliance di pangkalan militernya di Heliopolis. Betapa kaget bangetnya si Kira pas tau ternyata salah satu tentara ZAFT itu adalah temennya sendiri si Athran Zala. Dari sini lah, cerita Gundam SEED, mulai kompleks.

Kira yg sebenernya cuma anak sekolahan biasa, dipaksa terjun ke medan perang sebagai pilot Gundam karena kebetulan dia adalah Coordinator dan dia pinter banget ngendarain si Gundam, yah biasalah, Coordinator kan emang serba bisa segala-galanya. Belom lagi sisi dilemma dalem diri dia sendiri karena ternyata dia harus berhadepan sama temennya, Athran. Akhirnya Kira dan beberapa temennya ditarik ke Earth Alliance dan jadi orang militer, kelak mereka bakal ditempatin di kapal perang luar angkasa, hmm kita sebut space-battle-ship aja ya, yg namanya Archangel. Nanti disana Kira bakal ketemu sama rekan kerja baru dan bisa dibilang keluarga baru yg ngebawa dia jadi orang yg berbeda.

Penasaran mau dibawa kemana nasib umat manusia? Apakah Kira bakal gabung sama ZAFT? Atau Kira tetep di kapal Archangel? Daripada penasaran gimana ceritanya, mending lanjut nonton aja ya, udah banyak kok link downloadnya yg masih idup. Tenang, yg suka sama Gundam banyak, jadi linknya masih aman sentosa, hehehe.

Langsung kita masuk ke pembahasan karakter yaa:

 Kira Yamato

Alliance: Earth Alliance

Race: Coordinator

Gundam Mecha: Strike Gundam, Strike Freedom Gundam

Favorite Quote: “If I have the power to make a difference, I should put it to good use”

Seiyuu: Hoshi Soichiro

Kira sebenernya Cuma anak sekolahan biasa yg kejebak di pertempuran antara ZAFT dan Earth Alliance, awalnya kita beranggapan gitu, namun makin kesini, semakin keliatan kalo Kira tuh anaknya cinta damai, dia sama sekali gamau berperang ngelawan bangsanya sendiri, lah gimana, wong ZAFT isinya orang Coordinator semua. Dalam beberapa scene fighting ngelawan ZAFT, sebenernya keliatan banget kalo Kira tuh kalo gak kepaksa, ya dia gak bakal ngebunuh musuh, malah dia lebih sering keliatan ragu karena banyak banget scene battle sama Athran Zala yg gantung. Sebagai tokoh protagonist utama gundam SEED, sebenernya banyak pelajaran yg bisa kita ambil dari Kira, Kira yg awalnya bisa dibilang menolak keras perang, akhirnya harus terjun langsung dan mau nggak mau, harus terima kenyataan kalo semua orang sekarang lagi perang, dan gak bisa lagi hidup normal kayak biasa. Akhirnya Kira bisa berdamai sama kenyataan dan mati-matian ngelawan ZAFT biarpun itu artinya dia harus ngelawan temennya sendiri. Dan untungnya, perkembangan karakter Kira pun semakin dewasa dan semakin bijak. Selain pecinta damai, dia juga sayang banget sama temen-temennya, ada Toelle Koenig, Mirrialia Haww, Sai Argyle, dan Flay Allster (temen sekolah yg akhirnya gabung di kapal Archangel), terus juga dia jadi akrab sama kru kapal Archangel yg terdiri dari Murrue Ramius, Mu La Flaga, dan Natarle Badgiruel.

Disini juga kita bisa liat, betapa Kira yg sayang banget sama Athran, harus berhadapan langsung dengan orang yg notabene temen deketnya, sahabatnya dari kecil. Tapi dia nggak punya pilihan karena mereka udah di pihak yg bersebrangan. Sangat digambarin banget kalo hati Kira juga gak rela kalo dia harus ngelawan Athran. Dan sebenernya inilah salah satu kisah tragis yg disorot dalam seri Gundam ini. Pada akhirnya, Kira juga mempertanyakan kenapa dia bisa gabung sama Earth Alliance.

Gue yg awalnya sempet meragukan karakter Kira yg agak menye-menye, akhirnya bisa suka sama dia karena sikap dia yg makin lama makin dewasa dan bisa nentuin pilihan yg bener. Di awal cerita, Kira keliatan suka sama Flay karena dia cantik, tapi semenjak dia ketemu sama Lacus Clyne, sepertinya dia lebih milih Lacus daripada Flay. Kalo kalian suka bromance yg kentel, gue bisa janjiin kalo di Gundam SEED ini, hubungan Kira dan Athran nomer satu deh bromancenya. Gue gak pernah nemu series atau movie laen yg menyoroti sampe segininya banget  persahabatan antar cowo. Tapi bukan homo loh yahhh!

Athran Zala

Alliance: ZAFT

Race: Coordinator

Gundam: Aegis Gundam, Justice Gundam

Favourite Quote: “We separated as friends and the next time I saw him we were enemies”

Seiyuu: Akira Ishida

Sebenernya gue gamau subjektif tapi gue ngaku aja kalo Athran tuh karakter favorit gue di Gundam SEED untuk kategori cowo, dan akan gue jelasin kenapa gue bisa suka sama dia hehehe… Sebagai salah satu pilot ZAFT, dia sangat menyadari perannya dalam perang, ya, dia nyadar dia di pihak mana, dan pastinya dia ngerasa kalo pihak yg dia pilih adalah pihak yg paling bener dong! Apalagi dengan kematian mamanya waktu peristiwa Junius-7, semakin membara lah dendamnya sama orang-orang Natural. Dia itu salah satu pilot ZAFT yg nyolong mobile suit punya Earth Alliance di Heliopolis sama temen-temen ZAFT-nya, ada Dearka Elsman, Nicol Amarfi dan Yzak Joule. Mereka semua dipimpin sama Rau Le Creuset, orang misterius yg pake topeng (biasanya selalu ada di seri Gundam dari jaman dulu). Seperti yg udah gue jelasin diatas, dia sering banget terlibat pertempuran satu lawan satu sama Kira di medan perang dan dia pun sebenernya juga ragu-ragu dan gak sepenuh hati ketika ngelawan Kira, karena dia masih sayang sama Kira (sebagai sahabat yee, bukan sebagai homoan!!) bahkan gak sekali dua kali dia ngajak Kira buat gabung sama ZAFT, dengan alesan, ya Kira kan Coordinator, sementara itu Earth Alliance isinya orang Natural semua, buat apa dia berantem buat orang-orang yg bukan ras dia sendiri, gitu lah intinya isi kepala Athran. Dan dia juga gak tahan harus berantem ngelawan temennya sendiri. Tapi di satu kesempatan, Athran yg udah marah banget sama Kira, nyangka kalo dia udah ngebunuh Kira di medan perang, sampe dia depresi banget karena dia ga ada pilihan saat itu. Dalam berbagai kesempatan face to face sama Kira, menurut gue sih, kadang Athran lebih keliatan charming dan berkharisma ya, ibaratnya dia steal the show lah, yg harusnya di scene itu si Kira keliatan lebih charming, eh malah Athran yg keliatan way way better. :3

Sebenernya kalo ngga dalam perang, Athran juga seorang temen yg baik, dari semua temennya, dia paling deket sama Nicol. Tapi karena keinget mamanya yg jadi korban perang, juga karena pengaruh bapaknya, Patrick Zala (pimpinan ZAFT), kalo di lapangan, dia tanpa ampun lah ngebunuh-bunuhin orang Natural. Pertemuan dia sama Cagalli jadi satu poin penting dalam cerita Gundam SEED. Karena semenjak ketemu Cagalli, karakter dia jadi berubah jadi lebih lembut , lebih baik dan dia pun jadi mempertanyakan makna perang yg dia yakini selama ini, dan dia pun jadi ragu sama keputusan yg dia pilih. Mereka berdua sempet terlibat diskusi serius tentang perang dan visi mereka tentang makna kedamaian dan tentang masa depan nanti, berat banget emang, tapi dari situ dia jadi deket deh sama Cagalli. Menarik banget loh ngeliat perkembangan karakter Athran yg tadinya antagonis, terus berubah jadi protagonis, dan itu semua nggak instan, banyak banget pihak yg harus si Athran tinggalin, termasuk bapaknya sendiri, belum lagi idealism yg selama ini ditanemin dan diyakini di otak dia kalo perang itu adalah satu-satunya cara buat meraih kedamaian. Mungkin itu dia yg bikin gue suka banget sama Athran, karena karakter dia sangat berkembang dibanding Kira yg full protagonis dan gue sangat menikmati perubahannya yg perlahan dan gak buru-buru, apalagi ketika ada cinta yg tumbuh diantara dia dan Cagalli, wah mantap! Padahal scene diantara mereka berdua nggak banyak, dan nggak muncul tiap episode, tapi ketika muncul, super intens dan lucu aja sih ngeliatnya jadi senyum-senyum sendiri. Hahahah. Sama kayak Kira, Athran juga salah satu best karakter dari Gundam SEED, dan kisah cintanya sama Cagalli, gue taro di nomer 1 deh sepanjang film!

Lacus Clyne

Alliance: Bukan ZAFT tapi tinggalnya di PLANT

Race: Coordinator

Favourite Quote: “What is it you believe in? What is it you're fighting for now? Is it for that medal you received? Or your father's orders?”

Seiyuu: Rie Tanaka

Lacus ini asal tau aja ya, dia tuh awalnya tunangannya Athran loh, fyi aja inimah! Tapi kok Athran jadiannya sama Cagalli sih? Jadi gini ceritanya, bapaknya si Lacus (Siegel Clyne) ini awalnya semacem pendukungnya Patrick Zala, makanya mereka dijodohin biar posisi kedua-duanya jadi kuat. Gituuu awalnyaaa. Dia semacem penyanyi gitu di koloni PLANT dan terkenal banget lah, macem artis gitu. Dia juga sempet masuk kedalem kapal Archangel dan itulah awalnya kenapa dia bisa ketemu sama Kira. Awalnya gue pikir, si Lacus ini kayaknya tipe cewe yg buat ngisi peran cewe lemah aja, macem kisah-kisah yg laennya gitu deh, ngerti kan maksud gue, hehehe. Tapi makin kesini, gue makin ngerti deh kenapa dia juga termasuk karakter terbaik di Gundam SEED. Ternyata biarpun terlihat gatau apa-apa di awal cerita, Lacus ini sebenernya ngerti politik dan jago diplomasi. Dia sangat memimpikan damai suatu saat bakal terwujud diantara Natural dan Coordinator, pokoknya pecinta damai banget deh, salut juga gue sama si Lacus ini karena berhasil mengubah persepsi gue heheheh. Karena dia bukan orang ZAFT, dia gak nyimpen kebencian apa-apa sama Natural, malah dia baik banget sama yg lain waktu di kapal Archangel. Sebenernya salah satu hal yg gue gak gitu ngerti adalah kenapa dia lebih interest sama Kira padahal jelas-jelas di awal cerita kalo Athran itu tunangannya dia loh, itu sih yg masih menjadi misteri. Yg jelas dia jadi salah satu pendukung Kira dan sangat berperan dalam perubahan sikap dan karakternya Kira. Kalian bakal terkejut sama Lacus pas mendekati ending deh, karena nggak nyangka banget dia bakal sekeren itu karena dia bakal bikin Lacus Faction dan itu swag abis! :3.

 Cagalli Yula Athha

Alliance: ORB Union

Race: Natural

Favorite Quote: “One kills because another is killed! Then gets killed because he kills! How the hell is that going to bring us peace?”

Seiyuu: Naomi Shindo

Nah ini dia juga karakter cewe favorit gue di Gundam SEED, awalnya gak ada yg tau si Cagalli ini siapa sampe pada akhirnya terungkap kalo dia adalah Putri dari pemimpin ORB Union, Uzumi Nara Athha. Kebalikan dari Lacus yg kalem, dia termasuk cewe yg meledak-ledak, dominan dan punya kepribadian kuat sih. Jadi bisa dibilang, dia lumayan menonjol lah, dan dia juga gak segan untuk berdebat sama orang lain ketika dia punya pendapat berbeda. Tapi dia juga sangat ceria, dan ekspresif sih kalo kata gue mah. Makanya dia gampang deket sama orang-orang. Sebelum dia kenal sama Athran, dia kenal sama Kira duluan dan mereka jadi deket gitu, pada awalnya, gue sangka dia bakal jadian sama Kira karena dia perhatian banget ke Kira dan sebaliknya. Pokoknya saling dukung gitu deh. Tapi semua berubah ketika dia ketemu sama Athran ketika mereka sama-sama terdampar di pulau terpencil. Diliat dari chemistry-nya, Cagalli sih lebih nyambung ya kalo ngomong sama Athran karena mereka saling ngelengkapin gitu sih. Kalo gak ada Cagalli, Athran gak bakal berubah jadi baik dan gak akan sepopuler ini jadinya :p. Athran pun nyadar kok kalo Cagalli jadi orang yg paling penting buat dia dan pengen banget ngelindungin Cagalli :3. Cagalli ini bisa dibilang, dia mampu brantem gitu, ya gak jago-jago banget kayak Athran yg jelas-jelas orang militer lah, tapi dia gak bisa diremehin juga. Apalagi di akhir-akhir, dia akhirnya pake gundam juga, bareng-bareng sama Kira dan Athran menghadapi episode terakhir, dan pastinya super intens banget!!Siapa yg sangka kalo dia sama Kira ternyata sodara kembar? Makanya nonton ya biar ngga kaget-kaget amat bacanya :3.

 Archangel Crew/Earth Alliance

1.       Murrue Ramius

 Race: Natural

Seiyuu: Kotono Mitsuishi

Ketika Heliopolis diserang ZAFT, banyak anggota Earth Alliance yg gugur termasuk letnan kapal Archangel, Murrue pun terpaksa naek jabatan. Karakternya baik dan orangnya bertanggung jawab. Untuk ukuran letnan, dia gak terlalu tegas dan gak galak kayak Natarle, banyak keputusan dia yg diambil karena dipaksa aja sama si Natarle, tapi dibalik itu semua, dia sangat perhatian sama kru kapalnya. Digambarin pula kalo diantara yg laen, dia tuh paling deket sama Mu, banyak banget scene dia lagi ngobrol berdua aja, ga ada Natarle, ga ada yg laen, gue spoiler aja kalo akhirnya dia sama Mu bisa dibilang jadian gitu deeh. Heheheh. Dia juga deket sama Kira, suka perhatian kalo Kira kenapa-kenapa. Kayaknya sih dia udh nganggep Kira kayak adeknya sendiri. Bisa dibilang, Archangel bisa tetep bertahan juga karena dia commandnya bagus sih.

 2.       Natarle Badriguel

Race: Natural

Seiyuu: Houko Kuwashima

Dia bisa dibilang tangan kanannya Murrue gitu deh. Lebih tegas dan lebih galak. Kadang banyak pendapat dia bersebrangan sama Murrue tapi dibalik itu semua, mereka adalah kru yg kompak, dan cukup professional juga kok, maksudnya, gak ada hard feeling atau niat menjatohin atasannya gitu. Sayang banget, dia harus di pindah tugasin ke misi laen dan akhirnya nanti harus berhadapan lagi sama kru Archangel…. Sebagai musuh : (.

 3.       Mu La Flaga

Race: Natural

Seiyuu: Koyasu Takehito

Dia ini termasuk kru pindahan ke kapal Archangel dan awalnya yg lain nggak kenal sama dia, gak kayak Murrue dan Natarle yg emang udah satu misi bareng di kapal Archangel. Dia pilot mobile armor, kalo di Star Wars mah macem pesawat  X-Wing gitu deeh. Dia termasuk tipe orang yg friendly banget deh, gak pernah ada masalah sama siapa-siapa. Dan dia perhatian banget sama Murrue, dibanding sama Natarle. Untungnya kita dikasih petunjuk kalo sebenernya Mu ini suka sama Murrue. Tapi sayang banget, Mu akhirnya gugur di medan pertempuran terakhir : (

 4.       Toelle Koenig

Race: Natural

Temen sekolahnya Kira, orangnya gak neko-neko sih. Tapi optimis dan selalu percaya kalo Kira gak bakal berubah haluan ke ZAFT. Dia ini pacarnya Mirrialia. Karakternya gak terlalu digali sih, yg jelas dia baik aja. Tapi sayang banget, dia juga gugur di medan pertempuran : (. Tapi kematian Toelle punya dampak yg gede untuk karakter Kira, karena itulah, Kira pengen banget ngebunuh Athran.

 5.       Mirrialia Haww

Race: Natural

Temen sekolahnya Kira juga, biarpun dia cewe, tapi dia gak rese dan cukup dewasa untuk mengingkapi keadaan yg lagi perang. Dia pastinya terpukul banget pas Toelle mati karena statusnya mereka pacaran gitu, dan dia sempet dendam sama semua Coordinator. Sayangnya waktu itu yg jadi sasaran kemarahan dia adalah si Dearka yg kebetulan ditangkep sama Archangel. Tapi akhirnya dia sadar kalo bales dendam gak bakal bikin Toelle hidup lagi dan mulai nerima kenyataan. Dan khususnya, dia pun mulai bisa deket sama Dearka.

6.       Sai Argyle

Race: Natural

Dia juga temen sekolahnya Kira, dia ini pacarnya si Flay. Dia digambarin super iri sama kemampuan Kira yg diatas rata-rata sampe suatu ketika dia bertindak konyol gitu deh. Karakternya juga kurang digali, yg jelas dia baik aja sih dan nggak terlalu ngaruh ke plot cerita Gundam SEED secara keseluruhan.

 7.       Flay Allster

Race: Natural

Flay. Gue gak terlalu suka ama karakter dia. Anaknya manja, gak terlalu berkontribusi di kapal Archangel karena bisanya ngumpet doang dikasur dan doing nothing about that. Dia benci banget sama Kira karena waktu itu Kira gak bisa nyelametin kapal bapaknya. Dan akhirnya dia jadi manipulative sama Kira gitu deh. Gue bisa bilang dia kena mental breakdown semenjak kematian bapaknya. Tapi kehadiran si Flay ini bisa dibilang ngasi pengaruh lumayan sama perkembangan karakter Kira ya. Bahkan Kira pun kayak kehilangan dirinya sendiri ketika dia gak bisa nyelametin Flay di saat-saat terakhir perang : (.

 Vesalius Crew/ZAFT

1.       Rau Le Creuset

Race: Coordinator

Gundam: Providence Gundam (last battle)

Seiyuu: Seki Toshihiko

Nah ini dia orang gila dibalik otak semua kekejian yg terjadi di Gundam SEED. Kalian bisa ngeh kok kalo ada tokoh pake topeng di anime Gundam, gue bisa pastiin ITU DIA TOKOH ANTAGONIS UTAMANYA, TITIK!!!

 2.       Dearka Elsman

Race: Coordinator

Gundam: Buster Gundam

Seiyuu: Akira Sasanuma

Anak buahnya Rau. Awalnya dia ikut aja, ayo-ayo aja diajak perang sana-sini. Tapi bagusnya dia nyadar kalo dia ada di pihak yg salah ketika dia jadi tahanan perang di kapal Archangel. Dan akhirnya dia ikut bertempur sama Archangel dan jadi salah satu gundam andalan. Gue liat dia ada ketertarikan sama si Mirrialia, dan Mirri nya juga agak tertarik sama dia. Let see apakah mereka jadi atau engga yaa >.<

 3.       Nicol Amarfi

Race: Coordinator

Gundam: Blitz Gundam

Seiyuu: Mami Matsui

Nicol ini deket sama Athran, dia juga bukan cold-blooded killer gitu sih kalo lagi battle. Sayang banget dia harus korbanin nyawanya sendiri dan harus mati di tangan Kira, tentunyaa itu bikin Athran setengah mati pengen ngebunuh Kira sih.

 4.       Yzak Joule

Race: Coordinator

Gundam: Duel Gundam

Seiyuu: Seki Tomokazu

Yzak ini serba iri dengki deh sama Athran, kayaknya sih dia ada masalah pribadi, dia juga tetep stick sama ZAFT sampe akhir. Dia sempet gak terima kalo Athran dan Dearka bisa berubah haluan gitu ke kapal Archangel. Dia bahkan nganggep Dearka jadi musuh karena mereka harus bersebrangan pihak. Tapi akhirnya dia bantuin Dearka di pertempuran terakhir mereka.

 Nah itu dia list karakter utama dan pendukung dalem cerita Gundam SEED ini. Ada yg penting ada yg nggak penting, yah namanya juga cerita ya, kalo semua jadi tokoh penting, ntar karakternya gak ada yg mati dooong : (.

Sebenernya tema utama Gundam SEED ini nggak jauh kok dari realita yg ada jaman sekarang. Bahkan ketika gue baru nonton di tahun 2016 (series ini muncul tahun 2002), kisahnya masih relevan sama jaman sekarang. Masalah racism yg sampe sekarang gak pernah selesai, dan perang di Timur Tengah, juga keliatan banget ditunjukin di film ini. Seperti yg gue udh pernah bilang sebelumnya, ini anime dengan tema serius. I mean it! Pembantaian keji yg ditunjukin waktu ZAFT invasi ORB, itu tuh nyata banget menurut gue, orang-orang sipil dibunuhin, padahal mereka ga pegang senjata, terus juga Natural yg balik ngebom Coordinator, apa itu namanya bukan pembunuhan massal? Kalo kita liat disekeliling kita, atau kalo kalian nonton berita mancanegara aja, di Timur Tengah, pembunuhan masal gak pernah berenti, pembantaian keji terjadi tiap saat. Gue jujur aja pas nonton ini jadi kayak mikir sendiri, gue nggak nyangka aja temanya seberat ini, mungkin kalo dulu gue udh nonton pas tahun 2002, gak bakal jadi seberkesan ini ke gue. Yah ilah tahun 2002 gue umur brapa sih? Masih SMP kayaknya gue. Tau apa emang, Mega jaman SMP?

Emang harga sebuah perang itu gak pernah murah, banyak nyawa yg tersia-siakan, terpaksa dikorbankan sih lebih tepatnya. Kalo di ending animenya, gue bisa bilang ini happy ending, tapi nyatanya tetep menyakitkan dan pastinya gue emosional banget lah pas nonton endingnya sampe, yah bisa dibilang, nangis lah hahahah. Karena gue saking pake hati banget kali ya pas nonton, ditambah udh banyak banget film perang yg udah gue tonton, jadi makin sesek aja rasanya di dada. Sesi curhat dimulai.  

Ditambah, music sama lagu-lagunya yg bener-bener ngedukung atmosfernya itu sih yg bikin gak kuat. Ini aja gue nulisnya sambil dengerin lagu-lagunya soalnya bagus-bagus semua, sounds really ‘gundam-feeling’ and heart-breaking my heart.

Mungkin di anime Gundam SEED ini, kita bisa ngeliat endingnya bagus ya, tapi realitanya, perang gak segampang itu selesai. Pada akhirnya sih, kedamaian cuma jadi sekedar kata-kata aja. Kalo kalian pas nonton jadi depresi sama tema perang yg berat, itu wajar, tapi kalo kalian biasa aja pas nonton, menurut gue malah aneh sih, do you have a heart, at last?

Wiw, kayaknya segini aja deh pembahasannya. Semoga enjoy ya. Anyway, ini review anime pertama gue karena saking berkesannya. Semoga nanti ada kesempatan bikin pembahasan Seed Destiny juga yaa! See ya in my next review and bye! : )

[ngobrolmovie]

Sing Street (2016)

Title: Sing Street

Release Date: 17 March 2016 (Ireland)

Cast: Ferdia Walsh-Peelo, Aidan Gillen, Maria Doyle Kennedy, Jack Reynor, Lucy Boynton, Ben Carolan, Mark McKeena

Director: John Carney

Genre: Comedy, Drama, Music

Rating: 4.5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Setelah beberapa lama nggak nulis review movie karena sibuk bikin review series kesayangan alias Game of Thrones, akhirnya minggu ini gue gak boleh menyia-nyiakan waktu lagi buat nulis review. Yes. Kali ini gue bakal tulis Sing Street. Udah ada yg nonton filmnya kah?? Duh kalo yg belom nonton, buruan gih download di ganool mumpung masih gres banget linknya, palingan baru diupload beberapa minggu yg lalu. Kalo masalah masuk bioskop Indonesia sih, gue kurang tau yah, kayaknya gak masuk sini resmi deh.

Berlatar belakang di Dublin, Irlandia tahun 80’an, ada seorang remaja cowok bernama Conor Lalor, dia punya kakak cowo namanya Brendan dan kakak cewek namanya Ann. Nah orang tua mereka tuh bisa dibilang suka berantem gitu lah, kayak calon-calon pengen pisah cerai gitu deh, mana keuangan mereka juga lagi gak bagus. Akhirnya si Conor itu sekolahnya dipindahin dari sekolah bagus dan mahal ke sekolah yg biasa aja gitu. Nah di sekolah barunya yg acakadut banget itu, dia kenal temen baru, namanya Darren, macem anak cupu berbehel yg suka dibully gitu deh. Nah pas pulang sekolah, mereka bedua ketemu cewe kece cakep gitu depan sekolah yg ngakunya sih udah ngga sekolah lagi dan sekarang jadi model. Nah si Conor tertarik buat kenalan gitu, tapinya si cewek ini nggak tertarik sama Conor samsek, akhirnya si Conor ini ngebokis dengan bilang kalo dia punya band dan butuh model buat bikin video klip, akhirnya si cewe mau dan sampe tukeran nomer juga. Ternyata cewek ini namanya Raphina.

Dimulailah perjalanan Conor membentuk band. Padahal alesan utama dia bikin band Cuma buat bikin si Raphina ini terkesan dan mungkin nantinya bakal naksir sama si Conor gitu deh. Dengan bantuan koneksi si Darren, akhirnya mereka nemu personil baru yg bisa maen hampir segala macem alat music, nama cowok ini Eamon. Sisa personel band yg laen gak bakal gue bahas karena bisa dibilang mereka gak gitu penting di cerita ini. Hwehehehe. Nah akhirnya si Conor yg bisa nyanyi dan maen gitar ini mulai bikin lagu deh, ngedraft lirik dibantuin Eamon, terus juga konsultasi sama kakaknya, si Brendan, tentang gimana bikin music yg original, karena Conor sendiri beranggapan kalo band dia alirannya futurist. Oh iya, pastinya kalian bertanya-tanya dong nama bandnya apaan? Anyway, nama bandnya adalah judul film ini, alias Sing Street : ).

Penasaran kan gimana filmnya? Apa si Conor bakal serius banget sama bandnya? Atau Cuma sekedarnya aja ngebandnya? Yaudah daripada terus-terusan bertanya-tanya, pokoknya langsung tonton aja ya!

Menurut gue ya, gue sih suka banget sama film ini karena entah kenapa unsur-unsur yg membentuk film ini tuh sempurna aja di mata gue, mulai dari pemilihan karakter yg kebanyakan adalah newcomer yg usianya masih muda banget, ini adalah part yg gambling banget kalo kata gue mah, soalnya masih banyak banget orang yg nonton film tuh berdasarkan siapa yg maen, bukan siapa yg bikin, atau bukan karena isi ceritanya, hayooo bener kan? Siapa yg masih kayak gitu? Hehehehe.  Isi castnya sendiri kebanyakan orang native Irlandia alias Irish people ya, jadi ada aksen irish nya gitu yg kebetulah gue suka banget-banget karena unik aja. Kenapa banyak casting orang Irlandia, karena ini filmnya diproduksi sama PH Irlandia dan shootingnya pun juga di Irlandia. Udah deh lengkap banget Irish materialnya hehehe…

Yg kedua, kalo kalian suka sama film-film macem Begin Again (ntar boleh lah Begin Again gue review hwehehe), kalian juga harus nonton ini, karena dua film ini dibikin oleh sutradara yg sama, cuman ya unsur ceritanya beda banget ya, kalo Begin Again tentang si cewe minus band, kalo Sing Street ini all about band formation and band forming deh, jadi ceritanya gak minyi-minyi banget, udah gitu lagu-lagunya seperti biasa bagus-bagus dan ear-catching banget deh, jangan lupa download juga album musiknya yaa, udah banyak banget beredar di google kok :’).

Lalu yg ketiga adalah, sang sutradara dengan sangat briliannya menggabungkan 2 unsur diatas dengan latar tahun 1980-an yg super kentel, sepanjang film, kalian bakal denger musik 80-an dari The Cure, Duran Duran, Hall and Oates, Motorhead, ah pokoknya surga banget kalo kalian pecinta music 80-an kayak gue, rasanya pengen nangis pengen pingsan aja pas nonton. Apalagi digambarin kalo si Conor ini juga penggemarnya David Bowie, ah Ziggy Stardust nya gueeee (apaan coba ngaku-ngaku wkwkwwkwk).

Well, pokoknya kalo kalian butuh film tema sederhana dengan makna dalem, dan penuh dengan music-musik bagus yg mayan banget buat referensi lagu-lagu baru, jangan di skip film ini. Go ahead, check the ganool website and click the freakin’ download button.

Okelah kalo begitu, this is the end of my review, holy moly I miss writing review soo much I write so fast this time hahaha. See ya in my next review and bye!

[ngobrolmovie]

Game of Thrones (Season 1)

Title: Game of Thrones

Season: 1 (April 2011)

Creator: David Benioff & D.B Weiss

Writer: George R.R Martin

Genre: Adventure, Drama, Fantasy

Cast: listed below

Rating: 5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Kali ini pembahasan kita agak berat karena bakal gue bagi jadi 6 part, uuuw gimana-gimana? Udah pegel duluan nggak pas ngebayanginnya? Hehehe. Kalian pasti tau gimana gue sukaaa bangets bangets sama Game of Thrones, kadang gue berceloteh di sos-med tanpa seorang pun mengerti apa itu Game of Thrones, which kind of sad, : (. Jadi, biar kita bisa diskusi bareng-bareng, gue mau bikin review aja, menebar racun lah istilahnya mah, hwehehehehee.

Jadi udah ada yg tau apa itu Game of Thrones?

Game of Thrones adalah serial/series fiksi berlatar belakang abad pertengahan. Menceritakan tentang perebutan tahta/Iron Throne dari 7 kerajaan di Westeros. Awalnya GoT ini adalah novel yg berjudul A Song of Ice and Fire, yg ditulis oleh George R.R Martin. Tapi ya karena ceritanya bagus dan beyond imagination, jadi dibikinlah jadi series. Kenapa gak movie? Yaaaa karenaaa, ceritanya terlalu kompleks dan panjang,udah gitu karakternya juga bejibun. Jadi, 2 jem movie kagak bakalan cukup pastinya untuk nyeritain satu buku.

Nah karena gak mungkin banget gue nyeritain seluruh episodenya, jadi gue bakal bikin ringkasan sesingkat-singkatnya biar kalian ada gambaran aja season 1 bercerita tentang apaan.

Sang Raja yg sedang berkuasa, King Robert Baratheon berkuda ke Utara (The North) dengan seluruh pasukannya untuk minta tolong kepada kawan lamanya, Eddard Stark atau biasa disebutnya Ned Stark. Kenapa dia berkuda jauh-jauh dari Istananya ke Winterfell? O ternyata, penasehat kerajaan, atau di GoT ini disebutnya Hand of the King yg dijabat oleh Jon Arryn, mendadak mati. Jadi King Robert minta si Ned Stark untuk jadi pengganti Jon Arryn. Apakah cerita akan semulus itu berjalan? Ooo tentu tidaaak, emangnya si Ned Stark-nya langsung mau? Istrinya Ned, Lady Catelyn Stark nggak setuju sama permintaan raja, apalagi ternyata dari dulu, Ned Stark tuh selalu jadi orang andalan King Robert, bahkan sebelum dia jadi Raja, jadi kalo kata orang jaman sekarang mah, dari dulu si Ned Stark selalu pasang badan lah buat Robert Baratheon. Malah, dulu, adeknya Ned Stark, namanya Lyanna Stark, dijodohin sama si Robert, tapi akhirnya Lyanna Stark harus mati pada saat kejadian Robert Rebellion yg akan gue bahas nanti-nanti.

*pertama dan terakhir kali Stark ngumpul dalam satu scene penuh kedamaian*

Nah akhirnya dengan penuh kepasrahan Ned Stark harus nge-iya-in perintah King Robert dan mereka heading ke Selatan, ke King’s Landing, ibaratnya macem ibukota gitu lah. Nah si Ned Stark bawa dua anak perempuannya, Sansa dan Arya Stark. Sebenernya House of Stark itu anaknya banyak. Gue ceritain secara detail ya. dari istri sahnya, Catelyn Tully, Ned Stark punya lima anak, ada Robb, Sansa, Arya, Bran dan Rickon Stark, dari hubungan terlarangnya sama wanita antah berantah, dia punya anak haram/bastard bernama Jon Snow. Kenapa bukan Jon Stark? karena ibunya bukan istri sahnya Ned Stark. Gituuu.

*abaikan Tony Stark*

Nah sementara si raja doyan minum-minum dan doyan cewe, si Robert Baratheon ini pastinya punya istri lah ya, The Regent Queen, namanya Cersei Lannister, mereka berdua punya 3 anak bernama Joffrey, Myrcella, dan Tommen Baratheon. Psst, gosipnya, 3 anak itu bukan anaknya si Robert, jadi katanya mah Cersei ini ada hubungan incest sama saudara kembarnya, Jaime Lannister. Dan hasilnya adalah 3 anak itu yg sama sekali gak ada mirip-miripnya sama Robert. (Anyway, the gossip confirmed ya, in the end pas kalian nonton juga kalian bakal tau kalo 3 anak tsb memang beneran anak dari hubungan terlarang dan incestnya Cersei-Jaime). The Lannister bersaudara ini terdiri dari 3 orang, Cersei-Jaime-Tyrion Lannister. Anak terakhir, si Tyrion itu disebut-sebut sebagai Imp karena dia cebol gitu sih. Dia bukan ksatria, tapi dia pinter banget, dalam artian, jago diplomasi. Jelasnya orang sering banget nganggep remeh dia yah karena kekurangan dia itu. padahal dia itu pinter bgt.

*Baratheon ngumpul jadi satu*

Jadi dimulailah kisah perjalanan Stark di King’s Landing yg penuh dengan tantangan. Ned Stark ini orangnya lurus, ga neko-neko, bukan politician busuk juga, pokoknya, hal yg bener ya dia bilang bener, namun apa daya, kejujuran dan kehormatannya harus digadaikan karena ada kepentingan tertentu di King’s Landing, dan bayaran dari keteguhan hati seorang Ned Stark adalah nyawanya sendiri. Ya. dia dipenggal untuk kesalahan yg nggak pernah dia perbuat. Semenjak itu, House of Stark pun tercerai-berai.

*momen-momen Ned Stark mau dipenggal*

Gimana sama House Targaryen? Mereka udah dibantai abis, tinggal sisa anaknya 2 namanya Viserys Targaryen dan Daenerys Targaryen. Si Viserys pengen banget ngerebut tahta Iron Throne kembali tapi sadar ga punya pasukan dan kekuatan, maksa dia harus berkoalisi sama Dothraki, yg dikenal sebagai pasukan barbar yg kejam banget. Koalisi sering kali dimulai dengan pernikahan, yaudah lah itu si Daenerys yg masih polos dinikahin sama Khal Drogo, pemimpin pasukan Dothraki di season 1. Cukup bercerita tentang Targaryennya yaa, kalo mau tau lebih lanjut, akan gue bahas mendetil di part 2. Tunggu yaa!

*Viserys lagi ngomong sama Daenerys siap-siap gabung sama Dothraki*

Penasaran kan gimana nasib anak-anak Stark? Naaaaaaah! Segitu aja synopsis ceritanya, gak mau ngomong banyak, silahkeun kalian kawan-kawan nonton sendiri.

Mari kita masuk ke pembahasan selanjutnya yaa!

Tersebutlah Westeros, sebuah benua antah berantah latar series ini berlangsung. Gambar peta westeros ada dibawah:

 Nah di Westeros atau bisa juga disebut Seven Kingdoms ini ada tujuh kerajaan besar (The North, The Iron Islands, The Riverlands, The Vale, The Westerland, The Stormlands, The Reach, The Crownlands, dan Dorne) nah itung deh tuh ada berapa kerajaan :p. Makanya disebutnya Seven Kingdoms yaaa karena terdiri dari banyak kerajaan.

Nah kita focus di dua tempat ya, pertama adalah The North, di teritori The North ini ada 3 wilayah, yaitu: Winterfell, The Wall, dan Beyond the Wall. Oke pembahasan pertama kita ke Winterfell dulu, ini dia gambaran winterfell.

Winterfell dipimpin oleh keluarga Stark, kita sebut House of Stark ya. ini sigil/lambang keluarganya:

 Pada saat season 1 berlangsung, silsilah ini yg sedang berkuasa di Winterfell:

 1.      Eddard/Ned Stark (Dad)

Starring: Sean Bean

 Dia adalah pemimpin house of Stark. Orangnya bijak, gak ambisius, sayang sama keluarga, truly family man. Kejadian yg mengesankan adalah, ketika mereka sedang berburu, Ned Stark nemuin direwolf dengan anak-anaknya yg masih kecil, sayang sekali induknya mati, akhirnya anak-anak direwolf itu dipelihara sama anak-anak Stark dan mereka pastinya ngerawat dengan penuh kasih sayang sampe gede-gede. Anyway, direwolf itu lambangnya House Stark yaa. Jadi mereka pelihara si anak-anak direwolf itu ada alesan kuatnya juga : ). Sayang sekali, Ned Stark harus gugur karena dijebak oleh konflik kepentingan tertentu. Emang orang bae (katanya) mati cepet :’(

Ada sedikit tambahan info mengenai tugas Ned Stark, dia itu gelarnya kan Lord of Winterfell and Warden of the North, nah sebagai seorang Lord dan penjaga wilayah utara, tugas dia itu berat karena wilayah utara bener-bener berbatasan sama Beyond The Wall. Dikisahkan pada prolog eps. 1, ada seorang Night’s Watch yg kabur dari Castle Black karena dia abis ngeliat White Walker. Seorang Warden of the North yg udah pasang janji sama kerajaan HARUS mengawasi pergerakan Night’s Watch dan orang yg udah masuk Black Castle gak boleh keluar dan gak boleh kabur. Akhirnya Ned Stark harus memenggal kepala si Night’s Watch ini. Yg pasti itu White Walker bakal jadi elemen yg penting bangeeet dalam cerita Game of Thrones. Ini hanya pembukaan. Mau tau latar belakangnya Night’s Watch? Castle Black? White Walker? Tunggu review season 2 dari gue yaaa!!

My fave quote from him: “The man who passes the sentence should swing the sword”

 2.      Catelyn Stark (Mom) --- (Maiden name: Tully)

Starring: Michelle Fairley

 Ini adalah ibunya anak-anak Stark, seorang figur ibu yg sayang banget sama anak-anaknya, rela ngelakuin apapun buat anak-anaknya, baik juga, gak ambisius, dia Cuma pengen stay di Winterfell aja. Dari awal cerita, dia udah nggak setuju kalo Ned Stark jadi Hand of the King. Selain karena dia nggak sanggup jauh-jauh sama suaminya, entah kenapa dia juga ada firasat kalo sesuatu yg beres lagi terjadi ke King’s Landing, dan ternyata itu bener. Konsekuensinya pedih, anak-anak Stark harus terpisah-pisah ga ketauan rimbanya. :(

My favorite quote from Catelyn is: “There must always be a Stark in Winterfell”

 3.      Robb Stark (1st son)

Starring: Richard Madden

 *ganteng yaaa, gue ampe naro dua foto gitu masa*

Dia adalah anak pertama Ned Stark dan Catelyn Stark, dia emang udah dipersiapkan jadi the next leader of House Stark. Dia pemberani, gagah, udah bisa dibilang calon-calon ksatria gitu lah, dan udah lumayan bagus skill diplomasinya. Hubungan sama sodara-sodara Stark yg lain juga lumayan akrab. Tapi yah biasa aja sih. Ketika Ned Stark pergi ke King’s Landing untuk jadi Hand of the King, pastinya si Robb ngegantiin bapake untuk jadi Lord of Winterfell. Seperti yg udah gue ceritain sebelumnya, anak-anaknya Stark punya direwolf masing-masing, nah direwolf nya Robb namanya Grey Wind. Keren yah namanya!

 4.      Sansa Stark (2nd daughter)

Starring: Sophie Turner

 Sansa ini anak kedua, seperti  cewe normal pada umumnya, Sansa diajarin jahit menjahit gitu lah yah, dia anaknya feminine, juga bisa dibilang manja, semua yg dia pengen harus diturutin, I know, that souds annoying. Ya karena di season 1 ini dia masih kecil lah masih piyik. Dia maksa-maksa bapake untuk ngejodohin dia sama Joffrey Baratheon karena terinspirasi dari kisah-kisah fairy tale dimana princess bakal menemukan prince charming, nikah—happily ever after! (sounds iyuuh banget). Sayangnya, kelakuan dia yg naïf itu bakal jadi salah satu hal yg bikin nyawa Ned Stark terancam. Silahkan nilai karakter Sansa ketika nonton yaa : ). Nama direwolfnya Sansa adalah: Lady. Sesuai lah sama kepribadiannya si Sansa.

 5.      Arya Stark (3rd daughter)

Starring: Maisie Williams

 Dari awal Arya muncul, dia tuh tomboy banget, ditunjukan dengan penolakan dia untuk belajar jahit, dia malah lebih semangat untuk belajar pedang. Dia juga lebih jago memanah daripada saudaranya yg cowo, si Bran. Arya tuh anaknya enerjik, mandiri, dan selalu bersemangat dan yg pastinya lebih cerdik dibanding kakaknya, si Sansa. Di awal-awal juga diceritain kalo dia lebih deket sama Jon Snow dibanding yg laen, buktinya, sebelum Arya pergi ikut bapake ke Winterfell, dia sempet dikasih pedang kecil yg namanya Needle, saking kecilnya emang mirip banget kayak jarum. Seperti anak-anak Stark yg lain, dia juga punya direwolf yg namanya Nymeria.

My fave quote from her: “My father is Hand of the King. I am not a boy, I am Arya Stark of Winterfell and if you lay a hand on me my father will have both of your heads on spikes. Now, are you going to let me by, or do I have to smack you on the ear to help you with your hearing?”

 6.      Brandon/Bran Stark (4th son)

 Starring: Isaac Hempstead-Wright

Di season 1 ini, si Bran masih bocah banget. Lagi seru-serunya belajar berkuda sama kakak-kakak cowonya, belajar pedang, belajar memanah, wah macem-macem deh. Anaknya penuuh dengan rasa keingin tahuan yg tinggi. Dia punya kebiasaan suka manjat-manjat bangunan-bangunan di Winterfell, pokoknya suka menjelajah gitu deh, dan karena panjat-memanjat itulah, dia jatuh dari menara yg mayan tinggi dan koma selama berhari-hari. Apakah dia selamat? Tentunya dia masih cukup beruntung karena dia masih hidup, tapi sayang sekali, dia harus kehilangan kemampuannya untuk berjalan, alias dia jadi lumpuh. Di usia yg sangat muda, dia jadi cacat, sedih banget ya : (. Nah jangan lupa, dia juga punya direwolf namanya Summer.

 7.      Rickon stark (5th son)

Starring: Art Parkinson

 Rickon di season 1 ini belum ada perkembangan berarti, karena disini dia masih kecil banget, dibawah umurnya Bran. Yg jelas, dia anak paling bontot House Stark dan direwolfnya bernama Shaggy Dog.

 8.      Jon Snow (the bastard of Eddard Stark)

Starring: Kit Harrington

 Nggak ada yg nyangka awalnya kalo dia itu adalah anak haram dari The honourable noble Lord of Winterfell. Karena dari penjelasan gue sebelumnya, Ned Stark itu family man, cinta berat sama keluarga. Pastinya semua orang kaget dong, apalagi istrinya, Catelyn, pas pulang-pulang perang sama Robert, tau-tau bawa anak. Kan sedih ya perasaannya si Catelyn. Kalo dari awal-awal cerita, keliatan kok si Mother Catelyn gak suka banget sama Jon. Yah namanya yah, gimana perasaan kita kalo suami pulang perang tau-tau bawak-bawak anak hasil hubungan sama cewe laen? Esmosi sepanjang idup yg ada. Nah kalo dari segi karakteristik, si Jon Snow baik kok, akrab juga sama anak-anak Stark yg laen, dia seumuran sama si Robb, jadi mereka kayak macem bro-hood gitu, masuk lah kalo lagi ngobrol mah. Sama Arya juga akrab, banget malah. Sama Sansa sih di season 1 ngga kliatan akrab-akrab banget ya, kalo sama sodara-sodara piyik kayak Bran sama Rickon, Jon bisa menempatkan sebagai seorang kakak yg perhatian, suka ngajar-ngajarin juga. Gue liat dia sih pasrah banget dipandang sebelah mata sama semua orang. Saat ada pertemuan penting antar House, dia gak pernah ikut di bangku utama, bahkan dia gak boleh dateng ke meeting council tersebut. Yah pokoknya melas gitu lah dia, bener-bener di anak tirikan banget. Ketika bapake mau ke King’s Landing, dia memutuskan untuk ikut pamannya, uncle Benjen Stark menuju Night’s Watch menjaga The Wall. Mau tau apa itu Night’s Watch dan The Wall? Tunggu pembahasan berikutnya di Part 2!

 Ada kisah juga, ketika semua anak-anak Stark udh dapet direwolf masing-masing, orang-orang nggak bakal ngira kalo masih ada satu lagi direwolf yg tersisa.  Kelak itu direwolf akan dipelihara sama Jon dan dikasih nama Ghost.

Lalu adapula King’s Landing tempat domisili Raja:

Yg sedang berkuasa adalah Robert Baratheon dengan silsilah sbb:

1.      Robert Baratheon

Starring: Mark Addy

 Raja Westeros yg sah, dia berhasil dapetin posisi Iron Throne setelah menggulingkan kekuasaan House Targaryen yg sudah berabad-abad menduduki posisi di kerajaan. Jelas ada hubungannya sama Robert Rebellion yg udah gue sebut, tenang, ntar ada saatnya gue akan ceritain. Dia digambarkan sebagai raja yg gendut, suka minum-minum, suka main cewe, suka berburu, dan ga pedulian sama keluarganya sendiri. Tapi dia tetep jadi raja yg perhatian sama rakyat sih, dan tetep setia kawan. Buktinya, dia ga lupa tuh sama jasa Ned Stark, bahkan dia lebih percaya sama Ned Stark dibanding sama istrinya sendiri. Namun sayang sekali ajal harus menjemput King Robert sangat cepat, gak sampe satu season kelar, dia udah mati : (. Dia hampir jadi sodaraan sama Ned Stark karena dulu dia cinta sama adeknya Ned Stark yg namanya Lyanna Stark. Udah tunangan pula, tapi ada hal yg terjadi sampe akhirnya pecahnya perang Robert Rebellion.

 2.      Cersei Lannister

Starring: Lena Headey

 Dia adalah istri sahnya King Robert, culas abis, super ambisius tapi sayang banget sama anak-anaknya. Dia juga ada hubungan incest sama sodara kembarnya sendiri, Jaime Lannister. Yg menghasilkan tiga orang anak. Entah ada yg nyadar atau engga sama hubungan terlarang tersebut, yg jelas anak-anaknya ga ada yg mirip Robert Baratheon. Ampe mengulang kalimat yg sama kan gue saking gak habis pikirnya orang-orang bisa nggak nyadar gitu. -_-.

My fave quote from her: “When you play the game of thrones, you win or you die. There is no middle ground.”

 3.      Joffrey Baratheon

Starring: Jack Gleeson

 Anak nya Cersei yg pertama, mau dijodohin sama Sansa Stark. Dia udah ada tanda-tanda mau ikutin keculasan emaknya.

 4.      Myrcella Baratheon

Anaknya Cersei yg kedua, dia disini masih kecil banget, belom ada yg bisa dibahas tentang dia di season 1.

 5.      Tommen Baratheon

Anaknya Cersei yg ketiga, dia disini masih kecil banget, belom ada yg bisa dibahas tentang dia di season 1.

 Ini gambar sigil House Baratheon ya:

  Lalu ada keluarga Lannister yg bisa dibilang ‘man behind the crown’ yg jadi otak diplomatis kerajaan.

1.      Jaime Lannister

Starring: Nikolaj Coster-Waldau

 Orang banyak nyebut dia sebagai ‘Kingslayer’ karena dia ngebantai raja Targaryen terakhir, King Aerys II Targaryen. Dia jatuh cinta sama sodara kembarnya sendiri dan ya itu, punya 3 orang anak. Di season 1 dia sangat terlihat antagonis. Dia dapet gelar ‘Ser Jaime Lannister’ karena dia adalah knight alias ksatria gitu deh, uuu fancy~~

2.      Cersei Lannister

Like I have told you before!

 3.      Tyrion Lannister

Starring: Peter Dinklage

 Nah, dia anak terakhir dari House Lannister, dia terlahir cebol, semua orang ga ada yg suka sama dia karena kekurangannya itu. Dia juga ngasi image ke orang-orang kalo dia suka minum-minum dan maen cewe, jadi makin lengkap lah image negatifnya Tyrion. Tapi dibalik itu semua, dia tuh justru orang yg paling pinter dan paling cerdik strateginya. Yg jelas kalian akan banyak kenal Tyrion sepanjang perjalanan nonton series dan dia pastinya, gak seperti yg kalian duga sebelumnya!

My fave quote from him : “Never forget what you are, for surely the world will not. Make it your strength. Then it can never be your weakness. Armor yourself in it, and it will never be used to hurt you.”

 4.      Tywin Lannister

Staring: Charles Dance

 Nah ini dia bapak dari saudara-saudari Lannister. Orangnya ambisius banget, bener-bener bisa dibilang penuh dengan intrik dan strategi, ga segan-segan untuk maen belakang demi melanggengkan dynasti Lannister di King’s Landing. Wah pokoknya parah deh. Dia Cuma peduli sama Jaime doang, sama Cersei dia juga gak gt merhatiin. Dia nikahin Cersei sama Robert juga karena biar Lannister berkuasa di King’s Landing. Lebih-lebih ke Tyrion, dia bener-bener ga suka banget. Dia nganggep Tyrion sebagai produk gagal yg malu-maluin nama keluarga. Mau tau lebih banyak tentang Tywin? Ya nonton langsung aja!

 Ini gambar sigil House Lannister.

 Nah segitu aja pembahasan karakternya, dan pembahasan keseluruhan Game of Thrones season 1. Semoga dengan baca review ini, kalian jadi ada gambaran apaan sih itu Game of Thrones. Coba deh nonton 3 episode aja, gue jamin pasti bakal ketagihan. Misalkan kalian pengen coba download, coba cek ganool deh, kayaknya udah di re-upload ulang.

Sampe ketemu lagi ya di pembahasan season 2. See yaa in my next review!!

[ngobrolmovie]

Finding Dory (2016)

Title: Finding Dory

Release Date: 17 June 2016 (USA)

Cast: Ellen Degeneres, Albert Brooks, Ed O’Neill, Hayden Rolence, Ty Burell

Director: Andrew Stanton, Angus MacLane

Genre: Animation, Adventure, Comedy

Rating: 4,5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Halo semuaaaa, kali ini gue mau langsung ngebahas film yg  kemaren malem gue tonton. Apalagi kaloo bukan Finding Dory, hehehe. Setelah kesuksesan Finding Nemo di taun jebot 2003, kali ini, Disney-Pixar bikin sekuel yg menceritakan tentang Dory, blue tang fish yg punya penyakit short term memory lost. Di sekuel ini, Dory berpetualang menembus samudera demi menemukan orang tuanya. Yap, si Dory kita tercinta punya mommy dan daddy doong. Tau-tau aja dia keinget kalo dia punya keluarga, dan dia langsung bilang ke Marlin dan Nemo, agar mereka semua ikut bantu cari orangtuanya Dory, persis sama kayak pas cerita Finding Nemo.

Di tengah perjalanan mereka, tentunya banyak hal yg terjadi, mulai dari Dory kepisah dari grup as always, dan akhirnya dia berakhir dia pusat penangkaran ikan laut, nama tempatnya, Marine Life Institute yg isinya amazing banget. Lalu nanti juga bakal ada banyak kawan-kawan sidekick baru yg akan menolong Dory menemukan orang tuanya. Di perjalanan itu pula, dia bakal nemuin ingatan-ingatan dia yg udah lama gak keingetan sama dia.

Apakah Dory bakal berhasil nemuin orang tuanya? Terus gimana nasib Marlin dan Nemo? Apakah mereka juga berhasil ketemu sama Dory? Yaudah, buruan deh nonton sebelum lebaran hehehe…

Dari segi cerita, Finding Dory bisa dibilang sukses banget ngebawa kita bernostalgia dari Finding Nemo dan menjembatani kisah penuh kenangan di Finding Nemo (saikkk!) dengan kisah fresh dan baru di Finding Dory. Jadi bisa dibilang, we are all complete now : ). Kalau di Finding Nemo, Dory jadi supporting character, sekarang kita transisi dulu nih, di Finding Dory, ya Dory lah yg jadi main characternya, hehehe.

Terus, yg gak bisa kita lupain dari sering Finding Nemo-Finding Dory adalah sidekick yg lucu dan kocak abis! Kalo di Finding Nemo, sidekicknya dari ikan air tawar di akuarium dokter gigi, nah, di Finding Dory tuh sidekicknya ikan-ikan dia Marine Life Institute, ada whale-shark, ada beluga-whale, ada sea-lions, ada octopus berkaki 7, Hank namanya, ada sea-otter juga yg ngebantuin misi penyelamatan Dory, terus ada Becky juga, si Becky ini bisa dibilang salah satu yg bikin cerita jadi kocak lah. Gak ada Becky, gak rame, gitu deh bisa dibilang :3

Kalo ceritanya cuma kocak-kocak doang, bukan Disney-Pixar namanya. Di Finding Dory, bisa dibilang si Dory ini desperate banget nyari keluarganya, ayah ibunya, yg bisa dibilang keluarga dia satu-satunya di seluruh samudera, bayangin sejauh apa itu Great Barrier Reef di Australia ke Morro Bay’s Jewel, California. Nyebrang berapa benua dia tempuh demi nyari keluarganya, apalagi bisa dibilang, dia sebatang kara tanpa temen spesies ikan yg sejenis dengan dia. Dory yg super pelupa itu aja bisa ngerti gimana rasa kangen sama keluarga, dan dia ngebelain semua banget buat ketemu sama ortunya. Betapa kita mungkin baru keinget, kalo keluarga itu sangat berharga, buat gue pribadi, it’s more than my own life, it’s greater than anything in this world, it’s all everything I have lah pokoknya.

Tapii di sisi lain, film ini pun mencoba ngasi pengertian lain tentang keluarga buat kita. Selama film berlangsung, si Dory ini kayak lupa gitu, kalo dia tuh punya Marlin dan Nemo, padahal dia gak sendirian swimming all around the sea. Ada Marlin, bapak-bapak grumpy judes yg protektif banget sama si Nemo, adapula Nemo, anak kecil yg dulu rebel yg semakin tumbuh dan dewasa dan lebih paham gimana caranya ngehandle situasi. Beda sama Nemo yg dulu. Dan akhirnya in the end, si Dory kayak baru ngeh gitu, kalo mereka berdua tuh udah kayak keluarga sendiri buat dia. Dia rela ngelakuin apapun demi nyelametin mereka berdua yg keberadaanya antah-berantah. Pada akhirnya, kita pun mungkin baru menyadari, keluarga bukan hanya orang yg punya hubungan darahnya sama kita, keluarga tuh bisa jadi, temen kita di kantor, yg selama ini peduli banget sama kita, susah seneng bersama, melewati momen-momen seru bersama, atau, keluarga juga bisa jadi tetangga kita dirumah, yg selalu nolong kita sewaktu-waktu kita dapet musibah, wah macem-macem deh.

Gila ya penulis skenarionya, ngasi tema berat gini di sela-sela keriaan film. Keren banget kata gua mah. Zootopia banget dengan banyak sentuhan humor. Highly recommended!!

Nah, segini aja yaa yg bisa gue kulik dari Finding Dory, hope you all enjoy my review, see ya in my next review and bye!

[ngobrolmovie]

The Conjuring 2: Enfield Poltergeist (2016)

Title: The Conjuring 2: Enfield Poltergeist

Release Date: 10 June 2016 (USA)

Cast: Patrick Wilson, Vera Farmiga, Madison Wolfe, Frances O’Connor.

Director: James Wan

Genre: Horror, Msytery, Thriller

Rating: 4,5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Setelah review film-film jaman batu, akhirnya kali ini gue bikin review film gres, finally! #MegaGoesToTheatreAgain . Nggak masalah sih sebenernya buat gue mau ngebahas film dari jaman apaan aja, yg penting filmnya harus bagus, jadi jangan kuatir gaishh, kalo udah masuk laman gue brati ini film bagus. Bukan film ecek-ecek :3. Promosi itu harus doong wkwkw. Okelah, kita langsung masuk ke pembahasan aja yaa :D

Kalian yg pastinya udah ngikutin The Conjuring (2013), harusnya sih inget banget ya sama pasangan cenayang kesayangan kita semua, Ed and Lorraine Warren. Setelah mereka nyelesain masalah di Perron Residence di Rhode Island - USA. Kali ini mereka harus berurusan sama kasus Amityville yg sayangnya gak di ceritain secara detail pada bagian awal film. Ya khas James Wan gitu deh kalo bikin film horror, sengaja banyak masukin plot hole biar ada kemungkinan untuk bikin sekuel, prekuel, atau bahkan spin-off filmnya, hehehehe.

Ternyata oh ternyata, setahun kemudian, Warren Couple ini ditugasin sama Vatican Church untuk terbang ke Inggris dan bantuin keluarga yg lagi-lagi, rumahnya diganggu makhluk halus. Sebenernya Lorraine udah pengen pensiun aja karena she doesn’t feel good anymore about exorcism and she has a vision that she will lose Ed somehow. Ya sekiranya gitulah. Tapi akhirnya mereka tetep mau sih terbang ke Inggris.

Sesampainya di Inggris, tepatnya, kota Enfield, mereka berkenalan sama keluarga tersebut, kali ini adalah Keluarga Hodgson. Gak seperti Perron family, kalo si Hodgson family ini ga ada bapaknya, alias emaknya single parent dengan anak 4 orang, 2 cewe 2 cowo. Salah satu anaknya, Janet tuh ngerasa kayak dirasuki gitu, dia sering tidur sambil jalan atau istilah kerennya, sleep-walking. Terus ya ngigo-ngigo ngeri gt, padahal sebelumnya dia gak pernah ngelakuin semua hal tsb. Si Janet pun mulai pucet pasi, udah gak sehat banget, saking pasrahnya, sampe-sampe dia ngiket badannya ke ranjang pake tali biar dia gak sleep-walking lagi, tapi tetep gak berhasil. Ed dan Lorraine tentunya gak diem aja lah menghadapi kasus kayak gitu, mereka sih belum ngelakuin pengusiran setan karena entah kenapa si Lorraine nya gak bisa nge-detect arwah penunggu rumahnya.

Penasaran dong gimana Ed dan Lorraine Warren ngusir setan jahatnya? Masa iya sih mereka gak bisa ngadepin setan level rumahan? Terus siapa sih Bill Wilkins? Siapa itu Valak? Nah daripada banyak spekulasi macem-macem, yaudah, yg belom nonton buruan nonton, yg udah nonton kasi tau temennya buat nonton juga. Apalagi yg udah nonton The Conjuring. Sayang bingiiiitt kalo ngga ngelanjutin ceritanya : (.

Semua pasti tau, kalo sutradara The Conjuring Series ini adalah si James Wan. Biarpun tergolong newbie tapi karyanya bisa dibilang bagus-bagus. Film horror yg dia bikin tuh bikin orang kaget setengah mati. Dengan efek-efek suara ala film horror jadul yg frightening gitu deh, kalian pasti ngerti deh apa yg gue maksud hahaha. Pokoknya untuk polesan film ini, udah top banget deh, udah professional banget.

Kalo dari segi cerita, menurut gue, lebih bagus dari yg pertama. Masalah yg dihadapi sama si Ed dan Lorraine Warren ini kompleks dan ke-hidden gitu, mereka pun gak tau, makhluk apa yg mereka hadapi, karena ada campur tangan iblis cyiiin. Maaf yaaa spoiler dikit. Nah kalo kalian suka tema-tema kerasukan macem The Conjuring 2 ini, bisa dicek film The Exorcist dan The Exorcism of Emily Rose. Itu film dua serem banget, ngeri banget dan bakal bikin kalian mempertanyakan eksistensi keimanan kalian. Cyah berat jon bahasannya. Gue udah nonton dua film itu dan totally no regret, makanya gue bilang juga apa, film jadul belom tentu jelek, film jadul banyak jadi jadi kiblat style film masa kini. Bahkan saking iconicnya, jadi cult popular gitu, di kalangan pecinta film horror.

Ini sih fyi aja ya, saking ngerinya film The Conjuring 2 ini, banyak banget kasus-kasus supranatural yg terjadi sepanjang pemutaran film, di berbagai Negara, ada yg mati pas nonton lah, ada yg kesurupan pas nonton lah, wah macem-macem deh. Bisa cek-cek google yaa buat tau detil ceritanya.

Nah, segini aja pembahasan The Conjuring 2, semoga kalian terhibur sama filmnya, buru nonton gihsebelum turun layar. Anyway, see yaa in my next review and bye!

[ngobrolmovie]

Schindler’s List (1994)

Title: Schindler’s List

Release Date: 4 February 1994 (USA)

Cast: Liam Neeson, Ralph Fiennes, Ben Kingsley

Director: Steven Spielberg

Genre: Biograpy, Drama, History

Rating: 4,5/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Blog gue macem kurang lengkap ya sebelum gue ngebahas Schindler’s List. Kayak ada yg kurang gitu : (. Sebelum gue bahas, gue mau warning dulu dikit, buat yg sama sekali gak kepengen nonton film item putih, kalian bisa berenti baca disini dan mungkin baca review gue yg laen. Tetep promosi doong. :p

Belasan tahun gue penasaran ama ini film dan akhirnya gue dapet juga link donlotannya, Thanks Internet-verse! Daripada kebanyakan chitty-chitty-chat-chat, yok kita masuk ke pembahasan ceritanya!

Berlatar di masa Peran Dunia II, ada bapak-bapak namanya Oskar Schindler, dia asli Jerman, bisa dibilang seorang wirausahawan sukses gitu lah, dia kebetulan lagi ada urusan di Polandia, secara ngga sengaja itu bersinggungan sama NAZI dan ribuan Jewish (orang Yahudi). Dengan koneksi sana sini, akhirnya dia bisa bikin pabrik barang kelontong gitu di kota Krakow, tapi si Oskar ini sengaja, masukin semua Jewish disitu jadi kuli pabriknya biar mereka ada status kerjaannya. Nah, di sisi lain, biar pabriknya aman gak ada yg ngegangguin, dia deket juga sama dedengkot NAZI yg lagi ada di kota Krakow. Tapi orang-orang Jewish ini tetep dimasukin ke kamp konsentrasi. Nama kamp konsentrasinya adalah plaszow. Lebih lengkapnya, Płaszów concentration camp.

Ketika Jerman kalah perang, semua tahanan kamp konsentrasi ini dipindahin dong ke, mana hayoh tebak? Ini tempat sekarang terkenal banget, udah ribuan kali kesebut dalam sejarah manusia. Yes yes. Apalagi kalo bukan Auschwitz concentration camp. Disinilah dimulai tumpah darah semua penderitaan Jewish yg ditahan disana, kelak tragedi ini disebut Holocaust. Ini tragedi gak maen-maen. Buat yg penasaran sama Holocaust itu sendiri, bisa di google ya ; ) Dari banyak peristiwa yg gue gak bisa ceritain satu-satu, semua itulah yg bikin si Oskar Schindler bikin daftar orang-orang Jewish yg mau diselametin. Tentunya banyak banget lah momen-momen mengharukan yg terjadi. Dan kurang lebih bikin pikiran kita berbalik, jadi ada rasa iba sama Jewish.

Kenapa sih, si Oskar Schindler simpati banget sama Jewish? Padaha dia tuh orang Jerman, ras Arya. Nah bingung kan? Terus juga apakah si Oskar ini berhasil bikin list Jewish untuk menyelamatkan nyawa sebanyak-banyaknya? Do I sound epic already? Hyahahaha.

Silahkan tonton film ini ya. meskipun gambarnya item putih, meskipun filmnya serius dan durasinya hampir 3 jam,  ga ngebosenin kok, apalagi kalo kalian pecinta sejarah dan pengen tau banget gambaran ketika terjadi Holocaust. Ini harus bangeeet masukin watch-list.

Nah, sutradara film ini adalah Steven Spielberg, orang Yahudi yg bisa dibilang fanatik. Dan itu semua tergambar jelas banget dari film ini. bagaimana dia menempatkan posisi Jewish sebagai pihak yg ‘powerless and weak peope’, sementara dia bikin NAZI alias German jadi ‘the bad guy of the story’. Emang paham tersebut gak salah juga, karena kita tau sendiri dong kekejaman NAZI jaman dulu tuh kayak apa, dengan ideologi-ideologi konyol sosialis aliran kiri, dan sementara Jewish di kasus ini kan, ga ada campur tangan politik sama sekali, pure innocent people yg dibantai hanya karena alesan yg konyol.

Itu semua yg gue sebutin diatas sebenernya tergantung kalian, mau menyingkapinya gimana. Emang kan kita tau sendiri kalo Jewish jaman sekarang tuh gimana, ngerebut tanah Palestina lah, ngebom orang-orang sipil gak bersalah lah, terus juga, bersekutu sama AS lah, wah pokoknya banyak banget deh kejahatan yg udah mereka lakuin. Ini yg gue maksud, Israel ya, sama aja kan isinya Jewish juga. Tapi pas kita nonton film ini, kita lupain sejenak deh fakta-fakta yg terjadi di masa kini tentang orang Jewish. Tetep harus inget juga, kalo mereka dulu pernah jadi korban perang, dan gak sedikit korbannya. Apalagi kalo udah masuk kamp konsentrasi, itu mengenaskannya minta ampun. Inget kan review Unbroken gue yg lampau itu? Gak bisa dibayangin bro dan sis, gimana kekerasan yg mereka hadapi, baik verbal, fisik, seksual di dalemnya tuh. Makanya orang-orang yg bisa selamet dari kamp konsentrasi pastinya mengalami trauma panjang, banyak juga yg cacat. Ya gitu deh sepintas cerita tentang kamp konsentrasi. Pastinya, semua bangsa di dunia, bisa dibilang, pernah ngerasain kekejaman perang, kita semua udah kehilangan banyak, demi menebus masa depan yg lebih baik. Berat banget ya pembahasan kali ini. Gak papa lah, masa mau bahas yg ceria-ceria mulu? Apalagi, ini diangkat berdasarkan kisah nyata loh. Oskar Schindler itu orang beneran, beberapa tokoh yg muncul di film ini juga orang beneran yg karakternya disesuaikan sama orang aslinya. Jadi bisa dibilang, film Schindler’s List ini, AUTENTIK : ).

Oke, that’s all my review. I hope you like it. See ya in my next review and bye!

[ngobrolmovie]

The Wizard of OZ (1939)

Title: The Wizard of OZ

Release Date: 25 August 1939 (USA)

Cast: Judy Garland, Frank Morgan, Ray Bolger, Bert Lahr, Jack Haaley, Billie Burke

Director: Victor Fleming

Genre: Adventure, Family, Fantasy

Rating: 4/5

IMDb || Rotten Tomatoes

Mungkin pembahasan film gue kali ini adalah film yg paling jadul dari semua-mua yg udah gue bahas. Kalo jadul kan tapi bukan berarti jelek dong? Nah, iyaa, jadi kali ini gue bakal ngebahas The Wizard of Oz. Jeng jeeeng!! Gue yakin banyak yg pernah denger ini nama, tapiii karena keterbatasan informasi, juga ketidaktarikan karena filmnya dianggep terlalu jadul dan ngga menarik, jadi yaudah, lewat gitu aja. :(

Melalui review ini, sebisa mungkin gue bakal ngasih gambaran tentang ceritanya secara general ya. jadi yok kita mulai aja. Bersetting awal cerita di Kansas, ada cewe namanya Dorothy Gale, dia tinggal di daerah peternakan gitu sama paman dan bibinya. Nah dia tuh punya anjing namanya Toto, anjingnya itu abis ngegigit tetangga, ya otomatis marah dong ya tetangganya. Disamperin deh tuh kerumahnya, si Toto nya mau di suntik mati, gils banget ga sih jaman jadul gitu udah maenan suntik mati segala, hiks :(.

Nah entah gimana yg terjadi, tau-tau ada tornado dan semua rumah dah ladang-ladang ancur-ancur semua, orang-orang pada pingsan, mungkin kebawa angin ada yg mati juga kali. Sedangkan Dorothy, dimana dia? Nah, ketika dia kebangun, tiba-tiba dia udah berada di tempat asing dan banyak makhluk-makhluk Munchkin yg cebol-cebol gituu. Ternyata baru ketauan kalo dia tau-tau berada di Land Of Oz. yah, semacem dunia fantasi di The Wizard of Oz gitu lah, hehehe. Disitu dia ketemu sama Glinda The Good Witch of the North, jadi semacem peri baik hati gitu deh. Nah ternyata tuh, pas rumahnya di Kansas kena tornado, muter-muter ga jelas gitu kan, nah rumahnya itu nimpa si Wicked Witch of the East, dia punya sodara cewe yg juga penyihir namanya Wicked Witch of theWest, si Wicked Witch yg masih idup ini mau bales dendam sama Dorothy.

Nah, mungkin kalian udah males atau bingung kali ya sama background cerita diatas, mungkin kalian ngerasa plotnya absurd banget, fantasi banget, dan enggak banget, yaa emang gini lah isi ceritanya, gak gitu masuk akal banget, tapi yauda abaikan sejenak dan kita lanjutin pembahasannya lagi.

Dorothy disini udah bingung juga, sebenernya apaan sih ini yg terjadi? Jadi bukan cuma kita yg bingung, doi juga bingung :(. Dia juga pengen pulang ke rumahnya di Kansas, bukannya malah stuck di negeri antah berantah yg gak jelas gitu. Namun, si Glinda peri baik bilang, coba ikutin yellow brick road ke Emerald City, disana ada Wizard of Oz yg mungkin bisa bantuin dia pulang.

Akhirnya Dorothy memulai perjalanan ke Emerald City, nantinya dia bakal ketemu sama Scarecrow  dia mau punya otak), Tin Woodman (dia mau punya hati/perasaan), dan Cowardly Lion (dia mau punya rasa keberanian). Masing-masing punya keinginan tersendiri dan berharap banget kalo si Wizard of Oz ini bisa ngebantu mereka. Pertanyaannya adalah, apakah mereka semua berhasil ketemu Wizard of Oz? dan yg paling penting, apakah keinginan mereka semua terwujud? Kepo doong kepoo dooong. Udah makanya, cari dvd nya langsung deh cus, mau download juga bisaa. Minta ke gue juga gue masih nyimpen kok filmnya :3

Kenapa sih gue ngebahas ini film tahun jebot? Karenaa cyiiin, ini film legendaris banget, yg udah menginsiprasi ribuan orang untuk bikin versinya sendiri segala macem, jadi pastinya bukan film yg biasa ajaaa. Belom lagi lagunya juga iconic. Pernah denger lagu ‘Somewhere Over the Rainbow’? Banyak orang dan banyak film yg ngecover lagu ini dengan gaya masing-masing, itu dari ini film ini booowk. Bahkan dinobatkan jadi Best Song di Academy Award pada zamannya, emang original banget sih tuh lagu :3. Terus ada juga lagu ‘Ding dong the Witch is Dead’ yg juga legendaris, dan jadi salah satu frase favorit yg didaur-ulang sama film-maker Hollywood.

Gue pribadi udh nonton film ini dua kali, pertama nonton sendiri, dan yg kedua nonton untuk dijadiin referensi end-year performances nya anak murid, pas gue lagi magang di salah satu sekolah internasional di Kemang. Jadi bisa dibilang, film ini penuh dengan kenangan sentimental lah, caelaaaah. Gausah diceritain detil kenangan-kenangan sama anak-anak nya ya, karena ini bukan blog curhat wkwkwk.

Okelah segitu aja review gue tentang The Wizard of Oz. Buat anak pecinta film sih, ini tontonan wajib banget pokoknya. Hope you enjoy my writing; see ya in my next review and bye!