Tumgik
#Berjuang
esbatubulet 1 month
Text
Dalam beberapa keadaan, berjuang tidak selalu berarti maju. Terkadang kita harus mundur sejenak untuk dapat memperbaiki keadaan..
84 notes View notes
diksibising 2 months
Text
饾槈饾槮饾槼饾槴饾樁饾槩饾槸饾槰 饾樀饾槳饾槬饾槩饾槵 饾槱饾槩饾槼饾樁饾槾 饾槪饾槮饾槼饾槳饾槾饾槳饾槵
饾様饾槮饾槸饾槰饾槮饾槴饾槩饾槼 饾樀饾槳饾槬饾槩饾槵 饾槱饾槩饾槼饾樁饾槾 饾槪饾槮饾槼饾槶饾槩饾槼饾槳
饾構饾槩饾槸 饾槺饾槼饾槹饾槾饾槮饾槾 饾槳饾樀饾樁 饾槺饾槼饾槳饾樂饾槩饾槾饾槳,
饾槪饾樁饾槵饾槩饾槸 饾槪饾槩饾槱饾槩饾槸 饾槾饾樀饾槹饾槼饾樅.
78 notes View notes
aledisini 3 months
Text
Paham Agama
Having parents who understand Islam is truly a blessing.
Mulai dari pola didik sampai cara pandang terhadap dunia, umi abi gue cukup ketat sama anak-anak nya. Tapi tulisan ini bukan tentang gimana umi abi ngedidik kami putri-putri nya. Ini tentang terima kasih dan rasa syukur.
Sejak kecil, gue selalu diajarin bahwa tujuan besar setiap manusia adalah masuk surga. Entah jalan maju mundur atau kanan kiri pertimbangan nya selalu "bisa membawa ke surga nggak?". Gue terbiasa untuk berpikir panjang dan diskusi sama orang tua setiap dihadapkan dengan persimpangan. Mana yang lebih sedikit mudhorot nya dan mana yang lebih Allah ridhoi.
Di umur segini, gue masih rely on orang tua. Termasuk di saat-saat gue kecewa sama dunia. Dalam kondisi biasa, nasehat abi lebih tegas dan menjurus, umi bagian nego dan diskusi. Tapi di kondisi gue lagi futur, umi bakal jadi yang tegas dan abi yang puk puk.
Minggu kemarin gue capek banget, iya capek sama dunia. Umi chat panjang, sebenernya gue udah diajarin berulang-ulang konsep nya, tapi tetep aja waktu jatuh susah banget praktek nya. Umi bilang, "Dunia sdh ditetapkan Allah, gak akan tertukar. Mau dikejar kek apa juga, kesannya sudah sangat deket banget dan hampir gak ada kemungkinan gagal, tapi kalau Allah belum menghendaki, gak akan聽terjadi聽itu". Gue bukan saingan nya siapa-siapa, kalau emang Allah menghendaki ya kun fayakun, terjadilah, maka terjadilah. Bisa jadi memang usaha gue kurang, bisa jadi juga memang belum waktu nya. Allahua'lam. Rencana Allah selalu yang terbaik.
While gue nangis liat chat panjang umi, dan tentu saja blm bisa bales. Ga lama setelah nata hati dan air mata dulu wkwk, abi nelpon. Abi bukan tipe yang mudah ekspresiin perasaan, jadi abi nelpon adalah sesuatu buat gue. "Udah gausah nangis, emang orang banyak macem nya. Selalu ada jalan kok. Kita liat nanti aja, tapi kamu harus paham konsekuensi nya". Alhamdulillah nya stock air mata udah abis tu berapa ronde sebelum ditelpon, jadi nggak banjir, ya mbrambang dikit aja wkwk.
Gue tau ngga semua orang punya orang tua yang bisa dijadikan figur. Umi abi gue juga bukan orang tua yang nggak pernah salah atau flawless. Tapi gue paham, jadi orang tua nggak pernah mudah. Moreover, jadi orang tua yang paham agama dan mampu menghidupkan Islam dari rumah, untuk kemudian dibawa anak-anak nya melanglang buana itu jelas jauh lebih susah.
Inilah kenapa alasan terbesar memilih jodoh paling utama karena agama nya. Karena itu hal dasar yang akan menentukan surga neraka keluarga. Plus ujian hidup di rumah tangga "katanya" akan lebih mudah dijalani kalau proses di depan nya didasarkan dengan agama. Ya ini jadi motivasi gue juga biar berusaha jadi lebih baik terus, kan jodoh sekufu ya, kalo mau dapet yang baik ya sadar diri aja.
At the end, gue selalu bersyukur punya orang tua yang paham agama. Jadi kalau ditanya figur parenting gue siapa, gue selalu tau jawaban nya, umi abi. Bukan Nikita Willy atau Bu Irina. Walaupun tetep, selalu ada ruang untuk explore jadi lebih baik lagi hehe. Semangat orang tua dan calon orang tua, the future rests on our shoulders.
youtube
~Ini bagus lagu nya, soal nya kaya lagi di puk puk aja sih wkwk
41 notes View notes
uuoia 10 months
Text
248
Dalam dakwah ini setiap orang memiliki perannya masing-masing.
Ada yang menjadi wajah yang selalu nampak oleh khalayak, ada juga yang menjadi kaki yang mengupayakan setiap tapak, ada yang jadi tangan, telinga, mata, hingga organ yang tak terlihat namun terasa kerjanya seperti paru-paru, jantung, hingga sistem pencernaan, dll.
Jangan pernah remehkan setiap kontribusi karena semua berharga dalam perjuangan panjang ini. Semua punya amanah berbeda yang tidak bisa dibanding-bandingkan antara satu dan lainnya. Bagaimana mau membandingkan, bila mata tugasnya melihat sedang telinga mendengar? Keduanya memiliki indikator kehebatannya sendiri-sendiri bukan?
Jangan memaksa kaki untuk menjadi tangan ataupun sebaliknya. Tangan tak sekuat kaki untuk menopang seluruh tubuh organisasi dan kaki tak selues tangan dalam menggenggam. Semua punya kapabilitasnya sendiri-sendiri.
Lalu bagaimana jika ada bagian yang tidak ada?
Berarti kondisinya istimewa.
Layaknya manusia, tidak semuanya diciptakan sempurna. Namun kita sudah melihatnya sendiri bahwa kekurangan sering kali menjadi kelebihan. Allah 锓宦爏udah mengukurnya dengan bijak, bahwa bisa saja satu pejuang bisa memikul lebih dari satu peran. Walaupun kesulitan, tapi inilah indahnya perjuangan yang selalu menuntut pengorbanan. Dan dalam pengorbanan itu juga... sering kali kita mendapat banyak pelajaran dan keberkahan.
60 notes View notes
lilanathania 4 months
Text
Iri tanpa Lupa Diri
Memang manusiawi bila terkadang (atau sering?) kita merasa iri. Mungkin orang lain lebih sukses, bahagia, dan punya hidup sempurna. Bagaimana mengelola emosi semacam ini?
Tumblr media
Zaman ini memang penuh dengan 'pupuk' yang membuat rasa iri tumbuh subur. Media sosial menunjukkan semua sisi terbaik orang-orang di sekitar kita. Wajah cantik, baju dan sepatu bermerek, liburan impian, pasangan ideal, dsb dsb dsb. Semuanya bertebaran dan menghantui kita pagi-siang-malam. Sulit bagi kita untuk menutup mata dari semua konten itu.
Kesuksesan dan kebahagiaan hidup orang lain sering membuat kita merasa kecil. Merasa ingin juga memiliki semua itu. Saya kira keinginan itu tidak salah. Tentu semua orang punya harapan untuk sesuatu yang lebih baik.
Sayangnya, seringkali kita melampiaskan perasaan itu secara negatif. Ada orang yang iri kemudian memanifestasikan lewat kebencian. Orang tidak salah apa-apa, digosipkan yang tidak benar. Orang tidak melakukan apa-apa, dijutekin tanpa alasan jelas. Rasa iri memang kerap mengubah perilaku. Kadang kita juga suudzon menganggap orang itu hanya bisa sukses karena KKN, lewat jalur belakang, menyuap, atau dugaan-dugaan buruk lain. Lepas dari bagaimana cara mereka mencapai suatu hal, fenomenanya sebenarnya sama: ingin sesuatu yang tidak terjadi dalam hidup kita.
Hal ini kemudian menggerogoti diri sendiri. Mungkin dalam bentuk memaksakan diri membeli barang yang sebetulnya di luar budget. Menggunakan uang secara berlebihan untuk liburan padahal ada kebutuhan lain yang diabaikan. Meminta uang pada orang tua atau sahabat lalu 'lupa' mengembalikan. Bentuk iri yang seperti ini tentu sangat merugikan. Sudah buruk emosinya, lebih buruk lagi dampak jangka panjangnya.
Setiap kali merasa iri, saya mencoba tak lupa diri. Mengawali refleksi dengan bertanya pada diri. Mengapa kamu ingin seperti itu? Bisakah kamu mencapai hal itu? Jika hal itu positif dan bisa dicapai, go for it! Contoh, teman mendapatkan beasiswa studi lanjut di luar negeri. Berarti kita perlu banyak belajar dan mencari tips-tips menulis motivation letter. Sedangkan untuk hal negatif atau di luar jangkauan, berarti tidak perlu dituruti. Contoh, saudara rajin flexing benda-benda branded dengan harga selangit. Buat apa diikuti? Toh banyak benda tidak bermerek yang fungsinya sama.
Dengan mengkategorikan rasa iri ke dalam kutub positif dan negatif, kita menciptakan filter yang aplikatif untuk berbagai terpaan konten di media sosial. Mana yang perlu dan tidak perlu untuk di-iri-kan. Apakah filter ini membuat proses pencernaan rasa iri menjadi lebih mudah? Tentu tidak langsung. Emosi kita jelas masih meronta-ronta minta didengarkan. Bedanya, kali ini kita bisa berteriak balik, "Kalau mau begitu ya usaha lah! Jangan sirik doang!" Setelah itu kita baru bisa memikirkan langkah-langkah riil untuk mencapai apa yang tadinya kita iri-kan :)
Yah, begitulah sehari-hari isi otak dan percakapan saya dengan diri sendiri. Terkadang iri, tapi segera saya atasi sebelum menggerogoti. Yuk sama-sama berjuang memproses emosi ini tanpa lupa diri.
9 notes View notes
duniapetualangkata 4 months
Text
Kita sudah melakukan yang terbaik sepanjang usia kita , sudah berusaha sejauh ini. Katanya tidak ada usaha yang sia sia. Buktikanlah.
Kita sudah berupaya, sudah berkorban dan mencurahkan segala tenaga akan sebuah perihal. Meskipun hasilnya belum kita dapatkan.
Kita sudah berjuang, kita sudah dewasa secara mental. Fokus kita sekarang adalah untuk menemukan seseorang yang dapat menghargai segala perihal yang kita lakukan.
13 notes View notes
jemarimenari93 4 months
Text
Wahai jiwa dan ragaku...
maaf ya... aku terus menerus memaksamu untuk kuat, terus menerus mengajakmu untuk berlelah-lelah, aku tahu kamu sudah sangat lelah
Namun, kamu masih muda... semangat ya... cari bekal untuk masa depanmu, untuk anakmu, untuk mewujudkan harapan harapan kecilmu...
kamu kuat kok, dua tahun itu tidak lama...
kamu pasti bisa...
Saat kamu ingin menyerah, Ingatlah.... bagaimana kamu selalu mengunci pintu dan mengajak anakku bermain hanya didalam rumah, karena takut ada pedagang yang lewat sedangkan kamu rak memegang uang sepeserpun...
Ingat juga, bagaimana kamu selalu kehujanan dan kepanasan saat mencuci piring karena diluar rumah dan belum punya dapur
ingat juga, bagaimana masa kecilmu banyak buku di Bazar sekolah yang ingin kamu miliki namun tak satupun yang bisa kamu beli
Ingat juga, lisan-lisan manusia yang selalu merendahkanmu karena kemiskinan kamu
Dan ingat pula... orang-orang baik disekitarmu yang selalu memberi sesuatu yang amat sangat berarti bagimu, yang selalu membantu meringankan urusanmu..
kamu boleh berdo'a agar Allah melimpah kan rezeki yang banyak dan berkah, kamu boleh minta ingin jadi orang yang kaya supaya mudah untuk bersedekah, supaya mudah membantu orang, juga supaya ibadahmu lebih dipermudah...
Semangatlah wahai diri...
(HongKong, 15mei 2024) mata lagi sakit, pusing, sakit gigi, capek, gemeter, abis lembur... pingin tidur
9 notes View notes
ismidi 8 months
Text
"Bersyukurlah maka akan Allah tambahkan nikmatnya untukmu"
Suatu hari aku pernah ingat entah dimana membaca kata-kata diatas. Mensyukuri nikmat sebagai salah satu bentuk penghambaan paling genuine ketika kita sudah berusaha mengupayakan segalanya tapi belum kunjung berhasil atas apa yang kita inginkan.
Maka saat semuanya terasa berat dan merasa semua jalan seakan-akan buntu, jalan satu-satunya adalah kembali. Kembali untuk mengadu dengan cara mensyukuri nikmat atas segala kapasitas yang telah Dia serahkan untuk kita.
Hal paling menenangkan adalah ketika perjuangan terasa memberatkan, tetapi masih diberikan kesempatan untuk bisa mengidentifikasi segala nikmat. Berdialog saat dini hari dengan suasana yang tenang dan gelap malam.
Nikmati saja semua kesulitan, karena percaya you'll passed it!
15 notes View notes
pendongeng 2 years
Text
Tahap Dunia
Capek? Ya emang dunia tempat berjuang bukan istirahat. Sedih? Hm wajar dong kalau pernah sedih beberapa kali. Kecewa? Duh, fase hidup emang selalu banyak kerikilnya.
Ngomongin soal duka di dunia, gak akan ada habisnya sih. Tapi simplenya, kalau kita punya tujuan, semua fase hidup bisa aja mudah kita terima. Karena ya dalam hidup selalu ada naik turun, laut aja ada pasang surutnya kan??
Sepertinya, kita perlu berpikir lebih simple dan smart, dengan tetap rasional dan memasang standar yang realistis, agar lebih positif pada diri dan lingkungan kita.
Ketika memasuki 2023, aku cukup banyak disambut sama hal yang kurang bagus. Tapi ketika aku benturkan dengan hal yang lebih positif, ternyata gak serumit yang ada di kepala, malah biasa aja dan justru jadi mudah dijalani.
Yes, aku tertinggal dalam menyadari pelajaran satu ini. Kemudian ketika aku menyadarinya, aku memakai itu untuk bekal hidupku di hari-hari mendatang. Harapannya semoga kedepan, standar bahagianya disederhanakan.
Dan ada kata-kata menarik : boleh jadi sesuatu itu tidak datang padamu karena Allah yang melindungimu.
Ingat, tujuan akhir kita surga, murah tapi gak mudah!
Stay positif thinking ya, sama keputusan Allah :)
77 notes View notes
sepertibumi 1 year
Text
[NGELUH]
Kalo punya goals itu fokus sama goalsnya, bukan sama susahnya. Karena kalo fokus sama susahnya, bisa dipastiin isinya cuman ngeluh dan ngeluh aja. Dan proses itu bukan buat dikeluhin. Tapi dinikmatin.
Proses emang ga pernah gampang. Dia berat, sakit, tapi di sanalah pokok pembelajarannya.
Ketika kita berhasil mencapai suatu target, jelas kita bahagia. Tapi yang akan selalu kita ingat pasti prosesnya. Kenapa? karena di situ kita menderita.
Manusia ga bisa tertawa dengan hal yang sama berkali-kali, tapi sangat mampu buat menangis dengan alasan yang sama ribuan kali. Hematnya, karena perasaan sakit itu abadi. Kita bisa memaafkan siapapun, mencoba melupakan hal-hal buruk yang pernah terjadi, tapi rasa dan lukanya pasti meninggalkan bekas.
Gapapa buat ngerasa berat. Gapapa buat ngerasa ga baik-baik aja. Tapi harus yakin betul, bahwa kamu memang sedang memperjuangkan hal-hal baik. Hal-hal yang emang pantas buat diperjuangkan.
Usaha aja terus. Doa aja terus. Sampai usaha dan doa itu sendiri yang bosen sama kamu.
Semangat, Pribumi!
47 notes View notes
esbatubulet 7 days
Text
Saat kita merasa lelah berjuang dan kaki seakan enggan untuk terus berjalan, beristirahatlah. Sejenak melepas lelah. Bukannya malah mengaku kalah, lalu menyerah..
18 notes View notes
aurorabreeze 5 days
Text
Jalani, Nikmati, Syukuri
tidak ada orang yang baik-baik saja di dunia ini, semua sedang berjuang dengan prosesnya masing-masing.
鈥攗mmi
5 notes View notes
aledisini 2 months
Text
Growing from zero
Buat gue, "mulai dari 0" banget itu Juli 2023.
Pindah unit, to something that completely new for me. Something that I've never touched because I knew I had completely zero knowledge about that. Takut? Oh iya jelas. Bertubi-tubi ditambah gue waktu itu sendirian.
But I think I've managed to pass the hardest start.
After all, kita manusia, yang bertumbuh dari hari ke hari. Menjadi lebih baik dari hari kemarin, supaya tidak jadi orang yang merugi bukan?
My journey to push those boundaries tuh kayak jungkir balik dikocok-kocok. Tapi bikin gue sadar, for the very first time, gue merasa punya tim yang bisa diajak bicara dan diskusi. Gue tau kapabilitas dan pengetahuan gue itu ga sampe seujung kuku kemampuan mereka. But they willing to teach me, and tutor me wkwk. Ofc, bayangin aja gue liat kabel warna warni udah gatau itu apaan. Kabel weh pokona kan. Ini sama peer sama manager gua kalo gua diem bingung dijelasin, nama-nama nya dan terus buat apa. Kalo gue gatau tentang alat-alat kerja kantor gue yang super banyak itu, nanti tuh pas jalan makan siang bakal sengaja dilewatin buat nunjukin ke gue wujud nya kaya apa.
Being with them for the past year ngajarin gue, that it's okay not to know everything, there will always be time and opportunity to learn. They may not the perfect team that everyone had in mind, but those two are the best team I've ever had.
Walaupun ya gue tau, sekarang juga gue masih banyak gatau nya, masih banyak salah nya juga. At least I've tried, hehehe.
With this tumblr notes, I would like to thank myself first for surviving this far, and everyone who has accompanied me growing over the past year. Eak biar agak mellow sedikit kan.
Selamat menyambut hari esok, selamat menyeka khawatir, selamat menyembuhkan duka. Semoga selalu Allah iringi langkah kaki kita semua馃
13 notes View notes
ruanguntukku 8 days
Text
Ada rasa lelah yang lebih menyiksa ketimbang rasa lelah terus berusaha agar selalu membanggakan.
Lelah ketika kita tidak pernah dianggap cukup bagi orang-orang yang diupayakan.
Sekalipun kita berhasil, akan selalu ada kekurangan yang menjadi hasil akhir. Maka lebih-lebih lagi jika keadaannya kita tidak bisa menjadi apa-apa.
Tidak akan pernah cukup meski kita kesakitan.
Tidak akan pernah cukup meski kita berusaha mengerti dan memahami keadaan.
Tidak akan pernah cukup meski kita membungkam keluh agar tidak menyusahkan.
Bahkan sering kali permintaan menjadi hal terlarang untuk diucapkan, karena enggan menambah beban.
Ironisnya, kita tau bagaimana rasanya tidak bisa menjadi utuh dan diterima dengan penuh, maka kita pun berusaha untuk menjadi pendengar yang baik. Berusaha menjadi rumah yang hangat untuk orang lain, meskipun hati kita porak-poranda.
Terus menjadi tempat menerima, memberi yang terbaik, tanpa bisa diterima dengan baik.
Terus menjadi pendengar yang baik, meluangkan waktu dan perhatian dengan penuh, tanpa didengarkan dan dipahami dengan utuh.
Mungkin awalnya biasa saja, tapi kesepian dan kehampaan yang bertumpuk tak terasa telah menjadi belati dalam diri.
Ketika jiwa dan raga benar-benar lelah, maka semua rasa itu jadi tertumpah ruah.
Merasa gagal, tidak berharga dan enggan tetap bertahan.
Sisi bayangan yang selalu tidak dilihat dan dipedulikan terasa perih luar biasa.
Sekali lagi, bercerita menjadi opsi yang sulit untuk dilakukan. Bukan, bukan karena bingung harus memulai dari mana. Tapi, bingung siapa yang mau menerima cerita getir yang hilang arah. Siapa mau mendengar mulut meracau tak tentu arah, saking penuhnya hal-hal yang selama ini mati-matian untuk dipendam sendirian.
Ya, memendam semuanya tidak semudah itu. Ada rasa ingin diperlakukan sama. Aku ingin didengarkan juga, aku ingin diluangkan waktunya dan bisa disimak dengan seksama.
Bukan hanya sekadar tenaga yang tersisa dari penatnya dunia kerja. Bukan dengan meremehkan bahwa apa yang kurasa hanyalah hal sederhana.
Mungkin apa yang menjeratku bukanlah soal hal-hal yang besar, tapi ini penting untuk diriku.
Mungkin, karena hanya berkutat dengan rutinitas rumahan bersama anak-anak semuanya dipandang biasa. Padahal ada banyak hal terpendam yang sakitnya luar biasa.
Menjadi tidak pernah cukup untuk siapapun rasanya begitu perih, terlebih saat berada di suatu kota yang masih terasa asing di sini.
Pertemanan adalah hal yang traumatis buatku. Di sisi lain aku harus menerima menjadi bayangannya yang tersamarkan dibalik keramahannya yang luar biasa pada semua orang.
Baginya adaptasi adalah hal yang mudah. Bagiku, itu adalah hal yang sangat sulit.
Aku mengenal banyak orang di sini. Tapi semuanya senyap. Sunyi. Tak ada yang peduli.
Justru banyak dari mereka yang hanya menitipkan pertanyaan soal keadaanku. Padahal pesan daring bisa saja langsung dikirim padaku. Namun, lagi-lagi aku harus terima peran ini. Menjadi terasing, tersisih dan tersamar di belakangnya.
Ketika pengorbanan yang sulit itu terlalui, nyatanya aku masih belum cukup untuk disyukuri dengan utuh. Masih ada harap lainnya yang harus aku capai. Masih ada keinginannya yang harus aku raih.
Rasanya lelah, hanya ingin pulang. Meski entah harus melangkah ke mana. Terkadang rumah ini bukan terasa rumah, melainkan tempat asing yang tak dikenal.
Ketika diri ini tidak pernah diterima dengan utuh, maka tetap harus memberi yang terbaik bagi mereka yang dititipkan padaku.
Tidak ada kata libur menjadi seorang ibu. Meski kekeringan melanda kalbu.
Terkadang harus kembali menampar diri. Meminta isi kepala untuk tenang kembali. Diam. Sunyi. Agar bisa beristirahat untuk melanjutkan aktivitas kembali. Meski luka itu belum terobati.
Akhirnya kembali ke sini. Ruang yang aku siapkan untuk diriku sendiri. Kembali di dalam sendu yang semoga akan membaik sesaat lagi.
:')
鈥擲NA, Ruang Untukku #140
Ahad, 15-09-2024 | 00.25
Venetie Van Java,
Dengan penuh pengharapan pada-Nya, semoga Dia kembali menguatkanku kali ini. Aamiin.
2 notes View notes
helloebby12 1 year
Text
Teruntuk Calon Suamiku
Akhir-akhir ini terasa berat ya .. 鈽猴笍
Tiba-tiba banyak hal terjadi, perihal pekerjaan sosial, keuangan dan sebagainya. Tapi semoga tulisan ini bisa menjadi penyejuk untuk burnout yang mulai terasa saat ini. Semoga saja.
Aku hanya ingin menuliskan beberapa kesyukuranku atas kehadiranmu. Aku ucapkan.
Terimakasih karena telah memilihku di antara banyaknya perempuan di luar sana yang lebih baik, lebih cantik, lebih cerdas dan lebih segalanya dibandingkan aku.
Terimakasih karena telah mengorbankan banyak hal dalam hidupmu agar kebersamaan kita bisa menjadi nyata. Mengorbankan karir dan masa depan yang mungkin saja telah kamu bangun satu per satu, namun maaf bila karena kehadiranku, mimpi-mimpi itu harus terurungkan dulu.
Terimakasih karena telah menyegerakan niat baik ini, meski kamu mungkin punya banyak alasan untuk menundanya.
Terimakasih karena telah dengan tulus menerima kekurangan-kekuranganku yang belum kamu ketahui, keburukan-keburukanku yang masih tersembunyi. Dengan tulusnya kamu bersedia untuk menerima aku apa adanya besertakan tanggung jawab untuk membimbing diri ini. Tentu tidak mudah.
Terimakasih atas perjuanganmu baik yang aku ketahui maupun yang lebih banyak aku tidak tahu. Yang pernah kamu usahakan, sedang diusahakan maupun yang akan kamu usahakan kedepannya.
Lelahnya, pusingnya, capeknya, bosannya, stressnya, semuaaaanya. Hanya bisa aku doakan agar Allah catat sebagai kebaikan yang akan terus mengalir dan akan menyebabkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Atas malam-malam tanpa tidur, perut lapar yang harus tertunda mengisinya, badan yang mulai remuk karena begitu sibuknya bekerja. Semua ketidaknyamanan itu semoga Allah jadikan sebagai peluruh dosa-dosa, tabungan pahala dan bukti bahwa kamu bertanggungjawab atas pekerjaanmu...
Untuk itu. Terimakasih ya. Terimakasih yang tak akan pernah cukup atas apa-apa kebaikan yang kamu usahakan.
Kuat-kuat dan sehat-sehat yaaah. Waktu yang krusial untuk sama-sama kita jaga. Semoga Allah mudahkan segala prosesnya. Semoga Allah ridhoi keputusan-keputusan kita. Semoga Allah jaga kita di jalan-Nya
Aamiin Allahumma Aamiin
Dari perempuan yang boleh kamu sebut
"Calon Isteri"
21 notes View notes
duniapetualangkata 9 months
Text
Aku sedang mencoba berjuang sejauh ini
Bukan luka atau patah hati ini
Aku sedang mencoba berjuang di awal tahun ini
Dari harapan harapan yang belum terwujud di tahun lalu
Di hari hari terlelahku di malam malam istirahat ku
Doa doa di butanya malam ku panjatkan
Aku seperti dirimu tidak memiliki jeda
Perihal bagaimana hari hari ku
Yang berserak tak tertata.
8 notes View notes