Tumgik
#Morgan Oey
brokehorrorfan · 2 years
Photo
Tumblr media
Death Knot will be released on Blu-ray, DVD, and Digital on January 17 via Well Go USA. The 2021 horror film is known in its native Indonesian as Tali mati.
Cornelio Sunny makes his directorial debut from a script he co-wrote with Ike Klose. Sunny stars with Morgan Oey, Widika Sidmore, and Djenar Maesa Ayu.
Death Knot is presented with its original Indonesian DTS-HD Master Audio and English subtitles. No special features are included. The trailer and synopsis are below.
youtube
After the sudden suicide of their estranged mother, two siblings return to their hometown and are immediately confronted by angry villagers. Convinced that the woman was a devotee of a dangerous brand of black magic deemed responsible for a string of mysterious deaths over many years, the locals demand that the siblings leave and allow for the burning of their childhood home in order to rid the town of the curse. While initially skeptical, a string of strange occurrences leads the siblings to believe there may be more truth to the rumors than they ever dreamed possible.
Pre-order Death Knot.
11 notes · View notes
Text
THE NIGHT COMES FOR US (2018)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Au sommet de sa puissance, la Triade de l'Asie du Sud-Est contrôle 80% des activités de contrebande en Asie. Utilisant le fameux Triangle d’or comme centre principal, la Triade tire un grand profit des drogues illicites, du trafic d’armes et du trafic d’êtres humains. Pour garder les canaux libres du chaos et des perturbations extérieures, les dirigeants de la Triade ont créé une petite formation de délégués d'élite appelée les Six Mers, qui leur permettait de prendre des mesures extrêmes, au nom de l'ordre et de l'obéissance. Les Six Mers sont six hommes et femmes, toutes leurs identités sont anonymes.
1 note · View note
flashfuckingflesh · 2 years
Text
Sometimes, You Can Feel EVIL Tightening Around Your Throat. "Death Knot" reviewed! (Well Go USA / Blu-ray)
“Death Knot” Hangs Loose on Blu-ray! Purchase Your Copy Here! Hari and his sister Eka receive the tragic news of their mother’s suicide.  They return to their rural childhood village home to attend her funeral and prepare arrangements for the family home, but the siblings are met with a cold shoulder as the locals have shunned their mother, fearing her as a black magic practitioner who made a…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
moviesandmania · 2 years
Text
DEATH KNOT (2021) Reviews of Indonesian horror with US release news
DEATH KNOT (2021) Reviews of Indonesian horror with US release news
Death Knot is a 2021 Indonesian horror film about two siblings who return to their village after the death of their mother. Directed by and co-starring Cornelio Sunny from a screenplay co-written with Ike Klose. The movie also stars Djenar Maesa Ayu, Morgan Oey (The Night Comes for Us) and Widika Sidmore. Plot: Hari and her sister return to the village where they were born after the death of…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
movienized-com · 5 months
Text
Srimulat: Hidup Memang Komedi
Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023) #FajarNugros #JuanBioneSubiantoro #ElangElGibran #ErikaCarlina #DimasAnggara #MorganOey Mehr auf:
Jahr: 2023 (November) Genre: Biografie / Comedy / Drama Regie: Fajar Nugros Hauptrollen: Juan Bione Subiantoro, Elang El Gibran, Erika Carlina, Dimas Anggara, Morgan Oey, Zulfa Maharani, Ibnu Jamil, Erick Estrada, Naimma Aljufri, T. Rifnu Wikana, Rukman Rosadi, Indah Permatasari, Rano Karno … Filmbeschreibung: Es zeigt die Zeit, als Srimulatov Karriere so steil anstieg, dass sie die erste…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
knowledgepronto · 5 years
Photo
Tumblr media
Entertainment News – Klarifikasi Morgan Oey soal keluarnya dari Smash Entertainment News - Klarifikasi Morgan Oey soal keluarnya dari Smash
0 notes
dear-indies · 3 years
Note
Hi, do you know any Indonesian men with resources that are in their mid-late 20s, early 30s? I went through your whole Indonesian tag, and Iko Uwais is so close to perfect but most of his resources are a little serious, and I'm looking for someone more outgoing. Thank you so much!
Hey anon! Sadly there aren't many resources of Indonesian folk at the time of posting, other than Iko Uwais (he's often plays serious roles but he's super smiley in interviews!) the only other people I know of are Nicholas Saputra (1984) Javanese Indonesian / German and Arifin Putra (1987) Indonesian [Chinese] who the lovely @lewistan is giffing in a rom com too!
Here are some Indonesian actors who have been in things recently though if anybody wants resource making suggestions! 
Abimana Aryasatya (1982) Indonesian / Spanish.
Raditya Dika (1984) Batak Indonesian.
Darius Sinathrya (1985) Javanese Indonesian and Swiss.
Melvin Giovanie (1986) Indonesian and Chinese.
Anthony Xie (1986) Indonesian [Chinese].
Reza Rahadian (1987) Moluccan Indonesian / Iranian.
Dimas Anggara (1988) Indonesian.
Rico Verald (1988) Indonesian. 
Randy Pangalila (1989) Indonesian.
Marthino Lio (1989) Indonesian. 
Rangga Azof (1989) Indonesian.
Dimas Danang (1989) Indonesian. 
Peter Adrian Sudarso (1990) Indonesian.
Alfie Alfandy (1990) Indonesian.
Fero Walandouw (1990) Indonesian. 
Deva Mahenra (1990) Indonesian.
Eza Gionino (1990) Indonesian. 
Onadio Leonardo (1990) Indonesian.
Morgan Oey (1990) Indonesian [Chinese].
Marcell Darwin (1990) Indonesian and German. 
Wafda Saifan (1990) Indonesian. 
Roy Sungkono (1990) Indonesian. 
Farish Nahdi (1991) Indonesian. 
Rizky Alatas (1991) Indonesian. 
Adipati Dolken (1991) Indonesian and German.
Billy Davidson (1991) Indonesian [Chinese]. 
Ardit Erwandha (1991) Indonesian.
Arya Saloka (1991) Indonesian.
Andri Mashadi (1992) Indonesian.
Miqdad Addausy (1992) Indonesian.
Kenny Austin (1992) Indonesian.
Christ Laurent (1993) Indonesian. 
Refal Hady (1993) Indonesian [Unspecified Arab and German].
Kevin Julio (1993) Indonesian [Sundanese / Dutch].
Arnold Leonard (1993) Indonesian.
Adhitya Alkatiri (1993) Indonesian and Colombian.
Maxime Bouttier (1993) Indonesian.
Arbani Yasiz (1994) Indonesian.
Jerome Kurnia (1994) Indonesian. 
Giorgino Abraham (1994) Indonesian. 
Omar Daniel (1995) Indonesian [Hadhrami Yemeni / Unspecified Arab, Dutch and Javanese].
Baskara Mahendra (1995) Indonesian.
Ardhito Pramono (1995) Indonesian.
Ciccio Manassero (1995) Indonesian.
Brandon Salim (1996) Chinese and Palembang and South Sumatra Indonesian.
14 notes · View notes
leoclay8 · 5 years
Link
Nonton Film Mahasiswi Baru 2019 Full
Film Mahasiswi Baru 2019 Full Tak akan lekang oleh waktu, nama Widyawati sebagai aktris senior Indonesia sudah tak diragukan lagi kemampuannya. Widyawati yang malang melintang tampil di berbagai film pada periode ’70-an dan ’80-an tentu saja sudah tak muda lagi.
Namun, semangatnya untuk tetap berkarya dan menjadi muda bisa akan terlihat dalam film garapan MNC Pictures, yang berjudul Mahasiswi Baru. Berperan sebagai Lastri, Widyawati akan tampil bersama aktor dan aktris muda Indonesia lainnya.
Bergenre drama-komedi, seperti apa sinopsis film Mahasiswi Baru?
Sinopsis Mahasiswi Baru
Tuntunlah ilmu hingga tua. Setidaknya, ini yang dibenamkan di dalam pikiran Lastri (Widyawati) Ia kembali ke kampus untuk menjadi mahasiswi. Tentu saja, bukan mahasiswi yang datang dari generasi milenial, namun generasi yang sudah berusia  70 tahun.
Ingin ikut terlibat lebih muda, Lasti bergabung bersama sebuah geng yang diisi anak-anak muda seperti Danny (Morgan Oey), Sarah (Mikha Tambayong), Erfan (Umay Shahab), dan Reva (Sonia Alyssa). Geng ini sering membuat heboh di kampus.
" Nonton Juga : Ring Ring 2019 Full "
Gaya hidup anak muda pun menjadi bagian dari gaya hidup Lastri yang sudah berusia 70 tahun. ‘Bandel’ adalah konotasi yang pas ditempatkan bagi kehidupan Lasti. Anak-anaknya yang sudah dewasa sampai dibuat kerepotan.
Tak hanya itu, Lastri pun mampu membuat salah satu dosen senior sekaligus Dekan di kampus terpesona. Ujug-ujug ternyata, sang Dekan, Chaerul (Slamet Rahardjo) menyebutkan Lastri tidak layak menjadi mahasiswi karena kerap membuat heboh di luar aktifitas akademik.
" Nonton Juga : Polaroid 2019 "
Lalu, bagaimana kehidupan Lastri setelah menjadi Mahasiswi Baru? Film garapan sutradara Monty Tiwa ini akan tayang pada tanggal 8 Agustus di seluruh bioskop Indonesia. Buat kamu yang penasaran bagaimana cara Lasti tetap menjadi muda di usia senja, Langsung Nonton Aja Film Full nya di atas  klik Play
lihat Cuplikan di bawah
youtube
1 note · View note
nininmenulis · 5 years
Text
Film Mahasiswi Baru Kisahkan Geng Lintas Generasi
Film Mahasiswi Baru Kisahkan Geng Lintas Generasi
NININMENULIS.COM – Sepertinya MNC Pictures tengah asik memproduksi film-film bergenre komedi yang diperuntukan untuk semua kalangan penonton. Setelah sukses menluncurkan Film Koboy Kampus 25 Juli 2019 lalu, kali ini MNC Pictures kembali menelurkan film bergenre komedi yang berjudul Mahasiswi Baru. Setelah dilakukan gala premier pada Kamis, 1 Agustus 2019 di XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan,…
View On WordPress
0 notes
brokehorrorfan · 2 years
Photo
Tumblr media
Evil lurks within in the Indonesian horror film Death Knot. It will be unleashed on Blu-ray, DVD, and Digital on January 17 via Well Go USA.
Broke Horror Fan is giving away a copy of Death Knot on Blu-ray. To enter, email [email protected] with DEATH KNOT in the subject line. In the body, include your name and mailing address.
One entry permitted per address. This contest is open to US residents only. One winner will be randomly drawn next week.
Cornelio Sunny makes his directorial debut from a script he co-wrote with Ike Klose. Sunny stars with Morgan Oey, Widika Sidmore, and Djenar Maesa Ayu.
youtube
After the sudden suicide of their estranged mother, two siblings return to their hometown and are immediately confronted by angry villagers. Convinced that the woman was a devotee of a dangerous brand of black magic deemed responsible for a string of mysterious deaths over many years, the locals demand that the siblings leave and allow for the burning of their childhood home in order to rid the town of the curse. While initially skeptical, a string of strange occurrences leads the siblings to believe there may be more truth to the rumors than they ever dreamed possible.
12 notes · View notes
olivierdemangeon · 5 years
Text
    Après avoir épargner la vie d’une jeune femme lors d’un massacre, un assassin d’élite de la Triade se retrouve la cible de gangsters meurtriers.
    Origine du film : Indonésie Réalisateur : Timo Tjahjanto Scénariste : Timo Tjahjanto Acteurs : Joe Taslim, Iko Uwais, Julie Estelle, Sunny Pang, Zack Lee, Julie Estelle, Dian Sastrowardoyo, Hannah Al Rashid, Morgan Oey Musique : Fajar Yuskemal, Aria Prayogi Genre : Action, Crime, Thriller Durée : 121 minutes Date de sortie : 19 octobre 2018 (France) Année de production : 2018 Sociétés de production : XYZ Films, Screenplay Infinite Films Distribué par : Netflix Titre original : The Night Comes for Us Notre note : ★★★★★
    “The Night Comes for Us” est un thriller d’action indonésien datant de 2018, écrit et réalisé par Timo Tjahjanto, à qui l’on doit également “Headshot” (2016). Les acteurs principaux sont Joe Taslim, qu’on a pu voir dans “Star Trek Beyond” (2016), Iko Uwais, qu’on a pu voir dans “Beyond Skyline” (2017), Julie Estelle, qu’on a pu voir dans “The Raid 2” (2014), et Zack Lee, qu’on a pu voir dans “Buffalo Boys” (2018).
L’histoire proposée par “The Night Comes for Us” nous invite à suivre Ito (Joe Taslim), l’un des six responsables de l’élite des triades de l’Asie du Sud-Est, connue sous le nom de Six Seas. Alors qu’il est en expédition punitive dans un village, Ito décide d’épargner une fillette et de quitter les triades et de rentrer dans sa ville natale, à Jakarta pour y cacher l’enfant. Toutefois, les triades ont vite fait de localiser Ito et envoie une myriade de tueurs à ses trousses, dont Arian (Iko Uwais), ami d’enfance d’Ito…
Timo Tjahjanto endosse la double casquette de scénariste et de réalisateur sur ce métrage. Toutefois, le moindre que l’on puisse dire, c’est que “The Night Comes for Us” le scénario est ramené à sa plus simple expression. Un type décide de quitter l’organisation criminelle dans laquelle il sévit depuis des années, pour, sans qu’il puisse l’expliquer lui-même, sauver une fillette. Son organisation décide de lui envoyer tout ceux qui peuvent tenir une arme dans leurs mains, non seulement pour le punir de sa désertion, mais également pour trucider l’enfant, devenu un témoin gênant. Pour ajouter un peu de piment, on envoie également l’ami d’enfance, histoire de le tester, mais également pour offrir une dimension dramatique à l’histoire, bien qu’elle apparaisse comme superficielle.
Dans ce type de métrage, il ne faut guère espérer trouver un développement sur la psychologie des personnages. Cela dit, et bien que l’exercice ait déjà été expérimenté à travers d’autres films, la thématique du gangster qui fuit son organisation et qui poursuit ce qui apparaît comme une mission visant à trouver une forme de rédemption, est loin d’être inintéressante. Mais honnêtement, ce n’est pas du tout le cas avec “The Night Comes for Us”. Timo Tjahjanto, dont nous avons également programmé “Headshot” (2016) dans les prochains jours, ne fait pas dans la dentelle. De mémoire, c’est le film d’action, le plus violent graphiquement parlant, qu’il m’ait été donné de voir à ce jour. Fatalement, comme c’est le genre de cam que Laurence et moi aimons particulièrement, et qui s’avère même être l’une des raisons de l’existence de ce blog, ce métrage atterrit directement dans le groupe restreint des films cinq étoiles (★★★★★).
La photographie proposée par Gunnar Nimpuno est juste hallucinante. Les chorégraphies sont totalement hallucinantes, d’une précision, d’une justesse et d’une célérité impressionnante. La violence graphique atteint un niveau très élevé, digne d’un film d’horreur bien gore. Combats à mains nues, armes blanches, gunfight, explosions, tout y passe. Il vaut mieux éviter de se retrouver coincer au milieu de cette bande d’excités et de planquer son cul, sans quoi bonjour les dégâts. On relèvera la philosophie du jusqu’au boutisme. On fonce dans le tas, peu importe les conséquences. Sur CritiKs MoviZ, nous avions déjà grandement apprécié “Revenger” (2019) de Lee Seung-won, mais avec “The Night Comes for Us” c’est encore un cran au-dessus.
En conclusion, “The Night Comes for Us” est un excellent thriller d’action disposant d’une histoire simpliste, d’une intrigue sommaire, mais d’un développement singulièrement rythmé et violent. Le rythme est rapide, le récit est fluide et la narration fait appel à quelques flashbacks. La photographie est excellente, les scènes de combat sont particulièrement soignées et graphiquement sanglantes. Certaines scènes sont littéralement gores, à la limite du décrochage, âmes sensibles passées votre chemin. La distribution offre de très bonnes prestations tout en démontrant leur dextérité martiale impressionnante. Ce film est juste le métrage le plus destroy qu’on ait vu à ce jour….
youtube
    THE NIGHT COMES FOR US (2018) ★★★★★ Après avoir épargner la vie d'une jeune femme lors d'un massacre, un assassin d'élite de la Triade se retrouve la cible de gangsters meurtriers.
0 notes
moviesandmania · 3 years
Text
DEATH KNOT (2021) Review and overview
DEATH KNOT (2021) Review and overview
Death Knot is a 2021 Indonesian horror film about two siblings who return to their village after the death of their mother. Directed by and co-starring Cornelio Sunny from a screenplay co-written with Ike Klose. The movie also stars Djenar Maesa Ayu, Morgan Oey and Widika Sidmore. Plot: Hari and her sister return to the village where they were born after the death of their mother, a practitioner…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gituajadotcom-blog · 7 years
Text
Hari Patah Hati Nasional? Masih Ada Aktor Ganteng yang Single loh!
New Post has been published on http://gituaja.com/ada-aktor-ganteng-yang-single-loh/
Hari Patah Hati Nasional? Masih Ada Aktor Ganteng yang Single loh!
Semenjak Raisa dan Hamish Daud, orang-orang menyebutnya sebagai Hari Patah Hati Nasional, tahukah kalian masih banyak aktor ganteng single loh, aktor-aktor ini ga kalah ganteng sama Hamish Daud dan ada beberapa yang mempunyai jiwa Traveller loh.
Inilah ke-9 Aktor Ganteng Single, siap buat merebut hatinya?
1. Ganteng, sukses dan sering bermain dengan aktris top tanah air ternyata tak membuat Reza Rahadian cepat menikah lho. Buktinya sampai sekarang dia masih single lho.
instagram.com/officialpilarez
2. Perannya sebagai Rangga di Ada Apa Dengan Cinta memang membuat banyak wanita meleleh. Sayangnya belum ada satu wanita pun nih yang berhasil mengambil hati Nicholas Saputra.
papasemar.com
3. Dari member boyband hingga kini aktor tampan yang kece, Morgan Oey masih betah saja menjomblo.
instagram.com/morganoey
4. Sama-sama traveller sejati seperti Hamish, Vicky Nitinegoro sepertinya masih betah menjelajahi alam dan belum berniat menikah.
instagram.com/vickyniti13
5. Punya wajah awet muda membuat fans Adipati Dolken datang dari berbagai kalangan. Padahal kalau dilihat dari segi umur sudah siap menikah lho.
instagram.com/adipati
6. Ganteng, alim dan sopan, Andi Arsyil memang menjadi pria idaman para wanita deh. Sayang sampai sekarang belum ada yang berhasil merebut hatinya.
instagram.com/andiarsyil
7. Indra Bruggman dikenal sebagai salah satu F4-nya Indonesia lho. Sayang sampai sekarang masih sendiri saja. Hmm tipenya yang seperti apa ya?
instagram.com/indrabruggman
8. Siapa sih yang gak kesengsem dengan senyuman Dimas Beck? Semua cewek pasti suka deh. Sayang sampai sekarang Dimas masih betah sendirian aja nih.
instagram.com/dimasbeck
9. Drummer dan aktor membuat Didi Riyadi digilai banyak wanita. Sayang di usianya yang menginjak 36 tahun ini, Didi masih single aja.
instagram.com/didiriyadi_official
Uhh, ini kalau mau menikah, pada bikin cewek patah hati semua nih. Hayo, siapa kira-kira bisa merebut hatinya?
0 notes
berandahiburan · 7 years
Text
5 Seleb Ini Sukses Usai Mentas dari Girlband dan Boyband
5 Seleb Ini Sukses Usai Mentas dari Girlband dan Boyband
Sukses di sebuah grup musik tak lantas membuat seorang seleb berpuas diri. Tak sedikit dari mereka yang kemudian memilih untuk bersolo karir demi mencapai target yang lebih tinggi. Baca Juga: Inilah 10 Seleb Cantik yang Pernah Jadi Putri Indonesia Hal tersebut ditunjukkan oleh beberapa anggota girldband maupun boyband di Indonesia. Beberapa di antara mereka memutuskan untuk mengundurkan diri dan…
View On WordPress
0 notes
chandradwtr · 7 years
Photo
Tumblr media
Sweet 20 (Indonesia/ 2017)
Dirilis sebagai film yang ikut memeriahkan nuansa lebaran, gw sejujurnya telat menonton Sweet 20. Sudah banyak review sana - sini bertebaran di sosial media. Positifnya review film ini membuat gw semakin yakin harus segera nyempetin nonton sebelum slot-nya tergantikan film lain di bioskop. Bener aja, begitu ada waktu luang, hanya tersisa 2 bioskop saja yang menayangkan Sweet 20. Yang satu bioksop di pinggiran kota Bandung yang macetnya ampun - ampunan dan satu lagi bioskop favorit para abg yang juga sering dijadikan tempat nobar film Indonesia bareng cast and crew hehe.
Sedikit cerita, udah lama juga sih ga nonton di bioskop ini. Banyak hal yang sebenernya gw males nonton disini, mulai dari susunan kursi yang bisa dibilang terlalu 'datar' (auditorium-nya kurang berundak) hingga kebanyakan para audience abg-nya dengan segala kelakuan pada saat nonton yang kadang menggangu. But, untungnya, pas gw nonton kemarin sih suasana cukup kondusif dan terkendali hahaha. Walau sudah masuk periode akhir penayangannya, jumlah penonton Sweet 20 waktu itu masih lumayan banyak. Sekitar 1/3 kursi bioskop masih terisi. Menandakan memang filmnya masih punya animo.
Oke, mari kembali kita cerita tentang filmnya. Sweet 20 merupakan remake dari film korea berjudul Miss Granny (2014). Sweet 20 merupakan salah satu dari sekian banyak remake dari berbagai negara. Sebut saja Vietnam, Jepang, Thailand, Cina. Sedangkan remake Filipina, India dan Jerman sedang dalam tahap development. Entah apa maksud dari CJ Entertaiment mengembangkan banyak adaptasi dari bermacam - macam negara. Tapi yang pasti tema Sweet 20 bukan tema orisinil, karena adapun film serupa yang bercerita tentang kembali tokohnya ke masa mudanya yang penuh gejolak dan berapi - api. Tapi selama penyajiannya berbeda mungkin ada aspek selain cerita yang bisa ditonjolkan.
Bagi kalian yang sudah menonton Miss Granny, versi orisinil dari Korea-nya pasti sudah tau jalan ceritanya seperti apa. Tidak banyak perbedaan secara garis besar, beberapa scene pun sengaja tidak dihilangkan. Tapi ada faktor di Sweet 20 yang menurut orang - orang (termasuk gw) juga menjadi nilai tambah, yaitu improvisasi dari budaya lokal yang diintegrasikan kedalamnya. Dari mulai adat masyarakat, kostum, jokes dan tata riasnya. Unsur - unsur tersebut nge-blend dengan rapih tanpa mengubah cita rasa film aslinya. Walau memang, yang namanya film remake pasti ada batasan untuk tidak terlalu keluar jalur dan mengembangkan cerita. Istilahnya mah mungkin udah punya pakemnya. Baca disebuah berita, justru dari pihak CJ Entertainment-nya lah yang memaksa untuk mengakulturasi budaya negara dimana filmnya diadaptasi, oke juga.
Pemilihan Slamet Rahardjo sebagai Hamzah menurut gw paling pas dengan karakternya. Aktingnya dapat mengimbangi kehadiran Tatjana Saphira sebagai tokoh utama. Walau sudah pasti, daya pikat utama ada pada Tatjana, tapi Om Slamet tetap jadi karakter favorit gw. Padahal, di film aslinya Miss Granny, karakter kakek lanjut usia ini ga begitu menonjol. Widyawati yang biasanya kita liat aktingnya keibuan dan anggun (bahkan sudah jadi ciri khas), sekarang berubah jadi ibu - ibu genit nan centil, jadi lucu sendiri liatnya hahaha. Dan, Tatjana, adalah favorit khalayak pemirsa, cantik dan supel. Sweet 20 bisa menjadi langkah pembuka peran - peran utama selanjutnya. 
Pada akhirnya, gw lebih suka Miss Granny dibanding versi remakenya (jujur, belum sempet nonton remake negara lainnya). Bisa jadi karena Miss Granny-lah gw semakin mengidolakan Eun-kyung Shim setelah love at the first sight di Sunny (2011). Sweet 20 is a good reminder for the genuine one.
0 notes
jelastica-blog · 5 years
Text
Film banyolan Romantis Indonesia yang amat Menghibur
bentuk film romantis boleh jadi kerasa menjemukan buat beberapa orang. akhirnya, melimpah sutradara inovatif yang membubuhkan bagian banyolan di dalamnya alhasil jadi bentuk film banyolan romantis. benar kalau film banyolan romantis lebih dapat disaksikan oleh fans bentuk film mana juga. pabrik film nasional diramaikan oleh sebanyak film banyolan romantis. Film-film yang membikin anda senyum-senyum seorang diri itu pula ada segmen yang bisa membikin baper. mau ingat film banyolan romantis Indonesia yang dianjurkan oleh Bacaterus? ayo, langsung perhatikan daftarnya selanjutnya ini, betul! 1. Eiffel I meter in Love [2003] kala benci jadi cinta Itulah cerita yang persisnya buat dua figur penting dalam film Eiffel I meter in Love. Film ini boleh jadi terkesan jadul, tetapi drama romantis dan banyol yang ditampilkan oleh pasangan Tita (Shandy orang suci) serta Adit (Samuel Rizal) konsisten bisa membikin pemirsa mesem-mesem seorang diri sekalian baper. Tita serta Adit ialah dua insan yang senantiasa bentrok dari pertemuan pertama mereka. walaupun orang berumur mereka berkawan serta berencana membikin perkawinan antara keduanya, tetapi toh mereka senantiasa bentrok mulut. Di kembali karakter jutek Adit, kelihatannya berselindung beliau memendam rasa pada Tita yang kelihatannya pula telah ada pacar. Sepanjang film, pemirsa bakal disajikan atas pertengkaran Adit serta Tita yang banyol, mereka yang terkadang saling bingit, serta pandangan Paris yang memelikkan. Eiffel I meter in Love pula telah ada sekuel yang rilis pada tahun 2018 kemudian. 2. Love for Sale [2018] Dalam film yang disutradarai Andi Bachtiar ini, daya akting Gading Marten memanen aplaus. terlebih, Gading mencapai apresiasi beker cermin bintang film terunggul melalui film yang pula diproduseri oleh Angga Dwimas Sasongko serta Chicco Jerikho ini. Love for Sale melukiskan berhubungan bentuk tubuh Richard (Gading Marten) yang ada upaya percetakan serta telah amat lamban hidup seorang diri. Kehidupan Richard beralih ekstrem kala beliau menguji aplikasi pelacak larap. melalui aplikasi itu, Richard berjumpa atas Arini (Della Dartyan), perempuan yang mulanya cuma dikontrak buat menemaninya ke kondangan, kemudian jadi perempuan khusus di kehidupan Richard. Richard jatuh cinta serta Arini juga kelihatan menerima cinta Richard. akan tetapi, apakah ikatan keduanya beres manis serupa impian Richard? 3. Single [2005] bila membahas sekeliling film Raditya Dika siapapun tentu ingat kalau stand-up comedian yang satu ini senantiasa membubuhkan bagian banyolan dalam tiap filmnya. Kali ini, anda membahas berhubungan Single, salah satu film bergenre banyolan romantis yang amat menghibur. abstrak film ini melukiskan berhubungan udang kering (Raditya Dika), anak muda pengangguran yang senantiasa ditolak perempuan. udang kering berkawan atas Wawan (Panji Pragiwaksono) serta Victor (Babe Cabita). pasti aja perkawanan itu diisi atas tingkah-tingkah berandalan mereka dalam upaya membantu udang kering pacar. Pertemuan udang kering atas perempuan cantik berjulukan Angel (Annisa Rawles) tiba-tiba membangunkan balik antusias udang kering buat mencapai pacar. upaya udang kering dalam memperoleh Angel enggak senantiasa bagus. akan tetapi, dari sini lah udang kering mengetahui kalau terdapat keadaan yang lebih pokok dari hanya melepaskan status single -nya. 4. Milly & Mamet [2018]* pangkal: beritagar. id menayang membawa menanai di film pada akhir tahun 2018, Milly & Mamet ialah film yang melukiskan kehidupan dua figur yang sesungguhnya terdapat dalam film terdapat Apa atas Cinta. akan tetapi, film ini mengangkat bentuk banyolan romantis yang menggojlok perut. lebih-lebih film ini disutradarai oleh Ernest Prakasa yang sekaligus kerap membikin film-film bergenre banyolan. Milly (Sissy Priscillia), ikhwan Cinta di AADC, menikah atas Mamet (Dennis Adhiswara). Milly menyudahi buat resign dari karier selaku pengelola bank buat mengurus buah hatinya. Sementara Mamet beroperasi jadi chef di industri punya aba Milly. sesuatu hari, Mamet berjumpa atas bendu lamanya yang cantik, Alexandra (Julie Estelle). Alexandra memintakan mimpi yang sempat dibuat bersama-sama Mamet dulu. Akankah Mamet menadah ajuan Alexandra? gimana Milly menyesuaikan selaku full time mom? temui tanggapannya di film Milly & Mamet. 5. Get Married [2007] meskipun telah belasan tahun berlalu, film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini konsisten menarik buat ditonton, loh. bentuk film ini sesungguhnya ialah banyolan, tetapi karna terdapat cerita percintaannya yang beres baik, sehingga Get Married dapat dikategorikan selaku film banyolan romantis. Dalam film ini pemirsa dibawa menyelami kehidupan Mae (Nirina Zubir), perempuan tomboy pengangguran yang berbaur atas tiga orang sahabatnya, Beni (Ringgo Agus), Guntoro (Desta), serta Eman (Aming). setiap hari Mae enggak sempat memelihara diri alhasil kelihatan kebingungan orang berumur Mae (memasarkan Mihardja serta bedil pekatu Bellina) karna putrinya itu tidak melawat menikah. walaupun telah acap kali dijodohkan, pria-pria itu ditolak oleh Mae serta dikasih pelajaran oleh ketiga ikhwan Mae itu. hingga sesuatu hari Mae berjumpa atas pangeran banyak serta ganteng, Rendy (Richard Kevin) yang pula meletakkan perasaan pada Mae. 6. bila berbaur? [2015]* pangkal: cinetariz. blogspot. com memiliki karier yang berhasil enggak membikin Dinda (Adinia Wirasti) merasa hening serta baik. malah di umurnya yang menaiki 30 tahun, Dinda senantiasa dikejar deadline dari orang tuanya mengharap beliau lekas menikah. akibatnya, Dinda carter Satrio (Reza Rahadian), artis pemimpi, buat akal-akalan jadi pacarnya. persoalan tampak kala Dinda memberitahukan Satrio pada kedua orang tuanya. Orang berumur Dinda malah berambisi Satrio lekas melamar Dinda. akan tetapi, dari insiden ini Dinda malah sukses mendapatkan cinta sejatinya. 7. Shy Shy Cat [2016] Film banyolan romantis berikutnya dibintangi oleh Nirina Zubir serta sebaris aktris serta bintang film terkenal di Indonesia. Dikisahkan Mira (Nirina Zubir) diminta berbalik ke desa laman oleh bapaknya (hati nurani Dalton) karna bakal dijodohkan. Mira mencoba menyangkal karna beliau ingat kalau bakal dijodohkan atas Otoy yang dianggapnya memengkalkan. atas dukungan dua sahabatnya, Jessy (Acha Septriasa) serta buta aksara (Tika Bravani), Mira beragan membatalkan perkawinan ini. akan tetapi, perkawanan mereka malah dicoba kala memahami performa Otoy (Fedi Nuril) yang kini. 8. Sweet 20 [2017] Diadaptasi dari film Korea yang berjudul Miss Granny, Sweet 20 melukiskan berhubungan ekspedisi Fatmawati (Niniek L. dermawan), aki berumur 70 tahun yang mendadak balik ke badan serta wajahnya di baya 20 tahun sehabis bergambar di atelir gambar misterius. Fatmawati menyudahi buat mengawali kehidupan anyar serta menukar namanya jadi Mieke. tidak disangka-sangka, aksi laris serta aturan bicaranya yang antik malah membikin pria-pria di sekelilingnya gandrung jatuh cinta. terdapat tiga laki-laki yang jatuh batin pada bentuk tubuh Mieke, ialah Alan (Morgan Oey) seseorang penghasil nada, Juna (Kevin Julio) cucunya seorang diri, serta Hamzah (Slamet Rahardjo) yang mencintainya dari lagi belia dulu. 9. From London to Bali [2017] Dibintangi oleh Ricky Harun serta Nikita Willy, From
1 note · View note