Tumgik
#Rektorat
theodoreangelos · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Rector's Office of Palacký University in Olomouc Pracovna rektora Univerzity Palackého v Olomouci Arbeitszimmer des Rektors der Palacký-Universität in Olmütz Bureau du recteur de l'université Palacký à Olomouc Gabinet rektora Uniwersytetu Palackiego w Ołomuńcu Кабинет ректора Университета Палацкого в Оломоуце
2 notes · View notes
bantennewscoid-blog · 5 months
Text
Tolak UKT Tinggi, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Bakal Gugat Kampus ke PTUN
TANGSEL – Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta bakal melayangkan gugatan pihak kampus ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait Keputusan Rektor Nomor 512 mengenai Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mereka mempermasalahkan penerapan sistem UKT untuk calon mahasiswa baru 2024/2025. Ketua Dewan Mahasiswa Fidkom UIN Syarif Hidayatullah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tagesnotizen · 13 days
Text
11.9.2024 | Toniareal | 18.30h
Zwei Kolleginnen aus dem Rektorat stempeln die Arme jener, die am Mitarbeitendenfest gratis essen und trinken wollen. Es gibt Pilzpastetli, Kürbisrisotto, Vermicelles und Apfelstrudel, Bier und Wein. Einer aus dem Facility Management fragt nach dem Grill. Die Kolleginnen lachen. K. sagt, sie wisse nicht, ob sie sich falsch erinnere, aber im Vergleich zu früher wirke das alles ein wenig ärmlich, auch die Menschen, kaum ein Unterschied zu Berlin.
2 notes · View notes
miuarchiv · 1 month
Text
Dr. Schellenberg?
Conclusion first:
• It can only be inferred that WS either failed to obtain a doctorate thus the personnel files entitled him as "Dr." were simply erroneous(likely), or, he had obtained the degree but in an indecent manner(less possible).
The most important evidence:
• The first file addressing him as "Dr. Schellenberg" was dated 24 Sep 1941, and on 29 Aug 1941 he was still working on his thesis, making no progress without Valjavec's help. There was NO WAY he could finish the thesis in such a short time.
• He never used the title himself. (e.g. Werner Best's signature was "Dr. Best")
Tumblr media Tumblr media
Crucial info:
• Originally, WS wanted to obtain a doctorate through "Notexamen"(an accelerated form for students enlisted in the army to obtain degrees). WS was qualified for Notexamen by the award of EK2 and EK1.
• The two topics, "Begriff der Polizei vom christlichen Gedankengut"(The Concept of the Police in Christian Thought) and "Aufgabe und Stellung der Verwaltung in Jugoslawien"(The Role and Position of the Administration in Yugoslavia) were both chosen by Prof. Reinhard Höhn. In April 1940 they both agreed to discard the first one and turn to the second one, for which he was instructed by Prof. Fritz Valjavec. Höhn asked WS to stay at the University of Berlin for 2 more semesters, indicating that WS had previously enrolled at the same university (though no records of this have survived).
• In May 1941 WS procured a document to certify he had enough time to attend essential courses, making an obviously false statement that "his official business at the RSHA will occupy him only 3-4 hours a day", but eventually he could not register for the 1941 summer semester due to procedure problems.
• WS hired ethnic German students in Yugoslavia to translate the reference material he needed.
• Crinis, Heinz Jost, Hans Helm, Herbert Kier had offered help. WS also discussed Valjavec's naturalisation with Franz Six. (Valjavec had been stripped of his Yugoslavian citizenship for participating NS movement.).
• There were a total of some 60 pages of letters/files in 1940-1941. The last recorded correspondence between them was Valjavec's Jan 1942 letter thanking WS for his invitation and explaining that he could not travel due to ill health.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Previous post:
5 notes · View notes
manifestasi-rasa · 2 months
Text
Day 4
17 Juli 2024
Wkwkw apaan nih jarak waktunya makin lama ahaha. Kurangkum saja deh insight dan kesimpulan beberapa hari ini. Akhir pekan kemarin sampai senin aku so happy karena full family time, Cita-cita sederhana yang somehow cukup susah: bisa membersamai bapak ibuk sering-sering. Makin kesini, kerasa betul kalo lagi kejar-kejaran sama usia orang tua. Suatu hari seorang mas" di kampus pernah tanya, "Gimana rasanya jadi anak pertama perempuan, ais?" aku meringis. Idk why, dpt pertanyaan kayak gini dr blio malah bikin aku mau nangis HAHAHAH. Aku jawab, "aku ga pernah ngerasain gimana jadi anak selain anak perempuan pertama, jadi aku gatau gimana mbandinginnya. Lagian, aku yakin tiap anak ada struggle nya masing-masing, yakan?" Itu sebenarnya bukan jawaban yang ingin aku ungkapkan, tapi saat itu aku juga ga pengen nyampein apa jawaban asliku karena perasaanku yg jadi cukup amburadul cuma gegara pertanyaan itu.
Dan aku juga sadar kalau kini ada variabel lain buat pengambilan keputusan utk masa depanku. Simply like, kalo abis lulus mau kuliah lagi, seriusan mau ninggalin bapak ibuk lagi? Gimana klo tetiba aku nikah alias diambil orang dan gabisa stay dekat mereka? Daan sekelumit pertanyaan lain.
Lalu geser ke hari ini. Pekan ini sebenarnya pekan UAS, tapi tadi ada audiensi rektorat buat nindaklanjutin kasus KS di salah satu fakultas. Kali ini jelas aku tidak bisa mengerahkan anak anak yg bahkan gabisa aku ajak rapat karena belajar buat uas 😂. Poin-poin tuntutannya mostly fokus ke pelaku. As psy student, aku dan temanku menyoroti ada beberapa hal yang missed, seperti pendampingan korban. Memang udh ada pendampingan, tapi pendampingan seperti apa dan tujuannya apa? Also, barangkali ini unpopular opinion, oknum memang bersalah dan patut diberi sanksi setimpal. Tapi, dia juga manusia yang punya hak-hak sebagai manusia dan warga negara. Kalau Allah saja selalu membuka pintu taubatnya, para pelaku juga selalu punya kesempatan kedua utk lebih baik.
Bahkan, ngga hanya korban yang butuh pendampingan. Para pelaku sebenarnya juga ngalamin guncangan psikologis yang akibatnya bisa cukup fatal, kalo mereka masih manusia normal sih.. Tapi yaa melanggar hukum itu kalo di psikologi udah dikatakan perilaku abnormal wkwk.
Sudut pandang ini aku dapat ketika aku magang di Rutan. Iya, Rutan tempat pembunuh, pemakai narkoba, pelaku KS, begal dll dipenjara. Berinteraksi dengan mereka, tau latar belakang dan cerita-cerita mereka, bikin aku sadar kalau kita selalu punya kesempatan kedua, ketiga dst. Lalu kembali pada apakah kita akan memanfaatkan kesempatan tsb sebaik-baiknya?
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
6 notes · View notes
mutiarafirdaus · 9 months
Text
Dulu kita jadi saksi, betapa effortnya kakak pertama merampungkan tesisnya. Pergi ke Bogor jauh-jauh untuk mendapat tanda tangan dosen di kediamannya. Menangis berkutat dengan tumpukan HVS yang berisi ragam teori yang memusingkan. Ikut serta ke Salemba menemaninya bimbingan. Dan kita juga menjadi saksi senyum merekahnya ketika sidang dan wisuda. Sebuah tanda bahwa dia berhasil menuntaskannya
Kita juga menjadi saksi ketika malam-malam begadang dengan kemulan selimut di ruang tengah, kakak kedua mengerjakan skripsinya. Sempat pula drop DBD hingga dirawat, ikut serta ke Perpusat untuk melihat para mahasiswa yang terus berkutat dengan layar laptopnya. Dan kita juga menjadi saksi senyumnya yang lebar ketika wisuda. Tanda ia berhasil menuntaskannya
Kita juga menjadi saksi, ketika kakak ketiga pulang dengan tampang kusut. Berhadapan setiap hari dengan macetnya Jalan Dewi Sartika. Menyetrika seragam kedinasan setiap pagi dan tumpukan kertas berisi bahasa pemrograman yang sulit dimengerti. Kita pula menjadi saksi senyum lebarnya ketika foto bersama dengan toga. Tanda ia selesai menuntaskan studi.
Kita juga menjadi saksi, ketika dulu suami berkutat di tahun akhir dengan serius. Mengerjakan tugas akhir, tetap mengajar TPA beberapa kali, dan berkutat dengan paper dalam genggaman meski sedang sarapan pagi di warung makan. Kita pun melihat senyum lebarnya dikerubungi oleh kawan-kawan semasa asrama dengan toga berlatar gedung rektorat. Ia pun berhasil menyelesaikan masa studi dengan nilai yang baik.
Maka, kamu wahai anak keempat. Insya Allah pasti juga bisa melanjutkan jejak kakak-kakakmu. Jingle semangat garap skripsi.. Garap skripsi harus semangat.. sudah terngiang sejak lama kan? Jauh sebelum kamu menjadi seorang mahasiswa.
Bulan ini, Januari 2024 dengan izinNya ayo kita selesaikan tugas akhir dan sidang dengan bekal doa-doa terbaik dari orang-orang sekelilingmu. Ayo anak baik, kita bisa mengerjakannya bersama!
5 notes · View notes
serasaaa · 2 years
Text
recall 2022.
Nulisnya di 2023 tapi ceritanya di akhir 2022, gatau deh kemarin kenapa ga langsung nulis y? Malah melow di danau, dasar tali.
part kesekian dari cerita sebelumnya, iya masih sama orangnya sama di tulisan penikmat pastel Ibuk. Alhamdulillah, doa aja semoga banyak part baru di tahun ini. dan selanjutnya.
2022, solo lagi ternyata! Setelah semua drama yg ada di 2022, Desember jadi timing yang pas walaupun mundur dari yang dikira November, huahaha. Benefitnya tahun ini jadi 3 hari kalau digenapkan, tapi bisa jadi dari siang sampe malem, dari laper - kenyang - laper - kenyang, kalo ibarat 5 waktu sholat, sholat shubuh aja yang ga bareng, sisanya ya barengan.
Tahun ini menurutku juga terlihat banyak perbedaan dari sebelulmnya, lebih ekspresif, antusias, inget beberapa wishlist ku dan banyak tercentang juga nih, trims ya! Dimulai dari ngobrol di ISI, mana dateng udah berat bahasannya, terus nasgor yg mana ngobrol lagi. Besoknya baru kelana, Pasar Gede, Sriwedari, Ramen Gramed, Balai Kota, pastinya ngobrol dan makan! (mana ni hari ada yg terlihat lebih menarik dari biasanya haha) banyak ketawanya, banyak ngunyah nya, banyak juga ngocehnya.
Hihi besoknya ke Keraton, Radya Pustaka, Danau berikut bakso bakar dan es jeruk sekaligus melihat potrait euforia wisuda yang mana kami kami ini online jadi krik krik, Nasi Padang ISI, daaan ISI lagi sampe larut, udah pindah tempat, udah 2x sholat masih ngobrol di ISI juga, sampai akhirnya hitung2 jajan dan mikir mana yang lebih hemat antara air literan atau botol kecil isi 2 haha *aku si tetap mikir mana yg murce walau selisih 200 perak. Tahun ini juga sadar kalo fisik udah ga memungkiri keluar malem kayak kuliah dulu, udah nyari senderan tapi mulutnya tetep ngoceh, dasar.
Loh ga kerasa ya udah hari terakhir, si aku ini bisa keluar jam set 7 haha makan di burjo, mana ada acara visit kamar mandi lppm, tapi tetap seru! Masih ada 1 jam lagi, akhirnya ya seperti biasa penutup, tahun ini juga ga senangis itu walaupun pas di pukpuk kepala agak "haduh nanges". Makasih untuk "maju" nya di 2020 lalu haha, ternyata bisa juga loh ini ldr, treatment yang baik. Apa buka konsultasi ldr ya? Haha.
Banyak yang dipanjatkan di hari penutup, sempat bongkar tas dan foto di rektorat, dan yang paling paling adalah "Janji ya, abis dari Solo ini jadi manusia yang lebih baik lagi" rasanya penuh, full energy, sampai oke ternyata udah 30m lagi, nunggu bis ya belum pernah sampai akhirnya penutup sampai bener bener pergi, biasanya aku yg balik Bdg atau yaudah selesai di kosan. Rasanya sedih tapi hangat, ngetik inipun masih ingat betul rasanya ada di sebelahnya, dari yang ngoceh mulu 3 hari tau tau udah selesai aja ya. Ingat, ada harta gono gini yang direncanakan ya! hahaha
Untuk penikmat pastel Ibuk, penyetan tahu tempe, mie kuah atau goreng tanpa telur, dan si paling "boleeeeh" terimakasih sudah meluangkan waktunya, seluruhnya waktu jauh ataupun dekat, kayak baru kemarin tau tau sudah 3 tahun. Semoga tidak bosan mendengarkanku yang ceriwis ini. Semoga diberikan jalan dan kesempatan untuk cerita lebih panjang lagi, kalo kata Sal Priadi "serta mulia panjang umurnya damai sentosa kita bersama"!
tertanda your frequently recent contact, ihiw.
8 notes · View notes
irvannnnnn · 2 years
Text
Kalau AkuGa....
Kalau aku ga ikut organisasi di Badan Eksekutif Mahasiswa, gabakal tau sebelum acara ada cari sponsor acara dulu ke Company,Pemerintahan kota,Pengusaha2
Gabakal Tau susah dan senang nya berkujung ke Perusahan2 untuk cari sponsor, ga bakal tau penting nya etika dalam berbicara & bersikap ke lebih tua
Gabakal ngerasain prepare acara semalaman gaada tidur, gabakal tau rasa nya mikirin acara nya harus berjalan dengan lancar atas izin kuasaNya, gabakal tau Disiplin dan menghargai waktu itu penting banget, ga bakal tau setelah acara ada Pembubaran Panitia untuk Liburan/Having fun
Ga punya Mental yang Kuat, gabakal tau penting nya menurunkan Egoisme dalam proses memutuskan Hasil, ga bakal paham kita bukan hanya satu kepala untuk mempertahankan apa yang kita inginkan
Ga bakal ngerasaiinn moment Sebagai wadah(perpanjangan tangan) keluh&kesah seluruh Mahasiswa ke Rektorat&dosen2
Gabakal tau cara menemukan bagaimana solusi untuk keluh&kesah seluruh mahasiswa dan tetap harus mempertahankan nama baik Kampus
Ga bakal pernah ngerasainn arti, "Menyelesaikan masalah, tanpa ada masalah Baru".
Stay Growt
~vnn
8 notes · View notes
syifafauziyaaah · 1 year
Text
Hari ini mau cerita.
Agenda utama hari ini adalah ke Kampus UI Depok karena ada jadwal pengambilan toga untuk sarjana dan magister FEB UI yang akan wisuda bulan September ini. Sejujurnya exited banget dari lama entah kenapa haha mungkin karena wisuda adalah momen yang udah lama banget ada di bayangan tapi selalu ngerasa nggak mungkin dan sulit untuk aku capai, dan finally, my graduation day is coming soon! Mohon doa ya!
Datang kesana berdua sama ibu dan overwhelming banget rasanya, lihat orang-orang banyak yang sedang berfoto pakai toga bahkan bawa rombongan keluarganya, sama temen seangkatannya, sama temen se-geng-nya. Jadi flashback gimana serunya dulu waktu S1 ngerasain hal yang sama, setelah ambil toga langsung fitting dan foto-foto cantik bareng temen wkkw lagi dan lagi, dibuat bersyukur atas momen-momen dulu yang pernah Allah izinkan untuk merasakannya.
Tapi di saat itu juga, banyak suara dan gemuruh yang berkecamuk di kepala. Perandaian mulai muncul kesana kemari. Mulai sedih, mulai sensitif, mulai khawatir. Sedih harus jalanin hari ini dan wisuda nanti dengan langkah berat, pincang, harus pakai tongkat, nggak bisa kayak orang-orang foto-foto cantik di rumput depan rektorat bareng temen dan geng-nya. Makin parah saat harus naik ke Gedung Annex dimana tinggi dan banyak tangganya. Tiba-tiba sedih sekali dengan kondisi ini. Merasa lemah dan tidak berdaya, merasa berbeda dan kurang. Tertatih-tatih dan ngos-ngosan menaiki setiap anak tangga. Kukira masalah ini sudah selesai, tapi ternyata diri ini tidak bisa menyembunyikan perasaan ini alias aku tidak bisa pura-pura baik saja, bahkan di hadapan diri sendiri.
Belakangan ini isi kepalaku memang ini, tentang apakah harus aku tunda wisuda sampai aku selayaknya orang normal lagi? Tentang penyesalan tidak memikirkan pilihan untuk wisuda nanti saja saat aku bisa pakai heels dan sepatu cantik. Tentang apakah harus tetep jalanin wisuda yang sekali seumur hidup ini dengan kekurangan ini. Wisuda kali ini berat, terutama secara psikis.
Sampai pulang pun, isi kepalaku masih tidak dalam kondisi baik. Setiap aku lihat siapapun, di kepalaku cuma ada kalimat, enak banget ya kayak mereka. Waktu makan siang, rasanya kesedihan itu memuncak, dan aku sadar, aku harus segera selesaikan ini.
Selama ini, segala overthinking dan kekhawatiran aku biasanya bisa diringankan dengan bercerita ke ayah. Kalau sudah numpahin ke ayah, rasanya aku bisa ketawain semua itu, walau seringnya nangis bombay dulu kayak orang disakitin wkwkw
Sebenernya mungkin aku sudah tau dan mengerti, tapi memang terkadang merasa perlu diyakinkan kembali dengan ucapan dan nasehat ibu dan ayah, yang mana mereka pasti sebenarnya lebih merasa sedih melihat kondisi anak perempuannya ini dibanding aku sendiri.
"Ayah, teteh tadi sedih pas ke UI, lihat orang-orang, sedih aja gitu teteh nggak bisa wisuda normal kayak orang-orang, hehe".
Ayah cuma bilang, "Tau ga teh? Ayah bahagia banget Allah masih kasih teteh kesempatan nafas padahal waktu itu udah lemes di ICU, nafas aja harus pakai alat, pakai ventilator. Eh sekarang alhamdulillah Allah Maha Baik banget kasih nikmat teteh kuat lewatin tesis, dimana itu ketakutan teteh 4 tahun belakangan ini, bahkan sekarang sudah mau wisuda. Buat ayah ini kebahagiaan yang nggak terkira, buat ayah ini lebih banget teh. Masalah kecil-kecil gitu cuma hiasan aja, justru cerita teteh sekarang lebih unik dan berkesan kan dari pada orang lain. Bisa wisuda S2 UI walau masih penyembuhan, keren pisan. Ayah mah bersyukur banget teh. Udah nggak usah dipikirin, mikirin yang perlu aja. Bersyukur teh".
Dari dulu tanpa sadar, aku selalu terbiasa memikirkan dan membayangkan hal-hal yang ideal. Hal ini kadang baik untuk kondisi tertentu, namun kadang buruk dan jadi penyakit untuk diri sendiri, contohnya sekarang. Itu lah namanya, memang manusia yang sering kurang bahkan lupa bersyukur. Hobinya lihat hidup orang lain. Padahal sampai titik ini ada berjuta hal yang dapat dijadikan sebab untuk selalu mengingat bersyukur, tapi aku malah memilih mengeluh dan sedih cuma karena hal-hal kecil.
Bersyukur memang masih jadi pr buat aku, bahkan rasanya bersyukur juga sebenarnya bisa jadi solusi setiap masalah yang dihadapi. Benar kata orang, yang buat kita bahagia dan merasa cukup adalah ketika bersyukur. The power of syukr ✨️
Tapi sungguh proses bersyukur ini memang perjalanan panjang haha nggak mudah bangettt oy! Apalagi memang ketika kita berasa di kondisi yang nggak baik, rasanya ingin terus berteriak mempertanyakan, kenapa aku yaAllah? Kenapa sekarang? Ketika nulis ini pun masih suka sedetik dua detik merasa sedih lagi haha tapi nggak apa-apa Syifa, satu-satu pelan-pelan ya, mari terus coba dan belajar bersyukur sampai suatu saat bisa selalu merasa cukup karena terbiasa bersyukur.
Itu aja hari ini wkwk intinya doain aku ya guys, semoga aku bisa legowo dan enjoy di yudusium dan wisuda wkwk semoga semua lancar sehat, semoga usaha kita untuk terus bersyukur Allah permudah juga! 💓
See you 👋🏻
5 notes · View notes
sekarkasih · 2 years
Text
Tumblr media
Ngga ada mimpi yang kecil. Semua mimpi itu besar bagi orang yg menginginkannya. Mimpiku sederhana; ingin kembali ke rumah dan bisa menjalani peranku dengan lebih optimal.
Nyatanya, proses mewujudkannya tidak sederhana. Dengan kondisiku, aku tidak serta merta bisa segera mengambil keputusan untuk kembali ke rumah. Aku harus menyiapkan banyak hal terlebih dulu. Ternyata, "kembali ke rumah" adalah hal yang besar bagiku, menjadi cita-citaku. Bahkan untuk "kembali ke rumah" pun aku harus berjuang.
Mohon doanya ya. 🙏
******
This candid photo sums up a struggle of a Mom to achieve her dreams. Buat "mewujudkan mimpi punya foto proper pake toga di halaman Gedung Rektorat" pun harus berjuang ditempel bocil yang minta digendong terus. 🙈😜
Makasih sudah fotoin kami, Tante Uli @uliyatun_nikmah 🤗♥️
#sekarkasih #universitasindonesia #motherhood #anakui #mahasiswaui #wisudaui #islamiclifestyle #studentmom #motherhood
8 notes · View notes
theodoreangelos · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Large meeting room of the Rector's Office of Palacký University in Olomouc, Moravia, Czech Republic Velká zasedací místnost rektorátu Univerzity Palackého v Olomouci Großer Sitzungssaal des Rektorats der Palacký-Universität in Olmütz Grande salle de réunion du rectorat de l'université Palacký à Olomouc Duża sala konferencyjna rektoratu Uniwersytetu Palackiego w Ołomuńcu Большой зал заседаний ректората Университета Палацкого в Оломоуце
1 note · View note
bantennewscoid-blog · 10 months
Text
Oknum Dosen Pembimbing Untirta, Kerap Batalkan Bimbingan dan Minta Uang Elektronik
SERANG – Muka Riska-bukan nama sebenarnya tampak berkerut dan menyorotkan tatapan tajam. Mahasiswa semester akhir Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) itu kesal karena untuk kesekian kalinya ia gagal bimbingan skripsi karena dosen pembimbing (Dospem) yang tiba-tiba membatalkan janji. Sambil menjinjing tas dokumen berisi revisian skripsi ia terlihat menghela nafas berkali-kali. Itu bukan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
seratanekulo · 2 years
Text
Terjadi tragedi sore ini yg bikin org2 ngira itu agedan di sinetron 😭😭😭 Gustiii... Malu maluin aja aku tuh... 😭 Se-rektorat nge cie cie in semua.
4 notes · View notes
satu-komando · 6 days
Text
Unila Dorong Purnabakti Persiapkan Masa Depan Aman dan Sejahtera
LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan sosialisasi program TASPEN di ruang sidang satu, lantai empat, Gedung Rektorat, Rabu, 18 September 2024. Kegiatan dihadiri Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si., yang membuka sesi dengan menekankan pentingnya kesiapan finansial menjelang masa pensiun. Dr. Habibullah Jimad dalam sambutannya menekankan…
0 notes
lampung7com · 8 days
Text
Tingkatkan Kebersamaan dan Solidaritas, Unila Gelar Senam Bersama dan Lomba Tradisional
BANDAR LAMPUNG – Perayaan Dies Natalis Universitas Lampung (Unila) ke-59 dengan tema, “Be Strong: Transformasi Unila untuk Indonesia Emas” merupakan wujud semangat dan komitmen bersama untuk membawa Unila menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2024. Berbagai kegiatan turut diselenggarakan dalam rangka memeriahkan perayaan pada Selasa, 17 September 2024 di Balai Rektorat…
0 notes
beritanews · 8 days
Text
Rektor Unhas Tekankan Kebermanfaatan Penelitian PAIR pada Workshop Penyusunan Lamaran
Rektor Unhas Tekankan Kebermanfaatan Penelitian PAIR pada Workshop Penyusunan Lamaran
BERITA.NEWS,Makassar- Universitas Hasanuddin melalui PAIR Australia Indonesia Center Lab mengadakan Workshop Pendampingan Penyusunan Portofolio Peneliti dalam Rangka Penyusunan Lamaran Peneliti ke PAIR Sulawesi di Ruangan Senat Lt.2 Rektorat Unhas, Sabtu (14/9/2024). Kegiatan ini dihadiri Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan,…
0 notes