Tumgik
#halaqah
inovahakim · 1 year
Text
Mundur dan Menyerah
bukanlah pilihan dalam menuntut ilmu.
Engkau mungkin akan dihadapkan pada kesulitan tiada henti saat engkau menuntut ilmu. Kesusahan di dalam menghafal. Kesulitan di dalam mengulang dan memahami. Kepayahan di dalam membagi waktu dengan baik. Belum lagi ditambah segunung tanggung jawab yang engkau emban di pundakmu.
Namun ketahuilah bahwa kesulitan-kesulitan itulah yang sudah engkau setujui untuk engkau hadapi pada saat engkau memutuskan untuk memulai perjalanan menuntut ilmu. Tidak ada jalan menuju surga yang ditempuh dengan mudah dan bersantai-santai, semuanya butuh perjuangan dan kerja keras, butuh jatuh bangun dan kegagalan, butuh air mata dan pemghinaan diri.
Maka bila engkau menghadapi kesulitan di dalam menuntut ilmu, carilah cara untuk meringankannya. Minta taufiq kepada Allah. Cari teman untuk saling menyemangati. Ganti suasana belajar dan menghafal. Kurangi jumlah kegiatan dan hafalan bila memang berat. Istirahat sesekali untuk menyegarkan pikiran.
Namun jangan sampai ada kata mundur atau berhenti. Bagaimanapun keadaan hafalan dan pemahamanmu saat ini. Sejauh apapun engkau tertinggal dari teman-teman seperjuanganmu. Engkau tetap berada di jalan yang mulia, jalan yang ujungnya adalah surga. Toh bukan yang paling banyak hafalannya nanti yang akan berhasil di sisi Allah. Namun yang paling ikhlas dan jujur niatnya dalam menuntut ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala.
Tak peduli selambat apapun langkahmu. Teruslah berjalan.
Yakinilah, bahwa engkau berada di jalan yang benar lagi mulia, bila ikhlas dan jujur niatmu mengharapkan wajah Allah ta’ala.
.
Ustadzah Intan Muhammad hafizhahallahu ta'ala
(Pengampu Halaqah Hifzul Mutun Masjid Nabawi)
3 notes · View notes
notetaeker · 1 year
Note
Assalamualaikum, hope you are doing well. A fellow muslimah here, I want to start understanding Quran in depth, know and understand it's word to word meaning like Quran journaling. I do listen to online tafseers of Sheikhs but I want to know it myself. I have seen your journals pics about the same. If you don't mind, can you please tell how you do Quran journaling. Like the steps or guides as to how to collect all those tafseers and organise them. Please tell us about the resources too. Books,YT etc you reach out to make those journals.
Please sister, help us in connecting with the Quran. May Allah SWT bless you.
Jazakallah khair
Wa alykum assalam! I hope you're well too! That's so nice to hear that you're interested in Qur'an journaling alhamdulillah it's such a beautiful intention and I pray Allah will put barakah in your efforts.
SOURCES:
I think most of my posts about tafsir are either from my own studies (using translations of Tafsir ibn Kathir, or from Towards Understanding the Qur'an). I personally use those two because they are the ones I'm most familiar with, those are the ones I physically have in my home, and because they usually include all the opinions of scholars about the meanings of things. Like for example if there was ever any discourse about if a surah was makki or madani then they go into who said what and what their evidences were etc. So they're definitely very comprehensive.
I do also often take notes from tafsir classes I'm attending as part of the Miftaah Online program (this semester's tafsir class is for Surah Nur). These are usually done by scholars who have studied in the islamic world and are directly teaching (in english) from the arabic tafsir books.
As for youtube videos/lectures, there's a variety of scholars but I would encourage you to look up the speakers credentials, and what tafsir book they're using as a source etc.
NOTE-TAKING FORMAT
Since I'm in a sisters halaqah group (which i strongly recommend joining if you can find one) many times I'm taking notes with the intention of being able to explain the surah from my notes (which helps when trying to decide what I should write down and what I leave out)
I follow the same format that's found in Towards Understanding the Qur'an which is:
Naming of the Surah - what does it mean? Where does it come from? What is the etymology of the word?
Place / Circumstance of Revelation / Historical Context - Is it makki or madani? Were any parts of the surah/ the whole surah revealed in response to a specific event? What the situation when the surah was revealed? What was the culture, situation etc.
Bigger themes and subject-matter - What does the surah talk about? which ayahs focus on what topic? If you're interested in just the meaning of the qur'an, I would definitely recommend The Clear Qur'an translation by Dr. Mustafa Khattab. It's also divided very nicely into themes and the language is very clear (lol)
Ayah by Ayah explanation - detailed information about each ayah (one of the most interesting parts to me to be honest. The arabic language is so rich with meaning and connotation so even small ayahs have multiple layers of meaning) - This section can be extremeeeely long lol - depends on how many ayahs you want to study at a time - I also use this section to write the meanings of any arabic words I want to remember the meanings of (especially for short surahs)
Personal lessons/Reflections (Considered tadabbur - NOT tafsir) - how do I myself relate to these ayahs? Does an ayah remind me of something? What lesson do I get out of it? How can I possibly apply this ayah to my own life?
Dua - I mean you don't have to write it but it's nice to always make dua that the knowledge you wrote will be useful to you and that Allah gives us the tawfiq to benefit from it and protect us from this knowledge testifying against us.
Inshallah I hope I was able to be of some help! I'm no expert in the matter, just another student of the qur'an just like you, just sharing my experience. May Allah bless you sister for your desire to connect more with the Qur'an. I make dua that Allah makes all of us companions of the Qur'an so that we can be comforted thru it in this dunya, in the grave, and on the day of judgement. May Allah guide us and grant the correct understanding. Ameen.
11 notes · View notes
kbanews · 1 year
Text
Ditanya Soal Posisi Jokowi, H. Syaiful Huda: Saya Kira Presiden Netral
BANDUNG | KBA – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat, H. Syaiful Huda menargetkan 20 juta suara untuk pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) di provinsi yang memiliki jumlah pemilih terbesar se-Indonesia. Menurutnya, hal itu dapat diwujudkan dengan doa dan ikhtiar. “Dengan potensi pemilih 35 juta saya kira dengan kerja keras bisa diwujudkan,” katanya kepada KBA…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Halaqah Ulama Nasional Hasilkan 3 Rekomendasi
Hasil Musyawarah dan diskusi dalam forum Halaqah Ulama Nasional yang diadakan oleh Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) dalam menyemarakan acara Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) menghasil tiga rekomendasi. Tiga rekomendasi tersebut adalah Rekognisi, Rekontekstualisasi, dan Penguatan Pesantren. Ketiganya merupakan peta abstrak yang bisa dijadikan acuan dalam menyambut peradaban baru yang adil…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kaktus-tajam · 6 months
Text
Berguru
Pernah gak kalian mendengar suatu nasihat, yang sebenarnya sudah pernah didengar, tapi tetap menohok seakan baru pertama kali mendengar nasihat tersebut?
Haha iya itu aku, dalam percakapanku hari ini dengan seorang kakak pembimbingku di SPI:
“Kak, aku mau berangkat S2 ke Amerika, nanti minta rekomendasi buku-buku untuk dibaca ya.”
“Wah jangan baca buku saja, gak semua bisa dipahami lewat buku. Dan lagipula yang utama kan bukan itu.”
“Oh iya ya kak..”
“Iya yang utama tetap berguru.”
Nasihat Kak Rani membuatku merenung. Dulu sekali guru kami Ustadz Akmal Sjafril, pernah menulis di akunnya @malakmalakmal:
"Ilmu semestinya didatangi, bukan 'disuruh datang'. Tanpa bermaksud menafikan pola pendidikan di sekolah, namun sangatlah pantas kiranya jika kita menghidupkan kembali tradisi keilmuan Islam yang begitu mulia.
Kita bisa mendapatkan ilmu dari tulisan-tulisan seorang ulama tentang pentingnya shalat, misalnya. Tulisan tersebut bisa saja berhasil memaparkan sekian banyak dalil tentang pentingnya shalat dan cara pelaksanaannya.
Akan tetapi, jika Anda ingin melihat bagaimana seorang 'alim menangis dalam shalat, tentu Anda harus hadir dan melihatnya sendiri, berbaris dalam shaf bersamanya. Anda bisa saja melihat rekamannya di video, namun kesannya akan berbeda, sebab yang menonton video tidak turut merasakan apa yang dirasakan oleh yang sedang shalat.
Jika Anda di barisan yang sama, merasakan bagaimana ayat-ayat Al-Qur'an berbicara dan membongkar kegelisahan dalam jiwa, maka mungkin Anda akan turut menangis. Jika Anda berkesempatan untuk ngobrol berdua dengan sang ahli shalat, maka mungkin Anda akan tahu mengapa ia menangis."
Kata ibu:
Iya dulu ibu halaqah di rumah ustadzah. Idealnya seperti itu. Karena ibu bisa saja dapat materi tentang menjadi ibu yang baik atau materi bagaimana taat dengan suami atau materi adab yang lain.. Tapi tentu materi itu akan jauh lebih dahsyat ketika ibu menyaksikan sendiri bagaimana ustadzah menyambut anak-anaknya ketika pulang sekolah, bagaimana beliau menjawab panggilan abi-nya dengan lembut kemudian pamit sejenak dan masuk ke dalam menutup tirai lalu berbincang pelan dan santun.
MasyaAllah. Kita bukanlah murid dari buku, tapi murid dari guru. Betapa pentingnya memiliki guru, karena membaca buku saja tanpa guru maka pemahaman kita (aku, yang masih bodoh ini) dapat keliru. Karena membaca buku saja, tanpa guru maka pemahaman kita akan terkotakkan. Juga tidak dapat bertanya. Juga mudah menyimpulkan seenaknya.
Semoga Allah mampukan. Semoga Allah ridhai perjalanan rihlah ilmiah. Semoga Allah pertemukan dengan guru, para ulama yang menjadi wasilah ilmu dan petunjuk itu.
Selamat berjuang memperbaiki adab.
-h.a.
Semoga Allah jaga guru-guru kami.
69 notes · View notes
mutiarafirdaus · 5 months
Text
Ingat baik-baik buncah bahagia hari ini. Mengajar Quran semenyenangkan itu ya! Apalagi ketika Allah fasilitasi dengan teman-teman yang memiliki visi dan corak belajar yang sama seperti saat ini. Dijaga ya jangan sampai kufur nikmat. Dan kalau kamu capek, ingat terus buncah bahagia hari ini.
Dulu Syaikh Hasan Al Banna keliling rumah-rumah juga untuk mengajak masyarakat menunaikan shalat subuh. Sekarang, ayo kita ketuk pintu rumah tetangga untuk melingkar membaca Quran bersama di tempat mereka. Agar di rumah-rumah mereka juga menggema ayat-ayatNya.
Memang ilmu itu harusnya didatangi, tapi ingat juga bahwa kewajiban seorang da'i adalah mendatangi. Kalau menunggu untuk didatangi, dengan pola masyarakat yang belum kondusif, yang ada lagi-lagi kita temukan hening di majelisnya.
Hitung-hitung biar mencapai target juga target jalan kaki hari ini hohoo
Ngga hanya itu, apalagi sekarang Allah telah bukakan "pintu kemana saja". Dari lintas pulau hingga benua pun bisa kamu sapa meski raga tidak berangkat kesana. Dari yang tak dikenal hingga teman lama bisa melingkar karena mau pelajari kitab suci yang sama.
Buat kawan-kawan Tumblr Akhwat/Perempuan yang belum punya kelas belajar Quran pekanan, gimana kalau kita buat halaqah Quran pekanan bersama?🌻✨
36 notes · View notes
rumelihisari · 4 months
Text
Aku sering merhatiin gimana cara suamiku selalu memastikan tangki cintaku sebagai pasangan dan ibu selalu full supaya saat menjalankan peran berjalan dengan baik.
Seperti akhir-akhir ini ketika beliau sering lembur sehingga nggak selalu bisa bantu urusan rumah dan mengasuh, beliau mengapresiasi melalui kata-kata,
“Bunda capek banget, ya? Makasih, ya, udah cuciin baju abi, mandiin shanum, masak, dll. Semoga semua hal yang bunda kerjaim bernilai pahala.
Tumblr media
Ini saat main ke pelabuhan Merak, cuma 5 menit dari rumah. Biasanya selalu bepergian bareng, tapi kali ini nggak bisa. Walau begitu beliau ngizinin istri buat main, karena ngerti banget kalo istri butuh recharge energi. Dan beliau nggak pernah takut uangnya habis dipake jajan istri anak.
Secapek-secapeknya beliau kerja, selalu menyempatkan buat ngobrol sama istri. Pernah satu waktu beliau pulang kerja langsung pergi halaqah, setelah halaqah dan nyampe rumah sekitar jam 8 malam, beliau langsung ngajak main shanum ke rumah uti nya dan membiarkan istri me time sebentar. Setelahmemastikan istrinya cukup dengan me timenya walau cuma 1 jam, beliau ngajak ngobrol.
“Bun, ngobrol, yuk, tapi nggak apa-apa, ya, cuma satu jam. Soalnya kan besok masuk pagi.”
Apalagi akhir-akhir ini beliau sering pulang larut, tapi tetap menyempatkan ngobrol dan menjadi pendengar walau random entah cerita tentang aktivitas hari ini, dll.
Di waktu libur dan enggak bepergian, beliau menegaskan kalo beberapa urusan rumah seperti mencuci baju dan piring dia yang ngerjain. Dan dia bikin waktu khusus berdua sama shanum saat dia libur, Supaya bunda bisa me time dan olahraga tanpa diganggu katanya~ maasyaaAllah
“Eh, bun, ini malam senin, ya? Ku kira malam minggu, tadinya aku mau ngajak evaluasi mingguan kurikulum aktivitas kita”
Setelah menikah dan jadi ibu, ternyata ini yang kita butuhkan dari sosok laki-laki, kepemimpinannya dan tanggungjawabnya. Maka menikah memang harus diawali dengan visi yang sama. karena Cantik, tampan, dll akan pudar bersama waktu, sedangkan tujuan yang sama, menghadirkan kekuataan perjuangan dalam pernikahan.
Hanya berharap semoga kami sebagai pasangan gen Z ini Allah ridhoi pernikahannya dan dimampukan menebar kebaikan✨
20 notes · View notes
auliasalsabilamp · 1 year
Text
Merancang Masa Depan
Tumblr media
Sekarang usiaku 23 tahun, usia yang sudah tidak muda lagi. Pencapaian-pencapaian yang sudah aku lakukan sekarang menurutku belum terlalu banyak. Masih banyak sekali list goals tahunan yang belum bisa aku capai.
Di usia 23 tahun aku memilih untuk menyibukan diri dengan melanjutkan kuliah ke jenjang S2. Aku mengambil program Fast Track, keunggulan program ini aku bisa mendapatkan dua gelar hanya dengan berkuliah 5 tahun saja.
Aku juga menyibukkan diri mengikuti program belajar islam dari dasar, sekarang alhamdulillah karena pertolongan dari Allah aku sedang berusaha untuk mengikuti program TSL Islamic Academy yang memiliki periode pembelajaran selama 2 Tahun. Aku juga mengikuti kegiatan Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) angkatan ke-232, angkatan yang masuk di tahun 2023 dan mendaftar saat pembukaan di gelombang ke-2. Selain itu, aku juga menyibukan diri mengikuti kajian sunnah yang dilakukan secara offline di Kota Bandung.
Fokusku di usia 23 tahun ini, aku ingin menyibukan diri untuk tholabul ilmi. Aku ingin sekali waktu mudaku aku manfaatkan sebaik mungkin untuk belajar banyak ilmu pengetahuan, bukan hanya ilmu pengetahuan umum saja, namun aku juga berfokus untuk belajar ilmu agama islam.
Aku memiliki visi jika nanti sudah berumah tangga menjadi seorang istri dan ketika nanti sudah bekerja, aku ingin tetap berdakwah, aku ingin tetap mensyiarkan dakwah islam, aku ingin tetap berkontribusi di dunia dakwah, walaupun porsinya tidak semaksimal dulu saat masih di bangku perkuliahan. Namun aku ingin berusaha semaksimal mungkin untuk tetap bisa mengikhtiarkan hal tersebut agar bisa terwujud.
Di usia 23 tahun, hal-hal yang belum maksimal aku capai yaitu perihal career yang nantinya akan aku jalani. Jujur, sampai saat ini aku masih bingung, aku bingung setelah lulus S2 nanti aku akan menjadi apa. Perasaan takut, ragu, dan khawatir selalu menghantui kepalaku. Ditambah lagi banyak teman-temanku yang sudah sukses di usia 23 tahun. Mereka sudah mapan secara financial, secara ilmu dan ibadah. Aku jadi semakin FOMO (Fear of Missing Out) yang disebabkan karena melihat teman-temanku yang sudah banyak pencapaiannya di usia 23 tahun.
Sebetulnya untuk jenjang career nantinya aku sudah memiliki planning ingin berkarir menjadi apa. Aku ingin berkarir menjadi tenaga pendidik atau dosen. Aku juga memiliki keinginan untuk bekerja di perusahaan BUMN. Aku ingin sekali bekerja di perusahaan Telkom Indonesia, dibagian Marketing. Namun aku merasa keinginanku yang besar tersebut tidak aku imbangi secara maksimal dengan ikhtiar yang harusnya aku lakukan. Sehingga muncul keragu-raguan dalam diriku, apa aku bisa menjadi seorang dosen, apa aku bisa nantinya bekerja di perusahaan Telkom Indonesia.
Tenaga pendidik adalah profesi yang aku rancang untuk masa depanku nanti. Aku ingin sekali memberikan kebermanfaatan untuk generasi setelahku. Aku ingin berdakwah dengan cara mengajar. Bukan hanya ilmu dunia yang ingin aku ajarkan namun aku juga ingin mensyiarkan ilmu agama, khususnya ilmu nafi.
Dibalik keragu-raguan dan rasa cemas yang sering melandaku aku meyakini pasti Allah akan memberikan kemudahan dan kelancaran rezeki untukku. Aku selalu berdoa kepada Allah agar Allah mudahkan semua planning untuk career masa depanku dan aku yakin insya Allah aku akan sukses di profesi yang aku rencanakan.
Bandung, 25 September 2023.
54 notes · View notes
mamadkhalik · 1 month
Text
4 Hal Penting dalam Dakwah Kampus
Untuk kalian yang terlibat dalam aktivitas dakwah, penting untuk memperhatikan empat hal berikut agar dakwah yang dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien:
1. Sejarah Gerakan
Seperti kata Bung Karno, Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Gerakan Dakwah Kampus itu tidak hadir di ruang hampa, dia memiliki ruh yang dibangun dengan keringat, waktu, dan juga perjuangan para pendahulu. Memahami sejarah Dakwah Kampus membuat kita memiliki bangunan pikiran yang kompleks hingga akhirnya tahu untuk melakukan apa dan memperbaiki apa. 
Kalau ditarik garis waktu, gerakan dakwah kampus memiliki dinamikanya di setiap zaman dan patut dijadikan pelajaran di zaman sekarang. Dari sejarah kita akhirnya mengerti tujuan apa sebenarnya dari dakwah kampus itu.
Dari Fase Jong Islamintient Bond sebagai upaya mendukung sumpah pemuda, kemunculan Himpunan Mahasiswa Islam sebagai antitesis gerakan kiri, terbentuknya Latihan Mujahid Dakwah ITB mendidik generasi muslim baru saat orde baru, munculnya FSLDK-BKLDK-KAMMI yang akhirnya mewarnai gerakan dakwah kampus hingga sat ini.
Selain itu, memahami sejarah dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan tokoh, ulama atau dengan alumni. Cara ini biasanya mendapatkan gambaran sejarah yang waktunya tak terlalu jauh. 
2. Software Gerakan
Software Gerakan dapat diartikan sebagai ideologi dari gerakan. Secara jelas Ideologi gerakan dakwah kampus adalah adalah Islam yang mengacu kepada manhaj pergerakan dakwah Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dakwah Rasul mengajarkan kita untuk berpikir secara konstruktif, dari bawah ke atas. Secara sederhananya kita diingatkan lagi dengan Syahadatain  sebagai dasar ideologi seorang Muslim. Diterjemahkan dalam bingkai kepemimpinan profetik yaitu berarti mendudukan nalar wahyu diatas nalar akar manusia. 
Selanjutnya kita dipahamkan lagi oleh Syumuliatul Islam (Islam Yang Menyeluruh) sebagai cara pandang Islam melihat dunia diluar pribadi seorang muslim, dilanjutkan dengan amalan untuk bermanfaat bagi orang lain dan mendekatkan seorang muslim dengan ketakwaan.
3.Hardware Gerakan
Hardware Gerakan berarti perangkat yang mewadahi ideologi dan juga tujuan dari dakwah itu sendiri. 
Halaqah : Ruang pembinaan kader
Dauroh : Pelatihan dalam mengelola sebuah isu 
Mabit : Wadah peningkatan keimanan dan konsolidasi
Rihlah : Tafakur alam sebagai sarana healing
Syuro/Muktamar : Tempat penentuan keputusan mengenai agenda-agenda dan kebijakan dakwah 
Kurang lebih itu beberapa perangkat dakwah dan bisa fleksibel dalam mengikuti zaman.
4. Realitas Dakwah Hari ini
Tentunya dakwah saat orde baru berbeda dengan masa pasca covid hari ini. Aktivis dakwah perlu jeli dalam melihat realitas zaman agar dapat memberikan solusi yang sesuai dengan zamanya juga.
Minimal lakukanlah survey terhadap kepuasan pelayanan dakwah, kalau bisa mahasiswa umum yang benar-benar awam terhadap dengan LDK, kalau yang mengisi sesama kader dakwah yang beramanah berbeda lembaga ya sama saja, kurang akurat.
Analisislah survey itu dengan metode yang sesuai, kalau merasa kebingungan bisa mendatangkan ahli dari kalangan profesional atau alumni.
Selanjutnya, cobalah untuk diskusi dengan lembaga yang memiliki representasi populasi besar, semisal himpunan mahasiswa atau organisasi kemasyarakatan. Coba gali pandangan mereka terhadap kinerja lembaga dakwah, karena lembaga-lembaga seperti ini terkadang memiliki keresahan akan permasalahan sosial, namun kurang wadah untuk memberikan pandangan. Jadilah aktivis dakwah yang luas pergaulanya. 
***
Ketika kita memahami sejarah, software, hardware, dan realitas dakwah hari ini, akan terbentuk bangunan pikiran yang kompleks yang memiliki benang merah yang jelas sebagai pijakan untuk melakukan progam kerja dakwah. 
Bahwa dakwah adalah jalan yang panjang, kita hanya ada di satu masa dengan permasalahan tersendiri. Dari 4 hal itu harapannya kita dapat melanjutkanya dengan progam kerja dakwah yang dasar bergeraknya tidak hanya tahun lalu seperti ini, tahun selanjutnya kita samakan saja.
(Buku Bahtera dakwah)
16 notes · View notes
mfaizs · 9 months
Text
(2/365)
Menata Niat
Di zaman yang serba digital ini betapa tidak mudah menata niat. Betapa mudah mungkin amal-amal kita kebaikannya hangus begitu saja ketika ada sedikit saja niat yang salah.
Aku masih ingat beberapa kali dalam pesantren subuh, kajian selasa malam, juga halaqah bainal isyaain, guru kami Ustadz Afri sering mengingatkan kami terkait hal ini.
Sebuah nasihat yang pernah disampaikan Imam Abdullah bin Alawy Al Haddad sebagaimana dikutip oleh salah satu murid beliau, Syaikh Ahmas bin Abdul Karim Assyajjar bahwa kadar pahala kita sesuai kadar niay dan tujuan kita dalam beramal, bukan berdasarkan kadar amal kita.
Seandainya amal kita ditentukan oleh kadar amal, sudah tentu kita tidak apa-apanya dengan para malaikat Allah yang sejak awal diciptakan tanpa henti bersujud bertasbih memuji asmaNya hingga hari akhir nanti.
Dikisahkan dalam Kitab Ad-Dawah An Nahdliyah, bahwa dahulu, seekor katak tertatih tatih membawa air untuk memadamkan api yang berkobar yang membakar Sang Kholilullah Nabi Ibrahim, yang tentu saja akhirnya sia-sia. Tapi Allah mencatat niat baik tersebut hingga syariat melarang membunuh katak hingga saat ini. Pun demikian sebaliknya cicak yang justru meniup api kobaran Nabi Ibrahim dengan harapan api membesar, yang juga tentu saja sia-sia. Tapi niat buruknya tercatat di sisiNya hingga menjadi syariat anjuran untuk membunuh cicak, bahkan 100 kebaikan bagi yang membunuhnya dalam sekali pukulan.
Lebih jauh lagi jika kita mengambil hikmah, karena satu niat dari nenek moyang cicak dan katak, maka itu berpengaruh kepada anak cucunya. Demikian pun barangkali dengan kita, betapa kita tidak tahu jika niat kebaikan atau keburukan yang kita lakukan dampaknya bisa jauh hingga ke anak dan keturunan kita kelak.
Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan keteguhan untuk senantiasa menjaga niat. Niat melakukan segala sesuatu karenaNya, agar segala sesuatu akan senantiasa bernilai ibadah di sisiNya.
#30haribercerita #30hbc2402
instagram
22 notes · View notes
manifestasi-rasa · 3 months
Text
Day 2
Harusnya kemarin sih ya, tapi semalam aku ketiduran padahal udah menyusun kata dalam kepala. FYI dulu, aku menulis ini di KRL menuju Jogja. Dan, aku meninggalkan tiga temanku bcs mereka terlambat. Sebelum judgement aku tidak setia kawan, perlu diketahui bahwa kita udh sepakat ambil kereta setengah tujuh. Daaan, janjian sama mereka selalu bikin aku menunggu. Let's say, aku memberi sedikit pelajaran hidup, utk menghormati kesepakatan, untuk sedikit saja disiplin sama hidup. Ya itupun klo mereka bisa sadar 😊 tetap, jangan berekspektasi berlebihan. Agenda kita ke UII, ada seminar ketahanan keluarga yg dimulai jam 8. Aku udah berangkat saat matahari bahkan blm nongol dan nunggu di stasiun sejak 06.08, dan aku gamau telat datang hanya karena nungguin orang terlambat (dan masih menunggu lagi utk kereta selanjutnya), punten.
Recap hari lalu, pagi sampai siang aku beberes, lalu setrika baju sambil nonton young sheldon. Kapan kapan mari kita ulas series slice of life bocah genius ini. Siang aku ke perpusda utk buka laptop dan mengerjakan beberapa tugas yang harusnya udah kapan hari aku kumpulkan. Hfft, ini salah satu hal toxic di semester ini. Self defense mechanism ku semester ini adalah menghindari utk mengerjakan hal-hal yang kupikir berat. Ini seperti kembali pada beberapa tahun silam saat mekanisme jiwa ini juga aktif. Padahal sebenarnya aku mampu, satu jam saja aku udh menyelesaikan satu laporan yang kemudian bikin aku menyesali kenapa tidak segera aku kerjakan. Padahal iz pz.
Aku di perpus hingga ashar, selepas sholat lalu meluncur ke waduk Cengklik utk wada'an alias perpisahan sama kelompok halaqah. Lama ngga ke sini, aku baru tau kalo cafe, warung, dan sejenisnya di sekitar waduk nih banyaakkk sekali. Sama sama menawarkan pemandangan waduk yang cukup epik saat menjelang senja. Asal ngga lupa Maghrib aja ya, wkw.
Ngga banyak dinamika perasaan kemarin. Kecuali pagi ini karena aku jadi agak ngedumel (pdhl masih pagi) dan badmood dikit. Dah, sembari perjalanan aku mau mengembalikan mood utk materi nanti.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
8 notes · View notes
zhriftikar · 3 months
Text
Berjihad
"Nggak papa, Haya. Ayah tuh pergi berjihad, mencari nafkah biar kita bisa sekolah", hibur Rafika kala Haya menangis karena ingin tidur bersama Ayah
Beberapa waktu terakhir Ayah sedang banyak jaga malam sehingga tidak tidur bersama kami. Karena sebelumnya selalu tidur bersama Ayah, anak-anak jadi merasa kehilangan Ayah kali ini. Tidak jarang mereka menangis karena kangen Ayah. Terlebih Haya, yang lebih dekat dengan Ayah dibanding kakaknya. Atas pertolongan Allah, Alhamdulillaah, Kakak bisa banget menghibur Haya dengan kata-kata di atas :")
Saya jadi banyak merenung. Terlebih hari-hari kemarin ketika saya menyiapkan presentasi tentang Perang Uhud untuk sebuah Halaqah Sirah. Kata-kata dalam Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Syaikh Mubarakfury berubah jadi scene-scene menggetarkan jiwa dalam benak saya.
Terbayangkan dengan jelas betapa para sahabat amat merindukan panggilan jihad dan amat bahagia ketika panggilan itu akhirnya datang. Di medan jihad pun mereka begitu all out mengerahkan seluruh kemampuannya. Bahkan disebutkan pedang Hamzah bin Abdul Muthallib mampu membuat musuh berguguran bagai daun-daun kering yang berguguran. Az-Zubair bin Al-Awwam melompat bagai singa dan langsung dapat membuat Thalhah bin Abu Thalhah terbunuh dalam sekali tebas. Mush'ab terus saja mengangkat bendera meski dengan leher dadanya karena kedua tangannya telah putus.
It brings me to a deep reflection. Kalau dulu para sahabat berjihad dengan pedang, para laki-laki hari ini berjihad dengan pengetahuan dan skill di dunia kerja. Dan seperti juga dulu para sahabat menghadapi musuh, yang laki-laki hadapi pun tidak ringan. Tuntutan pekerjaan, drama dengan teman kerja, tuntutan kebutuhan rumah tangga, target kenaikan jabatan, perjalanan pergi dan pulang di jalanan yang macet, dan tentu masih banyak tantangan lain yang para suami ini alami dalam jihadnya.
Kalau perginya laki-laki untuk mencari nafkah untuk keluarganya adalah jihad, maka ketika melepas suaminya bekerja, mestinya seorang istri selayaknya melepas suaminya berjihad di medan perang. Ia akan menyiapkan perbekalan paling baik dengan penuh cinta. Hatinya mesti penuh dengan keikhlasan dan tawakkal. Lisannya akan terus basah oleh doa dan dzikir. Karena bisa jadi, saat seorang istri melepas suaminya bekerja adalah saat terakhir perjumpaan keduanya.
Dan, kalau di medan jihad para sahabat berjihad dengan demikian kerasnya maka tentu mereka membutuhkan kelembutan dan ketenangan ketika pulang ke rumahnya. Sambutan hangat, senyuman, pelukan, makanan yang telah siap saji, dan cerita penuh kesyukuran kiranya adalah yang laki-laki perlukan setelah berpeluh di dunia yang keras. Bukan istri yang cemberut, suka mengomel, suka mengeluh dan banyak menuntut yang ia inginkan.
Menulis ini sebenarnya adalah tamparan keras untuk diri sendiri. Ternyata selama ini masih belum menyadari hakikat tugas mencari nafkah-nya suami. Yang mana bukan sekedar rutinitas atau formalitas, melainkan bisa menjadi persembahan terbaik untuk Rabb yang telah memberi segalanya. Masih jauhhhhhh sekali untuk menjadi istri seperti di atas :")
Istighfar banyak-banyak.
11 notes · View notes
kbanews · 1 year
Text
PKB Target 20 Juta Suara untuk AMIN di Jabar, Cucun Syamsurijal: Saya Kawal!
BANDUNG | KBA – Ketua Fraksi PKB DPR RI, Dr. H. Cucun Ahmad Syamsurijal, S.Ag., M.AP, menjelaskan ihwal pembentukan Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Koalisi Perubahan usai acara Halaqah Ajengan dan Habaib di Hotel Grand Sunshine, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat, 15 September 2023. “Kita kan kemarin baru bentuk Timnas, ya. Jadi namanya, Timnas Pemenangan AMIN. Timnas…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Gus Ulil: Halaqah Memiliki Kontribusi Penting dalam Sejarah NU
Gus Ulil Abshar Abdalla menyebut halaqah memiliki kontribusi penting dalam sejarah Nahdlatul Ulama (NU). Hal tersebut karena dengan adanya halaqah kitab kuning telah berhasil mendorong para kiai untuk mengkaji, membaca ulang dan mendiskusikan kembali pemikiran ulama terdahulu yang terlampir dalam kitab kuning sehingga tetap sesuai dengan kondisi setiap zaman. “Tercetusnya forum halaqah telah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kayyishwr · 2 years
Text
Hari Abah
Akhirnya nulis lagi haha, lumayan ritme nya mulai nemu dan ya sekarang sedikit lebih melambat
Mungkin benar ya, laki-laki lebih gengsi untuk mengucapkan atau merayakan sesuatu kepada orang lain xixi, maka tak tulis disini saja, bukan untuk sekadar merayakan, tapi juga untuk memaknai dan meneladani
Bah, hari-hari ini aku sering mengingat peristiwa-peristiwa kecil, sederhana, namun ternyata begitu membekas hingga saat ini
Bah, hari-hari ini, aku mulai memahami kenapa dulu ada ‘larangan-larangan’ yang orang lain dibolehkan sedangkan kita tidak dibolehkan
Bah, akhirnya aku sedikit mulai memahami pesan-pesan sederhana yang kadang dulu ku anggap remeh
Ya, peristiwa kecil seperti; menaiki sepeda ke Masjid, dibonceng dengan keadaan masih mengantuk dan kesal, kenapa harus bangun sepagi itu. Peristiwa kecil seperti; ditemani makan sepotong roti di pinggir laut. Peristiwa kecil seperti; diajak ikut dalam halaqah rutinanmu, jadwal pengajianmu, bahkan hingga keluar kota. Peristiwa kecil seperti; ziarah kubur, menyambung silaturahmi
Pun larangan-larangan seperti tidak boleh menonton televisi saat kecil dulu. Larangan-larangan untuk tidak berlebihan. Larangan-larangan seperti “harusnya kamu berbeda dengan orang lain”
Juga pesan-pesan sederhana; “yis lihatlah langit kalau dadamu lagi sesak” “yis, betapa Maha Kuasanya Allah, yang menciptakan buah-buahan sedetail ini” atau pesan-pesan tersirat lewat pertanyaan yang diajukan, agar kesadaran itu muncul dengan sendirinya
Bah, terima kasih sudah bersedia ditanya-ditanya soal apapun itu; ilmu fiqh yang kadang kayyis sok tau, soal jamaah; jalan dakwah yang kita pilih, soal kriteria pasangan yang ternyata begitu penting, tentang banyak hal, walaupun engkau polos terhadap dunia, tapi mungkin begitulah penjagaan Allah, supaya tidak berlebihan.
Juga terima kasih, telah memilih ummi sebagai ibu, yang perhatian, yang gaul, yang bisa diajak ngobrol ngalor ngidul hehe
Abah dan ummi memang tak sempurna, tapi kayyis yakin, Abah dan ummi tetap berusaha menjadikan kami semua sebagai orang yang bermanfaat bagi sekelilingnya.
Selamat hari Abah, semoga tulisan ini kelak menjadi salah satu tanda bakti yang terjaga, dan semoga selalu kuingat pesanmu bah, “kalo orang lain dzalim kepada kita, kita jangan ikut-ikut dzalim. Maafkan, dan sabar aja”
146 notes · View notes
lightup0nlight · 11 months
Text
Tumblr media
Mu'awiyah narrated that Rasulullah salla Allahu 'alayhi wa sallam went to a circle of his companions radi Allahu ‘anhum, and asked them: ❛What has made you sitting here?❜ They replied that they were sitting together to remember Allah, to praise Him for guiding them to Islam, and bestowing favours on them. Rasulullah ﷺ said: ❛I adjure you, by Allah, to tell me that nothing else has made you sit together.❜ When they replied that indeed there was no other purpose for their gathering, he ﷺ said this amazing statement:
🌸 ❛I did not adjure you because I suspected you [of not telling the truth], but Jibril came to me and told me that Allah was talking proudly of you to the angels.❜ 【Riyad as-Saliheen 1450 (Sahih Muslim)】
This is not a royalty or a successful CEO saying he is proud of you, and boasting about you to his peers and colleagues, rather this comes from the King of all kings, praising you in the company of His noble angels.
So set the correct intention when attending halaqah or knowledge circles that we too may be amongst those whom Allah speaks proudly of in the heavens.
Your sister in Deen, Aida Msr ©
15 notes · View notes