#jela rambles

[jelazakazone]

Jesper and Wylan

I know I’m super late to this party, but I cannot stop thinking about Wesper. First of all, is there a cuter couple? Don’t answer that. 

Second of all, I just love the dynamic between them. Jesper can’t remember Wylan at all at first. Wylan seemingly never forgot Jesper. And then, bam, they just work together so well -- not just as a couple. 

Has anyone dissected the scene in Rollins’ conservatory? Because look at Jesper, going for his gun (his first instinct is his sharp shooting skills) and then Wylan just brings the energy down and rolls with his sharp ass wit. Good thing he is just bristling with tools because they are now piano tuners. lmao. 

(screenshot from ep 3 of shadow and bone. Jesper is on the left, Wylan is on the right. Jesper is looking down at Wylan, who is looking forward and holding his jacket open to reveal a vest full of tools.) 

[tyaudahlah]

Untuk menutup 2023, gue mau rambling ga jelas.

Gue belum nulis year reflection, tapi gue juga belum cuci piring. Di rumah, gue cuma berdua sama ibu yang lagi nyicil kerjaan sambil nonton tiktok, dan para anabul yang lagi bersih2 badan mau bobo. Ayah pergi ke rumah temennya. Adek gue di Jogja tahun baruan sendirian katanya, temen2nya pada pulang.

Hmmm apakah gue ga usah tidur buat nulis year reflection? Gue juga belum nentuin goals buat tahun depan, nih. Eh tapi ntar badan gue sakit2. Dahlah, keknya besok aja.

Oh iya, gue udah baca jurnal gue satu tahun ini. Gue nulis full english, dan setelah dievaluasi, di tahun depan, sepertinya gue akan selang-seling eng-indo tiap satu bulan. Rencana sementara gitu dulu. Gue ga mau full ngelepas eng, karena gue notice writing skill gue ada improvementnya. Tapi yang jadi beban tuh entah kenapa masih takut salah dan bingung sama grammar, dan ini yang bikin kadang suka sengaja skip, karena udah kecapean mau mikir in english.

[kallennn]

HII this is my first ever fic lmao for the up coming fic theres gonna be an english and indonesian one (since i was from indonesia too so its easier for ppl from indo read all of my fic ig) al sp here is it..!

Language: indonesia

Genre: fluff(? Not sure lmaoo)

Sinopsis : ur sae's wifey

Sae Itoshi x Gn! Reader

The narrator is kinda uhh yk (i cant explain help)

Plus ini kayanya cuma ramble jdi ga panjang amat woakowkwo

_____________________________◇

Di suatu pagi yang cerah kamu terbangun disamping sae yang masih tertidur kamu pun berkata "hey sayang? Kamu mau sampai kapan tertidur..?". Saat kamu ingin beranjak dari kasur kamu terkaget dikarenakan sae tidak menjawab namun ia secara tiba-tiba menarik kamu kedalam pelukannya kamu pun ngomong ke sae dengan nada nyeletuk "s-sae..! Bikin kaget tau.." sae pun menyaut dengan suara serak karena baru bangun tidur "ya terserah aku lah aku masi mau sama kamu.. kan kamu juga udah jadi milik akuu~" nadanya yang sedikit menggoda membuatmu entah geli bercampur senang lalu sae pun menyeletuk "[name] kamu mau ga nanti nemenin aku nyari baju?" Kamu pun menyahut "tumben.. biasanya kamu baju lama dari jaman nenek moyang aja masi dipake". Ia dengan entah nada ketus atau ngambek menyahut ya terserah lah..! Kan kamu istriku jadi aku kemana kamu juga harus ikutt..!" Sae malah makin mendusel ke kamu lalu setelah beberapa saat kamu pun beranjak untuk membuat sarapan namun tiba tiba sae bicara "biar aku aja yang masak sayang" kamu pun menjawab "memang kamu bisa masak?" Kamu pun sedikit tertawa lalu beranjak untuk turun kebawah untuk menyiapkan sarapan sae tetiba nongol dibelakang mu "udahh mungilku duduk manis aja biar aku yang masak..!" Kamu oun menghela napas lalu menjawab omongan suamimu yang bawel itu " iya iya deh kalo ada apa apa bilang loh ya..?" Kamu pun menunggu sae memasak dengan membaca beberapa buku yang dibawakan oleh rin sebagai hadiah beberapa hari lalu sebelum akhirnya kamu mendengar sae berteriak "SAYANGGG..!". Kamu cuma bisa menghela napas karena tau pasti ada masalah kamu oun menghampiri sae yang ternyata mencoba memasak telur dan sosis untuk sarapan yang berakhir gosong kamu pun nyeletuk ke sae dengan intonasi kesel "haduhh saee udah bener aku aja yang masakk sekarang kan cuciannyajadi dobell..!" Kamu agak ngambek gara gara sae jadi nambah cucian mu akhirnya toh kamu yang masak. Karena udah malas mikir kamu pun cuma mau bikin sarapan instan yang ada di kulkas namun kamu terkaget saat tiba tiba sae memelukmu dari belakang sambil mendusel ke leher mu, kamu jelas kaget namun pada saat bersamaan kamu juga malu malu karena walaupun kamu sudah nikah sama sae kamu tetap aja malu kalo didepan sae kamu akhirnya bicara "s-sae kok tiba tiba siih..!" Sae pun menjawab "lohh..? Kenapa aa sayangku maluu ya..?~" sae pun tertawa dan memutus kan untuk terua menggodamu akhirnya pun kamu terpaksa memasak sarapan sembari mendengarkan gombalan alay sae.

[lettersforbibi]

Things I like love about Bibi,

Your whole existencelah jelas...

Your sense of humor that not everyone gets but still has me cekikikan sampe nangis.

Your whole appearance. That's why I get really frustrated when you deny the compliments facts I give regarding your looks. I wish you could see yourself from my point of view.

You're extremely cute. THE CUTEST TO EVER EXIST. How is it even possible for someone to be that cute? Never a day goes by without me saying "GEMES BANGET C" "LUCU BANGET C" at least 10x a day.

How you always put up with my dramatic ass. I love being playfully dramatic with you and how you always just let it slide by responding with "MULAI" WKWKWK.

How you always put up with my annoying ass, that must've costed you a lot of patience.

You're too adorable that I can't help but tease the hell out of you. ^_^)b

You're truly the embodiment of the feeling "comfort". Your whole presence never fail to soothe me even when aku dikejar deadline kayak orang gila. ❤️

How you always seem to be interested in the things I'm doing, especially gaming, even when you don't understand much about the things I explain to you. I really appreciate that, apalagi pas kamu mau mau aja dengerin aku rambling soal HSR & Genshin kayak orang stress.

You never come off as demanding to me. Well, actually, it's the way you deliver your wants and needs in our relationship that honestly matters to me—you never come off as confrontative, hence arguments with you always feel like harmless arguments and we have never gone through the "awkward phase" after having an argument.

Selalu ngabarin aku, in a way yang padahal aku sebenernya udah tau kamu sibuk dan gak bisa pegang hape, but you always find ways to keep me updated.

Kamu lucu bgt... every aspect of you is adorable.. kok bisa selucu itu?

YOU'RE PRETTY. Tapi ngeyakinin kamu cantik itu kayak ngeyakinin flat-earthers kalo bumi itu bulat alias susah bgt bjir...

Kamu soft banget. You're always so open with your feelings and it encourages me to be open with how I feel as well. It's as if I'm allowed to be vulnerable with you.

Kamu gak pernah nuntut aku gimana-gimana but at the same time I feel like you're always giving me the best of you. 😢 Seringnya soalnya kebalikan weh banyak nuntut tapi sendirinya gak mau berusaha... bjir..

You're always straightforward when it comes to your wants and needs, or when there are things that need to be talked about. Kalo aku tanya, kamu langsung jawab apa adanya gitu, so we can address it as soon as possible. Kalopun belum pas waktunya, kamu pasti bilang dulu instead of giving me silent treatment.

You're always so considerate of others.

Although you may not feel like it, you're actually pretty easy to get along with. You're not hard to approach, emang orang-orang aja yang kalo ngobrol suka gak jelas. 🙄

Kamu imut bgt bjir..

You make me feel safe enough to lower my ego walau kadang aku masih suka blegug sih huhu. Kamu jarang bgt gengsian jadi aku termotivasi untuk mengurangi gengsiku juga. 😢 Bisa kita nikah skrg?

Pacaran itu menurutku ribet, tapi sama kamu kerasa enteng banget. Yang berat cuma rindunya well

The way you portray Asahi! Sangat sangat IC, daridulu emang aku selalu mikir km Asahi_bgt sih. Paling ril Asahi deh yang lain mah lewat. #chuaks 🤙

Bisa ngemong... aku gak tau ternyata being nurtured sama pacar tuh enak ya. Pokoknya enak sama km aku bisa ngemong & diemong (malu dikit ngetik ini)

You always appreciate me for every little things I do... thank you :( pacarku keren banget dah emang top #1 tapi tidak recommended karena recommendednya cuma buat aku

Talking to you gak perlu ribet-ribet cari topik karena apa aja juga bakal km tanggepin sama anehnya & I always find it amusing!

How you manage to survive this far. I know life hasn't been treating you well lately walau kamu deserve to be treated better. 😢 Aku bakal dukung pacarku terus. Semangat sayangku, you'll get there. ❤️ I'm always proud of you JADI STOP BELITTLING YOURSELF BJIR.

How you get competitive pas lagi main game. Lucu banget apalagi pas ngomel karena kalah WKWKWK.

Kamu selalu effortlessly lucu (imut) dah bjir kok bisa..?

Supportive banget, misal aku habis kelarin design sebiji berasanya kayak habis menyelamatkan dunia. Not that I'm complaining though, I always find it adorable. 🥰

Suka ngintilin aku kayak anak meng

I love how I can be all lovey dovey bucin gila kayak orang baru pacaran with you and you always return the exact same energy.

Ngelindurnya km pas lagi ngantuk berat tp masih mau ngobrol

Lucu pokoknya pacarku lucu TERLUCU SEDUNIA.

[kousuisanka]

Setsuna Raizael, pustakawan Teikoku Toshokan, dan hubungannya dengan para personel Perpustakaan Imperial yang luas.

— sebuah rambling.

🅂🄷🄸🄼🄰🅉🄰🄺🄸 🅃🄾🅄🅂🄾🄽

Pacar #anjay. Sbelumnya sempet HTS 6 taun karena mereka berdua ga sadar sama perasaan masing2 www. Udah dekat sejak pertama kali 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 bereinkarnasi ke toshokan dengan posisi Setsuna yang duluan deketin dia. Kalo kata Setsuna, 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 tuh lucu; suaranya lucu, mukanya lucu, ahogenya lucu, pokoknya semua-muanya lucu. Also udah demen skinship dari sebelum pacaran 🏃‍♂️ (Setsuna suka meluk dia dari belakang kalo liat).

Mereka sebelumnya dekat as partner in crime—kadang suka sama2 jahilin 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸, kompak banget sampe bikin ybs pusing karena rasa2nya jadi ada dua 🅂🄷🄸🄼🄰🅉🄰🄺🄸 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 di toshokan (meski yang satunya ga kepoan).

Saking dekatnya mereka, 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 tau beberapa rahasianya Setsuna—masa lalu dia, soon juga trauma Setsuna pada *. 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 yang tahu dan mengerti, serta tidak menghakiminya macam2, jelas membuat Setsuna makin sayang sama dia (padahal 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 mulutnya suka ember, tapi semua rahasia Setsuna dia jaga rapat2. Yang tau bener2 cuman dia, bahkan 🅃🄰🄺🄸🄹🄸 yang juga dekat sama Setsuna ga tau banyak tentang pustakawan mereka sebenernya).

(Tapi di masa depan nanti 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 juga yang bakal mem"bunuh" Setsuna (ಥ ͜ʖಥ))

🄺🄾🄱🄰🅈🄰🅂🄷🄸 🅃🄰🄺🄸🄹🄸

Sebenernya Setsuna dekat dengan para sastrawan 🄿🅁🄾🄻🄴🅃🄰🅁🄸🄰🅃 in general, tapi dia paling deket ke 🅃🄰🄺🄸🄹🄸. Kadang kalo lagi senggang Setsuna ngajakin dia jajan bareng di sekitar toshokan; kadang kalo keluar terus balik pas sore, selain buat 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 sama 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸, Setsuna pasti juga bawain oleh2 buat 🅃🄰🄺🄸🄹🄸 (kadang skalian buat anak 🄿🅁🄾🄻🄴🅃🄰🅁 jua tpi mostly ke 🅃🄰🄺🄸🄹🄸). Kadang juga Setsuna curhat ke 🅃🄰🄺🄸🄹🄸 dkk www (biasanya curhat perihal 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 ww).

Suatu waktu Setsuna pernah mabuk, lalu di jalan pulang ketemu 🅃🄰🄺🄸🄹🄸 bareng anak2 🄿🅁🄾🄻🄴🅃🄰🅁🄸🄰🅃 yang lain. Tldr dia maboknya absurd sampe bilang 🅃🄰🄺🄸🄹🄸 anaknya. Jujur itu kejadiannya pas sekitar taun kedua atau ketiga Setsuna jadi pustakawan dan 🅃🄰🄺🄸🄹🄸 masih mengingatnya sampai sekarang WKWKWK. Entah kenapa juga 🅃🄰🄺🄸🄹🄸 mau2 aja manggil dia "Mama" (bahkan bingung waktu liat Setsuna kaget). Tapi sejak saat itu juga hubungan mereka jadi lebih dekat dari biasanya 🤝

🅃🄾🄺🅄🄳🄰 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸

🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 tuh sastrawan pertama yang Setsuna temui waktu pertama kali menginjakkan kaki di teikoku toshokan. Dan karena Setsuna fiks jadi pustakawan mereka, 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 jadi sastrawan yang pertama kali jadi asisten pustakawan + jadi paling sering ditunjuk (meski kedepannya sastrawan di sana jadi bejibun tpi tetep kalo bukan 🅃🄾🅄🅂🄾🄽, ya 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 yang ditunjuk jadi asisten 😭😭😭).

Karena menjadi yang pertama juga, 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 melihat bagaimana perkembangan Setsuna dari awal menjadi pustakawan hingga saat ini. Dia yang menyaksikan pustakawan mereka yang sejak awal lumayan pemurung, yang jarang senyum atau ngobrol, juga yang sebenernya ngga begitu memahami sastra (pada titik ini 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 sempet bertanya2 dalam hati gimana bisa Setsuna jadi pustakawan)—sampai akhirnya suatu hari 🅂🄷🄸🄼🄰🅉🄰🄺🄸 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 bereinkarnasi, dan sifat Setsuna perlahan berubah.

Jujur 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 ga pernah nyangka Setsuna bisa seceria itu wkwkwk 😭😭😭👍 tau2 juga 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 jadi sering diajak mengobrol, disenyumin tiap pagi kalo ketemu di koridor, bahkan kadang tau2 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 disodorin oleh2 cemilan dari luar perpus sama Setsuna yang baru pulang. 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 senang, jujur aja, karena Setsuna jadi nggak semuram dulu.

Dia sayang Setsuna sih aslinya, jujur aja. Tapi ngeliat Setsuna bahagia sama 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 juga udah cukup bikin dia senang (toh, 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 juga kenal 🅃🄾🅄🅂🄾🄽. Kalo di sini, dia yakin 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 bakal jagain Setsuna baik2).

🄺🅄🄽🄸🄺🄸🄳🄰 🄳🄾🄿🄿🄾

Aslinya memang Setsuna dekat sama anak2 Shizen Yumi, jadi tentunya Setsuna dan 🄳🄾🄿🄿🄾 berteman baik. Sama seperti 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 pula, 🄳🄾🄿🄿🄾 pernah ngeliat sisinya Setsuna yg muram (soalnya dia reinkarnasi duluan ketimbang 🅃🄾🅄🅂🄾🄽, meski ga selama 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸 yang memang udah dari awal).

Mereka berdua suka ngadi2 bareng wqwqwq (pernah suatu waktu 🄳🄾🄿🄿🄾 dan Setsuna merebus nugget bersama pas lagi gabut—memang sebaiknya dua orang ini dibanned aja dari dapur). Pernah juga Setsuna kepikiran minta love advice ke 🄳🄾🄿🄿🄾, tapi gajadi soalnya keinget 🄳🄾🄿🄿🄾 mulutnya ember banget wkwkwk 😭😭😭 (bisa2 bukannya dapet saran malah nama dia terpampang di mading mingguan toshokan).

🅃🄰🅈🄰🄼🄰 🄺🄰🅃🄰🄸

Not being an MBTI addict but 🄺🄰🅃🄰🄸 dan Setsuna MBTInya sama (alias ESFP). Kalo kata 🄳🄾🄿🄿🄾, mereka berdua bisa akrab soalnya satu frekuensi wwwww.

Kalo kata 🄺🄰🅃🄰🄸 mungkin bisa ada possibility dia suka sama Setsuna, tpi berhubung Setsuna keliatannya lebih deket sama 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 (udah kayak pacaran malah padahal waktu mikir demikian mereka masih gaada statusnya awokwowkw), jadilah 🄺🄰🅃🄰🄸 memilih mengalah (kalo kata pepatah masih banyak ikan di laut, masih banyak cewe di luar perpus yang bisa dia pepet dan pacarin kalo beruntung wkwkwkwkwk).

🄽🄰🄺🄰🄽🄾 🅂🄷🄸🄶🄴🄷🄰🅁🅄 & 🅃🄾🄺🅄🄽🄰🄶🄰 🅂🅄🄽🄰🄾

Seperti yang kubilang sebelumnya, Setsuna dekat sama 🄿🅁🄾🄻🄴🅃🄰🅁🄸🄰🅃 boys in general. 🅂🄷🄸🄶🄴🄷🄰🅁🅄 dan 🅂🅄🄽🄰🄾 bereinkarnasi di waktu yang berdekatan, dan 🅃🄰🄺🄸🄹🄸 bereinkarnasi setelah mereka berdua tiba (alias yg ini ngga ngikut canon, mmaf lore toshokannya Setsuna ga manut2 amat sama canon eventnya bunal 😭😭🙏). Mereka berdua reinkarnasinya setelah 🅃🄾🅄🅂🄾🄽, dan gegara waktu itu TouSetsu memang dekat banget jadilah 🅂🅄🄽🄰🄾 sampe ngira mereka berdua pacaran (meanwhile 🅂🄷🄸🄶🄴🄷🄰🅁🅄 ga terlalu merhatiin itu).

Setsuna suka curhat ke 🄿🅁🄾🄻🄴🅃🄰🅁, kalo udah tentang 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 biasanya 🅂🄷🄸🄶🄴🄷🄰🅁🅄 yang ngasih advice, lalu 🅂🅄🄽🄰🄾 yang menyemangati (apalagi habis Setsuna beneran pacaran sama 🅃🄾🅄🅂🄾🄽, beuh malah dia yang semangat).

Setsuna yang ngetreat 🅃🄰🄺🄸🄹🄸 baik2 juga bikin 🅂🄷🄸🄶🄴🄷🄰🅁🅄 dan 🅂🅄🄽🄰🄾 senang (🅂🄷🄸🄶🄴🄷🄰🅁🅄 apa lagi, seneng banget dia liat sahabatnya dekat sama orang sebaik Setsuna). Saking senangnya sampai2 kalau misalnya terjadi sesuatu yang buruk pada pustakawan mereka, 🅂🄷🄸🄶🄴🄷🄰🅁🅄 dan 🅂🅄🄽🄰🄾 berjanji mereka ga bakal diam aja.

🄺🄸🅃🄰🄼🅄🅁🄰 🅃🄾🅄🄺🄾🄺🅄

Setsuna bukan orang yang feminin2 banget, tapi dia suka kalo misalkan 🅃🄾🅄🄺🄾🄺🅄 ngajakin dia nyoba2 dan belanja baju2 lucu. Sisi cewenya Setsuna akhirnya keluar juga kalo 🅃🄾🅄🄺🄾🄺🅄 udah ngajakin main wkwkwk.

Mereka berdua lumayan akrab (hubungannya sama kayak Setsuna ke 🄳🄾🄿🄿🄾 atau Setsuna ke 🄺🄰🅃🄰🄸). Kadang juga Setsuna nanya2 sesuatu tentang 🅃🄾🅄🅂🄾🄽 ke 🅃🄾🅄🄺🄾🄺🅄, yang mana 🅃🄾🅄🄺🄾🄺🅄 bakal menjawab apa yang dia tau dengan senang hati.

🄾🄳🄰 🅂🄰🄺🅄🄽🄾🅂🅄🄺🄴

First summonnya Setsuna. Mereka berdua ga deket2 amat aslinya, tapi kadang2 Setsuna merhatiin dia (apalagi kalo misal ketemu di perpustakaan), karena buku yang menjadi asal 🄾🄳🄰🅂🄰🄺🅄 bereinkarnasi adalah milik Kana.

🄾🄳🄰🅂🄰🄺🅄 ramah ke Setsuna anw. Dia juga yang nyaranin Setsuna buat baca2 beberapa buku dari perpustakaan mereka supaya punya insight dikit2 tentang pekerjaannya sendiri (brsama 🅂🄷🅄🅄🅂🄴🄸, dia ngesortir buku2 yang sekiranya bakal Setsuna sukai, supaya Setsuna bacanya enjoy).

Kanchou

Kalo menurut Setsuna sendiri, Kanchou udah kayak ayahnya (sbenernya ini interpretasi sendiri berhubung Setsuna ga inget2 amat gimana rasanya punya bapak; Tuan Raizael meninggal waktu Setsuna masih kecil (ಥ ͜ʖಥ)). Kanchou baik ke Setsuna, bahkan sebenernya dia tau ke mana tujuan Setsuna kalau misalnya suatu waktu dia ngilang tanpa kabar dari toshokan.

Kanchou juga yang nyaranin Setsuna tinggal di toshokan, soalnya kasian anaknya tiap hari bolak-balik rumah-toshokan pasti capek banget (dan kekuatan alkemis sendiri memakan energi banyak), jadilah dia nyediain satu kamar di toshokan buat Setsuna tempati.

Aka & Ao

Sampe sekarang Setsuna ga tau hubungan mereka berdua apaan (wajah mereka berdua mirip, udah kayak anak kembar, tapi warna mata dan rambut mereka beda jauh). Tapi jujur aja kalo ngeliat Aka dan Ao, Setsuna suka keinget dirinya dan Kana (soalnya emang semirip itu; Aka yang ceria dan Ao yang kalem, lalu Aka yang keras kepala dan Ao yang lidahnya tajam, lalu juga Aka yang demen banget makanan manis dan Ao yang lebih prefer makanan pedes. SetsuKana banget sebenernya).

Setsuna suka ngetreat keduanya kayak adek sendiri. Biasa kalo mereka lagi sibuk di ruangan sendiri, Setsuna nitipin cemilan ke Kanchou buat mereka sambil bilang, "Ini yang manis untuk Aka-kun, dan yang pedas untuk Ao-kun! Mohon bantuannya, ya, Kanchou-san~"

[harunokijournal]

// mentioned suicide attempt

Tiba2 kepikiran satu alasan lain yg bikin Reo ga betahan di rumah. (Also berhubungan sama rambling yg ini tbh).

Jadi tuh kek dia betah "berlari" semasa smp bukan hanya karena ngga nyaman sama kehadiran orang baru dalam hidupnya. Reo pernah ngga sengaja denger, ibunya ngeluh ke ayah tirinya, kalau blio ngga begitu suka sama Reo yang tiba2 pindah ke tempat mereka (sebelumnya hak asuhnya ada di ayah kandungnya tapi Reo kabur gegara ayah kandungnya abusif). Reo ngga begitu denger reaksi ayah tirinya, tapi apa yang ibunya katakan tentang dia tuh bikin dia sedikit-banyak sadar diri: kehadirannya nggak diinginkan. Makanya Reo lebih suka ada di luar, karena kalo di luar berarti ibunya ngga perlu terus2an melihat dia. Lagipula juga Reo ngga begitu suka sama ibunya aslinya, jadinya waktu denger, rasanya nggak sakit.

Kebiasaannya buat ngga diam di rumah makin menjadi karena pada hari lain dia lagi2 mendengar, kalau dia yang pulang hanya untuk makan dan tidur juga sama aja menyusahkannya—ibunya ngga suka, dan Reo lagi-lagi sadar diri. Lagi-lagi pula rasanya nggak sakit, tapi Reo tau kalau dirinya nggak diinginkan.

Itu kali pertama Reo menginginkan kematian. Kayak dia tuh tau dia nggak diinginkan, rasanya alih-alih sakit, malah kosong. Di sekolah juga dia sebenernya ngga punya temen, jadi kalau mati, yah barangkali itu bakal jadi kali terakhir dia nyusahin ibu dan ayah tirinya—dan ketimbang menyesal Reo bakal menganggapnya sebagai balas dendam, karena Reo memang nggak suka mereka.

Tapi sayangnya waktu nyoba bunuh diri dengan nenggelemin diri di laut, usahanya digagalin orang. Anak SMP, seumuran Reo, dan wajahnya serta suaranya ngga bakal Reo lupain seumur hidup. Namun juga karena usahanya digagalkan, ketimbang nyoba lagi, dia milih buat nyari alternatif lain.

Jadilah dia daftar sekolah di SMA Hakuyama, di Setagaya, yang mana itu sekolah jauh dari distrik tempat tinggalnya. Dengan alasan males bolak-balik naik kereta, Reo minta ijin buat ngekost. Wajah ibunya kelihatan ngga seneng waktu Reo minta izin (bukan ngga seneng yang enggan berpisah, itu lebih ke udah nebak kalo ngekost berarti nambah beban (biaya) lagi), namun karena ayah tirinya ngebolehin, blio ikut setuju.

Reo sekolah dan ngekost di tempat yang jauh pun sebenarnya untuk berhenti "lari"—sayangnya dia malah keterusan, sampe sekarang masih ga betah meski tinggal sendirian di kamar kost.

Tapi seenggaknya di sana dia ketemu sama satu orang; orang yang dulunya ngegagalin usaha bunuh diri dia, orang yang masih Reo inget jelas wajah judes sama suaranya. Orang itu Yoshida Hoshi, yang mana pas Reo samperin, ternyata Yoshida juga masih inget dia. Yoshida yang mengingat Reo bikin dia ngerasa punya harapan: mungkin dia bisa nemuin tempat pulang nanti, tempat yang rasanya sama kayak kalau Reo bertemu Yoshida.

(Meski nantinya ia dan Yoshida berteman, pada akhirnya Reo tetap dihantui rasa takut. Kalau Yoshida pergi sebelum Reo benar-benar menemukan rumah yang ditujunya, barangkali nantinya dia bakal betulan bunuh diri, karena ngga ada alasan untuk tinggal kalau memang ngga ada yang menginginkan eksistensi dirinya.)

[alnanater]

Tom

18, 20, 23.

Udah tiga kali nonton 500 Days of Summer. And everytime i watched it, i feel like i've been punched in the heart 😆

Pertama kali nonton itu pas umur 18, dan waktu itu yang saya rasain setelah nonton filmnya adalah rasa kesel dan sebel terhadap mba Summer for being such a jerk. Waktu itu saya bahkan sampe bersimpati banget sama karakter mas Tom, dan berasa pengen misuh- misuh ke mba Summer.

Kedua kalinya nonton film itu adalah pas umur 20, nontonnya bareng temen yang luar biasa logis. Waktu itu saya dicoba untuk ditantang ngeliat storylinenya dari sisi mba Summer. Disitu temen saya ngejelasin, bahwa mba Summer ga salah karena udah ninggalin mas Tom, dari awalpun mba Summer udah jelas- jelas ngasih ultimatum ke mas Tom kalo dia ga nyari hubungan yang lebih dari sekedar temen. Dari beberapa scene juga keliatan banget kalk mba Summer bukan tipe cewek yang percaya sama ide tentang cinta.

Ya walaupun saya masih ga bisa buat memihak ke mba Summer, tapi okelah, waktu itu saya terima perspektif dari temen saya buat nyoba nyimak ceritanya dari sisi mba Summer, walaupun yaa deep down saya ga bisa, karena saya bucin haha (mungkin) 😆

Ketiga kalinya saya nonton di umur 23, sendirian, kesepian, di kamar gelap di tengah- tengah pandemi. Awalnya cuma sekedar nyari hiburan. But maaaan, the story really hit me hard this time hahaha im not even joking.

Mungkin karena saya sudah makin tua, jadi sekarang saya berusaha buat ga menikmati ceritanya dari satu sudut pandang karakternya, bukan cuma dari pov Tom ataupun Summer aja. Kali ini saya berusaha untuk liat semuanya dengan sudut pandang orang ketiga.

Saat itu juga saya dihantem realisasi, bahwa yaa mungkin ga ada yang salah di cerita ini, this story literally is how we love in the real world haha.

Saya bisa liat diri saya sendiri di karakternya mas Tom, because im such a dreamer, saya punya pandangan yang idealis tentang love in general, bahwa love itu harus begini, love itu harus begitu, komitnen itu harus begini atau begitu. Setiap saya sayang sama orang lain (terutama kalo dalm hubungan romantis), saya selalu berpikir kalo orang yang saya sayang juga bakalan loyal dan bakalan stay sama saya. Naif mungkin, tapi saya ternyata juga sering ngeromantisasi "cinta" itu sendiri. Kadang bahkan ketika orang yang saya sayang ga memandang "cinta" seperti saya, saya suka sebel sendiri atau ngerasa dikhianatin, kadang mikirnya saya ini korban karena saya udah sayang dengan tulus ke orang itu, tapi kenapa orang itu ga bisa sayang ke saya dengan tulus juga ya?

Ngeliat dinamika di film ini bikin saya paham, bahwa ga semua orang memandang love itu sejauh itu. Ada orang yang mandang cinta sebagai give and take, ada juga yang punya cara pandang tentang cinta itu realistis kayak mba Summer.

Dari sini saya paham, kalo ga seharusnya sya ngerasa dimanfaatin karena saya udah tulus sayang ke orang ini, tapi ujung- ujungnya dia ga milih saya hahha. Mungkin orang ini punya cara pandang yang beda soal "cinta", dan kalo emang saya tulus sayang sama orang itu, bukannya harusnya saya seneng ya kalo liat dianya seneng, walaupun bukan sama saya? hahaha 😆

Berat emang hahaha, cuma yaaah that's how we learn about love. I really hope someday i can love someone unconditionally, and learn from my mistakes.

Love supossed to make us a better person, right? Not a bitter one hehe 😁

Btw, cringe banget sih ini tulisannya hahha atau mungkin saya salah tempat kali ya karena rambling di tumblr hehe, tapi gapapa deh, toh ga ada yang kenal, dan mungkin udah waktunya saya istirahat, jangan mikir dan baper terus hahaha 😆

[rezticia]

Rambling thoughts (8)

Pada akhirnya, aku lari. Aku jinjit, aku tapak, aku jalan, aku lari, aku lompat, jauh, jaraknya melenceng kemana-mana.

Pada akhirnya, aku kembali lagi. Setelah muter-muter, setelah jalan berkilo-kilometer, setelah lari dari kenyataan yang berat itu, aku kembali lagi.

Pada akhirnya, aku menipu diri sendiri. Aku bilang padamu terlalu banyak 'tidak apa-apa', berlagak sombong dalam bawah sadar bahwa aku sudah berlabel pendukung. Ingin, ingin sekali mengatai dan mengkritisi jalan pikiranmu, jalan visimu, jalan misimu.

Pada akhirnya, untuk apa? Toh, kau akan mengerti sendiri, lewat aku atau bukan, sekarang atau nanti, ditampar atau didiamkan. Sama saja. Hanya aku yang merasa konyol karena sudah merasa (dan salahku pula karena sudah merasa) bahwa aku ini salah satu tiang pengukuhmu.

Pada akhirnya, aku yang hanya bisa kesal ini hanya marah-marah tidak jelas lewat tulisanku. Tulisan yang tidak tahu akan kau baca atau tidak, tulisan yang mungkin aku lupa latar belakangnya apa suatu saat nanti.

Pada akhirnya, pada akhirnya, pada akhirnya... aku harus terus belajar untuk bijaksana agar bisa berhati lapang dan menerima dengan tulus ikhlas, tanpa tipuan dan muslihat yang pada akhirnya, tetap menipu diri sendiri...

[callsignbaphomet]

We just saw a list of "edgelords" in media and I wondered if I had any and the bf just rambled on about Jela and Angelus being edgelords as well as Trevor.

Sure, Trevor and Jela, I agree. They love that shit, they find it hilarious and fun. But Angelus...I disagree. He's kind of not even within the definition. I think.

[jelazakazone]

Can we please talk about this scene? Wylan is just a helpless victim who has been pulled out from under the carriage where he was hiding and then who should appear but Jesper! Jesper will surely rescue Wylan. Shew. Look at that awesome thumb’s up he’s giving Wylan! As the man comes up behind him to choke him with a crowbar and then wham! Wylan reaches into his pocket and grabs a handful of powder to shove into his attacker’s face so he can (helplessly?) cling to Jesper’s attacker. 

Dude has got GUTS. 

[in-another-lyf]

Blog sebelah ada dari 7 tahun yang lalu. Blog baru gue ada dari 2017. Kedua blog itu punya kesamaan, semua post awal diperuntukkan untuk orang yang sama.

I was so young back then, and naive. Gue nggak tahu kalau untuk setiap kata bahagia, ada kesedihan yang menunggu setelahnya. Gue capek nulisin ini karena males nginget-nginget juga: but intinya I was in a dark place dari 2013 - 2016. Like, really dark.

Di perkuliahan gue bisa menyembuhkan diri sendiri. Ada luka-luka baru, kekhawatiran baru, dan kesedihan baru. Itu semua berakhir di 29 September 2019. Gue akhirnya bisa belajar untuk benar-benar sembuh.

Fastforward ke sekarang, gue udah lulus, gue punya pasangan yang sangat suportif. Gue tau hidup nggak akan baik-baik aja, tapi seenggaknya gue tau hidup pun nggak akan selamanya buruk. Roda berputar. People come and go.

Rambling nggak jelas doang si sebenernya ini hahahaha. Inti dari paling inti, gue sekarang udah di better place now. Gue sudah nggak di tempat gelap itu lagi. Takjub gue. Terima kasih, kehidupan. I learned my lesson reall well. I want to take a rest in this happiness state now.

BDO, 26/09/2020. 15:34.

[isaassination]

Isaac Crest: The Essence of Beings

ORIGIN

Registrasi

Isaac diregis pada term Halryannell lulus banget, tanpa ada jeda wkwk. Jadi aku emang udah punya goal buat bikin karakter baru setelah Halryannell lulus, cuma awalnya pengen jeda satu term aja jadi masih bisa nerusin Halryannell pra-kelulusan, mana plotnya juga sebenernya belum beres kan. Taunya, entah kenapa waktu itu opreg 1802 hype banget, and I couldn’t help but get hyped??? Aku yang asalnya tetep bersikeras buat regis term depan pun goyah, terlebih ketika SEMUA NAMAKU UDAH DIAMBIL.

Isaac Crest should’ve been Isaac Frost atau Isaac Foster, tapi udah ada TIGA KARAKTER yang embodied each name: Isaac Hughes, Hyperion Frost, dan Penelope Foster. Panas lah w. Tapi aku tetap teguh dengan pendirianku.

 Hingga aku menemukan nama temenku di registered member—beneran nama RW temenku. Aku tau dia mau regis NIH setelah IH keburu tutup pas dia baru main, dan namanya juga ngga pasaran. Godaan itu pun datang. Aku buru-buru ngontak temenku dan tanya apa itu akunnya dia.

 Ternyata dia udah bikin chara, dan itu akun adiknya IRL yang sengaja ngetroll pake namanya, tanpa berniat mainin.

 I was like:

  Larilah aku ke tret Penggantian Nama Karakter. Lahirlah Isaac Crest.

Penamaan

Namanya terdiri dari 4 kata: Isaac Solange Foster Crest.

- Isaac, karena aku pengen hijrah ke nama yang simpel-simpel (setelah nama macem Halryannell Heyerdahl yang sesungguhnya tak berarti apa-apa, I became wiser). Been eyeing the name, too, dari dulu-dulu, kesannya bagus aja gitu.

 - Solange, diambil dari karakter numpang-regisku di IO, Solange Ciar (AKA Soul). IRP Solange tuh nama cewe pilihan ibunya, yang emang ngidam anak cewe tapi ga dapet-dapet.

 - Foster, surname yang tak sampai. Tapi karena aku suka, jadi tetep dipake sebagai nama tengah.

 - Crest, surname dadakan yang filosofinya juga cocoklogi. Crest berarti puncak, yang bisa dimaknai sebagai puncak kejayaan, puncak hierarki, atau puncak kebekuan. Kenapa kebekuan? Karena seharusnya karakter Isaac adalah a killing machine yang ga punya hati nurani, HAHAHA.

  Killua Zoldyck and Other Characters Dump

Jadi sebenernya Isaac adalah Voldemort dari horcrux-horcruxnya yang berupa karakter fiksi lain. Dia dibuat dengan berbasis karakter-karakterku di forum-forum lain yang ngga pernah beres dimainin, ditambah unsur beberapa karakter manga yang jadi inspirasi juga.

 Ada 5 karakterku yang jadi basic Isaac WAKAKAK: Chandler Louis (IO), Viorel Vercingetorix (IH), Daryl Peacakes (IS), Justice Charlton (IH), dan Halryannell Heyerdahl (NIH). Hadeh. Esensi karakter mereka aku ambil dan satuin di Isaac: kasar, easy going, optimis, bully, semena-mene, nyeleneh, suka meremehkan orang, seksis, ambisius, pinter, dll. Ya gitulah. Jadi kalau dibilang original, sebenernya dia ngga original banget.

On the other hand, Isaac awalnya juga mau dibuat kayak Killua Zoldyck (Hunter X Hunter) beserta seluruh keluarganya. But that ain’t working since the beginning, lol. Killua dan The Zoldycks masih terlalu dewa untuk aku proyeksikan sendiri orz

 Tapi aku tetep ambil intinya dari The Zoldycks. Ortu Killua sama-sama powerful, dan ibunya lebih western-ish, centil-centil, plus kejam. Killua punya kakak cowo dan adik cowo (yang didandanin dan dianggap cewe); ga deket sama kakaknya, tapi saling sayang banget sama adiknya. Perbedaannya, Isaac deket banget sama kakak cowoknya, Cornelius. Dia justru benci-sayang sama adiknya, Alice, karena ngerasa ibunya paling sayang sama Alice, sementara Alice sendiri sayang banget sama Isaac dan Cornelius.

 Selain Killua, ada juga Kajiwara Umi dari manga Nosatsu Junkie dan Yuzuriha Kanade dari manga/anime Fukumenkei Noise. Dari mereka aku ngambil tsundere, passion, dan gentleness-nya.

 Jadi intinya Isaac Crest itu tempat sampah, guys ‘ ‘b

The end.

 Bercanda.

  THE JOURNEY

Karena Isaac diregis pada term yang sama kayak Halryannell, tentu saja tulisanku masih Halryannell banget. Jadi ngga heran kalau di term pertama Isaac lebih kalem dan suave. He could still handle things smoothly, tanpa heboh sana-sini like he’d become huehuehue.

 Isaac mulai aktif di term kedua, dan dia juga mulai berbaur sama temen-temen seangkatannya. Sadly, he totally lost his Halryannell-side dan suaveness dan class dan coolness—INTINYA, out of my control, dia perlahan berubah agak, to quote some people, alay. Anak-anak S1802 bantu ngebangun sisi easy going, heboh, dan barbar Isaac. Selama di rumah, temennya cuma Cornelius, guys, wkwkwk. He acted all gentlemanly ke semua kolega orang tuanya, termasuk anak-anak mereka. Ga pernah Isaac nyeletuk sana-sini atau bahkan ngomong di luar apa yang ibunya suruh ngomong. When he met his Slytherin pals, he kinda found his breaker of chains. Dramatis kali kamu, Nak Saac. Temen-temennya di Slytherin bikin dia jadi sangat-sangat menghargai persahabatan, dan dia beneran nganggep mereka kayak keluarga. He valued the friendship more than anything.

 Awalnya aku sama sekali ga berencana buat bikin karakter pinter, ha ha ha, kapan aku se-dedicated itu buat masuk kelas hah?!?!?!?! Tapi entah kenapa, waktu ngeliat temen-temennya (terutama Penelope dan Floute), dia jadi merasa iri sama kerajinan mereka. And as his father was a bright chemist, aku memutuskan buat ngikutin feel dan bikin dia jadi kompetitif abis dan rajin ngelas. Kudos for my one and only budak poin wakakak.

 Isaac di tahun pertama sampai ketiga masih childish banget, ngambek cuma karena hal-hal remeh, suka ngajak ribut ga jelas, cerewet banget mulutnya minta dicimu dilakban. But he eventually found his gentle side—the true one, ketika mulai bergaul sama temen-temen ceweknya, the girls he had looked down on and shrugged off like they didn’t matter.

 Boy, was he a sensitive ass, wkwkwk. Si bocah cablak, ga mau diem itu pun menjadi lebih kalem ketika dia sering ngobrol sama mereka, mulai membuka diri dan pikiran. It turned out GIRLS HAD MORE POWER THAN HE’D EXPECTED!!! Isaac was flipped.

Slytherin trait-nya dia juga pelan-pelan mulai keluar, terlebih ketika punya semacam “musuh” cewe yang ga sengaja mancing sisi gelapnya. Isaac yang dulu cuma bisa menyelesaikan masalah dengan marah-marah ga jelas, mulai lebih tactical. He’d do anything to achieve his ends. Pride-nya juga emang setinggi itu sampe ga mau kalah dalam hal apa pun sama cewe.

Sayangnya sensibilitas adalah kelemahan terbesarnya :( He couldn’t even stand on his two feet when he found out he’d fallen in love with a girl. Selain tsundere, dia denialnya cuma satu level di bawah Halryannell (and that’s superbad). Bedanya, Isaac kalau denial ngga violent, tapi justru lembek alay minta digeprek. Dulu dia tipikal anak-anak yang jijik kalau ngebayangin suka-sukaan sama lawan jenis, kayak ga mungkin banget dia bisa suka sama cewek, iyuhhh. Gitu. Taunya, sekalinya suka langsung ambyar.

 Pokoknya dia tipe yang selalu menyangkal perasaan dengan akal sehat, tapi justru jatuhnya jadi overwhelmed sama perasaan atau emosi itu sendiri. It’d gotten so bad that he couldn’t even function socially at all, and that’s saying something for a kid like him. He failed classes because of it! BRUH.

 THE CLIFFHANGER

Apalah cliffhanger. Intinya plot dia masih belum beres sampe sekarang huehuehue. Saya ikut overwhelmed sama kelemahan dia =))

 Tapi, Isaac yang “terpuruk” akhirnya dipaksa bangkit karena tragedi keluarganya. Bapaknya meninggal karena kecelakaan di lab; kakaknya jatuh bangkrut dan hancur karena perceraian; ibunya nikah lagi ga lama setelah bapaknya meninggal, ngeboyong adiknya ke tempat baru.

 Isaac yang dulu dimanja kemewahan mau ga mau harus keluar dari Hogwarts buat kerja ngebangun reputasi keluarganya lagi. Dia udah ga punya siapa-siapa buat diandalkan, justru kakak yang biasanya nimang-nimang dia lagi hancur begitu, harus gantian dibantu. Gone was the spoiled, rich brat he used to be, dan tahu-tahu di umur kelimabelas dia dipaksa buat jadi dewasa sebelum waktunya.

 CONCLUSION

Alhamdulillah Isaac Crest sudah tumbuh dengan baik, meski tidak terselesaikan *menangis di pojokan* Bocah yang asalnya barbar dan alay itu sudah berkembang menjadi pemuda independen yang gentle dan lebih open-minded.

 I think I’ve rambled enough, lol. Thanks for tuning in!

[untukalaska]

Confession 2 : Tantrum

Gila anjir marah banget sumpah marah banget.

This is the part when I want to smash my head to the walls, Keenan goblo banget.

Keenan marah sama Aska, tapi Keenan lebih marah sama diri sendiri.

Kenapa mau aja diginiin? Why can’t I just walk away and pretend like nothing happened ?

Jujur, Keenan iri. Keenan cemburu sama mantan-mantan Aska yang lain, who can spend months, even years being Alaska’s only. Keenan cemburu sama mereka yang bisa dapetin perhatian Aska more than just a couple of weeks kayak Keenan.

Especially, Keenan cemburu sama dia yang sekarang ada di pikiran Aska, di hati Aska, di hidup Aska. Hebat ya, bisa bikin Aska buta sama yang udah jelas ada di depan mata Aska sayaaaaang banget sama Aska.

Keenan marah. Marah sama diri sendiri, karena Keenan gak bisa marah sama Aska.

Kenapa malah pertahanin this friendship/or whatever you call it, and slowly losing my sanity.

I don’t want to rambles kebanyakan disini karena HEY THIS IS A HAPPY DAY. Everyday is a happy day. Jangan dibawa emosi ya bacanya, remember that this is one of my phase. Keep scrolling, please. You’ll see something.

I don’t want to start a war with you. Not because I’m bad at arguing with someone I love, or I’m afraid to lose. Just because I don’t want to leave bad memories inside your head about me. But if I did, please erase them.

[headfullofashes]

Daily Ramblings #2

‘Ibu, kenapa paman yang tinggal di gedung seberang sangat rapi dan tampan? padahal tempat tinggal kita tidak jauh berbeda’ ucap seorang anak kepada Ibunya. 

‘Karena paman tersebut tinggal di gedung bertingkat nak’ jawab sang Ibu, asal. 

‘Kita juga tinggal di gedung, walaupun tidak semegah dan setinggi gedung paman itu. Kenapa kita tidak bisa seperti paman itu bu?’ tanya nya lagi 

‘Kenapa kita harus seperti paman itu?’ tanya sang ibu, membuat si anak bingung. 

‘Hmmm...’ 

‘Begini nak, tiap orang sudah ada jalan hidup nya masing-masing. Jalan hidup kita kebetulan berbeda dengan paman itu, namun hal itu tidak membuat kita lebih tinggi atau lebih rendah dari siapapun. Perbedaan itu ada untuk membuat hidup lebih berwarna, bukannya membuat hidup merana.‘ 

‘Tapi bu, paman itu tidak pernah menderita, berbeda dengan kita yang setiap hari harus menderita’ keluh sang anak 

‘Siapa bilang dia tidak menderita? jika kamu perhatikan, paman itu setiap hari hanya dapat memakan satu jenis makanan saja. Sedangkan kita, setiap hari dapat mencicipi berbagai macam jenis makanan, tanpa takut akan jadi rusak, sakit ataupun mati. Paman itu juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk sekelilingnya, hanya bisa berdiam diri di gedung pencakar langit yang megah itu. Berbeda dengan kita yang setiap hari bisa menolong sesama, dalam berbagai macam bentuk. Jika ia tidak terlihat menderita, mungkin karena ia mahir menyembunyikannya. Lagipula, tidak ada makhluk yang tidak menderita. semua sudah dapat porsi nya masing-masing dari yang Maha Kuasa. tugas kita hanya bersabar dan mengambil hikmah dari penderitaan itu’ 

Sang anak tidak lagi dapat berkata-kata. ‘benar juga kata ibuku, paman itu hidupnya membosankan sekali,’ pikirnya. Paman gedung seberang hanya diberi makan dua kali sehari, kadang sehari sekali jika cuaca hujan. Jenis makanannya pun hanya satu, berbeda dengan dia yang acap kali mendapatkan berbagai makanan. Tidak jarang ia makan lebih dari 3 kali sehari, jika para pemilik kedai sedang penuh. Paman itu juga tidak memiliki banyak teman, karena ia diharuskan hidup individualis demi menjaga ketampanan dan tidak mengganggu kecantikan serta ketampanan orang sekitarnya. ‘Aku jadi kasihan padanya,’ kata si anak lagi. 

Selesai melihat paman itu si anak tiba-tiba merasa lapar, dan mengira-ngira apa yang akan didapatnya siang nanti. 

‘Hari ini kita makan apa ya bu?’ 

‘Hmm, menurut kamu apa?’ 

‘Engga tau, yang jelas paman diseberang makanannya sudah datang.’ 

‘Loh kok tau?’ 

‘Truk besar berwarna kuning itu kan makanan paman itu setiap hari, bu’ 

Dari kejauhan terlihat truk berukuran sedang berwana kuning dengan tulisan “Suku Dinas Pertamanan dan Perkebunan Jakarta Selatan” menuju ke arah gedung pencakar langit tempat paman itu beserta tanaman-tanaman hias lainnya tinggal. 

‘Oh bapak kedai soto sudah selesai bebersih nak. sebentar lagi kita dan para tetangga rumput liar akan makan, bersiaplah!’ 

-End

[katahujan]

Perpetuating some rambles with the big brother figure I always wanted and finally found.

Tersuportif

Aku: tadi pengumuman siapa aja yang keterima udah keluar. aku jadi sedih. telat ya, padahal pas tau kalau gak lanjut tahap akhir gak sesedih ini.

Mas: kenapa?

Aku: gapapa, it hits me lagi aja. tapi ya sudah lah it's okay.

Mas: yakin it's okay?

Aku: apakah ada pilihan lain? aku kan harus selalu okay.

Mas: yang jelas, emosi itu jangan ditahan. mau seneng, marah, kangen, sebel, benci, harus disalurkan. biar lega, entengan, dan kitanya jadi lebih kuat. intinya... sambat-lah, wahai sahambat~

Kado 

Mas: *kirim foto collectibles harry potter*

Aku: OMG, INI DIMANA?

Mas: di senayan city. ada notebook keren yang ada tongkat sihirnya juga, tapi mahal banget.

Aku: *ke senayan city, foto notebook sama tongkat sihir itu yang ada namanya hermione granger* KEREN BANGET SIH TAPI GAK LOGIS MAHALNYA!

Mas: nggak ada yang terlalu mahal, kamu bukan target market-nya aja. jadinya nggak beli?

Aku: nggak worth it. mending ke changi, disana lagi ada wizarding world. pasti gak semahal disini

Mas: setelah cek n ricek, bener mendingan beli di changi. emang paling pengen yang mana?

Aku: tiket ke changi....

*dua minggu kemudian, waktu mau pindahan*

Mas: nih, tak beliin. early birthday gift dan farewell gift.

(boneka hermione granger naik sapu terbang padahal aku lebih pengen yang beneran berguna, gak cuma buat dipajang. tapi gapapa aku senang, takutnya kalau gak senang nanti diminta reimburse.)

Pemberi rekomendasi 

Mas: coba nonton ini itu ini itu

Mas: coba makan/main kesini kesitu kesini kesitu

Mas: coba denger lagu ini itu ini itu

Aku: oke......

Sebagai contoh

Mas: coba ke koptul deh! rasakan sensasinya!

Aku: *google koptul* aku gak berani nanti mati gaya!

Mas: emang pasti mati gaya!

Aku: oke....

Sumber utama lelucon-lelucon receh, sahambat, teman nyanyi dan gegitaran, teman cemal-cemil, sesama phlegmatic INTP dengan asal muasal relatif abstrak,  

aku versi cowok?  

[sambatandthoughts]

I’m very fond of you, tbh.

this post is dedicated to the man who changed one’s life from a dim-lit box to a whole universe, to the most dedicated, deep and honest man.

Ide untuk menulis tulisan ini sebetulnya sudah muncul cukup lama sih, kalau nggak salah dari tahun 2017 atau 2018 awal aku pernah buat draft nya di notes hp tapi selalu aja berakhir jadi draft. Dulu, tulisan ini ingin dibuat sebagai appreciation post aja, sebagai ungkapan terimakasih yang bertele-tele, sebagai wujud rasa syukur atas eksistensi manusia ini tapi sayangnya dari semua ide menulis yang ada, ide tulisan ini selalu yang paling sulit diketik dan diungkapkan. Banyak alasan yang menjadi penghambat untuk aku menulis ini tapi yang paling jelas adalah aku nggak ingin tulisan ini berakhir menjadi trashy hanya karena ketidakcakapan aku dalam menulis. This idea, this person I want to say thankyou deserve everything but my trashy writing. Aku ingin mengungkapkan perasaan suka sesuka-sukanya, jatuh sejatuh-jatuhnya, kagum sekagum-kagumnya dalam kata-kata sesempurna mungkin. Sayangnya, aku nggak bisa jadi biar lah tulisan ini yang nanti menggambarkan perasaan ini ala kadarnya. But still, I hope this reaches your heart tho..

hmm so tell me how to convey this abstract thing-so-called feelings by words?

Aku nggak tahu bagaimana cara mendeskripsikan seseorang dengan baik jadi satu-satunya yang menjadi kerangka aku dalam menulis adalah satu pertanyaan yang selalu muncul : 

do you ever look at someone and out of the blue, you feel a pure happiness, and a sudden blast of bless and bliss — all in one time ?

When I am experiencing this feeling, I am -then, overwhelmed by happiness-  feel that words fail to convey all these feelings inside so instead to write it out i chose to enjoy this feelings alone. 

Banyak hal-hal yang aku pelajari dari dia mulai dari belajar ikhlas, belajar menerima, belajar membaca buku (lagi), belajar untuk berani dan percaya serta belajar-belajar lain yang terangkum dalam sesi bicara kita yang bahkan aku hampir selalu menemukan bahwa tiap saat di tiap obrolan dia pasti punya kata-kata bijak yang kemudian membuat aku kagum. Kesungguhannya, kesabarannya, bahkan jokes receh nya yang jujur nggak nyambung jadi hal-hal paling menarik untuk aku nanti, dengar, dan contoh. 

I love how he still cracking jokes when I am 90% ready to cry, I love how humble he is, I love the way his brow furrowed to expressed his dislike, I love to listen his ramblings about phylosophy of life and death, being in joy and being depressed, gain more and lose even more. His laugh is a serotonin boost, his thoughts are insight, his words are hug and his hug is heaven. In short, I am smitten. 

My dear, I am forever grateful that we get to know each other. Beyond alhamdulillah(s) and blesses, I really wish you a happy love and life. I legit don’t know how to manage the happiest i am when I am with you nor I don’t know how (much) in love do I have to be, but if there’s still  greater way to shower you with love, then I’ll be in this shit forever.

I hope this reach you in time, 

when you doubt yourself,

when you think low of yourself,

please do remember that you’re always worth being loved not because of your achievement but because you are a precious human being.