Tumgik
#lengkap dengan jawaban
michelleads · 2 years
Text
Kumpulan Latihan Soal Tes Skolastik SNBT 2023 Gratis Download
Kumpulan Latihan Soal Tes Skolastik SNBT 2023 Gratis Download. Unduh soal SNBT 2023 Penalaran umum, kuantitaif, dan kualitatif. Link download latihan soal tes SNBT gratis lengkap dengan jawaban. Contoh soal latihan ujian SNBT untuk seleksi masuk PTN tahun 2023 gratis lengkap dengan kunci jawaban, termasuk bab pengetahuan dan pemahaman umum. Simulasi Latihan Soal SNBT 2023 Gratis. Contoh Soal…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kaktus-tajam · 8 months
Text
Both Sides of The Desk: Part 1
September 2023.
Saat itu aku sudah 2 jam menunggu di depan loket farmasi, aku membatin: who would have thought I would be standing here not as a doctor but as a patient?
Di rumah sakit itu.. RS yang mengingatkan masa koass yang lari kesana kemari, mampir jajan, menunggu tanda tangan, dan tersasar-sasar. Masa-masa membayangkan jadi residen dan konsulen haha.
Tapi hari itu aku lagi diminta Allah untuk merasakan perspektif pasien (untuk kesekian kali dalam 2023): membuat rujukan, mengantre, membuat rujukan lagi, mengantre lagi, menunggu dengan khawatir, bolak balik poli, diomeli suster, jumpa dengan dokter, dan akhirnya: mengantre lagi.
Aku sudah lelah mengulang cerita yang sama. Aku juga tau betapa lelahnya menjadi dokter jika mendengar anamnesis sepanjang ceritaku. Maka aku merangkum satu powerpoint berisi resume medisku untuk memudahkan para dokter. Lengkap dengan foto klinisnya. Haha.
Di depan poli itu aku berdoa, semoga hari ini mendapat jawaban dari banyak pertanyaan.
Namun ternyata… resume itu malah membuatku dijadikan objek studi kasus.
Tanpa empati, dokter hari itu malah menapis semua keluhan, enggan memeriksa, dan memberikan advis layaknya spesialis ke dokter umum. Advis loh. Bukan komunikasi layaknya dokter ke pasien.
Aku pulang sambil menahan tangis, marah, dan kecewa.
Rasanya sebal sekali karena telah mengorbankan banyak hal untuk periksa: waktu, fisik yang lelah, jam kerja, transportasi. Tapi.. diperlakukan nirempati.
Manusiawi kan ya untuk emosi? Hehe. Astaghfirullah.
Tapi alhamdulillah di saat emosi itu, aku Diingatkan tentang nasehat ini:
"Perhaps one of the greatest things that you can learn from someone who has mistreated you is to not mistreat others."
Ya Allah. Astaghfirullaah. Aku harusnya berterima kasih ya pada beliau hehe.
Berterima kasih karena mengingatkan aku agar menjadi dokter yang hangat kata-katanya, teduh pandangannya, dan luas pemahamannya.
Agar menjadi dokter yang mendengar keluhan, menjadi dokter yang bisa hadir menjadi perantara hidayah, yang mengingatkan bahwa kesembuhan hak Allah.
Bahkan.. Berterima kasih atas kesempatannya untuk bisa mengamalkan amal shalih memaafkan dan memaklumi.. serta mengamalkan amal shalih sabar.
Selama ini aku telah sering dengar teman non-medis mengeluh tentang dokter yang hilang sentuhan empatinya. Tapi baru kali itu aku merasakan sendiri. Dari perspektif pasien. Suatu pelajaran berharga dari Allah!
Semoga Allah takdirkan kami dapat memenuhi azzam kami menjadi dokter yang dirindukan: to cure sometimes, to relieve often, to comfort always.
Masih jauh dari ideal, tapi semoga tulisan ini selalu menjadi pengingat bagi penulisnya.
-h.a.
41 notes · View notes
babblingpipit · 1 year
Text
Placenta
Memanglahh tumblr ini adalah tempatnya sambat dan bersedih hati. Padahal weekend seru banget hosting 17an terus minggunya ngedate ke city sama Adit tapi ga tergerak buat posting di tumblr, cuma muncul keinginan nulis kalo lagi sedih dan stress aja.
Baiklah sebagai preambule, di kerjaan tuh ku sedang agak-agak confuse sama supervisor (pertanda red flag ga tuh). Kenapa? Karena draft paperku dari April belum dia baca samsek. Di php mulu, cenah akan dibaca di keretalah, di pesawatlah, apalah. Aku tuh ga masalah dan ga ada kepentingan harus buru-buru publish juga gitu sih, tapi inginnya kalo janji ya ditepatilah ya, kalo emang ga bisa ya bilang aja gabisa bulan ini gitu. Sampailah kita janjian tanggal buat doi ngasih feedback gitu, yaitu 15 Agustus. Aku ingetin h-7, terus hari-H aku ingetin juga dia minta tambahan 2-3 hari. Yaudah kan jadi 18 Agustus ya. Terus aku harusnya meeting sama beliau 17 Agustus, ternyata double booked dan dia minta diundur sampe dia kelar baca papernya. 18 Agustus udah lewat sampe sekarang tanggal 21 juga belum dapet feedback.
Si temen seruangan aku juga bareng tuh nungguin feedback kemarin-kemarin, tapi yang punya dia udah dibalikin dengan revisi minimmm banget grammar doang yang agak bikin bingung jg ni orang sebenarnya baca ga sih apa cuma skimming aja. Yaudahlah intinya mungkin ini kesimpen di memori bawah sadarku sampe kelar weekend semalem mimpinya adalah dapet feedback paper dan si temen sekantorku juga dapet feedback tambahan!
Mari kita lanjut ke inti ceritanya. Sebenarnya, penyebab utama keteganganku adalah hari ini ada appointment sama obgyn jam 8.30. Gile bener degdegannya belum apa-apa udah mau nangis aja. Rencananya pengen promil lagi secepatnyaa huhu tapi takut dan penuh anxiety. Udah kontak PCP (primary care provider, dokter umum), udah cerita, direfer ke obgyn dan hari ini ketemu.
Yang membuat shock dan lemes adalah, pas baca medical chart aku sebelumnya dia tanya-tanya kan dulu prosedurnya gmn, ada hasil ultrasoundnya ga gitu-gitu. Aku bawa tuh semua lengkap. Dan dia jelasin "oh ini aku duga ada masalah di placenta ya, soalnya si baby pas trimester 3 lingkar perutnya kecil, 12% dari populasi. Plasenta adalah sumber oksigen dan nutrisi bayi pas di dalem perut. Pas semester tiga ketika organ-organ bayi udah lengkap, aliran darah dari plasenta akan dipake untuk menyokong fungsi organnya dan untuk menggendut. Nah ini lingkar kepala dan lain-lainnya normal, tapi lingkar perutnya kecil. Sepertinya karena plasentanya menurun efisiensinya jadi tubuh bayinya lebih mengutamakan aliran darah ke otak, jantung, dan organ-organ penting lainnya, jadilah dia ga menggendut".
DHUAR
Jujur selama di Canberra tiap tanya kenapa tuh gapernah ada resolusi dan jawaban yang jelas. Selama sebelum meninggal, semuanya bilang baik-baik aja, liat ukuran lingkar perut segitu dibilang karena mamanya petite jadi mungkin bayinya juga kecil. Di USG sih tapi gapernah ada concern gitu loh. KENAPA. Bahkan sampe meninggal pun ga pernah ada keluar penjelasan (bahkan meskipun suspect aja).
Terus w lemes. Masuk akal banget bisa jadi plasentanya efisiensinya menurun sampe akhirnya stop ngalirin oksigen huhu yaAllah ga kebayang Salma suffocated didalem perut :(((((((((((((
Obgynnya bilang emang tapi 12% itu borderline sih, untuk bisa ambil tindakan early induction itu biasanya kalo dibawah 10%, jadi bisa dibilang 12% itu masih normal, cuma mungkin harusnya dimonitor lebih! Tapi ya it does not matter at this point juga sih. Kedepannya kalo hamil lagi akan dimonitor lebih bismillah semoga ga kejadian lagi.
Balik kantor ini jujur masih shock dan lemes karena baru pertama kali dapet penjelasan medis > 1 tahun setelah kejadian meninggalnya Salma. Aku pikir ga mungkin ga sih dokter-dokter di Canberra ga tau atau ga punya suspek mengingat dokter sini bahkan cuma ngeliat rekam medis aja udah punya tebakan. Apa waktu itu ga disampein karena takut disalah-salahin? Selama ini cuma mikir "it is what it is" gitu loh huhu sedih banget, sampe nyalah-nyalahin diri sendiri karena kurang at tune sama gerakannya Salma. Mungkin kalo aku udah ngerasa kurang gerakan lebih awal masih bisa diselamatkan, etc etc. Ah udahlah sedih banget ane mau pulang aja makan cake yang banyak.
Jujur ku nangis di ruangan dokternya dan sampe sekarang juga masih belum lega. Udah bikin plan dan program sih untuk future pregnacy, bismillah semoga sehat-sehat dan dikasih rejeki berupa anak yang sehat oleh Allah swt.
Pas jalan pulang terbersit pikiran, ini dokternya nanganin kasus aku kan harus bikin team sama obstetrician yg spesialis risky pregnancies gitu juga ya, belum harus ngehandle emosi ibu-ibu yang sedang grieving ini. Nyesel ga ya dia ngambil aku sebagai pasien. Ga sanggup banget deh aku kayanya jadi dokter kalo nemu kasus yang agak rumit kek gini. Huhu :(
Nyampe kantor aku udah ga peduli lagi sama si paper yang bikin stress sampe masuk mimpi. Langsung mengemail bu Boss dan asistennya untuk menagih dan bikin janji meeting lagi.
27 notes · View notes
nonaabuabu · 2 years
Text
D e r a n a
oleh @kanal-imaji & @yhharahap
Tumblr media
Kutemukan aku terduduk di kursi panjang penantian sebagai tabah upayaku menunggumu. Setelah dulu aku ingin kita jadi sepasang kalimat lengkap berujung titik, tapi bagimu aku hanya anak kalimat yang tak pernah kau perhitungkan keberadaannya.
Kau menyisihku dari cerita utamamu, yang kukira sementara serupa koma memberi kita ruang berjeda.
Sekian nanti kulalui dengan ruah pemaklumanku, telah banyak lalu lalang peristiwa bermukim di tubuhku, rupanya kau tak kunjung menemui anak kalimatmu yang bertahun didera rindu.
Tidakkah kau lihat tanda tanya yang kian sangsi berdiri di ujung paragraf ini?
Raguku berangsur nyata dalam praduga. Keberanianmukah yang hilang atau begitu tergoda dengan seluruh yang kuberikan? Hingga sebab-sebab tak lagi kau perhitungkan dalam langkah kita yang beriringan, tapi tak kunjung sejalan.
Berkali kuhidupkan keyakinan, berkali pula kalah karena keinginan bertahan. Perasaan yang kian kuat dan kokoh terhempas lalu bangun dengan harapan, yang kian redup oleh kenyataan.
Namun, barangkali benarlah cinta hanya milik mereka yang tak memahami perhitungan. Hingga tak kulihat ada jalan paling terang kecuali dengan doa-doa; bahwa kelak kita akan berdiri bersisian meski penuh perjalanan oleh derana dalam jawaban.
Pada Lahan Perasaan, 17 Februari 2023.
60 notes · View notes
lebensmoode · 8 months
Text
Menjelang tanggal 14 ini informasi politik makin tumpeh tumpeh. Sebagai orang yg sempat gak suka dan gak tertarik dengan politik, gw MASIH males memperdebatkan who's the most potential, the worst candidates that broke the rules and norms and rights, etc. The one and only reason ya because I love my energy so much that I don't want to waste it on a stone-hearted.
Lebih enak kalo menyerahkan saja semuanya pada masing-masing individu yg punya hak pilih. Gw yakin masih ada dan masih banyak manusia yg cerdas, yg logikanya jalan, yg bisa bedain baik buruk, yg simpelnya masih mau berpikir sedikitnya untuk perbaikan negara ini.
So here I share some websites and pages that may help you "find" your most potential candidate. Mungkin udah pada tau, gw nya aja yang telat 🥲 Gapapa, yg penting jangan mengandalkan hanya dari video 60 detik yg berseliweran. Please read and find out more of them; history, profile, agenda, ideas, program, anything.
Kawula17
Ini bentuknya kaya kuis, hasilnya ntar bisa menjadi gambaran bahwa si calon punya program yg paling mendekati jawaban-jawaban kamu.
Bijak Memilih
Di sini kamu disuguhkan banyak hal untuk dipelajari mengenai kandidat, partai, isu dan kontroversi. Ada juga kuis-kuisnya kalo mau join. Lumayan lengkap untuk belajar.
Below are the specific links of each candidates:
01
Have Anies Day
Amin Aja Dulu
Untuk bantahan hoax anies (in case someone needs it) you can see it here.
02
Prabowo-Gibran2
03
Visi Misi Ganjar-Mahfud
----
That's all I can share gais. Valid atau tidaknya semua informasi itu di luar kuasa hamba. Masih ada waktu untuk belajar, sumber bejibun dan aksesnya hanya tinggal klik. Kalo masih kekeuh juga, all-in all-in dan bodo amat, sudah tau lah ya kejahiliyahan letaknya ada diiiii.......... Yaaaaakk benaaaaar.
Semoga membantu 💃
7 notes · View notes
yonarida · 27 days
Text
Paham dengan Goal Diri Hari ini aku cukup lelah dalam menghadapi user dengan casenya. Muter-muter kesana kemari. Ditanya ini jawabnya itu. Tidak nyambung. Kami jadi tidak dapat gambaran konteks permasalahan. Menjadi sulit menyimpulkan dimana kemungkinan-kemungkinan sebab kendalanya. Adanya kemungkinan sebab akan membuat menuju ke proses testing, untuk memastikan, untuk menguji apakah betul tersebut sebabnya. Checking dan testing akan membuat kami betul-betul tau mana yang jadi sebab. Jika sudah tau sebab, maka akan diberi solusi. Ternyata dari banyaknya hal, yang perlu kita pastikan pertama adalah apa goal user. Hal yang paling membuat sulit adalah manakala menghadapi user yang tidak tau apa goal nya. Jadi dia muter-muter terlebih dahulu dengan pemikirannya, dan membuat orang lain ikut bingung. Maka bagi yang tengah mencari jawaban persoalan, penting kita tau apa goal kita. Penting juga memberi tau pemecah masalah / troubleshooter bagaimana detail dan kronologi kendala. Supaya memberi gambaran lengkap. Kemudian bagi troubleshooter, penting juga menanyakan apa goal yang bersangkutan, penting punya kemampuan menggali informasi yang dibutuhkan terkait dengan konteks utama. Troubleshooter biasanya sudah biasa menghadapi banyak persoalan. Otaknya terkadang memang jadi terlalu sebab-akibat. Tapi di otaknya biasanya sudah ada pola-pola tertentu, juga tau jalan terbaik menuju solusi. Jam terbang memang tak bisa bohong. Jadi, sebelum bertanya pada orang yang sekiranya bisa memberi solusi, pahami dulu apa goal diri. Apa maumu. Bagaimana kebutuhanmu. Jangan membuat orang lain berputar-putar dalam pertanyaan-pertanyaan tak berujung yang sebetulnya kamu sendiri tidak tau mau dibawa kemana pertanyaan-pertanyaanmu itu.
2 notes · View notes
khoridohidayat · 1 year
Text
Tapi, apa sebetulnya alasan utamamu memilihku untuk menjadi pelengkap agamamu?
Pertanyaan penutup yang cukup mendasar ia lontarkan di akhir pertemuanku dengan perempuan itu. Jujur hingga akhir ini aku juga tak tahu persis mengapa aku memilih dia untuk menjadi partnerku membangun keluarga. Aku hanya merasa cocok dengan dia, dan itu sudah cukup untukku untuk memilih dia sebagai orang yang aku pilih.
Tapi sepertinya aku paham. Logika laki-laki dan perempuan berjalan dengan cara yang berbeda. Perempuan, akan mencoba mencari validasi sebanyak-banyaknya sebelum memutuskan sesuatu. Sedangkan aku, seperti kaum lelaki yang lain, satu alasan baik saja sudah cukup untuk memutuskan apakah aku mau membangun hubungan keluarga dengannya.
Namun kembali lagi, hingga saat ini aku belum menemukan alasan yang betul-betul klop dan dramatis mengapa aku memilih dia. Ditambah lagi dengan kegiatan akhir ini yang cukup hectic karena aku harus menyiapkan berkas-berkas sidang tesisku di kampus. Tapi baiklah, jika dia meminta jawaban, aku berusaha memenuhinya.  Aku mencoba memutar otak, mencari alasan-alasan terbaik mengapa aku perlu menikah, mengapa aku memilih perempuan ini dan mengapa juga aku harus menikah sekarang. Ahh tapi sayang aku tak menemukannya.
“Sepertinya aku tak bisa menjawabnya sekarang. Jawabanku pasti tak akan memuaskanmu” Kataku dengan menunduk.
“Hmm baiklah, tak apa.” Jawabnya
“Tapi, apakah memang semua rasa harus mempunyai alasan?” Tanyaku kembali. 
Dia memutar–mutar bola matanya. Memperlihatkan gestur yang juga bingung atas pertanyaanku. 
“Mmm, maksudmu bagaimana Mas?”
“Maksudku, apakah jika ada seseorang yang jatuh cinta kepada pasangannya, haruskah dia mempunyai alasan? Bukankah tak semua hal di dunia ini mempunyai alasan. Misalnya tentang pemilihan bajumu hari ini. Kenapa hari ini kamu menggunakan baju warna putih dipadu dengan warna khas cokelat bumi? Lengkap dengan cardigan dan sepatu yang juga cocok untuk dipadu padankan? Bukankah di dunia ini masih ada warna yang lain?” Jawabku panjang lebar. Semoga analogi ini tak membuatnya bingung.
“Yaa, itu karena aku lagi pengen aja pake baju ini.” Jawab dia polos.
“Nah, ya begitulah denganku. Aku hanya merasa cocok saja denganmu. Dan aku sudah mempertimbangkan ini sedari lama. Bahwa setelah dipikir-pikir, dan dipertimbangkan dengan beberapa guru dan orang tuaku, sepertinya kamu adalah orang yang cocok untuk menemaniku berkembang di kemudian hari. Sudah, tak ada alasan lain.” Aku mencoba menjelaskan satu persatu konsep ini dengan hati-hati. Agar dia juga tak salah persepsi.
Sepertinya pilihanku untuk membuat analogi demi analogi yang aku paparkan tadi cukup berhasil. Beruntung dia adalah perempuan yang cerdas di bidangnya, sehingga dia paham atas apa yang aku sampaikan tanpa harus menjelaskan konsep secara panjang lebar. Maklum, dia adalah mantan wakil ketua BEM Fakultas Kedokteran UI, satu-satunya Waka BEM perempuan yang menjabat periode itu. Dengan pengalamannya bertemu banyak orang, dia sudah cukup biasa untuk mencerna kalimat-kalimat rumit yang kadang tujuannya A, tapi lawan bicara memutarnya kepada B C baru kepada inti poinnya. Syukur dia paham atas apa yang aku maksudkan.
“Hoo, I see. Okeey.” Kata dia
“Jadi gimana? Sudah puas dengan jawabanku?”
“Sebetulnya sihh belum, ini jujur ya. Hehe. Tapi ya sudah, nanti aku sampaikan ke Abi dulu ya, biar nanti tahu gimana jawabannya. Terimakasih telah memilihku.” Katanya sambil tersipu malu.
“Baik silahkan.”
Dia kemudian pamit pergi membelakangiku. Kerudungnya yang rapi dari depan yang belakang  semakin membuat aku yakin bahwa dia adalah orang yang mungkin akan tepat untuk berjuang bersama membangun keluarga kecilku. 
Ngomong-ngomong, ini adalah kali pertamaku mengajukan proposal taaruf. Dari dulu, aku hanya bisa mengagumi seseorang tanpa bisa mengungkapkannya karena berbagai alasan. Mungkin kamu juga pernah mengalaminya, saat dimana kamu jatuh cinta kepada seseorang tetapi kamu sendiri belum siap untuk menghadapi konsekuensi percintaan itu sendiri. Pada akhirnya, perasaan itu hanya berujung pada cinta yang tak tersampaikan.
Namun hari ini situasinya berubah. Aku telah menjadi pribadi yang telah siap menanggung konsekuensinya. Aku telah siap ilmunya, begitu pula dengan ekonominya. 
Tetiba aku jadi ingat momen beberapa tahun yang lalu ketika aku masih belajar S1 di Brawijaya sekaligus nyantri di Jawa Timur. Ketika itu, guru ngajiku berkata bahwa menikah itu ada lima hukumnya, yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. Ada banyak faktor yang menyebabkan sebuah pernikahan akan dihukumi wajib, sunnah, bahkan haram. Kami yang masih awam mengenai hal ini jadi mengernyitkan dahi ketika guru kami menyampaikan hal ini. Kok bisa pernikahan yang asalnya baik, dan sunnah nabi malah bisa menjadi haram.
Tak lama kemudian, guruku menjelaskan lebih lanjut. Sebuah pernikahan, akan menjadi haram jika niat menikah itu hanya untuk menyiksa salah satu pihak. Misalnya, ada fulan menikah dengan fulanah dengan tujuan agar si perempuan ini tidak bisa menikah dengan seseorang yang dia cintai. Pernikahan model seperti ini bisa dihukumi sebagai pernikahan yang haram jika dilaksanakan. 
Sedangkan pernikahan akan menjadi wajib, guruku melanjutkan, apabila ada seseorang yang sudah mampu secara ilmu, ekonomi, dan tanggung jawab, dan dia juga takut jika terjerumus kedalam zina. Orang-orang seperti ini harus segera diselamatkan dengan menikah. 
“Nah orang-orang kayak sampean ini. Yang ilmunya sudah ada, tapi duitnya yang belum ada. Hukumnya makruh.” 
“Maka dari itu, biar ndang nikah, ya kalian harus cari duit dulu, nanti statusnya baru naik ke wajib, nah baru cari calonnya.” Kiyaiku menambahkan keterangan di pengajian sore itu yang memicu kekek banyak santri.
Hari ini, jika aku pikir, sepertinya hukum menikah di dalam diriku sendiri sudah naik kepada wajib. Aku sudah mempunyai ilmunya hasil belajar sore hingga malam ketika ngaji di Malang. Urusan uang, walaupun nggak bisa dikatakan berlebih, aku termasuk seseorang yang sudah mempunyai cashflow yang sehat. 
Semoga niatanku untuk menyempurnakan ajaran Rasulullah untuk menikah bisa disambut dengan baik oleh dia, dan keluarganya. Aku berharap-harap cemas. Semoga aku segera mendapatkan jawabannya.
Bersambung (1/6)
Menjadi yang Kaucintai - Bagian 1
@careerclass @bentangpustaka-blog @langitlangit.yk
38 notes · View notes
abidahsy · 4 months
Text
Satu Proyek Terakhir
Pernahkah kamu merasa berat untuk mengakhiri sesuatu karena kamu menikmati momen saat menjalani sesuatu itu? Misalnya seperti aku yang suka sekali berenang, bisa berjam-jam di dalam air dan tidak kunjung merasa lelah. Kalau sudah berenang, aku akan mencoba segala cara untuk mengulur waktu agar bisa selama mungkin di dalam air. Apalagi kalau ada temannya, bisa benar-benar lupa waktu.
Lima belas menit lagi deh kita (berenangnya), padahal sudah menghabiskan 1 jam lebih sebelumnya. Lalu, saat sudah mau habis waktunya, aku akan beralasan, sepuluh menit lagi deh. Kemudian, setelah sepuluh menit berlalu, aku akan menggenapkan. Tambah lima menit lagi biar sekalian 2 jam. Dan alasan-alasan lain yang dibuat agar bisa berlama-lama menjalani apa yang aku suka.
Alasan paling masuk akal bagiku untuk menyudahi berenang adalah karena sudah masuk waktu sholat atau matahari sudah tinggi atau karena kolam renangnya akan segera tutup. Pun, di saat terakhir sebelum naik ke atas kolam, aku akan curi-curi kesempatan berenang satu atau dua putaran kolam lagi.
Begitulah, untuk momen atau hal tertentu yang sangat disukai, aku terbiasa untuk menyimpannya dengan sangat baik dalam memori terutama saat sudah hampir sampai di penghujungnya. Memori yang dibentuk melalui afirmasi positif bahwa nanti juga akan ada kesempatan lagi berenang seasyik ini. Rasa cukup kubatasi dengan cara itu.
Lalu, bagaimana dengan pencarian ke-12 ini?
Dengan berat hati aku sampaikan bahwa proses dengan Al ternyata sudah harus berakhir. Bukan akhir yang pernah kubayangkan sebelumnya, tapi setidaknya menjadi pembelajaran berharga bagiku di masa depan.
Jawaban dari Allah kali ini masih 'belum'. Dan aku masih harus melanjutkan pencarian.
Mungkin berbeda dengan berenang, mencari yang ke-12 ini sudah melibatkan banyak sekali emosi, rasa, dan pembelajaran. Pernah ada saat aku sangat menikmati masa menunggu dengan harap-harap cemas, ada juga saatnya sedih dan merasa patah hati, serta lengkap dengan segudang pelajaran yang bisa diambil dan disyukuri.
Tapi untuk kali ini, aku merasa perlu berhenti. Bukan berhenti untuk menyerah tentunya, bukan pula karena sudah berhasil menemukan, namun untuk beristirahat. Sekaligus menjadi caraku yang baru merayu langit. Mungkin, jika Siti Hajar membuktikan keimanannya dengan berlari, kini aku akan mencoba cara yang lain.
Yang penting hati selalu percaya, sikap tetap baik, dan terus berdoa. Allah kan Maha Tahu apa yang ada di dalam hati orang-orang yang berikhtiar dengan berlari maupun diam dalam tenang.
Tapi sebelum aku istirahat, akan kuselesaikan satu proyek terakhir yaitu menguji memori yang baik di Bulan Maret yang lalu. Si Senior Kampus.
Akan aku jalani dengan sebaik mungkin, setenang yang aku mampu, dan seikhlas-ikhlasnya apapun yang akan terjadi nanti. Proyek yang satu ini memang unik, berjalan relatif lambat karena penuh misteri dan teka-teki, padahal orang yang dimaksud cukup dekat denganku. Beberapa fakta yang baik telah terkonfirmasi tapi aku tidak serta merta jatuh hati padanya karena aku tahu bahwa setiap cocok belum tentu nyambung.
Meski begitu, entah mengapa, aku masih terus mempercayainya.
Bukan apa apa, karena saat aku minta pada Allah untuk dijauhkan darinya jika memang bukan dia yang terbaik, beberapa tanda dan jawaban malah mengarah sebaliknya. Tapi, saat aku berusaha untuk mendekat, aku hampir kehabisan cara untuk melakukannya. Tidak seperti diriku yang biasa.
Jadi, untuk kali ini, aku akan berikan usaha dan doa yang terbaik diantara yang paling baik. Kepasrahan pada Allah yang jauh lebih penuh dari yang pernah dilakukan. Dan jika Allah masih bilang 'belum' untuk kisah yang satu ini, aku akan tetap bersyukur dan memilih untuk beristirahat sementara dari hiruk pikuk pencarian.
4 notes · View notes
dianyunipratiwi · 7 months
Text
Malu karena Merasa Tertinggal dan Merasa Menjadi Produk Gagal
Bagaimana rasanya ketika ditanya kerja di mana? Sementara kita belum mendapatkan pekerjaan.
Bagaimana rasanya ketika ditanya sudah lulus kuliah? Sementara kita masih berjuang menyelesaikannya.
Bagaimana rasanya ketika ditanya biodata diri dan suami? Sementara kita belum menikah.
Bagaimana rasanya ketika ditanya anaknya umur berapa? Sementara kita belum memiliki anak.
Mungkin ada dari kita merasa biasanya saja dengan basa-basi seperti itu karena sudah menerima kondisi diri. Namun, mungkin ada yang merasa malu dengan berbagai alasan.
***
Pada suatu hari, di sebuah chat grup komunitas baru yang semuanya berisi akhwat, sang admin meminta para anggota grup untuk menuliskan biodata lengkap, beserta nama suami dan anak-anak.
Ada yang menarik dari perkenalan tersebut. Beberapa anggota yang belum menikah enggan menuliskan tahun lahir, termasuk saya. Tebakanku karena rata-rata umur mereka sudah termasuk umur terlambat menikah dalam stigma masyarakat. Sedangkan untuk single yang masih mudah, mereka dengan mudah menuliskan tanggal lahir.
Aku sendiri pun saat itu merasa enggan untuk menuliskan tanggal lahir karena merasa malu belum menikah. Merasa menjadi produk gagal. Lalu dari sini, aku jadi berkontemplasi dan mempertanyakan "mengapa merasa malu?", "Apa yang sebenarnya membuatku merasa malu?", "apakah memang perlu merasa malu?"
Dari pertanyaan-pertanyaan itu, akhirnya aku mempunyai jawaban untuk memperkuat kestabilan emosi diri sendiri. Kita seharusnya tidak perlu merasa malu atas sesuatu yang belum dimiliki atau dicapai, entah itu dalam masalah jodoh, pekerjaan, kelulusan, anak dan berbagai hal-hal duniawi lainnya. Belum memiliki apa yang kita inginkan atau belum mencapai yang pada umumnya sudah dicapai oleh kebanyak orang, bukanlah berarti kita adalah produk gagal. Cobalah mengubah kacamata kita dengan kacamata akhirat, bukan hanya dengan kacamata duniawi.
Dalam hal jodoh atau anak misalnya. Lihatlah Bunda Maryam! Ia adalah wanita mulia yang dijanjikan surga, tetapi sejauh cerita yang kita tahu beliau memiliki anak tanpa pasangan hidup. Lihatlah, Aisyah! Beliau tetap wanita mulia yang berkontribusi besar untuk pengetahuan tentang Islam. Ia tetap mulia walau tanpa anak. Lihatlah Asiyah! Beliau juga wanita yang dijanjikan surga walau memiliki suami yang buruk.
Dalam hal pencapaian atau ilmu. Lihatlah Nabi Nuh! Beliau tetap mulia walau pengikutnya hanya sedikit. Lihatlah Rasulullah! Beliau tetap dipercaya oleh Allah untuk mengajarkan wahyu walau ia sebelumnya tidak bisa membaca dan menulis.
Jadi yang ingin aku katakan untuk diriku sendiri dan teman-teman yang membaca tulisanku. Belum mencapai standar yang orang-orang sudah capai pada umur saat ini bukanlah berarti kita produk gagal. Selama kita berupaya untuk tetap berada di jalan Islam dan berupaya menjadi hamba-Nya. Berupaya beramal dan segera bertobat jika salah, kita tetap memiliki kesempatan menjadi orang derajat tinggi.
Kita menjadi produk gagal, ketika kita gagal menjadi hamba yang sesuai tujuan penciptaan.
Semoga bermanfaat.
3 notes · View notes
aledisini · 6 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Kufur nikmat
Dasar manusia, baru bersyukur ketika nikmat yang ada diambil.
Terhitung genap 10 hari mata kanan gue nyut-nyutan. Kadang gatel kadang gatel banget. Pagi-pagi pasti kelopak mata atas sama bawah nempel, buka nya kudu pelan-pelan pake segala di tap tap dulu wkwk.
Dari sakit mata, gue justru belajar bagaimana seharusnya memperlakukan indra penglihatan ini. Dulu gatel dikit mah kucek terus, sampe merah. Abis kondangan pake eye make up lengkap juga sok sabodo teuing dibawa tidur ga cuci muka. Begitu sakit mata, jadi hati-hati banget. Beli tisu yang lembut lah, sampe bersihin tangan pake hand sani dulu sblm pegang mata😂
Namanya juga manusia, tempat nya lupa. Waktu kontrol kedua udh dikasih jam-jam tertentu buat netesin mata, tapi karna udh ga merah jadi suka saya abaikan dan kurangi dosis nya hueheheh. Bukannya sembuh nyut-nyutan nya tetep setia rupanya:)
Judul nya lebih tepat jadi Berbagai Tetes Mata Tlah Kucoba. Sampe alarm gue sudah tidak didominasi wake up alarm, tapi jadi nama obat nya wkwkwkwk. Sempet mastiin ke dokter nya ini kapan kira-kira sembuh total. Jawaban nya yaaa diplomatis, "lama ini, tapi kita usahakan ya".
Nama nya juga manusia. Sebagai hamba, tugas nya berusaha dan berharap. Ujung finish nya terserah Allah. Kalo kata Umar bin Khattab, "apa-apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku". Kalem weh makannya kalo blm waktu nya teh.
Sama kaya ramadhan. Sebagai hamba, tugas setiap kita adalah mengupayakan yang terbaik. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Bersaing dengan diri sendiri di ramadhan yang lalu. Raya nanti siapa yang tahu hitungan ganjaran kita? Cuma Allah.
Ramadhan ini sudah habis setengah. Apa sudah tercapai target-target nya? 😌 ayo semangat lagi, biar lebih baik dari tahun kemarin🔥
3 notes · View notes
yasmijn · 2 years
Text
You don’t have to immediately accept one’s apology
Ini adalah salah satu kalimat yang paling ngena bagiku di sesi Nouman Ali Khan tadi malam. Ia mengisahkan seporsi kisah Nabi Yakub, yang sepanjang hidupnya mengalami cobaan demi cobaan, diperlakukan dengan buruk oleh ketujuh anak dari istri pertamanya sampai dianggap gila. Ketika Nabi Yusuf kembali, dan ia mengkonfrontasi saudara-saudara yang sudah menzaliminya, dan si saudara-saudara ini menghadap Nabi Yakub untuk meminta maaf dan meminta doa darinya untuk mereka, inilah jawaban Nabi Yakub:
“I will, soon, but not now.”
Waktu aku denger kalimat ini, rasanya kayak... terbebaskan. Selama ini, orang-orang yang (belum) mau memaafkan itu seringkali dipandang sebagai orang yang jahat. Bahwa harusnya kita paham betapa sulitnya meminta maaf, dan bahwa permintaan maaf itu harus diterima sesegera mungkin - if not, then we’re the bad guy. Padahal, butuh waktu yang tidak sebentar untuk menyembuhkan luka hati. Bahwa kadang kata maaf itu tidak cukup, karena yang sebenarnya lebih kita butuhkan adalah penerimaan diri sendiri. 
Kalaupun kita sudah menerima permintaan maaf seseorang, kita tidak berkewajiban untuk mengembalikan hubungan itu seperti semula. Kita tidak wajib menjadikannya teman baik - jika interaksi malah membuat luka kita kembali lagi, ya perlu ditanyakan bahwa sebenarnya untuk siapa kita memaksakan hal ini? Aku senang banget mendengar potongan kisah yang ini karena ya ini adalah sebuah persetujuan bahwa rasa sakit yang kita rasakan itu valid. Bahwa memaafkan itu tidak mudah, dan kita boleh memaafkan ketika kita merasa sudah benar-benar siap.
Mama aku juga nambahin bahwa sebenarnya kita juga nggak berkewajiban untuk menerima permintaan maaf seseorang, karena nanti di akhirat Allah akan bertanya lagi sama kita: Apakah kita akan memaafkan si X? Jika iya, maka Allah akan memberikan kita hadiah rumah di surga. Hadiah yang sangat berharga ini semakin menekankan bahwa memaafkan memang bukanlah hal yang mudah dan patut dihargai dengan ganjaran yang besar. 
Ust. Nouman juga menceritakan tentang Wahsy bin Harb, seorang budak yang membunuh Hamzah, nabi kesayangan Rasulullah. Ketika perang selesai dan para pasukan lawan berbondong-bondong masuk Islam agar mereka tidak dibunuh, Wahsy ikut mengantre dengan menyembunyikan wajahnya karena ia takut dibunuh. Ketika Wahsy sampai di hadapannya, Rasulullah berkata bahwa ia memaafkan Wahsy karena Allah sudah memaafkannya, tapi ia tidak ingin melihat wajahnya lagi.
Wahsy pindah ke tempat yang jauh agar Rasulullah tidak bisa melihatnya lagi. 
Menerima permintaan maaf seseorang, lengkap dengan semua syarat yang menyertainya, adalah 100% hak prerogatif kita sebagai seorang individu.
40 notes · View notes
puspadwin · 7 months
Text
Ditolong
Cerita macam apa ini? Persis seperti cerita-cerita buatan. Aku kira aku tak akan pernah mendapat peran. Sekarang justru kelimpungan. Yaa Allah, boleh kah jika selesai sekarang?
Dalam halaman yang entah ke-berapa, tangannya lincah melompat, mencari-cari inti kalimat. Dibolak-baliknya buku kecil dongeng yang kian lusuh itu. Ada kah ia lupa membaca kisah sebelumnya, Atau memang penulis meniadakannya sengaja? Atau nanti akan ditemukan di akhir cerita?
"Ada yang salah nih, kok tiba-tiba gini sih ceritanya?"
Baginya janggal, kisahnya tak masuk akal. Namun ia memilih meneruskan lembaran, Membacanya tanpa terusik halaman depan, Tanpa mengintip halaman belakang. Ia harus tenang, menikmati setiap baris cerita. Tak peduli betapa gila ia dibuatnya.
Dongeng ini bercerita tentang orang-orang berhati mulia, yang senantiasa mengulur tangan, memberi tolong pada tiap jiwa. Hati mereka seperti harta karun yang menyimpan sejuta rahasia. Pembaca ini dibawa untuk memecah teka-teki jawabannya. Kadang buntu, kadang bahagia.
Namun baru hari ini, ia terhenyak heran. Ada namanya di sana, menjadi peran. Melompati kumpulan petak ular tangga. Berwarna lengkap dengan naik turunnya.
Dari situ lah ia merasa tak biasa, jawaban rahasia miliknya ternyata ada di sana juga. Sederhana. Selama ini, ia hanya sedang ditolong oleh kumpulan tanda tanya.
"Kok bisa?"
Karena setiap ia bertanya, tiap jengkal cerita menuntunnya pada pemilik jawaban sesungguhnya. Ia bertumbuh dengan jawaban dariNya.
Ia sedang ditolong, selalu, dan selalu.
4 notes · View notes
lamuide · 7 months
Text
Kerangupan dan Kepaganan Epistemologi
Bermula dari Rasa Kagum
Menurut Plato, filsafat dan pengetahuan dimulai dengan rasa kagum.[1] Ungkapan lain dari itu adalah rasa heran atau mungkin rasa terkesima. Rasa kagum bukan rasa ingin tahu. Rasa kagum jauh lebih dahulu daripada rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu lebih berarti misalnya seseorang melihat sebuah perangkat canggih lalu penasaran bagaimana perangkat tersebut bekerja. Rasa ingin tahu tidak pada semua orang ada. Ia hanya ada pada orang yang sebelumnya sudah memiliki pengetahuan yang hendak melanjutkan pengetahuannya. Rasa kagum dimiliki oleh semua orang dan biasanya terhadap hal-hal yang tampak sederhana. Rasa kagum membuat yang sederhana itu menjadi mengagumkan dan tidak sesederhana penampakannya.
Rasa kagum lalu memberikan semacam rasa tahu terhadap sesuatu. Setelah rasa tahu itulah muncul rasa ingin tahu. Jadi, rasa ingin tahu tidak terjadi karena seseorang sama sekali tidak tahu, justru karena ada pengetahuan awal yang memicu rasa ingin tahu karena tidak mungkin rasa ingin tahu muncul jika sama sekali tidak ada rasa tahu sebelumnya. Misalnya, tidak akan ada rasa ingin tahu seseorang terhadap Gunung Merapi jika tidak pernah tahu tentang Gunung Merapi, paling tidak lewat mendengarnya, melihatnya dalam gambar, dan lain-lain.
Rasa tahu adalah semacam “pengetahuan umum setiap orantg” tetang suatu hal; sedangkan rasa ingin tahu adalah menganggap diri tidak “setahu setiap orang” sehingga seakan-akan orang yang memiliki rasa ingin tahu merasa tidak mengetahui apa-apa tentang hal tersebut atau menganggap pengetahuannya selama ini tidak lengkap atau bahkan tidak benar sama sekali. Rasa kagum menggerakkan rasa ingin tahu tersebut untuk berhadapan dengan suatu hal yang di satu sisi menyembulkan diri untuk diketahui tetapi di sisi lain menyembunyikan dirinya untuk diketahui lebih lanjut.
Rasa ingin tahu bisa saja bernilai saintifik dan bisa pula filosofis. Jika bernilai saintifik, maka rasa ingin tahu merupakan usaha untuk menemukan seperangkat jawaban yang dirangkai menjadi rumusan-rumusan tertentu. Adapun jika bernilai filosofis, maka rasa ingin tahu membawa masuk kepada suatu hal sebagai kesadaran baru terhadap hal tersebut, kesadaran yang keluar dari “pengetahuan umum setiap orang” tanpa kehilangan rasa kagum terhadap hal itu. Bedanya, rasa ingin tahu saintifik menghilangkan rasa kagum dan rasa ingin tahu filosofis mempertahankan rasa kagum.
Dari Rasa Kagum ke Epistemologi
Pengetahuan tentang sesuatu terdiri dari dua hal, yaitu pengetahuan itu sendiri dan sesuatu itu sendiri. Keduanya tidak sama dan tidak terpisahkan. Sesuatu dibicarakan lewat pengetahuan terhadapnya, namun pembicaraan tidak hanya tentang sesuatu tersebut tetapi juga tentang pengetahuan tentang sesuatu itu. Pembicaraan tentang pengetahuan tentang sesuatu itulah yang disebut epistemologi.
Rasa kagum terhadap sesuatu memang melahirkan pengetahuan tentang sesuatu itu sendiri tetapi filsafat tidak hanya berbicara tentang sesuatu itu sendiri tetapi juga tentang pengetahuan terhadap pengetahuan terhadap sesuatu tersebut. Dalam hal itu juga ada rasa kagum tersendiri sehingga melahirkan berbagai macam petanyaan seperti: bagaimana manusia bisa mengetahui? Bagaimana manusia bisa mempertanyakan sesuatu? Mungkinkah pengetahuan bisa disebut benar? Bagaimana jika ternyata pengetahuan tidak sama dengan kenyataan? Apakah pengetahuan bersifat universal dan absolut atau temporal dan lokalitas? Bisakah sesuatu diketahui hingga hakikatnya atau hanya sampai pada penampakannya? Apakah ada batas-batas bagi pengetahuan? Jadi, epistemologi tidak hanya memahami bagaiman sebuah pengetahuan bisa hadir tetapi juga bisa sampai kepada memferivikasi mana pengetahuan yang benar dan mana yang tidak benar hingga menghilangkan keraguan terhadap pengetahuan.
Epistemologi itu sendiri telah mengandaikan bahwa ada pengetahuan yang benar tentang sesuatu hal, meskipun juga mengandaikan ada pengetahuan yang keliru. Namun ada sebuah warna di dalam epistemologi yang lebih mengedepankan pengetahuan yang keliru daripada yang benar dan sampai kepada kesimpulan bahwa pengetahuan pastilah tidak pernah benar atau paling tidak tidak mampu sampai kepada pengetahuan yang sejati. Sebutlah itu sebagai skeptisisme.
Sebagaiman telah disebutkan sebelumnya bahwa asal dari pengetahuan rasa kagum yang berubah menjadi rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu sesungguhnya adalah pengakuan terhadap adanya ketidaktahuan dan juga keraguan terhadap pengetahuan yang sebelumnya sudah ada atau diketahui oleh semua orang. Pada hal itu, skeptisisme memiliki tempatnya. Memang, pengetahuan selalu menempel dengan keraguan. Setiap pengetahuan memang harus dibenturkan dengan kenyataan untuk menguji validitasnya. Pengetahuan juga harus bersedia menerima kebenaran yang berbeda dengan dirinya dan mengakui jika akhirnya terbukti dia salah dan harus diganti dengan kebenaran lain.
Skeptisisme juga mengingatkan adanya keterbatasan manusia, termasuk keterbatasan pengetahuannya. Pengetahuan manusia yang senantiasa berkembang menjadi bukti bahwa pengetahuan manusia terbatas dan kerena itu, berkembang. Berkembang berarti pengetahuan manusia tidak terlepas dari konteks ruang dan waktu sehingga pengetahuan manusia sampai pada titik tertentu dan melangkah ke titik lain di waktu dan ruang yang berbeda di masa datang.
Skeptisisme mulai kehilangan tempat ketika tujuannya berakhir kepada segala sesuatu hingga kebenaran benar-benar tidak ada sehingga skeptisisme sendiri kehilangan pijakan kebenaran yang membuatnya menjadi tidak benar. Skeptisisme juga kehilangan tempat ketika meragukan segala landasan bagi berdirinya kebenaran karena itu berarti skeptisisme meragukan landasan bagi dirinya sendiri untuk menyatakan dirinya benar. Saat skeptisisme meragukan segala hal, paling tidak dia tidak sedang meragukan dirinya sendiri dan saat itulah dia tidak lagi skeptis.
Keberadaan manusia adalah keberadaan yang terbatas dan dari sanalah keraguan berasal. Keberadaan manusia hadir bersama ketiadaan. Saat manusia mengaku ada, maka saat itu pula muncul keraguan bahwa jangan-jangan dia tidak benar-benar ada dan kalaupun ada, maka mungkin ada dalam mimpi atau ada yang tidak sejati karena dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya. Keberadaan manusia yang dihantui oleh ketiadaan terbukti dengan peranan kematian, waktu, perpisahan, kesepian, kegagalan, pertentangan terhadap kehendak, dosa, keputusasaan, dan lain-lain.[2] Semua itu membuat manusia seperti berada di wilayah antara ada dan tiada.
Pada wilayah antara dan tiada sebagaimana disebutkan di atas itulah pengetahuan manusia hadir. Manusia menggantungkan beradanya pada pengetahuan yang tidak pernah henti dihantui oleh ketiadaan. Karena itula, keberadaan manusia tidak pernah selesai; selalu dalam masa pembentukan yang diancam oleh kehancuran. Eksistensi manusia selalu berada di dalam pertanyaan, pertanyaan terhadap eksistensinya yang justru merupakan pertanyaan yang diajukan oleh manusia sendiri. Setiap manusia mencapai sebuah pengetahuan, maka saat itu dia menemukan dirinya, namun sejak saat itu pula, pertanyaan datang menyergap dan menggugat pengetahuan yang telah dicapai, lalu semua berantakan. Namun, pengetahuan kembali datang setelah pertanyaan dan manusia kembali memenuhi dirinya. Jadi, pemenuhan diri manusia senantiasa terjadi sebagaimana kehancurannya juga tidak pernah henti terjadi.[]
[1] P. Hardono Hadi, Epistemologi: Filsafat Pengetahuan, Yogyakarta: Kanisius, 1994, hal. 16.
[2] P. Hardono Hadi, Epistemologi: Filsafat Pengetahuan, hal. 22.
Tumblr media
2 notes · View notes
ratumassage · 8 months
Text
Ratu Spa panggilan Terdekat lokasi Bandung – Ratu Spa Bandung
Bandung, sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan layanan spa yang memanjakan dan menyegarkan. Di tengah kesibukan kota, Ratu Spa Panggilan Terdekat hadir sebagai jawaban bagi mereka yang ingin merasakan keajaiban pijatan dan perawatan spa tanpa harus meninggalkan kenyamanan rumah atau hotel.
Menikmati Kenyamanan Spa di Lokasi Anda
Ratu Spa Panggilan Terdekat di Bandung menawarkan pengalaman spa eksklusif di lokasi Anda sendiri. Tanpa harus bersusah payah mencari alamat spa atau mengatur transportasi, Anda dapat menikmati perawatan spa terbaik di rumah atau hotel. Ini tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih santai dan intim.
Terapis Spa Terbaik Bandung
Ratu Spa memiliki tim terapis spa terbaik di Bandung yang terampil dan berpengalaman. Mereka tidak hanya memiliki pengetahuan mendalam tentang teknik-teknik spa terkini, tetapi juga memahami kebutuhan unik setiap klien. Dengan pelayanan yang ramah dan profesional, terapis spa Ratu Spa akan membuat Anda merasa rileks dan dihargai sejak awal hingga akhir sesi spa.
Beragam Pilihan Perawatan Spa
Ratu Spa Panggilan Terdekat menyajikan beragam pilihan perawatan spa yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Mulai dari pijatan relaksasi, perawatan wajah, hingga perawatan tubuh lengkap, setiap layanan disesuaikan untuk memberikan pengalaman yang memuaskan. Bahan-bahan alami yang dipilih dengan cermat digunakan untuk meningkatkan manfaat perawatan spa dan memberikan efek yang positif bagi kulit dan tubuh Anda.
Keamanan dan Kenyamanan sebagai Prioritas Utama
Ratu Spa Panggilan Terdekat di Bandung selalu mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelanggan. Selama masa pandemi ini, langkah-langkah kebersihan dan protokol kesehatan yang ketat diimplementasikan untuk memastikan lingkungan yang aman bagi semua. Terapis spa dilengkapi dengan peralatan pelindung diri dan produk perawatan spa steril, sehingga Anda dapat sepenuhnya bersantai tanpa khawatir.
Bagaimana Mengakses Layanan Ratu Spa Panggilan Terdekat
Mengakses layanan Ratu Spa Panggilan Terdekat di Bandung sangatlah mudah. Anda dapat menghubungi mereka melalui telepon atau platform pemesanan online. Tim Ratu Spa akan dengan senang hati membantu Anda menentukan layanan spa yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan mengatur jadwal sesi yang nyaman.
Ratu Spa Panggilan Terdekat di Bandung tidak hanya menawarkan kenyamanan spa di lokasi Anda sendiri, tetapi juga menghadirkan keahlian terapis spa terbaik. Dengan beragam pilihan perawatan spa dan komitmen terhadap keamanan pelanggan, Ratu Spa menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari pengalaman spa yang istimewa di kota Bandung. Segera nikmati keajaiban pijatan dan perawatan spa yang menyegarkan dengan Ratu Spa Panggilan Terdekat.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
himawariqurrotaaini · 10 months
Text
When Purpose is Missing | Ketika Kehilangan Tujuan - QS ar Rahman - Nouman Ali Khan - Part 2
Tumblr media
Pontianak. 14:35. 02122023.
Bismillahirrahmaanirrahiim, kita lanjutkan yaa tulisan bagian pertama.
youtube
Jadi, pernahkah kita ada di posisi 'nantangin' Allah nih, "Bagian mananya al Qur'an nih ya Allah, yang cocok untuk jadi jawaban masalahku? Masalahku nih soalnya spesial, too exceptional? Makanya aku ndak merasa terlalu perlu nih untuk cari-cari jawabannya di al Quran. Yaaa pokoknya aku tuh cuma mau Allah langsung jawab pertanyaanku, Allah berhutang jawaban nih ke aku."
Naudzubillah min dzaliik, semoga kita ndak tergoda buat mikir gini ya, kudu disadarkan untuk rendam kepala di tempayan sih ni biar sadar.
Pikiran ingin satsetsatset instan-instan begini kan bawaan karena hari-hari kita didukung dengan kemudahan yang instan-instan, syuutt nanya Siri, Google, chatGPT semua bisa instan jawabannya muncul (termasuk saya yang kalau nonton NAK jd bolak-balik googletranslate 😅).
Pelan-pelan kita resapi QS ar Rahmaan. Di situ justru kita yang ditanya berulang kali oleh Allah AzzawaJalla pertanyaan yang sama,
فَبِاَ يِّ  اٰلَآ ءِ  رَبِّكُمَا  تُكَذِّبٰنِ
fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Di sinilah Allah AzzawaJalla memberikanmu 'sense of purpose' untuk merenung kembali.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
04122023. 06:09.
Mari kita renungkan ayat-ayat tentang penciptaan manusia ini. Allah AzzawaJalla paaaaliing mengetahui, hanya Ia yang mengetahui hakikat penciptaan manusia.
(.....)
Terus lagi seru-serunya menyimak, videonya selesai.
Hehehehehe, yaudalah bismillaah kita niatkan lanjut lagi ya belajarnya. InshaAllah seizin Allah al Alim, akan lengkap sangat lengkap pelajarannya, semoga Allah ridha memperbaiki urusan agama, dunia, dan akhirat kita.
Salam,
ayuprissakartika.
2 notes · View notes
staf · 2 years
Text
Pembaruan
🌟 Baru
Kami telah merilis tampilan yang lebih segar untuk postingan Tumblr yang disematkan di seantero internet. Ketika mengambil kode sematan untuk sebuah postingan, Anda kini akan mendapatkan versi yang diperbarui. Kode sematan versi lama yang telah digunakan akan tetap berfungsi dengan baik.
🛠️ Perbaikan
Kami memperbaiki bug yang menyebabkan hasil poling terkadang gagal ditampilkan.
Ketika mereblog postingan yang mengandung poling, Anda tidak lagi dapat beralih ke editor versi lama karena akan merusak blok poling tersebut.
Kami kini akan mencegah dipublikasikannya postingan dengan blok poling yang belum lengkap (Anda akan harus menambahkan judul poling dan setidaknya dua pilihan).
Memperbaiki bug yang mencegah penerima kiriman dapat mengedit kiriman.
Kami memperbaiki beragam bug pada poling sebelum meluncurkan kemampuan pengkreasian fitur ini ke lebih banyak orang. Sejauh ini, kami telah memperbaiki beberapa masalah pada hasil poling yang tidak muncul bagi pengguna yang telah keluar, poling rusak ketika mereblog menggunakan editor versi lama pada web, poling bertingkah aneh dalam reblog jika postingan asli dihapus, poling tidak berfungsi sebagaimana mestinya saat di dalam postingan yang sama terdapat video, dan teks poling tidak muncul dalam tagar Open Graph atau indeks pencarian Tumblr. Kami masih memiliki beberapa perbaikan lain, silakan pantau terus! Kami berupaya secepat mungkin agar pembuatan poling dapat dirilis untuk seluruh pengguna.
Jika anda menggunakan aplikasi seluler Tumblr di iOS atau Android dan tidak dapat melihat atau memberi suara dalam poling, silakan perbarui ke versi terbaru aplikasi tersebut. Versi aplikasi yang lama tidak sepenuhnya mendukung fungsi poling yang baru.
Dalam versi terbaru aplikasi Android (27.8), kami telah memperbaiki masalah yang menyebabkan tajuk rekomendasi "Karena Anda mengikuti..." memiliki teks duplikat.
Memperbaiki bug pada web di mana item Label Komunitas hilang dari menu tiga titik pada jawaban yang dipublikasikan.
Memperbaiki masalah pada web yang mencegah fungsi pengeditan dan penerbitan kiriman non-teks di beberapa kejadian.
Memperbaiki sejumlah kesalahan visual pada web ketika mengunjungi halaman bertagar yang tidak memiliki hasil di bagian "Terbaru".
🚧 Dalam Progres
Anda sudah mengetahui caranya: Harap terus laporkan bot spam apa pun yang Anda temui. Kami terus berjuang melawan spam dari sisi kami, tapi setiap laporan sangat membantu.
🌱 Segera Hadir
Tidak ada yang dapat kami bagikan untuk hari ini.
Menghadapi masalah? Kirimkan Permintaan Dukungan dan kami akan kembali menghubungi Anda secepatnya!
Mau membagikan saran atau hal lainnya? Cek pembaruan di blog Staf kami dan mulailah berdiskusi dengan komunitas.
7 notes · View notes