Tumgik
#ramadhan 2012
himawariqurrotaaini · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Besok.
Pontianak. 14:02. 22032023.
Selain hari lahir, Ramadhan sungguh-sungguh adalah saat refleksi diri, atas apa yang hilang, datang, berubah, dalam waktu satu tahun terakhir.
Merugi jika kita lebih buruk daripada setahun yang lalu. Namun bukankah jika Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang masih memberi kita waktu, berarti masih ada kesempatan? Pujangga sering berkata, tak akan ada kesempatan kedua. Untuk beberapa hal yang terbatas, memang benar adanya. Namun untuk hal yang sungguh luas, dengan kuasa Pencipta, yakinlah bisa ada keajaiban di sana.
Di luar jendela kamar sekarang cuacanya mendung, bukan jenis cuaca kesukaan saya. Namun ternyata banyak sekali yang senang dengan cuaca sendu ini. Meneduhkan, katanya. Tak ada yang perlu diperdebatkan. Saya ambil titik tengahnya saja, bahwa selama masih ada hujan yang dicurahkan, masih ada rahmat dari Sang Pencipta, semoga sebagai tanda, kiamat belum esok datangnya (atas keterbatasan ilmu yang saya tahu, akan ada kemarau sepanjang 3 tahun sebelum kiamat, mohon saran perbaikan jika salah).
Teringat saya di jaman kecil, sehari sebelum Ramadhan, bersama Mama pergi ke makam Kakek yang tak pernah saya jumpai, meninggalnya 8 hari sebelum kelahiran saya. Al Fatihah. Sore yang berbau daun pandan yang diiris dari tanaman belakang rumah. Di sore hari, Nenek rahimahullah menggiling beras yang direndam kurang lebih satu malam, dijadikannya lulur dan membersihkan kepala dengan air mangir yang direndam air panas beberapa jam. Benar-benar membersihkan diri dengan cara yang spesial.
Sedikit air mata menetes ketika menulis ini, Mama pernah bilang, lahirnya saya adalah penghiburan untuk Nenek, yang sebenarnya tidak terlalu cakap mengasuh bayi, berjumpa saya setelah beberapa hari Kakek tiada. Masha Allah senangnya, ternyata saya memiliki arti yang sedalam itu.
Tumblr media
*kenangan hari raya idul fitri tahun 2012 kalau ndak salah. Saya rasa kita semua setuju, Ibu (dan Ibunya Ibu) adalah laksana bunga tercantik yang kita tahu.
Di bulan Ramadhan tidak ada lauk yang istimewa. Selama makannya bersama-sama, rasanya menyenangkan. Favorit saya adalah telur dadar buatan Nenek dan sayur bening sawi. Saya ingat lagi, jaman TK dan SD permulaan dulu, susah sekali bangun sahur. Makan malas-malasan hingga pukul 6 pagi. Mendekati waktu berbuka, ada bermacam jenis kue yang Nenek buat sendiri, mulai dari klepon hingga kolak yang tak pernah ada duanya, Nenek akan mencincang cincau juga, minuman yang tak pernah bosan ia minum. Dulu saya tak suka kue-kue tradisional manis itu, sekarang rasanya sungguh rindu. Akhirnya secara sadar, tahun lalu saya belajar membuat lumpur surga, kue tradisional sederhana yang hampir semua orang suka, baik dalam keadaan panas dan dingin. Setidaknya ada laaah kenangan tentang saya dalam kue lumpur surga itu. Hehe.
Ramadhan sungguh mengingatkan lagi atas apa yang sudah pergi dan benar-benar tidak kembali. Tahun 2017 tidak pernah terbayang ada Ramadhan selanjutnya yang tak ada Nenek lagi. Sejak tahun itu, jika ada teman baik yang orang terdekatnya pun meninggal, saya sampaikan, tak apa jika saat Ramadhan dan hari raya merasa luka kehilangan itu basah lagi, mungkin hampir semua orang mengalaminya. Setiap tahun diingatkan lagi, dengan kenangan bersama orang tersayang yang berpulang, inilah menjadi semangat kita untuk mendoakannya terus, bersedekah mengatasnamakan namanya, serta memperbaiki diri lagi dan lagi, agar Allah berkenan mempertemukan kita di firdaus-Nya. Aaamiin allahumma aaamiin.
Kesempatan yang inshaAllah malam ini akan datang, semoga tidak kita sia-siakan. Waktu istimewa yang hanya datang dalam 1 bulan, semoga penuh kita rasa dan perjuangkan. Ada catatan doa yang panjang, beserta penuh harap agar semua dosa dihapuskan, pada akhirnya doa panjang itu menjadi kalimat pendek mengharap agar ditunjukkan Allah takdir terbaik, serta ikhlas menerima dan siap menjalaninya.
4 notes · View notes
farisha07 · 6 months
Text
Satu Hari Satu Cerita #CeritaRamadhan13
HAFIZ INDONESIA. Adalah salah satu program televisi yang sangat dinanti-nanti ketika bulan Ramadhan. Menghadirkan puluhan para hafiz dan hafizah cilik dari seluruh Indonesia, yang sudah terselenggara selama 12 tahun mulai 2012. Hafalan dari beliau semua sangat beragam, 3 juz, 5 juz, 10 juz, bahkan ada yang sudah 30 juz. Ma sha Allah, betapa banyak ilmu, inspirasi, cerita yang hadir di program ini.
Setiap detik menyaksikan ini, Subhanallah, tak pernah jauh dari terdiam, tertegun, terharu, menangis. Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala begitu Maha Kuasanya menjaga Al-Qur`an, kitab suci nan paling mulia. Begitu banyak kisah nyata dari mukjizatnya Al-Qur`an, hingga hati bergetar mendengar atau membacanya. Begitu banyak anak-anak di negeri ini yang menjadi penghafal Al-Qur`an. Begitu hebatnya para orangtua mendidik anak-anak mereka untuk mencintai Al-Qur`an.
Tidak hanya di program ini, kita juga sedang menyaksikan betapa banyaknya orang di luar sana yang mulai tertarik dengan Al-Qur`an, mulai membaca terjemahannya, bahkan confess to Islam karena menyaksikan begitu hebatnya perjuangan warga Palestina dalam mempertahankan negerinya, menegakkan tauhid, dan memerangi kebathilan. Lalu, bagaimana dengan kita? apakah sudah seperti mereka, atau apakah Al-Qur`an hanya terpajang di lemari, jarang disentuh, jarang dibuka dan dibaca. Na’udzubillah min dzalik.
Semoga kita dimampukan untuk selalu dekat dengan Al-Qur`an, mencintainya, membacanya, mentadabburinya, mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya di bulan Ramadhan ini saja, melainkan kontinu di bulan-bulan berikutnya.
0 notes
manusiaquat · 8 months
Text
Ikhlas, sesuatu yang sulit diaplikasikan (Part 6)- END
Wah sudah libur menulis 2 hari berturut - turut rasanya seperti lama sekali :D. Maaf ya diri, harus menunda menulis karena ada hal yang lebih prioritas. Qadarullah ibu mertua dirawat inap di puskesmas dekat rumah jadi bergeser dulu prioritas menulisnya. Meskipun tiap hari kepikiran ingin menulis.
Sekarang, aku mau mengakhiri tulisanku yang berpart-part dengan tulisan hari ini. :D
Funfact, sebenarnya tulisanku "Ikhlas, sesuatu yang sulit untuk diaplikasikan" tersebut terbesit karena aku homesick terutama dengan suasana ramadhan dan lebarannya. Akan tetapi belum tentu aku bisa pulang jadi aku anggap itu bagian dari belajar ikhlas. Jadi, poin dari tulisan tersebut sebenarnya ada ditulisan yang sedang kalian baca saat ini.
Sudah sejak tahun 2011/2012 aku tidak bisa lebaran di rumahku, I mean lama kelamaan hal itu menjadi biasa untuk diriku sangking seringnya aku absen lebaran di rumah baik itu idul fitri maupun idul adha. Nah, apalagi setelah menikah ini, aku ikut suami yang beda provinsi dengan rumahku. Schedule kami ke malang adalah sekitar juli dan desember which is 2x dalam setahun dan selama ini di bulan tersebut tidak berbarengan dengan hari raya wkwk. Selain itu karena suamiku hanya libur kerja saat hari H saja, sehingga harus ambil cuti yang artinya gaji dipotong. Tapi sebenarnya alasan besar dari aku tidak bisa pulang saat idul fitri adalah ibu mertuaku sendiri sedangkan tamu yang datang di hari H super duper banyak. Tanpa aku dan suami, siapa yang akan membantu mengurus persiapan lebaran di rumah? Entah tahun 2024 ini rasanya aku ingin sekali menikmati ramadhan dan terutama shalat idul fitri di kampung halamanku, merindukan kajian ramadhan sekaligus buka bersama dan tarawih di sepertiga malam di sepuluh hari terakhir ramadhan. Mungkin karena hal tersebut tidak pernah aku dapatkan di kampung halaman suami.
Hal itu membuat aku struggling mendapatkan persetujuan suamiku, dengan memelas aku mengajaknya merasakan apa yang aku rasa haha meskipun sedikit memaksa bahkan nekat untuk bilang "aku gapapa pulang sendiri naik kereta sama Rayya, kamu bantuin ibuk. Semenjak aku nikah, aku belum pernah sungkem ke bapak ibukku di hari idul fitri." Tapi ya sudah jelas bahwa suamiku tidak akan mengizinkan aku pergi tanpa dirinya hehe. Doain ya agar suamiku bisa luluh. Sejauh ini sih, aku sudah 3x-an menanyakan hal ini wkwk dan alternatif dari suami adalah kalau kakak atau keponakan yang di malang mau mudik sebelum hari raya, kita bisa mudik ke malang agar mertua di jepara tetap ada yang menemani.
Hingga sekarang, apapun nanti yang terjadi, Setidaknya aku tidak ekspektasi tinggi agar tidak terlalu jatuh saat kecewa. Tapi di sisi lain, sebagai hamba aku akan terus berdoa sebagai ikhtiarku mendapatkan keajaiban nanti 🤲🏻
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (QS: al-Ghafir:60)
0 notes
naufal-portofolio · 8 months
Text
Tabloid Bintang
PUBLIKASI > TABLOID BINTANG
NOVEMBER 2011
Konferensi Pers "Konser 33 Tahun Keenan Nasution: Apa yang Telah Kau Buat untuk Sesama Manusia?"
Keenan Nasution Gelar Konser Peringati 33 Tahun Bermusik
Pementasan "Kabaret Keroncong"
Iwet Ramadhan Peduli Veteran dan Budaya
Konferensi Pers "POND'S Make It Happen"
Afgan Pilih Nge-band daripada Boyband
"The Maestro is Back Concert" Kenny G
Maylaffayza Nge-fans Berat Kenny G
Chic, Fun, and Sophisticated: Gaya Fashion Olivia Jensen
Tantowi Yahya Kagum dengan Cara Berbahasa Bob Tutupoly
Igo “Idol” Suka Pacaran dengan Cewek yang Lebih Tua
Bob Tutupoly Tak Pernah Menyanyi di Rumah
Sania Kangen dengan Era Solois
Satu Panggung, Sembilan Band Nonstop
Yuke: Dewa 19 Kehilangan Roh
Pementasan "Java War Opera Diponegoro 1825-0000"
Tak Bisa Menari, Happy Salma Tetap Pede Main Teater Penuh Tarian
Mengapa Iwan Fals Mengagumi Pangeran Diponegoro?
Mengharap Hal yang Bagus, Sebagus Angka 11-11-11
Dewi Hughes Larang Anak Dengarkan "The Lazy Song" Bruno Mars
RBT Terancam Dihapus, Digital Music Awards 2011 Tetap Jalan
Bagaimana Nasib Atlet Ketika Pensiun?
Katon Bagaskara: Bermusik Itu Harus Total
Kurang dari 1 Bulan Album A Tribute to Kla Project Laku 30.000 Kopi
Ungu Sempat Ragu Saat Diminta Remake "Yogyakarta" Kla Project
"Vote Komodo" Concert
Bikin Band Ring on Fire, Fadly "Padi" Bantah Pemilik Side Project
Konferensi Pers "Kibarkan Merah Putih di SEA Games XXVI - Ayo! Indonesia Bisa"
Ello dan Sandra Dewi Sambut Obor Api SEA Games XXVI Singgah di Jakarta
Konferensi Pers Kampanye "My Coral Triangle"
Kampanye “My Coral Triangle”: Selamatkan Terumbu Karang, Selamatkan Dunia
Nicholas Saputra Tak Takut Hiu
Mega Konser "Sejuta Keindahan"
Tabrakan Mobil, Rizky “Treeji” Ditonjok
Konferensi Pers Film Musikal Musik untuk Cinta
Logat Madura Kadir Masih Diminati
Ian Kasela Jadi Pemeran Utama Film Layar Lebar
OKTOBER 2011
Launching Parfum A'Lelga dan Bruggman
Shireen Sungkar Tak Ingin Terlalu Langsing
Angel Lelga Lebih Memilih Ketinggalan Make Up Daripada Parfum
Audisi Tahap 2 "12 Hours Marathon Choir MURI"
Ingin Pecahkan Rekor, Mal Ciputra Cari 12 Paduan Suara
Awards Night "Eagle Awards Documentary Competition 2011 Bagimu Indonesia"
Presiden Republik Abu-abu Menangkan Eagle Awards 2011
Event Coca-Cola Menyambut Hari Sumpah Pemuda
Steny Agustaf Berbagi Ilmu Presenter Kepada Pelajar
Pandji Pragiwaksono Rilis Album Keempat Mei 2012
Konferensi Pers "The Emerald Voice of Vina Panduwinata Concert"
Jadi Promotor, Hedi Yunus Ingin Buat Pertunjukan Anak atau Etnik
Vina Panduwinata Menjadi yang Tercantik di Konser Ketiganya
Konferensi Pers Korea Tourism Organization (KTO)
Jadi Duta Wisata Medis dan Kecantikan Korea, Sandra Dewi Minta Ketemu Won Bin
Pementasan Wayang "Sangkan Paraning Republik"
Sys NS Pilih Kritik Pemerintah Melalui Seni Ketimbang Demonstrasi Jalanan
Rosiana Tendean Kecewa dengan Pelajaran Olahraga di Sekolah
Pemain Bola atau Penyanyi Profesional, Cita-Cita Ello Sewaktu Kecil
Fokus Bermusik, Sherina Gagal Jadi Atlet Wushu
0 notes
turisiancom · 2 years
Text
TURISIAN.com — Menyambut bulan suci Ramadhan, ibis Bandung Trans Studio menghadirkan paket berbuka puasa dengan sensasi makanan ala Timur Tengah. Tahun ini mengambil tema “Iftar Idaman Indahnya Ramadhan”. Selain makanan Timur Tengah, berbagai jenis makanan hidangan nusantara pun tak ketinggalan hadir. Menu-menu tersebut bisa  menjadi pilihan berbuka puasa di kota Bandung, Jawa Barat. Tepatnya di kawasan yang menjadi salah satu tujuan religinya, yaitu Masjid Agung Trans Studio Bandung. BACA JUGA: Berwisata ke Ponorogo, Berikut Destinasi dan Hotel yang Bisa Jadi Pilihan Hidangan prasmanan di Oopen Restaurant yang semi open-air space ini tersedia selama bulan puasa. Mulai buka dari pukul 18:00 – 21:00 WIB dengan diiringi live acoustic band performance. Khusus, untuk  hidangan khas Timur Tengah ada  nasi briyani, nasi kebuli, arabic shish taouk, chicken shawarma, dan beef shashlik. [caption id="attachment_14708" align="alignnone" width="800"] Chef ibis Bandung Trans Studio Bandung saat menjelaskan kesiapan menu yang akan dihidangkan di Ramadhan tahun ini (2023). Foto: ist[/caption] Serta tidak ketinggalan takjil aneka pilihan kurma, aneka gorengan, dan es pelepas dahaga yang menyegarkan setelah berpuasa satu hari penuh. Menu berbuka puasa yang terdiri dari takjil, appetizer, Indonesian main course, Middle East signature dish, hingga dessert ini bisa didapatkan hanya dengan harga mulai dari Rp 198.000 net. BACA JUGA: Memilih Liburan Sekolah di Akhir Tahun, Coba 7 Objek Wisata di Bandung Ini Potongan Harga “Tentunya banyak pilihan diskon selalu menjadi ciri khas diantaranya. Bagi pengguna kartu kredit Bank Mega dan kartu debit & kredit Bank BRI bisa mendapatkan potongan harga sebesar 30%, “ kata Indra Gunawan, General Manager ibis Bandung Trans Studio saat ditemui, Turisian.com, Kamis malam, 9 Maret 2023. Ditambahkan Indra, untuk pemegang kartu debit dan kredit Bank Mandiri mendapatkan potongan harga spesial sebesar 20%. “Pengguna AlloPrime juga akan mendapat potongan harga sebesar 10% dan untuk ALL Member mendapatkan potongan harga khusus. Dengan syarat dan ketentuan berlaku,” ujarny Indra. BACA JUGA: 9 Tempat Oleh-Oleh di Bandung, Wajib Mampir Sebelum Pulang [caption id="attachment_14709" align="alignnone" width="800"] Indra Gunawan, General Manager ibis Bandung Trans Studio, didampingi Vitri Octavia, Marketing communication ketika berbincang-bincang dengan awak media. Foto: Turisian.com/Duta Ilham[/caption] Reservasi dapat dilakukan dengan menghubungi WhatsApp Oopen Restoran +62 811-2000-0684 atau cek instagram @ibisbandungTSB Hotel ini berlokasi di kawasan terpadu Trans Studio Bandung dan terhubung strategis dekat dengan Masjid Agung Trans Studio, pusat perbelanjaan Trans Studio Mall, dan tempat wisata permainan Trans Studio Bandung. Sebagaimana diketahui, ibis Bandung Trans Studio adalah hotel bintang 3 bertaraf internasional yang merupakan bagian dari jaringan Grup Accor. Berdiri pada tahun 2012, hotel ini merupakan Hotel Ibis terbesar di Asia dengan total 474 kamar. Berada di kawasan terpadu Trans Studio Bandung, Ibis Bandung memiliki lokasi yang berdekatan dengan Trans Studio Mall dan Trans Studio Bandung. ***
0 notes
beta-pung-carita · 2 years
Text
Tersentuh Cinta-Nya
Kali ini aku ingin bercerita tentang awal mula aku menyadari bahwa aku sedang di Cintai. Cinta yang selama 20 tahun di abaikan begitu saja...
semua berawal dari "Coba-coba"
2012 tepatnya bulan ramadhan. Hari itu perasaanku sangat bahagia bagaimana tidak, hati ini akan bertemu dengan sosok yang sudah ditunggu 3 tahun lamanya dan akhirnya ketemu malam sebelum sholawat teraweh.
Aku ingat betul di tahun itu menggunakan hijab adalah sesuatu yang tabu, bahkan yang pakai hijab hanya yang sekolah pesantren, begitulah kata-kata masyarakat saat itu. Aku pun saat itu belum menutup aurat, namun aku mencoba menutup kepalaku dengan jilbab putih tipis dengan celana panjang untuk menemui sosok tersebut. Semua sebab malu kalau dilihat rambut.
Ya, itu awal pertama kali aku men-coba pakai penutup kepala.
Saat esok hendak keluar rumah dan tidak pakai penutup kepala, hatiku tiba-tiba berbisik "semalam sudah pakai jilbab,kok sekarang gak pake lagi. Gimana kata orang-orang". Lagi-lagi semua karna Malu.
Itulah proses pertamaku yang mengawali Kisahku yang menghantarkan diri ini Sampai ke proses ini.
Next Part 2
8/365
8/01/2023
1 note · View note
ajwamiju-archives · 3 years
Text
Inarizaki boys trying out fasting
Warnings: None? I hope there's none
Inarizaki x Muslim! Manager! Gn Reader
Note: This is extremely rushed, unedited, kinda unrealistic, and probably ooc, and I know Ramadhan is only like, a day left but I feel like I just need to. Also Ik Ramadhan in 2012 is during summer break shush,,, I also can't HC so there's that. //Pls this is so bad I wanna cry//
Tumblr media
On a particularly warm and sunny day at Inarizaki High, volleyball practise continues on as usual. You, as the manager, still consistently run around the gym to tend to the players' needs despite Ramadhan starting today. But since you've gotten used to fasting, you feel just fine and as if nothing is out of place.
Or so you thought.
Kita had noticed that you seemed a bit under the weather today. He hasn't seen you consume anything for the whole day, hell, he hasn't even located your lunch box or water bottle. Concerned, he approaches you and stops you from running around, filling the many water bottles of the members of the team.
"[Surname], are ya okay? D'ya need a drink?" He asks, placing a hand on your shoulder to stop you.
"Hm? Oh, thank you for your concerns, Kita-san, but I can't drink now." You answer quickly, attention still diverted to the water bottles in your hands.
"Stayin' hydrated is important. Ya need to take care of yer health."
"As much as I want to drink, it's not time yet. I have to wait until about 7 p.m. before I can break my fast." You say, now fully giving Kita your attention.
"Fast?"
"Yes, I'm fasting. Today's the first day of Ramadhan."
You leave Kita in a hurry as more boys start to finish their practise, you know how pissy some of them can get if you don't deliver their water bottles or towels in time. Kita stares at you zooming about, he's heard of fasting practises but he doesn't think he's seen someone still have that much energy despite not eating or drinking for hours.
Aran notices Kita and approaches him, wiping the sweat falling down his neck. "What's up?" He asks, watching you hand over water bottles and towels to the players.
"[Surname] is fastin'."
"Ya mean they haven't eaten anythin' for the whole day?"
Kita nods keeping his eyes on you as you hand Atsumu his water bottle. You were about to tend to the first year members when Kita walks over with Aran tailing behind him, stopping you momentarily from your task.
"First years get yer own towels and water bottles. Give [Surname] a break." Kita commands while Aran takes the water bottles and towels in your arms to pass it to their owners.
"Kita-san, Ojiro-san, everything's fine! You don't nee--"
"Is everythin' okay?" Akagi asks as he approaches you, Kita, and Aran with Omimi in tow.
"[Surname]'s fastin', we should let 'em have a small break." Aran answers as Kita goes off to watch the first years in case any of them stirs up trouble.
"I heard [Surname]'s fastin'? What's that and for what occasion?" Atsumu asks as the second years start to approach your small group.
"Ramadhan just started and that means me and other Muslims must start fasting if we can," you start, stepping back to include as many of the inquisitive volleyball meatheads as you can. "Fasting is a practise where we don't eat, drink, or uh... indulge in our earthly desires for a set period of time over the course of a month, at least that what Islam teaches."
"So you mean, you haven't and won't eat or drink for the rest of the day?" Suna asks from somewhere in the back of the group.
"How're ya still alive?" Osamu adds, narrowing his eyes in disbelief at you explanation.
"Not the whole day, until about 7 p.m., I have to check the schedule again." You answer, waving your hand. "And I've been fasting since I was a kid, I'm used to it by now."
"Does everyone have to fast though? Like no exceptions?" Akagi asks again.
You shake you head no, thinking for a bit before listing off those who can't, "kids before they hit puberty, the elderly, the sickly, and I think travellers aren't obligated to fast meanwhile women can't fast during their periods."
A chorus of understanding 'oooh's sounded across the gym once you finish your explanation. Most members leave the group after the acquiring the new information, leaving a few behind, the few mostly being the ones in the starting lineup.
Akagi suddenly calls for everyone's attention, a wide grin stretched across his face. "Why don't we join [Surname] tomorrow? It's fine if we join in, right?"
"Of course, anyone can fast during Ramadhan."
"What do y'all say? Don't ya think it'd be an interestin' experience?"
"I'm not opposed to the idea, I suppose it would be a great bondin' activity as well." Kita says, approaching the group.
"I agree with Shinsuke, I'll participate too." Omimi says with a soft smile.
"Sounds like a fun experience! I'm in!" Ginjima pipes up after listening the whole time.
The others agree with you, with the exception of Osamu who's still quite hesitant in participating. You don't blame him, food is his life, after all. "I dunno, I don't think I'll make it..." He mumbles.
"It's fine if you decide not to participate, Osamu! You can't force these things after all. But if you still want to try out, you can break your fast earlier, that's a method commonly used for first timers as well." You explain, waving your hands in a small gesture of panic.
Osamu furrows his eyebrows and purses his lips, contemplating whether he'll join in or not. He sighs, making up his mind. "I'll try to last as long as I can."
"Sweet, potential blackmail material." Suna mutters under his breath.
"That's great! What I said goes for all of you though! Don't force yourself if it gets too hard for you!" You say as you start to step away from the group. "Set your alarms for 2.30 a.m.! You'll have about 50 minutes to eat and drink. It's also better to eat or you might just regret it tomorrow."
"What about for when we break our fast?" Ginjima asks before you turn around.
"You all can come over to my place to break it. My family and I will cook for you all." You answer with a grin.
"Are ya sure? We can always bring our own food." Kita asks.
"It'll be fine, besides, my family will be delighted to have you all over." You assure, turning around to talk to the coach.
You requested for the ones participating tomorrow to be dismissed from morning practise and to be given a lighter regime for afternoon practise. Atsumu was not happy and started to complain but Kita shut him up quite easily.
The next morning, the first thing you do is check up on the group, not surprised to find out the twins, Suna, and Akagi still asleep. You and the others spam the four, sighing in relief when one by one they start to respond.
You- Don't forget to sleep as much as u can before school, okay? Going the whole day wo food will be v draining n exhausting
Aran- Is there no way to combat that?
You- Not that I know of, u just get used to it after some time. I usually try to keep myself distracted in class whenever I start feeling sleepy
You continue to make conversation with the team, giggling when Atsumu sends a picture of Osamu eating with his eyes closed. You check the clock and purse your lips before making another announcement.
You- Fasting starts in 10 mins. Get ready!! Also, prioritise drinking water before going back to bed
You lock your phone after seeing their responses, grinning to yourself and wondering who would whine the most. While it may get annoying, it's still good entertainment and who are you to turn down entertainment when you have to restrain yourself from consuming anything but air for up to 15 hours.
You don't see any of the fasting participants during morning practise, you mostly end up helping the bench warmers or even those who don't even get a jersey in their training. You know they were going a bit easier on you though, evident by how they help you out more with your tasks.
You finally meet up with the team during lunch, seeing Suna and Akagi fast asleep with their heads buried in their arms, Osamu barely alive, and Atsumu being extremely quiet, for once. "How are you all holding up?" You ask with a grin, taking a seat on an empty chair.
"I don't feel much different so far, thirsty and tired enough to make me a bit uncomfortable but overall, I'm fine." Kita says with a small smile and a nod.
"I think half of us are basically fine, a bit uncomfortable but fine. The other half isn't so fine though." Aran says and points to the ones mentioned above.
"Atsumu has been less energetic," Ginjima laughs. "He says it's to conserve energy for afternoon practise."
"Well, it's not a bad strategy." You laugh, shaking your head. "But you all got this far! If you keep your mind busy, I promise it'll pass by faster and before you know it, you can eat and drink again."
"I didn't feel hungry during the lessons, I didn't even realise I was hungry until lunch started." Omimi says, nodding his head.
"It does that, it does that." You say, stretching your arms and nodding. "Well team, you still have half a day left! Good luck! You all can do it!"
When you all meet up for afternoon practise, you notice it's started taking a toll on the team, most, if not all of them have started spacing out more often, their serves and receives getting a bit wonky from lowered concentration. You would have to frequently go around and encourage them (telling a lot of them how much time is left) and it usually gets them some semblance of energy back.
With their training regimes cut in half, it means they finish quicker than the other players (Atsumu is still not happy about this), all of them barely having the energy to continue training. "How about you all take a nap at my house while I cook."
"We can take a nap at yer place?" Akagi asks bleary-eyed, a tired smile stretched across his face.
"Mhm, I've got to admit I'm very impressed you all made it this far, especially Osamu-san."
"I can barely stand, can we get to yer place quickly please, [Surname]-san?" Osamu whines from the bench he's claimed.
"Alright, alright. I'll meet you all at the front gates. Go change and we'll head back so you all can rest before breaking your fasts." You instruct before going to coach to give him an update, to which he laughed at because seeing some of his most energetic students so quiet is very amusing to him.
You meet the team at the gates of the school, all of them, even the most composed, are eager to lie down and drift off for a few hours before eating. "You know, if it's too much we can stop at the convenience store to buy you drinks." You remind as you lead them to your house.
"We've made it this far, we can take it." Osamu mumbles.
"Are you sure?"
"We're sure. Just need some sleep." Suna adds, voice barely understandable.
"Alright, we're almost there." You giggle, taking a turn.
Not long after you said that, you arrive at your house, opening the gates and door for the boys. You lead them to the living room where most of them basically crashed to either the floor or any of the seats available. You laugh and turn on the air conditioner, taking some of their bags to make a path from the kitchen to the living room.
"[Name]! You're home!" Your mother greets as she walks out of the kitchen to find eight fully grown men sprawled about the living room. "Hello! [Name] has told me about you lot. You're all still fasting?"
The team gives your mother weak nods and affirmative answers making your mother smile wider. "Impressive! You're doing incredible especially for first timers. I remember when [Name] was like this when they were younger." Your mother sighs dreamily.
"Well, I'm going to the kitchen to prepare the food. Make yourself at home here, you can turn on the TV or read the books if you want. Bathroom is first door to the right." You inform, pointing to the hallway before leaving for the kitchen.
While preparing the food, you would occasionally check on the boys. Some are sleeping, some or watching TV, and the rest are busying their minds either doing their homework or reading one of the books on the bookshelf. You smile fondly, snapping a quick picture of them for memories. Somewhere along the way, the rest of your family came home, surprised to see the guests occupying the living room. (They promised to eat in the dining room while you have your fun with the boys.)
10 minutes before 6.50 p.m., the designated time, you walk out of the kitchen with a grin. "10 minutes left, can anyone help me and my mum with bringing the food out?" You ask with some quickly volunteering.
When you walk back out with plates of food, the ones sleeping are slowly waking up from the smell of food permeating the room. You pull a digital clock out and place it on the middle of the table while you all sit around it, most staring at the clock intently for it to turn to 6.50 p.m.
Suna takes out his phone and checks the clock with seconds. "15 seconds!" He announces, making some scramble to stare at the seconds ticking down from his phone.
"10!"
"9!
"8!"
(You all really are treating this like new years, huh?" You giggle as you watch the boys count down.)
"7!"
"6!"
"5!"
"4!"
"3!"
("They're gettin' louder." Kita comments, smiling fondly at his team.)
"2!"
"1!"
"Thank you for the food!"
As the clock changes from 6.49 p.m. to 6.50 p.m., the boys cheer and sip (or gulp down) their drinks, sighing loudly in relief. "Today was real hard, I honestly have even more respect for y'all who do this for a whole month. How do y'all do this without dyin'?" Osamu says as he takes one of the onigiris you and your mother prepared.
You laugh at the comment he made at the end, swiping a dessert from the table. "Practise, a lot of it." You answer. "You all did so good today! I didn't even hear a single swear word from any of you!"
"Actually, Atsumu slipped up and swore during practise." Suna pipes up.
"Suna, ya snitch."
"That's okay. You all did your best and that's what matters! Good job everyone!" You say, a smile stretching so wide across your face your cheeks start to hurt.
"It's been a very interestin' day, this was a good idea!" Akagi says.
"Ya barely stayed awake the whole day." Aran points out laughing.
"I did it either way."
"Honestly, if we didn't have school today I would have barely stayed awake the whole day too." You huff, plopping the dessert in your mouth. "When you break your fast food just tastes... so much better than usual."
"I can agree with that." Osamu says.
"Let's all take a picture to commemorate today." Kita says, placing his cup down. "Let's use Suna's phone. His camera's quality is better than the rest of our phones."
"He's also tall enough to be qualified as a selfie stick. Well, to be honest, Ren would be the best selfie stick but I don't think Suna wants anyone else touchin' his phone." Akagi comments.
"And that would be right." Suna says and takes out his phone, opening the front camera and standing a bit further away to capture everyone.
"Alright everyone, say money!" You grin as Suna's thumb presses the button.
"Money? Not... cheese?" Aran asks once the photo is taken.
"Money makes a better face, and I mean, who doesn't prefer money over cheese?" You ask, raising an eyebrow.
"I second that." Atsumu says, nodding.
"I third that." Akagi adds.
You all continue your meals until everything has been wiped out. Throughout the dinner, a lot of playful banter is exchanged and chaos reigns over the living room. Honestly? You don't mind, because not only did they sacrifice their schedules to do this with you, they still manage to lift your mood up tenfold. Even though they can be annoying little shits, you wouldn't have it any other way.
224 notes · View notes
hazumio · 4 years
Text
Ortu beda agama?
Jadi saya hidup sebagai anak yang besar dengan pertanyaan ‘what’s religion?’ walau dari lahir Muslim, kenapa kita harus punya agama? saya hidup sama mama sebelum beliau meninggal tahun 2012, sholat sekadar sholat, ngaji sekadar ngaji, pokoknya yang berhubungan dengan agama saya lakuin karena gak mau kena omel mama & nenek itu aja udah.
Lanjut, karena mama & papa masing-masing punya claim soal agama mereka,
Akhirnya saya banyak membaca dan diskusi, singkat cerita saya akhirnya cenderung dengan Islam, tapi kecenderungan saya dengan Islam ini tidak ada yang mengarahkan, jadilah saya cuma punya keyakinan Islam yang harus jadi agama saya, agama papa rada nonsense. Sedikit demi sedikit saya punya trust ke Islam, tapi masih karena pengaruh mama saya.
Lalu, karena gak ada guru akhirnya saya muslim tapi banyak ngelakuin hal haram, mulai dari sengaja gak sholat, sengaja gak puasa ramadhan gegara temenan sama para syaithon padahal mereka juga Muslim wkwk, yah begitulah sebagai seorang remaja Muslim kehidupannya gak beda jauh sama remaja zamannowlah.
Saat Kuliah S1 saya baru belajar soal Islam dengan benar di kampus saya dulu (saya kuliah disalah satu universitas negeri di Kota Malang yang kampus ini kebanyakan isinya anak Jabodetabek kadang gak ngerti lagi di Malang atau di Jakarta ) 
Rutin diskusi bahkan berdebat untuk nyari jawaban dari pertanyaan, hidup ini untuk apa? darimana? akan kemana? Tuhan itu siapa? Tuhan itu ada gak? diujung cerita sampe-sampe saya udah gak punya lagi alasan untuk gak mau tunduk sama aturannya Allah udah abis semua alasan saya untuk gak mau taat akhirnya saya gak punya pilihan selain tundukkan ego lalu ber Islam dengan bener, akhirnya syahadat ulang.
Seketika hidup saya bener-bener berubah saya kayak mualaf jadinya, bayangin anak yang dilabeli ‘broken home’ lulus kuliah dengan tidak terjebak pergaulan bebas, walau semester awal kuliah temen banyak yang ngajakin buat joget-joget dengan segala macam rayuan dibayarinlah inilah itulah, masyaaAllah pertolongan Allah saya gak pernah punya kesempatan buat nyobain kehidupan demikian.
Emang saya gak tertarik sama kehidupan malam begituan, tapi saya rada addict sama yang namanya game, kerjaan saya main game, ampe-ampe saya bisa bahasa inggris gegara game, gak kuliah nilai jeblok gegara game, beli barang elektronik yang jadi pertimbangan spesifikasi buat ngegame Wkwkwk. Alhamdulillah udah taubat dari dunia pergame-an, sampe sekarang udah gak pernah main lagi, tapi malah jadi sering curhat di tumblr wkwk. Nih tips dari saya agar hidup lu berguna gitu, jangan nyalahin ortu mulu.
Pertama, cari tahu dengan pasti, hidup ini untuk apa? kenapa lu harus cari tau dengan pasti? karena hidup orangtua lu udah kacau balau, kalau lu ikut-ikutan kacau, loser banget sudah. Ayah saya itu murtad setelah beberapa tahun kami hidup bahagia, karena mama saya gak mau ikut papa orangtua saya langsung cerai. 
Kedua, setelah pertanyaan-pertanyaan ini ( hidup ini untuk apa? darimana? akan kemana? Tuhan itu siapa? Tuhan itu ada gak?) selesai, maka segera susun rencana cita-cita tujuan hidup yang bener, kalau di ujung cerita lu nemuin Islam sebagai agama yang harus lu ikut maka belajar lah dengan guru, punya guru itu penting, saya milih guru yang mampu ngajarin saya Islam secara kaffah tanpa kecampur-campur sama apologetic behavior, terus belajar jangan terjebak dengan perdebatan di sosmed menyoal Islam, apalagi persoalan ikhtilafiyyah, persoalan khilafiyah, kenapa? lu awam lu beragama bukan untuk debat-debatan dalil lu beragama karena nemuin ini yang bakal jadi jalan hidup.
Nah jangan biarin hidup ngalir aja, iyalah ngapain lu hidup kalau cuma mengalir, lalu pasang sikap qona’ah, asli banyak banget ajaran Islam yang sebenarnya bisa ngejauhin kita dari persoalan mental ilness tapi sedikit yang mau mempelajarinya dengan serius akhirnya gegara sholat gak bisa ngebuat tenang malah bikin statement ‘ sholat gak bisa nyembuhin mental ilness’ aelah barekokok. 
Orang yang selesai dengan dan clear menyoal Qadha & Qadar sekalipun dia stress gak bakal dia punya suicidal thought, apalagi Muslim yang punya Qiyadah Fikriyan. 
Asli, setelah aktif dalam dunia dakwah, saya itu gak pernah lagi ngerasain yang namanya masalah pribadi saya adalah yang terbesar, hidup jadi santuy, senang, sedih, susah, kecewa, tekananan, tuntutan ini itu jadi biasa aja. Kenapa? karena selalu ngurusin masalah umat yang lebih besar dari masalah pribadi. 
34 notes · View notes
khadijahsakinah · 3 years
Text
Si mantan ambis yang jadi biasa-biasa aja
Hampir satu dekade, terakhir kali ketemu dia. Mungkin sekitaran bulan April/Mei gitu ya, tahun 2012 yang jelas. Dia rivalku wkwk (dulu).
Beberapa minggu lalu, kita ketemu pertama kali setelah 9 tahun (eh gila tua juga ya kita). Obrolin tentang banyak hal, lumayan flashback juga tentang jaman dulu.
Dulu itu kita sama-sama ambis, entah gimana awal mulanya sampe akhirnya kita rivalan. Aneh juga lagian aku masa mau rivalan sama titisan dewa, ya jelas kalah:") aku ga inget pastinya sejak kapan kita start rivalan tapi yang jelas hal itu yang ngebuat aku lebih semangat belajar dan pengen banget ngalahin dia.
Setelah 9 tahun tentu banyak yang berubah, kayaknya lebih banyak di aku sih wkwk. Aku yang memilih jalan untuk jadi manusia biasa-biasa aja, dan dia yang masih tetep semangat dan pastinya selalu punya goals ke depan.
Lagi-lagi aku ga begitu inget sejak kapan pastinya aku mulai memilih jadi orang biasa aja. Semua kayak berangsur-angsur berkurang sampe akhirnya yang kerasa signifikannya sih mulai 2021 ini. Ini hal yang selalu aku pikirin setiap hari, tapi tetep aja gaada perubahan.
Tujuan hidup, gairah, passion, asmara. Rasanya udah ga ada, entah mereka lari kemana. Rasanya aku udah ga begitu tertarik sama semuanya, kerasa biasa aja. Emosi juga cenderung datar, ada orang lumayan ngeselin paling sedetik dua detik doang abis itu "oh yaudah". Bahkan aku sempet kepikiran ga takut sama kematian, menurutku kematian yaudah soal waktu kita yang udah abis di dunia gitu aja, tapi di sisi lain aku gamau disiksa di kubur dan di neraka (wkwk plin plan).
Ketika aku ketemu dia aku ngerasa jauh banget, yang padahal dulu posisi kita yaaa mungkin emang ga sama sihh, tapi aku percaya dulu semangatku itu ngelebihin dia. Aku jadi sadar, aku ini udah seberubah itu ya. Kalo jadi lebih baik mah bagus, nah ini? Hftt menyedihkan.
"Kamu jangan jadi orang biasa-biasa aja. Ya mungkin kamu ga masalah, tapi itu buat kamu jadi ga "hidup""
Dia ingetin mungkin karena aku ga pernah ikut kajian, random aja udah nanti Allah yang bakal ngarahin kita sesuai sama apa yang kita butuhin. Waktu dia ngomong gitu sih aku iyain aja, tapi belum aku lakuin. Sampe akhirnya malem ini aku iseng buka quora udah lama ga baca-baca disana, dan nemu ini di postingan pertama.
Tumblr media
Sesuai bangeett, aku ngerasa ditampar. Emang solatku akhir-akhir ini seadanya banget sih. Pantes hidupku kayak gini. Malu rasanya.
Sebentar lagi Ramadhan, aku harus bisa lebih baik. Kata hadits: celakalah orang yang dari awal Ramadhan sampai Ramadhan berakhir, tapi dosanya belum juga diampuni.
Semoga kita semua bukan bagian dari orang-orang yang celaka itu yaa. Aamiin aamiin yaa robbal'alamiin :")) Good night♡
2 notes · View notes
Text
Menu Buka Puasa Paling Nikmat
Pontianak. 16.25. 28032023.
Catatan ramadhan hari ke-6
Wah gini deh, kalau nulis ndak ada kerangkanya, kok jadi impulsif nambah-nambah. Ceritanya gini, kantor tempat saya kerja ini, ternyata di lingkungan yang banyaaaaaaak sekali pilihan makanan berbukanya, mashaAllah senaaaaang sekali liat orang belanja-belanja. Teringat jaman puasa di saaat korona 3 tahun lalu, sepi-sepi kasian liat pedagangnya.
Tentu saya pun jadi tergoda lapar mata, apalagi dengan bakat saya yang toleransinya lebaaarr dengan berbagai jenis citarasa makanan 😅 ikan-ikan mentah di sushi hayuuukk, ayam bakar, makanan berempah timur tengah, chinese food, makanan-makanan tawar, hayu hayu hayuuuu aku suka. Susah juga mencari apa yang saya tidak bisa makan. Oh ada nih, sambal belacan mentah dengan irisan jeruk sambal, masih menjadi misteri entah mengapa masih menjadi hal yang saya belum bisa telan, padahal saya penyuka makanan pedas.
Jadinya saya aja lah membatasi diri, jenis makanan apa nih yang ndak terlalu rangking 1 di hati. Minuman buka puasa dengan rating tertinggi masih air kelapa tanpa gula, daaaaannn... air putih hangat 💛. Nyaman sekali ternyata rasanya.
Tapi, kalau bicara tentang menu berbuka puasa paling nikmat (selain semua jenis masakan rumah buatan Nenek dan Mama) adalaaaaahhh... buka puasa tahun 2012 kalau ndak salah. Di Yogyakarta. Saya lupa apa nama mesjidnya. Kronologinya, waktu itu saya janjian buka puasa bersama dengan sepupu. Karena aturan kost-an beda-beda, saya tunggu nih adek sepupu saya di luar pagar. Eh ternyata keburu adzan maghrib. Jadilah saya diajak Ibu-Ibu mesjid itu buka puasa bersama. Minumnya air teh hangat di gelas kecil dan kurma beberapa biji. Wah ini enaaaaaakk sekali. Sejak saat itu saya akhirnya mau makan kurma untuk buka puasa (sunnah utk makan kurma sebelumnya selalu ngadi-ngadi saya ganti dengan buah saja 😅). Kenapa ya rasanya enak? Karena mungkin saya baru sadar ternyata berbuka dengan sangat sederhana pun nikmaaat rasanya, apalagi ini diajak oleh orang yang tidak terduga, lha ketemu aja baru sekali ini. Padahal kalau dari penampilan kan rasanya ginuk-ginuk seperti saya nih jarang dikasihani oleh orang-orang yang ndak dikenal. Sejak itu saya cari-cari peluang untuk buka puasa ramadhan 1 atau 2 kali di mesjid-mesjid. Nikmaaat sekali, ndak perlu makan banyak ternyata sangaaaat bisa cukup rasanya. Ooohh mungkin ini kan ya sebenar-benar hakimat berpuasa untuk merasakan orang yang tidak bisa makan banyak. Alhamdulillaahilladzii bini'matihi tatimmush shalihat 💛.
Tumblr media
Ini juga makanan terenak yang saya makan dalam perjalanan beberapa waktu lalu. "Cuma" popmie tapi mashaAllah enaaakkk
Kalau kata Ustadz Khalid Basalamah, enaknya makanan itu cuma sampai di tenggorokan kan, setelahnya akan sama aja kok diproses di tubuh, dan keluar jadi feses. Hehehehe aduh tertampar diri ini.
Sedikit belum tentu kurang, banyak belum tentu cukup.
4 notes · View notes
chocohazel · 3 years
Text
Kabar Duka Hari Ini
Hari-hari ibadah di bulan Ramadhan sewaktu kecil yang paling kuingat adalah ketika keluarga kami dan keluarga tetangga sebelah rumah berjamaah setiap shalat tarawih dan subuh.
Waktu itu masjid letaknya masih cukup jauh, baru ada satu sekomplek. Masjid yang ada pun belum seluas sekarang. Maka solusi yang ada kala itu adalah berjamaah bersama tetangga.
Imam shalat tarawih kami namanya Om Nuri, tetangga persis sebelah rumah. Rumah Om Nuri dua tingkat, punya mobil dan sudah berhaji. Menurutku dulu, Om Nuri adalah potret orang kaya seperti yang ada di tv, tetapi versi shalih.
Ada satu surah di juz 30, yang sejak kecil aku amat familiar. Nyaris setiap hari, Om Nuri membacakannya. Surah Al A'la. Saat kecil, rasanya surah itu panjang sekali dibanding surah lain yang telah kuhapal. Sepanjang rakaat, aku menanti-nanti shuhufii ibrohima wa musa yang kurindukan.
Hingga di Agustus 2012 keluarga kami pindah rumah, Om Nuri dan Tante Erna otomatis tak lagi jadi tetangga sebelah rumah. Tetapi karena Om Nuri kerap jadi Imam shalat di masjid terdekat, surah Al A'la yang ia baca masih kerap kudengar.
Hari ini, tadi subuh, pengeras suara masjid mengumumkan kabar duka. Om Nuri meninggal dunia semalam. Kurang dari sepekan sebelum Ramadhan tiba. Tetapi amal baik Om Nuri sudah Allah genapkan, beliau tak lagi harus bertugas jadi imam tarawih tahun ini.
Semoga Allah lapangkan jalannya, Allah terima amal ibadahnya. Allah masukkan dalam golongan yang Allah sapa dengan sapaan hangat yang terabadikan pada empat ayat terakhir Surah Al Fajr.
2 notes · View notes
zetra006 · 4 years
Text
Nostalgia Saya di 100 Tahun ITB
Dalam beberapa hari ke belakang, nampak banyak teman-teman sealmamater yang menorehkan nostalgia melalui berbagai macam media, entah dengan memajang foto-foto di jaman kuliah atau membuat tulisan yang berbau ke-ITB-ITB-an, dalam rangka menyambut usia ke satu abad ITB tercinta. Saya jadi tertarik untuk membuat post serupa, isinya bagaimana mungkin sangat random karena hidup saya selama di kampus juga memang random. Hehe.
Waktu saya SMA, saya tidak tahu yang namanya ITB. Mimpi saya adalah kuliah geo-geoan di UGM biar bisa kerja di perusahaan minyak multinasional seperti bokap. Di masa-masa pendaftaran perguruan tinggi, tiba-tiba bokap menyodorkan formulir pendaftaran USM ITB dan disuruh ngambil SBM. Sebagai anak yang baik (kalo nggak nurut ntar nggak dikasih makan L) dan tentu saja bokap yang orang perminyakan punya insight industrinya, saya hanya bisa menurut. Long story short, saya diterima di SBM ITB dan kehidupan saya di kampus gajah dimulai.
Tidak banyak yang bisa saya soroti dari sisi akademis karena selama bisa laporan ke ortu dapat IPK bagus, ya that’s it. Itu bentuk tanggung jawab saya ke ortu saya yang membiayai saya kuliah. Hehe.
Sesampainya di kampus gajah, saya baru sadar pentingnya menuh-menuhin CV. Hal tersebut sedikit mengubah orientasi saya dalam berkuliah yang tadinya mau hidup sesuka hati, jadi mencoba ikut ini-itu. Maklum, waktu SMA saya hanya belajar di kelas dan tidur di masjid, tidak ikut organisasi what-so-ever, paling rohis, soalnya suka tidur di masjid. Dibuka dengan OSKM 2009 yang mengajarkan romantisme kemahasiswaan, menjadi panitia ITB Fair yang mengajarkan saya enjoyment menjadi bagian suatu acara, dan ditutup dengan menjadi bagian dari PSB yang mempertemukan saya dengan orang-orang yang saya anggap hebat. Tentu saja juga dengan pertemuan-pertemuan lainnya yang mengajarkan saya luasnya dunia.
Datanglah akhir tahun pertama. Sebagian besar teman-teman saya excited dengan kegiatan OSKM 2010, begitu pun saya. Saya yang tadinya punya determinasi menjadi panitia lapangan baik-baik seperti teman-teman lainnya, mengubah haluan saya seiring dengan konflik kecil yang menjadi besar dan somehow jadi public enemy waktu itu, bersama dengan Oknum A yang saya kenal di UKJ. Alasannya jelas, karena memegang paham anti-ospek. Saya yang masih sangat polos merasa sangat tertekan karena jarang sekali berkonflik dengan orang, sementara teman saya sepertinya sudah biasa cari masalah jadi dia terlihat tenang. Karena waktu itu masih musimnya Kamen Rider W, dan judul movienya A to Z The Gaia Memories of Fate, it added some excitement being some kind of criminal duo at that time. Ngeri-Ngeri-Sedap gitu lah. HENSHIN!!!
Kalau dari luaran, kelihatannya seperti ada 2 anak TPB ingusan bikin rusuh OSKM sampai beku, padahal waktu itu emang snowball effect dari adanya K3L yang baru berdiri dan entah gimana ceritanya teman saya memunculkan ketidakpercayaan pihak kampus kepada panitia OSKM waktu itu, dan ada satu hal lainnya. Puncaknya memang closing (kalau nggak salah) yang terkendala hujan dan akhirnya bubar anti-climax. Di malam terakhir itu, bayangkan scene-nya malam, hujan, dan tone kesepian. Kira-kira itu perasaan saya, tanpa tahu kalau acaranya anti climax, dan saya baru tahu sehari setelahnya. Event ini adalah turning point di hidup saya karena merasakan bad publicity. But it’s still publicity. Tapi di samping event tersebut, saya juga ikutan panitia persiapan penyambutan Ramadhan (P3R?) di Salman yang ke depannya menjadi penolong buat hidup saya di kampus.
Tahun kedua dimulai. Luka hati saya (halah) belum sembuh benar, dan saya masih hidup dalam bayang-bayang sentimen dari OSKM 2010. Bukan trauma sih, bukan depresi juga, ya masih merasakan hawa-hawa tidak enak saja. Ya konsekuensi bikin kacau acara hajat orang banyak sih ya. Kemudian, kadiv saya pada acara Salman menghubungi saya, namanya Iqbal, bersama Yoga dan satu orang lagi yang saya lupa namanya mencalonkan diri menjadi ketua panitia pemilu raya ITB 2011. Long story short lagi, Yoga terpilih. Saya dihubungi apakah saya mau membantu dia. Saya iyakan saja, toh saya juga sedang tidak sibuk apa-apa. Tahu-tahu jadi kadivnya, itu pertama kali saya merasa akhirnya ada yang bisa saya tulis di CV dan ada judulnya selain anggota. Kan katanya jadi ka-ka gitu menunjukkan leadership di CV :p.
Awalnya saya sempat tegang karena salah satu danlap OSKM 2020, Diaz, merupakan salah satu inner circle panpelnya. Tapi semua baik-baik saja pada akhirnya. Kalau kemarin tidak ikut P3R di Salman, mungkin saya tidak memiliki kesempatan menjadi bagian dari panpel pemira 2011. Di event ini, saya belajar banyak hal, terutama soal berkoordinasi dan conflict handling. Peninggalan dari event ini adalah akun twitter anonym si gajah galau, akun yang kami pakai untuk nyampah dan berkampanye. Biasa, proto gen-Z punya bibit-bibit mau tenar online :p.
Di titik tersebut, sentimen dari OSKM 2010 sudah tidak terlalu berasa. Mungkin saya masih merasakannya karena saya self-conscious ya. Waktu itu yang akan mencalonkan diri jadi ketua panitianya adalah Dani (taplok tahun lalu) dan Dana (SBM, PSIK). Karena lebih sobi sama si Dana yang satu jurusan dan sekrenya sebelahan, sempatlah pada suatu hari ketemu ybs dan “kalau nutuh bantuan, kabarin yak” kata saya, ngode-ngode minta jatah. Astaghfirullah waktu itu saya giljab L. Kalau sama Dani, waktu itu sempat dikenalkan oleh Estuyu di sebuah acara di CC Barat. Melihat tatapannya, saya yakin kalau orang ini punya dendam sama saya. Pemilihan berjalan, dan DER, Dani menang. Tamat sudah perjalanan karir kemahasiswaan saya waktu itu, pikir saya.
Rupanya takdir berkata lain. Karena satu dan lain hal, saya diajak jadi kadiv perizinan OSKM 2011. Wow. Keajaiban sekali memang. Tahun sebelumnya jadi kriminal, tahun setelahnya jadi ring 2. Memang politik kampus ini bukan barang sembarangan. Dari sini saya belajar banyak mengenai birokrasi kampus untuk kegiatan yang lebih challenging daripada sekedar bikin panggung. Event ini adalah salah satu yang paling berkesan bagi saya karena pertama kalinya ada yang mau surprise saya di hari ulang tahun saya. Uuu makasih, maaf untuk prasangka-prasangka buruk sebelumnya. Ilmu di event ini pun banyak yang membekas dan bermanfaat sekali ke depannya. Tahun kedua saya pun berakhir dengan damai. Setidaknya menutup luka hati saya karena OSKM 2010 yang terjadi di tahun sebelumnya. Tapi saya jadi walking ujub astaghfirullah.
Tahun ketiga diwarnai dengan PSB 2012 dan Pemira 2012. Tentu ini tidak lepas dari keikutsertaan saya pada PSB 2010 dan Pemira 2011, walaupun saya merasa saya tergabung di Pemira 2012 karena alasan yang sama dengan OSKM 2011. Waktu itu memang banyak yang terbengkalai, tapi saya senang PSB dan Pemira berjalan lancar. Saya senang karena bersama dengan teman-teman dapat melakukan salah satu hal yang waktu itu belum tercapai oleh banyak mahasiswa, selain Pasar Seni ITB, membuat panggung di depan gerbang kampus dan menutup jalan Ganesha. Indah dikenang namun tidak indah untuk diulang. Kalau dari sisi Pemira, ngerasain lah itu yang namanya dibilang punya ideologi berbahaya or something around that line karena konstelasi politik. Padahal mah saya nggak bisa apa-apa.
Saya tidak bisa bercerita banyak karena selain akan terlalu panjang, banyak detail yang terlupa, dan banyak detail yang akan lebih terasa serunya kalau formatnya berbeda (missal komik atau cerbung). Tapi kurang lebih ini garis besar yang saya alami di kampus. Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa diceritakan, terutama kegiatan-kegiatan lain di luar acara (seperti ikut ITB mengajar, bantuin ngurusin pedagang gerbang belakang, atau konflik-konflik “kecil” lainnya), tapi rasanya segini saja cukup. Dulu rasanya ujub banget, untung sudah sadar kalau itu salah hehe.
Tentunya semua ini bisa terjadi karena karakter dan keadaan ITB yang sangat mendukung saat itu. Manusia-manusianya keren, sarprasnya memadai, wilayahnya yang tidak terlalu besar, tidak ada organ ekstra masuk, dan banyak hal belum online-online an. Saya tidak bisa membayangkan konflik-konflik di atas bisa terjadi kalau saya berkuliah di tempat lain, nggak bakal kejadian itu ospek terpusat bisa beku gara-gara segelintir orang, misalnya.
Selain itu, bisa bertemu teman-teman yang oke punya, baik secara pola pikir, daya juang, interest, dan banyak lagi. Ini salah satu yang saya syukuri hehehe.
Semoga di umurnya yang ke satu abad, ITB tetap bisa menjadi playground yang sangat menarik yang memberikan kisah-kisah ajaib bagi tiap insan yang menjalani hidup di dalamnya. Terima kasih!
Oh, saya bersyukur mengikuti maunya ayah saya waktu itu, karena begitu saya lulus, industri perminyakan drop. Alhamdulillah ya.
13 notes · View notes
bukanputrisalju · 4 years
Text
2012 ku mencoba untuk memulai hidup di tumblr.
Sekitar tahun 2015, Tumblr pernah begitu hidup. Saling menyayangi dan saling memahami. Meski, bertemu secara langsung pun tidak.
Hingga terciptalah @tumbloggerkita, membuat ikatan yang terjalin semakin erat dan hangat.
Tetapi di tahun 2017-2018, aku hampir tidak tahu keadaan dan kehidupan di tumblr. Berawal karena handphoneku yang hilang.
Dan di tahun 2019, aku mencoba mengakses kembali tumblr ini, awalnya lewat google, dan ternyata tidak bisa. Kemudian kucoba instal aplikasi, tetap tidak bisa. Ternyata saat itu, tumblr sedang diblokir di Indonesia. Hatiku sedih.
Lalu, aku pernah rajin memposting hasil tulisanku, dan penduduk tumblr lainnya di cerita Instagramku dan memention @kemenkominfo. Sebuah ikhtiar agar rinduku untuk menulis di tumblr dapat tersampaikan.
Lalu pada suatu malam, aku kembali memention @kemenkominfo dengan kalimat sedikit merayu, agar tumblr bisa diakses kembali tanpa harus menggunakan VPN. Alhamdulillah, subuhnya kumelihat cerita Instagram kak @taufikaulia kalau tumblr bisa diakses kembali, seperti sedia kala. Saat itu juga, aku merasa sangat bahagia. Sangat bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada @kemenkominfo. Senyumku pasti cerah saat itu, aku yakin. Tumblr kembali, aku pun. Hehe.
Beberapa penduduk tumblr yang dahulu pernah hidup sekali tulisannya di tempat ini, kini sepi. Sebagian bahkan lenyap dan tak berjejak.
Oh, iya, di dunia tumblr banyak yang menemukan "rumahnya, teman hidupnya", aku tahu beberapa, dan aku benar-benar turut berbahagia untuk mereka.
Ah, tumblr dan para penduduknya, terima kasih ya :)
- Putri N.A. | Ramadhan 06, 1441 - 0.09 | Tumblr
6 notes · View notes
esauntirta · 4 years
Text
KE’ESA’AN
KE’ESA’AN English Student Association ( ESA ) Sultan Ageng Tirtayasa University atau dapat diartikan ke bahasa Indonesia adalah himpunan mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Inggris universitas Sultan Ageng Tirtayasa. ESA merupakan organisasi internal kampus yang bergerak pada tingkat jurusan ( Himpunan Mahasiswa Jurusan ). ESA dibentuk pada tanggal 11 Maret 2003.
Fungsi utama ESA adalah menjadi wadah aspirasi mahasiswa serta menjalin komunikasi antara setiap elemen yang ada pada jurusan pendidikan bahasa Inggris. Bukan hanya sebagai penyalur aspirasi, ESA juga dapat digunakan sebagai sarana pengembangan diri. ESA memiliki beberapa program kerja yang terlaksana rutin tiap tahunnya yang bergerak pada lahan-lahan tertentu.
Ketua dan Wakil Ketua ESA 2003 - 2019 ( Demisioner )
2003 : Ismawanto
2004 : Wijiyanto - Sudinta
2005 : Muthia - Junun Prayogi
2007 : Junun Prayogi - Farah Dini
2008 : Amung Sanjaya - Masrur Baihaqi
2009 : Pradika Mutaqin
2010 : Ubaidillah - Fairus Sintawati
2011 : Suhendar - Enoh Durrotul
2012 : Aan Angsori - Febri Saefulloh ( Solid Berkarya Kabinet )
2013 : Febri Saefulloh - Haryadi Mufti ( Metal Dedication Cabinet )
2014 : Fahmi Islami - Selvy Ismayati ( Diamond Cabinet )
2015 : Rosid Ikbal Setiadi - Ariani Nurul Ulfah ( Arts Cabinet )
2016 : Dendy Rifaldy Maulana - Rofiq Okvianto ( Best Cabinet )
2017 : Pandu Pangestu - Sofiyatul Inayah ( Glory Cabinet )
2018 : Muhammad Fathan Mubina - Hana Nur Afifah ( Supel Cabinet )
2019 : Tosirut Syamsun - Anisa Cholifah ( Gold Cabinet )
Struktur Anggota Kepengurusan ESA Blaze Cabinet
SC ( Steering Committee ) atau dalam Bahasa Indonesianya BPH ( Badan Pengurus Harian ) adalah badan yang secara struktural berada di atas divisi-divisi yang ada di ESA. Tugas pokok dan fungsi dari BPH adalah mengawasi, mengarahkan, menasihati dan mengkoordinasikan sistem kerja yang ada di ESA. SC di ESA saat ini beranggotakan 6 orang dan diketuai oleh ketua umum yang terdiri dari :
Ketua Umum : Maulana Hakim Heryanto 
Wakil Ketua : Nayla Fathira Ramadhanissa
Sekretaris Umum I : Nova Rosaliana
Sekretaris Umum II : Fadilah Khairunnisa
Bendahara Umum I : Mei Rahma Wati
Bendahara Umum II : Dian Pratiwi
Divisi
Divisi adalah badan atau satuan unit kerja khusus yang berada di ESA. Divisi mempunya tugas pokok dan fungsi yang khusus di bidangnya masing-masing sesuai dengan kebutuhan dari ESA itu sendiri yang mana kerja dari divisi ini untuk mewadahi atau memfasilitasi kebutuhan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Divisi di ESA terdiri atas tujuh divisi di antaranya adalah : Divisi Kaderisasi, Divisi Internal, Divisi Eksternal, Divisi Keilmuan, Divisi Minat dan Bakat, Divisi Mental dan Akidah, dan Divisi Informasi dan Komunikasi.
1. Divisi Kaderisasi (Forming of Cadre Division)
Divisi Kaderisasi adalah divisi yang memliki peran di bidang pengkaderan. Tugas pokok dan fungsi divisi kaderisasi adalah melakukan proses pengkaderan baik terhadap calon anggota ESA, anggota ESA dan anggota kepengurusan ESA. Divisi Kaderisasi memiliki tanggung jawab dalam regenerasi organisasi penerus ESA melalui beberapa program kerjanya. Divisi ini beranggotakan sebagai berikut :
Kepala Divisi : William Anthonius Siahaan
Anggota : 
1. Adila Nur Fitriani
2. Edward Halim Maulana
3. Winona Dhelila
4. Yosafat Samuel Pieter
5. Ayu Nafisah Rahmah
6. Syafita Maharani
7. Syifa Namira Balqis
8. Abiyyu Nur Fawwazi
2. Divisi Internal (Internal Division)
Divisi Internal adalah divisi yang berperan mengurus bidang internal keorganisasian ESA. Divisi ini memiliki tugas pokok dan fungsi dalam berkoordinasi dengan anggota ESA dan bagian jurusan Pendidikan Bahasa Inggris sebagai perwakilan dari anggota kepengurusan ESA dalam menjaga keharmonisan bidang internal melalui beberapa program kerjanya. Divisi ini beranggotakan sebagai berikut :
Kepala Divisi : Aqsha Syahri Ramadhan
Anggota : 
1. Galuh Novalia
2. Moehammad Adam Refaldy
3. Nurul Rifa Mutia
4. Natia Ristiani
5. Yuli Purnamasari
6. Siti Fauziah
7. Zulmai Putri
8. Husna Nadia
9. Elin Liana
3. Divisi Eksternal (External Division)
Divisi Eksternal adalah divisi yang berperan mengurus bidang eksternal keorganisasian ESA. Divisi ini memiliki tugas pokok dan fungsi untuk menjembatani dan berkomunikasi dengan HMJ ESA lainnya antar Universitas melalui beberapa program kerjanya. Divisi ini beranggotakan sebagai berikut :
Kepala Divisi : Saila Syafifa Mulyani
Anggota : 
1. Rinal Lukita
2. Alfian Fajri Nasrulloh
3. Hilwa Ulayya Salsabila
4. Mutiah Astari
5. She Darin Zukhruf
6. Gladis Zhelin Diona Rahmawati
7. Alda Rismawati
8. Shofiatuz Zamzamy
9. Yusiana Fauziah
10. Salsa Mutia
4. Divisi Keilmuan (Science Division)
Divisi Keilmuan adalah divisi yang berperan dalam bidang akademik dan pendidikan. Divisi ini memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan proses pengajaran dalam berbahasa Inggris baik terhadap internal jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan kepada Masyarakat luar melalui beberapa program kerjanya. Divisi ini beranggotakan sebagai berikut :
Kepala Divisi : Fajar Rizki Subagja
Anggota : 
1. Haidar Falih Haya
2. Yulieta Aura Mustika
3. Shalszabila Hakim
4. Alifiia Gustiarani Putri
5. Annisa Bela Deputri
6. Verosita Insam
7. Alifian Agus Nurulloh
8. Mayfa Ika Mawarni
5. Divisi Minat dan Bakat (Talent and Interest Division)
Divisi Minat dan Bakat adalah divisi yang berperan menaungi bidang minat dan bakat. Divisi ini memiliki tugas pokok dan fungsi dalam menyalurkan setiap potensi-potensi dari minat dan bakat yang dimiliki oleh Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dan memfasilitasinya melalui beberapa program kerjanya. Divisi ini beranggotakan sebagai berikut :
Kepala Divisi : Raihan Herbi Ramadhan
Anggota : 
1. Muhammad Arip Nofariyansyah
2. Siti Jahfa Adila
3. Hafizhah Azzahra
4. Dila Lewanda Ningrum
5. Siti Lola Musfiroh
6. Muhammad Arfan Ramadhan
7. Aryatama Ramadan
8. Nabillah Nurul Afifah
9. Nilawati Simanjuntak
10. Syahla Nur Haliza
6. Divisi Mental dan Akidah (Belief and Spiritual Division)
Divisi Mental dan Akidah adalah divisi yang berperan dalam bidang kerohanian. Divisi ini memiliki tugas pokok dan fungsi meningkatkan kerohanian, mental, akidah dan moralitas bagi seluruh keanggotaan ESA melalui beberapa program kerjanya. Divisi ini beranggotakan sebagai berikut :
Kepala Divisi : Ammar Abdullah
Anggota : 
1. Dian Ramadhan
2. Winda Athfalya Karima
3. Serina
4. Syamsul Fajri Hamami
5. Tia Noverda Sari
6. Sisi Tania
7. Gusmaini Binti Abdul Kadir
8. Ferina Muntazah
9. Nisa Sholihati
10. Rimah Erpiana
7. Divisi Informasi dan Komunikasi (Infocom Division)Divisi Informasi dan Komunikasi adalah divisi yang berperan dalam bidang informasi dan komunikasi. Divisi ini memiliki tugas pokok dan fungsi menjembatani informasi antara internal ESA dan eksternal begitu juga sebaliknya khususnya di bidan media sosial melalui beberapa program kerjanya. Divisi ini beranggotakan sebagai berikut :
Kepala Divisi : Sri Harti
Anggota : 
1. Marcello Wisesha Widonarko
2. Aura Dwi Permata
3. Allif Nailil Faizin
4. Orchidea Cantika
5. Putri Ayu Puspa Anggraini
6. Finka Pramesti Ridhani
7. Bimo Swastika Pangestu
8. Athar Nibras Putra Perdana
1 note · View note
mierkha · 4 years
Text
MENINGKATKAN PERSAUDARAAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DAN RAMADHAN 2020
Page 1 of 3
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan populasi Muslim terbesar di Dunia, Berdasarkan data yang dilansir oleh The Pew Forum on Religion & Public Life (2012), penganut agama Islam di Indonesia sebesar 209,1 juta jiwa atau 87,2 persen dari total penduduk. Selayaknya umat muslim di dunia yang merayakan Ramadhan dengan penuh sukacita, tidak terkecuali Indonesia. Pelaksanaan Ramadhan di Indonesia memiliki beberapa keunikan yang berbeda dengan negara lain seperti adanya Kultum Ramadhan, Ngabuburit, Sahur on the road dan Bazar Takjil.
Namun, Pelaksanaan Ramadhan 2020 akan sedikit berbeda. Presiden Republik Indonesia, Jokowi menghimbau bahwa masyarakat untuk bekerja dan beribadah di rumah (CNN Indonesia, 15 Maret 2020 ). Hal ini dikarenakan adanya wabah Covid-19 dengan tingkat penularannya yang tinggi. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dan juga Para Ulama sepakat bahwasanya pelaksanaan Ramadhan 2020 untuk dilakukan di rumah saja.
1 note · View note
Text
Tumblr media
Dillan 1990
Dilan 1990 merupakan film drama Indonesia tahun 2018. Film ini diangkat dari novel Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq dan dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla.Para pemain pendukungnya antara lain Farhan, Ira Wibowo, Tike Priatnakusumah, dan personel grup idola JKT48, Adhisty Zara. Ridwan Kamil, yang saat rilis film menjabat sebagai Wali Kota Bandung, juga ikut bermain di film ini. Kakak Vanesha, Sissy Priscillia, menjadi narator film sekaligus suara dari Milea dewasa.
SutradaraFajar Bustomi
Pidi BaiqProduserOdy Mulya HidayatPenulisPidi Baiq
Titien WattimenaBerdasarkanDilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990oleh Pidi Baiq
MusikAndhika TriyadiSinematografiDimas Imam SubhonoPenyuntingRyan Purwoko
Perusahaan
produksi
Falcon Pictures
Max Pictures
DistributorFalcon Pictures
Tanggal rilis:Kamis, 25 Januari2018
Sinopsis film dillan 1990:
Milea (Vanesha Prescilla) bertemu dengan Dilan (Iqbaal Ramadhan) di sebuah SMA di Bandung. Itu adalah tahun 1990, saat Milea pindah dari Jakarta ke Bandung. Perkenalan yang tidak biasa kemudian membawa Milea mulai mengenal keunikan Dilan lebih jauh. Dilan yang pintar, baik hati dan romantis... semua dengan caranya sendiri. Cara Dilan mendekati Milea tidak sama dengan teman-teman lelakinya yang lain, bahkan Beni, pacar Milea di Jakarta. Bahkan cara berbicara Dilan yang terdengar kaku, lambat laun justru membuat Milea kerap merindukannya jika sehari saja ia tak mendengar suara itu. Perjalanan hubungan mereka tak selalu mulus. Beni, gank motor, tawuran, Anhar, Kang Adi, semua mewarnai perjalanan itu. Dan Dilan... dengan caranya sendiri...selalu bisa membuat Milea percaya ia bisa tiba di tujuan dengan selamat. Tujuan dari perjalanan ini. Perjalanan mereka berdua. Katanya, dunia SMA adalah dunia paling indah. Dunia Milea dan Dilan satu tingkat lebih indah daripada itu.
Angle dan shot dalam film dillan
Angle
-brid angle
-normal
-low angle
-frog angle
Shot
-long shot
-Establishing shot
-oss(over the shoulder shot)
Pemeran dalam film Dilan 1990
Iqbaal Ramadhan sebagai Abdul Dilan
Vanesha Prescilla sebagai Milea Adnan Hussain semasa SMA
Sissy Priscillia sebagai Milea Adnan Hussain dewasa (narator)
Giulio Parengkuan sebagai Anhar, teman geng Dilan.
Omara Esteghlal sebagai Piyan, teman geng Dilan.
Zulfa Maharani sebagai Rani, teman geng Milea.
Yoriko Angeline sebagai Wati, teman geng Milea.
Andryos Aryanto sebagai Nandan, teman geng Milea.
Adhisty Zara (Zara JKT48) sebagai Disa, adik Dilan.
Ira Wibowo sebagai bunda Dilan
Farhan sebagai Kolonel Adnan, ayah Milea
Happy Salma sebagai ibu Milea
Brandon Salim sebagai Benni, pacar Milea di Jakarta.
Teuku Rifnu Wikana sebagai Pak Suripto, guru BP.
Refal Hady sebagai Kang Adi, guru les Milea.
Moira Tabina Zayn (Moira) sebagai Airin, adik Milea.
Gusti Rayhan sebagai Akew, sahabat Dilan.
Yati Surachman sebagai Bi' Asih, tukang pijat.
Tike Priatnakusumah sebagai Bi' E'em, penjaga kantin sekolah.
Teddy Snada sebagai Kepala Sekolah
Profil pemain dillan 1990
• Iqbal ramadhan
Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan adalah seorang aktor dan penyanyi berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu mantan anggota dari boyband cilik bernama CJR. Iqbaal juga dikenal sebagai Dilan karena keberhasilan perannya dalam film Dilan 1990 dan Dilan 1991.
Lahir: 28 Desember 1999 (usia 20 tahun), Surabaya
Tinggi: 1,68 m
Nama lengkap: Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan
• vanesha prescilla
Vanesha Prescilla adalah seorang aktris, model, penyanyi dan bintang iklan berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan adik dari aktris Sissy Priscillia dan DJ Jevin Julian. 
Lahir: 25 Oktober 1999 (usia 20 tahun), Jakarta
Tinggi: 1,62 m
Pendidikan: SMAN 104 Jakarta
Saudara kandung: Sissy Priscillia, Jevin Julian
Orang Tua: Ida Farida Hanas, Iwan Setiawan
• adhisty zara
Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani, juga dikenal sebagai Zara JKT48, adalah seorang pemeran, penyanyi dan penari asal Indonesia, yang merupakan mantan anggota grup idola JKT48 yang berasal dari Bandung, Indonesia.
Lahir: 21 Juni 2003 (usia 16 tahun), Bandung
Tinggi: 1,51 m
Nama lain: Zara JKT48
Penghargaan: Piala Maya untuk Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih, lainnya
Orang Tua: Mario Saladin Akbar Kusumawardhana, Sofia Yulinar
• yoriko angeline
Yoriko Angeline, atau dikenal pula dengan Teens Yori adalah anggota Teenebelle yang dinyatakan lolos audisi pada tahun 2014. Yoriko biasa disebut Yori/Yoriko/Yoko adalah personil Teenebelle yang paling muda. 
Lahir: 23 Agustus 2002 (usia 17 tahun), Banjarmasin
Tinggi: 1,6 m
Nama lain: Teens Yori
Orang Tua: Agus Pebrianto, Devi
Grup musik: Teenebelle (sejak 2014)
• Refal Hady
Refal Hady adalah seorang aktor berkebangsaan Indonesia. 
Lahir: 24 Oktober 1993 (usia 26 tahun), Jakarta
Nama lahir: Reza Fahlevi al Hady
• Gusti Reyhan
Gusti Rayhan Gibayus atau dikenal dengan Gusti Rayhan adalah aktor dan Model. Ia juga membintangi film Dilanku 1990. 
Lahir: 6 Agustus 2001 (usia 18 tahun), Bandung
Tinggi: 1,74 m
Pendidikan: SMA Negeri 20 Bandung
Film: Dilan 1990
Orang Tua: Farhat Abbas, Rita Tresnawati
Eyang: Abbas Said, Syarifah Masnon
• Debo Adriyos
Debo Andryos Aryanto adalah penyanyi berkebangsaan Indonesia. 
Lahir: 31 Januari 1997 (usia 23 tahun), Sukabumi
Nama lahir: Andryos Aryanto
Orang Tua: Jaenal Abidin, Nurhalimah
• Zulfa Maharani
Zulfa Maharani adalah aktris dan model asal Indonesia. Wikipedia
Lahir: 10 Desember 1999 (usia 20 tahun), Jakarta
Nama lahir: Zulfa Maharani Putri
Film: Dilan 1990
Saudara kandung: Qinthar
Orang Tua: Buyung Kenek, Budiana Gustini
• Giulio parengkuan
Giulio Ken Parengkuan atau dikenal dengan Giulio Parengkuan adalah aktor dan Model. Ia juga membintangi film Pertaruhan dan Dilanku 1990.
Lahir: 20 Juli 1999 (usia 20 tahun), Jakarta
Tinggi: 1,75 m
Orang Tua: Erwin Parengkuan
Nominasi: Piala Maya untuk Aktor Pendatang Baru Terpilih
• Ira Wibowo
Ira Wibowo adalah seorang wanita yang berprofesi sebagai aktris dan pembawa acara di dunia hiburan tanah air. Ira pernah menjadi pembawa acara di RCTI di acara Sinema-Sinema bersama Mayong Suryolaksono, acara tersebut membahas tentang film-film yang beredar di bioskop-bioskop tanah air. 
Lahir: 20 Desember 1967 (usia 52 tahun), Berlin, Jerman
Pasangan: Katon Bagaskara (m. 1996–2012)
Anak: Mario Arya Bagaskara, Andhika Radya Bagaskara
Saudara kandung: Ari Wibowo
Orang Tua: Sibylle Ollmann, Wibowo Wirjodiprojo
• Brandon Salim
Brandon Nicholas Salim adalah seorang aktor, pembawa acara dan gitaris berkebangsaan Indonesia. 
Lahir: 19 September 1996 (usia 23 tahun), Jakarta
Tinggi: 1,78 m
Kebangsaan: Indonesia
Orang Tua: Ferry Salim, Merry Prakasa
Saudara kandung: Brenda Nabila Salim, Raoul Sebastian Salim
• Happy Salma
Brandon Nicholas Salim adalah seorang aktor, pembawa acara dan gitaris berkebangsaan Indonesia. 
Lahir: 19 September 1996 (usia 23 tahun), Jakarta
Tinggi: 1,78 m
Kebangsaan: Indonesia
Orang Tua: Ferry Salim, Merry Prakasa
Saudara kandung: Brenda Nabila Salim, Raoul Sebastian Salim
• Sissy Priscillia
Lyssies "Sissy" Priscillia adalah model dan pemeran berkebangsaan Indonesia. 
Lahir: 5 April 1985 (usia 34 tahun), Jakarta
Nama lengkap: Lyssies Priscillia
Pasangan: Rifat Sungkar (m. 2010)
Lyssies "Sis
Saudara kandung: Vanesha Prescilla, Jevin Julian
Orang Tua: Ida Farida Hanas, Iwan Setiawan
• Teuku Rifnu
Teuku Rifnu Wikana adalah aktor berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal luas dengan perannya dalam film “Laskar Pelangi” yang diangkat dari novel berjudul sama. Ia mengawali karier seni peran dengan menjadi aktor teater.
Lahir: 3 Agustus 1980 (usia 39 tahun), Kota Pematang Siantar
Pasangan: Aida Fuady
Penghargaan: Piala Citra untuk Pemeran Utama Pria Terbaik.
Anak: Cut Hanziala
Orang Tua: Cut Nur Asiah, Teuku Syarifuddin
• Ridwan Kamil
Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. adalah seorang arsitek dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 5 September 2018. Sebelum menjadi pejabat, pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini memiliki karier sebagai seorang arsitek merangkap dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung. 
Lahir: 4 Oktober 1971 (usia 48 tahun), Bandung
Pasangan: Atalia Praratya (m. 1996)
Anak: Emmiril Khan Mumtadz, Camillia Laetitia Azzahra
Pendidikan: Universitas California, Berkeley(1999–2001)
Falcon picture
Falcon Pictures adalah perusahaan film di Indonesia yang didirikan pada 1 Februari 2010oleh HB Naveen dan Frederica, Falcon Pictures juga memiliki anak perusahaan, Max Pictures. Falcon Pictures berusaha untuk menghasilkan karya baik dan berkualitas guna untuk menghibur dan mengedukasi penonton atas karya yang mereka hasilkan.Saat ini Falcon selain menggeluti produksi film layar lebar, Falcon juga mengambil alih distribusi film dan membeli hak cipta serta merestorasi film-film lama. Saat ini sudah lebih dari 300 film menjadi milik mereka, yang meliputi Film - film dari Benyamin S, Warkop, Rhoma Irama dan beberapa film legendaris Indonesia lainnya.
Nominasi yang di dapatkan Falcon pictures:
Piala Citra untuk Film Cerita Panjang Terbaik
2019, 2013 · Bumi Manusia, Belenggu
Piala Maya untuk Film Cerita Panjang/ Film Bioskop Terpilih
2020, 2019, 2016 · Bumi Manusia, #TemanTapiMenikah, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1, ...
Festival Film Bandung untuk Film Bioskop Terpuji
2016 · My Stupid Boss
Indonesian Movie Actors Award untuk Film Terfavorit
2020, 2019, 2017, ... · Bumi Manusia
1 note · View note