Tumgik
#setangkai
faramuthiaa · 5 months
Text
Bunga di tengah musim dingin.
Alih-alih memilih musim yang hangat, bunga itu tumbuh pada musim yang sangat dingin. Dari segala musim yang tepat untuk setangkai bunga bertumbuh, bunga itu lebih memilih untuk tumbuh di tempat yang sulit.
Terkadang, pilihan-pilihan yang dilangitkan tidak selalu bisa diperjuangkan di tempat yang tepat. Banyak harap dan ingin yang harus tetap diperjuangkan di saat sulit dan banyak rintangan. Pun, adakalanya kita perlu rela jika perlu sedikit bersabar dan menunggu, sembari tetap bertumbuh, meski waktu terasa lebih panjang.
Seperti bunga yang tumbuh di musim dingin, tidak semua ingin bisa terjadi dalam waktu yang kita pilih. Dan itu tak mengapa. Sebab bunga yang benar kuat akan tetap mekar meski di lahan yang tandus dan kering.
Semoga kita bisa menjadi bunga itu. Yang selalu cantik meski sekitar sangatlah sendu. Yang selalu merekah meski tak ada lagi bunga lain yang tersisa menemani.
Aku, akan belajar menunggu seperti filosofi bunga di musim dingin. Bahkan jika meski terdampar sendiri untuk waktu yang lama.
@faramuthiaa
England, 14 April 2024 || 22.25 GMT
137 notes · View notes
sehabisterang · 6 months
Text
SETANGKAI KENANGAN
Aku menatap setiap sudut kota yang bergelimang cahaya. Di dalam gedung-gedung itu, di jalanan itu, apa yang mereka lakukan di malam seperti ini? Menjalani hidup di bawah cahaya. “Hey, belum tidur?” suaranya membuyarkan lamunanku. “Kalau udah tidur mana mungkin aku duduk di sini,” jawabku sambil sedikit terkekeh. Ia hanya tersenyum tipis, lalu mendekat ke arahku, duduk di sampingku. Lalu aku…
View On WordPress
10 notes · View notes
milaalkhansah · 2 years
Text
si slow respon
ada nggak sih yang semakin ke sini semakin ngerasa ‘capek’ balas pesan? capeknya tuh lebih ke arah, di dunia nyata energi udah habis kesedot untuk interaksi sehari-hari, jadi di dunia maya sebisa mungkin untuk menghindari teralu bersosialisasi lagi.
semakin ke sini saya sangat sadar diri intenitas ketertarikan saya untuk membangun komunikasi di media sosial semakin berkurang dari hari ke hari.
sehingga ketika menerima begitu banyak pesan masuk, terlebih dari orang asing dan keharusan untuk membalasnya membuat saya seperti mengeluarkan tenaga yang begitu banyak.
ada kalanya saya ingin hidup di media sosial sendirian saja. menikmati keramaianya, tanpa mengikutsertakan diri di dalamnya.
ada waktu-waktu di mana saya hanya ingin membuat story, tanpa perlu mendapatkan balasan apa-apa. ada kalanya saya hanya ingin online dan berlalu larang tanpa perlu disapa dan ditanya lagi apa. ada waktu di mana saya hanya ingin memosting quotes galau, meme receh, ataupun setangkai bunga, yang tidak harus selalu mewakili perasaaan saya sedang bagaimana.
saya tahu bahwa saya adalah orang yang mengesalkan. saya juga tahu bahwa  saya adalah orang yang sering membuat orang-orang terdekat saya menarik nafas panjang meminta kesabaran, tetapi baru sekarang saya tahu, bahwa mereka mempunyai hati yang  lapang untuk memberi udzur tingkah saya yang terkadang menjengkelkan karena sering lama dan menunda untuk membalas pesan.
terdengar selebay itu, tetapi memang begitulah adanya. untuk membalas sebuah pesan, terkadang saya membutuhkan waktu yang panjang untuk memikirkan jawaban. sehingga lupa menjadi pemenang. berpindah dari satu kolom chat ke kolom chat yang lain, seakan berpindah dari satu perasaan ke perasaan yang lain dengan cepat.
membuka pesan ini, aku tertawa. membuka pesan itu aku mengernyitkan dahi kebingungan. pindah ke chat yang lain, aku terdiam sedih membaca pesan. dan bisa dibayangkan bagaimana perasaanku dalam satu hari jika membalas begitu banyak pesan dengan perasaan yang berbeda-beda ketika membukanya? jawabannya aku sangat kelelahan.
terkait hal ini, aku bahkan telah membuat rencana, jika aku menikah nanti..., barangkali aku akan kembali pada keadaan di mana aku memilih untuk menutup diri dari media sosial. aku pengen hiatus. aku pengen hanya segelintir orang saja yang aku pilih untuk mempunyai akses untuk berbicara denganku. orang-orang yang telah mengenal, bahwa diamku adalah caraku untuk menyayangi dan menghemat energiku yang sangat cepat habis ini.
aku selalu meragukan diriku apakah aku orang yang introvert, karena selama ini definisi introvert di kepalaku hanyalah orang-orang pemalu yang sulit untuk berkomunikasi. sedang aku sama sekali bukan orang seperti itu.
namun, ketika melihat diriku yang lebih merasa nyaman dalam kesendirian, diriku yang mudah akrab tetapi sulit untuk membuat pertemanan yang dalam dengan banyak orang, diriku yang selalu mudah lelah dan merasa ‘penuh’ dalam keramaian yang bising. aku baru menyadari bahwa aku definisi lain dari seorang introvert yang selama ini telah salah kupahami.
jika kalian mempunyai teman yang memiliki kepribadian yang sama denganku, atau barangkali kalian lah orang yang sama itu. kalian pasti punya kecemasan jika karena sifat slow respon kalian yang amat menyebalkan, membuat banyak orang merasa dilupakan dan diabaikan. namun, selama kalian mengetahui bahwa lingkaran terdekat kalian adalah orang-orang yang telah memahami kalian luar dalam. yang telah menyayangi menyenangkan dan tidak menyenangkannya kalian sebagai seorang teman. nggak papa. jika dengan slow respon adalah salah satu cara kalian untuk menjaga kewarasan dan kesehatan pikiran.
- Chapter 03 in 2023
111 notes · View notes
zombie-ru · 8 months
Text
Hari ini, langit sedang memintal kelam. Ia sengaja menjatuhkan rinai, membasahi daratan yang tandus. Namun ia lupa, ada pula tangis yang ikut terjun bersamanya.
Aku berdiri di atas tanah basah, menggenggam setangkai kembang yang memiliki banyak rupa. Warna-warni kelopak indahnya tak pula mengikis duka yang sedang merajalela di tiap pundak manusia.
Berpuluh kepala menunduk, menahan setetes bening dari pelupuk mata. Bibirnya bergetar menghantarkan rapal-rapal yang ia bisa.
Hari ini, di langit yang memintal kelam, aku menghadiri sebuah pemakaman. Pemakaman yang menjadi akhir dari perjalan logika dan perasaan. Hanya memuat lubang dalam yang ditimbun oleh sesal. Tangisan itu bersautan, menjadi bukti bahwa keabadian hanya sebuah guyonan semata.
Tumblr media
Sumber gambar: pinterest
Satu-satu persatu tungkai itu menjauh dari upacara pemakaman. Bergantian mengucapkan belasungkawa atas rasa bersalah yang sudah telat datangnya.
Hanya ada aku yang meratapi kesendirian dalam diam, bersama nisan yang kukenal. Kau terbaring begitu tenang, seolah liang lahat adalah akhir dari latar yang kau impikan. Sudah banyak ketidakadilan serta kepercayaan yang terinjak, kau bawa bersama di dalam peti matimu. Kau jadikan ganjalan kepala di pembaringan.
Kau tidur dengan sangat nyenyak. Membiarkan luka-luka dalam likumu terbungkus kafan. Yang putih jadi kucal, itu yang kulihat. Mati adalah pilihanmu, agar jiwamu tetap hidup dalam segumpal bintang.
Waktuku sudah habis. Aku pamit, aku pergi, meninggalkanmu di bawah gundukan yang sepi.
Beristirahatlah dengan tenang, mendiang jiwaku yang lapuk. Yang sudah hancur ditikam busuknya prasangka dunia. Pergilah, cicipi nirwana yang sedang terbuka gerbangnya menantimu pulang. Sudah banyak lapisan kecewamu yang menjadi alas kakiku. Biarkan aku membawa selembar harapan untuk membungkus bintang itu kepadamu, sebagai bukti pengabdian laraku.
30/01/24
7 notes · View notes
diaryputri · 8 months
Text
Setangkai Bunga Cinta Sejati
Malam ini hujan turun dengan lebat, menikmati suara rintikan sembari menatap layar kotak berisi video narasi mba Najwa shihab, rasa-rasanya cukup nikmat. Tapi bukan itu yg ingin saya bahas. Ada 1 puisi Alm. Pak Bj. Habibie untuk ibu ainun yang membuat hati saya tergetar dan merinding. Puisi tsb berisi kata2 indah yang berbunyi "Cinta adl anugrah Ilahi yang harus dijaga dan dipelihara kemurniannya sehingga tumbuh dan kekal selamanya. Tak akan lekang karena panas, tak lapuk pula karena hujan, tak akan pupus termakan usia. Hakekat cinta sejati lahir dari hati untuk saling menyayangi dan mengasihi, kekasih hati karena cinta menjadi pengobat rindu, pelipur lara, penyejuk hati, dan penenang dalam kegembiraan. Ungkapan cintanya Habibie kep kekasih hatinya, Ainun "Pada suatu ketika aku janji padamu aku akan menjadi suami terbaik buatmu ". Ungkapan cintanya ainun kep habibie "jika aku punya kesempatan untuk hidup lagi aku akan tetap memilihmu". Bagi Habibie, Ainun adl mata untuk melihat hidupnya, Ainun adl segalanya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi punya batas. Nikmatilah indahnya cinta dalam keabadian, jadilah engkau bidadari surgaku, tunggu aku di babul jannah. Kubawakan engkau setangkai bunga cinta sejati. (Pare pare 28 agustus 2014).
7 notes · View notes
langitawaan · 2 years
Text
91.
Kekasih, surat yang kau kirim telah tiba dan ku terima. Kertas putih dan setangkai mawar biru yang menemaninya. Pelan-pelan aku membukanya, takut-takut jika satu hurufnya tergelincir lalu aku salah dalam menduga makna.
Aku membacanya dengan seksama, aroma kerinduan menyebar pada tiap huruf yang kau rangkai di tetiap barisnya. Semua kekhawatiranmu seharusnya sudah berhasil kau tanggalkan setelah pertemuan di depan danau hijau tosca. Namun rupanya, cemas dan rasa takutmu masih aku rasakan sejak dari paragraf pertama.
Kekasih, seharusnya kau tidak perlu sering-sering bertanya perihal kabarku kepada langit di atas sana. Kau tak perlu menerka-nerka apakah kini aku bahagia? apakah sekarang aku baik-baik saja? apakah aku mampu menyikapi kesedihanku dengan bijak?
Selayaknya, semua pertanyaan berisi kekhawatiran itu kau simpan untuk dirinya kelak, seseorang yang kan mendampingi tawa dan tangismu hingga habis usia, bukan aku. Hapus namaku dari hati juga ingatanmu. Bangunlah cerita baru bersama orang yang menunggumu di depan sana.
Berapa lama lagi waktumu akan terbuang dengan percuma karena terus mengingatku yang tak lain hanyalah bagian dari kenangan masa lalu? Bukankah melakukannya membuatmu diam di tempat, tak ke mana-mana?
Kekasih, aku bersumpah tak ada dendam yang ku simpan untukmu. Tak ada penyesalan karena telah bertemu dan mengenalmu dalam waktu yang cukup lama. Tak ada keraguan dalam diriku untuk mendoakan kebaikan atas hidupmu.
Melalui goresan ini aku memohon, sepertiku yang telah berdamai dengan takdir Tuhan kau pun harus bisa melakukannya. Kau boleh merasa bersalah namun berhentilah menyalahkan diri dan keadaan. Berbahagialah, kau sangat layak untuk merasakannya.
Gerimis, 01.45 | 20 November 2022.
63 notes · View notes
hiibae · 11 months
Text
Bagaimana bisa. Setangkai mawar menyulur dikelopak mata. Jangan hujan. Jangan sampai menjadi kebun.
8 notes · View notes
lamyaasfaraini · 7 months
Text
Day 28 - Flowers
30 days photography challenge
Tumblr media
Wedding reception Bouquet of flower! Waktu resepsi ditanya sama teteh WOnya mau milih bunga warna apa? Kubilang putih aja biar netral. Awkaaay here it is~ bouquet bunga pas resepsi, lupa fotonya dimana deh yg cuma bunganya doang gpp dong yaa sama yg megangnya jg. Iya itu aku seperti barbie wkwkwk foto2 sehabis touch up ganti kostum dari baju kebaya akad dan lepas siger, btw siger ngga seberat itu jg ternyata kukira setelah dilepas bakal berat dan nyeri hulu. Mungkin lebih berat suntiang yak aydonow. Ganti kostum setelah akad udah sama suami (baru sejam jadi suami wkwk) masuk ke ruang rias jg udah sah cenah sekamar jg bae keliatan aurat jg bae hahaha. Sambil diisi perutnya karena lapar bgt baru ada nafsu makan pas udah lega abis akad, kayanya pas menuju akad itu serba teu pararuguh. Emg pas mau menghadapi resepsi kita lebih chill sih, di pelaminan jg aku sama suami mah banyak ngobrol, ngomongin tamu undangan eh ini dtg eh itu dtg eh td aku liat ini, eh yg td siapa aku ngga kenal gitu weeh wkwkwk.
5th wed anniv bouquet of flowers
Tumblr media Tumblr media
Suamiku bukan orang yang romantis, eh romantisnya lebih ke act of service blio tuh. Untuk yg ngasih bunga, ngasih coklat yg katanya standar romantisme seorang laki ke perempuan teh itu nah suamiku mah ngga begitu dan sebetulnya ngga masalah jg karena aku mengagumi keindahan bunga tp ngga gimana gt jg yg jadi tuntutan kudu ngasih gt. Suatu saat pas anniv ke 5thn terjadi kerandoman pada diriku yg ojol2 pgn buket bunga. Aku blg lah sama suamiku, "hadiah anniv aku mau bunga yah". Blio mengiyakan lah ya masa kaga~ wkwk. Ngga ada surprise2nya, ke florist dianterin suami, nyuruh pilih bunga sendiri, megang buket sendiri sampe rumah ya di pajang sendiri hahaha ngga ada manis2nya perasaan hidihhhh.. Memang smua itu mah hanya simbolis semata, lebih intimate nya kita udah berdoa berdua semalam untuk kelancaran dan kemudahan rumah tangga kita itu yang penting sih yaa kemudian dihujani hugs and kisses.
Memang dari semenjak pacaran belom pernah dikasih bunga setangkai pun. Dikasihnya jajan dan pas nikah dikasih nafkah lahir batin huahahaha. Tapi kalo ojol2 dikasih bunga gosah sampe rikues gt siapa yg ngga happy dan mesem2 yakaaan kek di pelem2 getoo wkwkwk
3 notes · View notes
fadelized · 7 months
Text
Sementara Kita Dan Bisik Realita
Tumblr media
Sementara suatu waktu, aku berharap kabar
Dari seorang manusia yang perlahan pudar
Entah, aku terburu untuk mengetahui
Perjalanan hidup dalam waktu terkini
Sungguh, sekilas pertama mata membaca
Setiap gerak gerik pesona tersedia
Sehingga perlahan cita itu ada
Selaras dengan kelembutan romansa
Bagiku, kau adalah definisi destinasi
Entah, terlalu dini ataupun mantra berseri
Mantra terpanjat, ia deras, ia tetap menari
Diatas semua ekspektasi
Pertemuan kita sebatas waktu
Namun memori tetap terpatri
Mendengarkan semua kata terucap
Kau, masih dalam doa semua harap
Aku ingin menjadi api dalam setiap dingin
Sementara sore begitu riuh
Aku ingin, engkau tetap ingat
Atas semua detik waktu bersamaku
Saat ini, aku pun masih bersemangat
Untuk menerima dan memahami cerita hangat
Dari seorang yang ingin aku kenal dekat
Laju romansa perlahan cepat
Begitu peduli kau akan kisahku
Begitu juga ku hayati bisik hatiku
Berpadu menjadi satu
Kamu dan aku, akan tetap bersama
Dalam setiap bagian amigdala
Aku hanya ingin mengenalmu lebih jauh
Aku hanya menjadikan hidup sebagai kapal
Dimana aku nahkoda, dan kau menjadi prioritas
Andai itu bisa, semoga
Dalam setiap mantra, namamu akan aku coba sebut
Semoga nanti aku mendapat berkat
Agar aku masuk palung hati
Dan tak akan pernah kembali
Menahan gejolak hati dalam menghadapi persona wajahmu
Selayaknya pasukan Troya melawan Yunani
Mungkin kalah mungkin menang
Namun harapan itu tetap ada
Seperti kau yang setiap hari menyerang pikiranku
Tanpa tameng dan senjata
Aku menyerah
Masih kupandang imaji tentang kau
Terucap doa terbaik
Dan persembahan setiap laku
Terima kasih, hidupku berwarna
Jika memang pada saatnya nanti, aku kalah
Aku ikhlas
Namun, aku masih menyimpan impian
Untuk memenangkan pertempuran
Aku mengerti betapa besar perbedaan kita
Dan asumsi serta bekas bekas sugesti dunia
Aku yakin aku mampu
Untuk membawamu setangkai bunga sebelum fajar
Tolong tafsirkan aku sebagai hasrat utuh
Agar aku lebih bisa lama bersamamu
Tolong ciptakan aku sebuah makna
Agar aku lebih bisa memahamimu selamanya
F, knowing you
3 notes · View notes
zulfazzakiyah · 9 months
Text
Setangkai Merah Berduri
Banyak orang yang menyukaiku. Namun sebagian yang lain tak suka padaku. Mereka bilang indah dan cantik rupaku. Tetapi sebagian yang lain berkata, menyakiti adalah kegemaranku. Banyak yang berkata romantis adalah aku. Akan tetapi, tak sedikit pula yang menganggap melukai adalah hobiku. Ada puluhan pendapat tentangku. Baik dan buruk saling beradu. Meski begitu tetap kujalani hari yang seru.
Pagi ini cakrawala amat cerah. Tak nampak satu pun awan putih menghiasi langit yang indah. Namun, pemandangan yang kujumpa amat berbantah. Nampak di tengah taman sang pria sedang gelisah. Menanti sang wanita yang tak kunjung singgah. Sedangkan jam di tangan telah menunjukkan pukul sepuluh. Aku kira sang pujaan lengah. Rupanya ia hanya mampir membeli kudapan sececah. Tak perlu menunggu lama senyum pun merekah. Kala sang pria berjumpa kembali dengan sang pujaan yang keletah.
Mentari mulai menunjukkan panas binarnya. Dua raga telah hanyut dalam obrolan yang penuh dengan sukacita. Siapa sangka kini aku pun ikut serta dalam kicauan mereka. Meski tak ikut menikmati segelas kopi manis, namun aku turut serta menikmati manisnya senyuman di antaranya. Walau tak merasakan gurihnya kudapan yang mereka makan, tetapi aku bisa turut campur dalam gurihnya pembicaraan dua raga.
Cakrawala mulai berganti jingga. Pertanda senja telah tiba. Akhir dari segala pertemuan terencana. Kembali berpisah untuk sementara masa. Dengan hati berbunga-bunga mereka tutup pertemuan dengan pelukan mesra. Sembari sang wanita membawaku turut serta.
Dua petang sudah aku berada di tempat ini. Mendapatkan perlakuan tersendiri. Tak dianggap sebagai sosok yang melukai. Bahkan diibaratkan sebagai simbol cinta suci. Aku adalah setangkai mawar penuh duri. Dengan warna merah menghiasi. Tetap cantik meski terkadang menyakiti. Namun selalu menghasilkan senyum kala bersemi. Seperti pasangan pria dan wanita ini. Yang sedang dilanda jatuh hati.
2 notes · View notes
luckywobblerangeltree · 10 months
Text
MAJNUN PERNAH DITANYA OLEH SALAH SATU
TEMANNYA:
"Apakah engkau membenci kerabat Layla yang tak setuju dengan lamaranmu kepada Layla? "
Majnun menjawab: "bagaimana aku bisa membenci duri sedangkan itu juga bagian dari setangkai mawar yang aku cintai.
Layla & Majnun
3 notes · View notes
wzrhlmy · 1 year
Text
kisah bunga di tepi jalan
pada suatu hari, hiduplah setangkai bunga di tepi jalan. bunganya tidak terlalu cantik jika dibandingkan dengan bunga yang lain. tumbuh di sekitar belukar dan rumput gersang. tidak banyak orang yang menyadari akan keberadaannya.
bertahan hidup hanya karena kebaikan Tuhan. bunga bersyukur atas kehidupan yang Tuhan beri walau terkadang merasa kesepian.
kemudian suatu hari, datanglah seorang anak laki-laki menemukan si bunga. tanpa bunga mencari perhatiannya, anak laki-laki ini setiap hari datang menemui.
mungkin, karena anak laki-laki tersebut merasa kasihan. bunganya hampir layu tak terurus. untuk itu, ia selalu datang ke tepi jalan, menemui si bunga, menyirami dan menjaganya agar tidak sendirian.
hingga tibalah hari dimana anak laki-laki ini memutuskan untuk memindahkan bunga dari tepi jalan.
sekarang, bunga sudah berada di tempat yang layak, di tempat yang selama ini ia impikan. 
bunga bersyukur karena ia ditemukan oleh anak laki-laki baik hati, diambil dari tepi jalan, dirawat dan dijaga dengan kasih sayang 💕
“terima kasih ya”, ucap si bunga.
8 notes · View notes
gndrg · 1 year
Text
Ditumbuh besarkan oleh luka
Tanpa sadar juga membuatku melahirkan luka
— setangkai mawar berduri yang sedang merutuki diri sendiri
16 notes · View notes
ameeee-liaaa · 1 year
Text
Tumblr media
Seseorang yang tinggal di dalam kepalaku mencoba bercakap lagi denganku. Setelah dia bermain dengan memori-memori yang tersimpan di dalam nya.
"memang jatuh cinta adalah anugerah Allah" katanya mengawali.
"tidak bisa dicegah, sebuah fitrah manusia.
tapi apa yang akan dilakukan setelah diberikan rasa menggelitik bernama cinta dengan seorang adalah yang paling penting.
Akan kah dibiarkan ? Atau malah dirawat ?
Jangan pernah lupa jika nafsu selalu mengikuti.
Dan aku kira aku salah pilih. Dimana aku memilih merawatnya.
Padahal selalu saja konsekuensi cinta, konsekuensi mengikrarkan cinta, adalah sebuah pengorbanan.
Tentang cinta dan konsekuensi patah hati.
Tentang cinta dan konsekuensi rasa cemburu.
Tentang cinta dengan konsekuensi tanggung jawab melindungi.
Tentang cinta dengan konsekuensi pedih kehilangan.
Tentang cinta dengan konsekuensi diremuk rindu.
Tentang cinta dengan konsekuensi tak berbalas."
. . .
Duhai, aku jatuh cinta !
Kuberikan setangkai bunga padamu ! Tentu saja dalam dunia khayal ku !
Sembari kutahan tangis dan sesak di dada.
Duhai, aku jatuh cinta !
Ingin kuutarakan rasa ini ! Sungguh !
Tidak ! tidak bisa ! peristiwa indahmu akan rusak jika aku melakukan nya.
Duhai, aku jatuh cinta !
Ku letakkan pena, berhenti menulis semua tentang mu
Tangisku berjatuhan menghapus beberapa kata di sana
Duhai, aku jatuh cinta. . .
. . .
"Sekalipun kau pikir berulang kali untuk tidak pernah bertemu saja dengannya. . .
Lagi-lagi cerita takdir Allah yang membuat mu kembali berucap syukur."
4 notes · View notes
madaaamr · 1 year
Text
Kemuning manjakan mata Kemuning tenangkan jiwa Semerbak wanginya Hiasi suasana Pelipur hati yang sedang lara
Kemuning terangkai indah Bersama daun hijau menyala Kontras putihnya Nampak sempurna Terbayang sudah baunya Yang tersebar di bawah cahaya Lampu jalan dan sang luna
Kemuning mungil nan bersahaja Tapi wanginya tegaskan kuasa Bahwa setangkai saja Dapat harumkan satu desa
Kemuning indah dirasa Kemuning nyaman dicula Kemuning wangi tercinta
-mad 2july23
Inspired by: jalan-jalan malam keliling komplek
will be updated with the picture of kemuning ga sempet bro
2 notes · View notes
makherat · 1 year
Text
Tumblr media
Berapa lilin yang perlu kutiup hari ini?
Malam ini, ada empat lilin yang berdiri di hadapanku. Masing-masingnya, telah menancap tegas pada kue yang ditaruh di atas piring putih kesayanganku.
Sebelum akhirnya aku melanjutkan ritual malam ini, ada hal-hal yang ingin kusadari.
Pertama, fakta bahwa aku masih bernapas dan kini tengah terduduk sepi di hadapan lilin-lilin tegas dengan api muram. Dari sekian banyaknya doa yang kurapalkan, ini yang perlu aku sangat syukuri.
Namun—bernapas saja tidak cukup, bukan? Yang kedua, mindaku masih jauh dari kata sinting. Atau, mendekati namun aku masih diberkati? Dalam usia seperti ini, rasanya agak sulit membedakan telah-dikuasai gila atau masih-sepenuhnya waras. Namun walau begitu, dengan tulisan ini masih nyata dan tersaji sempurna di hadapan para Tuan dan Nyonya, syukurlah aku masih waras.
Ketiga—tubuhku masih utuh, walau lebam masih terlihat jelas. Namun luka-lukaku kini hampir mencapai kata sembuh. Berkat sentuhan jemari orang-orang terkasihku. Lalu perihal kuat—aku masih belum cukup kuat untuk berpijak kukuh pada badai yang menerpa tubuhku. Aku masih perlu bantuan tangan-tangan orang terkasihku. Namun, ya, dengan hadirku di sini.. katakanlah aku masih cukup kuat.
Dan yang terakhir, orang-orang terkasihku. Orang-orang terkasihku … bahagia sentosa, semoga berkat rapalan doa dan kelakar jahilku yang saban hari kulakukan. Senyumnya mengembang, matanya berkilau. Sudut-sudut gusi mereka terlihat jelas kala tertawa.
Nyatanya, ada banyak yang perlu kusyukuri di hari ini.
Malam ini nampak laiknya malam-malam lainnya. Namun yang berbeda adalah kini aku ditemani kue dan empat lilin warna warni. Kedua mataku terpejam, sebelum akhirnya diiringi rapalan doa-doa harapan.
Lilin biru, semoga aku kembali bertemu di hari ini dalam keadaan bernapas. Tidak dalam kondisi keluargaku berkabung ataupula hanya tersisa memoar tentangku; batu nisan, gundukan tanah dan setangkai bunga. Namun bila begitu akhirnya, semoga makamku dipenuhi kusuma indah favorit Bunda dan Kekasihku.
Lilin merah, semoga mindaku tetap terjaga dari kegilaan dunia yang menggadang-gadang. Bila nyawaku masih menyalak, kewarasan adalah hal kedua yang ingin kutaklukan. Bernapas dan tetap-waras ibarat sepasang sepatu. Bila salah satunya hilang—maka, enyahlah sudah. Hidup tanpa salah satunya sama saja dengan kematian, bukan?
Lilin hijau, semoga aku tambah kuat menghadapi manusia-manusia serupa iblis dan bahala yang tengah menanti. Setidaknya, aku ingin hidup tanpa menjadi beban untuk orang-orang di sekitarku. Lebam dan sayat tak lagi nampak—tidak lagi menanam cemas dalam hati orang-orang terkasihku.
Lalu, lilin kuning—lilin terakhir, semoga aku selalu berhasil melukiskan senyum dan gelak tawa pada orang-orang terkasihku. Biarkan air mata yang menitik dari sudut mataku, sesak menjegal tenggorokanku dan sendu milik orang-orang terkasihku yang singgah dalam diriku. Bahagia hanya milik orang-orang terkasihku—bahagianya ia bahagiaku juga.
Seusai merapalkan doa, aku langsung menghembuskan angin pelan-pelan dari bilah bibirku—membiarkan api muram pada lilin-lilin itu memadam.
“Selamat ulang tahun, Juniell.”
2 notes · View notes