Tumgik
#Pengecut
prawitamutia · 1 month
Text
memutuskan
hari ini, saya, kakak ipar, serta adik saya (yang belum menikah) mengobrol tentang keputusan untuk tidak menikah. masing-masing dari kami punya setidaknya satu teman yang memutuskan untuk tidak menikah. kesimpulan kami, memutuskan untuk tidak menikah adalah keputusan yang sama beraninya dengan memutuskan untuk menikah. sama beraninya dengan keputusan untuk mengakhiri pernikahan. atau juga membatalkan pernikahan. bahkan, juga keputusan bertahan.
setiap orang pasti punya alasan, prinsip, dan kepercayaan tentang menikah dan pernikahan. itu semua mendorong munculnya sikap tertentu, keputusan tertentu. namun yang jelas, seseorang boleh disebut berani saat mengambil sebuah keputusan jika dan hanya jika keputusan itu diambil memang karena sebuah keberanian--bukan karena ketakutan.
misalnya... ada orang yang memutuskan untuk menikah karena ingin lari dari kehidupannya. itu keputusan seorang pengecut.
misalnya... ada orang yang memutuskan untuk tidak menikah karena tidak mau hatinya terluka sedikit saja--yang mana pasti ada dalam setiap pernikahan. itu juga bukan keputusan yang berani.
tapi, jangan salah juga. langkah yang berani tidak sama dengan langkah yang nekat. langkah yang berani adalah langkah yang disertai pertimbangan, persiapan, dan penerimaan konsekuensi. langkah yang berani adalah langkah yang tetap memenuhi kriteria aman, baik, dan benar.
dan jangan salah juga. langkah yang berani bukan berarti langkah yang tanpa kekhawatiran. langkah yang berani justru adalah langkah yang sudah khatam mengenal semua kekhawatiran sehingga bisa mengantisipasinya. langkah yang berani justru adalah langkah yang selalu tahu bahwa selalu ada pilihan berikutnya meskipun saat ini kita belum tahu pilihannya apa.
semoga setiap keputusan kita adalah keputusan yang berani.
138 notes · View notes
edgarhamas · 10 months
Text
Pembuka Generasi Pembebasan
Edgar Hamas, (@cerita.edgar) Founder Gen Saladin
Ketika akun IG saya disegel Meta, entah kenapa saya malah merasakan sesuatu; kelegaan. Lega, karena ternyata apa yang saya tulis dan sampaikan ternyata digelisahkan.
Lalu saya senyum sendiri, membatin, "akun IG tumbang, bisa buat lagi. Tapi nyawa di Gaza yang hilang, tidak."
Tumblr media
Edgar Hamas ini bukan nama pena. Ia nama asli saya sejak lahir. Ia menjadi satu kebanggaan tersendiri buat saya sampai sekarang. Bagi Syaikh Ahmad Yasin sendiri, lahirnya H@mæs adalah sebuah penanda terbitnya generasi baru setelah 40 tahun zionazi bercokol di Palestina.
Beliau bilang, bahwa 40 tahun adalah fase yang dibutuhkan untuk mengganti generasi satu ke generasi selanjutnya. Syaikh Yasin tadabburi itu dari perjalanan Bani Israil dalam Al Qur'an, kala dihukum oleh Allah di Padang Tiih 40 tahun lamanya.
Setelah 40 tahun, apa yang terjadi?
Muncul generasi baru yang berbeda cara pandang dari yang lalu.
Jika yang dulu adalah generasi pengecut yang takut untuk masuk ke Palestina, maka generasi baru yang dipimpin oleh Yusya bin Nuun ini memutus rantai kepengecutan itu. Mereka membuka lembaran keberanian dalam sejarah.
Itulah mengapa Syaikh Yasin menggambarkan bahwa generasi umat ini akan terbagi menjadi 3 kali 40 tahun. Yang gelombang pertama adalah generasi yang merasakan awal penjajahan. 40 tahun kedua adalah perlawanan, dan generasi 40 tahun ketiga adalah "tahrir", pembebasan.
Jadi, yang kamu lihat hari-hari ini, adalah mukadimah bagi lahirnya generasi pembebasan, insyaallah. Sebab banyak pula analis, jurnalis hingga sejarawan yang mengatakan,
"dunia akan sangat berbeda antara sebelum gerakan Thufanul Aqsha (Badai Al Aqsha) dan setelahnya."
Kamu pun, merasakannya...
Umat ini tidak akan tidur selamanya. Ada sunnatullah bahwa segala sesuatu itu terus bergulir, dan sejarah pun membekali kita dengan contoh-contoh yang nyata. Pasukan Crusader tumbang, Mongol runtuh, Buwaih luruh. Zionazi? Bahkan mereka pun tahu umur mereka menuju senjakala.
Saya sering menyampaikan bahwa kita adalah generasi yang ada di persimpangan sejarah. Kita akan lihat "shifting" yang banyak. Yang dulu kuat, mulai sekarat. Yang dulu adidaya, kini mulai meminta-minta. Dan kau tahu tanda sebuah peradaban akan hancur?
Kezalimannya menjadi-jadi.
323 notes · View notes
elsasyefira · 12 days
Text
Ajal
Entah siapa yang lebih bengis dari siapa. Tak satupun dari mereka yang juga bisa menduga. Sebab, bahkan kematianmu tak mampu menebus penderitaan yang telah kau lemparkan pada hatiku. Setiap ingatan yang muncul tentangmu, selalu terasa mencekik persis sama seperti bertahun lalu.
Kaulah keparat yang membuat neraka tampak menjadi tempat yang terlalu indah untuk kau tinggali. Kaulah pengecut yang terlampau culas untuk membawa segala isak piluku ke dalam balutan kafanmu sendiri. Demi Tuhan, aku ingin memaafkanmu, namun adakah yang dapat kau tukar dengan air mataku, selain ajalmu yang tak berharga itu?
***
Borok yang luar biasa buruk ini bukanlah milikku, tapi betapa aku nyaris membunuh diri hanya karena ingin merdeka darinya.
26 notes · View notes
chillinaris · 1 month
Text
Tumblr media
"Hidup Rakyat Israel" hanya di punggung orang lain. Hanya dengan bantuan imperialisme Inggris, imperialisme Amerika, dan kepengecutan Jerman. Kalian para pengecut pro Zionist akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan kalian terhadap kemanusiaan.
24 notes · View notes
aniihsrysworld · 2 months
Text
"Jika perasaanmu menghilang, bisakah aku pergi saat itu???"
aku tidak ingin terlihat lusuh di depanmu, aku tidak punya keberanian untuk menerima kenyataan. aku tidak ingin melepaskan genggaman tanganmu dan aku tidak punya nyali untuk menatap dirimu yang berjalan membelakangi ku tanpa berbalik lagi ke arahku sebab aku begitu 'pengecut'.
12 notes · View notes
lampu-redup · 20 days
Text
Dalam kejauhan aku berani menatap,
Didalam keheningan aku berani berucap,
Aku hanya seorang pengecut,
Aku adalah seorang pecundang yang hanyut.
9 notes · View notes
anitadhyana · 2 months
Text
Halo, lama tidak menyapa.
Bagaimana kabarmu? Aku, baik-baik saja. Sigh. Mungkin. Hehe.
Kamu tahu hal paling lucu yang terjadi dalam hidupku akhir-akhir ini? Aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku sudah tidak menyukaimu, tapi kamu diam-diam menyelinap hadir dalam mimpiku. Tidak hanya sekali! Lucu, kan? Aku terlalu malu tertangkap basah oleh hati kecilku sendiri bahwa aku masih merindukanmu.
Aku membuka lembaran demi lembaran buku tentang tafsir mimpi. Berseluncur dalam pencarian internet tentang makna sebuah mimpi. Aku berharap ada sesatu yang menjelaskan bahwa mimpiku itu bukan hanya aku yang punya.
Haha, ternyata aku terlalu banyak berharap dan masih berharap. Aku harap kamu juga merasakan hal yang sama. Juga berharap kamu setidaknya sedikit saja merindukanku di sana.
Aku tidak tahu pada siapa hati ini berlabuh, jika ternyata saat ini kamu dalam pelukan orang lain. Aku masih egois memintamu setidaknya sedikit saja mengingat aku hadir dalam hidupmu. Walau hanya sebagai teman sebangku dalam kelas, aku harap kamu mengingatku dengan senyuman tulusku.
Aku tidak bisa apa-apa. Melihatmu dari sosial media saja aku tak mampu. Aku bahkan tak memiliki nomor pribadimu. Aku takut jika suatu malam aku akan menggila karena terlalu merindukanmu, aku tiba-tiba menghubungimu. Aku terlalu takut jika aku membunuh empatiku dan bersikap egois padamu. Pula, ketakutanku jika akhirnya melihatmu bersanding dengan penuh senyuman menawanmu itu dengan seseorang yang juga aku kenali. Aku takut.
Setidaknya, sudah 6 tahun terlewati. Aku kira waktu perlahan akan menghapusmu tanpa kusadari. Aku pun menjalani hidupku dengan bahagia terlupa oleh sosokmu. Sesekali, walau sesekali ingatan itu hadir, aku menepisnya. Aku kira aku terbiasa. Tapi semua terbalikkan ketika malam menyelimutiku perlahan. Sunyi yang menyekapku dalam bunga tidur, seolah mengolok-olok isi hatiku paling dalam. Mungkin kesunyian itu mengerti tentang perasaan hati yang disekap oleh pikiran. Sang sunyi tahu, padahal sudah disembunyikan rapi oleh pikiran dan wajah yang selalu bahagia. Ada satu laci dalam hatiku yang tidak pernah dibuka dan tidak ingin dibuka. Sebuah laci kenangan dan rasa bahagia saat bersamamu kala itu. Sebuah laci yang sengaja dikunci rapat agar dia tak leluar lagi seenaknya.
Namun malam ini, kesunyian ini memintaku dengan lembut untuk membuka laci itu kembali. Memintaku untuk melepas semua isi didalamnya. Merasakan kembali bagaimana indahnya hati yang meletup-letup saat bertatap mata denganmu, salah tingkah ketika berbicara denganmu, berpaling saat kamu menatapku balik.
Aku mulai mengenang semua itu lagi, malam ini. Aku tak ingin membohongi perasaanku lagi, lewat mimpi-mimpiku, bahwa aku masih menyukaimu. Entah apa itu cinta, setidaknya aku membenarkan bahwa aku ingin melihatmu malam ini.
Memang benar, cara terbaik bukan melupakan, tapi merelakan. Aku bukan sekedar pengecut yang sudah menyerah tanpa bertindak, karena nyatanya sudah melingkar cincin di jari manismu saat ini. Lebih baik pengecut dari pada menjadi wanita brengsek yang mengakui cinta pada pria dalam pelukan wanita lain.
Sekiranya malam ini, aku bisa menetralkan jiwaku dan pikirku. Untuk bisa meikhlaskanmu. Aku hanya menerima dan mengakui, aku merindukanmu.
Aku berharap, aku bisa menemukan seseorang yang lebih aku rindukan suatu saat nanti dari pada dirimu saat ini. Aku hanya tersesat sesaat dalam ruang yang aku buat.
Selamat malam.
Dan semoga kali ini kamu tak memaksa masuk dalam mimpiku lagi.
ND.01.37.240731
12 notes · View notes
teguhherla · 4 months
Text
Salah satu akunku ditangguhkan 180 hari, apa itu pertanda bahwa aku harus benar-benar menghilang? Aku tidak tahu, sungguh sebuah kombinasi sempurna antara terheran, lucu dan menyedihkan
Tak perlu dijabarkan lagi, dari perubahanmu sekarang sudah terlihat jelas, aku sudah tahu meski tidak semua, tapi aku lebih memilih menutup mata, hanya mengandalkan firasat yg kuat
Maka tinggalah disana bersamanya selama yg kamu mau, selamanya pun tak masalah jika memang dia pilihanmu
Jangan sia-sia kan dia, jangan pula sampai dia menyia-nyiakanmu, jadi berdoalah semoga kalian akan baik-baik saja kedepannya, karena aku pun akan berusaha untuk selalu baik-baik saja mulai sekarang, tidak akan lagi terlihat lemah yg membuatmu merasa aku harus dikasihani
Aku tidak akan lagi terlihat sebagai gangguan hubungan kalian atau hidup dalam bayang-bayangmu, berhenti mengajakmu kembali pulang, sebab sedari hari ini akan kubereskan semua yg berantakan, serta membuang hal-hal yg sudah tidak diperlukan, dan tidak akan meninggalkan apapun lagi begitu pun juga kenangannya
Aku melanjutkan perjalanan ini sendirian, baiknya jangan cari aku, bencilah benci jika itu membuatmu puas aku sudah tidak peduli, tapi yg pasti aku sudah memaafkanmu dan tidak akan mengutukmu, terima kasih atas semuanya.
Aku sudah muak dengan diriku yg sekarang dan lelah dengan apa yg harusnya aku lakukan dari awal
Sampai pada akhirnya aku lebih memilih menjadi orang yg kamu akan benci selamanya, karena berada di tengah-tengah antara baik dan buruk itu sangat membingungkan, membuatku terjebak seperti sekarang, sampai tidak tahu cara mengakhirinya dengan benar.
Jika suatu saat kamu ingin mengunjungi rumah ini dengan alasan apapun, akan ku pastikan semuanya sudah berbeda atau bila sudah ditempati orang lain, itu kesalahanku
Kalau kamu bisa setenang itu mengingkari janjimu, sayangnya aku tidak bisa.... aku harus menepati janjiku hingga selesai meski tanpa kamu harus tahu bagaimana aku melewati perjalanannya, tanpa ada komunikasi lagi, seperti dalam mode senyap, akan kuusahakan
Aku tidak terpaksa ku tekankan itu, aku hanya melakukan yg sudah seharusnya, maaf jika terlambat dan terlihat seperti pengecut belakangan ini, sebab sungguh aku membutuhkan waktu selama ini untuk memberanikan diri melepasmu tanpa harapan apapun lagi.
Cukup sudah untuk kali ini, selamat tinggal tanpa pelukan adalah ujung dari cerita kita.
🖤💙
8 notes · View notes
gitabercerita · 6 months
Text
Aku begitu inginnya tahu bagaimana kabarmu saat ini, dan juga kabar tentang ibu yang tuan bilang sakit beberapa hari lalu.
Aku ingin tahu bagaimana kabarmu setelah hari itu. Apakah tidurmu cukup? Meski ku tahu memang selama ini waktu tidurmu tidak lebih dari 3 atau 4 jam saja dalam semalam.
Aku juga ingin tahu apa yang sedang memenuhi pikiranmu yang biasa tuan pendam sendirian itu. Apa yang sedang tuan pikul saat ini, dan apa yang sekarang menjadi keresahanmu, tuan.
Atau juga tentang makanan apa yang tuan makan saat sahur dan berbuka? Masihkah sering mengkonsumsi mie instan atau tidak.?
Aku ingin tahu semuanya. Aku tak ingin lagi mengira-ngira.
Namun nyatanya, aku terlalu pengecut untuk bertanya padamu, tuan. Keberanianku telah lama hilang.
Dan lagi-lagi, aku hanya bisa menduga dan mengira-ngira. Serta tak alfa meminta Tuhan jaga kamu selalu di sana. Dalam penjagaan terbaik dari-Nya.
Karena yang ku punya saat ini hanya satu; Tuhan yang tak pernah luput memperhatikan kehidupan hamba-Nya.
15 notes · View notes
uratkadal · 3 months
Text
Aku terlalu pengecut untuk mengatakan kebenarannya jika berhadapan dengan mu. Juga terlalu penakut mengutarakan semuanya meski hanya melalui whatsapp.
Mungkin di tempat inilah kelak kamu akan mampir dan akhirnya menyadari betapa besar harapanku ingin memilikimu.
6 notes · View notes
sunyiberdialog · 5 months
Text
Segalanya kelihatan tidak menarik. Termasuk diriku sendiri. Marah, dan salah. Marah dan salah. Marah dan salah. Tidak ada yang dirindukan selain, suara gemuruh di tengah hutan dan rintik-rintik air yang jatuh dari pepohonan. Keriap suara kaki-kaki kecil kepik di atas daun. Desir angin yang menerbangkan residu gerimis. Dan...
Aku merindukan diriku yang dulu, ternyata. Walau hanya pecundang yang pengecut tetapi aku yang dulu tahu bagaimana cara meromantisasikan hal-hal yang tidak ada nilai. Melihat keindahan jalanan kotor, menemukan kemewahan di dalam pasar yang semraut. Menyimpan potret-potret yang bagi orang-orang kelihatan sepele namun di mata adalah sebuah seni. Aku merindukan aku yang duduk di sudut belakang mini bus menuju bukittinggi, dengan wajah dingin tertampar angin pagi dan embun kota padang panjang. Sambil memeluk tas buluk dan menikmati lagu indie dari earphone. Dan berharap perjalanan itu tidak pernah berhenti. Dan...
Aku punya urusan lain selain urusan keluarga. Aku punya masalah lain selain masalah keluarga. Seringkali aku cuma bisa diam karena sudah terlalu menyerah dan lelah dengan segala urusan. Tapi aku punya masalah lain selain masalah itu. Tidak ada yang peduli aku sedang sedih. Tidak ada yang peduli aku sedang marah. Tapi aku ingin menulis sebagian yang ingin aku katakan karena terlalu banyak kata-kata berkecamuk dalam kepalaku...
12 notes · View notes
sundayneverdie · 8 months
Text
BERPIHAK ~
Anak muda yg gak punya nyali, apatis, gak berani berpihak dan selalu diem di zona nyaman, pasti stetmentnya gini:
"Manusia yang paling sulit dinasehati adalah: pendukung paselon 01, 02, 03."
Yagitulah, mereka bersembunyi seolah-olah netral. Ketika sulit nyari kerja, ketika UMR gak naik-naik, ketika harga bahan pokok makin mahal. Mereka ngedumel juga pada akhirnya.
Padahal ..., hal semacam itu yang selalu melekat pada kehidupan sehari-hari, dipengaruhi oleh kebijakan "politik" dan atau kebijakan seorang pemimpin negara.
Bagi saya pribadi, orang-orang yang berani secara terang-terangan mendukung pilihan calon pemimpinnya baik 01, 02 ataupun 03. Adalah manusia gagah, dia benari berpendapat, berani berpihak. Dan tidak menye-menye.
Garis bawah: Berpihak bukan berarti menghina orang yang berbeda pendapat dg kita.
Jadi, ketika kamu "seolah netral", (sepertinya) kamu adalah pengecut. Bak cicak pada kisah Nabi Ibrahim.
Cicak atau burung gagak?
-aasholah-
12 notes · View notes
bercintalewatkata · 2 months
Text
Manipulation is when they blame you for your reaction to their toxic behavior but never discuss their disrespect that triggered you
Manipulation can be hard to spot, but here’s a sign: if someone constantly blames you for your reaction to their toxic behavior, but never acknowledges the disrespect that triggered you, they’re manipulating you. ✩₊˚.
They twist the situation to make you feel guilty and avoid taking responsibility for their actions. It’s not your fault for reacting to mistreatment. Healthy relationships involve mutual respect and accountability, not shifting the blame. If someone always turns the focus on how you reacted instead of addressing what they did to cause it, that’s a red flag. ⋆☾⋆
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat gelisah (pesimis), sedih, malas, kikir, pengecut, terlilit hutang, dan keganasan orang lain." 🤲 -Diriwayatkan oleh Anas r.a-
Trust your feelings and recognize when you’re being manipulated. You deserve to be treated with respect and kindness, not made to feel like your reactions are the problem. Always stand up for your worth and don’t let anyone convince you that their bad behavior is your fault.⁺₊✧
4 notes · View notes
jejaringbiru · 2 years
Text
Ada satu hal penting yang sangat unik di dunia ini. Ia seringkali diabaikan, tapi bagi sebagian orang, juga paling didambakan momentumnya. Ia kerap kali diremehkan, tapi bagi sebagian orang, ia begitu berharga. Ia bisa membongkar kebusukan bau bangkai yang disembunyikan oleh manusia-manusia pengecut, tapi juga bisa menjadi pelepas hadiah bagi manusia-manusia sabar. Ia tidak peduli siapapun, atau menunggu siapapun. Ia hanya selalu berjalan sendirian, sebagaimana tugasnya ketika ia diciptakan.
Hal penting itu bernama waktu.
Mungkin itu sebabnya mengapa sebagian orang takut mengungkapkan umur. Karena seolah-olah umur itu menjadi bukti. Untuk apa saja waktunya dihabiskan selama ini?
@menteritikustanah
Page 27 of 365
111 notes · View notes
rakunliar · 7 months
Text
Persetan Dengan Nyata
saat ini aku menulis membayangkan dirimu
dirimu di dimensi lain dimana kau adalah milikku
di satu aliran waktu yang mana kita saling rindu
menjadi sepasang kekasih penuh dengan lika-liku
bertengkar karena hal kecil
berbaikan ketika kangen memanggil
saling meyakinkan ketika labil
tetap saling hingga sama-sama berhasil
memenuhi BM-mu ketika malam
mengusir sepi yang kelam
memupuk perasaan sayang dalam-dalam
tetap bertahan ketika masalah mengancam
saat kau insecure tetap kupuji
saat aku jatuh tetap kau temani
bersama-sama kita saling jatuh hati
berpelukan sambil mengitari jakarta malam hari
tidak ada lagi waktu yang salah
tidak ada lagi sesal yang mewabah
hilang sudah semua resah
hanya ada canda tawa yang terus pecah
tidak ada kau yang tersakiti
karena dikhianati berkali-kali
tidak ada aku yang tetap menanti
sambil ada orang lain disela-sela sepi
sirna sudah semua sesal dalam hati
tersempaikan dariku rasa sayang ini
kepadamu tanpa ada takut yang menghalangi
dan kita pun berbahagia saling mencintai
kini tulisanku hampir mencapai batasnya
dan aku kembali ke dalam rangkaian realita
dimana aku pengecut dan kau buta
dimana kita bukan siapa-siapa tanpa apa-apa.
aku kembali pada kenyataan yang dimana kita hanya sebatas teman dengan rasa dalam dada.
9 notes · View notes
gndrg · 1 year
Text
Sebelum memutuskan untuk mencintai pengecut sepertiku
Kupikir kau sudah mengerti
Sebagai seorang pengecut aku masih dan akan selalu setia dengan rasa takut
Ya, aku tak pernah benar-benar bisa mencintaimu
Bahkan aku selalu berharap waktu bisa mempercepat perpisahan dalam setiap kebersamaan kita
Aku akan senang, jika akal sehatmu berfungsi dengan baik untuk segera membuatmu tersadar
Bahwa pengkhianatan ini lebih dari cukup untuk membuatmu bergegas pergi meninggalkanku
Sungguh tak ada apapun yang bisa kau dapat dari penggamang naif sepertiku
Aku hanyalah badai pengganggu, untuk laut tenang sepertimu
34 notes · View notes