#RESAPI
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tuhan, Kita, dan Waktu
Kita hidup di zaman yang menyembah kecepatan. Klik sekarang, kirim sekarang, perbaiki sekarang, sembuh sekarang, sukses sekarang, baik-baik saja sekarang, tanpa sempat benar-benar merasakan luka, kehilangan, atau bahkan harapan. Dan ketika hidup nggak sesuai ritme itu—ketika doa menggema tanpa jawaban dan pintu tetap tertutup—kita panik. Kita putus asa. Kita pikir penundaan itu penolakan. Kita pikir Tuhan nggak dengerin kita. Diamnya Tuhan kita anggap kalau Dia nggak peduli.
Tapi gimana kalau ternyata nggak seperti itu? Gimana kalau penundaan itu justru bagian dari rencana-Nya?
“Tenang aja. Tuhan nggak pernah terlambat.”
Meski mungkin kesannya cuma nasihat umum, kalimat itu terdengar menenangkan. Dan kalau kita resapi sungguh-sungguh, kalimat itu menghadapkan kita pada kenyataan bahwa kita nggak sepenuhnya pegang kendali atas hidup ini. Kita nggak bisa mengendalikan waktu, hasil, atau cara semesta bekerja di balik layar.
Kita mau Tuhan mengurus semuanya dengan cepat. Kita selalu ingin jawabannya. Kita ingin sembuh tanpa pernah benar-benar sakit. Kita ingin semua jelas, tanpa harus masuk ke kekacauan. Tapi, bukan gitu cara kerja-Nya. Tuhan nggak terburu-buru. Itu bikin kita frustrasi setengah mati.
Tapi kalau kita berani berhenti sebentar untuk benar-benar melihat… momen sakit, jeda panjang tanpa jawaban, musim penantian—itu bukan penolakan atau hukuman. Itu arena di mana hal-hal terdalam dari diri kita mungkin sedang dibentuk dan siap dilahirkan: ketabahan, kerendahan hati, iman, kasih. Kita bukan cuma sekadar bertahan aja di masa tunggu itu, tapi melaluinya, kita menjadi sosok yang baru.
Di balik semua itu, mungkin justru ada maksud yang jauh lebih dalam. Mungkin penundaan itu adalah cara Tuhan menyelamatkan kita dari kehidupan yang perlahan mengikis jiwa. Mungkin patah hati itu disengaja dan langkah kita tertunda cukup lama agar kita sempat tumbuh menjadi seseorang yang benar-benar mampu mencintai dengan benar. Mungkin doa yang belum dijawab itu bukan karena Tuhan lupa, tapi karena hati kita belum siap menerima dampaknya—yang justru menghancurkan kita jika dikabulkan di saat itu juga.
Tuhan bukan mesin otomatis tempat kita masukin harapan lalu keluar jawaban. Tuhan bukan tukang sulap. Dia nggak terikat waktu kita atau tenggat yang kita buat-buat sendiri. Tapi Dia setia. Dan selalu datang di waktu yang tepat.
Kita bukannya dilupakan. Kita hanya sedang dipersiapkan.
Beberapa keajaiban memang butuh waktu lebih lama untuk mekar. Dan beberapa doa baru akan dijawab saat jiwa kita siap—bukan hanya untuk menerimanya, tapi juga untuk menjaganya.
Jadi, tenang aja. Tuhan nggak pernah terlambat.
Dia sedang mengajarkan kita untuk menunggu... tanpa kehilangan arah.
Dan mungkin, ya mungkin... Memang itulah keajaiban yang paling kita butuhkan sejak awal.
119 notes
·
View notes
Text
Jangan jadikan uang sebagai orientasi/tujuan. Nasihat yang dulu kujawab dengan bebal ini berangsur bisa kupahami. Seiring waktu berjalan, dari yang dulu single dan sekarang berkeluarga. Kalau dihitung sekali jalan perlu 4 tiket jika pakai pesawat / kereta. Sekali menginap langsung booking 2 kamar. Rasanya kalau kekhawatiran soal uang dan materi apalagi jadi tujuan / orientasi. Aku akan diselimuti kegelisahan sepanjang waktu karena takut kekurangan, berpikir bahwa uang/materi adalah satu-satunya pembebas biar leluasa ke sana kemari dan ngapa2in. Lupa bahwa rezeki itu sudah diatur, sudah dialokasikan sama Yang Maha Pengasih. Apalagi setelah berkeluarga, saat kebutuhan tak lagi soal diri tapi sudah merambat ke biaya pendidikan, properti, dsb. Pasti ada jalannya, ada rezekinya, yang penting terus berikhtiar sebaik mungkin.
Belajar lebih tawakal. Stres di tahun 2023 dipikir-pikir karena ingin sekali mengendalikan banyak hal. Ingin semua hal bisa berjalan dengan baik, tapi ternyata tidak. Ada hal yang akhirnya eror, tidak berjalan sesuai rencana, tidak bisa kukendalikan. Akhirnya stress. Belajar utk lebih berserah pada hasil setelah berusaha. Ada Allah yang mengatur segalanya, kita tidak perlu pusing untuk memikirkan semuanya. Apalagi terus berharap bahwa apa yang kita usahakan, selalu berhasil sesuai yang direncana. Nanti jadi mudah kecewa.
Komunikasi adalah kunci dari kelanggengan relasi. Baik itu dalam pertemanan, pernikahan, pekerjaan, dsb. Belajar untuk lebih komunikatif, lebih banyak mendengar, dan juga belajar untuk berkata yang baik-baik. Berhati-hati dengan lidah yang tak bertulang, yang berpotensi menyakiti orang lain - fitnah - dan berbagai hal yang bisa jadi keluar darinya karena tak mampu dikendalikan. Yang berakhir pada hilangnya kepercayaan, kesempatan, bahkan hubungan.
Jangan ragu untuk memutus pertemanan yang tidak sehat. Belajar untuk lebih dekat dengan lingkaran-lingkaran kebaikan, yang mengajak pada hal-hal baik, yang mengingatkan pada hal-hal baik, yang semakin dewasa ini sangat dibutuhkan banyak sekali nasihat ketimbang haha-hihi. Apalagi lingkaran-lingkaran salih yang membuat kita lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Lebih banyak menerima feedback. Meski terdengar tidak nyaman, tapi kita sangat memerlukan kritik dari orang lain. Alih-alih denial, coba resapi bahwa bisa jadi ketidakpekaan kita selama inilah yang menghambat diri untuk berkembang. Karena diri menolak untuk dinilai dan dikritik. Tidak mendapatkan evaluasi, tidak mendapatkan saran untuk hal-hal yang perlu dibenahi, bersembunyi dibalik kata-kata mutiara "Aku memang seperti ini, kalau gak suka ya gak apa-apa, aku mau jadi diri sendiri." Apakah benar menjadi diri sendiri itu artinya tidak mau berubah lebih baik lagi atas sifat-sifat buruk yang dimiliki?
POV Orang Tua, anak-anak di masa kecilnya hanya akan terjadi sekali. Jangan sampai lalai dengan urusan pekerjaan dsb yang menyita waktu hingga tidak ada waktu untuk menjadi orang tua yang utuh, yang hadir, yang dengan segala keadaan yang nanti terjadi, tetaplah hadir sebagai orang tua bagi anak-anak.
Jangan memelihara rasa benci. Jangan memelihara pikiran yang picik. Jangan terus menerus berpikir buruk tentang orang lain dan juga diri sendiri. Apalagi memiliki sekeciiilll apapun buruk sangka kepada Allah - jangan sampai terjadi.
565 notes
·
View notes
Text
Kalau dapet ujian, resapi benar-benar perasaan beratnya, sakitnya, ga enaknya. Supaya saat ujiannya selesai, kita sadar betapa mahalnya nikmat yang Allah berikan, yang mungkin selama ini kita take for granted.
415 notes
·
View notes
Text

Huss!! Jangan berisik, tidak ada yang mau mendengarmu. Telan saja kepahitan itu, tidak perlu dimuntahkan menjadi cerita.
Diam!! Rasakan saja sepi yang menguliti setiap inci luka semakin perih, resapi saja nyeri yang mengalir deras ke setiap sendi-sendi.
Bungkam mulutmu, biarkan rasa sesak bersarang di dadamu, dan lumpuhkan langkah kaki agar tak membawa jiwamu berlari "hadapi"
Lalu dengarkan, suara kegelapan yang bernyawa.
⚘Penaku✍
49 notes
·
View notes
Text
Menjadi pemimpin di organisasi
Aku teringat ucap buya hamka " Sejatinya pemimpin adalah menderita'
Ku resapi kembali makna itu
Aku relakan raga dan jiwaku tapi rakyatnya berkhianat. Mungkin memang benar Cita terbentuk dari luka.
Aku hanya ingin semua saling percaya dan satu kepakan sayap perjuangan. Ayolah kawan kita bisa
Terimakasih tumblr disini aku bisa bebas bercerita dengan merdeka, dan tak ada di kelilingku yang tahu.
24 notes
·
View notes
Text
Renungan.
Ajak dirimu menelusuri jejak-jejak dahulu. Berjalan kembali mendengar pikiran liar, suara-suara yang berisik. Lihat bagaimana dulu kamu bangun; bangun dari lelah, letih, juga kerumitan yang sesekali hadir dihidupmu saat itu.
Resapi hal-hal yang membuatmu patah dan tenggelam. Rasakan bagaimana saat merasa sesak, lalu berusaha naik untuk bernafas.
Bagaimana kamu berusaha meyakinkan dirimu untuk tetap berdiri sampai akhirnya kamu bisa tegak.
Tidak ada yang mudah didunia ini, tapi bisa kamu lewati.
Semoga iman selalu menimbun dalam hati. :)
@menyapamakna1
#tumblr#makna#menyapamakna#menyapa makna#menyapa makna1#nasehat#menyapamakna1#motivasi#renungan#tulisantumblr#tulisannasihat#tulisan tumblr#tulisan nasihat#nasihat#tulisan makna#tulisanmakna#makna hidup#maknahidup#tulisan cinta#tulisancinta#cinta#motivasihidup#motivasi hidup#reminder#tulisannasehat#tulisan nasehat#tulisan motivasi#tulisanmotivasi
82 notes
·
View notes
Text
Menjemput Ketentraman
Tulisan ini hanya singkat saja yang ingin kusampaikan padamu Kawan, ketika ingin mencari ketentraman, mencari ketenangan, mencari kedamaian, carilah ia pada surat CintaNya yang mungkin sekarang lama terdiam dilemari kamarmu, iya pada Al-Quranul kareem, tengoklah ia kawan, baca dan resapi setiap makna ayatnya, jika hatimu sudah tertaut dengan Al-quran rasanya enggan untuk berhenti membacanya, karena ada rasa tenang dan tentram yang dirasakan. Kuingatkan lagi salah satu ayat al-Quran yang menjelaskan tentang ketentraman
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS : Ar rad ayat28)
Sangat jelas, untuk mendapatkan ketentraman yaitu banyak banyak mengingat Allah, berdzikir disetiap hari, sholat, Qiroaah membaca Al-Quran dan maa syaa Allah sekali jika berniat menghafalkannya, jadi tunggu apa lagi, beranjaklah segera ambil surat CintaNya itu dan bacalah sekarang kemudian resepi setiap makna ayatnya
Semangat yah, harus istiqomah untuk menjemput dan mendapatkan ketentraman
16 notes
·
View notes
Text
Biarlah orang lain menyebut ini sia-sia. Jika sewaktu-waktu aku pergi mendahuluimu, tolong jagalah kita dalam goresan penaku yang tak pernah mati ini. Lihat dan rasakan kembali bagaimana lihaimu menari disetiap baitnya. Selami dan resapi kata demi kata diantara kalimatnya. Kamu akan menyadari, kamulah nyawa dari aksaraku.
Jika ragaku kelak terhapus di Bumi. Kemudian Tuhan menghidupkanku lagi. Sungguh rasaku tidak akan berbeda. Terjaga dan selalu sama. Mungkin aku akan merasakan kasih dan tulusmu dari jauh, mendekapmu lewat doa,kemudian merengkuh rasa ikhlas bahwa mencintaimu hanya soal merindukan. Percayalah, jika saat itu tiba. Kuharap kau tak merelakanku untuk pergi. Karena sungguh aku memang tidak pernah kemana-mana. Aku tidak pergi. Kau hanya tak bisa menatapku saja. Hanya itu yang terjadi. Dunia ini sementara, pun perpisahan kita. Lagi pula, siapa yang menjabarkan bahwa merindukan seseorang yang telah tiada jawabannya adalah tak bisa bersama kembali? Meski terlalu jauh digapai, bukankah pertemuan hanya soal waktu?
8 notes
·
View notes
Text




resapie
#potato leek (leeks are so expensive pretend the onions are leeks) soop#one of my potatoes is tabby and rude. but thats ok#i dont understand garlic directions smaller than 1 head srry. 1 head is the smallest amount garlic comes in#most of the garlic went in b4 pic 4 but i love to save some garlic for later in the cook process so that its Power isnt destroyed by heat#cook garlic yummy but also raw garlic yummy
20 notes
·
View notes
Text
Mengikhlaskan
Sudah nyaman dg rutinitas, sudah merasakan nikmatnya lelah memperjuangkan. Semua tentangnya, sudah mampu aku resapi dan tidak lagi ku keluh kesahkan
Tapi tiba-tiba, ia harus pergi meninggalkan. Waktu yg dengan cepat bergulir, membuat diri ini tidak rela untuk melepaskan.
Ia kamu, bulan Ramadhan yang dinanti berjuta umat manusia. Diwaktu yg cukup singkat, mampu memberikan segores kelembutan di hati ini.
Semoga, diri ini tetap bisa menjaga itu meski dengan vibes yg berbeda
3 notes
·
View notes
Text
*🌻Waspadai Hari Arafah*🌻
Bukan hari untuk beberes rumah, belanja, tidur atau istirahat.
Ia adalah hari agung dan mulia. Bahkan *Allah menyebut Ahli Arafah adalah penduduk langit.*
*Hari pembebasan dari api neraka.*
*Hari ketaatan,*
*Hari mujahadah dengan ibadah,*
*Dan waktu yang paling agung untuk berdoa adalah hari arafah.*
Berusahalah memenuhi hari itu dengan ketaatan atau taqarrub pada Allah. Seandainya saja kamu memiliki satu permata dunia, pasti kamu akan tergoda dan tergila-gila.
Apakah lagi jika kamu memiliki satu hari paling baik di dunia?
Jika lailatul Qadar tidak diketahui kapan waktunya, sedangkan hari Arafah diketahui pasti kapan ia ada.
*🌻Jika pada malam lailatul Qadar malaikat pada turun, sedangkan hari Arafah Allah langsung yang turun.*
Maka, manfaatkan sebaik-banyak kesempatan dan berusahalah semaksimal yang kalian bisa dengan jadwal istimewa pada hari Arafah. Kirimkan pada orang yang kalian sayangi, karena ia hanya sehari dalam setahun
1. 🌹Tidur lebih cepat agar bisa maksimal beribadah esok harinya
2. 🌹Bangun sebelum shubuh untuk sahur dengan niat puasa arafah
3. 🌹Sholat minimal 2/4 rakaat , mintalah kebaikan dunia akhirat dalam sujud, perbanyak tahmid berharap Allah menyampaikan kita pada hari turunnya rahmat dan ampunan Allah ta'ala
4. 🌹Perbanyak istighfar sebelum shubuh sampai Allah menetapkan kita dalam golongan yg bertaubat di waktu sahur.
5. 🌹Bersiap berwudhu 5 menit sebelum azan shubuh. Resapi dan rasakan dosamu berguguran bersamaan dengan aliran air wudhu.
6. 🌹Berdoa setelah berwudhu
7. 🌹Sholat subuh kemudian berdiam dirilah di mushalla sampai waktu syuruq sekitar 15 menit
8. 🌹Mulailah membaca takbir setelah salam
9. 🌹Bacalah Al-Quran, perbanyak tasbih, tahmid, tahlil dan jangan lupa dzikir pagi
10. 🌹Shalat Syuruq 2 rakaat agar mendapat pahala haji dan umrah bersama Rasul. Jangan sampai ketinggalan
11. 🌹Kamu bisa memilih tidak tidur sama sekali pada hari Arafah agar tidak terlewat sedetikpun kecuali dipenuhi dengan ibadah dan zikir, dan yakinlah Allah akan mengabulkannya.
12. 🌹Atau kamu bisa tidur dengan niat supaya bisa kuat beribadah.
13. 🌹Kemudian bangunlah, berwudhu , dan shalat dhuha minimal 4 rakaat dan sertai dengan ibadah lainnya. Takbir, dzikir, tilawah dan perbanyak baca *"La ilaha illallah wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syaiin qodir"*
14. 🌹Shalat dzuhur, kemudian bertakbirlah, bertasbihlah dan baca Al-Quran
15. 🌹Dengarkanlah khutbah arafah dengan segenap jiwa, insyaAllah tahun ini akan menjadi lebih luar biasa.
16. 🌹Shalat ashar , takbir dan baca dzikir sore
17. 🌹Bacalah Al-Quran sebelum magrib kira-kira sejam, lalu mulailah berdoa dengan khusyu'. Sampaikanlah kondisi dan hajatmu pada Allah. Sertakan juga doa untuk saudara muslim seluruh dunia.
18. 🌹Berdoalah pada Allah agar matahari tidak terbit kecuali kita tercatat sebagai hamba yg terbebas dari api neraka.
19. 🌹Semoga Allah memberikan kita taufiq untuk beramal shalih dan kita berdoa agar diterima segala amalan kita.
20. 🌹Jangan lupa Puasa Sunah
21. 🌹 *Ingat hari dan tanggalnya, Kamis 5 Juni 2025*
Jangan lupa mengingatkan keluarga dan orang tersayang.
Semoga Allah jadikan kita sebagai orang yang diterima amalannya dan dibebaskan dari api neraka.
Jangan lupa shalawat pada Nabi SAW
❣️ _Repost by Qolbun Salim_ ❣️
https://www.instagram.com/manhajsalafinsightsofficial?igsh=MTN5dWNyNXBnaGthOA%3D%3D&utm_source=qrSAUDARA2
2 notes
·
View notes
Text
Cermin Kehidupan
Pernah kepikiran tidak? Kalau bagaimana kejadian-kejadian di dunia sekitar kita, adalah cerminan apa yang ada di dalam diri kita sendiri. Bagaimana orang lain merespon kita, barangkali ada cerminan kita di waktu yang lain merespon orang lain. Mungkin tidak di saat sekarang, tapi beberapa tahun yang lalu.
Saat kita melihat betapa buruknya hari-hari berlalu. Apa jangan-jangan itu adalah cerminan pikiran kita yang memang memandang buruk banyak hal, julid sana-sini, suka nyinyir di dalam hati, dan beragam bentuk emosi yang terpendam. Tercermin dari bagaimana dunia berjalan dalam hidup kita.
Keadaan yang naik turun, hilangnya orang-orang yang tadinya kita kenal, dan banyak hal yang silih berganti terjadi di usia ini. Adalah cerminan bagaimana kita berpikir dan sudut pandang kita. Sesuatu yang selama ini kita anggap paling benar - karena kita merasa paling paham sama diri sendiri. Nggak ada orang lain yang bisa memahami kita, karena mereka tidak menjalani hidup yang kita jalani.
Tanpa sadar, kita membangun benteng yang tinggi sampai-sampai kita tidak menyadari bahwa diri ini tercermin sedemikian rupa. Dari tutur bicara, dari pengambilan keputusan, dan respon masalah, dan banyak hal lain yang secara tidak langsung menunjukkan jati diri kita.
Kita mungkin merasa baik-baik saja. Tapi, kenyataan yang kita hadapi menekan kita dari banyak sisi. Kita membangun bentang semakin tinggi, sampai-sampai tak ada lagi nasihat yang bisa kita resapi, tak lagi kita mau mendengarkan orang lain tentang diri sendiri.
Merasa diri paling tersakiti dan menjadi korban. Tidak menyadari, bahwa akar masalah dan pelaku dari rentetan kejadian itu adalah diri sendiri. Diri yang tidak bisa bercermin dengan bijak pada kehidupan. kurniawangunadi
262 notes
·
View notes
Text




Menemukan tulisan teman @zahartian, yang menurutku ini sangat related dengan apa yang sedang aku rasakan saat ini. Kekhawatiran masa depan, jodoh, serta karir yang nyaris tak bertepi. Juga standar kematian yang baik yang belum sepenuhnya aku resapi.
Aku lelah, riuh dikepala tak kunjung redam. Tak ada tempat mengadu selain pada sang pemilik hati (rabbku). Namun dengan nya aku sandarkan segala kegelisahanku. Terimakasih wahai pemilik hati, aku kuat karenaMu hingga detik ini.
Sungguh aku telah salah menaruh harap, aku salah menaruh ekspetasi.
Kota Serang, 9 Mei 2025
2 notes
·
View notes
Text
Tiga Dasawarsa
Lewat masa remaja, saya sudah tak pernah menunggu-nunggu momen ulang tahun. Logis saja, pertambahan usia sebetulnya terjadi setiap hari, mengapa harus dirayakan pada satu tanggal tertentu? Namun, khusus hari ini, saya ingin mengajak kalian semua merayakan ulang tahun saya yang ketiga puluh. Perayaan ala Lila, alias merayakan dengan tulisan.
Sejak awal tahun 2023, entah mengapa saya sudah merasa sangat tidak sabar menunggu datangnya tanggal 7 November. Draft tulisan ini bahkan mulai pertama kali saya buat di bulan Maret! Saya sampai geli sendiri. Mungkin karena ini akan menjadi sebuah babak baru hidup saya sebagai manusia berkepala tiga.
Sebelum Anda semua mengucapkan selamat, sepanjang tahun ini saya sudah banyak mengapresiasi diri sendiri. Saya lihat, Lila sudah tumbuh menjadi orang yang lebih kuat. Dengan segala tantangan hidup yang menerpa, saya selalu memilih untuk menjadi diri sendiri. Walau berkali-kali gagal dan jatuh, saya selalu bangkit dan melangkah lagi. Tentu tak lepas dari uluran tangan keluarga dan teman-teman yang ikut meminjamkan bahu serta mengusap air mata.
Mungkin seiring dengan bertambahnya usia, manusia akan makin banyak merenung. Sepanjang tahun ini, saya kerap memikirkan target-target yang meleset, impian yang belum tercapai, dan kejutan-kejutan lain dalam hidup. Hari ini, saat ini, saya berada di satu kondisi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Jauh lebih baik dari apa yang pernah saya doakan, tapi juga jauh dari kata selesai.
Perjalanan hidup mempertemukan saya pada berbagai jenis orang. Boleh dibilang, saya sudah berjumpa dengan orang yang sangat tulus dan sangat jahanam :)) Di dunia profesional maupun pertemanan, saya sudah memperoleh banyak kebaikan, ketulusan, kejahatan, pelajaran, dan kenangan tak terlupakan. Semua itu memperkaya dan membentuk diri seorang Lila.
Tidak ada satupun yang saya sesali, semua pilihan dan keputusan membentuk saya menjadi pribadi yang seperti ini. Saya bersyukur bahwa dengan semua ujian yang ada, selalu ada orang-orang yang berdiri di samping saya. Sesulit apapun cobaan yang datang, pasti ada keluarga dan sahabat yang merangkul dan berkata, “Lila, kamu bisa.” Itulah yang saya pegang. Ketika dunia terasa begitu kejam, ada orang-orang yang percaya dan tahu semua niat serta isi hati terdalam.
Di usia 30 ini, saya justru merasa hidup masih begitu panjang. Ada sangat banyak hal yang masih ingin saya pelajari. Begitu banyak buku yang ingin saya baca. Berbagai macam budaya yang ingin saya resapi. Saya siap menjalani sebuah babak baru dalam hidup.
Di tahun ini saya juga mulai melihat hidup dengan cara yang sedikit berbeda. Dulu, saya banyak menunda bila merasa satu hal bisa dijalankan di masa depan. Sekarang, saya lebih suka melakukan sesuatu sesegera mungkin selama masih bisa (baik itu tentang pekerjaan, impian, hobi, hingga pertimbangan pilihan-pilihan sulit). Hidup sering mengingatkan bahwa sebuah momen tidak akan datang dua kali. Jika bisa sekarang, mengapa harus nanti? Carpe diem.
Refleksi ini sebetulnya teruntuk saya sendiri, tapi semoga menggema juga di hati. Semoga menjadi afirmasi untuk semua usahamu.
Kamu hebat.
Semua upayamu tak akan sia-sia.
Selamat!
36 notes
·
View notes
Text

Pertama kali mencoba memakan belalang goreng yang dibeli tetehku. Satu toples ini seharga 45 ribu. Ketimbang cuma tetehku saja yang makan dan ngga habis, akhirnya aku mencoba untuk memakannya. Awalnya bergidik ngeri melihat wujud makanan belalang yang digoreng ini, tapi pas dicoba dan ku resapi di dalam mulut, rasanya ngga terlalu buruk. Jadi, berawal dari suapan pertama, berakhir menjadi aku yang menghabiskannya hahahaha.
Aku mau mencoba memakan makanan yang rasa-rasanya ngga akan pernah ku makan. Ternyata ngga sama sekali buruk selama tetap halal dan ngga beracun. Yang terpenting adalah soal rasa yang masih bisa ku tolerir ketika masuk ke mulutku.


Selama makan, aku tambahkan saos pedas agar rasanya semakin enak.
- 23 April 2024
11 notes
·
View notes
Text
Belajar memaafkan dan meminta maaf.
Kalau kita pernah terluka oleh orang lain, maka maafkan. Kalau orang lain berbuat salah pada kita, maka maafkan. Kalau kita berbuat salah ke orang lain, segeralah minta maaf.
Dari segala yang kita temui hari ini dan sebelum-sebelumnya resapi baik-baik. Mungkin maha pencipta ingin kita belajar; belajar meluaskan hati, meluaskan lapang. Kalau kita rasakan baik-baik, ternyata memiliki manfaat bagi diri kita. Salah satunya adalah belajar memaafkan dan meminta maaf. :)
@menyapamakna1
#tumblr#menyapamakna#menyapa makna#makna#menyapa makna1#menyapamakna1#nasehat#motivasi#renungan#reminder#tulisancinta#tulisan cinta#cinta#tulisan tumblr#tulisantumblr#tulisanmakna#tulisan makna#tulisanmotivasi#tulisan motivasi#tulisannasehat#tulisan nasehat#tulisannasihat#tulisan nasihat#nasihat#motivasihidup#motivasi hidup#healing#health#self love#love
82 notes
·
View notes