Tumgik
#cinta dalam islam
payungbercerita · 1 year
Text
AKU SIAP MENIKAH
Hal-hal yang aku rasa cukup ternyata mengantarkan aku untuk menyadari bahwa aku ini masih belum cukup untuk dikatakan siap
Dulu beberapa bulan setelah lulus SMA, aku mendapatkan 3 undangan pernikahan dari teman SMA-ku. Saat itu tidak banyak yang aku lakukan kecuali mengucapkan selamat dan turut berbahagia atas rezeki yang Allah tetapkan kepada mereka. Tapi di sisi lain, aku juga berpikir:
“Hah? Ini beneran mereka nikah? Si A ini kan orangnya manja, pas di asrama saja dia gak bener-bener belajarnya. Si B juga, kok bisa-bisanya dia yang duluan nikah padahal kan orangnya jarang mandi gak pintar merawat diri sendiri? Apalagi si C, dia kan manja banget sama orang tuanya, pengennya dijenguk saja pas lagi di asrama dulu? Ini beneran orang-orang yang kaya gini yang duluan nikah?”
Sebelum lanjut, ucapkan Astagfirullah dulu yaa hehe. Pemikiran ini tidak benar ya teman-teman. Sekarang aku juga sadar bahwa pemikiran tersebut ternyata hadir dari perasaan merasa lebih baik dibandingkan orang lain dan itu tidak seharusnya ada pada pribadi seorang muslim.
Oke lanjut. Saat itu, jujur saja aku memang merasa lebih baik daripada mereka dari segi kepribadian, kepintaran dan juga prestasi yang selama ini aku punya. Sampai akhirnya, setelah berada di rumah pun (aku dulu di asrama), aku merasa banyak hal yang ternyata aku ini cukup siap untuk menghadapi banyak hal, salah satunya juga “pernikahan”.
Pertama, kesabaran. Saat itu, aku merasa bahwa kesabaranku begitu luas, bisa sabar menghadapi orang lain, bisa sabar menghadapi orang tua, bisa sabar menghadapi tetangga, bisa sabar menghadapi pertemanan dan lain sebagainya. Sehingga aku pikir bahwa menghadapi seseorang yang menjadi pasanganku nanti adalah suatu hal yang mudah. Tapi menginjak umurku yang ke 23 tahun ini, aku menyadari suatu hal, bahwa ternyata aku tidak cukup sabar untuk menghadapi semua itu. Regulasi emosi yang ternyata masih berantakan. Menghadapi orang yang tidak semuanya menyukai kita juga amat melelahkan. Pekerjaan, tuntutan dari rumah maupun tempat kerja kadang menguras banyak energi dan pikiran. Belum lagi, semakin dewasa semakin banyak hal yang tidak aku sukai terjadi dan ini kadang merusak mood dan membuat emosi cenderung negatif.
Kedua, Cara mendidik (ilmu parenting). Aku adalah penyuka anak-anak dan menjadi seorang guru di salah satu sekolah dasar yang pastinya dikelilingi oleh anak-anak yang menggemaskan. Dulu, aku berpikir dengan modal itu, aku cukup siap untuk menikah. Sampai akhirnya, setelah 6 bulan aku mengajar di sana, aku lebih mengenal diriku sendiri dan mendapati banyak hal. Bahwa mendidik bukanlah tugas yang mudah. Aku perlu tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan anak, perlu tahu bagaimana caranya mengatur emosi, perlu tahu bagaimana caranya memanajemen pembelajaran yang menarik untuk anak dan banyak hal lainnya yang tidak kalah penting. Semua hal itu, ternyata tidak banyak yang aku tahu dan aku merasa sangat-sangat minim pengetahuan tentang ilmu mendidik. Yaaa, pada akhirnya aku menyadari bahwa ilmuku terkait pernikahan dan juga mendidik tidak cukup untuk mengatakan bahwa aku ini siap untuk menikah.
Ketiga, Komunikasi. Cara aku berbicara, pilihan kata, cara menyampaikan, bagaimana komunikasi saat aku sedang ada masalah dengan pasangan, orang tua, sahabat dan lain sebagainya ternyata perlu sekali ilmu. Dulu, aku berpikir bahwa komunikasi hanya sebatas ya ngobrol saja, spontanitas, tidak perlu banyak hal yang dipikirkan, apa adanya saja dan semaunya aku. Tapi ternyata tidak sesimpel itu, bahkan ilmu yang mungkin aku rasa sudah cukup, itu perlu penerapan yang baik dan semua itu tidak mudah. Akhirnya, aku merasakan bahwa aku ini belum cukup untuk dikatakan siap menikah.
Sebenarnya masih banyak hal yang aku rasa kurang di dalam diri aku dan itu cukup membuat aku merasa belum siap untuk menikah. Tapi mungkin teman-teman bertanya:
“Terus teman kamu, kok bisa-bisanya Allah kasih rezeki menikah di usianya yang amat sangat muda?”
Ini pertanyaan bagus menurut aku karena mungkin selama ini, kita selalu merasa bahwa mereka tidak cukup siap untuk menghadapi pernikahan. Dalam pandangan kita, mungkin hal yang demikian bisa kita katakan benar dengan segala pemahaman dan prinsip yang kita pegang. Tapi perlu ingat teman-teman, bahwa menentukan kesiapan seseorang untuk menikah itu bukanlah hak kita, itu hak Allah yang mutlak lebih mengetahui dibandingkan siapa pun di dunia ini. Pasti ada hal kebaikan yang merupakan pembelajaran yang ingin Allah beri kepadanya dan menurut-Nya cara pemberian terbaik kepada meraka adalah dengan menikah.
43 notes · View notes
dreamahsekai-blog · 4 months
Text
Sampai bertemu diwaktu yang tepat ya!
Diwaktu kita emang benar-benar siap.
Diwaktu kita sudah berdamai dengan masa lalu.
Diwaktu kita memang sudah digariskan untuk bersama.
Bumi, huruf ke 2 di 5.
26-05-2024
6 notes · View notes
wafi77hamzi · 2 months
Text
 CERITA SEKS: KESUBURAN PANTAT NADIA TERBUKTI…
Nadia baru saja melangsungkan perkahwinan dengan kekasihnya, Farid. Mereka berdua sudah lama bercinta, sejak dari sekolah menengah lagi. Nadia seorang setiausaha di sebuah syarikat swasta, mempunyai paras rupa yang amat jelita, dengan potongan badan yang amat memberahikankan, 36D-26-35. Manakala Farid pula seorang pegawai di sebuah bank di ibu negara. Farid juga tidak kurang segak dan kacak. Jika dilihat dari luaran, mereka berdua ibarat pinang dibelah dua.
Mereka berdua dibesarkan dengan cara kebaratan oleh ibu bapa mereka. Nama saja Melayu dan Islam, berdua tidak pernah solat dan puasa, cuma mereka tidak minum arak. Malah sejak mereka bercinta daripada tingkatan empat lagi, iaitu ketika mereka berusia 16 tahun, mereka sudah kerap menikmati persetubuhan. Farid bertuah dapat memiliki dan menikmati badan montok dan mantap Nadia yang menjadi rebutan ramai ketika di sekolah, universiti, mahupun di pejabat.
Nadia menyerahkan cipap tembam dan dubur ketatnya untuk dinikmati Farid atas dasar cinta. Malah dia rela jika Farid membuntingkannya kerana dia tahu Farid akan sentiasa bersamanya. Farid pula memang jarang membazirkan air maninya. Rugi rasanya jika dia tidak memancutkan benihnya ke dalam pantat Nadia yang amat tembam dan lembut itu. Pernah beberapa kali dia memancut di luar tapi rasanya kurang nikmat jika dibandingkan dengan memancut di dalam pantat Nadia.
Ramai lelaki yang geramkan badan Nadia. Dia berketinggian sederhana dan bertubuh berisi. Kulit Nadia putih dan gebu. Malah melihatkan paha dan betis dia saja membuat zakar mencanak. Bila Nadia memakai seluar berkain kapas lembut, kepadatan dan kelebaran bontot dia amat terserlah. Nadia juga mempunyai tundun pantat yang amat tembam sehingga bentuknya dapat dilihat dengan jelas jika seluar yang dipakainya agak ketat. Ramai lelaki melancap membayangkan Nadia.
Di sebalik perasaan cinta Farid pada Nadia, dia juga ketagih dengan keenakan tubuh isterinya itu. Walaupun dia tidak pernah mengawan dengan perempuan lain, dia pasti tidak ada yang lebih enak daripada Nadia. Malah, dia berasa amat bertuah dan bangga apabila rakan-rakannya memuji akan betapa ranum dan mantapnya tubuh Nadia. Zakar Farid tidaklah sebesar mana tapi disebabkan pantat Nadia yang sempit dan tembam, dia masih dapat merasa nikmat kemutan pantat Nadia.
Perkahwinan Nadia dan Farid diadakan secara besar-besaran kerana mereka mempunyai keluarga yang berada. Sehari selepas acara persandingan, mereka pergi berbulan madu di Eropah selama dua minggu. Dan kerana mereka sudah lama mengawan bersama, mereka tidak berniat untuk menangguhkan mendapat anak. Tidak seperti pasangan pengantin yang lain yang mahu menikmati kemanisan persetubuhan sepuas-puasnya sebelum komited membina sebuah keluarga.
Namun Nadia menyimpan sesuatu di dalam hatinya. Selama ini, atas dasar cinta, dia rela membuntingkan anak Farid walaupun tanpa ikatan perkahwinan. Bagi Nadia, tubuhnya milik lelaki yang dicintainya dan mencintainya. Tapi, walaupun selama ini dia menyerahkan rahimnya dipancut dengan air mani Farid, dia tidak juga bunting. Malah, dia takut juga bahawa zakar Farid yang kecil dan pendek itu tidak mampu memancut banyak dan deras; tidak cukup untuk membuntingkannya.
Tetapi Nadia tidak cepat berputus asa. Secara sendirian dia pergi berjumpa doktor pakar, namun berita yang diterimanya menambah kerisauannya. Setelah menjalankan ujian ke atas Nadia, doktor itu mengesahkan bahawa dia sebenarnya sangat subur; dan jika hanya setitik benih masuk ke dalam pantatnya dia mampu mengandung. Malah doktor itu juga mengatakan bahawa walaupun tanpa ujian klinikal itu, cukup dengan melihat bentuk tubuh Nadia sudah tahu betapa suburnya tubuh dia.
Doktor muda itu menjalankan pemeriksaan di luar kelaziman ke atas Nadia. Walaupun dia terikat dengan deklarasi professionalisme kedoktoran, kemantapan badan Nadia tidak mahu disia-siakan. Dia menyuruh Nadia berbogel tanpa diberi baju sementara. Mencanak zakar doktor itu apabila buah dada Nadia yang bersaiz 36D yang putih dan bulat itu terdedah. Apatah lagi di celah kepitan paha montok dan gebu Nadia kelihatan cipap yang paling tembam dan paling comel pernah dilihatnya.
Disuruhnya Nadia berbaring di atas tilam dan diangkatnya paha Nadia ke atas. Terpampanglah kesuburan dan ketembaman vagina Nadia di depan matanya. Tidak cukup dengan itu, dia kemudian menyuruh Nadia berpusing dan menonggeng. Mendengus doktor muda itu dengan kepadatan dan kelebaran bontot Nadia. Dia juga menguak belahan bontot itu dan melihat betapa ranum dan bersih simpulan dubur Nadia. Banyak air mani dia terbazir melancapkan bayangan cipap dan dubur Nadia.
Hanya satu kesimpulan saja – Suaminya, Farid, adalah lelaki mandul. Nadia menangis di sepanjang perjalanan pulang daripada klinik tersebut. Punah harapannya untuk membuntingkan anak Farid. Punah harapannya untuk membina keluarga bahagia bersama Farid. Bagaimana harus dia memberitahu Farid keadaan ini? Farid tentu akan marah kerana ego lelakinya tercabar apabila diberitahu bahawa perempuan sesubur Nadia pun tak mampu dibuntingkannya. Silap haribulan, Farid akan meninggalkannya.
Sementara rumah baru disiapkan, Nadia bersetuju untuk tinggal sementara di rumah keluarga Farid. Lagipun, rumah besar itu hanya dihuni oleh ibu dan bapa Farid dan adik Farid bernama Fariz yang berusia 18 tahun. Farid mewarisi kecantikan ibunya manakala Fariz mewarisi kekacakan bapanya. Fizikal Farid sedikit feminine manakala tubuh Fariz memang maskulin. Sebab itulah Nadia jatuh cinta dengan Farid – Lelaki itu kacak dan baik. Dia juga tidak kasar dan lemah lembut.
Namun, akibat daripada pewarisan itu, Farid tidak mempunyai zakar yang benar-benar jantan. Alat pembiakan Farid itu kecil dan pendek. Fariz pula, kerana mewarisi daripada bapanya, mempunyai zakar yang luar biasa jantannya. Batang zakar Fariz panjang dan gemuk, manakala kantung telurnya besar dan berat. Pendek kata, Fariz sangat jantan. Nadia tidak pernah melihat zakar Fariz secara zahir tapi dia pernah terlihat bentuknya di sebalik seluar pendek yang selalu dipakai Fariz.
Pada awalnya, Nadia tidak kisah itu semua. Ini kerana pantat Nadia sangat tembam dan sempit, jadi ia tetap memberikan kenikmatan kepada dia dan Farid sewaktu bersetubuh. Lagi pula, seperti Farid, dia tidak pernah dijamah lelaki lain selain Farid. Kawan-kawan Nadia selalu bercerita tentang nikmat dirodok oleh zakar besar dan jumlah benih yang dipancutkan tapi Nadia tidak kisah itu semua kerana dia sangat cintakan Farid. Dia tidak sampai hati untuk berfikir tentang kejantanan lelaki lain.
Berbeza dengan abangnya, Fariz tidak pernah kekal dengan satu perempuan. Kejantanan yang dimilikinya tidak disia-siakan dan dia telah menikmati ramai perempuan; baik budak sekolah, pelajar universiti, tunang orang mahupun isteri orang. Dan akibat sifat kejantanan Fariz yang melampau itu, dia sentiasa akan membuktikan kejantanannya dengan meledakkan setiap pancutan air maninya yang sentiasa pekat dan subur ke dalam pantat pasangannya setiap kali dia mengawan.
Tapi sebenarnya ini bukanlah sifat asal Fariz. Dia mula bertukar menjadi kasanova selepas pertama kali bertemu dengan Nadia empat tahun lepas ketika dia berusia 14 tahun. Ketika itu Nadia dan Farid berusia 24 tahun. Walaupun Nadia dan Farid telah bersama lapan tahun sebelum itu, mereka berdua hanya mendedahkan percintaan masing-masing empat tahun lepas ketika mereka merancang untuk bercuti bersama di Bali. Atas arahan ibu bapa Farid, Fariz harus pergi bersama mereka.
Fariz tidak dapat melupakan bagaimana dia terlihat abangnya dan Nadia mengawan pada malam pertama di Bali. Farid terlupa mengunci pintu yang menghubungkan dua bilik itu dan ketika Fariz mahu mengambil telefonnya yang tertinggal di bilik Farid, dia terhenti di sebalik pintu dan menyaksikan dua insan sedang bersetubuh. Itulah pertama kali dia melihat seorang perempuan berbogel, dan dia terus jatuh cinta kepada Nadia yang 10 tahun lebih tua daripadanya.
Mata Fariz tidak berkedip menikmati keindahan tubuh badan Nadia. Dia sudah banyak kali melihat majalah dan menonton video lucah namun pada penglihatannya bentuk badan Nadia jauh lebih sempurna daripada semua model atau pelakon lucah. Dia lihat abangnya sedang bernafsu menetek buah dada Nadia yang bulat dan tegang. Dia lihat abangnya menongkah paha dan betis Nadia yang montok dan gebu itu. Dia juga lihat pantat Nadia yang bersih dan tembam itu dijolok abangnya.
Sejak daripada itu, Fariz sering berangankan menyetubuhi Nadia. Entah berapa banyak air maninya terbazir dengan bayangan tubuh Nadia. Dia juga sudah mula memikat dan menjamah tubuh gadis satu per satu. Niatnya cuma satu, dia mahu mencari yang bertubuh sesempurna Nadia dan jika dia berjumpa, gadis itulah yang bakal hidup bersamanya. Namun setiap gadis yang diratahnya tidak sama macam Nadia, ada saja yang kurang. Jadi dia teruskan usaha mencari tubuh idamannya.
Apabila Nadia sampai ke rumah keluarga Farid, tidak ada seorang pun di situ. Ibu bapa Farid mungkin sudah keluar, manakala Fariz memang jarang di rumah. Dia terus saja mandi dan ingin berehat dan tidur seketika untuk melupakan sementara rasa gundahnya. Selesai mandi, dia memakai seluar pendek berkain kapas yang selesa dan berbaju nipis tanpa memakai baju atau seluar dalam. Dia terus terlelap apabila merebahkan tubuhnya ke atas katil tanpa menutup pintu bilik.
Fariz pulang ke rumah dengan gembira. Dia baru saja berjaya mengayat seorang budak sekolah berusia 16 tahun. Dia yakin akan dapat menjamah tubuh muda itu esok. Dia berjalan melintasi bilik kelamin abangnya dan Nadia namun dia terhenti dan menjenguk melalui pintu bilik yang tidak tertutup rapat. Kelihatan wanita idamannya sedang tidur lena. Ketika itu Nadia tidur meniarap dengan hanya berseluar pendek ketat. Geram Fariz melihat kemontokan dan kegebuan bontot dan paha Nadia, satu-satu cinta hatinya.
“Peerghhh….peluang terbaeekkk ni…Bukan senang bak dapat tengok..” niat jahat Fariz mula timbul.cari burit cocoa collagen power plus 2015
Dia memberanikan dia mendekati tubuh ranum Nadia. Seluar pendek Nadia yang berkain nipis dan lembut itu menampakkan kepadatan bontot Nadia. Dengan berhati-hati dia menggunakan satu jari untuk menyelak bukaan seluar Nadia. Berderau darah muda Fariz apabila pantat Nadia yang amat tembam dan bersih itu mula kelihatan. Geram Fariz menjadi-jadi dan kalau diikutkan hatinya, mahu saja dia meramas dan menyonyot bibir pantat Nadia. Fariz sudah mula berfikir dengan zakarnya.
“Aduhaiiii…Kak Nadia..Kak Nadia..Kau betul-betul buat aku gerammmmm….” Fariz mula nekad membuat rancangan.
Apa nak jadi, jadilah. Dia tahu ibu bapanya hanya akan pulang petang nanti. Dia juga tahu Farid biasanya pulang malam. Satu demi satu pakaiannya ditanggalkan. Mulanya niat dia hanya untuk melancap sambil melihat badan gebu dan montok Nadia. Semakin dibelai semakin mencanak zakarnya. Dia juga perasan bahawa zakarnya kali ini mampu membesar lebih daripada biasa. Kalau biasanya zakarnya akan memanjang sebanyak 7 inci, tetapi hari ini zakarnya dapat memanjang sebanyak 8 inci, lebih 1 inci. Telurnya menegang dan batangnya membengkok akibat terlalu geram dan berahi dengan tubuh bogel di depannya itu.
“Ya allah…panjang giler batang aku dibuatnya…Ini semua pasal penangan Kak Nadia la ni…” Fariz sendiri terkejut dibuatnya.
Dengan tidak berfikir, Fariz naik ke atas katil. Berdegup-degup jantungnya ketika itu. Empat tahun dia menahan rasa. Dia harus bertindak cepat kalau tidak melepas. Dia tahu Nadia akan membantah jadi dia harus berada dalam tubuh Nadia secepat mungkin. Perlahan-lahan dia menyorot seluar pendek Nadia ke bawah. Meleleh air liurnya melihat betapa lebar dan padatnya bontot Nadia. Di sebalik belah bontot itu, dia juga melihat ketembaman dan kesegaran pantat Nadia. Fariz sudah tidak sabar.
Perlahan-lahan dia memanjat ke atas belakang Nadia yang sedang tidur lena meniarap dan membawa zakarnya rapat ke bibir pantat Nadia yang tertutup rapat. Dia meletak air liurnya ke keseluruhan zakarnya untuk pelinciran. Apabila kepala zakarnya menyentuh bibir pantat Nadia dia merasakan seperti satu renjatan dan dengan itu lepaslah takuk zakarnya ke dalam lubuk pantat wanita idamannya. Nadia mula menggeliat dalam lena apabila dia terasa seperti ada sesuatu di pantatnya. Lena betul dia terlelap kali ini.
Apabila Nadia mula menggeliat itu, secara semula jadi zakar Fariz semakin menyelinap ke dalam. Meremang bulu roma Fariz kerana dia merasa kenikmatan yang amat sangat. Separuh daripada zakarnya telah berada di dalam lubuk pembiakan Nadia. Fariz hilang sabar. Inilah saatnya. Sekali dia menarik nafas lalu dia menyantak keseluruhan zakarnya ke dalam pantat subur Nadia.
“Yeaarrghh….aarghhh….!!!” Fariz mengerang kuat sewaktu menyantak masuk batang zakarnya dengan kasar.
Nadia tersentak dengan santakan padu Fariz lalu terjaga daripada lenanya. Pantatnya kini terasa sendat.
“Oohh my god…Farizzz…apa kau buat nii…Lepaskan Kak Nadia..Ooohh godd!!” Nadia menjerit kecil.
Melalak Nadia apabila dia menyedari bahawa Fariz sedang meradak bontot padatnya. Apabila Nadia melalak, Fariz dengan rakus menyantak-nyantak pantat subur Nadia dengan padat dan dalam.
“Come on..Kak Nadia..aahh..aarghh…Kejap je…Fariz nak kejap je..” jawab Fariz berselang-seli dengan erangannya.
Apabila Nadia mula meronta, Fariz memeluk badan montok Nadia dengan erat supaya zakarnya tidak terlepas keluar. Tapi, mana mungkin zakar sepanjang dan segemuk itu boleh terkeluar kerana ia sedang berada jauh di dalam lubuk pembiakan Nadia yang sempit dan lembut itu. Dalam keadaan tertiarap, nafas Nadia mula sesak. Buah dada montoknya penyek tertekan dengan bebanan tubuh Fariz yang sedang menindih belakang tubuhnya
“Oouuhh…God…Don’t do this..Fariz…Oohhh..Shit..fuck..!..Arghh..Ya allah…oohh god..!” Nadia mula meronta-ronta sambil kakinya semakin terkangkang lebar…
Nadia berusaha menggelinjang dengan harapan untuk melepaskan diri namun tubuh Fariz yang tegap itu terlalu kuat untuknya. Malah, perbuatan Nadia itu membuatkan zakar Fariz semakin terperosok jauh ke dalam pantat tembamnya. Walaupun tuan badan tidak merelakan, namun pantat Nadia telah tewas dan mula mengeluarkan lendir nafsu yang pekat dan melekit. Pantat Nadia akur dengan kejantanan Fariz dan kakinya mula membuka luas untuk mengizinkan belalai jantan itu melapah lubuk subur wanita itu.
Fariz merasakan seperti berada di kayangan. Tak tercapai dek akal kelazatan badan Nadia. Dah berpuluh betina dia jamah dan pancut namun tidak ada yang selazat tubuh yang sedang dinikmatinya itu. Manalah dia akan cari tubuh yang sama seperti ini. Bontot debab Nadia terasa sangat empuk setiap kali dia menyantak padat ke dalam pantat yang maha tembam itu. Fariz merengek-rengek seperti budak kecil kerana menanggung kesedapan yang melampau. Cinta dia kepada Nadia tiada taranya.
“Aarghhh…fuck..! Fuck..damn..I love you Kak Nadia… You have got a tight pussy..!” Fariz mengeluh kesedapan.
“Aaahh..please Fariz..Jangan buat macam ni pada akak…please..Tolong jangannn…” Nadia masih berusaha merayu untuk kali terakhir.
Walaupun tanpa rela, seluruh tubuh Nadia tewas kepada kejantanan Fariz. Selepas hanya 10 minit tubuh bogel Nadia tersentak-sentak kekejangan. Dia merasakan puncak kenikmatan yang maha hebat. Tangannya mencengkam cadar dan bontotnya menonggeng tinggi akibat kepuasan yang amat sangat. Fariz memeluk tubuh montok Nadia erat sambil menyantak padat supaya cinta hatinya itu merasa kenikmatan semaksimum boleh. Sayu dia melihatkan Nadia dalam keadaan begitu.
“Ooohh..uuhh..shitt..stop…don’t..Fariz..don’t…Fariz..stop…God…Don’t…stop…DON”T STOP FARIZ..JANGAN BERHENTI…!!!..” akhirnya Nadia menjerit tidak tertahan….
Nadia telah tewas sepenuhnya. Dia tidak pernah merasakan kepuasan sebegitu rupanya walaupun sudah lama mengawan dengan Farid. Zakar Farid tak cukup jantan untuk memuaskan pantatnya sampai begitu sekali. Dua minit dia menikmati puncak kepuasan akibat ditebuk Fariz dengan ganas. Kejantanan Fariz memang hebat; dua kali lebih panjang dan dua kali lebih gemuk daripada zakar Farid. Nadia kini telah lembik dan tak bermaya untuk melawan lagi. Dia terpaksa menyerah kepada Fariz.
“That’s it Kak Nadia…I’m fucking you hard..! Macam tu la…sayang..Yeaahh..baby..!” Sorak Fariz gembira dengan penyerahan Nadia.
Setelah Nadia kembali tenang, Fariz kembali memeluk erat tubuh bogel bidadarinya. Disantaknya bontot Nadia padat-padat. Dia gigitnya tengkuk Nadia lembut-lembut. Semakin lama semakin padat, semakin padu jolokan Fariz ke dalam pantat tembam Nadia. Fariz masih remaja dan sudah tentu zakarnya sangat kuat. Kebiasaannya dia meratah perempuan selama sejam baru mahu memancut tetapi pantat Nadia lain macam sedapnya. Pantat bidadarinya sangat lembut dan sempit.
Cuma 20 minit berlalu dan kini kantung telur Fariz sudah selesai menghasilkan benih mani yang sangat subur dan sangat pekat. Fariz menyedari hal ini tapi sebenarnya dia belum bersedia untuk memancut. Dia mahu manjamah Nadia sekurang-kurangnya sejam. Tubuh seenak ini harus dinikmati selama boleh. Lagipun dia tidak tahu bila lagi dia akan menjamah Nadia. Namun, badan Nadia terlalu ranum dan lazat. Fariz juga akan tewas. Ini baru dikatakan buku bertemu ruas.
“Eeerghh…tahan Fariz..tahan…You can’t do it..Bertahan sikit lagi…eerrgghhh..aarkk..tahan…” Fariz sedaya-upaya cuba menahan klimaksnya…
Walaupun tanpa rela kerana mahu mengawan lebih lama, Fariz akur dengan kesuburan dan kelazatan lubuk betina Nadia. Dia tak berkuasa untuk menahan benih jantannya yang sudah memenuhi kantung telurnya sejak dari tadi. Dia kembali memeluk badan mantap Nadia yang tertiarap dengan erat; dia kembali menggigit tengkuk mulus Nadia dengan lembut. Dia menyantak-nyantak lubuk betina Nadia dengan padu sehingga paha gebu Nadia terangkat dan bontot padat Nadia tertonggeng.
Ketika itu meledaklah semburan air mani yang amat pekat dan putih daripada takuk zakar Fariz terus ke dalam rahim betina Nadia. Sekali lagi Nadia melalak dan meraung akibat tersentak dengan ledakan benih-benih Fariz yang deras dan banyak itu. Pantat tembam Nadia mengemam dan mengepam belalai Fariz supaya dia memancut dengan lebih banyak dan lebih deras. Nadia menggelupur dan menggeletek akibat dibenihkan dan dibuntingkan Fariz sedemikian rupa.
“Ooohh yearrgggghhh….Ohhh good god…..aahhkk…aarrgghh..BANYAKNYA AIR MANI AKUUU..!!!…” Fariz meraung-raung seperti orang tidak siuman…
Crot! Crot! Crot! Creettt! Benih jantan Fariz bukan saja memancut, tetapi sudah ditahap membuak akibat kelazatan yang tak tercapai dek akal. Dia terus melepaskan benih buntingnya tak henti-henti ke dalam pantat subur Nadia. Nadia terus menggelupur manakala Fariz menggigil melalui detik pembuntingan itu. Air mata Fariz pula menitis akibat perasaan cinta melampau kepada isteri abangnya dan juga akibat pancutan yang paling nikmat pernah dirasainya. Oh Nadia!!!
Entah berapa belas das pancutan dilepaskan Fariz ke dalam tubuh pasangan mengawannya. Tidak ada persoalan lagi. Nadia sudah pasti akan buntingkan anak Fariz. Seperti kata doktor, tubuh Nadia sangat subur, malah setitik air mani boleh membuntingkan Nadia. Inikan pula pancutan yang sepadu dan sebanyak pancutan Fariz tadi. Puas sudah Fariz membuktikan cintanya kepada Nadia. Dia telah membenihkan Nadia itu sebagai bukti perasaannya kepada perempuan ranum itu.
Selepas 10 minit membiarkan lelehan air mani sehingga ke titisan terakhir, dia menarik kejantanannya keluar dengan berhati-hati. Dilihatnya tidak ada setitik pun benihnya ikut keluar sekali. Fariz meletakkan bantal di bawah perut Nadia supaya saluran pantatnya condong ke atas bagi mengelakkan benihnya meleleh keluar. Dalam keadaan tertiarap dengan bontotnya yang tertonggeng tinggi Nadia masih teresak-esak namun dia sendiri pun membiarkan bontot tembamnya menadah ke atas. Dia juga tidak mahu benih Fariz yang subur itu terbazir.
Kesuburan pantat Nadia terbukti apabila 2 bulan kemudian dia terus bunting setelah kejadian itu. Farid sangat gembira kerana disangkanya benih dia yang dibiakkan oleh Nadia. Farid tidak tahu bahawa Nadia membuntingkan anak adiknya sendiri. Fariz pula semakin gilakan Nadia kerana betina bunting itu semakin mantap dan montok. Bontot Nadia semakin melebar dan cipap Nadia semakin menembam. Namun itu adalah rahsia mereka berdua. Nadia telah menjadi milik Fariz. Walaupun itulah kali pertama dan terakhir Fariz berzina dengan Nadia, dia berjaya meninggalkan pewaris dari air maninya. Zakar dan benih Fariz berjaya menghamilkan Nadia secara haram
(cara memancutkan air mani,cara orang hamil, amoybogel, main masa mengandung, ephyra inteemor, ketagih air mani
924 notes · View notes
ulvafdillah · 6 months
Text
Rumah tangga adalah privasi. Maka ia tidak boleh diisi oleh selain suami dan istri. Serta anak-anak yang menjadi buah cinta dari keduanya.
Rumah tangga adalah hak permanen antara dua manusia yang terikat oleh perjanjian di hadapan Tuhan. Ia tidak boleh diganggu gugat oleh keluarga dari kedua belah pihak. Maka seorang suami yang tetap taat kepadanya ibunya, serta tahu cara memuliakan istrinya adalah baik. Karena ia mampu menjaga dua perasaan wanita secara bersamaan.
Seorang istri yang mampu taat kepada suaminya dan tidak menjadi penghalang bagi suaminya untuk berbakti kepada ibunya adalah baik. Sebab ia paham bahwa selamanya suaminya adalah milik ibunya.
Untuk itulah mengapa rumah tangga di dalam Islam, tidak boleh dicampur baurkan antara menantu dan mertua. Karena dua perempuan di dalam rumah tidak akan pernah habis masa berseterunya. Begitu pun jika di dalam rumah terdapat dua kepala keluarga, tidak akan habis masa bertikai antara keduanya.
Oleh karena itu, ketika telah menikah, sebaik-baik tempat bagi perempuan adalah rumahnya sendiri. Walau harus berbayar, walau harus hidup seadaanya. Namun itulah sebaik-baik tempat bagi perempuan.
Karena di dalam rumahnya, perempuan bisa mengekspresikan banyak hal. Perempuan bisa melakukan banyak hal tanpa perlu menghadirkan rasa sungkan dan tidak enak hati.
Maka lelaki, buatlah dinding terpisah antara istri dan ibumu. Sebab dua perempuan ini sangat rentan menghadapi miskomunikasi.
Maka perempuan, keluarlah dari rumah ibu-bapakmu. Ikutlah dan pergilah dengan suamimu. Karena pasca menikah, kau bukan lagi tanggung jawab dari kedua orang tuamu. Tanggung jawab itu berpindah di atas tangan lelaki yang memintamu dalam sucinya akad nikah.
Tak perlu ada yang saling tuntut. Karena memahami kewajiban adalah sebaik-baik pemikiran, dibanding menuntut hak yang mesti ditunaikan oleh pasangan.
11.29 p.m || 06 April 2024
243 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Cinta dan Perang Suci
Video itu muncul di beranda Twitter, saat pejuang Al-Qassam menemukan wanita dan orang tua renta diatas ranjanganya, mereka kurang lebih mengatakan :
"Aku tidak akan membunuhmu, kami pengikut Rasulullah Shalallahu alaihi wassalaam, kami tidak membunuh wanita, anak-anak, dan orang tua, kami berbeda dengan lainya."
Tumblr media
Mengutip Serial Cinta ust. Anis Matta :
Jika kamu berperang dalam kebenaran, cinta mengendalikan motif dan caramu berperang. Tetap ada kekerasan, darah, tapi cinta membuatmu menjadi agung.
Perang atau revolusi adalah drama kemanusiaan, disana ada perjuangan untuk melindungi orang yang kita cintai. Perang bukanlah kebencian, maka yang tak terlibat perang tidak boleh dijadikan korban.
Maka prajurit Islam harus menjadikan cinta atas dasar ketaqwaan, untuk mengontrol ambisi, agar menang melawan hawa nafsu. Perang semacam itu menghadirkan kemuliaan, menciptakan kehidupan dari kematian. Hanya dengan seperti itu, dapat menghentikan perang dengan perang.
From The River to The Sea, Palestine Will be Free!
73 notes · View notes
kphpdraisme · 17 days
Text
Kita upayakan, itu.
Suatu ketika aku pernah sumpah serapah melihat ia yang tak peduli pada rumah kami. 'Berserakan' namun tak digubris. Retak sana sini, dihiraukan.
Cih, memang hanya aku yang cinta. ucapku, pada ia kala itu.
Namun ternyata aku salah. Ternyata, aku hanya tidak mengetahui saja bahwa dia kerap menyapu di malam hari. Aku tak tahu saja bahwa selokan belakang sudah ia semen ulang. Aku tak mengerti susahnya menjaga muka bahagia selepas lelah bekerja dan masuk pintu rumah. Ternyata kamu juga cinta dan memperjuangkan rumah kita, hanya saja kamu tak elok pamer karya.
Kukira dulunya setiap karya harus digaungkan dan divalidasi. Agaknya itu pikir yang terbit bila mengira respon manusia adalah tolak ukur pertama. bila mengira kecintaan manusia padaku adalah indikator. bila mengira manusia-lah sosok yang berhak membalas pengorbanan. Aduh Rabbi, aku salah tuju..
Ternyata 'berupaya' bentuknya bisa bulat kotak, berisik diam, tersedu tertawa. Tak melulu harus berbentuk ucap sayang, atau pijatan di pundak. Ia pula berbentuk ego yang ditelan, husnuzon yang dipaksakan, juga getarnya suara ketika menurunkan nada bicara.
Tumblr media
Kemarin sudah, lalu hari ini Allah ingin ajari lagi.
Bahwa ternyata rumah, tak terbangun hanya karena aku sendiri.
Bahwa indahnya rumah, bisa sebab doanya yang panjang dalam sujud itu. Ikhlasnya yang luas ketika menggeser jadwal demi hadir sebentar. Amarah yang dipaksa padam meski ia paham betul seberapa ia dimanfaatkan. Petikan kamera ribuan kali demi mengabadikan momen kami. Tangan yang pegal setelah mencuci box-box makan. Kopi seduhan kelima demi mengawasi adik-adik belajar. Tidur yang terlewat sebab request design yang mendadak.
Semua lelah. semua berupaya. semua ingin dihargai. Akan ricuh akhirnya bila penghuni rumah menuntut harga dari sesamanya. Oh sudahilah, tak pada kita kemampuan itu!
Maka pada hari-hari inilah eloknya Allah mengajari, bahwa setiap perjuangan telah Ia hitung meski lautan manusia tak mengetahui. Kemudahan dan kemenangan akan tetap Ia beri dengan hanya kita yang berupaya, meski tak terdengar gaungnya. Inilah hari-hari dipaksa menjual semua punya, mengunyah keras pahitnya ikhlas, dan menghadirkan paham bahwa hanya Ia yang bisa membalas lelah.
Lalu, sudah tuntas ujian kami yang berupaya. Lalu terbitlah pasangannya, ujian saling percaya, bahwa bukan hanya dirinya yang cinta dan berupaya.
Bukan hanya kamu yang berjuang. Bukan hanya kamu yang sedang kepanasan menimbun bata itu atau membersihkan luka sembari menangis di ujung malam. Yang membangun rumah, bukan cuma kamu. Kita semua membangun, kita semua ingin 'terhitung' berjuang di hadap-Nya. Mari saling percaya.
Tak semua bahasa cinta harus diterjemahkan menjadi kata. Akan sulit, bisa-bisa hilang rasanya. bisa bisa lenyap manisnya. bisa-bisa tak murni lagi cinta kita yang diniatkan hanya untuk-Nya.
Hari ini aku sedang membangun rumah yang nyaris rampung, beberapa jam lagi. Sebuah rumah yang punya sejuta alasan sangat logis untuk kami merobohkannya. Sebuah rumah yang akhirnya terkumpul bahannya, telah berkapasitas seluruh penghuninya, hingga tersisa kebutuhan semen kepercayaan untuk saling merekatkannya.
Jadi, ini rumah, punyaku dan punyamu. Mari bangun dengan upaya dan percaya. Semoga diakhirnya, Allah berikan rumah yang indah itu.
---------
Foto: rumah yang tampak dari kamar panitia de-em dua kami. kamar yang menarik, berikut penghuninya, berikut hari-hari bersama mereka. berikut rumah kami yang sebentar lagi rampung. Alhamdulillah.
Dan, inilah another day merenungkan eloknya konsep Tauhidullah dalam berhadapan dengan berhala manusia dalam dirinya. Duh, tanpa islam fix gila sih gue mah, ampun dah. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah
11 notes · View notes
syafizi77 · 1 month
Text
Nadia baru saja melangsungkan perkahwinan dengan
kekasihnya, Farid. Mereka berdua sudah lama bercinta,
sejak dari sekolah menengah lagi. Nadia seorang
setiausaha di sebuah syarikat swasta, mempunyai paras
rupa yang amat jelita, dengan potongan badan yang
amat memberahikankan, 36D-26-35. Manakala Farid
pula seorang pegawai di sebuah bank di ibu negara.
Farid juga tidak kurang segak dan kacak. Jika dilihat
dari luaran, mereka berdua ibarat pinang dibelah dua.
Mereka berdua dibesarkan dengan cara kebaratan oleh
ibu bapa mereka. Nama saja Melayu dan Islam, berdua
tidak pernah solat dan puasa, cuma mereka tidak
minum arak. Malah sejak mereka bercinta daripada
tingkatan empat lagi, iaitu ketika mereka berusia 16
tahun, mereka sudah kerap menikmati persetubuhan.
Farid bertuah dapat memiliki dan menikmati badan
montok dan mantap Nadia yang menjadi rebutan ramai
ketika di sekolah, universiti, mahupun di pejabat.
Nadia menyerahkan cipap tembam dan dubur ketatnya
untuk dinikmati Farid atas dasar cinta. Malah dia rela
jika Farid membuntingkannya kerana dia tahu Farid akan
sentiasa bersamanya. Farid pula memang jarang
membazirkan air maninya. Rugi rasanya jika dia tidak
memancutkan benihnya ke dalam pantat Nadia yang
amat tembam dan lembut itu. Pernah beberapa kali dia
memancut di luar tapi rasanya kurang nikmat jika
dibandingkan dengan memancut di dalam pantat Nadia.
Ramai lelaki yang geramkan badan Nadia. Dia
berketinggian sederhana dan bertubuh berisi. Kulit Nadia
putih dan gebu. Malah melihatkan paha dan betis dia
saja membuat zakar mencanak. Bila Nadia memakai
seluar berkain kapas lembut, kepadatan dan kelebaran
bontot dia amat terserlah. Nadia juga mempunyai
tundun pantat yang amat tembam sehingga bentuknya
dapat dilihat dengan jelas jika seluar yang dipakainya
agak ketat. Ramai lelaki melancap membayangkan
Nadia.
Di sebalik perasaan cinta Farid pada Nadia, dia juga
ketagih dengan keenakan tubuh isterinya itu. Walaupun
dia tidak pernah mengawan dengan perempuan lain, dia
pasti tidak ada yang lebih enak daripada Nadia. Malah,
dia berasa amat bertuah dan bangga apabila rakan-
rakannya memuji akan betapa ranum dan mantapnya
tubuh Nadia. Zakar Farid tidaklah sebesar mana tapi
disebabkan pantat Nadia yang sempit dan tembam, dia
masih dapat merasa nikmat kemutan pantat Nadia.
Perkahwinan Nadia dan Farid diadakan secara besar-
besaran kerana mereka mempunyai keluarga yang
berada. Sehari selepas acara persandingan, mereka
pergi berbulan madu di Eropah selama dua minggu. Dan
kerana mereka sudah lama mengawan bersama, mereka
tidak berniat untuk menangguhkan mendapat anak.
Tidak seperti pasangan pengantin yang lain yang mahu
menikmati kemanisan persetubuhan sepuas-puasnya
sebelum komited membina sebuah keluarga.
Namun Nadia menyimpan sesuatu di dalam hatinya.
Selama ini, atas dasar cinta, dia rela membuntingkan
anak Farid walaupun tanpa ikatan perkahwinan. Bagi
Nadia, tubuhnya milik lelaki yang dicintainya dan
mencintainya. Tapi, walaupun selama ini dia
menyerahkan rahimnya dipancut dengan air mani Farid,
dia tidak juga bunting. Malah, dia takut juga bahawa
zakar Farid yang kecil dan pendek itu tidak mampu
memancut banyak dan deras; tidak cukup untuk
membuntingkannya.
Tetapi Nadia tidak cepat berputus asa. Secara sendirian
dia pergi berjumpa doktor pakar, namun berita yang
diterimanya menambah kerisauannya. Setelah
menjalankan ujian ke atas Nadia, doktor itu
mengesahkan bahawa dia sebenarnya sangat subur; dan
jika hanya setitik benih masuk ke dalam pantatnya dia
mampu mengandung. Malah doktor itu juga mengatakan
bahawa walaupun tanpa ujian klinikal itu, cukup dengan
melihat bentuk tubuh Nadia sudah tahu betapa suburnya
tubuh dia.
Doktor muda itu menjalankan pemeriksaan di luar
kelaziman ke atas Nadia. Walaupun dia terikat dengan
deklarasi professionalisme kedoktoran, kemantapan
badan Nadia tidak mahu disia-siakan. Dia menyuruh
Nadia berbogel tanpa diberi baju sementara. Mencanak
zakar doktor itu apabila buah dada Nadia yang bersaiz
36D yang putih dan bulat itu terdedah. Apatah lagi di
celah kepitan paha montok dan gebu Nadia kelihatan
cipap yang paling tembam dan paling comel pernah
dilihatnya.
Disuruhnya Nadia berbaring di atas tilam dan
diangkatnya paha Nadia ke atas. Terpampanglah
kesuburan dan ketembaman vagina Nadia di depan
matanya. Tidak cukup dengan itu, dia kemudian
menyuruh Nadia berpusing dan menonggeng.
Mendengus doktor muda itu dengan kepadatan dan
kelebaran bontot Nadia. Dia juga menguak belahan
bontot itu dan melihat betapa ranum dan bersih
simpulan dubur Nadia. Banyak air mani dia terbazir
melancapkan bayangan cipap dan dubur Nadia.
Hanya satu kesimpulan saja – Suaminya, Farid, adalah
lelaki mandul. Nadia menangis di sepanjang perjalanan
pulang daripada klinik tersebut. Punah harapannya untuk
membuntingkan anak Farid. Punah harapannya untuk
membina keluarga bahagia bersama Farid. Bagaimana
harus dia memberitahu Farid keadaan ini? Farid tentu
akan marah kerana ego lelakinya tercabar apabila
diberitahu bahawa perempuan sesubur Nadia pun tak
mampu dibuntingkannya. Silap haribulan, Farid akan
meninggalkannya.
Sementara rumah baru disiapkan, Nadia bersetuju untuk
tinggal sementara di rumah keluarga Farid. Lagipun,
rumah besar itu hanya dihuni oleh ibu dan bapa Farid
dan adik Farid bernama Fariz yang berusia 18 tahun.
Farid mewarisi kecantikan ibunya manakala Fariz
mewarisi kekacakan bapanya. Fizikal Farid sedikit
feminine manakala tubuh Fariz memang maskulin.
Sebab itulah Nadia jatuh cinta dengan Farid – Lelaki itu
kacak dan baik. Dia juga tidak kasar dan lemah lembut.
Namun, akibat daripada pewarisan itu, Farid tidak
mempunyai zakar yang benar-benar jantan. Alat
pembiakan Farid itu kecil dan pendek. Fariz pula, kerana
mewarisi daripada bapanya, mempunyai zakar yang luar
biasa jantannya. Batang zakar Fariz panjang dan gemuk,
manakala kantung telurnya besar dan berat. Pendek
kata, Fariz sangat jantan. Nadia tidak pernah melihat
zakar Fariz secara zahir tapi dia pernah terlihat
bentuknya di sebalik seluar pendek yang selalu dipakai
Fariz.
Pada awalnya, Nadia tidak kisah itu semua. Ini kerana
pantat Nadia sangat tembam dan sempit, jadi ia tetap
memberikan kenikmatan kepada dia dan Farid sewaktu
bersetubuh. Lagi pula, seperti Farid, dia tidak pernah
dijamah lelaki lain selain Farid. Kawan-kawan Nadia
selalu bercerita tentang nikmat dirodok oleh zakar besar
dan jumlah benih yang dipancutkan tapi Nadia tidak
kisah itu semua kerana dia sangat cintakan Farid. Dia
tidak sampai hati untuk berfikir tentang kejantanan lelaki
lain.
Berbeza dengan abangnya, Fariz tidak pernah kekal
dengan satu perempuan. Kejantanan yang dimilikinya
tidak disia-siakan dan dia telah menikmati ramai
perempuan; baik budak sekolah, pelajar universiti,
tunang orang mahupun isteri orang. Dan akibat sifat
kejantanan Fariz yang melampau itu, dia sentiasa akan
membuktikan kejantanannya dengan meledakkan setiap
pancutan air maninya yang sentiasa pekat dan subur ke
dalam pantat pasangannya setiap kali dia mengawan.
Tapi sebenarnya ini bukanlah sifat asal Fariz. Dia mula
bertukar menjadi kasanova selepas pertama kali
bertemu dengan Nadia empat tahun lepas ketika dia
berusia 14 tahun. Ketika itu Nadia dan Farid berusia 24
tahun. Walaupun Nadia dan Farid telah bersama lapan
tahun sebelum itu, mereka berdua hanya mendedahkan
percintaan masing-masing empat tahun lepas ketika
mereka merancang untuk bercuti bersama di Bali. Atas
arahan ibu bapa Farid, Fariz harus pergi bersama
mereka.
Fariz tidak dapat melupakan bagaimana dia terlihat
abangnya dan Nadia mengawan pada malam pertama di
Bali. Farid terlupa mengunci pintu yang menghubungkan
dua bilik itu dan ketika Fariz mahu mengambil
telefonnya yang tertinggal di bilik Farid, dia terhenti di
sebalik pintu dan menyaksikan dua insan sedang
bersetubuh. Itulah pertama kali dia melihat seorang
perempuan berbogel, dan dia terus jatuh cinta kepada
Nadia yang 10 tahun lebih tua daripadanya.
Mata Fariz tidak berkedip menikmati keindahan tubuh
badan Nadia. Dia sudah banyak kali melihat majalah
dan menonton video lucah namun pada penglihatannya
bentuk badan Nadia jauh lebih sempurna daripada
semua model atau pelakon lucah. Dia lihat abangnya
sedang bernafsu menetek buah dada Nadia yang bulat
dan tegang. Dia lihat abangnya menongkah paha dan
betis Nadia yang montok dan gebu itu. Dia juga lihat
pantat Nadia yang bersih dan tembam itu dijolok
abangnya.
Sejak daripada itu, Fariz sering berangankan
menyetubuhi Nadia. Entah berapa banyak air maninya
terbazir dengan bayangan tubuh Nadia. Dia juga sudah
mula memikat dan menjamah tubuh gadis satu per satu.
Niatnya cuma satu, dia mahu mencari yang bertubuh
sesempurna Nadia dan jika dia berjumpa, gadis itulah
yang bakal hidup bersamanya. Namun setiap gadis yang
diratahnya tidak sama macam Nadia, ada saja yang
kurang. Jadi dia teruskan usaha mencari tubuh
idamannya.
Apabila Nadia sampai ke rumah keluarga Farid, tidak
ada seorang pun di situ. Ibu bapa Farid mungkin sudah
keluar, manakala Fariz memang jarang di rumah. Dia
terus saja mandi dan ingin berehat dan tidur seketika
untuk melupakan sementara rasa gundahnya. Selesai
mandi, dia memakai seluar pendek berkain kapas yang
selesa dan berbaju nipis tanpa memakai baju atau
seluar dalam. Dia terus terlelap apabila merebahkan
tubuhnya ke atas katil tanpa menutup pintu bilik.
Fariz pulang ke rumah dengan gembira. Dia baru saja
berjaya mengayat seorang budak sekolah berusia 16
tahun. Dia yakin akan dapat menjamah tubuh muda itu
esok. Dia berjalan melintasi bilik kelamin abangnya dan
Nadia namun dia terhenti dan menjenguk melalui pintu
bilik yang tidak tertutup rapat. Kelihatan wanita
idamannya sedang tidur lena. Ketika itu Nadia tidur
meniarap dengan hanya berseluar pendek ketat. Geram
Fariz melihat kemontokan dan kegebuan bontot dan
paha Nadia, satu-satu cinta hatinya.
"Peerghhh....peluang terbaeekkk ni...Bukan senang bak
dapat tengok.." niat jahat Fariz mula timbul.
Dia memberanikan dia mendekati tubuh ranum Nadia.
Seluar pendek Nadia yang berkain nipis dan lembut itu
menampakkan kepadatan bontot Nadia. Dengan berhati-
hati dia menggunakan satu jari untuk menyelak bukaan
seluar Nadia. Berderau darah muda Fariz apabila pantat
Nadia yang amat tembam dan bersih itu mula kelihatan.
Geram Fariz menjadi-jadi dan kalau diikutkan hatinya,
mahu saja dia meramas dan menyonyot bibir pantat
Nadia. Fariz sudah mula berfikir dengan zakarnya.
"Aduhaiiii...Kak Nadia..Kak Nadia..Kau betul-betul buat
aku gerammmmm...." Fariz mula nekad membuat
rancangan.
Apa nak jadi, jadilah. Dia tahu ibu bapanya hanya akan
pulang petang nanti. Dia juga tahu Farid biasanya
pulang malam. Satu demi satu pakaiannya ditanggalkan.
Mulanya niat dia hanya untuk melancap sambil melihat
badan gebu dan montok Nadia. Semakin dibelai semakin
mencanak zakarnya. Dia juga perasan bahawa zakarnya
kali ini mampu membesar lebih daripada biasa. Kalau
biasanya zakarnya akan memanjang sebanyak 7 inci,
tetapi hari ini zakarnya dapat memanjang sebanyak 8
inci, lebih 1 inci. Telurnya menegang dan batangnya
membengkok akibat terlalu geram dan berahi dengan
tubuh bogel di depannya itu.
"Ya allah...panjang giler batang aku dibuatnya...Ini
semua pasal penangan Kak Nadia la ni..." Fariz sendiri
terkejut dibuatnya.
Dengan tidak berfikir, Fariz naik ke atas katil. Berdegup-
degup jantungnya ketika itu. Empat tahun dia menahan
rasa. Dia harus bertindak cepat kalau tidak melepas.
Dia tahu Nadia akan membantah jadi dia harus berada
dalam tubuh Nadia secepat mungkin. Perlahan-lahan
dia menyorot seluar pendek Nadia ke bawah. Meleleh air
liurnya melihat betapa lebar dan padatnya bontot Nadia.
Di sebalik belah bontot itu, dia juga melihat
ketembaman dan kesegaran pantat Nadia. Fariz sudah
tidak sabar.
Perlahan-lahan dia memanjat ke atas belakang Nadia
yang sedang tidur lena meniarap dan membawa
zakarnya rapat ke bibir pantat Nadia yang tertutup rapat.
Dia meletak air liurnya ke keseluruhan zakarnya untuk
pelinciran. Apabila kepala zakarnya menyentuh bibir
pantat Nadia dia merasakan seperti satu renjatan dan
dengan itu lepaslah takuk zakarnya ke dalam lubuk
pantat wanita idamannya. Nadia mula menggeliat dalam
lena apabila dia terasa seperti ada sesuatu di pantatnya.
Lena betul dia terlelap kali ini.
Apabila Nadia mula menggeliat itu, secara semula jadi
zakar Fariz semakin menyelinap ke dalam. Meremang
bulu roma Fariz kerana dia merasa kenikmatan yang
amat sangat. Separuh daripada zakarnya telah berada di
dalam lubuk pembiakan Nadia. Fariz hilang sabar. Inilah
saatnya. Sekali dia menarik nafas lalu dia menyantak
keseluruhan zakarnya ke dalam pantat subur Nadia.
"Yeaarrghh....aarghhh....!!!" Fariz mengerang kuat
sewaktu menyantak masuk batang zakarnya dengan
kasar.
Nadia tersentak dengan santakan padu Fariz lalu terjaga
daripada lenanya. Pantatnya kini terasa sendat.
"Oohh my god...Farizzz...apa kau buat nii...Lepaskan
Kak Nadia..Ooohh godd!!" Nadia menjerit kecil.
Melalak Nadia apabila dia menyedari bahawa Fariz
sedang meradak bontot padatnya. Apabila Nadia
melalak, Fariz dengan rakus menyantak-nyantak pantat
subur Nadia dengan padat dan dalam.
"Come on..Kak Nadia..aahh..aarghh...Kejap je...Fariz
nak kejap je.." jawab Fariz berselang-seli dengan
erangannya.
Apabila Nadia mula meronta, Fariz memeluk badan
montok Nadia dengan erat supaya zakarnya tidak
terlepas keluar. Tapi, mana mungkin zakar sepanjang
dan segemuk itu boleh terkeluar kerana ia sedang
berada jauh di dalam lubuk pembiakan Nadia yang
sempit dan lembut itu. Dalam keadaan tertiarap, nafas
Nadia mula sesak. Buah dada montoknya penyek
tertekan dengan bebanan tubuh Fariz yang sedang
menindih belakang tubuhnya
"Oouuhh...God...Don't do
this..Fariz...Oohhh..Shit..fuck..!..Arghh..Ya allah...oohh
god..!" Nadia mula meronta-ronta sambil kakinya
semakin terkangkang lebar...
Nadia berusaha menggelinjang dengan harapan untuk
melepaskan diri namun tubuh Fariz yang tegap itu
terlalu kuat untuknya. Malah, perbuatan Nadia itu
membuatkan zakar Fariz semakin terperosok jauh ke
dalam pantat tembamnya. Walaupun tuan badan tidak
merelakan, namun pantat Nadia telah tewas dan mula
mengeluarkan lendir nafsu yang pekat dan melekit.
Pantat Nadia akur dengan kejantanan Fariz dan kakinya
mula membuka luas untuk mengizinkan belalai jantan
itu melapah lubuk subur wanita itu.
Fariz merasakan seperti berada di kayangan. Tak
tercapai dek akal kelazatan badan Nadia. Dah berpuluh
betina dia jamah dan pancut namun tidak ada yang
selazat tubuh yang sedang dinikmatinya itu. Manalah
dia akan cari tubuh yang sama seperti ini. Bontot debab
Nadia terasa sangat empuk setiap kali dia menyantak
padat ke dalam pantat yang maha tembam itu. Fariz
merengek-rengek seperti budak kecil kerana
menanggung kesedapan yang melampau. Cinta dia
kepada Nadia tiada taranya.
"Aarghhh...fuck..! Fuck..damn..I love you Kak Nadia...
You have got a tight pussy..!" Fariz mengeluh
kesedapan.
"Aaahh..please Fariz..Jangan buat macam ni pada
akak...please..Tolong jangannn..." Nadia masih
berusaha merayu untuk kali terakhir.
Walaupun tanpa rela, seluruh tubuh Nadia tewas kepada
kejantanan Fariz. Selepas hanya 10 minit tubuh bogel
Nadia tersentak-sentak kekejangan. Dia merasakan
puncak kenikmatan yang maha hebat. Tangannya
mencengkam cadar dan bontotnya menonggeng tinggi
akibat kepuasan yang amat sangat. Fariz memeluk
tubuh montok Nadia erat sambil menyantak padat
supaya cinta hatinya itu merasa kenikmatan
semaksimum boleh. Sayu dia melihatkan Nadia dalam
keadaan begitu.
"Ooohh..uuhh..shitt..stop...don't..Fariz..don't...Fariz..
stop...God...Don't...stop...DON"T STOP FARIZ..JANGAN
BERHENTI...!!!.." akhirnya Nadia menjerit tidak
tertahan....
Nadia telah tewas sepenuhnya. Dia tidak pernah
merasakan kepuasan sebegitu rupanya walaupun sudah
lama mengawan dengan Farid. Zakar Farid tak cukup
jantan untuk memuaskan pantatnya sampai begitu
sekali. Dua minit dia menikmati puncak kepuasan akibat
ditebuk Fariz dengan ganas. Kejantanan Fariz memang
hebat; dua kali lebih panjang dan dua kali lebih gemuk
daripada zakar Farid. Nadia kini telah lembik dan tak
bermaya untuk melawan lagi. Dia terpaksa menyerah
kepada Fariz.
"That's it Kak Nadia...I'm fucking you hard..! Macam tu
la...sayang..Yeaahh..baby..!" Sorak Fariz gembira
dengan penyerahan Nadia.
Setelah Nadia kembali tenang, Fariz kembali memeluk
erat tubuh bogel bidadarinya. Disantaknya bontot Nadia
padat-padat. Dia gigitnya tengkuk Nadia lembut-lembut.
Semakin lama semakin padat, semakin padu jolokan
Fariz ke dalam pantat tembam Nadia. Fariz masih
remaja dan sudah tentu zakarnya sangat kuat.
Kebiasaannya dia meratah perempuan selama sejam
baru mahu memancut tetapi pantat Nadia lain macam
sedapnya. Pantat bidadarinya sangat lembut dan sempit.
Cuma 20 minit berlalu dan kini kantung telur Fariz
sudah selesai menghasilkan benih mani yang sangat
subur dan sangat pekat. Fariz menyedari hal ini tapi
sebenarnya dia belum bersedia untuk memancut. Dia
mahu manjamah Nadia sekurang-kurangnya sejam.
Tubuh seenak ini harus dinikmati selama boleh. Lagipun
dia tidak tahu bila lagi dia akan menjamah Nadia.
Namun, badan Nadia terlalu ranum dan lazat. Fariz juga
akan tewas. Ini baru dikatakan buku bertemu ruas.
"Eeerghh...tahan Fariz..tahan...You can't do it..Bertahan
sikit lagi...eerrgghhh..aarkk..tahan..." Fariz sedaya-
upaya cuba menahan klimaksnya...
Walaupun tanpa rela kerana mahu mengawan lebih
lama, Fariz akur dengan kesuburan dan kelazatan lubuk
betina Nadia. Dia tak berkuasa untuk menahan benih
jantannya yang sudah memenuhi kantung telurnya sejak
dari tadi. Dia kembali memeluk badan mantap Nadia
yang tertiarap dengan erat; dia kembali menggigit
tengkuk mulus Nadia dengan lembut. Dia menyantak-
nyantak lubuk betina Nadia dengan padu sehingga paha
gebu Nadia terangkat dan bontot padat Nadia
tertonggeng.
Ketika itu meledaklah semburan air mani yang amat
pekat dan putih daripada takuk zakar Fariz terus ke
dalam rahim betina Nadia. Sekali lagi Nadia melalak
dan meraung akibat tersentak dengan ledakan benih-
benih Fariz yang deras dan banyak itu. Pantat tembam
Nadia mengemam dan mengepam belalai Fariz supaya
dia memancut dengan lebih banyak dan lebih deras.
Nadia menggelupur dan menggeletek akibat dibenihkan
dan dibuntingkan Fariz sedemikian rupa.
"Ooohh yearrgggghhh....Ohhh good
god.....aahhkk...aarrgghh..BANYAKNYA AIR MANI
AKUUU..!!!..." Fariz meraung-raung seperti orang tidak
siuman...
Crot! Crot! Crot! Creettt! Benih jantan Fariz bukan saja
memancut, tetapi sudah ditahap membuak akibat
kelazatan yang tak tercapai dek akal. Dia terus
melepaskan benih buntingnya tak henti-henti ke dalam
pantat subur Nadia. Nadia terus menggelupur manakala
Fariz menggigil melalui detik pembuntingan itu. Air mata
Fariz pula menitis akibat perasaan cinta melampau
kepada isteri abangnya dan juga akibat pancutan yang
paling nikmat pernah dirasainya. Oh Nadia!!!
Entah berapa belas das pancutan dilepaskan Fariz ke
dalam tubuh pasangan mengawannya. Tidak ada
persoalan lagi. Nadia sudah pasti akan buntingkan anak
Fariz. Seperti kata doktor, tubuh Nadia sangat subur,
malah setitik air mani boleh membuntingkan Nadia.
Inikan pula pancutan yang sepadu dan sebanyak
pancutan Fariz tadi. Puas sudah Fariz membuktikan
cintanya kepada Nadia. Dia telah membenihkan Nadia
itu sebagai bukti perasaannya kepada perempuan ranum
itu.
Selepas 10 minit membiarkan lelehan air mani sehingga
ke titisan terakhir, dia menarik kejantanannya keluar
dengan berhati-hati. Dilihatnya tidak ada setitik pun
benihnya ikut keluar sekali. Fariz meletakkan bantal di
bawah perut Nadia supaya saluran pantatnya condong
ke atas bagi mengelakkan benihnya meleleh keluar.
Dalam keadaan tertiarap dengan bontotnya yang
tertonggeng tinggi Nadia masih teresak-esak namun dia
sendiri pun membiarkan bontot tembamnya menadah ke
atas. Dia juga tidak mahu benih Fariz yang subur itu
terbazir.
Kesuburan pantat Nadia terbukti apabila 2 bulan
kemudian dia terus bunting setelah kejadian itu. Farid
sangat gembira kerana disangkanya benih dia yang
dibiakkan oleh Nadia. Farid tidak tahu bahawa Nadia
membuntingkan anak adiknya sendiri. Fariz pula
semakin gilakan Nadia kerana betina bunting itu
semakin mantap dan montok. Bontot Nadia semakin
melebar dan cipap Nadia semakin menembam. Namun
itu adalah rahsia mereka berdua. Nadia telah menjadi
milik Fariz. Walaupun itulah kali pertama dan terakhir
Fariz berzina dengan Nadia, dia berjaya meninggalkan
pewaris dari air maninya. Zakar dan benih Fariz berjaya
menghamilkan Nadia secara haram....
Tumblr media
15 notes · View notes
dinisuciyanti · 2 months
Note
Kak gimana sih caranya mengatasi rasa takut nikah krn kondisi keuangan? Selain harus kerja lbh keras ya wkwk.
Kebetulan skrg saya (perempuan) kerja jadi apoteker, gaji 3jt/bulan. Udh ada calon yg ngajak nikah. Tapi di pikiran saya, saya selalu ngerasa ga berhak dan ga pantes nikah krn menurut saya gaji 3jt/bulan itu terlalu kecil untuk menikah (wkwk ga tau ini pemikiran yg salah atau engga). Pdhl saya bukan sandwich gen, ga ada hutang, dan tentunya stlh menikah bukan berperan sbg pencari nafkah utama, tapi tetep aja rasa takutnya ga hilang2.
Kadang kalau lg meratapi gaji nakes di indonesia (terutama apoteker) yg ga seberapa itu, rasanya malah jd ga pengen nikah sama sekali haha.
Apakah ini tanda saya kurang beriman? Mindset seperti apa yg perlu dibenahi kalau kondisinya seperti ini? Atau mending sekalian ga usah nikah sampe saya dapet gaji yg saya inginkan? Wkwkw
Thank you kak kalau berkenan jawab 😅🙏🏻
Halo anon, ini case yang menarik.
Sebenernya infonya masi kurang, km usia berapa? itu faktor yang cukup penting agar opini ku bisa relevan. Anyway.
Perempuan, apoteker, 3jt/bulan, bukan sandwich, takut nikah karna masalah keuangan.
Ada beberapa asumsi dariku:
Apakah kamu punya experience (di keluarga), dengan kondisi keuangan ortu yang terbatas, mesti usaha keras untuk pendidikan anak-anaknya? Bahkan mungkin anak-anaknya (kamu) mesti part-time kerja/ngajar biar bisa kuliah? Aku percaya pengalaman hidup itu jadi salah satu pertimbangan untuk keputusan penting (seperti menikah). Jadi, mindset mu lahir dari pengalaman tersebut.
Udah ada calon yang ngajak nikah. Nah, asumsi ku, si calon ini gaji nya "gak cukup" membuat mu yakin untuk menikah. Kalo ada yang datang ke kamu, dengan "mapan" versi mu, aku yakin kamu terima.
Rasa takut gak hilang padahal bukan penafkah utama (kalau menikah). Again, karna yang datang itu "gak cukup kemampuan fiansial" nya menurutmu, while kamu merasa sebagai nakes udah pontang-panting juga, "gak bisa nih cuma 3jt, apalagi biaya sekolah anak makin mahal. Ntar dulu deh."
Apakah ini tanda bahwa kamu kurang beriman? No, buatku ini realistis, tapi gak tau pendapat orang lain yang lebih beriman islam daripada aku yang medioker ini. Hidup jaman sekarang tuh gak bisa cuma modal cinta, ke Alfamart beli sembako gak cukup 50 rebu. Simply kamu realistis dalam memandang "orang nikah, hidup berdua, mungkin punya anak, gak cukup kalo cuma ngandelin X juta sebulan".
Mindset yang dibenahi? Mungkin lebih ke, "Bukan gaji yang dilihat, tapi potensi individu untuk naik level (juga naik gaji) ke depannya". I mean, ya bisa aja calon mu itu sekarang gaji 3jt, dalam beberapa tahun bisa 2-3x lipat, karna emang orangnya rajin, performa di kantor OK, atau bisnis yang dirintis OK, dll. Who knows.
Ga usah nikah sampai kamu dapat gaji yang diinginkan? Ya bisa juga, sampai kamu merasa "secure" untuk berumah tangga dan membiayai sekolah anak yang mahal itu.
Opini lain nya, apa memang iya hanya faktor finansial yang membuat mu takut menikah? atau ada hidden faktor lain? Atau ya simply kamu masih seneng (ngejar) kerja biar standar hidup naik baru mikirin nikah.
Dan satu lagi, faktor umur. Asumsi ku kamu masih under 27-30, jadi masih belum ada pressure ortu/lingkungan. Kalau sudah ada pressure umur, jalan pikiran mu akan beda.
Okedeh, semoga membantu ya.
11 Agustus 2024
10 notes · View notes
bayuvedha · 18 days
Text
Pesan-pesan Cinta Al Banna
Hidupnya singkat, Syahid ditembak saat berusia 42 tahun, tapi idenya terus terbakar sampai hari ini.
Mengingat kembali pesannya:
1- Jika azdan terdengar, maka segeralah bangun untuk menunaikan sholat berjama'ah walau bagaimana pun keadaannya.
2- Perbanyak membaca Al-Quran, selalu buka kitab untuk menambah ilmu, pergi ke Majlis Ilmu, perbanyak dzikrullah dan jangan buang waktu untuk hal yang tidak membawa manfaat.
3- Cobalah berbicara dalam bahasa Arab Fushah, karena Bahasa Arab yang benar (Fushah) adalah simbol Islam.
4- Jangan bertengkar dalam keadaan apapun, karena pertengkaran kosong tidak membawa manfaat.
5- Jangan banyak tertawa, karena hati yang selalu terhubung dengan Allah akan selalu damai dan tenang.
6- Jangan terlalu banyak bercanda, karena Umat Islam yang berjuang tidak mengerti arti bercanda, tetapi berusaha keras dalam segala hal.
7- Jangan berbicara lebih keras dari kadar yang diinginkan pendengar, karena percakapan yang keras adalah perbuatan yang sia-sia dan melukai hati orang lain.
8- Jauhi gosip tentang orang, mengutuk organisasi, dan jangan bicara kecuali ada yang memberi kesejahteraan.
9- Kenalilah setiap muslim yang kamu temui, karena dasar gerakan dakwah adalah saling mengenal dan saling menyayangi.
10- Kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang kita miliki, jadi manfaatkan waktu sebaik mungkin dan mudahkan eksekusi.
9 notes · View notes
yonarida · 1 month
Text
11 Agustus 2024 Pesan dari Bp. Zainal Abidin: Bagi calon istri, pelajari apa saja kewajiban seorang istri. Bagi calon suami, pelajari apa saja kewajiban seorang suami. -------- Jadi, apa saja kewajiban seorang istri? Dalam Islam, kewajiban seorang istri terhadap suaminya diatur oleh prinsip-prinsip yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits. Beberapa kewajiban utama seorang istri menurut Islam:
Taat kepada Suami dalam Hal yang Makruf (Baik): -> Seorang istri diwajibkan untuk taat kepada suaminya selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Ini mencakup hal-hal seperti menjaga keharmonisan rumah tangga dan menghormati suaminya. -> Dalam Al-Qur'an, disebutkan, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka…” (QS. An-Nisa: 34). 2. Menjaga Kehormatan Diri dan Rumah Tangga: -> Istri harus menjaga kehormatan dirinya serta tidak membiarkan orang lain masuk ke dalam rumah tanpa seizin suami. Ini termasuk menjaga aib rumah tangga dan tidak mengumbar masalah rumah tangga ke luar. -> Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik wanita adalah yang apabila engkau memandangnya, ia menyenangkanmu; jika engkau memerintahnya, ia mentaatimu; jika engkau bersumpah atasnya, ia menepati sumpahmu; dan jika engkau pergi, ia menjaga dirinya dan hartamu.” (HR. Abu Dawud). 3. Melayani Suami dengan Baik: -> Seorang istri dianjurkan untuk melayani suaminya dengan baik, termasuk dalam hal kebutuhan fisik, emosional, dan spiritualnya. -> Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang istri menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki." (HR. Ahmad). 4. Menjaga Harta Suami: -> Istri bertanggung jawab untuk menjaga dan mengelola harta suaminya dengan amanah. Hal ini mencakup menghindari pemborosan dan menggunakan harta sesuai dengan kebutuhan yang benar. -> Dalam Al-Qur'an, disebutkan, "Maka wanita-wanita yang shalih adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…" (QS. An-Nisa: 34). 5. Mendidik Anak dengan Nilai-Nilai Islam: -> Sebagai seorang ibu, istri juga memiliki kewajiban untuk mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai Islam dan membesarkan mereka dalam lingkungan yang Islami. 6. Memberi Dukungan/ Support: -> Istri juga diharapkan memberikan dukungan kepada suaminya dalam menghadapi masalah, serta berusaha untuk menciptakan suasana rumah tangga yang penuh kedamaian dan kasih sayang. Dukungan secara emosional (memberi ketentraman, menghiburnya), dukungan dalam beribadah (mendorong ketaatan kepada Allah, mengajak kepada kebaikan), membantu dalam urusan kehidupan sehari-hari (mengelola rumah tangga, menjaga harta suami), dukungan dalam karir dan pekerjaan (menyemangati dan memotivasi), menjaga keharmonisan dan kedamaian rumah tangga (menghindari konflik yang tidak perlu, memelihara kasih sayang).
Semua kewajiban ini dijalankan dengan dasar cinta, kasih sayang, dan saling menghormati dalam pernikahan, sebagaimana suami juga memiliki kewajiban untuk memperlakukan istri dengan baik, penuh kasih sayang, dan menghormati hak-hak istri sesuai dengan ajaran Islam.
10 notes · View notes
sabaryangindah · 1 year
Text
DAHSYATNYA PERAN SEORANG WANITA
Di balik kelemahan tubuhnya, sejatinya wanita memiliki potensi besar terhadap suami dan anak-anaknya. Karena itulah dikatakan: “Seorang pria bergantung agama istrinya karena cinta membuatnya mengikutinya. Cinta memaksakannya untuk menjadi serasi dengannya sehingga dia tiada menemukan jalan untuk menyelisihinya, dan tiada pula menemukan jalan untuk membantah ataupun merasakan beban berat.” (Adab ad-Dunya wa ad-Din, hlm. 129)
Oleh karena itu, agar suami beruntung dunia akhirat haruslah ia mengutamakan wanita shalihah. Karena wanita yang beriman dan bertakwa juga memiiki pengaruh hebat dalam membuat rumah tangga bahagia dan selamat. Istilah mudahnya, seorang pria jangan hanya terpesona penampakan lahiriyah semata. Cinta saja tak cukup untuk membina utuhnya pernikahan, namun butuh kebaikan agama, akhlak, dan hati yang bersih.
Dikatakan dalam sebuah syair: “Cinta bukan karena keindahan dan yang tampak di mata, tetapi karena yang menyatukan hati dan jiwa.” (Raudhatul Muhibbin [terjemah], Ibnul Qoyyim al-Jauziyah, hlm. 51)
Aktsam bin Shaifi berkata kepada putranya: “Wahai anakku, janganlah kecantikan wanita membuat kalian melupakan kejelasan nasab keturunan, sesungguhnya menikahi istri yang mulia adalah tangga menuju kemuliaan.” (Adab ad-Dunya wa ad-Din, hlm. 132)
Sungguh tepat nasehat tersebut agar suami tetap memilih wanita-wanita yang memiliki kemuliaan agama, karena sang suami sendiri dan juga anak-anaknya yang akan merasakan manfaatnya. Suami akan merasa bahagia dengan ketaatan istri, terjaga anak-anaknya karena istri mendidiknya dengan syari’at Islam, rumah tangga tenang karena di dalamnya tegak hukum-hukum agama dan berbagai manfaat lain yang hanya akan dirasakan pasutri ketika menjadikan pernikahan sebagai ibadah. Inilah nikmat dari Allaah ‘Azza wa Jalla ketika memilki istri shalihah yang selalu memotivasi, mengarahkan, dan mendukung suami dan anak-anaknya dalam kebaikan. Sebagaimana pepatah yang masyhur, “Buah itu jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”.
Demikian pula kaidah secara umum bahwa ketika istri atau ibu itu baik dan taat pada agama maka insya Allaah anak-anaknya juga taat, demikian pula biasanya suami juga menjadi seorang yang shalih, karena kebaikan atau keshalihan seorang istri akan mengimbas atau menginspirasi suami dan anak untuk mengikuti jejak langkahnya. Istri bertakwa akan menghadirkan aura surgawi, memberi kesejukan jiwa serta menarik orang-orang di sekelilingnya dengan hidayah, dengan taufik Allaah ‘Azza wa Jalla.
Simak dialog mempesona seorang ayah yang shalih dengan anak-anaknya:
Abul Aswad ad-Dua’li berkata kepada anak-anaknya: “Aku telah berbuat yang terbaik untuk kalian pada masa kecil dan masa dewasa kalian, begitu pula ketika kalian belum lahir.” Anak-anaknya berkata: ”Bagaimana ayah berbuat yang terbaik untuk kami ketika kami belum lahir?” Dia menjawab: “Aku memilihkan kalian seorang ibu yang tidak akan pernah kalian cela.” (Adab ad-Dunya wa ad-Din, hlm.132)
Ar-Rayyasyi melantunkan syair: ”Awal kebaikanku kepada kalian adalah pilihanku atas ibu yang baik asal-usulnya lagi tampak kemuliaannya.” (Adab ad-Dunya wa ad-Din, hlm. 132)
Demikianlah, dahsyatnya pengaruh wanita shalihah, wanita yang membersamainya untuk menyempurnakan separuh agamanya, wanita yang mengajak ke surga bersama. Berapa banyak pria yang tenggelam kehidupan akhiratnya karena wanita yang buruk akhlaknya. Serta berapa banyak wanita shalihah yang dengan taufik Allaah ‘Azza wa Jalla mampu mengubah karakter suami menjadi dekat kepada agama . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ رَزَقَهُ اللهُ امْرَأَةً صَالِحَةً فَقَدْ أَعَانَهُ اللهُ عَلَى شَطْرِ دِيْنِهِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي الشَّطْرِ الثَّانِى
“Barangsiapa yang dikaruniai oleh Allaah dengan wanita (istri) yang shalihah, maka sungguh Allaah telah membantunya untuk melaksanakan separuh agamanya. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam menjaga separuhnya lagi.” (HR. Ath-Thabarani dalam al-Mu’jamul Ausath : 976 dan al-Hakim dalam al-Mustadrak II / 16 dan di-shahih-kan olehnya, juga disetujui oleh adz-Dzahabi)
Wallahu a’lam.
Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa
Referensi:
1). Majalah Al-Mawadah edisi I Tahun ke 1, 1428 H
2). Kesalahan Dalam Mendidik Anak (terjemah), Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, Pustaka At-Tibyan, Solo, tanpa tahun.
58 notes · View notes
sederhana------indah · 5 months
Text
Have We Recovered, From Our Dreaming?
Oleh : sederhanaindah
Bukan kisah cinta biasa. Ni kisah cinta realiti. Kisah ni bagus untuk orang yang patah hati. Sebab kisah ni bukanlah kisah dengan tema 'cinta semestinya bersatu'. Kisah ni mengajar supaya kita kuat menghadapai realiti dan semenangnya hidup tak seindah yang kita fikirkan.
Kisahnya pasal lelaki yang bercinta dengan perempuan, sebenarnya bukanlah bercinta. Setelah melalui hari-hari 'bahagia' bersama, ternyata perempuan menganggap lelaki hanyalah kawan. Lelaki yang kecewa, cuba untuk move on tapi siapa kata kita boleh melupakan orang yang dicintai dengan mudah? Takdir beberapa kali menemukan mereka kembali tapi tetap hampa.
Bukannya takdir tak menyebelahi lelaki, tapi takdir mahu mengajar lelaki sesuatu. Bahawa orang yang mempunyai minat sama dengan kita, tak semestinya dia tu belahan jiwa kita, atau jodoh kita. Juga, hanya kerana kita bercinta dengan seseorang, tak semestinya dia akan jadi pengantin kita. Kerana pada akhir kisah, perempuan kahwin dengan orang lain, yang dia temui tak sampai setengah jam.
Tapi akhirnya mereka boleh terima takdir masing-masing. Tapi itulah, kalau ada orang yang baik dengan kita, rapat dengan kita, tak semestinya itu kerana dia ada hati dengan kita. Boleh jadi dia anggap kita ini kawan sahaja. Sebab tu dalam Islam ada batas-batas pergaulan. Kawan tu boleh tapi jangan rapat melebih-lebih. Tak semua, tapi kadang-kadang lelaki dan perempuan ni kalau terlalu rapat, salah seorang mungkin boleh tergelincir dari landasan perasaan, dari kawan berharap akan menjadi cinta.
Bak kata pujangga :
“Orang yang ada sama minta dengan kita, belum tentu jadi jodoh kita ; bercinta lama-lama dengan seseorang tak semestinya dia akan jadi pengantin kita.”
10 notes · View notes
ummumukhbita · 3 months
Text
Yaa Bunayya,
Ini Abah sama Umma lagi ikut kegiatan Talaqqi Munawabah Qira’at Imam Ashim dengan Dua Rowinya Syu’bah dan Hafsh. Abuma (Abah dan Umma) merasa bersyukur bisa mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Bahkan ini pertama kalinya di Sumatera Selatan, lho. Bunayya harus tau, kalo Abuma ingin sekali bisa melahirkan generasi ahlul qur’an. Dan tidak ada cara lain untuk bisa mewujudkan itu selain terus belajar dan berdoa.
Ya Bunayya,
Abuma masih akan terus belajar untuk menjadi orang tua sholih-hah. Meskipun Abuma tau Bunayya bahkan belum Allah tampakkan tanda-tandanya. Ya, Bunayya masih di alam takdir. Abuma hanya mampu terus berikhtiar seraya terus merayu Allah dalam doa-doa panjang Abuma. Tapi sungguh Abuma yakin sekali bahwa Allah yang Maha Mengetahui lebih tau kapan waktu terbaik Abuma bisa bertemu dengan Bunayya.
Insya Allah..
Semoga ketika saat itu tiba, Abuma bisa menjadi sebaik-baik orang tua untuk Bunayya. Yang tidak sekadar melahirkan dan membesarkan, tapi juga mendidik Bunayya menjadi anak sholih-hah, bertakwa, taat kepada Allah dan Rasul-Nya, terus mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya, serta menjadi qurrota a’yun bagi siapapun yang memandang Bunayya.
Yaa Bunayya,
Sampai berjumpa di garis takdir Allah, ya. Abah dan Umma akan terus belajar, bahkan ketika Bunayya terlahir kelak. Semoga kita bisa menjadi pewaris agama Allah. Menjadi khalifatul ard—yang terus menegakkan dakwah islam di muka bumi.
Bismillah, semoga Abuma senantia sabar menanti Bunayya dalam ketetapan Allah yang masih rahasia.
Wisma Anggrek PT PUSRI, 28 Juni - 7 Juli 2024 || Salam cinta dan sayang dari Abuma untuk Bunayya❤️
Tumblr media Tumblr media
13 notes · View notes
in-syirah · 11 months
Text
Bismillaah.
Bagaimana kabar kita hari ini? masihkah ada ingatan tentang Palestina di pikiran kita? masihkah hati kita bergetar tatkala terdengar kabar tentang sudara kita disana?
Kita semua menangis dan berduka, dalam kabar-kabar kehilangan yang semakin memilukan. Tanda cinta sebagai saudara semuslim.. ikut merasakan apa yang dirasakan saudara kita.
Tatkala kita bingung bertindak membela dan mendukung saudara kita di sana, cukuplah tangan kita menengadah sebentar saja, mendoakan saudara kita di sana. Sisihkan sedekit rezeki yang Allaah titipkan, sampaikan kepada mereka. Dukung dan bela mereka dengan tidak menggunakan produk-produk yang mendukung dan bekerja sama dengan Israel.
Cukup sederhana, tak susah, tak membuat kita kesulitan.. Insyaa Allaah. Jangan lagi bingung, jangan lagi bingung, bergerak dan bertindaklah untuk saudara kita di Palestina sana.
"Allaahumma a'izzal islama wal muslimina, Allaahummanshur ikhwanal musliminal mujahidina fii filistin."
"Ya Allaah muliakan Islam dan kaum muslimin, Ya Allaah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina".
Aamiin yaa Rabbi..
46 notes · View notes
mamadkhalik · 3 months
Text
Raihan
Saya beruntung memiliki masa kecil yang Islami. Mulai dari TPA yang seru, sekolah di SD Islam favorit, dan yang paling berkesan adalah diputarkan nasyid sebagai hiburan masa kecil.
Ada 1 grup Nasyid yang menjadi favorit hingga saati. Kumpulan lagunya membentuk paradigma sederhana bagi anak kecil, dan saat dewasa meresapi setiap bait lagunya memiliki arti yang cukup dalam. Kelompok itu adalah Raihan.
Dari lagu-lagu mereka saya belajar :
1. Puji-pujian : Kalimat Thayyibah.
2. Bismillah : Apapun agendanya harus dimulai dengan menyebut nama Allah.
3. Haji Menuju Allah : Kalimat Talbiyah, seruan untuk melakukan ibadah haji.
4. Iman dan Mutiara : Nyambung ke hadis anak sholih yang mendoakan orang tuanya.
5. Ya Rasulullah : Cinta Rasullullah.
Saat dewasa, lirik lagu terutama no. 4 dan 5 sangat dalam sekali maknanya.
Misal lirik, "Iman tak dapat diwarisi, dari seorang ayah yang bertakwa, ia tak dapat di jual beli, ia tiada di tepian pantai..."
Ini berarti saat kita dewasa pencarian jati diri dan kedewasaan spiritual menjadi titik penting. Karena saya selalu melihat anak kyai, pondok, alumni SIT ternyata tak menjamin kadar keimanan seseorang.
Ini membuktikan bahwa firman Allah benar adanya bahwa kita sebagai seorang beriman akan senantiasa diuji dengan lingkungan yang suportif sekalipun.
Atau lirik yang kadang membuat overthinking, "Yaa Rasulullah yaa habiballah, terimalah kami sebagai umatmu.."
Apakah kita yakin dengan umat yang terpecah belah ini, kita menjadi golongan yang diterima? Atau kadar keimanan yang berbanding lurus dengan amal sholeh untuk menciptakan manusia sesuai hadis Rasulullah: sebaik-baik orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Sudah atau belum? Dan banyak hal lainya.
Raihan dengan nasyidnya menancapkan nasihat sederhana sebagai pengingat orang muslim.
Dan yang berkontribusi dalam fase hidup saya ini adalah orang tua.
Mereka yang bekerja keras untuk menafkahi, memberi makan halal, pendidikan dasar Islam yang baik, dan nasihat-nasihat yang mengikat karena hampir selalu memutar lagu raihan sebagai pengingat.
Dengan ini, saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun teruntuk Bapak dan Ibu yang memiliki tanggal lahir yang sama. 30 Juni.
Semoga sehat selalu dan selalu menginspirasi dari hal-hal kecil bagi keluarga. Aamiin 🙏
*dari anakmu yang jarang pulang hehehe
Surakarta, 30 Juni 2024.
Tumblr media
***
Dalam rangka milad ke-26, aku menulis buku yang berjudul "Tapak Mula : Refleksi Menuju Separuh Abad"
Bisa baca di :
Tumblr media
18 notes · View notes
azzayyan · 4 months
Text
AKU SUKA ALAM
aku suka langit dg segala yg menghiasinya, aku suka laut dg segala yg ada di dalam ataupun dipermukaannya, dan aku suka segala yg ada diantara keduanya.
dengan memandangnya aku selalu merasa terlahir kembali. hanya dengannya aku merasa diterima apa adanya tanpa perlu berpura-pura. dengannya aku merasa lebih tenang, menepi dari riuhnya dunia yang saling menghakimi dan menstandarisasi.
aku ingin belajar hidup dengan alam. aku ingin hidup dengan lebih bermakna. layaknya alam, aku merasa mereka semua cantik dengan segala ketundukannya, dg hidup sekedar menjalankan apa yg ditugaskan pencipta untuknya.
ada pohon dihadapan ku kali ini. bahkan ia tak pernah berisik pada Sang Pencipta, kenapa dia diciptakan sebagai sebuah pohon!.
sedangkan aku???
tercipta sebagai sebaik-baiknya makhluk, sehat, terlahir bersama islam, tapi ya Tuhan betapa berisik nyaa aku mengeluhkan ini dan itu. betapa malasnya aku menjalankan apa² yg menjadi tugasku, betapa lalainya aku pada ibadahku padahal karuniaMu sebesar itu, betapa naifnya aku, kemana saja aku, baru menyadari bahwa hidup adalah perjalanan pembuktian cinta pada Pencipta, menjalankan apa² yang menjadi perintahNya, meluaskan syukur, memeluk sabar, jadilah bermanfaat dan hiduplah tanpa memaksakan yg lain. itu saja.
terimakasih Allah, bimbing aku selalu untuk menjadikan setiap nafasku setelah ini menjadi lebih bermakna.
terimakasih alam, telah menjadi guru bagi kehidupan makhluk yg kurang bersyukur ini.
Mei, Yogyakarta bagian selatan.
15.00
16 notes · View notes