Tumgik
#iphone lulu
groceryonlineuae · 1 year
Text
What Makes the iPhone 14 Series Stand Out?
Tumblr media
Decoding the iPhone 14 Series 
With the launch of the much-anticipated iPhone 14 series, Apple aficionados have been presented with a diverse range of options to choose from. The lineup includes the standard iPhone 14, the powerful iPhone 14 Pro, and the feature-packed iPhone 14 Pro Max, each catering to different user preferences and requirements. 
Simplifying Your iPhone Experience 
Mastering your iPhone 14 is a breeze with a few simple tips and tricks. Whether you're a seasoned Apple user or a newcomer to the ecosystem, these techniques can enhance your user experience. 
Organize Your Apps: Use folders to group similar apps together, making navigation easier. 
Customize Control Center: Tailor your Control Center to include the features you use most frequently. 
Utilize Siri Shortcuts: Set up custom voice commands to perform tasks quickly and efficiently. 
Unearthing Hidden Gems 
Apple has a knack for hiding remarkable features in plain sight. Here are some lesser-known functions that can revolutionize the way you use your iPhone 14. 
Back Tap Function: Access certain functions by tapping the back of your iPhone. 
Magnifier Tool: Turn your iPhone into a magnifying glass for fine print. 
Optimize Battery Charging: Extend your battery's lifespan by managing its charging patterns. 
The Online Advantage: iPhone 14 Shopping in Dubai 
Choosing between online and offline shopping for your new iPhone 14 can be a crucial decision. Here's why opting for online shopping might be the better choice. 
Convenience at Your Fingertips: Shop from the comfort of your home, avoiding long queues and travel hassles. 
Comparative Pricing: Easily compare iPhone 14 price across different platforms to ensure you are getting the best deal. 
Exclusive Online Offers: Take advantage of special online promotions and discounts. 
Variety of Payment Options: Online platforms often offer a range of payment methods, making it easier for you to choose the one that suits you best. 
Lulu Hypermarket UAE: Your Go-To Source for iPhone 14 Deals 
For those in the UAE, Lulu Hypermarket is a prime destination for securing the latest iPhones. They offer a range of deals and discounts on the entire iPhone 14 series. 
Competitive Pricing: Discover the best prices for the iPhone 14, iPhone 14 Pro, and iPhone 14 Pro Max. 
Wide Range of Accessories: Find the perfect iPhone cases and covers to protect your new device. 
Knowledgeable Staff: Lulu Hypermarket's team is well-versed in Apple products and can provide expert advice and assistance. 
Convenient Store Locations: If you prefer an in-person shopping experience, Lulu Hypermarket has multiple convenient locations across Dubai. 
Tumblr media
Embracing the Convenience of Home Delivery 
In today's fast-paced world, convenience is key, and opting for home delivery when purchasing your new iPhone 14 is a game-changer in more ways than one. 
Effortless and Timely: With just a few clicks, you can finalize your purchase and sit back while your new iPhone makes its way to your doorstep. No need to navigate traffic, stand in lines, or contend with bustling crowds. Home delivery ensures that your iPhone 14 arrives in a timely manner, saving you valuable time and energy. 
Secure and Reliable: Reputable retailers like Lulu Hypermarket prioritize the safety of your purchase. They employ secure and reliable delivery services, ensuring that your iPhone reaches you in pristine condition. Advanced tracking systems allow you to monitor the progress of your delivery, providing peace of mind throughout the process. 
Contactless Delivery: In light of recent events, contactless delivery has become the norm. This means that you can receive your new iPhone without any physical interaction with the delivery personnel, further enhancing safety measures. 
Tailored Delivery Times: Many online retailers understand the demands of busy schedules. They offer options to schedule deliveries at times that are most convenient for you, allowing you to plan your day without disruptions. 
Reduced Environmental Impact: Opting mobile home delivery can also contribute to environmental conservation. By consolidating deliveries to specific areas, retailers can minimize their carbon footprint, making online shopping an eco-conscious choice. 
Choosing home delivery for your new iPhone 14 not only adds a layer of convenience to your shopping experience but also prioritizes your safety and well-being. Reputable retailers like Lulu Hypermarket in the UAE ensure that the process is seamless, secure, and tailored to your needs. 
Elevate Your iPhone Experience 
With its impressive array of models and an array of tips, tricks, and shopping options, the iPhone 14 series is set to redefine your smartphone experience. By taking advantage of the online shopping landscape, especially with platforms like Lulu Hypermarket UAE, you can ensure that you get the most out of your new iPhone. So, why wait? Dive into the world of the iPhone 14 series today!
0 notes
lulu-spooks · 2 months
Text
Ok so I’m currently looking out at the most beautiful nighttime view I have maybe ever seen in my life, my cousins spare bedroom window looks out directly onto the rolling farm fields and then a clear sea, there is a full moon placed perfectly in the middle of the sky and it is glittering on the still water, her garden has the most beautiful allotment and a yew tree with a tree house in it, bunting and ribbons tied on the branches and chicken coops in the long grass. There are boats moored in the water catching the moonlight. And I can see more stars than I ever can back home and there are just the right amount of fluffy clouds in the sky glowing silver with moonlight. The grass is waving ever so slightly in the breeze and I can smell salt water in the air.
Here are the pictures my phone took of this spectacular view.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
Text
Tumblr media
Lulu’s Taverna on beautiful Idra, lunchtime in late summer
1 note · View note
enanet · 7 months
Text
Tumblr media
"Send Nudes" iPhone pixel gif by King-Lulu-Deer
2 notes · View notes
senseasons · 7 months
Text
Si Pecundang Yang Kesepian
Tulisan kali ini adalah lagi-lagi tulisan kegundahan, penuh aura kesedihan dan kekecewaan. Ini adalah sisi lain dari diriku, aku tau mungkin siapapun yang menemukan tulisan ini akan sulit menerima bahwa aku punya sisi seperti ini. Ya apa yang diharapkan? Aku cuma seonggok daging yang diberi nyawa oleh Allah.
Aku menulis disini sering kali ketika dihadapkan dengan situasi yang buruk. Dimana aku ingin mengeluarkan apa yang berkecambuk di pikiranku. Cuma disini yang sepertinya tidak ada yang tau aku meluapkan segala emosi yang ada.
Baiklah, aku akan mulai bercerita.
Aku secara teknis adalah anak tunggal berusia hampir 25 tahun. Saat ini tidak punya pekerjaan tetap karena tidak banyak yang tertarik dengan studio desainku (aku harap kelak studioku bisa tumbuh menjadi sukses). Alih-alih giat bekerja, aku malah mendaftar beasiswa untuk S2..yang ternyata semuanya lolos dalam sekali coba. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya “Ya Allah, beneran nih doa hamba dikabulkan secepat ini? Beneran ada jalan buat S2 dengan beasiswa?”. Memang sih, selama prosesnya aku berdoa untuk bisa dilancarkan semua prosesnya jika memang jalanku disini, dan kalaupun bukan disini aku minta sama Allah untuk dituntun ke jalan yang lebih baik. Tapi tetap tidak menyangka akan secepat ini. Itu saja.
Oh ya mungkin ada doa dari kedia orang tuaku juga. Mungkin doa Ibu lebih didengar oleh Allah.
Kalau ditarik kebelakang, alasam S2 adalah semata-mata karena aku ingin jadi orang pertama di keluargaku yang bisa mendapat akses oendidikan setinggi-tingginya. Keluargaku tidak spesial, kami keluarga menengah. Tidak cukup kaya untuk pergi jalan jalan meski hanya makan di mall, namun tidak juga miskin hingga tidak bisa membuat dapur ngebul. Kami pas-pasan dan sederhana. Kalau kalian lihat aku pakai macbook, itu karena Ayah membelikanku sebagai kebutuhan dasar terakhir yang bisa dipenuhi Ayah. Kalau kalian lihat aku pakai iphone, itu pun bayarnya setengah setengah dengan Ayah dan sampai sekarang masih dicicil. Iphone ini adalah handphone terakhirku setelah 7 tahun bersama Samsung Galaxy J7 ku yang tiba tiba mati mendadak tidak mau menyala di Quarter akhir 2023. Kemudian jika kalian lihat aku pakai ipad pro, sesungguhnya itu adalah harta terbesarku. Kubeli sebagai penghargaan atas kerja kerasku menjadi budak korporat yang pulang pergi setiap hari sejauh 40km+. Kalau mengingat masa-masa itu…itu adalah masa hidup dan mati ada di jalan raya bersama truck tronton besar di jalan raya sepanjang.
Selepas lulus kuliah, orang tuaku sudah tidak wajib lagi memenuhi apa yang kubutuhkan. Ibarat masih tinggal dirumah Ayah, yaa aku hanya di provide tempat tidur, kamar mandi, pakaian, listrik, dan makanan. Selebihnya aku harus penuhi sendiri. Ini sebetulnya tidak pernah terucap dari Ihu dan Ayah, hanya saja begitu yang aku rasakan. Aku cukup tau diri sebagai calon orang dewasa berumur 25 tahun, meski tinggal bersama orang tua, aku tidak bisa seenaknya. Maka aku membatasi diri untuk beberapa hal. Beberapa hari sekali dalam seminggu aku akan tidur tanpa ac untuk menghemat listrik. Terkadang juga aku tidak bilang bahwa tagihan air, bpjs kakek nenek dan seluruh keluarga, serta tagihan internet sudah kubayar. Aku cukup tau diri untuk itu. (Ya itu disaat aku punya uang)
Kemudian alasan lain aku ingin S2 adalah aku ingin melarikan diri. Sebetulnya aku sangat ingin pergi keluar negeri. Sekalian jauh. Tapi aku masih sulit meninggalkan Ibu dan Ayah. Akhirnya aku pilih Bandung. Dengan alasan S2 aku bisa pergi jauh, karena pernah aku mengutarakan keinginan untuk bekerja di Ibu Kota, namun ditolak mentah mentah dan tidak diizinkan. Terkurung 25 tahun di Sidoarjo ini sangat membosankan, sungguh. Aku tidak punya banyak teman, aku juga tidak mudah bergaul dengan orang baru. Bertahun tahun menghabiskan waktu di jalan raya membuatku penat dengan perjalanan-perjalanan jauh tanpa tujuan alias cuma main main. Aku jarang sekali pergi main. Aku tidak pernah mendatanhi tempat tempat yang viral, tidak mengikuti trend, dan tidak takut ketinggalan berita viral. Sudah cukup lelah.
Aku merasa, kesempatan di Bandung nanti adalah kesempatan keduaku untuk memperbaiki, mengisi, dan menjawab segala yang hilang, segala yang blur, segala yang buntu. Aku ingin menemukan diriku. Sebab, menjadi anak tunggal tanpa bisa memercayai satupun orang karena tidak akan ada yang dapat memahami bagaimana rasanya kesepian dan kesendirian. Saat menulis ini, dirumah ada Ibu. Ibu yang sangat baik namun tidak bisa lepas dari handphone. Aku tentu tidak akan bisa menceritakan hal semacam ini. Bahkan depresiku, keinginanku untuk mengakhiri hidup, dan hal hal lain yang kulakukan untuk menyakiti diriku sendiri, meski berbekas pun tidak terlihat mengusik siapapun dirumah. Seakan berbicara jujur adalah hal tabu. Seakan aku baik baik saja, aku hanya sedang badmood, begitulah yang mereka kira. Sakit kepalaku belakangan ini pun mungkin akibat seringnya aku menghantam kepalaku dengan benda tumpul atau membenturkan kepalaku ke tembok, lantai, dan pintu. Aku menyesalinya, namun apa juga yang bisa kulakukan selain berhenti.
Doaku ketika mengalami hari hari kesepian adalah “Ya Allah, temani hamba” dan saat itu juga aku merasa dipeluk. Bicara soal dipeluk, keluargaku tidak ada yang suka physical touch. Bergandeng tangan, mencium pipi, berpelukan, adalah hal hal yang jarang sekali dilakukan…hampir tidak pernah. Kasih sayang mungkin lenih banyak ditunjukkan dengan service atau materi.
Keuntungan punya anak hanya 1 dan sudah dewasa adalah orang tua tidak perlu pusing memikirkan anaknya. Ibu dan Ayah sudah bebas dan sekarang sedang menjalani hidup yang mereka inginkan. Sementara anaknya disini mengalami krisis hidup dan bahkan sering berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Fair enough, membesarkan 1 anak pasti sangat sulit, hingga mengorbankan banyak hal. Dan sebagai anak, mana bisa aku hidup terus terusan enak? Tentu haru sedikit menderita, atau sama menderita lah paling tidak. Sedikit satir, tapi beginilah aku. Aku selalu satir. Mungkin karena itu aku tidak punya banyak teman. Narasiku selalu negatif karena aku tidak mau menghadapi dunia ini terlalu naif.
Pada dasarnya kita semua memang sendirian. Meski aku punya Ibu, Ayah, Tyo, Seblaq, Mega dan semua teman-temanku, aku tetap sendirian. Cuma Allah yang mau temani aku. Bahkan setelah baca tulisan ini, Allah masih akan menerima ku sebagai hambanya, masih akan mendengarku berderita, masih akan mengampuni dosaku, masih akan menuntun dan memelukku ketika aku jatuh dan tersesat. Jika seseorang bisa mati karena kesepian, mungkin itu adalah cara paling damai untuk mati. Dalam kesepian kita hanya punya Allah, dan dalam kesepian pula dipanggil menghadap Allah agar tidak lagi merasa sepi. Bukannya itu indah?
Kesepian di dunia adalah hal terburuk. Karena tidak akan ada yang peduli. Tapi kesepian didalam kegelapan sambil mengingatNya adalah berkah.
Aku manusia yang tidak sempurna. Sisi diriku yang ini mungkin bocor, atau lepas tidak terkendali hingga diketahui kalian. Tapi percayalah aku berjuang untuk menjadi versi terbaik dari diriku sendiri. Aku pun berjuang. Namun aku pun juga merasakan lelah kawan. Dan sekarang aku lelah.
Sekarang aku hanya ingin menangis, namun aku tidak punya cukup privasi untuk itu. Aku harap malam segera tiba, dan dalam keheningan malam aku mengadu. Menanti untuk dipelukNya.
0 notes
jonkatzatbedlamfarm · 9 months
Text
Coming Home: Night Light
We got home from the movies just as it got dark, and I tried out the new night capacity of my Iphone 15 Pro Max, which has a powerful new camera. Lulu was standing in the light from the bar, where Maria was getting the hay for this evening. And an almost fool moon peeked through the clouds. It was nice.
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jcbmcdrmtt · 10 months
Text
I’ve been feeling very down lately for life reasons, so as a pick me up I ordered some of @aredblush ‘s adorable Sterek art in sticker form (link in source). Now I normally do not buy stickers because I am forever unsure of where to put them - all of the standard destinations like my laptop or phone or water bottle will be replaced one day, which would mean losing all the stickers on them, perish the thought!! But. Stickers were the art form that I could both afford and had room for right now, so while they were in shipping I was brainstorming where to put them.
And then it hit me.
I bought 2 of Nas’ (i.e. aredblush’s) lovely art books from Lulu wayyyyyy back in 2015/2016. I treasure them, I shouldn’t ever have to replace them, and everything between the covers is well-protected. What better place to put stickers from the same artist?? It’s almost like I’m updating the books with some of her newer contributions to fandom :)
So without further ado:
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
(yes I know my sticker placement/alignment in the second book was atrocious, I’m working with what I’ve got here 😂)
Also, bonus! The most recent iPhone software automatically identifies objects in photos you take and lets you create digital stickers out of them to use in chat! I’ve been having a lot of fun with it the last month or two, and that has also included many art pieces from Nas 😁 (also many, many pictures of my baby nephew 😅). So far I have not sent them to anyone because I sadly do not text with other Sterek or Andreil lovers, but it’s nice to know I could if I wanted to :) Plus this way cute art is always a tap away on my phone for me ☺️
Tumblr media
(side note, that last little guy down at the bottom right is a creation of @/magentasnail)
Nas, if you’re reading this, thank you for drawing soft, adorable portrayals of people quietly loving each other (or maybe not so quietly, in Stiles’ case haha). Multiple times now it has been a bright spot in a dark world for me.
0 notes
shannonzh · 10 months
Text
christmas wishlist teehee
dior j'adore perfume
lulu lemon flare leggings/gymshark gym clothes
diffuser w/ essential oils
posters & wall decor (from FRIENDS/tv shows, national parks, artists (Lauv, Valley, LANY, COIN))
skincare stuff (serums, cleansers, nice face balms, face masks)
Beauty of Joseon sunscreen
new phone case (iphone 12 mini)
disposable camera
portable charger
cool hats (bucket and regular baseball hats)
1 note · View note
Text
Habis lulus kuliah malah bingung mau ngapain :")
Ini sama kyk dulu gw bingung hidup mau ngapain ya, padahal ada tanggungan skripsi. Dan gw baru kick in karena ada momen haji dan deadline (krn possibly drop out). Mana udah siap-siap su*c*de kalo beneran drop out.
Masa-masa dengerin "One More Light" sama "Good Times" tu bikin nangis di jalan. I looked at the ceiling, looked at the sunset sky, looked at the beautiful things, sebisa mungkin gw ingat masa-masa terakhir gw before I gone. Memorized every memory, captured every moment. Dan hasilnya...gw ga jadi su*c*de krn bisa lulus.
Miracle yang gw sangat tidak paham, kok bisa ya. I mean, gw separah itu 95% ga sholat, addicted to PMO, toxic (krn depressed). Intinya: I asked for death but instead I'm awake. Gw yang waktu itu logic-people dipaksa menerima kenyataan bahwa miracle really came to me.
**walaupun gw masih ada sisi-sisi toxicnya ya. gw berpikir bahwa dosa gw ga se-obvious orang lain yg blatantly mabok, seks bebas, and...I'm better than those. Tapi ternyata dosa gw adalah...gw merasa lebih baik (dari mereka). Padahal ya...gw lulus 7 tahun, pengangguran, fisik underweight, muka kucel & bad looking, dll. Kok bisa ya gw merasa lebih baik karena: gw alumnus sekolah favorit, gw cepet ngurus administrasi yudisium, gw dapet dospem yang super ultra kooperatif.
My biggest sin indeed. Baca lagi 7 deadly sins**
Gw se-naif dan polos itu kalik ya. Bingung mau ambil PPG atau engga. PPG itu safety zone soalnya. Masih bingung gw tu harus idealis atau engga. Soalnya kalo ikut (dan lolos) PPG tu gw bakar potensi gw karena ya...yaudah jadi guru aja. Kyk interest ttg komputer, design grafis, musik, bahasa inggris, yaudah ilang aja krn mo jadi guru.
Sementara kalo gw ga ambil PPG, gw ada ketakutan ttg kerja yg ga bisa se-konsisten guru. Karena guru tu kyk gabakal kena layoff (kecuali ada tindak kriminal ya). Gaji gede tapi rawan layoff atau gaji 'kecil' tapi minim layoff. Gaji gede tapi gw berkembang atau gaji kecil tapi gw jadi biasa aja. Gw tanya hal beginian tu sama siapa ya hmmm career consultant? Psikolog? Wait psikolog nerima keluhan semacam ini ga ya?
Sejauh ini sih, gw masih kekeh kalo gw harus daftar PPG. Karena gw sekarang udh ga kyk dulu aja sih. Gw sekarang medioker. Ga minat sama hobi-hobi gw. Hari-hari eat sleep repeat. Yaudahlah jadi guru aja aman walau duit yaaaa begitulah. Frugal living kalo kata gw. Gw juga udah ga ambis ngejar bisa beli barang-barang, misal iPhone, motor baru, fashion baru, ootd, makan enak, dll. Gw merasa gw udah nyicipin semua kenikmatan itu (walau sifatnya kufur nikmat ya).
Gw pernah ada di masa gw banyak duit. Gw cukup oke scr skill. Gw jadi attention. Tapi sekarang, ketiga hal tsb udah hilang. I am nobody now. I am no longer ambis like what I used to. I am no longer being an attention around the people. I am no longer having enough money. Yaudah, gw medioker aja.
Makanyaaa gw berencana daftar PPG aja. Karena pada akhirnya, sekolah lah yg mau menerima gw yg sudah bobrok dan medioker gini. Ga bercita-cita jadi guru tapi akhirnya jadi guru...karena dah kehilangan cita-cita.
Kalo ga keterima PPG? Ya balik cari kerja sesuai minat dan being the old me. Jadi guru = being the new me. Ga jadi guru = being the old me. Nah ini gimana nih, posisi udah umur 25 tahun. I mean, yakin masih mau "main-main" di umur 25 tahun?
Asli bingung bgt gw, end up gw going nowhere lately. Pdhl udah punya plan ngejar toefl 500, belajar nyetir mobil, ikut online courses di udemy, tapi zoooonkkkk krn gw...terlalu ngikutin mood? Terlalu give up ke mood? Dan yang jelas...terlalu kecanduan sama hapeeee?
Emang sosmed candu banget. Gatau deh besok gw mau ngapain ya hmmm. Yang jelas wajib buka duolingo, terus belajar toelf di yanto tanjung, buka informasi ppg, buka udemy, sama siap-siap ditanyain temen gw ttg skripsi. Hmmm itu dulu kalik ya.
Sementara ini, gw harus nyusun rencana apa yg harus gw lakukan di hari berikutnya. Write it on the night before.
0 notes
shoppingdealsuae · 1 year
Link
The iPhone 14 Pro Max is a highly anticipated flagship device that comes with an array of specialties, making it a standout choice in the smartphone market. With its cutting-edge features and innovative technologies, the iPhone 14 Pro Max is set to deliver an exceptional user experience.
One of the main specialties of the iPhone 14 Pro Max is its advanced camera system. With a triple or quad-camera setup and improved sensors, users can capture stunning photos and videos with exceptional detail and clarity. The enhanced Night mode and Deep Fusion technology enable users to capture impressive low-light shots, while Smart HDR and ProRAW support offer unparalleled control and flexibility in photography.
Another specialty of the iPhone 14 Pro Max is its powerful performance. Powered by Apple's next-generation A16 chip, this device ensures seamless multitasking, smooth app performance, and enhanced efficiency. The inclusion of an advanced Neural Engine allows for advanced AI tasks and machine learning capabilities, further enhancing the overall performance and user experience.
The iPhone 14 Pro Max also boasts a sleek and premium design. With its aluminum-glass body, it exudes elegance and sophistication. The Super Retina XDR display, rumored to feature a 120Hz ProMotion technology, delivers vibrant colors and sharp visuals, providing an immersive viewing experience.
When considering the mobile price in UAE, it is important to note that the official pricing details for the iPhone 14 Pro Max have not been announced yet. However, users can stay updated with authorized retailers and online platforms to find out the latest mobile offers today, such as trade-in options, installment plans, or bundle deals that can provide cost-saving benefits and added value.
In conclusion, the iPhone 14 Pro Max showcases a range of specialties that set it apart in the market. With its advanced camera capabilities, powerful performance, and premium design, it promises an exceptional user experience. Stay tuned for official pricing details and mobile offers today to make the most informed decision when purchasing the iPhone 14 Pro Max in the UAE.
0 notes
mysterymirrors · 1 year
Link
Check out this listing I just added to my Poshmark closet: Intimately by Free People Heathered Gray Pullover Sweat Shorts - XS.
0 notes
monetizationpolicy · 1 year
Link
0 notes
Text
[A Conscious Decision: Part II]
Tumblr media
Ringtone Pink Venom Blackpink terdengar dari iPhone 14 Pro Max bersampul merah logo Ferrari milik Pak Alex. [Tiara Dunes 💖] begitu yang terlihat pada layar iPhone. Tiara Dunes adalah putri bungsu kesayangan Pak Alex dan Bu Shania. Usianya tahun ini genap 25 tahun. Parasnya cantik seperti Bu Shania, berambut panjang hitam lurus, bermuka kecil dengan mata bulat. Selain cantik, Tiara juga mewarisi kemampuan insting bisnis Pak Alex. Selama masih bersekolah di National University of Singapore (NUS), Tiara hampir selalu memenangkan kompetisi bisnis yang diselenggarakan oleh kampusnya. Lulus 3 tahun lalu, Tiara memutuskan kembali ke Indonesia, namun tidak melanjutkan bekerja di Crown Capital ataupun melanjutkan sekolah bisnis Ivy League seperti jejak kedua kakaknya.
Kakak pertama Tiara, Christopher, kelahiran 1992, adalah putra sulung, putra satu — satunya Pak Alex dan Bu Shania. Lulusan MBA dari Harvard Business School dan sejak 5 tahun lalu menetap di Australia bersama timnya, bertugas melebarkan sayap bisnis Crown Capital di benua Kangguru dengan menjaring investor dan perusahaan — perusahaan yang memerlukan restrukturisasi atau pendanaan.
Kakak kedua Tiara bernama Luna, kelahiran 1993, putri pertama, anak kedua Pak Alex dan Bu Shania, lulusan terbaik MBA Stanford Graduate School of Business. Sejak lulus dari program MBAnya, Luna menetap di Singapura, menjalankan tugas seperti Chris, dengan fokus wilayah Asia Tenggara.
“Yes Tiara,” Pak Alex menjawab telepon putri bungsu kesayangannya. “Hi Pa. Celine was asking me bout her proposal. Any updates from your team?”, Tiara langsung straight-to-the-point menanyakan mengenai proposal teman baiknya tanpa menanyakan kabar ataupun salam terlebih dahulu. Celine adalah teman kuliah Tiara yang saat ini sedang membangun startups dan membutuhkan pendanaan Series A. “Maaf, nak.. Sepertinya butuh waktu lagi untuk review. I just sacked Pak Bimo and team,” ujar Pak Alex. “Oh. I’m sorry hearing that! I hope Pak Bimo and team are doing fine. Anyway, I’ll tell Celine.. Thanks Pap.. Talk to you later!” Tiara segera menyudahi teleponnya seperti enggan berlama — lama berbincang dengan ayahnya.
“Ada apa, Ra?” Mama yang sedang menghias strawberry cake, menghentikan kegiatannya, menghadap Tiara yang melanjutkan memotong strawberry membantu Mama membuat kue. “Tentang proposal Celine, Ma. Dia lagi perlu pendanaan Series A. But Papa just sacked Pak Bimo and team. So, I guess Celine needs to wait.,” Tiara mencoba menjelaskan ke Mama. Mama hanya mengangguk karena sudah mengetahui sifat suaminya yang dinikahinya selama hampir 32 tahun. Pak Alex adalah pribadi yang keras, tidak pernah melihat gray area di semua hal, hanya ada yes atau no. Jika ada yang salah, maka Pak Alex tak peduli dengan pengabdian Pak Bimo bertahun — tahun. Salah ya salah. Begitupun keputusan membelikan rumah untuk Bella di area elite ibukota. Bu Shania tahu pembelian rumah itu. Suaminya tidak pernah mencoba menutupi perselingkuhannya. Tapi Bu Shania memilih pura — pura tidak tahu, diam, dan menutup telinga dan matanya. Semua demi Tiara, putri bungsunya yang sedang bertumbuh menjadi dewasa yang sedang membantunya membuat kue saat ini.
Sejak lulus kuliah dan pulang ke Indonesia 3 tahun yang lalu, mayoritas waktu Tiara dihabiskan menemani Mamanya di dapur, berkreasi membuat beragam macam kue. Tiara lebih memilih menemani Mamanya di dapur daripada bekerja di Crown Capital atau melanjutkan ke sekolah bisnis Ivy League seperti kedua kakaknya, generasi kedua penerus Crown Capital. Pilihan Tiara ini menjadi bahan bully Chris dan Luna yang mengenakan label kepada Tiara sebagai “the lazy baby”, “ambitionless baby”, “the ungrateful baby”. Bully-an tak berhenti pada penglabelan saja, tapi juga pilihan Tiara dianalogikan oleh kedua kakaknya sebagai lebih memilih jalan di rerumputan daripada di karpet merah yang telah disediakan. Analogi ini menjadi bahan jokes hampir di setiap pertemuan keluarga besar Dunes selama 3 tahun terakhir. Rasa — rasanya Tiara sudah memiliki kuping setebal kuping gajah, tapi tetap saja sakit rasanya setiap kali pilihannya menjadi bahan lelucon yang sama sekali tidak lucu.
Pilihan untuk menempuh jalan yang berbeda dari penerus bisnis Crown Capital adalah keputusan yang diambil dengan penuh kesadaran oleh Tiara. Ia sesungguhnya sangat jijik, kecewa dan marah dengan Papa yang berselingkuh dengan Bella, yang usianya hanya beda sedikit dengan kakak Tiara yang tertua, Chris. Tapi Tiara tidak bisa mengikuti perasaannya. Ia tahu ia harus kuat untuk menjadi tempat sandaran bagi Mama yang membutuhkan support terbesar untuk bisa menerima dan bisa bangkit kembali dari keterpurukannya setelah mengetahui perselingkuhan Papa dengan Bella.
[bersambung]
0 notes
Text
Lulu UAE provides excellent deals on online mobiles including the top brands like Samsung galaxy smartphone, Apple iPhone, Lenovo, Huawei, TCL mobile, oppo etc.
0 notes
path11podcast · 2 years
Text
414 In Joy Yourself with Stephani Grace
Stephani Grace is a state-licensed and board-certified professional counselor with 21 years of experience counseling individuals and couples using her unique blend of psychology and spirituality. She specializes in the treatment of adults struggling with anxiety, depression, and weight loss. She received her BA in Psychology and MA in Counseling Psychology from Humboldt State University. She has a successful private practice in Portland, Oregon where she lives with her daughter, Olivia, her dog, Lulu, and her cats, Birdie and Gus. Stephani Grace is an author, motivational speaker, therapist and mindfulness expert. She has used self-exploration and mindfulness to overcome many adversities, including addiction and remnants of a traumatic upbringing, to live a more vital, inspired and fulfilling life. Through her personal inner work and with hundreds of her clients, Stephani knows that everyone can experience the freedom of living life as their true self, free from judgment and past conditioning to feel joy and happiness every day. She has made it her life’s mission to create helpful, accessible and easily applied tools to make wholehearted living possible for all people, everywhere. Stephani Grace is a state-licensed and board-certified professional counsellor with 21 years of experience counselling individuals and couples using her unique blend of psychology and spirituality. She specializes in the treatment of adults struggling with anxiety, depression, and weight loss. She received her BA in Psychology and MA in Counseling Psychology from Humboldt State University. She has a successful private practice in Portland, Oregon, where she lives with her daughter, Olivia, her dog, Lulu, and her cats, Birdie and Gus. http://www.stephanigrace.com/ Instagram: @Stephani.grac.e https://www.johnhuntpublishing.com/o-books/authors/stephani-grace
-------------------------------
Watch Path 11 TV wherever you want, on the iPhone, AppleTV, Android, Amazon Fire, and Roku Apps.
👉Podcast listeners can use coupon code: PODCAST30, for a 30% discount off the annual plan. This code is only available for a limited time. 
--------------------
Dr. Eric Pearl and Jillian Fleer
https://www.thereconnection.com
Be sure to use coupon code PATH2PORTAL on checkout, to take 25% of your purchase of the portal.
--------------------
Check out our new music from Uppbeat (free for Creators!): https://uppbeat.io/t/all-good-folks/connections
Check out this episode!
0 notes
mardamind · 2 years
Text
HARI KE-23
Hai, aku sekarang masih kuliah, dan teman-temanku sudah pada nikah. Lucu ya, padahal dulu aku menyaksikanmu masih berseragam putih abu-abu, lihatlah kini kau telah menjadi pengantin baru. Aku masih ingat dahulu, wajahmu kumal akibat keringatan sehabis pelajaran Pendidikan Jasmani, kala itu kita ditugaskan berlari maraton keliling lapangan, hampir setengah mati rasanya, haha.
Namun siapa sangka, aduhai, bocah yang dulu tersengal-sengal akibat tak sanggup mengatur napas, justru kini sedang tersenyum amat lebarnya di atas sana, bersanding pula dengan lelaki tampan dan gagah. Kawan, aku begitu larut dalam haru, betapa bahagia bisa melihatmu sebahagia itu.
Sejak kapan sih kamu ketemu lelaki itu? Kok aku gak pernah lihat tanda-tandanya di media sosialmu? Aih sudahlah, aku tak peduli, aku terlanjur takjub melihat perubahanmu, betapa takdir begitu terbolak-balik. Jujur, aku kira kau tak akan laku, hahaha. Tapi lihatlah kenyataannya sekarang, terpampang benar di depan pelupuk mataku, kau bisa dan akhirnya menikah. Betapa beruntung dia memiliki istri keturunan Sunda seperti dirimu. 
Aku kira hidup ini akan lurus-lurus saja. Ternyata hidup bisa membuat terjungkir-balik, salto depan-belakang, kayang push-up, jungkat-jungkit, jumpalitan ke sana ke mari. Siapa sangka aku sekarang masih duduk di bangku kuliah, bosan mendengar dosen mengoceh tentang materi yang sudah aku pahami sejak lama. Sedangkan kau kini telah berada di tahap kehidupan yang jauh berbeda dariku, kau kini berada di level survival, bertahan hidup dalam bahtera rumah tangga, aduhai indahnya.
Padahal dulu kamu di sekolah biasa-biasa saja loh. Tidak terlalu banyak tingkah, bahkan ada dan tiadamu di kelas seperti sama saja. Namun, lihatlah dirimu kini, kau benar-benar berbeda, aku bahkan hampir tidak mengenali wajahmu, ditambah lagi dengan balutan make-up seperti itu. Ingin rasanya ku keluarkan iPhone jadulku dan men-jepret kalian berdua yang tengah duduk manis, namun aku urungkan karena baterai iPhoneku low-batt. Sialan.
Ah, sudahlah, banyak sekali ketakjuban terjadi hari ini. Sampai membuatku sejenak melupakan nasibku sendiri. Aku sudah layaknya koboi kampus, tapi bedanya aku tak banyak kasus. Khawatir entah kapan lulus, setiap bulan selalu kenyang oleh mie rebus. 
Ai sudahlah, banyak kejadian telah mengajarkanku untuk tidak membanding-bandingkan lagi, seperti yang sering dilakukan oleh guru SMA kita dahulu. Eh, bukannya dulu guru SMA kita sering membandingkanmu denganku? Tapi lihatlah kini, aku kadang jadi malu dengan diriku sendiri.
Tumblr media
0 notes