Tumgik
#kujaga
a2dare · 4 months
Text
Tumblr media
tanganku jangan dijabat baiknya digenggam saja tak cuma jadi sahabat jadi kekasihmu juga
Tumblr media
saat sakit atau sehat kau akan selalu kujaga meski hidup terasa berat kita hadapi bersama
Fiersa Besari - Selindung
153 notes · View notes
milaalkhansah · 1 year
Text
Tumblr media
Mas...
Aku ingin berdiri di sampingmu sebagai seseorang yang layak.
Sebagai seseorang yang telah mampu mandiri, bahkan sebelum adanya kau di sini berdiri menemani.
'Kan kuatkan terlebih dahulu pundak dan pijakan kaki ini, sebelum memilih hal yang akan lebih berat lagi tuk dilewati.
Akan kucintai engkau dengan penuh, namun sebelum itu beri aku waktu yang lebih lama untuk belajar mencintai diriku terlebih dahulu. Akan kuterima segala cacat dan kurangmu, namun sebelum itu beri aku kesempatan untuk menerima kurangku terlebih dahulu.
Aku ingin menunggumu dengan sabar, dengan upaya yang bisa kucoba. Dengan segala doa yang bisa kurapal.
Aku ingin menunggumu dengan percaya. Dengan harap yang terus kujaga dengan segala mimpi yang terus kupapah.
Aku ingin menunggumu dengan harap. Dengan perjuanganku untuk berubah, dengan segala usahaku untuk berbenah.
Kelak, jika waktu itu tiba. Aku akan mensyukurimu dengan begitu banyak kebaikan. Dengan segala kebahagiaan dan kesedihan kita yang kusembunyikan dari banyak mata, kuharap bersamamu kebahagiaan dan kesedihan yang kita rasakan akan lebih nyata, bukan sekedar apa yang kita tampilkan di dunia maya.
Mas, aku mengabadikan tentangmu dalam banyak tulisan. Aku juga menceritakan tentangmu dalam banyak doa-doa panjang. Aku harap kamu tidak akan pernah membaca tentang ini, bukan karena tidak pantas. Tetapi karena aku teralu malu untuk mengakui, bahwa sebelum kauhadir pun, kau sudah sangat kucintai.
547 notes · View notes
by-u · 6 months
Text
Untuk degap-degup perihalmu, ijinkan aku merawatnya melalui tulisanku. Selalu kujaga hangatnya dengan lilin yang ku punya, aku pun tak ingin rindu ini meredup dan tak menyala maka melalui aksara engkau abadi selamanya.
55 notes · View notes
mcrbxe · 5 months
Text
Ruangan ini gelap, tiada sedikit pun pencahayaan. Suara nafas terdengar nyaring, suara lain datang bersahut-sahutan. Berisik. Kukira ada makhluk lain, ternyata hanya pikiranku.
Aku kira, aku memiliki. Rupanya sekedar titipan yang patut kujaga, hingga Dia kembali menariknya.
Lautan luas mengombang-ambingkan diri yang ringkih, terlempar kesana-sini, sudah kukatakan bahwa di sini tiada lubang cahaya.
Aku takut percaya, aku takut tak sengaja bergantung. Kupeluk diriku, kubisikkan padanya ''tak apa, tenanglah.''
Tumblr media
Rabu, 17 Januari '24
15 notes · View notes
ribrid · 3 months
Text
Dear Dinda
Assalamualaikum, Dinda
Aku nggak ingat pertama kali kenal kamu kapan dan momennya pas apa. Pokoknya, setauku dulu di SMA kamu satu sirkel sama Mumtazah, Yuniar, dan Oci. Kamu ikut Remaja Musholla, kalau di sekolah kita dulu sebutannya Rela Nibrasul Ilmi. Aku tidak pernah punya kesempatan untuk kenal denganmu lebih dekat pas SMA, simply karena kita tidak pernah satu kelas, tidak pernah satu ekskul, tidak pernah ada irisan-irisan yang mengizinkanku mendekat ke kamu.
Kesempatan itu diberikan Allah ketika kuliah. Aku jadi kenal denganmu dan menjadi lebih akrab. Alhamdulillah, lingkaran pertemuan dan irisan dengan Dinda ini adalah lingkungan yang baik. Deep down, aku ingin ikut Rela di Smasa dulu, tapi malu kalau ikut di tengah jalan karena berasa kayak orang asing masuk ke sirkel orang wkwkwk, dah gitu, gaada yg ikut Rela dari kelasku :") sad. Ternyata Allah kasih kesempatan ikutan kegiatan rohisnya pas kuliah.
Meski kebersamaanku denganmu tidak tergolong banyak, tapi aku bersyukur ketemu kamu, Din. Semua teman-teman di JMMI ingin (dan InsyaAllah) kuanggap saudara, begitu juga kamu. Lingkungan dan teman-teman salih-salihah yang baru kali ini aku dapatkan, ingin kujaga pertemanannya sebisa mungkin, meski mungkin aku belum bisa se-salih kalian.
Aku pernah dengar, ketika seseorang yang shalih pergi meninggalkan dunia, maka penghuni bumi akan bersedih dan penghuni langit akan bersorak.
Ketika kamu pergi, begitu banyak teman yang bersedih. Begitu banyak teman yang bersaksi dan mengatakan bahwa kamu orang yang baik. Din, apakah ini namanya kesedihan para penghuni bumi?
Perasaan sedih akan kehilangan seseorang terasa begitu nyata ketika kabar itu datangnya darimu, Din. Belum pernah tergambar sebelumnya olehku kehilangan seseorang untuk selamanya. Ternyata Allah takdirkan kamu berpulang lebih dulu.
Kehidupan terus berjalan. Mungkin, suatu saat di masa depan aku akan lupa denganmu, akan lupa dengan kesedihan ini. Mungkin aku akan sibuk dengan kehidupanku sendiri. Tapi, suatu saat di masa depan nanti jika aku mengingat tentang kematian, semoga aku mengingatmu Din. Mengingat bahwa ada temanku yang begitu baik dan disayang Allah, yang telah usai lebih dulu episode kehidupannya, yang meninggalkan pelajaran tentang bagaimana menjadi seseorang yang baik--seperti kamu, Din.
Tumblr media Tumblr media
Karena kita sudah berjumpa di dunia, semoga kita berjumpa lagi di surga, ya?
Semoga kamu senantiasa tenang dan damai. Semoga lapang kuburmu, berat timbangan amal kebaikanmu, dan diberi tempat terbaik di sisi Allah.
Dari kami,
yang menyayangimu.
@halodinda we love you
9 notes · View notes
haiiniakuu · 4 months
Text
Ku sebut dirimu pelajaran
Tidak ada harapan yang tidak baik, namun pada perjalanan menujunya tidaklah selalu baik-baik saja.
Sibuk menyusun kembali potongan-potongan cerita yang bercecer sebab beberapa kali harus tersapu masa lalu, kubersihkan dari debu rindu yang melekat menutupi permukaannya. Aku masih di sini, dengan sisa-sisa cerita yang kujaga sendiri.
Kita memang bukan lagi tokoh pemeran dalam cerita yang sama, namun pada lampau kita tetaplah pelaku sejarah yang akan tinggal di sana, sepanjang kisah itu terkenang.
Menata rapi bagian-bagian yang baik, lalu mengambil pelajaran baik pada bagian cerita yang menyertakan air mata. Perih dirasa tak menahanku untuk tetap menyatakan bahwa segala yang ada adalah sebuah kebaikan, bahkan pada luka yang tergores selalu meninggalkan jejak baik yang berarti.
Kamu tahu? Pelajaran yang sangat berarti seringkali datang dari cerita yang paling menyakiti. Aku percaya, Pemilik Semesta tidak mungkin membuatku kecewa setelah berdoa.
Ku sebut dirimu sebuah pembelajaran dariNya,, agar rasa sesal sebatas tanda bahwa kali ini ada yang perlu diubah, bukan perusak yang memeperkeruh keadaan.
Aku akui, nyatanya banyak sekali pembelajaran yang kudapat. Pembenaran teori-teori yang ku pelajari sebelumnya. Bahkan pengalaman yang jauh dari sangka. Satu hal berharga yang tidak mungkin aku lewatkan, bahwa benar adanya "cintaNya begitu luar biasa".
Terlampaui jauh aku berjalan, Allah tak lupa menjemputku pulang agar tak kian jauh jarakku dariNya.
Bukankah kehidupan ini akan gelap gulita jika tanpa penerangNya?
Lagi-lagi, darimulah Allah sematkan pelajaran berharga. Melalui kedatanganmu juga Allah sampaikan pengajaranNya.
Sebab itulah, tiada ingin aku mengenang dengan benci. CintaNya indah, menitipkan pesan cinta dari awal hingga ujung cerita.
Ini aku,
28 Februari 2024
6 notes · View notes
tuanpoetry · 2 years
Text
Tuhan, aku titip tuanku, ya?
Seberapa jauh kita melangkah rasanya ujung dari sebuah jalan ini belum juga kutemukan. Entah siapa yang salah, entah siapa yang sering kalah. Haruskah aku yang selalu mengalah? Pada keakuanmu yang tak pernah berhenti menemukan muaranya. Atau hanya aku yang terlalu optimis untuk jalan yang sebenarnya tak pernah ada ini?
Seberapa banyak sudah kau berjuang untukku, tuan? Adakah lelah kau rasa? Atau justru bahagia karena sempat atau mungkin masih memiliki yang lain? Sudahkah kau bahagia dengan merakit satu persatu kebohongan hanya untuk meyakinkanku bahwa kau cinta?
Entahlah tuan. Maafmu yang mana yang harusku percaya kini. Kau yang menumbuhkan cinta dengan susah payah untuk kau peluk, kau jua yang meluluhlantahkan bersamaannya ketiadaanmu beberapa waktu.
Sekuat hati kumainkan nadiku sendiri agar dapat bertahan untukmu saja, denganmu saja. Sekuat lara-laraku yang menangis tapi selalu kusembunyikan. Sekuat aku memainkan topeng bahagia agar kau pikir aku tak begitu terluka oleh semua egomu.
Tuhan selalu baik padaku, jika bukan, aku sudah lebih dulu mati daripada penyakitmu. Tidak ada lagi yang bisa kujaga sekuat tali keyakinanku. Runtuh semua, terimakasih berkatmu. Tak ada lagi alasan kumiliki untuk tetap bertahan seperti biasanya. Satu-satunya harapan terakhirku adalah Dia.
Tak ada lagi melainkan Dia yang bisa mempertahankan hatiku untukmu. Tuhan, kuserahkan hatiku padamu. Kunantikan jawabanMu di dalamnya. Tuhan, kutitip tuanku kepadaMu, ya? Kurharap Kau berkenan menggantikanku untuk membuatnya bahagia.
83 notes · View notes
tosclon · 10 months
Text
Yang Selalu
Aku merindukan aku, yang lalu kutepis. Aku mendatangi aku, yang lalu kubiarkan. Aku memandangi aku, yang lalu kupejamkan.
Berdiri sudah di ujung, bentang bentala memeluk, perihal aku, si kecil yang selalu ingin digenggam. Takut jatuh, kataku. Meski sering riang berlarian ke sana ke mari.
Aku empaskan aku, yang lalu kujaga. Yang lalu selalu dijaga, oleh yang tak jengah merangkulku. Selalu. Terima kasih.
- ca
7 notes · View notes
afsylail · 6 months
Text
Museum hati
Merespon seseorang yang sudah dewasa, mengekspresikan cinta layaknya anak SMA, membuatku menggali memori bersamanya.
Mungkin dia bukan yang pertama kali, apalagi yang terakhir.
Semoga pasanganku kelak bisa menerima sisi melankolisku yang satu ini.
Dia masih sering melihat storyku, seringnya di waktu awal aku publish story. Walaupun aku tau, dia pasti mengakunya hanya sekadar swipe-swipe saja.
Iseng, aku mengklik profilenya, ternyata aku menyukai semua postingan dirinya, "hah? Emang gue udah kenal sama dia dulu?" Ya, aku bukan tipikal orang yang suka menyukai postingan orang lain.
Aku ingat, ia pernah seenaknya mengambil HPku dan menjelajah HPku sesukanya, termasuk menyukai postingannya sendiri lewat akunku.
---
Boro-boro berharap bisa saling mengintermezzo kebodohan kita dulu, bahkan tau kabarnya saja tidak. Terlalu ekslusif dan terlalu cool. Tidak pernah update story atau apapun itu. Kalau dia tau aku menulis tentangnya, mungkin dia biasa saja sambil tertawa-tawa, "kasian banget ni anak gamon."
Aku menyukai pertemanan dengannya, pertemanan yang sering dibumbui butir-butir romansa. Tapi, aku sadar diri, bukan lagi aku yang dia inginkan. Mungkin, dia udah terlalu sakit dan tidak bisa memaafkanku lagi.
Aku memaklumi, aku diposisinya pun mungkin akan melakukan hal yang sama: berlagak seolah-olah tidak kenal dan hanya bisa melihat story atau updatean social media.
Andaikan aku bisa bersamanya pun, aku tetap saja diliputi rasa ragu. Jadi, ya, aku terima saja rasa rindu yang menggebu ini. Kusimpan baik-baik. Kusimpan di museum hati milikku. Perasaan yang bisa kujaga, tanpa aku mengintervensi orang lainnya.
2 notes · View notes
milaalkhansah · 1 month
Text
Mempertanyakan Ulang Mimpi-mimpi
Tumblr media
Salah satu hal yang jarang kita sadari atau mungkin akui, mimpi-mimpi kita yang kerap kali berubah dari waktu ke waktu, atau ketidakonsistenan kita pada apa yang kita inginkan, bukan karena mimpi atau keinginan tersebut tidak baik. Tetapi karena hati kita yang mungkin lebih lapang untuk menerima bahwa tidak semua hal yang kita inginkan di masa ini, adalah sesuatu yang baik jika itu semua terjadi atau kita dapatkan di masa depan nanti.
Dulu, waktu SMA aku bercita-cita ingin melanjutkan pendidikanku di pondok pesantren. Aku yang saat itu sedang semangat-semangatnya mempelajari ilmu agama meyakini bahwa bisa melanjutkan pendidikan di lingkungan yang lebih baik pasti akan membuatku bahagia. Rencana, setelah tamat dari pesantren, aku akan minta dikenalkan dengan seseorang laki-laki kemudian menikah. Pemikiran yang naif sekali. Pikirku saat ini.
Memiliki cita-cita melanjutkan pendidikan di pesantren bukanlah sebuah cita-cita yang buruk. Teramat baik malah. Sayangnya waktu itu aku lupa bahwa aku punya seorang ibu yang sudah tua renta, dan kedua adik yang harus kujaga. Lambat laun, aku akhirnya bisa mengikhlaskan mimpi tersebut, kemudian menyadari tak semua hal yang aku anggap baik untuk terjadi, akan baik pula jika hal itu memang terjadi.
Mimpi selanjutnya adalah aku hanya ingin punya pekerjaan yang membuatku tak lagi harus keluar rumah dan ketemu banyak orang. Aku ingin pulang dan tinggal menemani Mama di rumah. Aku merasa kasian melihat Mama kesepian di rumah, meskipun masih ada adikku yang tinggal dengan beliau.
Mimpi itu masih kupegang setidaknya sebelum aku pulang waktu hari raya lalu. Ketidaksamaan pendapat antara aku dan Mama membuat kami sering cekcok. Berada dalam satu tempat yang sama dengannya membuatku merasa tidak aman akan segala hal yang bisa menjadi pemicu kami berdua bertengkar. Belum lagi harus kuakui, bahwa hal-hal yang pernah kualami di rumah masih menimbulkan trauma hingga saat ini. Perasaan deg-degan dan juga bayang-bayang atas apa yang pernah terjadi belum benar-benar pergi. Yah, aku masih berada ditahap menyembuhkan diri. Sehingga bukan hal yang mudah bila aku aku harus hidup dengan dikelilingi hal-hal yang bisa memicu ingatanku akan masa lalu kembali bekerja.
Melalui pengalaman itu, aku akhirnya kembali mempertanyakan mimpi-mimpiku. Seperti, apakah mimpiku yang ingin berbakti kepada orang tuaku, mengharuskanku untuk mengorbankan kebahagiaan dan ketenanganku sendiri?
Apakah memang harus selalu seperti itu?
Tidak bisakah untuk kali ini saja, aku ingin membuat mimpi yang benar-benar berasal dari keinginanku untuk membahagiakan diriku sendiri, bukan karena ingin membahagiakan atau memikirkan kebaikan orang lain?
Itu hanyalah sebagian contoh dari mimpi-mimpi yang saat ini masih kupertanyakan kembali apakah aku benar-benar ingin memperjuangkannya, merevisinya kembali, atau mungkin lebih baik bila aku melepaskannya dan menganti dengan mimpi-mimpi baru.
Menjadi dewasa berarti menerima bahwa tidak semua hal yang kita mimpikan akan terjadi nantinya. Menjadi dewasa pula berarti kita harus siap untuk secara sukarela maupun terpaksa berdamai dengan keadaan.
Termasuk berdamai dengan mimpi-mimpi yang mungkin kelak hanya akan sebatas menjadi mimpi saja. Tidak untuk kita paksakan terjadi. Bukan karena mimpi-mimpi tersebut tidak baik. Namun karena kita mengakui bahwa beberapa dari mimpi-mimpi tersebut mungkin tidak akan lagi relevan dengan diri kita di masa depan.
Karena dibanding mimpi-mimpi tersebut ada yang lebih penting untuk diusahakan. Yaitu kepercayaan kepada setiap takdir baik dan takdir yang tidak kita sukai (sebab tidak ada takdir yang buruk bila kita beriman) dan juga kelapangan hati untuk menerima, bahwa di atas mimpi-mimpi itu, ada ketentuan Allah yang menjadi pemenangnya.
Lalu bagaimana denganmu? apa mimpi yang kiranya harus kamu pertanyakan kembali?
@milaalkhansah
20 notes · View notes
senggangtenggang · 6 months
Text
Perlahan satu persatu
Musim di penghujung tahun 2023. Menikmati setiap detik, menit, jam yang mesti dilewati. Raga pun mulai terbiasa ringan terbawa. Jiwa dan pikiran kembali tertata rapi jauh dari masa sebelumnya. Tujuan dan cita masa depan tergenggam erat. Beberapa yang patah, tumbuh membal. Cita rasa baru sarat akan kehangatan. Sendu hanya sementara begitupun lega. Terwujud permohonan harap dari Maha Pengabul. Kasih-Nya mengabulkan hal-hal yang tak terduga. Dari yang terbaik bukan yang kita ingin. Terima kasih atas cahaya-Mu. Kini, terang yang bertahta. Akan kujaga diri ini tak redup, bertahan hingga akhir bersama dekapan-Mu.
2 notes · View notes
mcrbxe · 11 months
Text
Tumblr media
Mataku terpejam, lagi
Kurasakan dinginnya dinding hitam
Kurasakan sesaknya hawa hampa
Kurasakan berisiknya raungan
Kurasakan sepinya keadaan
Ah, tidak! Dia kembali melakukannya
Tega. Dia kembali menyelamatkannya
Raungan itu, aku ah maksudku dia menyukainya
Mata indahnya membangkitkan semangatku
Sesuatu yang melilitnya...
Aku ingin bermain dengan itu, boleh ya!
Sudah kukatakan ini menyenangkan
Apa dia masih tidak tertarik?
Suaranya bernyanyi, sangat merdu
Gerakan menolaknya, membuatku bahagia
Lihatlah matanya menghasilakn kristal
Ternyata dia pandai berlakon
Kulukis duri mawar dengan tangkai
Hati-hati, aku sangat berhati-hati
Dia diam, karena sepertinya tidak terasa
Aku bangga, ternyata aku mulai mahir
Istrahat kuberikan, di ruang mewah pada dia
21 jam, 11 menit, 3⅓ detik, dia bangun
Kristal kembali dihasilkan
Nyanyian kembali terlantun
Ternyata dia sangat pandai berlakon
Apa kita harus bermain lagi?
Aku, ah kami menikmati permainan ini
Kubuka mata indah untuk kujaga lagi
Aku, aku.. Sebentar, apa hanya aku di sini?
Milky way and sky || Jadi, bagaimana?
8 notes · View notes
fadiladeen · 7 months
Text
Tumblr media
Aku terus menyalahkan diri tentang perasaan yang terus menghantui. Tapi setelah membaca Quotes ini, Masya Allah adem...
In Syaa Allah kan kujaga dia dalam doaku...
2 notes · View notes
ardbgss · 8 months
Text
Aku bukan
tipe orang
yang bersaing.
Percayalah, jika kau menang dariku,
kau takkan mendapatkan apa-apa.
Jika aku kalah darimu,
aku takkan kehilangan apa-apa.
Jiwaku memiliki mekanisme rela.
Kedamaian didalam perbedaan
adalah hal yang selalu kujaga.
Pun, andai kata hidup ini adalah
perlombaan dan aku menang, kau tahu
didalam lubuk hatiku, aku ingin kau juga.
2 notes · View notes
tuanpoetry · 2 years
Text
kan kujaga sisa daksa ini;
yang sebagian besar telah habis dimakan dosaku;
kugadaikan sebagai upah membayar luka-dukamu;
gugurkanlah hingga habis seluruh nyawaku.
25 notes · View notes
yasmijn · 1 year
Text
Ending 2022
Kurang afdol kalau mengakhiri sebuah tahun tanpa sebuah tulisan reflektif untuk merekap apa yang sudah terjadi sepanjang tahun ini. Setelah aku tilik-tilik lagi, mungkin tema besar dari 2022 adalah berpindah dan bertumbuh. Sambil mereka-reka bagaimana cara untuk perlahan-lahan menemukan bentuk dan tempatku. Awal tahun akhirnya aku pindah ke posisi sekarang di kantor -100% lebih sesuai dengan aspirasi dan bikin aku semangat untuk kerja (bumi langit dengan motivasi saat di marketing dulu, maafkan aku kantor n brand).
Di tahun ini juga mulai relokasi ke Jakarta karena udah dapet jatah mess kantor dan WFO 2-3 kali seminggu. Karena ongkos ojol naik terus, ditambah diskon makin minim, dan kepengen aja gitu pergi-pergi naik public transport - jadi aku beli kartu Jaklingko dan mulai naik kombinasi TJ + angkot. Pas pertama kali naik culun banget asli hehe, gatau kan harus nge tap nya gimana, n kapan, dan kalau naik/turun itu apakah harus di bus stop atau gimana. Setelah beberapa kali naik, akhirnya dikonfirm sama penumpang kalau naik itu harus di bus stop tapi kalau turun boleh ‘kiri’ dimana aja. 
Mengalami jadi rakyat jelata yang harus berdesak-desakan di dalam bis/angkot, terjebak kemacetan yang tak masuk di akal, bikin aku merasa bahwa Jakarta memang bukan kota yang tepat untuk berkehidupan. Kerasa banget menua di jalan. Kayak... ada terlalu banyak waktu yang habis untuk berpindah lokasi, padahal mungkin waktu itu bisa dialokasikan untuk aktivitas lain - entah untuk beristirahat, berolahraga, bersosialisasi, belajar, dan juga bermacam opsi lainnya. Mau punya mobil pun menurutku nggak akan menjadi solusi yang baik - gak kebayang deh gimana senewennya nyetir berjam-jam setiap hari, kaki pegel dan entah habis berapa juta untuk beli bensin, bayar parkir, bayar pajak, dan juga semua pengeluaran lainnya. 
Pokoknya Bandung ftw.
Akhir Agustus kemarin Gio cabs ke Belanda untuk S2, jadi ya ini juga proses adaptasi ber-LDR ya sekalian nyicil nyiapin ini-itu buat nikah tahun depan. Untungnya kami sama-sama sibuk sih jadi ya nggak ada konflik yang gimana juga, komunikasi juga alhamdulillah masih aman.
Tahun ini merasa bersyukur karena masih bisa sering ketemu sama teman-teman - baik teman-teman S1 ataupun S2 (meskipun harus menerjang kemacetan dan kepadatan Jakarta yang nauzubillah). Seneng aja karena masih tahu kabar orang-orang secara real time. Semoga masih bisa kujaga dengan baik sampai kapanpun juga. 
Di akhir tahun dapat kabar kurang baik mengenai nenekku, yang belakangan ini memang batuk-batuk terus. Setelah cek ini-itu, kami dikabari bahwa ternyata kankernya balik lagi dan sekarang sudah metastase ke berbagai organ (setelah 7 tahun cancer-free). Waktu itu hari Senin pagi, Mama ngasih tau aku via WA, dan asli sedih banget. Nggak bisa kerja. Akhirnya aku pergi lagi pesen travel untuk kembali lagi ke Bandung jam 2 siang. Di momen-momen buruk seperti ini aku merasa paling bersyukur bahwa aku cuma 3 jam perjalanan darat jauhnya dari orang-orang yang paling berharga untukku. I promise that I will drop everything on my hands to come to them, immediately. Udah gitu kemarin Aki sempet diopname di rumah sakit (kata mama kayanya karena minum Coca Cola :( ), terus Akung juga sama diopname karena sakit kepala dan ternyata tekanan darahnya tinggi sekali. Sekarang sih Aki sama Akung udah keluar rumah sakit, kondisi udah kembali seperti semula, dan Nini juga lagi mulai pengobatan.
Sejak dapet kabar itu, aku jadi sering pulang ke Bandung sih. Nggak cuma Nini aja kan yang harus ditemenin, tapi Mama juga pasti sedih dan khawatir. Sekarang juga om-tante lagi sering nyamperin ke Siliwangi. Yah, aku sih percaya asal tetap optimis dan positif dan menjaga makan dan mengobati diri walaupun tanpa kemo, insyaAllah Nini masih bisa sehat dan masih bisa berumur panjang. Itu aja sih satu hal yang lagi jadi topik utama doaku ke Tuhan.
Hari terakhir 2022 ini isinya gitu aja: bangun jam 9, beres-beres kamar, pergi ke rumah Nini karena mama mau bikin jus dll, terus ke KBP untuk makan Pho dan ke IKEA karena mama mau beli lampu, terus beli jajanan IKEA, abis itu balik lagi ke Siliwangi, terus ke tukang rongsok untuk ngejual 11kg sampah kertas dan kardus packaging yang udah menumpuk di kamarku (dihargain 1500 aja geng per kilo nya), terus balik lagi ke rumah, makan malem bertiga aja sama mama dan bapak. Nge-gofood Hokben dan mesen es merah delima yang legend itu (Dan enak! Padahal w makan 2 kali di Gambir asli gaenak banget tu delimanya rasa tepung).
Segitu aja sih tulisanku tentang 2022 - alhamdulillah bisa menjalani hidup seperti kebanyakan warga ibukota, semakin sadar mengenai apa yang aku mau dan tidak mau (gamau tinggal di Jakarta kecuali jarak rumah-kantor hanya selemparan batu). Banyak pembelajaran: belajar untuk bekerja dan menjadi bagian dari sebuah perusahaan, belajar menjaga hubungan dan komunikasi dengan teman-teman, belajar hidup sendiri, belajar menjaga hubungan jarak jauh, dan juga belajar untuk selalu memprioritaskan keluarga.
Untuk 2023 nggak muluk-muluk sih: aku harap semua rencanaku dilancarkan dan diberikan kemudahan. Dan tentunya semoga selalu bisa menjadi manusia yang lebih baik daripada hari kemarin.
10 notes · View notes